Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.4, April 2016, hal ISSN:
|
|
- Surya Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IDENTIFIKASI KESULITAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS TINGGI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU BANDA ACEH Said Darnius (Dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGDS) FKIP Unyiah) ABSTRAK Perubahan kurikulum 2013 bertujuan untuk memperbaharui kurikulum menjadi lebih baik dari sebelumnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa sajakah kesulitan guru dalammengimplementasikan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik di kelas tinggi Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kesulitan guru dalammengimplementasikan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik di kelas tinggi Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data ini bersumber pada guru-guru yang mengajar dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru kelas tinggi yang ada di Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh berjumlah 15 orang guru. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, observasi dan wawancara. Data ini diproleh melalui angket, observasi dan wawancara.data diolah dengan rumus statistik sederhana yaitu deskriptif persentase.berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa 13,4% menyatakan tidak pernah kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik, 36% menyatakan jarang kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik, 29,4% menyatakan sering kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik, dan 21,2% menyatakan 21,2 menyatakan selalu kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik. Simpulan penelitian ini adalah guru masih kesulitan dalam menerapakan pendekatan saintifik. Sehingga proses pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kata Kunci :Identifikasi, Kurikulum, Pendekatan Saintifik, Kesulitan Guru PENDAHULUAN Guru diibaratkan sebagai ujung tombak pendidikan sebab guru secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa. Oleh sebab itu, guru dituntut menguasai materi dan terampil dalam menyajikan pelajaran.tetapi kenyataan yang dapat kita lihat di lapangan 40
2 kadang kala tidak sesuai dengan yang diharapkan atau terjadi kesimpangan antara harapan dan kenyataan. Sebagaimana dijelaskan oleh Kusumastuti, dkk.(2016:120) bahwa setiap guru mengemban tanggungjawab secara aktif dalam proses pendidikan baik sebagai pengembang kurikulum maupun sebagai pelaksana kurikulum. Sebagai pelaksana kurikulum seharusnya guru dapat melaksanakan kurikulum dengan baik, karena dengan melaksanakan Kurikulum 2013 secara tepat akanmenghasilkan proses belajar yang lebih baik yaitu suasana belajar megajar yang lebih aktif, kreatif dan menyenangkan berpusat pada peserta didik. Sebaliknya jika guru tidak dapat melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik akibatnya adalah peserta didik akan memiliki kemampuan yang kurang berkembang karena proses belajar mengajar masih terpusat pada guru sebagai segala sumber pengetahuan. Demikian pentingnya kemampuan guru dalam melaksanakan kurikulum, sebaik-baiknya kurikulum jika tidak didukung dengan guru yang berkompetensi tinggi maka proses pendidikan tidak akan tercapai. Menurut Dewantari (2015:2)dalam kurikulum 2013 hal yang paling menonjol adalah pendekatan dan strategi pembelajarannya. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach). Proses pembelajaran harus menyentuh 3 ranah, yaitu sikap (attitude), keterampilan ( skill), dan pengetahuan ( knowledge). Salah satu syarat terwujudnya pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 adalah dengan adanya perubahan paradigma guru dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, mengubah paradigma guru dalam mengajar bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan, karena guru sudah terbiasa menggunakan gaya mengajar konvensional yaitu hanya sebatas menerangkan dan mencatat materi di papan tulis, sedangkan pada kurikulum 2013 ini, guru dituntut untuk memahami dan mampu menerapkan pendekatan dan model pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 dengan baik, seperti halnya pemanfaatan media dan sumber belajar yang bervariasi. Kurikulum 2013 yang diberlakukan secara bertahap di mulai tahun ajaran 2014 memberikan keleluasaan kepada guru dan sekolah untuk mengembangkannya. Pergantian kurikulum tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap proses 41
3 pembelajaran yang berimbas pada kualitas hasil belajar siswa. Perubahan ini bertujuan untuk memperbaharui kurikulum menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kurikulum adalah salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk menwujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Sedangkan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 (Sofiyanti dkk,2015:5) tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan pencapaian pendidikan. Orietasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap ( attitude), keterampilan ( skill), dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Sofiyanti dkk (2015:26) mengatakan, pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pendekatan scientific atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013.Dalam pelaksanaannya, ada yang menjadikan scientific sebagai pendekatan ataupun metode.namun karakteristik dari pendekatan scientific tidak berbeda dengan metode scientific (scientific method).sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologi ) yang berbeda.sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, 42
4 menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta langkah langkah pendekatan Saintifik yaitu sebagai berikut: a) Mengamati (observing), metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. b) Menanya (questioning), kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan hipotetik). c) Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara(melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian dan wawancara dengan narasumber). d) Mengasosiasi/mengolah informasi/menalar (associating), penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. e) Mengomunikasikan (communicating), dapat dilakukan dengan cara menyajikan laporan meliputi proses hasil dan hasil laporan secara lisan, menyusun laporan tertulis. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:4) Metodelogi penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dimana data kualitatif yang digunakan oleh penulis yaitu untuk mengetahui kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik di Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh. 43
5 Sugiyono (2014:207) mengatakan Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentangidentifikasi Kesulitan Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik di Kelas Tinggi Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah semua guru wali kelas IV, V, VI di Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh berjumlah 15 orang guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan observasi dan angket dalam bentuk skala likert. Angket digunakan untuk mengetahui Identifikasi Kesulitan Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik di Kelas Tinggi Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh Untuk memudahkan analisis data kualitatif maka data hasil dari pemberian angket akan peneliti analisis terlebih dahulu dengan menggunakan statistik sederhana untuk melihat atau mencari persentase jawaban responden.kemudian hasil pengumpulan data dengan angket tersebut beserta hasil pengumpulan data dengan angket akan peneliti analisis dengan tiga tahap analisis data kualitatif seperti yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012 : ) yaitu :Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data ( Display Data), dan Penarikan kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing/ Verification). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian melalui pemberian angket kepada para guru di Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh, diketahui bahwasebanyak 53% menyatakan sering menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.sedangkan hanya sebanyak 46% guru mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendekatan saintifik baik dari pemerintah 44
6 maupun lembaga swasta lainnya. Sebanyak 46% guru menyatakan jarang menerapkan pendekatan saintifik pada saat pembelajaran. Sebanyak 80% guru menyatakan selalu memfasilitasi peserta didik untuk mengamati dalam kegiatan pembelajaran. Sebanyak 87% guru menyatakan selalu memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa, dan bagaimanana dalam kegiatan pembelajaran. Sebanyak 60% guru menyatakan sering menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi.sebanyak 60% guru menyatakan sering mengasosiasikan/menyimpulkan data dan informasi yang dikumpulkan dalam kegiatan pembelajaran. Sebanyak 53% guru menyatakan sering memfasilitasikan peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dalam kegiatan pembelajaran. Sebanyak 60% guru menyatakan jarang memfasilitasikan peserta didik untuk melakukan kegiatan mengamati dalam belajar.sebanyak 27% guru menyatakan sering memfasilitasikan peserta didik untuk melakukan kegiatan bertanya dalam belajar. Sebanyak 40% guru menyatakan sering dan 40% guru menyatakan jarang memfasilitasikan peserta didik untuk melakukan kegiatan mengumpulkan informasi dalam belajar. Sebanyak 33% guru menyatakan sering memfasilitasikan peserta didik untuk melakukan kegiatan menalar dalam belajar.sebanyak 33% guru menyatakan jarang memfasilitasikan peserta didik untuk melakukan kegiatan mengkomunikasikan dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi di dalam kelas pada saat guru sedang mengajar terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik baik diterapkan pada proses pembelajaran. Karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah memudahkan peserta didik dalam belajar, proses pembelajaran lebih aktif, peserta didik lebih mudah mengerti karena pada saat memecahkan masalah peserta didik berusaha untuk mencari jalan keluar sendiri tanpa berharap banyak bantuan dari guru, serta dapat mempermudah guru dalam mengajar. Selain banyak terdapat kelebihan juga terdapat kesulitan pada saat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pada saat penulis melakukan observasi, penulis juga melihat peserta didik dominan kurang aktif pada saat pembelajaran, guru susah dalam membangkitkan semangat peserta didik 45
7 untuk bertanya, pada saat pembelajaran hanya guru saja yang banyak bertanya kepada peserta didik, guru hanya menekankan transfer pengetahuan (memberi tahu). Mungkin guru masih belum terbiasa dengan menekankan pentingnya mendorong peserta didik terlibat dalam proses mencari tau sendiri, sampai peserta didik dapat menemukan pengetahuan dari apa yang sedang mereka pelajari. Selain itu guru juga jarang mengajak peserta didik untuk menyimpulkan apa yang telah mereka kumpulkan, guru disini langsung menyuruh peserta didik untuk mengkomunikasikan. Dengan adanyan guru menyuruh peserta didik untuk menyimpulkan dulu sebelum mengkomunikasikan, peserta didik lebih terlatih untuk terbiasa menarik kesimpulan dari hal-hal yang sedang mereka pelajari.dengan demikian dapat menambah wawasan serta peserta didik untuk lebih aktif pada saat belajar. Pada kegiatan wawancara terhadap guru di Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh, guru manyatakan bahwa aspek pendekatan saintifik yang paling sulit di lakukan siswa adalah menalar karena kurangnya kemauan siswa untuk membaca, memahami apa yang guru inginkan/harapkan, anak masih susah dalam berfikir kritis, terlebih-lebih ada siswa yang kurang bisa berbahasa indonesia (selalu berbahasa aceh di sekolah). Kesulitanlain yang menyebabkan belum sempurnanya pendekatan saintifik adalah mengkomunikasikan, karena banyak siswa yang tidak berani dalam menanggapi sesuatu yang di tanyakan oleh guru, oleh karena itu guru jarang menerapakan pendekatan saintifik aspek mengkomunikasikan kepada siswa, karena khawatir ituasi kelas menjadi fakum. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh, maka dapat disimpukan bahwa kesulitan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik di Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh adalah sebanyak 13,4% menyatakan tidak pernah kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik, 36% menyatakan jarang kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik, 29,4% menyatakan sering kesulitan dalam menerapkan 46
8 pendekatan saintifik, dan 21,2% menyatakan 21,2 menyatakan selalu kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik. Hal ini disebabkan karena ketidaksiapan guru dalam mengimplemntasikan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik dan juga minimnya ketersediaan waktu.. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Dewantari, Puspita M.A Identifikasi Kesulitan Guru Ipa Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum 2013 Di Smp Negeri 1 Wonogiri Tahun Pelajaran 2014/2015. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.( df) diakses pada tanggal 02 Juli 2016). Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hosna Pendekatan Saintifik dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesia. Kusumastuti, Ayuk, dkk Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta.Jurnal Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret (online), Vol. 2, No. 1, hlm , (file:///c:/users/aspire/downloads/ sm.pdf., diakses pada tanggal 02 Juli 2016). Lusiana, 2014.Implementasi kurikulum 2013 melalui penerapan pendekatan Scientific dalam pembelajaran Matematika di sekolah. Diakses pada 02 mei Moleong,Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya. M.F.Atsan, Rahmita Yuliana Gazali Penerapan Pendekatan Scientific dalam pembelajaran Matematika SMP kelas VII materi bilangan(pecahan). Diakses pada 09 November Nuh, Muhammad Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sofiyanti, Al dkk Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sudijono, Anas Penerapan Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafika Persada. 47
9 Sugiyono.2014.Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sunarta(...). Kesulitan Guru Mengajar.Diakses dari pdf.pada tanggal 10 Januari 2014.Sunarta (2011). 48
Suhartini, Fauzi, Said Darnius. ABSTRAK
IDENTIFIKASI KESULITAN GURU DALAMMENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DENGANPENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS TINGGI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU BANDA ACEH Suhartini, Fauzi, Said Darnius Universitas Syiah
Lebih terperinciKENDALA GURU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA KURIKULUM 2013 DI SDN TEUPIN PUKAT MEUREUDU PIDIE JAYA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 129-136 Agustus 2016 KENDALA GURU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA KURIKULUM 2013 DI SDN TEUPIN PUKAT MEUREUDU PIDIE JAYA Muliatina
Lebih terperinciProblematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP Riawan Yudi Purwoko Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.
PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z. Universitas Syiah Kuala Ramadaniriskysri@gmail.com ABSTRAK Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak rintangan dalam masalah kualitas pendidikan, salah satunya dalam program pendidikan di Indonesia atau kurikulum.
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TERHADAP MATERI MATEMATIKADI BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS IV, V, VIPADA KURIKULUM 2013 DI GUGUS DELIMAKOTA BANDA ACEH
PERSEPSI GURU TERHADAP MATERI MATEMATIKADI BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS IV, V, VIPADA KURIKULUM 2013 DI GUGUS DELIMAKOTA BANDA ACEH Said Darius (Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih berpikir logis, sistematis, kreatif, inovatif, dan ilmiah. Oleh karena itu, salah satu
Lebih terperinciPembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman
SP-002-008 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 97-101 Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Muhammad Joko Susilo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,
Lebih terperinciUsulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: Wahyu Setyoasih
Artikel Publikasi: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IPS DI SMA NEGERI 3 PATI TAHUN AJARAN 2014/2015 Usulan Penelitian Diajukan
Lebih terperinciKONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK PPT 2.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Esensi Pendekatan Saintifik Proses
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI DI KELAS IV B SDN NO. 34/1 TERATAI. Oleh : LUSY TANIA PURWANI
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI DI KELAS IV B SDN NO. 34/1 TERATAI Oleh : LUSY TANIA PURWANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Oleh Devi Novitasari Mulyanto Widodo Ali Mustofa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: novita.devi90@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Skripsi yang penulis susun ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitatif research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Taylor dan Bogdan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS IV SD NEGERI NIRMALA KABUPATEN BANTUL
666 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS IV SD NEGERI NIRMALA KABUPATEN BANTUL THE IMPLEMENTATION OF THE SCIENTIFIC
Lebih terperinciKata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1
Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NIRMALA BANTUL
Implementasi Pendekatan Saintifik... (Justus B. Batmalo) 471 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NIRMALA BANTUL IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan. Penelitian ini bersifat
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ICE BREAKER PADA PEMBELAJARAN IPA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DISLB C YPAC SEMARANG
PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ICE BREAKER PADA PEMBELAJARAN IPA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DISLB C YPAC SEMARANG Wahyu Agus Styani, Munawir Yusuf, Siti S. Fadhilah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dengan melakukan perubahan kurikulum. UU No. 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan zaman telah membawa konsekuensi pada munculnya berbagai permasalahan sosial, untuk dapat beradaptasi menyikapi perubahan dan mengatasi permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1
Lebih terperinciPEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperoleh bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Citra Veronika, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang veronikacitra11@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS X MAN 3 BANDA ACEH. Suhartati Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah ABSTRAK
Jurnal Peluang, Volume 4, Nomor 2, April 2016, ISSN: 2302-5158 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS X MAN 3 BANDA ACEH Suhartati Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah ABSTRAK
Lebih terperinci(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG
(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANDUNG 2017 DESAIN PEMBELAJARAN Oleh: Yaya Sukarya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
Lebih terperinciPenerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Volume 1, Nomor 1, Hal 59-71 Agustus 2016 Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh Rahmi Keumalasari*,
Lebih terperinciDESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang penting karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum. Kurikulum dikatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hidayat (2013:111) mengemukakan bahwa kurikulum di Indonesia telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada bangsa yang maju apabila bangsa tersebut tidak memperhatikan bidang pendidikan. Kurikulum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS RIAU TERHADAP PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM Eddy Noviana 1. Abstrak
ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS RIAU TERHADAP PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 Eddy Noviana 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman mahasisswa PGSD FKIP
Lebih terperinciKebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1
Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1 Dasar Hukum Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Nurul Aprianingsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nurul.aprianingsih93@gmail.com
Lebih terperinciKeywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ADIKARSO TAHUN AJARAN 2016/2017 Lulu Pradita 1, Wahyudi 2, M.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian deskriptifkualitatif. Adapun tujuan penelitian deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (menanya), experimenting (mencoba), associating (menalar), dan networking (membentuk jejaring).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu unsur sumberdaya pendidikan yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencapaian tujuan pendidikan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan
64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING
PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KLAPASAWIT TAHUN AJARAN 2014/2015 Elin Khaeriyah 1, Warsiti 2, Kartika Chrysti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Koballa dan Chiappetta (2010: 105), mendefinisikan IPA sebagai a way of
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koballa dan Chiappetta (2010: 105), mendefinisikan IPA sebagai a way of thinking, a way of investigating, a body of knowledge, and its interaction with technology and
Lebih terperinciMAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA. Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif. Oleh : Kelompok 9
MAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif Oleh : Kelompok 9 1. Rina Emadila : 2411.061 2. Nila Zulfita : 2411.062 3. Irwan Saputa Ahmad : 2411. 044 Dosen pembimbing
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO Oleh Yuni Setiawati Iqbal Hilal Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yunisetiawati520@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian1 ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif2. Penelitian lapangan yaitu metode yang mempelajari fenomena
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, HP: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 132-138 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciKeywords: Scientific, concrete object media, Mathematics
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KALENG TAHUN AJARAN 2014/2015 Nurul Syifa Urohmah 1, Wahyudi
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS IV A SD NEGERI NO 55/1 SRIDADI
1 ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS IV A SD NEGERI NO 55/1 SRIDADI Oleh ONENG TRI MULYA A1D113016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah scaffolding memang tidak terlalu asing akhir-akhir ini. Hammond
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Scaffolding Istilah scaffolding memang tidak terlalu asing akhir-akhir ini. Hammond (2001: 20) menyatakan bahwa: Bagian penting dalam setiap pembahasan teori
Lebih terperinci386 Penggunaan Pendekatan Scientific
PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Lynuwih Ayutamas 1, Ngatman 2, Imam Suyanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Dengan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SUBPOKOK BAHASAN SKALA. Oleh: Sumuslistiana.
87 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SUBPOKOK BAHASAN SKALA Oleh: Sumuslistiana IKIP Widya Darma Abstrak : Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menekankan
Lebih terperinci146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN STAND ALAT PERAGA SISTEM WIPER WASHER GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKR DI SMK MA ARIF 2 GOMBONG TAHUN 2015/2016 Oleh : Pradipta Yafi Atprivema, Bambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara umum metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Perencanaan Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Soetriono Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Finanda Rizki Sahati 11144100125 Pendidikan Matematika Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah akan melatih tiga ranah yakni
Lebih terperinciUPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR
UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR Dessy Artika, Tati Fauziah, Adnan. Dessyartika16@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING Suci Wulandari 1), St. Y. Slamet 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet
Lebih terperinciKeterampilan proses sains menurut Rustaman (2003, hlm. 94), terdiri dari : melakukan pengamatan (observasi), menafsirkan pengamatan (interpretasi),
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang yang menjadi landasan dilaksanakan penelitian ini, rumusan masalah yang ditemukan peneliti untuk menjadi acuan penelitian, tujuan dilakansanakan penelitian,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH
PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH Nur Hasan Pradana Dirja 1, Sugiyanto 2 dan Purbo Suwasono 3 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS V PADA SISWA SD NEGERI 3 GAGAKSIPAT TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh:
Lebih terperinciNaskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A
ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS BAWAH DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh : KHOIROTUN NISA A 510 090
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH
KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH Yusrizal, Intan Safiah, Nurhaidah Yusrizalr2@gmail.com ABSTRAK Perkembangan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Feti Fatimah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rendahnya daya serap siswa, kesalahan pemahaman dan rendahnya. kemampuan siswa dalam menerapkan konsep-konsep baik dalam kehidupan
11 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekhawatiran para pendidik dan pemerhati pendidikan berkaitan dengan rendahnya daya serap siswa, kesalahan pemahaman dan rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN
1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Anik Nur Rokhmah 1, Wahyudi 2, Muhamad Chamdani
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun ciri-ciri dari penelitian kualitatif adalah sumber data berada dalam situasi yang wajar, laporannya sangat deskriptif, mengutamakan proses dan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Dwi Ari Istianto 1, Triyono 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Yeti Sumiyati 1, Atep Sujana 2, Dadan Djuanda 3 1,2,3 Program
Lebih terperinci`PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 24 SURAKARTA
`PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 24 SURAKARTA 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR Mursalin, Fauzi, Israwati, mursalin_ip@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN Ikrimah Syahidatunnisa Tatang Mulyana Firdaus Departemen Pendidikan Matematika, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian deskriptif kualitatif adalah desain penelitian yang digunakan untuk meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 99), desain penelitian studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum 2013 dimana pembelajaran ini dikemas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum 2013 dimana pembelajaran ini dikemas menjadi satu antara materi kimia, fisika dan biologi.
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MI Darussalam Palembang
Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MI Darussalam Palembang Nurchafsah dan Mardiah MI Darussalam Palembang japridiah@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal tersebut disebabkan pembangunan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR ACEH BESAR. (Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unsyiah)
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR ACEH BESAR 1) Yoserizal Bermawi, 2) Tati Fauziah (Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unsyiah) ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciKENDALA GURU DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR GUGUS DELIMA BANDA ACEH
KENDALA GURU DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR GUGUS DELIMA BANDA ACEH Mahmud (Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD )FKIP Unsyiah) ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA DI KELAS V SDN 37 BANDA ACEH. RiniYulia, Fauzi, Awaluddin.
ANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA DI KELAS V SDN 37 BANDA ACEH RiniYulia, Fauzi, Awaluddin. Universitas Syiah Kuala Riniyulia974@gmail.com ABSTRAK Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi perilaku peserta didik, aktivitas yang semula tidak berkaitan menjadi suatu pola yang utuh bagi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS VII SMP NEGERI I KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS VII SMP NEGERI I KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR Erniana Mentari 1*, Taat Kurnita 1, Aida Fitri 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas
Lebih terperinci