Tujuan Pembelajaran Umum : Tujuan Pembelajaran Khusus : Lembar Informasi 2 : 5.1. Sensor dan Transduser BAB V PENGUKURAN DAN PENGENDALI AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tujuan Pembelajaran Umum : Tujuan Pembelajaran Khusus : Lembar Informasi 2 : 5.1. Sensor dan Transduser BAB V PENGUKURAN DAN PENGENDALI AKHIR"

Transkripsi

1 BAB V PENGUKURAN DAN PENGENDALI AKHIR Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah membaca bab ini diharapkan pembaca dapat memahami Sensor, transduser dan aktuator dalam Sistem Kendali Tujuan Pembelajaran Khusus : Setelah membaca bab ini diharapkan pembaca dapat : 5.1. Menjelaskan Pengertian Sensor dan transduser 5.2. Menyebutkan macam-macam sensor dan transduser 5.3. Menjelaskan contoh penggunaan sensor dan transduser pengukuran 5.4. Menjelaskan Pengertian Aktuator 5.5. Menjelaskan macam macam Aktuator 5.6. Menjelaskan dalam penggunaan aktuator sebagai pengukuran Lembar Informasi 2 : 5.1. Sensor dan Transduser Transduser adalah alat yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Transduser dapat dibagi menjadi dua : Transduser input, yaitu transduser yang dapat mengubah energi non listrik menjadi energi listrik, misalnya microphon yang mengubah energi suara menjadi energi listrik. Transduser output, yaitu transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi non listrik, misalnya speaker yang mengubaha energi listrik menjadi energi suara. Sistem Kendali Proses 5.1

2 Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi sebagai pengukur sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung, lidah untuk menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi industri. Gambar 5.1. Transduser Gambar 5.2 Sensor Sistem Kendali Proses 5.2

3 SENSOR KEDEKATAN (PROXIMITY) Sensor atau saklar kedekatan adalah pilot yang mendeteksi adanya objek/target tanpa kontak fisik. Sensor ini merupakan alat elektronis solid state yang terbungkus rapat untuk melindungi terhadap pengaruh getaran,cairan, kimiawi, dan korosip yang berlebihan yang dijumpai pada lingkungan industri. Sensor kedekatan digunakan apabila : Objek yang sedang dideteksi terlalu kecil, terlalu ringan atau terlalu lunak untuk dapat mengoperasikan mekanis saklar. Diperlukan respon yang cepat dan kecepatan penghubungan yang tinggi seperti pada pemakaian penghitungan atau pengusiran pengendali. Objek harus dirasakan melalui rintangan non logam seperti gelas, plastik, dan kertas karton. Lingkungan yang ganas menuntut oenyempurnaan lak atau segel karena jika tidak dapat mencegah mekanis saklar bekerja dengan baik. Diperlukan ketahanan umur pelayanan dan keandalan pelayanan. System pengendali elektronis cepat menghendaki sinyal input bounce-free. Ada dua jenis sensor kedekatan : Sensor kedekatan induktif yaitu alat yang merasakan sesuatu yang diaktifkan oleh logam. Pada prinsipnya sensor kedekatan induktif terdiri dari kumparan, osilator, rangkaian detector dan output elektronis. Gambar 5.3. Sensor kedekatan Induktif Sistem Kendali Proses 5.3

4 Ketika energi diberikan, osilator bekerja membangkitkan medan frekuensi tinggi, apabila ada objek medan masuk pada medan frekuensi tinggi arus eddy akan terinduksi pada permukaan target, hal ini akan mengakibatkan kerugian energi pada rangkaian osilator sehingga menyebabkan lebih kecilnya amplitudo osilasi. Rangkaian detector merasakan perubahan beban spesifik pada amplitudo dan membangkitkan sinyal yang menghidupkan atau mematikan output elektronik. Apabila objek logam meninggalkan wilayah sensor, osilator membangkitkan lagi medan frekuensi tinggi yang membuat sensor kembali lagi statusnya seperti semula. Jumlah minimum arus harus terus menerus mengalir melalui sensor untuk dapat terus bekerja. Histerisis adalah jarak antara titik operasi apabila target mencapai sisi sensor kedekatan, dan melepaskan titik apabila target bergerak menjauh dari sisi sensor Sensor kedekatan kapasitif adalah alat yang merasakan sesuatu yang diaktifkan oleh bahan konduktif dan non konduktif. Kerja sensor kapasitif didasarkan pada pada prinsip osilator. Kumparan sisi aktif dari sensor kapasitif dibentuk oleh dua elektroda logam yang ditempatkan pada loop umpan balik dari osilator frekuensi tinggi yang tidak aktif tanpa target. Pada saat target mencapai sisi sensor, target memasuki meda elektrostatis yang dibentuk oleh elektroda elektroda. Ini menyebabkan kenaikan kapasitansi perangkaian, dan rangkaian mulai berosilasi. Amplitudo osilasi diukur oleh dengan rangkaian pengevaluasian yang membangkitkan sinyal untuk menghidupkan atau mematikan output elektronis. Sensor kapasitif dapat diaktifkan dengan bahan konduktif dan bahan konduktif missal kayu, plastik, cairan, gula, tepung, terigu atau gandum. Sedangkan sensor induktif dapat diaktifkan hanya dengan logam. Sistem Kendali Proses 5.4

5 Gambar 5.4 Sensor kedekatan kapasitif SAKLAR MAGNET Kontak saklar magnet atau sering disebut relai buluh disusun dari dua plat kontak yang tertutup hermetis (kedap udara) pada tabung gelas yang berisi gas pelindung. Pada saat magnet permanent mencapai ujung-ujung tab kontak yang saling dapat bertemu, menarik satu sama lain dan menjadi kontak. Karena magnet permanent digerakan lebih jauh ujung-ujung tab kontak dihilangkan kemagnetannya dan kembali pada posisi aslinya saklar magnet menggerakan saklar sungguh-sungguh bebas kelembaman dikarenakan kontakkontak tidak terpengaruh oleh debu, kelembapan, asap atau uap sehingga umur pakai tetap tinggi. alat ini juga dapat diaktifkan dengan electromagnet dc. Relay buluh lebih cepat, lebih handal dan menghasilkan lebih sedikit bunga api dibandingakan saklar magnetis konvensional. Namun demikian kemampuan mengalirkan arus dari relai buluh terbatas. Gb 5.5 saklar-magnet Sistem Kendali Proses 5.5

6 5.1.3.SENSOR SUHU Ada empat jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan : Termocouple (T/C) Terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las atau dileburkan bersama pada satu sisi membentuk hot atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan cold atau sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai termokopel. Apabila hal ini terjadi, perlu dibangkitkan tegangan dc yang kecil. Oleh karena lebarnya rentang suhu termokopel, termokopel digunakan pada industri untuk memonitor dan mengontrol suhu open dan tungku. Koefisien Seebeck adalah perbandingan yang konstan yang berkisar antara 5 sampai dengan 50 V per derajat Celsius untuk termokopel yang umum dipakai. Gambar 5.8. Termocouple Sistem Kendali Proses 5.6

7 Gambar 5.9. Karakteristik Sensor Temperatur Detector suhu tahanan (Resistance Temperature Detector =RTD) Konsep utama yang mendasari pengukura suhu dengan menggunakan RTD adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi da dapat diulangi lagi sehingga memungkinka pengukura suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan RTD sebab keunggulannya berkaitan dengan tahanan suhu, kelinieran, stabilitas dan reproduksibilitas. Beberapa sensor aliran air mneggunakan RTD yang dipanaskan yang merasakan penurunan atau kenaikan aliran air melalui efek pendinginan dari udara melewati elemen yang merasakan/sensor. Sistem Kendali Proses 5.7

8 Gambar Contoh sensor dan Transduser RTD Termistor Merupakan reistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Jadi, ketika suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Termistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5% per derajat Celcius) oleh karena itu dapat mampu mendeteksi perubahan kecil didalam suhu. Wilayah sensor yang kecil dan berat jenis rendah memungkinkan pengukura dengan respon waktu yang cepat. Sistem Kendali Proses 5.8

9 Gambar 5.11 Termistor Sensor IC Menggunakan chip silicon untuk elemen yang merasakan (sensor). Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus. Meski terbatas dalam rentang suhu dibawa 200 derajat Celcius, tetapi menghasilkan output yang sangat linier diatas rentang kerja. Gambar Sensor IC Sistem Kendali Proses 5.9

10 SENSOR KECEPATAN/ SENSOR RPM Tachometer umumnya menunjuk pada magnet permanen kecil dari generator dc. Ketika generator diputar, generator menghasilkan tegangan dc berbanding lurus dengan kecepatan. Tachometer yang dirangkai dengan motor, umumnya digunakan pada aplikasi pengendali kecepatan motor untuk memberikan tegangan umpan balik pada pengontrol yang sebanding dengan kecepatan motor Kecepatan putar sering diukur dengan menggunakan sensor yang mengambil pulsa magnetis (induksi) dan magnet diletakkan pada poros. Kumparan kawat kecil di pasang dekat magnet, menerima pulsa setiap magnet lewat. Dengan mengukur frekuensi pulsa, kecepatan poros dapat ditentukan. Output tegangan dari kumparan mengambil sangat kecil dan memerlukan amplifikasi untuk dapat diukur. Gambar Rangkaian Tachometer Gambar Generator pada Tachometer Sistem Kendali Proses 5.10

11 SENSOR PENYANDI (ENCODER SENSOR) Sensor penyandi digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital. Penyandi putaran memonitor gerakan putar dari alat dan Ada 2 jenis yaitu: Penyandi tambahan, yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran alat. Penyandi absolut, yang melengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisis sudut alat. Penyandi rotari tambahan jenis optik membangkitkan sederetan gelombang kotak pada saat porosnya diputar.piringan penyandi mengganggu sinar saat poros penyandi diputar untuk menghasilkan bentuk gelombang output gelombang kotak. Hal seperti ini sangat peka dan akurat ( pulsa/putaran). Penyandi putaran absolut jenis optikal, bekerja dengan cara yang sama dengan perkecualian,bahwa lebih banyak jejak yang dipakai pada piringan penyandi. Apabila dilihat sepintas dalam paralel, jejak-jejak tersebut memperlengkapi informasi sudut dalam bentuk kode.jumlah jejak sesuai dengan jumlah langkah per putaran. Jejak-jejak tersebut disusun dalam kode Gray. Pengkodean Gray mempunyai keuntungan dibanding dengan pengkodean yang lain yang hanya diubah satu bit per langkah, ini menolong untuk menghindari kesalahan pembacaan. Jumlah gelombang kotak yang diperoleh dari output penyandian dapat dibuat untuk menyesuaikan dengan gerakan mekanis yang dikehendaki. Misalnya, membagi putaran poros menjadi 100 bagian, maka penyandi harus dibagi untuk memberikan 100 siklus gelombang kotak per putaran. Dengan menggunakan penghitung untuk menghitung siklus tersebut berarti dapat memberitahu seberapa jauh poros telah berputar. Sistem Kendali Proses 5.11

12 Gambar 5.15 penyandi SENSOR ULTRASONIK Sensor ultrasonik bekerja dengan mengirimkan gelombang suara menuju target dan mengukur waktu yang diperlukan untuk pulsa melenting kembali. Waktu yang diperlukan gaung untuk kembali ke sensor berbanding lurus dengan jarak atau tinggi dari objek, sebab suara mempunyai kecepatan konstan. Pada gambar, sinyal gaung yang kembali secara elektronis diubah menjadi output 4 sampai dengan 20 ma, yang mensuplai kecepatan aliran yang dimonitor ke alat control eksternal. Objek padat, cairan, butiran dan tekstil dapat dideteksi dengan sensor ultrasonik. Reflektifitas suara dari permukaan cairan sama dengan objek padat. Tekstil dan buih menyerap gelombang suara dan mengurangi rentang penyensoran. Sistem Kendali Proses 5.12

13 Gambar 5.16 ultrasonik SENSOR TEKANAN Transduser ukuran ketegangan kawat mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Ukuran ketegangan didasarkan pada pada prinsip bahwa tahanan penghantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Gambar menggambarkan operasi dari ukuran ketegangan. Gaya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok. Aksi pembengkokan juga memotong ukuran kawat secara fisik dan mengubah tahanannya. Perubahan tahanan ini diberikan pada rangkaian jembatan yang mendeteksi perubahan kecil pada tahanan kawat. Sel ketegangan kawat beban. Biasanya dibuat dengan baja dan kawat yang peka dengan ketegangan karena sel kawat dibebani, logam memanjang atau mengulur atau menekan dengan lembut. Ketegangan kawat mendeteksi gerakan dan menterjemahkannya pada sinyal mv. Banyak ukuran dan sel beban yang mempunyai rentang kepekaan mulai dari gram sampai jutaan Pengukur regangan semi konduktor menggunakan kristal piezo listrik sebagai elemen sensornya. Pada saat gaya diberikan pada kristal, bentuk kristal berubah. Perubahan bentuk membangkitkan tegangan pada terminal output kristal. Pengukur regangan semi konduktor bereaksi lebih cepat pada perubahan yang terjadi pada alat pengukuran dan mempunyai kepekaan yang lebih tinggi dari pada pengukur regangan kawat. Sistem Kendali Proses 5.13

14 Gambar Contoh Sensor Tekanan PEMINDAHAN TRANDUSER Pemindahan tranduser menunjuk pada posisi fisik bekaitan pada titik referensi. Pemindahan tranduser dapat linear (garis lurus) atau angular (berputar). Potensiometer dapat digunakan untuk mengukur baik pemindahan linear maupun ke angular. Poros input berputar dan kontak penyapu bergerak bersamanya. Pada waktu penyapu bergerak, tahanan antara kontak penyapu dan salah satu ujung kontak akan berubah, tegangan penguatan dihubungkan antara elemen tahanan. Pada tiap jenis tranduser ada hubungan langsung antara kedudukan poros penyapu dengan tegangan output. Pemindahan tranduser yang paling umum yang digunakan diindustri adalah transformator diferensial variable linear (the linear variable differential transformer =LVDT), yang pada dasarnya adalah transformator dengan inti yang dapat bergerak dihubungkan dengan poros input. Primer diberi penguatan dengan sumber ac. Ketika inti berada pada pusat lokasi, amplitude tegangan yang diinduksikan ke sekunder 1 adalah sama dengan tegangan yang dinduksikan pada sekunder 2. Kumparan tersebut dihubungkan seri berlawanan, sehingga output akan nol pada titik tersebut. Apabila inti bergerak, berangkat Sistem Kendali Proses 5.14

15 dari pusat induktansi, primer dengan satu sekunder akan lebih besar dari yang lain, dan perbedaan tegangan akan terlihat diantara sekunder yang diseri. Apabila diperlukan output dc, output harus ac disearahkan dan difilter. Penguatan frekuansi untuk berbagai LVDT. Rentang harga bekisar dari 50 Hz sampai dengan 30 khz. Jika transduser harus mengikuti sejak perubahan pemindahan yang tepat secara akurat, frekuensi yang lebih tinggi akan menguntungkan. Tegangan yang diberikan pada primer biasanya sekitar 10 V. Pemindahan sebesar 50 mikro in dideteksi oleh LVDT. Pemindahan LVDT juga digunakan untuk mengukur berat, tekanan dan gaya. Sensor LVDT digunakan untuk mengontrol level air dalam tangki. Ketika level air rendah, inti bergerak menuju kumparan yang lebih rendah dan outputnya akan lebih besar daripada kumparan yang lebih Gambar LVDT SENSOR SINAR Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada penyinaran cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan dc yang kecil, dengan tegangan output sebesar 0,5 V per sel pada sinar matahari penuh. Sistem Kendali Proses 5.15

16 Energi sinar yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan tahanan sel, apabila permukaan ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi, ketika menyala dengan terang tahnan turun pada tingkat harga rendah. Gambar Sensor Sinar 5.2. AKTUATOR (PENGENDALI AKHIR) Aktuator adalah suatu peralatan atau mesin yang dapat menghasilkan gerakan mekanis ketika diberi sinyal elektrik atau sering disebut alat pengendali akhir. Aktuator sering digunakan pada control computer, otomasi industri, dan dalam robotika. Aktuator Sinyal Gerakan Mekanik Aktuator dapat dibagi menjadi tiga : o Electric o Hidrolik ( bekerja dalam tekanan air ) o Pneumatik ( bekerja dalam tekanan udara ) Adapun penerapan aktuator pada kehidupan sehari-hari adalah pada kontrol otomatis greenhouse. Apabila suhu di dalam greenhouse terlalu tinggi program control membuat keputusan untuk membuka ventilasi, menurunkan suhu, atau menyalakan kipas. Sinyal uang dikirimkan ke aktuator atau motor untuk membuka ventilasi. Katup pada greenhouse untuk membatasi udara panas mengalir melalui radiator atau pipa. Aktuator lainnya akan Sistem Kendali Proses 5.16

17 menurunkan tirai untuk mengurangi sengatan matahari secara langsung. Aplikasi diatas merupakan contoh sederhana yang memang tidak bisa dikerjakan secara manual, namun disamping itu masih banyak terdapat masalah yang kompleks dalam otomasi industri yang pekerjaannya tidak bisa dilakukan secara manual sehingga harus menggunakan control program computer atau otomasi lainnya yang membutuhkan aktuator RELAY Gerakan mekanik acrobat dari kekuatan elektromagnetik yang menarik lengan besi. Gambar 5.20 : Relay remote control Terdapat kontak NO atau NC atau kombinasi keduanya. Pada gambar merupakan contoh penggunaan kontak NC. Aktuator jenis relai ini banyak digunakan untuk sistem kendali SOLENOID Seperti halnya relai, solenoid memanfaatkan prinsip gaya elektromagnetik hanya saja gerakan solenoid merupakan gerakan linier. Dari segi fisik gerakan yang dihasilkan ialah inti besi yang tertarik masuk ke dalam lubang kumparan. Sistem Kendali Proses 5.17

18 Gambar 5.21 : Solenoid Pada penggunaannya, biasanya dibantu dengan plugger untuk menghasilkan dorongan yang lebih besar, sehingga tegangannya dapat diperkecil. Inti biasanya terbuat dari besi lunak,pluger dan rangka dibuat berlapis. Salah satu batas kerja dari solenoid yang menghasilkan gaya yang dikehendaki dalam pengoperasian dalam suhu jika tidak mengalami kegagalan. Begitu juga dari beban, jika beban terlalu besar maka pluger tidak akan tertarik kembali, sedangkan apabila beban yang diberikan terlalu kecilmaka gaya yang diberikan terbuang kecuali factor kecepatan dibutuhkan proses. Energi yang harus didisipasi oleh alat yang lain jika tidak pluger dan perangkat batang medan menyerap tubrukan energi menyebabkan kegagalan MOTOR STEPPER Motor stepper mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan rotor discret ( belainan ) yang disebut step ( langkah ). Satu derajat perlangkah rotor memerlukan 360 pulsauntuk menggerakkan melewati satu putaran. Juga ada motor mikro step dengan ribuan langkah per putaran per detik. Motor steper biasanya memiliki kecepatan dan torasi yang rendah memiliki control gerak posisi yang cermat. Operasi dasar dari motor stepper dc yang terdiri stator yang diberi penguatan secara elektromagnetik dan rotor dengan magnet permanent. Apabila polaritas kumparan penguat cocok untuk dibalik, rotor berputar pada arah yang dipilih dengan satu langkah yang tepat Sistem Kendali Proses 5.18

19 pada posisi yang baru. Jumlah langkah perputaran ditentukan dengan jumlah pasang kutup pada rotor dan stator. Makin banyak kutup pada kedua factor makin banyak juga langkah per putran pada motor. Operasi motor stepper sangat bergantung pada suplai daya yan menggerakkannya. Suplai daya membangkittkan pulsa yang biasanya dimulai oleh computer mikro. Computer mulai sederetan pulsa untuk mengendalikan alat yang dikendalikan pada posisi apapun yang dikehendaki. System pengendali motor stepper terdiri dari motor stepper dan paket penggerak yang berisi pengendali elektronik dan suplai daya. Penggerak interface antara computer dan motor stepper, yang berisi logika untuk mengubah atau menterjemahkan informasi digital menjadi putaran poros rotor. Motor akan bergerak untuk tiap pulsa yang diterima oleh penggerak. Jumlah langkah perputaran ditentukan oleh jumlah pasang kutup pada rotor dan stator, ketika tegangan diberi pada kumparan maka rotor akan mengangkat posisi bertahan tanpa beban ini berarti kutup rotor disejajarkan dengan kutup stator. Tenaga putaran max myang membuat motor dapat dibebani tanpa menyebabkan putaran terus menerus., tenaga ini lebih dikenal dengan tenaga putaran yang yang menahan motor stepper. Tenaga putaran dapat juga dirasakan pada motor yang tiddak diberi penguatan. Hal ini disebabkan oleh kutup induksi magnet permanent pada stator. Efek ini (tenaga penggerak), bersama-sama dengan gesekan internal dari motor menghasilkan tenaga putaran penahan yang membuat motor yang tanpa diberi penguatan dapat diberi beban dengan statis. Jenisjenis motor stepper : a. Jenis Magnet Permanent Motor stepper jenis ini telah lama dan merupakan jenis motor yang secara structural paling mudahuntuk dipahami. Motor ini terdiri dari sebuah rotor besi lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan stator diberi energi dengan arus DC kutupkutupnya menjadi termagnetisasi. Perputaran trjadi ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutup-kutup stator. Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR). Jenis motor ini cocok digunakan di medan-medan seperti sekeliling computer, karena konstruksi motor ini mengakibatkan sudut langkah agak besar. Jenis ini cocok digunakan di medan medan seperti sekeliling computer. Sistem Kendali Proses 5.19

20 b. Jenis reluktan variabel Motor stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar (tincan ) yang terdiri atras lapisan magnet permanent yang diselang-seling dengan kutub yang berlawanan dengan adanya magnet permanen, maka intensitas fluks magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step) yang rendah yaitu antara 7,5 º hingga 15 º per langkah atau 48 hingga 24 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet. Gambar ilustrasi motor stepper Tidak mempunyai magnet permanent, sehingga memerlukan susunan penggerakan yang berbeda dari jenis yang lain. Puntiran rotor bebas tanpa penahan tenaga putaran. Digunakan pada aplikasi ukuran kecil misalnya micropositioning table. c. Jenis hybrid Kombinasi dari dua jenis motor lain. Digunakan pada aplikasi motor industri. Terdiri dari dua batang kutub dengan tiga gigi pada masing-masing batang kutub, diantara batang kutub adalah magnet permanent yang dimagnefikasi sepanjang poros rotor, membuat satu sisi menjadi kutub utara dan lainnya selatan. Motor tipe ini paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena kinerja lebih baik. Motor tipe hybrid dapat menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,6 º hingga 0,9 º per langkah atau langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe hybrid : Sistem Kendali Proses 5.20

21 Gambar Konstruksi dan kontrol motor stepper Lembar Latihan 2 : 1. Apa pengertian sensor, transduser dan aktuator? 2. Jelaskan apa yang disebut Pengukuran? 3. Jelaskan apa yang disebut Pengendali Akhir? 4. Bagaimanakah prinsip kerja sensor temperatur, beserta aplikasinya? 5. Bagaimanakah prinsip kerja sensor tekanan, beserta aplikasinya? 6. Bagaimanakah prinsip kerja sensor sinar, beserta aplikasinya? 7. Bagaimanakah prinsip kerja sensor kecepatan, beserta aplikasinya? 8. Jelaskan Transduser Pemindahan? 9. Bagaimanakah prinsip kerja aktuator relay, solenoid, beserta aplikasinya? 10. Bagaimanakah prinsip kerja aktuator motor stepper, beserta aplikasinya? 11. Sebutkan jenis jenis motor stepper? 12. Bagaimanakah urutan kontrol dari motor stepper? Sistem Kendali Proses 5.21

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN SPEED LIMITER Kecepatan tinggi merupakan salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu-lintas darat. Disisi lain banyak perusahaan otomotif yang saling berlomba

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 9 Motor Stepper

Mekatronika Modul 9 Motor Stepper Mekatronika Modul 9 Motor Stepper Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Motor Stepper Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada

Lebih terperinci

MAKALAH MOTOR STEPPER DI BIDANG INDUSTRI

MAKALAH MOTOR STEPPER DI BIDANG INDUSTRI MAKALAH MOTOR STEPPER DI BIDANG INDUSTRI Oleh : Winji Dwi Margunani 4211413023 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 1.Motor Stepper Motor stepper

Lebih terperinci

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan. DASAR MOTOR STEPPER I. Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan

Lebih terperinci

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect D = Konstanta ketebalan Gambar 2.19 Cara kerja Hall-Effect Sensor Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect Dari persamaan terlihat V H berbanding lurus dengan I dan B. Jika I dipertahankan konstan maka

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 5 Materi #6 Peralatan Ukur 2 Terdapat berbagai

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama Sensor Sensor merupakan suatu alat/device yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik (kecepatan,suhu,intensitas cahaya) dan besaran kimia (molaritas, mol)

Lebih terperinci

BAB 2. Sensor, Transduser dan Aktuator

BAB 2. Sensor, Transduser dan Aktuator DIKTAT KULIAH Elektronika Industri & Otomasi (IE-204) BAB 2. Sensor, Transduser dan Aktuator Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha JURUSAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 5 PERTEMUAN

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori 6 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Sistem Kontrol Kata kontrol atau pengendalian mempunyai arti mengatur, mengarahkan dan memerintah. Dengan kata lain bahwa sistem pengendalian adalah susunan komponen - komponen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet Kemagnetan Prinsip kemagnetan mempunyai peranan yang sangat penting dalam prinsip kerja suatu mesin listrik (sebutan untuk generator, transformator dan motor). Magnet mempunyai dua karakteristik. Pertama,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 7 Aktuator

Mekatronika Modul 7 Aktuator Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan

Lebih terperinci

Motor Stepper. Nuryono S.W.,S.T.,M.Eng. Sistem Berbasis Mikroprosesor 1

Motor Stepper. Nuryono S.W.,S.T.,M.Eng. Sistem Berbasis Mikroprosesor 1 Motor Stepper Nuryono S.W.,S.T.,M.Eng. Sistem Berbasis Mikroprosesor 1 Motor Stepper Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang

Lebih terperinci

Bab VI. Motor Stepper

Bab VI. Motor Stepper Bab VI Motor Stepper 64 6.1. Pendahuluan Motor stepper adalah motor DC yang khusus berputar dalam suatu derajat yang tetap yang disebut step (langkah). Satu step antara 0,9 sampai 90. Motor stepper terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS

Lebih terperinci

TIN-302 ELEKTRONIKA INDUSTRI

TIN-302 ELEKTRONIKA INDUSTRI TIN-302 ELEKTRONIKA INDUSTRI Peralatan Pengendali di Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Peralatan Pengendali di Industri 1. Peralatan Pengendali Utama dan Pengarah (1)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TORSI, TENAGA DAN RPM Para pemilik atau pengguna kendaraan seringkali tidak menyadari, bahwa spesifikasi rinci sangat menentukan gerak dan laju kendaraan. Biasanya mereka cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Temperatur Temperatur adalah suatu penunjukan nilai panas atau nilai dingin yang dapat diperoleh/diketahui dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan termometer. Termometer

Lebih terperinci

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer)

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah

Lebih terperinci

Aktuator digunakan untuk mengerakkan mekanik pada robot. Slides from Braunl and Jussi Suomela

Aktuator digunakan untuk mengerakkan mekanik pada robot. Slides from Braunl and Jussi Suomela Aktuator digunakan untuk mengerakkan mekanik pada robot Slides from Braunl and Jussi Suomela 1 Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik analog menjadi besaran lainnya misalnya kecepatan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA 2.1 Umum Motor listrik merupakan beban listrik yang paling banyak digunakan di dunia, motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

BAB II PNEUMATIK. - sekitar 78 % dari volum adalah Nitrogen. - sekitar 21 % dari volum adalah Oksigen

BAB II PNEUMATIK. - sekitar 78 % dari volum adalah Nitrogen. - sekitar 21 % dari volum adalah Oksigen BAB II PNEUMATIK 2. 1. Dasar-dasar Pneumatik 2.1.1. Sifat-sifat fisika dari udara Permukaan bumi ini ditutupi oleh udara. Udara adalah campuran gas yang terdiri atas senyawa : - sekitar 78 % dari volum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

GENERATOR SINKRON Gambar 1

GENERATOR SINKRON Gambar 1 GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

Elektronika Kontrol. Sensor dan Tranduser. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Elektronika Kontrol. Sensor dan Tranduser. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Elektronika Kontrol Sensor dan Tranduser Teknik Elektro Universitas Brawijaya Definisi Sensor dan transduser sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

Penggerak Robot. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA

Penggerak Robot. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA Penggerak Robot Nuryono S.W. UAD wiweet2@yahoo.com Pendahuluan Actuator atau penggerak merupakan otot bagi robot Tipe penggerak yang umum digunakan: Motor listrik(electric Motors) Aktuator Hidrolis Aktuator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV

PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV 1. Torang Ridho S 0806368906 2. Deni Mulia Noventianus 0906604722 3. Mohammad Adiwirabrata

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

Transformator (trafo)

Transformator (trafo) Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Sensor Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala gejala atau sinyal sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik,

Lebih terperinci

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator. BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Lebih terperinci

4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri

4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri bath, responnya adalah 0.5 detik. Termistor yang sama pada udara mempunyai waktu respon 10 detik. Ketika dilindungi dalam teflon atau bahan yang lain untuk perlindungan melawan keadaaa lingkungan, waktu

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN Teknik pengukuran telah berperan penting sejak awal peradaban manusia, ketika pertama kali digunakan untuk mengatur transfer barang dalam perdagangan barter agar terjadi pertukaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros 46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC 2.1.1. Prinsip Kerja Motor DC Motor listrik adalah mesin dimana mengkonversi energi listrik ke energi mekanik. Jika rotor pada mesin berotasi, sebuah tegangan akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor Sebuah transduser secara umum didefinisikan sebagai sebuah alat yang mengubah sinyal dari satu bentuk menjadi sinyal yang sesuai dan memiliki bentuk yang berbeda. Transduser

Lebih terperinci

MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas

MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas 1 MODUL I SENSOR SUHU 1. Pendahuluan Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin arus searah 2.1.1. Prinsip kerja Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan BAB II TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan Pengertian kontrol atau pengaturan adalah proses atau upaya untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh sederhana dan akrab dengan aktivitas sehari-hari dari konsep

Lebih terperinci

AKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

AKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Istilah yang digunakan untuk mekanisme yang menggerakkan robot. Aktuator dapat berupa hidrolik, pneumatik dan

Lebih terperinci

Sensor dan Tranduser

Sensor dan Tranduser KODE MODUL EL.007 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Sensor dan Tranduser BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum (1,2,4) Secara sederhana motor arus searah dapat didefenisikan sebagai suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi gerak atau energi

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem

Lebih terperinci

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI DIGITAL

SISTEM KENDALI DIGITAL SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada

Lebih terperinci

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB ORBITH Vol. 8 No. 1 Maret 2012: 32-37 MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB Oleh : Djodi Antono Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang 50275

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN Deskripsi Singkat Manfaat Relevansi Capaian Pembelajaran Pembahasan mengenai prinsip dasar motor DC. Pembahasan bagian-bagian motor DC. Pembahasan tentang prinsip kerja

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 JUNIMAR TIKA AFFITRI 5223050346 ANGGI NURSANTI 5223053214 Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi

Lebih terperinci

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

Toggle Switch. 2. Saklar Manual. Saklar ini menggunakan aksi posisi untuk menghasilkan suatu hubungan

Toggle Switch. 2. Saklar Manual. Saklar ini menggunakan aksi posisi untuk menghasilkan suatu hubungan Sensor 2. Saklar Manual Saklar manual adalah saklar yang dikendalikan dengan menggunakan tangan, contoh toggle switch, slide switch, rocker switch, DIP switches, rotary switch, thumbwheel switches, selector

Lebih terperinci

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION MK. Transportasi Elektrik Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION Motor DC adalah andalan penggerak traksi listrik pada motor listrik dan motor

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving

Lebih terperinci

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik) Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya berasal

Lebih terperinci

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG 20 BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan

Lebih terperinci