BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN"

Transkripsi

1 225 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bab V ini berisikan simpulan, implikasi, dan saran. Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut tentang: simpulan, implikasi, dan saran penelitian. A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mencoba untuk menyimpulkan laporan penelitian ini. Temuan-temuan penelitian ini disimpulkan dengan maksud untuk mempermudah dan mempertegas efektivitas penelitian yang peneliti lakukan. Simpulan tersebut diperoleh dari hasil resume dan menyimpulkan pada bab sebelumnya. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Latar belakang sosial budaya penulis dalam penciptaan novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah Terdapat pengaruh antara aspek sosiologi pengarang terhadap hasil karya yang diciptakan Andrea Hirata. Hal tersebut dikarenakan yang dijadikan objek cerita dalam novel-novel Andrea Hiarat adalah latar belakang kehidupannya sendiri. Demikian pula seluruh kisah selama menyelesaikan pendidikan mulai dari jenjang SD sampai dengan jenjang perguruan tinggi strata dua (S-2) telah Andrea Hirata ceritakan dalam bentuk novel. Tidak hanya itu Andrea Hirata juga menceritakan dalam novelnya seluruh kisah perjuangan demi mendapatkan cinta A Ling sampai pada akhirnya Andrea Hirata memutuskan untuk kembali ke kampung halaman. Namun demikian, fakta berbeda justru dimunculkan Andrea Hirata dalam novel Ayah. Karena dalam novel Ayah Andrea Hirata tidak mengambil peran sebagai tokoh dalam cerita, melainkan sebagai pencerita kisah kehidupan orang lain. Andrea Hirata sendiri telah menyelesaikan studi S1-nya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan juga telah menyelesaikan studi S2 di Universite de Paris Sorbonne (Perancis) dan Sheffeld Hallam University (Inggris) melalui beasiswa dari pemerintah to user Uni Eropa. Hingga saat ini Andrea

2 226 Hirata bekerja di PT Telkom Bandung dan telah menerbitkan sembilan novel, termasuk Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah. 2. Sosial budaya yang ditampilkan dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata Terdapat tiga aspek sosial budaya yang menonjol dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata, yaitu pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal. Pertama, jenis pekerjaan yang menonjol adalah pekerjaan sebagai penambang timah, khususnya dalam novel Laskar Pelangi dan Padang Bulan. Sedangkan dalam novel Ayah, masyarakat banyak bekerja pada sektor lain. Bidang pekerjaan lain yang ditonjolkan adalah sebagai guru, pedagang pasar, pemilik warung kopi, kuli panggul, dan buruh pabrik. Pekerjaan yang cukup unik adalah pekerjaan sebagai seorang detektif swasta dan pelatih burung merpati dalam novel Padang Bulan serta penyiar radio dalam novel Ayah. Kedua, aspek pendidikan sebagaimana diceritakan dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah lebih banyak menyajikan sisi pendidikan yang ramah dan humanis, namun pada sisi yang berbeda juga menggambarkan keadaan pendidikan di Belitong yang masih sulit diakses oleh masyarakat kecil. Hal tersebut sebagaimana muncul dalam novel Laskar Pelangi dan Padang Bulan, sedangkan dalam novel Ayah kondisi masyarakatnya relatif lebih maju dan akses pendidikan sudah tersedia sampai pada jenjang diploma dua atau D-2. Selain dikisahkan para tokoh yang semangat dalam meraih pendidikan, dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah juga ditemukan fakta bahwa masyarakat banyak yang masih mengalami buta huruf. Ketiga, aspek tempat tinggal dalam novel Laskar Pelangi banyak menunjukkan tempat-tempat dilakukannya cerita seperti di sekolah, di masjid Al Hikmah tempat mereka belajar mengaji, di pasar, di tempat penambangan timah, di hutan, di Gunung Selamur, di Sungai Lenggang dan Sungai Buta. Novel Padang Bulan juga memilih tempat yang secara umum masih di Belitong seperti ditempat penambangan timah, di warung kopi, rumah kediaman Ikal, di kota Tanjong Pandan, di kantor pos, dan di to gudang-gudang user bekas tempat instalasi

3 227 pencucian timah. Sedangkan dalam novel Ayah lokasi berlangsungnya cerita berada di Kampung Nira dan Belantik, seperti di sekolah, di rumah Sabari, di pabrik batako tempat Sabari bekerja, di ruang sidang pengadilan agama, dan di pasar. Selain itu juga ditunjukkan tempat-tempat yang jauh seperti di Aceh, Medan, dan Palembang. 3. Tanggapan pembaca terhadap novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata Terdapat kesamaan secara umum terhadap tanggapan pembaca pada novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah. Secara umum Andrea Hirata berusaha memotret fenomena sosial yang banyak menyajikan kejadian yang sesungguhnya terjadi dalam masyarakat objek ceritanya. Tema dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah adalah seputar cinta, pendidikan, dan tema-tema sosial seperti persahabatan, perjuangan hidup, serta keluarga. Tokoh yang banyak diidolakan dari ketiga novel tersebut adalah Lintang, Ikal, Bu Mus, Enong, Sabari, Zorro/Amiru, serta Ukun dan Tamat. Ditinjau dari segi historis maka cerita dalam novel-novel karya Andrea Hirata adalah sejarah kehidupannya sendiri dan temantemannya, sedangkan ditinjau secara kultural maka apa yang diceritakan Andrea Hirata sebagai suatu kejadian sudah menggambarkan budaya masyarakat objek ceritanya. Secara umum konflik yang diketengahkan dalam novel Laskar Pelangi sendiri lebih berpusat pada beberapa anak-anak yang harus sekolah dalam segala keterbatasan. Sedangkan dalam novel Padang Bulan, konflik yang lebih diketengahkan seputar usaha untuk mendapatkan cinta lama dengan tetap mengetengahkan persahabatan. Konflik dalam kehidupan sosial novel Ayah sendiri bercerita mengenai kisah cinta dan kisah seorang anak yang kemudian menjadi sorotan. Sedangkan pemecahan masalah dalam setiap novel tersebut tidak bisa disamakan, tetapi solusi pemecahan masalah yang ditawarkan sudah cukup berimbang dan cukup visibel serta bisa diterima oleh pembaca. Jalinan cerita antarnovel juga menunjukkan dua sisi yang bisa dikatakan saling berkaitan dan tidak saling berkaitan. Dikatakan saling berkaitan karena tokoh utamanya masih orang yang sama yaitu Ikal atau si penulis to user novel sendiri dalam novel Laskar

4 228 Pelangi dan Padang Bulan, tetapi dikatakan tidak berkaitan karena alur ceritanya tidak keseluruhannya berkaitan seperti dalam novel Ayah. 4. Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata Terdapat lima nilai pendidikan karakter yang menonjol dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata, yaitu religius, kerja keras, bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab. (1) Nilai pendidikan karakter religius oleh Andrea Hirata disajikan dalam bentuk yang khas, seperti dalam bentuk nasehat, dalam bentuk kesadaran pribadi tokoh, penyesalan karena telah berbuat kesalahan atau perbuatan dosa, pesan yang berkaitan langsung dengan perintah ajaran agama, dan pengagungan terhadap kebesaran Tuhan; (2) nilai karakter kerja keras seperti bekerja menjalakan tugas dengan rasa dedikasi tinggi, kerja keras dalam mendapatkan pendidikan dan meraih prestasi, kerja keras dalam upaya memenangkan ajang perlombaan, kerja keras dalam upaya menolong orang lain, kerja keras demi keluarga, dan kerja keras dalam urusan pengorbanan demi mendapatkan cinta; (3) nilai karakter bersahabat seperti hubungan persahabatan yang terjalin selama masa-masa sekolah, persahabatan dalam membantu antar sesama, bersahabat pena, persahabatan dalam urusan cinta kasih, dan bentuk persahabatan seperti saling memaafkan kesalahan orang lain; (4) nilai karakter peduli sosial yang ditunjukkan seperti peduli sosial dalam urusan pendidikan, peduli sosial dalam urusan cinta kasih, peduli sosial dalam urusan kemanusiaan, dan peduli sosial dalam urusan saling menolong dalam kesulitan orang lain; dan (5) nilai karakter tanggung jawab yang ditunjukkan seperti tanggung jawab dalam urusan pendidikan, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab dalam urusan pekerjaan, dan bentuk tanggung jawab dalam urusan menolong teman yang sedang dalam kesulitan. 5. Relevansinya dengan pembelajaran apresiasi prosa di perguruan tinggi Materi pembelajaran yang cocok menggunakan hasil analisis unsur sosiologi sastra dan nilai pendidikan karakter to user novel-novel karya Andrea Hirata

5 229 dalam kegiatan apresiasi prosa adalah mata kuliah Kritik Sastra jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang berdasarkan silabus pembelajaran pada topik dan subtopik (1) Hakikat apresiasi yang meliputi: a) pengertian, b) tujuan, dan c) bentuk-bentuk apresiasi sastra; serta topik dan subtopik (3) apresiasi prosa yang meliputi: a) memahami bentuk dan isi prosa, b) menikmati prosa secara rekreatif, dan c) menanggapi bentuk dan isi prosa. Selain itu, kegiatan apresiasi prosa yang cocok menggunakan hasil analisis dalam penelitian ini adalah mata kuliah Sosiologi Sastra. Materi yang dapat digunakan dalam silabus pembelajaran mata kuliah Sosiologi Sastra adalah pada topik dan sub topik (4) Sosiologi pengarang: biografi, latar belakang keluarga, sosial, ekonomi, dan lain-lain; (5) sosiologi karya: sastra sebagai dokumen budaya, sastra sebagai cerminan masyarakat dan zamannya, karya sastra sebagai unified whole; dan (6) sosiologi pembaca: dampak sosiologis terhadap pembaca, karya sastra untuk memberi ajaran moral, menghibur, atau mengajar sambil menghibur. B. IMPLIKASI Berdasarkan simpulan di atas, penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian kualitatif sastra, khususnya yang berkaitan dengan analisis novel mengenai aspek sosiokultural, nilai-nilai pendidikan karakter, dan kontribusinya terhadap pembelajaran apresiasi prosa. Penelitian ini diberi judul Aspek Sosiokultural dan Nilai Pendidikan Karakter Novel-novel Karya Andrea Hirata serta Kontibusinya terhadap Pembelajaran Apresiasi Prosa karena melakukan pengkajian terhadap karya sastra berupa novel. Hasil penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek lain yang relevan. Implikasi tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis adalah pengetahuan yang dapat menambah wawasan pembaca setelah membaca hasil penelitian ini. Implikasi teoritis hasil penelitian bahwa penelitian ini dapat menambah wawasan tentang cara mengkaji sebuah novel atau karya sastra dengan menggunakan to user kajian sosiologi sastra. Pengetahuan

6 230 mengenai aspek-aspek penelitian sosiologi sastra, bagaimana prosedur penelitiannya, teknik pengambilan data, dan melaporkan hasil penelitian dapat dipelajari siapa pun yang berminat dengan pembelajaran sastra. Bukan hanya mahasiswa, siswa juga dapat mempelajarinya sebagai tambahan ilmu bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, para peneliti sastra juga secara teoritis menjadi tahu mengenai nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel. Kajian sosiologi sastra dapat menjadi alternatif penelitian tentang sastra. Sosiologi sastra mengajak para peneliti sastra untuk mengkaji karya sastra secara luar dan dalam. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk meneliti lebih lanjut tentang aspek sosiokultural masyarakat Belitong berdasarkan latar belakang sosiokultural yang terdapat dalam novel. Penelitian ini dapat memperkaya informasi bagi para peneliti sastra secara umum mengenai khasanah kehidupan masyarakat Belitong baik sosiokultural maupun dari aspek pendidikan karakternya. Pada ranah penelitian ilmiah, hasil penelitian ini bisa dijadikan rujukan untuk meningkatkan kualitas penelitian ilmiah, khususnya pada kajian sosiologi sastra. Untuk itu penelitian ini bisa dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang bagi mahasiswa untuk memotivasi mencari landasan teori yang lebih kuat dan relevan tentang sosiologi sastra. Selanjutnya, implikasi teoritis dapat digunakan untuk memperdalam karya sastra, khususnya novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah karya Andrea Hirata yang dibedah berdasarkan kajian sosiologi sastra, nilai pendidikan karakater, dan konstribusnya dengan pembelajaran apresiasi prosa di perguruan tinggi. Penelitian ini mengemukakan teori tentang sosiologi sastra, nilai pendidikan karakter, dan kontribusinya dengan pembelajaran apresiasi prosa di perguruan tinggi yang dapat dijadikan sebagai tinjauan kepustakaan atau referensi lainnya. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sosiologi sastra terhadap unsur sosial budaya pengarang, sosial budaya dalam karya, dan tanggapan pembaca, secara teoritis turut membantu menginformasikan berbagai aspek sosiologis yang terdapat dalam karya sastra dan penciptaannya. Para peneliti sosiologi sastra dan peneliti sosial to user kemasyarakatan, hendaknya dapat

7 231 mengembangkan penelitian sejenis ini dengan sampel karya sastra yang lebih banyak. Analisis yang lebih mendalam dengan memadukan realitas kehidupan fiksi dengan dunia kenyataan. Bahwa fungsi sosial sastra dengan sasaran kajiannya adalah sejauh mana sastra dapat mengubah masyarakatnya dan sejauh mana sastra berfungsi sebagai penghibur. Selanjutnya, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan refleksi bagi para peneliti sastra untuk mengetahui nilai-nilai positif dalam menjalani kehidupan yang seimbang dengan memahami nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikan tuntunan atau teladan dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Nilai pendidikan karakter yang diselipkan dalam karya sastra merupakan hal-hal penting dan ajaran yang berguna bagi kemanusiaan untuk meningkatkan harkat dan martabat serta menjadikan manusia berbudaya, beragama, bermoral, bersosialisasi, dan beradaptasi sebagai makhluk sosial. Karya sastra, dalam hal ini novel banyak mengandung nilai-nilai pendidikan, khususnya sebagai pendidikan karakter generasi bangsa atau para mahasiswa. Ditengah menurunnya moralitas anak bangsa, novel sebenarnya mampu dijadikan senjata yang ampuh untuk memperbaiki karakter tersebut. Nilai pendidikan karakter yang disuguhkan dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah seperti menumbuhkembangkan sikap religius, kerja keras, bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab. Pengkajian terhadap karya sastra melalui pendekatan sosiologi sastra bisa dikembangkan dengan apresiasi karya sastra kepada mahasiswa dengan mengkaji sosiokultural lokal untuk menambah pengetahuan mahasiswa. Pendekatan ini memberikan fakta dari karya dan luar sastra itu sendiri berupa pengarang kreatif dan latar belakang sosial masyarakat Belitong. Dalam hal ini, pengajaran tidak hanya pada aspek kognitif, tetapi juga afektif bahkan psikomotorik. Hal tersebut bisa dicapai dengan peran pendidik yang tidak hanya menyampaikan kaidah sosiologi sastra, tetapi juga menggugah kesadaran mahasiswa sebagai manusia dengan memberikan gambaran keteladanan dan nilai-nilai edukatif karya sastra tersebut. to user

8 Implikasi Praktis Penelitian ini dapat memperluas wawasan mahasiswa, guru atau dosen, dan para peneliti sastra lainnya terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Belitong dalam ranah pekerjaan masyarakat Belitong, latar pendidikan masyarakat Belitong, dan latar tempat tinggal masyarakat Belitong yang tercermin dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata. Penelitian ini juga dapat menjadi pengetahuan yang baru bagi para peneliti sastra bahwa sebuah karya sastra tidak bisa dipandang dari sebelas sisi, melainkan dari berbagai sisi. Memandang karya sastra dari berbagai sisi akan membuat pembaca lebih memahami makna totalitas karya sastra yang disampaikan oleh pengarang dalam sebuah karya sastra, sehingga tidak timbul pemikiran-pemikiran negatif dari isi sebuah karya sastra. Para peneliti sastra dapat menjadikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah yang telah dianalisis dalam penelitian ini sebagai teladan dari sebuah karya sastra yang cenderung mengarah pada kehidupan yang diidealkan oleh manusia meski lahir dari kondisi sosial budaya masyarakat yang miskin. Gabungan daya imajinasi pengarang mampu mengarahkan alur cerita atau kisah para tokoh menjadi sosoksosok yang bisa ditiru sifatnya atau bahkan dihindarai. Pembaca dapat memilah dan memilih sosok-sosok yang bisa dijadikan panutan dalam menjalankan kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa, dan guru atau dosen untuk menanggapi secara positif tanggapan pembaca terhadap karya sastra yang ada dalam penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam mempelajari sastra. Selain itu juga dapat mengubah pandangan pembaca mengenai hal-hal yang sebelumnya tidak dipahami mengenai masyarakat Belitong terkait dengan novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata. Sebagaimana anggapan umum sering mengatakan antara teori sering kali tidak cocok dengan prakteknya di lapangan, justru hal tersebut yang harus dicari. Seperti novel Laskar Pelangi, Padang Bulan to user dan Ayah yang banyak bercerita

9 233 tentang kehidupan sosial maka hal tersebut sangat kuat untuk menanamkan nilainilai karakter yang positif. Karena novel-novel karya Andrea Hirata berangkat dari realitas sosial pengarang sehingga hal tersebut yang menjadi kelebihannya. 3. Implikasi Pedagogis Implikasi praktis hasil penelitian ini bahwa hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran apresiasi sastra di perguruan tinggi. Hal tersebut dikarenakan penelitian ini mengkaji aspek sosiologi sastra terhadap novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah karya Andrea Hirata yang penuh dengan nilai sosial dan pendidikan karakter. Hasil analisis terhadap aspek-aspek tersebut dapat dijadikan sebagai cermin kehidupan masyarakat dengan mengintegrasikan antara teori dan fakta sosial di masyarakat. Hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran apresiasi prosa pada jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Materi pembelajaran yang cocok menggunakan hasil analisis unsur sosiologi sastra dan nilai pendidikan karakter novel-novel karya Andrea Hirata berdasarkan silabus pembelajaran seperti pada topik dan subtopik (1) Hakikat apresiasi yang meliputi: a) pengertian, b) tujuan, dan c) bentuk-bentuk apresiasi sastra; serta topik dan subtopik (3) apresiasi prosa yang meliputi: a) memahami bentuk dan isi prosa, b) menikmati prosa secara rekreatif, dan c) menanggapi bentuk dan isi prosa. Hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran sosiologi sastra pada materi yang cocok jika menggunakan novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah sebagai bahan ajarnya berdasarkan silabus pembelajaran mata kuliah sosiologi sastra jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Materi pembelajaran yang cocok menggunakan hasil analisis unsur sosiologi sastra dan nilai pendidikan karakter novel-novel karya Andrea Hirata berdasarkan silabus pembelajaran seperti pada topik dan subtopik (4) sosiologi pengarang: biografi, latar belakang keluarga, sosial, ekonomi, dan lainlain. (5) Sosiologi karya: sastra sebagai dokupmen budaya, sastra sebagai cerminan masyarakat dan zamannya, karya to sastra user sebagai unified whole. Serta (6)

10 234 sosiologi pembaca: dampak sosiologis terhadap pembaca, karya sastra untuk memberi ajaran moral, menghibur, atau mengajar sambil menghibur. Penelitian ini dapat dijadikan patokan bagi mahasiswa, guru atau dosen, dan para peneliti sastra lainnya untuk berperilaku positif terhadap orang lain, melaksanakan nilai-nilai dan amanah positif yang terdapat dalam novel serta menghindari sikap dan perilaku buruk seperti perasaan cinta yang berlebihan. Dengan demikian, salah satu hasil penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran untuk mengubah sikap dan perilaku mahasiswa, guru atau dosen, dan para peneliti sastra lainnya agar menjadi lebih baik. Implikasi bagi guru atau dosen, khususnya dalam membelajarkan novelnovel yang banyak mengangkat kisah cinta. Guru atau dosen dapat mengarahkan siswa atau mahasiswanya untuk mengetahui duduk perkara dari setiap permasalahan percintaan dalam sebuah karya sastra. Jika terdapat hal yang negatif maka kewajiban bagi seorang guru atau dosen untuk dapat meluruskan hal tersebut sehingga tidak terjadi penyimpangan yang mungkin terjadi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengajaran khusunya di bidang kesusastraan. Guru atau dosen dapat mengaplikasikan dalam pengajaran dengan menginstruksikan peserta didik untuk mencari nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diambil dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Ayah karya Andrea Hirata seperti nilai pendidikan karakter religius, kerja keras, bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab. C. SARAN Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka dikemukakan beberapa saran sebagai pertimbangan untuk berbagai pihak antara lain. 1. Bagi Dosen a. Untuk dosen agar lebih selektif dan bervariasi dalam memilih novel sebagai bahan ajar dalam pembelajaran kesastraan di perguruan tinggi. Novel yang dipilih sebaiknya yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter dan aspek sosiologis yang to user tinggi sehingga dapat sekaligus

11 235 menjadi referensi dalam pembelajaran kesastraan di perguruan tinggi. Novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah karya Andrea Hirata dapat menjadi alternatif bahan ajar dalam pembelajaran kesastraan di perguruan tinggi karena memuat aspek sosiologis dan nilai-nilai pendidikan karakter yang positif dan dapat ditumbuhkembangkan pada diri mahasiswa calon pendidik masa depan melalui tokoh-tokoh dalam novel seperti tokoh Lintang, Ikal, Bu Mus, Enong, Sabari, dan Zorro atau Amiru. b. Agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dosen dalam proses pembelajaran mata kuliah apresiasi prosa di perguruan tinggi khususnya tentang pengamalan nilai-nilai pendidikan karakter dengan menggunakan novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah karya Andrea Hirata sebagai salah satu bahan ajarnya. 2. Bagi Mahasiswa a. Novel-novel karya Andrea Hirata memiliki kekhasan dan keunikan dalam menggambarkan aspek sosiokultural masyarakat Belitong, sehingga dianjurkan untuk memilih novel-novel karya Andrea Hirata sebagai bahan kajian sosiologi sastra. b. Adanya unsur-unsur sosiokultural yang beragam dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah karya Andrea Hirata yang dapat dijadikan bahan pengembangan dan pengetahuan untuk lebih memperbanyak wawasan mengenai keadaan sosial masyarakat Belitong. c. Hendaknya novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah dijadikan sebagai bahan bacaan wajib karena novel-novel karya Andrea Hirata telah banyak mendapatkan penghargaan dari dunia internasional. d. Untuk mahasiswa agar lebih dapat mencintai karya sastra Indonesia. Dengan mencintai karya sastra sendiri seperti novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah karya Andrea Hirata, diharapkan akan menumbuhkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat di dalam karya sastra tersebut, menambah pengetahuan mengenai nilai-nilai pendidikan karakter yang ditunjukkan to user dalam karya sastra Indonesia, serta

12 236 dapat menjadikan nilai-nilai budi pekerti yang disampaikan pengarang di dalam novel sebagai bentuk refleksi diri dalam hidup bermasyarakat. Selain itu, novel ini dapat menjadi contoh analisis karya sastra oleh mahasiswa dan dapat meningkatkan daya analisis mahasiswa dalam mengapresiasi karya sastra lain. 3. Bagi Pemerhati Sastra a. Kajian sosiologi sastra merupakan kajian yang mengungkap adanya keterkaitan antara sebuah karya, pengarang, dan keadaan suatu masyarakat yang digambarkan oleh pengarang melalui tokoh-tokoh dalam novel. b. Untuk pencinta dan penikmat karya sastra hendaknya menjadikan novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah sebagai suatu karya sastra yang mampu memberikan infomasi yang positif dan dapat dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. c. Untuk pecinta dan penikmat sastra dapat memberikan alternatif baru yang patut mendapatkan tempat tersendiri di kalangan penikmat sastra. Sastra jenis ini menjadi pilihan bagi para pecinta sastra untuk menggali dan menyelami cerita-cerita berbasis otobiografi dengan cara yang berbeda. Kreativitas pengarang dan keakuratan data-data yang dihimpun perlu dipertimbangkan agar novel-novel berbasis otobiografi ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca, bukan justru menjadi informasi yang merusak daya imajinasi pembaca. to user

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan penelitian, yaitu: 1. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka simpulan hasil penelitian sebagai berikut: Pengkajian perwatakan novel Di Kaki Bukit Cibalak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada diri pembaca. Karya juga merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah terlanjur dewasa. Kebanggaan kita terhadap anak-anak tidak hanya sebatas

BAB I PENDAHULUAN. sudah terlanjur dewasa. Kebanggaan kita terhadap anak-anak tidak hanya sebatas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak merupakan sebuah dunia yang penuh keceriaan, sebuah surga dunia yang sulit diperoleh kembali, bahkan tidak akan pernah oleh mereka yang sudah terlanjur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan yang terjadi di masyarakat ataupun kehidupan seseorang. Karya sastra merupakan hasil kreasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia semakin kompleks seiring perkembangan zaman. Manusia dilahirkan dengan berbagai permasalahan hidup yang dihadapinya. Perasalahan hidup manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dinikmati oleh pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan berbagai fenomena kehidupan manusia. Fenomena kehidupan manusia menjadi hal yang sangat menarik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan media komunikasi yang menyajikan keindahan dan memberikan makna terhadap kehidupan dan pemberian pelepasan ke dunia imajinasi (Budianta, 2006:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah suatu tulisan yang memiliki keindahan yang luar biasa karena menggambarkan tentang kehidupan. Seseorang yang berjiwa sastra akan menghasilkan suatu karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah seni yang banyak memanfaatkan simbol atau tanda untuk mengungkapkan dunia bawah sadar agar kelihatan nyata dan lebih jelas, pengarang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran karakter menjadi orientasi pengajaran di sekolah saat ini. Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil karya manusia, baik lisan maupun tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai estetika yang dominan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang terhadap realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deskripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31, mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah karya sastra itu diciptakan pengarang untuk dibaca, dinikmati, ataupun dimaknai. Dalam memaknai karya sastra, di samping diperlukan analisis unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner. Dalam hal ini, pengarang mengemukakan realitas dalam karyanya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik dalam segala hal (Maulana dkk, 2008: 363). Optimis juga berarti memiliki pengharapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sangat berperan penting sebagai suatu kekayaan budaya bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, mempelajari adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran, tentang apa yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran, tentang apa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra berfungsi menghibur dan sekaligus bermanfaat bagi pembacanya. Sastra menghibur dengan cara menyajikan keindahan, memberikan makna terhadap kehidupan (kematian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumardja dan Saini (1988: 3) menjabarkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat memberikan tanggapannya dalam membangun karya sastra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra pada era modern sekarang ini sudah memiliki banyak definisi dan berbagai penafsiran dari masyarakat. Sastra selalu dikaitkan dengan seni dan keindahan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui nilainilai yang terkandung dalam karya sastra. Sebuah karya sastra pada dasarnya mencerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang hakikat kehidupan dengan

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan pengungkapan dari pragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang) dan terjadi konflik-konflik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang. Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir (Wibowo, 2013:

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pada hasil temuan penelitian dan analisis data mengenai struktur, pandangan dunia pengarang, struktur sosial pengarang, nilai edukatif, dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam pembahasan terhadap novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Tokoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum adalah program kegiatan yang terencana disusun guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu kurikulum yang pernah berjalan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan anak-anak supaya memiliki visi dan masa depan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan anak-anak supaya memiliki visi dan masa depan sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan generasi penerus bangsa. Di pundaknya teremban amanat guna melangsungkan cita-cita luhur bangsa. Oleh karena itu, penyiapan kader bangsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114). Suatu karya sastra menampilkan pelbagai permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah sekaligus ujian untuk orangtuanya. Dalam perkembangannya pendidikan terhadap anak merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu zaman. Artinya, melalui karya sastra, kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang dan menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan keyakinan pengarang. Karya sastra lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak makna dan banyak aspek didalamnya yang dapat kita gali. Karya sastra lahir karena ada daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Horatius, yaitu dulce et utile yang berarti menghibur dan mengajar. Kesenangan dan

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Wiwid Widiyanto Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL..

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR ISI ABSTRAK..... KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. BAB I PENDAHULUAN ii iii iv vi ix Hlm 1.1 Lata Belakang Penellitian...... 1 1.2 Fokus Penelitian... 6 1.3 Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Sastra lahir atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dipakai untuk menyebutkan gejala budaya yang dapat dijumpai pada semua masyarakat global meskipun secara sosial, ekonomi dan keagamaan keberadaanya tidak merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat yang dialami pengarang, yang diungkapkan kembali melalui perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Dalam tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia dan segala macam kehidupannya. Di samping berfungsi sebagai media untuk menampung teori

Lebih terperinci

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

INTISARI BAB I PENDAHULUAN INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan baik dari dalam maupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan baik dari dalam maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak, berbicara membaca dan menulis.menulis merupakan kegiatan berbahasa yang memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang dengan menggunakan media bahasa untuk menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti mengungkapkan mengenai: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, dan (d) manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi manusia, bahkan sastra begitu akrab karena dengan atau tanpa disadari terdapat hubungan timbal balik antara keduanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang estetik. Sebuah karya sastra menjadi cermin kehidupan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya satra merupakan sebuah karya seni yang diciptakan seorang sastrawan yang mengandung unsur keindahan untuk dinikmati masyarakat, bukan hanya sekedar dibaca akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, melihat fenomena yang terjadi nampaknya perilaku generasi muda mengalami dekadensi nilai yang seharusnya dijunjung tinggi, terlihat dari sikap yang buruk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti seni), hasilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia dengan menggunakan bahasa untuk menghasilkan nilai estetika. Namun, dalam hal ini, pengarang menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya di masyarakat yang penuh dengan berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing memiliki keunikan sendiri-sendiri, demikian pula dibidang sastra, Indonesia sangat kaya dengan

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu perwujudan dari seni dengan menggunakan lisan maupun tulisan sebagai medianya. Keberadaan sastra, baik sastra tulis maupun bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2003:7). Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.

Lebih terperinci

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Peran bahasa asing sangatlah penting dalam menunjang eksistensi para insan pendidikan di era globalisasi ini. Tidak bisa dipungkiri, agar menjadi pribadi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan juga pengalaman yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Keindahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Psikologi berasal dari kata Yunani, psycheyang berarti jiwa dan logosyang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan (Jaenudin, 2012:1). Psikologi terus berkembang seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus dimiliki untuk mencapai kesuksesan. Setiap manusia harus dapat membiasakan diri melihat setiap masalah yang muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupannya selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya terbatas pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang mengekspresikan pikiran, gagasan maupun perasaannya sendiri tentang kehidupan dengan menggunakan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dan merupakan situasi yang wajar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua penelitian ilmiah dimulai dengan perencanaan yang seksama, rinci, dan mengikuti logika yang umum, Tan (dalam Koentjaraningrat, 1977: 24). Pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia. Pada konteks yang berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak adalah karya sastra yang dari segi isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak. Bahasa yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati

Lebih terperinci

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa yang terdapat dalam karya sastra memiliki keunikan tersendiri. Begitu pun penggunaan bahasa dalam novel angkatan Balai Pustaka. Penulis novel angkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Karya sastra sebagai hasil kreatif seorang pengarang tidak dapat lepas dari masyarakatnya. Seorang pengarang ketika mencipta sebuah karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra dijadikan sebagai pandangan kehidupan bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua orang, khususnya pecinta sastra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra mampu membuka pintu hati pembacanya untuk menjadi manusia berbudaya. Manusia berbudaya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dan bahasa merupakan dua bidang yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren, 1990:218).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu bentuk kontemplasi dan refleksi pengarang terhadap keadaan di luar dirinya, misalnya lingkungan atau masyarakat. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan pelbagai

Lebih terperinci

RESENSI BUKU. : Lalu Faesal Amrullah. Kelas : X MIPA 3. No. absen : 33 SMA NEGERI 5 MATARAM

RESENSI BUKU. : Lalu Faesal Amrullah. Kelas : X MIPA 3. No. absen : 33 SMA NEGERI 5 MATARAM RESENSI BUKU Nama : Lalu Faesal Amrullah Kelas : X MIPA 3 No. absen : 33 SMA NEGERI 5 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1. IDENTITAS BUKU A. Judul Buku : Laskar Pelangi B. Penulis : Andrea Hirata C. Penerbit

Lebih terperinci