METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014"

Transkripsi

1 METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: VINA RIAS TEGUH RAHAYU NIM: G NIRM: 10/X/02.2.1/T/4419 NASKAH PUBLIKASI Diajukankepada Program StudiPendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Surakarta untukmemenuhi Salah SatuSyaratgunaMemperolehGelarSarjanaPendidikan Islam (S. Pd.I.) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

2

3 ABSTRAK Metode merupakan salah satu faktor penting dalam suatu pendidikan termasuk Pendidikan Agama Islam. Suatu kegiatan tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya metode, karena metode merupakan sarana dalam menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum yang telah disusun dan dengan metode maka tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai secara optimal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah metode apa yang digunakan dalam Pendidikan Agama Islam serta faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Agama Islam pada anak SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan metode Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Agama Islam pada anak SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah menambah wawasan dan khazanah keilmuan terutama dalam ilmu pendidikan dan pengajaran Pendidikan Agama Islam. Sedangkan secara praktis dapat dijadikan masukan, sumbangan, pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan pembinaan Pendidikan Agama Islam di sekolah luar biasa, baik di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta maupun yang lainnya. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif, karena data-data yang diperlukan untuk meyusun karya ilmiah ini diperoleh dari lapangan yaitu di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Untuk dapat memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis datanya adalah deskriptif kualitatif, sedangkan penarikan kesimpulannya menggunakan metode deduktif dan induktif. Deduktif adalah cara berfikir yang berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk menilai suatu kejadian yang khusus, sedangkan induktif adalah cara berfikir untuk menggambil kesimpulan dari masalah yang sifatnya khusus ke masalah-masalah yang sifatnya umum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode-metode yang digunakan guru PAI di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta bervariasi, dalam setiap penyampaian materi guru menggunakan metode yang berbeda-beda. Metode tersebut adalah: metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas. Adapun beberapa faktor pendukung, antara lain adanya semangat belajar siswa yang tinggi, guru PAI tepat dalam memilih metode, dan kondisi belajar yang mendukung. Selain, faktor pendukung juga ada faktor penghambat, antara lain: keadaan peserta didik yang memiliki karakter yang beragam dan selalu berubah-ubah setiap harinya, fasilitas yang kurang memadai, dan kompetensi yang hendak dicapai belum tuntas. Kata kunci: Metode Pembelajaran, PAI, dan Anak Tuna Laras

4 PENDAHULUAN Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh individu atau lembaga pendidikan secara sadar yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan ajaran islam 1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dapat dilakukan dilingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah dengan berdasarkan pada al Qur an dan as sunnah. Secara umum metode pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun secara optimal 2. Selanjutnya yang dimaksud dengan metode Pendidikan Agama Islam adalah suatu cara yang dapat ditempuh untuk menyampaikan materi PAI kepada peserta didik agar terwujud kepribadian muslim sesuai dengan cita-cita Pendidikan Islam 3. dalam proses Pendidikan Agama Islam, metode mempunyai kedudukan yang penting untuk mencapai tujuan suatu Pendidikan Agama Islam karena metode merupakan sarana dalam menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum yang telah disusun 4. Metode yang digunakan disetiap sekolah berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan peserta didik. sudah disusun dalam suatu kegiatan nyata, untuk mencapai tujuan yang 1 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.8. 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia), hlm Arifin, Ilmu, hlm

5 Sekolah dasar luar biasa (SDLB) tuna laras merupakan bentuk satuan pendidikan yang menyiapkan siswanya untuk dapat menggikuti pendidikan pada jenjang sekolah lanjut tingkat pertama (SLTPLB) baik melalui pendidikan terpadu atau kelas khusus. Kurikulum di SDLB tuna laras meliputi program umum, program khusus dan program muatan lokal. Tuna laras merupakan kelainan pada diri seseorang yang menggalami kesulitan menyesuaikan diri terhadap lingkungan disekitarnya. pada siswa kelas 6 SDLB peserta didiknya memiliki kelainan emosi yang berbeda-beda dan jumlahnya sedikit dalam satu kelas, sehingga guru harus cermat dan kreatif dalam melaksanakan proses. Berdasarkan latar belakang akan melakukan penelitian dengan judul METODE AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014. Rumusan masalah dalam penelitian ini, metode apa yang digunakan dalam Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras Bhina Putera Banjarsari Surakarta, dan faktor pendukung dan penghambatnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras Bhina Putera Banjarsari Surakarta dan untuk menggetahui faktor pendukung dan penghambatnya. yang telah diuraikan, maka penulis 2

6 Tinjauan pustaka yang dijadikan rujukan diantaranya sebagaimana yang telah dilakukan oleh: 1. Fatmiyati (UIN Sunan Kalijaga, 2011) dalam skripsinya yang berjudul Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Tuna Grahita Di SLB Kasih Ibu Galor Kulon Progo, menjelaskan bahwa anak tuna grahita sebagai anak yang menggalami hambatan mental memerlukan layanan khusus dalam proses nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses Pendidikan Agama Islam pada siswa tuna grahita lebih ditekankan untuk menjalankan ibadah praktis. 2. Nur Aisyah (UMS, 2012) dalam skripsinya yang berjudul Metode Pembelajaran Agama Islam Pada Anak Tuna Grahita (Studi Kasus YPAC Surakarta), menjelaskan metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam suatu agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Metode untuk anak tuna grahita pada dasarnya memiliki kesamaan dengan metode pada anak normal, hanya saja ketika dalam pelaksanaan memerlukan modifikasi agar sesuai dengan kebutuhan anak yang melakukan 3

7 tersebut. kebutuhan anak tuna laras, metode agama Islam anak tuna grahita antara lain ceramah, hafalan, demontrasi, drill (latihan), dimana anak tersebut memiliki gangguan pada emosi dan perilaku. Penyampaian materi pada pemberian tugas dan proses sosiodrama. 3. Mahfida Ustadzatul Ummuh (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013) dalam skripsinya yang berjudul Pendidikan Agama Islam Pada Anak Tuna Laras, dilakukan guru dengan bertahap dan secara perlahan disesuaikan kebutuhan anak. Muatan materinya diringkas dan disampaikan secara sederhana. Metode khusus pada anak tuna laras yaitu menjelaskan tujuan pembiasaan, nasihat, Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras adalah agar siswa tuna laras mampu membentuk perilaku yang baik dan menanamkan nilainilai akhlak islami pada kehidupan melalui pembiasaan sehari-hari. Ini disesuaikan dengan keteladanan dan hukuman. Metode berasal dari bahasa latin meta yang berarti melalui, dan hodos yang berarti jalan atau ke atau cara ke. Dalam bahasa arab metode disebut tariqah artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut 4

8 istilah ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu citacita 5. yang sejahtera di dunia dan di akhirat sesuai dengan tujuan Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Ada beberapa faktor Islam merupakan suatu usaha yang mempengaruhi pemilihan yang dilakukan oleh individu metode. atau lembaga pendidikan secara sadar yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat 6. Faktorfaktor tersebut adalah keadaan peserta didik, tujuan yang hendak dicapai, materi pelajaran, situasi pelajaran dimana berlangsung, fasilitas yang tersedia, dan kemampuan penggajar (guru). Dengan demikian, Adapun macam-macam metode metode Pendidikan Agama Islam adalah suatu cara yang dilakukan oleh individu atau lembaga pendidikan untuk menyampaikan materi pelajaran PAI kepada peserta didik, supaya tertanam nilai-nilai ajaran Islam didalam diri setiap peserta didik sehingga tercapailah kehidpan 5 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm Arifin, Ilmu, hlm. 8. yang biasanya dilakukan oleh guru dalam proses diantaranya mtode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas belajar dan resitasi, metode demonstrasi, dan metode experiment. Anak tuna laras merupakan anak yang 5

9 menggalami hambatan atau lapangan, laboratorium, sekolah, kesulitan untuk dll. Jenis pendekatan yang dipilih menyesuaikan diri terhadap lingkungan disekitarnya, atau bisa juga dikatakan mempunyai tingkah laku yang berkelainan. Anak tuna laras suka melakukan kualitatif dengan tujuan menjawab permasalahan yang diajukan oleh peneliti yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu yang bersangkutan dan dilakukan pelanggaran terhadap secara wajar dan natural sesuai peraturan dan norma sosial yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari 7. METODE PENELITIAN Dilihat dari jenis penelitiannya, maka penelitian ini masuk dalam katagori penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan di suatu tempat misalnya di dengan kondisi di lapangan tanpa adanya manipulasi. 8 Tempat penelitian ini adalah di SDLB Bhina Putera Banjarsari Surakarta, dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah metode yang digunakan guru PAI dalam memberikan Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi 7 Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm

10 untuk memperoleh data mendukung dalam penelitian di pelaksanaan metode SDLB Tuna Laras Bhina Putera. Pendidikan agama islam pada anak kelas 6 SDLB Tuna Laras Bhina Putera Banjarsari, metode wawancara digunakan untuk menggambil data tentang metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran, faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan metode di SDLB Tuna Laras Untuk menganalisis dari data yang sudah terkumpul menggunakan metode deskriftif kualitatif yang terdiri tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikas 9. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor-Faktor yang Bhina Putera, dan metode Mempengaruhi Pemilihan dokumentasi dalam penelitian ini digunakan dengan cara menggumpulkan data tertulis, terutama tentang letak geografis, sejarah berdirinya, visi dan misi, pedoman dan tata tertib sekolah, kalender pendidikan, sarana dan prasarana, komite sekolah dan struktur organisasiyang dapat Metode Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 SDLB Tuna Laras Bhina Putera 1. Keadaan peserta didik Siswa kelas 6 SDLB memiliki karakter yang berbeda-beda. Sehingga guru 9 Zainal Arifin, Penelitian, hlm

11 harus lebih aktif dan kreatif mencapai tujuan dalam menyampikan meteri dan membuat suasana yang telah ditentukan, maka seorang lebih guru harus tepat dalam menyenangkan supaya murid memilih metode yang tidak mudah bosan. 2. Materi pendidikan agama digunakan menyesuaikan dengan keadaan Islam peserta didik dan materi yang Guru PAI di SDLB menyampaikan materi PAI disampaikan. 4. Situasi pelajaran dimana dengan sederhana, berlangsung menyesuaikan kondisi siswa yang memiliki kelainan. Sehingga guru harus menggunakan metode yang tepat dalam mengajar agar siswa lebih mudah Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta dilaksanakan di dalam ruangan yang cukup besar untuk 5 siswa. dalam memahami materi yang menyampaikan materi, disampaikan. 3. Tujuan yang hendak dicapai terkadang guru menggajak siswa ke luar kelas agar siswa Setiap tidak merasa bosan dalam memiliki tujuan yang belajar, guru juga harus berbeda-beda. Untuk menentukan metode yang 8

12 sesuai dengan melihat pada mengguasai materi yang situasi. berlangsungnya diajarkan dan mampu memilih metode yang tepat 5. Fasilitas yang tersedia Fasilitas yang terdapat di sekolah dapat dalam setiap materi yang disampaikan sehingga dapat menarik perhatian peserta mempenggaruhi pemilihan didiknya dan membuat dan penggunaan metode yang sesuai dalam menyampaikan materi, oleh karena itu hendaknya seorang guru dapat dengan cermat memilih metode yang sesuai dengan memperhatikan metode yang ada di sekolah. suasana belajar yang menyenangkan. B. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Kelas 6 SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta 1. Metode ceramah 6. Kemampuan mengajar (guru) Metode ceramah Kompetensi seorang digunakan untuk guru dalam menggajar juga menyajikan pelajaran mempengaruhi dalam melalui penerangan dan pemilihan suatu metode penuturan secara lisan yang sesuai. oleh guru terhadap kelas, Seorang guru yang sehingga metode ini berkompeten akan mampu digunakan sebagai 9

13 penunjang demonstrasi. Metode ini metodemetode lain dalam proses biasanya digunakan untuk di SDLB Tuna Laras Bhina Putera menyampaikan Fiqh. materi Surakarta. 2. Metode demonstrasi Guru mata pelajaran PAI di SDLB Bhina Putera 4. metode pemberian tugas belajar Setelah semua materi PAI tersampaikan, guru PAI di SDLB Tuna selain menggunakan Laras Bhina Putera metode ceramah, juga Surakarta memberikan menggunakan metode tugas atau latihan secara lainnya yaitu metode demonstrasi. Metode ini biasanya digunakan untuk tertulis kepada siswa kelas 6. C. Faktor Pendukung dan menyampaikan Fiqh. materi Penghambat 1. Faktor pendukung 3. Metode tanya jawab Guru mata pelajaran PAI di SDLB Bhina Putera a. Adanya semangat belajar siswa yang tinggi. selain menggunakan b. Guru mata pelajaran metode ceramah, juga pendidikan agama menggunakan metode islam yang dapat lainnya yaitu metode memilih metode 10

14 dengan Dengan menggetahui tepat untuk faktor pendukung dan menyampaikan setiap materi yang diajarkan. faktor dalam penghambat metode c. kondisi belajar yang mendukung. Pendidikan Agama 2. Faktor penghambat a. Keadaan peserta didik Islam pada anak tuna laras, maka guru dan yang memiliki pihak sekolah karakter yang hendaknya dapat berbeda-beda selalu dan memanfaatkan faktor pendukung yang ada berubahubahsetiap harinya. b. Fasilitas yang kurang memadai. c. Kompetensi yang hendak dicapai belum di sekolah dan selalu berusaha menggembangkan berbagai fasilitas yang masih kurang untuk tuntas, karena dapat meningkatkan PAI proses hanya sekali dalam yang lebih baik. seminggu dan PENUTUP waktunya berkisar 35 A. KESIMPULAN menit. 11

15 Berdasarkan dan dalam proses penelitian yang telah lebih terlaksana mengenai menyenangkan, metode sehingga tujuan dari Pendidikan Agama Pendidikan Agama Islam pada anak kelas 6 tuna laras dan Islam pada anak tuna laras mudah tercapai. analisis data yang Metode yang telah diperoleh, maka digunakan guru PAI penulis menyimpulkan: Metode dapat yang di SDLB Tuna Laras Bhina Putera antara lain: a. Metode ceramah, metode digunakan guru PAI di SDLB Tuna Laras ini digunakan oleh guru PAI SDLB untuk Bhina Putera menjelaskan materi yang Surakarta bervariasi, dipelajari. dalam penyampaian setiap materi b. Metode demonstrasi, metode ini digunakan guru menggunakan oleh guru PAI untuk metode yang berbedabeda sehingga siswa tidak mudah bosan menyampaikan fiqh. materi 12

16 c. Metode tanya jawab, kondisi belajar yang metode ini biasanya mendukung sehingga digunakan oleh guru PAI siswa mudah menerima untuk menggetahui telah dipahami atau tidak diberikan guru. yang pelajaran yang telah Faktor penghambat dalam diberikan oleh guru. metode Metode ini dilakukan pada saat terakhir. Pendidikan Agama Islam pada anak kelas 6 sdlb tuna laras bhina putera dalam Faktor pendukung metode yaitu keadaan peserta didik yang memiliki Pendidikan Agama Islam pada anak kelas 6 sdlb tuna laras bhina putera yaitu adanya semangat belajar siswa yang tinggi, guru mata pelajaran PAI yang dapat memilih metode dengan karakter yang beragam dan selalu berubah-ubah setiap harinya, fasilitas atau sarana prasarana yang kurang memadai dan menarik, kompetensi yang hendak dicapai belum tuntas. tepat menyampaikan untuk setiap B. Saran-saran materi yang diajarkan, 13

17 1. Kepada kepala 2. Kepada guru/wali sekolah, hendaknya kelas, hendaknya lebih meningkatkan lebih menciptakan sarana dan prasarana yang sudah ada suasana belajar yang lebih mendukung dan supaya proses membuat kompetensi lebih sesuai ketersediaan mudah bersama dilakukan, guru/wali waktu, tetap berusaha keras dalam mendidik kelas bekerja sama dan mengajar dalam menciptakan siswa/siswinya, suasana belajar yang menyenangkan, melakukan pendekatan kepada menggadakan peserta didik secara pelatihan tentang individu, dan metode, hendaknya dan hendaknya meningkatkan menambah guru PAI, supaya dalam proses kompetensinya terutama di bidang menangani dan peserta pendidikan khusus. 3. Kepada peneliti lain didik dapat sharing antar guru. Hendaknya menggadakan 14

18 penelitian yang lebih baik menenai aspek lain dalam PAI untuk siswa inklusi. DAFTAR PUSTAKA Arifin Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara Arifin, Zainal Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Mulyana, Deddy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Ramayulis Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana Sobry Sutikno, Pupuh Fathurrohman Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami. Bandung: Refika Aditama Uhbiyati, Nur Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia Effendi, Muhammad Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara Hadi, Sutrisno Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Offset Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya 15

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak-anak yang dikategorikan memiliki kelainan dalam aspek fisik meliputi kelainan indra penglihatan (tuna netra), kelainan indra pendengaran (tuna rungu), kelainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh pengetahuan dan mengembangkan berbagai kemampuan dan ketrampilan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN AL ISLAM KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH 26 SURABAYA

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN AL ISLAM KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH 26 SURABAYA IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN AL ISLAM KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH 26 SURABAYA Ayu Nur Wahyuni Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti merupakan sumber aqidah (keimanan), syari'ah, ibadah, muamalah, akhlak. 1 Umat manusia diwajibkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Kneller memiliki arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena tidak mampu untuk bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. karena tidak mampu untuk bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa memandang status sosial, material, keadaan jasmani ataupun rohani. Sebagaimana yang tercantum

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI EMPIRIS DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN PELAJARAN

PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI EMPIRIS DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN PELAJARAN PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI EMPIRIS DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah proses transformasi menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A

Diajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A PERILAKU BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK BAGASKARA SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi seluruh umat manusia. Karena dengan pendidikan membantu manusia dalam proses mengembangkan potensi dalam dirinya.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGGUNAAN STRATEGI MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KARANGMOJO KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan umat manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa adanya sebuah pendidikan, maka tidak mungkin suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada perantaraan pendidikan agar perkembangannya sempurna sesuai dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. ada perantaraan pendidikan agar perkembangannya sempurna sesuai dengan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap insan yang lahir ke dunia telah membawa potensi dasar berupa unsur jasmani, rohani, dan akal. Dan potensi tersebut dapat berkembang manakala ada perantaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran akidah akhlak merupakan bagian dari pembelajaran agama Islam yang mampu mengarahkan dan mengantarkan peserta didik ke fitrah yang benar. Seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat pentingnya peran pendidikan bagi suatu Negara, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menciptakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tujuan untuk menyiapkan peserta didik yang beriman, bertakwa, kreatif dan inovatif serta berwawasan keilmuan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan masyarakat itu sendiri 1.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan masyarakat itu sendiri 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang besar untuk menciptakan masa depan yang gemilang. Hal ini dimungkinkan karena dengan usaha yang terus menerus ditingkatkan melalui

Lebih terperinci

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM SUNAN KALIJAGA PROGRAM KHUSUS NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi di SD Negeri II Bangsri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk mewujudkan cita-cita pembangunan nasional. Untuk mewujudkannya pemerintah mengupayakan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk memperoleh sesuatu sehingga terbentuk perilaku baru menuju arah yang lebih baik. Kenyataannya,

Lebih terperinci

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional betujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional betujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional betujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia sejak dari kelahirannya terus mengalami perubahan-perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Manusia yang merupakan makhluk hidup dengan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan dan menyelaraskan pembangunan dan kemajuan, maka nilai akhlak harus tetap dilestarikan dan ditanamkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan

Lebih terperinci

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta. ?? 1.?????????????. (1990).??????????.??????.???????????. (1989).??????.???:?????????????0???????????? (1425).?????????????????????,??????????? (1986),???, :???????. 2.????? Arikunto Suharsimi. (2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan bertanggung jawab baik kepada

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281) Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2

Lebih terperinci

IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8

IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8 IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8 KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2014 / 2015 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan peserta didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik yang disebut

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GEBYOG MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh. Pendidikan memegang peranan penting

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IBADAH BAGI SISWA KELAS 2 SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SERENGAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IBADAH BAGI SISWA KELAS 2 SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SERENGAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IBADAH BAGI SISWA KELAS 2 SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SERENGAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. murid dalam memberikan ilmu disebut pembelajaran. Oleh karenanya, aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. murid dalam memberikan ilmu disebut pembelajaran. Oleh karenanya, aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang. Interaksi guru dan murid dalam memberikan ilmu disebut pembelajaran. Oleh karenanya, aktivitas belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari generasi sebelumnya. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. dari generasi sebelumnya. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu cara untuk meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi sebelumnya. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat telah menciptakan berbagai macam

Lebih terperinci

Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia Vol. 1, No. 2, September 2017, 13-18

Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia Vol. 1, No. 2, September 2017, 13-18 Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia Vol. 1, No. 2, September 2017, 13-18 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA 72 Samsul Hadi, S.Ag samsul_hadi@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PENDEM KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan masalah yang kompleks karena setiap individu yang belajar melibatkan aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental sehingga akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penambahan, pengurangan, penggantian dan pengembangan yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. penambahan, pengurangan, penggantian dan pengembangan yang selanjutnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara alami, perubahan selalu terjadi pada setiap sistem akibat pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal. Melalui perubahan terjadilah pergeseran, penambahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari sumber daya yang dimiliki bangsa tersebut. Baik buruknya kualitas sumber daya manusia yang ada menjadi tolak ukur majunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional, yang sesuai dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional, yang sesuai dengan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, pendidikan merupakan salah satu aspek utama sasaran pembangunan bangsa Indonesia yang orientasinya adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan mempunyai pemerintahan sendiri, pendidikan agama telah diprogramkan untuk diberikan di sekolah-sekolah

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka akan memberikan output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketahun maka sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya. genersi yang unggul dari sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. ketahun maka sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya. genersi yang unggul dari sekolah dasar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang paling penting keberadaanya. Setiap orang mengakui bahwa tanpa menyelesaikan pendidikan pada sekolah dasar atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan sangat cepat yang mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi perkembangan IPTEK tersebut

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran Islam dijadikan pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: SITI MARFU AH A 510 100 183

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

HUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 HUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan mempunyai pemerintahan sendiri, pendidikan agama telah diprogramkan untuk diberikan di sekolah-sekolah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M / 1433 H

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M / 1433 H PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI SUB POKOK BAHASAN PUASA WAJIB DI BULAN RAMADHAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( Di Mi Al washliyah Kelas III perbutulan kec.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN KELAS PAI DI SMA GITA BAHARI SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN KELAS PAI DI SMA GITA BAHARI SEMARANG 50 BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN KELAS PAI DI SMA GITA BAHARI SEMARANG A. Analisis Manajemen kelas PAI di SMA Gita Bahari Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas, ada banyak prasyarat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal.

BAB I PENDAHULUAN. Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pembangunan mental dan pendidikan moral. Jika kita mempelajari pendidikan agama, maka moral merupakan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegangnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin besar peluang kemajuan yang akan dicapai. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin besar peluang kemajuan yang akan dicapai. Seiring BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kunci keberhasilan pembangunan negara adalah kualitas masyarakatnya sendiri. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia di suatu negara maka semakin besar peluang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN Proses pembelajaran merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI Erny Untari Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Ngawi Email : Erny1703@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat seperti saat ini telah memicu tumbuhnya revolusi yang besar pada kemajuan dunia. Salah satunya ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional pada hakikatnya adalah bagian integral dari sistem pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional diarahkan untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang berkembang dengan sangat cepatnya. Ilmu pengetahuan menjadi bagian terpenting di dalamnya. Yang tentunya

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PADA JURUSAN KEBIDANAN DI KAMPUS III POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PADA JURUSAN KEBIDANAN DI KAMPUS III POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PADA JURUSAN KEBIDANAN DI KAMPUS III POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Ana Widi Astuti 1), Henik Istikhomah 2) 1, 2 Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan manusia akan mudah mengikuti perkembangan dan tidak akan terbelakang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor penting bagi kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Melalui pendidikan bangsa ini membebaskan masyarakat dari kebodohan dan keterpurukan serta dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan terjun langsung ke lapangan dan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana penting dan strategis yang mudah diterapkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang mempunyai tujuan menuntun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan manusia seutuhnya bertujuan agar individu dapat mengekspresikan dan mengaktualisasi diri dengan mengembangkan secara optimal dimensi-dimensi kepribadian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SUMARNI NIM.

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SUMARNI NIM. PEMANFAATAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN Oleh SUMARNI NIM. F34210400 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa

Lebih terperinci

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI. (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI. (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI (Studi Kasus di Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter berarti

BAB I PENDAHULUAN. membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter berarti memiliki karakter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara garis besar, pendidikan adalah upaya membentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses

Lebih terperinci