PERSEPSI PENONTON TERHADAP PERILAKU KEKERASAN DALAM PROGRAM PESBUKERS DI ANTV JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI PENONTON TERHADAP PERILAKU KEKERASAN DALAM PROGRAM PESBUKERS DI ANTV JAKARTA"

Transkripsi

1 PERSEPSI PENONTON TERHADAP PERILAKU KEKERASAN DALAM PROGRAM PESBUKERS DI ANTV JAKARTA Fauziah Yaman dan Endang Setiowati Binus University, Jakarta , dan Binus University, Jakarta, , ABSTRAK Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengetahui persepsi penonton terhadap perilaku kekerasan dalam program Pesbukers di ANTV Jakarta. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif yang mana untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan, penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat. Hasil yang dicapai adalah adanya persepsi penonton bahwa program Pesbukers baik itu laki-laki maupun perempuan menganggap program ini menampilkan lawakan kasar, dan sering kali bersifat mencela. Simpulan yang diperoleh adalah program ini menjadi program hiburan yang disukai, meskipun dengan sadar para penonton mengetahui perilaku presenternya masuk dalam kategori tidak terpuji. Kata Kunci Persepsi, Perilaku, Kekerasan, Pesbukers The study objective was to determine the audience perception of violent behavior in the program "Pesbukers" in ANTV Jakarta. The research method used is a quantitative approach in which to examine the population or a particular sample, data collection using research instruments, quantitative data analysis / statistics, in order to test the hypotheses that have been set. Meanwhile, descriptive research also means research that is intended to explain the phenomenon or individual characteristics, situation, or particular groups accurately The result achieved is the audience perception that the program "Pesbukers" both men and women consider this program show coarse jokes, and often is denounced. Conclusion obtained is the existence of this program is to be the preferred entertainment program, though with the audience conscious knowing presenter in the category of behavior is not commendable. Keyword Perception, Behavior, Violence, Pesbukers

2 Pendahuluan Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam seperti media internet, media elektronik dan media cetak. Perkembangan media tidak luput dari adanya keterkaitan seorang manusia dengan manusia lainnya. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya komunikasi. Dalam prosesnya komunikasi membutuhkan suatu media dan komunikasi dapat secara tatap muka. Di Indonesia sendiri, keberagaman media sudah tidak dapat dibendung khususnya media elektronik seperti televisi, dengan majunya media televisi semakin banyak televisi-televisi yang bermunculan, baik itu televisi milik pemerintah maupun televisi milik swasta diantaranya SCTV, TV ONE, RCTI, GLOBAL TV, METRO TV dan masih banyak lainnya. Kemajuan televisi sangat mempengaruhi pula dengan banyaknya program-program televisi yang ada sekarang ini dan persaingan antar program televisi semakin ketat, masingmasing saling menarik minat penonton di Indonesia. Keberadaan televisi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan dan salah satu hiburan manusia untuk menghilangkan kepenatan, kelelahan setelah menjalani rutinitas yang membosankan, dan stres. Stres merupakan akibat dari adanya konflik, tekanan-tekanan, tuntutan-tuntutan, dan ketegangan yang terjadi dalam hidup (Furqon,2010:9). Hal inilah yang mendorong stasiun televisi untuk membuat dan menayangkan program yang bersifat menghibur dan mendidik sehingga masing-masing stasiun televisi bersaing untuk dapat membuat program acara yang menarik minat banyak penonton. Kehadiran stasiun televisi menimbulkan permasalahan dalam masyarakat, karena mereka membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat, dampak negatif dan positif. Di sebagian masyarakat dipuaskan kebutuhannya oleh adanya program acara yang disajikan stasiun televisi sehingga masyarakat dapat terhibur, namun di sebagian masyarakat lainnya mengecam program acara yang dianggap tidak mendidik dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku, bisa karena program acara tersebut tidak sesuai dengan norma agama dianut masyarakat tersebut, bisa juga karena program acara yang ditayangkan stasiun televisi dikategorikan pembohongan publik atau rekayasa. Jenis format program acara televisi pun semakin bertambah seperti talkshow, reality show, infotainment, edutainment dan variety show. Sekarang ini banyak program acara televisi yang menampilkan sisi kehidupan kemiskinan seseorang, hanya saja terdapat perbedaan dalam hal pengemasan. Begitupun dengan program acara yang menampilkan hiburan, tujuan sama walaupun pengemasannya berbeda seperti OVJ dan Oesman 77 di Trans 7, Pesbukers di ANTV dan masih banyak lagi. ANTV singkatan dari Andalas Televisi yang merupakan salah satu televisi swasta nasional di Indonesia yang mendapat izin siaran nasional melalui Keputusan Menteri Penerangan RI No. 04A/1993. Stasiun televisi ANTV menyajikan program acara Pesbukers yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada pemirsa televisi. Penulis meneliti program acara Pesbukers karena acara yang bertemakan hiburan ini menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat, banyaknya pro dan kontra terhadap tayangan ini. Seperti saat program acara Pesbukers diberi sanksi penghentian sementara siaran acara tersebut berlaku pada tanggal 9-15 Juli 2012, dikarenakan adanya pelecehan yang dilakukan oleh salah satu pengisi acara yaitu Olga Syahputra. Serta, terdapat pelanggaran pada adegan Raffi Ahmad yang memasukan kepalanya ke dalam rok Jupe dan ini dianggap tidak pantas. Selain itu, sepanjang tahun 2012 program Pesbukers mendapat 233 pengaduan, dan terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan lagi oleh pihak Pesbukers (ANTV) di tahun 2013 yang mana jenis pelanggarannya tidak disebutkan oleh KPI. Meskipun demikian, program ini tetap menjadi pilihan favorit untuk dinikmati, terlihat dari kemenangan program Pesbukers di dalam penghargaan Panasonic Gobel Awards tahun 2013 dalam kategori program komedi/lawak terfavorit. Program acara Pesbukers yang berarti Pesta Buka Bareng Selebritis awalnya merupakan program yang dibuat khusus untuk menemani masyarakat menjelang buka puasa di bulan ramadhan namun karena rating program ini semakin bagus jadi disiarkan pula di hari biasa. Selain itu, nama program PESBUKERS merupakan plesetan dari Facebook yaitu program jejaring sosial yang sedang menjadi trend di kalangan masyarakat, menjadikan program ini mudah diingat masyarakat. Program PESBUKERS menggunakan

3 konsep Sketsa Reality dimana memasukan unsur gossip yang sedang hot kedalam bentuk sketsa, seperti kisah percintaan Olga dan Jessica yang sangat ditunggu-tunggu oleh para OlJess Lovers istilah fans nya Olga dan Jessica), juga kisah cinta Raffi Ahmad maupun gossip dari bintang tamu yang hadir di setiap episodenya. Sejak awal penayangan hingga kini, Pesbukers menuai banyak kritikan, kritikan yang ada biasanya karena ucapan-ucapan pemain dan tingkah laku yang mereka tampilkan terlalu berlebihan dan terdapat unsur kasar dan kekerasan. Meskipun tetap tidak mengurangi minat masyarakat untuk menonton acara tersebut. Ratingnya sendiri sering meraih tvr 2 dan share rata-rata di atas 10% dalam perolehan rating. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif yang mana termasuk dalam kategori metode penelitian tradisional karena metode ini sudah lama digunakan dalam sebuah dasar penelitian. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009:7-8). Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai persepsi penonton terhadap perilaku kekerasan program Pesbukers di AnTV. Penelitian deskriptif merupakan rancangan penelitian yang sederhana berupa sampling survey dan merupakan rancangan penelitian non eksperimental dan dilakukan berdasarkan variabel orang, tempat, dan waktu (Eko,2004:28). Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat. Dengan kata lain, tujuan penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian ini menggunakan metode survey yang menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertiannya yaitu teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data, penyelidikan, dan peninjauan.manfaat penelitian survey dapat membedah, menguliti serta mengenal masalah-masalah dan mendapat pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung dan mengambil survey dari suatu populasi dengan menggunakan narasumber kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama (Rima,2005:17). Populasi adalah sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena bisa dalam berbagai ruang lingkup (Yus,2011:24). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penonton program Pesbukers. Berdasarkan hasil riset AGB Nielsen periode Maret 2013 berjumlah orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ada dua yaitu untuk sampel wilayah dan sampel responden. Untuk pengambilan sampel wilayah digunakan Teknik Multi-stage Random Sampling. Di dalam penelitian ini tahapan dimulai dari wilayah Kabupaten Bekasi hingga ke wilayah penelitian di sebuah RW di Bekasi. Pemilihan kabupaten Bekasi karena target khalayak program ini adalah kelas A dan B. Dan yang kedua yaitu untuk menentukan responden menggunakan purposive sampling (Sampel dengan maksud) yaitu pengambilan sampel dengan unsur-unsur yang dikehendaki dari data yang sudah ada. (Sugiyono, 2009) Di dalam penelitian ini kriteria penentuan responden adalah yang menonton program Pesbuker di ANTV, berusia 15hingga 49 tahun, sesuai data AGB Nielsen. Dalam menentukan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Taro Yamane. Perumusan tersebut digunakan untuk populasi yang jauh lebih besar dari pada sampelnya sehingga diperoleh perkiraan proporsi dari populasi. Dari total populasi yang telah didapatkan yaitu followers, maka didapatkan Jumlah sampel 100 responden dan ini akan diambil dari jumlah populasi dari RT 005 Kelurahan Cikarang Kota dan RT 2 Kelurahan Karang Asih. Teknik pengumpulan data berupa data primer yang berbentuk kuesioner. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu (Kuncoro, 2003:127). Penelitian ini diukur oleh skala Likert. Pengertian skala Likert menurut Sugiyono (2009:93) adalah sebagai berikut: Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.. Untuk menilai variable X dan varibel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata dari masing-masing varibel. Nilai rata-rata ini diperoleh dengan menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden.

4 Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat adalah analisis terhadap satu variabel, jenis analisis ini di lakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskrptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya. (Kriyantono, 2012). Metode analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok. Yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas) (Krisyantono, 2012). Di dalam penelitian ini digunakan contingency tables atau yang biasa dikenal dengan nama tabel silang (cross tab). Tabel silang adalah sebuah tabel yang paling fleksibel untuk melihat perbedaan jawaban berdasarkan bagian variable lainnya. Tabel ini bentuknya seperti tabel distribusi frekuensi, tapi melalui tabel silang dua varibel secara simultan dapat dianalisis, sehingga hubungan diantara keduanya dapat diuji. (Alan Bryman, 2008) Di dalam penelitian variabel yang menentukan itu adalah jenis kelamin. Reliabilitas artinya memiliki sifat yang dapat dipercaya, yaitu apabila alat ukur yang digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain tetap memberikan hasil yang sama (Hasan, 2006:15). Hasil uji reliabilitas jika semakin kecil kesalahannya maka semakin dapat dipercaya alat ukurnya. Sebaliknya jika semakin besar kesalahan pengukurannya maka semakin kecil tingkat kepercayaannya terhadap alat ukur tersebut. Untuk uji reliabel instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach. Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik adalah >0,6. Jadi, semakin besar nilai alpha (> 0,5), maka semakin reliabel alat ukur tersebut. (Priyanto, 2012). Reliability Statistics Tabel 1 Uji Reliabilitas Untuk Semua Variabel Dimensi Cronbach's Alpha N of Items Tabel 2 Item-Total Statistics Materi program Pesbukers bersifat mencela Materi program Pesbukers bersifat kekerasan Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted Materi program Pesbukers bersifat mendidik Materi program Pesbukers bersifat menghibur

5 Olga selalu berkata kasar Jessica selalu berpenampilan menggoda Oppie kumis selalu membuka aib pribadinya Denny Cagur selalu merayu dengan pantun Sapri selalu pasrah jika dianiaya Jessica dan Olga selalu berperilaku romantis Program komedi Pesbukers memberikan hiburan menarik Program komedi Pesbukers hiburan menarik di sore hari Program komedi Pesbukers dikemas sesuai keinginan penonton Pemain Pesbukers dapat membawa susana yang ceria pada saat siaran Pemain Pesbukers bertingkah lucu pada saat membawakan program komedi tersebut mencela pada saat siaran membuka masalah pribadi pada saat siaran berpantun pada saat siaran berjoged pada saat siaran Saya sangat menyukai program komedi Pesbukers di ANTV karena pemainnya artis terkenal

6 Saya suka menonton program komedi Pesbukers karena pemainnya dapat menghibur Saya sangat terhibur jika melihat pemainnya saling mencela Pemain Pesbukers suka memperlakukan Sapri dengan kekerasan Pemain Pesbukers suka menggoda bintang tamu dengan kata-kata tidak terpuji Pemain Pesbukers suka menampilkan gerakan-gerakan tubuh yang kasar Olga Syahputra dan Jessica Iskandar terlihat sering berpelukan jika sedang bersama Olga Syahputra dan Oppie Kumis sering terlihat saling menempelkan pipi mereka Perilaku mencela Pemain Pesbukers merupakan perilaku kasar Lawakan Pemain Pesbukers merupakan lawakan kasar Lawakan kasar Pemain Pesbukers merupakan hiburan yang menarik Pemain Pesbukers dapat diterima di masyarakat Pemain Pesbukers tidak dapat diterima di masyarakat Menonton program komedi Pesbukers membuat saya merasa terhibur

7 Menonton program komedi Pesbukers dapat menghilangkan stres Menonton program komedi Pesbukers dapat sebagai sarana pelarian diri dari masalah yang saya hadapi Menonton program komedi Pesbukers dapat mengetahui gosip-gosip terbaru Menonton program komedi Pesbukers dapat mempelajari hal negatif Menonton program komedi Pesbukers dapat mempelajari hal positif Dari seluruh table diatas dapat dilihat bahwa pengujian reliabilitas untuk semua dimensi dapat memenuhi standar yang ditentukan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai cronbarch s alpha diatas yaitu 0,855 berarti lebih besar dari 0,5 yang artinya indikator pernyataan-pernyataan yang terdapat pada semua dimensi penelitian dapat dipercaya. Kemudian dari tabel Item Total Statistic dapat dilihat tidak terdapat pernyataan atau indikator yang digunakan harus dihapus. Hasil Uji Validitas dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3 Uji KMO dan Bartlett Untuk Total Dimensi KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..805 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df 21 Sig..000 Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar yang berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett s Test of Sphericity sebesar 581,419 dengan nilai sig sebesar Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga data dinyatakan valid. Hasil dan Bahasan Hasil penelitian ini diperoleh dari penghitungan dengan menggunakan software SPSS (Statistic Package for Social Science) ver. 19. Hasilnya sebagai berikut :

8 Dari Tabel Gambar 1 dapat diketahui bahwa responden dari penelitian tersebut banyak yang bertempat tinggal di RW 005 Kelurahan Cikarang Kota, yaitu dengan presentase 55% dan responden yang bertempat tinggal di RW 2 Kelurahan Karang Asih sebanyak 45%. Gambar 1 Dari Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa usia responden yang paling banyak menyaksikan Program Pesbukers adalah usia 15 s/d 18 tahun. Gambar 2

9 Dari Gambar 3 diperoleh hasil yaitu responden terbesar didominasi dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 52% dan sisanya 48% berjenis kelamin perempuan. Dengan data tersebut jumlah penonton Program Pesbukers hampir seimbang antara penonton laki-laki dan perempuan. Gambar 3 Analisa Hasil Penelitian Univariat Distribusi Responden Berdasarkan Presenter Program Pesbukers di ANTV. Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Presenter Program Pesbukers di ANTV. Presenter SS S TT TS STS Total N % N % N % N % N % N % Olga selalu berkata kasar Jessica selalu berpenampilan menggoda Oppie kumis selalu membuka aib pribadinya Denny Cagur tidak selalu merayu dengan pantun Sapri menolak jika akan dianiaya Jessica dan Olga tidak sering berperilaku romantis

10 Berdasarkan Tabel 4.6 tentang distribusi responden berdasarkan pengetahuan intensitas siaran program Pesbukers di ANTV dapat diambil kesimpulan bahwa presenter program Pesbukers memiliki ciri khas sendiri-sendiri sehingga responden sangat mengenali mereka dari ciri khas yang mereka bawakan pada saat bermain dalam program tersebut. Analisa Hasil Penelitian Univariat Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Program Pesbukers di ANTV. Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Program Pesbukers di ANTV. Sikap Pemain Pesbukers dapat membawa susana yang ceria pada saat siaran Pemain Pesbukers bertingkah lucu pada saat membawakan program komedi tersebut mencela pada saat siaran membuka masalah pribadi pada saat siaran berpantun pada saat siaran berjoged pada saat siaran SS S TT TS STS Total N % N % N % N % N % N % Berdasarkan Tabel 6 sikap para pemain siaran program Pesbukers di ANTV dapat diambil kesimpulan bahwa sikap dan tingkah yang lucu dari para pemain membuat penonton merasa terhibur, disamping itu program tersebut mengajarkan perbuatan yang tidak terpuji dengan banyak responden yang mengatakan para pemainnya sering mencela dan membuka aib teman sendiri dalam acara tersebut. Interpretasi Penelitian Melihat pada Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) yang merupakan bagian dari psikologi maka sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi manusia masuk ke dalam objek material dari ilmu komunikasi dan psikologi. Menurut teori S-O-R, akibat atau efek yang akan ditimbulkan adalah adanya reaksi khusus pada stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesamaan antara pesan yang disampaikan dengan reaksi komunikan. Adapun, unsur-unsur dalam model teori ini adalah pesan, komunikan dan efek. Dan, interpretasi penelitian ini menunjukan para pemain program Pesbukers sebagai stimulus dan penonton yang memberikan respons atas sikap dan perilaku kekerasan para pemain program Pesbukers. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para pemain program Pesbukers sebagai stimulus dan penonton yang memberikan respons atas sikap dan perilaku para pemain program Pesbukers. Penonton program Pesbukers yang memberikan respons mayoritas berusia tahun dan kemudian rata-rata yang menonton program Pesbukers adalah laki-laki yang berjumlah 52 orang dari 100 responden sedangkan perempuan berjumlah 48 orang. Hasil penelitian sub dimensi presenter diperoleh bahwa Olga selalu berkata kasar dalam setiap tayangan program Pesbukers sebanyak 31 responden (31%), sedangkan yang mengetahui bahwa dalam tayangan Pesbukers Jessica selalu berpenampilan menggoda sebanyak 39 responden (39%), kemudian responden yang melihat bahwa Oppie kumis selalu membuka aib pribadinya dalam setiap tayangan program Pesbukers sebanyak 48 responden (48%), selanjutnya responden yang melihat Deni cagur tidak selalu

11 merayu dengan pantun dalam setiap tayangan program Pesbukers sebanyak 6 responden (6%), kemudian responden yang menilai bahwa Sapri menolak jika akan dianiaya dalam setiap tayangan program Pesbukers sebanyak 4 responden (4%) dan yang terakhir responden yang berpendapat bahwa Jessica dan Olga tidak sering berperilaku romantis dalam program tersebut sebanyak 19 responden (19%). Dari hasil penelitian dimensi afektif sub dimensi sikap diperoleh hasil bahwa para pemain program Pesbukers yang dapat membawa suasana ceria pada saat siaran sebanyak 95 responden (95%), sedangkan yang berpendapat bahwa para pemain bertingkah lucu saat membawakan acara tersebut sebanyak 98 responden (98%), kemudian responden yang menilai para pemain program tersebut sering mencela pada saat siaran sebanyak 100 responden (100%), selanjutnya responden yang melihat para pemain program Pesbukers sering membuka masalah pribadi sesama pemain sebanyak 88 responden (88%), kemudian responden yang memilih bahwa para pemain sering berpantun pada saat membawakan program Pesbukers sebanyak 84 responden (84%) dan yang terakhir responden yang menilai para pemain sering berjoged pada saat siaran sebanyak 83 responden (83%). Simpulan dan Saran Sebagai bagian akhir dari skripsi ini, yang diperoleh berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Penonton program Pesbukers baik itu laki-laki maupun perempuan menganggap program ini menampilkan lawakan kasar, dan sering kali bersifat mencela. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil responden yang menilai para pemain program Pesbukers sering mencela pada saat siaran sebanyak 100 responden (100%). Ini semua dapat memberikan efek negatif bagi penonton program Pesbukers. 2. Program ini menjadi program hiburan yang disukai, meskipun dengan sadar para penonton mengetahui perilaku presenternya masuk dalam kategori tidak terpuji. 3. Adanya artis terkenal membuat program Pesbukers mempunyai nilai lebih dimata khalayak. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil responden yang menilai bahwa 42 responden (42%) menyukai program Pesbuker karena para pemainnya merupakan artis yang terkenal. Selanjutnya, artis-artis tersebut sering membuka permasalahan pribadinya, yang mana itu merupakan daya tarik untuk menambah nilai jual. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil responden yang menilai bahwa para pemain program Pesbukers sering membuka masalah pribadi sesama pemain sebanyak 88 responden (88%) Atas kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran, yaitu penelitian ini dilaksanakan saat program Pesbukers sedang mengadakan pergantian pemain atau pembawa acara. Sebagai pembanding penelitian peneliti berikutnya, peneliti berikutnya bisa melaksanakan penelitian setelah perubahan pemain menjadi tetap. Dan, penelitian ini mengambil tempat di daerah Kabupaten yang mana dapat dipastikan secara sosial dan budaya berbeda dengan kota besar di Indonesia. Untuk lebih memperkaya penelitian, peneliti berikutnya disarankan mengambil data di kota-kota besar di Indonesia. Adapun saran praktis yang disampaikan yaitu berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data bahwa program Pesbukers masuk ke dalam program televisi yang lawakannya bersifat kasar dan penonton tidak merasa terhibur dengan hal tersebut. Untuk mencegah terjadinya ditinggalkan penonton, pihak program Pesbukers harus selalu mengadakan evaluasi diakhir penampilan, agar rating share tetap selalu aman. Dan, untuk menghindari pengaruh negatif yang diterima masyarakat, harus ada kontrol diri masing-masing artis dalam tampilannya. Karena apa yang ditampilkan para artis akan dengan mudah diserap oleh masyarakat, khususnya kaum remaja apalagi jika artis tersebut merupakan idola mereka. Maka, akan lebih mudah lagi untuk kaum remaja menerima pesan-pesan yang disampaikan. Referensi 1. Agusyana, Y. ( 2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS nd edition. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2. Aryanti, L. (2004). Panduan Untuk Menjadi MC Profesional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. Budiarto, E. (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar. 1 st edition. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

12 4. Djamal, H and Fachruddin, A. (2011). Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi. 1 st edition. Jakarta: Prenada Media Group. 5. Effendy, O. U. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. 23 th edition. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 6. Elvinaro, A ; Lukiati, K and Karlinah, S. ().Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 7. Furqon, C. (2010). Konflik Dan Stres Dalam Organisasi. 8. Hadi, A. (2005). Kritik Humanis Mark Slouka Terhadap Jagat Maya. 1 st edition. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara. 9. Karimi, A. F. (2012). Buku Saku Pedoman Jurnalis Indonesia. 1 st edition. Gresik: MUHI Press. 10. Kondo, W and Mboys, D. (2007). Ketawa Gokil. 1 st edition. Yogyakarta: Indonesiatera. 11. Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 12. Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasai Suatu Pengantar. 11 th edition. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 13. Nawiroh, V. (2010). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Renata Pratama Media. 14. Nova, F. (2009). Crisis Public Relation: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. 1 st edition. Jakarta: Grasindo Publisher. 15. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. 4 th edition. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 16. Priyanto, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Jakarta: Andi Publisher. 17. Rukmananda, N. (2004). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo Publisher. 18. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 8 th edition. Bandung: CV Alfabeta. 19. Sunarto. (2009). Televisi, Kekerasan, dan Perempuan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 20. Triartanto, A. I.Y. (2010). Broadcasting Radio Panduan Teori dan Praktek. 1 st edition. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Riwayat Penulis Fauziah Yaman, Jakarta 23 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication pada tahun Saat ini bekerja sebagai entrepreneur dengan jabatan sebagai pemilik di Mukena Bali Shop.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Persepsi Penonton Terhadap Perilaku Kekerasan Dalam Program Pesbukers di ANTV Jakarta

KUESIONER PENELITIAN Persepsi Penonton Terhadap Perilaku Kekerasan Dalam Program Pesbukers di ANTV Jakarta KUESIONER PENELITIAN Persepsi Penonton Terhadap Perilaku Kekerasan Dalam Program Pesbukers di ANTV Jakarta No. Responden : A. Petunjuk Pengisian Kuesioner a. Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Globalisasi saat ini, media televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, media televisi juga tidak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB 4 HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN 46 BAB 4 HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Andalas Televisi (AnTV) 4.1.1.1Sejarah Umum PT. Cakrawala Andalas Televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan ANTV hadir sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sudah berevolusi dengan sangat cepat seiring perkembangan zaman.perkembangan tersebut bersamaan dengan perubahan masyarakat yang tradisional menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi elektronik semakin pesat pada era globalisasi. Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah khalayak atau audiens untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Utamy Mauludiyah 1200979713 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV adalah perusahaan televisi swasta yang dimiliki oleh grup TRANS CORPORATION

Lebih terperinci

Lampiran Rundown Acara Radio Show

Lampiran Rundown Acara Radio Show Lampiran Rundown Acara Radio Show KUISIONER PENELITIAN Saya Muhammad Asad Chalik mahasiswa Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Jurusan Marketing Communication angkatan 2008 yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Kuantitatif (Positivisme) berakar pada pandangan teoritis Auguste Comte dan Emile Durkheim pada abad ke 19 dan awal abad ke 20. Para Positivisme

Lebih terperinci

Asep Sugiarto Wina Puspitasari Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

Asep Sugiarto Wina Puspitasari Universitas Negeri Jakarta  ABSTRAK Opini Publik Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta terkait Surat Edaran oleh Kapolri No. SE/06/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech). Asep Sugiarto Wina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

Reliability. Case Processing Summary

Reliability. Case Processing Summary Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.956

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok BAB ANALISA DATA. Deskripsi wilayah Penelitian A. Keadaan Wilayah RT 0 RW 06 Bukit Cinere Indah Cinere Depok Dalam penelitian skripsi ini penulis mengambil daerah penelitian di lingkungan RT 0 RW 06 Cinere

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn :

BAB I PENDAHULUAN. mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dimanapun dan siapapun pasti memiliki keinginan untuk melihat dan mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn : 2009, 407), media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

Adelia Hildtruida ABSTRAK

Adelia Hildtruida ABSTRAK PENGARUH PROGRAM INDONESIAN IDOL EPISODE AUDISI DI RCTI TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI KASUS MAHASISWA BINA NUSANTARA JURUSAN MARKETING COMMUNICATION 2014) Adelia Hildtruida Binus University, Marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep acara yang sama namun dengan kemasan yang sedikit berbeda dan

BAB I PENDAHULUAN. konsep acara yang sama namun dengan kemasan yang sedikit berbeda dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini sangat familiar di masyarakat luas, tidak hanya sebagai hiburan namun juga sebagai kebutuhan. Kebutuhan akan hiburan, informasi, maupun gaya hidup.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Penggunaan Teknik Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

HESTI HAERANI. PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Telepon ABSTRAK

HESTI HAERANI. PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Telepon ABSTRAK PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP SINETRON EMAK IJAH PENGEN KE MEKAH DI SCTV (Studi Pada Followers Twitter @makijahkemekah) HESTI HAERANI PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS JURUSAN MARKETING COMMUNICATION TERHADAP TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (STUDI KASUS ANGKATAN 2012)

PERSEPSI MAHASISWA BINUS JURUSAN MARKETING COMMUNICATION TERHADAP TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (STUDI KASUS ANGKATAN 2012) PERSEPSI MAHASISWA BINUS JURUSAN MARKETING COMMUNICATION TERHADAP TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (STUDI KASUS ANGKATAN 2012) Deny Siawan Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon

Lebih terperinci

Reino Harry Sandi. Abstrak

Reino Harry Sandi. Abstrak PENGARUH PROGRAM ON THE SPOT DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON ANGGOTA KARANG TARUNA (SURVEI PADA ANGGOTA KARANG TARUNA RT 06 RW 06 KOMPLEK TAMAN MANGU INDAH BLOK F KELURAHAN PONDOK AREN TANGERANG) Reino

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v DAFTAR ISI Halaman Judul Luar... i Halaman Judul Dalam... ii Halaman Persetujuan... iii Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi... vi Abstrak... iv Prakata...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN SHANDY ARISAPUTRA 1401081936 Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memberikan banyak sekali kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah komunikasi massa bukanlah hal asing di masyarakat, meskipun banyak

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah komunikasi massa bukanlah hal asing di masyarakat, meskipun banyak 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Istilah komunikasi massa bukanlah hal asing di masyarakat, meskipun banyak orang yang mempunyai persepsi sendiri tentang arti komunikasi massa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH HOST TERHADAP MINAT KHALAYAK MENONTON (Studi Pada Follower

PENGARUH HOST TERHADAP MINAT KHALAYAK MENONTON (Studi Pada Follower PENGARUH HOST TERHADAP MINAT KHALAYAK MENONTON (Studi Pada Follower Twitter @SUSUUYA_MNCTV) Suryanti Universitas Bina Nusantara theresiasuryanti@ymail.com Pembimbing: Dra. Endang Setiowati, M.SI Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu bentuk media massa elektronik yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Dunia pertelevisian di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Uji itas Angket yang telah disebarkan kemudian di uji validitasnya dengan menggunakan program Statistical

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S-

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S- BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S- O-R), efek atau respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan kemajuan dari suatu negara adalah melalui perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menjadi salah satu syarat untuk suatu negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

Lebih terperinci

L 1 KUISIONER. Hormat saya, Windy Adiyatna

L 1 KUISIONER. Hormat saya, Windy Adiyatna L 1 KUISIONER Yang Terhormat Kakak/Adik, Dalam rangka penyelesaian studi skripsi S-1, bersama ini saya mahasiswa Marketing Communication jurusan Broadcasting Universitas Bina Nusantara, mohon bantuan Kakak/Adik

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012 PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012 Reziyodi Ryandaru Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia, 10000

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina Nusantara, jurusan Marketing Communication. Saya saat ini sedang dalam proses pengerjaan tugas akhir atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

Nama : Jenis Kelamin : Usia : KUESIONER

Nama : Jenis Kelamin : Usia : KUESIONER L A M P I R A N 93 Nama : Jenis Kelamin : Usia : KUESIONER Isilah pertanyaan kuesioner berikut ini yang sesuai dengan jawaban Anda dan beri tanda ( ) pada kolom yang telah tersedia. Petunjuk: Anda dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM KREASI DAPUR SEHAT DI DAAI TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENJADI VEGETARIAN

PENGARUH PROGRAM KREASI DAPUR SEHAT DI DAAI TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENJADI VEGETARIAN PENGARUH PROGRAM KREASI DAPUR SEHAT DI DAAI TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENJADI VEGETARIAN Febricia Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH TAYANGAN ilook DI NET TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENGUBAH GAYA BERPAKAIAN

PENGARUH TAYANGAN ilook DI NET TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENGUBAH GAYA BERPAKAIAN PENGARUH TAYANGAN ilook DI NET TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENGUBAH GAYA BERPAKAIAN (Studi Pada Followers Twitter @ilook_net ) TRIASIH AYU LESTARI Universitas Bina Nusantara Jalan Kebon Jeruk Raya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35 76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson 125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diiringi dengan semakin besarnya kesadaran manusia tentang betapa pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Diiringi dengan semakin besarnya kesadaran manusia tentang betapa pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, media informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat. Diiringi dengan semakin besarnya kesadaran manusia tentang betapa pentingnya media informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri menimbulkan persaingan bagi industri televisi. Melihat akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM RELIGI KATA USTADZ SOLMED DI SCTV TERHADAP PERILAKU BERIBADAH PENONTON

PENGARUH PROGRAM RELIGI KATA USTADZ SOLMED DI SCTV TERHADAP PERILAKU BERIBADAH PENONTON PENGARUH PROGRAM RELIGI KATA USTADZ SOLMED DI SCTV TERHADAP PERILAKU BERIBADAH PENONTON Trima Selviani dan Endang Setiowati Binus University, Jakarta, +6283873895000, trima.selvi@yahoo.com dan Binus University,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci