PERSEPSI KONSUMEN MUDA DI KOTA BANDUNG TERHADAP E-SERVICE QUALITY SITUS BELANJA ONLINE: A PRELIMINARY RESEARCH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI KONSUMEN MUDA DI KOTA BANDUNG TERHADAP E-SERVICE QUALITY SITUS BELANJA ONLINE: A PRELIMINARY RESEARCH"

Transkripsi

1 PERSEPSI KONSUMEN MUDA DI KOTA BANDUNG TERHADAP E-SERVICE QUALITY SITUS BELANJA ONLINE: A PRELIMINARY RESEARCH Nina Septina Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan ninaseptina22@yahoo.com septina@unpar.ac.id Abstrak Perkembangan teknologi, khususnya internet, memfasilitasi berkembangnya bisnis online. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen online, pelaku bisnis online perlu mengetahui persepsi konsumen mengenai kualitas layanannya sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk setiap kebijakan pemasarannya. Salah satu cara untuk mengukur persepsi konsumen adalah menggunakan pengukuran dimensi service quality. Untuk mengukur persepsi konsumen online, dapat dilakukan dengan cara menggunakan e-service quality. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dilakukan untuk mempelajari dimensi e-service quality yang sesuai dalam mengukur persepsi konsumen muda di kota Bandung terhadap situs belanja online, sehingga persepsi mereka dapat dideskripsikan dengan baik. Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion. Hasil penelitian menemukan bahwa konsumen muda di kota Bandung melakukan belanja online baik pada platform e-commerce maupun marketplace, dan dimensi e-service quality yang dinilai oleh konsumen e-commerce berbeda dengan dimensi yang dinilai oleh konsumen marketplace. Kata kunci: persepsi, e-service quality, e-commerce, marketplace Abstract The rapid development of technology, especially internet, facilitates the growth of online business. To enhance online consumer satisfaction, online businesses need to know the perceptions of consumers about the quality of its services as one of the basic considerations in decision making for their marketing policy. One method to measure consumer perception uses the dimensions of service quality. To measure the perceptions of online consumers, can be done with the use of e-service quality. This research is a preliminary study conducted to learn the dimensions of e-service quality of young consumer in Bandung, so their perception can be described well. Data collection was done through focus group discussion. The results of this study found that young consumers in the city of Bandung do online shopping on either the e-commerce platform or marketplace, and dimensions of e-service quality rated by 1

2 consumer e-commerce different with the dimensions assessed by the consumer marketplace. Keywords: perception, e-service quality, e-commerce, marketplace PENDAHULUAN Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia merupakan peluang yang menarik bagi para pelaku bisnis untuk mengembangkan saluran distribusi melalui aktivitas pemasaran secara online. Penggunaan handphone di wilayah perkotaan Indonesia telah mencapai 88 persen dan kepemilikan gadget ini merupakan salah satu faktor yang secara signifikan berpengaruh pada perilaku belanja konsumen. Hasil survei yang dilakukan AC Nielsen pada tahun 2014 menemukan bahwa Indonesia berada dalam urutan peringkat teratas secara global dalam hal penggunaan telepon genggam untuk berbelanja online bersama dengan Filipina, Vietnam dan Thailand; dan semua negara di wilayah Asia Tenggara menghasilkan skor di atas rata-rata global. Ketersediaan koneksi internet berkecepatan tinggi dan banyaknya penawaran online yang semakin menarik, akan sangat mendukung pertumbuhan bisnis online. Para pelaku bisnis yang tertarik untuk meraih keuntungan dari peluang ini tentunya perlu mempersiapkan diri dengan keputusan dan strategi bisnis yang lebih matang. Bisnis online ini dapat diupakan melalui pembuatan website tersendiri ataupun membuka lapak pada suatu forum atau marketplace. Untuk dapat memenangkan persaingan, kepuasan konsumen merupakan salah satu kuncinya. Kepuasan konsumen terkait erat dengan kemampuan pelaku bisnis menawarkan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen online, pelaku bisnis perlu memahami dinamika perilaku konsumen, yang senantiasa berubah mengikuti perkembangan jaman. Upaya yang dapat dilakukan para pelaku bisnis dalam melakukan identifikasi dan memahami keinginan konsumen di antaranya adalah dengan cara mempelajari dan 2

3 memahami persepsi konsumen terhadap layanan yang mereka berikan. Salah satu cara untuk mengukur persepsi konsumen adalah menggunakan lima dimensi service quality. Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi internet, service quality berkembang menjadi berbasis elektronik sehingga untuk mengukur persepsi konsumen online menggunakan e-service quality. Berdasarkan uraian di atas, timbul pertanyaan penelitian sebagai berikut: Platform bisnis online apa saja yang digunakan oleh konsumen muda di kota Bandung? Dimensi e-service quality apa saja yang perlu diperhatikan untuk mengukur persepsi konsumen di kota Bandung untuk masing-masing platform yang digunakan? Penelitian ini bertujuan mempelajari dimensi e-service quality yang sesuai untuk mengukur persepsi konsumen online di kota Bandung sehingga persepsi mereka terhadap e-service quality situs belanja online dapat dideskripsikan secara jelas. TINJAUAN PUSTAKA Situasi persaingan dan semakin majunya teknologi mendorong pelaku bisnis untuk lebih memperhatikan pengembangan kualitas pelayanan (service quality). Service quality adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh (Parasuraman et al, 1990). Service quality dibangun atas adanya perbandingan dua komponen utama yaitu persepsi konsumen atas layanan yang nyata diterima (perceived service) dan layanan yang diharapkan (expected service). Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi harapan konsumen. Karena adanya keterbatasan pelayanan yang dapat diberikan kepada konsumen online dibandingkan dengan bisnis offline, seperti tidak adanya frontliner yang dapat melayani konsumen secara face to face langsung dan keterbatasan unsur tangibles, maka pengukuran e- service quality menjadi semakin penting untuk diperhatikan. E-service quality 3

4 merupakan pengembangan dari SERVQUAL yang disusun oleh Parasuraman et al (1988) yang digunakan untuk mengukur layanan offline. E-service quality menunjukkan seberapa jauh suatu website mampu memfasilitasi proses transaksi pembelian dan pengiriman yang efektif dan efisien (Parasuraman, et al, 2005), merupakan penilaian dan evaluasi secara menyeluruh atas kualitas layanan kepada konsumen di dunia virtual (Santos, 2003). Beberapa penelitian sebelumnya, sebagaimana yang tercantum pada tabel 1, telah mengidentifikasikan beragam dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur e-service quality. Tabel 1. Dimensi E-Service quality Berdasarkan Beberapa Penelitian Terdahulu Penulis Dimensi E-Service quality Yang (2001) Website design, security and information. Zeithaml et al. (2002) Security, communication, reliability, responsiveness and delivery. Yang et al. (2003) Reliability, responsiveness, competence, ease of use, security and product portfolio. Field et al. (2004) Website design, reliability, security, and customer service. Gounaris et al. (2005) Website design, information, trust, responsiveness and reputation. Parasuraman et al. (2005) Efficiency, availability, fulfillment, privacy, responsiveness, compensation and contact. Kim et al. (2006) Efficiency, fulfillment, system availability, privacy, responsiveness, compensation, contact, information and graphic style. Fassnacht dan Koese (2006) Graphic quality, layout, attractiveness of selection, information, ease of use, technical quality, reliability, functional benefit and emotional benefit. Cristobal et al. (2007) Website design, customer service, assurance and order management. Sumber: Berbagai Literatur Diolah,

5 METODE PENELITIAN Variabel yang diteliti adalah e-service quality. Mengacu pada Parasuraman et al (2005) maka e-service quality pada penelitian ini adalah kemampuan suatu situs belanja online dalam memfasilitasi proses transaksi pembelian dan pengiriman secara efektif dan efisien. Dimensi e-service quality merujuk pada dimensi service quality yang terdiri atas Tangibles, Empathy, Reliability, Assurance, dan Responsiveness, yang penyesuaian dimensinya berkembang karena bisnis online yang memiliki karakter tersendiri. Untuk memetakan dimensi e-service quality yang sesuai untuk konteks konsumen muda di kota Bandung, pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD, yang diselenggarakan pada minggu terakhir Januari 2016 hingga pertengahan bulan Februari Jenis data yang diperoleh adalah data primer karena langsung dari sumber datanya yaitu peserta FGD. Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga sampling tidak mengacu pada representasi jumlah responden yang mewakili populasi, melainkan representasi informasi yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Karena itu, peserta diskusi merupakan konsumen muda yang mengetahui dan memiliki pengalaman yang sesuai dengan topik penelitian agar yang bersangkutan dapat memberikan informasi yang cukup mendalam dan dapat dipercaya sebagai nara sumber. Pemilihan peserta FGD pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria tertentu, yaitu konsumen muda yang berusia antara 17 hingga 35 tahun, yang pernah melakukan transaksi online dalam satu bulan terakhir. Penetapan kriteria ini adalah untuk memastikan bahwa responden masih ingat dengan pengalamannya menggunakan bisnis online dimana kesan atas kualitas layanan yang dirasakannya masih ada dalam ingatannya. Model bisnis online sangat beragam, baik yang business to business, business to consumer, maupun consumer to consumer melalui website maupun media elektronik lainnya termasuk social media. Pada penelitian ini, konteks yang diteliti mengacu pada platform e-commerce (seperti lazada, traveloka, dan sejenisnya) dan platform online marketplace (seperti toko online, forum dan social media). 5

6 HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI Hasil FGD tidak bisa dipakai untuk melakukan generalisasi karena tidak digunakan dengan tujuan untuk memberi gambaran umum yang mewakili suatu populasi tertentu. Dengan kata lain, arti penting dilaksanakannya suatu kegiatan FGD bukan terletak pada hasil representasi populasi, akan tetapi pada kedalaman informasinya. Melalui FGD ini, penulis mengetahui beragam argumentasi dasar atas persepsi yang terbentuk pada kelompok populasi konsumen muda di kota Bandung. Profil peserta FGD, 3 sesi dengan total peserta 26 orang, terdiri dari 11 orang pria dan 15 orang wanita, dapat dilihat pada tabel 2. Sesuai dengan yang tercantum pada tabel 1, peserta FGD melakukan belanja online dengan menggunakan kedua flatform, baik e-commerce maupun online marketplace. Lebih lanjut peserta diskusi menyatakan bahwa mereka melakukan belanja online karena beberapa faktor. Bagi semua peserta, faktor praktis karena fleksibel tidak terbatas ruang dan waktu merupakan faktor utama. Dalam hal ini konsumen membandingkan dengan pengalaman mereka berbelanja di toko offline yang terbatas oleh jam operasional toko dan membutuhkan waktu tempuh tertentu dari lokasi konsumen ke toko dengan moda transportasi tertentu. Faktor lainnya adalah karena pengaruh word of mouth teman dan keluarga yang merasa puas setelah berbelanja online. Untuk peserta mahasiswa dan ibu rumah tangga, faktor harga menjadi faktor penting berikutnya. Mereka lebih sering berbelanja pada saat produk ditawarkan dengan diskon yang cukup besar sehingga harga yang mereka bayarkan menjadi sangat murah dan terjangkau. Sedangkan untuk peserta yang pekerjaannya sebagai karyawan dan pengusaha, faktor penting berikutnya bukanlah harga atau diskon yang ditawarkan, akan tetapi ketersediaan produk karena mereka umumnya mencari kendaraan bermotor, collectible items dan produk lain yang jarang tersedia di toko offline. 6

7 Tabel 2. Profil Peserta FGD dan Alasan Berbelanja Online Sesi Jumlah Peserta (orang) Gender Pria 4 Wanita Pria 4 Wanita Wanita Sumber: Hasil FGD, 2016 Usia (tahun) Pekerjaan Alasan Situs Belanja Mahasiswa (D3, S1, S2) Karyawan, Pengusaha Ibu Rumah Tangga Praktis WOM Diskon Ketersediaan Praktis WOM Ketersediaan Praktis WOM Diskon Lazada, Zalora, Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Kaskus, Berniaga, OLX, Traveloka, Social media Lazada, Blibli, OLX, Bhinneka, Traveloka, Bukalapak Social media Lazada, Zalora, Elevenia, MatahariMall, Blibli, OLX, Traveloka, Agoda, Social media Peserta diskusi menggunakan kedua jenis platform, baik e-commerce maupun marketplace. Dengan pertimbangan faktor keamanan bertransaksi, untuk marketplace mereka jarang berbelanja online dengan nominal transaksi besar, selain memperhatikan testimoni yang tercantum dan mengutamakan belanja pada toko online yang pemiliknya mereka kenal. Sedangkan untuk e-commerce mereka cukup yakin akan keamanan bertransaksinya karena terdapat pilihan COD (cash on delivery) dan terdapat fitur rekening bersama yang akan menghindarkan konsumen dari penipuan. 7

8 Menurut peserta diskusi, tampilan website untuk e-commerce dan toko online menjadi penting karena di sini semua informasi produk dan layanan bisnis online tercantum lengkap. Sedangkan untuk marketplace yang menggunakan social media kejelasan foto produk dan kemudahan dihubungi serta respon yang diberikan oleh pelaku bisnis online yang lebih penting. Pengiriman produk dianggap penting akan tetapi tidak menjadi yang utama karena dengan memilih melakukan belanja online, peserta diskusi menyatakan bahwa konsekuensinya adalah adanya waktu tunggu tertentu untuk menerima produknya. Semua peserta diskusi menyadari adanya waktu tunggu dan bahkan sebagian besar peserta mentolerir keterlambatan pengiriman hingga waktu sekitar satu minggu dari yang dijanjikan. Untuk produk yang kebutuhannya mendesak dan harus segera digunakan, peserta diskusi tidak akan menggunakan situs belanja online. E-commerce dan marketplace merupakan dua platform yang berbeda. Di mana e- commerce melakukan many to many transaction, sedangkan marketplace merupakan one to many atau one to one transaction. Dengan demikian dimensi e-service quality yang diukur pada masing-masing platform belum tentu sama. Service quality yang terdiri atas tangibles, empathy, responsiveness, assurance dan reliability. Tangibles adalah semua hal yang langsung terlihat secara fisik. Untuk bisnis online dimensi tangibles dapat dilihat pada tampilan desain website atau pada visualisasi pada marketplace yang digunakan. Reliability berkaitan dengan dengan kemampuan melakukan pelayanan kepada konsumen sesuai dengan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Wolfinbarger and Gilly (2003) menjelaskan bahwa reliability atau fulfillment adalah kemampuan website untuk menampilkan deskripsi produk sesuai dengan apa yang didapatkan konsumen dan mengirimkan produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Responsiveness (daya tanggap) mengukur kemampuan pelaku bisnis online untuk menyediakan informasi yang sesuai pada saat konsumen menghadapi kesulitan selama transaksi, mekanisme pengembalian produk dan mengatur jaminan/garansi (Wang, 2003). Assurance (jaminan) adalah pengetahuan, kesopanan, dan keramahan pengelola bisnis online dalam melayani konsumennya yang dapat memunculkan rasa 8

9 aman selama bertransaksi. Sedangkan empaty adalah kepedulian pengelola bisnis online untuk memberikan perhatian secara individu kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi. Responsiveness, assurance dan empaty yang dilakukan oleh pengelola bisnis online kepada konsumen berkaitan dalam satu kesatuan melalui aktivitas customer service dan security. Peserta diskusi yang menggunakan e-commerce menyampaikan bahwa faktor yang yang menjadi perhatian utama dalam melakukan belanja online adalah faktor tampilan website dan fitur yang tersedia serta jaminan pengiriman produk yang dipesan. Sedangkan faktor keamanan bertransaksi tidak terlalu diperhatikan karena web sudah menjamin dengan sistem pembayaran m-banking dan fasilitas rekening bersama.berarti, yang paling penting bagi peserta untuk e-commerce adalah dimensi tangible dan reliability. Sedangkan peserta yang menggunakan marketplace menyampaikan bahwa faktor yang paling penting adalah visualisasi produk, kemudahan menghubungi pengelola bisnis online, dan kecepatan merespon pertanyaan konsumen serta tanggapan yang ramah dan sopan. Dengan demikian dimensi yang paling penting bagi peserta untuk marketplace adalah dimensi tangible dan customer service. Pada e-commerce tampilan website umumnya sudah sangat jelas dan lengkap memberikan penjelasan tentang produk sehingga peserta diskusi tidak terlalu sering menghubungi pengelola website. Sedangkan pada toko online atau social media penjelasan produk tidak selalu selengkap pada e-commerce sehingga peserta diskusi membutuhkan informasi tambahan dari pengelola bisnis online sebelum memutuskan untuk melakukan transaksinya. PENUTUP Berdasarkan hasil FGD yang telah diuraikan sebelumnya, peserta diskusi menggunakan kedua jenis platform, baik e-commerce maupun marketplace, dan dimensi e-service quality yang dapat disusun untuk platform e-commerce dan marketplace adalah sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel 3, 4 dan 5. 9

10 Hasil FGD ini akan ditindaklanjuti dengan penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner untuk mengukur persepsi konsumen muda di Bandung terhadap situs belanja online yang mereka gunakan, baik platform e-commerce maupun marketplace dengan kuesioner terpisah, dan selanjutnya akan dilakukan penelitian lanjutan dalam skala lebih besar untuk mempelajari persepsi konsumen online di berbagai kota di Indonesia. Tabel 3. E-Service Quality untuk E-commerce Dimensi Indikator Reliability Informasi ketersediaan produk jelas Tangible (Website Design) Server terjaga selama transaksi Produk yang dikirimkan sesuai dengan yang dipesan Pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan Kemasan dirancang agar produk tidak rusak selama pengiriman Produk yang diterima konsumen sesuai dengan yang digambarkan pada web Informasi spesifikasi produk lengkap Proses transaksi cepat Proses sistem pembayaran mudah digunakan Pengelompokan produk memudahkan konsumen menemukan produk yang dicari Personalisasi informasi sesuai dengan data konsumen Personalisasi transaksi sesuai dengan keinginan konsumen Security Keamanan privasi data pribadi konsumen terjaga Website memiliki fitur keamanan bertransaksi yang baik Responsiveness, Assurance and Empathy (Customer Service) Sumber: Hasil FGD, 2016 Terdapat fitur yang memudahkan konsumen menghubungi pengelola bisnis online Pertanyaan konsumen dijawab segera 10

11 Tabel 4. E-Service Quality untuk Platform Online Marketplace (Toko Online) Dimensi Indikator Reliability Informasi ketersediaan produk jelas Produk yang dikirimkan sesuai dengan yang dipesan Pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan Produk yang diterima konsumen sesuai dengan gambar yang ditampikan Kemasan dirancang agar produk tidak rusak selama pengiriman Tangible (Visualisasi) Informasi produk lengkap Fokus foto produk jelas Foto produk dari beberapa sudut pengambilan Foto produk merupakan real pic Personalisasi transaksi sesuai dengan keinginan konsumen Pengelompokan produk memudahkan konsumen menemukan produk yang dicari Security Privasi data pribadi konsumen terjaga Responsiveness, Assurance and Empathy (Customer Service) Terdapat testimoni yang dapat diandalkan Terdapat fasilitas komunikasi yang memudahkan konsumen menghubungi pengelola bisnis online Ramah dalam menanggapi keluhan konsumen Sopan dalam menjawab pertanyaan konsumen Pertanyaan konsumen dijawab segera Sumber: Hasil FGD, 2016 Memberikan solusi terbaik untuk keluhan yang disampaikan konsumen 11

12 Tabel 5. E-Service Quality untuk Platform Online Marketplace (Social media) Dimensi Indikator Reliability Informasi ketersediaan produk jelas Tangible (Visualisasi) Produk yang dikirimkan sesuai dengan yang dipesan Pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan Produk yang diterima konsumen sesuai dengan gambar yang ditampikan Kemasan dirancang agar produk tidak rusak selama pengiriman Informasi produk lengkap Foto produk jelas Foto produk dari beberapa sudut pengambilan Personalisasi transaksi sesuai dengan keinginan konsumen Security Privasi data pribadi konsumen terjaga Responsiveness, Assurance and Empathy (Customer Service) Terdapat testimoni yang dapat diandalkan Terdapat fasilitas komunikasi yang memudahkan konsumen menghubungi pengelola bisnis online Pertanyaan konsumen dijawab segera Tidak menggunakan jawaban yang copy paste untuk menjawab pertanyaan konsumen Sopan dalam menjawab pertanyaan konsumen Ramah dalam menanggapi keluhan konsumen Memberikan solusi terbaik untuk keluhan yang disampaikan konsumen Sumber: Hasil FGD, 2016 DAFTAR PUSTAKA Cristobal, E., Flavian, C. and Guinaliu, M., Perceived eservice quality: Measurement validity and effects on consumer satisfaction and web site loyalty. Managing Service quality, 17(3),

13 Fassnacht, M. and Koese, I, Quality of electronic services: Conceptualizing and testing a hierarchical model. Journal of Service Research, 9(1), Field, J.M., Heim, G.R. and Sinha, K.K., 2004, Managing quality in the eservice system: Development and application of a process model. Production and Operations Management, 13(4), Gounaris, S., Dimitriadis, S. and Stathakopoulos, V., 2005, Antecedents of perceived quality in the context of Internet retail stores. Journal of Marketing Management, 21(7), Kim, M., Kim, JH. and Lennon, S.J. 2006, Online service attributes available on apparel retail web sites: An ESQUAL approach. Managing Service quality, 16(1), Parasuraman, A., Zeithmal, V.A., Berry, L.L., 1988, SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality, Journal of Retailing 64 (1), Parasuraman, A., Zeithmal, V.A., Berry, L.L., 1990, Delivering Quality Service Balancing Customer Perceptions and Expectation. New York ; The Free Press. Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. and Malhotra, A. 2005, E-S-QUAL: a multiple-item scale for assessing electronic service quality. Journal of Service Research, 7(X), Santos, J., 2003, E-Service Quality:A Model of Virtual Service Quality Dimensions, Managing Service Quality 13. Wang, Y.S.,2003, Assessing customer perception of website service quality in digital marketing environtments, Journal of End User Computing 15(3), Wolfinbarger,M., Gilly, M, etailq: dimensionalizing, measuring,and predictingretail quality. Journal of Retailing 79, Yang, Z., 2001, Consumer perceptions of service quality in Internet based electronic commerce. Proceedings of the EMAC Conference, 811 May 2001, Bergen. Yang, Z., Peterson, R.T. and Cai, S., 2003, Services quality dimensions of Internet retailing: An exploratory analysis. Journal of Services Marketing, 17(7),

14 Zeithaml, V.A., Parasuraman, A. and Malhotra, A., 2002, Service quality delivery through web sites: A critical review of extant knowledge. Journal of the Academy of Marketing Science, 30(4),

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelayanan Pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai lebih (value) dan memberikan manfaat bagi para pelanggan pada tempat dan waktu yang spesifik, dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh e-service quality terhadap niat beli ulang pada toko online Brodo, dan dapat ditarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan internet yang didukung oleh kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan sangat cepat. Banyak sekali peluang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan usaha yang semakin kompetitif dan semakin meningkat diantara para produsen, menyebabkan munculnya peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi

Lebih terperinci

PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE

PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE (Studi Kasus pada Pengguna E-commerce Elevenia Di Kota Semarang) Oleh : Shri Isyanahapsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Minat beli Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran pemasaran (Cho dan Park, 2001). Menganalisis evaluasi pelanggan online belanja sangat menarik

Lebih terperinci

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012 Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012 Analisis Kualitas Pelayanan (Service Quality) akronimnya SERVQUAL merupakan suatu metode desktiptif guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman membentuk perubahan pola pikir dan gaya hidup yang pada akhirnya melahirkan suatu budaya baru dalam kehidupan, terutama dalam hal perdagangan, dimulai

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Web 2.0 selama 15 tahun terakhir terus merubah semuanya, termasuk cara berjualan. Jeff Jordan, CEO dari OpenTable, yang merupakan world s leading

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siklus produk baik barang maupun jasa demi kelangsungan usahanya. Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siklus produk baik barang maupun jasa demi kelangsungan usahanya. Pemasaran 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi kelangsungan usahanya. Pemasaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia ABSTRAK Persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal membuat retail berusaha untuk memberikan layanan belanja yang memuaskan. Pelanggan berharap retail mampu memberikan pengalaman yang positif bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015 Lazada.co.id merupakan bagian dari Lazada Group yang menjadi tujuan belanja online nomor satu di Asia Tenggara.

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tokopedia Menggunakan Metode ServQual

Analisis Kualitas Tokopedia Menggunakan Metode ServQual Seminar Hasil Penelitian Sistem Informasi dan Teknik Informatika ke-2 (SHaP-SITI2016) Palembang, 11 Maret 2016 Analisis Kualitas Tokopedia Menggunakan Metode ServQual Wahyu Putri Haryati 1, Leon Andretti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini. Kota Bandung yang masyarakatnya memiliki mobilitas tinggi membutuhkan kepraktisan ini,

Lebih terperinci

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN EKSPEKTASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI Rozalina Novianty 1 Lina Sugiyanto 2 Istiana Wijayanti Mala 3 Universitas Soerjo Ngawi Korespondensi : roza_nov@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Nia Budi Puspitasari 1), Dyah Ika Rinawati 1), Retno Indriartiningtias 2) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang tersebar di berbagai lokasi geografis yang berbeda (Chen dan Chang,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang tersebar di berbagai lokasi geografis yang berbeda (Chen dan Chang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran internet dan perkembangan infrastrukturnya telah memberi peluang baru bagi dunia bisnis, terutama bagi para pemasar dalam menjangkau sejumlah besar konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang masyarakatnya sangat terbuka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang masyarakatnya sangat terbuka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang, yang masyarakatnya sangat terbuka dengan berbagai kemunculan teknologi baru. Hadirnya produk-produk berteknologi baru di dunia

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWATAN GIGI DI KLINIK GIGI MY DENTAL CARE SURABAYA Adityarani Putranti (S Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Manajemen Pemasaran dan Keuangan,

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Layanan E-Commerce Produk Elektronik pada Lazada Metode Webqual Terhadap Konsumen

Analisis Kualitas Layanan E-Commerce Produk Elektronik pada Lazada Metode Webqual Terhadap Konsumen Analisis Kualitas Layanan E-Commerce Produk Elektronik pada Lazada Metode Webqual Terhadap Konsumen Alfalah 1, Zanial Mazalisa 2, Eka Puji Agustini 3 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Bina Darma

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG Dibyantoro, Heri Setiawan, Nashirah Tamimi Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya e-mail:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kualitas layanan (Stemvelt 2004) menyatakan bahwa konsep kualitas layanan adalah suatu persepsi tentang revolusi kualitas secara menyeluruh yang terpikirkan dan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih dan didukungnya infrastruktur yang memadai, koneksi internet bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang dibanding dengan beberapa tahun lalu. Salah satu penyebab berkembangnya teknologi adalah

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA Moh Nur Irfanuddin Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail : tsharto@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang pesat khususnya didalam menjual produk atau jasa. Dalam

Lebih terperinci

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL Ali Rokhman hhtp://arokhman.blog.unsoed.ac.d Sumber utama: Tjptono, Fandy (2008), Service Management, Penerbit ANDI, Yogyakarta Dasar Singkatan Service Quality

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan industri secara global, baik dampak positif maupun dampak negatif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan industri secara global, baik dampak positif maupun dampak negatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi sekarang ini mempunyai dampak dalam persaingan industri secara global, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan. Menurut Azwar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas, saat ini perusahaan yang menjalankan bisnis saling bersaing ketat. Seiring bertambahnya jumlah pesaing, perusahaan harus dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self- 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self- Service Technology berkembang cepat dalam menyediakan pelayanan jasa, akan tetapi

Lebih terperinci

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang Kris Setyaningsih 33 ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN RADEN FATAH PALEMBANG Kris Setyaningsih Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet saat ini banyak diadopsi oleh pelaku bisnis untuk mendukung kegiatan binis yang dijalankan. Konsep pemasaran di internet yang lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 E-Business E-Business Merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara elektronik. Penggunaan E-Business dapat dijalankan pada computer atau perangkat mobile

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri fesyen merupakan salah satu industri yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Kebutuhan dasar manusia akan pakaian merupakan alasan utama mengapa industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Tokopedia Tokopedia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce yang memungkinkan setiap pebisnis di Indonesia

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA C.18 UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA Handito Kusumaning Gutama *, Narto, Indung Sudarso Program Studi

Lebih terperinci

5/19/2008 KUALITAS LAYANAN ONLINE. Tujuan Pembelajaran. Tahapan Pengembangan Situs (Aktifitas Utama)

5/19/2008 KUALITAS LAYANAN ONLINE. Tujuan Pembelajaran. Tahapan Pengembangan Situs (Aktifitas Utama) KUALITAS LAYANAN ONLINE 1 Tujuan Pembelajaran Mengetahui perbedaan tahapan dalam membuat situs baru atau memperbaiki situs yang telah ada Mengetahui elemen-elemen yang perlu diperhatikan agar isi situs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sifat dari jasa atau pelayanan adalah diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil produksi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006, dimana saat itu mulai marak warung internet atau disebut juga dengan warnet sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern, mendorong masyarakat untuk mengikuti berbagai kemajuan teknologi. Bentuk kemajuan teknologi ini mendorong perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perekonomian Indonesia. Industri Ritel memiliki kontribusi terbesar

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perekonomian Indonesia. Industri Ritel memiliki kontribusi terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Ritel merupakan industri yang strategis dalam kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Industri Ritel memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. lapisan masyarakat maka tidak lagi sekarang, dengan banyaknya warung internet

BAB I. Pendahuluan. lapisan masyarakat maka tidak lagi sekarang, dengan banyaknya warung internet BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Munculnya toko dalam jaringan (yang berikutnya akan disingkat daring) dipengaruhi oleh perkembangan internet di Indonesia dan kecenderungan konsumen yang mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat untuk tetap berkompetisi secara kompetitif dalam pemasaran jasa (Lassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang semakin meningkat, perusahaanperusahaan berupaya untuk menunjukan kemampuan dan kualitas diri diantara para pesaingnya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling bersaing satu sama lain dalam merebut simpati pelanggannya. Di sisi lain, kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi menyebabkan dampak terhadap berbagai hal, salah satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang signifikan. Sumber:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era seperti sekarang ini yang ditandai oleh revolusi teknologi komunikasi dan informasi telah mengakibatkan terjadinya perubahan (change) yang luar biasa. Adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah perangkat lunak yang ada pada komputer digunakan untuk melayani berbagai macam kebutuhan (Jogiyanto, 2003). Teknologi canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

meningkatkan communication maka kepuasan konsumen juga akan meningkat.

meningkatkan communication maka kepuasan konsumen juga akan meningkat. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, simpulan yang didapatkan dari penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut: 1. Shopping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih terdapatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi internet dan handphone terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan internet sudah hampir diperlakukan sebagai salah satu kebutuhan sehari hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seringkali memanfaatkan media internet sebagai media untuk pencarian

BAB I PENDAHULUAN. seringkali memanfaatkan media internet sebagai media untuk pencarian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, saat ini internet sudah tidak asing lagi dalam memasarkan suatu produk. Karena lewat internet kita bisa mengakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya internet mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Tidak terkecuali dalam bidang bisnis dan pemasaran

Lebih terperinci

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa) BAB I PENDAHULUAN 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama teknologi di bidang komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Lazada.co.id merupakan bagian dari Lazada Group yang menjadi tujuan belanja online nomor satu di Asia Tenggara. Lazada Group beroperasi di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha dalam industri jasa semakin ketat. Dilihat dari banyaknya perusahaan yang menawarkan usaha dalam bentuk jasa

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DENGAN SERVQUAL STUDI KASUS: MEDIA SOSIAL BHINNEKA.COM

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DENGAN SERVQUAL STUDI KASUS: MEDIA SOSIAL BHINNEKA.COM Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DENGAN SERVQUAL STUDI KASUS: MEDIA SOSIAL BHINNEKA.COM Aryo Tri Sambodo 1) Harya Bima Dirgantara 2) 1,2 Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus mampu mengembangkan kemampuannya untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di dalam dunia usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat saat ini sudah tidak asing lagi dengan teknologi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju di berbagai belahan dunia termasuk salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai industri jasa seperti pelayanan jasa transportasi, kesehatan, konsultasi, dan jasa perbankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan karena mengalami kecelakaan kerja, kematian, termasuk pemutusan

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan karena mengalami kecelakaan kerja, kematian, termasuk pemutusan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara universal, jaminan sosial telah diterima sebagai instrument untuk pencegahan dan pengentasan kemiskinan. Jaminan sosial dicantumkan dalam Deklarasi Universal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat dan cepat. Beragam inovasi muncul seiring dengan majunya teknologi masa kini. Teknologi informasi memungkinkan kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Internet World Statst (2016), jumlah orang yang menggunakan internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi melambat dari pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR SM DI KOTA PADANG DENGAN METODE SERVQUAL

PENGUKURAN KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR SM DI KOTA PADANG DENGAN METODE SERVQUAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI PENGUKURAN KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR SM DI KOTA PADANG DENGAN METODE SERVQUAL Agus Sutanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email: sutanto@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belanja merupakan aktivitas keseharian masyarakat, setiap orang perlu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer (kebutuhan pokok atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan praktis. Munculnya sebuah teknologi baru, khususnya di bidang teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia sudah menggunakan teknologi. Manusia dan teknologi hidup berdampingan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia sudah menggunakan teknologi. Manusia dan teknologi hidup berdampingan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kita telah memasuki sebuah era dimana sebagian besar aktifitas manusia sudah menggunakan teknologi. Manusia dan teknologi hidup berdampingan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT), terutama perkembangan dalam penggunaan teknologi internet, dimana saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini membawa dampak tersendiri dalam dunia pemasaran. Perkembangan teknologi multimedia telah berkembang menjadi perdagangan

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL Mudjahidin 1), Yogi Agra Wiryawan

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT.

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil

Lebih terperinci