PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. ASURANSI JASA TANIA TBK.
|
|
- Erlin Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. ASURANSI JASA TANIA TBK. Adianti Amanita Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan, No. Telp adianti.amanita@hotmail.com Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan, No. Telp haryadisarjono@yahoo.com ABSTRACT This research was conducted at PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. by using the Balanced Scorecard method, as measured by the four perspectives, which are financial perspective (based on ROE, ROI, UR and RBC), customer perspective (based on the level of customer satisfaction), internal business process perspective (based on timeliness of policy-making and timely payment of claims ) and the learning and growth perspective (based on the level of turnover and number of policy-making). Source of data used are primary data such as observation, interviews, and secondary data with the data collection from the company in the form of financial statements in In this performance measurement, we will use the KPI (Key Performance Indicator) will be much easier in the scoring for each - one perspective above. The results of the research, the performance of PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. which has been traditionally measured, management did not obtain a clear and measurable information about the non-financial aspects of the company, and be less supportive of the vision and mission of integration for the long term. By trying to implement a performance measurement system with the Balanced Scorecard, the result is more complete and comprehensive about the actual condition of the company. Based on the findings from the overall perspective, the total of value is 2.9 which is indicating in Good category. Keywords: Insurance, Balanced Scorecard, Performance, KPI ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. dengan menggunakan metode Balanced ScoreCard, dengan empat perspektif yang diukur, yaitu perspektif keuangan (berdasarkan ROE, ROI, UR dan RBC), perspektif pelanggan (berdasarkan tingkat kepuasan pelanggan), perspektif proses bisnis internal (berdasarkan ketepatan waktu pembuatan polis dan ketepatan waktu pembayaran klaim) dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (berdasarkan tingkat turn over karyawan dan jumlah pembuatan polis). Sumber data yang digunakan adalah data primer seperti observasi, wawancara, dan juga data sekunder dengan pengumpulan data dari perusahaan yang berupa laporan keuangan tahun Dalam pengukuran kinerja ini, akan digunakan KPI (Key Performance Indicator) yang akan lebih memudahkan dalam pemberian skor untuk masing masing perspektif di atas. Hasil penelitian
2 bahwa, kinerja PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. yang selama ini diukur secara tradisional, manajemen tidak memperoleh informasi yang jelas dan terukur tentang aspek-aspek non finansial perusahaan, dan dianggap kurang mendukung visi dan misi perushaan untuk jangka panjang. Dengan mencoba menerapkan sistem pengukuran kinerja dengan Balanced ScoreCard, didapat hasil yang lebih lengkap dan komprehensif tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya. Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan perspektif, diperoleh nilai total 2,9 yang menunjukan kategori Baik. Kata Kunci : Asuransi, Balanced ScoreCard, Kinerja, KPI PENDAHULUAN Perkembangan bisnis pada sektor jasa keuangan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan relatif stabil dalam beberapa tahun terahkir. Hal ini bisa dilihat dari sisi aset maupun berbagai aktivitas utama lembaga-lembaga keuangan yang terdiri dari perbankan, perasuransian, dana pensiun dan perusahaan pembiayaan (multifinance). (Infobank,2012) Industri asuransi sebagai salah satu pendukung perekonomian nasional dan merupakan usaha yang menjanjikan perlindungan kepada pihak pemegang polis serta sekaligus menghimpun dana masyarakat. Dengan peranan tersebut yang perkembangannya semakin meningkat, makin terasa kebutuhan akan hadirnya asuransi yang kuat dan dapat diandalkan. Fitch Ratings, lembaga pemeringkat internasional, menilai potensi pertumbuhan industri asuransi umum maupun asuransi jiwa di Indonesia pada tahun depan sangat pesat. Selain penetrasi asuransi yang masih rendah, konsolidasi asuransi melalui merger dan akuisisi juga akan mendorong perkembangan industri ini. (Indonesia Finance Today,2012) Asuransi umum (general insurance) merupakan penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Penjaminan ini bersifat jangka pendek (short term)- biasanya satu tahun. Menurut hasil survei infobank PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. sebagai salah satu perusahaan general insurance yang berkontribusi dalam perkembangan industri asuransi, merupakan peringkat ketujuh dalam kategori asuransi umum dengan premi bruto antara Rp 50 milyar sampai dengan Rp 200 milyar. Perusahaan ini berdiri sejak dekade 1980 dengan nama PT. Maskapai Asuransi Jasa Tania dan pada dekade 2000 perusahaan mengubah namanya menjadi PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. (Dunia Asuransi, 2012) Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat pengukuran, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Kinerja perusahaan merupakan hasil keputusan-keputusan manajemen untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Sistem pengukuran kinerja hanyalah suatu mekanisme yang memperbaiki kemungkinan bahwa organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan baik. Gambar di bawah ini memberikan kerangka dalam merancang sistem pengukuran kinerja. Gambar 1 Kerangka Merancang Sistem Pengukuran Kinerja Sumber: Robert N. Anthony and Vijay Govindorajan (2005:169)
3 Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk pengembangan strategi adalah menggunakan pendekatan Balanced ScoreCard. Balanced ScoreCard merupakan metode pengukuran kinerja yang menjabarkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan operasional dan seperangkat tolak ukur kinerja untuk 4 perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses pembelajaran dan pertumbuhan Sony Yuwono, (2007:8), Balanced ScoreCard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performa bisnis. Balanced ScoreCard menerjemahkan visi, misi dan strategi ke dalam empat perspektif tersebut, serta mengukur kinerja berdasarkan empat perspektif tersebut. Berbeda dengan sistem manajemen tradisional yang melihat dari ukuran keuangan saja. Dewasa ini, ukuran keuangan tidak mencukupi dalam menuntun dan mengevaluasi perusahaan untuk keberlangsungan usahanya di masa depan. Gambar di bawah ini memperlihatkan hubungan antara visi, strategi dan keempat perspektif Balanced ScoreCard. Gambar 2 Hubungan Visi, Strategi dan Balanced Scorecard Sumber: Kaplan dan Norton, (2000) Menurut Sony Yuwono (2007), penerjemahan visi dan strategi ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard dimaksudkan untuk menjawab empat pertanyaan pokok, yaitu: 1. Dari perspektif pelanggan, bagaimana pandangan para pelanggan terhadap perusahaan? 2. Dari perspektif proses bisnis internal, proses bisnis apa yang harus ditingkatkan/diperbaiki perusahaan? 3. Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, apakah perusahaan dapat melakukan perbaikan dan menciptakan nilai secara berkesinambungan? 4. Dari perspektif keuangan, bagaimana penampilan perusahaan di mata pemegang saham? Balanced ScoreCard tidak hanya diimplementasikan pada level korporasi saja, tetapi harus diimplementasikan atau tepatnya diturunkan ke setiap level perusahaan dan bahkan ke setiap individu agar mendapatkan hasil yang dijanjikan menggunakan Balanced ScoreCard.
4 Gambar 3 Tahapan Perancangan Balanced ScoreCard Sumber: Niven, P. R. (2002) Menurut Kaplan dan Norton (2004:30-32), Balanced ScoreCard strategy map seperti pada Gambar 3 menyediakan frameworks untuk mengilustrasikan bagaimana strategi menghubungkan intangible assets pada value-creating proceesses. Gambar 4 Balanced ScoreCard Framework Sumber : Kaplan dan Norton (2004:30) Dari keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa Balanced ScoreCard menekankan perspektif keuangan dan non keuangan. Dengan menggunakan metode Balanced ScoreCard diharapkan perusahaan akan dapat mengimplementasikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam menjalankan sistem kinerja perusahaan dengan baik. Dengan demikian Balanced ScoreCard berfungsi sebagai alat untuk mengawasi apakah strategi perusahaan yang berjalan sudah tepat dan sesuai dengan tujuan yang hendak
5 dicapai. Selain itu dapat membantu PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. dalam mengambil keputusan dan pencapaian kinerja yang lebih maksimal. METODE PENELITIAN Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep variabel Indikator Ukuran Perspektif Melihat posisi Keuangan dan kekuatan finansial perusahaan Perspektif Mengetahui Pelanggan tanggapan pelanggan pada perusahaan Perspektif Mengetahui Proses Bisnis keadaan proses Internal layanan perusahaan Perspektif Melihat Pembelajaran kemampuan Dan perusahaan Pertumbuhan untuk melakukan perbaikan dan perubahan Sumber : Penulis, 2013 ROE, ROI, UR, RBC Tingkat kepuasan pelanggan Ketepatan waktu proses premi dan ketepatan waktu proses klaim Tingkat turn over karyawan dan jumlah pembuatan polis Target Target Target Target Skala Pengukuran Rasio Interval Interval Interval Jenis Data Kualitatif Kuantitatif Sumber : Penulis, 2012 Tabel 2 Jenis Dan Sumber Data Sumber Data Primer Primer Dan Sekunder Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah dati kuantitatif. Sedangkan sumber data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah: Data sekunder, yaitu wawancara dengan pihak yang terkait di PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. Data primer, yaitu laporan keuangan PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. tahun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi, yaitu sebagai berikut : Observasi Peneliti melakukan pengamatan langsung pada keadaan perusahaan PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. saat ini. Wawancara Peneliti melakukan wawancara dan konsultasi dengan beberapa pihak yang terkait dengan masalah pada penelitian ini di PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. Studi pustaka Peneliti melakukan pencarian mengenai teori teori pendukung untuk penelitian ini dalam bentuk buku, jurnal, atau artikel yang dapat membantu penulis nantinya dalam menganalisa hasil pengolahan data. Pada tahap ini, data yang dikumpulkan akan diolah dan dianalisis permasalahannya. Pada tahap ini penulis menggunakan metode Balanced ScoreCard, yaitu metode untuk mengukur kinerja organisasi yang menggunakan indikator finansial maupun non finansial agar kinerja perusahaan dapat diukur secara seimbang.
6 HASIL DAN BAHASAN Langkah- Langkah Pembangunan Balanced ScoreCard PT. Asuransi Jasa Tania Tbk Perumusan Sasaran Strategis Untuk merumuskan sasaran strategis sebelumnya penulis menelusuri terlebih dahulu visi dan misi perusahaan, yaitu: Visi PT. Asuransi Jasa Tania Tbk Menjadi mitra usaha utama yang terpercaya didalam memberikan jaminan dan perlindungan dini dengan mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan di era ekonomi digital. Misi PT. Asuransi Jasa Tania Tbk Memberikan layanan terpadu mudah, cepat, menyenangkan dan proaktif dalam mengembangkan manajemen resiko serta menciptakan produk-produk berkualitas. Menjadikan perusahaan tempat sehat serta membanggakan untuk berkarya, berkehidupan dan tempat untuk mengembangkan profesionalitas bagi karyawan. Berupaya meraih dan menghasilkan laba atau keuntungan dengan cara efisien serta menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan sehingga dapat menunjang misi pemegang saham dan ikut berperan serta dalam Pembangunan Nasional. Berikut adalah sasaran strategis yang didapat dari penelusuran penulis. Tabel 3 Sasaran Strategis PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. Perspektif Sasaran Strategis Key Performance Indicators Imbalan kepada pemegang saham / Return on Equity (ROE) Imbalan Investasi / Return On Investment (ROI) Keuangan Meningkatkan Pendapatan Premi Rasio Underwriting / Underwriting Ratio (UR) Batas Tingkat Solvabilitas / Risk Based Capital (RBC) Pelanggan Proses Bisnis Internal Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Meningkatkan Proses Ketepatan Waktu Layanan Jumlah Keluhan Pelanggan Ketepatan Waktu Proses Pembuatan Polis Ketepatan Waktu Proses Pembayaran Klaim Pembelajaran Dan Pertumbuhan Meningkatkan Kapabilitas Karyawan Tingkat Turn Over Karyawan Jumlah Pembuatan Polis Sumber : Penulis, 2013 Berdasarkan sasaran-sasaran strategis yang sudah ada, maka dapat dibuat peta strategi untuk PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. sebagai berikut ini.
7 Gambar 5 Peta Strategi PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. Sumber : Penulis, 2013 Setelah perhitungan nilai untuk masing-masing perspektif, maka dihitung jumlah skor indikator untuk seluruh perspektif seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 4 Evaluasi Kinerja Semua Perspektif Perspektif KPI Nilai Keuangan ROE B 3 ROI B 3 UR B 3 RBC A 4 Total 13 Pelanggan Jumlah Keluhan Pelanggan C 2 Total 2 Proses Bisnis Internal Ketepatan Waktu Proses Polis B 3 Ketepatan Waktu Klaim A 4 Total 7 Pembelajaran Dan Pertumbuhan Tingkat Turnover B 3 Jumlah Pembuatan Polis B 3 Skor Indikator Total 6 Sumber : Data Perusahaan Dan Olahan Penulis, 2012 Berdasarkan tabel hasil pengukuran kinerja Balanced ScoreCard diatas, maka akan diperoleh skor untung masing-masing perspektif sebagai berikut: 1. Perspektif keuangan memiliki nilai kinerja 3,25 2. Perspektif pelanggan memiliki nilai kinerja 2 3. Perspektif proses bisnis internal memiliki nilai kinerja 3,5 4. Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan memiliki nilai kinerja 3 Keterangan: Skor pada masing-masing perspektif diperoleh dari perhitungan total skor dibagi jumlah variabel.
8 Dari nilai yang diperoleh pada setiap perspektif diperoleh angka rata-rata 2,9 (diperoleh dari jumlah skor seluruh perspektif dibagi 4). Dimana berdasarkan kesepakatan dengan pihak perusahaan didapat angka pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Kinerja Nilai < 1 1,1-2 2,1-3 3,1 4 Keterangan Buruk Cukup Baik Sangat Baik Sumber : Data Perusahaan Dan Olahan Penulis, 2012 Kinerja PT. Asuransi Jasa Tania saat ini menunjukkan nilai total 2,9, yang berarti bahwa kinerja yang dijalankan perusahaan masuk dalam kategori Baik, namun angka 2,9 yang didapat harus terus ditingkatkan dengan memperbaiki kinerja pada setiap perspektif dan menjalankan inisiatif yang ditetapkan.
9 Gambar 6 Hasil Sumber : Penulis, (2013) Hasil pengukuran kinerja PT. Asuransi Jasa Tania berdasarkan metode Balanced ScoreCard, dapat dilihat dari tabel 4. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. memiliki nilai yang cukup untuk jumlah keluhan pelanggan. Menandakan bahwa perusahaan belum dapat mencapai targetnya untuk memberikan kepuasan pelanggan yang baik. Artinya bahwa manajemen perusahaan harus memperhatikan secara khusus pada perspektif pelanggan agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Sedangkan kinerja perusahaan yang sangat baik terdapat pada RBC dan ketepatan waktu klaim. RBC ini harus dipertahankan dan juga masih harus ditingkatkan jumlahnya, hal ini demi keberlangsungan perusahaan. Karena RBC merupakan faktor penting penentu keberadaan perusahaan asuransi. Dan perusahaan harus terus mempertahankan ketepatan waktu klaim, karena klaim merupakan proses vital pada perusahaan asuransi dan dapat meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, implikasi dari perhitungan tersebut adalah: 1. Perspektif keuangan Tingkat Return On Equity (ROE) harus terus ditingkatkan, salah satunya dengan meningkatkan laba bersih setelah pajak. Perusahaan dapat meningkatkannya dengan cara meningkatkan pendapatan premi, agar pendapatan premi dapat meningkat, perusahaan harus terus menambah pelanggan dan yang paling penting adalah mempertahankan pelanggan yang sudah ada, dengan cara melakukan promosi secara terus menerus dan dengan cara yang lebih kreatif agar dapat menarik minat pelanggan. Selain itu perusahaan mengendalikan resiko dengan cara menyeleksi resiko secara selektif sehingga pendapatan underwriting dapat meningkat. Mengendalikan Rasio Kerugian (Loss Ratio) dapat juga dilakukan, caranya dengan membuat standar survey loss atau perusahaan dapat bekerjasama dengan loss adjuster. Meningkatkan Collection Ratio dapat meningkatkan Return On Investment (ROI). Collection pada perusahaan umumnya diproses selama 60 hari, maka perusahaan dapat meningkatkan dengan cara melakukan collection selama 30 hari. Apabila perusahaan dapat melakukannya dengan cepat dan tepat, maka selanjutnya perusahaan dapat menginvestasikan hasil dari collection untuk menanam saham secara deposito, saham, maupun obligasi. Underwriting yang merupakan proses seleksi untuk menetapkan premi yang di terima perusahaan. Underwriting menjelaskan proses penyelesaian dan mengelompokkan berbagai resiko yang akan di tanggung, yang bertujuan memaksimalkan laba melalui penerimaan distribusi resiko yang di perhitungkan akan menghasilkan laba. Maka untuk meningkatkan Underwriting Ratio (UR) perusahaan sebaiknya membuat guidline underwriting untuk mengendalikan resiko. Hal- hal
10 tersebut menyangkut pedoman survey resiko, reasuransi maupun klaim. Contohnya adalah survey penutupan asuransi, penempatan resiko ke perusahaan reasuransi, penilaian kerugian melalui loss adjuster. Ketika Loss Ratio ditekan akan berpengaruh pada hasil underwriting yang semakin baik. Perusahaan sebaiknya menciptakan standarisasi risk management, contoh penting perusahaan menciptakan standarisasi risk management adalah untuk survey satu resiko harus ada analisa resiko, analisa tersebut untuk mempertimbangkan apakah resiko tersebut layak diterima atau tidak. Perusahaan juga seharusnya memiliki retensi sendiri (kemampuan perusahaan untuk menanggung resiko sendiri diluar perusahaan reasuransi), perusahaan harus mempertimbangkan secara baik mana premi yang harus ditanggung, dan mengusahakan sedikit mungkin me-reasuransikan premi yang di dapat. Apabila perusahaan harus tetap melakukan reasuransi, maka perusahaan harus memilih backup reasuransi terbaik. Risk Based Capital (RBC) yang telah ditetapkan pemerintah minimal sebesar 120% sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 Bab II Pasal 2 Ayat (1) tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan asuransi. Untuk meningkatkan RBC, perusahaan dapat meningkatkan modalnya terlebih dahulu. Pertama dengan penambahan modal dari pemegang saham. Kedua dengan penyertaan laba ditahan pada modal awal tahun berikutnya. Ketiga menjual saham ke pasar modal karena perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan Tbk. Hal lain dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan cara perusahaan harus memperkecil kegagalan pengelolaan kekayaan, dimana salah satu kekayaan perusahaan adalah deposito, maka perusahaan harus menyeleksi bank yang sehat, tidak bermasalah, serta memilki CAR sesuai ketentuan Bank Indonesia untuk deposito, langkah selanjutnya adalah membeli saham yg memiliki tingkat margin (keuntungan) yang tinggi serta membeli obligasi yang termasuk dalam peringkat teratas. Perusahaan juga sebaiknya menjaga keseimbangan proyeksi arus kekayaan dan membayar kewajiban (membayar klaim). Mengatur budget dan cash management, sehingga antara pendapatan yang masuk dan membayar klaim pelanggan seimbang. 2. Perspektif Pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan, pelanggan dan perusahaan memiliki keterkaitan yang kuat karena tanpa pelanggan, bisnis perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan harus mengembangkan layanan customer service untuk memonitor dan mengukur CSI (Customer Satisfaction Indeks). Salah satu caranya adalah dengan membuat call center menjadi bagian tersendiri, sehingga mereka bisa lebih fokus untuk menangani pertanyaan maupun keluhan pelanggan. Call center itu sendiri bisa berupa hunting number, live chat, maupun . Karena hal-hal tersebut dapat memudahkan pelanggan untuk menyampaikan maksud dan tujuannya dengan lebih jelas, serta dapat dilakukan kapan dan dimana saja. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Sesuai dengan salah satu misi perusahaan PT. Asuransi Jasa Tania Tbk., yaitu memberikan layanan terpadu mudah, cepat, menyenangkan dan proaktif maka perusahaan harus terus menerus melakukan pengembangan pada ICT (Information Communication and Technology) pada perusahaan untuk meningkatkan proses layanan dengan salah satu cara, yaitu mengimplementasikan Real Time Insurance Settlement (RTIS) dalam rangka untuk memenuhi ketepatan waktu proses polis asuransi yang cepat dan tepat, sehingga berdampak pada akurasi data, ketepatan data keuangan, dan ketepatan waktu pelaporan. Selain polis, pembayaran klaim juga merupakan satu bagian dalam RTIS tersebut. Dalam RTIS, proses pembuatan polis hanya 7 hari, dan klaim dapat terbayar tidak lebih dari 30 hari. 4. Perspektif Pertumbuhan Dan Pembelajaran Perencanaan SDM melalui Manpower Planning dapat dilakukan untuk perusahaan agar produktivitas karyawan dapat bertumbuh dengan baik. Menghitung dan
11 merencanakan jumlah kebutuhan karyawan yang paling optimal bagi perusahaan, artinya tidak terlalu berlebih sehingga dampaknya menjadi tidak efisien atau kekurangan jumlah karyawan, sehingga lambat mengantisipasi perkembangan bisnis dapat mengurangi turn over rate. Selain itu perusahaan harus melakukan rekrutmen dan seleksi secara baik dan menerima karyawan sesuai kebutuhan. Perusahaan harus mempunyai komitmen untuk menginvestasikan sumber daya manusia dengan memberikan 5% biaya pendidikan berdasarkan biaya karyawan perusahaan sesuai dengan Ketentuan Mentri Keuangan Republik Indonesia No. 426/KMK06/2003 tentang Perizinan Usaha Dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasurannsi hal tersebut digunakan untuk memberikan pelatihan bagi karyawan sesuai dengan posisi dan kebutuhan mereka. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan jumlah polis yang dapat dibuat per harinya.
12 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Kinerja perusahaan pada PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. diukur berdasarkan 4 perspektif, yaitu: Perspektif keuangan Pada perspektif keuangan, KPI yang telah dinilai adalah ROE, ROI, UR dan RBC. Target ROE yang ingin dicapai adalah 19%, sedangkan pencapaian perusahaan adalah 15%. Target ROI yang ingin dicapai adalah 10%, sedangkan pencapaian perusahaan adalah 7%. Target UR yang ingin dicapai adalah 38%, sedangkan pencapain perusahaan adalah 35%. Target RBC yang ingin dicapai adalah 160%, sedangkan pencapaian perusahaan adalah 159%. Berdasarkan hasil tersebut, ukuran kinerja yang telah ditargetkan perusahaan untuk perspektif keuangan masih belum dapat dicapai sepenuhnya. Perspektif pelanggan Pada perspektif pelaggan, KPI yang telah dinilai adalah jumlah keluhan pelanggan. Target jumlah keluhan pelanggan yang ingin dicapai adalah 0%, sedangkan pencapaian perusahaan adalah 2,92 jumlah keluhan. Berdasarkan hasil tersebut, ukuran kinerja yang telah ditargetkan perusahaan untuk perspektif pelanggan masih belum dapat dicapai sepenuhnya. Perspektif proses bisnis internal Pada perspektif proses bisnis internal, KPI yang telah dinilai adalah ketepatan waktu pembuatan polis dan ketepatan waktu proses pembayaran klaim. Target ketepatan waktu proses pembuatan polis adalah 98%. Sedangkan pencapaian perusahaan adalah 95%. Target ketepatan waktu proses pembayaran klaim adalah 98%, sedangkan pencapaian perusahaan adalah 96,5%. Berdasarkan hasil tersebut, ukuran kinerja yang telah ditargetkan perusahaan untuk perspektif proses bisnis internal masih belum dapat dicapai sepenuhnya. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, KPI yang telah dinilai adalah tingkat turn over karyawan dan tingkat kehadiran karyawan. Target tingkat turn over karyawan adalah 0%, sedangkan pencapaian perusahaan adalah 0,46%. Target tingkat kehadiran karyawan adalah 100%, sedangkan pencapaian perusahaan 94%. Berdasarkan hasil tersebut, ukuran kinerja yang telah ditargetkan perusahaan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan masih belum dapat dicapai sepenuhnya. Dan secara keseluruhan kinerja PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. termasuk dalam kondisi dengan kategori B dengan nilai akhir 2,9. 2. KPI yang perlu mendapat perbaikan dalam kinerjanya secara khusus adalah pada perspektif pelanggan, yaitu jumlah keluhan pelanggan yang masuk dalam kategori C (Cukup). Tetapi, pada setiap perspektif masih ada beberapa KPI yang memerlukan perbaikan dan pengembangan karena masih berada pada kategori B (Baik) yaitu, pada perspektif keuangan yang masih harus ditingkatkan adalah ROE, ROI, UR. Pada perspektif proses bisnis internal yang masih harus ditingkatkan adalah ketepatan waktu proses polis. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah tingkat turnover karyawan dan tingkat kehadiran karyawan. Saran- saran yang dapat diberikan adalah: 1. Perbaikan dan evaluasi sebaiknya terus dilakukan, sesuai dengan analisis setiap perspektif, yaitu: a. Menurut hasil pada perspektif keuangan, perusahaan sebaiknya terus meningkatkan pendapatan ROE, ROI, UR dan RBC, agar seluruh rasio tersebut dapat dipenuhi sesuai dengan target perusahaan. Meskipun RBC telah memasuki kategori A, tapi masih harus ditingkatkan kembali. Selanjutnya akan berdampak pada premi perusahaan yang terus meningkat. b. Menurut hasil pada perspektif pelanggan, sebaiknya perusahaan terus mengontrol tingkat keluhan pelanggan, agar pencapain target perusahaan terhadap kepuasan pelanggan semakin terpenuhi. Perusahaan harus semakin fokus terhadap masalah pada perspektif pelanggan, karena nilai yang di dapatkan masih dalam kategori C. c. Menurut hasil pada perspektif proses bisnis internal, perusahaan telah memasuki kategori A, tapi apabila dilihat lebih dalam angka tersebut belum mencapai target yang diinginkan perusahaan. Perusahaan dapat terus meningkatkannya. d. Menurut hasil pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, kategori yang di dapatkan adalah B. Maka, diharapkan perusahaan masih terus berusaha meningkatkan produktivitas karyawan dilihat melalui tingkat turn over dan tingkat kehadiran karyawan. 2. Perusahaan sebaiknya melakukan evaluasi yang lebih mendalam apabila skor yang dicapai tidak memenuhi target atau jauh dari harapan. Karena perhitungan tanpa dilakukan evaluasi kembali merupakan hal yang sia-sia. Kegagalan dalam memenuhi target dapat dikarenakan oleh sasaran yang
13 ingin dicapai perusahaan yang terlalu tinggi atau karena kinerja dari perusahaan yang masih belum maksimal. 3. PT. Asuransi Jasa Tania Tbk sebaiknya melakukan perbaikan yang lebih fokus terhadap indikatorindikator yang masih belum mencapai sasaran. Untuk perbaikan difokuskan kepada indikator yang masih dalam kategori C. REFERENSI Agnes Octavia Wijoyo, R. M. (2011). Penerapan Balanced ScoreCard Sebagai Alat Ukur Perusahaan Untuk Pengambilan Keputusan Strategik. Telaah Bisnis, Biromo, S. L. (2007). Step By Step In Cascading Balanced Scorecard To Functional Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bratadharma, A. (2012). Industri Keuangan:Tumbuh Pesat, Kontribusi Rendah. Diakses tanggal 4 Maret David, F. R. (2006). Manajemen Strategis Edisi 10 Buku 1 (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat. Drucker, P. F. (2002). Managing In The Next Society. New York: St. Martin Press. Gaspersz, V. (2006). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kuswandi, C. (2011). Rating Asuransi Umum Tahun Diakses tanggal 4 Maret 2013 Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. (2007). Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personal Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Niven, P. R. (2002). Balanced Scorecard Step-By-Step: Maximizing Performance And Mantaining Results. New York: John Willey & Sons Inc. Norton, R. S. (2000). Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi (Ahli Bahasa Pasla, P.R.Y.). Jakarta: Erlangga. Norton, R. S. (2004). Strategy Maps: Converting Intangible Assets Into Tangible Outcomes. Boston: Harvard Business School Press. Norton, R. S. (1999). The Strategy - Focused Organization, How Balanced Scorecard Companies Thrive In The New Business Environment. Boston: Harvard Business School Press. Parmenter, D. (2007). Key Performancer Indicators: Developing, Implementing, and Using Winning KPIs. New Jersey: John Wiley & Sons. Robert Anthony, V. G. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, U. (2003). Research Method For Business: Edisi 1 Dan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Sipayung, F. (2009). Balanced ScoreCard: Pengukuran Kinerja Perusahaan Dan Sistem Manajemen Strategis. Jurnal Manajemen Bisnis, Sony Yuwono, E. S. (2007). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Suwarsono. (2004). Manajemen Strategik Konsep Dan Kasus. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Tuan, L. T. (2012). Balanceed ScoreCard Implementation At Rang Dong Plastic Joint-Stock Company (RDP). Management Science And Engineering, Tunggal, A. W. (2002). Memahami Konsep Balanced Scorecard Cetakan Kedua. Jakarta: Harvindo. Umar, H. (2002). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Widowati, H. (2012). Fitch: Potensi Pertumbuhan Asuransi di Indonesia Pesat. Pesat. Diakses tanggal 4 Maret 2013 RIWAYAT PENULIS Adianti Amanita lahir di kota Jakarta pada 12 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of business Management dengan peminatan Bisnis dan Organisasi pada tahun 2013.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
78 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Kinerja lantai produksi pada PT. HOMA SEJAHTERA diukur berdasarkan 4 perspektif, yaitu: Perspektif
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,
ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN AMI PRASETYA PRIBADI ABSTRACT Generally, performance is measured utilize a financial perspective,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD
ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD Nilla Mega P 1, Hari Susanta N 2 & Sendhang Nurseto 3 nilla.permata@gmail.com Abstract A method of measuring the performance
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka
Lebih terperinciAdapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak membuat pertumbuhan industri asuransi di Indonesia menjadi terpuruk, namun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciTUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)
Lebih terperinciANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa keuangan merupakan salah satu komponen yang ada didalam sistem perekonomian Indonesia. Industri jasa keuangan terdiri dari berbagai lembaga seperti:
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014): 262-275 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA I Made Wisnawa Arimbawa 1 I G.A.M Asri Dwija Putri
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG
PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG Ainun Jariah 1, Titin Ruliana 2, Suyatin 3 Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.Kalimantan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI
USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI Asep Toto Kartaman 1*,Rian Andriana 2 Program StudiTeknikIndustri, FakultasTeknik, UniversitasPasundan *Email : astoka2003@yahoo.com
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)
USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) Lithrone Laricha, Delvis Agusman, Agustiono Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciBAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan
94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang besar dalam hal pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi antara bank
Lebih terperinciPERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X
PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X Ferdinand Mangathur dan Idi Setyo Utomo Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui tujuan perusahaan pada umumnya adalah mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian kinerja (performance) menurut Drucker (2002:134) adalah Tingkat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Pengertian kinerja (performance) menurut Drucker (2002:134) adalah Tingkat prestasi atau hasil nyata yang dicapai kadang-kadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerjanya.
Lebih terperinciANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED
Lebih terperinciAnalisis Balanced Scorecard Pada Bank X
Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...
DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghipun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana terbsebut kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciMEMAHAMI KONSEP BALANCED SCORECARD
MEMAHAMI KONSEP BALANCED SCORECARD Anna Probowati STIE Rajawali Purworejo Abstract Balanced scorecard is one of strategic planning method in strategic management system which is used as a tool for managing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan atas penelitian dan analisa yang dilakukan dalam usaha mengevaluasi kinerja PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan menggunakan metode Balanced
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15
DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap Mansion28, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: d. Mansion28 telah menyusun
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used
Lebih terperinciANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA
ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA Kamalia Pantalisa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Cornelius Rantelangi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Bank Perkreditan Rakyat Danatama Indonesia yang tumbuh dan berkembang di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR Pundi
Lebih terperinciFARISA HARDHIYANI B
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali dan RSUD Kota Semarang) Diajukan Untuk Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN
ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Solo Kartasura) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
109 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada analisis dan hasil pembahasan sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini terkait dengan analisa balanced scorecard pada PT. SM adalah sebagai
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati
PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: artha.suryana@gmail.com
Lebih terperinciINTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.03 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciPERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP
PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP Paul Setyawan Dwi Cahyanto 1), Brilianta Budi Nugraha 2), Ririn Diar Astanti 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN SISTEM EVALUASI KINERJA DENGAN MODEL BALANCED SCORECARD
BAB III KONSEP PERANCANGAN SISTEM EVALUASI KINERJA DENGAN MODEL BALANCED SCORECARD 3.1 Sejarah dan Definisi Balanced scorecard 3.1.1. Sejarah Balanced scorecard Balanced scorecard pertama kali dipublikasikan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PADA PT. MITRA DHANA ATMHARAKSHA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PADA PT. MITRA DHANA ATMHARAKSHA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD INAS AMATULLAH Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Jakarta Barat 11530 Indonesia, 021-5345830
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X
PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti
Lebih terperinciKeywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.
ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC
ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Oleh : Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 fathoni@unsri.ac.id, ABSTRACT Penelitian dilakukan untuk menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi setiap organisasi harus siap mengikuti perubahan agar tidak tertinggal dan dapat bersaing, salah satunya adalah dengan peningkatan kualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Singkat Balanced Scorecard Konsep Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor
Lebih terperinciPersaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa. perusabaan-perusabaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaing
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa perusabaan-perusabaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaing yang akan
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciBalanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.
Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada PT. Retailindo) The Measurement of Company s Performance Using Balanced Scorecard
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA
Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan SNTEKPAN Peran Akademisi Dan Praktisi Sebagai Innovator Teknologi Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Persaingan Global,Institut Teknologi Adhi Tama
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciPENERAPAN BALANCED SCORECARD PADA PD. BPR BANK PASAR KABUPATEN KUDUS
PENERAPAN BALANCED SCORECARD PADA PD. BPR BANK PASAR KABUPATEN KUDUS THE APPLICATION OF BALANCED SCORECARD IN THE DISTRICT COMPANY BPR BANK PASAR REGION OF KUDUS Herlina Pujiastuti, Hari Susanta, Apriatni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut mempengaruhi semua pelaku bisnis untuk bersikap waspada dalam menghadapi persaingan.
Lebih terperinci