BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. luas. Pengendalian internal dalam arti sempit ialah internal check atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. luas. Pengendalian internal dalam arti sempit ialah internal check atau"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengendalian Internal 1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal dapat dilihat dalam arti sempit dan arti luas. Pengendalian internal dalam arti sempit ialah internal check atau pengecekan penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bekerja secara independen dengan tujuan untuk memperoleh kebenaran angka. Dalam arti luas, pengendalian intenal tidak hanya meliputi pengecekan penjumlahan tetapi juga meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan. Pengertian pengendalian internal menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2011:319.2 : Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan definisi Internal Auditing menurut Sawyer dalam buku Tunggal (2012:3): internal auditing is a systematic, objective appraisal by internal auditor of the diverse operation and control within on organization to determine whether (1) financial and operating information is accurate and reliable; (2) risk to the enterprise are identified and 7

2 8 minimized; (3) external regulations and acceptable internal policies and procedure are followed; (4) satisfactory operating criteria are met; (5)resources are used efficiently and economically and, (6) the organization s objectives are effectively achieved-all for the purpose of consulting with management and for assisting member of the organization in the effective discharge of their responsibilities. ( Internal audit adalah sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. ) Dari definisi mengenai pengendalian intern diatas terdapat beberapa konsep dasar sebagai berikut : 1. Pengendalian internal merupakan sistem yang terdiri dari kebijakan- kebijakan dan prosedur-prosedur yang spesifik. 2. Dalam pengendalian internal terdapat tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. 3. Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu, bukan merupakan tujuan itu sendiri. 4. Pengendalian internal dijalankan oleh setiap tingakatan organisasi, bukan hanya pedoman, prosedur dan kebijakan perusahaan saja. 5. Pengendalian internal diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris suatu entitas.

3 9 Pengendalian internal merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan tertentu, ketentuan hukum diperlukan untuk mengendalikan perilaku manusia. Perusahaan-perusahaan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi mereka, melindungi asset, dan mencegah penyalahgunaan sistem mereka. Begitu pun dengan audit, didalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal yang memadai untuk merencanakan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan, serta apakah pengendalian internal tersebut telah dioperasikan dengan baik. Pengendalian internal meliputi lima kategori pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk memberikan jaminan bahwa sasaran hasil pengendalian manajemen akan terpenuhi. Pengendalian internal terdiri atas komponen-komponen (1) lingkungan kendali, (2) penilaian resiko, (3) aktivitas pengendalian, (4) informasi dan komunikasi, dan (5) pengawasan. Lingkungan kendali adalah payung untuk keempat komponen lainnya. Tanpa suatu lingkungan kendali yang efektif, keempat komponen lainnya tidak mungkin menghasilkan pengendalian internal yang efektif, dengan mengabaikan mutu mereka. Intisari dari organisasi yang terkontrol secara efektif berada pada sikap manajemennya. Jika manajemen puncak percaya bahwa kendali adalah penting, orang-orang yang berada di organisasi itu akan merasakannya dan

4 10 merespon dengan teliti mengamati kendali itu dibuat. Di sisi lain, jika jelas bagi para anggota dari organisasi itu bahwa kendali bukanlah suatu perhatian yang penting untuk manajemen puncak dan hanya keramahan di mulut saja bukannya dukungan yang penuh arti, hampir bisa dipastikan bahwa sasaran hasil pengendalian manajemen tidak akan tercapai secara efektif. Sebuah organisasi nirlaba independen yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan melalui etika dan pengendalian internal yang efektif yang disebut dengan Committee Of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO), dibentuk pada tahun Komite ini disponsori oleh 5 organisasi besar di Amerika Serikat yaitu: a. The American Accounting Association (AAA) b. The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) c. Financial Executive Institute (FEI) d. The Institute Of Internal Auditors (IIA) e. The Institute Of Management Accountants (IMA) Selanjutnya, Sanyoto Gondodiyoto (2009:159) mengatakan bahwa model COSO dapat digambarkan dalam diagram berikut ini. Secara vertical dapat dilihat bahwa pengendalian internal mempunyai kategori yang hendak dicapai yaitu: efektivitas, efisiensi operasi, proses pelaporan yang akurat, dan kepatuhan pada aturan, serta komponen (lingkungan pengendalian, risiko, aktivitas pengendalian, informasi komunikasi, dan

5 11 pemantauan (monitor). Gambar 2.1 Relationship of Objectives and Components of Internal Control Sumber: COSO (2013:5) Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa COSO pun menekankan pengendalian internal sebagai suatu proses yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari entitas. Untuk tujuan pelaporan manajemen, pengendalian internal terkait penjagaan asset dari pengambilan, penggunaan, atau penghilangan yang tidak terotorisasi adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lainnya dari sebuah entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan/jaminan yang wajar berkaitan dengan pencegahan atau deteksi dini terhadap pengambilan, penggunaan, atau penghilangan yang tidak terotorisasi terhadap asset entitas sehingga dapat memberikan pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Dengan adanya definisi pengendalian internal yang lebih luas dari COSO itu, maka secara fundamental terdapat titik temu antara

6 12 pengendalian internal yang selama ini berkembang dalam sektor swasta, dengan pengendalian manajemen yang terutama berkembang dalam sektor public. 1.2 Tujuan pengendalian internal Pengendalian internal mempunyai tujuan untuk mendapatkan data tepat dan dapat dipercaya, melindungi aktiva perusahaan dan meningkatkan efektifitas dari seluruh anggota perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian internal menurut Arrens (2012:370) dikatakan memadai bila dapat mencapai tujuan yang dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Keandalan pelaporan keuangan Manajemen bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan keuangan dan mempunyai kewajiban hukum dan professional untuk menjamin bahwa informasi telah disiapkan sesuai dengan standar pelaporan, misalnya prinsip akuntansi yang diterima secara umum. 2. Efisiensi dan efektifitas dari operasional Pengendalian dalam sebuah organisasi adalah alat untuk mencegah pemborosan dalam segala aspek usaha perusahaan. Bagian pentingnya adalah pengamanan aktiva dan catatan akuntasi. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

7 13 Semua perusahaan harus taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Peraturan yang berkaitan langsung dengan akuntansi adalah peraturan perpajakan. 1.3 Indikator Pengendalian internal Pengendalian internal sebagaimana didefinisikan oleh COSO, terdiri atas lima indikator yang saling terkait, yaitu : 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian Risiko 3. Aktivitas Pengendalian 4. Informasi dan Komunikasi dalam Pengendalian internal 5. Pemantauan Indikator-indikator di atas akan diuraikan secara rinci sebagai berikut : 1. Lingkungan pengendalian (Control Environment) adalah dasar untuk semua komponen pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur. Tindakan, kebijakan, prosedur yang merefleksikan seluruh sikap top manajemen, dewan komisaris, serta pemilik entitas tentang pentingnya pengendalian dalam suatu entitas, yang mencakup : a. Integritas dan nilai etika (integrity and ethical values) Meliputi tindakan menajemen untuk menghilangkan atau mengurangi intensif dan godaan yang menyebabkan pegawai bertindak tidak jujur, melanggar hukum atau tidak etis.

8 14 b. Komitmen terhadap kompetensi (commitment to competence) Meliputi pertimbangan menejemen terhadap tingkat kompetensi dari pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkatan tersebut berubah menjadi keterampilan dan pengetahuan yang diisyaratkan. c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit (Board of directors or audit committee participation) Komite audit berkewajiban mengawasi proses persiapan laporan keuangan dan berhubungan dengan auditor eksternal dan internal. d. Filosofi dan gaya operasi manajemen (management s philosophy and operating style) e. Struktur organisasi (organizational structure) Struktur organisasi suatu satuan usaha membatasi garis tanggung jawab dan wewenang yang ada. f. Pemberian otoritas dan tanggung jawab (assigment of authority and responsibility) g. Kebijakan dan praktikum sumber daya manusia (human resource policies and practices). Pegawai yang kompeten dan dipercaya amat penting artinya bagi pengendalian internal. Metode-metode tentang pengangkatan, pengevaluasian, pelatihan, promosi dan

9 15 kompensasi pegawai merupakan bagian penting dalam pengendalian internal. 2. Penaksiran risiko yang akan Timbul (Management Risk Assesment) Adalah identifikasi entitas dan analisi terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities) adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 4. Informasi dan komunikasi (Information And Communication) Adalah pengidentifikasi, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. 5. Pemantauan Pemantauan meliputi penilaian atas kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu untuk menentukan apakah operasi pengendalian memerlukan modifikasi atau perbaikan. 1.4 Manfaat Pengendalian Internal bagi Manajemen Semakin luas daerah lingkup atau scope perusahaan mengakibatkan manajemen tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung terhadap jalannya operasi perusahaan. Oleh karena itu, pengendalian internal sangat

10 16 penting didalam perusahaan. Berikut peranan penting pengendalian internal dalam perusahaan, yaitu : 1. Mengurangi terjadinya pencurian dalam melakukan setiap transaksi 2. Dengan adanya penyerahan tugas dan wewenang akan menimbulkan pertanggungjawaban, pengendalian dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen. 3. Dengan pengendalian internal, maka kegiatan dapat dikoordinasikan dan harta perusahaan dapat dilindungi. 4. Dapat dicegahnya kesalahan dan penyelewengan karena terdapat arus kegiatan yang teratur dari petugas ke petugas berikutnya mengulangi pekerjaan petugas sebelumnya. 5. Dalam waktu yang singkat dapat mengetahui dan menemukan jika tejadinya kesalahan atau penyelewengan yang terjadi dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi. 2. Efektivitas 2.1 Pengertian Efektivitas Pengertian efektivitas menurut Sondang P. Siagian dalam skripsi Cristian Tulak Rambulangi (2012) yaitu efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana, dan prasarana dalam jumlah tertentu

11 17 yang secara ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan sesuai target yang ingin diperoleh. Sementara pengertiaan efektivitas menurut Supriyono dalam skripsi Huggo Suragawa (2010) mengatakan Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusat tanggungjawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakin besar kontribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut. 3. Penerimaan Kas 3.1 Pengertian Penerimaan Kas Menurut Krismaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2010:299), Penerimaan Kas adalah serangkaian kegiatan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa yang terjadi secara berulang ulang. Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur penerimaan kas adalah suatu urutan kegiatan yang penting bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui aliran kas yang masuk ke perusahaan yang bisa dijadikan pertimbangan untuk membuat keputusan manajemen. Pada perusahaan sumber penerimaan kas berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari

12 18 piutang. Untuk penjualan tunai dilakukan oleh perusahaan dagang dengan cara mengharuskan pembeli agar melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, kemudian barang diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan. 3.2 Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2010:456), Sistem Penerimaan Kas dari penjualan tunai dibagi menjadi dua prosedur berikut ini : 1. Penerimaan kas dari Over the Counter Sale Dalam penjualan tunai, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir dan kemudian menerima barang yang dibeli. 2. Penerimaan kas dari Cash On Delivery Sale Cash on cash on delivery sale adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. 3.3 Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit (Piutang) Menurut Mulyadi (2010:210), Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

13 19 Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli sesalu didahului dengan analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli tersebut diberi kredit. 3.4 Fungsi Fungsi Terkait dalam Prosedur Penerimaan Kas Pada prosedur penerimaan kas, terdapat fungsi-fungsi pekerjaan yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang, yaitu : 1. Fungsi Penjualan Bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. 2. Fungsi Kas Bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. 3. Fungsi Gudang Bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. 4. Fungsi pengiriman Bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli 5. Fungsi Akuntansi Bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuat laporan penjualan. 6. Fungsi Kredit

14 20 Bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. 3.5 Unsur-unsur Pengendalian Internal dalam Penerimaan Kas Unsur pokok pengendalian internal dalam penerimaan kas menurut Mulyadi (2010:471) terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat : 1. Organisasi a. Fungsi Akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas b. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi 2. Sistem Otorisasi dan prosedur pencatatan a. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan pemindahbukuan (Giro Biyet) b. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi c. Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur. 3. Praktik yang Sehat a. Hasil perhitungan kas direkam dalam berita acara penghitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera

15 21 b. Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond insurance) c. Kas dalam perjalanan (baik yang ada ditangan bagian kasir maupun di tangan penagih perusahaan) harus diasuransikan (Cash-in-safe dan cash-in-transit Insurance). 4. Pengeluaran Kas 4.1 Pengertian Pengeluaran Kas Menurut Mulyadi (2010:509) menyatakan bahwa : Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlahnya relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengeluaran kas dapat dilakukan menggunakan cek (dalam jumlah besar) atau dengan uang tunai (dalam jumlah kecil). Pengeluaran kas ini bisa terjadi karena adanya kegiatan pembelian yang dilakukan menggunakan cek dan kegiatan operasional internal perusahaan yang dilakukan menggunakan uang tunai atau dana kas kecil. 4.2 Pengertian Pembelian kredit Pembelian kredit adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengadakan barang-barang yang dapat dijual kepada konsumen dengan tenggang waktu pembayaran rata-rata diatas satu bulan guna mendapatkan keuntungan. Prosedur transaksi pembelian menurut Mulyadi (2010:300) yaitu :

16 22 1. Prosedur permintaan pembelian Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat penerimaan pembelian kepada fungsi pembelian. 2. Prosedur permintaan penawaran harga pemilihan pemasok Fungsi pembelian mengirimkan surat penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan untuk melakukan pemilihan pemasok yang akan ditujuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. 3. Prosedur order pembelian Fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang dan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan. 4. Prosedur penerimaan barang Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok tersebut. 5. Prosedur pencatatan utang Fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan

17 23 dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok). 4.3 Pengertian Dana Kas Kecil (Petty Cash) Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran- pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar menggunakan cek. Didalam penyelanggaraan dana kas kecil ini harus dilaksanakan melalui tiga prosedur yaitu : prosedur pembentukan dana kas kecil, prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran dana kas kecil dan prosedur pengisian kembali dana kas kecil. 4.4 Unsur pengendalian Internal Pengeluaran Kas Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dirancang dengan merinci unsur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, dan unsur praktik yang sehat sebagai berikut: 1. Organisasi a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.

18 24 b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang. c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. 3. Praktik yang sehat, a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. c. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa internal. d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan. e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil

19 25 f. Secara periodik diadakan pencocokkan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi. g. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in transit) diasuransikan dari kerugian. h. Kasir diasuransikan. i. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room). j. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh Bagian Kasa. B. Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian Tike Kresna Baydesyuri 2012 Penelitian ini berjudul Evaluasi Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada PT Antam (Persero). Dengan analisis menunjukan bahwa pengendalian internal baik itu pada penerimaan kas dan pengeluaran kas nya sudah berjalan dengan efektif. PT Antam (Persero) sudah cukup baik dalam menjalankan komponen-komponen dalam pengendalian internal menurut COSO. 2. Penelitian Ristra Ika Intan Prawesty 2012 Penelitian ini berjudul Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada Siklus Pendapatan dan Pembayaran Kas (Studi Kasus pada Retailer

20 26 Sepatu Cabang Nganjuk). Dengan hasil analisis menunjukkan bahwa pengendalian internal yang dilakukan Retailer sepatu ini masih memiliki beberapa kelemahan yang dikarenakan kurang memadainya pengendalian internal yang ada didalamnya, sehingga sering terjadi permasalahan terutama cabang toko wilayah Nganjuk. Pembagian tugas ditiap delegasinya pada cabang toko Nganjuk diinformasikan oleh kantor pusat kurang tepat dan sering terjadi perangkapan tugas (overlapping). Kelemahan ini terutama ditemukan dalam siklus penerimaan kas cabang toko, hal ini terlihat dari sering adanya selisih setor uang hasil penjualan harian dengan jumlah persediaan yang tersisa setelah kantor pusat melakukan stock opname persediaan pada cabang Nganjuk, hal ini mengakibatkan hilangnya sejumlah kas. 3. Penelitian Puri Dwi Hapsari 2013 Penelitian ini berjudul Analisa Pelaksanaan pengendalian internal atas siklus penerimaan kas di PT. BMW Cabang Surabaya. Dengan hasil bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas di BMW Sales Operation Surabaya terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu penjualan dan service. Terdapat tiga prosedur atas kegiatan penjualan dan service. Prosedur pada kegiatan penjualan, yaitu prosedur pemesanan, prosedur pelunasan pembayaran dan prosedur penyerahan mobil. Prosedur pada kegiatan service adalah prosedur penerimaan order service, prosedur perbaikan dan prosedur pembayaran service mobil. Selain itu sistem pengendalian internal

21 27 atas siklus penerimaan kas di BMW Sales Operation Surabaya juga telah dilaksanakan dengan baik meskipun masih terdapat kelemahan yang membutuhkan perbaikan. Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Judul Penelitian Tahun Nama Peneliti Hasil Penelitian 1 Evaluasi Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada PT Antam (Persero) 2 Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada Siklus Pendapatan dan Pembayaran Kas (Studi Kasus pada Retailer Sepatu Cabang Nganjuk) 2012 Tike Kresna Baydesyuri 2012 Ristra Ika Intan Prawesty pengendalian internal baik itu pada penerimaan kas dan pengeluaran kas nya sudah berjalan dengan efektif. PT Antam (Persero) sudah cukup baik dalam menjalankan komponenkomponen dalam pengendalian internal menurut COSO pengendalian internal yang dilakukan Retailer sepatu ini masih memiliki beberapa kelemahan yang dikarenakan kurang memadainya pengendalian internal yang ada didalamnya, sehingga terjadi permasalahan sering terutama cabang toko wilayah

22 28 3 Analisa Pelaksanaan pengendalian internal atas siklus penerimaan kas di PT. BMW Cabang Surabaya Puri Dwi Hapsari Nganjuk sistem pengendalian internal atas siklus penerimaan kas di BMW Sales Operation Surabaya telah dilaksanakan dengan baik meskipun masih terdapat kelemahan yang membutuhkan perbaikan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 C. KERANGKA PEMIKIRAN 1. Kerangka Pemikiran Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Perusahaan-perusahaan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi mereka, melindungi asset, dan mencegah penyalahgunaan sistem mereka. Hal penting yang perlu di lakukan pengendalian internal pada perusahaan adalah pengelolaan kas, baik itu penerimaan kas maupun pengeluaran kasnya. Penerimaan kas disini adalah kegiatan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa yang terjadi secara berulang ulang.

23 29 Penerimaan kas didapatkan dari kegiatan penjualan tunai dan piutang. Penjualan tunai adalah ketika pembeli datang ke sebuah perusahaan kemudian melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, lalu melakukan pembayaran ke kasir dan kemudian menerima barang yang dibeli. Sedangkan piutang atau penjualan kredit adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Pengertian pengeluaran kas disini adalah kegiatan pengeluaran sejumlah uang perusahaan baik menggunakan cek ataupun tunai dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan pengeluaran kas terdiri dari Pembelian kredit biasanya menggunakan cek dan pengeluaran uang dengan menggunakan dana kas kecil perusahaan (petty cash). Pembelian kredit adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengadakan barang-barang yang dapat dijual kepada konsumen dengan tenggang waktu pembayaran rata-rata diatas satu bulan guna mendapatkan keuntungan. Sedangkan dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran- pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar menggunakan cek. Jika sudah dilakukannya pengendalian internal pada penerimaan dan pengeluaran kas ini, selanjutnya yang perlu diperhatikan para

24 30 manajemen adalah apakah pengendalian internal ini sudah berjalan dengan efektif dan seberapa besar peranan efektivitas pengendalian internal ini pada perusahaan. Kerangka pemikiran yang telah diuraikan oleh penulis di atas dapat dilihat pada gambar kerangka pemikiran, sebagai berikut: Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Pengendalian Internal Penerimaan Kas : Penjualan Tunai dan Piutang Pengeluaran Kas : Pembelian Kredit dan Dana Kas Kecil Efektivitas pengendalian internal penerimaan kas dan pengeluaran kas sudah berjalan dengan baik Sumber : Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini. D. HIPOTESIS 1. Perumusan Hipotesis Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan untuk diuji secara empiris. Hipotesis deskriptif yaitu pernyataan tentang keberadaan sebuah variable tunggal.

25 31 Hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H a = Efektivitas Pengendalian Internal Penerimaan Kas sudah berjalan dengan baik. H a = Efektivitas Pengendalian Internal Pengeluaran Kas sudah berjalan dengan baik. Pengendalian internal dalam penerimaan kas pada ruang lingkup penjualan tunai dan penjualan kredit (piutang), serta pengeluaran kas pada ruang lingkup pembelian dan dana kas kecil yang sudah dilakukan dengan efektif, akan menunjang kegiatan operasional perusahaan yang berkelanjutan.

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab IV, dapat disimpulkan bahwa Internal Auditing cukup berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran II Daftar Internal Control Questionnaires (ICQ) Penerimaan Kas Nama Responden : Aja Abdurrajak Bagian : Assist. Umum dan Personalia Perusahaan : PT. BPR Syari ah Gebu Prima Medan. Bacalah tiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Pengendalian Intern 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.

Lebih terperinci

Internal Control Framework: The COSO Standard

Internal Control Framework: The COSO Standard Audit Internal (Pertemuan ke-3) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition Internal Control Framework: The COSO Standard Committee of Sponsoring Organizations

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Enseval

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Enseval BAB V Kesimpulan dan Saran 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk (PT. EPM), dengan uji korelasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014 CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Penelitian. Berilah tanda (checklist) untuk menjawab pertanyaan berikut ini: KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Pengendalian Internal)

Daftar Pertanyaan Penelitian. Berilah tanda (checklist) untuk menjawab pertanyaan berikut ini: KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Pengendalian Internal) Lampiran Daftar Pertanyaan Penelitian Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang Peranan Pengendalian Internal Gaji dan Upah dalam Menunjang Pembayaran Gaji dan Upah di PT Cibaligo Indah Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 DEFINISI Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan dalam organisasi,

Lebih terperinci

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Struktur Pengendalian Intern Apabila suatu perusahaan berkembang semakin besar dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka pengawasan secara langsung terhadap jalannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Audit 2.1.1 Pengertian Audit Perkembangan usaha dan bentuk dari usaha yang ada berkaitan erat dengan perkembangan profesi akuntan di suatu negara.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA Nama : Siti Sharah Mardiutami NPM : 28213587 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Agustin Rusiana Sari. SE., MM. FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Kas Sebelum penulis menguraikan arti dari penerimaaan kas, terlebih dahulu penulis akan menguraikan lebih rinci mengenai pengertian kas, dimana dalam

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

SKRIPSI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

SKRIPSI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI M E D A N SKRIPSI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA O L E H : N A M A : DANIEL RUDI SALAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Pendekatan sistem mempunyai banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government BAB II TINJAUAN PUSTAKA B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government Organization (NGO) Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government Organization yang jika diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA Kas merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut PP no. 60 Tahun 2008 sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Jenis-Jenis dan Tujuan Audit 2.1.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern yang bertujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit Secara garis besar Auditing dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas yang membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya audit bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra Energy International, terdapat beberapa evaluasi yang dapat dijabarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Dan Akuntansi Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005,p.1), Informasi pada dasarnya sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas sebagai suatu hal yang

Lebih terperinci

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada sektor industri, perdagangan, maupun jasa membuat persaingan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Internal (Internal

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Internal (Internal BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Internal (Internal Control System) 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal (Internal Control System) Menurut Hall (2011)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut James A Hall, menjelaskan sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk melayani tujuan umum (Hall 2013).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT

MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT Definisi Materialitas FASB mendefinisikan materialitas sebagai berikut: Besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dipandang dari keadaan-keadaan

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Internal Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Perlunya konsep Audit internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. 1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Definisi efektif menurut JS.Badudu (1994:371) adalah: Efektif mempunyai efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu dan cara dengan

Lebih terperinci

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani ` PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan bagian penting dari kelanjutan pertumbuhan, kinerja, dan kesuksesan setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci