Implementasi Gateway berbasis NRF24L01 dan ESP8266 pada Protokol Message Queue Telemetry Transport - Sensor Network (MQTT-SN)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Gateway berbasis NRF24L01 dan ESP8266 pada Protokol Message Queue Telemetry Transport - Sensor Network (MQTT-SN)"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm Implementasi Gateway berbasis NRF24L01 dan ESP8266 pada Protokol Message Queue Telemetry Transport - Sensor Network (MQTT-SN) Harry Mulya 1, Sabriansyah Rizkiqa Akbar 2, Edita Rosana Widasari 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 harry.mulya10@gmail.com, 2 sabrian@ub.ac.id, 3 editarosanaw@ub.ac.id Abstrak Wireless Sensor Network (WSN) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor node. WSN dapat diimplementasikan menggunakan protokol Message Queue Telemetry Transport (MQTT). MQTT adalah protokol yang berjalan diatas protokol TCP/IP, sehingga setiap node yang tidak memiliki antarmuka jaringan tidak dapat menggunakan protokol ini. protokol Message Queue Telemetry Transport - Sensor Node (MQTT-SN) diciptakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut. Gateway merupakan perantara antara sensor node yang berjalan di protokol MQTT-SN dengan broker yang berjalan di protokol MQTT. Advertisement dan discovery merupakan mekanisme yang digunakan agar client dapat melacak identitas gateway, sehingga client dapet terkoneksi dengan gateway. Mekanisme ini sangat penting karena merupakan proses pertama sebelum melakukan proses lainnya seperti proses publishing. Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan mekanisme tersebut pada mikrokontroler arduino pro-mini dan NRF24L01 sebagai modul komunikasinya. Hasil dari penelitian ini adalah client mampu mengenali ID gateway yang ada dan gateway berhasil meneruskan data dari client sampai ke broker, yang ditandai diterimanya data oleh subscriber. Kata Kunci: Wireless sensor network, MQTT-SN, NRF24L01, gateway, advertise, discovery Abstract Wireless Sensor Network (WSN) is a wireless network that consists of multiple sensor nodes. WSN can be implemented using a Message Queue Protocol Telemetry Transport (MQTT). MQTT is a protocol that runs of the TCP / IP protocol, so each node that doesn't have a network interface can't use this protocol. Message Queue Telemetry Transport protocol - Sensor Node (MQTT-SN) was created to connect the devices. The gateway is an intermediary between the sensor nodes that run in the MQTT- SN protocol with the broker that runs on the MQTT protocol. Advertisement and discovery is a mechanism used for the client to traces the identity of the gateway, so the client can connect with the gateway. This mechanism is very important because it is the first process before doing other processes such as publishing process. Therefore, this research proposed to implement the mechanism on microcontroller arduino pro-mini and NRF24L01 as communication module. The result of this research is the client able to recognize the existing gateway ID and gateway managed to pass data onto the client to the broker, which marked the receipt of the data by the subscriber. Keywords: Wireless sensor network, MQTT-SN, NRF24L01, gateway, advertise, discovery 1. PENDAHULUAN Dewasa ini teknologi Wireless Sensor Network (WSN) telah digunakan sebagai salah satu teknologi populer dari konsep Internet of Things (IoT) (Khalil, 2014), Wireless Sensor Network (WSN) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor node yang diletakkan di banyak tempat berbeda untuk memantau kondisi suatu area dan mendistribusikan informasi yang di dapat secara nirkabel. WSN dapat di implementasikan dengan berbagai protokol, salah satunya adalah protokol Message Queue Telemetry Transport (MQTT). Protokol Message Queue Telemetry Transport (MQTT) adalah protokol yang menggunakan konsep publish/subscribe dalam melakukan pengiriman data. MQTT menerapkan model client/server, dimana server pusat atau yang biasa disebut broker bertugas Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1578

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1579 menerima dan meneruskan pesan ke klien sehingga seluruh node terlibat dalam proses komunikasi (Prada, 2016). MQTT pada prinsip kerjanya berjalan diatas protokol TCP/IP, yang artinya setiap node yang tidak memiliki antarmuka jaringan tidak dapat menggunakan protokol ini (A. & H, 2007). Seiring semakin banyaknya kebutuhan untuk menghubungkan banyak perangkat atau node yang tidak memiliki antarmuka jaringan maka munculah sebuah protokol Message Queue Telemetry Transport Sensor Node (MQTT-SN). Message Queue Telemetry Transport Sensor Node (MQTT-SN) yaitu protokol yang prinsip kerjanya seperti MQTT, namun secara spesifik MQTT-SN mampu di implementasikan pada jaringan sensor yang tidak memiliki antarmuka jaringan (Govindan & Azad, 2015). Untuk menghubungkan sensor node yang berjalan di protokol MQTT-SN dengan broker yang berjalan di protokol MQTT maka dibutuhkan sebuah perantara yang bisa mengubah format data dari MQTT-SN ke MQTT. Perantara ini biasa disebut Gateway. Agar client dapat terkoneksi dengan gateway maka dibutuhkan sebuah mekanisme agar client bisa melacak identitas dari gateway. Pada protokol MQTT-SN mekanisme tersebut dinamakan advertisement dan discovery. MQTT-SN diciptakan khusus untuk diimplementasikan pada perangkat xbee. Xbee adalah modul komunikasi yang memanfaatkan gelombang frekuensi radio 2.4Ghz. Selain xbee ada pula perangkat lain yang sama-sama menggunakan frekuensi radio 2.4Ghz, yaitu NRF24L01. Modul ini memiliki 3 pilihan opsi data rate (250Kbps,1Mbps, dan 2Mbps) disamping itu modul juga memiliki konsumsi daya yang rendah dibandingkan xbee, yaitu 22uA pada posisi standby. Selain itu, NRF24L01 memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan dengan modul Xbee dan Bluetooth (Nordic Semiconductor, 2014) sehingga cocok untuk diterapkan pada jaringan WSN. Gateway dapat mengunakan modul wireless-fidelity untuk terhubung dengan broker. Hal ini dapat meningkatka fleksibilitas pada gateway. ESP8266 adalah modul wirelessfidelity yang umum digunakan pada perangkat mikrokontroler. Hal ini dikarenakan ESP8266 memiliki ukuran yang kecil dan konsumsi daya yang relatif hemat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan protokol MQTT- SN pada node yang menggunakan modul komunikasi RF24L01 dan ESP8266 dan merancang mekanisme agar client bisa mengenali ID gateway yang aktif, serta agar client dapat tetap terhubung dengan gateway dalam jangka waktu lama. 2. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 2.1 Perancangan Format Pesan Setiap sub-sistem dapat saling berkomunikasi dengan cara mengirim sebuah pesan. Pesan ini memiliki berbagai macam jenis tergantung tujuannya. Berikut ini format pesan yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari format pesan advertise, searchgw, gwinfo, connect dan connack. Tabel 1 Format Pesan Yang Digunakan Dari tabel 1 diatas terlihat bahsa masing masing pesan memiliki muatan atau field yang berbeda beda sehingga ukuran dari tiap pesan juga berbeda. Ada satu kesamaan yaitu octet ke- 0 dan ke-1 selalu diisi dengan length dan msgtype, adapun penjelasan dari tiap tiap field nya adalah sebagai berikut. 1. Length Field ini selalu ada pada setiap jenis pesan, dan selalu diletakan di octet pertama. Field Length mengindikasikan seberapa panjang pesan yang dikirim. Nilai yang dikirim berupa nilai hexadesimal, sebagai contoh nilai 0x04 mengindikasikan jumlah total panjang pesan adalah 5 octet. 2. MsgType Field ini selalu ada pada setiap jenis pesan, dan selalu diletakan di octet kedua. Field MsgType mengindikasikan jenis pesan yang dikirim, atau dapat juga dikatakan sebagai identitas untuk mengenali pesan apa yang dikirim/diterima. Adapun macam-macam ID dari tiap pesannya dijelaskan pada tabel 2 berikut.

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1580 Tabel 2 Keterangan MsgType Field Nilai (Hexa) Nilai (Integer) Jenis Pesan 0x00 0 Advertise 0x01 1 Searchgw 0x02 2 GWinfo 0x04 4 Connect 0x05 5 Connack 3. ClientID Field ClientID adalah field yang berisikan ID dari pengirim pesan tersebut. 4. GwID Field GwID adalah field yang berisikan informasi dari ID gateway yang sedang aktif dan dikirim oleh gateway yang bersangkutan kepada client secara broadcast. 5. Duration Field duration adalah field yang berisikan informasi keterangan waktu dengan satuan detik. Field ini berukuran 2 octet atau 16 bit sehingga waktu maksimal yang bisa dikirim adalah 2^16 detik atau detik. Octet 4 merupakan MSB-nya dan octet 5 merupakan LSB-nya. 6. Flags Flags merupakan field yang khusus digunakan untuk menaruh informasiinformasi tertentu yang sekiranya dibutuhkan sebagai penanda. 7. ProtocolID Field protocolid merupakan field yang berisikan informasi dari revisi protokol yang sedang digunakan. 8. Radius Radius adalah field yang berisikan informasi seberapa besar hop atau lompatan yang diijinkan dari suatu pesan yang dikirim. 9. ReturnCode Field returncode adalah field yang berisi informasi balasan dari suatu permintaan, Adapaun penjelasan isi dari field ini dapat dilihat dari tabel 3 berikut. Nilai 0x00 0x01 0x02 0x03 0x04 0xFF Tabel 3 Keterangan ReturnCode Keterangan Permintaan diterima Permintaan ditolak Permintaan ditolak, ID topik tidak valid Permintaan ditolak, permintaan tidak didukung Reserved / belum didefinisikan 2.2 Perancangan Gateway Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan gateway adalah Adalah arduino, NRF24L01, dan ESP8266. Ardunio berfungsi sebagai pengontrol bagi perangkat perangkat lainnya, sedangkan NRF24L01 berfungsi untuk berkomunikasi dengan client, dan ESP8266 untuk berkomunikasi dengan broker, dan yang terakhir adalah LCD display untuk menampilkan informasi yang didapat. Perangkat tersebut perlu dirangkai agar dapat bekerja menjadi sebuah sistem. Diagram blok dari perancangan perangkat keras gateway dapat diilustrasikan pada gambar 5.1. Gambar 1 Perancangan Perangkat Keras Node Gateway Seperti yang sudah dijelaskan pada bab landasan kepustakaan, NRF24L01 berkomunikasi menggunakan antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface), sedangkan pada ESP8266 menggunakan antarmuka UART (Universal Asynchronous Receiver- Transmitter), dan LCD display menggunakan antarmuka paralel untuk proses komunikasinya dengan mikrokontroler. Antarmuka-antarmuka tersebut sudah didukung oleh arduino pro-mini dan khusus untuk SPI dan UART sudah jalur/pin komunikasinya sudah disediakan oleh arduino sehingga tidak dapat dipindahkan ke pin lain. Untuk pin yang perlu disambungkan dapat dilihat pada skematik di gambar 2. Perancangan perangkat lunak merupakan tahapan yang tidak kalah penting dari perancangan perangkat keras karena keduanya merupakan tahapan penting agar tahapan implementasi berjalan sesuai harapan. Perancangan perangkat lunak pada gateway adalah perancangan yang meliputi algoritma yang disesuaikan dengan kebutuhan fungsional dari gateway tersebut. Algoritma yang akan diterapkan pada gateway dapat dijabarkan pada diagram alir di gambar 3.

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1581 atau tidak, apabila terdapat pesan masuk maka gateway akan menyimpan pesan tersebut ke buffer lalu memeriksa pesan tersebut apakah pesan tipe 1 (searchgw), apabila benar pesan tipe 1 maka gateway akan mengirimkan pesan advertise, jika tidak maka akan diperiksa lagi apakah pesan tersebut adalah tipe pesan 4 (connect), jika benar pesan tipe 4 maka gateway akan memeriksa apakah ID client tersebut sudah ada dalam list node yang terkoneksi, jika tidak maka gateway akan menambahkan ID tersebut ke daftar, namun apabila tidak teridentifikasi adanya pesan masuk maka gateway akan memeriksa apakah pesan advertise terakhir dikirim lebih dari 15 menit yang lalu, jika ya maka gateway akan mengirimkan pesan advertise. Gambar 2 Diagram Skematik Perangkat Keras Gateway 2.3 Perancangan Client Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan client adalah Adalah arduino, NRF24L01, dan LCD display. Ardunio berfungsi sebagai pengontrol bagi perangkat perangkat lainnya, sedangkan NRF24L01 berfungsi untuk berkomunikasi dengan gateway, dan LCD display untuk menampilkan informasi yang didapat. Perangkat tersebut perlu dirangkai agar dapat bekerja menjadi sebuah sistem. Diagram blok dari perancangan perangkat keras client dapat diilustrasikan pada gambar 4. Gambar 4 Perancangan Perangkat Keras node Client Gambar 3 Flowchart program gateway Seperti yang sudah dijelaskan pada bab landasan kepustakaan, NRF24L01 berkomunikasi menggunakan antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface), sedangkan LCD display menggunakan antarmuka paralel untuk proses komunikasinya dengan mikrokontroler. Antarmuka-antarmuka tersebut sudah didukung oleh arduino pro-mini dan khusus untuk SPI jalur/pin komunikasinya sudah disediakan oleh arduino sehingga tidak dapat dipindahkan ke pin lain. Untuk pin yang perlu disambungkan dapat dilihat pada skematik di gambar 5. Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa proses pada WSN gateway dimulai dari tahap sistem gateway yang mengenali adanya pesan masuk

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1582 Gambar 5 Diagram Skematik Perangkat keras node client Perancangan perangkat lunak merupakan tahapan yang tidak kalah penting dari perancangan perangkat keras karena keduanya merupakan tahapan penting agar tahapan implementasi berjalan sesuai harapan. Perancangan perangkat lunak pada client adalah perancangan yang meliputi algoritma yang disesuaikan dengan kebutuhan fungsional dari client tersebut. Algoritma yang akan diterapkan pada client dapat dijabarkan pada diagarm alir di gambar 6. Pada gambar 6 menunjukkan bahwa proses pada client dimulai dari tahap inisialisai, lalu client akan memeriksa apakah client sudah terkoneksi, jika belum maka client akan memanggil fungsi connecting, jika sudah maka client akan memeriksa apakah waktu hidup gateway habis atau belum, jika habis maka client akan menganggap koneksi telah terputus dan client akan menghapus ID gateway tersebut dari daftar ID yang aktif, jika waktu hidup gateway belum habis maka client akan memeriksa apakah ada pesan masuk atau tidak? jika ada maka client akan memanggil fungsi recvmsg. Waktu hidup gateway adalah waktu antara pesan advertise terakhir dengan waktu pesan advertise berikutnya. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, waktu ini terdapat pada salah satu field pesan advertise yaitu field duration. Gambar 6 Flowchart Program Main Pada Client 2.4 Perancangan Topologi Sistem Penentuan topologi sistem sangatlah penting, karena hal ini berpengaruh pada prinsip kerja sistem. pada perancangan sistem ini topologi yang di gunakan adalah seperti gambar berikut. Broker Gateway Client Jaringan TCP/IP Frekuensi Radio Gambar 7 Topologi Sistem Pada gambar 7 menjelaskan bahwa client terhubung dengan gateway menggunakan frekuensi radio pada frekuensi 2,4 Ghz. Gateway terhubung dengan broker pada jaringan TCP/IP berbasis wireless atau lebih dikenal wireless-fidelity. Topologi seperti ini cocok untuk menerapkan 2 protokol sekaligus yaitu MQTT dan MQTT-SN sesuai dengan

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1583 tujuan penelitian ini. 2.5 Implementasi Format Pesan Tahap implementasi format pesan dilakukan di kedua sub-sistem yakni gateway dan client. Format pesan yang diimplementasikan harus sesuai dengan yang dirancang sebelumnya, adapun format pesan yang telah dirancang adaah pesan advertise, pesan searchgw, pesan gwinfo, pesan connect dan pesan connack 2.6 Implementasi Gateway Tahap implementasi perangkat keras dari node gateway ini disesuaikan dengan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Gateway terdiri dari arduino sebagai mikrokontrolernya, lalu ada NRF24L01 dan ESP8266 sebagai modul komonikasinya, dan terkahir adalah LCD display untuk menampilkan informasi yang didapat. Untuk lebih jelasnya hasil implementasi gateway tersebut bisa dilihat pada gambar 8 berikut ini. Gambar 9 Implementasi perangkat keras node client 2.8 Implementasi Topologi Sistem Sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya, topologi yang digunakan adalah client terhubung langsung degan gateway menggunakan NRF24L01, sedangkan gateway terhubung dengan broker menggunakan jaringan wifi. Gambar 10 Tampilan Hotspot Pada Komputer Broker Gambar 8 Hasil Implementasi Perangkat Keras Gateway 2.7 Implementasi Client Tahap implementasi perangkat keras dari node client ini disesuaikan dengan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Client terdiri dari arduino sebagai mikrokontrolernya, lalu ada NRF24L01 sebagai modul komonikasinya, dan terkahir adalah LCD display untuk menampilkan informasi yang didapat. Untuk lebih jelasnya hasil implementasi client tersebut bisa dilihat pada gamabr 9 berikut ini. Pada gambar 10 terlihat bahwa gateway yang menggunakan modul WiFi ESP8266 berhasil terkoneksi dengan laptop yang sekaligus berfungsi sebagai broker. Gateway yang memliki alamat MAC 5c:cf:7f:82:c7:5d ini mendapatkan alamat IP secara dinamis, sedangkan broker yang sekaligus berfungsi sebagai akses point ini memiliki alamat IP statis yaitu PENGUJIAN 3.1 Pengujian Tahap Pencarian Gateway Oleh Client persentase keberhasilan client untuk mengenali ID gateway yang sedang aktif di area tersebut. Hasil dari pengujian ini ditampilkan pada serial

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1584 monitor berupa ID yang berhasil dikenali oleh client untuk kemudian dicocokan dengan id sesungguhnya pada gateway. mengirim pesan connect sampai mendapat pesan balasan berupa pesan connack dalam satuan µs (microsecond). Gambar 11 Hasil Pengujian Tahap Pencarian Gateway Oleh Client Pada gambar 11 menjelaskan hasil tampilan pada serial monitor yang menampilkan ID Gateway yang berhasil dikenali. Pada pengujian ini yang didapatkan pada client yaitu data yang diterima dengan tipe pesan 2, dan client mendapatkan pesan GWINFO berupa id GW : BF. Serta apabila ID Gateway belum terdaftar maka ID Gateway tersebut akan ditambahkan pada list. Pengujian percobaan pencarian id gateway dilakukan sebanyak 10 kali dengan hasil ID gateway yang berbeda-beda pada setiap pengujiannya, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Tabel Hasil Percobaan Pencarian ID Gateway Percobaan ke- ID pada gateway ID yang terdeteksi Kesesuaian 1 BD BD Ya 2 BF BF Ya 3 B2 B3 Ya 4 A1 A1 Ya 5 A5 A5 Ya 6 E9 E9 Ya 7 E7 E7 Ya 8 3A 3A Ya 9 5B 5B Ya 10 DD DD Ya Pada pengujian yang dilakukan untuk percobaan pencarian ID Gateway dari 10 kali percobaan yang dilakukan. Pada setiap percobaan Client berhasil mengenali ID Gateway yang ada dan ID yang terdeteksi sesuai dengan ID pada Gateway, sehingga persentase keberhasilannya adalah 100%. 3.2 Pengujian Tahap Client Menjalin Koneksi Dengan Gateway persentase keberhasilan dan rerata waktu yang dibutuhkan dalam proses menjalin koneksi dengan gateway. Hasil dari pengujian ini ditampilkan pada serial monitor berupa ID yang berhasil dikenali dan waktu yang dibutuhkan mulai dari client Gambar 12 Hasil Pengujian dari koneksi client dengan gateway Pada gambar 12 menjelaskan hasil tampilan pada serial monitor pada saat client menjalani koneksi dengan gateway. Pada percobaan ini client mendapatkan pesan GWINFO dengan ID GW : A7 dan terkoneksi dengan gateway A7 dengan waktu 12308us. Selain ditampilkan pada serial monitor ID gateway juga ditampilkan pada LCD untuk mempermudah pemantauan. Pengujian percobaan client terkoneksi dengan gateway ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan tingkat keberhasilan dan waktu yang berbeda pada setiap pengujiannya, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Tabel Hasil percobaan koneksi client dan gateway Percobaan ke- Berhasil Terkoneksi Waktu (µs) 1 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Dari data hasil percobaan yang didapat terlihat bahwa client mampu terkoneksi dengan gateway pada setiap percobaannya sehingga persentase keberhasilannya adalah 100%. Waktu yang dibutuhkan untuk menjalin koneksi cenderung sama pada setiap percobaannya, hanya pada percobaan ke-2 dan ke-5 memiliki sedikit perbedaan yaitu selisih 8 µs. Hal ini terjadi karena kondisi pengujian yang cenderung sama yaitu belum ada client lain yang sedang terhubung ke gateway sehingga gateway dalam keadaan idle sehingga baris

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1585 program yang dieksekusi cenderung sama dengan rerata waktu yang dibutuhkan adalah µs. 3.3 Pengujian Tahap Menjalin Ulang Koneksi Dengan Gateway Baru kemampuan client dalam memperbarui daftar ID gateway yang sedang aktif di sekitar client dan menjalin ulang koneksi agar ketika salah satu gateway down / mati, client bisa langsung terkoneksi dengan gateway yang lain. Hasil dari pengujian ini ditampilkan pada serial monitor berupa ID gateway yang sudah terkoneksi beserta ID dari gateway yang baru aktif, ditampilkan juga status bahwa client berhasil menjalin koneksi dengan gateway lain. Pada pengujian ini dapat dijelaskan pada Gambar 13 yang menunjukkan bahwa tahap client menjalin hubungan dengan gateway yang baru yang sebelumnya terkoneksi dengan gateway A7 menjadi gateway E9. pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Hasil Percobaan saat terkoneksi dengan gateway baru Percobaan ke- ID gateway lama ID gateway baru Berhasil beralih gateway 1 A7 E9 Ya 2 E9 BD Ya 3 BD BF Ya 4 BF A3 Ya 5 A3 DD Ya 6 DD D4 Ya 7 D4 E1 Ya 8 E1 E2 Ya 9 E2 1B Ya 10 1B B4 Ya Dari data hasil percobaan yang didapat terlihat bahwa client mampu mengenali gateway yang baru aktif dengan ID gateway yang berbeda-beda setelah client terkoneksi dengan sebuah gateway. Hasil ini juga membuktikan bahwa client mampu mempertahankan koneksi saat gateway tiba-tiba mati dengan cara menjalin koneksi ke gateway lain yang ID-nya telah dikenali sebelumnya dengan persentase keberhasilan mencapai 100% dari 10 kali percobaan yang dilakukan. 3.4 Pengujian Tahap Pemeliharaan Koneksi kemampuan gateway dalam memelihara koneksi ke client agar koneksi tidak terputus. Hasil dari pengujian ini bisa dipantau melalui serial monitor pada sisi client. Informasi yang bisa didapat antara lain ID gateway yang terkoneksi, jumlah pesan advertise yang diterima, dan total waktu client tersebut terkoneksi pada gateway yang dimaksud. Keterangan tersebut terdapat pada Gambar 14. Gambar 13 Tampilan serial monitor saat client melakukan pergantian gateway Pengujian tahap client menjalin ulang dengan gateway baru ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan tingkat keberhasilan perpindahan gateway lama dengan gateway baru dengan keterangan ID Gateway yang didapatkan dari setiap percobaannya, hasil tersebut dapat dilihat Gambar 14 Tampilan serial monitor saat client terkoneksi dengan gateway

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1586 Dan berikut merupakan hasil yang didapat dari percobaan ini adalah data berupa durasi saat client terhubung dengan client yang telah terkoneksi selama menit yang ditampilkan secara detail pada Gambar 15. Gambar 16 Tampilan LCD gateway saat terkoneksi Tabel 7 Tabel hasil percobaan koneksi gateway dan broker Gambar 15 Tampilan serial monitor saat client telah terkoneksi selama menit Dari data hasil percobaan yang didapat terlihat bahwa client masih terkoneksi dengan gateway hingga menit atau setara 24 jam 13 menit. Hal ini membuktikan bahwa gateway mampu menjaga koneksi terhadap client dengan cara mengirimkan pesan advertise secara rutin hingga 1 hari penuh. 3.5 Pengujian Tahap Gateway Menjalin Koneksi Dengan Broker rerata waktu yang dibutuhkan oleh gateway untuk terhubung dengan broker MQTT. Hasil dari pengujian ini berupa waktu yang dibutuhkan gateway dari mulai pertama nyala hingga terkoneksi dengan broker yang ditampilkan pada LCD yang terpasang pada gateway ditampilkan pada Gambar 16. Tabel ringkasan hasil percobaan dari koneksi gateway dengan broker yang dilakukan dengan keterangan percobaan dan waktu yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Percobaan ke- Waktu yang dibutuhkan Dari data hasil percobaan koneksi datewa dan broker yang didapat terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk terkoneksi dengan broker cenderung sama dengan rerata waktu 6.085ms. 3.6 Pengujian Tahap Publish Data Oleh Client Ke Broker persentase keberhasilan gateway dalam menjalanka tugsanya untuk meneruskan pesan publish dari client ke broker untuk selanjutnya bisa didistribusikan oleh broker. Hasil pengujian publish data dari client ke broker yang didapat dari setiap percobaan pengiriman dijelaskna pada Gambar 17 yang merupakan LCD yang menampilnya data berupa angka acak pada client dan pada gateway. Pada Gambar 18 merupakan data yang berhasil dikirim oleh client dapat dilihat pada aplikasi yang digunakan subscriber.

10 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1587 terlihat bahwa gateway mampu untuk meneruskan data dari client ke broker tanpa ada kerusakan data dan dengan persentase keberhasilan yaitu 100%. Gambar 17 Tampilan LCD saat client mempublish data 4. KESIMPULAN Berdasarkan perancangan, implementasi, pengujian, dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan: 1. Protokol MQTT-SN dapat diimplementasikan pada node yang menggunakan modul komunikasi NRF24L01 dan ESP8266 dengan bantuan library RF Client mampu mengenali ID gateway dengan cara menerapkan mekanisme discovery pada protokol MQTT-SN, yaitu client mengirim pesan searchgw secara broadcast dan gateway membalas dengan pesan GWinfo yang terdapat ID miliknya pada pesan tersebut, selain itu client juga mampu mengenali lebih dari 1 gateway secara bersamaan untuk keperluan backup jika gateway tersebut down agar bisa langsung terkoneksi ke gateway lainnya. 3. Koneksi antara gateway dan client dapat tetap terjaga dengan mekanisme advertise, yaitu gateway akan mengirim pesan advertise secara berkala kepada client dan client akan menganggap koneksi terputus jika pesan advertise diterima dengan rentang waktu melebihi yang diatur sebelumnya dalam pesan tersebut. Gambar 18 Tampilan daftar data yang berhasil diterima oleh subscriber Berikut ini tabel ringkasan hasil percobaan pada pengiriman data dari client sampai ke subscriber, dari tingkat keberhasilan dan kesesuaian data yang dikirim dan diterima dapat disajikan dalam tabel 8. Tabel 8 Tabel hasil percobaan publish data oleh client ke broker Percobaan ke- Data yang dikirim Data yang diterima Berhasil diterima Data sesuai Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Dari data hasil percobaan yang didapat DAFTAR PUSTAKA Weiss, B. et al., A Publish/Subscribe Messaging System For Wireless Sensor Communication. A., S. C. & H, T. L., MQTT for sensor networks (MQTTs) Protocol Specification V.1.2. Avraham, Z., Building WSN with MQTT, RPI and Arduino. Azzahidin, M. A., Implementasi Wireless Sensor Network Publisher Menggunakan Protokol Message Queue Telemetry Transport Sensor Network (MQTT-SN). Bröring, A. et al., New generation sensor web enablement. Volume 11. Govindan, K. & Azad, A. P., End-to-end Service Assurance in lot MQTT-SN.

11 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1588 Khalil, N., Wireless Sensors Networks for Internet of Things. Nordic Semiconductor, Difference between NRF24L01, XBee and RF. s.l., s.n. Prada, M., Communication with Resource-Constrained Devices Through MQTT for Control Education

Implementasi Quality of Service pada Protokol Message Queue Telemetry Transport Sensor Network (MQTT-SN) Berbasis Arduino dan NRF24L01

Implementasi Quality of Service pada Protokol Message Queue Telemetry Transport Sensor Network (MQTT-SN) Berbasis Arduino dan NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 48-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2131-2140 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Quality of Service pada Protokol Message Queue Telemetry

Lebih terperinci

Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network

Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1518-1524 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network Ariyan

Lebih terperinci

Implementasi Modul Antarmuka Perangkat Sensor Dan Komunikasi Pada UART Dan I2C Dengan Fitur Plug And Play

Implementasi Modul Antarmuka Perangkat Sensor Dan Komunikasi Pada UART Dan I2C Dengan Fitur Plug And Play Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2712-2720 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Modul Antarmuka Perangkat Sensor Dan Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Rudy Santoso Lukito 1,Deddy Susilo 2,F. Dalu Setiaji 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komputer. Data-data tersebut dikirimkan secara nirkabel dari node satu ke node

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komputer. Data-data tersebut dikirimkan secara nirkabel dari node satu ke node BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Pada metode penelitian tugas akhir ini dilakukan untuk mendapatkan informasi data ketinggian air sungai beserta waktu saat itu untuk

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

Cara termudah untuk menginstal Node-RED adalah dengan menggunakan manajer paket node (NPM).

Cara termudah untuk menginstal Node-RED adalah dengan menggunakan manajer paket node (NPM). Node-RED adalah sebuah tool berbasis browser untuk membuat aplikasi Internet of Things (IoT) yang mana lingkungan pemrograman visualnya mempermudah penggunanya untuk membuat aplikasi sebagai flow. Flow

Lebih terperinci

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Sugondo Hadiyoso 1), Achmad Rizal 2), Suci Aulia 3), M. Sofie 4) 1,3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom email:

Lebih terperinci

Muhammad Dio Khairunnas 1, Endro Ariyanto 2, Sidik Prabowo 3

Muhammad Dio Khairunnas 1, Endro Ariyanto 2, Sidik Prabowo 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGAKTIFAN WATER HEATER DAN PEMANTAUAN SUHU DAN KETINGGIAN AIR PADA BAK MANDI DENGAN SENSOR ULTRASONIK DAN SENSOR SUHU MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS ANDROID DESIGN AND IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah rusaknya kualitas udara yang tercemar oleh zatzat polutan sehingga mengubah susunan udara yang bisa membahayakan manusia, hewan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS Adhitya Putra Pamungkas NRP: 1122020 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Tahapan analisa sistem dimulai karena adanya permintaan dan keinginan terhadap sistem baru atau penyempurnaan sistem lama, beberapa faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil

Lebih terperinci

BAB IX JARINGAN KOMPUTER

BAB IX JARINGAN KOMPUTER BAB IX JARINGAN KOMPUTER Konsep jaringan pertama kali bermula dari pemikiran bahwa Hubungan komunikasi antara dua peralatan biasanya tidak praktis dikarenakan : peralatan yang terpisah terlalu jauh atau

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI. Oleh: Gama Wardhana ( )

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI. Oleh: Gama Wardhana ( ) TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI Oleh: Gama Wardhana (5104100051) Tujuan dan Manfaat Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah membuat suatu alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran Suhu Berbasis NRF Dengan Penjadwalan Pengiriman Data

Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran Suhu Berbasis NRF Dengan Penjadwalan Pengiriman Data Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 6, Juni 2017, hlm. 524-533 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Low Power Wireless Sensor Network Untuk Pengukuran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang JSN merupakan jaringan sistem pemantauan objek yang tersebar dalam cakupan area tertentu, dimana kondisi lingkungan tidak mendukung adanya transmisi data secara langsung

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi saat ini telah menciptakan sistem yang secara garis besar digunakan untuk pemantauan suatu lingkungan yaitu dengan menggunakan Jaringan Sensor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI TERPADU Vol. 6 No. 1 April 2018 ISSN Received: Oktober 2017 Accepted: November 2017 Published: April 2018

JURNAL TEKNOLOGI TERPADU Vol. 6 No. 1 April 2018 ISSN Received: Oktober 2017 Accepted: November 2017 Published: April 2018 Received: Oktober 2017 Accepted: November 2017 Published: April 2018 Implementasi Sistem Monitoring Suhu Ruang Server Satnetcom Berbasis Internet Of Things (IOT) Menggunakan Protokol Komunikasi Message

Lebih terperinci

Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network

Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2007-2016 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor

Lebih terperinci

PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Pengaruh pencemaran udara secara langsung dapat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING SUHU JARAK JAUH BERBASIS INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN PROTOKOL MQTT

SISTEM MONITORING SUHU JARAK JAUH BERBASIS INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN PROTOKOL MQTT SISTEM MONITORING SUHU JARAK JAUH BERBASIS INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN PROTOKOL MQTT Totok Budioko 1) 1) Jurusan Teknik Komputer STMIK AKAKOM YOGYAKARTA Jl Janti No 146 Karangjambe Yogyakarta e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

APLIKASI CONTACTLESS SMARTCARD UNTUK TRANSAKSI TOL MELALUI KOMUNIKASI WIRELESS ABSTRAK

APLIKASI CONTACTLESS SMARTCARD UNTUK TRANSAKSI TOL MELALUI KOMUNIKASI WIRELESS ABSTRAK APLIKASI CONTACTLESS SMARTCARD UNTUK TRANSAKSI TOL MELALUI KOMUNIKASI WIRELESS Frederick Samuel Kairupan / 0122001 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

Implementasi Wireless Sensor Network Dengan Menggunakan Protokol OLSR pada Arduino Pro Mini dan NRF24L01

Implementasi Wireless Sensor Network Dengan Menggunakan Protokol OLSR pada Arduino Pro Mini dan NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4750-4759 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Wireless Sensor Network Dengan Menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU PASANG SURUT AIR LAUT MELALUI JARINGAN INTERNET UNTUK KAWASAN TELUK KENDARI

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU PASANG SURUT AIR LAUT MELALUI JARINGAN INTERNET UNTUK KAWASAN TELUK KENDARI RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU PASANG SURUT AIR LAUT MELALUI JARINGAN INTERNET UNTUK KAWASAN TELUK KENDARI Bardan Bulaka 1,a), Hendro 2,b) 1 Magister Pengajaran Fisika ITB, Jl. Ganesa 10, Bandung 40132 2

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PERSEMBAHAN.... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROL ROBOT JARAK JAUH DENGAN KOMUNIKASI WIFI

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROL ROBOT JARAK JAUH DENGAN KOMUNIKASI WIFI Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROL ROBOT JARAK JAUH DENGAN KOMUNIKASI WIFI Edy Cahyono¹, Istikmal², M.ary Murti³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Penggunaan

Lebih terperinci

Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi

Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi M. Rifki.M / 0522043 E-mail : Croinkz@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

Rancang Bangun IOT Cloud Platform Berbasis Protokol Komunikasi MQTT

Rancang Bangun IOT Cloud Platform Berbasis Protokol Komunikasi MQTT Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 479-485 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun IOT Cloud Platform Berbasis Protokol Komunikasi

Lebih terperinci

APLIKASI IOT UNTUK PROTOTIPE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS ESP

APLIKASI IOT UNTUK PROTOTIPE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS ESP APLIKASI IOT UNTUK PROTOTIPE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS ESP8266-12 Nama Disusun Oleh: : Benny NRP : 0922027 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi lingkungan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan guna mendukung berbagai bidang industri, transportasi, perusahaan, rumah tangga atau permukiman

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISEM 1.1 Perancangan Perangkat Keras dibawah ini: Sistem yang dirancang terdiri atas beberapa bagian modul yaitu seperti diagram Internet Router E-Buddy Serial to Console Switch HP SMS

Lebih terperinci

PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING. Halim Agung Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia

PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING. Halim Agung Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING Halim Agung halimagung89@gmail.com Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstract Peningkatan kualitas suatu proses belajar

Lebih terperinci

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 3, Maret 2017, hlm. 157-165 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan melakukan koneksi dengan pengajar dan mahasiswa secara unicast dengan menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24

SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24 SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN MODUL NRF24 BUILDING SECURITY SYSTEM BASED ON WIRELESS SENSOR NETWORK USING NRF24 MODULLE Azhar Suhada Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 126-135 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS UDARA MENGGUNAKAN WIRELESS SENSOR

Lebih terperinci

4.5.2 Perancangan Program Utama Sistem Rancangan Aplikasi Pengguna (Antarmuka) BAB V IMPLEMENTASI Implementasi Sistem

4.5.2 Perancangan Program Utama Sistem Rancangan Aplikasi Pengguna (Antarmuka) BAB V IMPLEMENTASI Implementasi Sistem DAFTAR ISI SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY Sugondo Hadiyoso 1, Ratna Mayasari 2 1 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROSES HANDSHAKING PADA SATELIT NANO DENGAN STASIUN BUMI MENGGUNAKAN PROTOKOL AX.25

IMPLEMENTASI PROSES HANDSHAKING PADA SATELIT NANO DENGAN STASIUN BUMI MENGGUNAKAN PROTOKOL AX.25 IMPLEMENTASI PROSES HANDSHAKING PADA SATELIT NANO DENGAN STASIUN BUMI MENGGUNAKAN PROTOKOL AX.25 Yusuf Pradana Gautama ), Budi Syihabuddin 2), Inung Wijayanto 3) ),2),3 ) S Teknik Telekomunikasi, Universitas

Lebih terperinci

Network Access/Interface Layer Internet Layer Host-to-Host Transport Layer Application Layer

Network Access/Interface Layer Internet Layer Host-to-Host Transport Layer Application Layer SAMUEL AJI SENA, 0610630097 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2013 Perancangan dan pembuatan Application Programming Interface Server untuk Arduino Dosen Pembimbing : Adharul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#. BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula program dibuat pada personal komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM AKUISISI DATA DAN PENGAMBILAN GAMBAR MELALUI GELOMBANG RADIO FREKUENSI

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM AKUISISI DATA DAN PENGAMBILAN GAMBAR MELALUI GELOMBANG RADIO FREKUENSI PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM AKUISISI DATA DAN PENGAMBILAN GAMBAR MELALUI GELOMBANG RADIO FREKUENSI Disusun oleh : Billy Hartanto Sulayman (1122050) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.

Lebih terperinci

APLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS

APLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS APLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS Nama : Hardianto Puji Utama Nrp : 0622028 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Implementasi Access Control List Berbasis Protokol MQTT pada Perangkat NodeMCU

Implementasi Access Control List Berbasis Protokol MQTT pada Perangkat NodeMCU Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2824-2831 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Access Control List Berbasis Protokol MQTT pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- WIFI232-G.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- WIFI232-G. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan WIFI232-G. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- 1.2 Latar Belakang Saat ini teknologi jaringan berkembang pesat, berbagai macam teknologi dikembangkan

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE WIRELESS SENSOR NETWORK

SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE WIRELESS SENSOR NETWORK SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE WIRELESS SENSOR NETWORK Oleh : Aryojati Purnomo NIM : 612006057 Skripsi ini untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Konsentrasi

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Metode Pengiriman Pembagian Slot Waktu Pada Sistem Deteksi Parkir Sepeda Motor

Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Metode Pengiriman Pembagian Slot Waktu Pada Sistem Deteksi Parkir Sepeda Motor Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 5-9X Vol. 1, No. 9, Juni 17, hlm. -75 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Metode Pengiriman Pembagian

Lebih terperinci

Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel

Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 83-97 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2016 ISSN (e): 2459-9638 Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel BURHAN FAJRIANSYAH 1, MUHAMMAD

Lebih terperinci

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD Komunikasi Proses transfer data / instruksi / informasi antara dua atau lebih komputer atau perangkat lain Komunikasi komputer (computer communications) 1

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan modul e-stnk serta penerapannya pada sistem parkir yang menggunakan komunikasi socket sebagai media komunikasi sistem. Perancangan terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan tentang gambaran sistem, perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam skripsi ini. Perancangan perangkat keras menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Sinkronisasi Waktu dari GPS Berbasis Network Time Protocol

Perancangan Sistem Sinkronisasi Waktu dari GPS Berbasis Network Time Protocol Perancangan Sistem Sinkronisasi Waktu dari GPS Berbasis Network Time Protocol Disusun Oleh: Nama : Denny Suryadi NRP : 1122025 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv BERITA ACARA TUGAS AKHIR...v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Program Program yang dibuat penulis bertujuan untuk menangkap paket-paket data yang penulis inginkan pada komputer di jaringan berbeda. Agar tujuan dari pembuatan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun oleh : Andre Yosef M 0722080 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

SYARIF HIDAYAT

SYARIF HIDAYAT ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Jurnal Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Sarjana Teknik Oleh: SYARIF HIDAYAT 11022011 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Kebutuhan Telepon seluler merupakan salah satu sarana penunjang yang mendukung setiap orang beraktivitas setiap hari. Karena itu, tentunya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER 3.1 Blok diagram umum Tahapan yang wajib dilakukan berikutnya adalah membuat rancangan. Berikut ini blok digram yang menggambarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706.

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706. Aplikasi Berbasis Android Secara Wireless Dengan Arduino Untuk Studi Kasus Pengendalian Keamanan Jarak Jauh Disusun Oleh: Nama : Ignatius Felix Andrianto NRP : 1222046 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO

SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO Totok Budioko Teknik Komputer STMIK AKAKOM Jalan Janti No.143, Karangjambe, Yogyakarta e-mail: budioko@akakom.ac.id

Lebih terperinci

ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB

ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Vol. 2, No. 2, Desember 2016 50 ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Syarif Hidayat 1, Mushlihudin 2 Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan email: hidayat81@ymail.com, mdin@ee.uad.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Pengujian dan pengamatan yang dilakukan penulis merupakan pengujian dan pengamatan yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

PURWARUPA SISTEM MENYALAKAN DAN MEMATIKAN LAMPU RUANGAN BERBASIS ANDROID DENGAN WEMOS D1 MINI

PURWARUPA SISTEM MENYALAKAN DAN MEMATIKAN LAMPU RUANGAN BERBASIS ANDROID DENGAN WEMOS D1 MINI PURWARUPA SISTEM MENYALAKAN DAN MEMATIKAN LAMPU RUANGAN BERBASIS ANDROID DENGAN WEMOS D1 MINI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Informatika

Lebih terperinci

Kata Kunci : ROV (Remotely operated underwater vehicles), X-Bee, FSR-01

Kata Kunci : ROV (Remotely operated underwater vehicles), X-Bee, FSR-01 REALISASI ROBOT DALAM AIR YANG DIKENDALIKAN OLEH REMOTE KONTROL Disusun Oleh: Nama : Asri Asmarariani Putri Nrp : 0622130 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65,

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING RUANGAN SERTA KONTROL LAMPU MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID DENGAN MEDIA KOMUNIKASI JARINGAN WI-FI

SISTEM MONITORING RUANGAN SERTA KONTROL LAMPU MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID DENGAN MEDIA KOMUNIKASI JARINGAN WI-FI SISTEM MONITORING RUANGAN SERTA KONTROL LAMPU MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID DENGAN MEDIA KOMUNIKASI JARINGAN WI-FI Oleh Narendra Didit Purwanto NIM: 612007060 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS

SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 67-79 ISSN: 0854-4743 SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS Gesit Singgih

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGIRIMAN DATA POSISI QUADCOPTER DENGAN GPS KE GROUND STATION

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGIRIMAN DATA POSISI QUADCOPTER DENGAN GPS KE GROUND STATION DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGIRIMAN DATA POSISI QUADCOPTER DENGAN GPS KE GROUND STATION Design and Implementation of Transmitting Quadcopter Position Data With GPS To Ground Station TUGAS AKHIR untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubungan dengan alat, seperti pengkabelan

Lebih terperinci

9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi.

9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi. Danny Kriestanto 2 Pengantar Jaringan Komputer Konsep Jaringan Komputer Sesi 1 Pengantar Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer Terminologi Jaringan Komputer Komponen Jaringan Komputer Kode MK

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE Michael Anthony (1), Soeharwinto (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

Sistem Telemetri Pemantau Gempa Menggunakan Jaringan GSM 1 Ismail Rizka Pambudi, 2 Yudi Nugraha 3 Mitra Djamal

Sistem Telemetri Pemantau Gempa Menggunakan Jaringan GSM 1 Ismail Rizka Pambudi, 2 Yudi Nugraha 3 Mitra Djamal J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 4 (1), 2012 ISSN : 2085-2517 Sistem Telemetri Pemantau Gempa Menggunakan Jaringan GSM 1 Ismail Rizka Pambudi, 2 Yudi Nugraha 3 Mitra Djamal KK FTETI, Prodi Fisika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisis pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam

Lebih terperinci

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung Modul 07 ROUTING Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas tersebut. Perutean dalam IP melibatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

SEKILAS WIRELESS LAN

SEKILAS WIRELESS LAN WIRELESS NETWORK SEKILAS WIRELESS LAN Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA. Abstract

APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA. Abstract APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA Halim Agung halimagung89@gmail.com Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstract Peningkatan kualitas suatu proses belajar

Lebih terperinci

Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+

Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+ Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3843-3850 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan fungsional sistem merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibangun. Fitur fitur tersebut harus memenuhi

Lebih terperinci

Pengantar Wireless LAN. Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng PTIK UNIMA

Pengantar Wireless LAN. Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng PTIK UNIMA Pengantar Wireless LAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng PTIK UNIMA Apa itu Jaringan Wireless? Review Tipe-tipe jaringan berdasarkan media penghantar signal Wireless non wired = frekuensi radio ~ udara Jaringan

Lebih terperinci