BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Yuliana Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) menyumbang karbon dioksida sebanyak 2% terhadap global warming, sehingga sektor TI sebaiknya menghijaukan sistemnya dengan cara menerapkan Green Information Technology (Green IT) [1]. Green IT saat ini telah menjadi issue yang cukup hangat di kalangan bisnis. Terkait dengan issue kesinambungan dengan produk, layanan dan sistem manajemen yang eco-friendly dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi. Green IT menjadi penting untuk pelaku bisnis karena tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban moral, tetapi juga dalam rangka meningkatkan image dari brand dan corporate. Keterkaitan TI dalam kontek perubahan iklim adalah karena TI menggunakan energi yang cukup besar dalam opersionalnya. Sebagai ilustrasi energi listrik yang digunakan oleh sebuah perangkat komputer desktop (PC) menghabiskan 868 KW per tahun. Jika satu perusahaan menggunakan PC, energi yang digunakan setara dengan 12,467 metrik ton gas karbon dioksida (C02). Gas karbon dioksida tersebut setara dengan emisi gas dari kendaraan, atau komsumsi bahan bakar barel, atau pengunaan listrik rumah tangga selama setahun. Contoh perhitungan tersebut hanya dari satu perusahaan dan hanya perangkat PC, belum termasuk perangkat tambahan, misalnya pendingin ruangan (AC) dan lainnya. Semakin berkembangnya kesadaran terhadap pentingnya kelestarian lingkungan dalam kehidupan sosial masyarakat telah menyebabkan organisasi berada dalam tekanan untuk mengimplementasikan praktik bisnis yang ramah lingkungan yang disertai dengan adanya tekanan dari konsumen, legislator serta naiknya harga bahan bakar merupakan faktor pendorong penerapan Green IT. Menyeimbangkan performa aktivitas ramah lingkungan dan bisnis merupakan 1
2 permasalahan penting yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam menerapkan teknologi yang baik untuk manusia, alam dan lingkungan. Green IT atau dikenal sebagai green computing adalah studi dan praktik merancang, manufacturing, dan menggunakan komputer, server, monitor, printer, storage device, sistem efisiensi dan efektifitas komunikasi dan jaringan, dengan dampak nol atau minimal terhadap lingkungan. Green IT juga tentang penggunaan TI untuk mendukung, membantu, menaikkan level inisiatif lingkungan dan membantu menciptakan green awareness. Green IT meliputi perangkat keras (hardware), piranti lunak (software), alat, strategi, dan praktik untuk meningkatkan dan memelihara keberlanjutan lingkungan [2]. Pelaksanaan Green IT Indonesia telah diatur dalam undang-undang yang terkait dengan perubahan iklim yaitu UU No. 6 Tahun 1994 tentang pengesahan United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim) [3] dan UU No. 17 Tahun 2004 tentang pengesahan Kyoto Protocol to The Unites Nation Framework Convention On climate Change (Protokol Kyoto Atas Kerangka Kerja Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Perubahan Iklim) [4].UU No. 17 tersebut merupakan wujud komitmen bersama untuk menjaga kestabilan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Selain dua hal sebelumnya, pada Konfrensi G-20 dan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Copenhagen COP15 Tahun 2009, Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi karbon tanpa bantuan luar negri sebesar 26% pada tahun 2020, atau sebesar 41% dengan bantuan luar negri. Komitmen pemerintah Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2020 sebesar 70%, namun disaat yang sama Indonesia juga mengurangi emisi karbon sebesar 41% [5]. Berdasarkan surat edaran Menkominfo No. 01/SE/M.KOMINFO/4/2012 tanggal 9 April 2012 tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ramah lingkungan (Green ICT) di lingkungan instansi penyelanggara Negara bertujuan untuk untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku karyawan khususnya di instansi pemerintah agar berperilaku ramah lingkungan 2
3 dalam menggunakan TIK. Hal tersebut dimaksudkan untuk menekan emisi karbon dari penggunaan TIK sehingga komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi karbon tercapai. Langkah ini perlu didukung seluruh instansi pemerintah dan unsur masyarakat dalam upaya untuk menyelamatkan bumi [6]. Menindak lanjuti dari surat edaran KOMINFO tersebut, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya yang merupakan Badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan turut berkontribusi di dalamnya. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya mulai melakukan persiapan implementasi Green IT sejak pertengahan tahun Hal ini juga didukung dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya yang telah bersertifikasi Green Port and Cleaning Sea serta sertifikasi Ecoport sehingga dapat lebih fokus pada pengembangan pelabuhan yang ramah lingkungan [7]. Evaluasi kesiapan sangat penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui dimana posisi organisasi yang dipimpinnya saat ini sehingga dapat menyusun kebijakan dan strategi yang diperlukan [8]. Evaluasi kesiapan bermanfaat untuk memahami dan mengidentifikasi peluang yang paling penting terkait dengan Green IT, sehingga digunakan sebagai dasar untuk menentukan visi, strategi dan prioritas [9]. Pengukuran kesiapan Green IT pada penelitian ini dengan pendekatan Framework Green IT Readiness atau G-Readiness. Framework G-Readiness mengevaluasi kesiapan berdasarkan lima komponen Attitude, Policy, Practice, Technology, Governance [10]. Framework G- Readiness merupakan kombinasi unik untuk diterapkan dalam setiap organisasi, sehingga menghasilkan pengembangan TI yang ramah lingkungan, akuntabel dan terukur. Kesiapan Green IT pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya pada saat ini belum terukur, sehingga belum memiliki strategi dan arahan yang jelas. Melihat permasalahan ini maka perlu dilakukan evaluasi kesiapan pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya untuk mengimplementasikan Green IT. 3
4 1.2 Perumusan masalah Kesiapan Green IT pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya belum pernah dilakukan pengukuran, sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesiapan yang telah dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya. 1.3 Keaslian penelitian Penelitian mengenai Green IT secara umum telah banyak dilakukan sebelumnya oleh individu, lembaga, maupun pemerintah dari berbagai Negara dengan fokus dan target pencapaian penelitian yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, antara lain : Penelitian [11] bertujuan untuk mengembangkan model Green IT Readiness, mengidentifikasi kunci masalah dan mengembangkan instrument yang valid dan terpercaya. Pengukuran terhadap lima item G-Readiness yaitu attitude (sikap), policy (kebijakan), practice (praktik), technology (teknologi) dan governance (tata kelola). Survei dilakukan pada Chief Information Officer (CIO) di perusahaan besar di Australia, New Zealand dan Amerika melalui tes validitas dan realibilitas pengembangan model dan instrumen. Survei dilakukan pada 143 responden. Terdiri dari 32 item dan 10 subkomponen dengan skala likert 1-7. Nilai maksimum dari lima komponen tersebut 35. Dalam study ini dari 143 responden menghasilkan nilai G-Readiness 19,3 dari nilai maksimal 35. Penelitian [12] mengenai konsep dan pengukuran Green IT Readiness pada perusahaan di Finlandia. Green IT Readiness di Finlandia adopsi dari G- Readiness yang dikembangkan oleh Molla et al. G-readiness di Finlandia terdiri dari empat komponen yaitu Attitude, Management, Paperless office dan Virtualization. Modikfikasi G-Readiness disesuaikan dengan pasar Finlandia berdasarkan studi khusus negara sebelumnya. Tujuannya untuk menentukan tingkat kesiapan Green IT Readiness pada bisnis di Finlandia. Pada Framework G-Readiness juga menguji peran eco-sustainbility dalam mengadopsi e-invoicing 4
5 dan meneliti peran IT dalam mengurangi limbah karbon dari faktur-faktur kertas menjadi format elektronik. Hasil survei di finlandia dari 143 responden, Nilai Attitude memperoleh skor 5.1, Paperles office 4.7, Virtualization 4.2 dan Management memperoleh skor terendah yaitu dibawah angka empat, hal ini menunjukkan bahwa Green IT tidak dikelola dengan baik dan terstruktur. Penelitian [13] mengenai studi awal Green IT Readiness pada organisasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesiapan Green IT pada dua puluh organisasi di Indonesia, sebagai indikator awal untuk memahami pelaksanaan inisitif Green IT di Indonesia. Hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Molla et al. Secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan organisasi yang disurvei tidak memiliki tingkat kesiapan implementasi Green IT. Hasil penelitian direkomendasikan untuk membantu organisasi dalam mengimplementasikan inisiatif Green IT. Penelitian [14] mengenai model Green ICT Readiness untuk perkembangan ekonomi di Kenya. Model ini merupakan adopsi dari model yang dikembangkan oleh Molla et al. dengan menambahkan satu instrument baru yaitu ICT Personnel. Hal ini dikarenakan penerapan Green ICT Readiness yang dikembangkan oleh Molla et al. dirasa kurang tepat dilaksanakan di Kenya, hal ini dapat terlihat dari Green IT Readiness di Kenya lebih rendah dibandingkan dengan Negara berkembang lainnya. Hal ini juga yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel ICT personnel dengan Green IT Readiness. Penelitian [1] mengenai pengukuran tingkat implementasi Green Computing pada Departemen Network dan Departemen Facilities Management (FM) PT XL Axiata, Tbk. Cabang Bandung. Penelitian ini membahas tentang tingkat implementasi Green IT di kedua departemen tersebut dan bagaimana meningkatkan pelaksanaan Green IT di perusahaan. alat ukur dibentuk dalam tiga domain, yaitu Power saving, hardware, dan penggunaan kertas. Pertanyaan diberikan kepada manajer dan staf di setiap departemen. Hasil instrumen pengukuran dikombinasikan dengan hasil wawancara dan observasi untuk mendapatkan Gambaran yang lebih komprehensif. Penelitian tersebut 5
6 menyimpulkan bahwa Implementasi Green IT pada Departemen Network dan Departemen Facilities Management PT XL Axiata Tbk. cabang Bandung sudah berada pada tingkat tinggi tetapi belum memiliki peraturan tertulis tentang Green IT sehingga pada penelitian ini diusulkan dua jenis dokumen berupa kebijakan (policy) dan prosedur (procedure) tentang Green IT. Penelitian [15] mengenai Strategi dan kebijakan pada Green IT dari persepktif islam. Penelitian ini menjelaskan masalah lingkungan sekitar yang berhubungan dengan Green IT dan usaha usaha untuk menyelesaikannya serta memberikan panduan kepada para pembuat keputusan dan para profesional TI untuk meningkatkan Green IT dan penyelesaian masalah lingkungan. Penelitian ini juga merancang kerangka kerja strategis dan kebijakan untuk Green IT berdasarkan perspektif Islam untuk menghormati dunia, terutama di negaranegara Islam. Penelitian [16] mengenai kerangka kerja Green IT dari empat perspektif. Penelitian ini mengajukan suatu kerangka kerja (Framework) Green IT yang memandang Green IT dari empat perspektif, yaitu dimensi kerja, tataran area kerja, metode, dan aktor. Setiap tindakan praktis Green IT dapat bekerja di berbagai tataran kerja dengan metode yang berbeda-beda untuk mempengaruhi nilai dari beragam dimensi kerja. Kerangka kerja dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan dalam mewujudkan Green IT yang utuh. Penelitian [17] mengenai identifikasi konsep sustainability dalam islam dengan konsep sustainability dalam tinjauan Green IT dan memberikan usulan model penerapan Green IT di Perguruan Tinggi Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengusulkan sebuah model penerapan Green IT di perguruan tinggi Islam dengan berdasarkan pada latar belakang adanya konsep sustainability menurut konsep Islam dan sustainability dalam konsep Green IT. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan langkah-langkah melakukan kajian literatur, analisis Framework dan model rujukan. Framework dan model rujukan yang digunakan adalah Framework Connection Research RMIT Green ICT dan model interaksi Triple Helix. Hasil analisis Framework kemudian diadopsi 6
7 sehingga terbentuk sebuah model penerapan Green IT khususnya untuk perguruan tinggi Islam. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini fokus pada penggunaan framework G-Readiness di PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak sebagai objek penelitian. Pada penelitian ini indikator framework G- Readiness disesuaikan dengan kondisi pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak. Framework G-Readiness terdapat lima variabel dan 65 indikator, namun setelah dilakukan adopsi yang digunakan menjadi 44 indikator. Penentuan tingkat kesiapan G-Readiness pada penelitian ini menggunakan skala 1-5, yaitu skala 1 (sangat tidak siap), skala 2 (tidak siap), skala 3 (cukup siap), skala 4 (siap), skala 5 (sangat siap). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : 1. Menganalisis tingkat kesiapan Green IT pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak. 2. Memberikan rekomendasi kesiapan Green IT PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung perak, dapat mengetahui gambaran secara utuh tingkat kesiapan Green IT. 2. Memberikan rekomendasi kepada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung perak untuk meningkatkan kesiapan Green IT. 3. Bagi perusahaan lain, dapat dijadikan sebagai contoh dalam melakukan kesiapan untuk implementasi Green IT. 4. Bagi dunia akademik, dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Framework G-Readiness untuk kesiapan implementasi Green IT. 7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) menjadi manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia khususnya bagi perusahaan maju maupun berkembang. Jenis pekerjaan yang sebelumnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik sekarang maupun masa mendatang. Anggapan ini didukung dengan adanya 180
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanasan global dianggap sebagai salah satu masalah lingkungan yang serius baik sekarang maupun masa mendatang. Anggapan ini didukung dengan adanya 180 negara menandatangani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir akhir ini global warming tengah menjadi topik pembahasan yang sering di bicarakan oleh masyarakat dunia. Global warming adalah perubahan meningkatnya temperatur
Lebih terperinciGREEN IT READINESS SEBAGAI INDIKATOR PENGUKUR KESUKSESAN IMPLEMENTASI GREEN IT
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 GREEN IT READINESS SEBAGAI INDIKATOR PENGUKUR KESUKSESAN IMPLEMENTASI GREEN IT Mei Purweni 1), Wing Wahyu Winarno 2), Warsun Najib 3) 1), 2),3) Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GREEN COMPUTING UNTUK KEBERLANGSUNGAN PROSES BISNIS PADA PT. FUJITSU INDONESIA
IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING UNTUK KEBERLANGSUNGAN PROSES BISNIS PADA PT. FUJITSU INDONESIA PRASETYA FANDI HANTORO HERLI KURNIAWAN HATIF PRASETYO WAHYU SARDJONO ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN ialah mengukur
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah berhasil memudahkan manusia dalam aktivitas kesehariannya. Bila dilihat lebih lanjut dan dikaitkan dengan kelestarian lingkungan, tentunya
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi sudah dimulai sejak Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke 18 di Inggris yang pada akhirnya menyebar keseluruh dunia hingga saat sekarang ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini dan perubahan tersebut terjadi akibat dari ulah manusia yang terus mengambil keuntungan dari
Lebih terperinci2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep
No.149, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN. Badan Pengelola. Penurunan. Emisi Gas Rumah Kaca. Kelembagaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci2015 PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN PENERAPAN CARBON MANAGEMENT ACCOUNTING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara alami perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal untuk mempertahankan keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability). Keberlanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). SDA yang melimpah dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam aktivitasnya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2011 NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM JAWA TIMUR MENUJU PROVINSI HIJAU ( GO GREEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih sebagai isu lingkungan global. Salah satu dampak perubahan iklim adalah meningkatnya suhu di bumi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama pada semua sektor kehidupan. Seiring bertambahnya kebutuhan manusia, maka meningkat pula permintaan energi listrik. Suplai
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GREEN COMPUTING DI SEKOLAH TINGGI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI DENPASAR
IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING DI SEKOLAH TINGGI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI DENPASAR Luh Gede Surya Kartika Sistem Komputer, STMIK STIKOM Bali Jln. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar, Bali Email :
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemanasan global saat ini menjadi topik yang paling hangat dibicarakan dan mendapatkan perhatian sangat serius dari berbagai pihak. Pada dasarnya pemanasan global merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memicu terjadinya pemanasan global. Padahal konsep mengenai green accounting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahunterakhir ini terjadi perubahan yang signifikan pada ilmu ekonomi, aktivitas konsumsi yang dilakukan manusia secara sadar atau tidak telah memicu
Lebih terperinciUSULAN MODEL PENERAPAN GREEN IT DI PERGURUAN TINGGI ISLAM
USULAN MODEL PENERAPAN GREEN IT DI PERGURUAN TINGGI ISLAM Nunung Isnaini Dwi Ningsih, S.Si., M.Kom Progam Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Lebih terperinciUPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI
UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( 1998 2011 ) RESUME SKRIPSI Disusun Oleh : Pongky Witra Wisesa (151040295) JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. Kegiatan
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI HUTAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanasan global sebagai salah satu masalah lingkungan yang serius baik sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan negara berkembang dituding
Lebih terperinci2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c
No.163, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Inventarisasi GRKN. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.73/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) pada awalnya hanya dimanfaatkan untuk menyelesaikan proses-proses manual yang terjadi pada suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis dan pemimpin politik untuk merespon berbagai tantangan dari ancaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanasan global telah menjadi isu politik dan bisnis yang semakin penting bagi sebagian besar negara. Ada panggilan yang kuat dari lingkungan, bisnis dan pemimpin
Lebih terperinci> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2004 TENTANG TATA CARA AFORESTASI DAN REFORESTASI DALAM KERANGKA MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH MENTERI KEHUTANAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan dilakukannya penelitian. Bab ini juga berisi batasan masalah yang merupakan batasan dan asumsi yang terdapat dalam penelitian.
Lebih terperincitersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Udara di bumi memiliki beberapa unsur yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan. Udara untuk kehidupan sehari-hari tersebut terdapat di atmosfer.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK C'ONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN
Lebih terperinciABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Green computing is expected to be implemented in large corporations in this country. Specifically on PT XL Axiata Tbk. which is one of the largest telecommunication companies in Indonesia. It
Lebih terperinciSTANDAR INDUSTRI HIJAU
Kementerian Perindustrian-Republik Indonesia Medan, 23 Februari 2017 OVERVIEW STANDAR INDUSTRI HIJAU Misi, Konsep dan Tujuan Pengembangan Industri Global Visi: Mengembangan Industri yang berkelanjutan
Lebih terperinciRencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gas Rumah Kaca (GRK) adalah jenis gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan secara alami, yang jika terakumulasi di atmosfer akan mengakibatkan suhu bumi semakin
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MONITORING EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI
SISTEM INFORMASI MONITORING EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2017 OUTLINE 1. SISTEM INFORMASI MONITORING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi menjadi bagian yang signifikan bagi perusahaan maupun instansi pemerintahan. Teknologi informasi berperan dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol To The United Nations Framework Convention On Climate Change (Protokol Kyoto Atas Konvensi Kerangka Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Gambar I.1 Hasil survei tentang pentingnya TI bagi organisasi
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan bergulirnya waktu, peranan Teknologi Informasi (TI) pada organisasi baik di sektor swasta maupun di sektor publik mengalami peningkatan dalam hal kepentingannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini manusia di seluruh dunia (termasuk Indonesia) berteriak akan adanya pemanasan global yang berakibat terjadinya perubahan iklim. Kekhawatiran
Lebih terperinciANALISA TINGKAT EFESIENSI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA GREEN COMPUTING UIN SYARIF HIDAYATULLAH
ANALISA TINGKAT EFESIENSI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA GREEN COMPUTING UIN SYARIF HIDAYATULLAH Eva Khudzaeva Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Lebih terperinciNations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, aktivitas operasional perusahaan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan sosial, Hal ini menyebabkan berbagai pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM PASCASARJANA DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA Program Pascasarjana Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM saat ini menaungi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang dengan cepat, dan hal ini memberi peluang pemanfaatannya.. Perkembangan tersebut dapat memberi peluang akan inovasi produk atau
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT
LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT (PERSPEKTIF DAN KESADARAN PENEREPAN GREEN COMPUTING DI LINGKUNGAN AKADEMISI, BISNIS DAN PEMERINTAHAN) INSENTIF RISET: REKOMENDASI Bidang
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR-RI Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011 Assalamu alaikum
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas perusahaan yaitu budaya perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki budaya khas yang dominan di dalamnya,
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM PASCASARJANA DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA Program Pascasarjana Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM saat ini menaungi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sektor transportasi, peningkatan mobilisasi dengan kendaraan pribadi menimbulkan peningkatan penggunaan kendaraan yang tidak terkendali sedangkan penambahan ruas
Lebih terperinciICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD
TESIS ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD Prof. Ir.Gamantyo Hendrantoro,M.Eng.,Ph.D Naning Wessiani, ST.,MM IKE HARUM DIANTI [2210 206 717] Program
Lebih terperinciM. Irwan Padli Nasution
M. Irwan Padli Nasution irwan_nst@hotmail.com IAIN Sumatera Utara @ Juni -2012 1 2 3 Globalisasi dan perdagangan bebas menuntut berbagai keunggulan organisasi dalam persaingan bisnis yang semakin ketat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) STMIK STIKOM Surabaya, Laboratorium Komputer (Labkom) menjadi salah satu bagian terpenting dalam menjamin kelangsungan proses praktikum
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian literatur dapat disimpulkan bahwa, pajak lingkungan pertama kali diterapkan di Kawasan Uni Eropa melalui berbagai konferensi dan protokol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki daya tarik yang tinggi. Oleh sebab itu, Yogyakarta menjadi kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata favorit di Indonesia. Wisatawan lokal maupun wisatawan asing menganggap alam, sejarah, budaya, dan kuliner di Yogyakarta
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND) DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN INDEKS KEAMANAN INFORMASI (KAMI) PADA KANTOR WILAYAH DITJEN PERBENDAHARAAN NEGARA JAWA TIMUR
EVALUASI MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN INDEKS KEAMANAN INFORMASI (KAMI) PADA KANTOR WILAYAH DITJEN PERBENDAHARAAN NEGARA JAWA TIMUR EVALUASI MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN INDEKS KEAMANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi informasi pada zaman sekarang telah menjadi hal mutlak bagi siapapun. Teknologi informasi menghadirkan pilihan bagi setiap orang untuk dapat terhubung
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya
PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
Lebih terperinciPENDAHULUAN LAPORAN AKHIR Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan G20 di Pittsburg pada bulan September 2009, telah mencanangkan bahwa pada tahun 2020 Indonesia akan menurunkan emisi Gas
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN INDEKS KEAMANAN INFORMASI (KAMI) PADA KANTOR WILAYAH DITJEN PERBENDAHARAAN NEGARA JAWA TIMUR
EVALUASI MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN INDEKS KEAMANAN INFORMASI (KAMI) PADA KANTOR WILAYAH DITJEN PERBENDAHARAAN NEGARA JAWA TIMUR Outline Latar Belakang Perumusan masalah Batasan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan dapat dipengaruhi oleh aktivitas dan perilaku manusia. Kehidupan
Lebih terperinciKAJIAN TINGKAT KEMATANGAN SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI STUDI KASUS: SUKU DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JAKARTA SELATAN
KAJIAN TINGKAT KEMATANGAN SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI STUDI KASUS: SUKU DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JAKARTA SELATAN Adi Muhajirin 1), Khamami Heru Santoso 2) 1) Program Pascasarjana Magister
Lebih terperinciIUCN Merupakan singkatan dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources sering juga disebut dengan World Conservation Union adalah sebuah organisasi internasional yang didedikasikan
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)
PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM) Ingwang Diwang Katon 1 dan R. V. Hari Ginardi 2 Magister
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada abad 18 telah dimulai revolusi industri antara lain dengan dibuatnya pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus
Lebih terperinciTENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY NEEDS ASSESSMENT (TNA) INDONESIA - TAHUN 2011
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 428 TAHUN 2011 TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu pandangan yang mencoba
Lebih terperinciPerspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim
Perspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim Jakarta, 17 Januari 2018 Agenda Presentasi RPP Perubahan Iklim sebagai Instrumen Pelaksana UU 16/2016 Good Governance dalam RPP Perubahan
Lebih terperinciManajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 18 19 September 2015 Penerapan It Human Resource Menggunakan PER02/MBU/2013 dan Cobit 4.1 untuk Mendukung Good Corporate Governance (GCG)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan konsep Corporate Governance sesungguhnya telah jauh dimulai bersama dengan dikembangkannya sistem korporasi di Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat
Lebih terperinciPerlindungan Terhadap Biodiversitas
Perlindungan Terhadap Biodiversitas Pendahuluan Oleh karena kehidupan di dunia tergantung kepada berfungsinya biosfer secara baik, maka tujuan utama konservasi dan perlindungan adalah menjaga biosfer dalam
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya
PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya Oleh : Prof. Dr., Ir. Moch. Sodiq Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Indonesia dari awal tahun 2006 sedang giat-giatnya berbenah mewujudkan tatakelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang lebih baik [1]. Dimulai
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat membantu meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, sektor bisnis di Indonesia mulai berkembang. Tentu saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian keuntungan semata.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini, isu lingkungan merupakan masalah utama di dunia. Isu lingkungan ini muncul karena semakin banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi
Lebih terperinciMATA KULIAH KEAMANAN JARINGAN
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER AUDIT TI MATA KULIAH KEAMANAN JARINGAN Dosen : Dr. Bambang Sugiantoro, M.T Disusun Oleh : Singgih Arif Widodo (14.52.0594) Alimuddin Yasin (14.51.0589) PROGRAM MAGISTER TEKNIK
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD
TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi adalah salah satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/instansi dan juga kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan Dalam bab I ini akan dijelaskan latar belakang yang mendasari munculnya ide pembuatan rancangan IT Governance dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT. Disamping itu akan dibahas juga
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PENGESAHAN. Agreement. Perubahan Iklim. PBB. Kerangka Kerja. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 204) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciPercepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil
Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Climate Summit 2014 merupakan event penting dimana negara-negara PBB akan berkumpul untuk membahas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa kualitas lingkungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan hutan dan ekosistem didalamnya sebagai penyimpan karbon dalam bentuk biomassa di atas tanah dan di bawah tanah mempunyai peranan penting untuk menjaga keseimbangan
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Workshops/sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun 2012 I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gas Rumah Kaca (GRK) adalah jenis gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan secara alami, yang jika terakumulasi di atmosfer akan mengakibatkan suhu bumi semakin
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis saat ini berlangsung sangat begitu cepat. Sekedar mengikuti dan menyesuaikan diri hanya akan membuat kewalahan para pelaku bisnis. Berdasarkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 196 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 196 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk menjamin terselenggaranya tertib administrasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membuat dunia seakan tanpa batas, arus informasi menjadi sangat bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai aspek dalam
Lebih terperinciSUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI
MATERI SUMBER DAYA ENERGI Energi fosil Dampak penggunaan energi fosil Energi alternatif Upayapenurunan penurunan emisi gas rumah kaca Kyoto Protocol JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA Apakah ada aspek kehidupan
Lebih terperinci