Judul Skripsi: Manajemen Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan, Depok Oleh : Mutiah Nurjannah (A )
|
|
- Sudomo Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 92 Lampiran 1 Kuisioner Kuisioner Pengelola Telaga Golf Sawangan Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Judul Skripsi: Manajemen Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan, Depok Oleh : Mutiah Nurjannah (A ) Responden Yth. Terimakasih atas waktu yang telah Anda sediakan untuk mengisi kuisioner ini. Data yang ada di dalam kuisioner ini akan digunakan dalam kegiatan magang skripsi. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan 1. Adakah konsep khusus untuk pemeliharaan lanskapnya? Ada Tidak ada Jika ada, sebutkan konsepnya 2. Berapa jumlah tenaga kerja harian pemeliharaan lanskap di Telaga Golf Sawangan? orang orang 30 orang atau lebih
2 93 3. Apakah pemeliharaan soft material dan hard material sudah dilakukan dengan baik? Baik Cukup baik Kurang 4. Bagaimana kinerja tenaga kerja pemelihara lanskap? Baik Cukup baik Kurang 5. Adakah kendala dalam proses pengelolaan? Iya Tidak Jika iya, jelaskan 6. Apakah alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan lanskap sudah memadai? Iya Tidak 7. Harapan untuk Telaga Golf Sawangan?... Terima Kasih...
3 94 Lampiran 1 Lanjutan Kuisioner Kuisioner Penghuni Telaga Golf Sawangan Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Judul Skripsi Magang : Manajemen Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan, Depok Oleh : Mutiah Nurjannah (A ) Responden Yth. Terimakasih atas waktu yang telah Anda sediakan untuk mengisi kuisioner ini. Data yang ada di dalam kuisioner ini akan digunakan dalam kegiatan magang skripsi. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan 1. Mengapa Anda memilih hunian di Telaga Golf Sawangan? Nyaman, aman, indah Eksklusif Lanskap yang bagus 2. Pendapat Anda mengenai lanskap Telaga Golf Sawangan? Sangat Bagus Bagus Biasa 3. Pendapat Anda mengenai pengelolaan kebersihan lanskaptelaga Golf Sawangan: Sangat baik
4 95 Cukup baik Kurang baik 4. Pendapat Anda mengenai pengelolaan keamanan Telaga Golf Sawangan: Sangat baik Cukup baik Kurang baik 5. Pendapat Anda mengenai kondisi dan pengelolaan fasilitas di Telaga Golf Sawangan: Sangat baik Cukup baik Kurang baik 6. Pendapat Anda mengenai pelayanan dari pihak pengelola Telaga Golf Sawangan: Sangat baik Cukup baik Kurang baik 5. Tingkat Kepuasan menetap di Telaga Golf Sawangan: Sangat puas Cukup puas Kurang puas 6. Harapan Anda untuk Telaga Golf Sawangan:... Terima Kasih...
5 96 Lampiran 2 Siteplan Telaga Golf Sawangan NEW CLUSTER DANAU CLUSTER GREAT BRITAIN CLUB HOUSE CLUSTER FRANCE CLUSTER ESPANOLA CLUSTER BELANDA CLUSTER BALI CLUSTER MIAMI-MONACO-MALAKA FASUM dan FASOS UTARA COMMERCIAL AREA
6 Lampiran 3 Surat Perjanjian Kerja 97
7 Lampiran 3 Lanjutan Surat Perjanjian Kerja 98
8 Lampiran 3 Lanjutan Surat Perjanjian Kerja 99
9 100 Lampiran 3 Lanjutan Surat Perjanjian Kerja (digabung dari beberapa gambar cluster oleh penulis) CLUSTER GREAT BRITAIN Luas dipelihara: m 2 CLUSTER FRANCE Luas dipelihara: ,96 m 2 CLUSTER ESPANOLA Luas dipelihara: m 2 CLUSTER BELANDA Luas dipelihara: m 2 CLUSTER MIAMI-MONACO-MALAKA Luas dipelihara: m 2 CLUSTER BALI Luas dipelihara: m 2 UTARA
10 101 Lampiran 3 Lanjutan Surat Perjanjian Kerja (data luas cluster, dokumen asli berupa tulisan tangan) Luasan cluster yang dipelihara: 1. Cluster Belanda : m 2 2. Cluster Bali : m 2 3. Cluster Miami-Monaco-Malaka : m 2 4. Cluster Espanola : m 2 5. Cluster France : ,96 m 2 6. Cluster Britain : m 2 Total luasan : m 2
11 102 Lampiran 4 Tabel Checklist Pemeliharaan Lanskap TINGKAT PEMELIHARAAN PELAKSANA : INTENSIF/ IDEAL/ MAKSIMUM : BPL/KONTRAKTOR PROYEK : TELAGA GOLF SAWANGAN CLUSTER/ZONA : PERIODE : No. ITEM SPESIFIKASI/STANDAR HASIL PEMELIHARAAN A. Rumput Gajah Tumbuh subur, rapat hijau dan sehat Selalu dlm kondisi terpangkas (interval 14 hari) Bersih dari sampah daun pangkasan SKOR a b c d e B. Rumput Peking Tumbuh subur, rapat hijau dan sehat Tidak pernah gondrong, terpangkas dengan interval 1 bulan Bersih dari sisa pangkasan Bebas dari gulma atau rumput liar C. Garden Bed Terpangkas rapi sesuai dengan bentuk yg diinginkan Kondisi tanaman sangat prima, subur dan sehat Bebas dari gulma atau rumput liar D. Pohon dan Palem Kondisi tanaman sangat prima, subur dan sehat Bebas dari gulma atau rumput liar Bebas dari sampah daun dan ranting setiap hari E. Jalan dan Pedestrian Selalu dalam kondisi bersih, bebas dari sampah F. Saluran air Bebas dari lumpur, gulma dan sampah G. Kebersihan Laguna Selalu dalam kondisi bersih, bebas gulma air, sampah, dan lumut Tanaman air bersih dari daun kering dan terawat H. Penyikatan hardscape (Lumut) Selalu dalam kondisi bebas dari lumut dan vandalisme I. Pengetrikan Rumput Gajah Rumput tidak pernah menjalar melebihi pembatas J. Pengetrikan Rumput Peking Rumput tidak pernah menjalar melebihi pembatas K. Penyiraman Tanaman subur, sehat dan tidak pernah kekurangan air.
12 Keterangan : a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif) b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif) c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah) d: kurang pemeliharaan (dibawah standar c) e: buruk sekali (tidak dirawat sama sekali) 103
13 104 Lampiran 4 Lanjutan Tabel Checklist Pemeliharaan Lanskap TINGKAT PEMELIHARAAN PELAKSANA : SEMI INTENSIF : BPL/KONTRAKTOR PROYEK : TELAGA GOLF SAWANGAN CLUSTER/ZONA : PERIODE : No. ITEM SPESIFIKASI/STANDAR HASIL PEMELIHARAAN SKOR a b c d e A. Rumput Gajah Kesuburan dan pertumbuhan tergantung kondisi tanah Selalu dalam kondisi terpangkas (interval 14 hari) Bersih dari sampah daun pangkasan B. Rumput Peking Kesuburan dan peetumbuhan tergantung kondisi tanah Tidak pernah gondrong, terpangkas dengan interval 1 bulan Bersih dati sisa pangkasan Bebas dari gulma atau rumput liar C. Garden Bed Terpangkas rapi sesuai dengan bentuk yg diinginkan Kondisi tanaman cukup subur dan sehat Bebas dari gulma atau rumput liar D. Pohon dan Palem Kondisi tanaman cukup subur dan sehat Bebas dari gulma atau rumput liar Sampah daun dan ranting bersih dua hari sekalii E. Jalan dan Pedestrian Cukup bersih dan bebas dari sampah F. Saluran air Kadang terdapat lumpur, gulma atau sampah G. Kebersihan Laguna Cukup bersih dari gulma air, sampah dan lumut Tanaman air cukup bersih dan terawat H. Penyikatan hardscape (Lumut) I. Pengetrikan Rumput Gajah J. Pengetrikan Rumput Peking Kadang berlumut & tidak bebas vandalisme Pinggiran rumput kadang menjalar melebihi pembatas Pinggiran rumput kadang menjalar melebihi pembatas K. Penyiraman Tanaman cukup subur dan tidak kekurangan air Keterangan : a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif) b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif) c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah) d: kurang pemeliharaan (dibawah standar c) e: buruk sekali (tidak dirawat sama sekali)
14 105 Lampiran 4 Lanjutan Tabel Checklist Pemeliharaan Lanskap TINGKAT PEMELIHARAAN PELAKSANA PROYEK CLUSTER/ZONA : PERIODE : No. ITEM SPESIFIKASI/STANDAR HASIL PEMELIHARAAN : EKSTENSIF/LOW (termasuk pemeliharaan insidental : BPL/KONTRAKTOR* : TELAGA GOLF SAWANGAN A. Rumput Gajah Kesuburan dan pertumbuhan tergantung kondisi tanah Selalu dlm kondisi terpangkas (interval 14 hari) Sisa daun hasil pangkasan tidak disapu B. Rumput Peking Kesuburan dan peetumbuhan tergantung kondisi tanah Sering terlihat gondrong, dipangkas dg interval 3 bl Bebas dari gulma atau rumput liar SKOR a b c d e C. Garden Bed Tanaman tidak dipangkas Kondisi tanaman cukup subur dan sehat Bebas dari gulma atau rumput liar D. Pohon dan Palem Kondisi tanaman cukup subur dan sehat Bebas dari gulma atau rumput liar Sampah daun dan ranting sering terlihat tidak disapui E. Jalan dan Pedestrian Kadang/sering terlihat kotor F. Saluran air Kadang/sering terdapat lumpur, gulma atau sampah G. Kebersihan Laguna Gulma air, sampah dan lumut sering terlihat Tanaman air kurang terawat H. Penyikatan hardscape (Lumut) Sering terlihat berlumut & tidak bebas vandalisme I. Pengetrikan Rumput Gajah J. Pengetrikan Rumput Peking Pinggiran rumput sering terlihat menjalar melebihi pembatas Pinggiran rumput sering terlihat menjalar melebihi pembatas K. Penyiraman Tanaman cukup subur dan tidak kekurangan air Keterangan : a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif) b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif) c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah) d: kurang pemeliharaan (dibawah standar c) e: buruk sekali (tidak dirawat sama sekali)
15 106 Lampiran 5 Tabel Spesifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Lanskap TGS Lokasi : Telaga Golf Sawangan, Depok URAIAN PEKERJAAN Pendangiran dan Penyiangan Gulma - Semua pohon dan palem bebas dari rumput dan gulma - Semua border semak bersih dari rumput dan gulma serta dalam keadaan didangir - Tanah-tanah yang telah padat di sekitar tanaman (semak) digemburkan secara hati-hati agar tidak merusak tanaman utama - Rumput peking bebas dari gulma - Apabila kondisi tanah (padat dan miskin hara) sudah tidak lagi mendukung pertumbuhan tanaman, maka shrubs dibongkar dan ditanam lagi jika tanahnya sudah diolah ulang dan diberi pupuk kandang. Pemangkasan Pohon, Semak dan Bambu Jepang - Tanaman (semak, pohon, palem) selalu dalam keadaan rapi dan bebas dari daun dan cabang kering. - Tanaman semak yang telah terlalu rimbun/panjang dipangkas rapi dan hasil pangkasan dikirim ke Nursery untuk diperbanyak. - Bambu Jepang pada lereng pagar arcon dipangkas agar tidak mengganggu rumah penduduk di sekitarnya. - Sampah pangkasan yang sudah tidak berguna lagi segera diangkut agar tidak merusak pemandangan Pemangkasan Rumput Gajah - Petugas pemotong rumput harus menggunakan pelindung tubuh, terutama kacamata, sepatu boot tinggi atau sepatu safety dan pakain lengan panjang - Pemangkasan rumput gajah harus memenuhi target, yakni rotasi hari per areal - Pembagian areal pemangkasan untuk setiap petugas berkisar ,000 m² per orang - Sisa pangkasan rumput disapu dan dikumpulkan di dalam karung agar mudah diangkut - Pemangkasan termasuk pemotongan pinggiran rumput agar tidak menjalar ke tepi perkerasan (Pengetrikan) - Menjaga sisa-sisa pangkasan rumput agar tidak mengotori jalan - Prioritas daerah pemangkasan pada masing-masing areal akan diperjelas kemudian. - Areal yang menjadi prioritas tidak boleh mengalami kelambatan dalam pemangkasannya dan harus selalu dalam keadaan rapi dan bersih - Gulma dan alang-alang (paling cepat tumbuh) sebaiknya dicabut Pemangkasan Rumput Peking & Golf - Areal : a. Berm dan Median Jalan b. Taman Segiempat dan Segitiga c. Taman Volendam dan Rotterdam d. Taman Barcelona - Pemangkasan rumput peking dilakukan interval 4-6 minggu sekali
16 107 Pemangkasan Gulma Areal Kavling dan Lahan Sisa - Gulma dan rumput liar pada areal Kavling dan lahan sisa (Sloop arcon, pagar pembatas) dipangkas teratur agar tidak merusak pemandangan - Pemeliharaan areal di atas dari sampah dan kotoran - Pinggiran rumput yang berbatasan dengan kanstin/border diberi tali air dengan cara dipotong atau didangir - Petugas pemotong rumput harus menggunakan pelindung tubuh, terutama kacamata, sepatu boot tinggi atau sepatu safety dan pakain lengan panjang Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman - Seluruh tanaman bebas dari hama dan penyakit tanaman yang dapat menggang gu pertumbuhannya. Penyemprotan dengan pestisida dapat dilakukan secara insidental setelah adanya pemantauan rutin mengenai serangan organisme tertentu. - Petugas penyemprotan harus sudah berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai jenis pengganggu tanaman, dosis penggunaan pestisida dan dasardasar keselamatan penggunaan pestisida sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. - Petugas bersangkutan harus menggunakan pelindung yang dapat menutup bagian tubuh dari kontak langsung dengan bahan aktif pestisida, seperti masker, kacamata, sarung tangan karet, pakaian lengan panjang, dsb, sehingga dapat menjamin kesela matannya dari keracunan pestisida pada waktu pemakaiannya. - Pelaksanaan penyemprotan dikoordinasikan dengan atasan/pengawas untuk menentukan jenis, dosis dan cara pelaksanaan. Pemupukan - Pupuk NPK diberikan secara rutin tiap bulan pada seluruh tanaman - Pupuk Kandang diberikan setiap 2 bulan sekali pada setiap tanaman kecuali rumput - Rumput gajah diberi pupuk tambahan berupa urea cair setiap bulan sekali - Rumput Peking diberi pupuk NPK dan urea cair - Setelah selesai memupuk (NPK/UREA) selalu disiram dengan air - Pemakaian pupuk melalui pengawasan atasan dan dicatat pengeluarannya Penyiraman - Penyiraman dilakukan secara rutin setiap hari sehingga seluruh tanaman tidak ada yang kekurangan air/layu. - Prioritas/urutan penyiraman adalah sebagai berikut : I. Tanaman yang baru ditanam dan baru dipupuk (sebagai Prioritas Utama) II. Tanaman shrubs (Prioritas kedua) III. IV. Tanaman Pohon dan palem (Prioritas ketiga) Rumput (Prioritas keempat) - Penyiraman shrubs dan pohon dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman (batang, akar, daun, dan bunga) - Penyiraman semak dilakukan pada pagi atau sore hari, sedangkan penyiraman rumput dilakukan pada siang hari. - Tugas insidental meliputi penyiraman jalan, gelontor saluran, dll dengan mobil tangki
17 108 Perawatan Danau/Laguna - Pemangkasan dan perawatan tanaman air - Pembuangan sampah, lumut yang mengambang dan kotoran manusia - Penyiangan dan pembabatan rumput di dalam dan di pinggiran laguna - Perbaikan bendungan yang bocor atau rusak - Pengangkatan tanah endapan (insidental) - Pembersihan saluran Kebersihan - Seluruh areal kerja bersih dari sampah, kotoran dan sisa tanaman yang dapat mengganggu pemandangan. - Petugas berhak menegur bila ada rekan kerja/karyawan yang membuang sampah sembarangan - Sampah plastik dan rumah tangga dipisahkan terhadap sampah organik/sisa tanaman dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan masing-masing Perawatan Hardscape (Jalan, Paving, Pedestrian, Saluran, Permainan anak, Patung, Pot dan Ornamen Landscape, dll) - Jalan/Aspal, Paving dan Pedestrian : a. Bersih dan bebas dari kotoran dan sampah b. Bebas dari bekas tapak ban kendaraan c. Air semen, bekas adukan, tanah dan lain-lain yang dapat merusak aspal menjadi prioritas untuk segera dibersihkan dan disemprot dengan air. - Saluran Air (Got) pada lingkungan a. Dibersihkan dari sampah, kotoran, endapan tanah dan gulma b. Dijaga agar tidak tersumbat - Permainan Anak, Patung, Pot Tanaman dan Ornamen Landscape a. Dibersihkan dari lumut dan kotoran b. Bebas dari rayap dan semut pengganggu c. Menjaga agar tanah dan kotoran agar tidak masuk ke dalam kolam air Kewajiban Umum Kontraktor - Secara umum kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kerusakan yang bukan disebabkan pihak lain, antara lain : memberi penopangan yang kokoh pada tanaman yang miring/roboh akibat tiupan angin kencang, mengangkat tanah/endapan pada laguna atau saluran akibat erosi air hujan, memperbaiki bendungan hang jebol, dan sebagainya. PRIORITAS-PRIORITAS - Prioritas Pekerjaan a. Kebersihan Jalan : sampah daun, plastik, tanah, kotoran dll. b. Pekerjaan insidental yang dikerjakan segera berdasarkan instruksi c. Post Major : pohon tumbang, bendungan jebol, semen tumpah ke jalan,
18 Tanaman layu, terserang hama/penyakit, rayap (tidak harus melalui instruksi) - Prioritas Areal dan Material Tingkat/Intensitas perawatan tidak sama untuk semua areal/material/tanaman, arealareal public seperti Main entrance, Kantor Marketing, Commercial Area, wilayah Boulevard (termasuk kavling disekitarnya), cluster, pintu masuk Cluster menempati prioritas utama yang mendapat pemeliharaan lebih intensif. Demikian juga tanaman yang baru ditanam dan beberapa jenis tanaman tertentu memerlukan pemeliharaan lebih. POLA DAN SISTEM KERJA - Pada setiap Zona/areal, setiap program/kegiatan dilakukan secara bertahap/berurutan, yakni dimulai dari bagian depan beruntut hingga ke bagian belakang. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat penyelesaian setiap program/pekerjaan - Sistem penempatan Petugas : a. Sistem Plotting = Penempatan petugas hanya pada suatu areal kerja saja dan memiliki jobdes dan tanggung jawab yang jelas/spesifik pada areal tersebut. b. Sistem 'Grebeg' = Penempatan petugas/pekerja dalam jumlah tertentu untuk menyelesaikan suatu item pekerjaan agar diperoleh hasil yang cepat yang sifatnya insiden- til. Misal : pengangkatan lumpur pada danau, Pembersihan lingkungan sec serempak, penyelesaian suatu pekerjaan tertentu secara cepat, dan lain-lain 109 Lain-lain: Secara umum kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kerusakan yang bukan disebabkan pihak lain, antara lain : memberi penopangan yang kokoh pada tanaman yang miring/roboh akibat tiupan angin kencang, mengangkat tanah/endapan pada laguna atau saluran akibat erosi air hujan, memperbaiki bendungan hang jebo, dan sebagainya.
Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.
PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan
Lebih terperinciPemeliharaan merupakan pekerjaan yang terakhir. Keberhasilan pembuatan taman menunjukkan keberhasilan pemeliharaan taman dan sebaliknya.
Pemeliharaan merupakan pekerjaan yang terakhir. Keberhasilan pembuatan taman menunjukkan keberhasilan pemeliharaan taman dan sebaliknya. Pemeliharaan direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan disain
Lebih terperinciPemeliharaan Lanskap (Landscape maintenance and management)
Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) Pemeliharaan Lanskap (Landscape maintenance and management) Siti Nurul Rofiqo Irwan, SP. MAgr, PhD. Tujuan Memahami dasar pemeliharaan dan pengelolaan lanskap Mengaplikasi
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A
PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A 34202006 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN
PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 02 UPR.02.6 PEMELIHARAAN RUTIN TAMAN JALAN AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA UPR
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN VILA KOTA BUNGA PUNCAK, CIPANAS, JAWA BARAT. Oleh: RIZKA FITRIYANI A
PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN VILA KOTA BUNGA PUNCAK, CIPANAS, JAWA BARAT Oleh: RIZKA FITRIYANI A44051893 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN
Lebih terperinciMG XIV PRINSIP PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN
MG XIV PRINSIP PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN Dr KASWANTO M.K. PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN (ARL 521) DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN - INSTITUT PERTANIAN BOGOR Senin, 23 Mei 2016
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Pemeliharaan Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru Sistem pemeliharaan Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman menggunakan sistem swakelola. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Penghuni Kawasan Permukiman Sentul City
LAMPIRAN 104 105 Lampiran 1. Kuisioner Penghuni Kawasan Permukiman Sentul City Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Judul Skripsi Magang : Evaluasi Pengelolaan Lanskap
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH
PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mempelajari pokok bahasan ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali penyulaman tanaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG Tukang Taman Pada Bangunan Gedung MELAKUKAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PENYIRAMAN BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (a)
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian mengenai ini dilakukan di tiga lokasi lapangan bola yang dipakai dalam Kompetisi Liga Super (Gambar 10) yaitu Stadion Singaperbangsa yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung. Padang Golf Sukarame didirikan oleh Perkumpulan Golf Lampung (PGL).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap Pengelolaan atau pengorganisasian suatu kegiatan pemeliharaan bergantung pada berbagai faktor yang terdapat pada lokasi seperti pengunjung
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM.
Lebih terperinciTEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU
TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU ( Nicotiana tabacum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Penanam dan penggunaan
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciBUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )
BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang
Lebih terperinciLampiran 1 Kuisioner Penghuni Pegambiran Residence
LAMPIRAN 78 79 Lampiran 1 Kuisioner Penghuni Pegambiran Residence Kuisioner untuk Penghuni Pegambiran Residence Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Judul Skripsi Magang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang
Lebih terperinciPENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A
PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA Oleh : RIDHO DWIANTO A34204013 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2
Lebih terperinciVI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA
VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANTAENG TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura : Kompetensi Kejuruan
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANTAENG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Mata Uji Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinciKURSUS GRATIS. Teknologi Budidaya Tanaman Jeruk dalam Pot (Tabulampot Jeruk) Oleh: Hadi Mulyanto, SP
KURSUS GRATIS Teknologi Budidaya Tanaman Jeruk dalam Pot (Tabulampot Jeruk) Oleh: Hadi Mulyanto, SP BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN
Lebih terperinciPRODUKSI TANAMAN NURSERY
PRODUKSI TANAMAN NURSERY Bambang B. Santoso Senen, 30 Maret 2009 PRODUKSI TANAMAN NURSERY A. Perencanaan Produksi B. Perbanyakan C. Produksi di Lapangan D. Produksi dalam Pot/wadah C. PRODUKSI DI LAPANGAN
Lebih terperinciAgro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat
Agro inovasi Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat 2 AgroinovasI PENANAMAN LADA DI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH Lahan bekas tambang timah berupa hamparan pasir kwarsa, yang luasnya terus bertambah,
Lebih terperinciS i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n
T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...
Lebih terperincipagar dengan hand shears Pemangkasan tanaman
BAB VI RENCANA PENGELOLAAN 6.1. Efektifitas Kerja Menurut Sternloff dan Warren (1984), peralatan, anggaran, dan fasilitas akan bermakna kecil seandainya kecakapan manusia dan tenaga kerjanya tidak memadai.
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)
LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z2) (P0.Z1) (P2.Z2) (P2.Z1) (P1.Z0) (P0.Z0) (P0.Z1) (P2.Z1) (P1.Z0) (P1.Z1) (P2.Z2) (P1.Z2) (P2.Z0) (P1.Z1) (P0.Z1) (P0.Z0) (P2.Z0) (P2.Z1) (P1.Z2)
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciTeknik Budidaya Tanaman Durian
Teknik Budidaya Tanaman Durian Pengantar Tanaman durian merupakan tanaman yang buahnya sangat diminatai terutama orang indonesia. Tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang hidup di Malaysia, Sumatera
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperincimencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari
mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari Didukung oleh: Talaud Lestari Mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik harus segera
Lebih terperinciLampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau
LAMPIRAN Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau 1. Apa keuntungan bagi kampus Universitas Riau dengan status hutan kota tersebut? 2. Apa tujuan utama dan tujuan lainnya
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.
III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TANAMAN I. PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA
PEMELIHARAAN TANAMAN I. PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA Pemeliharaan pada tanaman muda Kegiatan-kegiatan : Penyiangan Pendangiran Pemupukan Pemberian mulsa Singling dan Wiwil Prunning Pemberantasan hama dan
Lebih terperinciMakalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot
Makalah Tanaman Buah dalam Pot Tabulampot Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia tiap tahunnya menunjukan angka peningkatan. Lahan di Indonesia yang dulunya luas pun kini menjadi
Lebih terperinciPERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR
62 PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR A. Data Umum 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Peningkatan produksi karet yang optimal harus dimulai dengan pemilihan klon yang unggul, penggunaan bibit yang berkualitas sebagai batang bawah dan batang atas serta pemeliharaan yang
Lebih terperinciterpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak
Di bab awal kamu telah mendapat penjelasan tentang lingkungan alam dan buatan. Lalu bagaimanakah cara memelihara lingkungan alam dan buatan? Bagaimana dampak jika tidak memelihara lingkungan dengan baik?
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB 111 BAHAN DAN METODE
BAB 111 BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Tanah Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jl. Bina Widya Km
Lebih terperinciSumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May
10 MODULE PELATIHAN PENANAMAN DURIAN Oleh : Ulfah J. Siregar ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN DUSUN ARO, JAMBI Serial Number : PD 210/03 Rev. 3 (F)
Lebih terperinciBerdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny
TEKNIK PENANAMAN RUMPUT RAJA (KING GRASS) BERDASARKAN PRINSIP PENANAMAN TEBU Bambang Kushartono Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Prospek rumput raja sebagai komoditas
Lebih terperinciBUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN
BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah
Lebih terperinciMANAJEMEN LANSKAP PERMUKIMAN TELAGA GOLF SAWANGAN, DEPOK MUTIAH NURJANNAH
MANAJEMEN LANSKAP PERMUKIMAN TELAGA GOLF SAWANGAN, DEPOK MUTIAH NURJANNAH DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN MUTIAH NURJANNAH, Manajemen Lanskap Permukiman
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oriza sativa) adalah salah satu jenis serealia yang umumnya dibudidayakan melalui sistem persemaian terlebih dahulu. Baru setelah bibit tumbuh sampai
Lebih terperinciPEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI. Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A
Skripsi PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A34203012 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciIV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota
Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Siti Nurul Rofiqo Irwan,S.P., MAgr, PhD. Tujuan Memahami kriteria tanaman Lanskap Kota Mengetahui berbagai
Lebih terperinciKegiatan Pembelajaran 2. Penyiapan Tempat Pesemaian. A. Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran 2. Penyiapan Tempat Pesemaian A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran penyiapan tempat pesemaian berisikan uraian materi: Persyaratn tempat persemaian, sistem tempat pesemaian, perbedaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari
Lebih terperinciMANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA
Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2
DAFTAR ISI Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan? 2 Bagian-bagian jalan 3 Bagaimana cara menjaga agar jalan tetap dalam kondisi yang baik 4 Kegiatan-kegiatan pemeliharaan rutin 6 Bagaimana cara mengatur
Lebih terperinciOleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09
Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran
Lebih terperinciVI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI
VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI 6.1. Keragaan Usahatani Jambu biji Usahatani jambu biji di Desa Cimanggis merupakan usaha yang dapat dikatakan masih baru. Hal ini dilihat dari pengalaman bertani jambu
Lebih terperinciBAB VI R E K O M E N D A S I
BAB VI R E K O M E N D A S I 6.1. Rekomendasi Umum Kerangka pemikiran rekomendasi dalam perencanaan untuk mengoptimalkan fungsi jalur hijau jalan Tol Jagorawi sebagai pereduksi polusi, peredam kebisingan
Lebih terperinciSiti Nurul Kamaliyah. SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System)
Siti Nurul Kamaliyah SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System) DEFINISI Suatu cara penanaman & pemotongan rumput, leguminosa, semak & pohon shg HMT tersedia sepanjang rahun : m. hujan : rumput &
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PERTAMANAN KOTA DI KOTA BANDUNG
PEMELIHARAAN PERTAMANAN KOTA DI KOTA BANDUNG Oleh: Anti Sulistiastuti A02497008 JURUSAN BUDIDA YA PERTANIAN FAKULTASPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2001 r " Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPercobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda
Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.
Lebih terperinciInti dari kegiatan rehabilitasi adalah menanam bibit di lapangan. Apabila penanaman dilakukan dengan
2 Menanam Bibit di Lapangan Inti dari kegiatan rehabilitasi adalah menanam bibit di lapangan. Apabila penanaman dilakukan dengan cara yang benar dan waktu yang tepat maka peluang tumbuhnya bibit di lapangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial 3 x 2 dimana 3 perlakuan jenis tanaman (Faktor A) dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,
BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN 1 SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth: Bapak/Ibu/Sdr/i Calon Responden Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciSumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.
Penyulaman Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya. Penyiangan Penyiangan terhadap gulma dilakukan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN
BAB I PENDAHULUAN Beberapa program terkait pengembangan perkebunan kakao yang dicanangkan pemerintah adalah peremajaan perkebunan kakao yaitu dengan merehabilitasi tanaman kakao yang sudah tua, karena
Lebih terperinciPenanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk
Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dilahan pertanian yang beralamat di Jl. Sukajadi, Desa Tarai Mangun, Kecamatan Tambang, Kampar. Penelitian ini dilakukan bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Lansekap Pada hakikatnya Arsitektur Lansekap adalah ilmu dan seni perencanaan (planning) dan perancangan (design) serta pengaturan daripada lahan,
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A
PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A34204018 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM PEMANFAATAN SARANA PRODUKSI PADA USAHATANI BELIMBING
KEMAMPUAN ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM PEMANFAATAN SARANA PRODUKSI PADA USAHATANI BELIMBING Diarsi Eka Yani 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas MIPA, Universitas Terbuka, Tangerang, Indonesia Email:
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah respon petani terhadap kegiatan penyuluhan PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II,
Lebih terperinciBUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI
BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa tengah, dengan ketinggian tempat
Lebih terperinciTUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT
TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT NAMA INSTANSI FASILITATOR : MU ADDIN, S.TP : SMK NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG : Ir. SETIA PURNOMO, M.P. Perencanaan pemeliharaan merupakan tahapan awal yang sangat
Lebih terperinciHarapan menikmati keindahan adenium berpetal tumpuk hanya impian
1 TANAMAN HIAS Adenium Tumpuk Mekar Sempurna Bunga berpetal dobel seperti dok sorn memerlukan energi lebih besar untuk mekar sempurna daripada bunga berpetal tunggal Harapan menikmati keindahan adenium
Lebih terperinci