BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo adalah ibu kota Provinsi Gorontalo. Kota ini memiliki luas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo adalah ibu kota Provinsi Gorontalo. Kota ini memiliki luas"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Letak Geografis Kota Gorontalo Kota Gorontalo adalah ibu kota Provinsi Gorontalo. Kota ini memiliki luas wilayah 64,79 km², 0,55% dari luas Provinsi Gorontalo. Secara geografis, Kota Gorontalo terletak antara LU dan BT. Daerah ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango di sebelah utara, kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango di sebelah timur, Teluk Tomini di sebelah selatan, serta kecamatan Telaga dan Batudaa Kabupaten Gorontalo disebelah barat. Kota ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian m di atas permukaan laut dengan curah hujan rata rata 129 mm per bulan dan suhu rata-rata 26,5 C. Wilayah ini menempati satu lembang yang sangat luas yang membentang hingga di wilayah Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo. Wilayah pinggiran pantainya berupa perbukitan yang tersusun dari batuan Karst termasuk yang berbatasan dengan pantai yang berada di Teluk Tomini. Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan

2 masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli- Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara). Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B. Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow. Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaankerajaan yang diatur menurut hukum adat ketatanegaraan Gorontalo. Kerajaankerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a". Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :

3 Pohala'a Gorontalo Pohala'a Limboto Pohala'a Suwawa Pohala'a Boalemo Pohala'a Atinggola Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia. Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah "Adat bersendikan Syara' dan Syara' bersendikan Kitabullah". Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal. Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain : Berasal dari "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo. Berasal dari "Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang. Berasal dari "Hulontalangi" yang artinya lebih mulia. Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus. Berasal dari "Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu. Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung. Berasal dari "Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan

4 dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu : Onder Afdeling Kwandang Onder Afdeling Boalemo Onder Afdeling Gorontalo Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu : Distrik Kwandang Distrik Limboto Distrik Bone Distrik Gorontalo Distrik Boalemo Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu : Afdeling Gorontalo Afdeling Boalemo Afdeling Buol Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak

5 kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan. Pada dasarnya masyarakat Gorontalo mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Indikatornya dapat dibuktikan yaitu pada saat "Hari Kemerdekaan Gorontalo" yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia. Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur. Kota Gorontalo lahir pada hari Kamis, 18 Maret 1728 M atau bertepatan dengan Kamis, 06 Syakban 1140 Hijriah. Tepat tanggal 16 Februari 2001 Kota Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Gorontalo (UU Nomor 38 Tahun 2000 Pasal 7). Sebelum terbentuknya Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap

6 dipakai hingga pada tahun Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang. Gorontalo dikenal sebagai salah kota perdagangan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan Islam di Indonesia Timur. Sejak dulu Gorontalo dikenal sebagai Kota Serambi Madinah. Hal itu disebabkan pada waktu dahulu Pemerintahan Kerajaan Gorontalo telah menerapkan syariat Islam sebagai dasar pelaksanaan hukum, baik dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, maupun pengadilan. Hal ini dapat dilihat dari filosofi budaya Gorontalo yang Islami berbunyi, "Adat bersendikan syarak; dan syarak bersendikan Kitabullah (Al- Quran)." Syarak adalah hukum yang berdasarkan syariat Islam. Karena itu, Gorontalo ditetapkan sebagai salah satu dari 19 daerah hukum adat di Indonesia. Raja pertama di Kerajaan Gorontalo yang memeluk agama Islam adalah Sultan Amai, yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama perguruan tinggi Islam di Provinsi Gorontalo, STAIN Sultan Amai. Gorontalo juga dikenal sebuah salah satu dari empat kota utama di Sulawesi, yaitu (1) Makassar, (2) Manado, (3) Gorontalo, dan (4) Parepare. Dalam catatan sejarah Hulontalo sebagai singkatan dari Hulontalangi yang selanjutnya disebut Gorontalo. Pendiri Kota Gorontalo adalah Sultan Botutihe yang telah berhasil melaksanakan tugas-tugas pemerintahan atas dasar Ketuhanan dan prinsip-prinsip masyarakat.

7 Walaupun Gorontalo telah ada dan terbentuk sejak tahun 1728 (sekitar 3 abad yang lalu), namun sebagai daerah otonom Kota Gorontalo secara resmi terbentuk pada tanggal 20 Mei 1960 sebagai pelaksanaan UU No. 29/1959 tentang pembentukan Dati II di Sulawesi. Wilayah hukum Kotapraja Gorontalo dibagi 3 kecamatan berdasarkan UU No. 29/1959 tersebut dan melalui Keputusan Kepala Daerah Sulawesi Utara No. 102 tanggal 4 Maret 1960 ditetapkan 39 kampung yang masih termasuk dalam wilayah Kotapraja Gorontalo yang terbagi atas 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Selatan, Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Kota Utara. Sebutan Kotapraja sesuai dengan istilah yang digunakan dalam UU No. 18/1965 tentang Pemerintahan Daerah yang diganti dengan UU No. 5/1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah yang menggantikan istilah Kotapraja menjadi Kotamadya dan saat ini disebut Kota. Kota Gorontalo sejak dulu dikenal sebagai pusat perdagangan, pelayanan jasa lainnya, pendidikan dan pusat pengembangan kebudayaan Islam di Indonesia Timur. Sejak dulu Gorontalo dikenal sebagai Kota Serambi Madinah. Gorontalo juga dikenal sebagai salah satu kota tua dan empat kota utama di Sulawesi, yaitu Makassar, Manado, Gorontalo, dan Parepare. Kota Gorontalo lahir pada hari Kamis, 18 Maret 1728 M atau bertepatan dengan Kamis, 06 Syakban 1140 Hijriah. Walaupun Gorontalo telah ada dan terbentuk sejak tahun, namun sebagai daerah otonom Kota Gorontalo secara resmi terbentuk pada tanggal 20 Mei 1960 sebagai pelaksanaan UU No. 29/1959 tentang pembentukan Dati II di Provinsi Sulawesi Utara sebagai sebuah Kotapraja.

8 Wilayah hukum Kotapraja Gorontalo dibagi 3 kecamatan berdasarkan UU No. 29/1959 tersebut dan melalui Keputusan Kepala Daerah Sulawesi Utara No.102 tanggal 4 Maret 1960 ditetapkan 39 kampung yang masih termasuk dalam wilayah Kotapraja Gorontalo yang terbagi atas 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Selatan, Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Kota Utara. Pada tahun 1965, Nama Kotapraja Gorontalo ini disesuaikan dengan istilah yang digunakan dalam UU No.18/1965 tentang Pemerintahan Daerah yang diganti dengan UU No.5/1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah yang menggantikan istilah Kotapraja menjadi Kotamadya, sehingga kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo dan digunakan hingga tahun Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang. Tepat tanggal 16 Februari 2001 Kota Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Gorontalo. Sejak terbentuknya Provinsi Gorontalo, pada tahun 2003 terjadi pemekaran wilayah kecamatan di Kota Gorontalo sehingga bertambah menjadi 6 kecamatan yang sebelumnya memiliki 3 kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Kota Selatan 2. Kecamatan Kota Utara 3. Kecamatan Kota Barat 4. Kecamatan Kota Timur 5. Kecamatan Kota Tengah

9 6. Kecamatan Dungingi Lalu terjadi pemekaran wilayah lagi pada Maret 2011 menjadi 9 kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Kota Selatan 2. Kecamatan Kota Utara 3. Kecamatan Kota Barat 4. Kecamatan Kota Timur 5. Kecamatan Kota Tengah 6. Kecamatan Dungingi 7. Kecamatan Dumbo Raya 8. Kecamatan Hulonthalangi 9. Kecamatan Sipatana Kesembilan kecamatan tersebut terdiri atas 50 kelurahan, 459 RW dan RT. Penduduk Kota Gorontalo pada tahun 2010 adalah jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk jiwa/km². 9 kecamatan dan 50 kelurahan yang merupakan wilayah hokum Kota Gorontalo adalah sebagai berikut : 1. Kota Selatan, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Biawao; (2) Biawu; (3) Limba B; (4) Limba U I ; dan (5) Limba U II. 2. Kota Utara, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Dembe II; (2) Dembe Jaya; (3) Dulomo; (4) Dulomo Selatan; (5) Wongkaditi; dan (6) Wongkaditi Barat. 3. Kota Barat, terdiri atas 7 kelurahan, yaitu: (1) Buladu; (2) Buliide; (3) Dembe I; (4) Lekobalo; (5) Molosipat W; (6) Pilolodaa; dan (7) Tenilo.

10 4. Kota Timur, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Heledulaa; (2) Heledulaa Selatan; (3) Ipilo; (4) Moodu; (5) Padebuolo; dan (6) Tamalate. 5. Kota Tengah, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Dulalowo; (2) Dulalowo Timur; (3) Liluwo; (4) Paguyaman; (5) Pulubala; dan (6) Wumialo. 6. Dungingi, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Huangobotu; (2) Libuo; (3) Tomulabutao; (4) Tomulabutao Selatan; dan (5) Tuladenggi. 7. Dumbo Raya, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Botu; (2) Bugis; (3) Leato Selatan; (4) Leato Utara; dan (5) Talumolo. 8. Hulonthalangi, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Donggala; (2) Pohe; (3) Siendeng; (4) Tanjung Kramat; dan (5) Tenda. 9. Sipatana, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Bulotadaa; (2) Bulotadaa Timur; (3) Molosipat U; (4) Tanggikiki; dan (5) Tapa. Tabel 1. Jumlah Kecamatan Di Kota Gorontalo No Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan 1 Kota Utara 6 2 Kota Selatan 5 3 Kota Barat 7 4 Kota Timur 6 5 Dungingi 5 6 Kota Tengah 6 7 Dumbo Raya 5 8 Sipatana 5 9 Hulonthalangi 5 Total 50

11 Sumber: Bps Gorontalo Daftar Walikota Sejak terbentuknya Kota Gorontalo hingga saat ini telah dipimpin oleh 9 orang Walikota yang masing masing adalah sebagai berikut : Tabel. 2. Daftar Wali Kota Gorontalo 1. A.T.J.E Slamet Tahun Taki Niode Tahun Letkol. Drs. Jusuf Bilondatu Tahun Drs. H.A. Nusi Tahun A.H Nadjamudin Tahun Ir.H. Jusuf Dalie Tahun Drs. Achmad Arbie Tahun Dr.H. Medi Botutihe Tahun H. Adhan Dambea, S.Sos Tahun 2008 sekarang (2013) Demografi Kota Gorontalo Jumlah penduduk Kota Gorontalo setiap tahun mengalami perubahan, dari tahun 2004 sejumlah jiwa dengan luas wilayah sebesar Km 2 sehingga kepadatan penduduk menjadi jiwa/km 2. Pada tahun 2005 berjumlah jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar jiwa/km 2. Pada tahun 2006 jumlah penduduk berjumlah dengan kepadatan penduduk sebesar jiwa/km 2. Pada tahun 2007 jumlah penduduk di Kota Gorontalo sebesar jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa/km 2. 1 Kota Gorntalo dalam angka 2012

12 Sedangkan pada tahun 2008 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai jiwa/km 2. Untuk tahun 2009 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai jiwa/km 2, tahun 2010 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai jiwa/km 2. dan untuk tahun 2011 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai jiwa/km 2. (Sumber,BPS Gorontalo.Kota Gorontalo dalam angka 2012 Daerah ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango di sebelah utara, kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango di sebalah timur, Teluk Tomini di sebelah selatan, kecamatan Telaga dan Batudaa Kabupaten gorontalo disebelah barat. Kota Gorontalo sejak dulu dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayanan jasa lainnya bagi Gorontalo dan sekitarnya, gorontolo merupakan kota tua di Sulawesi sama dengan Makasar. Keunggulan posisinya sangat menguntungkan kota Gorontalo yakni di poros pertumbuhan ekonomi antara dua kawasan ekonomi terpadu Batui (Sulawesi Tengah) dan Manado-Bitung (Sulut). Letaknya yang strategis ini sebagai daerah transit seluruh komoditas dari dan kedua Kapet tersebut. Fungsi dan peranan pelabuhan lautnya menjadi sangat vital dalam kerangka perdagangan di Teluk Tomini, sehingga kota gorontalo berperan sebagai pintu arus barang dan orang di kawasan barat Sulawesi utara, termasuk Teluk Tomini dan sekitarnya. Komoditas yang banyak dikirim lewat Pelabuhan, baik untuk perdagangan regional maupun ekspor untuk mancanegara antara lain jagung, rotan, hasil laut

13 dan damar. Komoditas itu berasal dari daerah penghasil beragam hasil hutan dan pertanian seperti Kabupaten Gorontalo dan kabupaten Boalemo. Ramainya kegiatan bongkar muat mengindikasikan betapa pelabuhan ini menjadi tulang punggung laulintas barang masuk dan keluar Gorontalo maupun antar Provinsi di Sulawesi. Tingginya mobilitas arus barang menjadikan sektor perdagangan mendominasi kegiatan ekonomi Gorontalo. Di Kota Gorontalo sendiri yang menjadi produk unggulan berupa rotan polis dan kursi rotan. Komoditas ini terutama di ekspor ke Amerika serikat, komoditas lainnya yaitu produk yang menadi nilai identitas daerah ini yakni sulaman Kerawang. Pemasaran hasil produk kerajinan sulaman telah memenuhi permintaan pasar lokal, regional bahkan sampai Pulau Jawa. Kota Gorontalo memang kurang memiliki sumber daya alam. Walau terletak di daerah pesisir, namun sektor perikana belum tergarap maksimal. Untuk terus memajukan perekonomiannnya, beberapa sarana dan prasrana pendukung perlu dibenahi terutama pelabuhan laut yang telah menjadi sarana vital kegiatan perekonomian kota Gorontalo Rekam Jejak Punk Di Gorontalo Tidak banyak data dan informasi yang terdokumentasi tentang masuknya punk di Indonesia apa lagi di Gorontalo. Secara general masuknya punk di Indonesia ditandai dengan masuknya musik Punk Rock pada tahun 1990-an 2 yang 2 Tidak banyak data pasti tentang tahun berapa musik punk masuk di Indonesia, dalam Living the Punk Lifestyle in Jakarta oleh Jeremy Wallach tahun 2008 di paparkan bahwa musik punk mengawali masuknya komunitas punk di Indonesia sejak tahun 1990-an. Pada pertengahan tahun 1990-an, dengan masuknya band musik seperti Green Day, Rancid, dan the Offspring, anak muda Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Denpasar mulai membuat jejaring komunitas punk. Bahkan dalam penelitiannya, Jeremy Wallach (2008) menyebutkan bahwa

14 tidak begitu saja diikuti dengan komunitas punk sendiri. Punk di Indonesia pada awalnya hanyalah sebuah komunitas kecil yang tidak terang-terangan menunjukkan gaya hidup Punk. Kemudian anak-anak muda mulai meniru gaya berpakaian dan mulai memahami ideologi dan akhirnya menjadikan Punk sebagai gaya hidupnya. Banyak pendapat, termasuk saya pribadi sebagai peneliti, bahkan para punkers sendiri, bahwa kehadiran punk di Indonesia bukan karena gejolak sebagaimana awal kemunculannya di daerah asalnya di Inggris ataupun di Amerika 3. Subkultur punk dan variannya dikenal pertama kali di Indonesia sebagai sebuah bentuk musikal dan fasion statement tidak terkecuali di Gorontalo. Masuknya punk di Gorontalo tidak bisa dilepaskan dari influes komunitas punk di Manado sebagai ibu kota provinsi saat itu, sehingga dapat dikatakan bahwa punk di Gorontalo berasal dari Manado. Torang dulu jaga iko party punk di Manado, nanti so lama-lama baru torang beking komunitas punk di Gorontalo, 4 jawab OI. Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan punk di Gorontalo dapat dikelompokan kedalam 3 periode, dimana terdapat beberapa penanda perbedaan pada 3 periode tersebut yaitu jumlah, aktivitas dan perkembangan. Pembagian secara periodikal ini dimaksudkan agar mempermudah merunut sejarah dan perkembangan punk di Gorontalo. 3 4 punk di Indonesia gerakan punk terbesar di Asia Tenggara, dan salah satu yang terbesar di Dunia. Lihat Jeremy Wallach (2008) Living the Punk Lifestyle in Jakarta Terj: Kami dulu sering ikut party punk di Manado, setelah lama-kelamaan baru kami membentuk komunitas punk di Gorontalo

15 1. Periode Punk mulai masuk di gorontalo pada awal tahun 2000-an yang merupakan hasil influens dari punk manado. Dengan mengikuti kegiatan party 5 di Manado, beberapa anak muda Gorontalo, mulai tertarik dengan musik punk rok dan menginspirasi mereka untuk menjadi punkers, walau tidak mengerti asal-usul dan idiologi punk itu sendiri. Pada awal kemunculannya punk di gorontalo hanya berjumlah sekitar 6-9 orang, dan terbatas pada mereka yang tergabung dalam grup band punk, yang semuanya adalah mahasiswa 6. Gambar 1. Wawancara dengan Informan kunci (lokasi: Depan RM.Mie Ayam Jakarta) (Sumber Foto: Dokumentasi Sakti) 5 6 Party atau Gigs merupakan acara musik punk, dimana kegiatan ini merupakan wadah ekspresi para punkers dalam bentuk life performance band, lapak buku dan zine-zine punk serta wadah diskusi internal di kalangan punkers Mengingat pada waktu itu, hanya mahasiswa yang memilik akses terhadap internet dan kegiatan bermusik (Hasil wawancara dengan informan kunci)

16 Pada awal perkembangannya, punkers di Gorontalo tidak terlalu menampakkan penampilan punk dengan tampilan berbagai macam asesoris. Secara penampilan para punkers gorontalo pada waktu itu tidak dapat dibedakan dengan para penganut musik rok lainnya 7. Para punkers gorontalo melakukan berbagai macam aktifitas, seperti nogkrong yang diisi dengan pecakapan tentang m punk, mengikuti party, dan mengamen 8. Tahun 2000-an beberapa anak punk Gorontalo membentuk band dengan nama ITENEPS yang beraliran punk rock dan bisa di bilang band punk pertama di Gorontalo. Bundaran HI (Hulonthalo Indah) Menjadi saksi Bisu yang merekam jejak awal komunitas ini masuk di Gorontalo. HI menjadi sentral pertemuan para punkers, setiap malamnya sekitar bundaran HI dipenuhi oleh komunitas ini. Rumah makan sekitaran jalan panjaitan, taman kota, dan di depan pintu gerbang Universitas Negeri Gorontalo merupakan tempat tongkrongan yang menorehkan catatan perjalanan punk Gorontalo dalam kertas kenangan yang hanya terbingkai dalam setiap memori penganutnya. Punk Gorontalo bahkan juga melakukan aktifitas sosial seperti membersikan sepanjang jalan panjaitan walau hanya memungut sampah yang berserakan di sepanjang jalan itu. Secara kolektif Punk Gorontalo waktu itu juga mengumpulkan beras yang disumbangangkan disalah satu panti asuhan di kelurahan Ipilo. 7 8 Para punkers saat itu hanya menggunakan pakaian hitam-hitam dengan gambar band-band punk rock yang tenar saat itu seperti ranchid, green day dan sex pistols. (Hasil wawancara dengan informan kunci.) Hasil wawancara dengan informan kunci.

17 Itu baras torang kumpulkan dari anak-anak punk dan siapa saja yang suka basumbang, torang masih bisa berbagi meski dalam kekurangan 9, tutur Oi Gambar 2. Punk Dalam Media Lokal Gorontalo (Gorontalo post) (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi Aa & At) Gambar di atas adalah bukti keberadaan punk di tahun 2000-an, tampilan punk yang tidak biasa mampu menarik lampu sorot media pers Gorontalo, media menembak kelompok anak muda ini. Liputan media menangkap dan menyebarluaskan subkultur punk Gorontalo sebagai peristiwa- peristiwa yang pantas mendapat perhatian meski tanpa sadar di eksploitasi demi tujuan pemasaran. 2. Periode Pada tahun 2003 punk Gorontalo tak lagi menampakkan diri dan aktifitasnya. Sekitaran bundaran HI yang biasanya jadi tempat tongrongan punk Gorontalo kala itu juga menjadi sepi, tak ada pemandangan sekelompok pemuda dengan pakaian hitam dan tak terdengar lagi suara gaduh dan nyanyian yang 9 Terj: Beras tersebut kami kumpulkan dari anak-anak punk dan siapa saja yang suka menyumbang, kami masih bisa berbagi meski dalam kekurangan

18 kadang tak jelas di telinga apa yang sedang dinyayikan. Menurut OI salah sesorang informan kunci, tak ada yang tahu jelas penyebab punk tak terlihat lagi saat itu, tapi OI memperjelas bahwa tidak ada masalah dalam internal punk saat itu, hanya menghilang begitu saja. 3. Periode 2006 sekarang Awal 2006 Punk kembali terlihat dengan jumlah yang lebih dari sebelumnya, bahkan punk di tahun 2006 lebih memperlihatkan diri dengan pemampilan yang tidak biasa dari sebelumnya, memakai sepatu boots, potongan rambut mohowak yang berwarna, pakaian yang jelas tak biasa. Punk Gorontalo di tahun 2006 hingga tahun 2011 mudah di temui di sekitaran kampus Universitas Negeri Gorontalo karena tidak sedikit dari mereka yang berstatus sebagai mahasiswa saat itu, juga tidak lepas dari kampus yang dijadikan tempat nongkrong anak punk selain bundaran HI. Selain ITENEPS punk Gorontalo juga mulai membentuk berbagai macam band menciptakan berbagai macam lagu yang bernada protes terhadap pemerintah dan negara hingga lagu yang bernada romantisme. (Sumber: wawancara dengan OI). Pada Tahun 2008, 2009,dan 2010 punkers Gorontalo secara berturut- turut memperingati hari buruh dengan melakukan aksi solidaritas untuk kaum buruh di depan gerbang kampus Universitas Negeri Gorontalo hingga bundaran HI, menuntut kesejatraan buruh, melakukan pengalangan dana untuk para korban gempa, juga membagikan paket buka puasa di sekitaran bundaran HI walau paket seadanya.

19 Gambar 2. Aksi Punk Gorontalo Mendukung Gerakan Buruh. (Sumber Foto: dokumentasi pribadi/aan) Gambar 2 adalah aksi para punkers Gorontalo dalam mendukung aksi gerakan buruh di tahun 2010, bukti bahwa punk memang sebuah subkultur pelawanan. Kapitalisme adalah sasaran perlawanan, paham atau tidak tentang sebuah perlawanan, lepas dari itu para punkers Gorontalo menunjukan eksistensinya dengan aksi ini. torang beken aksi ini memperingati hari buruh, tapi tahun lalu dengan tahun ini torang so tidak turun aksi lagi, taman- taman lain mungkin masih sibuk, sebenarrnya suka skali torang mo turun aksi lagi 10 tutur Aa. Jumlah punk gorontalo saat ini berjumlah sekitar 30 orang tapi tidak semua dapat dengan mudah ditemui, hanya ada beberapa orang yang tetap setia dengan tongkrongan, alasanya pun beragam. A yang mulai nongkrong sejak tahun 10 Terj: Kami melakukan aksi ini untuk memperingati hari buruh, tapi tahun lalu dan tahun ini kami tidak lagi turun aksi, teman-teman yang lain mungkin masih sibuk, sebenarnya kami suka sekali mau turun aksi lagi

20 2006 dan AA, sejak 2008 adalah 2 orang punkers yang tidak pernah absen dari tongkrongan. Alasannya di tongkrongan mereka mendapatkan kebersamaan, susah dan senang mereka nikmati bersama tidak pandang siapa dan dari mana mereka berasal, latar belakang yang seperti apa bagi mereka punk menjunjung tinggi kebersamaan yang terpenting tidak ada hirarki dalam komunitas punk. Jumlah punk gorontalo tidak pasti, mar boleh 30 orang skarang, tapi tidak samua torang mangarti apa sebenarnya punk, ada juga yang Cuma iko-iko nongkrong, nanti mo ta kumpul kalau ada party, itupun tidak samua cuma yang suka iko, dengan tidak sibuk, soalnya torang banyak juga yang kerja kalau siang 11 jelas A. Walau demikian punk Gorontalo tetap menjaga solidaritas agar terhindar dari konflik, meski beberapa kali juga tidak bisa menghindari konflik di internal mereka yang pada akhirnya masih tetap bisa di atasi. Periodisasi sejarah dan perkembangan punk di Gorontalo dapat di lihat dalam tabel berikut. Tabel. 3. Penanda Periodisasi Punk Di Gorontalo No Periode Jumlah Aktivitas Perkembangan orang Nongkrong Mengikuti party di Manado Pengetahun Punk masih sebatas musik Belum menggunakan asesoris punk Melakukan aktivitas sosial (bersih-bersih sekitar tongkrongan Masih seputaran dan membagikan mahasiswa sumbangan) 11 Terj: jumlah punk Gorontalo tidak pasti, tapi sekarang sekitar 30 orang, tapi tidak semua kami mengerti apa sebenarnya punk, ada juga yang hanya ikut-ikutan nongrkong, nanti terkumpul semua kalau ada party. Itupun tidak semua, hanya yang ingin ikut dan tidak sibuk, soalnya banyak dari kita yang kerja kalau siang.

21 Aktivitas punk secara kolektif ataupun individu tidak lagi terlihat 2006 Kurang Sekarang lebih 30 (2013) orang Nongkrong Party di berbagai kota (manado, palu ) Street ke berbagai kota, (manodo, palu, makassar) Melakukan aksi peduli buruh (may day 2008,2009,2010, 2011) Mengamen Manggung di cafe dan festifal band Gorontalo Membuat party punk Perkembangan punk dalam periode inib tidak juga terlihat Mulai telihat beberap individu yang menggunakan asesoris dan simbol punk dalam kehidupan seharihari, sementara yang lain memilih menggunakannya di waktu waktu tertentu Lebih banyak menciptaka band dan lagu punk sendiri Terdiri dari berbagai macam elemen, di mulai dari anak sekolah, mahasiswa, para pekerja dan juga ibu rumah tangga 4.3. Gaya Hidup Gaya hidup menimbulkan suatu bentuk kebudayaan sendiri yang berbeda dengan masyarakat umum. Perbedaan ini menjadikan Punk sebuah subkultur dalam masyarakat. Dengan gaya hidup, cara berpakaian, aliran musik, ideologi dan berbagai hal lainnya yang berbeda dari masyarakat umum semakin menguatkan eksistensi subkultur Punk dalam Masyarakat. Gaya berpakaiannya yang sangat khas menjadi suatu ciri tersendiri dari budaya Punk. Dengan menggunakan apa saja yang ingin digunakan dalam berpakaian bahkan yang tidak lazim seperti penggunaan rantai, peniti, dan barang-barang lainnya yang bagi masyarakat umum tidak lazim digunakan dalam berpakaian. Penggunaan make up

22 oleh pria dan berbagai hal lain dalam berpenampilan menjadikan budaya Punk benar-benar ingin berbeda dari masyarakat umum yang merupakan masyarakat pemuja kemapanan. Pertama kali saat melihat mereka, apa yang terlintas di pikiran kita? Aneh. Menakutkan. Liar. Mengganggu kenyamanan. Mungkin juga biang keonaran. Dan masih banyak lagi berbagai persepsi negatif sering kita tujukan kepada mereka.. Apakah persepsi negatif yang kita tujukan kepada mereka adalah salah, tidak sepenuhnya demikian, kita mungkin hanya terlalu cepat untuk memberikan penilaian kepada mereka. Namun bagaimana pun budaya mempengaruhi persepsi kita atas segala sesuatu, sedangkan apa yang ditunjukan oleh para punker itu kepada kita memang tidak lazim atau berbeda. Itulah sebabnya wajar apabila kita memiliki persepsi negatif. Disisi lain, persepsi tentang bagaimana menjadi punk itu sendiri juga sering disalahpahami oleh sebagian generasi muda yang menyebut dirinya punker. Sebagian pemuda itu berpendapat dengan berpakaian ala punk, ditemani nyanyian Johny Rotten (Sex Pistols) setiap akan tidur, dan setiap pagi dibangunkan oleh musiknya Exploited, lalu muncul di jalan dengan dandanan rambut mohawk, jaket penuh berbagai macam model pin, celana jeans penuh tambalan dan sepatu boot usang yang setia menemani, ditindik, ditato, maka mereka sudah berhak di sebut punker. Sebagian pemuda ini mengartikan punk sebagai hidup bebas tanpa aturan. Pemahaman tidak tepat dan setengah-setengah inilah yang mengakibatkan banyak dari mereka kemudian melakukan tindakan yang jauh dari gaya hidup punk yang sebenarnya.

23 Masyarakat yang awam mengenai punk kemudian menarik kesimpulan bahwa punk adalah segerombolan pemuda yang berperilaku negatif. Dandanan mereka yang dianggap nyeleneh itu bagi sebagian besar masyarakat dianggap menyimpang, dicela, bahkan diperlakukan sekali waktu sebagai segerombol badut jalanan, perusuh, yang mengganggu keindahan kota dan lain kali sebagai ancaman bagi ketentraman dan ketertiban umum, kriminal kelas rendah, pemabuk berbahaya. Apalagi dengan musik hingar bingar dengan lirik yang berisi kritikan kasar, kecaman, dan perlawanan semakin menyempurnakan miringnya persepsi masyarakat tentang punk. Bahkan ada pula yang menganggap punk hanya sekedar aliran musik keras. Padahal apabila kita mau mengupas lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan punk, itu semua bukanlah cerminan dari punk sebenarnya. Dengan kata lain kita dan sebagian mereka yang menyebut dirinya punker hanya melihat kulit luarnya saja. Memang juga banyak para punker yang benar-benar menerapkan sejatinya punk, namun stigma yang terbentuk dari apa yang ditunjukan oleh sebagian pemuda yang mengaku sebagai punker namun tidak memahami arti sebenarnya punk di masyarakat telah membuat stereotip, yaitu penyamarataan atas sekelompok orang dengan mengabaikan ciri-ciri mereka yang individual. Permasalahan di sini adalah komunikasi yang tidak efektif karena persepsi yang tidak akurat antara para punker dengan masyarakat. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realita disekelilingnya, ditentukan oleh nilainilai sosial di mana seseorang itu berada. Itulah kenapa perbedaan yang ditunjukan oleh para punker itu dianggap menyimpang, selanjutnya dengan

24 mudah dinilai negatif oleh masyarakat, karena kita memang memiliki kecenderungan untuk bersikap etnosentris, yaitu menggunakan cara pandang budaya kita sendiri untuk melihat atau memaknai segala sesuatu. Gaya punk adalah mode pemaknaan yang terdislokasi, sadar diri dan ironis. Gaya tersebut mereprduksi keseluruhan sejarah perajutan budaya anak muda kelas pekerja pasca perang dalam bentuk yang terpotong menggaungkan elemen yang semula berasal dari zaman yang berbeda, gaya punk mengandung refleksi-refleksi terdistorsi semua subkultur pasca perang. 12 Gambar 3. Punk Gorontalo (Sumber foto : Dokumentasi Pribadi Aa/Punk Gorontalo) 12 Hebdige, dalam cultural studies, chris barker, hal. 434

25 Gambar 4. Punk Gorontalo di sekitaran kampus UNG (Sumber foto : Dokumentasi pribadi Aa/Punk Gorontalo) Gaya hidup punk Gorontalo dari hasil penelitian, tidak lagi seperti gaya hidup para punk terdahulu atau sejak awal munculnya punk. Sekilas mungkin akan terlihat masih sangat mencerminkan pola dan gaya hidup punk pada awalnya, tetapi jika di telusuri lebih lanjut dalam kehidupan sehari- hari para punker Gorontalo ini jauh dari kata seorang punk sejatinya. Ini dibuktikan dengan dengan paham komunisme maupun anarkisme punk yang tidak di terapkan. Secara perkataan mungkin dapat di jawab iya, mereka mengerti tentang komunisme maupun anarkisme, apalagi lirik lagu yang mereka ciptakan bercerita tentang sosial politik, kritik terhadap pemerintah, kekecewaan terhadap negara. Gaya hidup para punker Gorontalo yang juga menjunjung anti kemapanan dan anti kapital teryanta perlu di tinjau kembali. Punker Gorontalo yang mulai mengkonsumsi produk- produk kapitalisme mulai dari sandal bermerek kiddrock sampai telpon genggam bermerek BlackBerry. Aa salah satu punker Gorontalo yang juga mengkonsumsi ke-2 produk tersebut, mungkin memang tidak

26 lepas dari perkeembangan dan tuntutan zaman. Cuma suka pake blackberry (sambil tersenyum lebar) ungkap aa. Dari hasiil penilitian menunjukan bahwa sekarang ini gaya punk Gorontalo hanyalah brikolase tanpa acuan pada makna-makna keaslian. Gaya punk Gorontalo tak lagi memiliki makna tersembunyi atau transformasi ironi. Gaya punk Gorontalo adalah yang tampak dan tak lebih dari itu. Gaya punk Gorontalo hanyalah salah satu mode fesyen, Ia lebih merupakan pastiche (imitasi) tanpa makna. Tabel. 4. Asesoris Simbolis dan Pemaknaan Emik Punk di Gorontalo No Simbol Makna 1 Rambut Mowhak Bentuk perlawanan, rambut yang berdiri tegak dan ujung rambut yang runcing sebagai simbol untuk menusuk pemerintah 2 Rantai kebanyakan anak punk tidak ada yang tau jelas makna pemakaian rantai. Dari hasil wawancara, mereka hanya memakainya karena mengikuti teman-teman yang lain 3 Persing Dari hasil wawancara dengan anak punk yang menggunakan persing, mereka hanya menggunakannya karena suka dan melihat dari teman-teman lain 4 Sepatu Boots Sepatu boots bukan saja milik aparat yang di gunakan untuk menginjak-injak masyarakat, punk pun bisa melakukan hal sama menggunakan spatu boots sbgai simbol perlawanan melakukan hal yang sama menginjak-injak aparat 5 Emblem Bentuk perlawanan bahwa punk bisa berbuat sendiri 6 7 Tatoo Kalung taring Salah satu bentuk mengekspresikan diri Simbol perlawanan bahwa punk mempunyai taring untuk melawan

27 8 Spike Benntuk spike yang lancip menandakan perlawanan yang juga untuk menusuk pemerintah Idiologi Punk adalah ideologi. Ideologi yaitu cara berpikir seseorang atau kelompok yang membentuk sekumpulan konsep bersistem, berupa pemahaman, maupun teori dengan tujuan tertentu. Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua ( ), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama ( ), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri music. Menurut Craig O Hara dikutip dari buku Philosophy of Punk (1999) mengatakan, filosofi yang mendasari semua aktivitas dan usaha punk dalam menjalankan komunitasnya adalah DIY (Do It Yourself). Kita tidak perlu bergantung pada para pengusaha berduit untuk mengatur dan menyokong kesenangan kita, hanya untuk profit yang akhirnya juga akan jatuh ke dompet mereka. Dalam komunitas punk ini bisa bikin pertunjukan sendiri, mengorganisir demonstrasi, merilis rekaman-rekaman kita sendiri, menerbitkan buku dan zine,

28 mengelola distribusi sendiri untuk hal-hal yang kita produksi (kaset, zine, mechandise), buka toko kaset sendiri, mendistribusikan literatur, mengkampanyekan boikot, dan berpartisipasi aktif dalam aktivisme sosial-politik. Kita yang mampu melakukan ini semua, bukan mereka (businessman, pemerintah, perusahaan) dan kita bisa melakukannya dengan efektif. Berdasarkan hasil penelitian, Punk Gorontalo telah jauh dari idiologi punk sebenarnya, pada awal kemunculan punk. Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun kapital, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan produk sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it your self /lakukan sendiri). Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan anarco-punk. Punk sering dibaca sebagai tampilan tampak muka dengan segala simbol dan atribut khas mereka. ketika dibaca dari generasi pertama kemunculannya, Punk selalu dihadapkan pada relasi serba salah dengan berbagai konvensi budaya manapun, baik tradisi, norma maupun pasar. Dari peta makna yang mereka representasikan, punk menjadi bentuk subkultur dengan bentuk simbolik dan berusaha menegosiasikan posisinya dalam peta struktural yang dominatif dan tidak setara. Hasil penelitian menujukan punk Gorontalo tidak lagi berpedoman pada idiologi punk sebenarnya.

29 Varian Varian Punk di Gorontalo Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terdapat beberapa varian punk di Gorontalo yaitu: 1. Street Punk Street Punk adalah komunitas punk yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengan musik, mereka merupakan kelompok anak muda yang menghabiskan seluruh aktifitasnya di jalanan. Street punk identik dengan paham komunisme, yang mengambil jargon equality dan sering terlibat demonstrasi buruh. Gambar. Aksi punk Gorontalo dalam memperingati hari buruh tahun 2010 (sumber foto : Dokumentasi pribadi Aa/Punk Gorontalo)

30 Gambar. Aksi punk Gorontlo di palu saat street untuk solidaritas punk aceh (sumber foto: Dokumentasi pribadi Aa? Pungkers Gorontalo) Punk Gorontalo masuk dalam varian street punk, Sejak kemunculannya dan awal masuknya di Gorontalo sudah mulai terlibat dengan aksi demonstrasi buruh, walau hanya beberapa orang, sehingganya tidak terlihat terlalu mencolok karena memang belum begitu menampilkan sebagaimana gaya punk yang ramai dengan asesorisnya, sekilas mungkin orang akan beranggapan bahwa mereka aliansi mahasiswa karena tampilan yang masih terlihat biasa. Di tahun 2008, 2009, dan 2010, punk Gorontalo kembali melakukan aksi demonstrasi, menuntut untuk kesejahtraan buruh dimulai dari depan kampus Univesitas Negeri Gorontalo, bahkan dengan tampilan yang tak biasa lagi, mulai memperlihatkan dandanan ala punk, memakai sepatu boots, potongan rambut mohawk, celana ketat, rantai yang bergantung di celana, anting dan asesoris lainnya yang menandakan anti kemapanan. A salah satu street punk Gorontalo, yang tubuhnya tidak asing lagi dengan jarum tatto, juga dandanan ala punk lengkap dengan asesorisnya membuat tampilannya berbeda dengan punkers lain

31 yang terlihat biasa-bisa saja hanya menggunakan asesoris dan dandanan ala punk di waktu waktu tertentu. Nyaman saja dengan gaya punk, walau sebenarnya tidak sepenuhnya mengerti simbol dan maknanya, masih sementara belajar juga ini.. (Sumber A) 2. Punk Rock Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah. Di Gorontalo sendiri musik dengan nuasa punk Rock menjadi aliran musik kebanyakan band punk di Gorontalo. Hulonthalo on fire adalah salah satu contoh dari sekian band beraliran punk rock di Gorontalo. Gambar. Salah satu band Punk Gorontalo yang beraliran Punk Rock (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi Personil Band HOF)

32 Walaupun memainkan lagu dengan aliran ini dan lirik-lirik lagu yang bernada kritikan, tetapi dalam kenyataannya hanya menjadi sebatas lagu. Tidak ada tindakan lebih yang dilakukan oleh punk aliran ini bahkan tidak jarang punk aliran ini hanya berfokus di musik saja tanpa tau dan paham tentang punk itu sendiri. I salah satunya, tergabung dalam band punk Gorontalo Batu tela vokalis dan juga gitaris pada band ini teryata tak mengerti dan paham tentang idiologi, asal-usul dan arti gaya punk, dia hanya tertarik dengan musik punk rock. kalo sejarah kita tau asalnya dari barat, inggris. Tapi kalu asal usul, idiologi punk kita nintau. Kita suka di punk lantaran musik, di punk bebas berekspresi. Mar sadiki- sadiki kita so mulai tahu punk, ba tanya patamang- tamang disini 13 jelas I. Punk sering dibaca sebagai tampilan tampak muka dengan segala simbol dan atribut khas mereka. ketika dibaca dari generasi pertama kemunculannya, Punk selalu dihadapkan pada relasi serba salah dengan berbagai konvensi budaya manapun, baik tradisi, norma maupun pasar. Dari peta makna yang mereka representasikan, punk menjadi bentuk subkultur dengan bentuk simbolik dan berusaha menegosiasikan posisinya dalam peta struktural yang dominatif dan tidak setara. Bahkan sebagai subkultur punk dipaksa untuk terus bernegosiasi dengan budaya-budaya dominan, harus berdamai atau tetap bermusuhan dengan kepentingan sosial, ekonomi bahkan kapital begitupun punk di kota Gorontalo. 13 Terj: kalau sejarah saya tahu asalnya dari barat, Inggris. Tapi kalau asal-usul, indiologi punk saya tidak tahu. Saya suka di punk karna musik, di punk bebas berekspresi. Tapi sedikit-sedikit saya sudah mulai tahu tentang punk, bertanya pada teman-teman disini.

33 Musik Sebagai Alat Komunikasi Dan Perlawanan Musik merupakan aspek yang penting dari punk. Musik Punk disebut Punk Rock. Kadang cukup disebut punk. Kebanyakan musik punk mengambil genre dari musik Rock, tapi para musisi punk juga kadang memasukan unsur musik dari genre yang lain seperti ska dan reage. Subkultur punk sering kali berbeda satu dengan yang lainnya karena itu merupakan gaya unik dari punk rock. Kebanyakan punk rock memiliki aransemen musik sederhana, lagu yang pendek dan lirik yang mendukung nilai-nilai punk. Punkrock juga lebih banyak dimainkan sebagai band, dan jarang dimainkan secara perseorangan (solo). Dalam perjalanannya pada suatu kurun waktu, punk sempat berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock yang mapan. Oleh sebab itu, punk mencoba melihat dari sudut pandang lain dengan menciptakan lirik-lirik lagu berupa teriakan protes. Bukan hanya lirik tentang teriakan protes para demostran terhadap kejamnya dunia, melainkan juga menceritakan rasa frustasi, kemarahan, dan kejenuhan yang semuanya berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta tindakan represif aparat, pemerintah, dan figur penguasa terhadap rakyat Punk sejatinya adalah perilaku yang lahir dari sifat melawan, tidak puas hati, marah, dan benci pada sesuatu yang tidak pada tempatnya, baik itu sosial, ekonomi, politik, budaya, bahkan juga agama, terutama terhadap tindakan yang menindas. Para punker kemudian mewujudkan rasa tersebut ke dalam lirik-lirik lagu, musik dan penampilan fisik. Dengan kata lain, punk menyampaikan kritikan.

34 Mereka hidup bebas namun tetap bertanggung jawab pada setiap pemikiran dan tindakannya. Maka dari itu, mereka menciptakan perlawanan yang hebat dengan realisasi musik, gaya hidup, komunitas, dan kebudayaan yang mereka bentuk sendiri. Punk Gorontalo juga melakuakan hal yang sama, menciptakan band-band beraliran musik punk dengan lirik lagu berupa kritikan maupun hidup punk itu sendiri. ITENEPS contoh dari sekian banyak band yag beraliran musik punk. Iteneps adalah band yang beraliran garis keras punkrock. ITENEPS adalah kepanjangan dari (INDONESIA TERNYATA NEGARA PALING SENGSARA) karena mereka berfikir Indonesia adalah negara dimana banyak koruptor, kesensaraan, dan masyarakat miskin yg tertindas, dan tak diperhatikan pemerintah. Iteneps terbenruk awal tahun 2000 yang terinfluences dari NOFx, the exploited,social distortiaon,the living end, Mxpx, Casualties, Ramones, Sex pistol dan band-band legendaris lainnya. ITENEPS merilis Album mereka degan judul We are Undergroundtalo yang terdiri dari 8 lagu: - Ibu Pertiwi: yang menceritakan tentang doktrin jiwa nasionalisme para pemuda indonesia - Hitam Putih Dunia: bercerita tentang menghapuskan perbedaan yang ada dalam dunia, yang selalu jadi pemasalahan - We Are Undergroundthalo: adalah cerita tentang kehidupan sehari-hari komunitas undergroundthalo(komunitasanakgorontalo)

35 - Song For President: adalah lagu tentang penyampaian aspirasi terhadap tuan presiden yg terhormat - Indahnya Bumiku: menceritakan tentang apa yang terjadi di bumi kita - My Litle Sunshine: didedikasikan kepada orang tua, yang mempunyai anak wanita - Punkrockstory: menceritakan tentang kehidupan seorang punk rock - Biru Berbaris: ini adalah lagu untuk dukungan tim sepak bola gorntalo. Iteneps sendiri berkeinginan untuk memajukan scene punk yang ada di Gorontalo, dan komunitas underground Gorontalo. Selain Iteneps, topeng demokrasi dan hulonthalo on fire juga merupakan 2 dari sekian banyak band-band punk rock yang ada di Gorontalo. Lirik lagu di bawah ini adalah karya-karya para anak punk di Gorontalo. F salah satu pencipta lagu punk Gorontalo ini mengaku terispirasi dari potret ironi negeri ini. ta inspirasi dari negeri ini yag so memprihatinkan 14 ungkap f. BANGKIT BERSAMA By.Topeng Demokrasi Coba Lihatlah Ratapan Mereka Tersingkir, Tergusur, Teraniyaya Semuanya Salah Dan Tak Bersalah Terus Di Jejali Kekuasaan Sampai Kapankah Derita ini, Sampai Kapankah Ini Terjadi Sudah Saatnya Kita Bersatu, Kepalkan Tangan dan Terus Melawan Satukan Jiwa Dan Pikiran, Musnahkan Nurani Membusuk Kepalkan Tangan Dan Bersama, Hancurkan Para Penguasa POTRET IRONI NEGERI 14 Terj. terinspirasi dari potret negeri ini yang mulai memprihatinkan

36 Coba Kudengar Mereka Berbicara Tapi Hampa Dan Tak Berisi Coba Kulihat Mereka Bersuara Penuh Janji dan Tak Terbukti Indonesia Sayang Indonesiaku Cinta Tapi Mereka Menghancurkannya Inilah Potret Negeri Negeri Yang Membesarkan Pencuri Negeri Yang Mengucilkan Rakyat Kecil Negeri Yang Penuh Dengan Janji palsu (Lagu ini sudah di publikasikan dalam bentuk rekaman) By.HulonthaloN Fire TANGISAN BUMI PERTIWI Lihatlah Negeri Yang Penuh Dengan Kesombongan Rataplah Bangsa Ini Yang Penuh Dengan Derita Hijaunya Alam Ini Diwarnai Dengan Tangisan Cengkramlah Tanah Ini Yang Penuh Dengan Tipuan Sorotan Mata Hitam Menetap Kedepan Sadari Kenyatan Yang Hilang Di Negeri Ini Kepalkan Tangan Tinjulah Sombongnya Dunia Bersama Kita Bisa Dan Saling Menjaga Indonesia Satu Bangsa Indonesia Satu Rasa Lihatlah Negeri Ini Bumi Pertiwipun, Menangis Meneteskan Air Mata Penderitaan Ini Takkan Pernah Mengering Jika Semua Hanya Tunduk, Diam, Dan Terpaku (Semua lagu ini sudah di publikasikan dalam bentuk Rekaman)

37 4.4. Meninjau Kembali Perlawanan Subkultur Punk Gorontalo Secara sosiologis 15 sebuah subkultur adalah sekelompok orang yang memiliki perilaku dan kepercayaan yang berbeda dengan kebudayaan induk mereka. Kebudayaan yang timbul Karena faktor daerah, suku bangsa, agama profesi dan lain-lain. Subkultur dapat terjadi karena perbedaan usia, anggotanya, ras, etnisitas, kelas sosial atau gender, dan dapat pula terjadi karena perbedaan aesthetik, religi, politik, dan seksual, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Konsep subkultur adalah suatu konsep yang terus bergerak yang bersifat konstitutif bagi objek studinya. Ia adalah suatu terminologi klasifikatoris yang mencoba memetakan dunia sosial dalam suatu tindakan representasi. Subkultur tidak hadir sebagai suatu objek autentik, melainkan dikemukakan oleh para teoritisi subkultur. Kebudayaan adalah subkultur mengacu kepada seluruh cara hidup atau peta makna yang menjadikan dunia ini mudah dipahami oleh anggotanya. Kata sub mengandung konotasi suatu kondisi yang khas dan berbeda dibandingkan dengan masyarakat dominan atau mainstream. Hebdige (1999) 16 berpendapat bahwa kata subkultur sarat dengan misteri. Ia mengesankan kerahasiaan, janji persekutuan rahasia, suatu Dunia Bawah. Ia juga melibatkan konsep lebih besar yang tak kalah sulit, yakni kultur Atribut yang mendefinisikan subkultur, pada gilirannya terletak pada bagaimana akses diletakkan pada perbedaan antara kelompok kultural atau sosial tertentu dengan kebudayaan ataumasyarakat yang lebih luas. Titik berat diletakkan pada variasi dari kolektifitas yang lebih luas yang diposisikan secara 15 Dalam kamus sosiologi, edisi lengkap. Rafa pustaka Hebdige Dick Asal-Usul dan Ideologi Subkultur Punk. Penerbit Buku Baik. Yogyakarta

38 sama, namun tidak problematis, sebagai sesuatu yang norma, rata-rata dan dominan. Subkultur dengan kata alain dipandang rendah atau menikmati satu kesadaran tentang perbedaan. Menurut Thornton, opengertian penting dari awalan sub adalah lapis bawah atau bawah tanah. Subkultur dipandang sebagai ruang bagi budaya menyimpang untuk menasosiasikan ulang posisi mereka atau untuk meraih tempat bagi dirinya sendiri. Sehingga kebanyakan teori subkultur terkait dengan perlawanan semakin kentara. Kebanyakan kita menganggap dan mengidentikkan subkultur dengan suatu kegiatan yang sifatnya negatif. Padahal, kalau kita tahu dan sadar akan arti dan tujuan kata tersebut, subkultur tidak selalu ditujukan untuk hal yang negatif. subkultur sebagai bentuk perlawanan terhadap kultur dominan terus mengalami transformasi dari masa ke masa. Subkultur saat ini tidak hanya dihadapkan pada kuasa kultur dominan yang tak henti-henti mencoba untuk menggunduli mereka dengan normalitas-nomalitas yang telah digariskan oleh masyarakat modern. Tidak hanya berhadapan dengan kultur dominan, subkultur dalam dirinya sendiri juga menderita patahan, pecahan dan fragmentasi. Pemaknaan tentang punk itu sendiri kemungkinan telah bergeser dari apa yang dipahami oleh para punkers generasi pertama. Kajian-kajian subkultur tidak banyak melihat bagaimana kultur tertentu yang diusung dimaknai sangat secara bergama oleh para penganutnya secara luas. Sebagai subkultur, punk tidak bisa menghindari pecahan dan keberlanjutan pemaknaan yang terus berubah dari waktu ke waktu. Sebagai subkultur punk dipaksa untuk terus bernegosiasi dengan budaya-budaya dominan dalam posisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelompok anak punk oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai kelompok yang meresahkan serta mengganggu ketertiban umum. Di setiap sudut kota sering pula kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sebagaimana terdapat dalam Pasal 2 ayat 2 UUPA yang berbunyi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sebagaimana terdapat dalam Pasal 2 ayat 2 UUPA yang berbunyi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan masyarakat serta pesatnya pembangunan di segala bidang dan mengingat kondisi Negara Republik Indonesia yang bercorak agraris, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa orang menyebut mereka aneh. Mereka berdiri dipersimpangan lampu merah membawa gitar kecil sambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Punk lahir di Inggris pada pada akhir 70an sebagai budaya tandingan dari budaya mainstream pada zamannya. Dipicu sebuah perasaan yang menjadi rahasia umum dalam

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH

BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH Gambaran tentang keberadaan komunitas punk di Salatiga pada bab v telah sedikit memberikan gambaran tentang hubungan komunitas punk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya. Masyarakat dapat disebut juga dengan komunitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion merupakan salah satu hal penting yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju dan aksesoris yang dikenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kreatifitas : daya cipta, kemampuan untuk menciptakan. 3

BAB I PENDAHULUAN. Kreatifitas : daya cipta, kemampuan untuk menciptakan. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Pengertian squatting sebagai wadah kreatifitas anak punk di Surakarta, dapat diuraikan sebagai berikut: Squatting : beranda atau tempat tinggal bagi anak punk yang dihuni

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG Musik merupakan bahasa universal yang dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Di dalam musik terjadi proses komunikasi melalui nada nada dan lirik yang dirangkai sedemikian rupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makhluk individu yaitu makhluk yang hidup untuk dirinya sendiri. Dalam. yang disebut sebagai Sub-budaya atau subkultur.

I. PENDAHULUAN. makhluk individu yaitu makhluk yang hidup untuk dirinya sendiri. Dalam. yang disebut sebagai Sub-budaya atau subkultur. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Tetapi manusia dalam kehidupan pribadinya disebut sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia menyimpan limpahan budaya dan sumber sejarah dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi ke generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal mulanya, sekelompok punk selalu saling berselisih paham dengan golongan skin head. Namun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia secara tegas dalam Pembukaan UUD NKRI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia secara tegas dalam Pembukaan UUD NKRI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia secara tegas dalam Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 mencita citakan menjadi bangsa yang bisa melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015

LAPORAN AKHIR PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 LAPORAN AKHIR PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 PENINGKATAN HASIL PRODUKSI DAN STRATEGI PEMASARAN DODOL DURIAN DI DESA BINTANA KECAMATAN ATINGGOLA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awalnya adalah melalui gaya busana yang dikenakan oleh mereka. Secara

BAB I PENDAHULUAN. awalnya adalah melalui gaya busana yang dikenakan oleh mereka. Secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunitas Punk menjadi salah satu bagian dalam masyarakat kota yang tidak mengikuti arus yang dibentuk oleh pasar. Citra identitas sebuah komunitas Punk hadir dalam

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makluk individu dan sekaligus sebagai makluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hasil karya seni yang mengekspresikan ide, dimana ide merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni musik, bunyi

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM RANCANGAN. Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota

BAB III PROGRAM RANCANGAN. Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota INDA PUTRI JULIANTY BAB III PROGRAM RANCANGAN 3.1. Aspek Site dan Lingkungan 3.1.1 Pemilihan Lokasi Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota Gorontalo sendiri sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 alinea ke-4 telah di sebutkan;

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 alinea ke-4 telah di sebutkan; BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 alinea ke-4 telah di sebutkan; melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunitas Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat setempat, komunitas berasal dari bahasa lain yaitu communitas yang memiliki arti kesamaan (http://id.wikipedia.org/wiki/komunitas

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM RANCANGAN

BAB III PROGRAM RANCANGAN BAB III PROGRAM RANCANGAN A. Aspek Site Dan Lingkungan 1. Lokasi a. Pengenalan Lokasi Gambar 3.1 Peta kota Gorotalo (sumber : Buku RTRW kota Gorontalo,2013) Kota Gorontalo terletak di pulau Sulawesi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Marjinal MARJINAL adalah sebuah group musik band dari sekian banyak gruop band indie di indonesia yang beraliran punk. Marjinal yang terinspirasikan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan, perilaku dan kemampuan individu dalam menghadapi tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep dan evaluasi individu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bencana alam agar terjamin keselamatan dan kenyamanannya. Beberapa bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bencana alam agar terjamin keselamatan dan kenyamanannya. Beberapa bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam menimbulkan resiko atau bahaya terhadap kehidupan manusia, baik kerugian harta benda maupun korban jiwa. Hal ini mendorong masyarakat disekitar bencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya dengan berbagai suku, bahasa, dan adat istiadat. Salah satunya adalah seni. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Keadaan Wilayah Gorontalo Kota Gorontalo Kota adalah ibukota Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suku Bone, Suku Atingola, dan Suku Mongondow. menyebut Gorontalo berasal dari kata hulontalo, yang juga berasal dari kata

BAB I PENDAHULUAN. Suku Bone, Suku Atingola, dan Suku Mongondow. menyebut Gorontalo berasal dari kata hulontalo, yang juga berasal dari kata BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gorontalo merupakan penghuni asli bagian Utara Pulau Sulawesi, tepatnya di Provinsi Gorontalo, provinsi ke-32 Indonesia, yang pada tahun 2000 memekarkan diri dari Provinsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep-diri 1. Pengertian Konsep-Diri Menurut Hurlock (1999) konsep-diri merupakan pandangan individu mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua komponen,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan. Secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan. Secara 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Wilayah Penelitian Kota Gorontalo merupakan Ibukota Provinsi Gorontalo. Secara geografis mempunyai luas 79,03 km 2 atau 0,65

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB V PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP SULAMAN KARAWO. kebutuhan para wisatawan selama mereka berwisata. Ketika wisatawan memiliki

BAB V PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP SULAMAN KARAWO. kebutuhan para wisatawan selama mereka berwisata. Ketika wisatawan memiliki BAB V PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP SULAMAN KARAWO Wisatawan merupakan target dari suatu destinasi wisata. Berbagai fasilitas dan infrastruktur diciptakan untuk menunjang suatu daya tarik wisata demi memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas sepintas tentang beberapa item dari kondisi fisik wilayah Kota Salatiga sebagai pengetahuan umum tentang tempat dimana komunitas punk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahngunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (selanjutnya disebut narkoba) merupakan permasalahan kompleks baik dilihat dari faktor penyebab maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan masyarakat, yang juga merupakan ekspresi yang besifat universal seperti halnya bahasa. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo lahir pada hari kamis, 18 Maret 1728 M atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo lahir pada hari kamis, 18 Maret 1728 M atau 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Kota Gorontalo Kota Gorontalo lahir pada hari kamis, 18 Maret 1728 M atau bertepatan dengan kamis, 6 Sya ban

Lebih terperinci

BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA

BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA Bab v ini merupakan isi dari penggambaran tujuan penelitian tentang keberadaan komunitas punk di Salatiga. Keberadaan punk di Salatiga pada bab ini akan mulai digambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa dirinya dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo adalah ibukota Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kota ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo adalah ibukota Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kota ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Keadaan Wilayah Kota Kota adalah ibukota Provinsi, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 64,79 km² (0,53% dari luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, budaya. Kemajemukan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, budaya. Kemajemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, budaya. Kemajemukan bangsa yang terbangun dari perbedaan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN HIBAH BERSAING

LAPORAN TAHUNAN HIBAH BERSAING LAPORAN TAHUNAN HIBAH BERSAING PENGEMBANGAN KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU PERKOTAAN Tahun Ke 1 Dari Rencana 2 Tahun TIM PENGUSUL 1. HARLEY RIZAL LIHAWA, S.T., M.T. NIDN 0011107209 2. SRI SUTARNI ARIFIN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peneliti mengambil lirik lagu dari sebuah grup band yang beraliran rock / metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada Seringai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan salah satu ruang atau wadah untuk kita mengungkapkan yang namanya kesenian, musik juga melambangkan kebudayaan dalam masyarakat yang menikmati musik

Lebih terperinci

Lomba Esai Generasi Milenial 2017

Lomba Esai Generasi Milenial 2017 JUDUL ESAI CINTA MULA - MULA Lomba Esai Generasi Milenial 2017 Tantangan dan Peluang Generasi Abad 21 Disusun oleh: Eatting Ice Cream Surakarta Tahun 2017 Kenapa ada begitu banyak orang memandang rendah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cinta Tanah Air dan bangsa menjadi salah satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin membuat sesuatu yang mengharumkan tanah air dan bangsa.

Lebih terperinci

BAB II OTONOMI KHUSUS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD A. Pemerintah Daerah di Indonesia Berdasarkan UUD 1945

BAB II OTONOMI KHUSUS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD A. Pemerintah Daerah di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 BAB II OTONOMI KHUSUS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD 1945 A. Pemerintah Daerah di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Dalam UUD 1945, pengaturan tentang pemerintah daerah diatur dalam Bab VI pasal

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain. Kesempurnaan itu terletak pada adab atau budayanya. Manusia dianggap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan secara legal bagi ilmu pengetahuan dan pengobatan, narkotika. banyak pula dipakai secara illegal atau disalahgunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan secara legal bagi ilmu pengetahuan dan pengobatan, narkotika. banyak pula dipakai secara illegal atau disalahgunakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awalnya penggunaan narkotika ditujukan untuk kepentingan umat manusia, khususnya di bidang pengobatan. Namun sekarang ini, selain penggunaan secara legal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini dengan adanya globalisasi banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dapat dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG BATAS DAERAH KOTA GORONTALO DENGAN KABUPATEN GORONTALO PROVINSI GORONTALO DENGAN

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN IDENTITAS SLANKERS MELALUI PEMAKNAAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL BUDAYA MUSIK SLANK. Oleh: ADISTY DWI ANGGRAINI A

PEMBENTUKAN IDENTITAS SLANKERS MELALUI PEMAKNAAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL BUDAYA MUSIK SLANK. Oleh: ADISTY DWI ANGGRAINI A PEMBENTUKAN IDENTITAS SLANKERS MELALUI PEMAKNAAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL BUDAYA MUSIK SLANK Oleh: ADISTY DWI ANGGRAINI A 14204011 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang baru menginjak usia 8 tahun ini diresmikan tepatnya pada 15

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam dan memiliki banyak suku yang berada diseluruh kepulauan Indonesia, mulai dari Aceh sampai

Lebih terperinci

PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA. ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya)

PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA. ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya) PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya) Oleh :ANDITYA ARIFARHEZA NIM: 071211433037 Program Studi Sosiologi Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berada di tangan rakyat. Dalam sistem demokrasi, hak-hak asasi manusia

I. PENDAHULUAN. berada di tangan rakyat. Dalam sistem demokrasi, hak-hak asasi manusia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang menganut sistem demokrasi, dimana kedaulatan rakyat diakui, sehingga kekuatan tertinggi berada di tangan rakyat. Dalam

Lebih terperinci

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan dalam BAB I akan dibahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jl. Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta 10110 Telepon/Faksimile (021) 3805542

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di benua asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, yaitu samudra

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo cepat dengan karakter suara vokal menggunakan nada ground atau nada paling rendah (Putrawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya 60 km. Kota ini berada ditepi Sungai Asahan, sebagai salah satu sungai terpanjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Kota Tengah Kecamatan Kota Tengah merupakan pemekaran dari Kecamatan Kota Utara, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, dengan adanya pariwisata suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia dalam kehidupannya. Kemajuan zaman memiliki nilai yang positif dalam kehidupan manusia, dimana pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata tidak

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata tidak BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata tidak semata-mata mengakibatkan permusuhan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal dekade 1980-an. Mereka adalah anak-anak yang hidup terpisah dari

BAB I PENDAHULUAN. awal dekade 1980-an. Mereka adalah anak-anak yang hidup terpisah dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Fenomena anak hidup dijalan sudah mulai menjadi perbincangan sejak awal dekade 1980-an. Mereka adalah anak-anak yang hidup terpisah dari keluarga, dan menempati

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama

Bab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama Bab 5 Ringkasan Pada dasarnya, Jepang adalah negara yang mudah bagi seseorang untuk menciptakan suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama remaja putri Jepang yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku bangsa, beranekaragam Agama, latar belakang sejarah dan kebudayaan daerah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Semakin banyaknya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KAWASAN KUMUH KOTA GORONTALO. Heryati Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KAWASAN KUMUH KOTA GORONTALO. Heryati Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KAWASAN KUMUH KOTA GORONTALO Heryati Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Identifikasi kawasan permukiman kumuh perlu dilakukan tidak saja di kawasan-kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam kelompok adalah bagian dari kegiatan keseharian kita. Kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan, karena melalui kelompok

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1 Genre musik hardcore adalah sebuah bentuk budaya tandingan terhadap budaya mainstream yang tersedia di masyarakat, yang berada dalam sebuah kancah alternatif dan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Sentralisme pemerintahan yang telah lama berlangsung di negeri ini, cenderung dianggap sebagai penghambat pembangunan daerah. Dari sekian banyak tuntutan yang diperhadapkan

Lebih terperinci

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Selain merubah status seseorang dalam masyarakat, pernikahan juga merupakan hal yang

Lebih terperinci

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dalam interaksi berbangsa dan bernegara terbagi atas lapisanlapisan sosial tertentu. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk dengan sendirinya sebagai

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai mempertanyakan tentang identitas dirinya, remaja merasa sebagai seseorang yang unik, seseorang dengan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat keberagaman jenis aliran musik yang ada didunia, seperti pop, jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik tersebut salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan untuk memperkenalkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Partisipasi merupakan aspek yang penting dari demokrasi, partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas dari modernisasi politik. Partisipasi politik

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA Yang saya hormati, Tanggal : 11 Agustus 2008 Pukul : 09.30 WIB Tempat : Balai

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan etnis Sunda sangat kaya dengan berbagai jenis kesenian. Kesenian itu sendiri lahir dari jiwa manusia dan gambaran masyarakatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak penduduk dengan berbagai macam ragam mata pencaharian. Dimana mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk dapat memperoleh taraf hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keragaman masyarakat di Indonesia merupakan fenomena unik yang

BAB I PENDAHULUAN. Keragaman masyarakat di Indonesia merupakan fenomena unik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman masyarakat di Indonesia merupakan fenomena unik yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Indonesia merupakan masyarakat yang plural dan multikultural.

Lebih terperinci