Makna Hidup pada Penderita Kanker Leher Rahim
|
|
- Shinta Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Makna Hidup pada Penderita Kanker Leher Rahim Namora Lumongga Lubis, Dwita Priyanti Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara an oleh Victor. E. Frankl dan tahap-tahap penemuan dan pemenuhan makna hidup dalam penderitaan yang dikembangkan oleh Bastaman. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif, karena dengan metode ini dapat dipahami tingkah laku individu menurut pemahaman dan sudut pandang si pelaku. Untuk pengambilan data digunakan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien kanker leher rahim mengalami tiga penyebab penderitaan di dunia yaitu kematian, rasa sakit (pain), dan rasa bersalah. Kedua informan pada penelitian ini telah menemukan makna hidupnya dengan sumber makna hidup yang berbeda. Kata kunci: makna hidup, penderitaan, kanker leher rahim Abstract: Cervix cancer can cause suffering in all human life aspect. To survive on those condition, people really have to know their reason to live or meaning of life. Meaning of life can act as an important motivator for someone, so that they can survive in suffering. The purpose of this research is to explain the description about the meaning of life among patients, in general used theory of meaning of life by Victor. E. Frankl and stages in finding and fulfilling meaningful life in suffering by Bastaman. The methode employed in this research is qualitative method, because by using this method it can be understood human behaviour according to their understanding and point of view. To collect information it used indepth interview. The result of this research shows that cervix cancer patients experience three causes of suffering namely death, pain, and guilt. Both informan in this research had found their meaning of life from different resource. Keywords: meaning of life, suffering, cervix cancer PENDAHULUAN Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan 1. Makna hidup terdapat dalam kehidupan itu sendiri, dan dapat ditemukan dalam setiap keadaan, baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan, dalam keadaan bahagia ataupun penderitaan 2, karena kehidupan manusia di dunia tidak selamanya dipenuhi dengan kesenangan namun juga dengan penderitaan 3. Penderitaan adalah proses, perbuatan, cara menderita, dan penanggungan yang terkait dengan sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti sakit, cacat, kesengsaraan, dan kesusahan 3. Penderitaan dapat ditimbulkan oleh tiga hal the three tragic triads diantaranya adalah maut (death), salah (guilt), dan sakit (pain) 3. Hampir seluruh penyakit menimbulkan penderitaan, tetapi tidak semua penderitaan yang ditimbulkan penyakit dapat mendorong seseorang untuk mencari tahu makna hidupnya. Penyakit kronis seperti kanker dapat mendorong seseorang untuk mencari tahu makna hidupnya 4. Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat 14 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009
2 mengakibatkan kematian. Sampai saat ini kanker masih menjadi momok bagi semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut 5. Kanker dikarakteristikkan sebagai suatu proses pertumbuhan dan penyebaran yang tidak terkontrol dari sel abnormal, yang mempunyai kecenderungan menyebar pada bagian tubuh lainnya 6. Oleh karena itu tidak mengherankan bila kanker dianggap penyakit mematikan. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang. Ironisnya, dua pertiga dari penderita kanker di dunia berada di negaranegara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Setiap tahunnya, tercatat 100 penderita kanker dari setiap penduduk. Data Depkes menunjukkan jumlah penderita kanker di Indonesia mencapai enam persen dari populasi dan menempatkan penyakit tersebut secara keseluruhan sebagai pembunuh nomor enam dibanding penyakit lainnya 7. Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia, dan Ikatan Ahli Patologi Indonesia, 64,4 persen penyakit kanker diderita oleh kaum perempuan, sementara sisanya 35,6 persen diderita oleh kaum laki-laki. Terdapat berbagai jenis kanker yang menyerang kaum perempuan, salah satu yang paling ditakuti adalah kanker serviks uteri atau kanker leher rahim. Di negara maju kanker leher rahim menempati urutan ke empat dari jenis kanker yang menyerang kaum perempuan dan setiap tahunnya terdapat kurang lebih 400 ribu kasus baru kanker leher rahim, sebanyak 80 persennya terjadi pada perempuan yang hidup di negara berkembang, salah satunya di Indonesia 8. Banyak dari penderita kanker baru mengetahui penyakitnya setelah berada di stadium lanjut. Jika sudah pada stadium lanjut, maka penyakit kanker akan lebih banyak menimbulkan komplikasi fisik dan kematian 5. Ancaman kematian yang ditimbulkan oleh kanker akan menimbulkan kecemasan pada penderitanya yaitu kecemasan kematian (death anxiety) 9, selain ancaman kematian, diagnosa dan pengobatan dari penyakit kanker juga akan menimbulkan penderitaan lainnya. Diagnosa dan pengobatan penyakit kanker berkaitan dengan dampak fisik, psikis, sosial, dan ekonomi penderitanya. Beberapa diantaranya adalah; hilang ingatan, sindrom sakit, mual, depresi, merasa kehilangan kontrol, stress keluarga dan keuangan 10. Dari hal di atas dapat terlihat bahwa kanker leher rahim menimbulkan penderitaan dalam seluruh aspek kehidupan seseorang. Untuk bertahan dalam kondisi seperti itu, seseorang harus mengetahui benar apa alasannya hidup atau makna hidupnya, karena ketika seseorang mengetahui makna hidupnya hal tersebut dapat menjadi motivator utama yang dapat membuatnya bertahan dalam penderitaan yang berat sekalipun 3. Dengan ditemukannya makna hidup, seseorang dapat menjalani hidupnya dengan lebih semangat, tetapi penemuan makna hidup itu sendiri tidak segampang membalikkan telapak tangan, melainkan suatu proses yang panjang. Seseorang akan mengalami beberapa tahap sebelum menemukan dan memenuhi makna hidupnya yaitu tahap derita, tahap penerimaan diri, tahap penemuan makna hidup, tahap realisasi makna, dan tahap penghayatan hidup bermakna 3. Dari permasalahan yang dikemukakan di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran makna hidup penderita kanker leher rahim. METODE Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti ingin melihat pengalaman subjektif seorang penderita kanker leher rahim, bagaimana mereka memaknai setiap penderitaan yang dialaminya diakibatkan oleh penyakit kanker leher rahim dan bagaimana proses penemuan makna di balik penderitaan tersebut. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif kita dapat melihat lebih jelas tanpa kehilangan intinya konsep-konsep seperti penderitaan, kasih sayang, harapan, dan lain-lainnya yang merupakan bagian penting dalam proses penemuan makna hidup 11. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan alat bantu tape recorder (alat perekam) serta pedoman wawancara 12. Pada tahap awal dilakukan wawancara untuk mengetahui seputar penyakit kanker leher Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret
3 Namora Lumongga Lubis dkk. Makna Hidup pada Penderita Kanker rahim yang diderita subjek. Sedangkan prosedur pemilihan informan dengan menggunakan metode pengambilan subjek berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk operasional (theory based/operational construct sampling). Karakteristik informan dalam penelitian ini antara lain: 1. Wanita dewasa madya (usia tahun). 2. Hasil diagnosa dokter menderita kanker leher rahim minimal 2 tahun. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 2 orang, hal ini sesuai dengan prinsip penelitian kualitatif yang menekankan pada kedalaman dan proses sehingga cenderung dilakukan dengan jumlah sedikit 13. Lokasi penelitian dilakukan di Kotamadya Medan. Data yang diperoleh dari wawancara dianalisis dengan menggunakan pendekatan constant comparative 14. Prosedur analisis data adalah sebagai berikut: 1. Organisasi data secara sistematis. 2. Koding dan analisis. 3. Pengujian terhadap dugaan. 4. Strategi analisis. 5. Interpretasi. HASIL Gambaran makna hidup pada penderita kanker leher rahim a) Gambaran penderitaan yang disebabkan oleh kanker leher rahim Penderitaan adalah proses, perbuatan, cara menderita, dan penanggungan yang terkait dengan sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti sakit, cacat, kesengsaraan, dan kesusahan 3. Setiap informan mengakui bahwa penyakit kanker leher rahim menimbulkan penderitaan baik fisik maupun mental. Penderitaan fisik yang dialami oleh informan dalam penelitian ini adalah keputihan, pendarahan, pusing, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, dan rasa sakit pada bagian kewanitaan. Keluhan-keluhan tersebut menimbulkan suatu ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan dan aktivitas sehari-hari secara normal (disability). Pengobatan berupa histerektomi juga mengakibatkan impairment pada salah satu informan. Pengobatan yang harus dijalani oleh kedua informan juga membuat mereka terbatas dalam kehidupannya (restricted life). Mereka terpaksa harus tinggal di rumah atau di rumah sakit. Penderitaan mental yang dialami oleh informan diantaranya adalah yang adalah ketakutan, trauma, shock, stres, tertekan, kesepian, kesedihan, dan kecemasan kematian. Penyakit kanker leher rahim yang mengakibatkan penderita tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara normal juga menimbulkan perasaan menjadi beban bagi orang lain (becoming burden on others) dan menilai diri sendiri negatif (discrediting definition of self). Rasa cemas akibat penyakit kanker juga membuat informan menarik diri dari pergaulan (social isolation). Ketidakmampuan yang dialami oleh penderita kanker juga akan menimbulkan perasaan bersalah (guilt) pada penderitanya. b) Gambaran tahap-tahap penemuan dan pemenuhan makna hidup dalam penderitaan 1. Tahap derita Tahap derita yaitu pengalaman tragis dan penghayatan hidup tanpa makna. Suatu peristiwa tragis dalam hidup seseorang dapat menimbulkan penghayatan hidup tanpa makna yang ditandai dengan perasaan hampa, gersang, apatis, dan merasa tidak lagi memiliki tujuan hidup serba bosan dan apatis. Kebosanan adalah ketidakmampuan seseorang untuk membangkitkan minat, sedangkan apatis adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengambil prakarsa 3. Kedua informan melalui tahap ini dengan perasaan hampa dimana ancaman kematian dan rasa bersalah (guilt) adalah penyebabnya. Ancaman kematian dan rasa bersalah (guilt) membuat informan enggan untuk membayangkan masa depan dan memilih untuk melepaskan cita-citanya sementara. 2. Tahap penerimaan diri Tahap penerimaan diri, dimana individu mulai menerima apa yang terjadi pada hidupnya, pemahaman diri, dan terjadinya perubahan sikap. Biasanya, munculnya kesadaran ini didorong oleh aneka ragam sebab. Misalnya, karena 16 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009
4 perenungan diri, konsultasi dengan para ahli, mendapat pandangan dari seseorang, hasil do a dan ibadah, belajar dari orang lain, dan lain-lain 3. Penerimaan kedua informan didorong oleh alasan yang berbeda-beda. Alasan-alasan tersebut diantaranya keluarga terutama anak-anak, konsultasi dengan ahli dan kepasrahan kepada Tuhan YME. 3. Tahap penemuan makna hidup Tahap penemuan makna hidup (penemuan makna hidup dan penentuan tujuan). Tahap ini ditandai dengan penyadaran individu akan nilai-nilai berharga yang sangat penting dalam hidupnya. Hal-hal-hal yang dianggap berharga, dan penting itu mungkin saja berupa nilai-nilai kreatif, nilai-nilai penghayatan, dan nilai-nilai bersikap 3. Dalam menemukan makna hidupnya kedua informan menerapkan salah satu dari tiga nilai yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan, dan nilai bersikap. Informan pertama menerapkan nilai kreatif untuk menemukan makna hidupnya yaitu dengan melakukan segala kegiatan yang dapat mengatasi rasa bersalah (guilt) yang ia alami seperti: berusaha menjadi ibu yang baik dan tidak melakukan hal yang dapat merugikan dirinya dan keluarga. Informan kedua menerapkan nilai penghayatan terlebih dahulu yaitu dengan menemukan arti dari agama yang diyakininya dan kemudian diikuti penerapan nilai kreatif yaitu melakukan segala kegiatan yang menambah amalnya di dunia seperti rajin beribadah dan ikut dalam kebaktian. 4. Tahap realisasi makna Tahap realisasi (keikatan diri, kegiatan terarah dan pemenuhan makna hidup) dimana individu akan mengalami semangat dan gairah dalam hidupnya, kemudian secara sadar melakukan keikatan diri (self commitment) untuk melakukan berbagai kegiatan nyata yang lebih terarah guna memenuhi makna hidupnya 3. Tahap ini dilalui salah satu informan dengan menyadari bahwa nilai kreatif yang ia terapkan membawa dampak positif bagi hidupnya sehingga terus ia terapkan sampai saat ini. DISKUSI Penyakit kanker leher rahim adalah penyakit yang memiliki risiko besar dalam hal kematian. Ancaman kematian yang ditimbulkan oleh kanker akan menimbulkan kecemasan pada penderitanya yaitu kecemasan kematian (death anxiety) 8. Peneliti melihat kaitan besar antara kecemasan kematian ini dengan tahap derita yang harus dilalui penderita kanker leher rahim dalam menemukan makna hidupnya. Seperti diketahui tahap derita yaitu pengalaman tragis dan penghayatan hidup tanpa makna 3. Disini dapat dilihat bahwa kesadaran akan kematian menjelang merupakan hal utama penyebab timbulnya perasaan hampa pada penderita kanker leher rahim. Menyadari bahwa ia bisa saja meninggal membuat seorang penderita kanker leher rahim merasa tidak perlu lagi memperjuangkan hidupnya. Peneliti juga melihat suatu kekhasan dalam penemuan makna hidup penderita kanker leher rahim terutama dalam tahap penerimaan diri. Tahap penerimaan diri adalah suatu tahap dimana individu mulai menerima apa yang terjadi pada hidupnya, pemahaman diri, dan terjadinya perubahan sikap. Berdasarkan hasil penelitian, dapat terlihat bahwa kepasrahan kepada Tuhan adalah salah satu hal yang selalu mendorong penderita kanker leher rahim dalam menerima penyakitnya. Bahaya yang ditimbulkan oleh kanker leher rahim membuat penderitanya sadar bahwa hal tersebut merupakan cobaan yang diberikan oleh Tuhan dan disaat itu juga penderita mendapatkan kesadaran akan kebesaran Tuhan. Para penderita menyadari bahwa hanya Tuhanlah yang dapat menolong mereka untuk bebas dari segala penderitaan. Dari hasil penelitian dapat dilihat walaupun masing-masing informan mengalami penderitaan yang sama, tetapi mereka memiliki sumber makna hidup yang berbeda, dimana sumber makna hidup informan pertama didominasi oleh nilai kreatif sementara informan kedua didominasi oleh nilai penghayatan dan nilai kreatif. Penemuan ini semakin memperkuat pendapat yang mengatakan bahwa makna hidup itu bersifat unik dan pribadi artinya apa yang dianggap berarti oleh seseorang belum tentu pula berarti pula bagi orang lain 2. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret
5 Namora Lumongga Lubis dkk. Makna Hidup pada Penderita Kanker KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data dapat dilihat bahwa informan pertama mengalami tiga hal yang menimbulkan penderitaan di dunia yang disebut the three tragic triads yaitu rasa sakit (pain), rasa bersalah (guilt), dan kematian. Rasa bersalah (guilt) adalah penderitaan yang paling banyak dirasakan oleh informan pertama. Di sisi lain, informan kedua hanya mengalami rasa sakit (pain) dan kematian (death) akibat penyakit kanker yang dideritanya. 2. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data dapat dilihat bahwa kedua informan telah menemukan makna hidupnya. dengan sumber makna hidup yang berbeda. Sumber makna hidup informan pertama didominasi oleh penerapan nilai kreatif sementara sumber makna hidup informan kedua didominasi oleh penerapan nilai penghayatan diikuti penerapan nilai kreatif. Dalam menemukan dan memenuhi makna hidupnya, informan pertama telah mencapai tahap realisasi makna sementara informan kedua hanya mencapai tahap penemuan makna hidup. SARAN Berdasarkan kesimpulan dan diskusi yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti mencoba memberikan beberapa saran. Saransaran ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan kelanjutan studi ilmiah mengenai makna hidup pada penderita kanker leher rahim. Bagi penderita kanker leher rahim agar lebih tegar dalam menghadapi penderitaan dan yakin bahwa di balik semua penderitaan yang dijalani terdapat makna penting yang akan memberikan suatu kebahagiaan. Diharapkan penderita kanker leher rahim untuk bangkit dan lebih semangat dalam menjalani pengobatan walaupun pengobatan tersebut tidak menjamin kesembuhan 100%. Tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi di dunia termasuk kesembuhan penyakit kanker leher rahim. Bagi dokter, suster, dan pihakpihak kesehatan lainnya beserta keluarga hendaknya memberikan dukungan yang lebih kepada penderita kanker leher rahim karena hal itu sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penderita. Dari penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang dikemukakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran: 1. Untuk menyempurnakan penelitian ini, sebaiknya dilakukan penelitian dengan topik yang masih berhubungan dengan makna hidup dan kanker leher rahim dan dilakukan denggan subjek penelitian yang berbeda. 2. Disarankan pada penelitian berikutnya hal-hal yang berkaitan dengan bahan diskusi di atas dapat diperhatikan lebih mendalam lagi. 3. Peneliti selanjutnya perlu memiliki kemampuan wawancara yang baik, sehingga data lebih akurat dan mendalam bisa tergali. DAFTAR PUSTAKA 1. Frankl, EV. Mencari Makna Hidup: Man Search For Meaning. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia Bastaman, HD. Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Bastaman, HD. Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Paramadina Greenstein M, Breitbat W. Cancer and the experience of meaning: A group psychotherapy program for people with cancer, American Journal of Psychoterapy, 2000, 54(4): White C A and Macleod U. ABC of psychological medicine: Cancer. British Medical Journal 17 Agustus 2002, 325: Sarafino EP. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Amerika: John Willey & Sons, Inc Antara. Tiap Hari 22 Orang di Indonesia Meninggal karena Kanker Leher Rahim. Analisa, 8 Desember 2007: Pusat Data & Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (2006). Bias wanita. [on-line] Pdpersi.co.id/Pusat Data & Informasi PERSI.htm, diakses 2 September Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009
6 9. Sharma Y, Mattoo S K, Kulhara P, Sharma S C dan Sharan P. Stress and Coping in Women with Cervical and Breast Cancer in India, German J Psychiatry, 2003: 2: Sugerman, D. I Am More than My Cancer: An Exploratory Examination of Adventure Programming and Cancer Survivors. Journal of Experiential Education, 2005: 25(1), Furchan A. Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usana Offset Printing Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Poerwandari. Pendekatan Kualitatif dan Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI Everall, R.D., Bostik, K.E., & Paulson, B.L. I'm Sick of Being Me: Developmental Themes in a Suicidal Adolescent, Adolescence, 2005, 40: Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat mengakibatkan kematian. Sampai saat ini kanker masih menjadi momok bagi semua orang, hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berpikir bahwa kebahagiaan adalah segala-galanya. Padahal, yang
BAB I PENDAHULUAN I.A Latar belakang Kebahagiaan adalah hal yang ingin dicapai manusia dalam hidup. Manusia selalu berpikir bahwa kebahagiaan adalah segala-galanya. Padahal, yang terpenting bukanlah kebahagiaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan merupakan suatu misteri yang dijalani seseorang. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciKESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Yustina Permanawati F 100 050 056 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
Lebih terperinciMAKNA HIDUP PADA PENDERITA KANKER LEHER RAHIM
MAKNA HIDUP PADA PENDERITA KANKER LEHER RAHIM Skripsi Guna Memenuhi Persyaratan Sarjana Psikologi Oleh: DWITA PRIYANTI 041301056 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Maret 2008 1 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam diri manusia, dibuktikan dengan kata mutiara kesehatan bukanlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat merupakan dambaan dari semua orang. Dengan sehat orang dapat melakukan segala aktivitas untuk mencapai apa yang diinginkan. Bahkan secara makro negara
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
1 KEBERMAKNAAN HIDUP PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) WANITA (STUDI KUALITATIF MENGENAI PENCAPAIAN MAKNA HIDUP PADA WANITA PASCA VONIS TERINFEKSI HIV/AIDS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pengalaman baik positif maupun negatif tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memberi pengaruh yang pada akhirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh (WHO, 2015). Menurut National
Lebih terperinciKesejahteraan Psikologis pada Survivor Kanker di Bandung Cancer Society (BCS)
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Kesejahteraan Psikologis pada Survivor Kanker di Bandung Cancer Society (BCS) 1 Hany Fakhitah, 2 Temi Damayanti Djamhoer 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Tingkat Kebersyukuran Orang Tua yang Memiliki
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Terlampir B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tingkat Kebersyukuran Orang Tua yang Memiliki Anak Autis Tingkat kebersyukuran orang tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap sebagai cermin
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hidup merupakan suatu misteri. Berbagai pengalaman baik positif ataupun negatif tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Pengalamanpengalaman tersebut dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
105 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan ketiga subjek penelitian telah mencapai tahap tertinggi dari lima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal itu berhasil
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebermaknaan Hidup 2.1.1. Pengertian Makna Hidup Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG MEMAKNAI HIDUP. spontan diresponi dengan berbagai cara, dengan tujuan agar diri tetap terjaga.
BAB II PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG MEMAKNAI HIDUP II. 1. Pendekatan Psikologi Setiap kejadian, apalagi yang menggoncangkan kehidupan akan secara spontan diresponi dengan berbagai cara, dengan tujuan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindak kekerasan dapat menimpa siapa saja, baik laki- laki maupun perempuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak kekerasan dalam masyarakat sebenarnya bukan satu hal yang baru. Tindak kekerasan dapat menimpa siapa saja, baik laki- laki maupun perempuan, dari anak anak sampai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini
ABSTRAK Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini Stephen Iskandar, 2010; Pembimbing pertama : Freddy T. Andries,
Lebih terperinciPENEMUAN MAKNA HIDUP PADA INSAN PASCA STROKE
PENEMUAN MAKNA HIDUP PADA INSAN PASCA STROKE Adjeng Pudji Rachmawati 1 Fakultas Psikologi dan Pendidikan Universitas Al Azhar Indonesia Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta 12110, Indonesia 1
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
109 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran harapan dan konsep Tuhan pada anak yang mengalami kanker, serta bagaimana mereka mengaplikasikan
Lebih terperinciRESILIENSI PADA PENDERITA KANKER SERVIKS STADIUM LANJUT NASKAH PUBLIKASI
RESILIENSI PADA PENDERITA KANKER SERVIKS STADIUM LANJUT NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh: RAYI DWI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna hidup dari pengalaman tragis,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari ketiga subjek, kedua subjek sudah menyadari dan menemukan makna hidupnya sedangkan subjek C belum menyadari dan menemukan makna hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular
Lebih terperinciGAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun,
Lebih terperinciGambaran Makna Hidup Remaja Penderita Leukemia
STUDI PUSTAKA Gambaran Makna Hidup Remaja Penderita Leukemia WIDIANITA P.L., HERA LESTARI MIKARSA, DAN FENNY HARTIANI Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ABSTRACT Adolescences who suffer leukemia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik sehat secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, namun biasanya tidak dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR Winsa Husin 1, L.K. Liana 2, Firsandi Prasastya Fikry 3 1 Bagian Anatomi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian dalam perkembangannya, sel-sel tersebut dapat. kelenjar getah bening (King, 2006). Saat ini, kanker merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan kumpulan dari berbagai penyakit dengan ciri utama pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, yang kemudian dalam perkembangannya, sel-sel tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik sehat secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciKanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?
Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker
Lebih terperinciDINAMIKA PSIKOLOGI PENDERITA DIABETES MELLITUS. Tri Rahayuningsih Rina Mulyati INTISARI
1 DINAMIKA PSIKOLOGI PENDERITA DIABETES MELLITUS Tri Rahayuningsih Rina Mulyati INTISARI Penelitian ini betujuan untuk mengeksplorasi perilaku penderita Diabetes Mellitus dan mencari gejala psikologis
Lebih terperinciABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014
ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dihindari. Penderitaan yang terjadi pada individu akan mengakibatkan stres dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan manusia. Peristiwa tragis yang mengakibatkan penderitaan kadangkala terjadi dan tidak dapat dihindari. Penderitaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup adalah suatu misteri. Berbagai pengalaman baik positif ataupun negatif tidak lepas dari kehidupan seseorang. Pengalamanpengalaman tersebut dapat memberikan
Lebih terperinciHubungan Berfikir Positif dengan Makna Hidup pada Pasien Penyakit Kanker di RSUD dr. Pirngadi Medan
1 Hubungan Berfikir Positif dengan Makna Hidup pada Pasien Penyakit Kanker di RSUD dr. Pirngadi Medan Laili Alfita Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Pradina Willi Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Lebih terperinciTingkat Pengetahuan Kanker Serviks dan Pengetahuan Cara Pencegahan Kanker Serviks di Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks dan Pengetahuan Cara Pencegahan Kanker Serviks di Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya SKRIPSI OLEH: Febriawanfi Raysha Anggraini NRP: 1523011012
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam
Lebih terperinciGambaran Proses Pencarian Makna Hidup Pada Penderita Kanker Serviks
1 Gambaran Proses Pencarian Makna Hidup Pada Penderita Kanker Serviks (The Portrayal of the Process of the Search for the Meaning of Life on the Patients of Cervical Cancer) SKRIPSI Gita Nuansa 0804000777
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO menyebutkan, di dunia pada tahun 2008 diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia. Manusia dapat menjalankan berbagai macam aktivitas hidup dengan baik bila memiliki kondisi kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak 458.000 mortalitas per
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Studi kualitatif..., An Nur Fatimah, FKM UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tiga dekade terakhir ini, masyarakat Indonesia telah mengalami perbaikan yang bermakna dalam tingkat kesehatannya. Hal ini disebabkan karena adanya pembangunan
Lebih terperinciPada penderita kanker, tekanan psikologis seperti sedih, rasa putus asa, malu, kecemasan dan depresi sangatlah mungkin untuk asa, malu, kecemasan dan
Dukungan Sosial Pada Penderita Kanker Payudara Di Masa Dewasa Tengah Qotrin Nida Rahmata Sari Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menyerang kehidupan sel termasuk proses pembentukannya sel. Karena mengubah genom sel (komplomen genetik dari total sel) sehingga menyebar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi
BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang terdapat dalam kesehatan reproduksi salah satunya terjadi pada sistem organ reproduksi.kanker reproduksi meliputi kanker alat kelamin perempuan, kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian timbul kecemasan atau bahkan depresi. merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai oleh hilangnya perasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang pesat menimbulkan banyak permasalahanpermasalahan bagi sebagian individu. Diantara mereka ada yang mampu untuk menyelesaikan namun tidak jarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan bilogis lainnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Kebermaknaan hidup merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu. Ketidakmampuan manusia dalam mencapai makna
Lebih terperinciKARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN
KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN Fransiska Ompusunggu* Evi Karota Bukit ** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara ** Dosen Departemen
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Moleong (2007) mengemukakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan
Lebih terperinciANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013
ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 03 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti, I Gusti Ayu Indah Ardani Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan tersebut tetapi alasan yang membuat seseorang. merasa bahagia. Hal itu karena ketika seseorang menemukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia di dunia ini pasti ingin merasa bahagia dalam hidupnya. Kebahagiaan selalu dianggap segalagalanya bagi seseorang. Padahal yang terpenting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari. penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari Human Imunno deficiency Virus dalam bahasa Indonesia berarti virus penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kanker merupakan penyakit dengan jumlah kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung di dunia (Kementrian kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari kesejahteraan. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kesejahteraan tersebut baik secara
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N I.1. Latar Belakang Kehidupan manusia selalu mempunyai batas, karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Seperti ungkapan di dalam artikel sekilas karawitan karya Wiyono Undung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012
Lebih terperinciDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN LIMBUNGAN KECAMATAN RUMBAI PESISIR. Surel:
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN LIMBUNGAN KECAMATAN RUMBAI PESISIR Siti Qomariah 1), Wiwi Sartika 2), Sellia Juwita 3) 1-3) Universitas Abdurrab Surel: siti.qomariah@univrab.ac.id ABSTRACT Background:
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG Moch. Riskie Aditya Putra, 2008, Pembimbing I: Dr.dr. Felix
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan
Lebih terperinciSiswanto dan Florentinus Budi Setiawan. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Abstraksi
STUDI PENDAHULUAN MENGUJI PERBEDAAN KETEGANGAN OTOT ANTARA JENIS KELAMIN, USIA, DAN SUBJEK YANG NOR- MAL DENGAN YANG MENGALAMI KELUHAN NYERI KEPALA DAN PUNDAK Siswanto dan Florentinus Budi Setiawan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, dipelihara, dan dibina sebaik-baiknya sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang baik. World Health Organisation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikuti mereka. Biasanya, pasangan yang bertahan lama dalam masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang wanita yang suaminya meninggal dunia, tentu tidak mudah menjalanikehidupan seorang diri tanpa pendamping. Wanita yang kehilangan pasangan merasa sulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita setelah kanker serviks. Kanker menjadi momok bagi semua orang selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat di seluruh dunia. Kanker yang khusus menyerang kaum wanita salah satunya ialah kanker serviks atau kanker leher
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan proliferasi maligna dari sel epitel pada duktus atau lobulus payudara (Fauci, 2008). Menurut data WHO, kanker payudara menempati posisi kedua
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Smith, Amy, "The anatomy of death row syndrome and volunteering for execution", Boston
Daftar Pustaka Bastaman, H. D. (1996). Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Paramadina. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Davidson,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang. menurun. Menurut World Health Organization (WHO) lansia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan tahap akhir manusia mengalami penurunan fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang menurun. Menurut World Health Organization
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga sel-sel didalam payudara terjadi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data Departemen Kesehatan Depkes (2015), menyatakanbahwapenyakit kanker merupakan salah satu penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, masalah kesehatan utama yang menjadi penyebab
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut WHO, masalah kesehatan utama yang menjadi penyebab kematian pada manusia adalah penyakit kronis (dalam Sarafino, 2006). Penyakit kronis merupakan jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat ditakuti oleh kebanyakan orang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker di negara-negara berkembang. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di negara-negara berkembang. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dari sel-sel
Lebih terperinci