Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm Implementasi Low Power Multi Sensor Node pada Wireless Sensor Network Muhammad Fatikh Hidayat 1, Barlian Henryranu Prasetio 2, Rizal Maulana 3 Program Studi eknik Informatika, 1 m.fatikh24@gmail.com, 2 barlian@ub.ac.id, 3 rizal_lana@ub.ac.id Abstrak Sumber daya listrik merupakan salah satu masalah penting yang tidak luput untuk diperhatikan dalam pengaplikasian WSN pada lingkup wilayah luas, dengan keterbatasan jarak pengiriman data serta batasan jarak monitoring yang dapat dilakukan oleh modul sensor pada sensor node maka diperlukan jumlah kebutuhan sensor node yang tidak sedikit. erlebih apabila sensor node yang digunakan hanya dapat melakukan monitoring satu jenis kondisi lingkungan saja, sedangkan pada kebutuhan monitoring diperlukan untuk dapat melakukan monitoring lebih dari satu jenis kondisi, dalam studi kasus tersebut diperlukan jumlah sensor node dan sumber daya listrik lebih banyak sesuai dengan jumlah sensor node dan berapa jenis kondisi yang akan di monitoring. Untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut penulis mengimplementasikan sensor node yang dilengkapi dengan multi sensor serta dilengkapi dengan mekanisme low power yang berguna untuk menentukan kapankan sensor node akan memasuki mode sleep ataupun mode normal. Sensor node tersebut dirancang dengan menggunakan mikrokontroler Amega328P dengan modul komunikasi wireless NRF24L01, dibekali dengan modul RC sebagai sumber data waktu yang berfungsi sebagai time stamp berjalannya sistem. Dengan mekanisme low power pada sensor node dapat melakukan penghematan konsumsi arus hingga 65,3%, sehingga dapat memperpanjang masa aktif dari sensor node dibandingkan dengan tanpa adanya mekanisme low power. Kata kunci: WSN, Atmega328P, Multi Sensor, RC, Low Power Abstract he power source is one of the important things that have to be noticed at the application of WSN on wide area scope, data transmission and monitoring scope of sensor module that used by sensor node cause high amounts of sensor node required. Especially if the node only use to monitor a type of environmental condition, while the monitoring needs are required to be able to monitor many type of condition, on those case more amounts and also power sources needed according to the area and the type of environmental condition to be monitored by sensor nodes. o be able to solve the problem, the authors implement a sensor node equipped with multi sensors and including a low power mechanism that is useful to determine when the sensor node will activating sleep mode or not. he sensor node is designed using Amega328P as microcontroller with NRF24L01 as wireless communication module, equipped RC module as time data source which use as time stamp of running system. With the low power mechanism inside the sensor nodes reduces current consumption up to 65,3%, so as to extend the active life of the sensor node compared with the absences of the low power mechanism. Keywords: WSN, Amega328P, Multi Sensor, RC, Low Power 1. PENDAHULUAN Wireless Sensor Network merupakan sebuah teknologi nirkabel yang diperlukan untuk keperluan pemantauan kondisi lingkungan sekitar, yang terdiri dari beberapa sensor node yang dapat saling berkomunikasi dan memproses informasi satu sama lain (Nikolic, 2014). Berdasarkan pada kondisi tersebut tentu kebutuhan akan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2007 sumber daya akan semakin besar berbanding lurus dengan jumlah sensor node, disisi lain Birra (2016) menuliskan bahwa 75 persen sumber listrik berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas sedangkan bahan cadangan energi tersebut khususnya di Indonesia akan habis pada tahun Pada beberapa tahun terakhir telah dilakukan berbagai penelitian untuk menemukan teknologi penghematan energi

2 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2008 dalam bidang WSN (Wireless Sensor Network), seperti yang dilakukan oleh Nikolic (2014) yang menganalisa penggunaan teknik power saving dengan melakukan simulasi pada MALAB, dan oleh Sonavane (2009) yang merancang sensor node dengan low power home network menggunakan algoritma Adaptive Power Control. Pada penelitian sebelumnya dengan melakukan penghematan daya menggunakan mekanisme sleep mode dengan hasil penghematan hingga 6.83 mah dan 1.16 watt (Nureselandis, 2017). Namun pada penelitian tersebut masih terdapat kekurangan yakni kurang efektifnya penggunaan hanya satu modul sensor pada sebuah sensor node. Di sisi lain kebutuhan dalam pengaplikasian WSN (Wireless Sensor Network) pada suatu wilayah tidak cukup hanya dengan menggunakan satu buah modul sensor pada sebuah sensor node karena pengaplikasian sistem low power sensor node tersebut dapat menyebabkan tingginya kebutuhan sumber daya. Apabila dilakukan penerapan sistem pada coverage area yang luas, maka dibutuhkan lebih dari satu sensor node untuk dapat memenuhi coverage area tersebut. Dan apabila data sensing yang akan diambil lebih dari satu jenis data maka dibutuhkan jumlah sensor node dikalikan dengan jumlah jenis data sensing yang diperlukan, tentunya sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut juga semakin tinggi. Berdasarkan latar belakang tersebut pada penelitian kali ini dilakukan implementasi sistem low power sensor node dengan menggunakan mikrokontroler Amega328P dengan modul wireless nrf24l01 sebagai komunikasi datanya. Pada penerapan perancangan transmitter sensor node yang mana sensor node tersebut dilengkapi dengan multi sensor yang terdiri dari sensor suhu DH11, sensor intensitas cahaya LDR (Light Dependent Resistor), dan sensor kelembaban tanah Soil Moisture. Kemudian satu sensor node yang lain menggunakan mikrokontroler Amega328P dan dilengkapi modul wireless nrf24l01 sebagai receiver sensor node yang di hubungkan dengan PC (Personal Computer). Multi sensor merupakan salah satu poin utama yang menjadi alasan mendasar dilakukannya penelitian, yakni merupakan bagian dimana pada transmitter sensor node akan dilengkapi dengan lebih dari satu modul sensor. Kebutuhan multi sensor tersebut tidak lain adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akuisisi multi data hanya dengan menggunakan satu node saja. Selain itu dengan diaplikasikannya lebih dari satu modul sensor akan dapat mengatasi masalah pembengkakan biaya ketika sistem ini di terapkan pada lingkungan dengan coverage area yang cukup luas. Metode penghematan daya yang akan diterapkan adalah dengan menggunakan mekanisme low power yang mana mekanisme tersebut berisikan pengkondisian sleep mode pada mikrokontroler AMega328p. Mekanisme tersebut merupakan pengkondisian sensor node agar dapat berada pada kondisi aktif dan sleep secara bergantian sesuai dengan hasil sensing dari setiap sensor. Ketika sedang berada pada kondisi sleep mode, mikrokontroler akan berada pada mode power down serta memutuskan tegangan pada ADC (Analog Digital Converter) dan juga mematikan BoD (Brown-out Detection) sehingga dapat meringankan beban konsumsi arus pada sensor node. Dalam penerapannya, sensor node dilengkapi dengan modul RC (Real ime Clock) yang berfungsi sebagai time stamp dari hasil sensing dan ketika sensor node mulai memasuki kondisi sleep mode maupun ketika mengirimkan data. Berdasarkan latar belakang tersebut diharapkan terwujudnya sebuah node multi sensor dengan mengaplikasikan mekanisme low power yang mampu menentukan mikrokontroler untuk memasuki mode sleep dan mode normal sesuai dengan

3 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2009 kondisi hasil sensing-nya. Diharapkan node multi sensor ini dapat lebih hemat apabila dibandingkan dengan node single sensor sehingga dapat berkontribusi dalam upaya penghematan energi khususnya dalam bidang wireless sensor network. 2. LANDASAN KEPUSAKAAN Pada penelitian digunakan beberapa pustaka sebagai landasan dilakukannya penelitian, diantara pustaka tersebut adalah sebagai berikut. network. Pada jurnal tersebut peneliti mendesain sensor node menggunakan kontroller exas Instrument MSP430 dan komunikasi wireless-nya menggunakan RF. Sebagai metode low power-nya menggunakan algoritma Adaptive Power Control menghasilkan hasil perhitungan life time dari sensor node hingga 4, tahun. (Sonavane,2009) 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENASI 2.1 Rancang Bangun Low Power Sensor Node dengan Amega328P berbasis NRF24L01 Skripsi yang berisi tentang rancang bangun sensor node dengan mikrokontroler Amega328P berbasis modul wireless nrf24l01 yang dapat bekerja secara low power. Sensor node tersebut berguna untuk monitoring suhu dan dapat berjalan dengan daya rendah. Sensor node di desain agar dapat mengaktifkan sleep mode pada Amega328P. Node juga dibekali dengan modul RC (Real ime Clock) yang berfungsi untuk memberikan data waktu untuk diproses oleh mikrokontroler guna menentukan waktu untuk mengaktifkan sleep mode sehingga sensor node tersebut dapat bertahan lama meskipun dengan sumber daya yang terbatas. Menghasilkan nilai rata-rata konsumsi arus serta daya masing-masing sebesar 60,45182mA dan 5,44 watt. (Nuresalandis, E., 2017) 2.2. Wireless Sensor Node with Low Power Sensing Sebuah jurnal internasional dengan judul Wireless Sensor Node with Low Power Sensing oleh Goran Nikolic pada tahun 2014, berisi tentang analisa penggunaan teknik power saving dengan dua cara yaitu duty-cycle dan power-gating. Pada jurnal tersebut peneliti melakukan percobaan dengan mengaplikasikan dua teknik power saving dengan melakukan simulasi pada MALAB. (Nicolic, 2014) 2.3. MSP430 and nrf24l01 based Wireless Sensor Network with Adaptive Power Control Sebuah jurnal internasional berisi tentang rancangan sensor node dengan low Power home Gambar 1. Diagram Blok Sitem Pada tahap perancangan ini menjelaskan terkait tahapan perancangan sensor node meliputi perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak agar sistem tersebut dapat bekerja dengan tepat. Perancangan sistem terdiri dari dua bagian, yaitu transmitter sensor node dan receiver sensor node. Sedangkan untuk alur kerja sistem secara garis besar disajikan dalam bentuk diagram blok sistem yang terdiri dari tiga bagian, yakni blok input, proses, dan output seperti pada Gambar Perancangan dan Implementasi ransmitter Sensor Node Pada perancangan transmitter sensor node terdiri dari beberapa modul yang dirangkai menjadi satu agar sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan.. Perancangan, implementasi rangkaian dan flowchart diagram perangkat lunak pada tahap ini dapat dilihat pada Gambar

4 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer , Gambar 3., dan Gambar 4. Gambar 2. Skematik Diagram ransmitter Sensor Node Pada rangkaian transmitter sensor node terdapat beberapa komponen diantaranya adalah mikrokontroler Amega328P, modul USB to L FDI Break-out, modul NRF24L01, modul sensor DH11, modul sensor LDR, modul sensor Soil Moisture, modul RC 16MHz crystal, 1 buah capasitor 0,1µf,1 buah capasitor 10µf, 2 buah capasitor 22pf, dan 2 buah resistor 10k Ω. Gambar 3. Implementasi Rangkaian ransmitter Sensor Node Implememtasi sistem pada transmitter sensor node dilakukan sesuai dengan perancangan pada skematik diagram sistem, yang mana rangkaian tersebut terdiri dari mikrokontroler Atmega328P, modul USB-to- L FDI Break-out, modul komunikasi nirkabel NRF24L01, modul RC sebagai penyedia data waktu dan penanggalan, modul sensor DH11, modul sensor LDR, dan modul sensor soil moisture. Gambar 4. Flowchart Diagram ransmitter Sensor Node Sedangkan dalam implementasi sistem pada bagian perangkat lunak, diperlukan Arduino IDE yang mendukung bahasa pemrograman C, selain itu juga dibutuhkan beberapa library yang menunjang berjalannya setiap fungsi modul pada sensor node. Library tersebut adalah Arduino Mirf Library+SPI.h untuk menunjang penggunaan modul NRF24L01, Arduino RClib+Wire.h untuk menunjang penggunaan modul RC, Arduino DHlib untuk menunjang penggunaan sensor modul DH11, dan Arduino Lightweight Low Power untuk menunjang pengaplikasian mekanisme low power pada sistem Perancangan dan Implementasi Receiver Sensor Node Pada perancangan receiver sensor node

5 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2011 terdiri dari beberapa modul yang dirangkai menjadi satu agar sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan.. Perancangan, implementasi rangkaian dan flowchart diagram perangkat lunak pada tahap ini dapat dilihat pada Gambar 5., Gambar 6., dan Gambar 7. sebagai media komunikasi serial antara personal computer dengan sensor node, sehingga aktifitas penerimaan data dapat dipantau melalui serial monitor. Perangkat keras pada receiver sensor node lebih sedikit jika dibandingkan dengan transmitter sensor node, hal tersebut disebabkan fungsi utama sensor node hanya untuk menerima dan menampilkan data. Gambar 5. Skematik Diagram Receiver Sensor Node Secara garis besar dalam perancangan receiver sensor node tidak jauh beda dengan transmitter sensor node, perbedaannya terletak pada modul RC dan modul sensor yang mana pada transmitter sensor node dilengkapi dengan modul RC dan juga tiga buah modul sensor, sedangkan pada receiver sensor node ini tidak. Gambar 6. Implementasi Rangkaian Receiver Sensor Node Implementasi sistem pada receiver sensor node dilakukan sesuai dengan perancangan skematik diagram sistem, yang mana perangkat keras yang digunakan hanya mikrokontroler Amega328P, modul komunikasi nirkabel NRF24L01, dan modul USB-to-L FDI Break-out. Pada transmitter sensor node modul FDI hanya digunakan sebagai penyalur sumber daya bagi sensor node, sedangkan pada receiver sensor node selain digunakan sebagai penyalur sumber daya, modul FDI juga digunakan Gambar 7. Flowchart Diagram Receiver Sensor Node 3.3. Perancangan dan Implementasi Mekanisme Low Power Perancangan mekanisme low power bertujuan untuk mengaplikasikan sleep mode serta meminimalisir beban kerja dan panjang durasi aktif sensor node. Cara kerja mekanisme low power yakni dengan membandingkan hasil sensing terbaru dengan hasil sensing sebelumnya, yang kemudian menghasilkan keputusan apakah sensor node akan memasuki sleep mode atau akan mengirimkan data. Mikrokontroler berada pada sleep mode dengan durasi satu menit sejak mekanisme low power menghasilkan keputusan agar sensor node memasuki sleep mode. Untuk dapat menerapkan mekanisme low power, dibutuhkan Arduino Lightweight Low Power library yang diaplikasikan ke dalam program agar sensor node dapat menjalankan sleep mode. Program yang telah berisi mekanisme low power beserta library-nya diupload pada transmitter sensor node. Agar dapat diaktifkan maka didalam program yang di-upload diperlukan fungsi untuk

6 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2012 membandingkan hasil sensing dari masing masing sensor node, menginisialisasi penggunaan library yang dibutuhkan, dan memanggil fungsi LowPower dengan pilihan mode powedown yang dijalankan selama 4 detik dengan menonaktifkan ADC (Analog to Digital Converter) dan BOD (Brown-out Detection) sehingga ketika fungsi tersebut diulang selama 15 kali, maka akan menempatkan mikrokontroler pada mode power down dengan ADC dan BOD yang dinonaktifkan selama satu menit. ahapan implementasi mekanisme low power diterapkan kedalam implementasi perangkat lunak pada transmitter sensor node. 4. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Pengujian hasil sensing. 2. Pengujian kesesuaian mode. 3. Pengujian konsumsi arus dengan mengaplikasikan mekanisme low power. 4. Pengujian performa sinkronisasi waktu pengiriman data Pengujian Hasil Sensing Pengujian ini untuk mengetahui hasil sensing dari setiap modul sensor berdasarkan beberapa kondisi, apakah modul sensor yang digunakan dapat mendukung berjalannya sistem ataukah tidak. Hasil pengujian sensing suhu, intensitas cahaya, dan persentase kelembaban tanah dapat dilihat pada abel 1., abel 2., dan abel 3. abel 1. Hasil pengujian sensing suhu Percobaan ke - DH11 ( 0 C) hermometer Ruangan ( 0 C) Akurasi (%) ,7 89, ,7 93, ,8 96, ,8 93, ,8 96, ,8 89, ,7 97, ,8 96, ,7 89, ,7 93,4 Rata-rata Akurasi (%) 93,59 Persentase akurasi hasil sensing dapat dihitung dengan menggunakan rumus pada Persamaan (1). % = 100 ( hermometer DH11 X 100) (1) hermometer Setelah dilakukan perhitungan akurasi hasil sensing suhu, didapatkan hasil rata-rata persentase akurasi sebesar 93,59%. abel 2. Hasil sensing intensitas cahaya Percobaan ke - erang (lx) Sedang (lx) Gelap (lx) Rata-rata Berdasarkan pengujian hasil sensing intensitas cahaya dengan menggunakan modul sensor LDR (Light Dependent Resistor) didapatkan hasil rata-rata pada kondisi terang (luar ruangan siang hari) sebesar 912lx, pada kondisi sedang (dalam ruangan siang hari) sebesar 305lx, dan kondisi gelap (dalam ruangan dengan lampu kamar 15 watt) sebesar 24lx. abel 3. Hasil sensing kelembaban tanah Percobaan ke - Kering Lembab Basah (%) (%) (%) Rata-rata Berdasarkan hasil pengujian hasil sensing persentase kelembaban tanah dengan menggunakan modul sensor soil moisture didapatkan hasil rata-rata pada media tanah kering (tidak disiram air + 3 hari) sebesar 19%, pada media tanah lembab (tidak disiram air + 1 hari) sebesar 33%, pada media tanah basah (baru saja disiram air + 1 jam) sebesar 95% Pengujian Kesesuaian Mode Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui apakah mekanisme low power dapat berjalan dengan baik yang ditandai dengan perbedaan nilai arus yang dikonsumsi transmitter sensor node ketika sedang berada pada mode normal dan mode sleep yang disesuaikan dengan kondisi hasil sensing. Hasil pengujian kesesuaian mode dapat dilihat pada abel 4. abel 4. Pengujian Kesesuaian Mode Waktu Besar arus Keterangan (WIB) (ma) (mode) 15:01: Normal mode

7 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer :02: Sleep mode 15:03: Sleep mode 15:04: Normal mode 15:05: Sleep mode 15:06: Sleep mode 15:07: Sleep mode 15:08: Sleep mode 15:09: Sleep mode 15:10: Sleep mode 15:11: Sleep mode 15:12: Normal mode 15:13: Normal mode 15:14: Sleep mode 15:15: Normal mode 15:16: Sleep mode 15:17: Normal mode 15:18: Sleep mode 15:19: Sleep mode 15:20: Sleep mode 15:21: Normal mode 15:22: Sleep mode 15:23: Normal mode 15:24: Sleep mode 15:25: Sleep mode 15:26: Normal mode 15:27: Sleep mode 15:28: Sleep mode 15:29: Normal mode 15:30: Sleep mode 15:31: Normal mode 15:32: Sleep mode 15:33: Sleep mode 15:34: Normal mode 15:35: Sleep mode 15:36: Normal mode 15:37: Sleep mode 15:38: Sleep mode 15:39: Sleep mode 15:40: Sleep mode 15:41: Normal mode 15:42: Sleep mode 15:43: Normal mode 15:44: Sleep mode 15:45: Normal mode 15:46: Sleep mode 15:47: Normal mode 15:48: Sleep mode 15:49: Normal mode 15:50: Sleep mode 15:51: Normal mode 15:52: Sleep mode 15:53: Normal mode 15:54: Sleep mode 15:56: Normal mode 15:57: Sleep mode 15:58: Sleep mode 15:59: Normal mode 16:00: Normal mode Berdasarkan hasil pengujian kesesuaian mode dapat dilihat bahwa selama satu jam didapatkan hasil bahwa transmitter sensor node 24 kali memasuki mode normal dan 36 kali memasuki mode sleep, setiap perubahan mode sesuai dengan hasil pengolahan pada mekanisme low power Pengujian Konsumsi Arus Pengujian ini untuk dapat mengetahui besaran nilai konsumsi arus pada transmitter node multi sensor, transmitter node single sensor, dan efektifitas mekanisme low power dalam upaya penghematan daya. Hasil pengukuran konsumsi arus pada transmitter node multi sensor dapat dilihat pada abel 5. abel 5. Hasil Pengukuran Konsumsi Arus pada ransmitter Node Multi Sensor Percobaan ke- Low Power Non-Low Power (ma) (ma) 1 21,2 59,7 2 21,1 60,4 3 21,1 58,9 4 21,0 59,6 5 21,1 61,5 6 21,0 59,9 7 21,2 61,2 8 20,9 58,7 9 21,1 59, ,9 63, ,9 59, ,0 62, ,1 61, ,9 61, ,1 62, ,1 61, ,0 59, ,9 59, ,9 59, ,0 61,1 Rata Rata 21,025 60,54 Pada hasil pengukuran konsumsi arus pada transmitter node multi sensor didapatkan nilai rata-rata arus dengan mekanisme low power sebesar 21,025 ma, dan tanpa mekanisme low power sebesar 60,54 ma. Sedangkan hasil pengukuran konsumsi arus pada transmitter node single sensor dapat dilihat pada abel 6.

8 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2014 abel 6. Hasil Pengukuran Konsumsi Arus pada ransmitter Node Single Sensor Low Power (ma) Non-Low Power (ma) Percobaan ke- DH 11 LDR Soil Moisture otal DH 11 LDR Soil Moisture otal 1 13,0 14,6 18,9 46,5 43,2 42,1 53,9 139,2 2 12,9 14,5 19,0 46,4 43,3 42,6 54,2 140,1 3 13,4 14,6 19,2 47,2 43,8 43,2 54,6 141,6 4 13,2 14,7 19,4 47,3 44,0 44,0 54,1 142,1 5 13,5 14,5 19,1 47,1 43,2 43,7 54,8 141,7 6 13,2 14,7 19,4 47,3 43,5 42,1 53,9 139,5 7 13,8 14,9 19,1 47,8 43,2 42,7 53,8 139,7 8 14,1 14,2 19, ,7 42,6 54,2 140,5 9 14,0 14,5 19,6 48,1 44,1 43,3 53,8 141, ,5 14,6 19, ,8 43,7 54,6 142, ,0 14,5 20,1 48,6 43,4 43,5 54, ,7 14,4 18,7 46,8 43,6 44,0 54,8 142, ,9 14,6 19,0 47,5 43,5 42,9 55,2 141, ,2 14,7 19, ,7 43,2 54, ,9 14,5 19,0 46,4 43,3 42,7 54,7 140, ,4 14,8 18, ,5 43,6 54,6 141, ,6 14,6 19,4 47,6 43,3 44,1 54,1 141, ,1 14,4 19,1 46,6 43,1 43,2 54,0 140, ,4 14,6 19,4 47,4 43,3 42,9 54,9 141, ,8 14,6 19, ,0 42,6 53,8 139,4 Rata-Rata 13,48 14,57 19,27 47,33 43,47 43,13 54,31 140,92 Untuk mengetahui persentase perbedaan nilai konsumsi arus antara transmitter node multi sensor dan transmitter node single sensor, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus pada Persamaan (2) baik dalam mode low power ataupun tidak. % = x y y 100 (2) % adalah persentase perbedaan konsumsi arus x adalah rata-rata konsumsi arus transmitter node single sensor, diukur dalam milliampere y adalah rata-rata konsumsi arus transmitter node multi sensor, diukur dalam milliampere Untuk mengetahui persentase penghematan konsumsi arus pada transmitter node multi sensor antara penggunaan mekanisme low power dan tanpa mekanisme low power, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus pada Persamaan (3). % = x y x 100 (3) % adalah persentase penghematan konsumsi arus x adalah rata-rata konsumsi arus Low Power, diukur dalam milliampere y adalah rata-rata konsumsi arus Non- Low Power, diukur dalam milliampere Berdasarkan data hasil pengujian dan dengan menggunakan rumus pada Persamaan (2), didapakan hasil bahwa transmitter node single sensor mengalami pemborosan konsumsi arus sebesar 125,1% dengan mekanisme low power, dan 132,7% tanpa menggunakan mekanisme low power apabila dibandingkan dengan nilai konsumsi arus transmitter node multi sensor. Sedangkan persentase penghematan arus dihitung dengan Persamaan(3), transmitter node multi sensor dengan menggunakan mekanisme low power mendapatkan hasil persentase penghematan arus hingga 65,3% Pengujian Performa Sinkronisasi Waktu Pengiriman Data Pengujian ini untuk mengetahui performa sinkronisasi waktu pengiriman data berdasarkan pada jarak tertentu pada pengiriman data. Pengujian ini dilakukan dengan memanfaatkan millis pada receiver sensor node, terkait hasil pengujian dapat dilihat pada abel 7.

9 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2015 abel 7. Hasil Pengujian Performa Aplikasi Jarak Pengiriman Data Ruang Bebas Ada Penghalang Percobaan ke - (m) (m) Rata-Rata Waktu 1 1,2 2,2 9,2 20,6 59,25 1 3,4 6,6 19,2 84,3 98 Prosentase Keberhasilan (%) Dari hasil pengujian pengiriman data yang dilakukan dengan melakukan 5 kali pengiriman dengan jarak tertentu pada ruang bebas didapatkan hasil jarak optimal pengiriman datanya adalah + 20m dengan ratarata waktu pengiriman 20,6ms, dan pada jarak + 25m pengiriman data masih dapat dilakukan namun persentase keberhasilan pengiriman datanya hanya 80%. Sedangkan pada ruang dengan adanya halangan berupa dinding didapatkan hasil jarak optimal pengiriman data yakni + 15m dengan rata-rata waktu pengiriman 19,2ms, dan pada jarak mulai + 20m persentase keberhasilan pengiriman datanya mulai turun hingga 60%. 5. KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah yang ada, hasil perancangan, implementasi dan pengujian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pada pengujian akurasi hasil sensing, mendapatkan hasil akurasi sensing suhu hingga 93,59%, untuk hasil sensing nilai intensitas cahaya dengan nilai pada kondisi pencahayaan terang adalah 912lx, pada kondisi pencahayaan sedang adalah 305lx, dan pada kondisi pencahayaan gelap adalah 24lx, sedangkan hasil sensing nilai persentase kelembaban tanah pada tanah kering adalah 19%, pada tanah lembab adalah 33%, dan pada tanah basar adalah 95%. 2. Berdasarkan pengujian mode yang dilakukan selama satu jam dengan frekuensi pengamatan sebanyak 60 kali didapatkan hasil bahwa transmitter sensor node dapat berada pada mode normal sebanyak 24 kali, dan memasuki mode sleep sebanyak 36 kali serta setiap mode yg dijalankan telah sesuai dengan kondisi hasil sensing. 3. Berdasarkan pada pengujian konsumsi arus didapatkan hasil yang dapat disimpulkan bahwa penggunaan transmitter node single sensor lebih boros konsumsi arus sebesar 125,1% ketika menggunakan mekanisme low power, dan 132,7% tanpa mekanisme low power. Serta dengan menggunakan rumus perhitungan persentase penghematan konsumsi arus pada transmitter node multi sensor didapatkan nilai penghematan hingga 65,3%. 4. Berdasarkan pada hasil pengujian sinkronisasi waktu pengiriman data dari transmitter sensor node menuju receiver sensor node didapatkan hasil jarak optimal pengiriman datanya adalah + 20m dengan rata-rata waktu pengiriman 20,6ms pada ruang bebas, dan pada ruang dengan hambatan berupa dinding jarak optimal pengiriman datanya + 15m dengan rata-rata waktu pengiriman 19,2ms. DAFAR PUSAKA ASA, Nordic Semiconductor, nrf24l01 Product Specification V ersedia di: download_resource/8041/1/ [Diakses l 18 April 2017] Atmel, Datasheet atmega328p ersedia di : bit-AVR-Microcontroller- Amega P_Datasheet.pdf [diakses 27 April 2017] Birra, F.A., , Indonesia Krisis

10 Jurnal Pengembangan eknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2016 Energi Listrik. ersedia di : /2040-indonesia-krisis-energi-listrik [Diakses l 15 April 2017] D-Robotics, DH11 Humidity & emperature Sensor datasheet ersedia di: [diakses 1 Mei 2017] Elec Freaks, 2.4G Wireless Nrf24l01p. ersedia di : index.php?title=2.4g_wireless_nrf24l01 [diakses 8 Mei 2017] Maxim, Integrated DS1307 datasheet ersedia di : ds/ds1307.pdf [diakses 22 April 2017] Nikolic, G., Stojcev,M., Stamenkovic,z Wireless Sensor node With Low-Power Sensing. Electronics and Energetics Vol. 27, pp Nuresalandis, E., Rancang Bangun Low- Power Sensor Node dengan AMEGA328P berbasis NRF24L01. Skripsi. FILKOM, eknik Informatika, Universitas Brawijaya. Rocket Scream, Lightweight Low Power Arduino Library ersedia di : 7/04/lightweight-low-power-arduinolibrary/ [diakses 11 Mei 2017] Sonavane, S. S., Kumar.V., Patil B. P. Patil., MSP430 and nrf24l01 based Wireless Sensor Network Design with Adaptive power control. Computer Networks and Internet Research Journal, pp Sunrom, Light Dependent Resistor Datasheet ersedia di : [diakses 1 Mei 2017]

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 3, Maret 2017, hlm. 157-165 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh:

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh: Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android Disusun Oleh: Nama : Lorddian Susilo NRP : 0822022 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+

Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis NRF24L01+ Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3843-3850 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Low Power Pada Wireless Sensor Node Berbasis

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah

Lebih terperinci

MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M.

MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M. MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M.T 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 alfathoni_toni@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Rudy Santoso Lukito 1,Deddy Susilo 2,F. Dalu Setiaji 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network

Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1518-1524 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Multi Channel Pada Wireless Sensor Network Ariyan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER Alhusen Mustarang Stasiun Geofisika Palu Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Email: alhusenmustarang007@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 E.14 RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 Arief Hendra Saptadi *, Danny Kurnianto, Suyani Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver) Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver) Rinaldi Simanullang 1), Arif Gunawan 2), Cyntia Widiasari 3) 1) Jl. Lobak Komp Ligako no A.15 Pekanbaru, Riau Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan membahas mengenai pengujian dari alat yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR

RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR TUGAS AKHIR Disusun Oleh: DIANA NUR FITASARI J0D 006 007 PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP Hery Andrian (NRP : 1022048) Email : heryandrian.engineer@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Stimulus Frekuensi Audio, Suhu dan Kelembaban pada Tanaman Dengan Berbasis Mikrokontroler MCS-51. Stefanus Julianto/

Sistem Pengaturan Stimulus Frekuensi Audio, Suhu dan Kelembaban pada Tanaman Dengan Berbasis Mikrokontroler MCS-51. Stefanus Julianto/ Sistem Pengaturan Stimulus Frekuensi Audio, Suhu dan Kelembaban pada Tanaman Dengan Berbasis Mikrokontroler MCS-51 Stefanus Julianto/0122086 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 46~54 ISSN: 2355-3677 SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Oleh : Universitas Fajar asmarudhy@gmail.com Abstrak Dalam penelitian ini dirancang perangkat

Lebih terperinci

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu

Lebih terperinci

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 67-72 ISSN 2548-737X Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino Trisiani Dewi Hendrawati

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PENYIRAMAN DAN PENERANGAN TAMAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DAN RTC (REAL TIME CLOCK) BERBASIS ARDUINO UNO

MODEL SISTEM PENYIRAMAN DAN PENERANGAN TAMAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DAN RTC (REAL TIME CLOCK) BERBASIS ARDUINO UNO MODEL SISTEM PENYIRAMAN DAN PENERANGAN TAMAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DAN RTC (REAL TIME CLOCK) BERBASIS ARDUINO UNO Achmad Dimas Permadi, Ing.Soewarto Hardhienata 1, Andi Chairunnas 2. Program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

Aplikasi Raspberry Pi untuk Kendali Perangkat Elektronik Rumah Tangga Jarak Jauh menggunakan Web Browser

Aplikasi Raspberry Pi untuk Kendali Perangkat Elektronik Rumah Tangga Jarak Jauh menggunakan Web Browser Aplikasi Raspberry Pi untuk Kendali Perangkat Elektronik Rumah Tangga Jarak Jauh menggunakan Web Browser Disusun Oleh: Achmad Fajar Sabana (0922051) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI Agung Priyanto Program Studi S1 Teknik Informatika STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta agungpriyanto@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Firdaus, Sudarman, Sisdarmanto Adinandra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS Sumartini Dana 1, Rochani 2, James Josias Mauta 3 Abstrak : Sistem komunikasi data saat ini bukan hanya secara fix cable

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL Disusun Oleh: Nama : Robert Anthony Koroa NRP : 0722016 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO

SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO Totok Budioko Teknik Komputer STMIK AKAKOM Jalan Janti No.143, Karangjambe, Yogyakarta e-mail: budioko@akakom.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sistem untuk memonitoring energi listrik dan mengontrol suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara mengukur atau mencatat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian 13 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan di Laboratorium Digital Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8 Perancangan dan Pembuatan Konverter USB ke RS485 Untuk Mengatur Inverter Nama : Arif Dharma NRP : 9622031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis energi bukanlah permasalahan yang baru, namun sudah menjadi hal yang diprediksikan pasti akan terjadi. Sumber energi minyak yang selama ini menjadi andalan akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ABSTRAK Perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat sehingga dibutuhkan otomatisasi dalam berbagai bidang. Dalam otomatisasi, komunikasi data memegang peranan yang sangat penting dan untuk bisa berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Solar Cell, Sensor, Rx)

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Solar Cell, Sensor, Rx) Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Matahari (Solar Cell, Sensor, Rx) Rezi Muharmen 1), Rizki Dian Rahayani, S.T, M.T. 2), Wahyuni Khabzli, S.T. 3) 1) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Caltex

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN. 4-1

PERANCANGAN.  4-1 PERANCANGAN Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMANTAU SHELTER BTS

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMANTAU SHELTER BTS Jurnal eknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.2-2013 RANCANG BANGUN PERANGKA PEMANAU SHELER BS Hidayat 1, Depema Ginting 2 1,2 Jurusan eknik Komputer Unikom, Bandung 1 hidayat@unikom.ac.id, 2 depema.ginting@yahoo.com

Lebih terperinci

ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16. Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp :

ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16. Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp : ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp : 0522026 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Sensor Pemonitor Lingkungan Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

Perancangan Sistem Sensor Pemonitor Lingkungan Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Perancangan Sistem Sensor Pemonitor Lingkungan Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Nurhuda Maulana 1), Oky Dwi Nurhayati 2), Eko Didik Widianto 2) Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Telemetri Untuk Mengukur Intensitas Cahaya Berbasis Sensor Light Dependent Resistor Dan Arduino Uno

Perancangan Sistem Telemetri Untuk Mengukur Intensitas Cahaya Berbasis Sensor Light Dependent Resistor Dan Arduino Uno Perancangan Sistem Telemetri Untuk Mengukur Intensitas Cahaya Berbasis Sensor Light Dependent Resistor Dan Arduino Uno Arief Rahmadiansyah, Ele Orlanda, Merti Wijaya, Hanif Wigung Nugroho, Rifki Firmansyah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah direalisasikan alat ukur massa jenis minyak kelapa sawit menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan tampilan ke komputer.

Lebih terperinci

Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel

Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 83-97 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2016 ISSN (e): 2459-9638 Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel BURHAN FAJRIANSYAH 1, MUHAMMAD

Lebih terperinci

KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID

KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 2 Mei 2017; 44-49 KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID Margana, F.Gatot Sumarno Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat yang dapat memonitoring banjir dan dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi mengenai tingginya

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana SISTEM MONITORING LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO DAN SENSOR LDR DENGAN NOTIFIKASI SMS Eko Ihsanto, Muhamad Dawud Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu

Lebih terperinci

Sistem Pemantauan Suhu, Tekanan Udara dan Ketinggian Tempat

Sistem Pemantauan Suhu, Tekanan Udara dan Ketinggian Tempat Sistem Pemantauan Suhu, Tekanan Udara dan Ketinggian Tempat Nikodemus / 0927030 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU I GUSTI NGURAH AGUNG SWANTARA BUDI DARMA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yaitu dengan studi kepustakaan. Dengan cara ini penulis berusaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Arduino, Switch, Access Point, LED, LCD, Buzzer, . i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Arduino, Switch, Access Point, LED, LCD, Buzzer,  . i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini komputer menjadi hal yang umum dalam dunia teknologi dan informasi. Komputer berkembang sangat pesat dan hampir seluruh aspek kehidupan manusia membutuhkan teknologi ini. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Sistem Smart Home ini meliputi dua Perancangan yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Alan Sukma Putra J0D 007 008 PROGRAM

Lebih terperinci

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER Wisnu Panjipratama / 1027036 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH. No 65 Bandung 40164, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci