ANALISIS LINGKUNGAN KERJA PADA KELURAHAN MENTAOS KECAMATAN BANJARBARU UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS LINGKUNGAN KERJA PADA KELURAHAN MENTAOS KECAMATAN BANJARBARU UTARA"

Transkripsi

1 ANALISIS LINGKUNGAN KERJA PADA KELURAHAN MENTAOS KECAMATAN BANJARBARU UTARA Misrani Banjarbaru Utara Pemerintah Kota Banjarbaru Jl. Komet Raya Ujung RT.03 RW.04 Kelurahan Mentaos, Banjarbaru Abstract: This study is to investigate and analyze how Environmental Analysis Work At Village mentaos Banjarbaru District of North method used in this study is a qualitative descriptive approach to determine the Work Environment Analysis On mentaos Village District of North Banjarbaru, Research findings indicate (1) The working environment Sub mentaos Village mentaos District of Banjarbaru North is still a lot that is not conducive as physical work environment that includes Temperature, Noise, Lighting Air Quality, size work space and privacy as well as the working environment of non-physical such as Factors Social Environment Social status factor and factor information systems, while setting the workspace and the factors working relationship has been good enough (2) The working environment mentaos Village Village mentaos District of North Banjarbaru should mainly coordinate with municipal police and the Environment. Keywords: work environment, Mentaos Village Abstrak: Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa Analisis Lingkungan Kerja Pada Banjarbaru Utara, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan pendekatan deskriftif untuk mengetahui Analisis Lingkungan Kerja Pada Banjarbaru Utara, Hasil peneltian menunjukan (1) Lingkungan kerja Kelurahan Mentaos Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara selama ini masih banyak yang belum kondusif seperti lingkungan kerja fisik yang meliputi Suhu, Kebisingan, Penerangan Mutu Udara, Ukuran ruang kerja dan Privasi serta lingkungan kerja non fisik seperti Faktor Lingkungan Sosial, Faktor status sosial dan Faktor sistem informasi, sedangkan untuk pengaturan ruang kerja dan Faktor hubungan kerja sudah cukup baik (2) Lingkungan kerja Kelurahan Mentaos Banjarbaru Utara seharusnya berkoordinasi dengan Satpol PP dan Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru untuk kembali di analisa dampak lingkungannya. Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Kelurahan Mentaos Latar Belakang Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerja nya baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok (Sedarmayanti, 2010), maka setiap instansi pemerintahan haruslah mengusahakan agar faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja diusahakan akan sedemikian rupa sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi pegawai untuk kinerja pegawai. maka dari itu suatu organisasi harus selalu berusaha untuk meningkatkan atau mempertahankan semangat daya juang yang tertanam pada diri setiap pegawainya. Sebab apabila suatu organisasi yang pegawainya mempunyai motivasi kerja yang rendah, maka akan mengakibatkan terganggunya pencapaian 412

2 Misrani, Analisis Lingkungan Kerja Pada Kelurahan. 413 tujuan organisasi. Oleh karena itu manajer mempunyai tugas dan tanggung jawab bagaimana usaha dan caranya untuk meningkatkan kinerja pegawai agar sesuai dengan keinginginan organisasi demi tercapainya tujuan bersama yaitu kemajuan organisasi. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam mejalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik dan sebagainya. Lingkungan kerja fisik dalam suatu organisasi merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja pegawai yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab pegawai mudah jatuh sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya kinerja. Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja pegawai. Dalam mencapai kenyamanan tempat kerja antara lain dapat dilakukan dengan jalan memelihara prasarana fisik seperti kebersihan yang selalu terjaga, penerangan cahaya yang cukup, ventilasi udara, suara musik dan tata ruang kantor yang nyaman. Selain lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja nonfisik juga mempengaruhi kinerja pegawai. Jika pegawai tidak mampu menciptakan lingkungan kerja yang baik antara pegawai lain maka akan mengganggu kinerja pegawai. Lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang-orang yang ada di dalam lingkungannya. Lingkungan kerja yang ada di Banjarbaru Utara saat ini yang menjadi persoalan adalah tingkat kebisingan yang tinggi karena berada di samping jalan utama yang banyak di lalui lalu lalang kendaraan bermotor selama ini, selain itu area tanah yang sangat sempit membuat Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara harus merenovasi bangunan menjadi bertingkat keatas dan sempitnya area parkiran membuat mobil roda 4 (empat) pegawai maupun masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan harus parkir di pinggir jalan hal ini tentunya sangat mengganggu kenyamanan pegawai dalam bekerja begitu juga dengan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan di Banjarbaru Utara. Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah perbaikan lingkungan kerja pada Kelurahan Mentaos Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara, maka perlu dan penting untuk dilakukan penelitian tentang lingkungan kerja pada kelurahan mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara. Kajian Literatur Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan bekerja. Pengertian lingkungan kerja di sini adalah segala sesuatu yang ada di -sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, music, penerangan dan lain-lain. Mendasarkan pada pengertian di atas, ruang lingkup lingkungan kerja : 1. Bahwa lingkungan organisasi tertentu tercermin pada karyawan. Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin yang demokratis akan berpengaruh pula terhadap karyawan. 2. Lingkungan kerja yang timbul dalam organisasi merupakan faktor yang menentukan perilaku karyawan (Sunyoto, 2012). Setiap perusahaan tentunya mempunyai cara akan suatu faktor yang mendukung demi keberhasilan dan kemajuan perusahaan. Menurut Sunyoto (2012) Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan lingkungan organisasi sebagai berikut: 1. Hubungan karyawan Dalam hubungan karyawan ini terdapat dua hubungan yaitu hubungan sebagai

3 414 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 3, November 2015, hal individu dan hubungan sebagai kelompok. hubungan sebagai individu, motivasi yang diperoleh seorang karyawan datangnya dari rekan-rekan sekerja maupun atasan. Menjadi sebuah motivasi, jika hubungan karyawan dengan rekan sekerja maupun atasan berlangsung harmonis. Begitu juga sebaliknya, jika hubungan di antara mereka tidak harmonis, maka akan mengakibatkan kurangnya atau tidak ada motivasi di dalam karyawan bekerja. Sedangkan untuk hubungan sebagai kelompok, maka seseorang karyawan akan berhubungan dengan banyak orang, baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam hubungan ini ada beberapa yang mendapatkan perhatian agar keberadaan kelompok ini menjadi lebih produktif yaitu : a. Kepemimpinan yang baik Gaya kepemimpinan seseorang akan sangat berpengaruh pada baik dan tidaknya dalam pengembangan sumber daya manusia untuk waktu yang akan datang. Seseorang pemimpin yang baik harus benar-benar mengerti lingkungan sekitarnya, termasuk di dalamnya apa yang di perlukan oleh karyawan, agar mereka termotivasi untuk lebih giat bekerja. b. Distribusi informasi yang baik Distribusi dan pendistribusian informasi yang baik akan dapat memperlancar arus informasi yang diperlukan oleh organisasi atau perusahaan. Kecepatan melakukan tindakan akan tergantung dari informasi yang cepat dipahami ataukah tidak. Semakin baik distribusi informasi yang diperoleh, maka akan semakin cepat pulan dilakukan tindakan dan bahkan mempercepat pengambilan keputusan. c. Kondisi kerja yang baik Kondisi kerja yang baik adalah kondisi yang dapat mendukung dalam penyelesaian pekerjaan oleh karyawan. Segenap fasilitas yang di perlukan dalam mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaan bagi karyawan merupakan suatu hal yang harus dipernuhi oleh perusahaan atau organisasi. Tentu saja dengan harapan semakin lengkap fasilitas yang dimiliki, akan semakin baik dan produktivitasnya mengalami peningkatan yang berarti. d. Sistem pengupahan yang jelas Seluruh karyawan mengerti dan jelas berupa upah yang bakal diterima. Para karyawan dapat menghitung sendiri jumlah upah yang akan diterima dengan mudah. Sehingga ini akan menambah tingkat keyakinan para karyawan terhadap pihak perusahaan, dengan demikian akan dapat menimbulkan saling percaya di antara mereka. 2. Tingkat kebisingan lingkungan kerja Lingkungan kerja yang tidak tenang atau bisisng akan dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik yaitu adanya ketidak tenangan dalam bekerja. Bagi para karyawan tentu saja ketenangan lingkungan kerja sangat meningkatkan produktivitas kerja. 3. Peraturan kerja Peraturan kerja yang baik dan jelas dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kepuasan dan kinerja para karyawan untuk pengembangan karier di perusahaan tersebut. Dengan perangkat peraturan tersebut karyawan akan di tuntut untuk menjalankan aktivitasnya guna mecapai tujuan perusahaan maupun tujuan individu dengan pasti. Di samping itu karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja lebih baik. 4. Penerangan Dalam hal ini, penerangan bukanlah terbatas pada penerangan listrik, tetapi termasuk juga penerangan matahari. Hal ini seringkali karyawan memerlukan penerangan yang cukup apalagi jika pekerjaan yang dilakukan menuntut ketelitian. untuk melaksanakan penghematan biaya maka dalam udaha penerangan hendaknya diusahakan dengan sinar matahari, jika suatu ruangan memerlukan penerangan lampu, maka ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu biaya dan pengaruh lampu tersebut

4 Misrani, Analisis Lingkungan Kerja Pada Kelurahan. 415 terhadap karyawan yang sedang bekerja. Sofyan Assauri yang dikutip Sunyoto (2012) menyatakan bahwa penerangan yang baik dalam ruang kerja akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut: a. Menaikan produksi dan menekan biaya kerja b. Memperbesar ketetapan sehingga akan memperbaiki kualitas dari barang yang di hasilkan c. Meningkatkan pemeliharaan gedung dan kebersihan pabrik secara umum d. Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi e. Memudahkan pengamatan atau pengawasan f. Memperbaiki moral para pekerja g. Lebih mudah untuk melihat, sehingga memudahkan untuk melanjutkan kegiatan produksi oleh para pekerja terutama para pekerja yang tua umurnya dan mengurangi ketegangan di antara pekerja. h. Penggunaan ruang yang lebih baik i. Mengurangi perputaran tenaga kerja j. Mengurangi terjadinya kerusakan dari barang barang yang dikerjakan dan mengurangi hasil yang perlu dikerjakan kembali 5. Sirkulasi udara Sirkulasi atau pertukaran udara yang cukup maka pertama yang harus dilakukan pengadaan ventilasi. Ventilasi harus cukup lebar terutama ruanganruangan yang di anggap terlalu panas. Bagi perusahaan yang merasa pertukaran udaranya kurang atau kepengapan masih dirasakan, dapat mengusahakan. Menurut Ahyari yang dikutip Sunyoto (2012) Cara untuk mengatur suhu udaha sebagai berikut: a. Ventelasi yang cukup Ruang dengan ventelasi yang baik akan menjamin pertukaran udara, sehingga akan mengurangi rasa pans yang dirasakan oleh para karyawan dalam bekerja, karena udara di dalam ruangan akan menjadi terasa sejuk dan tidak lembab, serta kotor. Hal ini membantu memelihara kesehatan para pekerja. b. Pemasangan Kipas angin atau AC Sirkulasi udara dapat dibantu dengan pemasangan kipas angin yang proposional dengan ruang kerja. Di samping itu ruang kerja menjadi nyaman dan sejuk dapat pula dipasang AC, sehingga membuat para karyawan akan menjadi betah dalam menjalankan pekerjaannya. c. Pemasangan Humidifier Dengan alat pengatur kelembaban suhu udara, maka akan dapat di ketahui tingkat kelembaban udara di ruang kerja dan ini dapat sebagai upaya preventif, agar para karyawan bekerja lebih dengan tenang. 6. Keamanan Lingkungan kerja dengan rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan kenyamanan, dimana hal ini akan dapat memberikan dorongan semangat untuk bekerja. Keamanan yang dimasukkan ke dalam lingkungan kerja adalah keamanan terhadap milik pribadi karyawan Sunyoto (2012). Jenis Lingkungan Kerja Menurut Sedarmayanti (2010) secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni lingkungan kerja fisik, dan lingkungan kerja non fisik. Menurut Sedarmayanti (2010) lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Sarwono (2011) lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja pegawai melakukan aktivitasnya. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat dan emosi kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia. Selanjutnya menurut Sarwono (2011) peningkatan suhu dapat menghasilkan kenaikan prestasi kerja tetapi dapat pula malah menurunkan prestasi kerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan semangat yang merangsang prestasi kerja tetapi setelah melewati ambang batas tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang mengakibatkan

5 416 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 3, November 2015, hal terganggunya pula prestasi kerja (Sarwono,2011). Menurut Robbins (2011) Lingkungan kerja fisik juga merupakan faktor penyebab stress kerja pegawai yang berpengaruh pada prestasi kerja. Faktorfaktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah: 1. Suhu Suhu adalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang besar. Dengan demikian untuk memaksimalkan produktivitas, adalah penting bahwa pegawai bekerja di suatu lingkungan dimana suhu diatur sedemikian rupa sehingga berada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap individu. 2. Kebisingan Bukti dari telaah-telaah tentang suara menunjukkan bahwa suara-suara yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan penurunan prestasi kerja sebaliknya efek dari suarasuara yang tidak dapat diramalkan memberikan pengaruh negatif dan mengganggu konsentrasi pegawai. 3. Penerangan Bekerja pada ruangan yang gelap dan samara-samar akan menyebabkan ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai dalam mempelancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia pegawai. Pencapaian prestasi kerja pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk pegawai yang lebih tua dibanding yang lebih muda. 4. Mutu Udara Merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yang tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi. Udara yang tercemar dapat menggangu kesehatan pribadi pegawai. Udara yang tercemar di lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, lekas marah, dan depresi. Faktor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah rancangan ruang kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat menimbulkan kenyamanan bagi pegawai di tempat kerjanya. Faktor-faktor dari rancangan ruang kerja tersebut menurut Robbins (2011:98) terdiri atas : 1. Ukuran ruang kerja Ruang kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ruang kerja yang sempit dan membuat pegawai sulit bergerak akan menghasilkan prestasi kerja yang lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan yang memiliki ruang kerja yang luas. 2. Pengaturan ruang kerja Jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per pegawai, pengaturan merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu penting karena sangat dipengaruhi interaksi sosial. Orang lebih mungkin berinteraksi dengan individu-individu yang dekat secara fisik. Oleh karena itu lokasi kerja karyawan mempengaruhi informasi yang ingin diketahui. 3. Privasi Privasi dipengaruhi oleh dinding, partisi, dan sekatan-sekatan fisik lainnya. Kebanyakan pegawai menginginkan tingkat privasi yang besar dalam pekerjaan mereka (khususnya dalam posisi manajerial, dimana privasi diasosiasikan dalam status). Namun kebanyakan pegawai juga menginginkan peluang untuk berinteraksi dengan rekan kerja, yang dibatasi dengan meningkatnya privasi. Keinginan akan privasi itu kuat dipihak banyak orang. Privasi membatasi gangguan yang terutama sangat menyusahkan orang-orang yang melakukan tugas-tugas rumit. Selain yang bersifat fisik, lingkungan kerja non fisik juga penting untuk diperhatikan di dalam organisasi. Sedarmayanti (2010) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Menurut Nitisemito (2010:78) perusahan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang

6 Misrani, Analisis Lingkungan Kerja Pada Kelurahan. 417 mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Membina hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan harus dilakukan karena kita saling membutuhkan. Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan. Menurut Mangkunegara (2010), untuk menciptakan hubungan hubungan yang harmonis dan efektif, pimpinan perlu: 1) meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi-aspirasi emosi pegawai dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim kerja dan 2) menciptakan suasana yang meningkatkatkan kreativitas. Pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini disebabkan karena manusia itu bekerja bukan sebagai mesin. Manusia mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja untuk uang saja. Menurut Mangkunegara (2010) lingkungan kerja non fisik terdiri dari : a. Faktor lingkungan sosial Lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah latar belakang keluarga, yaitu antara lain status keluarga, jumlah keluarga, kesejahteraan dan lainnya. b. Faktor status sosial Semakin tinggi jabatan seseorang semakin tinggi pula kewenangan dan keleluasaan dalam mengambil keputusan. c. Faktor hubungan kerja dalam perusahaan Hubungan kerja yang ada dalam perusahaan adalah hubungan kerja antara karyawan dengan karyawan dan antara karyawan dengan atasan. d. Faktor sistem informasi Hubungan kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila ada komunikasi yang baik diantara anggota perusahaan. Dengan adanya komunikasi di lingkungan perusahaan maka anggota perusahaan akan berinteraksi, saling memahami, saling mengerti satu sama lain dapat menghilangkan perselisihan salah faham. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman sehingga dapat meningkatkan gairah kerja para karyawan. Berikut beberapa indikator yang diuraikan Mangkunegara (2010), diantaranya : 1. Penerangan / cahaya di tempat kerja. Cahaya lampu sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja, karena jika cahaya lampu yang tidak memadai akan berpengaruh terhadap keterampilan karyawan yang dalam melaksanakan tugas-tugasnya banyak mengalami kesalahan yang pada akhirnya pengerjaannya kurang efisien sehingga tujuan perusahaan sulit untuk dicapai. 2. Temperatur / suhu udara di tempat kerja. Setiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur yang berbeda. Manusia selalu mempertahankan tubuhnya dalam keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya. Manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal. 3. Kelembaban di tempat kerja. Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasanya dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara. Jika keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar, karena sistem. Selain itu, semakin cepatnya denyut jantung diakibatkan aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia akan selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu disekitarnya.

7 418 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 3, November 2015, hal Sirkulasi udara di tempat kerja. Udara disekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu proses metabolisme. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, maka akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani, sumber utamanya adalah tanaman di sekitar tempat kerja, karena tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan terciptanya rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja. 5. Kebisingan di tempat kerja. Kebisingan merupakan suatu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga, karena jika dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan dalam bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan dalam berkomunikasi. Bahkan menurut penelitian, kebisingan serius dapat menyebabkan kematian. Kriteria pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien. 6. Tata warna di tempat kerja. Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik mungkin, karena pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena pengaruh warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Daftar beberapa warna yang dapat mempengaruhi perasaan manusia ditunjukkan pada Tabel Dekorasi di tempat kerja. Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hiasan ruang kerja saja, akan tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja. 8. Musik di tempat kerja. Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Oleh karena itu, lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan di tempat kerja. 9. Keamanan di tempat kerja. Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman, maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu faktor kemanan perlu diwujudkkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja adalah dengan memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanann (SATPAM). Setelah memperhatikan serangkaian latar belakang dan literature yang telah disajikan, maka dapat dirumuskan kerangka berpikir dalam penelitian ini seperti ditunjukkan pada gambar 1. Lingkungan Kerja Selama Ini Kelurahan Mentaos Tercapainya Tujuan Organisasi Lingkungan Kerja Seharusnya Gambar 1 Kerangka Berpikir Tabel 1 Daftar Warna dan Pengaruhnya WARNA SIFAT PENGARUH 1. Merah Dinamis, merangsang dan panas. Menimbulkan semangat kerja. 2. Kuning Keanggunan, bebas dan hangat. Menimbulkan rasa gembira dan merangsang urat syaraf mata. 3. Biru Terang, tentram, dan sejuk. Mengurangi tekanan atau ketegangan.

8 Misrani, Analisis Lingkungan Kerja Pada Kelurahan. 419 Metode Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang bersumber dari wawancara (interview), observasi dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian dan analisis isi dari bahan-bahan tertulis. Wawancara (interview) tentang Analisis Lingkungan Kerja Banjarbaru Utara dan data yang diperoleh didapatkan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Teknik data dalam penelitian ini adalah menunjukkan tahapan demi tahapan rencana proses pengolahan data menjadi informasi/hasil dari penelitian, dalam penelitian deskrif ini peneliti berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas tentang suatu fenomena, Data yang telah diperoleh dari laporan, kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif, yaitu menguraikan dari beberapa teori yang berhubungan Lingkungan Kerja dengan dasar teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Hasil Penelitian dan Pembahasan Lingkungan kerja yang ada pada Banjarbaru Utara selama ini terbagi menjadi lingkungan kerja yang bersifat fisik dan lingkungan kerja yang bersifat non fisik dengan kondisi untuk lingkungan fisik sebagai berikut: 1. Suhu Selama ini suhu lingkugan kerja pada Banjarbaru Utara sudah cukup baik, tidak lembab, suhu lingkungan teras segar karena kantor Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara masih berada di lokasi yang tidak pada masih banyak terdapat ruang terbuka hijau. 2. Kebisingan Kebisingan lingkungan kerja pada Banjarbaru Utara terasa sangat menggangu aktivitas pekerjaan, dikarenakan di depan Kantor Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara terdapat perusahaan industri pembuat lampit, dimana mesin industrinya sangat menggangu aktivitas pekerjaan jika sedang dinyalakan, selain itu adanya rumah khas banjar yang sering di jadikan objek wisata masyarakat serta anak sekolah bermain juga cukup membuat kebisingan lingkungan kerja. 3. Penerangan Letak kantor Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara dari sisi penerangan masih kurang baik, masih perlu di tambah lampu penerangan, dikarenakan letak kantor Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara menghadap barat dimana cahaya matahari hanya di dapat pada siang hari disaat matahari hendak tenggelam, sedangkan pada pagi hari yang merupakan jam sibuk aktivitas kantor Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara terlihat gelap. 4. Mutu Udara Mutu udara yang tercemar di lingkungan kerja Banjarbaru Utara sangat buruk, karena adanya pabrik industri di depan kantor terkadang mengeluarkan limbah industri yang berbau tidak sedap, hal tersebut tentunya sangat merugikan bagi pribadi pegawai maupun masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan. 5. Ukuran ruang kerja Dari ukuran ruang kerja selama ini Banjarbaru Utara masih terasa sangat sempih, khusunya pada ruangan staf, dimana dalam 1 ruangan kepala seksi dimanfaatkan dengan stafnya. 6. Pengaturan ruang kerja Pengaturan ruang kerja salama ini sudah cukup baik, dikarenakan ruangan kerja pelayanan maupun pimpinan Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara yaitu lurah dan sekretaris berdekatan hal ini membuat pegawai mudah dan cepat dalam menerima informasi. 7. Privasi Dari segi privasi selama ini masih belum baik, karena kepala seksi masih tergabung dalam satu ruangan dengan staf, sehingga perivasi seorang kepala seksi tidak terjaga, hanya lurah yang memiliki ruangan kerja sendiri.

9 420 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 3, November 2015, hal Untuk lingkungan yang bersifat non fisik, kondisi di Kelurahan Mentaos pada saat ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor Lingkungan Sosial Dari segi lingkungan sosial masih banyak pegawai Banjarbaru Utara yang memilki tingkat kesejahteraan yang masih belum baik, sebagai contoh hal ini terlihat masih banyak pegawai Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara yang belum memiliki rumah atau tempat tinggal sendiri. 2. Faktor Status Sosial Status sosial seorang pejabat sudah ada yang dilaksanakan dengan baik, namun ada juga pimpinan yang belum bisa mengambil keputusan sendiri. 3. Faktor Hubungan Kerja Hubungan kerja selama ini sudah terjalin dengan harmonis hal ini karena di ciptakannya suasana kekeluargaan yang diterapkan oleh Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara dari dulu hingga sekarang, walaupun sering terjadi pergantian pimpinan. 4. Faktor Sistem Informasi Sistem informasi selama ini sudah dilakukan pimpinan maupun rekan sekerja dengan menyampaikan langsung informasi kepada pegawai Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara, apabila pegawai tidak berada di kantor biasanya akan di beritahukan melalui telepon maupun pesan singkat atau SMS. Setelah dilakukan serangkaian pengamatan dan analisis tentang kelemahankelemahan dari kondisi lingkungan kerja yang ada di Kelurahan Mentaos pada saat ini, maka dapat disarankan lingkungan kerja yang seharusnya ada pada Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara untuk lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. Suhu Suhu kerja yang sudah baik pada Banjarbaru Utara harus di pertahankan dan jika perlu di perluas lagi, hal ini bisa dilakukan dengan cara mengambil alih sebagian lahan milik warga dengan cara ganti rugi dan kemudian dijadikan ruang terbuka hijau secara permanen. 2. Kebisingan Kebisingan lingkungan kerja selama ini pada Banjarbaru Utara terasa sangat menggangu aktivitas pekerjaan, dikarenakan di depan Kantor Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara terdapat perusahaan industri pembuat lampit, hal ini harus menjadikan perhatian serius kedepannya, bisa dengan cara mengusulkan ke Pemerintah Kota Banjarbaru agar di lakukan perpindahan pabrik industri tersebut karena lahan perusahaan sudah tidak layak lagi dan berada di pemukiman yang pada penduduk. 3. Penerangan Letak kantor Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara menghadap barat dimana cahaya matahari hanya di dapat pada siang hari disaat matahari hendak tenggelam, sedangkan pada pagi hari yang merupakan jam sibuk aktivitas kantor Banjarbaru Utara terlihat gelap, membuat sedikit gelap ruangan Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara, kedepan hendaknya di berikan penerangan tambahan seperti lampu maupun ventelasi yang banyak lagi agar banyak cahaya yang masuk. 4. Mutu Udara Mutu udara yang tercemar di lingkungan kerja Banjarbaru Utara sangat buruk, karena adanya pabrik industri di depan kantor terkadang mengeluarkan limbah industri yang berbau tidak sedap, seharusnya pihak Banjarbaru Utara bentindak tegas dengan berkoordinasi dengan Satpol PP dan Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru untuk kembali di analisa dampak lingkungannya, apabila sudah tidak layak maka dapat dilakukan penutupan pabrik insustri tersebut. 5. Ukuran ruang kerja Dari ukuran ruang kerja selama ini Banjarbaru Utara masih terasa sangat

10 Misrani, Analisis Lingkungan Kerja Pada Kelurahan. 421 sempih, hendaknya kedepan menambah ruangan lagi, ruangan di buatkan untuk keperluan pegawai yang harus mempunyai privasi khusus seperti kepala seksi maupun operator komputer dan pegawai yang bekerja secara teknis lainnya. 6. Pengaturan ruang kerja Pengaturan ruang kerja salama ini sudah cukup baik, kedepannya tata pengaturan ruang harus di pertahankan hanya meletakkan ruangan pegawai yang bekerja secara teknis seperti operator komputer dan kedepan dengan rencana pencanangan Pelayanan Online semua kelurahan menyiapkan ruang server yang jauh, agar terhindar dari kebisingan dan radiasi. 7. Privasi Dari segi privasi selama ini masih belum baik, karena kepala seksi masih tergabung dalam satu ruangan dengan staf, sehingga perivasi seorang kepala seksi tidak terjaga, hanya lurah yang memiliki ruangan kerja sendiri, kedepan kepala seksi maupun pegawai yang memilki pekerjaan teknis harus mempunyai ruangan sendiri untuk menjaga privasi pekerjaannya. Untuk lingkungan yang bersifat non fisik, kondisi yang disarankan berdasarkan pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor Lingkungan Sosial Dari segi lingkungan sosial masih banyak pegawai Banjarbaru Utara yang memilki tingkat kesejahteraan yang masih belum baik, kedepan Banjarbaru Utara hendaknya memberikan tambahan penghasilan bagi pegawai agar tingkat sosial mereka menjadi baik. 2. Faktor status sosial selama ini masih ada pimpinan yang belum bisa mengambil keputusan sendiri, kedepan hal ini tidak boleh terjadi lagi, pimpinan Banjarbaru Utara harus menekankan bahwa pengambil keputusan adalah pimpinan atau kepala seksi, sekretaris maupun lurah bukan staf walaupun staf sudah senior dan lama bekerja di Banjarbaru Utara. 3. Faktor hubungan kerja Hubungan kerja selama ini sudah terjalin dengan harmonis hal ini karena di ciptakannya suasana kekeluargaan yang diterapkan oleh Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara dari dulu hingga sekarang, walaupun sering terjadi pergantian pimpinan, hal ini harus di pertahankan dan di tingkatkan lagi hal ini bisa di lakukan dengan mengadakan family gathering setiap tahunnya seperti liburan dan lain sebagainya agar suasana kekeluargaan semakin baik. 4. Faktor sistem informasi Sistem informasi seharusnya bisa lebih di fasilitasi dengan baik, hal ini dikarenakan dengan semakin berkembangnya teknologi, bisa di lakukan dengan media sosial, hal ini bisa dilakukan dengan membuat group media sosial mengenai Banjarbaru Utara sehingga setiap informasi yang di informasikan dapat di tangkap semua anggota grop, termasuk RT dan RW, karena selama ini jika ada undangan untuk RT dan RW, pegawai harus berkeliling 1 (satu) kelurahan untuk menyebarkannya, tentunya hal ini tidak efektif dan efisien karena sekarang kemanjuan teknologi sudah berkembang pesat. Kesimpulan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja pada Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara belum baik, terutama dengan adanya perusahaan industri di depan kantor yang sangat menggangu, kedepan hendaknya Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara memperhatikan hal tersebut karena akan berdampak bagi pribadi pegawai, masyarakat juga organisasi Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara. Lingkungan kerja Kelurahan Mentaos Banjarbaru Utara selama ini masih banyak yang belum kondusif seperti lingkungan kerja fisik yang meliputi Suhu, Kebisingan, Penerangan Mutu Udara, Ukuran ruang kerja dan Privasi serta lingkungan kerja non fisik seperti Faktor Lingkungan Sosial, Faktor status sosial dan

11 422 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 1, No 3, November 2015, hal Faktor sistem informasi, sedangkan untuk pengaturan ruang kerja dan Faktor hubungan kerja sudah cukup baik. Lingkungan kerja Kelurahan Mentaos Banjarbaru Utara seharusnya terutama berkoordinasi dengan Satpol PP dan Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru untuk kembali di analisa dampak lingkungannya, apabila sudah tidak layak maka dapat dilakukan penutupan pabrik insustri tersebut dan untuk sistem informasi membuat group media sosial mengenai Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara sehingga setiap informasi yang di informasikan dapat di tangkap semua anggota grop, termasuk RT dan RW, karena selama ini jika ada undangan untuk RT dan RW, pegawai harus berkeliling 1 (satu) kelurahan untuk menyebarkannya, tentunya hal ini tidak efektif dan efisien karena sekarang kemanjuan teknologi sudah berkembang pesat. Lingkungan kerja Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara harus di perhatikan oleh pimpinan Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara karena hal ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja pegawai, hal ini harus di sikapi dengan menganalisa lingkungan kerja selama ini dan memperbaikinya agar lingkungan kerja dapat kondusif, hal ini bisa dilakukan dengan berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menanggulangi permasalahan lingkungan kerja selama ini. DAFTAR PUSTAKA Dessler,Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa: Eli Tanya,. Penyunting Bahasa : Budi Supriyanto, Indeks, Jakarta. Gunarsih, Peranan Lingkungan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Universitas Kisaran Provinsi Sumatera Utara,USU. Medan. Handoko. T. Hani Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta. Hariyanto Analisis Peranan Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. UNS. Surakarta. Hasibuan, Malayu S.P Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta. Machfoedz dan Suryani, Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi. Kesehatan. Penerbit Fitramaya. Yogyakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu.2010, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Refika Aditama. Jakarta. Nitisemito Manajemen Personalia. Edisi Revisi, Penerbit Ghalia. Indonesia. Normansyah Peranan Lingkungan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Universitas Kisaran Sumatera Utara, USU. Medan. Rivai, Veitzhal Manajemen Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo. Jakarta. Robbins Prinsip-prinsip Perlaku Organisasi. Edisi kelima, Penerbit. Erlangga, Jakarta. Sarwono Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sedarmayanti Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Penerbit Mandar Maju. Bandung. Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi kedua,. Cetakan kedua, Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta Sunyoto, Danang, Drs, SH, MM Teori, Kuesioner, dan Analsis Data Sumber Daya Manusia. Caps. Yogyakarta. Umar, Husein Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada. Jakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Tentang 2.1.1.1 Pengertian Menurut Mardiana (2005: 15) kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. kerja yang kondusif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat perlu mendapat perhatian, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan kerja 2.1.1 Definisi Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kepuasan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kepuasan Kerja 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (2007) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Kerja 2.1.1 Definisi Lingkungan Kerja Aspek yang menunjang manusia untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Budaya adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Budaya adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budaya Organisasi 2.1.1 Pengertian Budaya Organisasi Budaya adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan pengaruhnya dapat diukur melalui bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Sehingga perusahaan perlu untuk berhati-hati dalam merekrut

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Sehingga perusahaan perlu untuk berhati-hati dalam merekrut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan, sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga dimana aset tersebut yang selanjutnya akan menggerakkan asetaset lainnya. Sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN JOB INSECURITY TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING (STUDI KASUS MALL LIPPO CIKARANG)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN JOB INSECURITY TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING (STUDI KASUS MALL LIPPO CIKARANG) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN JOB INSECURITY TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING (STUDI KASUS MALL LIPPO CIKARANG) Selby Kristanti Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA 1. Temperatur Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya utk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Manajemen biasanya dipergunakan antara lain sebagai seperangkat proses,sekelompok orang, suatu disiplin atau wilayah kajian atau suatu karier. Menurut Robbins

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2000:10), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Tjutju dan Suwatno (2008) menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia bagian dari

Lebih terperinci

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I. lingkungan kerja non fisik dan meningkatkan kinerja karyawannya.

BAB I. lingkungan kerja non fisik dan meningkatkan kinerja karyawannya. BAB I 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan untuk menjaga

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) Zulfahmi Septian Dwi Pangestu Mochammad Djudi Mukzam Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Kerja 2.1.1. Pengertian Lingkungan Kerja. Cikmat (dalam Nawawi, 2003:292) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Robbins & Coulter (2011) manajemen melibatkan aktivitas aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN KERJA Untuk dapat menyusun perencanaan lingkungan kerja dengan baik, manajemen perusahaan harus benar-benar mengetahui unsur-unsur apa saja yang penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya peran aktif dari pegawai atau karyawan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya peran aktif dari pegawai atau karyawan sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap sistem organisasi baik instansi pemerintah maupun perusahaan swasta, dalam melaksanakan aktivitasnya akan selalu berusaha mencapai hasil sesuai dengan

Lebih terperinci

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur

Lebih terperinci

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation

Lebih terperinci

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kontrak Divisi Area Jakarta PT. INDOSAT, Tbk

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kontrak Divisi Area Jakarta PT. INDOSAT, Tbk 79 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kontrak Divisi Area Jakarta PT. INDOSAT, Tbk Oleh: Windy Desyana Pratiwi dan Mawarta Onida Sinaga Politeknik Negeri Jakarta windydp22@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah suatu hal yang mempelajari tentang bagaimana caranya kita mengelola dan mengatur aktivitas aktivitas pada suatu kelompok

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang strategis dari organisasi, manajemen sumber daya manusia perlu dilihat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mengembangkan usaha makro dan mikro. Sumber daya manusia sangat berperan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut George Terry (dikutip Sayuti 2013:8) mengemukakan manajemen kantor ialah perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT Sari Andamdewi Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi lingkungan disekitarnya, baik pengaruh negative maupun pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi lingkungan disekitarnya, baik pengaruh negative maupun pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian lingkungan kerja Pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan tidak terlepas dari kondisi lingkungan disekitarnya, baik pengaruh negative maupun

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (4) : ISSN 0000-0000, ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia saat ini dianggap paling berharga dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang disebut dengan pegawai, adalah salah satu unsur yang paling penting yang harus diperhatikan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus memperhatikan kepentingan karyawannya. Salah satunya yakni dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus memperhatikan kepentingan karyawannya. Salah satunya yakni dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Jabatan 2.1.1 Pengertian Promosi Jabatan Manajemen bukan hanya memperhatikan kepentingan perusahaan tapi juga harus memperhatikan kepentingan karyawannya. Salah satunya

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Pendahuluan

ABSTRAKSI. Pendahuluan FAKTOR-FAKTOR KEDISIPILANAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT ERNA DJULIAWATI PONTIANAK Rony Baskaro Sembiring Email: caikincai@gmail.com Program Studi Manajemen STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi dengan berperan sebagai pelaksana kebijakankebijakan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Tidur merupakan keadaan seseorang memasuki alam bawah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sondang Siagian (2013:169) mengemukakan Promosi adalah apabila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sondang Siagian (2013:169) mengemukakan Promosi adalah apabila BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Sondang Siagian (2013:169) mengemukakan Promosi adalah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. STATIKA MITRASARANA PADANG JURNAL

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. STATIKA MITRASARANA PADANG JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. STATIKA MITRASARANA PADANG JURNAL Oleh : FITRIANA RIZAL NPM. 1010005530149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia manjadi investasi yang memegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dan kemajuan organisasi dalam suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari besarnya profit yang diperoleh oleh perusahaan tersebut, tetapi ada banyak

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI Rika Aprilliana Yon Rizal dan Samsi Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang) Zulia Maharatun Faiqoh Moch. Djudi Mukzam Gunawan Eko Nurtjahjono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat pakar dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE Oleh : Fransiska Deci Natalia Umi Rusilowati ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya. manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya. manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

Diana Sulistyorini K Oleh: BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Diana Sulistyorini K Oleh: BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pengaruh lingkungan kerja fisik dan pengawasan terhadap efektivitas kerja pegawai pada dinas pekerjaan umum dan lalu lintas angkutan jalan Kab. Karanganyar tahun 006 Oleh: Diana Sulistyorini K.7403083

Lebih terperinci

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH KESEHATAN KERJA oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH Disampaikan dalam Perkuliahan Kesehatan Masyarakat Jurusan D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 2013 Pengantar Kesehatan kerja adalah

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI A. Penelitian Terdahulu yang Relevan BAB II KERANGKA TEORI Penelitian dilakukan oleh Pramono dengan judul Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Lingkungan Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (2): 756-765 ISSN 2477-2631, ejournal.ip.fisip-unmul.org Copyright 2016 PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA Akbar Setiawan 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang cenderung untuk selalu hidup bermasyarakat. Hal ini nampak baik

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang cenderung untuk selalu hidup bermasyarakat. Hal ini nampak baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan organisasi, karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Karyawan Performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu.

Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu. ABSTRAK PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Empiris Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu) Produktivitas kerja karyawan merupakan factor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. Naraya Telematika Malang)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. Naraya Telematika Malang) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. Naraya Telematika Malang) Fariz Ramanda Putra Hamidah Nayati Utami Muhammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KEPUASAN KERJA 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya, pengertian kepuasan mencakup berbagai hal seperti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung 84 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Secara Deskriptif a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung sedang. b) Motivasi Kerja guru pada SMA Kecamatan Medan Tembung

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Fila Agustina, Fridayana Yudiaatmaja, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia E-mail:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Beehr and Newman ( 1978)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Beehr and Newman ( 1978) BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Stres Kerja 2.1.1. Pengertian stres kerja Menurut Beehr and Newman ( 1978) work stress is an internal state that deviates from the normal function of that caused by the physical

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA ABSTRAKSI Repi email: filivarepitasari3@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Kedisiplinan seringkali diartikan patuh dan taat pada nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Saman (2006), Pengaruh motivasi dan kepemimpinan terhadap disiplin kerja dalam rangka peningkataan Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Propinsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi sering

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Lingkungan Kerja. hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Lingkungan Kerja. hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja 2.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan pada mereka. Keadaan tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT Putra Nugraha Sentosa Mojosongo) NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT Putra Nugraha Sentosa Mojosongo) NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT Putra Nugraha Sentosa Mojosongo) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: KHOIRUNNISA ISNAINI B 100110366 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi dimana pada hakikatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi pribadinya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi pribadinya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas di pengaruhi oleh beberapa faktor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas di pengaruhi oleh beberapa faktor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja 2.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja Sebagaimana kita ketahui bahwa semangat dan kegairahan kerja para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas di pengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keorganisasian yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. keorganisasian yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia secara baik agar diperoleh tenaga

Lebih terperinci

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment ERGONOMI Ergonomics Human Machine Work Environment RANCANGAN YANG ERGONOMIS Fokus Perhatian : MANUSIA dalam Perencanaan Man-Made Objects dan Lingkungan Kerja Tujuan Rancang Bangun dalam Menciptakan Produk,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam organisasi bentuk aktivitas selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu industri dalam melaksanakan proses produksi dan mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor penting

Lebih terperinci

KENYAMANAN BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD NEGERI SE- KECAMATAN PAKUALAMAN TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL

KENYAMANAN BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD NEGERI SE- KECAMATAN PAKUALAMAN TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL KENYAMANAN BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD NEGERI SE- KECAMATAN PAKUALAMAN TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari penelitian yang berjudul Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien dan efektif apabila dalam seluruh proses manajemen tersebut terjadi interaksi positif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ermawati (2002) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ermawati (2002) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ermawati (2002) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Tentang Lingkungan Kerja 2.1.1. Pengertian dan Jenis Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja

Lebih terperinci

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember (The Effect of Compensation System And Work Environment on

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi juga diartikan sebagai kolektivitas orang-orang yang bekerja sama

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi juga diartikan sebagai kolektivitas orang-orang yang bekerja sama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi pada dasarnya adalah salah satu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi dan berwenang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kegiatan manusia modern delapan puluh persennya dilakukan di dalam ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut biasanya

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Abdul Kholil Nim : 1025004 abdulkholil09@gmail.com Program Studi Manajemen / S1 Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis antarperusahaan di Indonesia baik perusahaan swasta maupun pemerintah berkembang semakin pesat. Beberapa perusahaan melakukan persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dharma (2007) meneliti tentang pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja Cabang Sumatera

Lebih terperinci