BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
|
|
- Veronika Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Teori Stakeholder Yaitu individu atau sekelompok orang atau komunitas yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan. Menurut Budimanta et al. (2008) yang berpengaruh dalam perusahaan yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi dan kepentingan terhadap perusahaan. Untuk saat ini perusahaan sendiri tidak memandang stakeholder hanya investor dan kreditor tetapi pemerintah sebagai birokrasi atas berjalannya perusahaan dan pelanggan, karyawan, mitra, pesaing dan masyarakat juga ikut berperan dalam berjalannya perusahaan. Menurut Ghozali dan Chariri (2007:409) menyatakan bahwa dalam teori stakeholder perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya seperti pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis perusahaan, dan pihak lainnya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi pada dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut. Dalam intellectual capital sendiri stakeholder sangat berpengaruh dalam pengungkapan satu informasi lebih khususnya asset tidak berwujud (intangible asset ) dan memberikan argumen atas perusahan. maka dari itu manajer harus mampu mengelola perusahaan dengan baik dengan 10
2 11 memanfaatkan potensi baik Human capital, Physical capital maupun struktural capital. Oleh karena itu informasi terkait intellectual capital menjadi penting untuk disampaikan kepada stakeholder (Goh dan Lim, 2004). Sehingga informasi tersebut mengungkapakan adanya value added yang ada di perusahaan akibat pengelolaan intellectual capital. Value added sendiri dianggap memiliki akurasi lebih tinggi dihubungkan dengan return yang dianggap sebagai ukuran bagi shareholder. Sehingga dengan demikian keduanya (value added dan return) dapat menjelaskan kekuatan teori stakeholder dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja perusahaan Resources Based Theory Resource Based Theory (RBT) atau dikenal juga dengan teori berbasis sumber daya. Teori ini menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis keunggulan bersaingnya. Astuti dan Sabeni (2005:696) mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan. Resource Based Theory merupakan pemikiran yang berkembang dalam manajemen strategik dan keunggulan kompetitif perusahaan yang menganalisis dan menginterpretasikan sumber daya organisasi untuk memahami bagaimana organisasi mencapai keunggulan kompetitif dan dapat menciptakan value added bagi perusahaan. Menurut Susanto (2007) ada dua hal untuk mencapai keunggulan kompetitif dan menciptakan value
3 12 added bagi perusahaan. Pertama, memiliki keunggulan dalam sumber daya yang dimilikinya, baik berupa aset yang berwujud (tangible assets) maupun yang tidak berwujud (intangible assets). Kedua, adalah kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya tersebut secara efektif. Menurut Madhani (2009) sumber daya itu sendiri harus memenuhi kriteria VRIN agar dapat memberikan keunggulan kompetitif dan kinerja yang berkelanjutan. Kriteria VRIN tersebut adalah: 1. Berharga (V) Sumber daya berharga jika memberikan nilai strategis bagi perusahaan. Sumber daya memberikan nilai jika membantu perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar atau membantu dalam mengurangi ancaman pasar. Tidak ada keuntungan dari memiliki sumber daya jika tidak menambah atau meningkatkan nilai perusahaan. 2. Langka (R) Sumber daya yang sulit untuk ditemukan di antara pesaing dan menjadi potensi perusahaan. Oleh karena itu sumber daya harus langka atau unik untuk menawarkan keunggulan kompetitif. Sumber daya yang dimiliki oleh beberapa perusahaan di pasar tidak dapat memberikan keunggulan kompetitif, karena mereka tidak dapat merancang dan melaksanakan strategi bisnis yang unik dibandingkan dengan kompetitor lain.
4 13 3. Imperfect Imitability (I) Sumber daya dapat menjadi dasar keunggulan kompetitif yang berkelanjutan hanya jika perusahaan yang tidak memegang sumber daya ini tidak bisa mendapatkan mereka atau tidak dapat meniru sumber daya tersebut. 1. Non-substitusi (N) Non-substitusi sumber daya menunjukkan bahwa sumber daya tidak dapat diganti dengan alternatif sumber daya lain. Di sini, pesaing tidak dapat mencapai kinerja yang sama dengan mengganti sumber daya dengan sumber daya alternatif lainnya. Berdasarkan konsep Resource Based Theory, jika perusahaan mampu mengelola intellectual capital dengan baik dan memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang berharga, langka, unik dan tak tergantikan maka perusahaan akan dapat menciptakan keunggulan yang kompetitif di bandingkan dengan pesaingnya Intellectual Capital 1. Pengertian Intellectual Capital Saat ini intellectual capital sangat penting bagi perusahaan karena merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perusahaan. Menurut Cut Zurnali (2008) banyak praktisi yang sudah mulai meneliti tentang intellectual 29capital. Seperti penelitian Hong et al. (2007) yang
5 14 mengklasifikasikan intellectual capital dalam sebuah perusahaan menjadi sumber kompetensi dan kemampuan untuk bermitra atau hubungan. Habiburrochman (2008) mengartikan intellectual capital sebagai pengetahuan yang dapat dieksploitasi untuk menghasilkan uang atau tujuan lainnya. Sedangkan Ulum (2009) menyatakan bahwa intellenctual capital termasuk semua proses dan asset yang tidak bisa ditampilkan pada neraca dan seluruh asset tidak berwujud (merek dagang, paten dan brands) yang di anggap sebagai metode akuntansi modern. Dengan adanya intellectual capital, perusahaan akan mendapatkan tambahan keuntungan atau kemapanan proses usaha serta memberikan perusahaan suatu nilai lebih dibanding dengan kompetitor atau perusahaan lain (Puspitasari, 2011). 2. Komponen Intellectual Capital Dalam intellectual capital terdapat 3 Komponen sebagai berikut: a. Human Capital Human Capital merupakan pengetahuan individual yang tak terlihat dari para anggota yang dimiliki organisasi. Human capital ini didefinisikan sebagai kombinasi dari pendidikan (education), warisan genetik (genetic inheritance), pengalaman dan sikap (experience and attitudes) tentang kehidupan dan bisnis (Ulum, 2007). Menurut Pramelasari (2010) Human capital merupakan sumber innovation dan improvement karena didalamnya terdapat pengetahuan, keterampilan dan kompentensi yang dimiliki oleh karyawan perusahaan.
6 15 b. Structural Capital Structural Capital pengetahuan tak terlihat yang merangkul organisasi. Dalam hal ini mengenal keberagaman yang sangat besar dari pemenuhan hubungan untuk mengelola perusahaan dalam sebuah cara yang terkoordinasi (a coordinated manner). Tanpa ini intellectual capital hanya merupakan human capital. Menurut Fatima (2012) structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Sedangkan menurut Suhendah (2012) structural capital timbul dari proses dan nilai organisasi yang mencerminkan fokus internal dan eksternal perusahaan disertai pengembangan dan pembaruan nilai untuk masa datang. Organisasi dengan structural capital yang kuat akan memiliki budaya yang mendukung yang memungkinkan individu untuk mencoba hal baru, belajar, dan gagal. Structural capital adalah link penting yang memungkinkan intellectual capital untuk diukur pada tingkat analisis organisasi. c. Customer Capital Customer Capital pengetahuan yang komprehensif dalam bidang pemasaran (marketing) dan hubungan dengan pelanggan (customer relations). Hal ini mencakup pengembangan pengetahuan mengenai pelanggan, pemasok dan asosiasi industrial atau yang berkaitan dengan
7 16 pemerintah. Customer capital ini dapat diukur sebagai sebuah fungsi lamanya usia perusahaan (function of longevity). Tema utama dari customer capital adalah pengetahuan tertanam dalam saluran pemasaran dan hubungan pelanggan bahwa organisasi berkembang melalui perjalanan melakukan bisnis. 3. Islamic Banking-Value Added Intellectual Coefficient (ib-vaic TM ) Islamic Banking-Value Added Intellectual Coefficient (ib-vaic TM ) merupakan metode yang di modifikasi oleh Ulum pada tahun 2013 dari model Pulic tahun Menurut Ulum (2013) menyatakan bahwa perbedaan utama dari metode ib-vaic TM dengan VAIC TM yaitu metode VAIC TM digunakan untuk mengukur intellectual capital pada perusahaan konvensional (private sector, profit motive, non syariah) sedangkan metode ib-vaic TM digunakan untuk mengukur intellectual capital pada perbankan syariah di Indonesia. Dan perbedaan lain terletak pada akun-akun yang digunakan untuk menghitung Value Added (VA). Akun-akun yang digunakan untuk mengembangkan rumus Value Added dalam model Pulic dikonstruksi dari total pendapatan, sementara pada ib- VAIC TM dikonstruksikan dari akun-akun pendapatan yang semuanya berbasis syariah, yaitu pendapatan bersih kegiatan syariah dan pendapatan non-operasional syariah. Penelitian yang dilakukan Ulum (2013) diperoleh cara perhitungan intellectual capital dengan metode ib-vaic TM diukur dengan value added yang terbentuk dari penjumlahan value added capital
8 17 employed (ib-vaca), value added human capital (ib-vahu), dan structural capital value added (ib-stva) Perbankan Syariah Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip prinsip syariah (Sudarsono, 2004). Sedangkan menurut UU No.21 Tahun 2008, perbankan syariah yaitu segala sesuatu yang berkaitan bank syariah dan unit usaha syariah yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, hingga proses pelaksanaan kegiatan usahanya. Perbankan Syariah di Indonesia dibagi menjadi 3 Jenis: 1. Bank Umum Syariah (BUS) adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah atau unit syariah. 2. Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melakukan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.
9 18 3. BPRS adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yaitu Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (2007:5) implementasi yang sesuai dengan paradigma dan asas syariah harus memenuhi karakteristik dan persyaratan sebagai berikut : 1. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha. 2. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib). 3. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas. 4. Tidak mengandung unsur riba. 5. Tidak mengandung unsur kezaliman. 6. Tidak mengandung unsur maysir. 7. Tidak mengandung unsur gharar. 8. Tidak mengandung unsur haram. 9. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money) karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bilghurmi (no gain without accompanying risk). 10. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
10 19 sehingga tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad serta tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta alluq) dalam satu akad. 11. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa penawaran (ihtikar). 12. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah). Sistem perbankan syariah yang dalam pelaksanaannya berlandaskan pada syariah hukum islam, menonjolkan aspek keadilan dan kejujuran dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi dan menghindari kegiatan spekulatif dari berbagai transaksi keuangan. Memberikan manfaat dan membawa kesejahteraan semua kalangan masyarakat. Sedangkan prinsip yang menjadi perdoman perbankan syariah yaitu: Prinsip yang pertama adalah prinsip Al-Ta awun yakni prinsip untuk saling membantu dan bekerjasama antara umat manusia dalam kebaikan. Prinsip yang kedua adalah prinsip menghindari Al-Ikhtinaz yakni membiarkan uang tidak bergerak dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat (Hosen et al, 2008). Sehingga dengan berpedoman kepada hukum dan prinsip islam, maka produk yang dihasilkanpun berbasis syariah. Menurut Kasmir (2008:189), berikut ini jenis-jenis produk bank syariah yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
11 20 1. Al-wadiah (simpanan) Al-wadiah atau dikenal dengan nama titipan atau simpanan. Prinsip Alwadiah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik perseorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si penitip mengehendaki. 2. Pembiayaan dengan bagi hasil Penyaluran dana dalam bank konvensional, kita kenal dengan istilah kredit atau pinjaman. Sedangkan dalam bank syariah dalam penyaluran dana yang kita kenal adalah pembiayaan. Jika dalam bank konvensional keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka dalam bank syariah tidak ada istilah bunga, tetapi yang diterapkan adalah bagi hasil yang diterapkan dalam 4 pembiayaan yaitu: a. Al Musyarakah Al Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko di tanggung bersama sesuai kesepakatan. b. Al Mudharabah Al Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari
12 21 pemilik modal dan keahlian dari pengelola. Mudharabah terdiri dari dua jenis, yaitu: 1) Mudharabah Mutlaqah Dimana shahibul maal memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Namun pengelola tetap bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan sesuai dengan praktik kebiasaan usaha normal yang sehat (uruf). 2) Mudharabah Muqayyadah Dimana pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya. c. Al-Muza arah Al-Muza arah merupakan kerja sama pengelolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen. Dalam dunia perbankan kasus ini diaplikasikan untuk pembiayaan bidang platation atas dasar bagi hasil panen. Pemilik lahan dalam hal ini menyediakan lahan, benih, dan pupuk. Sedangkan penggarap menyedakan keahlian, tenaga, dan waktu. Keuntungan diperoleh dari hasil panen dengan imbalan yang telah disepakati.
13 22 d. Al-Musaqah Al-Musaqah merupakan bagian dari Al-Muza arah, yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan peralatan mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh dari presentase hasil pertanian. 3. Bai al Murabahah Bai al Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yanng disepakati. Dalam istilah teknis perbankan syari ah murabahah ini diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan. 4. Bai as-salam Bai as Salam adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari sedangkan pembayaran dilakukan di muka dengan ketentuan si pembeli membayar saat ini untuk barang yang akan diterimanya di masa mendatang. 5. Bai Al Istihna Bai Al Istihna adalah kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat
14 23 atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah di sepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem pembayaran di lakukan di muka, melalui cicilan atau di tangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang. 6. Al-Ijarah (Leasing) Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan leasing, baik untuk kegiatan operating lease maupun financial lease. 7. Al Wakalah (Amanat) Al wakalah adalah penyerahan atau pendelegasian atau pemberian mandate dari satu pihak ke pihak lain. 8. Al-Kafalah (Garansi) Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. 9. Al-Hawalah Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak kepada lain pihak.
15 Ar-Rahn Ar-Rahn merupakan perjanjian penyerahan barang untuk menjadi agunan dari fasilitas pembayaran yang diberikan. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai Return on Asset (ROA) Return on Asset (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Menurut Hanafi dan Halim (2003:27) jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian penganalisa di dalam menilai profitabilitas suatu perusahaan Asset Turn Over (ATO) Asset Turn Over (ATO) rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset (Firer dan William, 2003). Rasio ini dihitung dengan membagi total pendapatan atau penjualan dengan total aset atau aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin efisien penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas. Rasio ini menggambarkan dana yang tertanam pada aktiva berputar dalam satu
16 25 periode tertentu atau kemampuan modal yang ditanamkan dalam seluruh aktiva untuk menghasilkan pendapatan Penelitian Terdahulu Firer dan Williams (2003) melakukan penelitian dengan objek 75 perusahaan sektor publik yang go public di Afrika Selatan pada tahun Dalam penelitiannya, intellectual capital diproksikan dengan (VAIC TM ) dan diuji pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan, yaitu profitabilitas (ROA), produktivitas (ATO) dan market to book value (MB) dengan menggunakan korelasi dan regresi sederhana. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa intellectual capital hanya berpengaruh terhadap market to book value (MB) dan produktivitas (ATO), sedangkan profitabilitas (ROA) tidak. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa physical capital (modal fisik) merupakan faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Afrika Selatan. Ulum (2008) melakukan penelitian untuk menginvestigasi hubungan antara efisiensi dari value added komponen-komponen utama yang berbasis pada sumber daya perusahaan (human capital, physical capital dan structural capital) dan tiga dasar kinerja keuangan perusahaan ROA (Return On Assets), ATO (Assets Turn Over), dan GR (Growth In Revenues). Hasil dari penelitian ini menunujukkan bahwa terdapat pengaruh positif intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan di masa depan, dan bahwa rata-rata pertumbuhan
17 26 intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan di masa depan. Ting dan Lean (2009) juga menggunakan metode VAIC TM untuk menguji kinerja intellectual capital dan hubungannya dengan kinerja keuangan dari 20 institusi keuangan di Malaysia untuk periode Intellectual capital sebagai variabel independen dalam penelitian ini yang diproksikan dengan (VAIC TM ) dan Return on Asset (ROA) sebagai dependen variabel. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif antara intellectual capital (VAIC TM ) dengan kinerja keuangan (ROA) pada sektor keuangan Malaysia. Sehingga menjadi rekomendasi untuk meningkatkan kualitas human capital pada perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Chu et al. (2011) menguji pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan (VAIC TM ) terhadap kinerja perusahaan, menggunakan penilaian pasar (MB), profitabilitas (ROA, ROE), dan produktivitas (ATO) sebagai variabel independen. Leverage dan ukuran perusahaan berupa logaritma dari kapitalisasi pasar digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian tersebut. Hasil regresi menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara VAIC TM dengan penilaian pasar, namun menunjukkan hasil yang signifikan dan negatif dengan produktivitas. Di sisi lain, VAIC TM berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE perusahaan. Pal dan Soriya (2012) juga menguji pengaruh kinerja intellectual capital terhadap produktifitas (ATO), profitabilitas (ROA, ROE) dan
18 27 penilaian pasar (MB) di dua sektor industri di India, yaitu industri farmasi dan industri tekstil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa VAIC TM tidak berhubungan signifikan terhadap produktifitas (ATO) baik di industri farmasi maupun industri tekstil. Namun, VAIC TM menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan positif terhadap ROA di kedua industri, pengaruh signifikan positif terhadap ROE di industri farmasi, dan signifikan negatif terhadap penilaian pasar (MB) di industri farmasi. Hermawan dan Wahyuaji (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kemampuan laba perusahaan manufaktur consumer goods di Bursa Efek Indonesia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital (VAIC TM ) tidak berpengaruh terhadap Gross Profit Margin (GPM) dan Net Profit Margin (NPM). Tetapi terdapat pengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA) dan Retun on Equity (ROE). 2.2 Rerangka Pemikiran Dalam Rerangka pemikiran apakah ada hubungan antara intellectual capital pada profitablilitas dan produktivitas perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh antara intellectual capital yang diukur dengan ib-vaic TM yang terdiri dari 3 komponen yaitu ib-vaca, ib-vahu dan ib- STAVA terhadap ROA sebagai indikator profitabilitas, ATO sebagi indikator produktivitas pada Perbankan Syariah. Dengan variabel kontrol SIZE sebagai indikator Ukuran Perusahaan dan DER sebagai indikator Leverage.
19 28 Berdasarkan tinjauan teoretis dan hasil penelitian terdahulu serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian ini, berikut disajikan Rerangka pemikiran yang dituangkan dalam gambar 2.1 Perbankan Syariah Teori Stakeholder Resources Based Theory ib-vaca ib-vahu ib-stava ib-vaic TM H1 (+) H2 (+) SIZE DER ROA ATO Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Keterangan : Perbankan Syariah Stakeholder Resources Based = Perusahaan = Tinjauan Teoretis = Tinjauan Teoretis
20 29 ib-vaic TM ib-vaca ib-vahu ib-stava ROA ATO = Islamic Banking-Value Added Intellectual Coefficient = Islamic Banking-Value Added Capital Employed = Islamic Banking-Value Added Human Capital = Islamic Banking-Structural Capital Value Added = Return On Asset = Asset Turn Over SIZE DER = = Ukuran Perusahaan Debt Equity Rasio 2.3 Perumusan Hipotesis Hubungan Intellectual Capital terhadap Profitabilitas ROA merupakan indikator dalam mengukur profitablitas dengan laba sebelum pajak dibagai total Asset. ROA menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan, menunjukkan bahwa semakin tinggi pula keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik posisi perusahaan dari segi penggunaan asset yang dimilikinya. Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005) dan Ulum (2008) menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Hal itu menujukkan semakin tinggi nilai
21 30 intellectual capital di dalam perusahaan maka profitabilitas suatu perusahaan tersebut juga semakin meningkat. Oleh karena itu dengan pengelolaan intellectual capital yang baik, maka akan timbul value added yang akan memberikan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan menggunakan metode Ulum (ib-vaic TM ) untuk mengukur intellectual capital perbankan syariah maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Profitabilitas? Hubungan Intellectual Capital terhadap Produktivitas ATO merupakan indikator dalam mengukur produktivitas dengan total pendapatan dibagai total asset. Berdasarkan resource based theory, intellectual capital yang ada pada perusahaan membuat perusahaan menggunakan sumber dayanya secara efisien dan ekonomis. Perusahaan tersebut juga lebih dapat mengoptimalkan aset yang dimilikinya, sehingga dapat menghasilkan produk yang ungul dalam persaingan dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan atau pendapatan. Semakin tinggi intellectual capital VAIC TM maka diharapkan produktivitas akan semakin meningkat (Ghosh dan Mondal, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008) dan Suhendah (2012) yang menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Hal ini menandakan perusahaan yang telah secara efektif didalam penggunaan assetnya akan memperoleh keunggulan kompetitif yang dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan
22 31 menggunakan motode Ulum (ib-vaic TM ) untuk mengukur intellectual capital perbankan syariah maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: H2 : Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Produktivitas?
BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era moderen saat ini perusahan dalam menjalakan usahanya bukan hanya mementingakan aset berwujudnya saja, tapi juga mementingkan pada asset tidak berwujud (intangible
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. VAIC digunakan sebagai pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat
Lebih terperinciBAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal intelektual sebenarnya mencakup hal yang lebih luas dari sumber daya manusia karena ia juga mencakup Properti Intelektual berupa inovasi, sistem, kreasi, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Bank Syariah Menurut Undang undang nomor 10 Tahun 1998, Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Syariah Bank syariah adalah lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, terutama sejak memasuki era globalisasi yang memungkinkan perdagangan antarnegara semakin mudah dilakukan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.
8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase Transaksi Saham Industri Manufaktur di BEI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba, selain itu perusahaan harus menjaga kelangsungan usaha (sustainable) agar mempu bersaing dan tetap eksis
Lebih terperinciMajalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH PADA BANK SYARI AH (Studi Kasus pada PT Bank Syahriah Mandiri) Ir. Zefriyenni, MM, Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya dunia bisnis berkembang pesat begitu juga dengan persaingan yang semakin ketat memacu perusahaan dan para pebisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menurut UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE ) dan nilai pasar perusahaan (MtBV)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resource Based Theory (RBT) Teori sumber daya manusia atau dikenal pula dengan resources based theory menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang terjadi pada era new economy ini tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era Perkembangan zaman yang menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah memperoleh ekonomi global yang dimiliki tingkat persaingan yang semakin tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin ketat,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia tengah menjamur dimana-mana. Bank-bank konvensional di Indonesia banyak membuka Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Umum Syariah (BUS).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan perekonomian tidak dapat lepas dari sektor perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Pembiayaan Struktur pembiayaan adalah upaya untuk mengatur suatu pembiayaan sehingga tujuan dan jenis pembiayaan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ada perbedaan hanya nampak pada tugas atau usaha bank. Bank dapat didefinisikan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Bank Definisi mengenai bank pada dasarnya tidak berbeda satu sama lain. Kalaupun ada perbedaan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi telah membuka begitu banyak pasar dan pesaing baru, penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer yang luar biasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperoleh dana, baik dari dalam maupun luar negeri dimana terjadi alokasi dana dari pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pendirian sebuah perusahaan pasti membutuhkan modal. Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, yaitu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli di kedua bidang tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH
ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini mengambil perusahaan perbankan sebagai populasi dan sampel penelitian, dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah
Lebih terperinciLEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
11 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Bank Saat ini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri/usaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi globlalisasi saat ini menuntut pelaku ekonomi bersaing sangat ketat, cara kerja yang solid akan menghasilkan kinerja yang bagus. Tidak dapat dipungkiri dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Karena berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory (RBT) Resource based theory adalah teori yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan akan optimal jika perusahaan memiliki keunggulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta
Lebih terperinci2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian
Lebih terperinciBAB II. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian. Teori Stakeholder digunakan untuk menjelaskan bagaimana memelihara
BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Stakeholder Theory Teori Stakeholder digunakan untuk menjelaskan bagaimana memelihara hubungan Stakeholder yang mencakup semua bentuk
Lebih terperinciPrinsip Sistem Keuangan Syariah
TRANSAKSI SYARIAH 1 Prinsip Sistem Keuangan Syariah 1. Pelarangan Riba 2. Pembagian Risiko 3. Tidak menganggap Uang sebagai modal potensial 4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif 5. Kesucian Kontrak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah untuk menghasilkan pertumbuhan perusahaan yang terus-menerus termasuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis di semua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya pertumbuhan perekonomian, maka peran pasar modal sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan tren dari ekonomi tradisional (tanah, tenaga kerja, dan keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad terakhir. Dalam ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnisnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja/labor based business
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi serta persaingan bisnis yang semakin ketat memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diantara berbagai kebijaksanaan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah, bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,
Lebih terperinciBAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG 01. Tujuan Laporan Keuangan entitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (untuk selanjutnya disebut Bank) adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1 Susi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam membuat sebuah penelitian dibutuhkan sebuah penelitianpenelitian terdahulu untuk menjadi sebuah landasan dan acuan bagi penelitian ini. Fungsi penelitian
Lebih terperinci