IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 32 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Indosat Tbk didirikan pada 10 November 1967, sebagai perusahaan bermodal asing untuk penyediaan layanan telekomunikasi internasional. Indosat mulai beroperasi secara komersial pada September 1969, untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan International Telecommunication Satellite Organization (Intelsat), sebuah stasiun bumi di Indonesia yang digunakan untuk mengakses satelit wilayah Samudra Hindia miliki Intelsa selama 20 tahun. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat Tbk. Dan mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Berdasarkan perubahan peraturan dalam industri telekomunikasi Indonesia di 1999 dan 2000, Indosat mulai merubah desain strategi yang awalnya pemain utama dalam penyedia layanan telekomunikasi internasional menjadi perusahaan yang memimpin dalam jaringan komunikasi dan penyedia layanan yang terintegrasi di Indonesia. Pada tahun 2000, pemerintah membuat undang-undang mengenai telekomunikasi, hal ini mempengaruhi bisnis yang dilakukan oleh Indosat. Pada tahun 2001, sebagai inisiatif pemerintah dalam restrukturisasi industri telekomunikasi, Indosat mengadakan kerja sama dengan Telkom untuk mengurangi beberapa pembagian saham, termasuk akuisisi Indosat oleh Telkom sebesar 22.5% pada Satelindo, akusisi Telkom oleh Indosat sebesar 35% pada Telkomsel dan akuisisi Indosat oleh Telkom sebesar 37,2% pada kepemilikan Lintasarta. Pada Desember 2002, pemerintah menjual saham Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak kontroversi. Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat tersebut agar pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas dan menjadikan kembali Indosat sebagai

2 33 BUMN, namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum terealisasi akibat banyaknya kendala. Pada November 2003, Indosat mengakuisisi PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha. Semenjak memasuki pasar seluler melalui Satelindo dan peluncuran IM3 yang diintegrasikan dengan perusahaan lain, pelayanan seluler menjadi penyumbang terbesar dalam pendapatan Indosat. Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%. Pada tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik).pada tahun 2008 Qatar Telecom telah memiliki 40,81% saham PT Indosat,Tbk Visi dan Misi Perusahaan Adapun visi yang dimiliki oleh PT Indosat Tbk adalah: Menjadi perusahaan penyedia solusi informasi dan komunikasi pilihan Menawarkan produk, layanan dan solusi informasi dan komunikasi yang bermutu. Menjadi top of mind pelanggan dalam penyediaan produk, layanan dan solusi informasi dan komunikasi. Menyediakan produk dan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat yang dilayani. Adapun misi yang dimiliki oleh PT Indosat Tbk adalah: Menyediakan dan mengembangkan produk, jasa, dan solusi yang inovatif dan berkualitas dan yang memberikan nilai yang terbaik bagi pelanggan. Meningkatkan shareholder value secara terus-menerus. Mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi stakeholder.

3 IM3 IM3 merupakan merek dagang yang dikeluarkan oleh Indosat untuk menyasar kaum muda pada pasar GSM prabayar. IM3 hadir dengan fitur-fitur yang inovatif yang sesuai dengan gaya hidup kaum muda. Fiturfitur tersebut antara lain: Ce es an: Fitur IM3 yang memberikan SMS gratis sampe puas ke dua nomor teman dengan syarat melakukan panggilan minimal Fitur ini diakes dengan terlebih dahulu mendaftar Ce es an ke *333# atau ketik REG<spasi>No GSM Indosat teman, lalu kirim ke 333. I-ring: Fitur Indosat yang dapat merubah nada tunggu yang monoton menjadi lagu kesukaan pelanggan. I-ring dapat diakses dengan cara mengirimkan SMS ke 808, ketik set<spasi>kode lagu. Kode lagu bisa dilihat di atau kirim SMS ke 800 (gratis). I-say: Fitur yang memungkinkan pelanggan IM3 untuk mengirimkan pesan melalui suara. Fitur ini dapat diakses dengan cara tekan 939, diikuti oleh nomor handphone yang dituju, lalu tekan call/yess. Fitur ini hanya bisa diakses untuk sesama pelanggan Indosat. I-sms warna: Fitur ini memungkinkan pelanggan IM3 untuk mengirim sms dengan huruf yang berwarna dan emoticon. Sebelumnya GPRS harus diaktifkan agar fitur ini dapat diakses. Transfer Pulsa: Fitur ini memungkinkan pelanggan IM3 untuk saling mentransfer pulsa mereka. Fitur ini diakses dengan cara ketik TP<spasi>no.tujuan<spasi>nominal pulsa dan kirim ke 151. Atau bisa juga dilakukan via menu UMB dengan ketik *123#. International Roaming: Fitur ini memungkinkan pelanggan IM3 untuk menggunakan simcardnya di luar negeri tanpa harus registerasi. Fitur ini dapat diakses di Singapura, Turki dan Arab Saudi.

4 35 Poin plus plus: Merupakan program undian berhadiah bagi pelanggan yang loyal dan sering bertransaksi. Indosat 3G: Fitur ini memungkinan pelanggan untuk melakukan video call dan akses internet via handphone. Untuk mengakses ketik REG<spasi>3G kirim ke 777. Pay for me: Fitur Indosat yang memungkinkan pelanggannya untuk mengirimkan pesan ke sesama Indosat meskipun pulsanya telah habis. SMS yang dikirimkan berupa pesan tentang meminta diisikan pulsa atau ditelepon. CLIR: Fitur yang dapat menyembunyikan nomor ketika menelepon orang lain. Fitur ini diakses dengan cara tekan #31#(nomor tujuan). Selain fitur-fitur di atas IM3 juga memiliki fitur-fitur lain, seperti SMS, GPRS, MMS, call forward, call baring, call waiting, conference call dan fitur lainnya. Selain itu IM3 juga mengadakan promo-promo yang inovatif yang memberikan kemurahan tarif. Promo-promo tersebut antara lain: Meraih mimpi bersama IM3: IM3 menyediakan paket layanan broadband dengan kecepatan tinggi hingga 2Mbps dengan berbagai paket pilihan sesuai kebutuhan. Promo dapat diakse dengan cara tekan *777*1*5# dari handphone. Zona PeWe: area (zona) dimana di berlakukan diskon tarif telepon ke sesama Indosat untuk pelanggan IM3 dan Mentari Jabodetabek sampai dengan 95% sesuai dengan area dan besar diskon yang berlaku. Besaran discount yang berlaku dapat di ketahui melalui info pada layar Info HP atau cell broadcast (cell info). Promo dapat diakses dengan menekan *800*1# 4.2 Hasil Uji Awal Uji awal yang dilakukan adalah uji validitas dan realibilitas kuesioner. Uji validitas digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Sedangkan uji realibilitas

5 36 digunakan untuk melihat apakah suatu kuesioner memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten Uji Validitas Uji validitas dilakukan pada jenis data yang memiliki likert. Atribut dianggap valid ketika nilai r hitung >r tabel. Penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5 persen. Berdasarkan perhitungan menggunakan korelasi Pearson product moment diketahui bahwa semua atribut valid. Hasil selengkapnya dapat dilihat ada Tabel 5. Tabel 5. Hasil uji validitas atribut No Atribut r hitung Keterangan 1 Jangkauan wilayah yang luas Valid 2 Sinyal atau jaringan yang kuat Valid 3 Fitur yang beragam Valid 4 Koneksi internet yang cepat Valid 5 Kemasan starter pack (perdana) yang Valid menarik 6 Tarif percakapan yang murah Valid 7 Tarif SMS yang murah Valid 8 Tarif GPRS yang murah Valid 9 Harga starter pack yang murah Valid 10 Variasi harga pilihan voucher isi ulang Valid yang murah 11 Bonus banyak dan beragam Valid 12 Promo dijelaskan secara baik Valid 13 Mudah mendapatkan starter pack dan Valid voucher 14 Costumer service yang responsive Valid Uji Realibilitas Uji realiblitas pada penilitian ini terbagi menjadi dua, yaitu menggunakan teknik Crobanch untuk data dalam bentuk skala likert dan menggunakan teknik Spearman-Brown untuk data dalam bentuk dikotomi. Berdasarkan teknik Crobanch diketahui bahwa kuesioner telah reliabel. Hal ini terlihat pada nilai Crobanch s Alpha sebesar Kuesioner dianggap realibel ketika nilai Crobanch s Alpha di atas

6 37 Uji realibel yang kedua dilakukan terhadap data yang bersifat dikotomi. Hasil perhitungan metode Spearman-Brown menunjukkan bahwa nilai r hitung sebesar 0.671, maka kuesioner dianggap reliabel. 4.3 Karakteristik Responden Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa strata satu Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memiliki ponsel dan menggunakan layanan operator seluler GSM prabayar. Penentuan responden didasarkan quota sampling berdasarkan fakultas-fakultas yang terdapat di IPB. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa responden didominasi oleh responden perempuan sebanyak 65 persen dari 100 responden atau sebanyak 65 orang, sedangkan responden laki-laki sebanyak 35 orang atau 35 persen dari jumlah responden. Hal ini juga senada dengan populasi mahasiswa strata satu IPB yang lebih di dominasi oleh mahasiswa perempuan. Gambar 8 memperlihatkan karakteristik responden tersebut. Jenis Kelamin Laki-laki 35% Perempuan 65% Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan pengeluaran total per bulan, sebagian besar responden menghabiskan pengeluaran pada rentang Rp Rp sebanyak 81 persen. Selanjutnya mahasiswa menghabiskan pengeluaran total per bulan di bawah Rp sebanyak 13 persen dari total responden. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9.

7 38 Pengeluaran total per bulan Rp Rp % > Rp % < Rp % Rp Rp % Gambar 9. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran total per bulan Karakteristik selanjutnya berdasarkan pengeluaran pulsa per bulan. Sebagian besar responden (52%) menghabiskan pengeluaran pulsa pada rentang Rp Rp per bulan. Selanjutnya sebanyak 38 persen menghabiskan pengeluaran pulsa per bulan di bawah Rp Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 10. Pengeluaran pulsa per bulan Rp Rp % > Rp % < Rp % Gambar 10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran pulsa per bulan Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 73 persen responden menggunakan IM3 sebagai operator selulernya. Sisanya atau sebesar 23 persen menggunakan operator lain sebagai penyedia layanan, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 11. Rp Rp %

8 39 XL 3% Simpati 6% Kartu AS 11% Simcard yang digunakan Mentari 4% 3 (Three) 3% Gambar 11. Karakteristik responden berdasarkan simcard yang digunakan. Terkadang seseorang tidak hanya menggunakan satu operator seluler, oleh karena dilihat berapa banyak pengguna IM3 yang hanya menggunakan IM3 sebagai operator seluler GSM prabayarnya. Hasil penelitian pada gambar memperlihatkan bahwa sebanyak persen dari 73 orang pengguna IM3 yang hanya menggunakan IM3. Sedangkan persen lainnya menggunakan simcard lain disamping menggunakan IM3 sebagai operator seluler. Selengkapnnya dapat dilihat pada Gambar 12. IM3 73% Tidak loyal 34.25% Loyalitas Loyal 65.75% Gambar 12. Loyalitas pengguna IM3 Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa 48 persen pengguna IM3 yang tidak loyal menggunakan Simpati sebagai pilihan penyedia layanan keduanya, serta sebanyak 36 persen menggunakan Kartu As sebagai simcard disamping menggunakan IM3. Penggunaan simcard lain disamping menggunakan IM3 dapat dilihat pada Gambar 13.

9 40 Simcard yang digunakan disamping menggunakan IM3 Axis 4% XL 8% 3 (Three) 4% Kartu As 36% Simpati 48% Gambar 13. Penggunaan simcard lain di samping menggunakan IM3 4.4 Analisis Brand Image IM Analisis Brand Awareness Pengukuran tingkat kesadaran yang dilakukan dalam penelitian kali ini meliputi analisis top of mind, analisis brand recall, analisis brand recognition, dan analisis unaware brand. Perhitungan mengenai analisis brand awareness menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil perhitungan jawaban responden mengenai top of mind didapat bahwa merek yang menempati urutan pertama dalam puncak pikiran responden adalah IM3 dengan tingkat presentase sebesar 59 persen. Hal ini dimungkinkan karena IM3 lebih dekat dengan kaum muda dan 73 persen dari responden menggunakan IM3 sebagai operator selulernya. Pada urutan kedua ditempati oleh Simpati dengan presentase 15 persen, kemudian di urutan ketiga ditempati oleh Kartu As sebesar 13 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil perhitungan top of mind No Merek Jumlah diingat Presentase (%) 1 IM % 2 Simpati 15 15% 3 Kartu AS 13 13% 4 XL 7 7% % 6 Mentari 3 3% Total %

10 41 Pada perhitungan ini hanya enam merek dari tujuh merek operator seluler GSM prabayar yang diingat pertama kali oleh responden. Hal ini dikarenakan operator tersebut masih tergolong pendatang baru dalam pasar operator seluler GSM prabayar. Berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa merek Simpati menjadi merek yang paling banyak diingat kembali setelah menyebutkan satu merek yang paling diingat. Merek Simpati menempati urutan pertama dengan presentase sebesar 78 persen. Sebelumnya Simpati menempati urutan kedua pada perhitungan top of mind. XL yang sebelumnya menempati urutan keempat pada perhitungan top of mind dengan presentase sebesar 7 persen, namun pada perhitungan brand recall menempati urutan kedua dengan presentase sebesar 75 persen. IM3 sendiri menempati urutan keenam dengan presentase sebesar 41 persen. Hal ini dikarenakan IM3 telah menempati peringkat pertama dalam perhitungan top of mind. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil perhitungan brand recall No Merek Jumlah diingat Presentase (%) 1 Simpati 78 78% 2 XL 75 75% 3 Kartu As 59 59% % 5 Mentari 54 54% 6 IM % 7 Axis 22 22% Analisis ketiga dalam brand awareness adalah brand recognition. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa semua responden mengetahui dan telah mencantumkan IM3 pada pertanyaan mengenai top of mind dan brand recall. Hal juga berarti bahwa responden tidak perlu diingatkan kembali tentang IM3 karena semua responden telah mengetahuinya. Hal ini juga berarti bahwa nilai unaware brand pada IM3 adalah nol karena semua responden telah mengetahuinya. Dapat disimpulkan pula bahwa IM3 merupakan merek yang terkenal di kalangan responden.

11 Analisis Brand Association Penelitian ini menggunakan uji Cochran untuk menganalisis atribut-atribut yang menjadi brand image IM3. Atribut-atribut yang diuji sebanyak empat belas atribut, yaitu: 1. Jangkauan wilayah yang luas 2. Sinyal atau jaringan yang kuat 3. Fitur yang beragam 4. Koneksi internet yang cepat 5. Kemasan starter pack (perdana) yang menarik 6. Tarif percakapan yang murah 7. Tarif SMS yang murah 8. Tarif GPRS yang murah 9. Harga starter pack yang murah 10. Variasi harga pilihan voucher isi ulang yang murah 11. Bonus banyak dan beragam 12. Promo dijelaskan secara baik 13. Mudah mendapatkan starter pack dan voucher 14. Costumer service yang responsive Berdasarkan hasil yang terlihat pada Tabel 8, diketahui bahwa atribut yang menjadi brand image IM3 adalah atribut no 3, 7, 10 dan 13. Dari hasil perhitungan diperoleh atribut yang menjadi brand image utama dari IM3 adalah: 1. Fitur yang beragam 2. Tarif SMS yang murah 3. Variasi harga pilihan voucher isi ulang yang murah 4. Mudah mendapatkan starter pack dan voucher Asosiasi fitur yang beragam termasuk dalam brand image. Hal ini dikarenakan IM3 memang memiliki beragam fitur yang ditawarkan. Selain fitur utama seperti SMS, MMS, dan GPRS, IM3 menawarkan fitur-fitur lain, seperti: transfer pulsa, i-ring, i-say, SMS warna, my backup, private number untuk menyembunyikan nomor ketika menelepon orang lain dan fitur-fitur layanan lainnya.

12 43 Tabel 8. Hasil perhitungan brand association dengan uji Cochran. No Atribut df Q hitung X Terima/Tolak Ho 1 Semua atribut Tolak Ho, Q hitung > X Kecuali No 2,6, Tolak Ho, Q hitung > X Kecuali No 2,5,6,12, Tolak Ho, Q hitung > X Kecuali No 2,5,6,11,12, Tolak Ho, Q hitung > X Kecuali No 2,4,5,6,8,9,11, Tolak Ho, 12,14 6 Kecuali No 1,2,4,5,6,8,9, 11,12,14 Q hitung > X Terima Ho, Q hitung < X Asosiasi kedua adalah tarif SMS yang murah. Hal ini dikarenakan IM3 memang lebih fokus terhadap layanan SMS. IM3 menawarkan bonus SMS sampai dengan 100 SMS ke setiap operator. Selain itu, IM3 juga mengembangkan sistem pulsa SMS yang khusus hanya digunakan untuk SMS. Kebijakan ini menyebabkan tarif SMS IM3 cenderung lebih murah dibandingkan pesaingnya, karena tarif SMS IM3 dapat mencapai Rp 15 ke semua operator. Asosiasi ketiga yang termasuk dalam brand image IM3 adalah variasi harga pilihan isi ulang yang murah. Hal ini dikarenakan IM3 menawarkan berbagai pilihan isi ulang mulai dari Rp 5000 sampai Rp Selain harga yang murah, IM3 juga menawarkan berbagai jenis pilihan pulsa, antara lain pulsa regular, pulsa SMS, paket pulsa SMS, dan pulsa GPRS. Asosiasi keempat yang termasuk dalam brand image IM3 adalah mudah mendapatkan starter pack dan voucher. Hal ini menunjukkan bahwa IM3 telah memiliki kinerja distribusi yang cukup baik sehingga konsumen tidak perlu susah untuk mendapatkan perdana dan voucher. 4.5 Analisis Brand Image IM3 dalam Pasar GSM Prabayar Analisis ini menggunakan alat analisis Multidimensional Scaling (MDS). Data yang digunakan pada analisis MDS ini menggunakan data interval yang

13 44 didapat dari konversi data ordinal pada kuesioner. Data ordinal yang digunakan menggunakan skala likert satu sampai lima, arti dari skala tersebut adalah: Sangat tidak setuju = skor 5 Setuju = skor 2 Sangat setuju = skor 4 Sangat setuju = skor 1 Cukup setuju = skor 3 Data ordinal yang didapat lalu dikonversi dengan bantuan software Minitab 14. Selanjutnya dilakukan analisis diskriminan untuk mereduksi jawaban responden yang tidak valid. Setelah direduksi jumlah jawaban pertnyaan menjadi 294 dari 500 jawaban untuk lima merek yang dianalisis. Data hasil reduksi kemudian dirata-ratakan tiap merek sehingga didapat skor rataan pada Tabel 9. Tabel 9. Skor rataan untuk perhitungan MDS Atribut IM3 XL AS MENTARI SIMPATI Jangkauan Sinyal Fitur Internet Kemasan Percakapan SMS GPRS Harga Perdana Voucher Bonus Promo Kemudahan CS Selanjutnya data tersebut dianalisis dan hasil analisis berbentuk perceptual map. Perceptual map dibuat dalam dua dimensi karena dengan perceptual map seperti ini dapat dilihat citra yang dimiliki oleh IM3 dan siapa pesaing terdekat dengan menggunakan perhitungan jarak euclidean. Prinsipnya semakin kecil jarak euclidean, semakin dekat jarak setiap objek, maka semakin kuat citra yang dimiliki atau semakin tinggi tingkat persaingannya. Perhitungan jarak euclidean menggunakan rumus: ed = (x i x m ) 2 + (y i y m ) 2 (17)

14 45 Keterangan: ed = jarak euclidean x m = absis merek acuan x i = absis pesaing ke-i y m = ordinat merek acuan y i = ordinat pesaing ke-i MDS dapat digunakan untuk melihat atribut-atribut mana saja yang menjadi brand image. Sebelumnya telah dihitung atribut-atribut yang menjadi brand image IM3 menggunakan uji Cochran sehingga hasil pada analisis MDS ini hanya untuk melihat brand image operator seluler ketika dinilai bersamaan dengan pesaingnya pada pasar GSM prabayar. Gambar 14 memperlihatkan posisi operator seluler terhadap atributatributnya. Gambar tersebut secara visual juga dapat digunakan untuk menentukan atribut mana yang akan menjadi brand image operator seluler. Namun untuk lebih rinci maka dilakukan perhitungan jarak eucledian antara operator seluler dan atribut-atribut tersebut. Derived Stimulus Configuration Euclidean distance model 2 7 Dimension Im XL Mentari -1 As 14 Simpati Dimension Gambar 14. Perceptual map posisi operator seluler terhadap atribut.

15 46 1. IM3 Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa atribut yang memiliki jarak terdekat dengan IM3 sekaligus atribut penyusun brand image adalah tarif SMS yang murah. Atribut ini memiliki jarak sebesar terhadap IM3. Responden merasa tarif SMS yang dimiliki IM3 cukup murah. Seperti hasil uji Cochran atribut ini juga menjadi atribut brand image IM3. Hal ini menunjukkan bahwa di antara operator lain dalam pasar GSM, IM3 dikenal memiliki tarif SMS yang murah. IM3 terlihat memang lebih fokus pada layanan SMS. Hal ini terlihat dengan inovasinya dalam hal pulsa SMS. Pulsa SMS ini membuat tarif yang diberlakukan IM3 dalam mengirim SMS menjadi lebih murah. Selain itu IM3 juga memberikan bonus harian berupa bonus SMS. Kebijakan-kebijakan IM3 seperti ini yang menciptakan citra tarif SMS yang murah di benak responden, baik pengguna maupun non pengguna. Tabel 10. Hasil perhitungan jarak eucledian atribut IM3 Atribut Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak x Y euclidean IM Jangkauan Sinyal Fitur Internet Kemasan Percakapan SMS GPRS Harga Perdana Voucher Bonus Promo Kemudahan CS Selanjutnya yang menjadi atribut penyusun brand image adalah tarif GPRS yang murah dengan jarak sebesar Selain SMS, IM3 juga mengedepankan layanan GPRS. Hal ini terlihat dengan penawaran dalam iklaniklannya. Kalangan muda sebagai target pasar menyebabkan IM3 fokus

16 47 menggarap layanan ini. Hal ini karena pada saat ini tren jejaring sosial sedang digandrungi oleh kalangan muda. Tarif yang diberlakukan IM3 pun cukup murah yaitu Rp 1/kb sampai Rp 3/kb. IM3 juga menyediakan pulsa khusus GPRS yang membuat tarif GPRS menjadi lebih murah. Atribut ketiga yang memiliki jarak terdekat adalah bonus yang banyak dan beragam. Atribut ini memiliki jarak dengan IM3 sebesar Bonus yang diberikan IM3 memang cukup beragam mulai dari bonus telepon, SMS dan internet. Bonus diberikan ketika pengguna mengisi ulang pulsa atau setelah pengguna menghabiskan pulsa sampai batas tertentu. Misalnya bonus seratus SMS tiap hari ketika pengguna telah terlebih dahulu mengirim sepuluh SMS. Atribut keempat yang menjadi brand image menurut analisis MDS adalah variasi harga pilihan isi ulang yang murah. Atribut ini berjarak dari posisi IM3. IM3 memberikan variasi pilihan pulsa yang cukup beragam mulai dari pulsa regular, pulsa SMS, hingga pulsa internet. IM3 pun menawarkan pilihan isi ulang pulsa mulai harga Rp Hal ini menyebabkan responden yang masih tergolong kaum muda dan cenderung sensitive terhadap harga berpendapat bahwa IM3 memiliki variasi pilihan pulsa yang murah. Hasil brand image IM3 yang didapatkan dari uji Cochran dan MDS hampir sama. Perbedaan terletak pada atribut fitur, tarif GPRS, bonus, dan kemudahan mendapatkan IM3. Hal ini bisa saja terjadi karena perbedaa skala yang digunakan pada saat uji Cochran dan MDS. Pada uji Cochran, jawaban terdiri dari ya atau tidak, sedangkan pada MDS menggunakan skala likert yang kemudian dikonversi menjadi data interval. Saat memberikan nilai, pada ui Cochran, responden hanya menilai IM3, sedangkan pada MDS responden menilai IM3 dan pesaingnya sehingga responden akan cenderung membandingkan. Pada analisis MDS pun, responden terlebih dahulu divalidasi sehingga tidak semua responden yang diikutsertakan dalam uji Cochran, ikut dalam analisis MDS. Hal ini yang menyebabkan perbedaan hasil antara pada uji Cochran dan MDS. IM3 tentu tidak sendiri bermain dalam pasar GSM prabayar. Indosat yang mengeluarkan merek dagang IM3 pun mengeluarkan merek Mentari pada pasar ini. IM3 harus bersaing dengan delapan merek lain untuk berebut pangsa pasar yang ada. Pada penilitian ini akan dilihat pesaing mana yang menjadi pesaing

17 48 terdekat IM3. Gambar 15 menunjukkan perceptual map yang menggambarkan persaingan IM3 menurut responden. Berdasarkan data posisi merek pada perceptual map dan pengolahan dengan rumus jarak euclidean maka didapat nilai yang terlihat pada Tabel 11. Tabel 11 menunjukkan jarak yang dimiliki IM3 terhadap pesaing-pesaingnya. Berdasarkan hasil perhitungan jarak euclidean diketahui bahwa pesaing terdekat IM3 adalah Kartu As dengan jarak sebesar Kartu As adalah merek provider seluler yang dikeluarkan oleh Telkomsel. Kartu As dikeluarkan oleh Telkomsel untuk lebih menyasar kalangan muda. Hal ini menunjukan bahwa Telkomsel telah berhasil memposisikan Kartu As untu bersaing secara langsung dengan IM3. Kartu As dinilai menjadi pesaing IM3 karena sekarang ini Kartu As mulai meningkatkan kinerja-kinerja pada atribut tarif SMS dan GPRS. Selain itu Kartu As juga memberikan bonus yang cukup banyak. Atribut ini adalah atribut yang menjadi brand image IM3 menurut analisis MDS. Oleh karena itu Kartu As menjadi pesaing terdekat karena secara langsug bersaing pada beberapa atribut yang ditawarkan. Berdasarkan analisis MDS, diketahui bahwa pesaing terjauh IM3 menurut perhitungan jarak adalah Mentari, dengan jarak Mentari adalah merek dagang yang dikeluarkan oleh Indosat. Mentari bahkan terlebih dahulu dikeluarkan sebelum IM3. Hal ini berarti Indosat telah berhasil memposisikan Mentari dan IM3 dengan baik agar salah satu merek tidak menjadi predator bagi merek lain. Berbeda dengan IM3, Mentari lebih ditujukan kepada kelompok umum. Promosi yang ditawarkan pun lebih mengedepankan kemurahan dalam tarif percakapan. Tabel 11. Hasil perhitungan jarak euclidean pesaing IM3 Operator Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak seluler X Y euclidean IM XL Kartu As Mentari Simpati

18 49 2. XL Tabel 12 menunjukkan perhitungan jarak eucledian antara merek XL dengan atribut-atributnya. Berdasarkan Tabel 12, maka diketahui bahwa atributatribut yang menjadi brand image XL adalah kemasan perdana yang menarik, tarif percakapan yang murah, harga perdana yang murah dan mudah mendapatkan perdana dan voucher. Atribut kemasan perdana yang menarik adalah atribut yang paling dekat. Atribut ini memiliki jarak sebesar Jika dibandingkan dengan IM3, maka jarak antara atribut dengan XL lebih besar dibanding dengan IM3. Secara perhitungan maka kemasan yang menarik lebih condong menjadi brand image IM3. Namun jika dipandang dari sudut XL sebagai kutub acuan maka atribut ini adalah brand image XL. Atribut kedua terdekat dengan XL adalah atribut tarif percakapan yang murah dengan jarak sebesar Sama seperti atribut sebelumnya jika dibandingkan dengan IM3, secara perhitungan atribut ini lebih condong untuk menjadi brand image IM3 karena jarak yang dimiliki lebih besar dibanding jarak atibut dengan IM3. Tabel 12. Hasil perhitungan jarak eucledian atribut XL Atribut Koordinat x i x m y i y m (x i x Y XL x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak euclidean Jangkauan Sinyal Fitur Internet Kemasan Percakapan SMS GPRS Harga Perdana Voucher Bonus Promo Kemudahan CS Atribut selanjutnya yang menjadi brand image XL adalah harga perdana yang murah dengan jarak sebesar Atribut ini terkait dengan atribut

19 50 kemasan perdana yang menarik. Hal ini dikarenakan XL mengeluarkan starter pack yang berharga murah dan menyederhanakan bentuknya. Oleh karena itu kemasan perdana XL dianggap menarik oleh konsumen. Jika dibandingkan dengan IM3, secara perhitungan atribut ini lebih condong menjadi brand image IM3, hal ini karena jarak terhadap IM3 lebih dekat dibanding jaraknya terhadap XL. Atribut keeempat yang menjadi brand image XL adalah mudah mendapatkan perdana dan voucher dengan jarak sebesar Sama seperti ketiga brand image XL lainnya, atribut ini lebih condong menjadi brand image IM3. Hal ini dikarenakan atribut-atribut cenderung bergerombol menjadi satu dan IM3 terlihat lebih dekat dengan gerombolan atribut tersebut. Tabel 13 menunjukkan perhitungan jarak antara XL dengan pesaing lainnnya. Tabel memperlihatkan bahwa pesaing terdekat yang dihadapi XL adalah Mentari dengan jarak sebesar Mentari dianggap menjadi pesaing terdekat XL karena target pasar yang ditujunya cenderung sama yaitu kalangan umum. Tabel 13. Hasil perhitungan jarak euclidean pesaing XL Operator Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak seluler X Y euclidean XL IM Kartu As Mentari Simpati Kartu As Tabel 14 menunjukkan hasil perhitungan jarak antara merek Kartu As dengan atribut-atributnya. Berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa atribut pertama yang menjadi brand image Kartu As dan memiliki jarak yang terdekat adalah atribut costumer service yang responsive dengan jarak sebesar Jika dibandingkan dengan IM3, maka atribut ini memang lebih condong menjadi brand image Kartu As. Hal ini dikarenakan jarak atribut terhadap Kartu As lebih dekat dibanding jarak dengan IM3. Atribut kedua yang menjadi brand image Kartu As adalah jangkauan wilayah yang luas dengan jarak eucledian sebesar Jika dibandingkan dengan IM3, maka atribut ini lebih condong menjadi brand image Kartu As karena jaraknya yang lebih dekat.

20 51 Tabel 14. Hasil perhitungan jarak eucledian atribut Kartu As Atribut Koordinat x i x m y i y m (x i x Y Kartu As x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak euclidean Jangkauan Sinyal Fitur Internet Kemasan Percakapan SMS GPRS Harga Perdana Voucher Bonus Promo Kemudahan CS Atribut selanjutnya yang menjadi brand image Kartu As adalah sinyal yang kuat. Jarak antara atribut ini dengan Kartu As sebesar Ketika jarak ini dibandingkan dengan jarak yang dimiliki terhadap IM3, jarak atribut terhadap Kartu As lebih dekat sehingga atribut ini memang condong menjadi brand image Kartu As. Atribut selanjutnya adalah promo yang dijelaskan secara baik. Jarak antara atribut dengan Kartu As sebesar Tidak seperti ketiga atribut sebelumnya, atribut ini ketika jaraknya dibandingkan dengan jarak terhadap IM3 maka jaraknya terlihat lebih jauh. Atribut ini lebih condong untuk menjadi brand image IM3. Tabel 15 menunjukkan jarak Kartu As dengan pesaing-pesaingnya pada pasar GSM prabayar menurut persepsi responden. Tabel memperlihatkan bahwa pesaing yang memiliki jarak terdekat dengan Kartu As adalah IM3. Jarak antara IM3 dan Kartu As sebesar Hal ini sama dengan perhitungan pesaing terdekat IM3 yang menyatakan Kartu As dan IM3 bersaing secara langsung terutama dalam target pasar yang paling dominan dilayani.

21 52 Tabel 15. Hasil perhitungan jarak euclidean pesaing Kartu As Operator Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak seluler X Y euclidean Kartu As IM XL Mentari Simpati Mentari Tabel 16 menunjukkan hasil perhitungan jarak antara Mentari dengan atribut-atribut penyusun brand image. Berdasarkan Tabel 16, maka diketahui bahwa atribut pertama yang memiliki jarak terdekat adalah tarif percakapan yang murah. Atribut ini memiliki jarak eucledian sebesar Ketika dibandingkan dengan IM3, maka jarak atribut ini terhadap IM3 lebih dekat dibandingkan terhadap Mentari. Oleh karena itu sebenarnya atribut ini lebih condong untuk menjadi brand image IM3. Tabel 16. Hasil perhitungan jarak eucledian atribut Mentari Atribut Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak x Y euclidean Mentari Jangkauan Sinyal Fitur Internet Kemasan Percakapan SMS GPRS Harga Perdana Voucher Bonus Promo Kemudahan CS

22 53 Atribut kedua terdekat adalah atribut kemasan perdana yang menarik. Jarak eucledian antara atribut ini dengan Mentari sebesar Ketika dibandingkan dengan IM3, maka atribut ini pun lebih condong menjadi brand image IM3 karena jaraknya yang lebih dekat. Atribut penyusun brand image Mentari selanjutnya adalah harga perdana yang murah. Atribut ini berjarak dari posisi Mentari. Jarak IM3 terhadap atribut ini lebih dekat dibandingkan jarak Mentari, maka sebenernya atribut ini lebih condong untuk dijadikan atribut brand image IM3. Atribut keempat yang menjadi brand image Mentari adalah mudah mendapatkan perdana atau voucher isi ulang. Jarak atribut terhadap Mentari sebesar Sama seperti ketiga atribut sebelumnya atribut ini lebih condong sebagai brand image IM3. Tabel 17 menunjukkan hasil perhitungan jarak antara Mentari dengan pesaingnya. Berdasarkan hasil perhitungan, pesaing yang memiliki jarak terdekat dengan Mentari adalah XL. Jarak antara Mentari dengan XL sebesar Hal ini sesuai dengan perhitungan jarak dimana XL sebagai acuannya. Tabel 17. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Mentari Operator Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak seluler X Y euclidean Mentari IM XL Kartu As Simpati Simpati Tabel 18 menunjukkan hasil perhitungan jarak antara Simpati dengan atribut-atributnya. Berdasarkan hasil perhitungan maka atribut pertama penyusun brand image Simpati adalah jangkauan wilayah yang luas. Atribut ini berjarak dari Simpati. Ketika dibandingkan dengan IM3, jarak atribut terhadap Simpati lebih dekat. Hal ini menunjukkan atribut ini memang lebih condong menjadi atribut penyusun brand image Simpati. Atribut selanjutnya adalah sinyal yang kuat. Atribut ini berjarak dari Simpati. Jarak atribut terhadap Simpati lebih dekat dibanding terhadap IM3. Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini memang lebih condong untuk menjadi brand image Simpati. Atribut ketiga yang

23 54 menjadi brand image Simpati adalah costumer service yang responsive dengan jarak Euclidean sebesar Jarak atribut terhadap Simpati lebih dekat dibandingkan jarak atribut terhadap IM3, maka atribut ini memang lebih condong untuk menjadi brand image Simpati. Atribut keempat adalah mudah mendapatkan perdana dan voucher isi ulang. Jarak atribut terhadap Simpati sebesar Sama seperti ketiga atribut sebelumnya, atribut ini cenderung menjadi brand image Simpati dibanding IM3. Hal ini dikarenakan jarak atribut dengan Simpati lebih dekat dibandingkan dengan IM3. Tabel 18. Hasil perhitungan jarak eucledian atribut Simpati Atribut Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak x Y euclidean Simpati Jangkauan Sinyal Fitur Internet Kemasan Percakapan SMS GPRS Harga Perdana Voucher Bonus Promo Kemudahan CS pesaingnya. Tabel 19 menunjukkan hasil perhitungan jarak antara Simpati dengan Tabel 19. Hasil perhitungan jarak Euclidean pesaing Simpati Operator Koordinat x i x m y i y m (x i x m ) 2 (y i y m ) 2 Jarak seluler X Y euclidean Simpati IM XL Kartu As Mentari

24 55 Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa pesaing terdekat Simpati adalah XL. Jarak antara XL dan Simpati sebesar Ketika XL sebagai acuan pesaing terdekatnya adalah Mentari. Hal ini menunjukkan bahwa responden menganggap XL menghadapi dua pesaing terdekat dalam pasar GSM prabayar. Perhitungan brand image selain menggunakan MDS pada software SPSS, dapat digunakan juga software Permap Hasil yang didapatkan ketika menggunakan software ini berbeda dengan SPSS, hasil berupa gambar posisi tiap merek provider dan terdapat sebuah garis vektor yang mewakili satu atribut. Atribut dikatakan menjadi brand image IM3 suatu provider ketika nilai terhadap verktornya lebih kecil. Hasil dari Permap pun tidak dapat menunjukkan secara akurat siapa pesaing terdekat yang dihadapi merek-merek tersebut. Pesaing terdekat terlihat secara kasat mata ketika melihat perceptual map yang dihasilkan. Berdasarkan gambar pada Lampiran 5 mengenai hasil pengolahan menggunakan software Permap 11.8, diketahui bahwa beberapa atribut menjadi brand image merek IM3, dan beberapa lainnya menjadi brand image pesaing IM3. Atribut yang menjadi brand image IM3 adalah atribut fitur yang beragam, koneksi internet yang cepat, kemasan perdana yang menarik, tarif percakapan yang murah, tarif SMS yang murah, tarif GPRS yang murah, variasi pilihan voucher isi ulang pulsa yang murah, dan bonus banyak dan beragam. Atribut yang menjadi brand image merek Simpati adalah jangkauan wilayah yang luas, sinyal yang kuat, dan costumer service yang responsive. Atribut yang menjadi brand image merek XL adalah harga perdana yang murah dan mudah mendapatkan perdana dan voucher isi ulang, sedangkan atribut yang menjadi brand image merek Kartu As adalah promo yang dijelaskan secara baik. Berdasarkan pengolahan data menggunakan software Permap 11.8, diketahui bahwa tidak ada satu pun atribut yang menjadi brand image merek Mentari. Brand image berdasarkan hasil Permap tidak dapat dibatasi seperti hasil SPSS. Brand image hasil SPSS dibatasi menjadi empat berdasarkan judgement penulis dan penetapan atribut berdasarkan jarak terdekat. Penetapan jarak terdekat menyebabkan satu merek memiliki brand image akan suatu atribut, namun ketika dibandingkan merek lain maka atribut itu kurang pantas jika menjadi brand image-nya. Namun dengan Permap, atribut terlebih dahulu dibandingkan dengan merek-merek yang

25 56 ada sehingga ketika atribut tersebut menjadi brand image suatu merek maka benar atribut tersebut adalah brand image merek yang bersangkutan. Penggunaan dua software pada analisis ini hanya untuk membandingkan hasil yang ada, namun pengolahan menggunakan software SPSS adalah analisis utama sedangkan penggunaan software Permap hanya untuk analisis tambahan. 4.6 Analisis Pengaruh Brand Image terhadap Pembelian Simcard IM3 Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi logistik untuk melihat pengaruh brand image terhadap pembelian simcard IM3. Penggunaan regresi logistik dikarenakan varibel dependen (Y) berupa data dikotomi, yaitu beli (1) atau tidak beli (0). Sedangkan untuk variabel-variabel independen data berupa kategorik dengan bentuk skala likert yang kemudian diberi skor satu sampai lima untuk pengkategorian. Hasil dari wawancara dengan 100 responden mahasiswa strata satu IPB diketahui bahwa 73 orang membeli dan menggunakan IM3 dan 27 lainnya membeli dan menggunakan layanan operator lainnya. Terdapat sejumlah variabel yang diduga berpengaruh terhadap pembelian simcard IM3, yaitu sinyal yang kuat, jangkauan wilayah yang kuat, fitur yang beragam, koneksi internet yang cepat, kemasan perdana yang menarik, tarif percakapan yang murah, tarif SMS yang murah, tarif GPRS yang murah, variasi harga pilihan voucher isi ulang yang murah, bonus banyak dan beragam, promo yang dijelaskan secara baik, mudah mendapatkan perdana dan voucher, dan costumer service yang responsive. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software SPSS 15 for Windows, didapat model regresi logistik menunjukkan nilai statistik G (chisquare) sebesar yang signifikan pada Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan model dikatakan baik dan terdapat pengaruh variabel penjelas terhadap variabel dependen. Nilai Hosmer and Lemeshow Test pada perhitungan sebesar dengan signifikansi Angka ini menunjukkan bahwa pada tingkat α sebesar 5 persen, model layak dan dapat diterima, karena nilai signifikansinya lebih besar dari Nilai Nagelkerke R Square menunjukkan angka Hal ini menunjukkan bahwa 37.1 persen dari variasi yang terjadi pada keputusan

26 57 pembelian simcard dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelas dan 62,9 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Hasil overall percentage pada classification table menunjukkan angka 80.0, hal ini berarti bahwa tingkat kebenaran yang dimiliki model sebesar 80 persen. Hasil yang terdapat pada Tabel 20 menunjukkan variabel-variabel mana saja yang secara signifikan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel dikatakan memiliki pengaruh nyata ketika nilai signifikansinya dibawah 0.1 atau signifikan pada tingkat α=10 persen. Terlihat pada Tabel variabel independen yang secara signifikan beroengaruh ternyata terhadap pembelian simcard IM3 adalah jangkauan wilayah yang luas, fitur yang beragam, tarif GPRS yang murah dan harga perdana yang murah. Tabel 20. Variabel yang signifikan pada keputusan pembelian simcard IM3 Variabel B S.E Wald df Sig Exp(B) Jangkauan Sinyal Fitur Internet Kemasan Percakapan SMS GPRS Harga Perdana Voucher Bonus Promo Kemudahan CS Constant Variabel jangakuan wilayah yang luas berpengaruh nyata pada tingkat signifikansi Variabel ini memiliki nilai rasio odds sebesar dengan koefisien sebesar Koefisien yang bernilai positif menunjukkan variabel independen memberi pengaruh positif pada variabel dependen. Ketika skor jangkauan wilayah luas dinaikkan satu satuan maka akan meningkatkan kecenderungan pembelian simcard IM lebih besar. Hal ini terjadi karena jangkauan wilayah yang luas merupakan salah satu variabel yang dipentingkan saat akan memilih layanan operator seluler. Ketika responden setuju bahwa IM3

27 58 memiliki jangkuan wilayah yang luas maka responden tersebut cenderung untuk membeli dibandingkan orang yang tidak membeli. Variabel berikutnya yang memiliki pengaruh nyata adalah koneksi internet yang cepat yang signifikan pada Variabel ini memiliki rasio odds sebesar dengan koefisien Koefisien yang positif akan menunjukkan pengaruh yang positif pula dimana kenaikan satu satuan skor pada atribut ini akan meningkatkan kecenderungan pembelian sebesar Variabel fitur memang bukan termasuk variabel yang dipentingkan oleh responden. Hal ini dikarenakan responden adalah mahasiswa yang peka terhadap tarif. Namun meskipun tidak dipentingkan variabel fitur menjadi variabel yang berpengaruh nyata. Variabel fitur bahkan menjadi brand image IM3. Hal ini dapat disimpulkan bahwa fitur yang ditawarkan IM3 mempengaruhi responden dalam keputusan pembelian simcard IM3. Variabel ketiga yang berpengaruh nyata adalah tarif GPRS yang murah dengan tingkat signifikansi sebesar Variabel ini memiliki nilai rasio odds sebesar dan koefisien sebesar Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan satu satuan skor pada variabel maka akan menyebabkan kecenderungan pembelian menurun sebesar Variabel memiliki nilai yang positif, hal ini terlihat dengan pernyataan yang ada. Pengaruh negatif yang ditimbulkan biasanya terjadi karena adanya perbedaan persepsi antara responden pengguna dan non pengguna. Hasil tabulasi silang jawaban responden pengguna dan non pengguna IM3 pada variabel ini terlihat pada Tabel 21. Tabel 21 menunjukkan secara rasio, maka responden yang setuju dan sangat setuju bahwa tarif GPRS IM3 murah lebih banyak berasal dari golongan non pengguna. Hal ini menyebabkan kesan ketika seseorang semakin setuju tarif GPRS IM3 murah, maka orang tersebut cenderung untuk tidak membeli simcard IM3. Hal ini terjadi dikarenakan perbedaan persepsi antar responden pengguna dan non pengguna. Responden non pengguna akan beranggapan IM3 memiliki tarif GPRS yang murah, namun responden pengguna merasa hal ini tidak sepenuhnya benar. Anggapan yang dimiliki responden pengguna bisa dikarenakan kinerja tarif GPRS yang kurang baik, atau dikarenakan IM3 menetapkan kebijakan tarif yang kurang jelas sehingga beberapa konsumen yang merasa tertipu menganggap IM3 tidak memiliki tarif GPRS yang murah.

28 59 Tarif GPRS merupakan salah satu atribut penyusun brand image. Hal ini menunjukkan bahwa brand image IM3 memperngaruhi pembelian simcard IM3. Tabel 21. Tabulasi silang tarif GPRS yang murah dengan pembelian Pembelian Tidak beli Jumlah Tarif GPRS yang murah (a8) STS CS S SS Total % pembelian % tarif GPRS % Total Beli Jumlah % pembelian % tarif GPRS % Total Total Jumlah % pembelian % tarif GPRS % Total Variabel terakhir yang berpengaruh nyata terhadap pembelian adalah harga perdana yang murah. Variabel ini berpengaruh nyata dengan tingkat signifikansi sebesar Variabel ini memiliki nilai rasio odds sebesar dengan koefisien sebesar Koefisien yang positif berarti kenaikan satu satuan skor pada variabel ini akan meningkatkan kecenderungan pembelian simcard IM3 sebesar kali. Variabel-variabel penyusun brand image IM3 seperti tarif SMS yang murah, variasi pilihan isi ulang yang murah, bonus yang banyak dan beragam dan mudah mendapatkan starter pack dan voucher tidak menjadi variabel yang berpengaruh nyata dalam pembelian simcard IM3. Hal ini terlihat pada nilai logitnya yang lebih besar dari Hal ini dapat terjadi ketika konsumen lebih menitik beratkan alasan pembelian simcard pada keunggulan lain yang dimiliki suatu operator. Ketika suatu operator memiliki suatu keunggulan tersendiri yang jelas terlihat maka konsumen masih cenderung untuk mencari keunggulan kompetitif lain. Keunggulan kompetitif ini yang terkadang menjadi faktor penentu dalam pembelian suatu produk.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah struktur modal, dimana struktur modal menjadi variabel independen (X), sedangkan nilai perusahaan sebagai

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVRSITAS AIRLANGGA BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVRSITAS AIRLANGGA BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN II. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Indosat berdiri pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing atau PMA, kemudian memulai operasinya pada tahun 1969. Di tahun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. : Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta, Indonesia.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. : Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta, Indonesia. 48 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Data Perusahaan Indosat (lengkapnya PT Indosat Tbk) adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT. Indosat Tbk

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT. Indosat Tbk 40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum PT. Indosat Tbk PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Persero) adalah sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi

Lebih terperinci

Screening Apakah Anda memiliki handphone? a. Ya (Lanjutkan ke pertanyaan selanjutnya) b. Tidak (Stop)

Screening Apakah Anda memiliki handphone? a. Ya (Lanjutkan ke pertanyaan selanjutnya) b. Tidak (Stop) 67 Lampiran 1. Kuesioner penelitian TAGGAL PEGISIA: O KUESIOER: KUESIOER PEELITIA Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Simcard IM3 Kuesioner ini merupakan salah satu instrument penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Komunikasi adalah alat bagi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi bisa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Nokia Corporation pertama kali beroperasi pada awal tahun 1980 sebagai pemimpin dalam komunikasi mobile di Asia Pasifik. Sejak berdiri Nokia Corporation

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia, yaitu melalui perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI Diajukan Oleh : SITI ASIYATUL MUTSIIROH 0912010157 / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi atau komunikasi di Indonesia sudah sedemikian pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang memasuki dunia globalisasi.

Lebih terperinci

Pengaruh brand image IM3terhadap keputusan pembelian simcard Gambar 7. Kerangka pemikiran

Pengaruh brand image IM3terhadap keputusan pembelian simcard Gambar 7. Kerangka pemikiran 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar yang mereka hadapi. Perusahaan yang ketat dalam pasar operator seluler

Lebih terperinci

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 Profil Umum PT. Indosat,Tbk Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut menyebabkan setiap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL. viii DAFTAR GRAFIK.. xii DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa 50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel

BAB IV HASIL PENELITIAN. tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Responden Responden berasal pelanggan telkomsel yang ada di Kota Serang dan tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel terhitung sepanjang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.. Kerangka Pemikiran Operasional Perusahaan-perusahaan yang memiliki konsep pemasaran dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada konsumen, sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN 70 Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Skripsi mengenai: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CUSTOMER RETENTION SIM CARD IM3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hutchison Telecom International ialah salah satu perusahaan layanan telekomunikasi terbesar di dunia, yang memiliki visi untuk memberikan layanan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap lingkunagan baik secara langsung

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam industri telekomunikasi, terdapat enam pemain yang terlibat dalam menggunakan, menyediakan, dan mengawasi layanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di Indonesia di dalam dunia bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha mengelola produknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat penting, apalagi dalam hal usaha komunikasi sangat dibutuhkan. Banyak alat komunikasi pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi semakin penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan telekomunikasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini persaingan dalam bisnis operator (provider) telekomunikasi sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang mengeluarkan berbagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Arus modernisasi dan globalisasi tidak hanya melanda negara-negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang. Modernisasi dan globalisasi ini berdampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi seluler saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang utama bagi masyarakat Indonesia, khususnya telekomunikasi seluler berbasis Global System for Mobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar gagasan atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan dan Responden. 1. Gambaran Umum PT. Indosat Ooredoo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan dan Responden. 1. Gambaran Umum PT. Indosat Ooredoo BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan dan Responden 1. Gambaran Umum PT. Indosat Ooredoo Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai sebuah perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroprasi di Indonesia. Keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di abad ke 21 sekarang ini telah terjadi perubahan besar umat manusia di berbagai bidang kehidupan. Mobilitas masyarakat di berbagai lapisan usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi saat ini memegang peranan penting pada setiap lini kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia. Indosat merupakan perusahaaan telemukasi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia. Indosat merupakan perusahaaan telemukasi BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT. Indosat PT. Indosat Tbk, sebelumnya bernama PT. Indonesia Setellit Corporation tbk adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomukasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi membuat individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era digital seperti sekarang ini setiap orang pasti mempunyai handphone.

BAB I PENDAHULUAN. Di era digital seperti sekarang ini setiap orang pasti mempunyai handphone. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia semakin berkembang dari tradisional ke modern hingga digital. Di era digital seperti sekarang ini setiap orang pasti mempunyai handphone. Handphone yang dulunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, karena hal ini merupakan dasar keuntungan kompetitif dan sumber penghasilan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis yang menyediakan produk intangible dan saat ini telah memasuki kondisi persaingan yang jauh lebih ketat dengan bermunculannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indosat, salah satu perusahaan yang memiliki nama lengkap PT. Indosat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indosat, salah satu perusahaan yang memiliki nama lengkap PT. Indosat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Indosat, salah satu perusahaan yang memiliki nama lengkap PT. Indosat Tbk, yang sebelumnya bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana komunikasi. Banyak sarana yang menawarkan produk untuk memenuhiakan kebutuhan konsumen yang praktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, salah satu industri yang menarik untuk digali mengenai loyalitas pelanggannya adalah industri telekomunikasi seluler. Industri yang mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor telekomunikasi memang termasuk salah satu industri yang dinamis. Selain dapat menciptakan nilai bisnis yang menggiurkan, perkembangan teknologinya juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin cepatnya laju telekomunikasi di Indonesia yang menuntut perkembangan informasi yang beredar di masyarakat memaksa para pengguna provider untuk bertindak

Lebih terperinci

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari berbagai daerah dengan tujuan menimba ilmu diperguruan tinggi Negeri maupun Swasta.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 119 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap penggunaan kartu prabayar XL bebas dan Telkomsel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Produk kartu seluler banyak sekali beredar dipasaran dengan berbagai macam merek. Secara jelas masyarakat bersikap rasional dan selektif terhadap pembelian barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan menyebabkan kebutuhan masyarakat akan kelancaran penyampaian informasi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang serba modern ini perkembangan teknologi semakin maju dengan cepat hal ini memberikan angin segar bagi perusahaan dalam usaha pengembangan produknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin hari semakin pesat. Kenyataan ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari dimana penggunaan telepon selular semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri seluler di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN KARTU PRABRAYAR SIMPATI. Amelia Anggraeni

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN KARTU PRABRAYAR SIMPATI. Amelia Anggraeni FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN KARTU PRABRAYAR SIMPATI Amelia Anggraeni 10210603 LATAR BELAKANG Seiring dengan derasnya arus globalisasi dan perkembangan di bidang informasi, membuat

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan diberikan saran sebagai masukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Seiring berkembangnya era globalisasi di Indonesia, banyak muncul industri-industri serta perusahaan baru, salah satu bidang tersebut adalah industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis yang tajam mulai bermunculan di segala sektor bisnis. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjumlah 907 Kepala Keluarga dengan jumlah warga 3515 orang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjumlah 907 Kepala Keluarga dengan jumlah warga 3515 orang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian didalam penyusunan skripsi ini adalah warga Kelurahan Jati Padang Rw 05 Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan yang menggunakan kartu

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisa yang dijabarkan pada BAB IV, kesimpulan-kesimpulan yang didapat pada penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

Market Share Operator Selular GSM Q

Market Share Operator Selular GSM Q BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia dikenal dengan makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain (Efendy, 2003:8). Dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Teknologi saat ini seakan-akan tak bisa terlepas dari keseharian manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi selalu berkembang kian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 33 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Dan Produk Pada tahun 1967 PT Indosat Tbk didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing di Indonesia yang pertama kali menyediakan layanan

Lebih terperinci

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis. SIMCARD (KARTU HP) SIMCard (Kartu HP) merupakan chip yang berbentuk seperti kartu diletakkan di dalam handphone. SIMCard ini sering juga disebut dengan RUIM (Removable User Identity Module). Dengan kartu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami kemajuan yang pesat dan dapat memberikan dampak yang baik khusunya di dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,

Lebih terperinci