Tugas Kecepatan Baca 3 Gambaran umum Berdasarkan pada tugas kecepatan baca 1 dan 2, kira-kira mana yang bisa dijadikan bahan analisis lebih lanjut?

Transkripsi

1 1 Tugas Kecepatan Baca 3 Gambaran umum Berdasarkan pada tugas kecepatan baca 1 dan 2, kira-kira mana yang bisa dijadikan bahan analisis lebih lanjut? Misalnya akan dijadikan sebagai tugas akhir penyelesaian studi. Ambil saja contoh Bunyi dalam Sajak Surat Cinta karya Mashun. Ini akan menjadi tugas akhir penyelesaian studi Anda. Kalau demikian, mari kita buat kerangka penelitian.

2 2 BUNYI DALAM SAJAK SURAT CINTA KARYA MASHUN OLEH SAMSUDDIN NIDN Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univ. Sembilanbelas November Kolaka 2015 A. PENDAHULUAN Puisi berupakan (berikan gambaran umum, pengertian, sejarah) Unsur-unsur pusi dapat berbentuk (1) bunyi sajak, (2) pilihan kata atau diksi sajak, (3) citraan dan pengimajian, (4) bahasa bermajas. Uraikan masing-masing Salah satu unsur yang menarik untuk dibahas adalah bunyi dalam sajak (berikan uraian tentang bunyi. bila perlu didukung oleh pendapat ahli minimal 1 orang). Bunyi dalam sajak membahas enam hal, yaitu (1) irama, (2) kakafoni dan efoni, (3) onomatope, (4) aliterasi, (5) asonansi, dan (6) anafora dan epifora (berikan uraian. Uraian didukung olehpendapat ahli minimal 1 orang). B. Pembahasan Pembahasan tugas ini diawali dengan deskripsi teori mengenai (1) irama, (2) kakafoni dan efoni, (3) onomatope, (4) aliterasi, (5) asonansi, dan (6) anafora dan epifora. Berikut ini diuraikan unsur-unsur tersebut. a. Irama b. kakafoni dan efoni c. onomatope d. aliterasi e. asonansi f. anafora dan epifora

3 3 Secara teoretis, uraian mengenai bunyi dalam sajak membahas enam hal, yaitu (1) irama, (2) kakafoni dan efoni, (3) onomatope, (4) aliterasi, (5) asonansi, dan (6) anafora dan epifora. Berikut ini diuraikan unsur bunyi dalam puisi Surat Cinta karya Mashun, seperti tanpak pada tabel berikut ini. No BUNYI DALAM SAJAK Irama Kakafoni Efoni Onomatope Aliterasi Asonansi Anafora Epifora 1 Surat cinta 2 cinta penghujung 3 penghujung senja 4 bersampul kusimpan 5 senja diariku 6 kusimpan agar 7 baik sewaktu 8 diariku aku 9 agar bisa 10 sewaktu meminang 11 bisa rindumu 12 rindumu Belum 13 belum usai 14 kau kau 15 berkisah wewangian 16 wewangian bunga 17 bunga musim 18 desember lelaki 19 lelaki datang 20 datang memetikmu 21 selembar lima 22 lima ratusan 23 ratusan kusimpan 24 tetap cinta 25 kusimpan air 26 surat mata 27 cinta jua 28 Sebaris dahaga 29 air membakar 30 kutitip kenangan 31 jua harapan 32 dahaga senja 33 tak membawa 34 membakar entah

4 4 35 hangus esok 36 kenangan kembali 37 sejenak 38 harapan 39 senja 40 turut 41 entah 42 esok 43 kembali Jum Tabel di atas menunjukan bahwa ada 79 kata yang membangun puisi Surat Cinta karya Mashun. Katakata tersebut tidak termasuk kategori konjungsi dan preposisi. Kata-kata yang membangun puisi tersebut dirinci 43 kata yang berbunyi kakafoni. Termasuk di dalamnya kakafoni awal dan kakafoni akhir. Selain bunyi kakafoni, puisi Surat Cinta karya Mashun juga dibangun oleh bunyi efoni yang berjumlah 36. Termasuk di dalamnya efoni awal dan efoni akhir. Bunyi kakafoni dalam puisi Surat Cinta karya Mashun didominasi oleh bunyi /s/, /t/, /c/, /p/, /k/, /h/. Bunyi efoni dalam puisi Surat Cinta karya Mashundidominasi oleh bunyi /a/, /ng/, /n/, /u/, dan /i/. Puisi Surat Cinta karya Mashun tidak dibangun oleh irama, bunyi onomatope, aliterasi, asonansi, anafora, epifora. Tabel di atas menunjukan bahwa tidak ada satu kata pun yang termasuk dalam kategori tersebut. Bunyi-bunyi kakafoni yang dominan pada puisi di atas mempengaruhi makna puisi. Bunyi-bunyi kakafoni pada dasarnya berhubungan dengan sesuatu yang buram, suram, seram, sedih, perih, takut, kawatir, susah dan semua hal yang tidak menyenangkan, tidak membahagiakan. Suasana yang tidak menyengkan dalam puisi tersebut terdapat pada penggalan-penggalan puisi (1)... penghujung tahun, (2) bersampul senja, (3) lelaki itu datang memetikmu, (4) sebaris air mata kutitip jua, (5) senja tadi seolah turut membawanya, (6) Entah esok kembali. Secara spesifik, gambaran kesuraman puisi Surat Cinta karya Mashun terdapat pada kata yang menunjukan makna akhir, pupus, putus seperti penghujung, senja, memetik, air mata, dan entah. Kata-kata penghujung, senja, memetik, menunjukan makna berakhir, hilang, musnah, pupus, sedangkan air mata adalah kata yang mengiringi kehilangan, kemusnahan dan kepupusan. Sedangkan entah adalah keadaan tidak menentu. Inilah yang paling sulit dihadapi oleh AKU. Entah menunjukan hal yang sulit bagi AKU. Mengambil tindakan dalam keadaan yang serba salah. AKU berada dalam kebimbangan. C. Penutup Ada 79 kata yang membangun puisi Surat Cinta karya Mashun. Kata-kata tersebut terdiri atas 43 kata yang berbunyi kakafoni dan 36 bunyi efoni. Bunyi kakafoni dalam puisi Surat Cinta karya Mashun didominasi oleh bunyi /s/, /t/, /c/, /p/, /k/, /h/, sedangkan bunyi efoni dalam puisi Surat Cinta karya Mashundidominasi oleh bunyi /a/, /ng/, /n/, /u/, dan /i/.

5 5 Daftar Pustaka Esten, Mursal Sepuluh Petunjuk dalam Memahami dan Membaca Puisi. Padang: Angkasa Raya. Hasanuddin WS Membaca dan Menilai Sajak: Pengantar Pengkajian dan Interpretasi. Bandung: Angkasa. Keraf, Gorys Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pradopo, Rahmat Djoko Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gadjah Mada University Press Selden, Rahman Teori Kesusastraan Sezaman (terjemahan Umar Junus). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Semi. M. Atar Anatomi Sastra. Padang: Sridarma Sudjiman, Panuti Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia