BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
|
|
- Irwan Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat persaingan yang ketat ditunjukkan dalam berbagai industri yang ada, baik pada tingkat lokal maupun internasional.salah satu industri yang memiliki potensi perkembangan adalah dibidang industri farmasi. Penjualan obat maupun alat kesehatan mengalami peningkatan setiap tahunnya, dikarenakan banyak masyarakat yang rentan terhadap wabah penyakit, pergantian iklim dan situasi buruk lainnya, sehingga menyebabkan mudah terserang penyakit. Obat adalah salah satu hal penting bagi proses penyembuhan penyakit, oleh karena itu penjualan obat di Indonesia meningkat. Ditambah lagi dengan adanya peraturan pemerintah mengenai penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun 2014.Berdasarkan data yang didapat dari Jamsostek, dimana saat BPJS berjalan, kebutuhan obat diperkirakan naik hingga 2,5 sampai 3 kali lipat. Kementerian Kesehatan optimis kapasitas produksi perusahaan farmasi Indonesia masih bisa memenuhi peningkatan permintaan hingga 3 kali lipat.cakupan obat publik yang dibeli pemerintah saat ini baru menjangkau 95 juta orang, sisanya masyarakat membayar sendiri.dengan berlakunya BPJS kesehatan di 2014, kebutuhannya bisa untuk memenuhi sekitar 240 juta orang.industri Farmasi saling berlomba untuk membuat obat generik dan memasukan produk mereka dalam Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO). Seperti dilansir dalam Media Pharma Indonesia pada Juli 2012, potensi pertumbuhan pasar obat generik dan alat kesehatan diperkirakan mencapai Rp 9,2 triliun seiring peningkatan permintaan dengan adanya program SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional). Hal ini merupakan peluang yang sangat besar bagi seluruh perusahaan yang bergerak dibidang industri farmasi, tidak hanya produsen obat yang mendapatkan keuntungan, distributor juga akan mendapatkan keuntungan yang besar dalam proses distribusi obat. Distributor dituntut menyalurkan produk dengan baik untuk mencegah kekosongan stok. Konsumen akan merasa puas terhadap pelayanan distributor, jika produk tersebut tiba tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Hal ini mengakibatkan kebijakan untuk pengendalian persediaan produk pada suatu lokasi 1
2 2 tertentu sangat penting dilakukan oleh manajemen dalam mengkoordinasikan perencanaan jadwal aktivitas distribusi. Dalam memenangkan persaingan tersebut perusahaan menggunakan berbagai cara, diantaranya meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk berkualitas, ketepatan waktu pengiriman, dan efisiensi biaya pengiriman. Banyak kendala yang dihadapi oleh distributor,yaitu : pengendalian persediaan produk pada suatu lokasi tertentu, mengkoordinasikan perencanaan distribusi dari bagian pemasaran, menjaga hubungan dengan supplier dan konsumen, serta memastikan kualitas produk yang akan disalurkan adalah produk yang terbaik sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen yang mampu menunjang pertumbuhan perusahaan. PT. Surya Borneo Farmalab merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi obat-obatan dan alat kesehatan. Perusahan ini berada diprovinsi Kalimantan Selatan, dimana pusat gudang yang dimiliki terdapat dikota Banjarmasin. Menurut manajer operasional PT. Surya Borneo Farmalab, Bapak Zulnedi Suatu perusahaan yang bergerak dibidang distribusi itu sangat rentan terhadap harga, oleh karena itu biaya adalah salah satu faktor yang sangat harus dikontrol agar perusahaan masih bisa mendapatkan keuntungan pendapat beliau sesuai dengan yang disebutkan oleh Luca Bertazzi dan Simona S. M. Cherubini tahun 2013, yang mengatakan bahwa Aktifitas distribusi harus dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik, agar jumlah permintaan dapat dipenuhi dengan biaya distribusi yang lebih optimal. PT. Surya Borneo Farmalab memiliki delapan principle yang telah menjalin hubungan kerja.diantara delapan principle itu ada salah satu principle yang memiliki hubungan terdekat, dikarenakan produk yang dipasok oleh principle tersebut merupakan produk dengan penjualan terbesar. Principle tersebut adalah PT. Sampharindo Perdana. Principle ini bertempat diprovinsi Semarang dan melakukan produksi sebanyak 56 jenis obat, serta pengiriman produk juga dilakukan dari Semarang ke Banjarmasin. Principle ini dipilih karena sesuai dengan B. Bilgen H.- O. Günther tahun 2010 yang mengatakan bahwa Produk yang merupakan tipe Fast Moving akan memiliki siklus yang sangat cepat dalam penjualan. Oleh karena itu koordinasi distribusi yang baik sangat dibutuhkan, selain itu jumlah sangat menentukan dalam kenaikan margin perusahaan.
3 3 Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer operasional PT. Surya Borneo Farmalab yaitu Bapak Zulnedi, beliau mengatakan bahwa Perusahaan biasanya selalu memiliki target pencapaian peningkatan penjualan sebanyak 30% setiap tahunnya jadi mereka akan berusaha menjual obat sesuai dengan target tersebut, hasilnya ada beberapa produk yang memilki penjualan diatas harapan dan ada juga yang dibawah harapan. Gambar 1.1 Peta Wilayah Kalimantan Sumber : Google.com dan Pengolahan DataPenulis (2015) Perusahaan ini telah dipercaya untuk mendistribusikan produknya di wilayah Pulau Kalimantan, yakni wilayah Kalimantan Selatan (Banjarmasin) sebagai sentral pusat gudang dan kantor utama. Untuk wilayah Kalimantan Timur (Samarinda) dan Kalimantan Tengah (Palangkaraya) sebagai kantor dan gudang cabang. Perusahaan ini memiliki berbagai jenis produk obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang didapat langsung dari beberapa supplier yang telah mempercayai PT. Surya Borneo Farmalab sebagai distributor tetap mereka untuk wilayah Kalimantan.Segala macam jenis obat yang telah dijual seperti, obat generik hingga obat-obat yang tidak dijual bebas telah dipasarkan oleh PT. Surya Borneo Farmalab.
4 4 Gambar 1.2 Bagan Distribusi Sumber : Pengolahan Data Penulis (2015) Pengiriman produk dilakukan berdasarkan permintaan dari distributor. Untuk pengiriman dari Supplier yang bertempat di kota Semarang ke Gudang Utama di kota Banjarmasin digunakan alat transportasi laut yaitu kapal, dikarenakan perbedaan pulau, sedangkan untuk pengiriman produk dari gudang utama ke gudang cabang dilakukan dengan alat transportasi darat, seperti truk angkut. Setelah itu barulah di sebarkan kepada para konsumen seperti toko obat, apotek, puskesmas dan rumah sakitsesuai dengan permintaan yang diajukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala keuangan PT. Surya Borneo Farmalab, Ibu Nafillah, beliau mengatakan bahwa Ada bebarapa masalah yang sering terjadi dalam perusahaan, seperti kurangnya persediaan produk (stok) untuk konsumen, adanya kerusakan produk, jumlah permintaan dari pelanggan yang tidak bisa dipasok, lamanya waktu pengiriman dan yang paling utama ialah mahalnya biaya distribusi. Dapat diindikasikan bahwa perusahaan ini belum memiliki suatu perencanaan jadwal aktivitas distribusi produk yang terkoordinasi dengan baik, sehingga permintaan untuk masing-masing jenis produk kurang terkontrol, mengakibatkan terjadinya kekurangan ataupun kelebihan persediaan (stock on hand) yang berimbas pada tingginya biaya distribusi yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
5 5 Tabel 1.1 Kondisi Gudang Perusahaan Informasi Keadaan Perusahaan Kriteria KALSEL KALTENG KALTIM Sifat Gudang Pusat Gudang Cabang Gudang Cabang Lead time 10 hari 1 hari 7 hari Safety stock 420 Koli 80 Koli 125 Koli Lot size Koli 240 Koli 300Koli Project on hand box 500 box 2000 box Sumber : PT. Surya Borneo Farmalab(2015) Ket : 1 Koli = 50 Box/ Botol Seperti yang terlihat pada table 1.1, untuk setiap gudang memiliki persediaan produk (safety stock) yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai dengan kapasitas gudang yang ada. Tetapi dengan jumlah persedian yang ada sekarang ini masih belum mampu untuk memenuhi permintaan produk yang ada. Sehingga pengiriman produk tidak bisa dilakukan dengan cara cepat, oleh karena itu para konsumen harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan obat yang diinginkannya. Jing Sun dan Shaohua Dong mengatakan bahwa Dengan meningkatnya jumlah permintaan, suatu distributor dituntut untuk memberikan yang terbaik karena proses distribusi merupakan suatu hal yang krusial, oleh karena itu perencanaan distribusi yang baik meliputi peramalan penjualan, pengiriman produk, pemuatan produk harus direncanakan seefisien mungkin. Dengan tidak tersedianya stok obat yang cukup, maka perusahaan memerlukan waktu pengiriman yang cukup lama guna memenuhi stoknya kembali.hal ini bisa menyebabkan perusahaan kehilangan pangsa pasar, yang dikarenakan kurang mengoptimalkan lot size ataupun jumlah pemesanan yang tepat, sehingga keuntungan perusahaan menjadi lebih rendah. Seperti yang fikatakan oleh Chandra Sekhar J V D, Balasubramanian V yang mengatakan bahwa DRP merupakan sistem dari proses penentuan produk, quantity, lokasi, dan jumlah permintaan produk yang dibuat menjadi suatu penjadwalan distribusi yang saling berkaitan sehingga menimbulkan keteraturan distribusi yang menyebabkan minimalisasi biaya distribusi. Dari berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahan seperti yang telah disebutkan, hal ini dapat memberikan dampak buruk bagi kelangsungan pertumbuhan perusahaan apabila dilakukan
6 6 dalam waktu lama, karena tidak mengoptimalkan biaya distribusi serta perencanaan jadwal distribusi yang kurang tepat. Salah satu metode untuk perencanaan jadwal aktivitasi distribusi adalah dengan menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP).Metode ini menggunakan teknik penentuan lot size dan safety stock yang tepat.metode ini cocok digunakan pada masalah perusahaan seperti ini, menurut Richard J. Tersine mengatakan Distribution Requirement Planning lebih menekankan pada aktivitas pengendalian dari pada kegiatan pemesanan.drp mengantisipasi kebutuhan mendatang dengan perencanaan pada setiap level pada jaringan distribusi. Diharapkan dengan adanya perencanaan jadwal aktivitas distribusi yang baik berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis bisa melakukan penelitian dengan judul Perencanaan Jadwal Aktivitas Distribusi Menggunakan Metode Distribution Requirement Planning Pada PT. Surya Borneo Farmalab Di Kalimantan Selatan, dan diharapkan dapat berhasil dalam pemenuhan permintaan pelanggan menjadi lebih optimal, kinerja penjualan meningkat dalam memenuhi order dengan tepat waktu dan tepat jumlah sehingga biaya distribusi dapat ditekan seminimun mungkin. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut : 1. Sebelum forecasting apakah perencanaan jadwal aktivitas distribusi produk dengan menggunakan Metode Distribution Requirement Planning bisa diterapkan pada PT. Surya Borneo Farmalab? 2. Sebelum forecasting berapakah biaya distribusi paling optimal yang harus dibayarkan oleh PT. Surya Borneo Farmalab dengan menerapkan Metode Distribution RequirementPlanning? 3. Setelah forecasting bagaimana perencanaan jadwal aktivitas distribusi produk untuk periode 2014/2015 pada PT. Surya Borneo Farmalab dengan menggunakan Metode Distribution Requirement Planning? 4. Setelah forecasting berapakah biaya distribusi paling optimal yang harus dibayarkan oleh PT. Surya Borneo Farmalab dengan menerapkan Metode Distribution Requirement Planning untuk periode 2014/2015?
7 7 1.3 Ruang Lingkup Tanpa mengurangi maksud dan tujuan penelitian serta untuk menyederhanakan penelitian, maka penulis melakukan pembatasan masalah yaitu sebagai berikut : 1. Produk yang diteliti diambil berdasarkan jumlah penjualan terbesar dari 1 Principle utama yaitu PT. Sampharindo Perdana. 2. Proses produksi dan tata letak gudang tidak dibahas dalam penulisan skripsi ini dan jumlah pemesanan sudah disesuaikan dengan kapasitas gudang. 3. Terdapat 3 kota tujuan distribusi yang merupakan gudang tempat penyimpanan produk sebelum disalurkan kepada konsumen, yaitu terletak di Banjarmasin (Kalsel), Samarinda (Kaltim) dan Palangkaraya (Kalteng). Sedangkan proses distribusi dari gudang utama ataupun gudang cabang ke konsumen sepert apotek, toko obat dan rumah sakit tidak dibahas dalam penulisan skripsi ini. 4. Data yang diolah adalah data yang didapatkan dari perusahaan mulaibulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober Fokus pembahasan hanyapada perencanaan jadwal aktivitas distribusi dan biaya distribusi pengadaan produk yang dilakukan oleh PT. Surya Borneo Farmalab. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetauhi metode Distribution Requirement Planning ini dapat diterapkan pada perusahaan dengan aktivitas distribusi sesuai dengan jumlah permintaan serta kapasitas produk yang dimiliki sebelum dilakukan forecasting. 2. Untuk mengetauhi biaya pengadaan produk dengan menggunakan metode Distribution Requirement Planning ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan sistem distribusi yang dilakukan perusahaan saat ini sebelum dilakukan forecasting. 3. Untuk mengetauhi perencanaan jadwal aktivitas distribusi produk pada periode 2014/2015 pada PT. Surya Borneo Farmalab setelah menerapkan Metode Distribution Requirement Planning setelah dilakukan forecasting.
8 8 4. Untuk mengetauhi biaya pengadaan produk paling optimal yang harus dibayarkan oleh PT. Surya Borneo Farmalab setelah menerapkan Metode Distribution Requirement Planning untuk periode 2014/2015 setelah dilakukan forecasting. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Bagi Perusahaan: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi bagi perusahan mengenai perencanaan jadwal aktivitas distribusi yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat waktu serta dapat lebih meminimalkan biaya distribusi yang ada. 2. Bisa dijadikan sebagai acuan dalam melakukan proses perencanaan jadwal aktivitas distribusi perusahaan. Bagi Universitas : 1. Memberikan Informasi mengenai metode Distribution Requirement Planning (DRP). 2. Menambah koleksi perpustakaan Universitas Bina Nusantara. Bagi Penulis : 1. Manfaat akademis, yaitu penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan skripsi, dimana itu akan diperuntukan untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahaan yang dijadikan salah satu syarat untuk lulus. 2. Manfaat Pribadi, yaitu dapat menambah wawasan, pengetahuan dan kemampuan dalam bidang perencanaan jadwal aktivitas distribusi untuk memecahkan permasalahan dalam dunia nyata.
9 9 1.6 State Of The Art Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu Metode Penelitian Distribution Requirement Planning (DRP) Distribution Requirement Planning (DRP) Forecasting dan Inventory Nama Pengarang B. Bilgen H.-O. Günther Chandra Sekhar J V D, Balasubramanian V Syntetos, A A; Boylan, J E; Disney, S M Jurnal The Journal From OR Spectrum, 2013, 32: , DOI /s Integrated production and distribution planning in the fast moving consumer goods industry: a block planning application. International Journal of Computer Trends and Technology vol 3 Issue DRP : A Novel Approach For Requirement Planning in Supply Chain Management The Journal of the Operational Research Society Volume 60, May 2009, ISSN , Forecasting for Inventory Planning : A 50-Year Review tahun 2009 Hasil Penelitian Produk yang berkategori fast moving memiliki siklus yang sangat cepat dalam penjualan. Oleh karena itu koordinasi distribusi yang baik sangat dibutuhkan. Optimasi campuran diusulkan untuk meminimalkan biaya distribusi agar dapat menerapkan perencanaan flexible block planning. DRP merupakan sistem dari proses penentuan produk, quantity, lokasi, dan jumlah permintaan produk yang dibuat suatu penjadwalan distribusi yang saling berkaitan sehingga menimbulkan keteraturan distribusi yang menyebabkan minimalisasi biaya distribusi Bidang perencanaan persediaan dan peramalan telah mengalami kemajuan luar biasa selama 50 tahun terakhir. Perkembangan ini telah dicerminkan dari aplikasi perangkat lunak baru, yang mencerminkan pentingnya
10 10 Distribution Requirement Planning (DRP) Inventory dan Transportation Jing Sun dan Shaohua Dong Luca Bertazzi Simona S. M. Cherubini The Journal Of Information Technology,2013, ISSN , Study on the City Planning of Distribution tahun 2013 The Journal Of Computational Management Science.(Bertazzi & Cherubini, 2012) 2013, 10:1 20, DOI /s An inventorytransportation system with stochastic demand tahun 2013 perencanaan persediaan dan peramalan dalam situasi praktek. Dengan meningkatnya jumlah permintaan, suatu distributor dituntut untuk memberikan yang terbaik karrena proses distribusi merupakan suatu hal yang krusial, oleh karena itu perencanaan distribusi yang baik meliputi peramalan penjualan, pengiriman produk, pemuatan produk harus direncanakan seefisien mungkin Sistem logistik di mana pemasok harus mengrimkan produk kepada para konsumen untuk menghadapi permintaan stokastik selama horison waktu tertentu. Salah satu tujuannya ialah untuk meminimalkan total biaya yang diharapkan, reoptimized pada setiap periode waktu yang dapat memberikan solusi optimal.
PERENCANAAN JADWAL AKTIVITAS DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING PADA PT. SURYA BORNEO FARMALAB
1 PERENCANAAN JADWAL AKTIVITAS DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING PADA PT. SURYA BORNEO FARMALAB Monica Deariz Abiyoza dan Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. KH.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pendistribusian barang dalam hal ini adalah distributor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya era pasar bebas mengakibatkan tingkat persaingan yang ketat dalam dunia industri baik yang bergerak dalam produksi barang maupun pendistribusian barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada suatu lokasi tertentu sangat penting dilakukan oleh manajemen dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri memiliki tingkat persaingan yang ketat dalam era pasar bebas, hingga ke tingkat distributor. Distributor dituntut menyalurkan produk dengan baik untuk mencegah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini suatu perusahaan dituntut untuk bisa menjalankan bisnisnya dengan terus lebih baik. Apalagi permintaan konsumen yang semakin tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia logistik, pendistribusian barang sudah menjadi bagian penting dan sangat diperhatikan. Distribusi merupakan langkah untuk memindahkan dan memasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai ibu kota Negara Indonesia, Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan banyaknya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di dunia industri saat ini, menuntut perusahaan untuk dapat memuaskan konsumen dalam berbagai sisi mulai dari kualitas produk hingga pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri sangat cepat dan menyebabkan ketatnya persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang terjangkau, waktu dan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya globalisasi persaingan antar perusahaan semakin ketat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya globalisasi persaingan antar perusahaan semakin ketat. Perusahaan terus berlomba untuk tetap dapat bertahan di pasar dengan cara
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI PRODUK DENGAN METODEDISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI ARNEZ DE LOURDES PALEMBANG
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI PRODUK DENGAN METODEDISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI ARNEZ DE LOURDES PALEMBANG Meliana 1*, Achmad Alfian 2** 1 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan konsumen akan suatu produk saat ini semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan terhadap produk
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan terhadap usulan distribusi dengan metode Distribution Requirement Planning, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perbandingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Untuk sekarang ini, selain menginginkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRP (DISTRIBUSI REQUIREMENT PLANNING) PADA SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG (STUDI KASUS : PT BUMI SRIWIJAYA PALEMBANG)
PENERAPAN METODE DRP (DISTRIBUSI REQUIREMENT PLANNING) PADA SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG (STUDI KASUS : PT BUMI SRIWIJAYA PALEMBANG) Merry Agustina 1), Fina Oktasari 2) 1,2) Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN
TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logistik bukanlah hal yang baru di dunia industri. Sepanjang sejarah logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan mengirimkannya ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi beras terbanyak di dunia dan menggunakannya sebagai bahan makanan pokok utamanya. Beras yang dikonsumsi oleh setiap
Lebih terperinci1. Apa saja data yang dibutuhkan? 2. Bagaimana sistem pengolahan data real time yang bisa diimplementasikan? 3. Teknologi Akses yang digunakan?
1 P a g e Deskripsi Soal : Sebuah Perusahaan Distributor makanan kecil mempunyai 10 cabang di 10 kota. Masingmasing cabang mempunyai beberapa unit yang membawahi kawasan tertentu. Masingmasing unit berkantor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan bisnis dalam dunia industri mengalami pertumbuhan dengan pesat di Indonesia. Berbagai macam industri sudah banyak menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha sangatlah ketat. Banyak perusahaan berusaha menggunakan strategi cost leadership. Menurut Porter di dalam buku Strategic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pabrik yang mengolah hasil laut seperti udang, ikan, sotong dengan sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Didalam pengelolaan unit usahanya PT. Central Windu Sejati, merupakan pabrik yang mengolah hasil laut seperti udang, ikan, sotong dengan sistem pembekuan.
Lebih terperinciPERENCANAAN DISTRIBUSI PRODUK KACA DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk SKRIPSI.
PERENCANAAN DISTRIBUSI PRODUK KACA DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk SKRIPSI Oleh : SITI HAFSOH OKTA FITRIA NPM 0632010067 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinci2.4.3 Krtiteria Pemilihan Metode Peramalan Verifikasi Model Peramalan Uji Verifikasi Peramalan dengan Moving Range Chart...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tapi juga dari sisi supply chain (rantai pasokan). Perusahaan bersaing dari sisi rantai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan antar perusahaan tidak hanya dari sisi produk, harga, dan promosi tapi juga dari sisi supply chain (rantai pasokan). Perusahaan bersaing dari sisi
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA, SIDOARJO
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA, SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Oleh : ADIK ALFAN ARIANDI NPM : 0732010022 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari survey yang dilakukan Accenture pada tahun 2010 terhadap sejumlah eksekutif perusahaan, sebanyak 89% menyatakan bahwa manajemen rantai pasok (Supply Chain Management,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA. PT. Tirta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA. PT. Tirta Sibayakindo memiliki rantai
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMESANAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT.
PERENCANAAN PEMESANAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT. INDRAMUKTI SEGARA Skripsi Oleh : SUKMA YONATA KRISTYABUDI NPM : 0832010029 JURUSAN
Lebih terperinciJurnal Distribution Requirement Planning (DRP)
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL PERIKANAN DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di UD. Retro Gemilang Internasional Sidoarjo) 2009 Adib Fahrozi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan maksimum. memberikan pelayanan yang baik serta kepuasan kepada pelanggan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya era globalisasi menyebabkan terjadinya perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang ekonomi. Seiring dengan perkembangan bidang ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha mengalami perkembangan yang sedemikian cepatnya yang menyebabkan maraknya perusahaan-perusahaan manufaktur yang saling bersaing untuk menjadi yang terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. ketepatan dalam merencanakan besarnya produksi yang akan dilempar ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian persediaan (Inventory Control) adalah penentuan suatu kebijakan pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dipesan dan berapa banyak yang dipesan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menyebabkan munculnya persaingan industri yang semakin ketat. Banyaknya industri yang menghasilkan produk serupa mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya variasi produk serta pengiriman yang tepat waktu. Kebijakan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam bidang usaha, menuntut perusahaan untuk menggunakan berbagai cara agar dapat memenangkan persaingan. Diantaranya kepuasan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) Santoso 1*, David Try Liputra 2, Yoanes Elias 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Salah satu upaya dalam mengantisipasi masalah persediaan ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM DISTRIBUSI SEMEN DALAM MENDUKUNG KONSEP SUPPLY CHAIN
TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI SEMEN DALAM MENDUKUNG KONSEP SUPPLY CHAIN UNTUK MEMINIMASI BIAYA DISTRIBUSI (Studi Kasus pada Distributor Semen Holcim CV. Putra Abadi ) Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. target tersebut. Untuk menghasilkan Supply Chain yang efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Lokatex Pekalongan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kain yaitu kain grey printing, kain putih, kain sprey, sarung bantal dan sarung palekat.
Lebih terperinciPENERAPAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) UNTUK PERENCANAAN PENGIRIMAN PAKAN TERNAK SKRIPSI
PENERAPAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) UNTUK PERENCANAAN PENGIRIMAN PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. Bintang Terang Gemilang Gedangan - Sidoarjo) SKRIPSI DISUSUN OLEH : TRI ATMAJA WICAKSONO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah perkotaan telah membawa sejumlah persoalan penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun berkembangnya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : ERI IRMANSYAH NPM
PERENCANAAN AKTIVITAS DISTRIBUSI PRODUK UDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di PT. ANGGARA CIPTA CITRA - SIDOARJO) SKRIPSI Oleh : ERI IRMANSYAH NPM. 0532010102
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini disebabkan karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan informasi dan komunikasi merupakan perusahaan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan perkembangan informasi dan komunikasi dalam negeri. PT. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN TUGAS AKHIR... PENGESAHAN TUGAS AKHIR... TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR
Lebih terperinciPENGURANGAN BULLWHIP EFFECT DENGAN METODE VENDOR MANAGED INVENTORY
PENGURANGAN BULLWHIP EFFECT DENGAN METODE VENDOR MANAGED INVENTORY Fenny Rubbayanti Dewi dan Annisa Kesy Garside Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Email : fennyrubig@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen persediaan yang meliputi prinsip, konsep serta teknik dalam perencanaan dan pengawasan aktivitas-aktivitas penanganan barang dalam persediaan memiliki
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA
PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA SKRIPSI Oleh : TRI PRASETYO NUGROHO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin. salah satunya memproduksi pupuk urea. Produk ini di distribusikan ke berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan monitoring adalah kegiatan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
19 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI Pengajuan Surat Survei PT. Bangkit Sukses Mandiri (BSM) Diterima? Tidak Ya Observasi Perusahaan Wawancara dengan Direktur PT. BSM Pengamatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan di dunia industri saat ini menuntut setiap perusahaan untuk terus berusaha mencari cara terbaik agar memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN
I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan dunia industri dewasa ini semakin ketat terutama dalam memproduksi produk-produk yang bermutu dengan harga jual yang murah. Perusahaan manufaktur dituntut
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perdagangan Internasional merupakan salah satu kegiatan perekonomian di lingkup Internasional. Transaksi perdagangan internasional merupakan proses perdagangan barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber yang dapat mendukung dan memperlancar operasi pada bidang industri manufaktur maupun perusahaan dagang yaitu dibutuhkan adanya kecukupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya setiap perusahaan baik jasa maupun perusahaan produksi selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. Semen Gresik (Persero). Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi kurang lebih 9 juta ton pertahun. Semen
Lebih terperinciDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
PERENCANAAN MODEL DISTRIBUSI PRODUK MAKANAN DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA SIMPAN (Studi Kasus : CV. Indo Fresh Solo) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Gapura Citra Indonesia sebagai perusahaan yang memproduksi mainan anak edukatif, alat peraga sekolah, perlengkapan furniture anak dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jaman sekarang perkembangan trend masyarakat semakin luas baik dari model pakaian, celana dan sepatu makin bermacam-macam jenis dan modelnya.hampir semua perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha menyebabkan tingkat persaingan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha menyebabkan tingkat persaingan semakin ketat, dimana setiap perusahaan akan berlomba-lomba mencari cara dan upaya agar mereka mempunyai
Lebih terperinciAgus Purnomo Jurusan Teknik Industri UNPAS 1
PERENCANAAN KEBUTUHAN DISTRIBUSI HIDROGEN PEROKSIDA UNTUK WILAYAH PEMASARAN JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT. SINDOPEX PEROTAMA Agus Purnomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Barang persediaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan yang kompleks seperti kegiatan industri. Dalam dunia
Lebih terperinciKONSEP DASAR MANAJEMEN PERSEDIAAN DI UNIT KERJA LAYANAN KESEHATAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN PERSEDIAAN DI UNIT KERJA LAYANAN KESEHATAN Widyarsih Oktaviana, SKM, MKM Prodi Diploma Rekam Medis Widyarsih Oktaviana, SKM, MKM 1 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin berkembangnya jumlah permintaan produk pangan, semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi perusahaan untuk memproduksi pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk jadi dikirim kepada konsumen. Luas gudang dapat ditentukan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Gudang produk jadi merupakan tempat penyimpanan produk jadi sebelum produk jadi dikirim kepada konsumen. Luas gudang dapat ditentukan dengan melihat tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Fluktuasi penjualan mobil terlaris seluruh PT. Ciwangi Berlian Motors Sumber : PT. Ciwangi Berlian Motors
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini di zaman era mobilitas yang sangat sibuk saat ini, banyak orang yang memerlukan alat transportasi pribadi. Dalam hal ini, pihak perusahaan penyedia produk
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Desain Sistem Informasi menerangkan sistem adalah sekumpulan dari elemenelemen
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada definisi menurut beberapa para ahli yang menerangkan tentang sistem. Menurut Jogianto (2005:2) dengan bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menerangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo) Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini Indonesia masih menyandang status sebagai negara berkembang. Dengan status tersebut, bangsa Indonesia masih
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA
PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA SKRIPSI Oleh : TRI PRASETYO NUGROHO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem distribusi pupuk terdapat beberapa masalah yang mucul. Masalah sistem distribusi pupuk antara lain berupa masalah pengadaan pupuk, penentuan stock, proses
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan berkembang saat ini memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam meningkatkan performa
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah dalam penelitian dan sistematika penulisan pada penelitian ini.
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI CV. WIDORO INDAH
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI CV. WIDORO INDAH SKRIPSI Disusun Oleh : FERI BUDI SETIAWAN NPM : 0832010019 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciSTUDI APLIKASI DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK MI INSTAN PADA PT. X DI TANJUNG MORAWA
STUDI APLIKASI DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK MI INSTAN PADA PT. X DI TANJUNG MORAWA Muhammad Fakhri Akbar 1, Abdul Jabbar Mirza Rambe 2 & Ikhsan Siregar 2 Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia. Saat ini, nilai pasar obat di Indonesia lebih dari US$ 500 juta atau sekitar Rp.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat berkembang, ditandai dengan timbulnya lokasi tambang baru dimana untuk usaha seperti ini (yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Y adalah sebuah perusahaan distributor makanan dan minuman yang ada di kota Bandung. Perusahaan memasarkan produknya ke wilayah Jawa Barat. Dalam menjalankan aktivitas pemasaran produknya,
Lebih terperinci