PENYELENGGARAAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA
|
|
- Susanti Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENYELENGGARAAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA Jakarta, 6-7 April 07 Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia
2 AGENDA PEMBAHASAN
3 DASAR HUKUM DAN JENIS LAYANAN SKNBI 3
4 DASAR HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN SKNBI 4 PERATURAN BANK INDONESIA PBI No.8/5/PBI/06 tanggal 8 April 06 tentang Perubahan atas PBI No.7/9/PBI/05 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia SURAT EDARAN BANK INDONESIA SEBI No.8/7/DPSP tanggal Mei 06 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia SEBI No.8/40/DPSP tanggal 30 Desember 06 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No.8/7/DPSP tanggal Mei 06 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia
5 JENIS LAYANAN DAN JADWAL OPERASIONAL SKNBI 5 LAYANAN TRANSFER DANA Memproses transaksi pemindahan dana dari satu pengirim kepada satu penerima Electronic-Based Settlement dilakukan dalam 5 Periode Periode Periode Periode 3 Periode 4 Periode 5 SINGLE TRANSFER/INDIVIDUAL PAYMENT WIB.00 WIB 3.00 WIB 5.00 WIB 6.45 WIB LAYANAN KLIRING WARKAT DEBIT Memproses penagihan sejumlah dana yang dilakukan antar Peserta dari satu pengirim tagihan kepada satu penerima tagihan, disertai dengan fisik Warkat Debit Paper-based ) Cek ) Bilyet Giro (BG) 3) Nota Debet 4) Warkat Debet lainnya yang disetujui BI Settlement dilakukan pada 4 Zona Zona I Zona II Zona III Zona IV 3.30 WIB 4.30 WIB 5.30 WIB.00 WIB
6 JENIS LAYANAN DAN JADWAL OPERASIONAL SKNBI 6 LAYANAN PEMBAYARAN REGULER Transfer dana antar bank dalam bentuk multiple transfer One to Many: Memproses transaksi pemindahan dana dari satu pihak ke banyak pihak lain Many to One: Memproses transaksi pemindahan dana yang dikirimkan banyak pihak dan ditujukan kepada satu pihak di bank lain Untuk mengakomodasi transaksi yang bersifat rutin dan dalam jumlah banyak. Kewajiban suatu bank kepada bank lain Electronic-Based Kegiatan Periode (WIB) Periode (WIB) Jam Layanan Nasabah (H-) (H+0) Perhitungan Transaksi (H+0) (H+0) Setelmen (H+0) 4.5 (H+0) MULTIPLE TRANSFER/BULK PAYMENT LAYANAN PENAGIHAN REGULER Tagihan dari suatu bank kepada bank lain didasarkan pada suatu perjanjian tertentu antar para pihak (melalui direct debit) Inisialisasi Layanan Direct Debit: Biller melakukan kerjasama dengan Bank untuk menggunakan Layanan Penagihan Reguler Pembuatan Mandat Penagihan Melalui Direct Debit - Nasabah berlangganan jasa Biller dan menggunakan metode pembayaran direct debit - Nasabah mengisi form penggunaan Layanan Penagihan Reguler melalui Bank Nasabah Electronic-Based Kegiatan Waktu (WIB) Kliring Penyerahan Kliring Pengembalian Perhitungan Transaksi Setelmen 6.00
7 JADWAL OPERASIONAL SKNBI LAYANAN KREDIT DAN LAYANAN PEMBAYARAN REGULER 7 A. Pemenuhan Prefund Kredit Pemenuhan Min.Prefund Kredit Tidak ada Top Prefund Kredit Pengembalian Saldo Prefund Selang Waktu FtS 5 Menit B. Layanan Transfer Dana Periode Periode Periode 3 Periode 4 Periode 5 Pengiriman DKE Mekanisme FtS Setelmen C. Layanan Pembayaran Reguler Periode (Modul H+0) Periode (Modul H+) Pengiriman DKE (H-) (H + 0) Mekanisme FtS (H+0) (H+0) 3 Setelmen (H+0) 4.5 (H+0)
8 8 JADWAL OPERASIONAL SKNBI KLIRING DEBIT DAN LAYANAN PENAGIHAN REGULER A. Pemenuhan Prefund Debet Pemenuhan Min.Prefund Debet Top Prefund Debet Setelmen Saldo Selang Waktu FtS 30 Menit B. Layanan Kliring Warkat Zona Zona Zona 3 Zona 4 Debet Kirim DKE Kliring Penyerahan (H-) Distribusi Warkat Penyerahan (H-) 3 Kirim DKE Kliring Pengembalian Distribusi Warkat Pengembalian Mekanisme FtS Setelmen C. Layanan Penagihan Reguler Kirim DKE Kliring Penyerahan Kirim DKE Kliring Pengembalian Mekanisme FtS Setelmen 6.00
9 PELAKSANAAN OPERASIONAL SKNBI 9
10 PERSYARATAN BAGI PERSERTA DALAM OPERASIONAL HARIAN SKNBI Dalam pelaksanaan operasional harian SKNBI, Peserta wajib menyediakan prefund Kredit dan Debit agar dapat ikut serta dalam penyelenggaraan Kliring dengan menggunakan SKNBI. Dana yang disediakan oleh Peserta untuk memenuhi kewajiban dalam penyelenggaraan SKNBI PREFUND KREDIT Prefund yang disediakan untuk Layanan Transfer Dana dan Layanan Pembayaran Reguler Berupa Cash Prefund PREFUND DEBIT Prefund yang disediakan untuk Layanan Kliring Warkat Debit dan Layanan Penagihan Reguler Berupa Cash & Collateral Prefund Tidak ada persyaratan minimum Prefund Terdapat nominal yang harus dipenuhi sebagai persyaratan minimum prefund Total tagihan harian terbesar Peserta dalam Layanan Kliring Warkat Debit dan Layanan Penagihan Reguler dalam kurun waktu bulan terakhir, dengan mengecualikan total tagihan harian yang nilainya di luar kebiasaan (outlier) Mekanisme yang diterapkan untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam penyelesaian hasil perhitungan kliring MINIMUM TOP UP Penyediaan Minimum Prefund untuk Kliring Debit (Layanan Kliring Warkat Debit & Layanan Penagihan Reguler) sebelum mengikuti Layanan Penambahan Prefund (Top Up Prefund) untuk memenuhi kewajiban dalam penyelesaian kliring NETTING Proses perhitungan BSK dilakukan secara netting dengan memperhitungkan saldo Prefund 0
11 PERSYARATAN BAGI PERSERTA DALAM OPERASIONAL HARIAN SKNBI Data dan statistik terkait penyediaan Prefund oleh Peserta SKNBI selama tahun 07 Monitoring Dashboard 8 5 Terkait Prefund Per 3 Maret 07 Cash Collateral Cash & Collateral TOTAL 35 Peserta SKNBI Pada umumnya transaksi dilakukan secara future date melalui Sistem BI- RTGS Peserta yang Dihubungi oleh Penyelenggara terkait Penyediaan Prefund Periode Jan Maret 07 Peserta yang Dikenakan Sanksi Periode Jan-Maret 07 ; 7% ; 33% ; 7% 3; 50% Minimum Pefund Debit (06,30-07,45 WIB) Top Up Debit ( WIB u/ Zona 4) Top Up Kredit ( ) 5; 83% Kena Sanksi Tidak Kena Sanksi Dari 6 Peserta, Peserta dikenakan Sanksi
12 PERSYARATAN PERPANJANGAN OPERASIONAL HARIAN SKNBI Salah satu penyebab perubahan waktu operasional adalah adanya permohonan perpanjangan periode waktu kegiatan dari Peserta Persyaratan pelaksanaan perpanjangan waktu operasional SKNBI atas permohonan Peserta :. Permohonan diajukan apabila Peserta mengalami keadaan tidak normal, darurat, dan/atau alasan lain yang mengakibatkan kebutuhan perpanjangan periode. Perpanjangan waktu yang dapat diberikan oleh Penyelenggara adalah 30 menit untuk masing-masing layanan dan dapat diperpanjang paling lama 30 menit kecuali dalam kondisi tertentu yang disetujui oleh Penyelenggara 3. Permohonan perpanjangan disampaikan kepada Penyelenggara paling lambat 30 menit sebelum waktu kegiatan berakhir. 4. Permohonan disampaikan melalui surat, yang dapat didahului dengan facsimile, administrative message, dan/atau sarana lainnya., Selamat tahun 07 telah dilakukan 4 (empat) kali perpanjangan waktu operasional SKNBI : NO TANGGAL LAMA PERPANJANGAN Februari 07 Jam 3 Februari menit 3 4 Februari 07 Jam 4 0 Maret 07 Jam
13 KEPESERTAAN, UJI COBA DAN HAL LAIN DALAM OPERASIONAL SKNBI 3
14 PERUBAHAN DATA KEPERSERTAAN () Daftar Perubahan Data Kepersertaan Tahun
15 PERUBAHAN DATA KEPERSERTAAN () Diharapkan Seluruh Peserta dapat segera menindaklanjuti informasi yang disampaikan oleh Penyelenggara terkait dengan tanggal efektif atas pelaksanaan perubahan data kepesertaan (Merger, Konversi, Integrasi, dll), guna menghindari transaksi yang reject karena Data Peserta telah berubah. Beberapa Data Histori Transaksi Reject yang disebabkan perubahan data Kepesertaan BANK HASIL MERGER/KONVERSI/INTEGRASI JUMLAH DKE REJECT NOMINAL TRANSAKSI EFEKTIF NAMA BANK BIC BARU KREDIT DEBIT KREDIT INDV. DEBET PENYR.INDV. 9 SEPTEMBER 06 PT.BANK ACEH SYARIAH SYACIDJ 0 33 Rp - Rp,94,60, SEPTEMBER 06 PT. BANK BTPN BTPNIDJA 3 83 Rp 95,445,34.75 Rp 4,785,003, APRIL 07 PT.BANK HSBC INDONESIA HSBCIDJA 9 53 Rp 76,606,83.04 Rp 4,63,04,49.00 TOTAL Rp 7,05, Rp,349,639, Dampak terkait atas transaksi Reject adalah : Terhambatnya penerimaan Nasabah atas transfer dana yang dilakukan, serta tidak sesuai dengan ketentuan perlindungan nasabag (SEBI No. 7/4/DPSP tanggal 5 Juni 05 perihal Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia) 5
16 PERUBAHAN DATA KEPERSERTAAN (3) Statistik transaksi reject terkait perubahan data kepesertaan. DAFTAR PESERTA PENGIRIM TRANSAKSI REJECT TERKAIT PERUBAHAN BIC BTPN - 9 SEPT 06 BSMDIDJA - PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk. SBJKIDJA - PT. BANK SINARMAS PINBIDJA - PT. PANIN BANK Tbk. NUPAIDJ6 - PT. BANK NUSANTARA PARAHYANGAN NISPIDJA - PT. BANK OCBC NISP, Tbk. MEGAIDJA - PT. BANK MEGA Tbk. MEDHIDS - PT. BANK MESTIKA DHARMA MAYAIDJA - PT. BANK MAYAPADA Tbk. MASDIDJ - PT. BANK MASPION JSABIDJ - PT. BANK JASA JAKARTA IBBKIDJA - PT. BANK MAYBANK INDONESIA Tbk. EKONIDJA - PT. BANK EKONOMI RAHARJA BNIAIDJA - PT. BANK CIMB NIAGA TBK BIDXIDJA - BANK INDEX SELINDO BDINIDJA - PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk. BBIJIDJA - PT. BANK UOB INDONESIA BBBAIDJA - PT. BANK PERMATA,TBK AWANIDJA - PT. BANK QNB INDONESIA,TBK BNINIDJA - PT. BANK NEGARA INDONESIA BMRIIDJA - PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK BICNIDJA - PT. BANK COMMONWEALTH ANZBIDJX - PT. BANK ANZ INDONESIA BCIAIDJA - PT BANK CAPITAL INDONESIA AGTBIDJA - PT. BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA, TBK 0 3 VOLUME TRANSAKSI KREDIT DAFTAR PESERTA PENGIRIM TRANSAKSI REJECT TERKAIT MERGER BPD ACEH KONVEN DAN UUS BPD ACEH SYARIAH 9 SEPT 06 BDINIDJA - PT. BANK DANAMON INDONESIA BBIJIDJA - PT. BANK UOB INDONESIA BBBAIDJA - PT. BANK PERMATA,TBK BNINIDJA - PT. BANK NEGARA INDONESIA BMRIIDJA - PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK ARTGIDJA - PT. BANK ARTHA GRAHA VOLUME TRANSAKSI DEBIT VOLUME TRANSAKSI DEBIT 6
17 PERUBAHAN DATA KEPERSERTAAN (4) Statistik transaksi reject terkait perubahan data kepesertaan. DAFTAR PESERTA PENGIRIM TRANSAKSI REJECT TERKAIT PROSES INTEGRASI HSBC 7 APRIL 06 SYACIDJ - PT. BANK ACEH SYARIAH BSMDIDJA - PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk. PINBIDJA - PT. PANIN BANK Tbk. MEEKIDJ - PT. BANK SHINHAN INDONESIA HRDAIDJ - PT. BANK HARDA INTERNATIONAL CENAIDJA - PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk. BTPNIDJA - PT. Bank Tabungan Pensiunan BNIAIDJA - PT. BANK CIMB NIAGA TBK BMSEIDJA - PT. BANK MULTI ARTA SENTOSA BIDXIDJA - BANK INDEX SELINDO BDINIDJA - PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk. BBBAIDJA - PT. BANK PERMATA,TBK ATOSIDJ - PT. BANK ARTOS INDONESIA ANZBIDJX - PT. BANK ANZ INDONESIA VOLUME TRANSAKSI DEBIT ARTGIDJA - PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK SWBAIDJ - PT. BANK OF INDIA INDONESIA, TBK SIHBIDJ - PT. BANK MANDIRI TASPEN POS AGTBIDJA - PT. BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA, TBK ARTGIDJA - PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK CITIIDJX - CITIBANK, NA VOLUME TRANSAKSI KREDIT Pada 7 April 07 Pada 9 April 07 7
18 PELAKSANAAN UJI COBA; RPTI; DAN MAINTENANCE APLIKASI HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN : Koordinasi dalam penyediaan SDM Kepala Divisi Operasional diminta untuk mengkoordinasikan pelaksanaan persiapan Uji Coba dengan petugas IT, petugas operasional & treasury (Komitmen Ketersediaan Petugas/SDM). Rundown dan Petunjuk Teknis sebagai pedoman Saat pelaksanaan, Peserta harus tuntas dalam melakukan persiapan (termasuk jadwal download hasil kliring) Untuk Renewal S/T harap diperhatikan, dampak tidak dapat ikut kliring Memastikan bahwa JKD yang digunakan adalah JKD LA Jika terdapat perubahan konfigurasi pada JKD internal bank, dapat menghambat proses persiapan. UJI COBA YANG SUDAH DILAKUKAN RPTI: 8 Maret 07, 6 Nov 06 Simulation Test : 7 Sep 06, 7-8 Okt 06, 4-5 Okt 06 Renewal S/T : 7 Batch (7 Feb, 4 Maret, 6 Maret, Maret, 3 Maret, 9 Maret & 30 Maret 07) 8
19 HAL LAIN YANG MENJADI PERHATIAN DALAM OPERASIONAL SKNBI. D/R BANK LIBUR Penerusan Transaksi Harus meneruskan Perintah Transfer Dana jika terdapat incoming yang masuk (UU TD) Prefund Prefund debit harus cukup tersedia Service Level Agreement Bank Pengirim. Wajib dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal perintah transfer dana nasabah. Wajib dilakukan paling lambat jam sejak pengaksepan. Layanan Transfer Dana Sanksi atas tidak dipenuhinya Service Level Agreement (SLA) : Membayar jasa, bunga, atau kompensasi kepada nasabah Service Level Agreement Bank Penerima. Wajib dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal diterimanya DKE transfer dana.. Wajib dilakukan paling lambat jam sejak setelmen 9
20 Nomor Telepon : HelpdeskSPBI@bi.go.id Q&A 0
21
22 HAL LAIN YANG MENJADI PERHATIAN DALAM OPERASIONAL SKNBI Hari Operional SKNBI Menjelang dan Setelah Idul Fitri 438H tahun 07 3 Juni Juni Juni 07 3 Juli 07 Layanan operasional sesuai jadwal yang berlaku. Perpanjangan diberikan berdasarkan kebijakan Penyelenggara atau permintaan Peserta sesuai ketentuan yang berlaku BI Tutup. Hari libur dan cuti bersama Idul Fitri BI Operasional Terbatas. Layanan operasional dilaksanakan sesuai jadwal yang berlaku. Perpanjangan diberikan berdasarkan kebijakan Penyelenggara atau Permintaan Peserta sesuai ketentuan yang berlaku Layanan operasional sesuai jadwal yang berlaku. Perpanjangan diberikan berdasarkan kebijakan Penyelenggara atau permintaan Peserta sesuai ketentuan yang berlaku Seluruh Peserta SKNBI wajib melaksanakan kegiatan operasional pada tanggal 30 Juni 07
NO BIC PESERTA NAMA PESERTA NAMA SINGKAT PESERTA 1 ABALIDBS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI PT. BPD BALI 2 AGSSIDJA PT. BANK AGRIS BANK AGRIS 3
NO BIC PESERTA NAMA PESERTA NAMA SINGKAT PESERTA 1 ABALIDBS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI PT. BPD BALI 2 AGSSIDJA PT. BANK AGRIS BANK AGRIS 3 AGTBIDJA PT. BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA, TBK AGRONIAGA
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMULIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (RPTI) SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMULIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (RPTI) SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA Jakarta, 1-2 Maret 2017 DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA Agenda Pembahasan
Lebih terperinciDaftar Kode Tujuan Bank di Indonesia
1 040 BANGKOK BANK PUBLIC CO.LTD. 2 033 BANK OF AMERICA, N.A. 3 069 BANK OF CHINA (HONGKONG) LIMITED 4 031 CITIBANK N.A. 5 067 DEUTSCHE BANK AG 6 032 JP MORGAN CHASE BANK, N.A. 7 036 PT BANK CHINA CONSTRUCTION
Lebih terperinciDaftar Kode Tujuan Bank di Indonesia
1 040 BANGKOK BANK PUBLIC CO.LTD. 2 033 BANK OF AMERICA, N.A. 3 069 BANK OF CHINA LIMITED 4 031 CITIBANK N.A. 5 067 DEUTSCHE BANK AG 6 032 JP MORGAN CHASE BANK, N.A. 7 061 PT. ANZ INDONESIA 8 945 PT. BANK
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA
1 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,
2 PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/21/PADG/2017 TENTANG PENYEDIAAN PREFUND DALAM PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA
Lebih terperinci2 1. Perluasan akses kepesertaan yang tidak terbatas pada Bank Umum Saat ini kepesertaan SKNBI terbatas pada Bank Umum sehingga transfer dana melalui
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Transfer Dana. Kliring. Berjadwal. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 122). PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciNo. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA
1 No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA Perihal : Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana dan Kliring
Lebih terperinci-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2016 PERBANKAN. BI. Kliring Berjadwal. Transfer Dana. Penyelenggaraan. Perubahan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5876) PERATURAN
Lebih terperinciNO. NAME OF BANK / COMPANY CODE
Appendix 2a CODE OF REPORTING BANK A. CODE OF BANK IN INDONESIA I. STATE OWNED BANK 1 PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk 002000000 2 PT.BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk 008000000 3 PT.BANK NEGARA INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran diperlukan
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/5/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/15/PBI/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinci-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Yang dimaksud dengan multilateral netting adalah mekanisme perhitungan hak dan kewaji
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5876 PERBANKAN. BI. Kliring Berjadwal. Transfer Dana. Penyelenggaraan. Perubahan (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 76). PENJELASAN ATAS
Lebih terperinciTATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017
TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017 1. Untuk dapat mengikuti tes TKD peserta harus melakukan pembayaran biaya tes TKD sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), sesuai dengan
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tamba
No.302, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Transfer Dana. Kliring Berjadwal. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6170) PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/5/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 7/43/DASP Jakarta, 7 September 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Batas Nilai Nominal Nota Debet dan Transfer Kredit dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional
Lebih terperinciPeserta BI-SSSS NO. BANK PEMERINTAH 1 PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2 PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK
Peserta BI-SSSS BANK PEMERINTAH 1 PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2 PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK 3 PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK 4 PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK BANK ASING
Lebih terperinciEvaluasi Pemantauan Kepatuhan Peserta SKNBI. Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Divisi Kepatuhan dan Informasi SPBI Solo, 12 November 2016
Evaluasi Pemantauan Kepatuhan Peserta SKNBI Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Divisi Kepatuhan dan Informasi SPBI Solo, 12 November 2016 OUTLINE 1 2 3 4 5 Overview Hasil Monitoring Off Site
Lebih terperinciNo. 18/9/DPSP Jakarta, 2 Mei S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA
1 No. 18/9/DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/14/DPSP tanggal 5 Juni 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang - Undang RI Nomor 10 tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah bank badan
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
No. 7/ 27 /DASP Jakarta, 22 Juli 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Sehubungan dengan telah diberlakukannya
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
1 No. 12/9/DASP Jakarta, 24 Maret 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Sehubungan dengan telah diterbitkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pembangunan nasional dapat diukur dari seberapa besar kemajuan pembangunan ekonomi dari negara tersebut. Dalam proses pembangunan ekonomi tidak
Lebih terperinciNo.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN
No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015
Lebih terperinciPANDUAN PENDAFTARAN MMM (MAVRODI MONDIAL MONEYBOX)
PANDUAN PENDAFTARAN MMM (MAVRODI MONDIAL MONEYBOX) LANGKAH KE-1. Kunjungi webset http://www.mmmasia.me/id LANGKAH KE-2 Pilih REGISTRATION seperti gambar dibawah ini LANGKAH KE-3 Lakukan pengisian FORMULIR
Lebih terperinciNo.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN
No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN Perihal : Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Indonesia (BEI). Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah :
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah entitas yang bergerak di bidang industri perbankan dan merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi Bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
Lebih terperinciPEMANTAUAN KEPATUHAN PESERTA SISTEM BI-RTGS DAN BI-SSSS DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA
PEMANTAUAN KEPATUHAN PESERTA SISTEM BI-RTGS DAN BI-SSSS DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA JAKARTA, 23 24 MEI 2016 Dasar Hukum Peraturan Bank Indonesia No.17/18/PBI/2015 tanggal
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tercapainya sistem pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis jasa bank (service) yang ada di Indonesia adalah jasa kliring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu jenis jasa bank (service) yang ada di Indonesia adalah jasa kliring (clearing). Kliring adalah penagihan warkat bank yang berasal dari dalam kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciCara Tranfer antar Bank :
Cara Tranfer antar Bank : 1. Masukkan kartu ATM Anda. 2. Masukkan PIN Anda. 3. Pilih Transfer pada menu ATM. 4. Pilih Transfer ke bank lain atau Transfer ke bank ATM Bersama. 5. Masukkan kode bank tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara sebagai lembaga keuanganan. Menurut Undang-Undang Nomor 7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga keuanganan.
Lebih terperinciFREQUENTLY ASK QUESTION (FAQ) TRANSFER ONLINE
FREQUENTLY ASK QUESTION (FAQ) TRANSFER ONLINE A. Apakah yang dimaksud fitur Transfer Online? Adalah fitur transfer antar bank domestik melalui Jaringan Prima dan Jaringan ATM bersama yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan dan pengolahan yang terarah dan terpadu serta dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciINFORMASI PENTING! QUESTIONS & ANSWERS (Q & A) KETENTUAN BILYET GIRO DAN KETENTUAN TERKAIT LAINNYA
INFORMASI PENTING! PERUBAHAN KETENTUAN BILYET GIRO SESUAI KEBIJAKAN BANK INDONESIA EFEKTIF 1 APRIL 2017 Untuk Informasi Lebih Lengkap Dapat Diakses Melalui www.danamon.co.id Atau Hello Danamon. QUESTIONS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatannya meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah suatu badan usaha yang beroperasi di bidang keuangan dalam kegiatannya meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. wawancara langsung dan dokumenter, penulis mendapatkan data-data yang
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara langsung dan dokumenter, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA
No. 10/12/DASP Jakarta, 5 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA Perihal : Penetapan
Lebih terperinciNo. 17/33/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT
1 No. 17/33/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT Perihal : Tata Cara Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 3. Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi kliring ada dua, yaitu: bank penerima, nasabah penerima.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian atau pengamatan mengenai Prosedur Pelaksanaan Sistem Kliring Nasional Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Surabaya dapat
Lebih terperinciNo. 2/ 24 /DASP Jakarta, 17 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Bank Indonesia Real Time Gross Settlement
No. 2/ 24 /DASP Jakarta, 17 November 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Bank Indonesia Real Time Gross Settlement Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Secara umum Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomer 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank dapat pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran lembaga keuangan di era globalisasi yang serba modern ini sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar tidak menjadi bangsa
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA
No. 3/ 10 /DASP Jakarta, 28 Mei 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Jadwal Kliring dan Tanggal Valuta Penyelesaian Akhir, Sistem Penyelenggaraan Kliring Lokal serta Jenis
Lebih terperinciPerubahan ketentuan Bilyet Giro
BNI Giro ib Hasanah Perubahan ketentuan Bilyet Giro Efektif mulai 1 April 2017 Kunjungi BNI syariah terdekat atau www.bnisyariah.co.id BNI Syariah terdaftar dan diawasi oleh OJK QUESTION & ANSWER (Q &
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciSISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA
SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA PENDAHULUAN Saat ini di Indonesia terdapat 105 penyelenggara kliring lokal, baik yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia maupun pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini, belum ada suatu mekanisme yang diterapkan Bank Indonesia untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan peserta dalam memenuhi kewajibannya pada penyelesaian akhir atas hasil kliring. Sebagai
Lebih terperinciTabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan
Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan No Kode Bank Nama Bank 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 3 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 4 BBCA Bank Central
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peran penting dalam perekonomian nasional, baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus dipelihara dan ditingkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial
Lebih terperinciNo Nama Bank No Nama Bank 1 BANK OF CHINA LIMITED 28 PT BANK BNP INDONESIA 2 DEUTSCHE BANK AG 29 PTBANK BUANA INDONESIA, TBK
L-1 Daftar Bank No Nama Bank No Nama Bank 1 BANK OF CHINA LIMITED 28 PT BANK BNP INDONESIA 2 DEUTSCHE BANK AG 29 PTBANK BUANA INDONESIA, TBK 3 PT BANK BRI (PERSERO), TBK 30 PT BANK BUKOPIN 4 PT BANK BUMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank dapat pula
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.283, 2012 PERBANKAN. BI. Transfer Dana. Sistem Pembayaran. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5381) PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperinciNo. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Jadwal Kliring dan Tanggal Valuta Penyelesaian Akhir, Sistem Penyelenggaraan Kliring Lokal serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank dapat pula
Lebih terperinciNo. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT
1 No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT Perihal : Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seiring zaman sudah tidak memadai lagi untuk kebutuhan manusia. Uang yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Bank Indonesia (BI), uang adalah pengganti sistem barter yang seiring zaman sudah tidak memadai lagi untuk kebutuhan manusia. Uang yang pertama kali beredar
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/22/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/22/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung kelancaran sistem pembayaran di Indonesia,
Lebih terperinciPROSEDUR PELAKSANAAN KLIRING PADA BANK JATIM SYARIAH CABANG DARMO SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR
1 PROSEDUR PELAKSANAAN KLIRING PADA BANK JATIM SYARIAH CABANG DARMO SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyeleseian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 5 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya dunia perekonomian yang semakin pesat dan diikuti dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat pula, maka diperlukan adanya suatu lembaga
Lebih terperinciDenpasar, 25 Agustus Disajikan oleh: Ir. Adijanto, MPA Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan DITJEN PERBENDAHARAN, KEMENKEU RI
Denpasar, 25 Agustus 2016 Disajikan oleh: Ir. Adijanto, MPA Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan DITJEN PERBENDAHARAN, KEMENKEU RI DASAR HUKUM UU 20 Tahun 1997 Bab I. Pasal 1 ayat (1). Penerimaan Negara
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.49, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. Bank Indonesia. Sistem Kliring Nasional. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5119) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 29 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 29 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung kelancaran
Lebih terperinciPetunjuk Pembayaran KTA melalui ATM dan Kasir
Petunjuk Pembayaran KTA melalui ATM dan Kasir CARA MUDAH MEMBAYAR KTA MELALUI BANK-BANK TERKEMUKA DI INDONESIA Mudah, tak perlu bawa uang tunai Kini Anda dapat bertransaksi dengan mudah tanpa harus membawa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian atau langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL
DAFTAR ISI DASAR HUKUM -------------------------------------------------------------------- 3 GLOSSARY -------------------------------------------------------------------------- 4 BAB I PRINSIP UMUM ------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. clearing (bahasa Inggris) berasal dari kata clear yang berarti jelas dan terang.
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Kliring Kliring dibentuk oleh Bank Indonesia (BI) pada tanggal 3 Maret 1967.Kata clearing (bahasa Inggris) berasal dari kata clear yang berarti jelas dan terang. Penggunaan
Lebih terperinciNo. 18/40/DPSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N
1 No. 18/40/DPSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/7/DPSP tanggal 2 Mei 2016 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial intermediary,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan memiliki hubungan yang sangat erat khususnya yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N
No. 8/20/DASP Jakarta, 11 Oktober 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS) DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA (SKNBI) DI INDONESIA
Lebih terperinciNo. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA
No. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Jenis dan Batasan Nominal Warkat serta Jadwal Penyelenggaraan Kliring Lokal di Jakarta Berdasarkan
Lebih terperinciDAFTAR KODE TRANSAKSI (TRANSACTION TYPE CODE)
LAMPIRAN IX SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/37/DPSP TANGGAL 16 DESEMBER 2016 PERIHAL PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/30/DPSP TANGGAL 13 NOVEMBER 2015 PERIHAL PENELENGGARAAN SETELMEN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/24/PBI/2015 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/24/PBI/2015 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan
Lebih terperinciLampiran 7 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009, Bank Indonesia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan demikian,
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/24/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/24/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung kelancaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak kekurangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerluka jawaban dan penjelasan. Daniel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciMengapa harus sekarang?
Tax Amnesty/Amnesti Pajak itu sendiri adalah program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi: 1. penghapusan pajak terutang; 2. penghapusan sanksi administrasi perpajakan;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi saat ini tidak dapat terlepas dari perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan tersebut yang paling besar peranannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEPUASAN BANK-BANK ANGGOTA ATM BERSAMA ATAS PELAKSANAAN MANAJEMEN KOMPLAIN PT. ARTAJASA PEMBAYARAN ELEKTRONIS
BAB IV ANALISIS KEPUASAN BANK-BANK ANGGOTA ATM BERSAMA ATAS PELAKSANAAN MANAJEMEN KOMPLAIN PT. ARTAJASA PEMBAYARAN ELEKTRONIS A. MANAJEMEN KOMPLAIN PT. ARTAJASA PEMBAYARAN ELEKTRONIS A.1. Masalah Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara keseluruhan bank merupakan suatu lembaga keuangan yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak yang memiliki
Lebih terperinci