LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA
|
|
- Yuliana Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kode/ Nama Rumpun Ilmu :455/ Teknik Kendali (Atau Instrumentasi dan Kontrol) LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA DESAIN DAN IMPLEMENTASI TANGGAPAN SISTEM KONTROL PROPORTIONAL,INTEGRAL, DIFERENSIAL (PID) PADA PEMBEBANAN KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER-NICHOLS Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun Dibiayai Oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Surat Perjanjian Penungasan Pelaksanaan Program Penelitian Nomor: 095/SP2H/LT/DRPM/II/2016, Tanggal 17 Februari 2016 Oleh : Kartika Dewi, S.T, M.T. NIDN (Ketua) Muhammad Ilyas Syarif, S.ST.MT NIDN (Anggota) POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR 2016 i
2 ii
3 RINGKASAN Tujuan Penelitian ini adalah mendesain tanggapan sistem kendali Pengendali Proporsional, Integral, Diferensial (PID) terhadap plant yang mengalami suatu perubahan atau di istilahkan dengan pembebanan kompleks agar mendapatkan tanggapan sistem (keluaran) yang stabil. Ketidakstabilan suatu sistem merupakan keadaan yang tidak menguntungkan bagi sistem untain tertutup selain untuk memperoleh manfaat praktis. Untuk Memperoleh Penalaan Parameter Kontrol PID yang tepat sehingga menghasilkan sinyal kontrol yang mampu mengatasi reaksi plant yang mengalami suatu perubahan digunakan metode Ziegler-Nichlos. Pemilihan Metode Ziegler-Nichlos karena metode ini tidak menekankan pada penurunan model matematik komponen yang akan diatur. Perhitungan parameter-parameter pengontrolannya hanya dilakukan untuk menentukan ultimate gain K u dan ultimate period T u dari tanggapan Tangga (Step) sebuah plant. Desain dan implementasi dari penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi Praktikum Sistem Pengaturan pada Program Studi Elektronika Politeknik Negeri UjungPandang (PNUP). iii
4 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan kemajuan ini. Kami menyadari, dalam penyusun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun dari rekan-rekan dan semua pihak yang terkait. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian dan penyusuan laporan ini sehingga bisa terselesaikan. Akhirnya, kami berharap semoga laporan kemajuan penelitian dosen pemula tahun 2016 membawa banyak manfaat bagi kita semua. Makassar, 24 November 2016 Tim Peneliti Dosen Pemula iv
5 DAFTAR ISI Sampul i Lembar Pengesahan ii Ringkasan iii Prakata iv Daftar isi v Daftar Tabel vi Daftar Gambar vii Bab 1. Pendahuluan 1 Bab 2. Tinjauan Pustaka 4 Bab 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 19 Bab 4. Metodologi Penelitian 20 Bab 5. Hasil dan Luaran yang dicapai 24 Bab 6. Kesimpulan dan Saran 41 Daftar Pustaka 42 Lampiran-Lampiran 43 Lampiran 1 Biodata I Lampiran 2 Artikel Ilmiah II Lampiran 3 Berita Acara Seminar Hasil III Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Hasil IV v
6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penalaan parameter PID dengan metode kurva reaksi 15 Tabel 2.2 Penalaan parameter PID dengan metode Osilasi 17 Tabel 5.1 Impedansi Hambatan (R) terhadap frekuensi 27 Tabel 5.2 Impedansi Induktor (L) terhadap frekuensi 27 Tabel 5.3 Impedansi Kapasitor (C) terhadap frekuensi 28 Tabel 5.4 Parameter Tuning Kontroler PID sesuai dengan aturan I tuning Ziegler Nichols 30 vi
7 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Diagram kotak Sistem kontrol Industri 4 Gambar 2.2 Diagram kotak Kontrol Proporsional 7 Gambar 2.3 Grafik output input untuk kontrol proporsional 8 Gambar 2.4 Diagram kotak kontrol integral 9 Gambar 2.5 Kurva sinyal kesalahan e(t) terhadap t pada pembangkit 9 kesalahan nol Gambar 2.6 Alat kontrol Elektronik mode Integral 10 Gambar 2.7 Kurva waktu hubungan input-output pengontrol derivative 11 Gambar 2.8 Diagram Blok Kontrol Proporsional+integral+Diferensial 12 Gambar 2.9 Kontrol Proporsional ditambah integral diferensial 13 elektronik Gambar 2.10 Kurva respon tangga satuan yang memperlihatkan 25% 14 loncatan maksimum Gambar 2.11 Respon Tangga satuan sistem 15 Gambar 2.12 Kurva Respon Berbentuk S 15 Gambar 2.13 Sistem Untaian tertutup dengan alat kontrol Proporsional 16 Gambar 2.14 Kurva Respon Sustain Oscilation 16 Gambar 2.15 Domain atau kawasan tanggapan sistem 17 Gambar 2.16 Tanggapan sistem dengan respon waktu 18 Gambar 3.1 Blok Diagram PID dengan aturan kurva reaksi dari Ziegler 21 Nichols Gambar 3.2 Blok Diagram PID dengan aturan osilasi dari Ziegler 21 Nichols Gambar 5.1 Diagram Blok kontrol PID 25 Gambar 5.2 Rangkaian listrik RLC 25 Gambar 5.3 Modul percobaan rangkaian listrik RLC 26 Gambar 5.4 Blok diagram simulasi plant dengan simulink 29 Gambar 5.5 Hasil simulasi plant dengan simulink 30 Gambar 5.6 Blok diagram kontrol PID dengan plant 32 vii
8 Gambar 5.7 Blok diagram simulasi pada matlab 32 Gambar 5.8 Hasil Simulasi kontrol PID dengan nilai Kp=5,55; 33 Kd=0,222; Ki=34,69 Gambar 5.9 Hasil Simulasi kontrol PID dengan nilai Kp=5,55; Kd=1; 33 Ki=34,69 Gambar 5.10 Hasil Simulasi kontrol PID dengan nilai Kp=4; Kd=0,222; Ki=1 34 Gambar 5.11 Implementasi kontrol PID pada ACS-1000 dengan nilai 34 Kp=5,55; Kd=0,222; Ki=34,69 Gambar 5.12 Diagram blok simulink metode Osilasi tanpa kontroler 35 dengan nilai K=10 Gambar 5.13 Hasil simulasi simulink metode Osilasi tanpa kontroler 35 dengan nilai K=10, osilasi convergent Gambar 5.14 Diagram blok simulink metode Osilasi tanpa kontroler 37 dengan nilai K=12 Gambar 5.15 Hasil simulasi simulink metode Osilasi tanpa kontroler 37 dengan nilai K=12, osilasi divergent Gambar 5.16 Hasil simulasi simulink metode Osilasi tanpa kontroler 38 dengan nilai K=11,5, diperoleh osilasi Amplitudo Konstan Gambar 5.17 Blok Diagram dengan Kontrol PID metode Osilaso 39 Gambar 5.18 Hasil Simulasi Simulink dengan nilai Ki=47,6; Kd=0,25; 39 Kp=6,9 dengan metode Osilasi Gambar 5.19 Implementasi Kontrol PID pada ACS-1000 dengan nilai Ki=47,6; Kd=0,25; Kp=6,9 dengan metode Osilasi 40 viii
9 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pengendalian menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam proses kehidupan ini khususnya dalam bidang rekayasa industri, karena dengan bantuan sistem pengendalian maka hasil yang diinginkan dapat terwujud. Intrumentasi dan kontrol industri tentu tidak lepas dari sistem instrumentasi sebagai pengontrol yang digunakan dalam keperluan pabrik. Sistem kontrol pada pabrik tidak lagi manual seperti dahulu, tetapi saat ini telah dibantu dengan perangkat kontroler sehingga dalam proses produksinya suatu pabrik bisa lebih efisien dan efektif. Kontroler juga berfungsi untuk memastikan bahwa setiap proses produksi terjadi dengan baik. PID (Proportional Integral Derivative controller) merupakan kontroler untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tesebut. PID adalah pengontrol konvensional yang banyak dipakai dalam dunia industri. Kestabilan dari sistem instrumentasi yang digunakan menjadi harga mutlak untuk mendukung efektifitas produksi yang berdampak pada nilai ekonomis perusahaan. Salah satu penyebab ketidak stabilan sistem yang umum ditemukan dalam dunia industri adalah factor daya dari beban yang dikendalikan yang mana hal tersebut mempengaruhi arus beban. Beban yang memiliki karakteristik tersebut diwakili oleh beban resistif (R), induktif(l), kapasitif(c) dan kombinasi ketiganya (RLC), yang mana ketiga beban tersebut memiliki faktor daya yang berbeda sehingga mampu mempengaruhi respon tegangan dan frekuensi(waktu) dari sistem yang dikendalikan. Karakteristik pengontrol PID sangat dipengaruhi oleh kontribusi besar dari ketiga parameter P, I dan D. Penyetelan konstanta Kp, Ki dan Kd akan mengakibatkan penonjolan sifat dari masing-masing elemen. Satu atau dua dari ketiga konstanta tersebut dapat disetel lebih menonjol dibanding yang lain. Konstanta yang menonjol itulah akan memberikan kontribusi pengaruh pada respon sistem secara keseluruhan. Penalaan parameter kontroler PID (Proporsional Integral Diferensial) selalu didasari atas tinjauan terhadap karakteristik yang diatur (Plant). Dengan demikian betapapun rumitnya suatu plant, perilaku plant tersebut harus diketahui 1
10 terlebih dahulu sebelum penalaan parameter PID itu dilakukan. Karena penyusunan model matematik plant tidak mudah, maka dikembangkan suatu metode eksperimental, yaitu Ziegler-Nichols. Metode Ziegler-Nichols didasarkan pada reaksi plant yang dikenai suatu perubahan. Dengan menggunakan metode ini model matematik perilaku plant tidak diperlukan lagi, karena dengan menggunakan data yang berupa kurva keluaran, penalaan kontroler PID telah dapat dilakukan. Untuk itu Perlu dilakukan Perancangan dan implentasi nilai penalaan parameter kontroler PID untuk menangani perubahan beban sehingga diperoleh tanggapan waktu yang baik terhadap sinyal masukan yang beragam Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendesain Nilai K p, K i, dan K d pada Sistem Kendali Proporsional, Integral, Diferensial (PID) untuk mendapatkan tangapan sistem yang diinginkan Menggunakan Metode Ziegler-Nichlos 2. Implementasi Nilai Penalaan K p, K i, dan K d terhadap Beban yang berubah-ubah (Kompleks) dalam sistem sehingga dihasilkan tanggapan waktu yang diinginkan Tujuan Adapun tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Merancang Sistem Kendali Proporsional, Integral, Diferensial (PID) untuk perubahan arus beban (beban resistif, induktif, kapasitif dan kombinasi R L C) dengan menentukan Nilai K p, K i, dan K d yang tepat sehingga dihasilkan sebuah kestabilan sistem pada pembebanan kompleks. 2. Mengimplentasikan hasil penalaan kontrol PID untuk mendapat respon waktu sistem kendali ideal Target Luaran Target Luaran Yang Diharapkan adalah: 2
11 1. Memperoleh Rekomendasi nilai penalaan parameter K p, K i, dan K d yang tepat agar diperoleh kestabilan sistem terhadap perubahan beban dalam sistem. 2. Sebuah Prototype Plant dengan beban beban resistif, induktif, kapasitif dan kombinasi R L C. 3
12 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kontroler Kontroler merupakan salah satu bagian yang penting dalam sistem pengaturan. Masukan ke kontroler adalah indikasi terukur dari variabel yang dikontrol dan set-point yang merepresentasikan harga yang diinginkan dari variabel yang dinyatakan dalam bentuk yang sama dengan pengukuran, sedangkan output kontroler adalah sebuah sinyal yang merepresentasikan tindakan yang harus diambil ketika harga variabel yang dikontrol mengalami penyimpangan. Cara bagaimana kontroler tersebut menghasilkan sinyal kontrol dinamakan aksi kontrol. Pengetahuan tentang jenis alat kontrol sangat penting dalam penentuan jenis kontroler yang sesuai untuk mengendalikan suatu sistem atau proses Prinsip Kerja Kontroler Gambar 2.1 memperlihatkan diagram kotak dari sistem kontrol industri, yang terdiri dari kontroler otomatis, aktuator, plant, dan sensor (elemen pengukur). Gambar 2.1. Diagram kotak sistem kontrol industri Kontroler mendeteksi sinyal kesalahan aktuasi, yang biasanya mempunyai tingkat daya sangat rendah, dan memperkuatnya menjadi tingkat yang tingginya mencukupi. Jadi kontroler otomatis terdiri dari detektor kesalahan dan penguat atau amplifier. Seringkali rangkaian umpan balik yang sesuai, bersama dengan penguat, digunakan untuk mengubah sinyal kesalah aktuasi dengan memperkuat dan kadang-kadang 4
13 dengan diferensiasi dan atau integrasi untuk menghasilkan sinyal kontrol yang lebih baik. Aktuator adalah alat daya yang menghasilkan masukan ke plant sesuai dengan sinyal kontrol sedemikian sehingga sinyal umpan balik akan berkaitan dengan sinyal masukan acuan. Keluaran dari kontroler otomatis dimasukkan ke aktuator. Sensor atau elemen pengukur adalah alat yang mengubah variabel keluaran menjadi variabel yang sesuai, seperti perpindahan, tekanan, atau tegangan, yang dapat digunakan untuk membandingkan keluaran dengan sinyalmasukan acuan. Elemen ini berada pada jalur umpan balik dari sistem loop tertutup. Titik set dari kontroler harus diubah ke masukan acuan dengan unit yang sama dengan sinyal umpan balik dari sensor atau elemen pengukur. Menurut Ogata (1997), berdasarkan aksi pengontrolannya, kontroler analog industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Kontroler dua posisi atau on-off b. Kontroler P (proporsional) c. Kontroler I (integral) d. Kontroler PI (proporsional-integral) e. Kontroler PD (proporsional-derivatif) f. Kontroler PID (proporsional-integral-derivatif) Elemen Kontrol Automatik Di Industri Alat-alat kontrol menghasilkan konfigurasi bertingkat, yakni dengan menyisip-kannya pada lup yang sudah ada, sehingga merupakan bagian dari penguatan dalam arah maju. Kontroler automatik harus dapat mendeteksi sinyal kesalahan penggerak e(t) yang pada umumnya mempunyai tingkat daya yang sangat kecil, sehingga kontroler memerlukan suatu penguat, dimana alat kontrol tersebut bisa terdiri dari PI, PD, PID atau alat kontrol lainnya (Fuzzy dll). Penguat memperkuat daya sinyal e(t) yang selanjutnya akan menggerakkan actuator atau m(t). Aktuator atau sinyal penggerak (actuating sinyal) ini merupakan masukan untuk G(t) atau plant. Dengan 5
14 mengatur alat kontrol maka m(t) dapat dimodifikasi sehingga menghasilkan respon sistem yang diinginkan Kontrol Proportional Integral Derivative controller (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi kontrol derivative. Masing-masing aksi kontrol ini mempunyai keunggulan- keunggulan tertentu, dimana aksi kontrol proporsional mempunyai keunggulan rise time yang cepat, aksi kontrol integral mempunyai keunggulan untuk memperkecil error,dan aksi kontrol derivative mempunyai keunggulan untuk memperkecil error atau meredam overshot/undershot. Untuk itu agar kita dapat menghasilkan output dengan risetime yang cepat dan error yang kecil kita dapat menggabungkan ketiga aksi kontrol ini menjadi aksi kontrol PID. Parameter pengontrol Proporsional Integral derivative (PID) selalu didasari atas tinjauan terhadap karakteristik yang di atur (plant). Dengan demikian bagaimanapun rumitnya suatu plant, prilaku plant tersebut harus di ketahui terlabih dahulu sebelum pencarian parameter PID itu dilakukan Aksi Kontrol Proporsional (P) Untuk kontroler dengan aksi kontrol Proporsional, hubungan antara keluaran kontroller m(t) dan sinyal kesalahan penggerak e(t) adalah : (2.1) dimana K adalah konstanta kesebandingan, sedangkan adalah kepekaan Proporsional atau penguatan. P K Pertambahan harga K akan menaikkan penguatan sistem, sehingga dapat digu-nakan untuk memperbesar kecepatan respons dan mengurangi e ss (penyimpangan dalam keadaan mantap). Pemakaian alat kontrol jenis ini tidak memuaskan, karena semakin besar K selain akan membuat sistem lebih sensitive, juga akan cenderung mengakibatkan ke tidakstabilan, 6
15 disamping itu penambahan K terbatas dan tidak cukup untuk mencapai respon sampai suatu harga yang diingini. Dalam besaran Transformasi Laplace, adalah : (2.2) Diagram kotak kontroler proporsional, diperlihatkan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Diagram kotak kontroler proporsional Apapun bentuk wujud mekanisme yang sebenarnya dan apapun bentuk daya penggeraknya, kontroler proporsional pada dasarnya merupakan penguat dengan penguatan yang dapat diatur. Grafik output input untuk kontroler Proposrsional diperlihatkan pada gambar 2.3. Gambar 2.3. Grafik Output Input untuk kontroler proporsional Kontroler proporsional memberi pengaruh langsung (sebanding) pada error. Semakin besar error, semakin besar sinyal control yang dihasilkan kontroler. Pengaruh kontroler proporsional pada sistem: Menambah atau mengurangi kestabilan. Dapat memeperbaiki respon transien khususnya rise time dan settling time. Mengurangi (tetapi bukan menghilangkan) error steady state (kesalahan keadaan mantap/tunak). Untuk menghilangkan error steady state dibutuhkan Kp yang besar, tetapi membuat sistem lebih tidak stabil. 7
16 Realisasi kontroler proporsional dengan rangkaian elektronika dapat dibuat dengan menggunakan operasional amplifier. Gambar 2.3 Contoh kontroler proporsional elektronik. Jika keluaran kontroler dan eror dinyatakan dalam tegangan, dari rangkaian op amp pada Gambar 2.3. diperoleh: R2/R1 merupakan penguatan proporsional, Kp. (2.3) Kontrol Integral (I) Pengontrol integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan stabil nol. Jika sebuah plant tidak memiliki unsur integrator (1/s), pengontrol proposional tidak akan mampu menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan stabilnya nol. Dengan pengontrol integral, respon sistem dapat diperbaiki, yaitu mempunyai kesalahan keadaan stabilnya nol. Pengontrol integral memiliki karaktiristik seperti halnya sebuah integral. Keluaran sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding dengan nilai sinyal kesalahan. Keluaran pengontrol ini merupakan penjumlahan yang terus menerus dari perubahan masukannya. Kalau sinyal kesalahan tidak mengalami perubahan, keluaran akan menjaga keadaan seperti sebelum terjadinya perubahan masukan. 8
17 Atau m(t) = K i (2.4) t e () t dt, dimana K i adalah konstanta yang dapat diatur. Fungsi 0 Alih Kontrol Integral adalah: M() s Ki E() s S (2.5) 1 M () s Ki S Diagram kotak kontroler Integral, diperlihatkan pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Diagram kotak kontroler Integral Sinyal keluaran pengontrol integral merupakan luas bidang yang dibentuk oleh kurva kesalahan penggerak. Sinyal keluaran akan berharga sama dengan harga sebelumnya ketika sinyal kesalahan berharga nol. Gambar 2.5 menunjukkan contoh sinyal kesalahan yang dimasukan ke dalam pengontrol integral dan keluaran pengontrol integral terhadap perubahan sinyal kesalahan tersebut. Gambar 2.5 Kurva sinyal kesalahan e(t) terhadap t pada pembangkit kesalahan nol. 9
18 Perubahan sinyal kontrol sebanding dengan perubahan eror. Semakin besar eror, semakin cepat sinyal kontrol bertambah/berubah. Pengaruh kontroler integral pada sistem: - Menghilangkan eror steady state. - Respon lebih lambat (dibanding P). - Dapat menimbulkan ketidakstabilan (karena menambah orde sistem). Gambar 2.6 memperlihatkan contoh kontroler integral elektronik. Gambar 2.6. Alat kontrol elektronik mode integral. Persamaan yang menghubungkan masukan dengan keluaran adalah: (2.6) 1/RC = Ki merupakan penguatan integral. Jika Ki terlalu besar, keluaran naik dengan cepat sehingga terjadi overshoot dari penyetelan maksimum dan dihasilkan sikling Kontrol Derivatif Keluaran pengontrol Derivative memiliki sifat seperti halnya suatu operasi differensial. Perubahan yang mendadak pada masukan pengontrol, akan mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat. Gambar 2.7 menyatakan hubungan antara sinyal masukan dengan sinyal keluaran pengontrol Derivative. Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran pengontrol juga tidak mengalami perubahan, sedangkan apabila sinyal masukan berubah mendadak dan menaik (berbentuk fungsi step), keluaran menghasilkan sinyal berbentuk impuls. Jika sinyal masukan berubah naik secara perlahan (fungsi ramp), keluarannya justru merupakan 10
19 fungsi step yang besar magnitudnya sangat dipengaruhi oleh kecepatan naik dari fungsi ramp dan faktor konstanta diferensialnya. Gambar 2.7 Kurva waktu hubungan input-output pengontrol Derivative Karakteristik pengontrol derivative adalah sebagai berikut: 1. Pengontrol ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada masukannya (berupa sinyal kesalahan). 2. pengontrol derivative mempunyai suatu karakter untuk mendahului, sehingga pengontrol ini dapat menghasilkan koreksi yang signifikan sebelum pembangkit kesalahan menjadi sangat besar. Jadi pengontrol derivative dapat mengantisipasi pembangkit kesalahan, memberikan aksi yang bersifat korektif, dan cenderung meningkatkan stabilitas sistem. Berdasarkan karakteristik pengontrol tersebut, pengontrol derivative umumnya dipakai untuk mempercepat respon awal suatu sistem, tetapi tidak memperkecil kesalahan pada keadaan stabilnya. Kerja pengontrol derivative hanyalah efektif pada lingkup yang sempit, yaitu pada periode peralihan. Oleh sebab itu pengontrol derivative tidak pernah digunakan tanpa ada pengontrol lain sebuah sistem (Thomas, 2005, 127) Kontrol Proporsional, Integral, Derivatif (PID) Untuk kontroler proporsional ditambah integral ditambah differensial, sinyal kesalahan e(t) merupakan masukan kontroler sedangkan keluaran kontroler adalah sinyal kontrol u(t). Hubungan antara masukan kontroler e(t) dan keluaran kontroler u(t) adalah (2.8) 11
20 atau dalam besaran transformasi Laplace (2.9) dimana Kp adalah penguatan proporsional dan τi adalah waktu integral dan τd adalah waktu differensial. Parameter Kp, τi, dan τd ketiganya dapat ditentukan. Sehingga fungsi alih kontroler proporsional ditambah integral ditambah differensial adalah (2.10) Diagram blok kontroler proporsional ditambah integral dan differensial diperlihatkan pada gambar 2.8. Gambar 2.8 Diagram Blok Kontroler Proporsional+Integral+Diferensial Realisasi kontroler proporsional ditambah integral ditambah differensial dengan rangkaian elektronika dapat dibuat dengan menggunakan operasional amplifier jenis inverting amplifier. 12
21 Gambar 2.9. Kontroler proporsional ditambah integral ditambah differensial elektronik 2.3. Metode Ziegler-Nichols Penalaan parameter kontroller PID selalu didasari atas tinjauan terhadap karakteristik yang diatur (Plant). Dengan demikian betapapun rumitnya suatu plant, perilaku plant tersebut harus diketahui terlebih dahulu sebelum penalaan parameter PID itu dilakukan. Karena penyusunan model matematik plant tidak mudah, maka dikembangkan suatu metode eksperimental. Metode ini didasarkan pada reaksi plant yang dikenai suatu perubahan. Dengan menggunakan metode itu model matematik perilaku plant tidak diperlukan lagi, karena dengan menggunakan data yang berupa kurva krluaran, penalaan kontroler PID telah dapat dilakukan. Penalaan bertujuan untuk mendapatkan kinerja sistem sesuai spesifikasi perancangan. Ogata menyatakan hal itu sebagai alat control (controller tuning) (Ogata, 2003, 168, Jilid 2). Metode pendekatan eksperimen tersebut adalah Ziegler- Nichols 13
22 Ziegler-Nichols pertama kali memperkenalkan metodenya pada tahun Metode ini memiliki dua cara, metode osilasi dan kurva reaksi. Kedua metode ditujukan untuk menghasilkan respon sistem dengan lonjakan maksimum sebesar 25%. Gambar 11 memperlihatkan kurva dengan lonjakan 25%. Gambar Kurva respons tangga satuan yang memperlihatkan 25 % lonjakan maksimum Metode Kurva Reaksi Metode ini didasarkan terhadap reaksi sistem untaian terbuka. Plant sebagai untaian terbuka dikenai sinyal fungsi tangga satuan (gambar 2.11). Kalau plant minimal tidak mengandung unsur integrator ataupun pole-pole kompleks, reaksi sistem akan berbentuk S. Gambar 2.11 Respon tangga satuan sistem Gambar 2.12 menunjukkan kurva berbentuk S tersebut. Kelemahan metode ini terletak pada ketidakmampuannya untuk plant integrator maupun plantt yang memiliki pole kompleks. 14
23 Gambar 2.12 Kurva Respons berbentuk S. Kurva berbentuk-s mempunyai dua konstanta, waktu mati (dead time) L dan waktu tunda T. Dari gambar 13 terlihat bahwa kurva reaksi berubah naik, setelah selang waktu L. Sedangkan waktu tunda menggambarkan perubahan kurva setelah mencapai 66% dari keadaan mantapnya. Pada kurva dibuat suatu garis yang bersinggungan dengan garis kurva. Garis singgung itu akan memotong dengan sumbu absis dan garis maksimum. Perpotongan garis singgung dengan sumbu absis merupakan ukuran waktu mati, dan perpotongan dengan garis maksimum merupakan waktu tunda yang diukur dari titik waktu L. Penalaan parameter PID didasarkan perolehan kedua konstanta itu. Zeigler dan Nichols melakukan eksperimen dan menyarankan parameter penyetelan nilai Kp, Ti, dan Td dengan didasarkan pada kedua parameter tersebut. Tabel 2.1 merupakan rumusan penalaan parameter PID berdasarkan cara kurva reaksi. Tabel 2.1 Penalaan paramater PID dengan metode kurva reaksi Tipe K p T i T d Kontrole r P T/L ~ 0 PI 0,9 T/L L/0.3 0 PID 1,2 T/L 2L 0,5L Metode Isolasi Metode ini didasarkan pada reaksi sistem untaian tertutup. Plant disusun serial dengan kontroller PID. Semula parameter parameter 15
24 integrator disetel tak berhingga dan parameter diferensial disetel nol (T i = ~ ;T d = 0). Parameter proporsional kemudian dinaikkan bertahap. Mulai dari nol sampai mencapai harga yang mengakibatkan reaksi sistem berosilasi. Reaksi sistem harus berosilasi dengan magnitud tetap(sustain oscillation) (Guterus, 2004, 9-9). Gambar 2.13 menunjukkan rangkaian untaian tertutup pada cara osilasi. Gambar 2.13 Sistem untaian tertutup dengan alat kontrol proporsional Nilai penguatan proportional pada saat sistem mencapai kondisi sustain oscillation disebut ultimate gain K u. Periode dari sustained oscillation disebut ultimate period T u. Gambar 2.14 menggambarkan kurva reaksi untaian terttutup ketika berosilasi. Gambar 2.14 Kurva respon sustain oscillation Penalaan parameter PID didasarkan terhadap kedua konstanta hasil eksperimen, Ku dan Pu. Ziegler dan Nichols menyarankan penyetelan nilai parameter K p, T i, dan T d berdasarkan rumus yang diperlihatkan pada Tabel
25 Tabel 2.2 Penalaan paramater PID dengan metode osilasi Tipe Kontrole r K p Ti Td P 0,5.K u PI 0,45.K u 1/2 P u PID 0,6.K u 0,5 P u 0,125 P u 2.4. Tanggapan Sistem Respon sistem atau tanggapan sistem adalah perubahan perilaku output terhadap perubahan sinyal input. Respon sistem berupa kurva akan menjadi dasar untuk menganalisa karakteristik system selain menggunakan persamaan/model matematika. Salah satu cara untuk menguji dan menganalisis suatu sistem adalah dengan memberikan suatu sinyal uji (test signal) sebagai masukan dan mengamati serta menganalisis keluarannya. Berbagai sinyal masukan dapat digunakan untuk keperluan analisis yang berbeda-beda. Jika sistem yang digunakan untuk keperluan masukan dengan kenaikan gradual sepanjang waktu, maka digunakan sinyal uji fungsi ramp. Sinyal fungsi step digunakan untuk menguji keandalan terhadap gangguan luar. Respon sistem atau tanggapan sistem terbagi dalam dua domain, yakni domain waktu (time response) dan domain frekuensi (frequency response) yang ditunjukkan pada diagram dibawah. Gambar Domain atau Kawasan Tanggapan Sistem 17
26 Untuk Domain waktu, tanggapan waktu dari suatu sistem kontrol terdiri atas tanggapan transien (transient response) dan tanggapan keadaan tunak (steady-state response). Tanggapan transien berlangsung saat start hingga tanggapan sistem mencapai nilai akhir yang diinginkan (final state). Tanggapan keadaan tunak dimulai saat tanggapan pertama kali mendekati nilai akhir hingga waktu yang tak terhingga. Gambar 2.16 mendeskripsikan kedua jenis tanggapan waktu tersebut. Tanggapan transien digunakan untuk menganalisis sifat naik atau permulaan dari suatu sistem bila diberikan sinyal uji. Sedangkan tanggapan keadaan tunak digunakan untuk menganalisis karakteristik sistem pada saat mencapai harga akhirnya. Gambar 2.16 Tanggapan sistem dengan respon waktu 18
27 BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Adapun tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Merancang Sistem Kendali Proporsional, Integral, Diferensial (PID) untuk perubahan arus beban (beban resistif, induktif, kapasitif dan kombinasi R L C) dengan menentukan K p, K i, dan K d yang tepat sehingga dihasilkan sebuah kestabilan sistem pada pembebanan kompleks. 2. Mengimplentasikan hasil penalaan kontrol PID untuk mendapat respon waktu sistem kendali ideal. Dengan tercapainya tujuan diatas, maka maafaat yang bisa dirasakan dari kegiatan penelitian ini adanya modul pembebanan yang berfungsi sebagai Plant dan bahan ajar pada mata kuliah sistem pengaturan dan Praktikum Sistem Pengaturan pada Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang. 19
28 BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tahapan-tahapan penelitian Tahapan-tahapan penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut: 1. Kajian pustaka dan pengumpulan data pada sistem kerja dan karakteristik modular Analog Control System (ACS-1000). 2. Pemodelan matematis dari sistem yang akan dibuat dan diamati berdasarkan kajian pustaka yang telah diperoleh. 3. Mendesain unit beban 4. Perancangan unit beban 5. Penalaan Nilai K p, K i, dan K d pada Sistem Kendali Proporsional, Integral, Diferensial (PID) untuk mendapatkan tangapan sistem yang diinginkan Menggunakan Metode Ziegler-Nichlos. 6. Melakukan ujicoba sistem bagian perbagian (blok perblok) 7. Melakukan ujicoba dan evaluasi terhadap unjuk kerja sistem yang telah terintegrasi. 8. Membuat kesimpulan terhadap hasil penelitian dan pengembangan. Sinyal uji yang menjadi input pada penelitian yaitu sinyal uji tangga (step. Langkah berikutnya adalah melakukan penalaan Parameter dari Kontroler PID menggunakan metode pertama dari Ziegler-Nichlos pertama yakni menggunakan kurva reaksi dengan acuan kurva respon berbentuk S untuk mendapatkan nilai K p, K i, dan K d. Selanjutnya Menyempurnakan sistem Kontroler dengan melakukan lup tertutup dengan menghubungkan pada beban resistif, induktif, kapasitif dan kombinasi RLC. kemudian parameter penalaan PID akan mengalami pengulangan sampai spesifikasi respon ditemukan. Spsesifikasi Respon Yang di inginkan adalah waktu naik yang cepat, minimum overshoot dan kesalaan keadaan tunak sama dengan nol(0). Blok Diagram Matematis Untuk perancangan sistem PID menggunakan aturan kurva reaksi pada gambar
29 Gambar 3.1. Blok Diagram PID dengan Aturan Metode Kurva reaksi dari Ziegler-Nichols Dalam pengaturan untuk mementukan parameter pengontrol PID menggunakan metode Ziegler-Nichols metode osilasi. Langkah-langkah yang dilakukan sama seperti menentukan parameter pengontrol PID menggunakan metode Ziegler-Nichols metode kurva reaksi tetapi terlebih dahulu kita menentukan dua koefisien ultimate gain (K U ) dan ultimate period (P U ). Diagram blok sistem loop tertutup terlihat pada gambar 3.2. Gambar 3.2. Blok Diagram PID dengan Aturan Metode Osilasi dari Ziegler-Nichols Desain dari Sistem ini memiliki spesifikasi alat yang direncanakan sebagai berikut : 1. Satu Unit Komputer dengan spesifikasi minimal: a. Processor Intel(R) Core(TM) i3-3110m, CPU2.40 GHz b. Memory 1 GB 21
30 c. Operating Sisstem Windows 7 Ultimate 64 bit. 2. Satu Set Modul Analog Contro System (ACS-1000). 3. Osiloskop 1 unit. 4. Function Generator 1 Unit. 5. Multimeter 1 Buah. 6. Modul Beban Resistif, Kapasisti, dan Induktif Prosedur Desain(Perancangan) dan Implementasi Prosedur perancangan yang dilakukan didasarkan pada metode perancangan yang diambil yaitu metode desain, yaitu : 1. Proses pengumpulan data (instrument) 2. Proses perancangan desain 3. Proses pembuatan/ perakitan 4. Proses pengetesan, merupakan tahap terakhir yang dilakukan, berupa pengetesan sistem. Pengetesan yang dilakukan masing-masing pada setiap blok dan sistem secara keseluruhan Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Sistem Pengaturan dan Perancangan Elektronika Politeknik Negeri Ujung Pandang Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar, Sulawesi-Selatan Teknik Pengumpulan dan Analisa Data Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melalui ujicoba sistem melalui dua langkah, yakni: 1. Ujicoba blok per-blok dari sistem yang dibuat. Pengambilan data dengan metode ini adalah untuk mengetahui performasi setiap bagian dari sistem apakah bekerja sesuai dengan fungsinya. Hal ini akan memudahkan dalam proses troubleshooting. 2. Ujicoba Sistem secara utuh. Pengujian sistem secara keseluruhan bertujuan untuk mengetahui hasil perancangan sistem sudah sesuai dengan target yang direncanakan. 22
31 Adapun analisis dari data yang diperoleh di dasarkan pada teori, bahan penelitian yang menjadi rujukan dalam kajian pustaka. 23
32 BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI A. Pemodelan Sistem Fisis Persoalan mendasar dalam mendesain suatu sistem kontrol adalah mengetahui karakteristik dari setiap bagian yang dirancang. Deskripsi matematik dari karakteristik dinamik suatu sistem disebut model matematik. Langkah pertama dalam analisis suatu sistem dinamik adalah memperoleh modelnya. Dari sistem dinamik ini dapat diketahui indeks performansi dan dinamika sistem tersebut. 1. Fungsi Alih PID Untuk kontroler proporsional ditambah integral ditambah differensial, sinyal kesalahan e(t) merupakan masukan kontroler sedangkan keluaran kontroler adalah sinyal kontrol u(t). Hubungan antara masukan kontroler e(t) dan keluaran kontroler u(t) adalah atau dalam besaran transformasi Laplace (5.1) (5.2) dimana Kp adalah penguatan proporsional dan τi adalah waktu integral dan τd adalah waktu differensial. Parameter Kp, τi, dan τd ketiganya dapat ditentukan. Sehingga fungsi alih kontroler proporsional ditambah integral ditambah differensial adalah (5.3) Diagram blok kontroler proporsional ditambah integral dan differensial diperlihatkan pada gambar
33 Gambar 5.1 Diagram Blok Kontroler Proporsional+Integral+Diferensial 2. Fungsi Alih Rangkaian R-L-C Gambar 5.2 Rangkaian R-L-C Tinjau rangkaian listrik yang ditunjukkan pada gambar 5.2. Rangkaian tersebut terdiri dari suatu Induktansi L (henry), suatu tahanan R(ohm(, dan suatu Kapasitansi C (farad). Dengan menerapkan hukum Kirchoff pada sistem yang sedang ditinjau, kita peroleh persamaan berikut: di 1 L Ri idt V () t dt C 1 C (5.4) idt V0 () t (5.5) Dengan mencari Transformasi Laplace dari persamaan 5.4 dan 5.5, dengan mengganggap syarat awal nol, kita peroleh: 25
34 11 LsI( s) RI( s) I( s) E( s) Cs 11 I ( s ) E0 ( s ) Cs Jika V(t) kita anggap masukan dan Vo(t) sebagai Keluaran, maka Fungsi Alih dari sistem ini diperoleh sebagai berikut: Es ( ) 1 E s LCs RCs 2 0( ) 1 B. Eksperimen Rangkaian RLC sebagai Impedanzi Kompleks Eksperimen rangkaian seri RLC menggunakan papan Protoboard, Multimeter, resistor, induktor, kapasitor, Function Generator, dan kabel penghubung. Gambar 5.3 Modul Percobaan Rangkaian R-L-C Rangkaian R-L-C terdiri dari R= 47, C = 10 F dan Induktor 500 Lilitan. Tujuan dari Ekdperimen ini adalah menentukan karakteristik Impendasi hambatan terhadap frekuensi, menentukan karakteristik Impendasi induktor terhadap frekuensi, menentukan karakteristik Impendasi Kapasitor terhadap frekuensi, dan menentukan karakteristik rangkaian R-L-C sebagai Impedansi Kompleks yang akan menjadi Plant dalam penelitian ini. Dari hasil percobaan ini diperoleh hubungan antara 26
35 tegangan, arus dan impedansi dari setiap komponen listrik resistor,induktro, dan kapasitor sebagai berikut: Tabel 5.1 Impedansi Hambatan (R) terhadap frekuensi F(Hz) V(Volt) I (Amp ere) Tabel 5.2 Impedansi Induktor (L) terhadap frekuensi F(Hz) V(Volt) I (Amp ere)
36 Tabel 5.3 Impedansi Kapasitor (C) terhadap frekuensi F(Hz) V(Volt) I (Ampere) Dari hasil percobaan ini diketahui bahwa tegangan yang melalui resistor adalah sama dengan tegangan masukan sehingga menyebabkan fase arus dan tegangan sama pada resistor. Sedangkan pada hubungan antara impedansi induktor terhadap frekuensi berbanding lurus, jika frekuensi meningkat maka reaktansi induktif juga akan meningkat dan demikian pula sebaliknya. Pada percobaan impedansi kapasitor terhadap frekuensi diperoleh hasil reaktansi kapasitif berbanding terbalik terhadap frekuensi, jika freunsi meningkat maka arus kapasitif akan menurun. C. Penalaan Nilai Kp, Kd dan Ki dengan Metode Ziegler-Nicholes Untuk mendesain sebuah kontroler PID menggunakan metode trial-anderror., terlebih dahulu harus diketahui effect kontroler individual pada system loop tertutup, kemudian menyesuaikan parameter kontroler P, I, dan D menurut respon yang aktual pada sistem loop tertutup, pada percobaan s untuk kontroler P, I, dan D dan efek kontroler P, I, dan D diimplementasikan pada sistem Orde dua dengan fungsi sebagai berikut: 1. Kontroler P dapat membuat respon sistem loop tertutup cepat, tapi hal tersebut dapat membuat sistem overshoot atau membuat overshoot lebih besar. 2. Kontroler I dapat memperbaiki respon steady-state, tapi hal tersebut membuat respon transient memburuk. 28
37 3. Kontroler D dapat menurunkan overshoot, tapi hal tersebut membuat respon steady-state memburuk. Untuk menyempuranakan parameter kontroler PID yang digunakan untuk kontrol sistem orde dua dilakukanlah tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Mengaturtur K I dan K D = 0, kemudian menyempurnakan K P untuk membuat overshoot 15% - 25%. 2. Meningkatkan K D untuk menghilangkan overshoot. 3. Untuk kondisi tanpa overshoot, mengulangi step 1 dan 2 untuk mengatur K P sebesar mungkin. 4. Meningkatkan K I untuk memperbaiki respon steady-state. 5. Mengulangi-Ulangi step 1 sampai 4 sampai semua persyaratan terpenuhi. Pada Penalaan Nilai Kp, Kd dan Ki dengan aturan Ziegler-Nichols, kami menggunakan dan membandingkan dua aturan Ziegler-Nichols yakni metode Kurva Reaksi (aturan 1) dan metode Osilasi (Aturan 2) C.1. Metode Kurva Rekasi Simulasi Simulink 1. Dimisalkan plant adalah : 2. Menentukan K, τ dan τd 1000 s s s Gambar 5.4 Blok diagram simulasi Plant dengan simulink 3. Mensimulasikan dan diperoleh hasil seperti pada gambar
38 input output garis singgung Gambar 5.5 hasil simulasi Plant simulink PID K = 1 Dari gambar di 5.5, kita mendapatkan : τ d 0.08 τ 0.37 Menurut aturan Ziegler Nichols I sesuaikan parameter kontrol K P =1.2 τ Kτd = 5.55 T I = 2 τ d = 0.16 T D = 0.5 τ d = 0.04 Menurut teorinya kita dapat menjabarkan rumusnya sebagai berikut : Tabel 5.4 Parameter tuning kontroler PID sesuai dengan atuaran I tuning Zieger dan Nichols Kontroller K P T 1 T D PID 1.2(τ/Kτ d ) 2τ d 0.5 τ d 30
39 Untuk nilai K P : K P = 1.2 τ Kτd = 1.2 = = Untuk nilai T I : T I = 2 τ d = = 0.16 Untuk nilai T D : T D = 0.5 τ d = = 0.04 Umumnya kontrol PID dinyatakan sebagai berikut : Kp + K I s + K D Menghitung KI dan KD K I = K P T I = K D = K P T D = Berikut ini adalah penjabaran dari rumus di atas : Untuk rumus K I : K I = K P T I = = Untuk rumus K D : 31
40 K D = K P T D = = Setelah melakukan simulasi Plant tanpa kontroler selanjutnya akan melakukan simulasi dengan memasukkan kontrol PID k edalam sistem, blok diagram dari sistem loop tertutup dapat dilihat pada gambar 5.6. Gambar 5.6 Diagram Blok Kontrol PID dengan plant Gambar 5.7 Blok diagram simulasi pada matlab Dari blok diagram simulasi simulink di atas, diperoleh hasil simulasi yang ditunjukkan pada gambar
41 input output Gambar 5.8 Hasil Simulasi kontrol PID K P = 5.55, K D = 0.222, K I = Overshoot yang diperlihatkan gambar 5.8 adalah 50%, jadi kontrol sistem kontrol PID sebaiknya melakukan proses perbaikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk melakukan hal tersebut, kita menyesuaikan berulangkali parameter kontrol PID sampai semua spesifikasi terpenuhi. Pada gambar 5.9 lihat respon dengan KD = 1 (KD tetap KI tidak berubah). input output Gambar 5.9 Hasil Simulasi kontrol K P = 5.55, K D = 1, K I = Untuk Gambar 5.10 memperlihatkan respon dari sistem kontrol PID dengan KD = 1, KP = 4, KI =
42 input output Gambar 5.10 Hasil Simulasi kontrol PID K P = 4, K I = 20, K D = 1 Setelah memperoleh hasil penalaan dengan menggunakan simulasi simulink maka langkah berikutnya adalah melakukan implementasi nilai tersebut pada modul trainer Analog Control System (ACS-1000). Adapun hasil implementasi dengan menggunakan metode kurva reaksi ditunjukkan pada gambar Gambar 5.11 Implementasi kontrol PID pada ACS-1000 dengan nilai K P = 5.55, K D = 0.222, K I =
43 C.2. Metode Kurva Rekasi Simualasi Simulink 1. Dimisalkan plant adalah : 2. Menentukan K U dan P U 1000 s s s Gambar 5.12 Diagram blok simulink metode Osilasi tanpa Kontroler dengan K=10 Selanjutnya melakukan simulasi dengan nilai K=10 dan diperoleh hasil simulasi yang ditunjukkan pada Gambar Gambar 5.13 Simulasi Simulink metode osilasi tanpa kontroler dengan nilai K = 10, osilasi convergent 35
44 Dari gambar 22-11(a), kita memperoleh K U = 10. Menurut dari aturan kedua Ziegler-Nichols, parameter control PID di kalkulasikan dan diperoleh : K P = 0.45 T I = 0.8 T D = 0 Pu adalah ultimate amplitude, pada ujicoba ini memiliki nilai P U karena sinyal dalam keadaan tidak berosilasi konstan. mencari nilai K I dan K D dengan persamaan rumus di bawah ini : K I = K P T I K I = = K D = K P T D K D = 0.45 x 0 = 0 Sehingga kita dapat Dari semua nilai yang diperoleh maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa, nilai K I yang kecil akan membuat respon melambat untuk menuju keadaan steadystate, namun tidak menimbulkan osilasi yang cukup untuk mencapai tujuan sinyal osilasi yang konstan. Dan nilai K D yang bernilai 0, tidak mempengaruhi sinyal output, ini karena karakteristik dari Kontrol D itu sendiri, yaitu pengontrol ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada masukannya (berupa sinyal kesalahan). Sehingga pada hasil dari percobaan itu menghasilkan sinyal output yang menuju keadaan steady-state.sedangkan nilai K P berfunsi sebagai Gain, dan nilai K P membuat respon system menjadi cepat. Selanjutnya nilai gain (K) dinaikkan menjadi 12 dan diperoleh hasil seperti gambar
45 Gambar 5.14 Blok Simulasi Simulink metode osilasi tanpa kontroler dengan nilai K = 12 Gambar 5.15 Blok Simulasi Simulink metode osilasi tanpa kontroler dengan nilai K = 12, Osilasi Divergent Dari gambar 5.15, kita memperoleh K U = 12 Menurut dari aturan kedua Ziegler-Nichols, parameter control PID dikalkulasikan oleh K P = 0.5 T I = T D = 0 Pada ujicoba ini belum didapatkan nilai P U karena sinyal yang dihasilkan belum dalam keadaan osilasi konstan. Sehingga kita memperoleh nilai dari semua parameter adalah. K I = K P T I 37
46 K I = 05 = - K D = K P T D K D = 0.5 x 0 = 0 Dari perhitungan parameter diatas dapat di analisis bahwa, nilai T I diatur menjadi nilai yang sangat besar, sehingga sesuai dengan sifat dari control I sendiri bahwa semakin besar nilai K I maka osilasi yang ditimbulkan pada pada sinyal output semakin membesar. Namun hal ini tidak membuat osilasinya menjadi konstan, melainkan semakin besar disetiap waktunya. Dan nilai K D yang bernilai 0, tidak mempengaruhi sinyal output, ini karena karakteristik dari Kontrol D itu sendiri, yaitu pengontrol ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada masukannya (berupa sinyal kesalahan). Sehingga hasil dari percobaan ini nilai K P dan nilai K I sangat berpengaruh secara signifikan. Sedangkan nilai K P berfungsi sebagai Gain, dan nilai K P membuat respon sistem menjadi cepat. Untuk mendapat sinyal yang beraturan, selanjutnya mengatur kembali nilai gain (K) menjadi 11.5 yang hasilnya ditunjukkan pada gambar Gambar 5.16 Hasil Simulasi dengan nilai K = 11.5 diperoleh osilasi amplitudo-konstan Berdasarkan gambar 5.16, kita dapatkan K U = 11.5, P U = Menurut dari aturan kedua Ziegler-Nichols, parameter kontrol PID dikalkulasikan oleh 38
47 K P = 0.6, K U = 6.9 T I = 0.5, P U = T D = 0.125, P U = Umumnya kontrol PID dinyatakan oleh K P + K I s + K D Kemudian K I dan K D dapat dikalkulasikan oleh K I = K P T I = 47.6 dan K D = K P T D = Pada hasil percobaan kali ini kita telah memperoleh sinyal output dengan osilasi yang konstan. Sehingga parameter PID yang diperoleh telah sesuai dengan table Ziegler-nichols II.nilai ini adalah nilai yang digunakan untuk mengatur control PID menjadi konstan, sebelum ditambahkan dengan plant. Setelah melakukan simulasi Plant tanpa kontroler selanjutnya akan melakukan simulasi dengan memasukkan kontrol PID ke dalam sistem, blok diagram dari sistem loop tertutup dapat dilihat pada gambar Gambar 5.17 Blok Diagram dengan kontrol PID dengan metode Osilasi Dengan menggunakan nilai K I = 47.6, K D = 0.25, dan K P = 6.9 dan mensimulasikan pada simulink matlab diperleh hasil seperti pada gambar Gambar 5.18 Hasil Simulasi simulink dengan nilai kontrol K I = 47.6, K D = 0.25, dan K P = 6.9 dengan metode osilasi 39
48 Untuk ujicoba kali ini telah diperoleh hasil sinyal output sesuai dengan gambar Hasil sinyal ini adalah hasil dari parameter PID ditambahkan dengan plant. Sehingga osilasi yang ditimbulkan oleh control PID akan menyesuaikan dengan Plant. Namun dengan metode Ziegler-nichols II setiap perubahan fasa pada plant, maka akan menimbulkan kerusakan sebesar 25% (overshoot 25%) pada sinyal output sebelum sinyal menuju keadaan steady-state. Ini disebabkan karena planyt tidak dapat menahan osilasi dari sinyal output PID, sehingga hal ini menyebabkan quarter amplitude-decay. Metode/teori ini adalah perwujudan dari penyempurnaan dari metode osilasi pada aturan kedua Ziegler-Nichols control PID. Setelah memperoleh hasil penalaan dengan menggunakan simulasi simulink maka langkah berikutnya adalah melakukan implementasi nilai tersebut pada modul trainer Analog Control System (ACS-1000). Adapun hasil implementasi dengan menggunakan metode kurva reaksi ditunjukkan pada gambar Gambar 5.19 Implementasi kontrol PID pada ACS-1000 dengan nilai K I = 47.6, K D = 0.25, dan K P =
49 BAB 6 KESIMPULAN 1. Hubungan antara impedansi hambatan terhadap frekuensi konstan, pada imduktor impedansi berbanding lurus terhadap frekuensi, dan pada kapasitor impendansi berbanding terbalik terhadap frekuensi. 2. Dari percobaan karakteristik R-L-C diperoleh sistem yang bukan linear dan membuat proses penalaan tuning PID lebih kompleks. 3. Tanggapan sistem Metode Kurva reaksi dan metode Osilasi memiliki waktu respon dan nilai yang sama. Tetapi Nilai Penalaan Kp,Ki dan Kd pada metode Kurva reaksi lebih kecil dibandingkan metode Osilasi dan waktu penentuan parameter lebih efisien. 41
50 Daftar Pustaka Dharma Aryani Modul Ajar Sistem Pengaturan II. PNUP. Makassar Frans Gunterus. Falsafah Dasar: Sistem Pengendalian Proses, jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004 Gamayanti, Nurlita, Desain Kontroler PID Modifikasi,Diktat Kuliah Dasar Sistem Pegaturan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Katsuhiko Ogata. Teknik Kontrol Automatik terjemahan: Ir. Edi Laksono, Erlangga, Jakarta, 2000 Kuo, Benjamin C Automatic Control System. Prentice Hall. Maeda, Y, dkk Kontrol Automatik. Surabaya. PENS ITS. JICA Nur Aminah Bahan Ajar Sistem Pengaturan II. PNUP. Makassar Sutrisno, 2001, Elektronika Teori dasar dan penerapannya, Bandung, ITB. Thomas Wahyu Dwi Hartanto. Analisis dan Desain Sistem Kontrol dengan MATLAB, Andi Yogyakarta, Yogyakarta,
51 L A M P I R A N L A M P I R A N Lampiran 1. Biodata Peneliti Lampiran 2 Artikel Ilmiah Lampiran 3 Poster Lampiran 4 Profil 43
52 Lampiran 1. Biodata Peneliti/Pelaksana KETUA PENELITI Nama Lengkap (dengan gelar) Kartika Dewi, S.T., M.T Jabatan Fungsional Asisten Ahli Jabatan Struktural Dosen NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 24 Maret 1984 Alamat Rumah Pesona Prima Griya G/10, Antang-Makassar Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea, Makassar, Nomor Telepon/Faks ,585356,585368/ Alamat Lulusan yang Telah Dihasilkan D3 = 200 orang Mata Kuliah yg Diampu 1. Sistem Pengaturan I 2. Sistem Pengaturan II 3. Mikroprosesor 4. Elektronika Digital 5. Pengantar Robotika 6. Mekatronika 7. Bengkel Elektronika 8. Fisika Teknik A. Riwayat Pendidikan S1 S2 Nama Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya Bidang ilmu Teknik Elektro (Elektronika dan Teknik Teknik Elektro (Sistem Pengaturan) Kendali) Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis Implementasi Sistem Perancangan dan Simulasi Kendali Kecepatan Kontrol Slip Pada Electrical Putaran Motor DC Wheel Haul Truck berdasarkan berbasis AT89c51 Kontrol Traksi menggunakan Dosen Pembimbing 1. Dr. Ir. H. Rhiza S. Sadjad, M.S.E.E 2. Muhammad Anshar, S.T, M.Eng. Fuzzy-Adaptif 1. DR. Ir. Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendi Ak, MT
53 B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Perancangan dan Simulasi Kontrol Slip Pada Electrical Wheel Haul Truck berdasarkan Kontrol Traksi menggunakan Fuzzy-Adaptif Media Pembelajaran Model Sistem Dinamik Dengan Metode Transfer Fuction Menggunakan Matlab Pendanaan Jumlah Sumber (Rp.) Pribadi & ,- BPPS (S2) Pribadi C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No Tahun Judul Jumlah Sumber (Rp.) D. PengalamanPenulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir Judul Artikel Volume/Nomor/ Nama Jurnal Ilmiah Tahun 1 Metode Penentuan Jalur Tercepat pada Robot Line Volume 1, Nomor, 5, Desember 2011/ISSN Inspiration Follower Menggunakan /2011 Metode Blood Field 2 Media Pembelajaran Volume 6, Nomor 3, ILKOM Model Sistem Dinamik Desember 2014 /ISSN Dengan Metode /2012 Transfer Fuction Menggunakan Matlab
54 E. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Seminar Nasional Perancangan dan 15 Januari 2011, Teknik Elektro Simulasi Kontrol Universitas GajahMada Universitas Gajah Slip Pada Electrical (UGM), Yogyakarta Mada Wheel Haul Truck berdasarkan Kontrol Traksi menggunakan Fuzzy-Adaptif 2 Pelatihan Mikcrochip Perancangan Sistem Nopember 2014, Digital Berbasis Politeknik Negeri Ujung FPGA Pandang 3 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2015, Politeknik Negeri UjungPandang Pemodelan dan Simulasi Penalaan Parameter PID pada Analog Control System Menggunakan Metode Ziegler- Nichols 11 Juni 2015, Politeknik Negeri Ujung Pandang F. Pengalaman Penulisan buku dalam 5 tahun terakhir No Judul Buku Ajar Tahun Jumlah Halaman Penerbit 1 Sistem Pengaturan II Politeknik Negeri Ujung Pandang G. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 10 Tahun Terakhir No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya 5 tahun Terakhir Judul / Tema/Jenis Rekayasa Tempat Respon No Sosial Lainnya yang Telah Tahun Penerapan Masyarakat Diterapkan
55 I. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Peneliti Dosen Pemula.
56 A. Identitas Diri ANGGOTA PENELITI 1 Nama Lengkap Muhammad Ilyas Syarif,S.ST.,M.T. 2 Jenis Kelamin L 3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Bonto tene 05 Mei E- mail ilyasy.ifqi@gmail.com 8 Alamat Rumah 9 Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Jl. Malino Bontomanai No. 5 Kec. Bontomarannu Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar Nomor Telepon/Fax (0411) / (0411) Lulusan yang telah dihasilkan D3 = 20 orang 13. Mata Kuliah yang diampu B. Riwayat Pendidikan 1. Algoritma dan Pemrograman 2. Interfacing 3. Gambar Teknik 4. Bengkel Industri Konvensional D-4 S-2 Nama Perguruan Tinggi ITS ITS Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknik Elektro Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Nama Pembimbing/Promotor Expert diagnosa penyakit system awal Anang Cahyono dan Edy Satrianto Resource Aware Data Stream Clustering Dan Frequent Item Dengan Distance Vector Routing Pada Wireless Sensor Networks Supeno Djanali dan Ary Mazharuddin Shiddiqi
57 C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) Rancang Bangun Alat Ukur Uji RUTIN 5 Performansi Pengasutan Motor Induksi Berbasis Komputertufasa Berbasis Komputer Pembuatan Sistem Informasi Rapor Mahasiswa Jurusan Teknik ElektroBerbasis web RUTIN A Distance Vector Routing Mandiri Algorithm for Wireless Sensor Networks by Combining Resource-Aware Frameworks Performance Analysis of Mandiri Resource-Aware Framework Calssification, Clustering and Frequent Items in Wireless Sensor Networks Analisa Pengujian Material Isolasi Tegangan Tinggi Berbasis Plc Mandiri D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat IbM Peternak ayam di Maros Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) Penerapan Ipteks Dikti 50 1 E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Analysis Resource Aware Framework By Combining Sunspot And Imote2 Platform Wireless Sensor Networks Using Distance Vector Algorithm Volume/Nomor/Tahu n Volume 5/Nomor 2/ 2012 Nama Jurnal Jurnal JIKI UI
58 F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Ilmiah/Seminar tempat 1 Advanced Computer Science and Information System (ICACSIS) A Distance Vector Algorithm for Wireless Sensor Networks by combining Resource- Aware framework Desember 2011 G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit H. Perolehan HKI dalam 5 10 Tahun Terakhir No. Judul/ Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir No. udul/tema/jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat
59 J. Penghargaan Yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Peneliti Dosen Pemula. Makassar, 28 April 2015
60 Lampiran 2 Artikel Ilmiah
61
62
63
64
65
BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Proporsional Integral Derivative (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang
TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem
Lebih terperincipengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp
Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis
Lebih terperinciBAB VII METODE OPTIMASI PROSES
BAB VII METODE OPTIMASI PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Metode Optimasi Proses Pengendalian dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus:
Lebih terperinciSISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan
Lebih terperinciDesain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel
Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Poppy Dewi Lestari 1, Abdul Hadi 2 Jurusan Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau JL.HR Soebrantas km 15
Lebih terperinciSISTEM BOILER DENGAN SIMULASI PEMODELAN PID
SISTEM BOILER DENGAN SIMULASI PEMODELAN PID Wisnu Broto *), Ane Prasetyowati R. **) Prodi Elektro Fakultas Teknik Univ. Pancasila, Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta, 12640 Email: *) wisnu.agni@gmail.com
Lebih terperinciRESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC
RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH.,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dibahs mengenai pengujian control reheat desuperheater yang telah dimodelkan pada matlab sebagaimana yang telah dibahas pada bab III, aspek
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID
UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo, Purwanto, Rahmadwati. Abstrak Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember
IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG 38 714 Abstrac Satryo Budi Utomo, Universitas Jember Satryo.budiutomo@yahoo.com Pressure Process Control of Trainer studying
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB
Jurnal Teknika ISSN : 85-859 Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume No. Tahun PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB Affan Bachri ) Dosen Fakultas Teknik Prodi Elektro Universitas
Lebih terperinciSyahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID
Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir
Lebih terperinciPENGATURAN POSISI MOTOR SERVO DC DENGAN METODE P, PI, DAN PID
PENGATURAN POSISI MOTOR SERVO DC DENGAN METODE P, PI, DAN PID Nanang Budi Hartono, Kemalasari, Bambang Sumantri, Ardik Wijayanto Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan
Lebih terperinciPERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC
Perancangan Trainer PID Analog untuk Mengatur Kecepatan (Subchan Mauludin dan Andi Kurniawan) PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC M. Subchan Mauludin 1*, Andi Kurniawan
Lebih terperinciSIMULASI KONTROL PID UNTUK MENGATUR PUTARAN MOTOR AC
F.5 SIMULASI KONTROL PID UNTUK MENGATUR PUTARAN MOTOR AC M. Subchan Mauludin *, Rony Wijanarko, Nugroho Eko Budiyanto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI KENDALI MENGGUNAKAN SKEMA GAIN SCHEDULING UNTUK PENGENDALIAN SUHU CAIRAN PADA PLANT ELECTRIC WATER HEATER Ahmad Shafi Mukhaitir [1], Iwan Setiawan, S.T., M.T. [2],
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Metode Pengasapan Cold Smoking Ikan asap merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Terdapat dua jenis pengasapan yang dapat dilakukan pada bahan makanan yaitu hot smoking
Lebih terperinciPERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER
SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)
ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR) Indar Chaerah Gunadin Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Abstrak Perubahan daya reaktif yang disuplai ke beban
Lebih terperinciMAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda
MAKALAH Sistem Kendali Implementasi Sistim Navigasi Wall Following Mengguakan Kontrol PID Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda oleh : ALFON PRIMA 1101024005 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciSIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN
SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisa perancangan kontrol level deaerator yang telah dimodelkan dalam LabVIEW sebagaimana telah dibahas pada bab III. Dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Kendali Sistem kendali adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciSimulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos
Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos 1. TUJUAN PERCOBAAN Praktikan dapat menguasai pemodelan sistem, analisa sistem dan desain kontrol sistem dengan software simulasi Scilab dan Scicos.
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011
PERANCANGAN DAN PENALAAN PENGENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIF MENGGUNAKAN SIMULINK Hastuti 1 ABSTRACT This paper describes how to design and to adjust parameters of the PID Controller in order to
Lebih terperinciDESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)
DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) Oleh : Raga Sapdhie Wiyanto Nrp 2108 100 526 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bambang Sampurno,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB
ISSN : 1978-6603 PEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Ahmad Yani STT HARAPAN MEDAN E-mail : ahmad_yn9671@yahoo.com Abstrak Abstrak Pembelajaran sistem kontrol
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software maupun hardware yang digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN Muhammad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Jedidiah Wahana(13212141) Tanggal Percobaan: 12/03/16 EL3215 Praktikum Sistem Kendali Laboratorium Sistem Kendali dan
Lebih terperinciAplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater
Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 12 (1), 21, 27-32 Research Article Aplikasi Kendali Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR
Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR 2105100166 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Control system : keluaran (output) dari sistem sesuai dengan referensi yang diinginkan Non linear
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vii ABSTAKSI... ix DAFTAR ISI... x
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO Else Orlanda Merti Wijaya S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail : elsewijaya@mhs.unesa.ac.id
Lebih terperinciPERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU
PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU Heru Dibyo Laksono 1, Noris Fredi Yulianto 2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Andalas Email : heru_dl@ft.unand.ac.id
Lebih terperinciKendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi
Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi Ana Ningsih 1, Catherina Puspita 2 Program Studi Teknik Mekatronika, Politeknik ATMI Surakarta 1 ana_n@atmi.ac.id, 2 apriliacatarina@yahoo.com
Lebih terperinciPRAKTIKUM I PENGENDALI PID
PRAKTIKUM I PENGENDALI PID TUJUAN - Mahasiswa mampu mengenal Pengendali PID - Mahasiswa dapat memahami karakteristik Pengendali PID - Mahasiswa mampu menggunakan pengendali PID dalam pengendalian sistem
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3ø dengan Kontrol PID melalui Metode Field Oriented Control (FOC) ( Rectifier, Inverter, Sensor arus dan Sensor tegangan) Denny Septa Ferdiansyah 1, Gigih Prabowo 2,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGONTROL PID PADA MODEL FISIS ELEKTRONIK
Eksakta Vol.18 No.2 Oktober 2017 http://eksakta.ppj.unp.ac.id E-ISSN : 2549-7464 P-ISSN : 1411-3724 IMPLEMENTASI PENGONTROL PID PADA MODEL FISIS ELEKTRONIK Darmawan Hidayat 1, Eppstian Syah As ari 2, Nendi
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap
BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL 2.1 Pengenalan Sistem Kontrol Definisi dari sistem kontrol adalah, jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan
Lebih terperinciBAB III DINAMIKA PROSES
BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini
Lebih terperinciKontrol PID Pada Miniatur Plant Crane
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane E. Merry Sartika 1), Hardi Sumali 2) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen
Lebih terperinciPengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy
ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
SISTEM KENDALI ANALOG DAN DIGITAL Disusun Oleh: SELLA MARSELIA NIM. 061330310905 Dosen Mata Kuliah : Ir. Siswandi, M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
Lebih terperinciKata kunci : mikrokontroler atmega 8535, sistem pengaturan posisi motor dc, kontroler PID, II.DASAR TEORI
Pengaturan Posisi Cermin Datar Menggunakan Motor Dc dengan Metode Kontroler PID Untuk Pemanas Boiler Satya Permana Aryanto 1) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email:ari3_e47@elect-eng.its.ac.id
Lebih terperinciREZAN NURFADLI EDMUND NIM.
MEKATRONIKA Disusun oleh : REZAN NURFADLI EDMUND NIM. 125060200111075 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Respon berasal
Lebih terperinciDesain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve
Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY
Implementasi Microkontroller untuk Sistem Kendali Kecepatan (Kristiyono dkk.) IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY Roedy
Lebih terperinciperalatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,
1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik meningkat mengikuti perkembangan kehidupan manusia dan pertumbuhan di segala sektor industri yang mengarah ke modernisasi. Dalam sebagian besar industri, sekitar
Lebih terperinciKONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER
KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Erwin Susanto Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Bandung Email: ews@ittelkom.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software dan hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL
TE 091399 IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL Peter Chondro 2210100136 Dosen Pembimbing: Dr. M. Rivai, ST., MT. Suwito, ST., MT. Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Elektrik Hukum Kirchoff 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektrik baik dalam bentuk persamaan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID
PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN
PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas
Lebih terperinciALAT PENGONTROL SUHU LILIN MALAM PADA PROSES PEMBUATAN BATIK BERBASIS MIKROKONTROLER (SOFTWARE) SKRIPSI
ALAT PENGONTROL SUHU LILIN MALAM PADA PROSES PEMBUATAN BATIK BERBASIS MIKROKONTROLER (SOFTWARE) SKRIPSI Disusun Oleh : DWI VIOLITASARI 201010130311061 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciDISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU
DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU TUGAS PAPER ANALISA DISAIN SISTEM PENGATURAN Oleh: FAHMIZAL(2209 05 00) Teknik Sistem Pengaturan, Teknik Elektro ITS Surabaya Identifikasi plant Identifikasi
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
1 SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Adityan Ilmawan Putra, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang Siswojo.
Lebih terperinciLAPORAN SIMULASI SISTEM WATER LEVEL CONTROL DENGAN PID DAN SILO TO SILO DENGAN MENGGUNAKAN KONVEYER
LAPORAN SIMULASI SISTEM WATER LEVEL CONTROL DENGAN PID DAN SILO TO SILO DENGAN MENGGUNAKAN KONVEYER Dajukan sebagai tugas Final Mata Kuliah Teknik Kendali Proses Disusun oleh : M. Yusuf (D4 2 288) Ruli
Lebih terperinciPengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID
JURNAL INTAKE---- Vol. 5, Nomor 2, Oktober 2014 Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID Alamsyah Ahmad Teknik Elektro,
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR Oleh : Imil Hamda Imran NIM : 06175062 Pembimbing I : Ir.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh penyusun dalam melakukan penelitian skripsi ini antara lain: 1. Studi Pustaka, yaitu dengan cara mencari, menggali dan mengkaji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm
A512 Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm Danu Wisnu, Arif Wahjudi, dan Hendro Nurhadi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Institut
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Rancang Bangun Kontrol Logika Fuzzy-PID Pada Plant Pengendalian ph (Studi Kasus : Asam Lemah dan Basa Kuat) Oleh : Fista Rachma Danianta 24 08 100 068 Dosen Pembimbing Hendra Cordova ST, MT. JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciYONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.
IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF PADA SISTEM PENGERING GABAH OTOMATIS YONI WIDHI PRIHANA 2210100194 DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan
Lebih terperinciImplementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452
Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Moh. Hardiyanto 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia 2 Laboratory of
Lebih terperinciKesalahan Tunak (Steady state error) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 6
Kesalahan Tunak (Steady state error) Review Perancangan dan analisis sistem kontrol 1. Respons transien : orde 1 : konstanta waktu, rise time, setting time etc; orde 2: peak time, % overshoot etc 2. Stabilitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Perbandingan Unjuk Kerja Kontroller PID Metode Pertama Ziegler-Nichols dan CMAC (Cerrebellar Model Articulation Controller) pada Pengendalian Plant Suhu Deni Juharsyah 1, Iwan Setiawan,ST. MT. 2, Wahyudi,ST.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari sensor
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Topik Bahasan : Pengenalan Konsep-Konsep Dan Karakteristik Umum Sistem Kendali Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa Dapat Mendesign Dan Membangun Diagram Blok Sistem Kendali Secara Umum. Jumlah : 1 (satu)
Lebih terperinciPERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID
Oleh: Mahsun Abdi / 2209106105 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Ir. Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie, MT. Tugas Akhir PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEKANAN DAN FLOW UNTUK KEBUTUHAN REFUELING SYSTEM PADA DPPU JUANDA SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEKANAN DAN FLOW UNTUK KEBUTUHAN REFUELING SYSTEM PADA DPPU JUANDA SURABAYA Oleh : ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember Arya Dwi Prayoga 2408100097 Pembimbing : Fitri
Lebih terperinciPENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha
PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA Hendrik Albert Schweidzer Timisela Jl. Babakan Jeruk Gg. Barokah No. 25, 40164, 081322194212 Email: has_timisela@linuxmail.org Jurusan
Lebih terperinciBAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL
BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL Pada Bab ini akan dilakukan simulasi model matematis yang didapat di dari Bab sebelumnya. Simulasi akan dilakukan pada model CSTR yang lengkap dan model CSTR
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME
PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi umat manusia. Tanpa energi listrik manusia akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.
Lebih terperinciFUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC
FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik
Lebih terperinciKendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].
Lebih terperinciPERBAIKAN KARAKTERISTIK KONTROLLER TEMPERATUR PADA MODEL BOILER
PERBAIKAN KARAKTERISTIK KONTROLLER TEMPERATUR PADA MODEL BOILER Dwiana Hendrawati, Suwarti Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH., Tembalang, Semarang E-mail : d_hendrawati@yahoo.com
Lebih terperinci3.5.1 Komponen jaringan syaraf Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Simulink MATLAB Mikrokontroler...
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN TESIS... i PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix INSTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN SISTEM
SISTEM PENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR PADA MESIN PEMUTAR GERABAH MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DEFERENSIAL (PID) BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh: Pribadhi Hidayat Sastro. NIM 8163373 Jurusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)
Makalah Seminar Tugas Akhir RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE) Heru Triwibowo [1], Iwan Setiawan [2], Budi Setiyono
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Choiruzzad Fahri NIM.
RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI SUHU PADA SANGKAR NYAMUK MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32A UNTUK PENGAMATAN SIKLUS HIDUP NYAMUK LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB 4 SIMULASI DAN ANALISA
6 BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA Pada bab ini akan dilakukan simulasi pembangkit dalam hal ini adalah sebuah model pembangkit pada gambar. yang menghasilkan gambar kurva terlihat pada gambar.4. Dan seperti
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE PADA SISTEM REAL TIME UNTUK MEMPELAJARI TANGGAPAN TRANSIEN
PENERAPAN ALGORITMA KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE PADA SISTEM REAL TIME UNTUK MEMPELAJARI TANGGAPAN TRANSIEN Isnan Nur Rifai 1, Panji Saka Gilab Asa 2 Diploma Elektronika Dan Instrumentasi Sekolah
Lebih terperinciyang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting
61 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem pengendali kenaikan suhu udara dengan kendali PID menggunakan PLC LG MASTER-K120S dan modul ekspansi PLC
Lebih terperinciKontrol Kecepatan Motor Induksi Menggunakan Metode PID-Fuzzy
Kontrol Kecepatan Motor Induksi Menggunakan Metode PID-Fuzzy Tianur -1 #1, Dedid Cahya Happiyanto -2 #2, Agus Indra Gunawan -3 #3, Rusminto Tjatur Widodo -4 #4 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER Oleh : AMRI AKBAR WICAKSONO (2406 100 002) Pembimbing: IBU RONNY DWI NORIYATI & BAPAK TOTOK SOEHARTANTO
Lebih terperinciSedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :
4.2 Self Tuning PID Controller Untuk lebih memaksimalkan fungsi controller maka perlu dilakukan tuning lebih lanjut terhadap parameter PID pada controller yaitu pada nilai PB, Ti, dan Td. Seperti terlihat
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON
ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON Indra Adi Permana 1, I Nengah Suweden 2, Wayan Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciController. Fatchul Arifin
PID Controller Fatchul Arifin (fatchul@uny.ac.id) PID Controller merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan yang lain seperti
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang pemodelan perancangan sistem, hal ini dilakukan untuk menunjukkan data dan literatur dari rancangan yang akan diteliti. Selain itu, perancangan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E113601 / Semester 5/ Sistem KENDALI Revisi ke : Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Jml Jam kuliah dalam seminggu
Lebih terperinciKampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya
1. JUDUL PROYEK AKHIR Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Kontrol Kecepatan Motor DC Secara Nirkabel Untuk Jarak Jauh. 2. ABSTRAK Untuk menunjang teori yang telah dipelajari, praktikum menjadi suatu bagian
Lebih terperinci