ARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK"

Transkripsi

1 KABUPATEN SIAK

2 ARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak Bentuk dan Pembagian Lambang Lambang Daerah Kabupaten Siak berbentuk Perisai berwarna hijau lumut didalamnya terdiri dari : 1. Bintang bersegi lima, berwarna kuning keemasan. 2. Istana Siak, berwarna kuning air. 3. Padi, berwarna kuning keemasan. 4. Kapas, berwarna hijau dan putih 5. Roda Pembangunan bersegi dua belas, berwarna hitam. 6. Gelombang dan bertindih, berwarna kuning keemasan dan hitam. 7. Pita, berwarna merah dengan tulisan SIAK berwarna putih. Warna Lambang Warna utama yang dipakai adalah : hijau lumut, merah darah burung dara, kuning keemasan disamping sedikit mempergunakan warna hitam dan putih. Makna Lambang 1. PERISAI, secara keseluruhan bermakna sebagai perlindungan pertahanan dan melindungi masyarakat. 2. BINTANG, melambangkan bahwa masyarakat Siak adalah masyarakat yang religius, berketuhanan Yang Maha Esa dan berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. ISTANA SIAK, berwarna kuning air melambangkan kebesaran dan kejayaan Kabupaten Siak. 4. PADI DAN KAPAS, melambangkan kesejahteraan, meliputi antara lain : sandang, pangan, papan, dll, merupakan standar kesejahteraan. 5. RODA PEMBANGUNAN BERGERIGI DUABELAS BERWARNA HITAM, melambangkan dinamika roda pembangunan disegala bidang dan tanggal 12 Oktober 1999 resminya Siak menjadi Kabupaten. 6. GELOMBANG DUA BERTINDIH, melambangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Siak yaitu : gelombang warna hitam melambangkan minyak bumi sebagai potensi pertambangan. Gelombang berwarna kuning melambangkan minyak sawit sebagai potensi perkebunan dan pertanian. 7. PITA, menyatakan/melambangkan dinamika Kabupaten Siak yang terus giat membangun. 8. TULISAN SIAK DENGAN HURUF KATIN DAN HURUF MELAYU, menyatakan nama Kabupaten Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 i

3 Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak 9. WARNA HIJAU LUMUT, KUNING KEEMASAN DAN MERAH DARAH BURUNG ADALAH WARNA TRADISIONAL KHAS MELAYU RIAU ; Hijau lumut melambangkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, adat istiadat dan kesuburan. Kuning keemasan perlambang kebesaran/keagungan dan kemuliaan serta keadilan. Merah darah burung, melambangkan keberanian dan semangat di atas kebenaran dan tanggung jawab. Hitam putih dan warna-warni asli yang melambangkan keabadian. 10. TIGA SIMPUL IKATAN PADI DAN KAPAS, melambangkan Kabupaten Siak berangkat dari tiga Kecamatan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ii

4 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Syukur Alhamdullilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahnya, maka Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini telah dapat disusun sesuai yang diharapkan. Sebagaimana ditegaskan pada Pasal 152 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah haruslah berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menyajikan data statistik yang akurat dan berkualitas mengenai gambaran umum kondisi Kabupaten Siak, potensi sumber daya serta hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai pada berbagai sektor sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Siak Tahun yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik oleh penyelenggara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat luas. Data dan informasi merupakan faktor penting yang saling mendukung agar tercapainya kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan yang dapat dihandalkan. Kami menyadari bahwa Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 masih belum sepenuhnya sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran yang konstruktif serta dukungan data dan informasi dari seluruh pihak untuk kesempurnaan dan keberlanjutan penyusunan buku profil setiap tahunnya. Akhirnya apa yang disajikan dengan segala keterbatasannya diharapkan dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Buku Profil Kabupaten Siak Tahun 2013 kami ucapkan terima kasih. Siak Sri Indrapura, Desember 2014 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SIAK Drs. H. YAN PRANA JAYA, M.Si Pembina Tk. I NIP Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 iii

5 Daftar Isi DAFTAR ISI Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Halaman i iii iv vi xi I. KONDISI UMUM DAERAH Luas dan Batas Wilayah Letak dan Kondisi Geografis Topografi Geologi Klimatologi Hidrologi Penggunaan Lahan Kawasan Lindung Kawasan Budidaya Lahan Persawahan Lahan Kering Wilayah Rawan Bencana Kerusakan Lingkungan Kerusakan Hutan Pencemaran Udara Pencemaran Sungai II. KONDISI PEMERINTAHAN UMUM Administrasi Pemerintahan Kewenangan Pemerintahan Aparatur Pemerintah Daerah Organisasi Pemerintah Daerah Pelaksanaan Asas Pemerintahan Peraturan Daerah (Perda) dan Perizinan III. KONDISI SOSIAL BUDAYA Demografi Tenaga Kerja Pendidikan Kesehatan Kepemudaan dan Olahraga Agama Politik, Hukum, dan Keamanan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 iv

6 Daftar Isi IV. KONDISI SUMBER DAYA ALAM Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Peternakan Perikanan Pertambangan dan Energi V. KONDISI INFRASTRUKTUR Perumahan dan Pemukiman Pekerjaan Umum Listrik Air Bersih Lingkungan Hidup Pertanahan Pariwisata Perhubungan, Pos, Telekomunikasi dan Informatika VI. KONDISI PEREKONOMIAN Koperasi, Perdagangan dan Industri Penanaman Modal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB Per Kapita Pendapatan Regional Per Kapita Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Neraca Daerah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) VII. KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pertumbuhan Ekonomi Laju Inflasi Angka Kemiskinan Angka Harapan Hidup (AHH) Angka Melek Huruf (AMH) Angka Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran Per Kapita Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Angka Kematian Ibu dan Anak VIII. PRESTASI DAN PENGHARGAAN IX. KESIMPULAN Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 v

7 Daftar Tabel DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Ibukota, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah (Km 2 ) di Kabupaten Siak Tahun Tabel 1.2 Luas Lahan Kabupaten Siak Menurut Penggunaan Tahun Tabel 1.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Siak Tahun Tabel Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun Tabel 1.5 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak Tahun Tabel 2.2 Jumlah Desa/Kelurahan, Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Siak Tahun Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun Tabel 2.4 Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis Pemerintah Kabupaten Siak Tahun Tabel 2.5 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Mengikuti Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun Tabel 2.6 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Menerima Bantuan Beasiswa Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun Tabel 2.7 Lama Pengurusan dan Jumlah Persyaratan Dokumen Perizinan Tabel 2.8 Jumlah Perizinan yang Dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.3 Tabel 3.4 Kondisi Tenaga Kerja Kabupaten Siak Tahun Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 vi

8 Daftar Tabel Tabel 3.6 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun Tabel 3.7 Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah (APS) di Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.8 Jumlah Pembangunan Sekolah di Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.9 Jumlah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.10 Bantuan Peralatan Sekolah Siswa Keluarga Miskin Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.11 Jumlah Sekolah di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun Tabel 3.12 Jumlah Siswa di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun Tabel 3.13 Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun Tabel 3.14 Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun Tabel 3.15 Jumlah Rombongan Belajar di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tabel 3.16 Tahun Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun Tabel 3.17 Rasio Jumlah Rombongan Belajar Terhadap Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun Tabel 3.18 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.19 Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.20 Tabel 3.21 Jumlah Organisasi Pemuda Kabupaten Siak Tahun Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Menurut Agama dan Kecamatan per Desember Tahun Tabel 3.22 Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun Tabel 3.23 Kondisi Politik Kabupaten Siak Tahun Tabel 3.24 Jumlah Kriminalitas Kabupaten Siak Tahun Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Peningkatan Produksi Pertanian Kabupaten Siak Tahun Luas Kawasan Hutan Kabupaten Siak Tahun Realisasi Produksi Hasil Hutan Kayu Kabupaten Siak Tahun Realisasi Produksi Hasil Hutan Kabupaten Siak Tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 vii

9 Daftar Tabel Tabel 4.5 Perkembangaan Kegiatan UPHHK-HTI Kabupaten Siak Tahun Tabel 4.6 Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak Tahun Tabel 4.7 Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak Kabupaten Siak Tahun Tabel 4.8 Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar di Kabupaten Siak Menurut Jenis Ikan Tahun Tabel 5.1 Kondisi Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.2 Pembangunan Rumah Layak Huni Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.3 Panjang Jalan Kabupaten Siak Menurut Kondisi dan Jenis Permukaan (km) Tahun Tabel 5.4 Perkembangan Panjang Jalan Kabupaten Siak Menurut Jenis Permukaan Tahun Tabel 5.5 Pembangunan Jembatan Kabupaten Siak Menurut Jenis Jembatan Tahun Tabel 5.6 Pembangunan Infrastruktur Irigasi Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.7 Pembangunan Infrastruktur Pengairan Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.8 Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.9 Jumlah Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Tabel 5.10 PLN Kabupaten Siak Tahun Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik Non PLN Kabupaten Siak Tabel 5.11 PLTD dan PLTS Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.12 Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak yang Telah Dialiri Listrik Tabel 5.13 Jumlah Bantuan PLTS-SHS Melalui APBD Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.14 Jaringan Listrik yang Telah Dibangun Pemerintah Tabel 5.15 Kabupaten Siak Tahun Jumlah Proporsi Rumah Tangga yang Mendapatkan Akses Air Bersih Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.16 Jumlah Sambungan Rumah (SR) Penerima Air Bersih Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.17 Kondisi Persampahan Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.18 Tabel Jumlah Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun Luas Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 viii

10 Daftar Tabel Tabel 5.20 Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang Berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.21 Jumlah Pembangunan Terminal Bus dan Pelabuhan Sungai Kabupaten Siak Tahun Tabel Jumlah Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas di Kabupaten Siak Tahun Tabel 5.23 Jumlah Cek, Wesel, Surat dan Paket Pos Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012*, Tabel 5.24 Jumlah Satuan Sambungan Telepon (JSST) di Kabupaten Siak Menurut Sentra Telepon Otomat (STO) Tahun Tabel 5.25 Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan Lokal di Kabupaten Siak Tahun Tabel 6.1 Jumlah Koperasi di Kabupaten Siak Tahun Tabel Nilai Ekspor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun Tabel 6.3 Nilai Impor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun Tabel 6.4 Jumlah Industri Menurut Kelompok Industri Kabupaten Siak Tahun Tabel 6.5 Tabel 6.6 Tabel 6.7 Tabel 6.8 Tabel 6.9 Tabel 6.10 Nilai Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak Tahun Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun Perkembangan PDRB Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun (Juta Rupiah) Tabel 6.11 Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun (Juta Rupiah) Tabel 6.12 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun Tabel 6.13 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Siak Tahun Tabel 6.14 Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Siak Tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ix

11 Tabel 7.1 Tabel 7.2 Daftar Tabel Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (%) Kabupaten Siak Tahun Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014 Serta Andil Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran (2013=100) 143 Tabel 7.3 Angka Kemiskinan Kabupaten Siak Tahun Tabel 7.4 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak Tahun Tabel 7.5 Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Siak Tahun Tabel 7.6 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Siak Tahun Tabel 7.7 Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Siak Tahun Tabel 7.8 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tabel 7.9 Tabel 7.10 Tabel 7.11 (IPM) Kabupaten Siak Tahun Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Siak Tahun Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) yang Dilaporkan Per Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) yang Dilaporkan Per Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 x

12 Daftar Grafik DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.1 Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun Grafik 1.2 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun Grafik 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun Grafik 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenis Kelamin Tahun Grafik 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 xi

13 Kondisi Umum Daerah KONDISI UMUM DAERAH 1.1 Luas dan Batas Wilayah Kabupaten Siak secara geografis memiliki luas 8.556,09 km 2 atau 9,74% dari total luas wilayah Provinsi Riau, merupakan wilayah terluas ke-6 kabupaten/ kota di Provinsi Riau dengan pusat administrasi di Kota Siak Sri Indrapura. Wilayah Kabupaten Siak sampai tahun 2014 memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 122 desa dan 9 kelurahan. Selanjutnya data kecamatan dan luasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Secara administratif batas wilayah Kabupaten Siak adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti; Sebelah Selatan : Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru; Sebelah Timur : Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti; Sebelah Barat : Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

14 Kondisi Umum Daerah Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Ibukota, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah (Km 2 ) Di Kabupaten Siak Tahun 2014 Jumlah Luas Wilayah Kecamatan Ibukota Desa/Kelurahan (km 2 ) 1. Minas Minas 5 346,35 2. Kandis Kandis ,65 3. Siak Siak Sri Indrapura 8 894,17 4. Sungai Apit Sungai Apit ,33 5. Sungai Mandau Muara Kelantan ,00 6. Kerinci Kanan Kerinci Kanan ,66 7. Lubuk Dalam Lubuk Dalam 7 155,09 8. Tualang Tualang 9 343,60 9. Koto Gasib Pangkalan Pisang , Dayun Dayun , Bunga Raya Bunga Raya , Mempura Benteng Hilir 8 437, Sabak Auh Bandar Sungai 8 73, Pusako Dusun Pusaka 7 544,47 Sumber : Siak Dalam Angka 2014 Jumlah , Letak dan Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Siak terletak diantara LU LU dan BT BT, yang sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Morfologi wilayah Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran dan sebagian kecil terdiri dari perbukitan yang terletak di bagian barat daya. Morfologi dataran mencakup sekitar 60% Wilayah Kabupaten Siak. Morfologi perbukitan rendah terdapat di bagian utara, timur dan memanjang dari arah barat laut sampai Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

15 Kondisi Umum Daerah tenggara. Morfologi perbukitan tinggi terletak di bagian barat daya wilayah DAS Siak. 1.3 Topografi Kabupaten Siak terdiri dari satuan dataran rendah dan satuan perbukitan. Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah, dengan ketinggian 0-50 m dari permukaaan laut, meliputi dataran banjir sungai dan rawa serta terbentuk endapan permukaan. Kemiringan lereng sekitar 0-3 atau bisa dikatakan hampir datar. Sedangkan satuan perbukitan mempunyai ketinggian antara m dari daerah sekitarnya, dengan kemiringan Geologi Wilayah Kabupaten Siak merupakan bagian dari daerah yang tersusun dari batuan sedimen tufa yang berombak sampai bergelombang. Batuan induk didominasi batuan lempung (clay), silika, batu pasir dan batu lapis. Formasi ini terdapat di daerah Minas. Jenis tanah yang dominan adalah tanah tropodulit atau setara dengan tanah pedzolik merah kuning pada perbukitan dan tropaquepst atau setara dengan tanah alluvial yang sudah mulai berkembang pada bagian daratan rendah, terutama di pinggiran sungai. Tekstur tanah galuh lempung pasiran ( sandy clay loam) dan galuh lempung yang makin ke dalam makin tinggi kadar lempungnya. Struktur tanah gembur sampai gumpal menyudut untuk horison A dan gumpal menyudut untuk horison B yang umumnya memiliki sifat fermeabilitas yang rendah. Wilayah alluvium merupakan daerah rawa-rawa yang terjadi karena gambut yang mengalami proses sedimentasi dari sungaisungai didekatnya. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

16 Kondisi Umum Daerah 1.5 Klimatologi Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kabupaten Siak bila dilihat dari iklim matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis, sehingga iklim yang berlaku di daerah ini juga iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 25 0 C sampai dengan 37 0 C dan kelembaban udara 88,9% per bulan. Menurut klasifikasi iklim Koppen, Kabupaten Siak dengan curah hujan yang hampir merata di sepanjang tahun. Jumlah hari hujan pada tahun 2013 mencapai hari dan curah hujan sebesar mm. Pada tahun 2013 rata rata curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Minas yakni 403 mm per bulan per tahun. Sementara jumlah hari hujan paling banyak di Kecamatan Lubuk Dalam sejumlah 177 hari. 1.6 Hidrologi Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah yang berawa-rawa, Kabupaten Siak memiliki banyak sungai. Sungai tersebar adalah Sungai Siak, kemudian Sungai Mandau, Sungai Rawa, Sungai Gasib, Sungai Siak Kecil, Sungai Apit dan Sungai Buatan. Selain perairan sungai, Kabupaten Siak juga memiliki beberapa danau/tasik antara lain : Tasik Pulau Besar, Zamrud, Pulau Atas, Pulau Bawah, Tasik Serai, Tasik Air Hitam dan Tasik Ketilau. Tasik-tasik tersebut berpotensi untuk dijadikan budidaya perikanan air tawar serta pariwisata. Sungai Siak berasal dari dua anak sungai, yaitu Sungai Tapung Kanan dan Tapung Kiri yang anak-anak sungainya berasal dari wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Bengkalis. Sungai Tapung Kanan berasal dari anak-anak sungai Paturuk, Karas Takuana, Suram, Lindai dan Siangkala. Sungai Mandau merupakan sungai yang cukup penting yang di bagian hulunya merupakan rawa dengan fisiografi kubah gambut. Formasi ini memiliki kondisi hidrologi yang dicirikan oleh air tanah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

17 Kondisi Umum Daerah yang dangkal, sehingga dengan evapotranspirasi dari air hujan yang meresap melalui air tanah dari kawasan hutan disekitarnya. Oleh karena itu, hutan memegang peranan penting bagi penyediaan air tanah di daerah ini. Setiap perubahan lingkungan kubah gambut oleh penebangan hutan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi hidrografi di daerah ini. Pelepasan air dari kawasan ini merupakan penyalur utama aliran air yang masuk melalui anak-anak sungai, yang lain masuk ke Sungai Mandau yang airnya berwarna coklat kehitaman. Kondisi aliran air kubah gambut hampir terdapat di sepanjang Sungai Siak yang kesemuanya akan memberikan kontribusi terhadap kualitas perairan di Sungai Siak. 1.7 Penggunaan Lahan Luas lahan Kabupaten Siak menurut penggunaannya pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.2. Penggunaan lahan terluas adalah lahan perkebunan yaitu sebesar Ha atau sebesar 23,45%. Tabel 1.2 Luas Lahan Kabupaten Siak Menurut Penggunaan Tahun 2013 Penggunaan Luas (Ha) Proporsi (%) Lahan Sawah ,55 Perkarangan - - Tegal/Kebun ,61 Ladang/Huma ,09 Padang Rumput 236 0,03 Hutan Rakyat ,94 Hutan Negara ,63 Perkebunan ,45 Rawa ,16 Tambak ,85 Kolam Empang - - Sementara Tidak Diusahakan ,24 Rumah Bangunan/Halaman ,45 Lain-Lain ,02 Jumlah ,00 Sumber: Siak Dalam Angka Tahun 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

18 Kondisi Umum Daerah Kawasan Lindung Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, yang dimaksud dengan kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Kawasan lindung dapat diklasifikasikan menjadi kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan hutan suaka alam, kawasan hutan pelestarian alam dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Salah satu kawasan lindung yang terkenal di Kabupaten Siak dan merupakan kawasan hutan suaka alam yaitu cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK -BB). Cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu untuk wilayah Kabupaten Siak memiliki luas ± Ha, terdiri dari 3 zona yaitu zona inti (± Ha), zona penyangga (± Ha) dan zona transisi (± Ha) Kawasan Budidaya Di dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 disebutkan bahwa Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Adapun yang termasuk dalam kawasan budidaya adalah kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan permukiman, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan, dan kawasan pertahanan keamanan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

19 Kondisi Umum Daerah Mengacu pada RTRW Kabupaten Siak kawasan budidaya di Kabupaten Siak terdiri dari delapan kawasan, yaitu hutan produksi (hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi), perkebunan, pertanian lahan basah, industri, pertambangan, perikanan air payau (tambak), pariwisata, dan permukiman. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Dari keseluruhan kawasan yang dinyatakan sesuai/dapat dikembangkan sebagai kawasan hutan produksi tersebut, yang digolongkan menjadi hutan produksi tetap adalah sebesar ,8 Ha. Sementara, yang dikategorikan menjadi hutan produksi terbatas/hutan tanaman industri adalah sebesar ,59 Ha. Sedangkan, yang dikategorikan menjadi hutan produksi yang dapat dikonversi adalah sebesar ,38 Ha. Kawasan hutan produksi ini banyak tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Siak, antara lain di Kecamatan Sungai Apit, Mempura, Dayun, Minas, Kandis, Tualang, Siak dan Koto Gasib. Namun luasan terbesar kawasan hutan produksi terkonsentrasi di Kecamatan Sungai Apit, yang juga berdekatan dengan pusat kegiatan agroindustri Tanjung Buton. Terkait dengan perkembangan sektor ekonomi yang akan diarahkan untuk mendukung agroindustri dan agrobisnis, maka pemanfaatan kawasan budidaya sebagai kawasan hutan memiliki peran yang sangat penting. Kawasan Peruntukan Pertanian Kawasan peruntukkan pertanian terdiri dari kawasan peruntukkan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Kawasan pertanian adalah kawasan yang fungsi utamanya berupa pengembangan tanaman pangan. Berdasarkan hasil Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

20 Kondisi Umum Daerah pengamatan dan analisis, potensi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Siak adalah sebesar Ha atau 1,0% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Pusat-pusat pengembangan budidaya pertanian tanaman pangan diarahkan di Kecamatan Bunga Raya, Kecamatan Sabak Auh, Sungai Apit dan Kecamatan Sungai Mandau, sedangkan untuk tanaman hortikultura tersebar di wilayah Kabupaten Siak dengan luasan relatif kecil. Kawasan perkebunan di Kabupaten Siak didominasi oleh komoditas kelapa sawit dan karet; tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Siak (bisa dilihat pada peta rencana pola ruang), dengan total luas perkebunan besar sebesar Ha atau 31,4% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Kawasan Peruntukan Pariwisata Siak dikenal sebagai sebuah kerajaan besar Melayu yang didirikan pada tahun 1723 oleh Sultan Abdul Jalil Rakmat Syah atau sering di sebut sebagai raja Kecik. Di kabupaten ini banyak terdapat tempat yang menarik untuk dikunjungi dengan berbagai keelokan objek wisatanya. Mengingat banyaknya potensi wisata di Kabupaten Siak, pemerintah daerah selalu berusaha untuk membenahi diri dengan infrastruktur pendukung yang memadai seperti jalan raya, sarana umum dan lain sebagainya. Dengan semakin lengkapnya fasilitas umum, maka akses untuk mengembangkan potensi pariwisata lebih mudah dilakukan. Adapun potensi pariwisata yang ada saat ini dapat digolongkan kedalam tiga kategori sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, antara lain: Keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam; Budaya; Hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

21 Kondisi Umum Daerah Berdasarkan kategori tersebut, sebagian besar potensi wisata yang ada di Kabupaten Siak berasal dari kekayaan budaya yang terdapat di Kecamatan Siak. Kawasan Peruntukan Industri Berdasarkan hasil analisis, luas kawasan industri di Kabupaten Siak adalah Ha atau 0,8% dari luas wilayah Kabupaten Siak yang terdiri dari Industri Perawang dengan luas kurang lebih Ha berada di Kecamatan Tualang dan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) dengan luas kurang lebih Ha berada di Kecamatan Sungai Apit. Kawasan Peruntukan Pertambangan (Minyak dan Gas Bumi) Kawasan pertambangan minyak di Kabupaten Siak terpusat di Kecamatan Kandis, Minas, dan Sabak Auh, dengan total luas kawasan sebesar Ha atau 2,3% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Dengan adanya kebijakan pemusatan kegiatan industri di Tanjung Buton Kecamatan Sungai Apit, maka dalam perkembangan selanjutnya perusahaan industri di wilayah Kandis dan Minas akan diarahkan ke kawasan industri Tanjung Buton tersebut, terutama untuk kegiatan industri hilir. Berbeda dengan perusahaan industri lainnya, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan memiliki keterkaitan dengan lokasi bahan tambang, sehingga sampai akhir tahun perencanaan atau hingga akhir masa konsesi kuasa pertambangan mendatang kegiatan ini masih akan berkembang di 4 (empat) kecamatan tersebut. Kawasan Peruntukan Permukiman Selain arahan pengembangan kawasan permukiman perkotaan yang sudah ada, juga diarahkan pengembangan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

22 Kondisi Umum Daerah kawasan permukiman baru di wilayah Kabupaten Siak. Dari hasil analisis dan perencanaan, kawasan permukiman di Kabupaten Siak adalah sebesar Ha atau 9,00% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Tabel 1.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Siak Tahun 2013 No Rencana Peruntukan Luas (Ha) Proporsi (%) 1 Hutan Produksi Terbatas ,50% 2 Hutan Produksi Tetap ,20% 3 Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi ,70% 4 Kawasan Perkebunan ,40% 5 Kawasan Tanaman Pangan ,00% 6 Kawasan Perikanan Air Payau ,30% 7 Kawasan Industri ,80% 8 Kawasan Pertambangan (Minyak & Gas Bumi) ,30% 9 Kawasan Permukiman ,00% Jumlah Kawasan Budidaya ,00% Total Luas Kabupaten Siak ,00% Sumber: Hasil Analisis dan Perencanaan Lahan Persawahan Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetakpetak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan atau menyalurkan air, biasanya ditanami padi sawah, termasuk lahan rawa tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut. Berdasarkan penggunaannya, lahan sawah bisa di bagi menjadi lahan sawah berpengairan, lahan sawah tidak berpengairan dan tidak diusahakan. Lahan sawah berpengairan adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi yang sistem pembagian airnya belum teratur meskipun pihak pemerintah sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut. Lahan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

23 Kondisi Umum Daerah sawah tidak berpengairan yang diusahakan terdiri atas lahan sawah tadah hujan, pasang surut, polder, lebak dan rawa yang diusahakan. Lahan sawah berpengairan merupakan lahan sawah yang banyak dipakai oleh petani di Kabupaten Siak untuk menanam padi. Lahan sawah sementara tidak diusahakan adalah lahan sawah yang karena alasan, misalnya tidak ada tenaga atau yang dikuasai pihak lain selama lebih dari 1 tahun dan kurang dari 2 tahun tidak diusahakan. Bila lahan tersebut tidak diusahakan (tidak ditanami tanaman semusim) lebih dari 2 tahun dianggap bukan lahan sawah dan dimasukkan lahan kering. Tabel 1.4 Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 No. Kecamatan Ditanami Padi Lahan Sawah (Ha) Tidak Ditanami Padi Jumlah 1 Siak Mempura Sabak Auh Sungai Apit Bungaraya Minas Dayun Kandis Tualang Koto Gasib Kerinci Kanan Lubuk Dalam Sungai Mandau Pusako Kabupaten Siak Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Siak, 2013 Komposisi penggunaan lahan sawah di Kabupaten Siak tahun 2013 yang terdiri dari lahan sawah ditanami padi dan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

24 Kondisi Umum Daerah lahan sawah yang tidak ditanami padi seluas Ha. Luas lahan sawah yang ditanami padi seluas Ha dan luas lahan sawah yang tidak ditanami padi seluas 32 Ha (Tabel 1.4 dan Grafik 1.1). Grafik 1.1 Luas Sawah Kabupaten Siak (Ha) Menurut Penggunaannya Tahun Ditanam Padi Tidak Ditanam Padi Lahan Kering Lahan bukan sawah (lahan kering) terdiri dari lahan yang diusahakan untuk pertanian dan bukan pertanian. Lahan bukan sawah yang diusahakan untuk pertanian misalnya tegal/kebun, ladang/huma, tambak/tebat/lempang pengembalaan/padang rumput, lahan yang ditanami kayu- bukan sawah kayuan/hutan rakyat dan perkebunan. Lahan yang diusahakan bukan pertanian seperti perumahan, pemukiman dan lahan untuk bangunan. Ladang adalah lahan yang ditanami tanaman musiman dan pemakaiannya hanya semusim atau dua musim kemudian ditinggalkan karena tidak subur lagi. Kemungkinan lahan ini beberapa tahun lagi akan dikerjakan kembali jika subur. Tegal/kebun adalah bukan lahan sawah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

25 Kondisi Umum Daerah yang ditanami tanaman musiman atau tahunan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah serta pemakaiannya tidak berpindah-pindah. Termasuk lahan yang sementara tidak diusahakan kurang dari 1 tahun (untuk menunggu penanaman yang akan datang) dan tegal/kebun milik transmigrasi yang berasal dari hutan negara setelah penempatan transmigrasi 2 (dua) tahun atau lebih. Kolam/tambak adalah lahan yang dipergunakan untuk melakukan pemeliharaan ikan, udang atau fauna/biota air lainnya. Letak tambak biasanya tidak jauh dari laut atau air asin atau payau yang merupakan campuran air laut dan air tawar. Padang rumput adalah lahan yang dipakai untuk pengembalaan ternak. Lahan yang untuk sementara tidak diusahakan (dibiarkan kosong lebih dari satu tahun) tidak dianggap sebagai lahan padang rumput walaupun terdapat hewan yang digembalakan di sana. Lahan ini dimasukkan ke dalam lahan yang sementara tidak diusahakan. Luas padang rumput cukup luas di Kabupaten Siak, dimana pada umumnya digunakan untuk tempat pengembalaan ternak. Namun padang rumput ini dari tahun ke tahun mengalami penyempitan akibat digunakan untuk kawasan perumahan, dan untuk peruntukan lainnya. Pada daerah Kabupaten Siak umumnya, lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan kering berupa pekarangan, tegal/kebun, dan ladang/huma. Sedangkan lahan lainnya dimanfaatkan untuk usaha tambak/tebat/lempang, pengembalaan/padang rumput, lahan yang ditanami kayu-kayuan/hutan rakyat dan perkebunan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

26 Kondisi Umum Daerah Grafik 1.2 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 Komposisi penggunaan lahan kering di Kabupaten Siak tahun 2013 seluas Ha. Luas lahan kering terdiri dari lahan tegal/kebun seluas Ha dan lahan ladang/huma seluas Ha. Berikut ini merupakan luas lahan kering yang ada pada kecamatan di Kabupaten Siak (Tabel 1.5). Tabel 1.5 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 No Kecamatanan Lahan Kering (Ha) Tegal/Kebun Ladang/Huma Jumlah 1 Minas Kandis Siak Sungai Apit Sungai Mandau Kerinci Kanan Lubuk Dalam Tualang Koto Gasib Dayun Bunga Raya Mempura Sabak Auh Pusako Kabupaten Siak Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Siak, 2013 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

27 Kondisi Umum Daerah 1.8 Wilayah Rawan Bencana Wilayah rawan bencana di Kabupaten Siak dikelompokkan menjadi 3 kawasan yaitu kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana gempa, dan kawasasan abrasi pantai. 1. Kawasan Rawan Bencana Banjir Secara umum, Kabupaten Siak tidak memiliki kendala fisik untuk pengembangan wilayah yang cukup berbahaya terutama untuk budidaya perkotan. Dari hasil interpretasi rona fisik, wilayah Kabupaten Siak cenderung memiliki topografi yang landai dengan kemiringan lereng sekitar 0-3% dan ketinggian 0-50 meter dpl serta memiliki sifat batuan pada satuan perbukitan yang stabil sehingga potensi untuk terjadinya gerakan tanah dan erosi yang menyebabkan longsor sangat kecil. Namun, karena sebagian besar wilayahnya relatif datar (14-30mdpl), potensi untuk terjadinya banjir cukup besar di beberapa tempat terutama didaerah sepanjang Sungai Siak. Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi dimana terjadi surplus air sekitar 15% manjadi aliran permukaan dari curah hujan rata-rata bulanan, maka kemungkinan terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah. Kecamatan yang rawan terjadinya banjir adalah Kecamatan Sungai Mandau, Siak, Sungai Apit, Mempura dan perbatasan Kecamatan Minas dan Sungai Mandau. 2. Kawasan Rawan Bencana Gempa Pulau Sumatera dilalui oleh sesar Semangka yang apabila terjadi pergerakan mengakibatkan terjadinya gempa. Provinsi Riau terletak di jalur patahan bagian tengah sumatera, sehingga Kabupaten Siak masuk ke dalam jalur tersebut. Di Kabupaten Siak sendiri tidak terdapat patahan. Pada saat terjadi gempa, Kabupaten Siak hanya terkena magnitude atau getaran saja. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

28 Kondisi Umum Daerah 3. Kawasan Abrasi Pantai Kabupaten Siak berpotensi bahaya erosi atau lebih tepatnya abrasi pantai di sepanjang pesisir Kecamatan Sungai Apit. Karakteristik struktur geologi dan jenis tanah di pesisir pantai Kecamatan Sungai Apit terdiri dari jenis endapan permukaan pantai dan sungai dengan komposisi struktur tanahnya sebagian besar adalah kerikil pasir dan lempung. Jenis tanah ini menjadi faktor material yang berpengaruh besar terhadap proses pengikisan tanah di pantai dan sempadan sungai. 1.9 Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan yang terjadi di Kabupaten Siak meliputi kerusakan hutan, pencemaran udara, dan pencemaran sungai Kerusakan Hutan Kebakaran hutan dan lahan merupakan musibah yang terjadi tiap tahun di Kabupaten Siak. Musibah kebakaran hutan ini telah memberikan dampak baik kepada perekonomian, transportasi, produksi pertanian maupun hubungan kenegaraan. Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak dipicu oleh tersedianya bekas lahan terutama pada musim kemarau, umumnya terjadi pada lahan bekas tebangan (HPH/HPHTI), lahan perkebunan, lahan masyarakat dan lahan gambut. Disamping itu kerusakan hutan di Kabupaten Siak bersumber dari penggundulan hutan baik yang dilakukan melalui penebangan hutan secara legal maupun secara illegal dan peruntukkan kawasan hutan untuk erbagai kepentingan. Penggundulan hutan yang terjadi selama ini telah memberikan dampak bagi kerusakan lingkungan dalam bentuk erosi, Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

29 Kondisi Umum Daerah gangguan terhadap satwa, dan pengurangan terhadap keanekaragaman hayati. Banyak Daerah Aliran Sungai yang rusak akibat penggundulan hutan yang tidak terkendali yang meningkatkan debit aliran sungai dan mengurangi kapasitas penyimpanan air dalam tanah serta mengakibatkan variasi aliran air yang lebih besar sepanjang tahun. Secara umumnya penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Kesadaran semua lapisan masyarakat terhadap bahaya kebakaran masih rendah 2. Belum adanya alternatif penyiapan lahan yang relatif lebih murah dibanding dengan penyiapan lahan dengan cara pembakaran 3. Organisasi Non Struktural Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di tingkat Kabupaten maupun Satlak Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di kecamatan bersifat koordinatif belum bekerja secara maksimal dalam kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan 4. Perambahan hutan yang terjadi di dalam kawasan hutan lindung, kawasan konservasi, Taman Hutan Raya, Taman Nasional maupun hutan produksi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan adalah sebagai berikut : (1) Mendayagunakan regu Manggala Agni mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa yang pada intinya membentuk regu-regu pemadam kebakaran di tingkat desa dalam bentuk masyarakat peduli api; (2) Mengintensifkan kegiatan penyuluhan kebakaran hutan dan lahan; (3) Meningkatkan kemapuan SDM pemadam kebakaran, jumlah dana dan sarana prasarana; (4) Mengkoordinasikan instansi yang terkait dengan kegiatan penanggulangan kebakaran dari pusat sampai daerah. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

30 Kondisi Umum Daerah Diantara permasalahan yang menonjol dalam urusan lingkungan hidup di Kabupaten Siak antara lain permasalahan bidang kebakaran hutan dan lahan. Hal tersebut terbukti dengan masih terpantaunya titik api oleh Satelit NOAA sepanjang Februari 2013 sebanyak 16 titik api ( hot spot) dan sepanjang Agustus 2013 sebanyak 1 (satu) titik api (hot spot). Penyebab dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut, antara lain : Banyaknya lahan-lahan yang terlantar; Tingginya animo masyarakat untuk berkebun sawit; Masih minimnya kesadaran masyarakat akan dampak bahaya kebakaran hutan dan lahan; Masih lemahnya penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya kebakaran hutan di Kabupaten Siak selama ini, antara lain : (1) Masih lemahnya penegakan hukum ( Law Enforcement), (2) Masih belum teranggarkannya dana pengendalian kebakaran hutan dan lahan secara terprogram ( political will) Pemerintah Kabupaten Siak, (3) Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemadaman kebakaran hutan dan lahan, (4) Masih kurangnya sarana dan prasarana pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, (5) Masih rendahnya sistem informasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, (6) Masih kurangnya pengawasan di areal PBS/HPHTI, (7) Masih kurangnya kesadaran pihak pengusaha PBS/HPHTI akan pentingnya kualitas lingkungan hidup dalam pembukaan areal, (8) Pola pikir pengusaha masih bersifat profit oriented sehingga kurang memperhatikan program Zero Burning dalam pembukaan lahan, dan (9) Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

31 Kondisi Umum Daerah Adapun dampak dan kondisi ekosistem lingkungan akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah : (1) Terganggunya aktivitas perekonomian dan pembangunan, (2) Permasalahan kabut asap yang sampai mengganggu kegiatan penerbangan dan lintas pelayaran bahkan transportasi darat, (3) Penyebaran penyakit ISPA bagi masyarakat, (4) Punahnya keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di sekitar lokasi kebakaran, (5) Kerugian negara secara finansial atas punahnya fungsi sumber daya alam hayati dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, (6) Terganggunya aktivitas pendidikan dan (7) Terganggunya produksi pertanian akibat lemahnya intensitas matahari untuk aktivitas fotosintesa. Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara preventif berupa; pemasangan papan peringatan, penyuluhan dan pemantauan dan penyebarluasan hot spot. Pemasangan papan peringatan diwajibkan kepada pimpinan perusahaan dilokasi yang mudah telihat, rawan kebakaran dengan bahasa yang informatif, mudah dimengerti serta dihindari menggunakan kata-kata yang sifatnya melarang dan mengancam. Penyuluhan diberikan melalui pertemuan sekaligus penyebarluasan leaflet/booklet ataupun dalam bentuk pemutaran film. Pemantauan dan penyebarluasan data hot spot disebarluaskan kepada kecamatan dan desa/kelurahan, perusahaan perkebunan dan kehutanan serta kepada instansi terkait untuk dilakukan pengecekan ke lapangan Pencemaran Udara Udara adalah salah satu unsur lingkungan yang sangat vital bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Udara yang dihirup oleh manusia apabila tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti berbagai Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

32 Kondisi Umum Daerah penyakit saluran pernapasan. Sedangkan pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau ko mponen lainnya ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dap at berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (PP No. 41 tahun 1999). Kadar pencemaran udara ditentukan oleh adanya zat-zat seperti karbon monoksida, debu/partikel, sulfur dioksida, nitrogen oksida dan hidrokarbon. Sumber pencemaran yang terjadi di Kabupaten Siak pada umumnya disebabkan oleh jenis kegiatan seperti industri pengolahan, transportasi dan kegiatan keseharian rumah tangga. Sumber pencemaran udara lain yang bahkan menjadi isu nasional adalah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan timbulnya kabut asap bahkan sampai ke negara tetangga sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas udara. Upaya pemantauan kualitas udara terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak terutama untuk melihat sejauh mana tingkat pencemaran udara yang terjadi di wilayah Kabupaten Siak, terutama pada lokasi pemantauan. Disamping itu, kerja sama dengan lembagalembaga yang bergerak dibidang lingkungan hidup, terus dilakukan baik didalam maupun diluar Kabupaten Pencemaran Sungai Pencemaran sungai Siak disebabkan oleh pencemaran yang diakibatkan oleh limbah dari perusahaan industri yang ada di pinggiran sungai maupun dari limbah rumah tangga. Di samping itu disinyalir adanya sebagian masyarakat yang melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan-bahan beracun. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

33 Kondisi Pemerintahan Umum KONDISI PEMERINTAHAN UMUM 2.1 Administrasi Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Siak merupakan daerah pemerintahan otonomi baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis yang saat ini telah berusia 15 tahun semenjak terbentuk pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi, dan Kota Batam. Eksistensi Kabupaten Siak didedikasikan untuk membangun kompetensi daerah yang berdaya saing dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang dimiliki meliputi sumber daya alam, khususnya potensi di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan serta perikanan yang dibinakembangkan sebagai acuan utama pengembangan kehidupan masyarakat Kabupaten Siak yang berfokus pada kegiatan agribisnis dan agroindustri serta mendorong tumbuhnya Siak menjadi pusat pariwisata budaya sehingga mendorong Kabupaten Siak sebagai pusat budaya melayu. Hal ini menuntut pemerintahan Kabupaten Siak untuk mandiri, inovatif, serta responsif terhadap kepentingan publik sehingga jarak antara pemerintah dan masyarakat menjadi semakin dekat. Hal ini akan dapat diwujudkan melalui peningkatan efisiensi dan efektifitas perencanaan serta pelaksanaan pembangunan, sehingga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan lebih mudah dicapai. Harapan di atas tentu membutuhkan sarana yang dapat memediasi dan menginformasikan kinerja Pemerintah Daerah dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan serta dampak pembangunan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

34 Kondisi Pemerintahan Umum terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah juga membutuhkan umpan balik dari masyarakat dengan mengembangkan mekanisme check and balancing. Dengan kata lain, kewenangan ( authority) yang dimiliki pemerintah daerah, dalam hal ini Kepala Daerah, dalam mengelola kelembagaan pemerintahan dan menjalankan kebijakan pembangunan perlu dibarengi dengan kewajiban untuk menginformasikan apa yang telah dilakukan (akuntabilitas) kepada publik. Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak Tahun No. Tahun Kecamatan Desa/Kelurahan Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014 Pada tahun 2006, Kabupaten Siak memiliki 13 kecamatan dengan 113 desa/kelurahan. Adanya pemekaran Kecamatan Bunga Raya di Kabupaten Siak berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 maka jumlah Kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2007 bertambah menjadi 14 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan yang terus bertambah. Pada tahun 2013 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Siak berjumlah 122 desa dan 9 kelurahan (Tabe l 2.1). Adanya pertambahan jumlah kecamatan di Kabupaten Siak ini diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang efektif dan juga meningkatkan percepatan dalam pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

35 Kondisi Pemerintahan Umum Luas wilayah Kabupaten Siak pada tahun 2013 yaitu seluas 8.556,09 km 2 dengan persentase kecamatan yang paling luas yaitu Kecamatan Sungai Mandau seluas km 2 atau sebesar 19,93 % (Tabel 2.2). Tabel 2.2 Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah di Kabupaten Siak Berdasarkan Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan Ibukota Jumlah Desa/Kelurahan Luas Wilayah (km 2 ) Persentase Luas (%) 1. Minas Minas 5 346,35 4,05 2. Kandis Kandis ,65 17,46 3. Siak Siak Sri Indrapura 8 894,17 10,45 4. Sungai Apit Sungai Apit ,33 15,74 5. Sungai Mandau Muara Kelantan ,00 19,93 6. Kerinci Kanan Kerinci Kanan ,66 1,50 7. Lubuk Dalam Lubuk Dalam 6 155,09 1,81 8. Tualang Tualang 8 343,60 4,02 9. Koto Gasib Pangkalan Pisang ,70 8, Dayun Dayun ,24 2, Bunga Raya Bunga Raya ,00 1, Mempura Benteng Hilir 8 437,45 5, Sabak Auh Bandar Sungai 8 73,38 0, Pusako Dusun Pusaka 7 544,47 6,36 Jumlah ,09 100,00 Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, Kewenangan Pemerintahan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka pemerintah Kabupaten Siak mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

36 Kondisi Pemerintahan Umum kewenangannya. Adapun Urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Siak antara lain pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perencanaan pembangunan, penataan ruang, pemerintahan umum, serta urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk urusan pilihan meliputi pelayanan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, energi dan sumberdaya mineral, pariwisata, serta perdagangan dan perindustrian. 2.3 Aparatur Pemerintahan Daerah Suksesnya pembangunan suatu daerah tidak terlepas dari kualitas dan kemampuan aparatur pemerintah daerah. Pendayagunaan aparatur pemerintah daerah ditempatkan sebagai bagian tak terpisah dari keseluruhan strategi pembangunan daerah serta dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Pendayagunaan tersebut dapat berupa pendayagunaan dalam kelembagaan maupun pendayagunaan pegawai pemerintah daerah. Pendayagunaan kelembagaan merupakan usaha penataan susunan organisasi pemerintahan yang memiliki tujuan agar wewenang tugas, tanggung jawab, fungsi dari setiap unsur lembaga pemerintahan semakin jelas dan tidak tumpang tindih sehingga dapat dilaksanakan secara semakin berdaya guna dan berhasil guna. Pendayagunaan aparatur pemerintah daerah ditujukan untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang memiliki tingkat kemampuan profesional dan kesejahteraan yang memadai, semangat pengabdian dan disiplin yang tinggi dalam mengemban tugas, serta didukung sistem administrasi dan informasi kepegawaian yang mantap. Jumlah PNS/ aparatur pemerintah Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.3. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

37 Kondisi Pemerintahan Umum Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun Golongan Tahun Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Jumlah Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014 Jumlah PNS pada tahun 2013 berjumlah pegawai dengan jumlah pegawai terbanyak terdapat pada Golongan III yaitu pegawai atau 50,09% dari total PNS. Persentase jumlah PNS menurut golongan dapat dilihat pada Diagram 2.1 di bawah ini. Diagram 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun 2013 Berdasarkan jenis kelamin, persentase pegawai terbanyak berjenis kelamin perempuan, yaitu 56% dari total PNS, sedangkan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebesar 44%. Jumlah PNS menurut jenis kelamin tahun 2013 dapat dilihat pada Diagram 2.2 di bawah ini. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

38 Kondisi Pemerintahan Umum Diagram 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 Jenjang pendidikan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak pada tahun 2013, persentase PNS terbanyak berpendidikan S-1 yaitu 57,25% dari total PNS, diikuti SMA yaitu 17,68%, D-III yaitu 8,89% dan seterusnya. Persentase jumlah PNS menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada Diagram 2.3 di bawah ini. Diagram 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak telah dilaksanakan berbagai pendidikan dan pelatihan (Diklat) struktural maupun teknis lainnya. Rincian jenis diklat dan jumlah peserta dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.4 di bawah ini. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

39 Kondisi Pemerintahan Umum Tabel 2.4 Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis Pemerintah Kabupaten Siak Tahun No. Jenis Diklat Jumlah Peserta (Orang) DIKLAT PIM TK. II DIKLAT PIM TK. III DIKLAT PIM TK. IV DIKLAT PRAJABATAN DIKLAT TEKNIS LAINNYA Total Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014 Di samping penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di atas, Pemerintah Kabupaten Siak juga memberikan kesempatan serta bantuan beasiswa tugas belajar dan izin belajar bagi aparatur pemerintah yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi. Jumlah PNS yang mengikuti tugas belajar dan izin belajar dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan jumlah PNS yang mendapatkan bantuan beasiswa dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.5 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Mengikuti Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun Tahun Pelaksana No. Kualifikasi Pendidikan TB IB TB IB TB IB 1 Doktor (S-3) Dokter Spesialis Strata 2 (S-2) Strata 1 (S-1) Diploma Empat (D-IV) Diploma Tiga (D-III) Diploma Dua (D-II) Diploma Satu (D-I) Total Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014 Keterangan : TB = Tugas Belajar IB = Izin Belajar Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

40 Kondisi Pemerintahan Umum Tabel 2.6 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Menerima Bantuan Beasiswa Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun Tahun Pelaksana No. Kualifikasi Pendidikan TB IB TB IB TB IB 1 Doktor (S-3) Dokter Spesialis Strata 2 (S-2) Strata 1 (S-1) Diploma Empat (D-IV) Diploma Tiga (D-III) Diploma Dua (D-II) Diploma Satu (D-I) Total Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014 Keterangan : TB = Tugas Belajar IB = Izin Belajar 2.4 Organisasi Pemerintahan Daerah Pembentukan organisasi pemerintah daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, yaitu kewenangan pemerintahan yang dimiliki oleh daerah meliputi karakteristik, potensi dan kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerjasama antar daerah dan atau pihak ketiga. Kemudian organisasi perangkat daerah tersebut dibentuk dan ditetapkan dengan peraturan daerah yang menetapkan pembentukan, kedudukan tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi Pemerintahan Daerah. Pembentukan organisasi atau kelembagaan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Organisasi perangkat daerah Kabupaten Siak dipimpin oleh seorang Bupati dan dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Di dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahannya untuk Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

41 Kondisi Pemerintahan Umum mewujudkan visi dan misi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Siak Tahun , Bupati dan Wakil Bupati dibantu oleh organisasi perangkat daerah yang terdiri dari : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 14 Lembaga Teknis Daerah Badan/Kantor, 15 Dinas, 14 Kecamatan dan 9 Kelurahan. Sekretaris Daerah membawahi 3 Asisten, yaitu : Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Asisten Administrasi Umum. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat membawahi 3 Bagian, yaitu : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, dan Bagian Pertanahan. Asisten Perekonomian dan Pembangunan membawahi 2 Bagian, yaitu : Bagian Administrasi Perekonomianm dan Bagian Administrasi Pembangunan. Asisten Administrasi Umum membawahi 4 Bagian, yaitu : Bagian Hukum, Bagian Organisasi, Bagian Humas, dan Bagian Umum. Struktur organisasi Sekretariat Daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) di samping bertugas secara teknis, juga mengkoordinir dan mengintegrasikan usaha, penyusunan rencana program kerja, sedangkan Inspektorat merupakan unsur pengawas dengan tugas pokok melakukan pengawasan umum atas jalannya roda pemerintahan daerah sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku. Struktur organisasi Bappeda dan Inspektorat Kabupaten Siak ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun Dinas Kabupaten merupakan unsur pelaksana pemerintah kabupaten dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dimana dinas kabupaten mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Desentralisasi dan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Propinsi. Kemudian dalam menyelenggarakan tugas, dinas kabupaten mempunyai fungsi merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

42 Kondisi Pemerintahan Umum umum, pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi). Struktur organisasi Dinas ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Siak. Pemerintah Kabupaten Siak mempunyai 14 (empat belas) Kecamatan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, yang terdiri dari: Kecamatan Siak Kecamatan Mempura Kecamatan Bunga Raya Kecamatan Dayun Kecamatan Sei Apit Kecamatan Sabak Auh Kecamatan Sei Mandau Kecamatan Koto Gasib Kecamatan Lubuk Dalam Kecamatan Kerinci Kanan Kecamatan Tualang Kecamatan Minas Kecamatan Kandis Kecamatan Pusako 2.5 Pelaksanaan Asas Pemerintahan Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah maka Pemerintah Kabupaten Siak dan seluruh Satuan Kerjanya berupaya menciptakan tata pemerintahan yang baik dengan membuat komitmen bersama yang secara konkrit diwujudkan melalui penetapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Siak Tahun dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak Tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

43 Kondisi Pemerintahan Umum Pada saat ini, RPJMD memuat seluruh kebijakan, strategi dan program pembangunan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun dengan memperhitungkan semua potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul serta akomodatif terhadap tuntutan masyarakat atas pelayanan yang cepat, mudah, transparan, dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. A. VISI Visi pembangunan Kabupaten Siak sebagai rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun dan merupakan bagian dari visi RPJPD Kabupaten Siak Tahun dirumuskan sebagai berikut: Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu serta sebagai kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun Secara spesifik, penjabaran dari visi ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Masyarakat dan daerah Kabupaten Siak adalah seluruh lapisan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Siak yang berada di wilayah Kabupaten Siak. 2. Masyarakat Kabupaten Siak yang sehat, ditandai dengan tingginya tingkat kesehatan masyarakat yang prima sehingga menjadi masyarakat yang memiliki daya saing yang tinggi. 3. Masyarakat yang cerdas, ditandai dengan tingginya inovasi, kreatifitas dan daya tanggap terhadap situasi yang ditunjang oleh tingginya derajat pendidikan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

44 Kondisi Pemerintahan Umum 4. Masyarakat yang sejahtera ditandai dengan adanya kemajuan, peningkatan pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi tersebut diukur berdasarkan peningkatan dalam Pendapatan per Kapita; Angka Kemiskinan dan Indeks Pemenuhan Kebutuhan Dasar. 5. Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu, ditandai dengan adanya kemajuan dan peningkatan dalam kehidupan beragama. Perwujudan masyarakat yang agamis dilakukan melalui implementasi nilai-nilai keislaman (sebagai agama mayoritas) dalam kehidupan kemasyarakatan dan sebagai landasan spiritual pembangunan daerah serta dengan mewujudkan budaya Melayu sebagai sarana kultural kehidupan kemasyarakatan. 6. Mewujudkan pelayanan publik terbaik dilakukan dengan mengimplementasikan standar pelayanan minimal (SPM) bidang pelayanan dasar dan perizinan, serta secara bertahap meningkatkan mutu dan standar pelayanan menjadi pelayanan prima sehingga menjadi yang terbaik di Provinsi Riau. B. Misi Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Siak dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas SDM, beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti yang luhur melalui pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keagamaan. 2. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat melalui pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, ketahanan pangan, perikanan dan peternakan serta sektor-sektor produktif lainnya dan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

45 Kondisi Pemerintahan Umum 3. Menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pemberdayaan perekonomian perdesaan, pembangunan sektor ketenagakerjaan serta pemerataan dan pengendalian kependudukan. 4. Membangun, meningkatkan dan memeratakan pembangunan infrastruktur daerah melalui peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan. 5. Mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (clean government and good governance), menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pelayanan dan perizinan dan mengoptimalkan implementasi otonomi kepada desa. 2.6 Peraturan Daerah (Perda) dan Perizinan A. Peraturan Daerah (Perda) Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan berbagai sektor di Kabupaten Siak sesuai dengan RPJMD Kabupaten Siak Tahun , maka Pemerintah Kabupaten Siak bersama DPRD Kabupaten Siak telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah (Perda) sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Adapun Peraturan Daerah tersebut terdiri dari : 1. Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabuapten Siak Tahun Anggaran Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 3. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

46 Kondisi Pemerintahan Umum 4. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Siak 5. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa 6. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Kemiskinan 7. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah 8. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Siak 9. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2012 tentang Penyelenggaran Kepariwisataan 10. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan 11. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaran Pemerintah Desa 12. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awwaliyah 13. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabuapten Siak Nomor 12 Tahun 2006 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak 14. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Zakat 15. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Siak Tahun Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Bangunan Gedung 17. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

47 Kondisi Pemerintahan Umum 18. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 28 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar 12 Tahun B. Perizinan Dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Siak telah melakukan berbagai kebijakan, diantaranya : 1. Membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak 2. Melimpahkan sebagian kewenangan Bupati kepada BPMP2T 3. Menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan 4. Melaksanakan pelayanan yang cepat, mudah dan praktis sesuai SOP Perizinan yang telah ditetapkan. Untuk lama pengurusan dan jumlah persyaratan perizinan dapat dilihat pada Tabel 2.7. Sedangkan untuk Jumlah perizinan yang dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.8. Tabel 2.7 Lama Pengurusan dan Jumlah Persyaratan Dokumen Perizinan Tahun Uraian Satuan Pengurusan Perijinan 1) Lama Pengurusan Perijinan - SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan Hari TDP : Tanda Daftar Perusahaan Hari IUI : Izin Usaha Industri Hari TDI : Tanda Daftar Industri Hari IMB : Izin Mendirikan Bangunan Hari HO : Izin Gangguan Hari Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

48 Uraian Satuan Kondisi Pemerintahan Umum Tahun ) Jumlah Persyaratan Dokument Perijinan a. SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan - SIUP PT Dok SIUP Koperasi Dok SIUP CV Dok SIUP PO Dok SIUP Pembuka Cabang/ Perwakilan Perusahaan Dok b. TDP : Tanda Daftar Perusahaan - TDP PT Dok TDP Koperasi Dok TDP CV Dok TDP Firma Dok TDP PO Dok TDP Perusahaan Lain (BUMD) Dok TDP Pembuka Cabang/ Perwakilan Perusahaan Dok c. IUI : Izin Usaha Industri Dok d. TDI : Tanda Daftar Industri Dok e. IMB : Izin Mendirikan Bangunan Dok f. HO : Izin Gangguan Dok Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terbadu Kabupaten Siak, 2014 Tabel 2.8 Jumlah Perizinan yang Dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak Tahun Uraian Satuan Tahun Jumlah ijin usaha yang dikeluarkan Unit Jumlah izin perinsip yang telah dikeluarkan Dok Jumlah perizinan investasi PMDN yang dikeluarkan/disetujui Unit Jumlah izin Lokasi Unit Jumlah permohonan izin lokasi orang Jumlah IMB yang dikeluarkan Dok Jumlah HO/ Izin Gangguan yang dikeluarkan Dok Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terbadu Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

49 Kondisi Sosial Budaya KONDISI SOSIAL BUDAYA 3.1 Demografi Data kependudukan memegang peranan penting dalam menentukan kebijakan perencanaan pembangunan dan evaluasi hasilhasil pembangunan, baik bagi Pemerintah maupun pihak lain termasuk dunia usaha. Oleh karena itu ketersediaan data perkembangan kependudukan yang akurat, lengkap dan terkini menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan program-program kependudukan. Jumlah penduduk Kabupaten Siak tahun 2013 berjumlah jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 57,50 jiwa/km 2. Jika dibandingkan dengan kondisi pada saat berdirinya Kabupaten Siak pada tahun 2000, artinya terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak dua kali lipat dari total penduduk tahun 2000 yaitu jiwa, sedangkan untuk kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan sebesar dua kali lipat dari kepadatan penduduk tahun 2000 sebesar 27,90 jiwa/km 2. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak adalah Kecamatan Tualang yaitu berjumlah jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 388,63 jiwa/km 2. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduknya paling sedikit adalah Kecamatan Pusako yang berjumlah jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 12,36 jiwa/km 2. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kabupaten Siak menurut kecamatan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.1. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

50 Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan Jumlah (Jiwa) Luas Wilayah (km 2 ) Kepadatan Penduduk (Jiwa /km2) 1. Minas ,35 99,04 2. Kandis ,65 58,30 3. Siak ,17 30,90 4. Sungai Apit ,33 23,41 5. Sungai Mandau ,00 4,37 6. Kerinci Kanan ,66 214,46 7. Lubuk Dalam ,09 137,87 8. Tualang ,60 388,63 9. Koto Gasib ,70 34, Dayun ,24 147, Bunga Raya ,00 176, Mempura ,45 38, Sabak Auh ,38 175, Pusako ,47 12,36 Kabupaten Siak ,09 57,50 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014 Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Siak tahun 2013 sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menghasilkan sex rasio Kabupaten Siak sebesar 109 yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan. Jika dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, usia produktif (15-64 tahun) sebesar jiwa atau 67,34%. Hal ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Siak memiliki potensi sumberdaya manusia yang dapat dimobilisasi pada berbagai sektor pembangunan daerah. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Siak tahun 2013 sebesar 4,22%, dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat pada Kecamatan Minas yaitu sebesar 8,44% dan laju pertumbuhan penduduk terkecil terdapat pada Kecamatan Kerinci Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

51 Kondisi Sosial Budaya Kanan yaitu sebesar 1,00%. Dilihat dari jenjang pendidikan, jumlah penduduk Kabupaten Siak yang berpendidikan SLTA sederajat sebesar jiwa atau 21,20%, dan Diploma/S-1/S-2/S-3 sebesar jiwa atau 3,82%. Data keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Satuan 1 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Nilai Laki-laki jiwa Perempuan jiwa Jumlah jiwa Jumlah penduduk berdasarkan usia jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa Jumlah Jumlah penduduk 15 tahun ke atas 4 Kepadatan penduduk 5 Laju pertumbuhan penduduk jiwa jiwa/km 2 50,01 55,17 57,50 % 10,14 10,32 4,22 6 Jumlah penduduk berdasarkan jenjang pendidikan - Tidak/ Belum Sekolah Jiwa Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

52 Kondisi Sosial Budaya No. Uraian Satuan Nilai Belum Tamat SD/ Sederajat Jiwa Tamat SD/ Sederajat Jiwa SLTP/ Sederajat Jiwa SLTA/ Sederajat Jiwa Diploma I/II Jiwa Akademi/ Diploma III/ Sarjana Muda jiwa Diploma IV/Strata jiwa I - Strata II jiwa Strata III jiwa Jumlah penduduk berdasarkan agama - Islam jiwa Kristen jiwa Katolik jiwa Hindhu jiwa Budha jiwa Konghuchu jiwa Lainnya jiwa Jumlah penduduk wajib KTP jiwa Jumlah penduduk yang memiliki KTP berdasarkan jenis kelamin - Laki-laki jiwa Perempuan jiwa Jumlah jiwa Jumlah penduduk >= 17 tahun yang ber-ktp 11 Jumlah penduduk memiliki KK 12 Jumlah penduduk memiliki Akte Kelahiran jiwa jiwa jiwa Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

53 Kondisi Sosial Budaya 3.2 Tenaga Kerja Pada tahun 2013 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak mencapai orang dan yang telah ditempatkan sebanyak 55 orang. Agar pencari kerja yang telah ditempatkan dapat meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun, Pemerintah Kabupaten Siak telah melaksanakan beberapa kebijakan diantaranya : 1. Adanya link and match antara dunia pendidikan dengan pasar kerja melalui rencana pendirian Politeknik dan Akademi Komunitas. 2. Transparansi penerimaan tenaga kerja melalui kegiatan pameran kesempatan kerja/job fair yang dilaksanakan setiap tahunnya. 3. Pengembangan kawasan ekonomi baru seperti pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Tanjung Buton. Kondisi tenaga kerja Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kondisi Tenaga Kerja Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Satuan Nilai Jumlah penduduk yang orang bekerja menurut lapangan usaha 2 Angkatan kerja (bekerja orang dan mencari pekerjaan) 3 Jumlah pencari kerja yang orang terdaftar 4 Jumlah pencari kerja yang orang ditempatkan 5 Jumlah tenaga kerja yang orang bekerja pada PMDN 6 Jumlah tenaga kerja yang Orang bekerja pada PMA 7 Jumlah konflik pekerja dengan pengusaha konflik Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

54 Kondisi Sosial Budaya Adapun statistik ketenagakerjaan Kabupaten Siak tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Siak Tahun Uraian TPAK (%) 55,53 61,90 Mencari pekerjaan (%) 2,12 5,38 Bekerja (%) 54,15 58,57 Bekerja di sektor Pertanian (%) 33,52 38,48 Bekerja di sektor Perdagangan (%) 20,02 16,90 Bekerja di sektor Manufaktur (%) 21,25 21,09 Bekerja di sektor Jasa-jasa (%) 13,24 13,24 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Siak pada tahun 2013 sebesar 61,90%. Hal ini menunjukkan bahwa total penduduk Kabupaten Siak yang termasuk dalam angkatan kerja lebih besar dari pada penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Persentase TPAK penduduk laki laki di Kabupaten Siak lebih besar dibandingkan dengan persentase TPAK penduduk perempuan, dimana pada tahun 2013 TPAK penduduk laki-laki sebesar 81,16% sedangkan TPAK penduduk perempuan sebesar 34,26%. Berdasarkan perbandingan menurut sektor-sektor utama, pilihan bekerja di sektor Pertanian/Agriculture masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Siak dengan persentase sebesar 38,48% pada tahun 2013, kemudian sektor manufaktur/manufacturing dengan persentase sebesar 21,09% yang diikuti dengan sektor perdagangan/trade sebesar 16,90%. Sementara pekerja di sektor-sektor jasa-jasa/services dengan persentase sebesar 13,24% ada di posisi keempat mengingat sektor ini lebih bersifat padat modal. Meski pertumbuhan sektor pertanian tidak cukup besar setiap tahunnya namun sektor ini mampu menyerap tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor sektor ekonomi lainnya di Kabupaten Siak. Hal ini antara lain disebabkan karena Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

55 Kondisi Sosial Budaya sektor ini tidak mensyaratkan persyaratan persyaratan tertentu seperti misalnya pendidikan. 3.3 Pendidikan Undang-undang Dasar Negara RI 1945, salah satunya mengamanatkan bahwa tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya setiap warga negara diberi kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan setingi-tingginya. Dengan pendidikan yang tinggi, diharapkan kualitas sumber daya manusia dapat meningkat sehingga kita siap untuk dapat bersaing menghadapi situasi dan kondisi yang selalu mengalami perubahan. Berbagai permasalahan yang ada pada bidang pendidikan saat ini antara lain masih minimnya prasarana dan sarana pendidikan, rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, terdapatnya kesenjangan pemerataan pendidikan, serta masih kurangnya akses pendidikan dikarenakan permasalahan ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut sehingga bidang pendidikan di Kabupaten Siak dapat lebih baik kedepannya dalam rangka mencerdaskan masyarakat sesuai visi jangka menengah , Pemerintah Kabupaten Siak telah mengambil berbagai kebijakan antara lain : 1. Menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar 12 Tahun, dimana sekolah gratis dari SD sampai SMA/SMK negeri 2. Beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Kabupaten Siak 3. Bantuan peralatan sekolah (baju seragam sekolah, sepatu sekolah, dan tas sekolah) bagi siswa keluarga miskin 4. Bantuan hibah dana operasional kepada seluruh sekolah swasta berdasarkan rombongan belajar 5. Pembangunan unit sekolah baru, ruang baru dan laboratorium 6. Rehabilitasi bangunan sekolah dan ruang kelas belajar Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

56 Kondisi Sosial Budaya 7. Pengadaan meubelier, alat peraga, praktek sekolah dan buku pelajaran 8. Workshop Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat) Penguatan Kompetensi, Sosisalisasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah 9. Beasiswa bagi guru dan pengawas sekolah untuk melanjutkan pendididkan S1 dan S2 10. Program akreditasi sekolah 11. Workshop Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bidang studi 12. Pemberian insentif bagi guru dan pengawas sekolah 13. Sertifikasi bagi tenaga pendidik 14. Penerimaan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri (AKN) Siak untuk jurusan Teknik mesin dan Teknik Kimia 15. Penerimaan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung pola kerjasama Pendidikan Di luar Domisili (PDD) jurusan Administrasi Bisnis 16. Pengiriman mahasiswa berprestasi ke perguruan tinggi ternama (Beasiswa Pemerintah Daerah). Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan tentunya tidak hanya dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana fisik semata, namun juga harus ditunjang dengan kemauan dan kesadaran penduduk Kabupaten Siak dalam meningkatkan kapasitas sumber dayanya sebagai manusia. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu ukuran untuk menggambarkan seberapa besar partisipasi penduduk memanfaatkan fasilitas pendidikan yang telah tersedia pada masing-masing jenjang pendidikan (PAUD, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK ). APK didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa yang bersekolah pada masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu di suatu wilayah tertentu. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak siswa yang bersekolah di wilayah tersebut. Nilai APK bisa lebih besar dari 100% karena terdapat siswa yang berusia di luar usia Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

57 Kondisi Sosial Budaya sekolah. APK Kabupaten Siak tiga tahun terakhir pada semua jenjang pendidikan mengalami fluktuasi dalam setiap pencapainnya. Pada tahun 2013 APK tingkat PAUD mencapai 49,67%, tingkat SD/MI mencapai 92,41%, tingkat SMP/MTs mencapai 80,40%, dan SMA/MA/SMK mencapai 65,01%. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penduduk Kabupaten Siak untuk bersekolah pada masingmasing jenjang pendidikan masih rendah. Dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak menyelenggarakan Program Wajib Belajar 12 Tahun diharapkan ke depan APK Kabupaten Siak dapat meningkat. Perkembangan APK Kabupaten Siak pada semua jenjang pendidikan selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun No. Uraian Satuan Nilai PAUD - Jumlah Siswa Pada Jenjang Orang TK/RA - Jumlah Penduduk Kelompok Orang Usia 4-6 Tahun - APK PAUD % 49,75 44,01 49,67 2 SD/MI - Jumlah Siswa yang Bersekolah Berjenjang Pendidikan SD/MI Orang Jumlah Penduduk Kelompok Orang Usia 7-12 Tahun - APK SD/MI % 97,71 92,94 92,41 3 SMP/MTs - Jumlah Siswa yang Bersekolah Berjenjang Pendidikan SMP/MTs Orang Jumlah Penduduk Kelompok Orang Usia Tahun - APK SMP/MTs % 82,99 79,51 80,40 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

58 No. Uraian Satuan 4 SMA/MA/SMK Kondisi Sosial Budaya Nilai Jumlah Siswa yang Bersekolah Orang Berjenjang Pendidikan SMA/MA/SMK - Jumlah Penduduk Kelompok Orang Usia Tahun - APK SMA/MA/SMK % 64,79 62,23 65,01 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014 APM didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah yang bersekolah pada masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu di suatu wilayah tertentu. Semakin tinggi APM berarti semakin banyak siswa usia sekolah yang bersekolah di wilayah tersebut. APM Kabupaten Siak tiga tahun terakhir pada semua jenjang pendidikan mengalami fluktuasi dalam setiap pencapainnya. Pada tahun 2013 APM tingkat SD/MI mencapai 89,15%, tingkat SMP/MTs mencapai 74,23%, dan SMA/MA/SMK mencapai 65,01%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat penduduk usia sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan yang tidak bersekolah. APM untuk tingkat SD/MI pada tahun 2013 tiga kecamtan terendah terdapat pada Kecamatan Kerinci Kanan yaitu sebesar 79,81%, diikuti Kecamatan Kandis sebesar 82,55% dan Kecamatan Tualang sebesar 84,33%. APM untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2013 tiga kecamatan terendah terdapat pada Kecamatan Mempura yaitu sebesar 28,09%, diikuti Kecamatan Kerinci Kanan sebesar 59,30% dan Kecamatan Lubuk Dalam sebesar 62,69%. APM untuk tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2013 tiga kecamatan terendah terdapat pada Kecamatan Koto Gasib yaitu sebesar 42,58%, diikuti Kecamatan Kerinci Kanan sebesar 46,35% dan Kecamatan Pusako sebesar 50,90%. Perkembangan APM Kabupaten Siak menurut jenjang Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

59 Kondisi Sosial Budaya pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun No. Uraian Satuan 1 SD/MI - Jumlah Siswa Kelompok Usia 7-12 Tahun yang Bersekolah di Jenjang Pendidikan SD/MI Nilai Orang Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 Tahun Orang APM SD/MI % 96,20 91,08 89,15 2 SMP/MTs - Jumlah Siswa Kelompok Usia Tahun yang Bersekolah di Jenjang Pendidikan SMP/MTs - Jumlah Penduduk Kelompok Usia Tahun Orang Orang APM SMP/MTs % 79,79 77,92 74,23 3 SMA/MA/SMK - Jumlah Siswa Kelompok Usia Tahun yang Bersekolah di Jenjang Pendidikan SMA/MA/SMK - Jumlah Penduduk Kelompok Usia Tahun Orang Orang APM SMA/MA/SMK % 64,40 61,61 65,01 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014 Perkembangan Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah (APS) pada masing-masing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.7. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

60 Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.7 Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah (APS) Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Satuan 1 Angka Kelulusan (AL) Nilai SD/MI % 100,00 99,99 99,99 - SMP/MTs % 100,00 99,97 99,99 - SMA/SMK/MA % 99,95 99,96 100,00 2 Angka Putus Sekolah (APS) - SD/MI % 0,13 0,14 0,06 - (APS) SMP/MTs % 0,45 0,41 0,23 - SMA/SMK/MA % 0,49 0,43 0,37 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014 Jumlah pembangunan sekolah di Kabupaten Siak pada masingmasing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Jumlah Pembangunan Sekolah di Kabupaten Siak Tahun Tahun Sekolah 2011 (Unit) 2012 (Unit) 2013 (Unit) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA PONDOK PESANTREN Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014 Jumlah pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak pada masing-masing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.9. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

61 Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.9 Jumlah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak Tahun Sekolah 2011 (Unit) Tahun 2012 (Unit) 2013 (Unit) SD SMP SMA/SMK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014 Banyaknya bantuan peralatan sekolah yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Siak kepada siswa keluarga miskin di Kabupaten Siak yaitu berupa seragam sekolah, sepatu sekolah dan tas sekolah dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.10 Bantuan Peralatan Sekolah Siswa Keluarga Miskin Kabupaten Siak Tahun Sekolah Jumlah Penerima Bantuan (Orang) SD SMP SMA Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014 Jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

62 Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.11 Jumlah Sekolah di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jenjang Pendidikan PAUD TK SD SDLB SLB SLTP/ MTs SMU/ ALIYAH 1 Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako SMK Jumlah Sumber : Siak Dalam Angka 2014 Jumlah siswa menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.12 Jumlah Siswa di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 Jenjang Pendidikan No. Kecamatan PAUD TK SD SDLB SLB SLTP/ MTs SMU/ ALIYAH SMK 1 Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

63 Kondisi Sosial Budaya Jenjang Pendidikan No. Kecamatan PAUD TK SD SDLB SLB SLTP/ MTs SMU/ ALIYAH SMK 6 Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah Sumber : Siak Dalam Angka 2014 Jumlah guru menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.13 Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jenjang Pendidikan TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK 1 Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah Sumber : Siak Dalam Angka 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

64 Kondisi Sosial Budaya Jumlah ruang kelas menurut jenjang pendidikan pada masingmasing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.14 Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jenjang Pendidikan TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK 1 Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah Sumber : Siak Dalam Angka 2014 Jumlah rombongan belajar menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

65 Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.15 Jumlah Rombongan Belajar di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jenjang Pendidikan TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK 1 Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah Sumber : Siak Dalam Angka 2014 Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) p endidikan dasar yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 di Kabupaten/Kota menyatakan bahwa setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 murid dan setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) ora ng guru untuk 36 murid. Jika dilihat dari rasio murid terhadap guru menurut jenjang pendidikan sebagaimana terdapat pada Tabel 3.16, seorang guru SD rata-rata mengajar 15 murid, untuk SLTP/MTs seorang guru rata-rata mengajar 12 murid sedangkan untuk SMU/ALIYAH dan SMK masing-masing seorang guru mengajar rata-rata 10 murid dan 11 murid. Hal ini menunjukkan bahwa rasio murid terhadap guru untuk jenjang pendidikan SD dan SLTP/MTs di Kabupaten Siak telah memenuhi SPM. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

66 Kondisi Sosial Budaya Rasio jumlah murid terhadap jumlah guru menurut jenjang pendidikan dan kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.16 Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jenjang Pendidikan TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK 1 Minas 8,86 15, ,99 12,93 8,34 2 Siak 12,15 15,13 35,00 4,00 9,12 9,22 2,02 3 Sungai Apit 7,05 10, ,59 7,58 10,39 4 Tualang 11,37 20, ,46 15,11 20,14 5 Kerinci Kanan 14,17 14, ,92 8,66 9,08 6 Dayun 11,20 11, ,23 7,77 5,60 7 Bunga Raya 7,72 11, ,98 9,89 4,48 8 Sungai Mandau 8,80 11, ,00 10,42-9 Kandis 12,34 22, ,75 10,48 14,24 10 Lubuk Dalam 13,89 15, ,60 7,04 10,06 11 Koto Gasib 14,48 11, ,56 8,62 1,71 12 Mempura 10,81 10, ,64 9,85 9,78 13 Sabak Auh 6,44 6, ,96 6,49-14 Pusako 7,75 8, ,10 6,45 - Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010 di Kabupaten/Kota juga disebutkan bahwa untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis. Jika dilihat dari rasio rombongan belajar terhadap ruang kelas menurut jenjang pendidikan sebagaimana terdapat pada Tabel 3.17, sebuah ruang kelas rata-rata menampung satu rombongan belajar untuk jenjang pendidikan SD, SLTP/MTs, SMU/ALIYAH dan SMK. Hal ini menunjukkan bahwa rasio rombongan belajar terhadap ruang kelas di Kabupaten Siak telah memenuhi SPM. Rasio jumlah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

67 Kondisi Sosial Budaya rombongan belajar terhadap jumlah ruang kelas menurut jenjang pendidikan dan kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.17 Rasio Jumlah Rombongan Belajar Terhadap Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jenjang Pendidikan TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK 1 Minas 1,30 1, ,69 1,10 1,00 2 Siak 1,06 1,04 2,00-0,87 1,04 1,00 3 Sungai Apit 1,00 1, ,02 1,11 0,75 4 Tualang 1,22 1, ,05 0,99 1,13 5 Kerinci Kanan 0,97 1, ,98 0,86 0,53 6 Dayun 1,07 1, ,96 0,92 0,67 7 Bunga Raya 1,18 1, ,13 1,00 0,91 8 Sungai Mandau 1,00 0, ,95 0,90-9 Kandis 1,49 1, ,09 0,94 1,32 10 Lubuk Dalam 2,46 1, ,90 1,00 1,00 11 Koto Gasib 1,00 1, ,55 0,77 0,17 12 Mempura 1,21 1, ,04 0,87 1,00 13 Sabak Auh 1,06 0, ,75 1,00-14 Pusako 1,15 0, ,27 1,20 - Sumber : Hasil Pengolahan Data Selain pembangunan pendidikan umum yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Siak di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah daerah juga berkomitmen dan sangat mendukung pembangunan pendidikan di bidang agama antara lain : 1. Pembangunan Pondok Pesantren Gontor Putra 14 di Kecamatan Sungai Mandau 2. Pembangunan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN- IC) di Kecamatan Tualang 3. Pengembangan Sekolah Islamic Center Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

68 Kondisi Sosial Budaya 4. Pembangunan Pondok Pesantren Tahfiz Al quran di Kecamatan Sungai Apit 5. Pengiriman santri dan santriwati untuk belajar ilmu agama di Quran Center Batam dan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur 6. Pengiriman santri ke Pondok Pesantren Baitul Hidayah Bandung dan Pondok Pesantren Darul Khufadz di Kecamatan Pusako Dalam rangka mengembangkan kebudayaan melayu di Kabupaten Siak untuk mewujudkan Siak The Truly Malay, Pemerintah daerah melakukan beberapa kebijakan antara lain : 1. Penyusunan Grand Design pengembangan budaya melayu di Kabupaten Siak yang terdiri dari : - Perubahan sikap dan perilaku masyarakat - Produk budaya melayu - Pengembangan dan pengelolaan cagar budaya - Pembentukan Kampung budaya - Pembangunan museum 2. Pembangunan gedung LAM di setiap kecamatan 3.4 Kesehatan Salah satu hak dasar warga negara Indonesia adalah mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang pada akhirnya mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan suatu investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Human Developments Indeks (HDI) menetapkan kesehatan sebagai indikator utama selain pendidikan dan pendapatan. Sejalan dengan visi jangka menengah Kabupaten Siak tahun yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

69 Kondisi Sosial Budaya Lingkungan Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu Serta Sebagai Kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik Di Provinsi Riau Tahun 2016, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengambil berbagai kebijakan antara lain : 1. Menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA), dimana masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan RSUD Kelas III. Per tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Siak telah mengadakan kerjasama dengan 8 (delapan) rumah sakit rujukan antara lain : RSUD Siak, RS Selasih Pelalawan, RS Arifin Ahmad Pekanbaru, RS Ibnu Sina Pekanbaru, RS Jiwa Tampan Pekanbaru, RS Jantung Harapan Kita Jakarta, RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, serta RS Ortopedi Solo 2. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin 3. Mewujudkan Puskesmas Santun Usia Lanjut (USILA) 4. Program Kesehatan Ibu dan Anak 5. Program Pemberantasan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan 6. Membuat Program Fit For School, yaitu sekolah yang peduli terhadap kesehatan gigi, kesehatan diri dan rutin meminum obat cacing setiap 6 bulan sekali, program ini telah diakui oleh Kemenkes RI dan WHO 7. Pengadaan alat-alat kesehatan nonmedis, laboratorium kimia serta alat-alat kedokteran umum 8. Pengadaan Ambulance 9. Pengadaan Obat-obatan 10. Pemberian Insentif bagi kader Posyandu 11. Pembangunan puskesmas, pustu, poskesdes, polindes dan posyandu serta laboratorium 12. Rehab/revitalisasi puskesmas, pustu, poskesdes, polindes dan posyandu 13. Menjadikan RSUD Siak sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan sebagai BLUD 14. Menerapkan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

70 Kondisi Sosial Budaya 15. Memprogramkan Kota Layak Anak (KLA) di Kabupaten Siak 16. Mempersiapkan semua UPTD Puskesmas Kecamatan menjadi BLUD 17. Mempersiapkan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah dengan Peraturan Bupati Nomor 34 tahun Jumlah sarana dan prasara kesehatan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.18 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Satuan Nilai Jumlah sarana kesehatan - Rumah Sakit ( Tipe C ) Unit Puskesmas Unit Pustu Unit Polindes /Poskesdes Unit Posyandu Unit Klinik / Praktek Dokter Unit Jumlah Penduduk Jiwa Rasio Rumah Sakit per Satuan 0, , , Penduduk Rasio Puskesmas per Satuan 0, , , Penduduk Rasio Pustu per Satuan Penduduk 0, , , Jumlah Tenaga Medis - Dokter Spesialis Jiwa Dokter umum Jiwa Dokter Gigi Jiwa Bidan Jiwa Perawat Jiwa Apoteker Jiwa Jumlah Penduduk Jiwa Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk 0, , , Rasio Dokter Umum per Satuan 0, , , Penduduk Rasio Perawat per Satuan Penduduk 0, , , Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

71 Kondisi Sosial Budaya No. Uraian Satuan Nilai Angka Kematian Bayi (AKB) Jiwa Dilaporkan per Kelahiran Hidup 4 Angka Kematian Balita (AKBA) Jiwa Dilaporkan per Kelahiran Hidup 5 Angka Kematian Ibu (AKI) Jiwa Dilaporkan per Kelahiran Hidup 6 Jumlah balita gizi buruk Jiwa Jumlah penderita - Demam Berdarah Jiwa Malaria Jiwa Jumlah penerima JAMKESDA/JAMKESMAS Jiwa Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Siak Tahun 2014 dan Hasil Olahan Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013, Kabupaten Siak memiliki satu unit rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan type C dan menjadi rumah sakit rujukan pertama di Kabupaten Siak. Selain itu, sarana pelayanan kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga terdapat pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas di Kabupaten Siak sebanyak 15 unit yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama yang tinggal di pedesaan, Pemerintah Kabupaten Siak pada tahun 2013 juga telah membangun 3 (tiga) unit Puskesmas Pembantu (Pustu) dan merehab 3 (tiga) unit gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) yang rusak. Poliklinik Desa (Po lindes) atau Pos Kesehatan Masyarakat (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dari tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Semakin baik sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia maka semakin baik pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat karena cakupan layanan yang semakin besar dan semakin dekat. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

72 Kondisi Sosial Budaya Untuk menunjang operasional penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada masing-masing sarana kesehatan, maka tenaga medis yang tersedia haruslah mencukupi sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Jumlah tenaga medis yang ada pada sarana pelayanan kesehatan Kabupaten Siak tahun 2013 yaitu dokter spesialis sebanyak 8 orang, dokter umum sebanyak 59 orang, dokter gigi sebanyak 21 orang, bidan sebanyak 326 orang, perawat sebanyak 409 orang, dan apoteker sebanyak 8 orang. Angka Kematian Bayi (AKB) didefenisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Balita (AKBA) adalah jumlah kematian per kelahiran hidup pada anak sebelum berusia lima tahun. Dilihat dari tabel di atas jumlah AKB dan AKBA Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami penurunan. Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per penduduk. Pada tahun 2013 AKI Kabupaten Siak sebanyak 84 orang. Angka ini lebih kecil dibanding tahun 2012 yaitu sebanyak 127 orang. 3.5 Kepemudaan dan Olahraga Untuk mengurus dan mengelola kegiatan atau iven-iven kepemudaan dalam bentuk pertandingan, perlombaan dan acara kepemudaan lainnya yang diadakan oleh organisasi pemuda, Pemerintah Kabupaten Siak telah menyediakan gelanggang/balai remaja. Di samping itu, dalam rangka pembinaan olahraga di Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Siak juga membangun fasilitas sarana olahraga berupa lapangan, gedung dan venue olahraga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berolahraga guna menciptakan masyarakat yang sehat baik jasmani maupun rohani Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

73 Kondisi Sosial Budaya serta untuk meningkatkan prestasi olahraga. Adapun jumlah sarana kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.19 di bawah ini. Tabel 3.19 Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Siak Tahun 2013 No. Uraian Satuan Jumlah 1 Jumlah Gelanggang/Balai Remaja Buah 16 2 Jumlah Penduduk Jiwa Rasio Jumlah Gelanggang/Balai % 0,003% Remaja dan Jumlah Penduduk 4 Jumlah Lapangan Olahraga Lapangan Lapangan Sepakbola Lapangan 43 - Lapangan Basket Lapangan 20 - Lapangan Volley Lapangan 47 - Lapangan Bulu Tangkis Lapangan 27 - Kolam Renang Lapangan 3 - Lapangan Takraw Lapangan 14 - Lapangan Tenis Lapangan 2 - Arena BMX Venue 1 - Gedung Sport Hall Gedung 1 - Arena Sepatu Roda Venue 1 5 Rasio Jumlah Lapangan Olahraga dan Jumlah Penduduk % 0,03% Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, 2014 Jumlah organisasi pemuda di Kabupaten Siak pada tahun dapat dilihat pada Tabel 3.20 di bawah ini. Tabel 3.20 Jumlah Organisasi Pemuda Kabupaten Siak Tahun No. Kecamatan Siak Minas Tualang Dayun Kerinci Kanan Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Mempura Lubuk Dalam Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

74 No. Kecamatan Sabak Auh Koto Gasib Sungai Apit Pusako Jumlah Kondisi Sosial Budaya Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, Agama Kabupaten Siak didiami oleh sejumlah penduduk dengan berbagai latar belakang agama dan kepercayaan. Namun demikian struktur penduduk Kabupaten Siak menurut agama menunjukkan bahwa mayoritas penduduk di kabupaten ini merupakan penganut agama islam yaitu sebanyak jiwa (81,31%). Hanya sebagian kecil penduduk yang beragama Hindu dan Konghucu yaitu masing-masing sebanyak 284 jiwa (0,06%) dan 131 jiwa (0,03%). Di Kabupaten Siak toleransi antar agama cukup baik dan saling menghormati dilihat dari tidak adanya pertikaian yang timbul antar umat beragama dari tahun ke tahun. Jumlah Penduduk menurut agama dan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.21 di bawah ini. No. Tabel 3.21 Jumlah Penduduk di Kabupaten Siak Menurut Agama dan Kecamatan Per Desember Tahun 2013 Kecamatan Jenjang Pendidikan Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu Lainnya 1 Siak Sungai Apit Minas Tualang Sungai Mandau Dayun Kerinci Kanan Bunga Raya Koto Gasib Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

75 No. Kecamatan Jenjang Pendidikan Kondisi Sosial Budaya Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu Lainnya 10 Kandis Lubuk Dalam Sabak Auh Mempura Pusako Jumlah Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014 Sarana peribadatan di Kabupaten Siak baik yang dibangun oleh pemerintah maupun masyarakat terdiri dari mesjid, mushalla/langgar, gereja, church, vihara, pura, dan kelenteng. Sebagai agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Kabupaten Siak, fasilitas sarana peribadatan agama islam seperti mesjid dan mushalla/langgar lebih banyak daripada fasilitas sarana peribadatan agama lainnya. Secara keseluruhan jumlah mesjid di Kabupaten Siak yang tersebar pada masing-masing kecamatan untuk tahun 2013 sebanyak 434 buah dan mushalla/langgar sebanyak 522 buah. Jumlah sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Siak untuk tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.22 di bawah ini. Tabel 3.22 Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun 2013 Sarana Peribadatan No. Kecamatan Mesjid Mushalla/ Gereja Church Vihara Pura Kelenteng Langgar 1 Minas Kandis Siak Sungai Apit Sungai Mandau Kerinci Kanan Lubuk Dalam Tualang Koto Gasib Dayun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

76 Kondisi Sosial Budaya Sarana Peribadatan No. Kecamatan Mesjid Mushalla/ Gereja Church Vihara Pura Kelenteng Langgar 11 Bunga Raya Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah Sumber : Siak Dalam Angka Politik, Hukum, dan Keamanan A. Politik Partai politik yang ada di Kabupaten Siak untuk tahun 2013 sebanyak 10 partai politik. Peta perpolitikan Kabupaten Siak cenderung seimbang. Dari hasil pemilu legislatif tahun 2009, dari 35 kursi yang ada di DPRD partai Golongan Karya Plus mendapat jumlah kursi terbanyak yaitu 6 kursi diikuti oleh Partai Amanat Nasional, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat Plus yang masingmasing partai sebanyak 5 kursi. DPRD Kabupaten Siak periode terdiri dari 8 fraksi dengan 3 komisi. Kondisi politik yang ada di Kabupaten Siak tahun dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.23 Kondisi Politik Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Satuan Nilai Jumlah Partai Politik Partai Jumlah Kursi DPRD Kursi Per Faksi - Fraksi Partai Amanat Kursi Naional - Fraksi PDI Kursi Perjuangan - Fraksi Golongan Kursi Karya Plus - Fraksi Bintang Kebangkitan Kursi Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

77 Kondisi Sosial Budaya No. Uraian Satuan Nilai Fraksi Partai Kursi Keadilan Sejahtera - Fraksi Partai Kursi Persatuan Pembangunan - Fraksi Demokrat Plus Kursi Fraksi Garuda Kursi Rakyat 3 Jumlah Fraksi DPRD Fraksi Jumlah Komisi DPRD Komisi Sumber : Siak Dalam Angka 2014 B. Hukum Dalam rangka penegakan hukum khususnya penegakan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah (PERDA), Pemerintah Kabupaten Siak telah membentuk Satuan Pamong Praja (SATPOL-PP) dengan jumlah anggota pamong praja untuk tahun 2013 sebanyak 289 orang yang bertugas melakukan pengawasan dan penertiban terhadap pelanggaran PERDA yang terjadi. Untuk tahun 2013 dari jumlah pelanggaran PERDA yaitu sebanyak 28 kasus telah diselesaikan sebanyak 26 kasus. C. Keamanan Keamanan suatu daerah ditandai dengan semakin rendahnya tingkat kriminalitas yang terjadi. Suatu kondisi yang aman memberikan daya tarik tersendiri bagi investor untuk berinvestasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Selain itu kondisi yang aman juga dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Untuk menciptakan keamanan suatu daerah sangat diperlukan peran serta semua pihak baik pemerintah, aparat keamanan maupun masyarakat. Adapun jumlah kriminalitas yang terjadi di Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

78 Kondisi Sosial Budaya Kabupaten Siak selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.24 Jumlah Kriminalitas Kabupaten Siak Tahun No Uraian Satuan Nilai Volume kayu yang dicuri M Jumlah kayu yang dicuri Kasus Jumlah lokasi pencurian dan penyelundupan Lokasi Jumlah perkara yang dilaporkan - Pidana Perkara Perdata Perkara Politik dan HAM Perkara Lalu Lintas Perkara Jumlah Tindak Kriminal - Jumlah kasus Narkoba Kasus Jumlah kasus Pembunuhan Kasus Jumlah kasus Seksual Kasus Jumlah kasus Penganiayaan Kasus Jumlah kasus Pencurian Kasus Jumlah kasus Penipuan Kasus Jumlah kasus Pemalsuan Uang Kasus Jumlah Tindak Kriminal yang ditangani - Jumlah kasus Narkoba Kasus Jumlah kasus Pembunuhan Kasus Jumlah kasus Seksual Kasus Jumlah kasus Penganiayaan Kasus Jumlah kasus Pencurian Kasus Jumlah kasus Penipuan Kasus Jumlah kasus Pemalsuan Uang Kasus Aparat dan Sarana Keamanan - Jumlah aparat keamanan (Polisi) Orang Jumlah Pos Keamanan (Polisi) Unit Sumber : Kepolisian Resor Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

79 Kondisi Sumber Daya Alam KONDISI SUMBER DAYA ALAM 4.1 Pertanian Struktur ekonomi dengan migas menurut lapangan usaha didominasi oleh tiga sektor terbesar yaitu sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan. Sektor yang memiliki sumbangan terbesar terhadap total PDRB dengan migas adalah pertambangan dan penggalian, dan sektor yang memiliki sumbangan terkecil adalah sektor listrik, gas dan air minum. Namun apabila unsur migas dikeluarkan dari perhitungan perekonomian Kabupaten Siak maka sektor pertanian menjadi salah satu motor penggerak dan memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Siak selain sektor industri tanpa migas dan sektor perdagangan. Komoditi unggulan Kabupaten Siak untuk sektor pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Kabupaten Siak memiliki luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) mencapai hektar (lahan sawah produktif) dan cadangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (cadangan LP2B) seluas hektar, sehingga luas total potensi lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas hektar. Potensi lahan sawah terbesar terdapat di 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Bunga Raya, Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Sabak Auh, dan Kecamatan Sungai Mandau. Tanaman padi dibandingkan dengan tanaman lainnya pada tahun 2013 memiliki jumlah produksi yang paling banyak yaitu sebesar ton dan memiliki luas panen yang paling luas yaitu seluas Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

80 Kondisi Sumber Daya Alam hektar. Selain itu juga diikuti oleh tanaman jagung dengan jumlah produksi sebesar 474 ton dan memiliki luas panen seluas 207 hektar serta diikuti oleh komoditi unggulan lainnya. Data ini memberikan gambaran bahwa tanaman padi masih mendominasi sektor pertanian di Kabupaten Siak. Peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat di lihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Peningkatan Produksi Pertanian Kabupaten Siak Tahun Jenis Tanaman Luas Luas Produksi Produksi Panen Panen (Ton) (Ton) (Ha) (Ha) Luas Produksi Panen (Ton) (Ha) Padi Jagung Kedelai Kacang tanah Kacang hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak, 2014 Beberapa kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi pertanian antara lain : 1. Perluasan dan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura (intensifikasi dan ekstensifikasi) 2. Pengembangan bibit unggul melalui kerjasama dengan bidang penelitian dan pengembangan instansi terkait 3. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung seperti irigasi, mekanisasi dan saptotan 4. Pemberian modal untuk petani tanaman pangan dan hortikultura 5. Menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang salah satu intinya untuk menghindari alih fungsi lahan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

81 Kondisi Sumber Daya Alam 4.2 Kehutanan dan Perkebunan A. Kehutanan Hampir seluruh bagian di Kabupaten Siak ditutupi oleh hutan, yang terdiri dari hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Luas kawasan hutan Kabupaten Siak tahun 2013 sebesar ,09 hektar yang meliputi luas kawasan hutan produksi sebesar ,26 hektar (87,47%), luas kawasan konservasi sebesar ,83 hektar (10,57%), dan luas kawasan lindung sebesar hektar (1,96%). Sementara itu, dari total luas kawasan hutan produksi, terdapat hutan produksi tetap sebesar ,79 hektar (29,63%), hutan produksi terbatas sebesar ,04 hektar (33,74%), dan hutan produksi konservasi/areal pengembangan lainnya sebesar ,43 hektar (24,10%). Luas kawasan hutan Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Luas Kawasan Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013 No. Kawasan Hutan Luas (Ha) Persentase (%) 1 Kawasan Konservasi ,83 10,57% a. Hutan Suaka Margasatwa ,24 9,86% b. Taman Hutan Raya 4.735,59 0,72% 2 Kawasan Lindung ,00 1,96% a. Hutan Lindung 6.103,48 0,92% b. Hutan Mangrove 6.820,53 1,03% 3 Kawasan Hutan Produksi ,26 87,47% a. Hutan Produksi Tetap ,79 29,63% b. Hutan Produksi Terbatas ,04 33,74% c. Hutan Produksi Konservasi/ Areal Pengembangan Lainnya ,43 24,10% TOTAL ,09 100,00% Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

82 Kondisi Sumber Daya Alam Produksi hasil hutan berupa kayu bulat, kayu bulat kecil, dan acasia. Realisasi produksi hasil hutan kayu di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Realisasi Produksi Hasil Hutan Kayu Kabupaten Siak Tahun Jenis Tanaman Satuan Acacia sp m , , ,07 Kayu Bulat Kecil m , , ,08 Kayu Bulat Sedang m , , ,57 Kayu Bulat m , , ,87 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014 Produksi hasil hutan tersebut dapat diolah menjadi kayu lapis (plywood), kayu gergajian, moulding, block board, fancy wood, furniture, plystrip, dan lain-lain yang diolah oleh industri yang berada di wilayah Kabupaten Siak. Realisasi produksi hasil hutan Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Realisasi Produksi Hasil Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013 Jenis Olahan Julah Produksi (Ton) Plywood ,1081 Pulp ,7600 Paper ,2900 Kayu Gergajian ,0061 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014 Terdapat 2 (dua) jenis usaha industri pengolahan hasil hutan kayu yang masih aktif di Kabupaten Siak yaitu jenis industri kayu lapis yang dikelola oleh PT. Panca Eka Bina Plywood Industry dan PT. Siak Raya Timber, serta jenis industri pulp and paper yang dikelola oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

83 Kondisi Sumber Daya Alam Produksi industri hasil hutan ini diekspor ke beberapa negara di Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Korea Selatan, Filipina, India, dan negara lainnya. Ekspor terbesar komoditas kertas dan barang dari kertas, kayu lapis, dan kayu olahan lain. Ekspor dilakukan dari 3 (tiga) pelabuhan di Kabupaten Siak, yakni Pelabuhan Buatan, Pelabuhan Perawang, dan Pelabuhan Siak Sri Indrapura. Ke depan, Pemerintah Daerah Kabupaten Siak akan membangun pelabuhan dan Kawasan Industri Buton (KIB) dengan memanfaatkan lokasi Tanjung Buton yang strategis bagi pengembangan pelabuhan. Pada tahun 2013 jumlah Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) di Kabupaten Siak sebanyak 8 (delapan ) perusahaan dengan luas hutan sebesar ,53 hektar. Perkembangaan kegiatan UPHHK-HTI Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Perkembangaan Kegiatan UPHHK-HTI Kabupaten Siak Tahun 2013 No. Nama Perusahaan Luas (Ha) Lokasi/ Kecamatan 1 PT. RAPP 7.788,00 - Blok Mandau - Sungai Mandau - Blok Tasik Belat - Sungai Apit 2 PT. Arara Abadi ,53 - Distrik Berbari - Sungai Apit - Distrik Pusako - Pusako - Distrik Gelombang - Minas - Distrik Melibur - Tualang - Distrik Rasau Kuning - Tualang 3 PT. Ekawana Lestari Dharma 0,000 Mempura 4 PT. Riau Abadi Lestari 0,000 Minas 5 PT. Bina Daya Bintara 763,00 Minas 6 PT. Seraya Sumber ,00 Siak 7 PT. Balai Kayang Mandiri ,00 Sungai Mandau 8 PT. Rimba Mandau Lestari 5.630,00 Siak Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

84 Kondisi Sumber Daya Alam Beberapa kebijakan pemerintah daerah bidang kehutanan antara lain : 1. Penanaman serentak gerakan menanam pohon nasional (OBIT) 2. Rehabilitasi hutan dan lahan 3. Peberantasan pembalakan liar dan perambahan hutan 4. Pemeliharaan hutan industri B. Perkebunan Komoditi tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Siak antara lain kelapa sawit, karet, sagu, kelapa, dan kakao. Sentra produksi kelapa sawit terdapat di Kecamatan Minas, Kecamatan Tualang dan Kecamatan Dayun, Karet terdapat di Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Dayun dan Siak Sri Indrapura. Sedangkan kelapa terdapat di Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Bunga Raya dan Kecamatan Tualang. Dari data luas lahan dan produksi perkebunan memperlihatkan bahwa komoditas kelapa sawit memiliki nilai produksi dan luas lahan terbesar bila dibandingkan dengan komoditas lainnya dari lahan perkebunan, disusul dengan komoditas karet. Selama tiga tahun terakhir yakni dari tahun 2011 sampai dengan 2013 luas lahan perkebunan kelapa sawit selalu mengalami peningkatan dan memiliki luas lahan perkebunan yang paling luas. Pada tahun 2013 luas lahan perkebunan kelapa sawit yaitu seluas hektar, diikuti oleh karet seluas hektar, sagu seluas hektar, kelapa seluas hektar, dan kakao seluas 66 hektar. Selain memiliki luas lahan perkebunan yang paling luas, kelapa sawit juga mempunyai jumlah produksi yang paling banyak, yaitu sebesar ton, diikuti karet sebesar ton, sagu sebesar ton, kelapa sebesar 894 ton dan kakao sebesar 21 ton. Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.6. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

85 Kondisi Sumber Daya Alam Tabel 4.6 Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak Tahun Jenis Tanaman Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Lahan (Ha) (Ton) Lahan (Ha) (Ton) Lahan (Ha) (Ton) Kelapa Sawit , , , , , ,00 Karet , , , , , ,00 Sagu , , , , , ,00 Kelapa 1.605, , , , ,00 894,00 Kakao 61,00 19,00 67,00 25,00 66,00 21,00 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014 Beberapa kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi perkebunan antara lain : 1. Melakukan peremajaan ( replanting) kelapa sawit seluas 15,000 hektar/7.500 KK dengan umur tanaman besar dari 25 tahun dan produktifitas kecil dari 15 ton/ hektar /tahun. 2. Peremajaan kebun kelapa sawit dimulai pada tahun 2014 dengan prioritas kebun tahun tanah 1982/1983 dan 1983/1984, untuk tahun anggaran 2014 akan dimulai pelaksanaanya dengan luas hektar untuk Kecamatan Koto Gasib Desa Keranji Guguh seluas 654 hektar dan Desa Tasik Seminai seluas 448 hektar. 3. Pembagian kebun Pola KKPA pada petani Kecamatan Koto Gasib seluas hektar. 4.3 Peternakan Perkembangan populasi dan produksi ternak merupakan rangkaian proses pembangunan peternakan yang sinergis dan berkelanjutan. Pembangunan peternakan di Kabupaten Siak berorientasi pada pengembangan kawasan dengan komoditas unggulan dengan mempertimbangkan dukungan sumber daya alam setempat. Peningkatan populasi dan produksi ternak merupakan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

86 Kondisi Sumber Daya Alam salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan peternakan, khususnya dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan bahan makanan sumber protein asal ternak. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berwawasan lingkungan dengan berbasis pada sumber daya alam, pemakaian teknologi terapan, khususnya pada bidang peternakan. Konsep pembangunan tersebut bertujuan agar pembangunan peternakan sesuai dengan konsep pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis pada pelestarian alam dan keseimbangan hayati, penerapan teknologi ramah lingkungan, mudah diserap oleh masyarakat, seiring dengan kondisi sosial budaya tempatan dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan prinsip penumbuhan kemandirian masyarakat. Komoditas unggulan sektor peternakan yang dikembangkan di Kabupaten Siak antara lain, sapi, kerbau, kambing, ayam buras dan itik. Kecamatan yang memiliki sentral pengembangan ternak tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Lubuk Dalam, Kerinci Kanan dan Bunga Raya. Pengembangan lokasi/kawasan penyebaran dan pengembangan ternak berpedoman pada kriteria antara lain : Adanya potensi sumber daya alam pendukung pengembangan peternakan Lokasi/daerah tersebut merupakan daerah rencana pengembangan ternak baik ternak besar/kecil dan unggas Minat dan animo masyarakatnya tinggi untuk beternak Pakan dan HMT unggul mencukupi dan bisa dikembangkan HMT unggulan daerah tersebut Sarana transportasi baik dan dapat dijangkau jalan darat Serta ketentuan lain yang sifatnya mendesak dan perlu pembinaan khusus Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

87 Kondisi Sumber Daya Alam Peningkatan populasi ternak dan produksi ternak Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak Kabupaten Siak Tahun JenisTernak Satuan Ternak Besar - Sapi Ekor Kerbau Ekor Ternak Kecil - Kambing Ekor Unggas - Ayam Buras Ekor Itik Ekor Produksi Hasil Peternakan - Produksi Daging Ton , ,14 - Produksi Telur Ton Sumber : Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Siak, 2014 Dari berbagai jenis populasi hewan ternak yang ada di Kabupaten Siak pada tahun 2013, populasi ayam buras mempunyai jumlah populasi yang paling banyak yaitu sebanyak ekor, diikuti populasi itik yaitu sebanyak ekor, sapi sebanyak ekor, kambing sebanyak ekor, dan kerbau sebanyak 479 ekor. Berbicara masalah populasi ternak tidak terlepas dari jumlah produksi daging yang dihasilkan. Selain produksi daging dari hewan ternak juga menghasilkan telor. Untuk tahun 2013 produksi daging ternak mencapai 2.362,14 ton dan produksi telor mencapai 400 ton. Saat ini Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak sedang melakukan penataan kawasan pengembangan ternak. Penataan kawasan pengembangan ternak tersebut berpedoman antara lain pada : Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

88 Kondisi Sumber Daya Alam Rencana Induk Koridor Ekonomi Indonesia Koridor Ekonomi Sumatera, dimana Sumatera merupakan Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional Perspektif pengembangan peternakan Sumatera Skenario spasial kluster peternakan dalam konteks Pembangunan Daerah Provinsi Riau, dimana wilayah Kabupaten Siak merupakan Koridor I yang merupakan kawasan pengembangan sapi potong dengan dukungan pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai sumber bahan pakan Penetapan kawasan pengembangan ternak komoditas strategis dan komoditas unggulan; saat ini telah ditetapkan kawasan dan penyanggah kawasan pengembangan integrasi ternak sapi dan tanaman kelapa sawit untuk 4 (empat) kecamatan sebagai pilot project yaitu Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto Gasib dan Kecamatan Dayun Penerapan sistem integrasi ternak dengan tanaman; saat ini telah diterapkan pola Sistem Integrasi Sapi dengan Kelapa Sawit (SISKA) dan Sistem Integrasi Sapi dengan Padi (SISPA) Konsep pengembangan agribisnis berbasis peternakan Dalam kerangka induk (master plan) pengembangan komoditas ternak regional Sumatera, telah ditetapkan bahwa komoditas ternak strategis untuk Kabupaten Siak adalah sapi potong sedangkan komoditas ternak unggulan adalah kambing. Sementara itu, rincian penjabaran perwilayahan komoditas ternak di Kabupaten Siak sedang dalam proses pelaksanaan. Hasil akhir dari proses tersebut adalah kawasan pengembangan ternak sampai pada tingkat kecamatan dan desa. Sejalan dengan komitmen Pemerintah Pusat dalam hal program pengembangan ternak melalui program integrasi, Kementerian Pertanian RI telah menetapkan Kabupaten Siak sebagai Proyek Percontohan Nasional (Pilot Project) Pengembangan Ternak Sapi Potong Terintegrasi dengan Tanaman Kelapa Sawit. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

89 Kondisi Sumber Daya Alam Selain produksi daging dari ternak sapi, kotoran sapi juga dapat diolah menjadi pupuk padat dan urine sapi diolah menjadi pupuk cair. Di Kabupaten Siak terdapat kelompok ternak yaitu kelompok Karya Tunggal Desa Rawang Kao Kecamatan Lubuk Dalam yang telah berhasil memproduksi pupuk cair atau urine sapi serta telah mendapatkan izin merek dari Dirjen HAKI dengan produksi pupuk cair per bulan sebesar liter dan produksi pupuk padat per bulan sebesar kilogram. 4.4 Perikanan Pengembangan produksi perikanan di Kabupaten Siak meliputi perikanan budidaya dan perikanan tangkap. A. Perikanan Budidaya Pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Siak adalah perikanan budidaya air tawar yang menjadi sangat penting dan sangat menjanjikan terutama untuk memenuhi kebutuhan protein yang berasal dari ikan serta untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Pengembangan perikanan budidaya air tawar menjadi sangat strategis dilakukan karena mempunyai keunggulan diantaranya : Syarat lokasi tidak terlalu sulit Usaha ini dapat dilakukan dengan skala kecil Tidak membutuhkan keahlian khusus Manajemen pemeliharaan tidak serumit pada usaha budidaya tambak Resiko kegagalan usaha ini rendah Akses permodalan dari perbankan tersedia Komoditas unggulan sektor perikanan air tawar yang dikembangkan di Kabupaten Siak antara lain ikan nila, lele, patin, gurami, bawal, dan ikan mas. Dalam pengembangan perikanan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

90 Kondisi Sumber Daya Alam budidaya air tawar di Kabupaten Siak potensi lahan tersedia cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari luasnya perairan umum yang dimiliki seperti Sungai Siak beserta anak sungainya, rawa-rawa dan danau. Pada tahun 2011 luas kolam masyarakat sebanyak 64,52 hektar, pada tahun 2012 sebanyak 61,05 hektar dan tahun 2013 sebesar 66,14 hektar. Produksi perikanan budidaya air tawar menurut jenis ikan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar di Kabupaten Siak Menurut Jenis Ikan Tahun Produksi Jenis 2011 (Ton) 2012 (Ton) 2013 (Ton) Ikan Mas Ikan Nila Ikan Gurami Ikan Lele Dumbo Ikan Patin/Jambal Siam Ikan Bawal Jumlah Sumber : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, 2014 B. Perikanan Tangkap Usaha perikanan tangkap merupakan usaha awal dari kegiatan perikanan sebelum berkembangnya usaha perikanan budidaya. Hal ini disebabkan para nelayan melakukan penangkapan ikan yang ada di alam terutama di perairan umum seperti sungai-sungai, rawarawa dan danau. Usaha ini pada awalnya mengalami perkembangan yang sangat berarti, sehingga kalau dilihat produksinya juga semakin meningkat. Namun akhir-akhir ini banyak mengalami penurunan produksi terutama hasil tangkapan di Sungai Siak karena sungai ini telah tercemar oleh limbah industri perusahaan-perusahaan yang beroperasi sepanjang pinggiran Sungai Siak dan bahkan pencemaran Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

91 Kondisi Sumber Daya Alam tersebut berdasarkan hasil penelitian beberapa pakar dan perguruan tinggi ada beberapa spesies ikan di Sungai Siak telah punah. Untuk usaha perikanan tangkap masih didominasi oleh Kecamatan Sungai Apit dan dalam melakukan usaha perikanan ini, nelayan menggunakan armada perikanan berupa perahu motor dan perahu tanpa motor yang ukurannya dibawah 5 GT. C. Pengolahan Hasil Perikanan Kegiatan pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Siak telah berjalan dan terus mengalami perubahan, meskipun sebagian besar pelaku usaha pengolahan masih menerapkan teknologi sederhana yang menghasilkan produk primer sehingga mutu dan nilai tambah ekonomi yang didapat sangat kecil. Ditinjau dari prosesnya, maka kegiatan pengolahan hasil perikanan yang ada saat ini adalah penggaraman/pengeringan (bilis asam, ikan asin), pengasapan/pemindangan (ika n salai), dan pengolahan lainnya. Dari data yang ada usaha pengolahan perikanan yang ada saat ini berasal dari Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Dayun dan Kecamatan Bunga Raya. Sedangkan untuk pemasaran produk olahan sebagian besar dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan sebagian kecil yang dipasarkan di luar Kabupaten Siak. 4.5 Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak adalah penghasil minyak utama dan berkualitas di Provinsi Riau dan Indonesia yang berada di Kecamatan Minas dan Kecamatan Sungai Apit. Setelah ditandatanganinya serah terima CPP Blok dari pihak Caltex Pacific Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Siak, maka sejak 8 Agustus 2002 pengolahan CPP Blok resmi Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

92 Kondisi Sumber Daya Alam dilakukan oleh konsorsium PT. Bumi Siak Pusako (BSP) dan Pertamina Hulu Energi dengan membentuk Badan Operasi Bersama (BOB). Keberadaan perusahaan minyak ini telah membawa Multiplier Effect yang besar bagi penduduk Riau melalui penciptaan lapangan kerja sekunder yang terkait ke belakang dan ke depan (backward and fordward linkages). Saat ini total produksi minyak yang dihasilkan oleh BOB PT. BSP PHE mencapai barrel per hari. Di samping sebagai penghasil minyak, Kabupaten Siak juga memiliki potensi gas yang cukup besar, dimana menurut hasil kajian PT. Kondur Petroleum SA, jumlah cadangan gas bumi di Kecamatan Sungai Apit sebesar 22,5 BCF dengan kemampuan produksi 8 MMSCF/Day. Selain itu juga terdapat potensi gas di kawasan Selat Petro (Blok R awa Minyak) sebesar 20 MMSCF/Day. Pada tanggal 31 Januari 2008 lalu pemerintah telah mendirikan satu lagi BUMD yang bernama PT. Siak Pertambangan dan Energi (SPE). Perusahaan ini terbagi dalam dua divisi, yaitu Divisi Pertambangan dan Divisi Energi. Divisi Pertambangan nantinya akan bergerak di bidang jasa driling over (perawata sumur minyak). PT. SPE akan menjadi rekanan BOB PT. BSP-Pertamina Hulu dalam menangani perawatan sumur-sumur minyak yang akan dikelola. Pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Siak melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Siak telah mengeluarkan 1 (satu) izin usaha untuk hak pengusahaan pertambangan kepada perusahaan dalam hal pengelolaan dan penguasaan pertambangan di Kabupaten Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

93 Kondisi Infrastruktur KONDISI INFRASTRUKTUR 5.1 Perumahan dan Pemukiman Dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Siak, pada tahun 2013 terdapat 612,15 km 2 luas lingkungan pemukiman kumuh atau sebesar 7,15% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Untuk kondisi perumahan di Kabupaten Siak, pada tahun 2013 terdapat unit rumah layak huni atau 81,66% dari total rumah di Kabupaten Siak. Selain itu Jumlah rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Siak sebanyak rumah tangga atau sebesar 55%. Kondisi perumahan dan pemukiman di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Kondisi Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Siak Tahun Tahun Uraian Satuan Luas Lingkungan Permukiman km 2 1,05 1,05 612,15 Kumuh Luas Wilayah Kabupaten Siak km , , ,09 Persentase Lingkungan % 0,01 0,01 7,15 Permukiman Kumuh Jumlah Rumah Layak Huni Unit Jumlah Seluruh Rumah di Unit Wilayah Kabupaten Siak Persentase Rumah Layak Huni % 57,96 57,96 81,66 Jumlah rumah tangga bersanitasi Unit Persentase rumah tangga bersanitasi % 5,23 5,23 55 Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

94 Kondisi Infrastruktur Untuk meningkatkan jumlah rumah layak huni di Kabupaten Siak khususnya untuk masyarakat miskin, Pemerintah Kabupaten Siak mempunyai Program Pembangunan Rumah Layak Huni sebanyak minimal 140 unit per tahun. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Siak telah membangun rumah layak huni untuk masyarakat miskin dengan total sebanyak 318 unit. Selain melalui APBD Kabupaten Siak, Kabupaten Siak juga mendapatkan bantuan rumah layak huni dari tahun 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 69 unit yang bersumber dari APBD Provinsi Riau. Pembangunan rumah layak huni di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Pembangunan Rumah Layak Huni Kabupaten Siak Tahun Tahun Sumber Dana Satuan Jumlah APBD Kabupaten Siak unit APBD Provinsi Riau unit Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Siak, Pekerjaan Umum Ruang lingkup pekerjaan umum Kabupaten Siak meliputi pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan pengairan. Infrastruktur jalan sangat penting karena merupakan salah satu urat nadi kelancaran lalu lintas untuk pergerakan barang maupun orang dalam rangka menunjang perkembangan perekonomian suatu daerah. Menurut status jalan, panjang jalan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terdiri dari jalan nasional dengan panjang jalan 94,08 km, jalan Provinsi Riau dengan panjang jalan 243,37 km, dan jalan Kabupaten Siak dengan panjang jalan 2.880,19 km. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

95 Kondisi Infrastruktur Pada tahun 2013, panjang jalan Kabupaten Siak menurut jenis permukaan jalan dari total panjang jalan yaitu sepanjang 2.880,19 km, terdapat jalan aspal dengan panjang 839,97 km dengan kondisi baik sepanjang 570,84 km atau 19,82%, jalan kerikil dengan panjang 923,75 km dengan kondisi baik sepanjang 175,05 km atau 6,08%, jalan tanah dengan panjang 799,47 km dengan kondisi baik sepanjang 83,69 km atau 2,91%, dan jalan beton dengan panjang 317,01 km dengan kondisi baik 130,54 km atau 4,53%. Panjang jalan menurut kondisi dan jenis permukaan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.3. Jenis Permukaan Aspal Kerikil Tanah Beton Tabel 5.3. Panjang Jalan di Kabupaten Siak Menurut Kondisi dan Jenis Permukaan (Km) Tahun Kondisi Tahun Baik 419,84 484,84 570,84 Sedang 188,83 233,83 243,83 Rusak Ringan 80,03 45,30 25,30 Rusak Berat 0, Jumlah 689,34 763,97 839,97 Baik 127,05 145,05 175,05 Sedang 795,63 763,77 693,77 Rusak Ringan 85,41 67,41 48,52 Rusak Berat 8,42 3,42 6,42 Jumlah 1.016,51 979,65 923,75 Baik 28,06 28,690 83,69 Sedang 413,92 473, ,21 Rusak Ringan 311,58 276, ,38 Rusak Berat 108,74 41,190 41,19 Jumlah 862,30 820,18 799,47 Baik 123,54 125,54 130,54 Sedang 124,50 124,50 122,50 Rusak Ringan 62,06 63,42 58,42 Rusak Berat 1,95 2,95 5,55 Jumlah 312,05 316,41 317,01 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

96 Kondisi Infrastruktur Dari total panjang jalan Kabupaten Siak 2.880,19 km, pembangunan jalan aspal dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan sepanjang 150,626 km atau sebesar 21,85%, jalan kerikil/base mengalami penurunan sepanjang 92,76 km atau sebesar 9,13%, jalan beton mengalami peningkatan sepanjang 4,97 km atau sebesar 1,59%, dan jalan tanah mengalami penurunan sepanjang 62,83 km atau sebesar 7,29%. Perkembangan panjang jalan menurut jenis permukaan jalan di Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.4. No Tabel 5.4 Perkembangan Panjang Jalan di Kabupaten Siak Menurut Jenis Permukaan Tahun Jenis Permukaan 1 Aspal 2 Kerikil/Base 3 Beton 4 Tanah Akhir Tahun 2011 (Km) Akhir Tahun 2012 (Km) Rencana Akhir Tahun 2013 (Km) Peningkatan/Penurunan s.d Tahun 2013 (Km) 689,34 763,97 839,97 150,63 23,93% 26,52% 29,16% 21,85% 1.016,51 979,65 923,75-92,76 35,29% 34,01% 32,07% -9,13% 312,05 316,41 317,01 4,97 10,83% 10,99% 11,01% 1,59% 862,30 820,18 799,47-62,83 29,94% 28,48% 27,76% -7,29% Jumlah 2.880, , ,19 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014 Untuk meningkatkan kemudahan akses darat antar daerah di wilayah Kabupaten Siak yang dipisah oleh sungai telah dibangun beberapa jembatan, antara lain : Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah di kota Siak Sri Indrapura - Mempura Jembatan Sultan Syarif khasim di Kecamatan Tualang Jembatan Raja Kecik di Kecamatan Sungai Apit Sauh Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

97 Kondisi Infrastruktur Pembangunan infrastruktur jembatan di Kabupaten Siak hingga tahun 2013 sepanjang 8.637,50 meter atau meningkat sepanjang 285,05 meter dibanding tahun 2011 yaitu sepanjang 8.352,45 meter. Perkembangan panjang jembatan menurut jenis jembatan di Kabupaten Siak sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Pembangunan Jembatan di Kabupaten Siak Menurut Jenis Jembatan Sampai Dengan Tahun 2013 No. Jenis Jembatan Data Awal s.d Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 s.d Tahun Cable Stayed 1.196, ,00 2 Balance Cantilever 1.404, ,00 3 Arch Truss 1.650, ,00 4 Box Culvert 415,90 110,55 80,50 606,95 5 Rangka Baja 280,00 40,00 40,00 360,00 6 Beton 901,35-14,00 915,35 7 Besi Lantai Kayu 933, ,20 8 Kayu 1.572, ,00 Jumlah 8.352,45 150,55 134, ,50 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014 Pembangunan infrastruktur pengairan/irigasi untuk penunjang sektor pertanian yang menjadi prioritas utama dari visi dan misi Kabupaten Siak dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat sampai dengan tahun 2013 terdiri dari bangunan pintu air sebanyak 168 unit, jaringan irigasi primer sepanjang meter, jaringan irigasi sekunder sepanjang meter dan jaringan irigasi tersier sepanjang meter. Pembangunan infrastruktur irigasi di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.6. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

98 Kondisi Infrastruktur Tabel 5.6 Pembangunan Infrastruktur Irigasi Kabupaten Siak Tahun Jenis Konstruksi Satuan Tahun Bangunan pintu air unit Jaringan Primer meter 97,008 97,008 97,008 Jaringan Sekunder meter 259, , ,348 Jaringan Tersier meter 267, , ,374 Total unit meter Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014 Selanjutnya dalam rangka mengurangi abrasi di Kabupaten Siak, hingga tahun 2013 telah dibangun turap sepanjang meter dan bronjong sepanjang meter. Untuk pengendalian banjir hingga tahun 2013 telah dibangun leoning sepanjang meter. Pembangunan infrastruktur pengairan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Pembangunan Infrastruktur Pengairan Kabupaten Siak Tahun Jenis Konstruksi Turap konstruksi Beton (Sheet Pile dan Tiang Pancang) Turap konstruksi Amour Rock (struktur pemecah gelombang) Turap konstruksi Concrete Revetment (CRM) Leoning konstruksi matras Konstruksi Batu Bronjong Leoning konstruksi Beton Bertulang Satuan Tahun meter meter meter meter meter meter Total meter Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

99 Kondisi Infrastruktur 5.3 Listrik Ketersediaan listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik kegiatan rumah tangga, perkantoran, maupun usaha. Ketersediaan listrik juga merupakan faktor penggerak kemajuan perekonomian suatu daerah untuk menarik investor yang akan melakukan investasi di daerah tersebut. Pada tahun 2013 ketersediaan listrik di Kabupaten Siak dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN telah mencapai 41,74% atau meningkat sebesar 7,81% jika dibandingkan pada atahu 2011 yaitu 33,93%. Perkembangan Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.8. Sedangkan untuk jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik PLN dapat dilihat pada Tabel 5.9 dan Non PLN dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.8 Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak Tahun Uraian Satuan Tahun PLN % 33,93 39,71 41,74 Non PLN % 16,63 22,65 21,11 Total % 50,56 62,36 62,85 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014 Tabel 5.9 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Siak yang Menggunakan Listrik PLN Tahun Uraian Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik PLN Tahun Satuan RT Jumlah Rumah Tangga RT Persentase Rumah Tangga Yang % Menggunakan Listrik PLN Rasio Elektrifikasi % 33,93 39,71 41,74 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

100 Kondisi Infrastruktur Tabel 5.10 Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik Non PLN di Kabupaten Siak Tahun Uraian Satuan Tahun Jumlah Rumah Tangga Yang RT Menggunakan Listrik Non PLN Jumlah Rumah Tangga RT Persentase Rumah Tangga Yang % Menggunakan Listrik Non PLN Rasio Elektrifikasi % 16,63 22,65 21,11 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014 Pembangkit listrik di Kabupaten Siak terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pemban gkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pada tahun 2013 jumlah PLTD di Kabupaten Siak berjumlah 131 unit dengan kapasitas daya PLTD sebesar KVA, sedangkan untuk PLTS berjumlah 317 unit dengan kapasitas daya PLTS sebesar 130 WP. Jumlah PLTD dan PLTS di Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.11 PLTD dan PLTS di Kabupaten Siak Tahun Uraian Satuan Tahun Jumlah PLTD Unit Kapasitas PLTD KVA Jumlah PLTS Unit Kapasitas PLTS WP (Watt Peak) Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014 Secara umum pelayanan ketersediaan listrik di Kabupaten Siak pada tahun 2013 sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan telah terjangkaunya listrik PLN di seluruh kelurahan dan lebih dari separuh jumlah desa di Kabupaten Siak. Untuk desa yang belum teraliri listrik PLN sebanyak 59 desa, Pemerintah Kabupaten Siak telah memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Solar Home System (PLTS - SHS) untuk memenuhi kebutuhan listrik pada desa tersebut. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

101 Kondisi Infrastruktur Hingga tahun 2013 melalui APBD Kabupaten Siak telah diberikan bantuan PLTS-SHS sebanyak unit atau meningkat 682 unit jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 492 unit. Tabel 5.12 Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak yang Telah Dialiri Listrik Uraian Satuan Tahun Jumlah Desa Berlistrik PLN Desa Jumlah Kelurahan Berlistrik PLN Kelurahan Jumlah Desa/Kelurahan Berlistrik Non PLN/Genset/PLTS-SHS Desa/Kelurahan Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014 Tabel 5.13 Jumlah Bantuan PLTS-SHS Melalui APBD Kabupaten Siak Tahun Tahun PLTS-SHS (unit) Sampai dengan Total Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014 Untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di kecamatan, kelurahan maupun desa, Pemerintah Kabupaten Siak telah membangun jaringan listrik baik Jaringan Tegangan Menengah (JTM) maupun Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Hingga tahun 2013 telah dibangun jaringan listrik untuk JTM sepanjang 249,87 Kms atau bertambah 80,52 Kms jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 169,35 Kms. Sedangkan untuk JTR hingga tahun 2013 telah dibangun sepanjang 414,19 Kms atau bertambah 126,57 Kms jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 287,62 Kms. Sampai saat ini Kabupaten Siak masih defisit energi listrik, untuk memenuhi kebutuhan kekurangan daya listrik tersebut akan dilakukan berbagai upaya salah satunya pembangunan PLTMG Rawa Minyak berkapasitas 25 MW di Desa Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit serta direncanakan akan dibangun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

102 Kondisi Infrastruktur pembangkit listrik kapasitas 15 MW memanfaatkan panas buangan dari power plant BOB PT. BSP-Pertamina Hulu Energi. Tabel 5.14 Jaringan Listrik yang Telah Dibangun Pemerintah Kabupaten Siak Tahun Uraian Tahun Sampai JTM (Kms) 169,35 35,13 45,39 JTR (Kms) 287,62 74,62 51,95 TRAFO (Unit) Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, Air Bersih Ketersediaan air bersih di Kabupaten Siak merupakan kebutuhan masyarakat yang sama pentingnya dengan ketersediaan listrik. Hal ini juga menjadi salah satu faktor pendukung minat investor untuk berinvestasi di daerah Kabupaten Siak. Saat ini ketersediaan air bersih di Kabupaten Siak masih rendah, hanya 59% dari total rumah tangga yang telah mendapatkan akses air bersih baik memanfaatkan air sungai, sumur bor maupun mata air. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak untuk memenuhi ketersediaan air bersih bagi rumah tangga antara lain pembangunan sarana air bersih berupa Instalasi Pengolahan Air (IPA) di setiap kecamatan, memperbanyak jumlah sambungan rumah (SR) serta membangun sumur bor di desa. Hingga tahun 2013 telah dibangun IPA di 7(tujuh) kecamatan yang ada di Kabupaten Siak yakni Kecamatan Siak, Kecamatan Mempura, Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Minas, Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib, dan Kecamatan Kandis. Pada tahun 2014 direncanakan akan dibangun IPA untuk 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Mandau, Dayun dan Bunga Raya melalui Sharing Budget APBD Kabupaten Siak dengan APBN. Total Sambungan Rumah (SR) penerima air bersih hingg a tahun 2013 berjumlah sambungan atau bertambah sambungan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

103 Kondisi Infrastruktur dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah sambungan. Jumlah proporsi rumah tangga yang telah mendapatkan akses air bersih di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.15 dan jumlah sambungan rumah tangga penerima air bersih di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.15 Jumlah Proporsi Rumah Tangga di Kabupaten Siak yang Mendapatkan Akses Air Bersih Tahun Uraian Satuan Tahun Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih unit Jumlah Rumah Tangga unit Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013 % 6, Tabel 5.16 Jumlah Sambungan Rumah (SR) Penerima Air Bersih Kabupaten Siak Tahun Tahun Jumlah SR Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Siak, Lingkungan Hidup Sumber utama timbunan sampah yaitu sampah domestik (rumah tangga) dan sampah non domestik yang meliputi sampah institusional (sekolah, kantor, dan lain-lain), sampah komersial (pasar, toko, dan lain-lain), sampah aktifitas perkotaan (penyapuan jalan, lapangan, dan lain-lain), sampah klinik, sampah industri, sampah konstruksi dan lain sebagainya. Pengelolaan sampah di Kabupaten Siak dilakukan oleh Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

104 Kondisi Infrastruktur masyarakat baik perorangan maupun kelompok dan pemerintah daerah. Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat dengan cara membakar, menimbun dan membuang sampah secara langsung ke tempat pembuangan sampah. Sedangkan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah melalui penyediaan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kondisi persampahan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.17 Kondisi Persampahan Kabupaten Siak Tahun Uraian Satuan Tahun Jumlah daya tampung TPS m Jumlah penduduk jiwa Rasio daya tapung TPS terhadap jumlah penduduk 22,14% 0,37% 0,05% Volume Sampah yang ditangani m , Volume Produksi Sampah Yang Dihasilkan Per Tahun m , Persentase Penanganan Sampah % 70,58 39,10 6,11 Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan Pertanahan Hak atas tanah ialah hak yang memberi wewenang kepada pemiliknya untuk mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah yang menjadi haknya. Hak-hak atas tanah dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Hak Milik/HM; merupakan hak turun temurun terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. Hak ini dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain, dan jangka waktu hak milik tidak terbatas. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

105 Kondisi Infrastruktur 2. Hak Guna Bangunan/HGB; merupakan hak untuk mengusahakan (mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah) tanah yang dikuasai langsung oleh negara untuk jangka waktu tertentu. 3. Hak Guna Usaha /HGU; merupakan hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara selama jangka waktu tertentu, dan tujuan penggunaannya terbatas. HGU juga tidak dapat dibebankan pada tanah hak milik dan hanya dapat diberikan oleh negara. 4. Hak Pakai/HP; merupakan hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang langsung dikuasai oleh negara atau tanah milik orang lain, yang memmberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan undang-undang. Jumlah hak atas tanah di Kabupaten Siak yang telah bersertifikat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.18 dan luas hak atas tanah di Kabupaten Siak yang telah bersertifikat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.18 Jumlah Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun Tahun Uraian Satuan Hak Milik buah Hak Guna Bangunan buah Hak Guna Usaha buah Hak Pakai buah Total buah Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

106 Kondisi Infrastruktur Tabel 5.19 Luas Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun Uraian Satuan Tahun Hak Milik ha 1.640, , ,0 Hak Guna Bangunan ha - 126, ,0 Hak Guna Usaha ha ,0 Hak Pakai ha - 15,2 16,5 Total ha 1.640, , ,5 Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Siak, 2014 Beberapa kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka menyelesaikan konflik-konflik lahan antara perusahaan pemegang HGU/HPHTI dengan masyarakat antara lain : Melaksanakan informasi tanah desa dimana sampai dengan tahun 2014 direncanakan sebanyak 22 (dua puluh dua) desa telah dilakukan inventarisasi Program sertifikasi tanah masyarakat miskin untuk tahun 2013 sebanyak 120 persil lahan dan tahun 2014 direncanakan sebanyak 100 persil lahan Pembangunan kebun kelapa sawit untuk masyarakat miskin Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat tempatan melalui program community development. 5.7 Pariwisata Pembangunan pariwisata merupakan kegiatan dan usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua sarana dan prasarana serta fasilitas yang diperlukan dalam melayani permintaan wisatawan. Tujuan utama pembangunan sektor pariwisata adalah untuk menggaet penerimaan devisa dari pengeluaran wisatawan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

107 Kondisi Infrastruktur yang mengunjungi suatu daerah. Agar devisa sektor pariwisata lebih banyak diterima maka perlu diupayakan agar wisatawan yang datang lebih banyak dan lebih lama tinggal serta lebih banyak membelanjakan uangnya di daerah tujuan wisata sehingga semakin banyak uang yang dibelanjakan di daerah tersebut yang akhirnya akan semakin banyak devisa yang diperoleh. Devisa ini secara langsung akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat maupun perekonomian daerah. Pengembangan wisata dengan sasaran wisatawan domestik maupun mancanegara juga akan memacu lajunya pertumbuhan ekonomi daerah, karena pariwisata tidak berdiri sendiri. Pengembangan pariwisata juga akan membuka berbagai lapangan kerja seperti perhotelan, restoran, biro atau travel perjalanan wisata, industri kerajinan, pramuwisata. Sektor pariwisata di Kabupaten Siak, terbagi dalam empat kelompok objek wisata diantaranya : Objek Wisata Sejarah : meliputi Istana Asserayah el Hasyimiyah atau Istana Siak, Balai Kerapatan Tinggi, Mesjid Sultan Sultan Syarif Kasim XII, Makam Sultan Syarif Kasim XII, Makam Koto Tinggi, Tangsi Belanda, Klenteng, Monumen Pompa Angguk; Objek Wisata Alam : meliputi Taman Nasional Zamrud, Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Ekowisata Mempura, Tasik Betung, Kolam Hijau, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil- Bukit Batu; Objek Wisata Budaya : meliputi Kesenian Tradisional Siak seperti Silat, Tari Zapin, Olang-olang, Upacara Adat, Kerajinan Tenun Siak; Objek Wisata Buatan : meliputi Jembatan Sultan Syarif Hasyim, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifa, dan Jembatan Sultan Abdul Djalil Rahmadsyah. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

108 Kondisi Infrastruktur Objek Wisata Sejarah Istana Asserayah el bukti Hasyimiyah atau Istana Siak Istana Siak adalah sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam berawal dari abad ke-16 sampai abad ke-20, dan silsilah Sultansultan Kerajaan Siak dimulai pada tahun 1723 M dengan 12 Sultan yang pernah bertahta. Kita dapat melihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama Istana Asseraiyah Al Hasyimiah. Balai Kerapatan Tinggi Gedung ini terletak di pinggir Sungai Siak dan berhadapan dengan muara Sungai Mempura. Gedung Balai Kerapatan Tinggi memiliki arsitektur khas dengan 2 arah pintu masuk, yaitu dari sungai dan dari darat (jalan raya). Gedung ini dibangun pada tahun 1886 dan dipergunakan untuk sidang perkara juga berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan. Mesjid Sultan Sultan Syarif Kasim XII Mesjid Sultan ini dibangun pada masa Sultan Siak XII (Sultan Syarif Kasim II) pada tahun 1927 dan selesai tahun 1935 dengan arsitektur bercirikan Eropa dan Timur Tengah (Turki). Letaknya sekitar 500 meter di depan Istana Siak dengan bentuk yang khas dan unik, di dalamnya terdapat Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

109 Kondisi Infrastruktur sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir dari Jepang dan bermotifkan sulur, daun dan bunga. Juga menggunakan pilar yang berlapiskan kuningan. Pada masa Kerajaan, mesjid ini memiliki nama Mesjid Sultan. Makam Sultan Syarif Kasim XII Makam Sultan ini terletak disamping sisi dari Mesjid Sultan (Mesjid Raya Syahbuddin). Komplek pemakaman ini terdiri makam Sultan Syarif Kasim II, beserta Permaisuri Tengku Agung Sultanah Latifah, dan Tengku Maharatu serta Panglima Sultan yang selalu diziarahi oleh pengagumnya. Pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, Sultan Syarif Kasim II diberi tanda kehormatan Bintang Maha Putra Adi Pradana pada tanggal 6 November Makam Koto Tinggi Komplek makam Koto Tinggi terletak di Pusat Kota Siak. Di komplek pemakaman ini terdapat makam Raja-raja Siak seperti Sultan Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin, Sultan Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin, Sultan Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin, Sultan Syarif Kasim I, Sultan Syarif Hasyim serta makam keluarga kerabat kerajaan lainnya. Komplek pemakaman ini berukuran 15 m X 15 m. Nisan dari makam yang terdapat disini semuanya berukiran sangat rumit, terbuat dari kayu dan marmer. Disini juga terdapat makam Pahlawan Siak (Taman Bahagia Siak). Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

110 Kondisi Infrastruktur Tangsi Belanda Tangsi Belanda ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang terletak disisi Sungai Siak di Desa benteng Hilir Kecamatan Mempura. Dahulunya digunakan sebagai kantor Residen, Rumah Tahanan, Gudang Peluru, serta Barak Pasukan Belanda, dan dahulunya anak Sultan pernah ditahan di Tangsi Belanda ini. Klenteng Kelenteng ini terletak di tengah-tengah Kota Siak Sri Indrapura yang dibangun pada tahun 1871 dan merupakan bangunan tertua di Siak. Klenteng ini mempunyai bentuk arsitektur yang unik dan juga merupakan tempat ibadah masyarakat Tionghoa di Siak. Monumen Pompa Angguk Monumen Pompa Angguk terletak di Kecamatan Minas yang terkenal dengan hasil buminya yaitu minyak bumi dan menjadi standar terbaik dunia. Pompa pengeboran minyak milik PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) yang berbentuk angguk ini merupakan pompa pengeboran minyak pertama untuk daerah Riau. Penetapan lokasi sumur minyak pertama yaitu pada bula Maret 1941, dan pengeboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Sultan Syarif Kasim II pada tanggal Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

111 Kondisi Infrastruktur 10 Desember Pompa ini kini telah dijadikan Monumen Sejarah Perminyakan di Kota Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Objek Wisata Alam Taman Nasional Zamrud Terletak di Desa Dayun, Kecamatan Dayun Kabupaten Siak dengan luas sekitar Ha. Disekitar danau masih ditemukan hutan rawa primer diatas lahan gambut yang masih asli. Kondisi danau maupun hutan di sekitar danau berstatus suaka margasatwa, masih terdapat berbagai jenis aneka satwa dan tumbuhan langka. Sumberdaya yang terdapat di danau ini seperti pinang merah, harimau sumatera, ular, beruang merah, ikan arwana, dan ikan balido yang dilindungi. Kawasan Danau Zamrud dan sekitarnya telah menjadi taman nasional. Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (TAHURA SSH) merupakan hutan konservasi dengan keasrian hutan yang juga dijadikan Pusat Latihan Gajah (PLG) dan Bumi Perkemahan TAHURA. Taman Hutan Raya ini terletak di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, 100 Km dari pusat Kota Siak dan banyak memiliki keanekaragaman satwa. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

112 Kondisi Infrastruktur Ekowisata Mempura Suatu perkampungan yang teduh terletak di Desa Kampung Tengah Kecamatan Mempura dimana terdapat berbagai jenis pepohonan yang usianya sudah puluhan bahkan ratusan tahun. Desa Mempura pernah menjadi pusat Kerajaan Siak di zaman kepemimpinan Sultan Abdul Djalil Muzaffar Syah (Sultan Siak ke -2) pada tahun M yang lebih dikenal dengan sebutan Sultan Buang Asmara. Pada musim tertentu kita dapat menikmati buah durian sambil menikmati musik gambus yang mengiringi penari membawakan tarian zapin oleh penduduk setempat dengan fasihnya. Sungai Mempura memiliki alur yang meliuk-liuk dengan panorama yang indah kiri dan kanan sungai. Program pengembangan Kawasan Ekowisata Mempura ini dimulai sejak tanggal 14 Februari 2009 silam. Tasik Betung Tasik Betung berada di Kecamatan Sungai Mandau. Keunikan tasik ini apabila airnya sedang surut maka kita dapat melihat panoraman alam dengan hamparan pasir daratan yang membentang luas. Selain itu Tasik betung ini termasuk dalam kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

113 Kondisi Infrastruktur Kolam Hijau Kolam Hijau terletak di Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Merupakan kolam buatan yang dibangun pada zaman Kerajaan Siak. Pada zaman dahulu difungsikan sebagai tempat pemandian para jawara-jawara yang kalah dalam suak gelanggang atau pertarungan bebas. Disebut Kolam Hijau karena menurut cerita, kolam tersebut dipenuhi oleh darah-darah para jawara yang kalah yang lamakelamaan air kolam tersebut berubah menjadi hijau. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil- Bukit Batu Inisiatif pembangunan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu ini berawal pada tahun 2004 lalu. Kawasan ini diubah menjadi koridor ekologi yang menggabungkan dua SM Giam Siak Kecil dan Bukit Batu. Luas Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil mencapai Ha dan Bukit Batu yang mencapai Ha. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu ini dibagi menjadi 3 zonasi, yaitu zona Inti Ha, zona Penyangga Ha, dan zona Transisi Ha. Cagar Biosfer ini sangat langka, hanya ada di Brazil dan Indonesia. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

114 Kondisi Infrastruktur Objek Wisata Budaya Kesenian Tradisional Siak seperti Silat Silat merupakan salah satu kesenian tradisional budaya melayu yang ada di Kabupaten Siak. Silat juga disebut dengan sebutan Pencak Silat. Pencak Silat menggunakan gerakan tangan, kaki dan keris yang biasa ditampilkan pada acara pernikahan, acara penyambutan tamu dan hari besar budaya di Kabupaten Siak. Tari Zapin Kabupaten Siak menyimpan berbagai bentuk Seni Budaya Melayu baik berupa seni tari, musik, teater, sastra, kerajinan, dan lain sebagainya, diantaranya : tari berupa Tari Zapin, Olangolang, Joget Mak Inang, dan lainlain, musik berupa Musik Nafiri, Kompang, Berdah, Gambus, dan lain-lain, teater berupa Sandiwara, Tonil dan Bangsawan, sastra berupa Syair, Pantun, Bidal, Seloka, dan Gurindam. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

115 Kondisi Infrastruktur Upacara Adat Upacara adat yang terkenal di Kabupaten Siak adalah Adat Perkawinan yang dimulai dari : Merisik, Meminang, Menghantar Tanda Antar Belanja, Berinai, Berandam, Berinai Lebai/Akad Nikah, Hari Langsung (Bersanding), Mandi Taman, dan kemudian Menyembah Mertua. Kerajinan Tenun Siak Kerajinan tangan yang sangat terkenal dari Siak sejak dahulu adalah kerajinan industri rumah tangga yaitu kerajinan tenun, yang dinamakan kain Tenun Siak. Semasa dahulu pekerjaan menenun hanya dikenal dalam lingkungan istana saja sebagai pekerjaan sambilan. Tenun Siak adalah tenunan yang dibuat (ditenun) dengan menggunakan benang katun atau benang sutera yang diberi motif benang emas dengan berbagai motof seperti pucuk rebung, siku keluang, tampuk manggis, dan lain-lain. Objek Wisata Buatan Jembatan Sultan Syarif Hasyim Diresmikan pada 17 Februari 2011 oleh Gubernur Provinsi Riau H.M Rusli Zainal, SE., MP, proyek pembangunan Jembatan Perawang ini merupakan proyek Multi Years yang berlokasi di Maredan, Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

116 Kondisi Infrastruktur Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifa Jembatan ini terletak di Siak Sri Indrapura yang menjembatani antara Kota Siak dengan Kecamatan Mempura. Didesain untuk ketahanan lebih dari 100 tahun dengan sistem konstruksi modern Cable Stayed. Jembatan ini dirancang sejak tahun 2001, memiliki panjang meter dan lebar meter ditambah 2 buah trotoar selebar 2.25 meter yang mengapit sisi kiri dan kanan jembatan. Ketinggian Jembatan mencapai 23 meter diatas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya sekitar 300 meter. Diatas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan 2 buah lift untuk menuju puncak menara. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Agustus Jembatan Sultan Abdul Djalil Rahmadsyah Diresmikan pada 17 Februari 2011 oleh Gubernur Provinsi Riau H.M Rusli Zainal, SE., MP bersama Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si, pada tanggal 14 Desember 2012, yang berlokasi di Desa Teluk Mesjid Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Istana Siak pada tahun 2013 berjumlah wisatawan, yang terdiri dari wisatawan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

117 Kondisi Infrastruktur domestik dan 182 wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.20 Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang Berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak Tahun Negara Asal Domestik Mancanegara Jumlah Sumber : Siak Dalam Angka Tahun 2012, 2013 dan 2014 Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak untuk meningkatkan sektor pariwisata antara lain : Penyusunan Grand Design Pengembangan Budaya Melayu Tuan rumah acara temu redaktur PWI Bidang Kebudayaan se-indonesia dan Jelajah Sejarah Nasional yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI. Napak Tilas Jelajah Sejarah Bersepeda yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI. Festival Siak Bermadah, Pawai Budaya Melayu dan Festival Kuliner. Pembangunan museum Suku Sakai. Pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) di setiap kecamatan. Pencanangan pembangunan kampung budaya sebagai kampung adat. Mengikuti pameran dan pawai seni budaya nusantara. Tour de Siak. Tuan rumah Asian BMX Championship Tuan rumah kejuaraan nasional sepatu roda. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

118 Kondisi Infrastruktur 5.8 Perhubungan, Pos, Telekomunikasi dan Informatika A. Perhubungan Untuk meningkatkan akses trasportasi darat dan sungai dalam rangka mempermudah mobilitas baik orang maupun barang di Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Siak melakukan berbagai kegiatan pengembangan di sektor perhubungan melalui pembangunan sarana dan prasarana transportasi seperti pembangungan terminal dan pelabuhan. Pada tahun 2013 telah dibangun terminal bus sebanyak 2 (dua) terminal dan pelabuhan sungai sebanyak 2 (dua) pelabuhan. Jumlah pembangunan terminal bus dan pelabuhan sungai di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.21 Jumlah Pembangunan Terminal Bus dan Pelabuhan Sungai Kabupaten Siak Tahun Tahun Uraian Satuan Jumlah Terminal Bus Terminal Jumlah Pelabuhan Pelabuhan Sungai Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak, 2014 Adapun jumlah izin trayek yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak untuk tahun 2013 sebanyak 13 izin yang keseluruhannya merupakan izin trayek pedesaan. Dalam rangka menekan lajunya angka kecelakaan lalu lintas, Pemerintah Kabupaten Siak dari tahun ke tahun mengadaan pemasangan rambu-rambu lalu lintas dengan jumlah yang terus meningkat. Untuk tahun 2013 jumlah rambu-rambu lalu lintas yang dipasang sebanyak unit. Jumlah pemasangan rambu-rambu lalu lintas di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

119 Kondisi Infrastruktur Tabel 5.22 Jumlah Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas di Kabupaten Siak Tahun Uraian Jumlah Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas Satuan Tahun unit Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak, 2014 B. Pos, Telekomunikasi dan Informatika Jumlah transaksi uang, surat menyurat dan paket barang menggunakan jasa pos dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terus mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada Tabel Pada tahun 2013 jumlah transaksi setoran uang dengan cek dan wesel pos mencapai transaksi, jumlah pembayaran uang dengan cek dan wesel pos mencapai transaksi, jumlah surat kilat khusus yang dikirim sebanyak surat, dan jumlah paket pos yang dikirim sebanyak 885 paket. Tabel 5.23 Jumlah Cek, Wesel, Surat dan Paket Pos Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012*, 2013 Uraian Tahun * 2013 Jumlah Setoran Uang dengan Cek dan Wesel Pos Jumlah Pembayaran Uang dengan Cek dan Wesel Pos Jumlah Surat Kilat Khusus yang Dikirim Jumlah Paket Pos yang Dikirim Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013 dan 2014 Keterangan : *) Data tahun 2012 tidak tersedia Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

120 Kondisi Infrastruktur Di sektor komunikasi secara umum terdapat perkembangan positif khususnya akses penduduk terhadap layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti penggunaan jasa telepon. Pada tahun 2013 jumlah Sentra Telepon Otomat (STO) di Kabupaten Siak m encapai STO, hal ini dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.24 Jumlah Satuan Sambungan Telepon (JSST) di Kabupaten Siak Menurut Sentra Telepon Otomat (STO) Tahun Uraian Jumlah Sentra Telepon Otomat (STO) Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013 dan 2014 Tahun Adapun untuk kemudahan memperoleh informasi melalui media cetak seperti surat kabar, telah terbit beberapa surat kabar terbitan lokal baik harian maupun mingguan di Kabupaten Siak. Jumlah jenis surat kabar lokal baik harian maupun mingguan dalam rentang 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 jumlah jenis surat kabar terbitan lokal harian sebanyak 13 jenis dan mingguan sebanyak 34 jenis. Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.25 Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan Lokal di Kabupaten Siak Tahun Uraian Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal Nilai Satuan Jenis Harian = 12 Harian = 12 Harian = 13 Jenis Mingguan = 26 Mingguan = 32 Mingguan = 34 Sumber : Bagian Hubungan masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

121 Kondisi Perekonomian KONDISI PEREKONOMIAN 6.1. Koperasi, Perdagangan dan Industri A. Koperasi Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Jika dilihat pada data perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6.1, jumlah dan anggota koperasi terus meningkat namun jumlah koperasi aktif dari tahun ke tahun semakin menurun. Untuk dapat meningkatkan jumlah koperasi aktif, Pemerintah Kabupaten Siak melakukan berbagai kegiatan antara lain : 1. Pemberian penghargaan terhadap koperasi berprestasi 2. Pembinaan dan pengawasan koperasi 3. Pelatihan akuntasi koperasi bagi pengurus/pengelola koperasi 4. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/kud 5. Pemetaan kelembagaan dan kinerja koperasi Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

122 Kondisi Perekonomian Tabel 6.1 Jumlah Koperasi di Kabupaten Siak Tahun Uraian Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Koperasi Tidak Aktif Jumlah Seluruh Koperasi Persentase Koperasi Aktif 77,31% 71,17% 47,08% Jumlah Anggota Koperasi Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) Jumlah Non Koperasi Unit Desa (Non KUD) Sumber : Siak Dalam Angka B. Perdagangan Sektor perdagangan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Apabila dikelola dengan baik hasil kekayaan alam yang melimpah tersebut dapat dijadikan komoditas ekspor ke luar daerah yang dapat memajukan perekonomian daerah. Ekspor dan Impor merupakan salah satu indikator makro dalam perekonomian suatu daerah. Kemampuan ekspor suatu daerah menunjukkan tingkat kemajuan dalam daya saing produk daerah tersebut terhadap pasar internasional. Impor menunjukkan beberapa hal, salah satunya adalah tidak tersedianya suatu komoditi di daerah tersebut atau dapat dikatakan bahwa daerah tersebut belum mampu memproduksi ataupun mencukupi kebutuhan terhadap jenis-jenis barang tertentu. Ekspor Kabupaten Siak pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 2.633,75 juta, atau mengalami peningkatan sebesar 7,92 persen terhadap total ekspor Kabupaten Siak tahun Komoditas ekspor terbesar Kabupaten Siak pada tahun 2013 adalah kelompok komoditas non migas hasil industri seperti bubur kayu (pulp) dengan nilai sebesar Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

123 Kondisi Perekonomian US$ 1.463,14 juta. Di tempat kedua yaitu kertas dan karton sebesar US$ 1.419,56 juta, dan di urutan ketiga yaitu ampas dan sisa industri makanan. Perkembangan nilai ekspor menurut kelompok komoditas Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Nilai Ekspor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun No. Kelompok Tahun (US $) Komoditas Migas Minyak Mentah - Hasil Minyak Gas Alam Non Migas Hasil Pertanian Hasil Industri Hasil Tambang dan Lainnya T O T A L Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013, dan 2014 Untuk total impor Kabupaten Siak baik migas maupun non migas pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 680,14 juta. Komoditas impor terbesar Siak tahun 2013 adalah komoditas non migas seperti mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 300,35 juta. Di tempat kedua dan ketiga adalah bubur kayu (pulp) dan bahan bakar mineral. Perkembangan nilai impor menurut kelompok komoditas Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.3. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

124 Kondisi Perekonomian Tabel 6.3 Nilai Impor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun Kelompok Tahun (US $) No. Komoditas Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Alam Bahan Bakar Mineral Non Migas T O T A L Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013, dan 2014 C. Industri Untuk menunjang sektor perdagangan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, diperlukan dukungan dari sektor industri dan kerajinan. Dengan adanya sektor tersebut, maka nilai ekonomi suatu barang akan meningkat sehingga akan semakin menambah daya jual suatu barang. Potensi sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Siak dapat dijadikan sebagai bahan mentah untuk mengembangkan sektor industri dan kerajinan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta menciptakan lapangan kerja. Jumlah industri di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir terus meningkat. Pada tahun 2013 jumlah industri di Kabupaten Siak sebanyak 977 industri atau meningkat sebanyak 40 industri jika dibandingkan tahun Perkembangan jumlah industri menurut kelompok industri dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.4. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

125 Kondisi Perekonomian Tabel 6.4 Jumlah Industri di Kabupaten Siak Menurut Kelompok Industri Tahun No. Kelompok Industri Industri Pangan dan Agro Industri Sandang dan Kulit Industri Kimia dan Bahan Bangunan Industri Kerajinan Industri Hogen Hasil Hutan dan Elektronik Jumlah Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Siak, Penanaman Modal Untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah sangat diperlukan peran serta para investor untuk berinvestasi di daerah tersebut sehingga dapat menciptakan lapangan dan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Beberapa kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak untuk menarik minat investor baik lokal maupun asing agar berinvestasi serta turut berperan serta dalam pembangunan pada berbagai sektor di Kabupaten Siak antara lain : Membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan terpadu (BPMP2T). Melimpahkan sebagian kewenangan Bupati kepada camat, melalui Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dan pelimpahan kewenangan Bupati kepada BPMP2T. Menciptakan keamanan yang kondusif, penegakan dan kepastian hukum bersama FORKOMPINDA Kabupaten Siak. Menyiapkan perangkat peraturan daerah yang mendukung investasi. Melakukan kegiatan promosi investasi daerah. Melaksankan pelayanan yang cepat, mudah dan praktis. Menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

126 Membangun infrastruktur yang mendukung investasi. Melakukan pengendalian pengawasan penanaman modal. Kondisi Perekonomian Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), realisasi nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN) Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir meningkat 4 (empat) kali lipat sedangkan untuk Penanaman Modal Asing ( PMA) meningkat 8 (delapan) kali lipat. Pertumbuhan nilai investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5 Nilai Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Satuan PMDN Rupiah PMA US $ Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) sektor atau lapangan usaha, yaitu: 1. Pertanian, Perternakan, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air 5. Bangunan/Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

127 Kondisi Perekonomian PDRB dengan migas Kabupaten Siak atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2013 berjumlah Rp ,95 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Pertambangan & Penggalian yaitu sebesar 65,25% dan terbesar kedua adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 17,88% dari total PDRB. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,03%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas atas dasar harga konstan tahun 2000 Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.6. No Tabel 6.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun Sektor (Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) % 1 Pertanian ,94 9, ,67 9, ,31 10,49 2 Pertambangan & Penggalian ,70 70, ,30 68, ,96 65,25 3 Industri Pengolahan ,63 15, ,73 16, ,07 17,88 4 Listrik,Gas & Air Bersih 3.566,95 0, ,48 0, ,41 0,03 5 Bangunan/Konstruksi ,19 0, ,61 1, ,19 1,20 6 Perdagangan, Hotel & Restoran ,40 1, ,62 2, ,65 2,43 7 Pengangkutan & Komunikasi ,63 0, ,97 0, ,91 0,70 8 Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan ,83 0, ,73 0, ,24 0,34 9 Jasa-Jasa ,57 1, ,94 1, ,21 1,67 Jumlah ,84 100, ,05 100, ,95 100,00 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau PDRB dengan migas Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku tahun 2013 berjumlah Rp ,73 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Pertambangan & Penggalian yaitu sebesar 39,88% dan terbesar kedua adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 32,15% dari total PDRB. Sektor Listrik,Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,04%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

128 Kondisi Perekonomian Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.7. No Tabel 6.7 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun Sektor (Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) % 1 Pertanian ,96 16, ,62 17, ,75 18,38 2 Pertambangan & Penggalian ,92 47, ,85 43, ,50 39,88 3 Industri Pengolahan ,74 29, ,99 30, ,97 32,15 4 Listrik, Gas, & Air Bersih ,10 0, ,25 0, ,93 0,04 5 Konstruksi ,62 2, ,63 2, ,01 3,19 6 Perdagangan, Hotel, & Restoran ,41 1, ,23 2, ,06 2,85 7 Pengangkutan & Komunikasi ,56 0, ,16 0, ,13 0,37 8 Keuangan, Sewa, & Jasa ,27 0, ,79 0, ,86 0,64 Perusahaan 9 Jasa-Jasa ,58 1, ,50 2, ,52 2,51 Jumlah ,16 100, ,02 100, ,73 100,00 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau PDRB tanpa migas Kabupaten Siak atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2013 berjumlah Rp ,10 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 51,18% dan terbesar kedua adalah sektor Pertanian sebesar 30,04% dari total PDRB. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,09%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tanpa migas atas dasar harga konstan tahun 2000 Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.8. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

129 Kondisi Perekonomian No Tabel 6.8 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun Sektor (Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) % 1 Pertanian ,94 9, ,67 30, ,31 30,04 2 Pertambangan & Penggalian ,42 70, ,83 0, ,11 0,53 3 Industri Pengolahan ,63 15, ,73 51, ,07 51,18 4 Listrik,Gas & Air Bersih 3.566,95 0, ,48 0, ,41 0,09 5 Bangunan/Konstruksi ,19 0, ,61 3, ,19 3,43 6 Perdagangan, Hotel & Restoran ,40 1, ,62 6, ,65 6,96 7 Pengangkutan & Komunikasi ,63 0, ,97 1, ,91 2,01 8 Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan ,83 0, ,73 0, ,24 0,96 9 Jasa-Jasa ,57 1, ,94 4, ,21 4,79 Jumlah ,56 100, ,58 100, ,10 100,00 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau PDRB tanpa migas Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku tahun 2013 berjumlah Rp ,62 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 53,13% dan terbesar kedua adalah sektor Pertanian sebesar 30,37% dari total PDRB. Sektor Listrik,Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,06%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.9. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

130 Kondisi Perekonomian No Tabel 6.9 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun Sektor (Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) % 1 Pertanian ,96 31, ,62 31, ,75 30,37 2 Pertambangan & Penggalian ,03 0, ,15 0, ,39 0,64 3 Industri Pengolahan ,74 54, ,99 53, ,97 53,13 4 Listrik, Gas, & Air Bersih ,10 0, ,25 0, ,93 0,06 5 Konstruksi ,62 4, ,63 5, ,01 5,28 6 Perdagangan, Hotel, & Restoran ,41 3, ,23 4, ,06 4,71 7 Pengangkutan & Komunikasi ,56 0, ,16 0, ,13 0,61 8 Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan ,27 0, ,79 0, ,86 1,05 9 Jasa-Jasa ,58 3, ,50 3, ,52 4,15 Jumlah ,27 100, ,32 100, ,62 100,00 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau PDRB Per kapita Tujuan pembangunan ekonomi dan sosial adalah meningkatkan pendapatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya daya beli masyarakat tersebut, dan dengan disertai pengurangan masyarakat miskin, yang antara lain dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan perbaikan derajat kesehatan yang pada akhirnya akan membawa kepada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Peningkatan PDRB per kapita menjadi salah satu tolok ukur terhadap pencapaian kemakmuran suatu masyarakat dalam satu daerah. PDRB per kapita adalah salah satu indikator ekonomi yang cukup penting, yang dapat digunakan untuk melihat tingkat kemakmuran yang telah dicapai penduduk pada suatu daerah. PDRB per kapita dapat dibahasakan sebagai ratarata nilai tambah yang dihasilkan oleh satu orang penduduk pada suatu daerah. Bila disajikan secara berkala, data tersebut akan dapat menunjukkan adanya perubahan kemakmuran yang Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

131 Kondisi Perekonomian terjadi di daerah tersebut, sehingga dapat diinterpretasikan apakah perubahannya menunjukkan ke arah yang semakin membaik atau sebaliknya. Angka PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB suatu daerah dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian jumlah penduduk yang ada di suatu daerah sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai PDRB per kapita. Pada tahun 2013, PDRB per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku sebesar 83,60 juta rupiah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2013, setiap penduduk Kabupaten Siak dapat menciptakan nilai tambah (value added) sebesar 83,60 juta rupiah dalam setahun. Tabel 6.10 menunjukkan bahwa angka PDRB per kapita tanpa migas atas dasar harga berlaku selama kurun waktu terus mengalami peningkatan; yaitu dari 66,28 juta rupiah pada tahun 2011, naik menjadi 74,20 juta rupiah di tahun 2012, kemudian menjadi 83,60 juta rupiah pada tahun Dalam periode yang sama secara riil PDRB per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 juga menunjukkan tren yang meningkat yakni 10,46 juta rupiah di tahun 2011, kemudian di tahun 2012 menjadi 10,91 juta rupiah dan 11,30 juta rupiah di tahun Tabel 6.10 Perkembangan PDRB Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun (Juta Rupiah) Uraian Harga Berlaku 66,28 74,60 83,60 Harga Konstan Tahun ,46 10,91 11,30 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

132 Kondisi Perekonomian Pendapatan Regional Per Kapita Pendapatan Regional Per Kapita adalah rata-rata pendapatan yang diterima oleh satu orang penduduk pada suatu daerah. Angka pendapatan regional per kapita diperoleh dengan cara membagi nilai pendapatan suatu daerah dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian jumlah penduduk yang ada di suatu daerah sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai Pendapatan regional Per Kapita. Pada tahun 2013 pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku sebesar 76,43 juta rupiah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2013, setiap penduduk Kabupaten Siak mempunyai pendapatan sebesar 76,43 juta rupiah dalam setahun. Tabel 6.11 menunjukkan bahwa angka pendapatan regional per kapita tanpa migas atas dasar harga berlaku selama kurun waktu terus mengalami peningkatan; yaitu dari 60,81 juta rupiah pada tahun 2011, naik menjadi 67,90 juta rupiah di tahun 2012, kemudian menjadi 76,43 juta rupiah pada tahun Dalam periode yang sama secara riil pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 juga menunjukkan tren yang meningkat yakni 9,60 juta rupiah di tahun 2011, kemudian di tahun 2012 menjadi 9,93 juta rupiah dan 10,33 juta rupiah di tahun Tabel 6.11 Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun (Juta Rupiah) Uraian Harga Berlaku 60,81 67,90 76,43 Harga Konstan Tahun ,60 9,93 10,33 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

133 Kondisi Perekonomian 6.4. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Siak berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan peraturan perundangundangan tersebut, maka struktur APBD Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 terdiri dari : 1. Pendapat Daerah, terdiri dari : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, (2) Dana Perimbangan meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), (3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Dari Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi dan dari Pemerintah Daerah Lainnya. 2. Belanja Daerah, terdiri dari : (1) Belanja Tidak Langsung meliputi Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga, (2) Belanja Langsung terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa dan Belanja Modal. 3. Pembiayaan Daerah, terdiri dari : (1) Pembiayaan penerimaan meliputi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, (2) Pembiayaan pengeluaran meliputi Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (investasi) daerah, Pembayaran pokok utang. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

134 Kondisi Perekonomian A. Pendapatan Berikut disajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan untuk pendapatan daerah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 setelah dikonversi sesuai dengan Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2013 dianggarkan sebesar Rp ,13 dengan realisasi Tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,72 atau 121,40% dari anggaran yang ditetapkan dan Rp ,25. Pada Tahun 2013 terjadi peningkatan realisasi pendapatan daerah sebesar Rp ,47 atau 1,11% dibandingkan Tahun Jika dibandingkan dengan kondisi pada saat setelah terbentuknya Kabupaten Siak, pendapatan daerah Kabupaten Siak untuk tahun 2013 telah meningkat sebesar 28 kali lipat dari pendapatan daerah tahun 2000 yaitu sebesar Rp Pendapatan Daerah Kabupaten Siak terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan yang sah. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

135 Kondisi Perekonomian Tabel 6.12 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 No. Uraian Anggaran Realisasi TA 2013 % Realisasi TA PENDAPATAN , ,72 121, , PENDAPATAN ASLI DAERAH , ,72 149, , Pajak Daerah , ,00 217, , Retribusi Daerah , ,40 123, , Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,00 132, , Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah , ,32 150, , PENDAPATAN TRANSFER , ,00 117, , Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan , , , Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 128, , Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 119, , Dana Alokasi Umum (DAU) , , , Dana Alokasi Khusus (DAK) , , , Transfer Pemerintah Pusat , ,00 97, ,00 lainnya Dana Otonomi Khusus Dana penyesuaian , ,00 97, , Transfer Pemerintah Provinsi , ,00 144, , Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 159, , Pendapatan Bagi Hasil Lainnya ,00 14,786, ,00 93, , LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

136 Kondisi Perekonomian 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 dianggarkan sebesar R p ,00 dengan realisasi Tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar ,72 atau 149,95% dari anggaran yang ditetapkan dan ,25. Pada Tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar ,47 atau 0,58% dari realisasi PAD tahun lalu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Lain-lain PAD yang Sah. 2. Pendapatan transfer Pendapatan Transfer Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 dianggarkan sebesar R p ,13 dengan realisasi Tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,00 atau 117,35% dan Rp ,00. Pendapatan Tahun 2013 meningkat sebesar R p ,00 atau 1,21% dari realisasi tahun lalu. 3. Lain-lain pendapatan yang sah Tahun Anggaran 2013 Pemerintah Kabupaten Siak tidak memperoleh Lain - Lain Pendapatan yang Sah. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

137 Kondisi Perekonomian B. Belanja Daerah Berikut disajikan realisasi target kinerja belanja Pemerintah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 setelah dikonversi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari APBD dan Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

138 Kondisi Perekonomian Tabel 6.13 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 No. Uraian Anggaran Realisasi TA 2013 % Realisasi TA BELANJA , ,60 85, , BELANJA OPERASI , ,60 82, , Belanja Pegawai , ,00 82, , Belanja Barang , ,60 80, , Bunga Hibah , ,00 88, , Bantuan Sosial , ,00 57, , Subsidi , ,00 62, , Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab./Kota, Pemerintah Desa , ,00 97, ,00 dan Partai Politik 2.2 BELANJA MODAL , ,00 90, , Belanja Tanah , ,00 29, , Belanja Peralatan dan Mesin , ,00 92, , Belanja Gedung dan Bangunan , ,00 80, , Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,00 94, , Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 97, , Belanja Aset Lainnya BELANJA TAK TERDUGA , ,00 0, , Belanja Tak Terduga , ,00 0, , TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Retribusi Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

139 Kondisi Perekonomian Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 tercatat sebesar ,39 dengan realisasi belanja sebesar ,60 atau sebesar 85,20%. 1. Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi secara keseluruhan sebesar Rp ,60 atau 82,94% dari yang dianggarkan, terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp ,00 atau 82,27% dari anggaran, Belanja Barang sebesar Rp ,60 atau 80,56% dari anggaran, Hibah sebesar Rp ,00 atau 88,16% dari anggaran, Bantuan Sosial sebesar Rp ,00 atau 57,30% dari anggaran, dan Subsidi sebesar Rp ,00 atau 62,89% dari anggaran dan Bantuan Keuangan Rp ,00 atau 97,56% dari anggaran. 2. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal secara keseluruhan sebesar Rp ,00 atau 90,28% dari anggaran yang ditetapkan, terdiri dari Belanja Tanah sebesar Rp ,00 atau 29,58% dari anggaran, Belanja Peralatan dan Mesin sebesar Rp ,00 atau 92,55% dari anggaran, Belanja Gedung dan Bangunan sebesar Rp ,00 atau 80,31% dari anggaran, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp ,00 atau 94,14% dari anggaran, dan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

140 Kondisi Perekonomian Belanja Aset Tetap lainnya sebesar Rp ,00 atau 97,93% dari alokasi anggaran. 3. Belanja Tidak Terduga Realisasi Belanja Tidak Terduga sebesar Rp ,00 atau 0,94% dari anggayaran yang ditetapkan. C.Pembiayaan Realisasi Pembiayaan Daerah Neto Tahun 2013 sebesar R p ,10 sedangkan Tahun 2012 sebesar Rp ,85 atau mengalami kenaikan sebesar Rp ,25 atau 23,84% dari tahun sebelumnya. 1. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun 2013 sebesar Rp ,10 terdiri dari penggunaan SiLPA sebesar Rp ,10 dan penerimaan piutang daerah sebesar Rp ,00. Penggunaan SiLPA Tahun 2013 sebesar R p ,10 atau 100,00% dari yang dianggarkan. Apabila dibandingkan Tahun 2012, penggunaan SiLPA Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar R p ,25 atau 23,92% dibandingkan realisasi tahun lalu. Penerimaan Piutang Daerah Tahun 2013 sebesar R p ,00 merupakan angsuran piutang yang diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM sebesar R p ,00, Dinas Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

141 Kondisi Perekonomian Tanaman Pangan dan Hortikultura sebesar R p ,00, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan sebesar R p ,00 dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa berupa angsuran Kredit UED-SP sebesar Rp , Pengeluaran Pembiayaan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2013 dan 2012 sebesar 0, Neraca Daerah Neraca Daerah adalah neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi masing masing pemerintah. Neraca daerah memberikan informasi mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama yang masih dapat dirinci lagi menjadi sub rekening sampai level rincian obyek. Neraca daerah sangat penting dalam pengelolaan pemerintahan daerah karena: memberikan informasi kepada manajemen Pemerintahan daerah mengenai likuiditas keuangan daerah; memberikan informasi kepada manajemen Pemerintah Daerah tentang fleksibilitas keuangan (financial flexibility); mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik ( good governance). Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

142 Kondisi Perekonomian Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Siak. Laporan ini sangat panting bagi pimpinan, tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumbersumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif. Perkembangan neraca daerah Pemerintah Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.14 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.14 Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Per 31 Desember 2011 Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember ASET 1,013,706,373, ,298,037,253, , ASET LANCAR 745,268,932, ,217,491, , Kas 255,586,513, ,973,254, , Piutang 12,850,927, ,846,507, , Persediaan 1,013,706,373, ,298,037,253, , INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Investasi Permanen 955,274,742, ,834,211, ,73 22,401,767, ,021,741, ,93 932,872,975, ,812,470, , ASET TETAP 6,975,220,791, ,708,408,124, , Tanah 808,117,191, ,749,561, , Peralatan dan mesin 464,075,895, ,482,138, , Gedung dan bangunan 1,375,743,169, ,494,141,893, , Jalan, irigasi, dan jaringan 4,150,356,245, ,689,437,747, , Aset tetap lainnya 32,195,147, ,380,834, , Konstruksi dalam pengerjaan 144,733,141, ,215,948, , ASET LAINNYA 64,647,812, ,442,210, , Tagihan penjualan angsuran Tagihan tuntutan ganti kerugian Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

143 Kondisi Perekonomian No. Uraian Per 31 Desember 2011 Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2013 daerah Kemitraan dengan pihak kedua Aset tak berwujud 2,999,836, ,701,125, , Aset Lain-Lain 61,647,976, ,741,085, ,10 JUMLAH ASET DAERAH 9,008,849,720, ,051,721,800, KEWAJIBAN 4,108,285, ,885,864, , KEWAJIBAN JANGKA 4,108,285, ,885,864, ,00 PENDEK Utang perhitungan pihak ketiga 314,873, ,350, , Uang muka dari kas daerah Pendapatan diterima dimuka 3,793,411, ,809,514, ,00 3. EKUITAS DANA 9,004,741,434, ,043,835,935, , EKUITAS DANA LANCAR 1,009,598,088, ,290,151,388, , SiLPA 744,939,571, ,136,425, , Pendapatan Yang Ditangguhkan 14,488, ,716, Cadangan Piutang 255,586,513, ,973,254, , Cadangan Persediaan 12,850,927, ,846,507, , Dana Yang Harus disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek -3,793,411, ,809,514, , EKUITAS DANA INVESTASI 7,995,143,346, ,753,684,547, , Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 955,274,742, ,834,211, , Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 6,975,220,791, ,708,408,124, , Diinvestasikan Dalam Aset 64,647,812, ,442,210, ,65 Lainnya Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas Dana 9,008,849,720, ,051,721,800, ,20 Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak, 2013 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

144 Kondisi Perekonomian A. Aset Aset daerah merupakan aset yang memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai Pemerintah Kabupaten Siak, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi Pemerintah Kabupaten Siak maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang. Saldo aset Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,20 dan Rp ,10 atau meningkat R p ,10 dibandingkan Tahun Aset daerah terdiri dari aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya. 1. Aset Lancar Saldo Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,79 dan Rp , Investasi Jangka Panjang Saldo Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,73 dan Rp ,69, terdiri dari Investasi Non Permanen dan Investasi Permanen. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

145 Kondisi Perekonomian 3. Aset Tetap Saldo aset tetap per 31 desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar R p ,05 dan Rp ,95. Saldo aset tetap tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar R p ,10 atau 9,65% dibanding aset tetap tahun Aset Lainnya Saldo aset lainnya yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,65 dan Rp ,06. B. Kewajiban Kewajiban memberikan informasi tentang utang Pemerintah Kabupaten Siak kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas Pemerintah Kabupaten Siak. Saldo kewajiban yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar ,00 dan ,00, terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. 1. Kewajiban Jangka Pendek Saldo kewajiban jangka pendek yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

146 Kondisi Perekonomian 2. Kewajiban Jangka Panjang Saldo kewajiban jangka panjang yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,00 dan 0,00 C. Ekuitas Dana Ekuitas dana yang meliputi dana lancar, dana investasi dan dana cadangan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban Pemerintah Kabupaten Siak. Saldo Ekuitas Dana yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,20 dan Rp ,80 yang terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan. 1. Ekuitas Dana Lancar Saldo ekuitas dana lancar yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar R p ,79 dan R p ,09 atau mengalami kenaikan sebesar ,30 atau -20,69% dibandingkan tahun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

147 Kondisi Perekonomian 2. Ekuitas Dana Investasi Saldo ekuitas dana investasi yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp ,43 dan Rp ,70 3. Ekuitas Dana Cadangan Saldo ekuitas dana cadangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,00 dan 0, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, Pemerintah Kabupaten Siak telah membentuk BUMD yang bergerak dalam berbagai sektor usaha. Beberapa BUMD di Kabupaten Siak, antara lain : A. PT. Bumi Siak Pusako (PT. BSP) PT. Bumi Siak Pusako adalah salah satu perusahaan daerah Kabupaten Siak, Provinsi Riau bergerak dalam bidang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 9 tahun 2007 dan Akte Notaris Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2001, sebagaimana terakhir dirubah dengan Akte Notaris Nomor 32 tanggal 24 Oktober Sesuai dengan bidang usahanya, PT Bumi Siak Pusako dan Pertamina diberi kewenangan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Pelaksana Kegiatan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

148 Kondisi Perekonomian Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas), selaku Badan resmi Pemerintah dalam pengawasan usaha hulu Migas di Indonesia, untuk mengelola Wilayah Kerja Coastal Plains and Pekanbaru Block (Blok CPP) dengan luas sebesar 9.135,06 kilometer persegi. Blok CPP terletak di Propinsi Riau Sumatera yang tercakup dalam beberapa Kabupaten yakni Siak, Bengkalis, Kampar, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Pelalawan dan Kota Dumai. Pada tanggal 29 Desember 2001 ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Tim CPP Blok Riau yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Siak dengan persetujuan Gubernur Riau dan Tim Pertamina tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Blok CPP. Pola kerjasama yang disepakati adalah kerjasama Konsorsium Manajemen dan Konsorsium Operasi, dengan Participating Interest sama besar masing-masing 50%, yang selanjutnya membentuk perusahaan patungan ( joint venture company) yang akan bertindak sebagai pelaksana operasi atau operator. Sebagai perwujudan kerjasama konsorsium antara PT Bumi Siak Pusako dan Pertamina Hulu pada tanggal 04 Juni 2002 dibentuk Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Sia k Pusako Pertamina Hulu yang dituangkan dalam Joint Management Agreement (JMA) dan Joint Operating Agreement (JOA). Production Sharing Contract (PSC) antara Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) dengan PT. Bumi Siak Pusako dan Pertamina untuk wilayah kerja Blok CPP ditandatangani pada tanggal 06 Agustus Sejak tanggal 09 Agustus 2002 secara resmi BOB PT. Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu mengambil alih pengelolaan Blok CPP dari PT. CPI. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

149 Kondisi Perekonomian Badan Operasi Bersama yang dibentuk sifatnya sementara karena bukan merupakan legal entity. Sesuai kesepakatan, pembentukan joint venture company paling cepat dalam 2 (dua) tahun terhitung sejak ditandatanganinya Production Sharing Contract. Selanjutnya PT. Bumi Siak Pusako akan dikembangkan menjadi industri yang memberikan nilai tambah ( Oil Related Business), baik pengembangan usaha di bidang Jasa Penunjang Pertambangan Migas, maupun kegiatan Hulu Migas. Saat ini terdapat 255 orang pegawai yang tergabung di PT. Bumi Siak Pusako dengan penempatan di Kantor Pusat, BOB PT. Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu dan Unit Bisnis Rig. B. PT. Permodalan Siak (PT.Persi) PT. Permodalan Siak didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan BUMD PT. Permodalan Siak. Secara resmi PT. Permodalan Siak berdiri pada tanggal 12 Januari 2007, dengan Akte Notaris Nomor 54 yang dibuat oleh Tito Utoyo,SH dan mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI Nomor W HT TH Tentang Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas. Sesuai dengan Perda Nomor 11 tahun 2007, dijelaskan bahwa ruang lingkup usaha PT. Permodalan Siak adalah : Melakukan penyediaan modal, penyertaan modal, jasa manajemen, jasa pemasaran, pendampingan dan kegiatan lainnya untuk pengembangan usaha mikro. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

150 Kondisi Perekonomian Pengelolaan dana-dana pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, baik yang berasal dari pemerintah maupun swasta termasuk kegiatan pelatihan, penelitian dan sebagainya. Kegiatan usaha lainnya guna menunjang pelaksanaan kegiatan diatas. Berdasarkan Perda tersebut, sejak berdiri sampai dengan saat ini PT. Permodalan Siak telah menjalankan usaha penyediaan modal dalam bentuk penyaluran kredit dan penyertaan modal ke sejumlah badan usaha. Produk kredit yang dikeluarkan oleh PT. Permodalan Siak antara lain : Kredit Perorangan Modal Kerja, Kredit Perorangan Investasi, Kredit Pertanian, Kredit Candak Kulak, Kredit Sawit Rakyat, Kredit Masyarakat Miskin, Kredit Koperasi dan Kredit PNS dan Karyawan BUMD. C. PD. Sarana Pembangunan Siak (PD. SPS) Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Siak (PD. SPS) didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 07 tahun 2001 (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Nomor 7 Seri D). Maksud dan Tujuan didirikan PD. SPS yaitu : Meningkatkan pendapatan Asli Daerah Turut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi Memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Siak bergerak dibidang usaha yang beragam diantaranya : industri, jasa, perhotelan, angkutan, agribisnis, agroindustri, pertambangan dan kehutanan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

151 Kondisi Perekonomian D. PT. Siak Pertambangan dan Energi (PT. SPE) PT. SPE didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan BUMD PT. SPE. PT. SPE merupakan perusahaan daerah terkemuka yang bergerak dibidang Jasa penunjang minyak dan gas bumi. E. PT. Siak Prima Nusalima (PT.SPN) PT. Siak Prima Nusalima didirikan berdasarkan Akte Notaris Melly Try Yenny Alidin,SH Nomor 14 tanggal 04 Desember 2008 yang disahkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU AH tanggal 10 Maret PT. Siak Prima Nusalima (PT.SPN) adalah perusahaan patungan antara Pemerintah Kabupaten Siak melalui perusahaan BUMD PT. Sarana Pembangunan Siak, PT. Perkebunan Nusantara-V dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui perusahaannya PT. Prima Kelola Agribisnis Agroindustri. Tujuan dibentuknya PT. Siak Prima Nusalima adalah untuk mengelola kebun kelapa sawit bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak yang dibangun untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Siak, yang terdiri dari : Kebun Siak I : yang dibangun sejak tahun 2003/2004, meliputi 7 desa dan 2 kecamatan seluas Ha. Kebun Siak II : seluas Ha dengan lokasi di 10 blok terpisah di 5 kecamatan. (saat ini sedang dalam proses untuk serah terima dari PT. Persi). Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

152 Kondisi Perekonomian F. PT. Kawasan Industri Tanjung Buton (PT.KITB) PT. KITB dibentuk sebagai pengelola kawasan industri Tanjung Buton sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 7 Tahun 2004 tentang PT. KITB. Kawasan industri Tanjung Buton memiliki lahan seluas 5.192,292 Ha (sudah dibebaskan), dimana 600 Ha telah bersertifikat HPL. Jenis industri yang dikembangkan : Industri Perkebunan (Agro Industri) Industri Pengolahan Kayu Industri Barang Turunan Kertas Industri Barang Dari Logam Industri Makanan Industri Perikanan Industri Petrokimia Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

153 Kinerja Pembangunan Daerah KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Pertumbuhan Ekonomi Kebijakan pemerintah yang menurunkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) telah membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian nasional maupun daerah. Akibatnya inflasi dan suku bunga melambung tinggi. Sektor-sektor ekonomi juga tidak terlepas terkena dampaknya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak, baik langsung maupun tidak langsung saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi regional maupun daerah disekitarnya. Sehingga secara tidak langsung kondisi makro ekonomi sedikit banyaknya juga mempengaruhi perekonomian Kabupaten Siak. Pertumbuhan ekonomi diukur dari pergerakan PDRB tanpa migas Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Siak tumbuh rata rata sebesar 7,24 persen selama 3 (tiga) tahun terakhir. Pada tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak mencapai sebesar 6,72% mengalami sedikit perlambatan bila dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 7,54%. Hal ini dikarenakan oleh terjadinya pertumbuhan yang melambat dari sektor Bangunan dimana sebelumnya pada tahun 2012 sektor Bangunan tumbuh sebesar 20,17%, kemudian pada tahun 2013 tumbuh melambat sebesar 5,09%. Jika kita lihat pada Tabel 7.1, sektor Angkutan dan Komunikasi mempunyai pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 12,21%, kemudian pada urutan kedua pada sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran tercatat 11,74% dan pada urutan ketiga yaitu sektor Listrik dan Air Bersih yakni sebesar 8,69%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas menurut lapangan usaha Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.1. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

154 Kinerja Pembangunan Daerah Tabel 7.1 Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (%) Kabupaten Siak Tahun Lapangan Usaha Pertanian 5,89 5,9 6,05 2. Pertambangan dan Penggalian 6,95 7,14 6,26 3. Industri Pengolahan 7 7,01 6,19 4. Listrik dan Air Bersih 8,73 8,99 8,69 5. Bangunan 20,23 20,17 5,09 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 11,64 11,52 11,74 7. Angkutan dan Komunikasi 12,17 12,64 12,21 8. Keuangan 7,74 8,41 8,32 9. Jasa-jasa 8,1 8,06 8,31 KABUPATEN SIAK 7,46 7,54 6,72 Sumber: Data Olahan 7.2 Laju Inflasi Inflasi merupakan indikator yang menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terjadi di suatu wilayah. Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan terhadap bulan sebelumnya. Laju inflasi Kabupaten Siak sangat dipengaruhi oleh inflasi dari kota terdekat dalam hal ini Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Pada Triwulan III 2014, secara umum Kota Siak Sri Indrapura mengalami inflasi sebesar 2,06%, atau terjadi peningkatan IHK dari 105,75 pada bulan Triwulan II 2014 menjadi 107,92 pada Triwulan III Semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 5,30 persen dengan andil/share 1,40 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,22 persen dengan andil/share 0,44 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,73 persen dengan andil/share 0,06 persen, kelompok sandang 0,81 persen dengan andil/share 0,05 persen, dan sebagainya. Inflasi Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

155 Kinerja Pembangunan Daerah Triwulan III ini jauh lebih tinggi dibanding Triwulan II yang hanya 0,74 persen, antara lain disebabkan oleh momen hari besar keagamaan (Ramadhan dan Idul Fitri), tahun ajaran baru, kenaikan tarif tenaga listrik dan bahan bakar rumah tangga. Perkembangan inflasi Kota Siak Sri Indrapura dari Januari sampai dengan September 2014 (inflasi kumulatif hingga Triwulan III 2014) mencapai 3,88 persen, dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 5,92 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 5,19 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 4,70 persen, kelompok bahan makanan 4,55 persen, kelompok sandang 1,81 persen, kelompok transpor 1,13 persen da kelompok pendidikan 1,11 persen. Inflasi Kota Siak Sri Indrapura menurut kelompok pengeluaran dapat dilihat pada Tabel 7.2. Tabel 7.2 Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014, Serta Andil Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran (2013=100) Kelompok Pengeluaran Inflasi IHK IHK Inflasi Kumulatif Andil / Triwulan Triwulan Triwulan s/d Tri III Share II 2014 III 2014 III UMUM / TOTAL 105,75 107, Bahan Makanan 106,13 111, Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 105,94 106, Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 107,61 109, Sandang 102,50 103, Kesehatan 105,32 107, Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 102,53 102, Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 105,51 105, Sumber : Tingkat Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

156 Kinerja Pembangunan Daerah 7.3 Angka Kemiskinan Angka Kemiskinan dihitung berdasarkan Standar Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan adalah pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari ditambah kebutuhan minimum non makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Persentase jumlah penduduk miskin di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun meskipun naik namun masih di bawah angka kemiskinan Provinsi Riau dan Nasional. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Perkembangan kemiskinan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.3. Tabel 7.3 Angka Kemiskinan Kabupaten Siak Tahun No. Uraian Garis Kemiskinan (Rp) 2 Persentase Penduduk Miskin Tahun (%) 3 Jumlah Penduduk Miskin (000) Tahun (%) Sumber : BPS Kabupaten Siak, , , ,00 5,29 5,17 5,54 20,83 21,20 23,21 Untuk menekan lajunya angka kemiskinan di Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Siak telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Siak serta telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2012 tentang penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Siak. Berdasarkan basis data terpadu yang telah dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2012 sampai dengan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

157 Kinerja Pembangunan Daerah tahun 2013, jumlah rumah tangga miskin berjumlah rumah tangga (KK) dengan total penduduk miskin sebanyak individu. Komitmen Pemerintah Kabupaten Siak dalam mengurangi tingkat kemiskinan telah diupayakan, hal ini sejalan dengan adanya program MDGs (Millennium Development Goals) dalam menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Siak melalui beberapa program penanggulangan kemiskinan diantaranya : 1. Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga: subsidi Raskin, sembako murah 2 (dua ) kali dalam setahun, rumah layak huni 140 unit per tahun, beasiswa dan bantuan peralatan sekolah keluarga miskin (pakaian, sepatu dan tas sekolah), bantuan sosial fakir miskin, yatim piatu dan penyandang cacat serta bantuan rumah tangga miskin lansia terlantar per bulan Rp Program berbasis pemberdayaan masyarakat : pelatihan otomotif, menjahit, bordir, pengelasan dan manajemen kewirausahaan. 3. Program berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil : penyediaan permodalan UED-SP dan KUR, penyelenggaraan promosi produk, peningkatan kemitraan usaha. 4. Program-program lain yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin : bantuan alat dan bibit pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, bantuan KUBE, bantuan zakat produktif dan konsumtif dari BAZ serta bantuan CSR. 7.4 Angka Harapan Hidup (AHH) Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka harapan hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

158 Kinerja Pembangunan Daerah Tinggi rendahnya angka harapan hidup menggambarkan tinggi rendahnya taraf hidup suatu daerah, semakin tinggi angka harapan hidup suatu daerah maka kondisi kesehatan di daerah tersebut semakin baik pula. Angka harapan hidup juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Berdasarkan data pada Tabel 7.4 dapat dilihat bahwa angka harapan hidup di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 angka harapan hidup Kabupaten Siak sebesar 72,07 tahun atau meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Tabel 7.4 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak Tahun Tahun Angka Harapan Hidup (Tahun) , , ,07 Rata-rata 71,99 Sumber: BPS Provinsi Riau, Angka Melek Huruf (AMH) Angka Melek Huruf (AMH) menggambarkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang diukur dari aspek pendidikan. Indikator AMH diambil dari penduduk dewasa (umur 15 tahun ke atas) yang dapat membaca dan menulis minimal kata-kata atau kalimat sederhana aksara tertentu, baik huruf latin atau lainnya. Angka melek huruf Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 AMH Kabupaten Siak mencapai 98,69% atau sebesar 1,31% penduduk Kabupaten Siak masih berada dalam Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

159 Kinerja Pembangunan Daerah kategori tidak melek huruf. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia Kabupaten Siak sangat baik jika diukur dari aspek pendidikan. Perkembangan AMH Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.5. Tabel 7.5 Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Siak Tahun Tahun Angka Melek Huruf (%) , , ,69 Rata-rata 98,67 Sumber: BPS Provinsi Riau, Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan individu tersebut. Rata-rata lama bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu daerah. Angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 lama rata-rata sekolah mencapai 9,16 tahun dibandingkan tahun 2012 dan 2011 yang tidak mengalami perubahan, tetap pada angka 9,14 tahun. Artinya rata-rata penduduk di Kabupaten Siak untuk umur 15 tahun ke atas telah pernah mengenyam pendidikan formal minimal SMP. Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Siak untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah yaitu dengan menjalankan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

160 Kinerja Pembangunan Daerah Program Wajib Belajar 12 tahun sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Wajib Belajar 12 Tahun. Perkembangan Angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.6. Tabel 7.6 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Siak Tahun Tahun Angka Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) , , ,16 Sumber: BPS Provinsi Riau, Pengeluaran Per Kapita Pengeluaran per kapita menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk. Perkembangan kesejahteraan penduduk salah satunya dapat diukur melalui perkembangan tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan penduduk Kabupaten Siak yang didekati dengan ukuran pengeluaran menunjukkan adanya peningkatan seperti yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran per kapita sebagai proxy pendapatan. Secara umum, selama periode tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Siak mengalami peningkatan seperti yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran per kapita sebagai proxy pendapatan. Pada Tabel 7.7 dapat dilihat bahwa pengeluaran per kapita penduduk Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun Pada tahun 2013 pengeluaran per kapita penduduk di Kabupaten Siak untuk sebulan sebesar Rp ,00. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

161 Kinerja Pembangunan Daerah Tabel 7.7 Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Siak Tahun Tahun Pengeluaran Per Kapita (Ribu Rupiah) , , ,96 Rata-rata 650,82 Sumber: BPS Provinsi Riau, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang dibangun melalui pendekatan tiga dimensi/komponen dasar yaitu meliputi (1) peluang hidup (longevity), ( 2) pengetahuan ( knowledge) dan ( 3) standar hidup layak (decent). Dalam pembangunan suatu daerah, IPM dapat digunakan untuk mengukur pengaruh kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. Ada 4(empat) indikator untuk mengukur IPM antara lain, (1) angka harapan hidup, (2) angka melek hur uf, (3) rata -rata lama sekolah, (4) pengeluaran per kapita disesuaikan. Berdasarkan Tabel 7.8, IPM Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir terus mengalami peningkatan, dimana IPM Kabupaten Siak berada di atas IPM Provinsi Riau dan Nasional. Pada tahun 2013 IPM kabupaten siak mencapai 77,44% lebih tinggi jika dibandingkan IPM tahun 2012 yakni sebesar 77,27%. IPM Kabupaten Siak menempati posisi ketiga untuk kabupaten/kota se-provinsi Riau. Perkembangan IPM Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.8. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

162 Kinerja Pembangunan Daerah Tabel 7.8 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Siak Tahun Uraian Satuan Angka Harapan Hidup (AHH) Nasional Tahun 69,65 69,87 70,07 Provinsi Riau Tahun 71,55 71,69 71,73 Kabupaten Siak Tahun 71,86 72,03 72,07 Angka Melek Huruf (AMH) Nasional % 92,99 93,25 94,14 Provinsi Riau % 98,42 98,45 98,48 Kabupaten Siak % 98,65 98,68 98,69 Rata-rata Lama Sekolah Nasional Tahun 7,94 8,08 8,14 Provinsi Riau Tahun 8,63 8,64 8,78 Kabupaten Siak Tahun 9,14 9,14 9,16 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nasional % 72,77 73,29 73,81 Provinsi Riau % 76,53 76,9 77,25 Kabupaten Siak % 76,92 77,27 77,44 Sumber: BPS Provinsi Riau, Angka Kematian Ibu dan Anak A. Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insindentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per penduduk. Salah satu target MDGs adalah menurunkan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

163 Kinerja Pembangunan Daerah AKI menjadi 102 per kelahiran hidup pada tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKI pada tahun 2013 kurang dari 120 per kelahiran. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyatakan bahwa AKI Indonesia tahun 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Hasil SDKI tahun 2012 ternyata AKI di Indonesia meningkat menjadi 359 per kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu yang dilaporkan pada tahun 2013 di Kabupaten Siak sebanyak 8 (delapan) orang dari kelahiran hidup. Berdasarkan laporan tersebut dapat dihitung angka kematian ibu tahun 2013 sebesar 84 per kelahiran hidup. AKI tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan AKI tahun 2012 yang mencapai 127 per kelahiran hidup dengan jumlah kematian ibu yang dilaporkan sebanyak 11 orang dari kelahiran hidup. Berdasarkan waktu kematian ibu, diketahui bahwa 4 (empat) orang ibu meninggal pada masa kehamilan, 1 (satu) orang pada saat persaliann dan 3 (tiga) orang pada masa nifas. Berdasarkan usia diketahui bahwa 1 (satu) orang berusia kurang dari 20 tahun, 5 (lima) orang berusia tahun dan 1 (satu) orang berusia lebih dari 35 tahun. Perkembangan AKI Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.9. Tabel 7.9 Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Siak Tahun Tahun Angka Kematian Ibu (AKI) (Jiwa) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

164 Kinerja Pembangunan Daerah Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa AKI di Kabupaten Siak pada tahun 2013 menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun 2012 dan berada di bawah AKI Provinsi Riau yang mencapai 281 per kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan AKI Nasional yang mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012). Target AKI Kabupaten Siak tahun 2013 kurang dari 120 per kelahiran hidup sudah tercapai. Beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu adalah peningkatan kompetensi petugas kesehatan khususnya bidan melalui Workshop Kajian Standar Kinerja Pelayanan Bidan. Sebanyak 146 orang bidan di Kabupaten Siak sudah mengikuti workshop tersebut. Melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) juga dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain : Deteksi Dini dan Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil Kurang Energi Kalori (KEK) Kelas Ibu Hamil Pelacakan Kasus Ibu Hamil Otopsi Verbal Pendampingan P4K Posyandu (Pemeriksaan Kehamilan, Imunisasi, Pemberian tablet Fe, Konsultasi Kehamilan dan Persalinan, dan lain sebagainya) Kemitraan Bidan dan Dukun dalam menolong persalinan Sweeping Ibu Hamil yang tidak terdata B. Angka Kematian Anak Angka kematian anak terbagi 2 (dua), yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBA). Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

165 Kinerja Pembangunan Daerah 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefenisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup. Salah satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian bayi menjadi 23 per kelahiran hidup pada tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKB Tahun 2013 kurang dari 7 (tujuh) per kelahiran hidup. Jumlah bayi yang meninggal yang dilaporkan tahun 2013 sebanyak 50 orang dari kelahiran hidup. Berdasarkan laporan tersebut dapat dihitung angka kematian bayi sebesar 5 per kelahiran hidup. Angka ini menglami penurunan dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 6 per kelahiran hidup dengan jumlah bayi meninggal yang dilaporkan sebanyak 56 orang dari kelahiran hidup. Target AKB tahun 2013 kurang dari 7 per kelahiran hidup sudah tercapai. Perkembangan angka kematian bayi yang dilaporkan per kelahiran hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 7.10 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) yang Dilaporkan Per Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun Tahun Angka Kematian Bayi (Jiwa) Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

166 Kinerja Pembangunan Daerah Dari tabel di atas terlihat bahwa AKB di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan. AKB di Kabupaten Siak jauh lebih rendah dibandingkan dengan AKB di Provinsi Riau yang mencapai 24 per kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan AKB Nasional yang mencapai 32 per kelahiran hidup (SDKI, 2012). Beberapa upaya yang dilakukan terkait penurunan AKB tersebut melalui dana APBD Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 adalah Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di Puskesmas dalam Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Madu (MTBM). Sebanyak 15 orang Dokter Puskesmas selama 5 (lima) hari telah mengikuti pelatihan tersebut. Di samping itu juga dilaksanakan penelusuran sebab kematian bayi oleh Tim dari Kabupaten Siak untuk mengevaluasi faktor penyebab terjadinya kematian pada bayi. Melalui dana BOK Tahun Anggaran 2013 juga dilaksanakan beberapa kegiatan untuk menurunkan angka kematian bayi, antara lain : Kunjungan Neonatus, Pemantauan Neonatus Resiko Tinggi, Deteksi Dini Bayi Resiko Tinggi, Pemantauan Bayi Resiko Tinggi, Imunisasi dan Sweeping Bayi yang tidak terdata. 2. Angka Kematian Balita (AKBA) Angka Kematian Balita (AKBA) adalah jumlah kematian per kelahiran hidup pada anak sebelum berusia 5 (lima) tahun. Salh satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian balita menjadi 32 per kelahiran hidup pada tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKBA tahun 2013 kurang dari 9 per kelahiran hidup. Jumlah balita meninggla yang dilaporkan pada tahun 2013 sebanyak 56 orang atau 6 per kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran sebanyak orang, sedangkan pada tahun 2012 jumlah balita meninggal sebanyak 63 orang atau 7 per kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak orang. Terjadi penurunan jumlah balita yang meninggal Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

167 Kinerja Pembangunan Daerah pada tahun 2013 ini jika dibandingkan dengan tahun Target MDGs tahun 2015 AKBA 32 sudah tercapai. Di samping itu juga dilaksanakan penelusuran sebab kematian balita oleh Tim dari Kabupaten Siak untuk mengevaluasi faktor penyebab terjadinya kematian pada balita. Perkembangan angka kematian balita yang dilaporkan per kelahiran hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel 7.11 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) yang Dilaporkan Per Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun Tahun Angka Kematian Balita (Jiwa) Rata-rata 7,33 Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013 Dari tabel di atas terlihat bahwa AKBA di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahu n terakhir mengalami penurunan. AKB di Kabupaten Siak jauh lebih rendah dibandingkan dengan AKBA di Provinsi Riau yang mencapai 28 per kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan AKBA Nasional yang mencapai 40 per kelahiran hidup (SDKI, 2012). Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

168 Prestasi Dan Penghargaan PRESTASI DAN PENGHARGAAN Selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Siak telah memperoleh berbagai macam prestasi dan penghargaan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau dan pihak lain atas keberhasilan capaian pembangunan dalam berbagai sektor. Adapun prestasi dan penghargaan yang diraih dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian melalui Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) yang diberikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 19 Agustus Juara I Tingkat Nasional Kelompok Tani Sawit Karya Sakti Desa Sialang Sakti Kecamatan Dayun yang diberikan oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono di Istana Negara Jakarta tanggal 06 Desember Penghargaan Bina Keluarga Balita (BKB) yang diberikan olen Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, tanggal 20 Desember Penghargaan sebagai Kota terbersih se-provinsi Riau yang diberikan oleh Bapak Gubernur Riau, tanggal 21 Desember Juara I Pelaksanaan Terbaik Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Tingkat Provinsi Riau Tahun Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturutturut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2011 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI. Penghargaan atas keberhasilan program PATEN yang diberikan oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI melalui Direktorat Jenderal Pemerintah Umum (PUM) Tanggal 28 Februari Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

169 Prestasi Dan Penghargaan Penghargaan K3 pada peringatan Bulan Bhakti K3 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada tanggal 26 April Piagam Adipura Kebersihan Kota Siak Sri Indrapura yang diberikan oleh Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup pada tanggal 05 Juni Juara I Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan pada Lomba Desa Tingkat Provinsi Riau Tahun 2012, dan Sepuluh Besar Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2012 Tanggal 20 Juni Penghargaan atas komitmen dan keberhasilan dalam penyelenggaraan pelayanan penerapan e-ktp yang diberikan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 22 Juni Penghargaan Kecamatan Siak sebagai Kecamatan terbaik pertama di Propinsi Riau atas keberhasilan tata kelola sistem pemerintahan yang baik. Diberikan oleh Bapak Gubernur Riau di Pekanbaru Tanggal 09 Agustus Penghargaan atas penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dengan capaian Stándar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Menteri Keuangan RI yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI Dr.H.Boediono bersama 67 Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota tanggal 11 September 2012 di Jakarta. Penghargaan Riau Invesment Award 2012 untuk kategori Percepatan Infrastruktur Investasi 2012, Tanggal 05 Desember 2012 di Pekanbaru. Juara Harapan I Lomba Lokasi PNPM Terbaik Tingkat Provinsi Riau Tanggal 25 Oktober Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturutturut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2012 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI. Juara III Perlombaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Tingkat Nasional tahun Penghargaan atas Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2012, KUD. Karya Tani Desa seminai Kecamatan Kerinci Kanan yang diberikan oleh Wakil Presiden RI Dr. H. Boediono. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

170 Prestasi Dan Penghargaan Juara I tingkat Propinsi tahun 2012 tingkat SD (SD 001 Lubuk Dalam) Duta Sanitasi Berbasis Masyarakat. Mewakili Provinsi Riau pada tingkat Nasional. Tepat waktu penyampaian Laporan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) tahun 2012 yang diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Juara II Desa Dayun Kecamatan Dayun pada Lomba Ekonomi Desa Simpan Pinjam Tingkat Provinsi Riau Tanggal 15 Maret Penghargaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap PBB tahun 2012 Kabupaten Siak yang melampaui target pada tanggal 21 Maret 2013 di Pekanbaru. Penghargaan Anugerah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada peringatan Bulan Bhakti K3 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada tanggal 30 April 2013 di Jakarta. Juara II Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan pada Lomba Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Riau Tanggal 27 Mei 2013, yang diserahkan oleh Bapak Gubernur Riau di Pekanbaru. Perolehan Piala Adipura atas Keberhasilan Kota Kecil Terbersih Tingkat Nasional yang di Serahkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juni 2013 di Jakarta. Juara I KB Lestari 10 Tahun Tingkat Provinsi Riau Tahun Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II Keluarga Harmonis Tingkat Provinsi Riau pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke 20 Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II Lomba Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera tingkat Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara III Kader Bina Keluarga Balita tingkat Provinsi Riau diserahkan Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II Pusat Informasi Konseling Remaja tingkat Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II PKK KB KES tingkat Provinsi Riau diserahkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

171 Prestasi Dan Penghargaan Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Koperasi dan UMKM RI pada Puncak Peringatan Hari Koperasi ke 66 pada Tanggal 12 Juli 2013 di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penghargaan Kota Layak Anak dengan Kategori Pratama yang diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Linda Gumelar pada tanggal 23 Juli 2013 di Jakarta. Penghargaan kepada Kecamatan Siak sebagai Kecamatan Percontohan Pelaksanaan PATEN di Provinsi Riau tahun 2013 pada tanggal 21 Agustus 2013 di Pekanbaru. Penghargaan kepada Kecamatan Tualang sebagai Kecamatan Terbaik dalam Penyelenggaraan Kinerja di Provinsi Riau tahun 2013 pada tanggal 21 Agustus 2013 di Pekanbaru. Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha kategori kota kecil tertib lalu lintas dari Kementerian Perhubungan RI 2013 tanggal 03 Oktober 2013 di Surabaya Juara I tingkat Propinsi Riau tahun 2013 lomba desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Desa Banjar Seminai Kecamatan Dayun. Juara II Dokter teladan tingkat propinsi Riau tahun Juara II desa PHBS tingkat Propinsi Riau tahun 2013 Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan RI kategori kota kecil tertib lalu lintas tahun Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturutturut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (L KPD) tahun anggaran 2013 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI. Prestasi dan penghargaan di atas yang telah diraih, tidak terlepas dari peran berbagai pihak/pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Siak baik Pemerintah Daerah, DPRD, dunia usaha dan masyarakat Kabupaten Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

172 Kesimpulan KESIMPULAN Tujuan penyusunan Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 adalah untuk menyajikan data dan informasi terkini, valid dan akurat tentang gambaran umum dan hasil pembangunan Kabupaten Siak dari berbagai sektor terhitung dari tahun 2011 sampai dengan tahun Pembangunan Kabupaten Siak jika mengacu pada RPJMD Kabupaten Siak Tahun , saat ini telah berjalan 3 (tiga) tahun. Tentunya banyak sekali hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya dapat mewujudkan masyarakat Kabupaten Siak yang sehat, cerdas dan sejahtera sebagaimana yang menjadi visi jangka menengah Kabupaten Siak. Dalam mewujudkan visi Kabupaten Siak yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu serta sebagai kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Siak telah menetapkan 6 (enam) prioritas pembangunan antara lain : 1. Peningkatan status kesehatan masyarakat 2. Peningkatan status kecerdasan masyarakat 3. Pengembangan perekonomian daerah dan peningkatan ekonomi kerakyatan 4. Pengembangan pariwisata dan kebudayaan 5. Pembangunan infrastruktur dasar daerah 6. Reformasi birokrasi dan inisiasi pelayanan publik Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

173 Kesimpulan Prioritas-prioritas pembangunan tersebut diwujudkan melalui berbagai kebijakan-kebijakan pembangunan dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan prioritas yang menjadi tanggung jawab SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak. Dengan terlaksananya program dan kegiatan, tentunya hasil pembangunan yang menjadi prioritas tadi dapat tercapai sesuai yang direncanakan baik pada dokumen RPJMD Kabupaten Siak tahun maupun Rencana Strategi (Renstra) SKPD sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap masyarakat. Berbagai capaian hasil pembangunan tentunya tidak hanya peran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Siak namun juga didukung oleh berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau, DPRD Kabupaten Siak, swasta dan masyarakat. Adapun capaian hasil pembangunan yang telah dicapai selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2013 antara lain : 1. Peningkatan status kesehatan masyarakat ditandai dengan meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dimana pada tahun 2013 angka harapan hidup Kabupaten Siak sebesar 72,07 tahun atau meningkat sebesar 0,21 tahun dari tahun 2011 yaitu sebesar 71,86 tahun. 2. Peningkatan status kecerdasan masyarakat ditandai dengan meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH) dan rata -rata lama sekolah dari tahun 2011 sampai dengan tahun Pada tahun 2013 angka melek huruf Kabupaten Siak mencapai 98,69% atau meningkat sebesar 0,04% jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 98,65% dan rata-rata lama sekolah mencapai 9,16 tahun atau meningkat 0,02 tahun jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 9,14 tahun. 3. Pengembangan perekonomian daerah dan peningkatan ekonomi kerakyatan ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan dan pendapatan per kapita. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Siak tumbuh rata rata sebesar 7,24 persen selama 3 (tiga) tahun terakhir. Pada tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak mencapai sebesar 6,72% mengalami sedikit perlambatan bila dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 7,54%. Persentase jumlah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

174 Kesimpulan penduduk miskin di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun meskipun naik namun masih di bawah angka kemiskinan Provinsi Riau dan Nasional. Pada tahun 2013 Persentase jumlah penduduk miskin sebesar 5,54%. Adapun pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku dan pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku sebesar 76,43 juta rupiah atau meningkat sebesar 15,62 juta rupiah jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya 60,81 juta rupiah. Sedangkan pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2013 sebesar 10,33 juta rupiah atau meningkat sebesar 0,73 juta rupiah jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya 9,60 juta rupiah. 4. Pengembangan pariwisata dan kebudayaan ditandai dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Siak. Adapun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Istana Siak baik domestik maupun mancanegara berjumlah wisatawan. 5. Pembangunan infrastruktur dasar daerah ditandai dengan meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan ketersediaan listrik di Kabupaten Siak dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN. Pada tahun 2013, panjang jalan Kabupaten Siak menurut jenis permukaan jalan dari total panjang jalan yaitu sepanjang 2.880,19 km, terdapat jalan aspal dengan panjang 839,97 km dengan kondisi baik sepanjang 570,84 km atau 19,82%, jalan kerikil dengan panjang 923,75 km dengan kondisi baik sepanjang 175,05 km atau 6,08%, jalan tanah dengan panjang 799,47 km dengan kondisi baik sepanjang 83,69 km atau 2,91%, dan jalan beton dengan panjang 317,01 km dengan kondisi baik 130,54 km atau 4,53%. Adapun ketersediaan listrik di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN telah mencapai 41,74% atau meningkat sebesar 7,81% jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 33,93%. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

175 Kesimpulan 6. Reformasi birokrasi dan inisiasi pelayanan publik ditandai dengan capaian opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Lapor an Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Siak, dimana untuk LKPD tahun 2011, 2012 dan 2013 Pemerintah Kabupaten Siak mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut -turut dari BPK. Demikian beberapa capain hasil pembangunan sesuai prioritas Pemerintah Kabupaten Siak. Untuk ketersediaan data dan informasi pembangunan per sektor secara lengkap telah tersajikan dalam buku profil ini. Akhir kata kiranya Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik oleh penyelenggara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat luas. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

176 SEKILAS INFO KECAMATAN

177 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Minas Camat Sekcam : Drs. Afrizal : Said Irwan, SE Kecamatan Minas dimekarkan menjadi 2 ( dua) kecamatan yaitu Kecamatan Minas dan Kecamatan Sungai Mandau berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun Kecamatan Minas yang pusat pemerintahannya berada di Desa Minas Timur memiliki luas wilayah sebesar 770 km 2 dengan jarak ±100 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Minas memiliki 5 (lima) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 36,45 jiwa/km 2. Adapun jumlah penduduk Kecamatan Minas berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan jiwa. Kecamatan Minas berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Kandis Selatan : Kota Pekanbaru Barat : Kecamatan Kandis, Kabupaten Kampar Timur : Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Sungai Mandau Kecamatan Minas sangat diuntungkan dari segi strateegis, merupakan jalur ramai kota penghubung antara Pekanbaru dengan Dumai. Dengan topografi yang berbukit dan berlembah ternyata dibawah tanah wilayah Kecamatan Minas memiliki cadangan minyak mentah yang cukup besar dan hingga saat ini masih berproduksi. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

178 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Kandis Camat : Indra Atmaja, S.Sos, M.Si Sekcam : Turyono, S.Sos Kecamatan Kandis merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Minas pada akhir tahun Kecamatan Kandis yang pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Telaga Sam Sam memiliki ha dengan jarak ±145 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak d a n d apat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Kandis memiliki 10 (sepuluh) desa/kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Kandis berbatasan dengan : Utara : Kabupaten Bengkalis Selatan : Kabupaten Kampar Barat : Kabupaten Rokan Hulu Timur : Kecamatan Minas, Kecamatan Sungai Mandau Dengan topografi yang berbukit dan berlembah Kecamatan Kandis merupakan daerah lintas Sumatera yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu di daerah ini juga banyak terdapat perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh swasta. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

179 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Siak Camat : Dra. Hj. Rahmawita Q. Sekcam : OK.M. Rendra DP, S.STP Pemerintah Kecamatan Siak sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis kemudian terpisah menjadi wilayah kecamatan di Kabupaten Siak berdasarkan UU No. 53 Tahun Kecamatan Siak yang pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Kampung Dalam. Kecamatan Siak juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Siak dengan luas daerah sebesar 398,38 km 2. Kecamatan Siak memiliki 8 (delapan) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 0,25 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Siak berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Kecamatan Siak berbatasan dengan lima kecamatan : Utara : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Bunga Raya Selatan : Kecamatan Mempura Barat : Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Mempura Timur : Kecamatan Sungai Apit Hampir seluruh desa di Kecamatan Siak berada di daerah aliran Sungai Siak sehingga keseharian penduduk wilayah ini banyak pula yang menggantungkan kehidupan mereka dengan memanfaatkan keberadaan Sungai Siak. Kecamatan Siak merupakan kota peninggalan dari Kerajaan Siak yang padanya terdapat Istana Siak dan pusat pemerintahan kerajaan pada waktu itu. Pada tahun 1999 bersamaan dengan terbentuknya kabupaten Siak, Kota Siak Sri Indrapura menjadi Ibukota Kabupaten Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

180 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Sungai Apit Camat : Djoko E, S. Sos.Msi Sekcam : Suparni, S.Sos Kecamatan Sungai Apit yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis terpisah menjadi wilayah kecamatan di Kabupaten Siak berdasarkan UU No. 53 Tahun Kecamatan Sungai Apit sudah ada sebelum terbentuknya Kabupaten Siak. Kecamatan Sungai Apit yang pusat pemerintahnnya berada di Kelurahan Sungai Apit dengan jarak ±60 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak memiliki luas wilayah sebesar ha yang dapat ditempuh melalui jalan darat maupun sungai. Kecamatan Sungai Apit memiliki 1 (satu) kelurahan dan 14 desa dengan kepadatan penduduk sebesar 0,12 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Sungai Apit berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Sungai Apit berbatasan dengan : Utara : Kabupaten Bengkalis Selatan : Kabupaten Pelalawan Barat : Kecamatan Siak, Kecamatan Bunga Raya Timur : Kabupaten Bengkalis Sebagai kecamatan yang terletak di muara Sungai Siak dan di tepian Selat Panjang, Sungai Apit merupakan jalur ramai penghubung antara Bengkalis Pekanbaru dan Batam serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari atau ke Selat Melaka. Daerah ini juga merupakan sentra pengembangan tanaman pangan seperti padi, sayur mayur, dan buah-buahan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

181 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Sei Mandau Camat : IRWAN K, S.sos, MM Sekcam : T. MUCHTAR, S.sos, M.SII Kecamatan Sungai Mandau merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Minas berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun Kecamatan Sungai Mandau yang pusat pemerintahannya berada di Desa Muara Kelantan memiliki luas wilayah 1.704,92 km 2 dengan jarak ±80 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan darat dan sungai. Kecamatan Sungai Mandau memiliki 9 (sembilan) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 3,89 jiwa/km 2. Adapun jumlah penduduknya berjumlah jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa. Kecamatan Sungai Mandau berbatasan dengan : Utara : Kabupaten Bengkalis Selatan : Kecamatan Siak, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Minas Barat : Kecamatan Minas, Kecamatan Kandis Timur : Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Bengkalis Kecamatan Sungai Mandau secara umum berada pada daerah aliran Sungai Mandau dengan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan rawa-rawa, umumnya hubungan transportasi antar daerah melalui jalan sungai sehingga perkembangan ekonomi berjalan lambat akibat sulit dan mahalnya transportasi. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

182 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Kerinci Kanan Camat : Zainal Abidin, S.STP Sekcam : Hendra Adi N, S.STP, M.Si Kecamatan Kerinci Kanan merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun Pusat pemerintahan Kecamatan Kerinci Kanan berada di Desa Kerinci Kanan dengan luas wilayah sebesar 306,30 km 2 yang jaraknya ±80 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalur darat. Kecamatan Kerinci Kanan memiliki 12 desa dengan kepadatan penduduk sebesar 78,20 jiwa/km 2. Adapun jumlah penduduknya berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki dengan jumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Kerinci Kanan berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Tualang, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Dayun Selatan : Kabupaten Pelalawan Barat : Pekanbaru Timur : Kabupaten Pelalawan Kecamatan Kerinci Kanan secara umum berada pada daerah perbukitan dengan mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit, sebagian wilayah kecamatan ini juga dilalui jalan lintas timur Sumatera yang selalu ramai. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

183 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Lubuk Dalam Camat : Adyta Chitra Smara, S.STP Sekcam : Turyono S.Sos., M.Si. Kecamatan Lubuk Dalam merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kerinci Kanan. Kecamatan Lubuk Dalam dengan pusat pemerintahannya berada di Desa Lubuk Dalam memiliki luas daerah sebesar 229,93 km 2 yang jaraknya ±50 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Lubuk Dalam memiliki 7 (tujuh) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 83,53 jiwa/km 2. Jumlah penduduknya berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki dengan jumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Lubuk Dalam berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Dayun Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan Barat : Kecamatan Tualang Timur : Kecamatan Dayun Secara garis besar wilayah Kecamatan Lubuk Dalam terdapat banyak lahan perkebunan yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit yang sebagian besar dimiliki oleh Perusahaan swasta dan masyarakat sekitar. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

184 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Tualang Camat : Zulkifli, S.Sos Sekcam : Zalik Efendi, S.Sos Kecamatan Tualang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun Kecamatan Tualang yang pusat pemerintahannya berada di Desa Perawang Barat memiliki luas wilayah sebesar 382,97 km 2 dengan jarak 49 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui darat maupun sungai. Kecamatan Tualang memiliki 9 (sembilan) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 283,51 jiwa/km 2. Kecamatan Tualang merupakan kecamatan yang terbanyak jumlah penduduknya di wilayah Kabupaten Siak dengan jumlah jiwa yang terdiri dari lakilaki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Tualang berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Minas Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan Barat : Kecamatan Minas, Kota Pekanbaru Timur : Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Lubuk Dalam Kecamatan Tualang secara umum berada pada daerah dataran dengan mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet serta kecamatan ini merupakan salah satu sentra industri di Kabupaten Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

185 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Koto Gasib Camat Sekcam : Arlisman, S.Sos : Ari Darmawan Kecamatan Koto Gasib merupakan pemekaran dari Kecamatan Tualang. Kecamatan Koto Gasib yang pusat pemerintahannya berada di Desa Pangkalan Pisang memiliki luas daerah 703,7 km 2 dengan jarak ±45 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan darat maupun sungai. Kecamatan Koto Gasib memiliki 11 desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 28,97 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Koto Gasib berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Koto Gasib berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Siak, Selatan : Kecamatan Lubuk Dalam Barat : Kecamatan Tualang Timur : Kecamatan Dayun, Kecamatan Mempura Kecamatan Koto Gasib secara umum berada pada daerah dataran dengan mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet selain itu kecamatan ini terdapat pelabuhan yang melakukan kegiatan ekspor impor sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

186 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Dayun Camat Sekcam : Drs. Marwoto : Hendy Derhavin, SE, MM Kecamatan Dayun merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak yang dilaksanakan pada tahun 2001 berdasarkan pada Perda Nomor 13 Tahun 2001 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak. Kecamatan Dayun yang pusat pemerintahannya berada di Desa Dayun memiliki luas daerah sebesar 1.373,52 Km 2 dengan jarak ±21 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Dayun memiliki 11 desa dengan kepadatan penduduk sebesar 20,45 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Dayun berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Dayun berbatasan dengan lima kecamatan : Utara : Kecamatan Mempura Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Pelalawan Barat : Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Kerinci Kanan Timur : Kecamatan Sungai Apit Desa-desa di sekitarnya berasal dari Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dari PTPN V yang mengembangkan komoditas kelapa sawit. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

187 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Bunga Raya Camat : Dicky Syofian, S.STP Sekcam : Indra Maryanto, S.Kom Kecamatan Bunga Raya merupakan pemekaran dari Kecamatan Sungai Apit berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 13 Tahun Pusat pemerintahan Kecamatan Bunga Raya berada di Desa Bunga Raya memiliki jarak ±20 km dari pusat pemerintah Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Bunga Raya memiliki luas daerah sebesar 195,49 km 2. Kecamatan Bunga Raya memiliki 10 (sepuluh) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 1,15 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Bunga Raya berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Kecamatan Bunga Raya berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Bengkalis Selatan : Kecamatan Siak Barat : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Siak Timur : Kecamatan Sungai Apit Penduduk Kecamatan Bunga Raya pada umumnya adalah para transmigran yang terbiasa dengan pengolahan pertanian teknis. Daerah Bunga Raya merupakan kawasan pertanian, pengembangan tanaman pangan dan holtikultura. Daerah ini merupakan penghasil padi. Di samping itu juga terdapat ternak atau potensi hewan peliharaan masyarakat, seperti sapi, kambing, dan unggas khususnya ayam pedaging. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

188 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Mempura Camat : Hendy Derhavin, SE, MM Sekcam : Sri Rahayu Fitri, S.STP Kecamatan Mempura merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun Kecamatan Mempura yang pusat pemerintahannya berada di Benteng Hilir memiliki luas wilayah sebesar 1.113,38 km 2. Kecamatan Mempura memiliki 8 (delapan) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 11,3 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Mempura yaitu sebanyak jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Mempura berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Siak Selatan : Kecamatan Dayun, Kecamatan Bunga Raya Barat : Kecamatan Siak, Kecamatan Dayun Timur : Kecamatan Bunga Raya Hampir seluruh desa di Kecamatan Mempura berada di daerah aliran sungai yaitu Sungai Mempura, sehingga dengan demikian sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah. Demikian pula dengan keseharian penduduk wilayah ini banyak pula yang menggantungkan kehidupan mereka dengan memanfaatkan keberadaan Sungai Mempura. Wilayah Kecamatan Mempura terdiri dari dataran rendah dan berbukitbukit dengan struktur tanah pada umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan dan aluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

189 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Sabak Auh Camat : Wan Saiful Effendi, AP, MSi Sekcam : M. Hasanal Lutfi, S.STP Kecamatan Sabak Auh merupakan pemekaran dari Kecamatan Sungai Apit berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun Kecamatan Sabak Auh yang beribukota di Kelurahan Bandar Sungai berjarak 47 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dengan luas wilayah sebesar 105,1 km 2. Kecamatan Sabak Auh memiliki 8 (delapan) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk 104,88 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Sabak Auh berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Sabak Auh berbatasan dengan : Utara : Kabupaten Bengkalis Selatan : Kecamatan Sungai Apit Barat : Kecamatan Bunga Raya Timur : Kabupaten Bengkalis secara umum berada pada daerah aliran Sungai Siak serta di sebagian tempat merupakan pantai landai yang berhadapan dengan Pulau Tebing Tinggi dan Pulau Padang wilayah Kabupaten Bengkalis. Wilayah Kecamatan Sabak Auh memiliki posisi yang sangat strategis karena merupakan pintu gerbang wilayah Kabupaten Siak dari arah timur yang berbatas langsung dengan Kabupaten Bengkalis. Berada di jalan lintas Provinsi Pekanbaru Sungai Pakning dan di alur pelayaran sungai Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

190 Sekilas Info Kecamatan Kecamatan Pusako Camat : Drs. Kharial A, M.Si Sekcam : Yufrinur, S.Sos Kecamatan Pusako merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Bunga Raya berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun Kecamatan Pusako yang pusat pemerintahannya berada di Desa Dusun Pusaka memiliki luas wilayah sebesar 224,22 km 2 dengan jarak ±54 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Pusako memiliki 7 (tujuh) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 25,62 jiwa/km 2. Jumlah penduduk Kecamatan Pusako sebanyak jiwa yang terdiri laki-laki bejumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa. Kecamatan Pusako berbatasan dengan : Utara : Kecamatan Sabak Auh Selatan : Kecamatan Mempura Barat : Kecamatan Bunga Raya Timur : Kecamatan Sungai Apit Mayoritas penduduk Kecamatan Pusako terlibat dalam kegiatan sektor pertanian yang meliputi sektor perkebunan dan kehutanan. Adapun komoditi yang dapat dijadikan unggulan adalah kelapa sawit, karet dan kayu sedangkan produksi hasil hutan berupa kayu akasia. Potensi bahan tambang yang ada dikecamatan pusako yaitu minyak bumi dimana bahan-bahan tambang ini sudah dikelola dan dieksplorasi oleh BOB (Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu). Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun

DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU

DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU Oleh NUR ANITA SETYAWATI, 0706265705 Gambaran Umum DAS SIAK Sungai Siak adalah sungai yang paling dalam di Indonesia, yaitu dengan kedalaman sekitar 20-30 meter. Dengan Panjang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

Kata Pengantar Perencanaan pembangunan adalah bagian integral dari pembangunan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan.... DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIAK

POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIAK POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIAK Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kab. Siak seluas 4.675 Ha (lahan sawah produktif) dan Cadangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Cadangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk menentukan jati diri dan identitas suatu

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MEMPURA DAN KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MEMPURA DAN KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MEMPURA DAN KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelalawan merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Riau. Kabupaten ini terletak di bagian tengah pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Kabupaten

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991);

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991); RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI II-1 BAB II 2.1 Kondisi Alam 2.1.1 Topografi Morfologi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali secara umum di bagian hulu adalah daerah pegunungan dengan topografi bergelombang dan membentuk cekungan dibeberapa

Lebih terperinci

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Kata Pengantar Bupati Nagan Raya Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, serta selawat dan salam kita sampaikan atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW atas limpahan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR P. Negara, November 2011 BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA KEPALA,

KATA PENGANTAR P. Negara, November 2011 BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA KEPALA, KATA PENGANTAR P uji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas berkat dan rahmat-nya buku Profil Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 dapat disusun. Penyusunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM BANJARMASIN KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iv ix BAB I PENDAHULUAN... I - 1 I.1 Latar Belakang... I - 1 I.2 Dasar Hukum Penyusunan... I - 3 I.3 Hubungan Antar Dokumen... I - 7 I.4 Sistematika

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir.

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir. 37 BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu 1. Wilayah Pembentukan Kabupaten Indragiri Hulu pada awainya ditetapkan dengan UU No. 12 Tahun 1956 tentang pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KANDIS, KECAMATAN LUBUK DALAM, DAN KECAMATAN KOTO GASIB KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN TUALANG, KECAMATAN DAYUN, KECAMATAN KERINCI KANAN, KECAMATAN BUNGA RAYA DAN KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK DENGAN

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1. Sejarah Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Dasar-Dasar Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006 KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH AKHIR MASA JABATAN (LKPj KDH AMJ) BUPATI SIAK TAHUN 2011-20162016 PEMERINTAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam era otonomi seperti saat ini, dengan diberlakukannya Undang- Undang No tahun tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi sesuai dengan keadaan dan keunggulan daerah

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (2) Undangundang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang perlu

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG Sesuai dengan amanat Pasal 20 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Naskah Akademis untuk kegiatan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan dapat terselesaikan dengan baik

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

DAFTAR REKAPITULASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2001 s/d 2011 BAGIAN HUKUM SETDA KAB. SIAK

DAFTAR REKAPITULASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2001 s/d 2011 BAGIAN HUKUM SETDA KAB. SIAK DAFTAR REKAPITULASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2001 s/d 2011 BAGIAN HUKUM SETDA KAB. SIAK No NO / PERATURAN DAERAH TENTANG MASIH TIDAK PERATURAN DAERAH PENGGANTI KETERANGAN TAHUN BERLAKU BERLAKU

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Umum Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Siak Hulu Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah ± 1.000,33 KM 2. Yang terdiri dari 12 (Dua Belas ) Desa,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim Provinsi Banten secara geografis terletak pada batas astronomis 105 o 1 11-106 o 7 12 BT dan 5 o 7 50-7 o 1 1 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan suatu rencana yang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Banyuasin untuk periode jangka panjang 20

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Lampung Selatan Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar pokok Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Sejarah Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau Indonesia. Ibukotanya terletak di Bagansiapiapi, kota terbesar,

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Isi Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... xiv I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1 1.2. Maksud dan Tujuan Studi......8 1.2.1. Maksud......8

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KONDISI GEOGRAFIS Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Perda Nomor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang terpanjang di dunia, lebih dari 81.000 KM garis pantai dan 17.508 pulau yang membentang

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan gambut merupakan salah satu tipe ekosistem yang memiliki kemampuan menyimpan lebih dari 30 persen karbon terestrial, memainkan peran penting dalam siklus hidrologi serta

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1V. 1 Gambaran Umum Daerah Muaro Jambi Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH

KEADAAN UMUM WILAYAH 40 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1 Biofisik Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Murung Raya memiliki luas 23.700 Km 2, secara geografis terletak di koordinat 113 o 20 115 o 55 BT dan antara 0 o 53 48 0

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Menimbang : PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN WILAYAH BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1. TINJAUAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pembagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara administratif yaitu sebagai berikut. a. Kota Yogyakarta b. Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil,

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil, LAMPRIAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN 2014-2019 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Disampaikan Pada Acara :

Disampaikan Pada Acara : Disampaikan Pada Acara : Balancing Spatial Planning, Sustainable Biomass Production, Climate Change and Conservation (Menyeimbangkan Penataan Ruang, Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan, Perubahan Iklim

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Sebaran Hotspot Tahunan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi kebakaran hutan dan lahan yang tinggi di Provinsi Riau dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: penggunaan api, iklim, dan perubahan tata guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci