BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disampaikan oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Kemenkeu
|
|
- Surya Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan berharap keterlibatan konsultan dapat meningkatkan kedisiplinan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini disampaikan oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Kemenkeu Mekar Satria Utama pada acara sosialisasi dengan konsultan pajak di Semarang (Harian Neraca, Selasa 8 September 2015). Ketua umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Sukiatto Oyong mengatakan peranan konsultan pajak terhadap penerimaan Negara cukup besar dan peluang bisnis konsultan pajak di Indonesia sangat menggiurkan bahkan ada pegawai pajak yang mengundurkan diri untuk menjadi konsultan pajak. Saat ini jumlah pegawai Ditjen Pajak sekitar orang dan konsultan pajak mencapai konsultan, dan jumlah tersebut dirasakan kurang bagi Indonesia yang memiliki jumlah penduduk hampir 250 juta orang. Jumlah tersebut terbilang kecil jika dibandingkan dengan Jepang yang memiliki konsultan pajak dan Australia konsultan pajak (Portal Kemenkeu 2015) Sektor Jasa umumnya berorientasi pada pelanggan bagaimana memberikan jasa terbaik kepada pelanggan dalam rangka mendapatkan pelanggan yang loyal kepada perusahaan. Konsultan pajak dalam pelaksanaan pekerjaannya berupaya memberikan layanan jasa dibidang perpajakan yang memberikan solusi atas permasalahan perpajakan pelanggan. Walaupun kualitas jasa dapat meningkatkan secara positif nilai perusahaan namun tidak menjamin akan merubah pembeli menjadi pelanggan setia untuk jangka panjang. Kepercayaan yang akan menjadi penentu hubungan kelanjutan antara perusahaan dan 1
2 pelanggan yang hingga akhirnya dapat disebut menjadi pelanggan setia (Pin dan Fenn Chou, 2015). Pada tulisan ini penulis akan meneliti loyalitas pelanggan pada perusahaan jasa konsultan pajak, dimana yang akan menjadi obyek penelitian adalah PT MAAS Standard Consulting perusahaan yang bergerak dibidang perpajakan dan akuntansi. MAAS berdiri tahun 1997 namun mulai membuka konsultan pajaknya tahun 2003 beralamat di Gedung Arva lt. 4 Menteng Jakarta Pusat. Sejak tahun 2010 Perusahaan melakukan aktivitas jasa di Komp Angkatan Laut Jalan Teluk Ratai No.82 A Pasar Minggu, namun untuk tetap menunjukkan tempat yang representative kantor di Gedung Arva Menteng tetap di jadikan virtual office. Berdasarkan data yang diperoleh terkait kondisi loyalitas pelanggan komposisi pelanggan perusahaan adalah seperti pada Tabel 1.1 berikut: No Tabel 1.1 Data Jumlah Pelanggan Lama dan Baru Tahun Data Jenis Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Pelayanan Baru Lama Total Baru Lama Total Baru Lama Total 1 Akuntansi SPT Masa SPT Tahunan Review Pendampingan Audit Total
3 Idealnya setiap klien yang baru didapat tetap bertahan untuk tahun berikutnya. Klien yang telah memberikan kepercayaannya harus dijaga kepercayannya dan klien dapat merasakan manfaat dari jasa yang diterimanya. Selain itu menjaga memelihara kepercayaan klien itu penting karena tidak mudah untuk mendapatkan klien baru. Hal yang menjadi masalah di perusahaan adalah ketidakmampuannya dalam menjaga klien baru tetap menjadi klien dan klien lama tidak berkurang. Dari Tabel 1.1 dapat dilihat tahun 2014 terjadi penurunan klien menjadi 91 klien, yang seharusnya adalah 103 klien dimana 98 klien lama ditambah 5 klien baru. Pada tahun 2015 terjadi penurunan lagi 2 klien sehingga secara total hingga akhir tahun 2015 terdapat klien yang pindah sebanyak 14 klien jumlah klien seharusnya adalah 138 klien. Dari Tabel 1.1 di atas dapat dibuat grafik klien yang menjadi pelanggan loyal sebagaimana tersaji dalam Gambar 1.1 grafik pelanggan loyal 2013, 2014 dan Pelanggan Loyal Akuntansi SPT Masa SPT Tahunan Review Pendampingan Audit Gambar 1.1 Grafik Pelanggan Loyal tahun 2013, 2014 dan 2015 Pelanggan loyal adalah pelanggan yang mengulangi lagi pembelian di perusahaan. Dari Gambar 1.1 di atas terdapat peningkatan pelanggan loyal secara keseluruhan di tahun 2015 yang terdiri dari beberapa jasa yang bervariasi jumlahnya. Pelayanan jasa SPT Tahunan 3
4 merupakan jasa yang paling besar dan semakin meningkat jumlahnya. Pelayanan jasa pendampingan audit merupakan yang paling sedikit namun jumlahnya semakin meningkat. Dari Tabel 1.1 di atas dapat dibuatkan grafik total pelanggan yang ditangani oleh PT MAAS dari tahun 2013 hingga 2015 sebagaimana terlihat dalam Gambar 1.2 grafik total pelanggan tahun 2013, 2014 dan Total Pelanggan Akuntansi SPT Masa SPT Tahunan Review Pendampingan Audit Gambar 1.3 Grafik Total Klien tahun 2013, 2014 dan 2015 Total pelanggan adalah pelanggan lama yang masih menjadi klien ditambah dengan klien baru. Berdasarkan Tabel 1.1 dan Gambar 1.2 di atas, dapat diketahui total pelanggan di tahun 2015 lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jasa SPT Tahunan merupakan jasa yang paling banyak memberikan kontribusi klien dan jasa pendampingan audit yang paling sedikit kontribusi kliennya. Secara keseluruhan jumlah klien tahun 2015 yang menjadi pelanggan setia perusahaan dari tahun 2012 dan 2013 ada sebanyak 89 klien, dengan penyebaran diantaranya sbb: a. Jumlah klien Review tahun 2014 sebanyak 13 adalah klien tahun 2013 yang terus bertahan hingga tahun 2015 atau sebanyak 81,25% klien merupakan klien loyal. 4
5 b. Jumlah klien Pendampingan tahun 2013 sebanyak 9 adalah klien tahun 2012 yang terus bertahan hingga tahun 2015 atau sebanyak 47,37% klien merupakan klien loyal. c. Jumlah klien Audit tahun 2014 sebanyak 7 adalah klien tahun 2013 yang terus bertahan hingga tahun 2015 atau sebanyak 58,33% klien merupakan klien loyal. Di tahun 2015 terdapat pertambahan pelanggan sebanyak 35 klien, yang diharapkan kemampuan perusahaan dalam menjaga loyalitas pelanggan sehingga diharapkan terdapat kemajuan untuk tahun-tahun mendatang. Jasa perpajakan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan asas kepercayaan sehingga masalah kualitas jasa dan harga menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan bisnis ini. Kualitas jasa merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang dipersepsi ( perceived service ) dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (Expected service ) (Kotler dan Keller, 2009). Penulis melakukan observasi dengan melakukan diskusi terhadap konsultan dan manajemen untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi loyalitas pelanggan pada perusahaan ini. Dari hasil diskusi didapat dua variabel yang mempengaruhi loyalitas pelanggan yaitu harga yang ditawarkan dan kepercayaan pelanggan kepada perusahaan. Dari hasil survey pendahuluan terhadap para konsultan untuk mengetahui keunggulan jasa perusahaan diperoleh data sebagai berikut: 5
6 Tabel 1.2 Urutan Keunggulan Perusahaan Menurut Konsultan No Variabel Bebas Jumlah Pemilih 1 Kualitas jasa 11 2 Kepercayaan 9 3 Persepsi Harga yang murah 8 4 Kepuasan 6 5 Complain handling 4 6 Customer relationship 3 7 Penampilan 2 8 Merek 2 Sumber: Data Olahan (2015) Berdasarkan Tabel 1.2 di atas, penulis mengambil variabel kualitas jasa, variabel kepercayaan dan variabel persepsi harga sebagai bahan penelitian, dan menempatkan variabel kepercayaan sebagai intervening. Sebelum pelanggan memberikan loyalitasnya tentulah pelanggan perlu menaruh kepercayaaanya baik untuk permulaan bahkan untuk yang berikutnya. Untuk mengetahui kualitas jasa perusahaan penulis melakukan penelitian terhadap pendapatan dan jumlah konsultan yang menanganinya. Berdasarkan data yang diperoleh berikut perkembangan pendapatan perusahaan dan jumlah sumber daya konsultan untuk lima tahun terakhir: Tabel 1.3 Pendapatan dan SDM Konsultan tahun 2011 hingga 2015 TAHUN Pendapatan SDM Konsultan Produktivitas Dari Tabel 1.3 dapat diketahui produktivitas konsultan dengan menghitung pendapatan dibagi banyaknya konsultan pertahunnya dimana tahun 2015 merupakan yang terbaik. Dari data tersebut dapat diketahui bagaimana kualitas jasanya. Nampak kualitas jasa tidak optimal ini merupakan permasalahan dimana seharusnya pendapatan tahun 2011 hingga 6
7 2014 bisa ditingkatkan tapi karena kualitas jasa tidak optimal maka hal tersebut tidak terealisir. Peneliti melakukan penelitian terhadap penetapan harga untuk menguji loyalitas pelanggan, karena variabel harga dapat mempengaruhi minat pelanggan. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap harga dan kualitas jasa, karena harga dan kualitas barang/jasa yang menentukan kuatnya hubungan dengan loyalitas pelanggan (Malik, 2012). Faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam penetapan harga jasa adalah elasitisitas harga permintaan pasar dan permintaan perusahaan dimana perusahaan akan melihat harga pasar namun tidak dapat selalu mengikuti pasar apabila dapat mengganggu pendapatan total. Berdasarkan data harga jasa yang diperoleh dari perusahaan penulis membandingkan dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 1.4 Harga Jasa Pajak Bulanan Tahun 2015 Dibanding dengan UMR NO SPT BULANAN 2015 UMR Selisih 1 PT Arva Paramaniaga PT Eden Capital Indonesia ( ) 3 Yayasan Insan Madina PT Indonesia TRC Industry ( ) 5 PT Alfon Fajar Cemerlang Dari Tabel 1.4 perusahaan menetapkan harga yang dapat dipersepsikan murah oleh pelanggan dengan menghitung komponen biaya upah minimum regional (UMR) pegawai yang harus dikeluarkan klien apabila tidak menggunakan konsultan. Dalam jasa konsultan pajak harga tidak dapat diukur secara langsung karena tergantung manfaat yang didapat dari layanan jasa tersebut. Bisa jadi mahal menurut pelanggan namun murah menurut perusahaan. Undang-Undang Pajak menerapkan sanksi bagi wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban pajaknya. Adapun sanksi yang dikenakan dapat berupa sanksi terlambat bayar 7
8 pajak berupa bunga sebesar 2% perbulan dari pajak yang tidak disetor, sanksi denda karena terlambat lapor maupun sanksi kenaikan karena khilaf ataupun sengaja (Undang-Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan). Wajib pajak yang tidak memahami aturan tersebut akan berakibat dikenakannya sanksi dimana hal tersebut dapat dihindari apabila wajib pajak menjadi pelanggan konsultan pajak. Berdasarkan manfaat yang didapat maka harga jasa yang diberikan telah sesuai dengan manfaat yang didapat. Berdasarkan manfaat yang didapat maka akan terasa harga yang diberikan lebih murah dibanding apabila tidak menggunakan jasa konsultan, namun demikian klien harus menyesuaikan dengan anggaran dan kemampuan untuk menyelenggarakannya sendiri sesuai kemampuan. Dengan kata lain berapa harga yang diterima pelanggan menunjukkan persepsi mereka terhadap nilai jasa tersebut apabila positif maka akan diterima. IKPI juga tidak mengatur berapa harga jasa konsultan pajak karena jasa tergantung pada ruang lingkup pekerjaan dan persepsi perusahaan atas nilai jasa. Selain itu kemampuan daya beli dan juga persaingan harga konsultan lain yang pada akhirnya menentukan apakah perusahaan akan mengambil jasa tersebut atau tidak. Loyalitas pelanggan akan terbangun atas dasar kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan kualitas jasa yang memuaskan dari perusahaan terhadap pelanggan (Fihartini 2010). Penulis melakukan observasi dengan melakukan diskusi terhadap konsultan dan manajemen untuk mengetahui kaitan kepercayaan dengan loyalitas pelanggan. Dari hasil diskusi dan penelitian terhadap loyalitas pelanggan di perusahaan terdapat pelanggan yang sejak awal meminta kepada perusahaan untuk mengurus perpajakan karena masalah kepercayaan. Hal ini dikarenakan terdapat unsur kerahasiaan internal perusahaan yang lebih nyaman jika dilakukan oleh konsultan yang dipercaya. Tabel berikut menunjukkan kepercayaan klien kepada perusahaan. 8
9 Tabel 1.5 Permulaan Menjadi Klien Data Tahun KETERANGAN Klien baru Klien lama (kepercayaan) Jumlah Klien Berdasarkan data di atas penulis mengelompokkan menjadi 2 bagian yaitu klien baru dan klien lama. Klien baru artinya mereka mempercayakan untuk pertama kalinya. Klien lama artinya pelanggan yang sudah menggunakan jasa sebelumnya dan mempercayakan untuk kesekian kalinya. Riset telah membuktikan bahwa kepercayaan sangat penting dalam membangun dan membina hubungan kerja sama jangka panjang, kepercayaan tumbuh ketika satu pihak meyakini keandalan dan integritas pihak lain (Akbar, 2009). Seharusnya kepercayaan klien yang pertama kali bisa dijaga karena untuk mendapatkan kepercayaan itu suatu yang tidak mudah. Berdasar Tabel 1.5 diketahui tahun 2014 terdapat kehilangan kepercayaan sebanyak 12 klien dan di tahun 2015 terdapat kehilangan kepercayaan dari 2 klien. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang diuraikan di atas peneliti mengidentifikasikan masalah loyalitas pelanggan perusahaan dikaitkan dengan kualitas jasa, persepsi harga dan kepercayaan kepada perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Masih belum terpenuhinya kualitas jasa yang baik dan optimal yang hal ini tercermin dari produktivitas konsultan yang fluktuatif 2. Masih lemahnya persepsi harga menurut pelanggan hal ini dikarenakan masih dianggap mahal padahal apabila pelanggan membandingkan dengan manfaat yang didapat harga dapat dipersepsikan murah atau terjangkau. 9
10 3. Masih belum terukurnya tingkat kepercayaan yang menyebabkan loyalitas pelanggan, tingkat kepercayaan yang rendah menyebabkan pelanggan meninggalkan perusahaan. 4. Masih lemahnya loyalitas pelanggan dimana masalahnya adalah ketidakmampuan perusahaan dalam menjaga klien baru tetap menjadi klien dan klien lama tidak berkurang Batasan / Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis membatasi penelitian terhadap pelanggan perusahaan sebatas masalah kualitas jasa, persepsi harga dan kepercayaan. Penelitian ditujukan untuk mengetahui bagaimana loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Dari uraian singkat di atas terdapat beberapa rumusan masalah antara lain: 1. Apakah kualitas jasa berpengaruh terhadap kepercayaan 2. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap kepercayaan 3. Apakah kualitas jasa berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan 4. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan 5. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kuat pengaruh kualitas jasa terhadap kepercayaan 2. Untuk mengetahui kuat pengaruh persepsi harga terhadap kepercayaan 3. Untuk mengetahui kuat pengaruh kualitas jasa terhadap loyalitas pelanggan 4. Untuk mengetahui kuat pengaruh persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan 5. Untuk mengetahui kuat pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan 10
11 Dengan penelitian ini pihak manajemen dapat meningkatkan kualitas jasa dan menetapkan harga yang sesuai dengan persepsi pelanggan untuk dapat menambah jumlah pelanggan Manfaat Penelitian Hasil Penelitian diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan kepada perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas jasanya kepada pelanggan 2. Sebagai bahan acuan kepada manajemen perusahaan dalam menetapkan harga yang tepat untuk pelanggan Sebagai bahan masukan bagi manajemen untuk mendapatkan pelanggan yang loyal. Menjaga pelanggan yang sudah ada jauh lebih menguntungkan karena sudah mendapat kepastian dibanding mencari pelanggan yang baru lainnya. 11
BAB III KAJIAN PUSTAKA
BAB III KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka ini berisi teori berkaitan dengan permasalahan yang diuraikan dalam bab I yaitu teori jasa, kualitas jasa, persepsi harga, kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Dalam
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN PT MAAS STANDARD CONSULTING. memiliki workshop di Komplek AL Jalan Teluk Ratai No 82A Jakarta Selatan.
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN PT MAAS STANDARD CONSULTING 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Maas berlokasi di Gedung Arva lt 3 Jl RP Soeroso No 40 Menteng Jakarta Pusat dan memiliki workshop di Komplek AL
Lebih terperincimenuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kepuasan wajib pajak dan kualitas pelayanan dalam instansi publik merupakan prioritas utama yang tidak bisa diabaikan. Keduanya memiliki makna dalam menjaga
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang melaksanakan program pemerataan pembangunan nasional. Pembangunan nasional ini bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era tekanan kompetitif matang dan intensif. banyak perusahaan yang memfokuskan usaha mereka untuk mempertahankan basis pelanggan setia. hal ini terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi. Persaingan antar bank saat ini semakin marak ditandai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Memburuknya kinerja perbankan akan berdampak negative pada perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup sehat dewasa ini sedang hangat menjadi pembicaraan dan menjadi trend baru bahkan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya
Lebih terperinci2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe
No.694, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pemberitahuan, dan Keterlambatan Pembayaran atau Penyetoran Pajak. Pengurangan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut, maka pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang
BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa globalisasi saat ini serta diiringi pula perkembangan perekonomian Indonesia yang pesat, menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 433, 2014 KEMENKEU. Tunjangan Profesi. Guru. PNS Daerah. 2014. Alokasi. Pedoman Umum. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.07/2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BUNGA YANG TERBIT BERDASARKAN PASAL 19 AYAT (1) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Satu
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Satu Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi merupakan era persaingan bisnis bagi perusahaan, baik di pasar domestik maupun internasional. Dalam rangka memenangkan persaingan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pelaksanaan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Pada PT SCE, maka dapat disimpulkan PT SCE telah memenuhi kewajiban Pajak Pertambahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan. Sering kali karena kurangnya pemahaman para wajib
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil Perusahaan Dalam suatu kegiatan usaha kesesuaian antara laporan keuangan (sisi akuntansi) dan aturan perpajakan (tax) merupakan dua hal yang tidak
Lebih terperinciMANFAAT DAN PERANAN KONSULTAN PAJAK DALAM ERA SELF ASSESSMENT PERPAJAKAN. Oleh : Antariksa Budileksmana. Abstrak
Jurnanl Akuntansi & Investasi Vol. 1 No. 2 hal: 77-84 ISSN: 1411-6227 MANFAAT DAN PERANAN KONSULTAN PAJAK DALAM ERA SELF ASSESSMENT PERPAJAKAN Oleh : Antariksa Budileksmana Abstrak Suksesnya penerimaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Arus modernisasi dan globalisasi tidak hanya melanda negara-negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang. Modernisasi dan globalisasi ini berdampak
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LUWES DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LUWES DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan pembangunan, baik pembangunan ditingkat pusat maupun daerah. Pembangunan yang merata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mewujudkan masyarakat adil, makmur, merata material dan spiritual, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mandiri, pemerintah harus mengoptimalkan sumber dana dalam negeri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu penerimaan Indonesia yang sangat penting karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama pembiayaan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemakmuran rakyat, dan memelihara fakir miskin dan anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Dalam UUD 1945 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengamatan perpajakan Center Taxation analysis (CITA)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengamatan perpajakan Center Taxation analysis (CITA) rendahnya tingkat kepatuhan bayar pajak menjadi indikator rendahnya serapan pajak oleh pemerintah. Wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran. pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementerian Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementerian Keuangan mempublikasikan komposisi pajak pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pajak merupakan bagian dari sumber penerimaan negara yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia pajak merupakan bagian dari sumber penerimaan negara yang dianggap paling potensial, oleh karena itu pajak digunakan sebagai sumber pembiayaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan
BAB V PENUTUP Bab ini bertujuan untuk memaparkan simpulan dan impikasi hasil penelitian guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan dan peluang untuk penelitian selanjutnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan Pada era sekarang ini baik di Indonesia maupun di luar negeri terjadi perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama untuk produk handphone. Berbagai
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.671, 2015 KEMENKEU. Sanksi Administrasi. Surat Pemberitahuan. Pembetulan. Keterlambatan. Pembayaran. Penyetoran. Pajak. Penghapusan. Pengurangan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.576, 2014 KEMENKEU. Dana Tambahan. Penghasilan. Guru. PNSD. Pedoman. Alokasi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK.07/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut setiap perusahaan jasa seperti perbankan mulai menyadari betapa sentralnya peran pelanggan/nasabah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri restoran saat ini memiliki peluang dan tantangan usaha yang sangat besar bagi semua industri restoran cepat saji. Kondisi ini menuntut bagi industri
Lebih terperinciE BUSINESS. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi ( ) Kelas : 09 S1TI 09
E BUSINESS Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi (09.11.3169) Kelas : 09 S1TI 09 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja sama antara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di Indonesia sangatlah penting untuk mensejahterakan masyarakat. Pembangunan tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring
Lebih terperinciBATANG TUBUH PENJELASAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2016 TENTANG TATA CARA DALAM MENGGUNAKAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK BAGI LEMBAGA YANG DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang asing lagi di dalam dunia bisnis, dimana pihak yang satu selalu berusaha memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bangsa yang adil, sejahtera, aman, dan tertib. Dalam rangka mencapai tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagaimana diketahui bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis sekarang ini, persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, dimana perusahaan dituntut untuk mengenal pasar dan konsumennya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara dari sektor migas lainnya merosot di pasar internasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu pemasukan negara yang terbesar, hal ini dapat dilihat dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bahwa penerimaan negara dari sektor pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pemerintah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. khususnya penelitian kual itatif. Dalam sebuah penelitian kualitatif, analisis
71 BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data merupakan hal yang terpenting dalam sebuah penelitian, khususnya penelitian kual itatif. Dalam sebuah penelitian kualitatif, analisis data digunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era ini perkembangan dunia bisnis semakin cepat dan ketat baik untuk skala regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. pelanggan maka pelanggan akan lebih puas (Tingkir, 2004). Kepuasan merupakan
B A B I P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan mencakup identitas merek dan kepercayaan pada merek, dimana saat produk yang dipasarkan memiliki identitas merek
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA 3.1. Gambaran Singkat Operasi Perusahaan Agar perencanaan pajak dapat dilakukan dengan baik dan dipahami oleh pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap warga negaranya. Sebagai tanda bukti dari kecintaan warga negara kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan bisnis telah membuat berbagai perusahaan untuk berlomba merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam hal ini salah satu sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan sendiri adalah perasaan senang atau kecewa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis ritel di dunia dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang pesat, khususnya di negara berkembang. Di Asia Indonesia tercatat menempati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Kantor Konsultan Pajak Drs. Lim Yung San dan Rekan bertempat di Springhills Office Tower Jalan Benyamin Syuaeb D/6 Kemayoran. Kantor Konsultan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belanja negara(apbn) berasal dari sektor pajak, maka tidak dapat dipungkiri bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara dimana dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan melaksanakan pembangunan dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa adalah bidang usaha yang unik. Unik karena bidang usaha ini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa adalah bidang usaha yang unik. Unik karena bidang usaha ini tidak menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat, digenggam ataupun dibawa pulang. Akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber pendanaan dan pemasukan bagi Negara berasal dari pajak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah negara membutuhkan sumber pendanaan untuk melakukan Pembangunan Nasional yang dilakukan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berupa kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan saat ini semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mampu hidup, berkembang, dan bertahan dalam pasar. Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini bisnis ritel mulai populer dan bisnis ini dapat memberikan keuntungan besar pada sektor perekonomian. Banyak masyarakat yang melihat peluang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Kualitas Produk (Product Quality) Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produkproduk yang menawarkan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan
BAB I LATAR BELAKANG I.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan I.1.1 Kebutuhan Akuntansi di Indonesia Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, kebutuhan perusahaan untuk memiliki laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah. masyarakat Indonesia, karena berdasarkan tax ratio Indonesia dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah memanfaatkan dua sumber pokok penerimaan pajak, yaitu sumber dana dari dalam negeri misalnya penerimaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa usaha jasa persewaan kendaraan roda 4 (empat) atau lebih
82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa usaha jasa persewaan kendaraan roda 4 (empat)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seharusnya Indonesia mampu mewujudkan kemandirian bangsa dan Negara dalam. negeri yang cukup besar. Salahsatunya adalah Pajak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara yang memiliki potensi besar di mata dunia. Indonesia harusnya mampu menjadi Negara besar secara ekonomi, mengingat potensi SDA yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap proyek pembangunan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar bagi negara. Dari sumber penerimaan ini, nantinya akan digunakan untuk membiayai setiap proyek pembangunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Yang Relevan 1. Teori Pengharapan Teori pengharapan kadang disebut juga teori ekspektansi atau expectancy theory of motivation dikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun 1964.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi ditandai dengan perubahan perilaku dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh yang terlihat nyata saat ini adalah perkembangan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang didapat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang didapat dari wajib pajak. Sebagai sumber penerimaan Negara, pajak memiliki peranan penting untuk mengatur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini pajak merupakan penerimaan terbesar Indonesia. Pajak merupakan alat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini pajak merupakan penerimaan terbesar Indonesia. Pajak merupakan alat yang digunakan pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan penerimaan baik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara adalah dari sektor perpajakan. Pajak adalah salah satu sumber penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pemerintahannya, Indonesia memiliki beberapa bentuk penerimaan bagi pendapatan negara. Salah satu bentuk penerimaan terbesar negara adalah dari sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang jasa. Bidang jasa ini melahirkan usaha-usaha baru yang terus maju dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran biasanya dikenal sebatas penawaran produk barang atau jasa. Dengan berkembangnya kebutuhan manusia dan makin meluasnya sektor dunia yang berusaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpajakkan merupakan suatu hal yang sudah sangat sering kita temui sehari-hari. Hampir segala kegiatan yang kita lakukan tidak terbebas dari yang namanya pajak. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pajak sebesar 70% terhadap total penerimaan negara. Kontribusi tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat yang disetorkan kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan walaupun tanpa mendapat balas jasa secara langsung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik mapun di pasar internasional atau global. Hal ini semakin menyadarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kondisi hidup masyarakat dengan pemberian fasilitas kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah melaksanakan berbagai kegiatan yang didanai dengan pajak untuk meningkatkan kondisi hidup masyarakat dengan pemberian fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Permasalahan Perpajakan Klien Konsultan Independen Akuntax Bidang Usaha Alamat Tahun Bergabung.
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Permasalahan Perpajakan Wajib Pajak Badan Sebagai Klien Konsultan Independen Akuntax Nama Klien K1 Tabel 3.1 Permasalahan Perpajakan Klien
Lebih terperinci2016, No penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan, perlu melakukan penyempurnaan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.0
No. 278, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Aktiva Tetap. Penilaian Kembali. Tahun 2015-2016. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi ditandai dengan perubahan perilaku dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh yang terlihat nyata saat ini adalah perkembangan
Lebih terperinciDefinisi. SPT (Surat Pemberitahuan)
Definisi SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAAN. dengan menghasilkan suatu peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pemungutan pajak suatu negara memerlukan suatu sistem yang telah disetujui masyarakat melalui perwakilannya di dewan perwakilan, dengan menghasilkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemulihan di bidang hukum,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Semakin banyaknya tuntutan masyarakat atas hasil pembangunan mengharuskan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara. Ditambah lagi tuntutan reformasi
Lebih terperinciSPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto
SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto Definisi adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.131, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Pajak. Pengampunan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5899) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional suatu bangsa.semakin maju suatu bangsa, maka semakin besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri jasa merupakan fenomena yang unik dalam pembangunan nasional suatu bangsa.semakin maju suatu bangsa, maka semakin besar konstribusi komponen jasa pada
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kemayoran Untuk memaksimalkan pajak, negara melakukan sosialisasi pajak kepada masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu usaha bisnis agar dapat semakin tumbuh dan berkembang harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya, khususnya hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1983 telah terjadi momentum penting dalam sistem perpajakan yang dirombak dari sistem official assessment menjadi sistem self assessment. Kedua
Lebih terperinciHAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)
HAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) Nama : Wardatul Janah NPM : 41209374 Kelas : 3 DA03 Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Teddy Oswari LATAR BELAKANG MASALAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan Negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi suatu konsep yang telah diterapkan dibanyak perusahaan untuk menghadapi kompetisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan negara yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan kemakmuran yang berasaskan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini tertuang dalam Anggaran Penerimaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin kompetitif. Persaingan bisnis ini diakibatkan
Lebih terperinci