ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG BEKASI. Hera Herisna Risn

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG BEKASI. Hera Herisna Risn"

Transkripsi

1 ANALYSIS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON LENDING IN HOME OWNERSHIP AT STATE SAVINGS BANK (PERSERO) BRANCH OFFICE BEKASI. Hera Herisna Risnandar Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma University Keywords: Accounting Information Systems, the provision of credit, and procedures of credit. ABSTRACT In line with the development of information technology, application of accounting information systems to support the process of granting mortgage loans, and internal control system applied to the PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Branch Office of Bekasi. The purpose of this study is to analyze the accounting information system providing mortgage loans in the PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Branch Office of Bekasi. In conducting research, analysis method used is descriptive analytical method, the method to give systematically and accurately about the facts, the nature of the relationship between the phenomenons under investigation in a company. From the analysis it is concluded that the procedures for filing and granting of loans on BTN Bekasi Branch outlines are already using the steps in accordance with the procedures set by Bank Indonesia and the relevant theory, especially in terms of granting mortgage loans. The implementation of accounting information system providing mortgage loans with the accounting system used at the Bank Tabungan Negara is a sigma system.application of accounting information system of mortgage loans that were applied by BTN adequate Bekasi Branch Office in accordance with the provisions adopted by the Bank Tabungan Negara which has achieved the efficiency and effectiveness, and already meets the characteristics of accounting information systems and the elements of accounting information systems.

2 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG BEKASI. Hera Herisna Risnandar Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi dapat menunjang dalam proses pemberian kredit kepemilikan rumah, dan sistem pengendalian intern yang diterapkan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi. Dalam melakukan penelitian, metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode untuk memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dari hubungan antara fenomena yang diteliti pada suatu perusahaan. Dari hasil analisis maka diperoleh kesimpulan bahwa prosedur pengajuan dan pemberian kredit pada BTN Kantor Cabang Bekasi secara garis besar sudah menggunakan langkahlangkah yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan teori yang relevan, khususnya dalam hal pemberian kredit kepemilikan rumah. Telah diterapkannya sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah dengan sistem akuntansi yang dipakai pada Bank Tabungan Negara adalah sistem sigma. Penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah yang diterapkan oleh BTN Kantor Cabang Bekasi telah memadai sesuai dengan ketetapan yang diterapkan oleh Bank Tabungan Negara di mana telah dicapai efisiensi dan efektivitas, serta sudah memenuhi karakteristik sistem informasi akuntansi dan adanya unsur-unsur sistem informasi akuntansi. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, pemberian kredit, prosedur kredit. I. PENDAHULUAN Pelaksanaan pembangunan di samping untuk meningkatkan pendapatan nasional sekaligus harus menjamin pembagian yang merata bagi seluruh rakyat. Hal ini bukan hanya dalam meningkatkan produksi saja tetapi juga untuk mencegah melebarnya jurang pemisah antara kaya dan miskin sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan pembangunan di Indonesia. Perbankan merupakan salah satu faktor usaha yang sangat penting bagi kemajuan sektor-sektor usaha lainnya. Bisnis perbankan ini mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dengan bisnis manufaktur pada umumnya. Hal ini karena perbankan merupakan suatu bisnis kepercayaan masyarakat, dimana kelangsungan bisnis ini tergantung

3 pada kepercayaan masyarakat pada sektor perbankan. Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Bank Tabungan Negara adalah lembaga keuangan milik negara. Seperti lembaga keuangan pada umumnya, BTN merupakan lembaga keunganan milik negara yang bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BTN merupakan bank umum pemerintah yang berfungsi sebagai agen pembangunan. BTN adalah bank yang secara khusus telah berpengalaman dalam pembiayaan kredit kepemilikan rumah, dan secara resmi ditetapkan oleh pemerintah untuk menangani pembiayaan kredit perumahan pada tahun Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi dapat menunjang dalam proses pemberian kredit kepemilikan rumah, dan sistem pengendalian intern yang diterapkan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi. Melihat proyeksi trend pembiayaan ke depan, yaitu bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bersifat konsumtif. Kebutuhan yang paling mendesak adalah kebutuhan perumahan. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses dan penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah, juga terkait mengetahui sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam pemberian kredit kepemilikan rumah. Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikan masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pengajuan dan pemberian kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi? 2. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi? 3. Apakah sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah yang diterapkan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi sudah memadai? II. TELAAH PUSTAKA

4 Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin creditum yang berarti kepercayaan atau kebenaran. Dalam praktek sehari-hari pengertian kredit selanjutnya berkembang menjadi luas. Kredit diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan satu janji pembayarannya ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa: Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sistem informasi yang berbasis komputer sekarang dikenal dengan istilah sistem informasi akuntansi atau SIA (Accounting Information System atau AIS). SIA adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Definisi sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen akuntansi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Sistem informasi akuntansi merupakan subsistem sistem informasi manajemen yang mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern. Karakteristik sistem informasi akuntansi yang baik adalah dengan dipenuhinya usefulness, economy, reliability, customer service, capacity, simplicity, dan flexibility. Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan penyusunan sistem akuntansi antara lain : 1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru. 2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. III. METODE PENELITIAN

5 Objek penelitian yang diteliti adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara, yaitu PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, dan studi terhadap dokumen dan catatan perusahaan. Data yang diperoleh kemudian disusun, diolah, dan selanjutnya dilakukam analisis terhadap teori yang relevan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan data dan fakta yang diperoleh untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi dengan membandingkan data yang ada dengan teori yang relevan. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis data dan membandingkan data yang ada dengan teori yang relevan sehingga akan memberikan hasil yang konkrit akan permasalahan, kemudian dilakukan analisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. IV. PEMBAHASAN 4.1. Prosedur Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah Prosedur pemberian kredit KPR bersubsidi yang dilaksanakan oleh PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Bekasi sudah baik dan terstruktur. Hal ini dapat dilihat dari semua tahap yang telah dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara Indonesia Kantor Cabang Bekasi dalam memberikan kredit, di mana tahap-tahap atau prosedur pemberian kredit tersebut merupakan prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh bank pada umumnya dalam memberikan kredit pada debitur, hanya terdapat sedikit perbedaan tergantung pada kebijakan masing-masing bank, dan secara garis besar sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Tahap-tahap atau prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Bekasi adalah sebagai berikut:

6 1. Nasabah/calon debitur yang ingin mengajukan permohonan kredit datang ke bank BTN untuk mendapatkan informasi. 2. Bagian loan service akan memberikan formulir permohonan kredit perorangan dan mereka akan menjelaskan mengenai petunjuk pengisian formulir tersebut beserta datadata yang diperlukan. Persyaratan-persyaratan kredit yang harus dipenuhi oleh calon debitur adalah sebagai berikut: a. Bagi setiap pemohon: - Foto copy KTP suami istri (apabila sudah menikah). - Foto copy kartu keluarga. - Foto copy surat nikah atau surat pernyataan belum nikah dari lurah. - Foto copy bukti WNI. - Foto copy buku tabungan. - Foto copy bukti setoran biaya proses. - Pas fhoto terbaru ukuran 3 x 4 suami istri. - Foto copy NPWP. b. Bagi pemohon berpenghasilan tetap: - Surat keterangan dari instansi atau perusahaan yang bersangkutan yang menerangkan bahwa calon pemohon kredit belum pernah mendapatkan fasilitas kredit BTN. - Surat keterangan gaji atau slip gaji terakhir. - Foto copy NIP/NRP. c. Bagi pemohon berpenghasilan tidak tetap: - Surat keterangan dari lurah. - Surat keterangan rincian penghasilan. - Foto copy SIUP/NPWP. - Foto copy rekening koran tiga bulan terakhir. Setelah formulir diisi oleh pemohon atau calon debitur, formulir tersebut diserahkan kepada bagian loan service beserta data-data yang diperlukan untuk diperiksa mengenai kelengkapannya. Apabila persyaratan tesebut telah dipenuhi, maka petugas loan service akan mencatat atau meregister data permohonan ke dalam File Informasi Pemohon (FIP). Selanjutnya petugas akan mencetak slip skedul wawancara sebanyak 2 (dua) rangkap, yaitu:

7 a. Lembar 1 diserahkan kepada pemohon untuk dibawa pada saat akan wawancara. b. Lembar 2 diserahkan kepada petugas wawancara beserta map berkas permohonan. 3. Pada hari yang telah ditentukan dalam slip jadwal wawancara, pemohon datang dan menyerahkan slip jadwal wawancara, selanjutnya dilakukan wawancara antar pihak BTN dengan calon debitur. Tujuan dilakukannya wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi serta masukan-masukan mengenai keadaan yang sebenarnya pemohon sebagai bahan pertimbangan dan pencocokan antara data pada formulir permohonan dengan keadaan yang sebenarnya. Tahap-tahap yang dilakukan pada saat proses wawancara, yaitu: a. Pewawancara wajib memberikan informasi yang optimal sehubungan dengan kredit yang akan diberikan kepada pemohon, baik dari formulir permohonan, kelengkapan data, hak dan kewajiban pemohon, tingkat suku bunga serta ketentuan umum pengembalian kredit. b. Pewawancara akan mengajukan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk meneliti data formulir permohonan kredit yang telah diisi oleh pemohon, pertanyaan tersebut akan difokuskan untuk mendapatkan keyakinan mengenai: - Kebenaran data pemohon. - Kebenaran penghasilan pemohon. - Apakah pemohon mempunyai penghasilan lain yang harus dibayar setiap bulannya. Selanjutnya setelah wawancara dilaksanakan, petugas wawancara akan memberikan tanda pengesahan pada slip jadwal wawancara sebanyak 2 (dua) lembar yang menjelaskan bahwa kegiatan wawancara telah dilaksanakan. 4. Setelah wawancara selesai dilakukan, bagian loan service akan melaksanakan analisa kredit terhadap hasil wawancara, kelengkapan syarat-syarat, nilai agunan dan hasil akhir dengan maksud agar kredit yang diberikan mencapai tujuan yaitu aman dan terarah. Tujuan utama dari analisa kredit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa calon debitur mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya kepada bank secara teratur, baik pembayaran pokok maupun bunganya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Dalam melakukan analisa kredit menggunakan prinsip 5C sebagai dasar pemberian kredit, yaitu: 1) Character

8 Penilaian ini berdasarkan reputasi calon debitur dan latar belakang atas pengalaman calon debitur dalam memenuhi kewajibannya terhadap perusahaan, selain itu pemohon tidak termasuk ke dalam daftar hitam, daftar kredit macet Bank Indonesia. Hasil tersebut harus dapat menyimpulkan bahwa calon debitur beritikad baik, jujur, dan tidak akan mempersulit pihak bank di kemudian hari. 2) Capacity Penilaian ini diutamakan pada kemampuan calon debitur untuk dapat mengembalikan dana kredit yang telah diberikan perusahaan pada jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, biasanya hal ini dapat dilihat dari penghasilan calon debitur. 3) Capital Penilaian atas modal yang disetor dapat berupa uang muka yang diberikan oleh pemohon kepada pihak bank. 4) Collateral Pada umumnya setiap aktivitas perkreditan bank diperlukan suatu agunan yang digunakan sebagai sumber pembayaran kembali kredit jika debitur mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya di kemudian hari. Analisa terhadap jaminan dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk BTN melalui Surat Penegasan Appraiser (SPA). 5) Condition Penilaian ini dititikberatkan pada kondisi atau keadaan politik, sosial, ekonomi dan budaya yang akan mempengaruhi pada suatu saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinan dapat mempengatuhi kelancaran pengembalian kredit yang telah diberikan. Setelah proses analisa kredit dilaksanakan, petugas akan menyerahkan formulir hasil wawancara ke bagian loan service dan bagian loan service akan memperbaharui data pada File Information Pemohon (FIP). 5. Bagian loan administration akan menerima berkas pemohon dari loan service, selanjutnya petugas akan membuat listing permohonan kredit dengan menyerahkannya kepada bagian loan administration akan membuat Daftar Usulan Pemohon (DUP) per

9 jenis kredit dan membuat undangan Rapat Komite Audit (Rakomdit). Rapat komite audit ini dihadiri oleh: a. Kepala cabang b. Kepala unit kredit c. Kepala seksi d. Loan service officer e. Analis (Appraiser) Rapat ini bertujuan untuk mendapatkan keputusan yang baik apakah kredit yang diajukan oleh calon debitur akan disetujui, direkomendasikan atau ditolak. Setelah rakomdit selesai, maka peserta rakomdit akan membubuhkan tandatangannya pada DUP, bagian loan administration akan memisahkan berkas permohonan kredit yang disetujui atau ditolak berdasarkan DUP tersebut, kemudian bagian loan service melakukan koreksi pada file informasi pemohon. 6. Setelah permohonan kredit diterima, maka selanjutnya pihak bank memberikan informasi bahwa permohonan disetujui. Untuk selanjutnya dijadwalkan untuk akad kredit (perjanjian kredit). 7. Bagi calon debitur, dalam pra akad harus memenuhi persyaratan berikutnya yaitu membuka rekening tabungan dengan membayar biaya-biaya yang telah ditetapkan oleh bank. 8. Bagi pihak bank, dalam pra akad ini mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan akad seperti: a. Pembukaan fasilitas nasabah b. Pemeliharaan jaminan c. Berkas-berkas untuk akad d. Notaris 9. Setelah kedua belah memenuhi kewajiban masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan perjanjian (akad) antara calon debitur dengan pihak bank. Hal-hal yang tertera dalam akad kredit atau perjanjian kredit adalah sebagai berikut: a. Maksimum kredit ini adalah jumlah yang tertera dalam maksimal kredit yaitu jumlah tertinggi yang diizinkan kepada si penerima kredit. b. Jangka waktu, menunjukkan berapa lama waktu yang diberikan untuk pembayaran atau pelunasan kembali kredit tersebut.

10 c. Keperluan kredit. d. Bunga atau provisi, merupakan penetapan bunga sesuai dengan kebijakan bank. e. Bea materai, dalam akad kredit tersebut dikenakan bea materai. f. Bentuk kredit. g. Cara penarikan dan cara pelunasan. h. Jaminan kredit, dalam jaminan atau agunan harus dikemukakan secara terperinci seperti jumlah jaminan, nilai jaminan dan status kepemilikannya. i. Asuransi, seperti jaminan kredit sebaiknya diasuransikan sesuai dengan sifat jaminan tersebut. 10. Permohonan kredit yang telah disetujui diserahkan kepada bagian loan administration untuk dibuatkan Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K). Setelah SP3K keluar dan ditandatangani pemohon, calon debitur diperkenankan untuk mengikuti acara akad kredit yaitu acara penandatanganan daftar realisasi kredit, dan perjanjian ini dihadiri oleh notaris dan developer untuk kredit KPR, sedangkan untuk kredit non-kpr tidak dihadiri oleh developer. 11. Proses berikutnya adalah proses akuntansi. Setelah akad selesai, kemudian oleh bagian akuntansi menyelesaikan administrasi keuangan dengan membuatkan nomor kode pembiayaan, serta memo pendebetan dan laporan pembiayaan ke Bank Indonesia untuk diregistrasi. 12. Bagian akuntansi memberikan memo tersebut ke teller untuk dicairkan dalam bentuk transfer ke rekening penjual atas rumah yang akan dibeli. 13. Teller memberikan bukti transfer ke bagian akuntansi untuk kemudian diproses sampai menjadi laporan keuangan. 14. Selanjutnya ketika nasabah melakukan pembayaran angsuran atau pelunasan, maka secara otomatis sistem akan mengkredit ke pinjaman. 15. Pengawasan lancar tidaknya pembayaran angsuran dilakukan oleh bagian administrasi keuangan. Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen, pihak bank melakukan pengawasan dengan tujuan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya dengan baik dan bank terhindar dari resiko perkreditan. Pengawasan kredit dilakukan atas pembayaran angsuran kredit.

11 4.2. Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah Tahap Pra Realisasi Kredit Setelah hasil Rapat Komite Audit (Rakomdit) menyetujui pengajuan pinjaman, maka selanjutnya bagian loan service memberitahukan kepada nasabah. Pemberitahuan tersebut terdiri dari perjanjian pengikatan (akad) berikut kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi nasabah. Untuk nasabah dalam masa pra akad ini harus membuka rekening tabungan serta membayar biaya pra realisasi. Cara membuka rekening tabungan adalah mengajukan permohonan pembukaan rekening kepada costumer service. Setelah itu costumer service membuatkan CIF (Customer Identification Form). Bentuk dari CIF ini adalah nomor yang sifatnya unik yaitu masing-masing nasabah memiliki CIF yang berbeda-beda. Masing-masing nasabah hanya memiliki satu CIF walaupun memiliki lebih dari satu tabungan pada bank yang sama. CIF ini berisi data lengkap nasabah. Setelah dibuatkan CIF maka akan diberikan nomor rekening. Setiap produk tabungan memiliki nomor rekening yang berbeda, sehingga jika nasabah ingin membuka lebih dari satu produk tabungan maka akan mempunyai lebih dari satu nomor rekening sesuai jumlah tabungan yang dibuka. Kemudian setelah mempunyai buku tabungan, nasabah membayar biaya pra realisasi kepada teller. Setelah membuat CIF dan nomor rekening, bagian customer service memberikan data tersebut kepada bagian loan administration. Bagian loan administration mendapat dua input data yaitu dari customer service terkait data pembukaan fasilitas tabungan dan dari bagian loan service terkait data pengajuan pinjaman. Bagian ini kemudian membuat Customer Facility Number (CFN) terkait pinjaman yang diajukan. Isi dari CFN adalah : 1. Harga jual bank kepada nasabah 2. Tanggal akad 3. Data nasabah 4. Tanggal jatuh tempo Kegiatan kedua yang dilakukan bagian loan administration ini adalah melakukan pemeliharaan jaminan. Kegiatan tersebut adalah mendaftarkan jaminan yang akan diberikan nasabah. Kegiatan terakhir adalah merinci biaya-biaya yang harus dibayar nasabah. Perincian biaya dilakukan sebelum nasabah membuka rekening tabungan dan membayar biaya pra akad sehingga nasabah mengetahui besarnya biaya yang harus dibayar, dengan kata lain bahwa kegiatan pembiayaan bersifat paralel.

12 Tahap Realisasi Kredit Pada tahap realisasi kredit ini terdapat persyaratan pokok yang harus dipenuhi oleh pihak bank, developer dan debitur. 1. Pihak BTN a. Menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K) kepada calon debitur yang disetujui permohonan kreditnya. b. Menetapkan dan mengundang calon debitur untuk pelaksanaan akad kredit sesuai tanggal yang ditentukan. c. Menetapkan dan mengundang pejabat notaris. 2. Pihak developer a. Telah meminta pihak appraisal untuk melakukan pemeriksaan akhir (LPA) atas agunan tanah dan rumah yang akan direalisasikan dan LPA telah diterima BTN sebelum pelaksanaan akad kredit. b. Telah menyelesaikan kesiapan sarana dan prasarana c. Rumah yang akan direalisasikan telah selesai 100% d. Sertifikat dan IMB induk telah diterbitkan 3. Pihak debitur a. Telah menyediakan dana dalam rekening tabungannya sebesar biaya pra realisasi yang tertera dalam SP3K. b. Debitur wajib mengikuti pelaksanaan proses akad kredit. c. Debitur telah melihat kembali kondisi fisik bangunan sebelum pelaksanaan akad kredit. d. Telah menyelesaikan pembayaran uang muka ke developer Tahap Pasca Realisasi Kredit Setelah akad berlangsung, kepala cabang memerintahkan bagian loan administration untuk menindak lanjuti kegiatan pasca akad. Kemudian bagian ini melakukan beberapa kegiatan terkait kegiatan pasca akad yaitu : 1. Meregister dan menyimpan dokumen akad dan jaminan baik soft copy maupun hard copy, serta mengurus kelengkapan akad dan fasilitas yang akan diperoleh nasabah seperti akta tanah, IMB, asuransi jiwa, dan asuransi kebakaran.

13 2. Memasukkan data nasabah ke sistem yang dikenal dengan CFN (Customer Facility Number), yang selanjutnya setiap transaksi langsung masuk ke sistem. 3. Membuat memo pendebetan biaya realisasi dan memo pencairan dana pinjaman. Memo tersebut diserahkan kepada kepala cabang untuk diotorisasi. Sistem administrasi dan akuntansi di BTN menggunakan sistem sigma, dimana setelah data-data yang diperlukan dimasukkan ke dalam sistem, maka secara otomatis setiap pengolahan transaksi akan dikerjakan oleh sistem, sedangkan bagian yang terkait hanya memasukkan transaksi yang terjadi. Customer Service memberikan CIF & No. Rek Loan Service memberikan kelengkapan akad Loan Administration mengecek kelengkapan, meregister, menyimpan, dan memasukkan data ke sistem Teller SIGMA Acc&Control Mengecek hasil dari sigma Lap Loan Inquiry Transaksi angsuran nasabah Mendebet kas & masukkan no rek nasabah Jurnal & Lap Keuangan Sumber : PT. Bank Tabungan Negara (Persero), 2010 Gambar 4.1 Sistem Akuntansi Semua proses transaksi dilakukan oleh sistem sigma. Cara kerja sistem ini adalah dengan menggunakan kode nasabah. Kode nasabah yang dibuat untuk dimasukkan ke dalam sistem itulah yang disebut Customer Facility Number (CFN). Berikut adalah ilustrasi Customer Facility Number : xxxxxxxx SSB xx No urut Jenis pinjaman CIF Nomor CFN ini untuk seterusnya menjadi kode pinjaman untuk satu nasabah, sehingga yang muncul di jurnal ketika nasabah membayar angsuran adalah kode nomor

14 tersebut, bukan nama nasabah. Hal ini untuk menjaga kerahasiaan nasabah. Data CFN ini juga berfungsi untuk memgetahui dan memantau semua hal terkait kelancaran pembayaran nasabah. Sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada bank BTN sudah ditunjang dengan adanya karakteristik sistem informasi akuntansi yaitu: 1. Usefulness Penerapan system informasi akuntansi dalam pemberian kredit pada bank BTN sudah menghasilkan informasi yang berupa pemberian kredit yang akurat dan tepat waktu. 2. Economy Seluruh komponen dari sistem sudah dapat memberikan sumbangan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, termasuk semua laporan dan pengendalian sistem. 3. Reliability Dalam sistem pemberian kredit bank BTN sangat memperhatikan kelengkapan persyaratan berkas-berkas kredit untuk kepentingan kelancaran pemberian kredit. Bank juga telah menerapkan analisis kredit yang baik dalam menganalisis persyaratan dokumen kredit dan latar belakang debitur untuk menghindari masalah dan resiko pada masa yang akan datang. 4. Customer service Semua bagian dalam prosedur pemberian kredit terutama staff customer service dan teller yang secara langsung memberikan pelayanan kepada debitur sudah memberikan pelayanan yang baik dan efisien untuk dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan keopada debitur. 5. Capacity Kapasitas dari suatu sistem cukup memadai yang dimiliki sistem serta keandalan, keakuratan, dan kebenaran informasi dan dokumen lebih terjamin dalam proses pemberian kredit. 6. Simplicity Sistem pemberian kredit KPR pada bank BTN sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua pengguna dan bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian kredit. 7. Flexibility Sistem pemberian kredit yang dijalankan pada bank BTN merupakan sistem yang luwes dan fleksibel.

15 Selain ditunjang oleh karakteristik sistem informasi akuntansi, juga ditunjang dengan adanya unsur-unsur sistem informasi akuntansi yaitu sumber daya manusia di mana sumber daya manusia pada bank BTN telah terbagi sesuai dengan tugas dan wewenang yang tergambar dalam struktur organisasi, adanya prosedur pemberian kredit yang dijalankan sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia dan adanya alat-alat yang digunakan antara lain: 1. Formulir yang terdiri dari formulir persyaratan permohonan kredit, formulir permohonan kredit, dan formulir pembukaan rekening tabungan. 2. Catatan berupa jurnal-jurnal pemberian kredit, buku besar kredit beserta buku besar pembantunya, serta memo pencairan dan memo pendebitan. 3. Laporan yang dibuat secara berkala, baik bulanan, triwulan, dan tahunan yang diperuntukkan bagi pihak intern maupun ekstern bank. 4. Komputer yang digunakan untuk menjalankan sistem dan menyimpan data-data yang digunakan, untuk mempercepat pengolahan data serta menjamin ketelitian sehingga prosedur berjalan dengan cepat dan tepat waktu. V. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Prosedur pemberian kredit KPR bersubsidi yang dilaksanakan oleh PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Bekasi sudah baik dan terstruktur. Di mana tahaptahap atau prosedur pemberian kredit tersebut merupakan prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh bank pada umumnya dalam memberikan kredit pada debitur, hanya terdapat sedikit perbedaan tergantung pada kebijakan masing-masing bank, dan secara garis besar sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan Bank Indonesia. 2 Sistem akuntansi yang dipakai pada Bank Tabungan Negara adalah sistem sigma, di mana secara prinsip dapat dikatakan tidak bermasalah mengingat sistem hanya sebagai alat untuk mempermudah dalam memberikan output laporan secara efisien. Telah diterapkannya sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi. 3 Penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit kepemilikan rumah yang diterapkan oleh Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Bekasi telah memadai sesuai dengan ketetapan yang diterapkan oleh bank di mana telah dicapai efisiensi dan

16 efektivitas. Penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit ini sudah sesuai dengan teori-teori yang relevan dengan masalah yang dianalisis, di mana sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada bank BTN sudah memenuhi karakteristik sistem informasi akuntansi yaitu: usefulness, economy, reliability, customer service, capacity, simplicity, dan flexibility, serta unsur-unsur sistem informasi akuntansi yaitu: sumber daya manusia, prosedur pemberian kredit dan alat-alat yang digunakan seperti formulir, catatan, laporan dan komputer. DAFTAR PUSTAKA Bodnar, George H dan William S, Hopwood Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kesembilan, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Febryanty Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Sistem Pengajuan dan Persetujuan Kredit pada PT. BPR. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma Jakarta. Ferdiansyah Studi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemberian Kredit (Studu Kasus pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Kantor Cabang Pembantu Kopo Bandung). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Widyatama Bandung. Hall, James A Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 Oktober 2004, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Ketiga, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mawardi, Taufik Arsad Penerapan Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Jakarta. Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI. Jakarta. Mulyadi Sistem Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta. Narko Sistem Akuntansi, Edisi Kelima, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta. Siamat, Dahlan Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter dan Perbankan, Edisi Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

17 Suherman, Maman dan Chandra Christiana Peranan Sistem Informasi Kredit dalam Menunjang Pemberian Kredit Usaha di PT. BRI (Persero) Cabang Banjar Unit Banjar. Jurnal Akuntansi. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Supramono, Gatot Perbankan dan Masalah Kredit : Suatu Tinjauan di Bidang Yuridis, Edisi Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso Bank Lembaga Keuangan Lain, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)Tbk CABANG BEKASI Nama : MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : 46209934 Kelas : 3DA04 Dosen Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

Lebih terperinci

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Nama : Aulia Kurniasari NPM : 51213499 Program Studi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian atau langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan saran untuk Bank BTN Cabang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan, deposito, dan giro serta menyalurkannya

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Andrian Fauline Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja praktek dan menuangkannya dengan judul PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA Nama : GITA FALINI NPM : 24214583 Kelas : 3EB30 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Kredit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BPR. Febryanty

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BPR. Febryanty EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BPR Febryanty Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok-16424 febryanty@studentsite.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, mengenai Studi Tentang Analisis Keuangan untuk Menilai Kelayakan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK 3.1 Bank 3.1.1 Pengertian Bank Istilah bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang digunakan oleh banker untuk melayani kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Kediri) Nodhita Argitasari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Rizka Maulidhia Enanto (0610233175) Dosen Pembimbing: Lutfi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/ 38 /DPNP tanggal 31 Desember 2010 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI Lampiran Surat

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK BRI AGRO KANTOR CABANG PEMBANTU DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya yang beralamat

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya yang beralamat BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis ditempatkan dibagian Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan maraknya bank syariah, kini perbankan mempunyai dua opsi untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu KPR syariah dari bank syariah yang dikenal dengan istilah Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah BAB IV PEMBAHASAN A. Kriteria Pembiayaan Griya BSM 1. Manfaat Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah Jangka waktu pembiayaan hingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dan mempunyai peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical), BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA A. Mekanisme Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kendaraan Pembiayaan

Lebih terperinci

ANALISIS KREDIT AGUNAN RUMAH BTN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RENOVASI RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG BEKASI

ANALISIS KREDIT AGUNAN RUMAH BTN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RENOVASI RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG BEKASI ANALISIS KREDIT AGUNAN RUMAH BTN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RENOVASI RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG BEKASI Nama : Erna Nur Elihidayah NPM : 52213949 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan kegitan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. untuk memperoleh informasi, bukti yang cukup, mengidentifikasi kelemahan

BAB 4 PEMBAHASAN. untuk memperoleh informasi, bukti yang cukup, mengidentifikasi kelemahan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Evaluasi Saat melakukan evaluasi terhadap prosedur pemberian kredit pemilikan rumah, dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan lebih terencana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat,bak merupakan perusahaan yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan

Lebih terperinci

Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji

Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji NAMA : Muhamad Arfan NPM : 44212773 JURUSAN : Akuntansi Komputer PEMBIMBING : Dr. Sudaryono,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri)

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri) AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri) Fransisca Natalia Tumurang Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA i PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari empat bab yang telah diuraikan sebelumnya, maka sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan judul Prosedur pemberian

Lebih terperinci

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG BAB IV PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG A. Pengertian Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro ib pada Bank BRISyariah Kantor Cabang Padang 1. Pengertian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek penyaluran kredit,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan 1. Prosedur Permohonan Pembiayaan 1 Mengisi formulir dan menandatangani

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB yaitu Kredit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB yaitu Kredit BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Oundrey Kurnia Pryatma selaku Account Officer di bank

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang

BAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) Oktavia Rahajeng Lestari, Siti Ragil, Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : YENI RAHMA MEI SAPUTRI NIM : 2012110486 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur Pemberian KPR Pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur Pemberian KPR Pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Prosedur Pemberian KPR Pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. Untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah dari Bank CIMB Niaga seorang debitur atau pemohon harus mengikuti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem dan merupakan tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan. Analisa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program 101 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Jawab

DAFTAR WAWANCARA Jawab 89 DAFTAR WAWANCARA 1. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada Bank Prekreditan Rakyat Jawab a. Bagi pihak pemberi kredit/kreditur (bank) Pemberian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, BUPATI PENAJAM PASER UTARA 11 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PINJAMAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA BERGULIR

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) Irmalia Ayu Ningsih Topowijono, M.Si Nengah Sudjana, M.Si Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Griya Menurut Ibuk Silvany selaku Area Consumer Banking Manager, prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL PENGAJUAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA BANK BNI KONVENSIONAL KANTOR KAS DRIYOREJO GRESIK

AUDIT OPERASIONAL PENGAJUAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA BANK BNI KONVENSIONAL KANTOR KAS DRIYOREJO GRESIK AUDIT OPERASIONAL PENGAJUAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA BANK BNI KONVENSIONAL KANTOR KAS DRIYOREJO GRESIK UTAMI DEWI SETYORINI Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Narotama Surabaya ABSTRAK

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Fungsi bank 1) Pengertian Bank Bank menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Warjiyo, 2004). pembayaran dan peredaran uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Warjiyo, 2004). pembayaran dan peredaran uang. digilib.uns.ac.id 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Definisi Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari

BAB V KESIMPULAN. bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari BAB V KESIMPULAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari hasil penelitian terkait dengan prosedur pemberian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Loan Service. Tugas tugas yang dilaksanakan antara lain : sesuai dengan prosedur pemberian kredit yang benar.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Loan Service. Tugas tugas yang dilaksanakan antara lain : sesuai dengan prosedur pemberian kredit yang benar. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama penulis melaksanakan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian Loan Service. Tugas tugas yang dilaksanakan antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pelaksanaan Produk Pembiayaan KPR pada Bank Jateng Syariah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertindak sebagai sumber permodalan dan perantara keuangan dengan menyediakan mekanisme transaksi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : SISKA PRASTYAWATI NIM : 2012110283 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bank 1.2.1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. bagan struktur organisasi dan flowchart proses kredit.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. bagan struktur organisasi dan flowchart proses kredit. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Suherman dan Christiana (2008), menyimpulkan bahwa PT.BRI Cabang Banjar Unit Banjar telah melakukan sistem informasi kredit dengan menerapkan unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehari-hari yang menuntut masyarakat untuk menggunakan jasa-jasa bank. Para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehari-hari yang menuntut masyarakat untuk menggunakan jasa-jasa bank. Para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perbankan Peranan bank sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kebutuhan sehari-hari yang menuntut masyarakat untuk menggunakan jasa-jasa bank. Para ahli ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba Banguntapan 1. Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk), 5 lembar 2. Foto copy Kartu Keluarga, 1 lembar 3. Foto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya (Mangani, K.S:2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya (Mangani, K.S:2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian bank Bank adalah anggota lembaga keuangan yang paling dominan, mampu memobilisasi dana, mengumpulkan dan mengalokasikan dana dalam jumlah besar dibandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. IAPI (2011:319.2) pengertian pengendalian intern adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. IAPI (2011:319.2) pengertian pengendalian intern adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengendalian Intern Pengertian Pengendalian Intern Pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan agar aktivitas perusahaan bisa berjalan dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja 1. Permohonan Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah modal kerja, maka nasabah harus mengisi formulir (lampiran

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT JURNAL PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus Koperasi Jaya Abadi Tulungagung) ROLE OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS IN SUPPORTING

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja Praktek berlangsung, baik hasil kajian dari data primer yang merupakan hasil wawancara, maupun dari

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian, maka bab ini akan dijelaskan hasil pengolahan data beserta pembahasannya. Hasil penelitian tersebut untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 KESIMPULAN Untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah pada Bank BTN, nasabah harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun kesimpulan dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah 1. Proses pengajuan - Persyaratan Administratif 66 1) Foto Copy KTP dan Menunjukkan Aslinya. 2) Foto Copy Kartu Keluarga dan Menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Bukittinggi. 1 Pembiayaan pensiunan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI Nama : Nurul Fiqih Budianti NPM : 56213721 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti, MM. LATAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank adalah suatu tempat yang didirikan sebagai lembaga untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir:2010). Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir:2010). Menurut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1. Pengertian Bank Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN KREDIT

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN KREDIT ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN KREDIT (Studi Pada PT. Pamekasan Kota) Dita Oktaviana Dyastuti Achmad Husaini Devi Farah Azizah Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : Permberian prestasi oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok Langkah-langkah pengajuan pembiayaan kepada bank adalah sebagai berikut : 1. Nasabah datang ke Bank untuk mencari

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri Anisa Rosa pada tahun 2011, yaitu Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci