KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2011

2 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011 sebagai wujud pertanggungjawaban dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2011 dapat diselesaikan Badan Penelitian dan Pengembangan sebagai salah satu komponen Kementerian Dalam Negeri berkewajiban melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam mencapai viisi, misi, sasaran dan tujuan di bidang Penelitian dan Pengembangan. Sebagai salah satu elemen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), penyusunan LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011 disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2004 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Departemen Dalam Negeri, Permendagri Nomor 46 Tahun 2011 tentang Renstra dan Kepmendagri Nomor Tahun 2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Dalam Negeri serta PermenPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penelitian dan Pengembangan sehingga dapat diketahui tingkat capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Tahun i

3 Semoga LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011 menjadi instrumen penting bagi pengambilan kebijakan dan peningkatan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan di masa mendatang. Jakarta, Februari 2012 KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MUH. MARWAN ii

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Gambaran Organisasi... 3 D. Aspek Strategis Organisasi... 9 E. Sistematika Penyajian BAB II PERENCANAAN STRATEGIS A. Perencanaan Strategis B. Rencana Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Periode C. Akuntabilitas Keuangan... BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran LAMPIRAN-LAMPIRAN iii

5 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian dan Pengembangan merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Kepmendagri Nomor 16 Tahun 2004 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis Sistem Akuntabilitas kementerian Dalam Negeri. Penyajian LAKIP 2011 ini memuat gambaran tentang visi, misi, tujuan, sasaran, rencana strategik dan program serta tingkat capaian kinerja program selama kurun waktu 1 (satu) tahun. Penyusunan LAKIP ini merupakan upaya dan langkah-langkah yang tepat dalam mengukur tingkat pencapaian keberhasilan kinerja suatu program dan kegiatan yang dilakukan. Sebagai salah satu komponen di dalam struktur organisasi Kementerian Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri menduduki tempat yang strategis karena berfungsi sebagai satu-satunya unit kerja Eselon I yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan penelitian dan kajian atas seluruh aspek dan isu strategis di bidang Kesatuan Bangsa, Politik, dan Otonomi Daerah, Pembangunan dan Keuangan Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan dan Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan tugas pokok yang diembannya sebagaimana termuat dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Pemerintahan Dalam Negeri, telah melaksanakan serangkaian program/kegiatan yang diturunkan dari Visi Badan Penelitian dan Pengembangan, yaitu: Terwujudnya Kebijakan Pemerintahan Dalam Negeri yang Berkualitas Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pengembangan. 1

6 Berangkat dari visi tersebut di atas pokok-pokok program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan tahun 2011 dapat digambarkan dari arah kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri tahun 2011: 1. Menyelenggarakan kelitbangan berdasarkan kebutuhan regulasi dan/atau kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dalam perumusan kebijakan Kementerian Dalam Negeri; 2. Menyiapkan hasil kelitbangan sesuai dengan kaidah ilmiah dan kebutuhan, serta mengembangkan sarana publikasi; 3. Melaksanakan SOP dan mengikutsertakan SDM dalam diklat teknis, diklat fungsional, diklat terkait serta seminar/workshop/lokakarya nasional dan internasional; 4. Melakukan koordinasi penyelenggaraan kelitbangan baik dengan komponen terkait di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, maupun dengan institusi litbang terkait di tingkat pusat dan daerah dalam rangka sinergi penyelenggaran fungsi dan penyusunan kebijakan kelitbangan; 5. Menyusun pedoman operasional dalam rangka mengembangkan jejaring dan kerjasama kelitbangan dengan kementerian/lpnk, pemerintah daerah, dan Negara/lembaga donor asing; 6. Mendorong pemerintahan daerah untuk mengoptimalkan peran lembaga litbang sebagai think thank dan basis data dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah; 7. Melakukan pembinaan kelitbangan pemerintahan daerah melalui fasilitasi, supervisi, dan penyusunan NSPK; 8. Melakukan reposisi dan revitalisasi sumber daya kelitbangan; 9. Menyelenggarakan fungsi manajemen dan pelayanan teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sejalan dengan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan pada tahun anggaran 2011, Badan Penelitian dan Pengembangan melaksanakan program Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam 2

7 Negeri Untuk menunjang program tersebut telah diagendakan 5 kegiatan pokok yang didistribusikan pada 4 (empat) Pusat Litbang dan Sekretariat, tingkat capaian/realisasi pada pelaksanaan anggaran akan diuraikan lebih lanjut dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011, juga akan menjadi bahan masukan untuk perencanaan selanjutnya dalam konteks pelaksanaan kebijakan strategis dalam Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun B. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011 disusun dengan maksud sebagai: 1. Bentuk pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan tahun anggaran 2011 kepada Menteri Dalam Negeri; 2. Salah satu unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja; 3. Memberikan informasi kesesuaian pelaksanaan program/kegiatan Tahun 2011 dengan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun Tujuannya adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh masing-masing unit kerja di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan. 2. Memberikan input bagi peningkatan kinerja perencanaan program/kegiatan maupun kompetensi SDM di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan. C. GAMBARAN ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan di Bidang Pemerintahan Dalam Negeri. 3

8 adalah : Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka fungsi yang diemban 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri; 2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri; 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri; 4. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi dimaksud struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan terdiri atas : 1. Sekretariat Badan, yang terdiri dari Bagian perencanaan, Bagian umum, Bagian Keuangan, dan Bagian Kerjasama Litbang dan Administrasi Peneliti/Perekayasa. 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, yang terdiri atas Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, Bidang Penataan Daerah, Bidang Pemerintahan Daerah dan Sub Bagian Tata Usaha; 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pemerintahan Umum dan Kependudukan, yang terdiri atas Bidang Trantib dan Linmas, Bidang Kewilayahan, Bidang Kependudukan dan Sub Bagian Tata Usaha; 4. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, yang terdiri atas Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Bidang Ekonomi dan Keuangan Desa dan Sub Bagian Tata Usaha; 5. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pembangunan dan Keuangan Daerah, yang terdiri atas Bidang Pembangunan Daerah, Bidang Keuangan Daerah, Bidang Ekonomi Daerah dan Sub Bagian Tata Usaha; Dalam rangka optimalisasi peran penelitian dan pengembangan guna mendukung peningkatan kualitas kebijakan pemerintahan dalam negeri dan 4

9 pemerintahan daerah, telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. Berdasarkan Permendagri Nomor 20 Tahun 2011, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program, kelitbangan di lingkungan Kemendagri dan Pemerintahan Daerah; 2. Melaksanakan kelitbangan di lingkungan Kemendagri; 3. Mengkoordinasikan kelitbangan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota; 4. Membina Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi atau sebutan lainnya atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan; 5. Memberikan fasilitasi Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi atau sebutan lainnya atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan dan BPP Kabupaten/kota atau sebutan lainnya atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan; dan 6. Memberikan rekomendasi regulasi dan kebijakan kepada Menteri Dalam Negeri dan Unit Eselon I di lingkungan Kemendagri. 5

10 Tabel 1 Bagan Struktur Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SEKRETARIAT BADAN BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN UMUM BAGIAN KERJASAMA LITBANG, DAN ADMINISTRASI PENELITI/PEREKAYASA SUBBAGIAN DATA DAN EVALUASI KINERJA SUBBAGIAN PELAKSANAAN ANGGARAN SUBBAGIAN TATA USAHA SUBBAGIANKERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUBBAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN AKREDITASI PEJABAT PENELITI/PEREKAYASA SUBBAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG- SUBBAGIAN VERIFIKASI DAN AKUNTANSI SUBBAGIAN RUMAH TANGGA SUBBAGIAN PERPUSTAKAAN, INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUSAT LITBANG KESBANGPOL DAN OTDA PUSAT LITBANG PEMERINTAHAN UMUM DAN KEPENDUDUKAN PUSAT LITBANG PEMERINTAHAN DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PUSAT LITBANG PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH SUBBAG TATA USAHA SUBBAG TATA USAHA SUBBAG TATA USAHA SUBBAG TATA USAHA BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK BIDANG TRANTIB DAN LINMAS BIDANG PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN BIDANG PEMBANGUNAN DAERAH SUBBIDANG KESATUAN BANGSA SUBBIDANG TRANTIB SUBBIDANG PEMERINTAHAN DESA SUBBIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN SUBBIDANG POLITIK SUBBIDANG LINMAS SUBBIDANG PEMERINTAHAN KELURAHAN SUBBIDANG SUMBERDAYA BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH BIDANG KEWILAYAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KEUANGAN DAERAH SUBBIDANG PEMERINTAHAN PROVINSI K. SUBBIDANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN G. SUBBIDANG PARTISIPASI MASYARAKAT SUBBIDANG INVESTASI KEKAYAAN DAERAH R. SUBBIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN DAN KOTA L. SUBBIDANG PENATAAN WILAYAH H. SUBBIDANG POTENSI MASYARAKAT C. SUBBIDANG APBD BIDANG PENATAAN DAERAH BIDANG KEPENDUDUKAN BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN DESA BIDANG EKONOMI DAERAH S. SUBBIDANG KELEMBAGAAN M. SUBBIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN SUBBIDANG EKONOMI DESA D. SUBBIDANG INVESTASI DAERAH SUBBIDANG APARATUR N. SUBBIDANG PERKEMBANGAN PENDUDUK J. SUBBIDANG KEUANGAN DESA E. SUBBIDANG POTENSI DAERAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 6

11 Berdasarkan pasal 39 Permendagri Nomor 20 tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, sumber daya manusia kelitbangan terdiri dari 1. Peneliti, terdiri dari: 1) Pejabat Fungsional Peneliti. 2) PNS yang memiliki kompetensi, diberi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kelitbangan yang ditunjuk oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri. 2. Perekayasa. 3. Tenaga lainnya, yaitu : 1) PNS yang diangkat dalam jabatan struktural. 2) PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional khusus lainnya selain peneliti dan perekayasa. 3) PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional umum, dan 4) Pegawai tidak tetap. Secara keseluruhan pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri sampai dengan tahun 2011 berjumlah 176 orang, dengan rincian sebagai berikut : orang pejabat fungsional peneliti, 2. 2 orang pejabat fungsional perekayasa, orang pejabat struktural yang terdiri dari pejabat Eselon I (1 orang), pejabat eselon II ( 5 orang), pejabat Eselon III ( 16 orang) dan pejabat Eselon IV ( 40 orang), JFU pendukung, Bagian terbesar pegawai ditempatkan pada Sekretariat yang berfungsi sebagai unsur staf dalam rangka penyediakan pelayanan administrasi internal. Sebagian JFU lainnya ditempatkan pada masing-masing Pusat Penelitian dan 7

12 Pengembangan, sedang staf untuk menunjang kegiatan kelompok peneliti belum tersedia. D. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI Bila melihat Struktur Organisasi dan fungsi yang diemban oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut diatas, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri mempunyai peran strategis dalam mendukung tugas-tugas Kementerian Dalam Negeri secara keseluruhan. Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri diharapkan selain dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri (komponen di lingkungan Kementerian Dalam Negeri) juga mempunyai peran besar dalam melaksanakan pembinaan terhadap unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan di daerah dalam menjalankan peran dan fungsinya. Hal ini sejalan dengan apa yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan daerah. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, dalam hal ini Pusat-Pusat Penelitian dan Pengembangan merupakan Mitra Kerja bagi seluruh komponen pelaksanaan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Hal ini tercermin melalui nomenklatur, tugas dan fungsi masing-masing Pusat Penelitian dan Pengembangan sebagaimana terdapat dalam Permendagri No. 41 tahun 2010, sebagai berikut : 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, bermitra kerja dengan Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Ditjen otonomi Daerah, 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pemerintahan Umum dan Kependudukan, bermitra kerja dengan Ditjen Pemerintahan Umum dan Ditjen Kependudukan, 8

13 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pemerintahan Umum dan Kependudukan, bermitra kerja dengan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa, 4. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pembangunan dan Keuangan Daerah, bermitra kerja dengan Ditjen Pembangunan Daerah dam Ditjen Keuangan Daerah. Dengan segala kendala dan keterbatasan untuk, pola dan alur kerja di atas diharapkan dapat terwujud dalam rangka aktualisasi dan reorientasi peran penelitian dan pengembangan, khususnya mendukung pengambilan langkah dan kebijakan yang dilakukan oleh masing-masing komponen di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Menyimak perkembangan dinamika pemerintahan daerah dan otonomi daerah selama diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberi tantangan pelajaran bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri untuk lebih berperan mengingat banyaknya permasalahan-permasalahan yang timbul di daerah. Menyadari kondisi tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri sudah sepatutnya memposisikan perannya dengan upaya-upaya penelitian/kajian yang strategik yang memiliki pemicu tinggi bagi perbaikan manajemen, melalui identifikasi isu-isu strategis/pilihan-pilihan strategis yang akan dihadapi dalam jangka waktu pelaksanaan kewenangan institusi Kementerian Dalam Negeri yang cukup sentral dan stratejik untuk penciptaan iklim kepemerintahan daerah yang baik. Secara prinsip, tugas pokok dan fungsi utama Kementerian Dalam Negeri berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 dilaksanakan oleh 7 (tujuh) komponen pelaksana utama, yakni: Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik; Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum; Direktorat Jenderal Otonomi Daerah; Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah; 9

14 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Direktorat Jenderal Keuangan Daerah. Dari gambaran kondisi dan permasalahan sebagaimana yang telah diuraikan tersebut di atas, maka untuk dapat mewujudkan organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan yang profesional, handal dan terpercaya di bidang pemerintahan, keuangan daerah, otonomi daerah, pemberdayaan masyarakat, serta kependudukan, Badan Penelitian dan Pengembangan harus mampu memberdayakan sumber daya yang ada secara optimal. Oleh karena itu, strategi yang diharapkan oleh Badan Penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan perannya secara profesional dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri harus menjadi lini terdepan dalam perumusan berbagai kebijakan strategis di lingkungan Kementerian Dalam Negeri di bidang pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah. 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri harus mampu cepat dan tepat dalam memberikan berbagai informasi dan telaahan strategis bagi pimpinan untuk pengambilan kebijakan dalam situasi yang mendesak/darurat. 3. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri membutuhkan SDM peneliti yang profesional dan concern di bidang penelitian dan pengembangan, serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. 4. Program dan kegiatan penelitian harus tajam dan fokus, sehingga benarbenar dapat bermanfaat dan menjadi kebutuhan stakeholders (pimpinan dan komponen Kementerian Dalam Negeri). Dengan terinventarisirnya berbagai masalah aktual menyangkut penyelenggaraan pemerintahan dan kebijakan publik, diharapkan dapat dijadikan bahan kajian/telahaan dalam rangka memberikan masukan kepada pimpinan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka penyiapan kebijakan 10

15 strategik. Namun demikian, untuk dapat mewujudkan peran Badan Penelitian dan Pengembangan sebagai lembaga yang berwibawa diperlukan penguatan kelembagaan, SDM dan Program serta dukungan pembiayaan. E. SISTEMATIKA PENYAJIAN BAB I : Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan mengenai Latar Belakang singkat mengenai LAKIP, Maksud dan Tujuan, Gambaran Organisasi mengenai Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur Organisasi dan SDM, Aspek Strategis Organisasi mengenai alasan pentingnya keberadaan organisasi serta Sistematika Penyajian. BAB II : Perencanaan Kinerja Bab ini akan menjelaskan Perencanaan Strategis tahun yang memuat Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, Program Kegiatan Tahun 2011 dengan memuat Sasaran Strategis serta Rencana Kinerja Tahun 2011 mengenai Sasaran, Indikator Kinerja Utama dan Target. BAB III : Akuntabilitas Kinerja Bab ini akan menjelaskan mengenai Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2011 yang memuat Narasi Capaian Per-Sasaran masingmasing dan Per-Tujuan masing-masing, Analisis Capaian Kinerja Tahun 2011 memuat tentang Analisis Capaian Per-Sasaran Tahun 2011 dengan alasan perolehan realisasi, Analisis Capaian Per-Sasaran Tahun serta Akuntabilitas Keuangan Per- Sasaran atau Per-Program dengan format Pagu, Realisasi dan Persentase. BAB IV : Penutup Bab ini akan menjelaskan mengenai Kesimpulan serta Saransaran untuk meningkatkan perkembangan Capaian Kinerja yang akan datang. 11

16 BAB II PERENCANAAN STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI Sebagai salah satu komponen di dalam struktur organisasi Kementerian Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan menduduki tempat yang strategis karena berfungsi sebagai satu-satunya unit kerja yang bertanggungjawab dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan kelitbangan atas seluruh aspek dan isu strategis di bidang kesatuan bangsa, politik, otonomi daerah, pemerintahan umum, kependudukan, pemerintahan desa, pemberdayaan masyarakat, pembangunan, dan keuangan daerah. Dengan demikian kemampuan dan pemahaman yang komrehensif dalam menyikapi kondisi lingkungan strategis Kementerian Dalam Negeri tuntutan yang tidak dapat dihindari bagi Badan Penelitian dan Pengembangan dalam meningkatkan eksistensinya. Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Tahun yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 2011 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah Badan Penelitian dan Pengembangan untuk periode 5 (lima) tahun, terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, yang disusun sesuai dengan arah kebijakan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (RPJM Nasional ), sebagai bagian dari agenda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun tahap kedua tahun dan Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun disusun sebagai komitmen perencanaan jangka menengah Badan Penelitian dan Pengembangan dalam menjalankan kebijakan Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun , dan menjadi landasan dan acuan pelaksanaan kegiatan seluruh unit kerja di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri selama kurun waktu , 12

17 Penyusunan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri Tahun akan menjabarkan secara komprehensif yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang akan dicapai dalam periode lima tahun kedepan. 1. V I S I Berdasarkan peran dan mandat Kementerian Dalam Negeri yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsinya dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang urusan dalam negeri, dirumuskan Visi Kementerian Dalam Negeri sebagai cerminan peran dan kondisi yang ingin diwujudkan di masa depan. Hal tersebut sekaligus merefleksikan kesinambungan upaya pengembangan dan pemantapan penyelengaraan sistem pemerintahan dan politik dalam negeri sejalan dengan semangat reformasi yang peletakan dasar-dasarnya telah diinisiasi pada masa-masa sebelumnya. Rumusan Visi yang diangkat dalam Renstra Kementerian Dalam Negeri merupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup Kementerian Dalam Negeri dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri harus mampu menempatkan diri sebagai institusi yang handal dalam menghasilkan berbagai rekomendasi kebijakan strategis dalam lingkup Kementerian Dalam Negeri. Untuk itu, Visi masa depan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri akan difokuskan pada satu sasaran primer, membangun dan menegakkan kapasitas kelembagaan dalam melaksanakan kegiatan Penelitian dan Pengembangan secara bertanggungjawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Atas dasar pertimbangan tersebut, dan dalam rangka menunjang visi Kementerian Dalam Negeri yang dijabarkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka telah ditetapkan visi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri yakni: 13

18 Terwujudnya Kebijakan Pemerintahan Dalam Negeri yang Berkualitas Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pengembangan. 2. M I S I Sebagai penjabaran lebih lanjut dari visi Badan Penelitian dan Pengembangan sebagaimana disebutkan di atas, maka MISI yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas penelitian, pengkajian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri; 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya kelitbangan; 3. Memantapkan koordinasi dan kerjasama melalui pendayagunaan jejaring penelitian dan teknologi informasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintahan daerah, serta institusi penelitian dan pengembangan Kemeterian/LPND; 4. Meningkatkan kualitas pembinaan penelitian dan pengembangan bidang pemerintahan daerah melalui fasilitasi, supervisi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria; 5. Memantapkan kelembagaan dan ketatalaksanaan penelitian dan pengembangan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintahan daerah. 3. TUJUAN Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut di atas, Badan Penelitian dan Pengembangan menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu , sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas kebijakan Kementerian Dalam Negeri bidang pemerintahan dalam negeri. 2. Meningkatkan pendayagunaan hasil-hasil penelitian dan pengembangan. 14

19 3. Meningkatkan kemampuan profesionalitas SDM struktural, peneliti, perekayasa, fungsional khusus lainnya, dan fungsional umum di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintahan daerah. 4. Mengoptimalkan peran Badan Penelitian dan Pengembangan dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. 5. Mewujudkan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan berbagai lembaga penelitian Kementerian/LPNK, pemerintahan daerah, dan negara/lembaga donor asing. 6. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan penelitian dan pengembangan daerah dalam peningkatan kualitas kebijakan pemerintahan dalam negeri. 7. Mendorong penguatan kelembagaan, perbaikan substansi program dan peningkatan kualitas sumber daya penelitian dan pengembangan daerah. 8. Meningkatkan dukungan manajemen dan dukungan pelayanan teknis lainnya dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan. 4. SASARAN Untuk mencapai tujuan Badan Penelitian dan Pengembangan, ditetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas keterlibatan dan keikutsertaan Badan Penelitian dan Pengembangan dalam perumusan kebijakan strategis lingkup Kementerian Dalam Negeri; 2. Meningkatnya pemanfaatan hasil kelitbangan bagi perumusan kebijakan pemerintahan dalam negeri; 3. Meningkatnya publikasi hasil-hasil kelitbangan yang berkualitas; 4. Meningkatnya kinerja pejabat struktural, pejabat fungsional peneliti, perekayasa dan fungsional lainnya; 15

20 5. Meningkatnya sinergitas program dan kegiatan melalui koordinasi dan jejaring antara Badan Penelitian dan Pengembangan dan pemerintahan daerah; 6. Meningkatnya kerjasama penelitian dan pengembangan dengan berbagai lembaga penelitian Kementerian/LPNK, pemerintah daerah dan negara/lembaga donor asing; 7. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan tugas dan fungsi pusat litbang di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri; 8. Tersedianya SDM sruktural dan pejabat fungsional peneliti dan perekayasa yang profesional yang berkualitas. B. RENCANA KINERJA TAHUN 2011 Dalam rangka melaksanakan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan tahun 2011 dengan menjabarkan sasaran strategis berdasarkan Indikator Kinerja Utama dengan target-target yang tertuang dalam penetapan kinerja tahun 2011 sebagai berikut: Tabel 2 Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya kualitas penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah daerah sebagai bahan perumusan kebijakan Kementerian Dalam Negeri Jumlah hasil penelitian dan kajian Kesatuan bangsa, Politik, dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang diseminarkan dan/atau dipublikasikan dan/atau ditindaklanjuti 40 laporan Jumlah hasil Focuseded Group Discussion Litbang Kesatuan Bangsa, Politik, dan Otonomi Daerah, Pemerintahan umum dan kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan masyarakat dan Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dipublikasikan dan/atau ditindaklanjuti. 36 laporan 16

21 Jumlah hasil kegiatan fasilitasi Litbang Kesatuan Bangsa, politik, dan Otonomi Daerah, Pemerintahan umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan masyarakat dan Pembangunan dan Keuangan Daerah Jumlah dukungan pelayanan teknis dan administrasi Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri 4 laporan 12 Bulan 5 Dokumen 23 Laporan 17

22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011 Dalam pencapaian kinerja untuk Akuntabilitas Kinerja berdasarkan pada Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan yang berdasarkan Capaian Sasaran dan Capaian Tujuan. Capaian Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3 Capaian Pengukuran Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Meningkatnya kualitas Penelitian dan Pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah sebagai bahan perumusan kebijakan Kementerian Dalam Negeri Jumlah hasil penelitian dan pengkajian Kesatuan Bangsa,Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang diseminarkan dan/atau dipublikasikan, dan/atauditindaklanjuti Jumlah hasil Focused Group Discussion Litbang Kesatuan Bangsa,Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dipublikasikan dan/atau ditindaklanjuti Laporan 42 Laporan Laporan 32 Laporan 89

23 Jumlah kegiatan fasilitasi Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah Jumlah dukungan pelayanan teknis dan administrasi penelitian dan pengembangan Kementerian Dalam Negeri 4 Laporan 4 Laporan 12 Bulan 5 Dokumen 23 Laporan 12 Bulan 5 Dokumen 21 Laporan 91 Dalam Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan ditetapkan satu sasaran strategis yang didalamnya ditetapkan indikator kinerja. Adapun uraian dari sasaran strategis dimaksud adalah sebagai berikut: Meningkatnya kualitas Penelitian dan Pengembangan di bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah sebagai bahan perumusan kebijakan Kementerian Dalam Negeri Untuk mencapai sasaran ini, telah ditentukan 4 (empat) indikator kinerja utama yaitu : 1. Jumlah hasil penelitian dan pengkajian Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang diseminarkan dan/atau dipublikasikan, dan/atau ditindaklanjuti. 2. Jumlah hasil Focused Group Discussion Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dipublikasikan dan/atau ditindaklanjuti. 3. Jumlah kegiatan fasilitasi Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah. 19

24 4. Jumlah dukungan pelayanan teknis dan administrasi penelitian dan pengembangan Kementerian Dalam Negeri. Sasaran Strategis dengan indikator kinerja pertama Jumlah hasil penelitian dan pengkajian Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang diseminarkan dan/atau dipublikasikan, dan/atau ditindaklanjuti adalah sebagai berikut : 1. Jumlah penelitian dan kajian yang diseminarkan Pusat Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah dengan capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. 2. Jumlah penelitian dan kajian yang diseminarkan Pusat litbang Pemerintahan Umum dan Kependudukan dengan capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. 3. Jumlah penelitian dan kajian yang diseminarkan Pusat Pemerintahan Desa dan Pemeberdayaan Masyarakat dengan capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. 4. Jumlah penelitian dan kajian yang diseminarkan Pusat Pembangunan Keuangan Daerah dengan capaian 105% melebihi target yang ditetapkan karena optimalisasi kajian mandiri. Evaluasi capaian kinerja sebagaimana diuraikan diatas, semua hasil penelitian dan kajian rata-rata diseminarkan dengan capaian yang sangat optimal, namun karena keterbatasan jumlah fungsional peneliti dan keterbatasan waktu dalam pengambilan data sampai proses penyusunan laporan akhir sehingga tidak semua hasil penelitian dan kajian dapat dipublikasikan. Oleh karena itu, guna meningkatkan hasil penelitian dan kajian, perlu penambahan tenaga fungsional peneliti dengan mengikutsertakan pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan yang memenuhi persyaratan dan berminat untuk mengikuti diklat sertifikasi peneliti sehingga di tahun mendatang optimalisasi hasil penelitian/kajian baik secara kuantitas maupun kualitas dapat terwujud. 20

25 Sasaran strategis dengan indikator kinerja kedua Jumlah hasil Focused Group Discussion Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dipublikasikan dan/atau ditindaklanjuti adalah sebagai berikut : Jumlah Focused Group Discussion Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah yang ditindaklanjuti dengan menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dengan capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. Jumlah Focused Group Discussion Litbang Pemerintahan Umum dan Kependudukan yang ditindaklanjuti yang ditindaklanjuti dengan menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dengan capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. Jumlah Focused Group Discussion Litbang Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat yang ditindaklanjuti dengan menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dengan capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. Jumlah Focused Group Discussion Litbang Pembangunan dan Keuangan Daerah yang ditindaklanjuti dengan menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dengan capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. Terdapat 2 (dua) hasil Focused Group Discussion yang ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri dalam bentuk Surat Edaran kepada para gubernur dan bupati/walikota terkait kelitbangan. Focused Group Discussion (FGD) merupakan salah satu sarana untuk mencari solusi atas isu-isu aktual yang berkembang sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan Menteri Dalam Negeri atau komponen terkait. Berdasarkan evaluasi hasil capaian kinerja tahun 2011, seluruh hasil Focused Group Discussion (FGD) telah dipublikasikan. Terdapat 2 (dua) rekomendasi hasil Focused Group Discussion (FGD) dari Pusat Litbang Pembangunan dan Keuangan Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan yang ditindaklanjuti oleh Bapak Menteri Dalam Negeri dalam surat edaran kepada seluruh Gubernur dan Walikota/Bupati di seluruh Indonesia. Kedua judul Focused Group Discussion tersebut adalah Strategi Pemerintahan Daerah dalam Rangka Peningkatan 21

26 Ketahanan Pangan (Surat Edaran Nomor: 511.1/5089/SJ tanggal 21 Desember 2011) dan Peningkatan Peran Litbang dalam Rangka Pengembangan Ekonomi Kreatif (Surat Edaran Nomor: 500/2717/SJ tanggal 13 Juli 2011). Sasaran strategis dengan indikator kinerja ketiga Jumlah kegiatan fasilitasi Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah adalah sebagai berikut : Jumlah kegiatan fasilitasi Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang ditargetkan %. Capaian targetnya sebesar %. Kegiatan fasilitasi Pusat Litbang Badan Penelitian dan Pengembangan digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tahun berjalan, penyusunan rencana program/kegiatan tahun 2012 dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2011 seperti kegiatan penyusunan laporan triwulan, kegiatan penyusunan Laporan Evaluasi Tahunan dan kegiatan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Eselon II di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri. Sasaran strategis dengan indikator kinerja ke empat Jumlah dukungan pelayanan teknis dan administrasi penelitian dan pengembangan Kementerian Dalam Negeri adalah sebagai berikut : 1. Persentase penyelesaian dokumen perencanaan program dan anggaran, capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. Penyelesaian dokumen perencanaan program dan anggaran diperuntukkan bagi Penyusunan Renja-K/L Tahun 2012, Penyusunan Program Tahun 2012, Penyusunan RKA-K/L Tahun 2012 dan Review Renstra yang selaras dengan RPJMN Tahun Persentase kesesuaian capaian kinerja dengan rencana kinerja tahunan, capaian % sesuai dengan target yang ditetapkan. Evaluasi Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2011 berupa Penyusunan 22

27 LAKIP Tahun 2010, Penyusunan Laporan Triwulan Tahun 2011, dan Penyusunan Laporan Evaluasi Tahunan Tahun Persentase penyelesaian pedoman, juknis dan peraturan perundang undangan kelitbangan lingkup Kemendagri dan pemda yang diselesaikan, capaian % dari 75% target yang ditetapkan. Peraturan perundangundangan kelitbangan lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemda Tahun 2011 Badan Penelitian dan Pengembangan yang telah diselesaikan berupa: (1) Permendagri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 2011 tentang Pokok-pokok Kode Etik Peneliti, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota Nomor 050/1747/SJ tanggal 11 Mei 2011, perihal Program Kajian Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri dan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Tahun 2012, Surat Menteri Dalam Negeri kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota Nomor 050/883/SJ tanggal 21 Maret 2011 perihal Pedoman Penyusunan Program Litbang di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah Tahun 2012, Surat Mendagri kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota Nomor 070/38/SJ tanggal 5 Januari 2011 perihal Optimalisasi Peran Penelitian dan Pengembangan Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. 4. Persentase pemanfaatan data base Litbang dan perpustakaan, capaian 75% dari 65% target yang ditetapkan. 5. Persentase peningkatan kualitas media publikasi litbang (jurnal ilmiah dan media litbang) yang diterbitkan dalam 1 (satu) tahun, capaian % dari 75% target yang ditetapkan. Penerbitan media publikasi litbang tahun 2011, berupa 6 (enam) edisi Media Litbang dan 4 (empat) edisi Jurnal Ilmiah yang disampaikan kepada komponen di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan para Gubernur seluruh Indonesia. 23

28 6. Persentase penyelesaian pelayanan dukungan operasional kerja (pembayaran gaji, operasional dan pemeliharaan perkantoran, serta langganan daya dan jasa)yang tepat waktu, capaian % dari target yang ditetapkan. 7. Persentase penyelesaian kegiatan administrasi kepegawaian tugas teknis lainnya, capaian % dari 75% target yang ditetapkan. 8. Persentase penyelesaian kerjasama litbang dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya aparatur litbang, capaian % dari 80% target yang ditetapkan. 9. Persentase penyelesaian dokumen SOP Badan Penelitian dan Pengembangan, capaian 40% dari % target yang ditetapkan. Prosedur baku pelaksanaan kegiatan atau Standard Operational Procedure (SOP) Badan Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan Keputusan Meneteri Dalam Negeri Nomor Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. 10. Persentase penyelesaian dan penataan pengeloaan asset sesuai SIMAK BMN, capaian % dari 80% target yang ditetapkan. 11. Persentase penyelesaian dan penatausahaan arsip sesuai SIM ARSIP, capaian % dari 80% target yang ditetapkan. 12. Jumlah daerah /regional yang aktif dalam forum koordinasi, konsultasi, dan komunikasi kelitbangan, capaian % dari target yang ditetapkan. Forum koordinasi ini bertujuan meningkatkan hubungan kerjasama, koordinasi, konsultasi dan komunikasi kelitbangan bagi 33 provinsi dan 54 kabupaten/kota dengan wadah Rakornas Penelitian dan Pengembangan, FKKPD dan Temu Karya Peneliti. 13. Persentase peningkatan pelayanan administrasi dan pembinaan kapasitas peneliti dan perekayasa sesuai standar yang berlaku, capai % dari target yang ditetapkan. 24

29 14. Persentase penyelesaian laporan keuangan yang sesuai sistem akuntansi keuangan (SIAK), capaian % dari target yang ditetapkan. 15. Persentase penyelesaian administrasi dan pengelolaan keuangan (verifikasi dan perbendaharaan), capaian % dari target yang ditetapkan. 16. Persentase provinsi yang difasilitasi dalam peningkatan peran fungsi litbang guna mendukung peningkatan kualitas kebijakan pemda, capaian 70% dari 50% target yang ditetapkan. 17. Persentase pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan, capaian % dari target yang ditetapkan. Analisis Persandingan Capaian Kinerja Tahun Struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan mengalami perubahan untuk tingkat Eselon II dari 5 (lima) unit eselon II menjadi 4 (empat) unit eselon II sehingga perbandingan capaian sasaran hanya melingkupi tahun 2010 dan Sasaran Strategis dengan indikator kinerja pertama Jumlah hasil penelitian dan pengkajian Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang diseminarkan dan/atau dipublikasikan, dan/atau ditindaklanjuti berdasarkan label 5, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan jumlah realisasi kegiatan penelitian dan pengkajian di lingkungan Pusat Litbang dari 93,2% realisasi di tahun 2010 menjadi 105% realisasi kegiata di tahun Sasaran strategis dengan indikator kinerja kedua Jumlah hasil Focused Group Discussion Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dipublikasikan dan/atau ditindaklanjuti. Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa terdapat kenaikan jumlah realisasi kegiatan dari 85,3% realisasi di tahun 2010 menjadi 110,3% realisasi kegiatan di tahun 2011.Terdapat dua (2) kegiatan 25

30 Focused Group Discussion yang ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri seperti yang diuraikan sebelumnya. Hal ini dikarenakan oleh meningkatnya kinerja pusat litbang dalam menjaring isu-isu aktual sebagai bahan masukan perumusan kebijakan Menteri Dalam Negeri dan komponen terkait di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Sasaran strategis dengan indikator kinerja ketiga Jumlah kegiatan fasilitasi Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah. Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa terdapat kesamaan realisasi kegiatan dengan tahun 2010 yaitu %. Kegiatan fasilitasi pada pusat litbang digunakan untuk menunjang kegiatan tahun berjalan, penyusunan rencana program/kegiatan tahun 2012 dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2011 seperti kegiatan penyusunan laporan triwulan, kegiatan penyusunan Laporan Evaluasi Tahunan dan kegiatan penyusunan LAKIP Eselon II di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri. Sasaran strategis dengan indikator kinerja keempat Jumlah dukungan pelayanan teknis dan administrasi penelitian dan pengembangan Kementerian Dalam Negeri memiliki capaian kinerja sama dengan tahun 2010 yaitu %. Indikator keempat mencerminkan kegiatan pendukung pelayanan teknis dan administrasi penelitian dan pengembangan dan sarana prasarana seperti penyediaan mobil dinas, ruangan kerja serta perlengkapan guna meningkatkan kualitas kerja baik di lingkungan pusat litbang maupun sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri. B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA PERIODE Struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan berdasarkan atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan mengalami perubahan untuk tingkat Eselon II dari 5 (lima) unit eselon II menjadi 4 (empat) unit eselon II sehingga perbandingan capaian tujuan hanya tahun

31 Tabel 5 PERSANDINGAN CAPAIAN TUJUAN STRATEGIS TAHUN Tujuan Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan. Indikator Jumlah hasil penelitian dan pengkajian Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang diseminarkan dan/atau dipublikasikan, dan/atauditindaklanjuti. Jumlah hasil Focused Group Discussion Litbang Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dipublikasikan dan/atau ditindaklanjuti. Jumlah kegiatan fasilitasi Litbang Kesatuan Bangsa,Politik dan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Kependudukan, Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Keuangan Daerah. Jumlah dukungan pelayanan teknis dan administrasi penelitian dan pengembangan Kementerian Dalam Negeri. Target 2010 Realisasi 2010 % Target 2011 Realisasi , , , Bulan 5 Dok 21 Lap 12 Bulan 5 Dok 21 Lap 12 Bulan 5 Dok 21 Lap 12 Bulan 5 Dok 21 Lap % 27

32 Tabel 6 PERSANDINGAN CAPAIAN TUJUAN STRATEGIS PUSAT LITBANG DAN SEKRETARIAT TAHUN Tujuan Meningkatanya pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan. Indikator 1. Jumlah hasil penelitian, pengkajian, survei dan pengembangan bidang Kesbangpol dan Otonomi Daerah yang diseminarkan dan/atau di publikasikan dan/atau di tindaklanjuti. 2. Jumlah hasil penyelenggaraan FGD/diskusi terfokus bidang Kesbangpol dan Otonomi Daerah yang di publikasikan dan/atau di tindaklanjuti. 3. Persentase kesesuaian capaian kiinerja pembinaan dan/atau supervisi, fasilitasi, dan evaluasi kelitbangan dengan rencana kerja bidang Kesbangpol dan Otonomi Daerah. 1. Jumlah hasil penelitian, pengkajian, survei dan pengembangan bidang Pemerintahan Umum dan Kependudukan yang diseminarkan dan/atau dipublikasikan dan/atau di tindaklanjuti. 2. Jumlah hasil penyelenggaraan FGD/diskusi terfokus bidang Pemerintahan Umum dan Kependudukan yang di publikasikan dan/atau di tindaklanjuti. 3. Persentase kesesuaian capaian kiinerja pembinaan dan/atau supervisi, fasilitasi, dan evaluasi kelitbangan dengan rencana kerja bidang Pemerintahan Umum dan Kependudukan 1. Jumlah hasil penelitian, pengkajian, survei dan 28 Realisasi 2010 Realisasi 2011 % 13 laporan 11 laporan 84,6% 3 laporan 8 laporan 266,7% % 1 laporan % 1 laporan % 11 laporan 11 laporan % 7 laporan 8 laporan 114,3% % 1 laporan % 1 laporan % 7 laporan 8 laporan 114,3%

33 pengembangan bidang Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat yang diseminarkan dan/atau di publikasikan dan/atau di tindaklanjuti 2. Jumlah hasil penyelenggaraan FGD/diskusi terfokus bidang Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat yang di publikasikan dan/atau di tindaklanjuti 3. Persentase kesesuaian capaian kinerja pembinaan dan/atau supervisi, fasilitasi, dan evaluasi kelitbangan dengan rencana kerja bidang Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Jumlah hasil penelitian, pengkajian, survei dan pengembangan bidang Pembangunan dan Keuangan Daerah yang diseminarkan dan/atau di publikasikan dan/atau di tindaklanjuti 2. Jumlah hasil penyelenggaraan FGD/diskusi terfokus bidang Pembangunan dan Keuangan Daerah yang di publikasikan dan/atau di tindaklanjuti 3. Persentase kesesuaian capaian kinerja pembinaan dan/atau supervisi, fasilitasi, dan evaluasi kelitbangan dengan rencana kerja bidang Pembangunan dan Keuangan Daerah 1. Persentase penyelesaian dokumen perencanaan program dan anggaran 2. Persentase kesesuaian capaian kinerja dengan rencana kerja tahunan 3. Persentase penyelesaian pedoman, juknis dan peraturan perundang- 8 laporan 8 laporan % % 1 laporan % 1 laporan % 9 laporan 12 laporan 133,3% 11 laporan 8 laporan 72,73% % 1 laporan % (3 Dokumen) % (7 laporan % (sosialisasi Permendagri % 1 laporan % (3 Dokumen, 1 laporan) % (7 Laporan) % (1 Permendagri, 1 Kepmendagri, % % % % 29

34 undangan kelitbangan lingkup Kemendagri dan Pemda yang diselesaikan Nomor 33 Tahun 2007) 3 Surat Mendagri, (1 laporan) 4. Persentase pemanfaatan data base litbang dan perpustakaan 5. Persentase peningkatan kualitas media publikasi litbang (Jurnal Ilmiah dan Media Litbang) yang diterbitkan dalam 1 (satu) tahun 6. Persentase penyelesaian pelayanan dukungan operasional kerja (pembayaran gaji, operasional dan dan pemeliharaan perkantoran, serta langganan daya dan jasa) yang tepat waktu 7. Persentase penyelesaian kegiatan administrasi kepegawaian tugas teknis lainnya 8. Persentase penyelesaian kerjasama litbang dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya aparatur litbang 9. Persentase penyelesaian dokumen SOP Badan Penelitian dan Pengembangan 10. Persentase penyelesaian dan penataan pengeloaan asset sesuai SIMAK BMN 11. Persentase penyelesaian dan penatausahaan arsip sesuai dengan SIM ARSIP 12. Jumlah daerah yang / regional yang aktif dalan forum koordinasi, konsultasi, dan komunikasi kelitbangan 75% 75% % % (4 media, 4 jurnal) % (6 media, 4 jurnal) % % (12 bulan) % % (7 laporan, 12 bulan) % (1 Laporan, 12 bulan) % (1 Laporan, 12 bulan) % % % % - 40% 40% - % % % 75% 75% % 33 Provinsi/54 Kab kota/3 regional (Rakornas Litbang), FKKPD % 33 Provinsi/54 Kab kota/3 regional (Rakornas Litbang), FKKPD, Temu Karya Peneliti) % 13. Persentase peningkatan % % % 30

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2012 Kata Pengantar Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 200 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 20 KATA PENGANTAR Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 217 ayat (1) huruf e UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pemerintah yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 373 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembinaan yang bersifat umum dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BPP KEMENDAGRI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BPP KEMENDAGRI TAHUN 2015 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BPP KEMENDAGRI TAHUN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jalan Kramat

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BPP KEMENDAGRI TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BPP KEMENDAGRI TAHUN 2014 Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BPP KEMENDAGRI TAHUN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R No.546, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Litbang. Pedoman. Peencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA www.unduhsaja.com SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENDAGRI

RENCANA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENDAGRI RENCANA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENDAGRI TAHUN ANGGARAN 2017 KATA PENGANTAR R encana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (Renja Badan Litbang Kemendagri)

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2016 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM 1 Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika KATA PENGANTAR Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) Kota Subulussalam periode 2015-2019 merupakan bagian integral

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1266, 2016 BKKBN. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Nomenklatur dan Tusi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang erdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang B Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rancangan Awal Rencana

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA Nama/Unit Organisasi Tahun : 2016 : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET 1 2 3 4 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA Menimbang :a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 selesai

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagaimana dimaklumi bahwa setiap akhir tahun, Dinas berkewajiban untuk menyampaikan Laporan Evaluasi Hasil Rencana Kerja (LAPTAH) sebagai bahan penyusunan Laporan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

2011, No Mengingat Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 T

2011, No Mengingat Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 T No.290, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Penelitian. Pengembangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI Pasal 721 Badan Pembinaan Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci