UJIAN AKHIR SEMESTER. Mata Kuliah Pengembangan Bimbingan dan Konseling Belajar Dosen Pengampu: Dr. Muh Farozin, M.Pd & Dr. Muh Nur Wangid, M.
|
|
- Suryadi Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah Pengembangan Bimbingan dan Konseling Belajar Dosen Pengampu: Dr. Muh Farozin, M.Pd & Dr. Muh Nur Wangid, M. Si Oleh Moh Khoerul Anwar, S. Pd ( ) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI
2 REVISI UJIAN AKHIR SEMESTER 1. Kembangkan pemikiran tentang bimbingan dan konseling yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan meliputi : pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan topik-topik materi bimbingan dan konseling satu semester bagi kelas 7, 8, 9, 10, 11, atau kelas 12 dan temukan sumber bacaan memuat tentang bimbingan / bimbingan dan konseling, materi bimbingan dan konseling, dan permendikbud 111. Pengertian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 111 tahun 2014 mengatakan bahwa pengertian bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konselingkepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk, memiliki sikap dan keterampilan, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan dalam menghadapi ujian, memiliki kebiasaan teratur dan mencapai hasil secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Pendapat lain juga disampaikan oleh Winkel dan Sri hastuti (2010) bahwa bidang pengajaran menangani kurikulum pengajaran yaitu seluruh pengalaman siswa yang diperoleh melalui bidang studi yang disajikan. Artinya bahwa bidang pengajaran menyajikan sejumlah pengalaman sedangkan pelayanan bimbingan mengajak siswa untuk merefleksi atas pengalaman tersebut, apa yang telah diketahui tentang diri sendiri dalam hal kemampuan, minat, nilai-nilai kehidupan dan aspirasi masa depan. Dari bimbingan ini, kurikulum pengajaran diindividualisasikan. Winkel dan Sri Hastuti juga (2010) menjelaskan hal lain bahwa bimbingan akademik merupakan bimbingan dalam menemukan cara yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan di suatu institusi pendidikan. Hal ini menjadi sebuah dasar dalam merancang gagasan struktur keilmuan bimbingan karena bimbingan memiliki berbagai macam tujuan yang akan dicapai. Abin Syamsudin M (2012) juga menegaskan bahwa tugas layanan seorang guru tetap berporos pada terselenggaranya proses mengajar. Artinya bahwa inti dari peman adalah guru bila berkaitan dengan mata pelajaran. Lain halnya jika ingin 1
3 mengembangkan atau mengatasi kesulitan maka guru BK memiliki peranan yang penting didalamnya. Proses perancangan gagasan keilmuan bimbingan didasarkan pada dua hal menurut Barringer, M D, dkk (2010) yaitu visi yang jelas terhadap siswa berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang terdapat pada siswa. Dari kedua hal tersebut maka dalam merumuskan rancangan tersebut diperlukan kolaborasi yang baik agar struktur bimbingan dapat tersusun dengan baik. Selain itu juga Barringer, M D, dkk (2010) mempertegas bahwa pendidik, kepala sekolah dan pengambil kebijakan berbicara meliputi sekitar pengajaran bukan tentang pengajaran. Artinya bahwa pendidik, kepala sekolah dan pengambil keputusan diharapkan selalu berupaya agar bisa mengembangkan berbagai hal sekitar pengajaran bukan membicarakan apa itu pengajaran. Tujuan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 111 tahun 2014 bahwa bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik untuk 1) menyadari potensi diri dan memahami berbagai hambatan, 2) memiliki sikap dan kebiasaan yang positif, 3) memiliki motif yang tinggi untuk sepanjang hayat, 4) memiliki keterampilan yang efektif, 5) memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya dan 6) memiliki kesiapan mengahadapi ujian. Abin Syamsudin juga berpendapat bahwa tujuan dari bimbingan adalah peserta didik yang bersangkutan dapat mencapai taraf perkembangan dan kebahagiaan secara optimal serta adanya layanan ini, kita dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman, penerimaan, pengarahan, perwujudan, serta penyesuaian diri baik terhadap diri maupun lingkungannya. Tujuan bimbingan dan konseling didasarkan pada unsur-unsur yang terdapat dalam peman. Menurut Barringer, M D, dkk (2010) unsur-unsur tersebut meliputi perhatian, pengetahuan yang luas, bahasa, ingatan, kognisi sosial, fungsi neuromotor, kemampuan spasial dan kemampuan temporal-sequential. Beberapa hal tersebut menjadi bagian terpisahkan dalam kegiatan atau bimbingan dan konseling. Tujuan dari bimbingan dan konseling lain juga seperti yang disampaikan oleh Mustaqim (2008) yakni terwujudnya situasi yang mampu mendukung proses kegiatan yakni kesehatan jasmani, keadaan psikis, ingatan, 2
4 berfikir dan pengalaman dasar. Kelima hal tersebut menjadi penting ketika berada dalam situasi. Selain itu, tujuan bimbingan dan konseling menurut Barringer M D (2010) adalah siswa perlu mengembangkan afinitas. Afinitas adalah satu bidang yang ingin dikejar terus dengan semnagat. Hal ini menjadi kekuatan siswa dalam menemukan dan mengembangkan kemampuan sendiri. Hal ini juga merupakan dasar siswa dalam menyukai, menyenagi dan memahami satu bidang yang memang sangat sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya dalam. Ruang Lingkup Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 111 tahun 2014 bahwa lingkup bimbingan dan konseling terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menunjang efisiensi dan keefektivan pada satuan pendidikan dan sepanjang kehidupannya: menyelesaikan studi pada satuan pendidikan, memilih studi lanjut, dan makna prestasi akademik dan non akademik dalam pendidikan, dunia kerja dan kehidupan masyarakat. Berdasarkan peraturan tersebut, maka dikembangkan oleh beberapa pendapat lain seperti Barringer M D (2010) mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam ruang lingkung bimbingan dan konseling itu aset siswa sebagai dasar pendekatan dalam pengajaran dan peman. Hal ini didasarkan karena pendidik memiliki tanggung jawab untuk terus mencari apa yang tepat untuk siswa (kekuatan) dan membantu siswa dalam menemukan minat atau keinginan mereka (afinitas). artinya ruang lingkup yang lebih utama dari bimbingan dan konseling adalah bagaimana guru mampu menemukan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa dan siswa mampu memahami keinginan dan kemampuan yang dimilikinya. Inman Sally, dkk (2005) mempertegas bahwa ruang lingkup bimbingan dan konseling meliputi peserta didik dapat mengidentifikasi kebutuhan diri mereka sendiri, dapat mencari sumber daya dan dapat merencanakan kesempatan. Selain itu, dalam mengembangkan potensi dan menggali lebih dalam siswa sebagai pem terdapat beberapa pemikiran yakni menanyakan siswa dan mencatat perkembangannya dari berbagai pengalaman kerja dan pengalaman nya, hasil siswa merupakan kerjasama antara siswa, guru dan pegawai sekolah, melakukakan latihan untuk meningkatkan hasil dan memastikan perkembangan siswa ketahap selanjutnya, mengevaluasi perkembangan pribadi sosial 3
5 setiap siswa serta antara guru yang satu dengan yang lainnya berdiskusi tentang perkembangan potensi yang dimiliki oleh siswa. Beberapa hal tersebut dapat menjadi sebuah acuan pelaksanaan dan pengukuran mengenai perkembangan yang sedang dialami oleh siswa serta menjadi ruang lingkup bimbingan dan konseling yang perlu digali dan dikembangkan oleh guru BK. Materi/ Topik Bimbingan dan Konseling Belajar untuk siswa SMA kelas X pada Semester Gasal No Tema Pengembangan Topik BK Belajar Tujuan 1. Orientasi Pengenalan BK, khususnya materi BK Belajar Siswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan BK, khususnya ruang lingkup BK 2. Memasuki Dunia SMA Masalah Belajar yang sering dihadapi siswa SMA Siswa mampu mengetahui, mengenali dan memahami masalah-masalah yang sering terjadi dalam, Siswa memahami berbagai hambatan 3. Cara,cita-cita, Siswa mampu menerapkan cara minat dan kesulitan sesuai dengan dirinya, siswa mampu mengetahui, memahami dan mengatasi masalah 4. Tipe Mengenal tipe Siswa mampu mengenal dan memahami gaya yang tepat dengan dirinya, siswa mampu membentuk kelompok berdasarkan gaya/ tipe yang sama 5. Berfikir dan berjiwa besar Bagaimana berfikir dan berjiwa besar? Siswa mampu mengembangkan pola fikir dan berjiwa besar, siswa mampu berfikir kritis terhadap suatu masalah 6. Kemandirian Belajar Apaan si mandiri? Siswa mampu memahami pentingnya mandiri dalam, siswa mampu merefleksi mengenai keinginannya tentang tentang dan siswa dapat dengan keinginan sendiri 4
6 sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya, siswa memiliki motif yang tinggi untuk sepanjang hayat. 7. Membangun potensi Potensi siswa Siswa mampu mengenali dan memahami potensi-potensi, siswa dapat mengambangkan potensinya dengan kegiatan lain yang mendukung, siswa mampu menyadari potensi diri 8. Mengeliminasi Ketakutan dalam kelas Siswa mampu menghilangkan Ketakutan ketakutan-ketakutan dalam kelas, dalam kelas siswa mampu percaya diri ketika dalam kelas dan siswa dapat dengan baik ketika dalam kelas 9. Antusias dan senang dengan mata pelajaran yang disukai Antusias dan enjoy Siswa dapat dengan antusias dan nyaman, siswa mampu berbaur dengan semua siswa, siswa memiliki keterampilan yang efektif 10. Rahasia sukses Siswa dapat mengenal dan memahami kunci-kunci dalam mencapai sukses, siswa memiliki sikap dan kebiasaan yang positif 11. Sosial Learning Belajar dari Siswa mampu mengidentifikasi Masyarakat perilaku yang positif yang baik untuk dirinya dan siswa dapat memahami lingkungannya sendiri 12. Remidial teaching atau enrichment Remidial teaching atau enrichment Siswa mampu mengikuti pelajaran sesuai dengan siswa lain, siswa yang tertinggal mampu menyesuaikan dengan siswa yang lain 13. Membangun Harapan- Membangun Harapan- Siswa mampu mengembangkan 5
7 harapan yang realistik harapan yang realistik keinginan sesuai dengan kemampuan yang realistik, siswa dapat mengembangkan kegiatan dalam kelas dengan harapan yang nyata. 14. Komponen perilaku Komponen perilaku Siswa mampu memahami komponen perilaku meliputi tindakan, pikiran, perasaaan dan psikologis. 15. Rutinitas dan jadwal Rutinitas dan jadwal Siswa mampu mengidentifikasi kegiatan kegiatan pentingnya rutinitas kegiatan, siswa mampu konsisten danlam 16. Mengajarkan siswa Evaluasi diri Siswa mampu merefleksi atas agar sadar dalam mengevaluasi diri pengalaman, apa yang telah diketahui tentang diri sendiri dalam hal kemampuan, minat, nilai-nilai kehidupan dan aspirasi masa depan, dan siswa memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya serta siswa memiliki kesiapan mengahadapi ujian DAFTAR PUSTAKA Abin Syamsudin M. (2012). Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Rosda. Barringer, M D. (2010). School For All Kinds Of Minds. San Fransisco: Jossey Bass. Inman Sally, dkk. (2005). Assesing Personal and Development: Measuring the Unmeasurable?. Francis: Falmer Press. Mustaqim. (2008). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Winkel dan Sri Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. 6
UJIAN AKHIR SEMESTER. Oleh Moh Khoerul Anwar, S. Pd ( )
UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah Pengembangan Bimbingan dan Konseling Belajar Dosen Pengampu: Dr. Muh Farozin, M.Pd & Dr. Muh Nur Wangid, M. Si Oleh Moh Khoerul Anwar, S. Pd (14713251002) PROGRAM STUDI
Lebih terperinciSTUDI EKPLORASI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG BIDANG LAYANAN PRIBADI, SOSIAL, BELAJAR DAN KARIR
1 STUDI EKPLORASI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG BIDANG LAYANAN PRIBADI, SOSIAL, BELAJAR DAN KARIR Moh Khoerul Anwar Khoerul29@gmail.com Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Yulia Rahmatika Aziza
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL
TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta,
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Siti Partini dan Dr. Muh Farozin, M. Pd.
UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Siti Partini dan Dr. Muh Farozin, M. Pd. Oleh: Moh Khoerul Anwar, S.Pd. (14713251002) BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku lama ke perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memeperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN DESKRIPSI MATA KULIAH KD 302 Bimbingan dan Konseling : S 1, 3 sks, semester 2 Mata kuliah ini merupakan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22
BAB IV ANALISIS A. Optimalisasi manajemen layanan bimbingan dan konseling di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Pendidikan merupakan aset yang tidak akan ternilai bagi individu dan masyarakat, pendidikan
Lebih terperinciBIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF
BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF Program bimbingan dan konseling sekolah yang komprehensif disusun untuk merefleksikan pendekatan yang menyeluruh bagi dasar penyusunan program, pelaksanaan program,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dihadapkan kepada fenomena yang sering ada di dalamnya. Selama ini masyarakat sering menentukan seorang anak yang belajar di suatu sekolah dikatakan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI 16713251012 PROGRAM
Lebih terperinciPENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,
Lebih terperinciUSAHA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX D SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017
USAHA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX D SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL Oleh: SILVIA HAROLETA NUGRAHENI 12144200199 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan potensi-potensinya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciMENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd
MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang, bagaimana menjadi konselor professional? Apa yang harus disiapkan
Lebih terperinciKOMPETENSI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KOMPETENSI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Andika Ari Saputra 1), Agus Saputra 2), Indah Permatasari 3) Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia bukan hanya merupakan negara yang sedang berkembang melainkan juga negara yang sedang membangun. Dalam usaha untuk membangun itu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A Wahid Hasyim, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu beradaftasi dan bersaing secara global serta dapat tercapainya tujuan pendidikan,
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA SILABUS
SILABUS 1. Nama Mata Kuliah : 2. Kode Mata Kuliah : PBK 220 3. SKS : 2 SKS (1 Teori dan 1 Praktik) 4. Dosen : Fathur Rahman, M. Si Sugiyatno, M. Pd 5. Program Studi : Bimbingan dan 6. Prasyarat : Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus informasi mengalir cepat seolah tanpa hambatan, jarak dan ruang yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di belahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan seseorang baik dalam lingkungan masyarakat dan bangsa. kemajuan
Lebih terperinciKata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 7 MALANG Nenis Julichah 1, Marhadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
Lebih terperinciKAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen pengampu Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. Oleh : Aulia Nur Farhah 1607921 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal dapat ditempuh mulai dari tingkat terendah yaitu pre-school/
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam kesuksesan yang akan diraih seseorang. Pendidikan formal dapat ditempuh mulai dari tingkat terendah yaitu pre-school/ PAUD,
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH. KD 302 Bimbingan dan Konseling : S 1, 3 sks, semester 2
DESKRIPSI MATA KULIAH KD 302 : S 1, 3 sks, semester 2 Mata kuliah ini merupakan salah satu komponen mata kuliah dasar profesi (MKDP) pada program S 1 kependidikan. Fungsi utama mata kuliah ini adalah membentuk
Lebih terperinciBIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING Apa yang dimaksud bimbingan & konseling? Mengapa ada BK di sekolah? Bagaimana pelaksanaan BK? PENGERTIAN BIMBINGAN Jones (1963) membantu seseorang agar yang dibimbing mampu membantu
Lebih terperinciPEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA
PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo Jawa Timur. Telp/Fax: (0352) 489171 Web: akbidharapanmulya.ac Email : akbidharapanmulya@gmail.com
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan pribadi sosial dalam
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian tentang program bimbingan pribadi sosial dalam mengembangkan cinta altruis peserta didik dengan menggunakan eksperimen kuasi, menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa dipaparkan sebagai berikut. 1. Model
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN Sri Wahyuni Adiningtiyas. Dosen Tetap Prodi Bimbingan Konseling UNRIKA Batam Abstrak Penguasaan terhadap cara-cara belajar yang
Lebih terperinciTUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING
TUGAS PERKEMBANGAN SISWA 1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani dan rohani yang sehat 3. Mencapai kematangan dalam hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia di era modern saat ini. Pendidikan dipandang sebagai kebutuhan bagi setiap individu
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses
Lebih terperinciProgram BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1
Instrumen dalam Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Agus Triyanto Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009 Instrumen Bimbingan
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR
TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta,
Lebih terperinciBimbingan Konseling dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Rasional, Tujuan, dan Permasalahan
Bimbingan Konseling dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi Rasional, Tujuan, dan Permasalahan Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Dengan Dosen Pengampu Dr. Sutarno, M.Pd DI
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan
BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN Pada bab IV akan membahas dari hasil penelitian tentang peran kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi dalam diri individu yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, apa yang sedang terjadi dalam diri individu yang sedang belajar, tidak dapat diketahui
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENDALAM UNTUK MEMAHAMI SISWA SEBAGAI PEMBELAJAR PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PEMBELAJARAN MENDALAM UNTUK MEMAHAMI SISWA SEBAGAI PEMBELAJAR PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Moh Khoerul Anwar, S. Pd/ choerul60@yahoo.co.id / 085759761464 Mahasiswa Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciBIMBINGAN. Cecep Kustandi KONSELING
BIMBINGAN & Cecep Kustandi KONSELING PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara
Lebih terperinciPEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd
Lebih terperinciPENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK
PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK Sub Pokok Bahasan : Tugas dan peran dosen PA Karakteristik dosen PA yang efektif Modalitas yang dimiliki dosen sebagai PA Masalah yang dihadapi dosen PA Faktor-faktor
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri, dewasa, dan juga berprestasi maka setiap siswa diharapkan untuk mempersiapkan diri agar dapat menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung perkembangan dan pembangunan negara
Lebih terperinciMODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK
Kode: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati Jenjang Sekolah: T/P : 2/2 SMA/MA/SMA-LB/SMK I. Kompetensi 1. Memahami model kooperatif 2. Memahami model pembelajaran berbasis masalah 3. Memahami
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : 3301409122 Prodi : PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
Lebih terperinciKELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karier (PBKPK) tentang
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tahap Pengembangan Model Pada tahap ini dilakukan: (1) wawancara kepada
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik
BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan antara siswa satu dengan lain, memiliki potensi untuk tumbuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan. Diadakannya layanan bimbingan dan konseling di sekolah bukan karena adanya
Lebih terperinciBAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH
BAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH A. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Menangani Stres Sekolah Seperti telah diketahui bahwa stress adalah fenomena umum yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 7 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 7 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Danti Marta Dewi NIM : 30409022 Program studi : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA
SILABUS 1. Nama Mata Kuliah : Evaluasi` Bimbingan dan Konseling 2. Kode Mata Kuliah : PBK 238 3. SKS : 2 SKS (1 Teori dan 1 Praktik) 4. Dosen : Fathur Rahman, M. Si Agus Basuki, M. Pd 5. Program Studi
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN
79 EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN Oleh: Ivani Mirasari 1 Dra. Gantina Komalasari, M.Psi. 2 Dra. Retty Filiani 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan menilai keberadaan
Lebih terperinciPROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI: PELUANG DAN TANTANGAN
PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI: PELUANG DAN TANTANGAN Oleh Dr. Hartono, M.Si. Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Adi Buana Surabaya E-mail: hartono@unipasby.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran adalah suatu hal yang penting dalam sebuah pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti pembelajaran yang dapat menjadi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10. kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. 11
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10 Menurut pendapat
Lebih terperinci5.1.1 DOKUMEN KEBIJAKAN TENTANG PENGEMBANGAN KURIKULUM YANG LENGKAP
KRITERIA PENILAIAN AIPT > 5.1.1 DOKUMEN KEBIJAKAN TENTANG PENGEMBANGAN KURIKULUM YANG LENGKAP Dokumen formal yang mencakup : (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG
ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG Oleh: YULI AGUSTINA NIM 0250112010502 Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Syarat Yudisium Jurusan Dharmacarya
Lebih terperinciCONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)
CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan utama dalam setiap usaha pendidikan. Tanpa belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi kegiatan pokok bagi setiap manusia beradap. Berhasil atau tidaknya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar manusia untuk mencapai suatu citacita yang lebih tinggi dalam berbagai segi kehidupan.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini dipaparkan hal-hal yang berkenaan dengan simpulan dan rekomendasi penelitian. Simpulan penelitian dikemukakan secara sistematis sesuai dengan pertanyaan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang sarjana merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu universitas,
Lebih terperincimemberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.
1. UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 50 ayat (3) 2. PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1), 3. Renstra Diknas 2005-2009 4. Bervariasinya penyelenggaraan 5. Rekomendasi kajian profil SBI tahun 2006 6. Buku Pedoman
Lebih terperinciwujud nyata penyelanggaraan layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan bimbingan dan konseling memiliki bidang bimbingan dan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung yang dilakukan sebagai wujud nyata penyelanggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh prestasi akademik sesuai dengan target yang telah ditentukan. Berdasarkan konsep pembelajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.
6 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
Lebih terperinciKESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Oleh: Dina Sri Nindiati* *Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas PGRI Palembang
Lebih terperinciJURNAL STUDI TENTANG CIRI-CIRI KEPRIBADIAN KONSELOR SEKOLAH SISWA KELAS XI SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG
JURNAL STUDI TENTANG CIRI-CIRI KEPRIBADIAN KONSELOR SEKOLAH SISWA KELAS XI SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG The Study On Personality Characteristics Of School Counselors Class Xi Smk 3 Boyolangu Tulungagung
Lebih terperinciKata kunci : modul pelatihan; konseling teman sebaya
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK ANGGOTA PMR DI SMP NEGERI 1 BANJARMASIN Nina Permata Sari Universitas Lambung Mangkurat E-mail: ninapermatasari1980@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan seseorang. Kualitas kehidupan seseorang dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Demikian pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pembelajaran yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pembelajaran yang berkenaan langsung dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION
Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci utama terbentuknya SDM yang kompeten dalam membangun bangsa. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk menjamin perkembangan
Lebih terperinciSIMPOSIUM GURU. Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons NIP Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 5 Surakarta
SIMPOSIUM GURU JUDUL : Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X TS A SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons
Lebih terperinci1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang
1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang meletakkan pondasi bahwa siswa adalah objek pasif,
Lebih terperinciJurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017
Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017 KETERCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMA DAN SISWA PONDOK PESANTREN Penulis : Fuaddillah Putra Sumber : Jurnal Counseling Care, Volume
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Ekonomi
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Ekonomi Istiatutik (1) 1 SMA Negeri 1 Blitar, Email: 1 annuristi1112@gmail.com ABSTRAK Pada pembelajaran Ekonomi umumnya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang
BAB V PEMBAHASAN Tanggung jawab seorang pendidik sebagai orang yang mendidik yaitu dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya. Setelah data yang diperoleh dari lapangan dengan wawancara, observasi
Lebih terperinciKeterampilan Konseling. (Attending, Bertanya, Empati, Pemusatan)
Keterampilan Konseling (Attending, Bertanya, Empati, Pemusatan) Pertanyaan : Apa komentar bapak dan ibu terkait dengan tayangan film Babies tadi? Kecenderungan mana yang bapak dan ibu pilih: 1. Bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebagai proses pemberian bimbingan terhadap anak oleh orang dewasa dengan sengaja untuk mempengaruhi potensi anak agar mencapai kedewasaan.
Lebih terperinci