BAB I PENDAHULUAN. penting dalam diri manusia, dibuktikan dengan kata mutiara kesehatan bukanlah
|
|
- Ratna Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat merupakan dambaan dari semua orang. Dengan sehat orang dapat melakukan segala aktivitas untuk mencapai apa yang diinginkan. Bahkan secara makro negara yang kuat didukung oleh rakyat yang sehat. Mengingat urgensi sehat inilah, pemerintah mempunyai komitmen menjadikan bangsa Indonesia, sehat 2010, melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan. Undang Undang ini mengamanatkan sejahtera secara fisik, mental, sosial, dan spiritual yang memungkinkan semua orang produktif secara sosial dan ekonomi (Fasal 1.1). Cita-cita ideal inilah menjadi dambaan dari setiap orang, keluarga, masyarakat dan negara. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam diri manusia, dibuktikan dengan kata mutiara kesehatan bukanlah apa-apa namun tanpa kesehatan semuanya tidak berarti apa-apa. Kata-kata ini dapat membuka cakrawala bagi semua orang agar lebih memperhatikan masalah kesehatan. Namun kenyataannya di lapangan seiring dengan pesatnya pembangunan di sendi kehidupan secara umum berdampak pada pola kehidupan manusia sendiri, baik positif maupun negatif. Dampak positif berdampak secara hakiki adalah pada peningkatan kesejahteraan dan salah satu dampak negatif berpengaruh kepada gaya hidup yang tidak seimbang yang menimbulkan penyakit, salah satu diantaranya penyakit gagal ginjal kronik. 1
2 Penyakit gagal ginjal kronik adalah penyakit yang sangat menakutkan dan mematikan bagi setiap orang. Penyakit gagal ginjal kronik ini tidak menular tetapi dapat menyerang siapa saja dan tidak memandang usia. Penyakit gagal ginjal kronik bisa terjadi pada anak-anak, orang dewasa, dan usia lanjut. Ketika seseorang divonnis gagal ginjal kronik oleh medis, itu berarti bahwa penderita hanya mempunyai dua pilihan dalam melangsungkan kehidupannya. Pertama, melalui cangkok ginjal dan yang kedua melalui terapi hemodialisa (cuci darah). Namun kenyataan di lapangan tidak begitu banyak yang melakukan cangkok ginjal mengingat biaya yang sangat mahal dan juga proses yang begitu lama dan sulit, sehingga kebanyakan yang gagal ginjal kronik melakukan pilihan yang kedua hemodialisa (cuci darah). Hemodialisa bukanlah untuk kesembuhan penyakit gagal ginjal tetapi hanya sebagai terapi untuk melangsungkan hidup. Ketika seseorang telah gagal ginjal kronik, hidupnya akan terikat/tergantung kepada mesin pencuci darah yang dilakukan dua sampai tiga kali dalam satu minggu, dengan waktu 4-5 jam setiap kali dialisis, dan hal ini berlangsung seumur hidup tanpa batas yang ditentukan. Selanjutnya aktivitas mereka terbatas, karena mereka harus ke rumah sakit melakukan cuci darah 2 kali dalam seminggu. Dengan singkat boleh penulis jelaskan bahwa Rumah Sakit merupakan rumah kedua bagi mereka yang harus dihuni dua atau tiga kali dalam seminggu. Hal ini sangatlah memengaruhi penderita gagal ginjal baik secara fisik, psikis, ekonomi, sosial, dan spiritual. Penyakit gagal ginjal kronik digolongkan pada penyakit terminal. Penyakit terminal adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan akan meninggal dunia. Ini berarti bahwa penyakit terminal adalah penyakit yang membawa 2
3 penderita ke ajalnya. Sebagian ahli berpendapat bahwa orang yang menderita penyakit terminal apabila kondisi penyakitnya tidak mengalami perubahan dan tidak ada obat dan sarana penyembuhan lainnya yang dapat diupayakan, maka penderita tersebut diperkirakan 12 bulan ke depan sejak divonis gagal ginjal kronik akan meninggal dunia. 1 Hal ini akan membuat penderita gagal ginjal mengalami shock dan tidak dapat menerima hal itu. Penderita gagal ginjal kronik merasakan bahwa hidup mereka tidak berarti dan tidak berguna lagi di dunia ini. Bahkan mereka merasa kesepian, rendah diri, hidup ini hampa, perasaan sensitif, keadaan emosi menjadi labil, putus asa, kematian seolah-olah sudah dekat di depan mata mereka, dan semua jalan keluar terasa tertutup bagi mereka. Apakah mereka mati dalam keputusasaan? Apakah mereka mati dalam ketidakbermaknaan? Apakah jika menderita gagal ginjal, makna hidup tidak dapat ditemukan? Apakah makna hidup hanya dapat ditemukan jika dalam keadaan sehat, tenang, bahagia, mempunyai jabatan, banyak harta? Apakah makna hidup hanya milik orang yang sehat? Apakah mereka tidak dapat hidup lebih lama dari prognosis medis? Namun dalam kenyataannya di lapangan bahwa masih banyak penderita gagal ginjal kronik yang hidup jauh lebih lama dari prognosis medis. Mereka masih dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan profesinya walaupun tidak sesempurna sebelum mereka menderita sakit gagal ginjal. Memang benar penderita gagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan, tetapi itu bukanlah satu alasan untuk membiarkan mereka hidup dalam keadaan yang krisis tanpa dihargai sebagai manusia ciptaan Tuhan yang sangat berharga di 1 Elizabeth Kubler Ross. Ed. Death; The Final Stage of Growth, (Prentice-Hall. Inc: Englewood Cliffs, New Jesrey, 1975), 77. 3
4 matanya. Manusia tidak dapat dilihat dari sudut penyakitnya saja, karena manusia diciptakan Tuhan secara holistik, yang mempunyai dimensi yang lain yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan walaupun dapat dibedakan. Dalam pandangan holistik, manusia tidak dapat direduksi menjadi kasus atau penyakit tertentu. 2 Fokus dan sasaran pelayanan tetap pada manusia yang kita layani bukan pada penyakitnya melainkan pada manusia dalam keutuhannya. Selanjutnya manusia tidak dapat dipersempit hanya ke dalam aspek tertentu secara parsialistik, misalnya hanya melihat aspek fisik tanpa memperhatikan aspek psikis, spiritual dan sosial. Terlebih lagi manusia tidak dapat dianggap sama seperti mesin secara mekanis yang tidak memiliki kemampuan inheren, kepercayaan, nilai, motivasi, sejarah, hubungan, dan interaksi dengan lingkungannya. Manusia adalah manusia. Kematian bukanlah urusan manusia tetapi kematian adalah mutlak urusan Tuhan. Demikian halnya dengan penderita gagal ginjal kronik. Walaupun mereka secara fisik tidak berfungsi secara sempurna, namun dalam hal lain mereka masih dapat berfungsi dengan baik seperti orang lain yang tidak gagal ginjal. Penderita gagal ginjal masih mempunyai motivasi, semangat untuk hidup, nilai, tujuan hidup, dan makna hidup. Mengapa? Karena makna hidup bukan hanya dapat ditemukan oleh orang yang sehat, senang, bahagia, mempunyai jabatan, mempunyai harta, tetapi juga orang yang menderita, susah, sakit, termasuk yang gagal ginjal kronik, dan lain-lain. Makna hidup dapat ditemukan dalam kehidupan itu sendiri maupun dalam keadaan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, dalam keadaan bahagia, 2 Totok Wiryasaputra, Ready to Care, (Yogjakarta: Galang Press, 2006), 36. 4
5 dan juga dalam penderitaan karena sakit, gagal, dan lain-lain. Ungkapan seperti makna dalam derita (meaning of suffering) atau hikmah dalam musibah (blessing indisguise) menunjukkan bahwa dalam penderitaan sekalipun makna hidup tetap dapat ditemukan. Makna hidup bagian dari kenyataan hidup yang dapat ditemukan dalam setiap kehidupan. Makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapa pun tetapi hanya dapat dipenuhi jika dicari dan ditemukan oleh diri sendiri. Frankl mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki kemampuan untuk memaknai hidup dan mengambil sikap terhadap penderitaannya dan peristiwa tragis, juga terhadap penyakit yang tidak dapat dielakkan lagi yang menimpa diri sendiri, sekalipun upaya mengatasinya telah dilakukan secara optimal. 3 Maksudnya, jika individu tidak dapat mengubah suatu keadaan tragis, ubahlah sikap diri atas keadaan itu, agar tidak hanyut secara negatif oleh keadaan itu. Tentu saja dengan sikap tepat dan baik yakni sikap yang menimbulkan kebajikan pada diri sendiri dan orang-orang lain serta sesuai dengan nilai kemanusiaan. Itu berarti secara prinsip semua orang dapat menemukan makna hidup, siapa pun, kapan pun, dimana pun. Indonesia termasuk negara yang tingkat penderita gagal ginjal tinggi. Dalam seminar pada peringatan hari ginjal se-dunia pada tanggal 10 Maret 2011, dikatakan bahwa jumlah penderita gagal ginjal di dunia pada saat ini sekitar 15%, dan Indonesia sekitar 12,5 % dari jumlah penduduk Indonesia. 4 Pada sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sekitar jiwa. Dari angka ini dapat kita lihat bahwa jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia sekitar 3 H.D. Bastaman, LOGOTERAPI; psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna, (Jakarta: PT. Grapindo Persada, 2007), http// Pebruari
6 jiwa. Sembilan puluh (90)% penderita gagal ginjal belum tertangani dengan baik, biaya ansuransi di negara ini masih rendah, padahal pengobatan gagal ginjal melalui cuci darah harus dilakukan seumur hidup. Hal ini sangat menarik untuk diteliti karena dengan kondisi mereka yang sulit untuk hidup dan terus bergantung pada terapi hemodialisa (cuci darah) yang dilakukan secara rutin tanpa ada batasan waktu berhentinya terapi dan dengan biaya yang tidak sedikit, waktu yang tersita, materi, dan hal lain, membuat respon yang berbeda pada setiap penderita gagal ginjal kronis dalam mengartikan keadaan yang sulit itu. Menurut penulis hidup tidak memberi makna bagi kita, tetapi kitalah yang memberi makna pada hidup. Makna hidup bukan dijawab dengan dengan katakata melainkan dengan berbuat dan bertindak. Makna hidup adalah ungkapan yang sangat penting atas keadaan manusia, ciri khas dari kodrat manusia yang sangat penting. Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap penting, berharga dan memberi nilai khusus serta motivasi seseorang sehingga layak dijadikan tujuan hidup yang dapat memotivasi manusia untuk tetap memiliki harapan yang optimis dalam kehidupannya. Sejalan dengan itu, maka penulis memilih judul penelitian ini sebagai berikut: Penemuan Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Hidup Lebih Lama dari Prognosis Medis dan Faktor-faktor Yang Memengaruhinya dengan memakai pendekatan teori: FRANKL yang inti teorinya mengatakan bahwa setiap manusia dapat menemukan makna hidup baik dalam bahagia maupun dalam penderitaan karena makna hidup itu bukan diberikan dan diciptakan tetapi ditemukan setiap orang dalam kehidupannya. 6
7 1.2. BATASAN MASALAH. Mengingat luasnya penelitian tentang topik penelitian ini maka penulis membatasi pada penemuan makna hidup pasien gagal ginjal kronik yang hidup lebih lama dari pada prognosis medis dan faktor-faktor yang memengaruhinya LOKASI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Rumah Sakit Khusus Ginjal Nyonya R.A. Habibie, Bandung-Jawa Barat RESEARCH QUESTION. Mengapa pasien gagal ginjal kronik yang hidup lebih lama dari prognosis medis menemukan makna hidup dan faktor-faktor yang memengaruhinya TUJUAN PENELITIAN. Untuk mendeskripsikan penemuan makna hidup pasien gagal ginjal kronik yang hidup lebih lama dari prognosis medis dan faktor-faktor yang memengaruhinya di Rumah Sakit Khusus Ginjal Nyonya R.A, Habibie di Bandung MANFAAT PENELITIAN. Sebagai bahan masukan dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dalam hal ini untuk peningkatan kualitas pelayanan pendampingan dan konseling pastoral pada pasien gagal ginjal, dan juga masukan bagi keluarga pendamping penderita gagal ginjal. 7
8 1.7. METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami sebuah fenomena tentang apa yang dialami oleh yang diteliti. Misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 5 Dengan metode kualitatif ini peneliti sangat efektif untuk mengkaji nuansa sikap dan perilaku (yang samar-samar) serta proses sosial. Peneliti langsung terlibat dalam penelitian, membangun hubungan dengan yang diteliti, dan dimulai dengan pertanyaan terbuka. 6 Pendekatan deskriptif adalah suatu penelitian yang menggambarkan secara menyeluruh dan sistematis obyek dari pokok permasalahan. Teknik pengumpulan data dengan kepustakaan, terlibat langsung ke lapangan dengan observasi, wawancara mendalam, dan melibatkan informan kunci. Subjek yang diteliti adalah enam orang, dengan berbagai latar belakang: umur, status, sex, pendidikan, agama, pekerjaan, dan yang telah cuci darah di atas empat tahun. 5 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 6. 6 Norman Denzin &Yvonna Lincoln, (editor). The Sage handbook of QUALITATIVE RESEARCH 1, (yogjakarta: Pustaka pelajar, 2011), xviii. 8
9 1.8. ANALISA DATA. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa yang didasarkan pada data yang ada dari hasil penelitian, dengan menggunakan teknik pengumpulan data di atas, dan bukan berdasarkan ide-ide yang ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian hasil penelitian dapat berubah sesuai dengan data yang ditemukan kemudian. Selanjutnya, diklasifikasikan sesuai dengan pedoman dan kebutuhan penelitian. Data hasil wawancara selanjutnya dideskripsikan berdasarkan Research Question, yang kemudian dianalisa untuk menjawab masalah penelitian. Data penelitian yang telah diinterprestasikan dan dianalisa, selanjutnya dituangkan dalam laporan hasil/kesimpulan penelitian SISTEMATIKA PENULISAN. Sistematika penulisan dalam tesis ini adalah: Bab I. Pendahuluan, yang berisikan Batasan Masalah, Lokasi penelitian, Research Question, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Analisa Data. Bab II. Kajian Pustaka (Teori Frankl, Biografi Frankl, Konsep Dasar Logoterapi (Kebebasan Untuk berkehendak, Kehendak Untuk Bermakna, Makna Hidup), Makna Penderitaan, Makna Cinta, Makna Kerja,Teori kepribadian Dalam Logoterapi, Penghayatan Hidup Tanpa Makna (kehampaan eksitensial), Penghayatan Hidup Bermakna, Ginjal, Gagal Ginjal kronik, Faktor-faktor Penyebab Gagal Ginjal, dan Hemodialisa). 9
10 Bab III. Hasil penelitian Bab IV. Analisa Data. Bab V. Kesimpulan dan Saran. 10
BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan merupakan suatu misteri yang dijalani seseorang. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kepada pihak-pihak terkait dengan penemuan makna hidup pasien gagal ginjal
BAB V PENUTUP Setelah deskripsi dan analisa data pada Bab III dan IV dengan menggunakan pisau logoterapi Frankl maka di akhir tulisan ini penulis akan menutup tulisan ini dengan memberikan kesimpulan berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KEHIDUPAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG HIDUP LEBIH LAMA DARI PROGNOSIS MEDIS DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA.
BAB IV ANALISA KEHIDUPAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG HIDUP LEBIH LAMA DARI PROGNOSIS MEDIS DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA. Setelah mendeskripsikan kehidupan keenam subjek penderita gagal ginjal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Setiap orang tentunya pernah merasakan dan berada dalam keadaan sakit, baik itu sakit yang sifatnya hanya ringan-ringan saja seperti flu, batuk, pusing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup adalah suatu misteri. Berbagai pengalaman baik positif ataupun negatif tidak lepas dari kehidupan seseorang. Pengalamanpengalaman tersebut dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah dalam tubuh dengan mengekskresikan solute dan air secara. saja tetapi juga di negara berkembang. Di Amerika Serikat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh manusia dilengkapi dengan organ-organ yang memiliki fungsi dan peranan penting. Salah satu diantaranya adalah ginjal. Ginjal sangat penting untuk mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi untuk memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS, PENDEKATAN DAN SPESIFIKASI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG MEMAKNAI HIDUP. spontan diresponi dengan berbagai cara, dengan tujuan agar diri tetap terjaga.
BAB II PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG MEMAKNAI HIDUP II. 1. Pendekatan Psikologi Setiap kejadian, apalagi yang menggoncangkan kehidupan akan secara spontan diresponi dengan berbagai cara, dengan tujuan agar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kebermaknaan Hidup
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konseptualisasi topik yang diteliti 1. Kebermaknaan Hidup a. Pengertian Kebermaknaan Hidup Makna hidup menurut Frankl adalah kesadaran akan adanya suatu kesempatan atau kemungkinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap sebagai cermin
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD BANYUMAS
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD BANYUMAS Oleh : Mardina Romadhoni*) Rr. Setyawati**) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DESKRIPSI DATA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG HIDUP LEBIH LAMA DARI PROGNOSIS MEDIS.
BAB III HASIL PENELITIAN DESKRIPSI DATA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG HIDUP LEBIH LAMA DARI PROGNOSIS MEDIS. Bab ini dimulai dengan deskripsi temuan di lapangan, berupa hasil wawancara langsung dan observasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. Awitan gagal ginjal dapat terjadi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ketiga subjek sudah bisa menemukan makna hidupnya masing-masing. dengan cara dan urutan proses yang berbeda-beda. A, B dan C sama-sama
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Ketiga subjek sudah bisa menemukan makna hidupnya masing-masing dengan cara dan urutan proses yang berbeda-beda. A, B dan C sama-sama menemukan makna hidup dengan melakukan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna hidup dari pengalaman tragis,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari ketiga subjek, kedua subjek sudah menyadari dan menemukan makna hidupnya sedangkan subjek C belum menyadari dan menemukan makna hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. the purpose in life. Bila hal ini berhasil dipenuhi akan menyebabkan seseorang merasakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna hidup adalah hal hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Kebermaknaan hidup merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu. Ketidakmampuan manusia dalam mencapai makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dihindari. Penderitaan yang terjadi pada individu akan mengakibatkan stres dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan manusia. Peristiwa tragis yang mengakibatkan penderitaan kadangkala terjadi dan tidak dapat dihindari. Penderitaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan beberapa tahap proses pencarian makna hidup telah dilakukan oleh ketiga subjek dapat disimpulkan bahwa mereka memiliki beberapa kesamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana fungsi ginjal mengalami penurunan, sehingga tidak mampu lagi untuk melakukan filtrasi sisa metabolisme tubuh dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pengalaman baik positif maupun negatif tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memberi pengaruh yang pada akhirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling indah, tinggi derajatnya dibandingkan mahluk Allah yang lain. Manusia diberi kelebihan berupa akal dan fikiran agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka penderita gangguan ginjal tergolong cukup tinggi dan menjadi masalah kesehatan bukan hanya di Indonesia bahkan di negara maju. Di Amerika Serikat misalnya, angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari hari merupakan sarana yang penting untuk menjalin relasi dengan orang lain. Komunikasi juga dapat memberikan pertukaran informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estimasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), secara global lebih dari 500 juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System (USRDS) tahun
Lebih terperinciKONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME
JURNAL KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME ( STUDI KASUS SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ) THE CONCEPT OF SELF STUDENTS WHO COME FROM A BROKEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu. Humas Badan Narkotika Nasional RI (2016) telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah pecandu narkoba di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Humas Badan Narkotika Nasional RI (2016) telah mengungkap 807 kasus narkoba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepekaan dan kepedulian mereka terhadap masalah sosial. Rendahnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan remaja di perkotaan saat ini menunjukkan rendahnya kepekaan dan kepedulian mereka terhadap masalah sosial. Rendahnya kepedulian remaja tergambar pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi layanan kesehatan telah lama dibicarakan, baik di Negara maju maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan yang semakin responsiv
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan pasti akan dihadapkan dengan cobaan untuk mengetahui sebagaimana usaha lahir dan batin seseorang ketika dihadapkan pada ujian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya dalam menyokong pembangunan suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang dan masyarakat pada umumnya dalam menyokong pembangunan suatu negara. Namun, pada saat ini banyak
Lebih terperinciFAKULTAS TEOLOGI PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
FAKULTAS TEOLOGI PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Penemuan Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Hidup Lebih Lama Dari Prognosis Medis Tesis
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
1 KEBERMAKNAAN HIDUP PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) WANITA (STUDI KUALITATIF MENGENAI PENCAPAIAN MAKNA HIDUP PADA WANITA PASCA VONIS TERINFEKSI HIV/AIDS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada masalah medik, ekonomi dan sosial yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, baik di
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal itu berhasil
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebermaknaan Hidup 2.1.1. Pengertian Makna Hidup Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. system saluran kemih. Selain itu fungsi ginjal adalah untuk menyaring
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ginjal merupakan organ yang diperlukan untuk mengeluarkan sisasisa metabolisme. Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan kotoran dari system saluran kemih. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Yang menjadi sebuah tolak ukur berhasil tidaknya pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciTabel 1.1 Keaslian penelitian
Tabel 1.1 Keaslian penelitian Peneliti No (tahun) 1 Sunarni (2009) 2 Dwi susilo wati (2003) 3 Ahmad Sapari (2009) Judul Hubungan antara kepatuhan pelaksanaan hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia penyakit stroke meningkat seiring dengan modernisasi. Di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ penting dari manusia. Berbagai penyakit yang menyerang fungsi ginjal dapat menyebabkan beberapa masalah pada tubuh manusia, seperti penumpukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan memberi sesuai dengan kemampuannya. Gereja adalah tempat setiap orang dalam menemukan belas kasih
Lebih terperincibersalah, dan kematian. Penderitaan bisa berupa kesulitan-kesulitan. Hal yang paling mendasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Frankl (2008), ada tiga serangkai tragedi dalam kehidupan, yaitu penderitaan, rasa bersalah, dan kematian. Penderitaan bisa berupa kesulitan-kesulitan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. setiap anak. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua anak dapat merasakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah keluarga dengan orang tua yang lengkap merupakan dambaan bagi setiap anak. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua anak dapat merasakan keberuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik sehat secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan orang-orang hanya melihat dari kulit luar semata. Lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena kaum waria merupakan suatu paparan nyata yang tidak dapat ditolak eksistensinya di masyarakat. Sayangnya, belum banyak orang yang mengetahui seluk-beluk kehidupan
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Kematian terlihat sebagai konsep sederhana untuk dijelaskan yaitu waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelahiran seorang anak dalam sebuah keluarga merupakan suatu bagian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelahiran seorang anak dalam sebuah keluarga merupakan suatu bagian yang indah, bahkan anak dikatakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Tingkat Kebersyukuran Orang Tua yang Memiliki
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Terlampir B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tingkat Kebersyukuran Orang Tua yang Memiliki Anak Autis Tingkat kebersyukuran orang tua
Lebih terperinciMAKNA HIDUP GURU ROUDATUL ATHFAL (RA) NURUL HUDA CENGKOK NGANJUK ASMA UL BADI AH ( )
MAKNA HIDUP GURU ROUDATUL ATHFAL (RA) NURUL HUDA CENGKOK NGANJUK ASMA UL BADI AH ( 10410180 ) I. Pendahuluan Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mampu merubah gaya hidup manusia. Manusia sekarang cenderung menyukai segala sesuatu yang cepat, praktis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di Indonesia. Pergeseran tersebut terjadi dari penyakit menular menjadi penyakit degeneratif.
Lebih terperinciPenyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).
PENYAKIT TERMINAL Pengertian Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam jangka waktu yang lama (Noer, Soemyarso, 2006). Menurut (Brunner
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal merupakan penyakit kronis yang mempunyai karakteristik bersifat menetap, tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan dan rawat jalan dalam jangka waktu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah di atas normal (hiperglikemia) akibat kelainan pada sekresi insulin, kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual yang utuh dan unik, artinya yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh, sebagian besar dijalankan oleh Ginjal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada manusia, fungsi kesejahteraan dan keselamatan untuk mempertahankan volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh, sebagian besar dijalankan oleh Ginjal
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
105 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan ketiga subjek penelitian telah mencapai tahap tertinggi dari lima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki jalan dan cara masing-masing dalam menjalani,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang selalu berbeda antara satu sama lain, karena pada dasarnya setiap orang memiliki jalan dan cara masing-masing dalam menjalani, menyesuaikan diri, dan mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya mengalami suatu proses perkembangan. Ia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidupnya mengalami suatu proses perkembangan. Ia berkembang sejak dilahirkan hingga meninggal dunia. Dalam proses perkembangan itu, berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang mendambakan kesehatan baik sehat secara jasmani maupun rohani, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, ia merupakan nikmat Allah yang paling berharga dalam kehidupan ini. Setiap orang mendambakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perspektif Teoritis 1. Meaning of Life (Kebermaknaan Hidup) Makna hidup ( meaning of life) adalah hal hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah banyak pernyataan yang dikemukakan bahwa Indonesia sekarang krisis keteladanan. Krisis keteladanan maksudnya tidak ada lagi tokoh yang pantas menjadi idola,
Lebih terperinciJudul : Makna Hidup Penyandang Cacat Tunanetra yang Berprofesi Sebagai Tukang Pijat. ABSTRAK
Judul : Makna Hidup Penyandang Cacat Tunanetra yang Berprofesi Sebagai Tukang Pijat. Nama/NPM : Endah Sri Wahyuni / 10503064 Pembimbing : Dona Eka Putri, Psi., M.Psi. ABSTRAK Setiap manusia pasti menginginkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehat, baik sehat secara fisik maupun sehat secara psikis, karena dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya dalam kondisi yang sehat, baik sehat secara fisik maupun sehat secara psikis, karena dalam kondisi yang sehatlah manusia
Lebih terperinciPENYAKIT TERMINAL PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian
PENYAKIT TERMINAL PENGERTIAN Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menjalani proses kehidupan, peristiwa kematian tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Namun, peristiwa kematian sering menjadi tragedi bagi orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi, menampilkan diri sendiri, dan lain-lain). Kedua, untuk. mengembangkan keberadaan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu kebutuhan, dan tak bisa dihindari oleh manusia. Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson dalam Mulyana (2007: 5), komunikasi memiliki dua
Lebih terperinciKata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronis
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KRATON PEKALONGAN Wahyu Suci Priyanti ABSTRAK Hemodialisis merupakan suatu proses pengobatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kaya, miskin, tua, muda, besar, kecil, laki-laki, maupun perempuan, mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebahagiaan adalah hal yang selalu ingin dicapai oleh semua orang. Baik yang kaya, miskin, tua, muda, besar, kecil, laki-laki, maupun perempuan, mereka ingin dirinya
Lebih terperinciBAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode
BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Karena ginjal memiiki peran vital dalam mempertahankan homeostasis, gagal ginjal menyebabkan efek sistemik multipel. Semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1979). Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, mengatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mempertahankan volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh merupakan fungsi esensial untuk kesejahteraan, yang berarti keselamatan, dari seluruh makhluk
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
109 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran harapan dan konsep Tuhan pada anak yang mengalami kanker, serta bagaimana mereka mengaplikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Hal ini bila
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya berbagai macam penyakit yang mengancam jiwa menjadi tantangan dunia, termasuk Indonesia. Hal ini ditandai dengan fenomena temuan terjadinya peningkatan penyakit,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Lazarus menyebut pengatasan masalah dengan istilah coping. Menurut
12 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pengatasan Masalah Lazarus menyebut pengatasan masalah dengan istilah coping. Menurut Lazarus dan Folkman (1984) pengatasan masalah merupakan suatu proses usaha individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua tunggal dengan berbagai macam penyebab yang berbeda. Tidak ada ibu rumah tangga yang menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.
38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: Penelitian kualitatif adalah metode penelitian
Lebih terperinciHARGA DIRI PADA KLIEN PASCA GAGAL GINJAL KRONIK SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
HARGA DIRI PADA KLIEN PASCA GAGAL GINJAL KRONIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh : Cynthia Margareth Haumahu 462012013 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik hampir selalu bersifat asimtomatik pada stadium awal. Definisi dari penyakit ginjal kronik yang paling diterima adalah dari Kidney Disease:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu diabetes
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan individu. Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dan kurangnya olahraga telah menjadi pola hidup masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR
HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : TRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komposisi kimia darah, atau urin, atau kelainan radiologis (Joannidis et al.,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualititatif. Pengertian penelitian kualitatif (Moleong,2006) adalah penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, hampir semua manusia hidup terikat dalam sebuah jaringan dimana seorang manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kehidupan seseorang dalam perjalanannya akan selalu mengalami perubahan. Perubahan ini dapat dikarenakan perkembangan dan pertumbuhan normal sebagai pribadi, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pasti akan mengalami perkembangan dan perubahan. Perkembangan sendiri pada dasarnya melibatkan pertumbuhan yang berarti bertambahnya usia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan glomerular. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penyalahgunaan narkoba terus menjadi permasalahan global. Permasalahan ini semakin lama semakin mewabah, bahkan menyentuh hampir semua bangsa di dunia ini.
Lebih terperinci