DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta-Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta-Indonesia"

Transkripsi

1 117 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta-Indonesia Barus, Minia Artpita Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Beberapa Sayuran Organik (studi kasus PT. Amani Mastra, Bekasi). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Beruntung, Nasib Formulasi Strategi Pengembangan bisnis Produk Nata De Coco (studi kasus pada PT. Keong Nusantara Abadi, Natar, Lampung). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. David, Fred R Manajemen Strategi. Edisi Kesembilan. Penerbit Indeks, Jakarta. Indriani, Theresia Devi Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Distributor Buah Segar (studi kasus pada PT. Moenaputra Nusantara, Jakarta). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Jauch, Lawrence R dan William F Glueck Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip Manajemen Pemasaran : Analisis, Pemasaran, Implementasi, dan Kontrol. Edisi Milenium. Jilid 1 dan 2. PT. Prenhallindo, Jakarta. Mosher, A.T Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Penterjemah S. Krisnandi. Penerbit Yasaguna, Jakarta. Pracaya, Ir Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag. Cetakan keempat. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Siahaan, Nataliawati Analisis Pengambilan keputusan Strategi Promosi Sayuran Organik PT. Amani Mastra. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Umar, Husein Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

2 119 Lampiran 2. Struktur Organisasi pada PT. Amani Mastra Owner (Pemilik perusahaan) Direktur Operasional (Penanggung Jawab/ Pengelola usaha) General Supervisor Divisi Marketing Divisi Keuangan Divisi Produksi/Kebun Divisi Distribusi PO & SPG Collecting Assistant Kebun Driver & Assistant Processing Gambar 8 Bagan Struktur Organisasi PT. Amani Mastra

3 120 Lampiran 3 Daftar Harga Produk Organik ( Delivery Order) PT AMANI MASTRA No ITEMS Unit Price I Beras AMANI Organic ISLAND / Organic Rice & Grain Rp Unit 1. Beras Organik Rojolele / Organic Rojolele Rice ,5 kg/pack 2. Beras Organik Pandan Wangi / Organic Pandan Wangi Rice ,5 kg/pack 3. Beras Organik Mentik Santan / Organic Mentik Santan Rice ,5 kg/pack 4. Beras Organik Hitam / Organic Black Rice* ,5 kg/pack 5. Beras Organik Merah / Organic Red Rice* ,5 kg/pack 6. Beras Organik Ujung Kulon / Organic Ujung Kulon Rice* ,5 kg/pack 7. Beras Organik Adan / Organic Adan Rice* ,5 kg/pack 8. Beras Organik Pecah Kulit / Unpolished Organic Rice ,5 kg/pack 9. Kedelai Organik / Organic Soybean Rp/kg 10. Kacang Hijau Organik / Organic Mung Bean Rp/kg II Sayur AMANI Organic ISLAND / Organic Vegetables Rp Unit 1. Bayam Hijau Organik / Green Spinach /pack 2. Bayam Merah Organik / Red Spinach /pack 3. Beetroot Merah Organik / Red Beetroot /pack 4. Brokoli Organik / Broccoli /kg 5. Buncis Organik / French Bean /pack 6. Bunga Kol Organik / Cauli Flower /kg 7. Caysim Organik / Cai Xin /pack 8. Cabe Rawit Hijau Organik / Green Chilli Paddy /pack 9. Cabe Rawit Merah Organik / Red Chilli Paddy /pack 10. Cabe Merah Organik / Red Chilli /pack 11. Cabe Hijau Organik / Green Chilli /pack 12. Cabe Keriting Organik / Red Chilli /pack 13. Daun Bawang Organik /pack 14. Jagung Acar Organik / Baby Corn /pack 15. Jagung Manis Organik / Sweet Corn /kg 16. Kacang Merah Organik / Red Bean /pack 17. Kacang Panjang Organik / long Bean /pack 18. Kaelan Organik / Chinese Kale /pack 19. Kangkung Organik / Kang Kong /pack 20. Kapri Organik /pack 21. Kol Putih Organik / White Cabbage /kg 22. Timun Kyuri Organik / Kyuri Cucumber /kg 23. Labu Siam Organik /kg 24. Lettuce Head Organic /pack 25. Lobak Organik / White Raddish /kg 26. Oyong Organik / Oyong /kg 27. Pakcoy Organik / Bhok Choy /pack 28. Pare Organik / Bitter Pare /kg 29. Pare Putih Organik / White Bitter Pare /kg 30. Sawi Putih Organik / Samho /kg 31. Selada Keriting Organik / Green Lettuce /pack Sayur AMANI Organic ISLAND / Organic Vegetables Rp Unit

4 32. Selada Hijau Organik / Green Lettuce /pack 33. Selada Merah Organik / Red Lettuce /pack 34. Selada Romaine Organik / Romaine Lettuce /pack 35. Seledri Organik / Celery /pack 36. Terung Ungu Organik / Egg Plant /kg 37. Timun Lokal Organik / Local Cucumber /kg 38. Tomat Sayur Organik / Tomato /pack 39. Horenzo Organik / English Spinach /pack 40. Ubi Manis Organik / Sweet Potato /kg 41.Wortel Organik / Carrot /pack 42. Zukini Organik / Zuchini /kg 43. Kentang Organik / Potato /kg 44. Bawang Putih Organik / Garlic Bawang Merah Organik / Shallot /kg 46. Lidah Buaya Organik / Aloe Vera /kg III Tahu AMANI Organik / Organic Soybean Curd Rp Unit 1. Tahu Organik Kedelai Putih / Organic White Soybean Curd pc/pack 2. Tahu Organik Kedelai Hitam / Organic Black Soybean Curd pc/pack IV Ayam & Telur AMANI Organik / Organic Poultry Rp Unit 1. Ayam Potong Organik / Organic Chicken ekor utuh 2. Telur Ayam Organic / Organic Egg pcs/pack V AMANI Minyak Goreng Organik / Organic Coconut Oil Rp Unit 1. Minyak Goreng Organik / Organic Cooking Oil 1 Ltr Ltr 2. Minyak Goreng Organik / Organic Cooking Oil 0,5 Ltr ,5 Ltr 3. Organic Virgin Coconut Oil Visi-O 125 ml ml 4. Organic Virgin Coconut Oil Visi-O 250 ml ml 5. Organic Virgin Coconut Oil Visi-O 500 ml ml VI AMANI Kecap Bebas Aflatoxin Rp Unit 1.Kecap Bebas Aflatoxin AMANI Non GMO ml VII Madu Hutan AMANI Organik / Organically Grown Rp Unit 1. Madu Hutan Tesso Nillo / Tesso Nillo Wild Honey* 350 ml N/A 350 ml 2. Madu Hutan Tesso Nillo / Tesso Nillo Wild Honey* 300 ml ml 3. Madu Hutan Tesso Nillo / Tesso Nillo Wild Honey* 250 ml N/A 250 ml 4. Madu Hutan Amfoang / Amfoang Wild Honey* 350 ml N/A 350 ml 5. Madu Hutan Amfoang / Amfoang Wild Honey* 300 ml ml 6. Madu Hutan Amfoang / Amfoang Wild Honey* 250 ml N/A 250 ml VIII Organic Dairy Product Rp Unit 1. Susu Kambing Organik / Organic Goat s Milk ml IX Neem Organic Gardening Product Rp Unit 1. Neem Oil Ltr 2. Neem Cake Soil Conditioner Kg X Neem Product Rp Unit 1. Health Antifungal Soap gr 2. Transparent Soap gr 3. Bath Set N/A 30 gr 4. Mosquito Repellent ml XI Miscelaneous Rp Unit 1. WWF Rhino Craft* N/A - 2. WWF Minyak Kayu Putih Wasur / Wasur Cajuputi* N/A - *) AMANI in collaboration with WWF Green & Fair Program *) N/A (items not available yet) 121

5 Lampiran 4 MATRIKS SWOT 122 PELUANG O 1. Pangsa pasar yang masih terbuka luas 2. Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sehat 3. Hubungan antara pemasok dan perusahaan berjalan lancar 4. Dukungan masyarakat sekitar perusahaan 5. Loyalitas konsumen yang tinggi 6. Tersedianya tenaga kerja yang potensial di pasar tenaga kerja 7. Perkembangan teknologi 8. Adanya asosiasi pertanian organik 9. Keadaan perekonomian negara yang berangsur-angsur stabil 10. Kebijakan pemerintah mengenai program Go Organik 2010 ANCAMAN T 1. Semakin meningkatnya persaingan dalam industri 2. Perkembangan jenis hama dan penyakit pada tanaman 3. Kemudahan dalam memasuki industri pangan organik 4. Kemudahan konsumen mendapatkan produk substitusi 5. Kenaikan harga BBM 6. Perubahan cuaca dan isu bencana alam yang terjadi di Indonesia KEKUATAN S 1. Produk yang berkualitas 2. Perencanaan tanam yang baik 3. Lingkungan kerja dan fasilitas karyawan yang mendukung 4. Tingkat penjualan yang cukup tinggi 5. Pelayanan konsumen yang sudah baik 6. Sistem pendistribusian produk yang efektif 7. Lokasi kebun yang strategis 8. Alat transportasi yang memadai 9. Upaya promosi yang sudah cukup baik 10. Sistem akunting yang modern dan handal 11. Segmentasi pasar yang efektif 12. Memiliki sertifikasi produk 13. Prosedur penganggaran modal yang efektif 14. Prosedur pengawasan mutu yang efektif 15. Sistem informasi manajemen yang handal 16. Pasokan bahan baku yang kontinyu Strategi Kekuatan-Peluang (SO) 1. Melakukan pengembangan produk terutama produk buah-buahan organik (S1, S2, S7, O1, O2) Strategi Kekuatan-Ancaman (ST) 1. Mencari dan mempelajari berbagai informasi tentang jenis hama dan penyakit tanaman serta menemukan tindakan pencegahan dan penyembuhannya (S1, S2, S3, T2) KELEMAHAN W 1. Keuntungan yang masih sedikit 2. Belum adanya riset pasar 3. Teknologi produksi masih sederhana dan terbatas 4. Volume produksi yang kurang optimal 5. Keterbatasan modal 6. Fasilitas litbang yang belum memadai 7. Pengemasan dan label yang kurang menarik Strategi Kelemahan-Peluang (WO) 1. Mempelajari perkembangan teknologi untuk meningkatkan produksi (W3, W4, O7). 2. Memanfaatkan modal pinjaman yang ditawarkan pemerintah dan lembaga perbankan yang ada (W5, O9, O10). 3. Melakukan riset pasar melalui asosiasi pertanian organik yang ada (W2, O1, O2, O8). 4. Menggunakan fasilitas litbang yang dimiliki pemerintah (W6, O10). 5. Memperluas area tanam dan meningkatkan kerjasama dengan petani mitra (W4, W5, O1, O2, O3) Strategi Kelemahan-Ancaman (WT) 1. Melakukan diversifikasi konsentris terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual (W1, W5, T1, T3, T4) 2. Melakukan diversifikasi horizontal dan diversifikasi konglomerat dengan memanfaatkan fasilitas perkebunan yang ada (W1, W5, T1, T3)

6 Faktor Strategis Kekuatan Bobot Matriks QSPM 123 Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8 Strategi 9 AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS A B C D E F G H I J K L M N O P Kelemahan Q R S T U V W Total 1,000 Peluang A B C D E F

7 Matriks QSPM 124 G H I J Ancaman K L M N O P Total 1, Keterangan: Strategi: Strategi 1 = Mengembangkan jenis produk organik yang belum dipasarkan oleh perusahaan Strategi 2 = Mencari dan mempelajari berbagai informasi tentang jenis hama dan penyakit tanaman serta menemukan tindakan pencegahan dan penyembuhannya Strategi 3 = Mempelajari perkembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi Strategi 4 = Memanfaatkan modal pinjaman yang ditawarkan pemerintah dan lembaga keuangan yang ada Strategi 5 = Melakukan riset pasar melalui asosiasi pertanian organik yang ada Strategi 6 = Memanfaatkan fasilitas litbang yang dimiliki pemerintah Strategi 7 = Memperluas area tanam dan meningkatkan kerjasama dengan petani mitra Strategi 8 = Melakukan diversifikasi konsentris terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual Strategi 9 = Melakukan diversifikasi horizontal dan diversifikasi konglomerat dengan memanfaatkan fasilitas perkebunan yang ada

8 Matriks QSPM 125 Internal: 1. A = Produk yang berkualitas 2. B = Perencanaan tanam yang baik 3. C = Lingkungan kerja dan fasilitas karyawan yang mendukung 4. D = Tingkat penjualan yang cukup tinggi 5. E = Pelayanan konsumen yang sudah baik 6. F = Sistem pendistribusian produk yang efektif 7. G = Lokasi kebun yang strategis 8. H = Alat transportasi yang memadai 9. I = Upaya promosi yang sudah cukup baik 10. J = Sistem akunting yang modern dan handal 11. K = Segmentasi pasar yang efektif 12. L = Memiliki sertifikasi produk 13. M = Prosedur penganggaran modal yang efektif 14. N = Prosedur pengawasan mutu yang efektif 15. O = Sistem informasi manajemen yang handal 16. P = Pasokan bahan baku yang kontinyu 17. Q = Keuntungan yang masih sedikit 18. R = Belum adanya riset pasar 19. S = Teknologi produksi masih sederhana dan terbatas 20. T = Volume produksi yang kurang optimal 21. U = Keterbatasan modal 22. V = Fasilitas litbang yang belum memadai 23. W = Pengemasan dan label yang kurang menarik Eksternal: 1. A = Pangsa pasar yang masih luas 2. B = Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sehat 3. C = Hubungan antara pemasok dan perusahaan berjalan lancar 4. D = Dukungan masyarakat sekitar perkebunan 5. E = Loyalitas konsumen yang tinggi 6. F = Tersedianya tenaga kerja yang potensial di pasar tenaga kerja 7. G = Perkembangan teknologi 8. H = Adanya asosiasi pertanian organik 9. I = Keadaan perekonomian negara yang berangsur-angsur stabil 10. J = Kebijakan pemerintah mengenai program Go Organik K = Semakin meningkatnya persaingan dalam industri 12. L = perkembangan jenis hama dan penyakit pada tanaman 13. M = Kemudahan dalam memasuki industri sayuran organik 14. N = Kemudahan konsumen mendapatkan produk substitusi 15. O = Kenaikan harga BBM 16. P = Perubahan cuaca dan isu bencana alam yang terjadi di Indonesia

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Sayuran

Daftar Harga Produk Sayuran Daftar Harga Produk Sayuran Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 Telp: x @berandaorganik a @berandaorganik Pengkinian: 205-0-02 ID Produk SAY-0 Bayam Hijau 200 Rp 7.000 SAY-02 Bayam Merah 200 Rp

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Utama

Daftar Harga Produk Utama Daftar Harga Produk Utama Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 < +62 82 8308 797 x @berandaorganik a @berandaorganik @ berandaorganik@gmail.com www.berandaorganik.weebly.com Pengkinian: 205--9 ID

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA Oleh : NURSYAMSIYAH A14102046 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

Lampiran 2. Impor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Impor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007

Lampiran 2. Impor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Impor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007 Lampiran 1. Ekspor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Ekspor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007 Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volum Nilai (US$) e (Kg) Tanaman pangan

Lebih terperinci

HARGA SAYURAN KASYARA PER 1 NOVEMBER 2016

HARGA SAYURAN KASYARA PER 1 NOVEMBER 2016 HARGA SAYURAN KASYARA PER 1 NOVEMBER 2016 1. ASPARAGUS HIJAU 250 GR Rp30.000 2. ASPARAGUS PUTIH 250 GR Rp34.000 3. BASIL 100 GR Rp16000 4. BAYAM HIJAU 250 GR Rp9.500 5. BAYAM MERAH 250 GR Rp9.000 6. BIT

Lebih terperinci

PENGERTIAN SAYURAN SAYURAN ADALAH SEMUA JENIS TANAMAN ATAU BAGIAN DARI TANAMAN YANG DAPAT DIOLAH MENJADI MAKANAN

PENGERTIAN SAYURAN SAYURAN ADALAH SEMUA JENIS TANAMAN ATAU BAGIAN DARI TANAMAN YANG DAPAT DIOLAH MENJADI MAKANAN PENGERTIAN SAYURAN SAYURAN ADALAH SEMUA JENIS TANAMAN ATAU BAGIAN DARI TANAMAN YANG DAPAT DIOLAH MENJADI MAKANAN SAYURAN PENGERTIAN SAYURAN SAYURAN ADALAH SEMUA JENIS TANAMAN ATAU BAGIAN DARI TANAMAN YANG

Lebih terperinci

PENGERTIAN SAYURAN SAYURAN ADALAH SEMUA JENIS TANAMAN ATAU BAGIAN DARI TANAMAN YANG DAPAT DIOLAH MENJADI MAKANAN

PENGERTIAN SAYURAN SAYURAN ADALAH SEMUA JENIS TANAMAN ATAU BAGIAN DARI TANAMAN YANG DAPAT DIOLAH MENJADI MAKANAN SAYURAN PENGERTIAN SAYURAN SAYURAN ADALAH SEMUA JENIS TANAMAN ATAU BAGIAN DARI TANAMAN YANG DAPAT DIOLAH MENJADI MAKANAN KLASIFIKASI SAYURAN SAYURAN DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI : 1. SAYURAN BUNGA ( FLOWER

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN (SAYURAN) : Produsen Oelon III, Kelurahan Sikumana Kec. Maulafa

IDENTIFIKASI PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN (SAYURAN) : Produsen Oelon III, Kelurahan Sikumana Kec. Maulafa IDENTIFIKASI PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN (SAYURAN) LOKASI I : Produsen Oelon III, Kelurahan Sikumana Kec. Maulafa No Jenis 1. Kangkung Suber Benih Toko Waris Toko Tani Lama Produksi 24-25 hari 2. Selada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Pada Tahun (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Pada Tahun (Miliar Rupiah) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang luas dan sebagian besar penduduknya adalah petani. Hal ini menyebabkan pertanian merupakan menjadi tulang punggung dalam pembangunan nasional

Lebih terperinci

Daftar Vegetables Vocabulary tentang Nama Sayuran dalam Bahasa Inggris

Daftar Vegetables Vocabulary tentang Nama Sayuran dalam Bahasa Inggris Daftar Vegetables Vocabulary tentang Nama Sayuran dalam Bahasa Inggris Lettuce = selada Cabbage = kubis, kol Celery = daun seledri Corn = jagung Cauliflower = kembang kol Broccoli = brokoli Spinach = bayam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tahapan Budidaya Sayuran Organik

Lampiran 1. Tahapan Budidaya Sayuran Organik 42 Lampiran 1. Tahapan Budidaya Sayuran Organik Persiapan Media Persemaian Pembibitan Persiapan Lahan Penanaman Pemeliharaan Pemupukan Penyiraman Penyiraman Pengendalian Hama Panen Pasca Panen 43 Lampiran

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM SUPER INDO. berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 melalui kemitraan antara Salim Group,

KEADAAN UMUM SUPER INDO. berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 melalui kemitraan antara Salim Group, IV. KEADAAN UMUM SUPER INDO A. Gambaran Umum Super Indo Super Indo merupakan jaringan ritel internasional yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 melalui kemitraan antara Salim Group,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (Back to nature) telah menjadi trend baru masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan

Lebih terperinci

(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas

(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas BA PUSAT STATISTIK DEPARTEMEN PERTANIAN LAPORAN TANAMAN SAYURAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM RKSPH-SBS (Isian dalam Bilangan Bulat) PROPINSI : BANTEN 3 6 Bulan JANUARI 1 KAB./KOTA : LEBAK 2 Tahun 217 1 7 Luas Luas

Lebih terperinci

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

Pada bulan Maret 2016 Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Maret

Pada bulan Maret 2016 Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Maret BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 11 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN MARET 2016 INFLASI 0,44 PERSEN Bulan Maret 2016 di

Lebih terperinci

HIDANGAN PEMBUKA. Prawn Salad Salad Udang 78,000. A Platter of Assorted Barbecued Cold Cuts Aneka Macam Daging Panggang 78,000

HIDANGAN PEMBUKA. Prawn Salad Salad Udang 78,000. A Platter of Assorted Barbecued Cold Cuts Aneka Macam Daging Panggang 78,000 S T A R T E R S A N D B A R B E C U E D D E L I C A C I E S HIDANGAN PEMBUKA Prawn Salad Salad Udang 78,000 A Platter of Assorted Barbecued Cold Cuts Aneka Macam Daging Panggang 78,000 Roasted Duck with

Lebih terperinci

Lampiran Surat Penawaran Harga

Lampiran Surat Penawaran Harga Lampiran Surat Penawaran Harga i i. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Kop Perusahaan DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PENAWARAN : Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan Satuan Kerja : Lembaga Pemasyarakatan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PT. AMANI MASTRA. dipelopori oleh Ir. Wardha Alkatiri, MM dan memulai operasinya di Surabaya.

BAB V GAMBARAN UMUM PT. AMANI MASTRA. dipelopori oleh Ir. Wardha Alkatiri, MM dan memulai operasinya di Surabaya. 49 BAB V GAMBARAN UMUM PT. AMANI MASTRA 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Amani Mastra memulai kegiatan usahanya pada tahun 1999 yang dipelopori oleh Ir. Wardha Alkatiri, MM dan memulai operasinya

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi Tabel 39., dan Bawang Merah Menurut 6.325 7.884 854.064 7,4 7,4 2 Sumatera 25.43 9.70 3.39 2.628 7,50 7,50 3 Sumatera Barat 8.57 3.873.238.757 6,59 7,90 4 Riau - - - - - - 5 Jambi.466.80 79 89 8,9 6,24

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan mengenai perusahaan yang mencakup sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, kegiatan usaha perusahaan,

Lebih terperinci

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 9 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN AGUSTUS DEFLASI 0,22 PERSEN Bulan Agustus di Kabupaten

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : JANUARI 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : JANUARI 2016 BERAS INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN BULAN : JANUARI 2016 Tambahrejo Pucang

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN Tambahrejo Pucang Anom

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN Tambahrejo Pucang Anom

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN Tambahrejo Pucang Anom

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016 KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD) UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. SKB No. 5 Karadenan Cibinong Bogor, 16913 Telp. (0251) 8654702 8654705 Fax. 8654701

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/05/33.08/Th. II, 10 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN APRIL 2015 INFLASI 0,27 PERSEN Bulan April 2015 di Kabupaten

Lebih terperinci

SURVEI HARGA KONSUMEN BULAN:

SURVEI HARGA KONSUMEN BULAN: Badan Pusat Statistik Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta Daftar HK Pasar Modern SURVEI HARGA KONSUMEN BULAN: I. PENGENALAN TEMPAT II. KETERANGAN PENCACAHAN 1. Propinsi DKI Jakarta 1. Nama Pencacah 5. Nama Pengawas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan Juni 2009 di Kota Palu terjadi inflasi sebesar 0,15 persen, dengan indeks dari 115,86 pada Mei 2009 menjadi 116,03

Lebih terperinci

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe Makan Pagi Nasi tim Cah brokoli+ goreng Ayam bacem Pepaya Air Putih Master Menu Rumah Sakit (siklus 0 hari) Hari ke- Porsi Porsi Porsi Makan Siang Makan Malam URT gram URT gram URT gram Nasi merah Sop

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

LAMPIRAN 1. Tanda tangan, LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN SERAT, ASUPAN CAIRAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA VEGETARIAN DI PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYAWIRA Saya

Lebih terperinci

HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN

HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN KABUPATEN : Bantul PROVINSI : DI Yogyakarta BULAN/ TAHUN : Januari 2016 1 Gabah GKG Rp/Kg 5,200 5,200 5,200 5,200 5,200 5,000 200 4 2 Beras IR 64 Medium Rp/Kg

Lebih terperinci

Pada bulan Perkembangan harga berbagai komoditas bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan terjadi deflasi sebesar

Pada bulan Perkembangan harga berbagai komoditas bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan terjadi deflasi sebesar BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 11 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN FEBRUARI DEFLASI 0,28 PERSEN Bulan di Kabupaten Magelang

Lebih terperinci

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A14103687 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENAGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN No.42/01/3311/Th.III, 11 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN Bulan Desember 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar

Lebih terperinci

Sumber : Pusdatin dan BPS diolah, *) angka sementara.

Sumber : Pusdatin dan BPS diolah, *) angka sementara. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat diperlukan bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia. Potensi pertanian di Indonesia tersebar secara merata di seluruh

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1 Jenis-jenis produk pangan IPB 2 Jenis produk. Bio yoghurt. Chicken nugget stick & wings Jambu Taiwan IPB 02

PENDAHULUAN. Tabel 1 Jenis-jenis produk pangan IPB 2 Jenis produk. Bio yoghurt. Chicken nugget stick & wings Jambu Taiwan IPB 02 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Petani yang sejahtera, kondisi ketahanan pangan yang baik, dan kemandirian teknologi tentu dapat menjadi pilar yang kokoh dalam memajukan perekonomian nasional (Hatta, 29 November

Lebih terperinci

NOMOR : PL /019.2/521112/2011 TANGGAL : 27 Januari 2011

NOMOR : PL /019.2/521112/2011 TANGGAL : 27 Januari 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT PARU Dr HA ROTINSULU PANITIA PENGADAAN BARANG-JASA BELANJA RUPIAH MURNI JL BUKIT JARIAN NO40 BANDUNG 40141 TELP 2034446,2031427 FAX2031427 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN/

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI 0,41 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI 0,41 PERSEN No.03/03/3311/Th.IV, 13 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI 0,41 PERSEN Bulan Februari 2017, Kabupaten Sukoharjo mengalami inflasi sebesar 0,41

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

PROGRAM WELLBEING. PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. Departemen Human Capital

PROGRAM WELLBEING. PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. Departemen Human Capital PROGRAM WELLBEING MENU SEHAT DAN SEIMBANG PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. Departemen Human Capital MENU SEHAT DAN SEIMBANG PANGAN SEHAT Semakin dekat dengan bentuk asli di alam Seimbang = kebutuhan makro

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN No.09/08/3311/Th.III, 15 Agustus 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN Bulan Juli 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami inflasi sebesar 0,65 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN APRIL 2016 DEFLASI 0,27 PERSEN No.06/05/3311/Th.III, 12 Mei 2016 Bulan April 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami deflasi sebesar 0,27 persen

Lebih terperinci

Tanaman Pangan. Food Crops

Tanaman Pangan. Food Crops Tanaman Pangan Food Crops Tabel VI.1.1., tiv Dan Tanaman Padi Sawah Dirinci Per Di Kabupaten Ende Area, Vield Rate And Production Of Wetland Paddy By tif Prod uksi i tas Produ ksi t if Prod uksi Nangapanda

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu langkah awal yang terpenting dalam melakukan analisis manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah dengan melakukan analisis terhadap model atau kondisi

Lebih terperinci

DAMPAK ERUPSI GUNUNG SINABUNG TERHADAP PRODUKSI DAN HARGA BUAH DAN SAYURAN DI KABUPATEN KARO

DAMPAK ERUPSI GUNUNG SINABUNG TERHADAP PRODUKSI DAN HARGA BUAH DAN SAYURAN DI KABUPATEN KARO DAMPAK ERUPSI GUNUNG SINABUNG TERHADAP PRODUKSI DAN HARGA BUAH DAN SAYURAN DI KABUPATEN KARO Bella Pebriyani Panjaitan*), Satia Negara Lubis **), Sinar Indra Kusuma ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN No.03/02/3311/Th.III, 12 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN Bulan Januari 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,49

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pada tahap pengenalan kebutuhan, motivasi yang paling mempengaruhi konsumen adalah bahwa sayuran organik aman bagi kesehatan dengan manfaat yang diharapkan konsumen

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Sate Sop Kambing Sate adalah sejenis makanan yang dibuat dari potongan-potongan daging berupa daging ayam atau daging kambing yang ditusuk dengan lidi atau tusuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.035/12/2016, 14 Desember 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN Pada November 2016 terjadi inflasi sebesar 0,38

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.01/01/16/Th.XIX, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Kota Palembang Pada Bulan Mengalami Inflasi Sebesar (0,67 persen) Inflasi kumulatif tahun dan/atau

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Sejarah Perusahaan PT. Sang Hyang Seri (Persero) berdiri pada tahun 1971 dengan status perusahaan Umum (PERUM) di Sukamandi, Subang, Propinsi jawa Barat, mewarisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perusahaan Jamur NAD terdiri dari dua unit bisnis yaitu usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/08/72 Th. XIV, 01 Agustus 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2011 INFLASI SEBESAR 1,37 PERSEN Pada bulan Juli 2011 di Kota Palu terjadi inflasi sebesar 1,37 persen, dengan indeks

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

Aneka Resep Masakan Sayur

Aneka Resep Masakan Sayur Aneka Resep Masakan Sayur Sayur mayur sangat penting bagi tubuh kita, karenanya kita mesti menyeimbangkan asupan gizi dari makanan yang mama masak. Aneka resep masakan sayur kami sajikan kali ini. Ada

Lebih terperinci

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur 113 Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran Tujuan Kajian Kegiatan Kajian Tipe dan Sumber Data Teknik Pengolahan Data Target Output (Keluaran) Tujuan 1 Menganalisis kelayakan sederhana dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2015 INFLASI 0,14 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2015 INFLASI 0,14 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2015 INFLASI 0,14 PERSEN No.24/04/3311/Th.II, 10 April 2015 Bulan Maret 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,14 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 - 56 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Administrasi Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20-50º30 LS dan 105º28-105º37 BT dengan luas wilayah 197,22 km

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sampai saat ini masih memegang peranan penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor terpenting dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan sektor pertanian dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IX Spesifikasi Teknis

BAB IX Spesifikasi Teknis Kepada Yth Penyedia Barang/Jasa Untuk Pengadaan Bahan Makanan untuk 50 orang Panti Sosial Asuhan Anak (PSTW) Yogyakarta, bahwa pada BAB IX di Spesifikasi Teknis kami ralat khususnya jumlah barang. BAB

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN. Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengetahui

BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN. Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengetahui 64 BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN 6.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.028/05/2016, 18 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN Pada April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,40 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI 0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI 0,27 PERSEN No.40/12/3311/Th.II, 15 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI 0,27 PERSEN Bulan November 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar

Lebih terperinci

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA KOP PERUSAHAAN SATUAN KERJA : REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA NO NAMA BAHAN JUMLAH HARGA (Rp) 1 Daging Sapi/Kerbau 2 Ikan Segar 3 Ikan Asin 4 Telur Ayam / Itik 5 Tempe / Kedelai 6 Kacang 7 Kacang Tanah

Lebih terperinci

HeHeader

HeHeader SOTO PEKALONGAN 750 gram daging sandung lamur 3 cm jahe, memarkan 3 batang serai, memarkan 3 lembar daun jeruk 3 sdm taoco manis 2 sdm kecap manis 1,5 liter air 6 cabai merah besar 8 bawang merah 6 siung

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA KOMODITI, BARANG KEBUTUHAN POKOK, BARANG PENTING/STRATEGIS DAN KOMODITI POTENSIAL LAINNYA DI PASAR KOTA ENDE

INFORMASI HARGA KOMODITI, BARANG KEBUTUHAN POKOK, BARANG PENTING/STRATEGIS DAN KOMODITI POTENSIAL LAINNYA DI PASAR KOTA ENDE H Pemerintah Kabupaten Ende INFORMASI HARGA KOMODITI, BARANG KEBUTUHAN POKOK, BARANG PENTING/STRATEGIS DAN KOMODITI POTENSIAL LAINNYA DI PASAR KOTA ENDE BULAN/MINGGU KE : SEPTEMBER / I / TANGGAL 11 SEPTEMBER

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI No. 94/03/7372/Th.VIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan Februari 2016 Deflasi 0,03 Persen Pada bulan Februari 2016 Indonesia mengalami deflasi

Lebih terperinci

Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta LAMPIRAN 74 Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Daftar bahan makanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di daerah tropis karena dilalui garis khatulistiwa. Tanah yang subur dan beriklim tropis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN TUMIS DAGING sayuran Bahan: 250 gr daging sapi has dalam, iris melintang tipis 4 buah sosis sapi, iris 1 cm 200 gr bak coy, lepaskan dari bonggolnya 100 gr wortel, kupas, iris tipis 100 gr kapri, siangi

Lebih terperinci

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Deflasi Di Kabupaten Kendal Bulan Maret 2017 DEFLASI 0,43 Persen Bulan Maret 2017 di Kabupaten Kendal terjadi deflasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian di masa depan. Globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi

Lebih terperinci

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2017 INFLASI 1,15 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2017 INFLASI 1,15 PERSEN No.02/02/3311/Th.IV, 14 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2017 INFLASI 1,15 PERSEN Bulan Januari 2017, Kabupaten Sukoharjo mengalami inflasi sebesar 1,15

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU Almasdi Syahza Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PPKPEM) Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wortel merupakan salah satu tanaman sayuran yang digemari masyarakat. Komoditas ini terkenal karena rasanya yang manis dan aromanya yang khas 1. Selain itu wortel juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan muncul akibat kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan pengaruh kandungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN APRIL 2017 INFLASI 0,13 PERSEN No.05/05/3311/Th.IV, 15 Mei 2017 Bulan April 2017, Kabupaten Sukoharjo mengalami inflasi sebesar 0,13 persen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia No: 02/M/Kp/ II/2000 tercantum bahwa pembangunan nasional akan berhasil jika didukung oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin tinggi, hal tersebut diwujudkan dengan mengkonsumsi asupan-asupan makanan yang rendah zat kimiawi sebagai

Lebih terperinci