BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan penelitian, yaitu: 1. Latar belakang sosial budaya pengarang memberikan pengaruh besar terhadap dua novel Diyana Millah Islami, yakni Yasmin dan Khaddam. Objek utama yang diangkat dalam cerita merupakan latar belakang kehidupan pengarang sendiri. Meskipun bukan berkisah tentang kehidupan pengarang, namun Yasmin dan Khaddam memiliki jalinan cerita yang benar-benar dipahami oleh Diyana karena ia juga berlatar belakang pondok pesantren seperti yang dikisahkan dalam kedua novel. Yasmin dibuat dengan jalinan cerita yang murni bersifat fiktif. Meskipun demikian, tetap mengandung unsur nyata berdasarkan latar belakang tempat, sosial, dan kondisi kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita. Novel Khaddam diangkat dari kisah nyata para khaddam yang tinggal dan belajar di sebuah pondok pesantren. Melalui sedikit tambahan fiktif, Khaddam memberikan jalinan kisah yang tetap mengedepankan kehidupan di pondok pesantren. 2. Sosial budaya dalam novel Yasmin dan Khaddam yang menonjol adalah aspek bahasa, pendidikan, pekerjaan, dan tempat tinggal. Kedua novel menggunakan bahasa Indonesia, namun juga disisipi oleh beberapa kosakata berbahasa Madura sebagai salah satu penunjukan identitas pengarang yang merupakan orang asli Jawa Timur. Novel Yasmin dan Khaddam juga mengangkat kisah seputar dunia pendidikan dalam lingkup pondok pesantren sehingga aspek pendidikan yang ditonjolkan adalah pendidikan yang berbasis islami. Namun, pada sisi yang berbeda juga menggambarkan keadaan pendidikan formal di wilayah pelosok. Pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah pelosok Kabupaten Jember terbilang pekerjaan sederhana layaknya masyarakat yang hidup di desa-desa kecil, seperti petani, pencari getah karet, penjahit kecilkecilan, penjual makanan di kantin sekolah, dsb. Secara umum, tempat di 129

2 130 pelosok wilayah Jember menjadi lokasi yang mendominasi keseluruhan cerita. Pondok pesantren yang dijadikan latar belakang dalam cerita juga berlokasi di sebuah wilayah Jember dengan mayoritas suku Madura. Novel Yasmin juga menunjukkan bahwa lokasi yang mendominasi dalam cerita adalah tempattempat ibadah, seperti langgar, masjid, dan juga pondok pesantren. Khaddam, juga memiliki tempat-tempat yang hampir serupa dengan tempat yang digunakan dalam novel Yasmin. 3. Tanggapan pembaca terhadap novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial yang terdapat dalam novel Yasmin dan Khaddam banyak memberikan pengaruh. Para tokoh, baik tokoh utama maupun tokoh sampingan dalam kedua novel, menampilkan sikap sosial yang tinggi, kegigihan, kejujuran, dan berbagai sikap positif lainnya. Sebut saja tokoh Yasmin, Kiai Durahem, Sari dan para khaddam, dan tokohtokoh sentral lainnya. Religius, jujur, disiplin, pekerja keras, bersahabat, dan bertanggung jawab, merupakan nilai-nilai pendidikan yang seering dimunculkan dalam cerita. Oleh karena itu, adanya nilai-nilai pendidikan tersebut dapat dijadikan sebagai panutan dan pembelajaran bagi para pembaca dalam menjalani hidup yang lebih baik. 4. Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami yang menonjol ada enam, diantaranya adalah religius, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/komunikatif, dan tanggung jawab. Keenam nilai pendidikan karakter tersebut ditunjukkan lewat penonjolan latar belakang di dalam cerita, berbagai nasehat, pesan-pesan, bentuk kesadaran pribadi para tokoh dalam cerita, serta sikap dan karakter para tokoh yang diceritakan. 5. Relevansi novel Yasmin dan Khaddam sebagai materi ajar di SMA. Berdasarkan analisis terhadap unsur sosial dan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami, bila dilihat dari segi relevansinya sebagai materi ajar, maka sudah sesuai dan cocok jika digunakan sebagai salah satu bahan ajar untuk pembelajaran Sastra Indonesia di tingkat Sekolah Menengah Atas. Hal tersebut dikarenakan, di dalam novel-

3 131 novel karya Diyana menyajikan berbagai persoalan yang secara tidak langsung berkaitan dengan hakikat mendidik, cara mendidik yang selama ini perlu dilakukan oleh para guru, serta apa yang seharusnya disampaikan kepada para peserta didik. Novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra di SMA karena muatan unsur sosial dan nilai pendidikan karakternya yang tinggi, sehingga layak untuk diajarkan kepada para siswa sebagai salah satu materi ajar sastra. Tingkat relevansi antara hasil analisis terhadap novel dengan materi ajar sastra di SMA dapat diketahui tingkat kecocokannya berdasarkan silabus pembelajaran sastra yang digunakan di sekolah. Kegiatan yang berkaitan dengan implementasi antara silabus dan hasil penelitian dapat dilakukan dengan salah satu cara, yakni menganalisis komponen-komponen materi yang akan diajarkan dengan hasil analisis yang dilakukan terhadap kedua novel Diyana. B. Implikasi Berdasarkan simpulan tersebut, penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian kualitatif sastra, khususnya yang berkaitan dengan analisis novel mengenai aspek sosiologi sastra, nilai-nilai pendidikan karakter, serta relevansinya sebagai materi ajar SMA. Penelitian ini diberi judul Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Karya Diyana Millah Islami dan Relevansinya sebagai Materi Ajar di SMA Islam Jepara karena melakukan pengkajian terhadap karya sastra yang berupa novel. Hasil penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek-aspek lain yang relevan, diantaranya adalah: 1. Implikasi Teoritis Pengetahuan yang dapat menambah wawasan pembaca setelah membaca hasil penelitian ini merupakan pengertian dari implikasi teoritis. Hasil penelitian ini dapat memberikan implikasi teoritis dengan menambah wawasan tentang cara mengkaji karya sastra, khususnya novel, menggunakan kajian sosiologi sastra. Pengetahuan mengenai aspek-aspek penelitian sosiologi sastra, prosedur penelitiannya, teknik pengambilan data, dan bagaimana laporan hasil penelitian dapat dipelajari melalui hasil penelitian ini. Hasil penelitian dapat dipelajari oleh

4 132 berbagai kalangan, baik siswa, mahasiswa, maupun para peneliti lain yang berminat dalam pembelajaran sastra. Kajian sosiologi sastra dapat menjadi salah satu alternatif penelitian tentang sastra. Sosiologi sastra mengajak para peneliti sastra untuk mengkaji karya-karya sastra secara lebih mendalam. Implikasi teoritis dapat digunakan untuk memperdalam sebuah kajian terhadap karya sastra, khususnya novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami yang dikaji melalui kajian sosiologi sastra, nilai pendidikan karakter, dan relevansinya sebagai materi ajar pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini mengemukakan teori tentang kajian sosiologi sastra, nilai pendidikan karakter, dan relevansinya sebagai materi ajar di SMA yang tentu saja dapat dijadikan sebagai salah satu tinjauan kepustakaan atau referensi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal dalam meneliti kehidupan masyarakat di pelosok wilayah Kabupaten Jember berdasarkan latar belakang sosial budayanya. Penelitian ini juga dapat memperkaya informasi mengenai kehidupan masyarakat yang suku mayoritasnya Jawa dan Madura, baik dari segi sosial budaya maupun dari segi nilai-nilai pendidikan karakternya. Penelitian ini juga menggunakan kajian pendekatan sosiologi sastra terhadap unsur sosial budaya pengarang, sosial budaya dalam karya, dan tanggapan para pembaca, yang secara teoritis tentu membantu memberikan informasi tentang berbagai aspek sosiologi sastra yang terdapat dalam karya sastra dan penciptaannya. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan refleksi bagi para peneliti sastra maupun pembaca dalam mencari tahu mengenai nilainilai positif serta memahami nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam karya sastra merupakan ajaran bermanfaat bagi kemanusiaan. Karya sastra, khususnya dalam hal ini novel, banyak mengandung nilai-nilai pendidikan berupa pendidikan karakter yang dapat membentuk kemuliaan karakter suatu bangsa. Nilai pendidikan karakter yang disajikan dalam novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami diantaranya adalah sikap religius, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/komunikatif, dan tanggung jawab.

5 Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan peserta didik, mahasiswa, guru, dan para peneliti sastra lainnya terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat di wilayah pelosok Kabupaten Jember dalam ranah pendidikan masyarakatnya, pekerjaannya, serta latar tempat tinggal masyarakat yang tercermin dalam novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai kehidupan keseharian para santri dan khaddam di pesantren tempat mereka belajar ilmu agama secara lebih mendalam. Para peneliti sastra dapat menjadikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Yasmin dan Khaddam sebagai sebuah teladan karya sastra yang lebih mengarah kepada kehidupan masyarakat yang memang diidamkan. Perpaduan antara kisah nyata dan gaya imajinasi pengarang mampu mengarahkan alur cerita dan kisah-kisah para tokohnya menjadi sosok yang patut dicontoh maupun dihindari. Melalui hasil analisis dalam kedua novel karya Diyana ini, pembaca dapat memilah sendiri karakter para tokoh yang dapat dijadikan panutan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, terutama terkait dengan hal-hal yang berbau keagamaan. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan acuan bagi guru dalam memberikan materi sastra yang sesuai dengan karakter siswa berdasarkan kisahkisah dalam kedua novel. Yasmin dan Khaddam, yang memiliki karakter tokoh dan kisah tersendiri dapat menjadi salah satu sumber materi sastra karena di dalamnya mengandung berbagai contoh baik dan nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat disampaikan sebagai salah satu materi ajar di tingkat Sekolah Menengah Atas. Novel Yasmin dan Khaddam merupakan salah satu karya sastra dalam bentuk novel yang mampu menunjukkan bahwa teori sangat cocok dengan praktiknya di lapangan. Kedua novel, banyak bercerita tentang kehidupan sosial yang sangat kuat dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang positif. Berdasarkan hal tersebut, novel-novel karya Diyana Millah Islami berangkat dari

6 134 realitas sosial yang dipahami pengarang dan disertai dengan kisah fiktif sehingga menjadi salah satu kelebihan dari kedua novel. 3. Implikasi Pedagogis Implikasi praktis hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai salah satu materi ajar dalam pembelajaran sastra di SMA. Hal tersebut dikarenakan penelitian ini mengkaji aspek sosiologi sastra terhadap novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami yang pada dasarnya penuh dengan nilai sosial dan nilai pendidikan karakter sebagai cerminan kehidupan masyarakat. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran menganalisis unsur-unsur instrinsik sastra di tingkat Sekolah Menengah Atas yang disesuaikan dengan kurikulum yang diberlakukan. Penelitian ini juga dapat dijadikan patokan bagi guru, siswa, dan para peneliti sastra lainnya untuk berperilaku positif dalam segala hal, terutama terkait dengan hubungan manusia dengan Penciptanya, manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam. Kandungan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel, serta tema menarik yang diangkat, tentunya tepat digunakan sebagai salah satu materi ajar di SMA. Implikasi bagi guru, khususnya dalam memberikan pembelajaran sastra, terutama novel yang mengangkat kisah-kisah keagamaan dengan diselipkan kisahkisah haru atau sekilas percintaan. Guru dapat memberikan pengarahan kepada para peserta didik dalam memahami jalan cerita kisah yang disajikan dalam novel. Bila terkait hal positif maka boleh ditiru, tapi bila mengarah kepada hal yang bersifat negative, tentu menjadi kewajiban guru aga meluruskan hal tersebut sehingga tidak ada penyimpangan pemahaman oleh siswa dalam membaca novel. Berdasarkan beberapa penjabaran tersebut, maka hasil penelitian ini pada dasarnya dapat dijadikan sebagai salah satu materi ajar, terutama dalam pembelajaran Sastra Indonesia. Guru sebagai penyampai materi dapat mengaplikasikannya dengan cara menginstruksikan para siswa untuk menganalisis unsur-unsur yang terkandung dalam novel, mencari nilai-nilai pendidikan karakter di dalam kedua novel, seperti nilai pendidikan karakter religius, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/komunikatif, dan tanggung jawab.

7 135 C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi tersebut, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru a. Novel-novel karya Diyana Millah Islami yang mengandung banyak nilai pendidikan karakter agar dapat digunakan sebagai salah satu materi ajar yang berkaitan dengan pembelajaran Sastra Indonesia, yakni terkait dengan pembelajaran menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel. Kandungan nilai pendidikan karakter dan aspek sosiologi sastra yang tinggi di dalam novel dapat menjadi referensi dalam pembelajatan kesastraan sesuai dengan kurikulum di SMA. Novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami dapat menjadi alternatif bahan ajar dalam pembelajaran sastra di SMA karena memuat aspek sosiologi sastra dan juga nilai-nilai pendidikan karakter yang positif sehingga dapat menjadi panutan untuk ditumbuhkembangkan pada diri para peserta didik di sekolah. b. Agar guru lebih selektif dan lebih bervariasi dalam memilih novel sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sastra Indonesia, terutama bagi tingkat Sekolah Menengah Atas. Selain itu, pemilihan novel yang selektif dan bervariasi dilakukan agar guru juga dapat meningkatkan kinerjanya dalam dan selama proses pembelajaran sastra di sekolah, khususnya tentang pengamalan nilai-nilai pendidikan karakter dengan menggunakan novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami. 2. Bagi Siswa a. Berbagai unsur yang terdapat dalam novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami, terutama unsur sosial budayanya agar dapat dijadikan salah satu bahan pengembangan pengetahuan bagi para peserta didik untuk menambah wawasan mengenai keadaan dan kehidupan sosial masyarakat di pelosok wilayah Kabupaten Jember yang mayoritas bersuku Jawa dan Madura. b. Hendaknya novel Yasmin dan Khaddam dapat dijadikan sebagai salah satu novel wajib yang harus dibaca siswa karena mengandung banyak nilai

8 136 pendidikan karakter yang diharapkan dapat membangun mentalitas mereka ke arah yang lebih baik dan positif. c. Novel-novel karya Diyana Millah Islami, Yasmin dan Khaddam, diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk membuat para peserta didik belajar lebih mencintai karya-karya sastra Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, dengan mencintai karya sastra Indonesia seperti novel Yasmin dan Khaddam, akan semakin menumbuhkembangkan karakter para peserta didik melalui nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel, serta dapat meningkatkan keluhuran budi pekerti mereka melalui apa yang disampaikan pengarang dalam novelnya. Selain itu, novel Yasmin dan Khaddam dapat menjadi contoh analisis unsur-unsur dalam sebuah karya sastra sehingga dapat melatih mereka untuk mengapresiasi karya-karya sastra yang lainnya. 3. Bagi Pemerhati Sastra a. Bagi para penikmat dan pecinta karya sastra, novel Yasmin dan Khaddam hendaknya dapat memberikan kesegaran baru bagi khasanah kesusastraan. Sastra jenis ini dapat menjadi pilihan bagi para penikmat dan pecinta sastra untuk mengenali dan menggali lebih dalam mengenai cerita-cerita yang berbau islami dan keagamaan. Daya imajinasi dan keakuratan pengarang dalam menyampaikan kisah dalam novel menjadi salah satu alternatif pilihan kisah yang patut mendapat tempat di kalangan pecinta sastra. b. Kajian sosiologi sastra yang dilakukan terhadap novel Yasmin dan Khaddam dapat menjadi salah satu penambah wawasan karena kajian tersebut merupakan salah satu kajian mendalam yang mengungkap keterkaitan antara sebuah karya, pengarang, dan keadaan lingkungan masyarakat sosial dalamnya, yang digambarkan pengarang melalui latar dan karakter para tokoh dalam novel. c. Bagi para penikmat dan pecinta karya sastra, novel Yasmin dan Khaddam karya Diyana Millah Islami hendaknya dapat dijadikan sebagai suatu karya sastra yang mampu memberikan wawasan, informasi, serta pedoman hidup melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 225 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bab V ini berisikan simpulan, implikasi, dan saran. Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut tentang: simpulan, implikasi, dan saran penelitian. A.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka simpulan hasil penelitian sebagai berikut: Pengkajian perwatakan novel Di Kaki Bukit Cibalak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner. Dalam hal ini, pengarang mengemukakan realitas dalam karyanya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan tokoh-tokoh pada novel tersebut, dapat ditemukan beberapa nilai pendidikan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan

Lebih terperinci

kemanusiaan, nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai kebudayaan dan meningkatkan

kemanusiaan, nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai kebudayaan dan meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia atau yang diciptakan oleh manusia dengan menggunakan bahasa untuk menghasilkan nilai estetika. Dalam hal

Lebih terperinci

Raden Ayu Mantri guru, Den Bei Mantri gudang, Den Ayu Mantri gudang, Mantri Guru Kedungwuni, Istri Mantri Guru, Kerta, Kasna dan Salijem.

Raden Ayu Mantri guru, Den Bei Mantri gudang, Den Ayu Mantri gudang, Mantri Guru Kedungwuni, Istri Mantri Guru, Kerta, Kasna dan Salijem. digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Penokohan dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja. a. Tokoh Protagonis Tokoh protagonis dalam novel ini adalah Rapingun, Raden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya di masyarakat yang penuh dengan berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing memiliki keunikan sendiri-sendiri, demikian pula dibidang sastra, Indonesia sangat kaya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya Peni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa yang harus dilaksanakan oleh guru. Guru harus dapat melaksanakan pembelajaran sastra dengan menarik.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan media komunikasi yang menyajikan keindahan dan memberikan makna terhadap kehidupan dan pemberian pelepasan ke dunia imajinasi (Budianta, 2006:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang berjudul Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Karya Diyana Millah Islami dan Relevansinya sebagai Materi

Lebih terperinci

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Kukuh Iman Ujianto Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi kalangan masyarakat sekitar. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban masyarakat. Berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah sekaligus ujian untuk orangtuanya. Dalam perkembangannya pendidikan terhadap anak merupakan

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu perwujudan dari seni dengan menggunakan lisan maupun tulisan sebagai medianya. Keberadaan sastra, baik sastra tulis maupun bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang. Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir (Wibowo, 2013:

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan induk dari seluruh disiplin ilmu. Pengetahuan sebagai hasil proses belajar manusia baru tampak nyata apabila dikatakan, artinya diungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang dan menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan keyakinan pengarang. Karya sastra lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan mengungkapkan buah pikiran melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. menulis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah karya sastra itu diciptakan pengarang untuk dibaca, dinikmati, ataupun dimaknai. Dalam memaknai karya sastra, di samping diperlukan analisis unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Karya sastra sebagai hasil kreatif seorang pengarang tidak dapat lepas dari masyarakatnya. Seorang pengarang ketika mencipta sebuah karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran karakter menjadi orientasi pengajaran di sekolah saat ini. Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari kehidupan manusia, yang berkaitan dengan memperjuangkan kepentingan hidup manusia. Sastra merupakan media bagi manusia untuk berkekspresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 200 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil pada bab IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Analisis unsur intrinsik novel Sepatu Dahlan Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum adalah program kegiatan yang terencana disusun guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu kurikulum yang pernah berjalan di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dan merupakan situasi yang wajar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Sastra banyak diminati masyarakat karena bersifat mendidik dan menghibur (sebagai bacaan). Selain

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 130 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka simpulan hasil penelitian sebagai berikut: Kemudian, hasil penelitian ini juga menemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya dan kehidupan manusia subjeknya. Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi manusia, bahkan sastra begitu akrab karena dengan atau tanpa disadari terdapat hubungan timbal balik antara keduanya.

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA Oleh: Dwi Erfiana Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia erfiana@ymail.com ABSTRAKPenelitian ini bertujuanuntuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bidang sastra tidak terlepas dengan kajian-kajian serta peroses terbentuknya suatu karya sastra. Karya sastra yang dikaji biasanya berkaitan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pada hasil temuan penelitian dan analisis data mengenai struktur, pandangan dunia pengarang, struktur sosial pengarang, nilai edukatif, dan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA. NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA. Oleh : Gilang Ratnasari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat yang dialami pengarang, yang diungkapkan kembali melalui perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Dalam tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dan bahasa merupakan dua bidang yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren, 1990:218).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti mengungkapkan mengenai: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, dan (d) manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia dan segala macam kehidupannya. Di samping berfungsi sebagai media untuk menampung teori

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya. Bahasa adalah bahan baku kesusastraan. Karya sastra yang indah bukan saja karena

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Devi Rahmawati Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan kini telah berkembang searah dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis. Perkembangan ini tentunya mempengaruhi berbagai disiplin ilmu yang telah ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu pula dengan agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang memberi pesan untuk menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat memberikan tanggapannya dalam membangun karya sastra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dinikmati oleh pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan berbagai fenomena kehidupan manusia. Fenomena kehidupan manusia menjadi hal yang sangat menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah suatu tulisan yang memiliki keindahan yang luar biasa karena menggambarkan tentang kehidupan. Seseorang yang berjiwa sastra akan menghasilkan suatu karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Sastra lahir atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus dimiliki untuk mencapai kesuksesan. Setiap manusia harus dapat membiasakan diri melihat setiap masalah yang muncul

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari- I. PENDAHULUAN Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian dari penelitian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Metode Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Terhadap Anak. Usia Dini Di TK Dharma wanita 1 Durenan kab Trenggalek

BAB V PEMBAHASAN. A. Metode Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Terhadap Anak. Usia Dini Di TK Dharma wanita 1 Durenan kab Trenggalek BAB V PEMBAHASAN A. Metode Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Terhadap Anak Usia Dini Di TK Dharma wanita 1 Durenan kab Trenggalek Pada hakikatnya pendidikan karakter merupakan suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Horatius, yaitu dulce et utile yang berarti menghibur dan mengajar. Kesenangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, melihat fenomena yang terjadi nampaknya perilaku generasi muda mengalami dekadensi nilai yang seharusnya dijunjung tinggi, terlihat dari sikap yang buruk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi sasaran penelitian. Peneliti dapat memilih salah satu dari berbagai metode yang ada sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang dituangkan dalam bahasa. Kegiatan sastra merupakan suatu kegiatan yang memiliki unsur-unsur seperti pikiran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan pun merupakan salah satu unsur intrinsik penting yang membangun jalannya cerita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas sosial. Dalam pengertian ini, keterlibatan pengarang dalam menciptakan karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra sebagai hasil karya seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu nilai dan pikiran yang hidup pada sebuah masyarakat, dan dalam suatu nilai, dan pikiran ini berkembang sejumlah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL..

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR ISI ABSTRAK..... KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. BAB I PENDAHULUAN ii iii iv vi ix Hlm 1.1 Lata Belakang Penellitian...... 1 1.2 Fokus Penelitian... 6 1.3 Rumusan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansinya terhadap materi pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui nilainilai yang terkandung dalam karya sastra. Sebuah karya sastra pada dasarnya mencerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang hakikat kehidupan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Moral dalam Sastra Moral dari segi etimologis berasal dari bahasa latin yaitu Mores yang berasal dari suku kata Mos. Mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra selalu muncul dari zaman ke zaman di kalangan masyarakat. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan manusia yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian analisis struktural dan nilai pendidikan karakter naskah drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya, dapat diambil simpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah sebuah kreasi yang indah, baik lisan maupun tulisan yang memiliki peran penting dalam menciptakan karya sastra dengan hakikat kreatif dan imajinatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan salah satu bidang kajian pembelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan salah satu bidang kajian pembelajaran Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan salah satu bidang kajian pembelajaran Bahasa Indonesia disamping kebahasaan yang wajib disampaikan pada siswa sekolah, pengajaran sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah karya sastra. Berdasarkan yang diungkapkan Nurgiyantoro (1995: 272) bahasa dalam seni sastra ini dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lingkungan, kebudayaan, maupun hal-hal yang memungkinkan dapat membentuk

I. PENDAHULUAN. lingkungan, kebudayaan, maupun hal-hal yang memungkinkan dapat membentuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam karakter yang tercipta dari keluarga, lingkungan, kebudayaan, maupun hal-hal yang memungkinkan dapat membentuk karakter manusia itu masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Seorang pengarang bebas untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan imajinasinya untuk dituangkan dalam sebuah karya sastra. Karya sastra lahir karena adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumardja dan Saini (1988: 3) menjabarkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia, pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci