Adri Patra Jaya /2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Adri Patra Jaya /2011"

Transkripsi

1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN LINDUNG NILAI PORTOFOLIO SAHAM BIDANG KEGIATAN: PKM-AI Diusulkan oleh: Adri Patra Jaya /2011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

2 HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Peranan Futures Sebagai Instrumen Lindung Nilai Portofolio Saham 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI () PKM-GT 3.Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) MIPA ( ) Pendidikan ( ) Sosial Ekonomi ( ) Teknologi dan Rekayasa 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Adri Patra Jaya b. NIM : c. Jurusan : Manajemen d. Universitas/Institusi/Politeknik : Muhammadiyah Malang e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Perum.Griya Pakistaji Asri Blok A.06 Kec. Wonoasih-Probolinggo f. Alamat jack.vanadry@yahoo.com 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Warsono, M.M b. NIP : c. Alamat Rumah dan No. Tel/.HP : Jl. Margo Basuki, Perum Embong Anyar 2 J4Mulyoagung d. warsono1967@yahoo.com Menyetujui Ketua Jurusan Malang, 18 Juni 2014 Ketua Pelaksana Kegiatan Dra. Aniek Rumijati, M.M NIP Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Adri Patra Jaya NIM Dosen Pendamping Dr. Diah Karmiyati, Psi. NIP Drs. Warsono, MM NIP

3 LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKM-AI 1. Judul Kegiatan yang diajukan PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN LINDUNG NILAI PORTOFOLIO SAHAM 2. Sumber Penulisan a. Rujukan atau Literature yang dibutuhkan dalam penyusunan artikel hasil pemikiran ini diperoleh dari buku-buku Manajemen Lembaga Keuangan, Teori Portofolio & Analisis Investasi, dan berbagai sumber dari Internet. b. Kegiatan Ilmiah lainnya : - c. Tugas mata kuliah Teori Portofolio & Analisis Investasi yang diasuh Drs.Warsono, M.M dengan judul Peranan Futures Sebagai Instrumen Lindung Nilai Portofolio Saham. Adri Patra Jaya ( ). Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya. Mengetahui Malang, 18 Juni 2014 Ketua Jurusan Manajemen Ketua Penulis Dra. Aniek Rumijati, M.M NIP Adri Patra Jaya NIM:

4 PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN LINDUNG NILAI PORTOFOLIO SAHAM Adri Patra Jaya PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAAH MALANG ABSTRAKSI:. Gelombang globalisasi yang membuat ekonomi ataupun pasar keuangan terintegrasi pada skala global, membuat arus perdagangan barang dan jasa, modal, investasi dan tenaga kerja semakin meningkat sehingga ekonomi dunia juga berkembang semakin maju.sekuritas derivatif, seperti option dan futures, merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau membeli sejumlah aktiva finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini. kontrak futures merupakan kewajiban antara dua pihak yang terikat dalam kontrak untuk memenuhi perjanjian dalam kontrak. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui peranan futures sebagai instrumen lindung nilai portofolio saham. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan yaitu dengan memanfaatkan buku literature yang berkaitan dengan tema untuk dijadikan referensi pengambilan teori pendukung. Sekuritas derivatif dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging) dari aktiva atau kekayaan perusahaan. Dari kontrak opsi beli (call option) dan jual (put option) yang sederhana dapat dikombinasikan dengan strategi menggunakan sekuritas lain sehingga menghasilkan return atau payoff yang dikehendaki oleh investor. Adapun untuk keberhasilan strategi-strategi hedging menggunakan kontrak opsi, investor atau perusahaan tetap harus mencermati pergerakan harga dari underlying instrument kontrak-kontrak tersebut. Kata Kunci : Sekuritas Derivatif,futures contract,lindung nilai (hedging),saham. ABSTRACT: Wave of globalization which makes economic or financial market is integrated on a global scale, making the flow of trade in goods and services, capital, and labor investments increase so that the world economy is also growing increasingly maju.sekuritas derivatives, such as options and futures, is a

5 contractual agreement between two parties to buy or sell a financial asset or commodity at a specified future date at a price agreed today. futures contract is an obligation between two parties who are under contract to fulfill the contract agreement. The purpose of this paper is to determine the role of futures as a hedging instrument stock portfolio. The method used is to utilize the methods of literature is literature books related to the themes to be used as a reference collection supporting the theory. Derivative securities can be used as a means of hedging (hedging) of the company's assets or wealth. Of option contracts purchased (call option) and sell (a put option) that can be combined with a simple strategy of using other securities so as to produce the desired return or payoff by investors. As for the success of hedging strategies using options contracts, the investor or the company still must look at the price movement of the underlying instrument such contracts. Keywords : Derivative securities, futures contracts, hedging (hedging), stock I. PENDAHULUAN Gelombang globalisasi yang membuat ekonomi ataupun pasar keuangan terintegrasi pada skala global, membuat arus perdagangan barang dan jasa, modal, investasi dan tenaga kerja semakin meningkat sehingga ekonomi dunia juga berkembang semakin maju. Namun demikian liberalisasi ekonomi telah membuat ekonomi dunia juga semakin komplek dan volatilitas ekonomi ataupun keuangan juga semakin tinggi, sehingga resiko yang dihadapi oleh agen ekonomi semakin meningkat, yang berarti mengelola ekonomi juga semakin tidak mudah. Dengan demikian otoritas ekonomi menghadapi masalah dan tantangan yang semakin berat untuk menjaga stabilitas ekonomi makro ataupun sistem keuangan. Oleh karena itu peranan futures sebagai instrumen lindung nilai portofolio saham yang baik bukan lagi menjadi suatu pilihan,tapi keharusan. Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut. Lindung nilai (hedging) merupakan salah satu manfaat dari futures, yaitu melindungi nilai aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga di masa depan. Adapun pihak yang melakukan hedging adalah hedger. Para hedger dapat melakukan perdagangan komoditi fisik ataupun non fisik dan juga memanfaatkan kontrak futures untuk menurangi risiko perubahan harga di masa depan (Tandelilin, 2001). Hedging merupakan suatu tindakan pengamanan terhadap suatu harta atau aset yang dimiliki oleh seseorang, sehingga tidak berada dalam posisi memiliki harta netto (posisi kelebihan) atau pada posisi kewajiban netto (posisi kekurangan) dalam dana atau aset tersebut

6 (Lindert & Kindleberger, 1995). Tidak semua lindung nilai (hedging) merupakan instrumen keuangan. Misalnya saja seorang produser yang melakukan ekspor ke negara lain dapat melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang dengan cara menghitung biaya-biaya produksinya dalam mata uang yang diinginkannya. Beberapa macam jenis instrumen derivatif yang dapat berguna sebagai instrumen lindung nilai(hedging) adalah forward contract dan future contract. Forward Contract adalah kontrak penyerahan kemudian adalah perjanjian antara dua pihak, dimana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal penyerahan. Sebagai kesepakatan pribadi antara dua pihak, forward contract diatur secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pihak, oleh karena itu sifatnya disebut private (bergantung pada pribadi kedua belah pihak). Tujuan dari kontrak ini adalah untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi nilai asset yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu, yaitu sejak kontrak ditandatangani hingga penyerahan atau pembayaran yang dilakukan.sedangkan future contract adalah perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) future contract adalah sebuah alternatif dari kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah faluta asing standar di masa depan dengan waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan. Future contract berbeda dengan forward contract dimana future contract bentuknya sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang terorganisir. II. TUJUAN Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui peranan futures sebagai instrumen lindung nilai portofolio saham. III. METODOLOGI Dalam penilaian peranan futures sebagai instrumen lindung nilai portofolio saham pada penulisan ini dipakai data sekunder dari berbagai sumber. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan yaitu dengan memanfaatkan buku literature yang berkaitan dengan tema untuk dijadikan referensi pengambilan teori pendukung.

7 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGERTIAN FUTURES DAN INSTRUMEN LINDUNG NILAI (HEDGING) Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan. Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset acuan sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut. Hedging atau lindung-nilai berasal dari kata-dasar hedge. Menurut kamus Merriam-Webster ( definisi HEDGE: 1 hedge noun \ˈhej\ 1 a : a fence or boundary formed by a dense row of shrubs or low trees. b : barrier, limit 2 : a means of protection or defense (as against financial loss). Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut. Seorang hedger atau pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan investasi pada suatu sekuritas yang diyakininya memiliki harga di bawah nilai pasar yang seharusnya dan menggabungkannya dengan sekuritas lainnya yang berhubungan dengan sekuritas tersebut. Holbrook Working, seorang perintis teori lindung nilai menyebut teori ini dengan istilah speculation in the basis (spekulasi dasar), di mana dasarnya adalah perbedaan antara nilai teoritis lindung nilai dengan nilai pasar sesungguhnya. Beberapa bentuk risiko yang diambil merupakan suatu risiko yang menyatu dari kegiatan bisnis yang dilakukan, dan

8 beberapa merupakan hal yang wajar pada bisnis tertentu seperti misalnya pada bidang usaha pertambangan minyak dimana risiko kenaikan dan penurunan harga adalah hal yang wajar. Beberapa bentuk risiko lainnya adalah tidak diinginkan namun tidak dapat dihindari tanpa dilakukan lindung nilai. Misalnya seseorang yang memiliki toko, tentunya dapat mengatasi risiko alami yang timbul seperti persaingan, kualitas barang yang jelek, barang yang tidak diminati, dan lainnya. Namun, risiko musnahnya sediaan barang dagangan oleh kebakaran adalah suatu risiko yang tidak diinginkan, tetapi dapat dilakukan lindung nilai dengan mengasuransikan tokonya terhadap risiko kebakaran. Tidak semua lindung nilai merupakan instrumen keuangan. Misalnya saja seorang produser yang melakukan ekspor ke negara lain dapat melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang dengan cara menghitung biaya-biaya produksinya dalam mata uang yang diinginkannya. Perbankan dan lembaga keuangan lainnya menggunakan lindung nilai untuk mengendalikan ketidak sesuaian antara aktiva dan kewajibannya seperti misalnya ketidak sesuaian saat jatuh tempo antara posisi jual, suku bunga pinjaman tetap dan deposito jangka pendek. B. PERANAN FUTURES SEBAGAI INSTRUMEN LINDUNG NILAI PORTOFOLIO SAHAM i. Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham: 1. Dividen 2. Capital Gain 1. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat

9 pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. 2. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp kemudian menjualnya dengan harga Rp per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya. Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain: 1. Capita Loss 2. Risiko Likuidasi 1. Capita Loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham Risiko Likuidasi merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. ii. Futures Futures contract adalah sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk mengirimkan atau menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan kontrak. Pihak yang telah setuju untuk mengirim sesuatu dinamakan pihak yang menjual kontrak atau go short. Sedangkan pihak lain yang setuju untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau go long. Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva finansial, kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan. Transaksi futures atau forwards juga berbeda dari transaksi spot yang mana mewajibkan pihak bertransaksi untuk melakukan pengiriman segera atau delivery on the spot pada harga spot. Futures Contract diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan kontrak forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau menggunakan jasa pihak bank. Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards, yaitu: (a) Futures contract sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat perdagangan futures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas yang jelas dari barang yang akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu atau pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas. Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.

10 (b) Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing. pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures. (c) Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihak dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat membatalkan posisi long (short) pertama dengan posisi short (long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol. (d) Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan membayar cash kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang akan membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa. Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial. Sebagai contoh, Pihak A berjanji untuk mengirimkan sebuah obligasi kepada B pada tanggal 1 September pada harga $980. Jika harga pasar obligasi tersebut jatuh menjadi $900 pada tanggal 1 September, pihak B akan merugi sebesar $80 karena B berjanji akan membayar $980 kepada A atas pengiriman obligasi tersebut. Dengan masuk kedalam perjanjian, pihak A men-transfer risiko perubahan harga obligasi selama waktu tertentu ke pihak B. Perlu diketahui bahwa pihak B, dengan menanggung risiko perubahan harga, dapat memperoleh keuntungan jika harga obligasi tersebut naik. iii. Prinsip Dasar Hedging (Lindung Nilai) Menggunakan Futures Fungsi utama dari pasar futures adalah untuk mengalihkan atau mentransfer risiko harga dari pihak hedger ke pihak spekulator. Atau, bahwa risiko tersebut dialihkan dari orang yang bersedia membayar untuk menghindari risiko kepada orang yang berani menanggung risiko dengan harapan memperoleh keuntungan. Aktivitas lindung nilai dalam hal ini adalah penggunaan transaksi futures sebagai pengganti atau substitusi sementara dari transaksi di pasar spot. Sepanjang harga spot dan harga futures bergerak bersama-sama, adanya kerugian pada satu posisi (spot atau futures akan dihapuskan (offset) dengan adanya keuntungan atau profit di posisi lainnya. Ketika jumlah kerugian dan keuntungan sama besar, maka lindung nilai ini dinamakan lindung nilai sempurna (perfect hedge). Pada sebuah pasar dimana kontrak futures dinilai dengan benar, lindung nilai sempurna seharusnya akan menghasilkan tingkat pengembalian sebesar tingkat bunga pada sekuritas tak berisiko. Pada prakteknya aktivitas lindung nilai tidaklah semudah ini. Jumlah kerugian dan keuntungan pada sebuah transaksi lindung nilai akan ditentukan oleh hubungan antara harga spot dan harga futures ketika sebuah transaksi lindung nilai itu dimulai dan diselesaikan. Selisih dari harga spot dan harga futures dinamakan basis.

11 Basis = Harga Spot Harga Futures Jika harga kontrak futures dinilai berdasarkan nilai teoritisnya, maka selisih antara harga spot dan harga futures adalah cost of carry, yaitu biaya-biaya transaksi, pembiayaan, atau penyimpanan yang timbul. Risiko yang ditanggung oleh hedger adalah risiko basis, risiko perubahan basis karena kontrak futures dihargai secara salah dibandingkan dengan harga spot-nya. Maka dari itu, aktivitas lindung nilai berkenaan dengan substitusi risiko harga oleh risiko basis; atau digantikannya risiko bahwa harga futures akan berubah oleh risiko basis futures (selisih harga spot dan futures) akan berubah. Macam-Macam Hedging dengan Futures (a) Cross Hedging Futures Contract yang digunakan untuk melindungi nilai suatu posisi dimana sebuah portofolio atau satu instrumen tidak identik dengan underlying instrument-nya dinamakan cross hedging (hedging silang). Cross hedging sangat umum dilakukan pada manajemen portofolio atau manajemen aktiva/kewajiban karena tidak adanya kontrak futures untuk spesifik saham atau obligasi. Disini cross hedging menimbulkan satu risiko lagi risiko bahwa pergerakan harga sebuah underlying instrument tidak dapat secara persis mengikuti pergerakan harga portofolio atau instrumen yang dilindungi nilainya. Karena itu efektivitas dari sebuah cross hedge ditentukan oleh: 1. Hubungan antara harga spot dari underlying instrument dan harga futures-nya 2. Hubungan antara nilai pasar portofolio dan harga spot dari underlying instrument kontrak futures (b) Short Hedging Short hedge digunakan untuk perlindungan terhadap penurunan pada harga spot dari instrumen finansial atau portofolio di masa datang atau perlindungan terhadap kenaikan tak terduga dari tingkat suku bunga. Dalam melaksanakan short hedge, pihak hedger akan menjual kontrak futures (dimana dia berjanji untuk melakukan pengiriman). Dengan adanya short hedge, maka pihak hedger telah menetapkan harga masa datang saat itu, dan mengalihkan risiko perubahan harga kepada pihak pembeli kontrak. (c) Long Hedging Long hedge digunakan untuk perlindungan terhadap kenaikan pada harga spot dari instrumen finansial atau portofolio di masa datang atau perlindungan terhadap penurunan yang tak terduga pada tingkat suku bunga. Dalam melaksanakan long hedge, pihak hedger membeli kontrak futures (dimana dia berjanji untuk menerima pengiriman). Sebagai contoh ilustrasi kedua jenis lindung nilai akan digunakan kontrak futures dengan underlying instrument-nya adalah tingkat suku bunga. Lembaga keuangan sangat sering menggunakan kontrak futures ini untuk mengantisipasi adanya kenaikan dan penurunan suku bunga di pasar. Contoh 1: Misalnya sebuah bank dengan negative gap (nilai aktiva lebih rendah daripada kewajiban) berniat melindungi dirinya dari adanya kenaikan suku bunga yang akan menurunkan profitabilitas. Jika suku bunga di pasar naik, maka tingkat pengembalian dari pinjaman dengan bunga tetap (sebagai aktiva bank) tidak akan meningkat sebesar dari suku bunga simpanan (deposito) yang harus dibayarkan bank kepada nasabahnya. Pihak bank akan melakukan short hedge di pasar suku bunga futures

12 dengan cara menjual kontrak futures pada obligasi. Kontrak obligasi ini dipilih karena sifatnya yang jangka panjang dan pembayaran kupon tetap adalah sama dengan aktiva bank yang berupa pinjaman berbunga tetap jangka panjang. Misal pihak bank memulai kontrak pada bulan Maret dan berjanji untuk mengirim atau menjual obligasi di bulan September pada harga (artinya harga obligasi adalah 110 dan 22/32 dari nilai pari) atau sebesar $110, Obligasi seharga ini menawarkan tingkat pengembalian sebesar 7%. Pihak pembeli dari kontrak ini adalah seorang spekulator yang berharap suku bunga di pasar turun. Pada bulan September ternyata suku bunga pasar naik sehingga harga kontrak obligasi tersebut menjadi $90, atau menawarkan 9% tingkat pengembalian. Disini pihak bank sebagai hedger, akan memperoleh keuntungan sebesar: (keuntungan bank merupakan kerugian spekulator) V. PENUTUPAN Sekuritas derivatif, seperti option dan futures, dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging) dari aktiva atau kekayaan perusahaan. Dari kontrak opsi beli (call option) dan jual (put option) yang sederhana dapat dikombinasikan dengan strategi menggunakan sekuritas lain sehingga menghasilkan return atau payoff yang dikehendaki oleh investor. Adapun untuk keberhasilan strategistrategi hedging menggunakan kontrak opsi, investor atau perusahaan tetap harus mencermati pergerakan harga dari underlying instrument kontrak-kontrak tersebut. Kontrak opsi pada suku bunga digunakan oleh pemegang obligasi untuk melindungi investasinya dari perubahan suku bunga sebagaimana kontrak opsi pada indeks saham yang dapat digunakan oleh pemegang saham. Untuk melindungi investasi di luar negeri, investor dalam negeri dapat menggunakan kontrak opsi pada mata uang tertentu. Futures contract berbeda dengan kontrak spot dimana pembeli (penjual) kontrak mempunyai kewajiban untuk menerima (mengirim) sejumlah aktiva finansial atau komoditas tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati sekarang. Disini kontrak futures mengalihkan (men-transfer) risiko perubahan harga barang dari pihak yang tidak menyukai risiko ke pihak lain yang bersedia menanggung risiko. Short hedging digunakan untuk perlindungan terhadap penurunan harga spot dan long hedging sebagai perlindungan terhadap kenaikan harga spot. Kesulitan menemukan underlying instrument yang identik dengan instrumen yang akan dihedging dapat diatasi dengan adanya cross hedging. Cross hedging atau hedging silang ini umum dilakukan pada manajemen portofolio atau manajemen aktiva/kewajiban karena tidak adanya kontrak futures untuk spesifik saham atau obligasi.

13 DAFTAR PUSTAKA: Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya Teori Portofolio. Jakarta: Prenada Media. Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha Teori Portofolio & Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Siamat Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Futures Contract diakses dari pada tanggal 16 Juni 2014 Lindung Nilai diakses dari pada tanggal 15 Juni 2014

14 LAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan Anggota kelompok PKM a. Biodata Ketua kelompok Nama Lengkap : Adri Patra Jaya TTL : Pasuruan, 17 Juli 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam NIM/Angkatan : / Angkatan 2011 Jurusan : Manajemen Alamat Asal : Perum.Griya Pakistaji Asri Blok A.06 Kec. Wonoasih-Probolinggo Alamat di Malang : Jl. Candi Blok 2A Karangbesuki No. Telp : jack.vanadry@yahoo.com Malang, 18 Juni 2014 Ketua Kelompok b. Biodata Anggota Kelompok Adri Patra Jaya NIM Nama Lengkap : Arif Purwanto TTL : Probolinggo, 10 November 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam NIM/Angkatan : / Angkatan 2011 Jurusan : Manajemen Alamat Asal : Jl.Kademangan no.147, Kab.Probolinggo Alamat di Malang : Jl. Tlogo Al-Kautsar no.88, Malang No. Telp : Ariffreger@gmail.com Malang, 18 Juni 2014 Anggota Kelompok Choryatur Robitoh NIM

15 c. Biodata Anggota Kelompok Nama Lengkap : Dani Hermawan TTL : Probolinggo, 14 April 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam NIM/Angkatan : /2011 Jurusan : Manajemen Alamat Asal : Ds.Ngopak-Krajan gg.2, Kab.Probolinggo Alamat di Malang : Jl. Tirto Utomo,Gg.7 No.12, Malang No. Telp : Dani_hermawn@rocketmail.com Malang, 18 Juni 2014 Anggota Kelompok Dani Hermawan NIM d. Biodata Dosen Pembimbing PKM Nama : Drs. Warsono, M.M NIP : Tempat/ tanggal lahir : Temanggung, 20 Desember 1967 Jabatan Struktural : Pembantu Dekan III Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen Bidang Keahlian : Manajemen Keuangan Alamat : Perum. Embong Anyar 2 J4 Mulyoagung Telpon : warsono1967@yahoo.com Malang, 04 Januari2014 Dosen Pendamping Drs. Warsono, MM NIP

INSTRUMEN DERIVATIF: PENGENALAN DALAM STRATEGI MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN

INSTRUMEN DERIVATIF: PENGENALAN DALAM STRATEGI MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN Instrumen Derivatif: Pengenalan Dalam Strategi Manajemen Risiko Perusahaan (Lisa Linawati Utomo) 53 INSTRUMEN DERIVATIF: PENGENALAN DALAM STRATEGI MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN Lisa Linawati Utomo Dosen

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat nilai kurs mata uang yang menyatakan hubungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dapat diduga sebelumnya. Risiko dapat dibedakan menjadi risiko murni dan risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dapat diduga sebelumnya. Risiko dapat dibedakan menjadi risiko murni dan risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Resiko Risiko merupakan kerugian yang diakibatkan oleh sebuah kejadian yang tidak dapat diduga sebelumnya. Risiko dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI Sumber : http://www.adcg.ae/ Dalam dunia investasi tentunya sudah tidak asing dengan istilah pasar modal. Tidak seperti jenis pasar pada umumnya, pasar modal (capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku binis mengenai currency (mata uang) yang akan dipakai dalam kontrak

BAB I PENDAHULUAN. pelaku binis mengenai currency (mata uang) yang akan dipakai dalam kontrak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan antar negara pada umumnya menimbulkan pilihan bagi pelaku binis mengenai currency (mata uang) yang akan dipakai dalam kontrak dagang yang akan dilakukan.

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 13.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 13. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 13 OPSI VERSUS FUTURES Kontrak berjangka (futures) merupakan salah satu bentuk sekuritas derivatif. Perbedaan mendasar karakteristik kontrak futures dari opsi,adalah

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 15 CORPORATE ACTION

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 15 CORPORATE ACTION Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0 Pertemuan 15 CORPORATE ACTION 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

: Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan. Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: )

: Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan. Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: ) Judul : Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan Metode Binomial Tree Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: 1108405004) Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math.,Ph.D 2. Dra. Ni Luh

Lebih terperinci

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan PASAR MODAL PASAR MODAL Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar yang mempertemukan penjual dana dan pembeli dana jangka panjang baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri PRODUK PASAR MODAL 1. SAHAM

Lebih terperinci

Akuntansi Instrumen Derivatif Tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Oleh: Ida Farida

Akuntansi Instrumen Derivatif Tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Oleh: Ida Farida Abstract Akuntansi Instrumen Derivatif Tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Oleh: Ida Farida Makalah ini memberikan penjelasan secara deskriptif mengenai PSAK 55 (Revisi 2006) tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas II. LANDASAN TEORI 2.1 Modal 2.1.1 Pengertian Setiap perusahaan atau badan usaha membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari. Pengelolaan modal kerja yang baik harus dapat menjamin jumlah

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat pasca pemulihan krisis ekonomi global pada Tahun 2008, mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang maupun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dalam era persaingan global setiap negara ingin bersaing secara internasional, sehingga dalam hal ini kebijakan yang berbeda diterapkan untuk memfasilitasi investor

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan pada penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian terdahulu berikut ini beberapa persamaan dan perbedaan yang mendukung penelitian ini : a.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN METODE STANDAR DALAM PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK UMUM DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO PASAR

TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN METODE STANDAR DALAM PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK UMUM DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO PASAR LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /SEOJK.03/2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN METODE STANDAR DALAM PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK UMUM DENGAN MEMPERHITUNGKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bidang keuangan, investasi sudah berkembang sangat pesat. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam alternatif instrumen investasi yang

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c) 5 K S. Untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo. Jadi nilai opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff atau penerimaan bagi pemegang kontrak sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. (Madura, 2012:211). Hedging didefinisikan sebagai tindakan untuk membatasi risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. (Madura, 2012:211). Hedging didefinisikan sebagai tindakan untuk membatasi risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1) Landasan Teori 2.1.1 Hedging Hedging adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan multinasional untuk melindungi perusahaan dari eksposur terhadap valuta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat

Lebih terperinci

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset). XXIV. Instrumen Kuangan Derivatif 1. Pendahuluan Instrumen keuangan derivatif bisa diartikan sebagai instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari (diturunkan, derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya

Lebih terperinci

OVERVIEW PENGERTIAN OPSI PENGERTIAN OPSI TERMINOLOGI OPSI TERMINOLOGI OPSI 10/16/2015

OVERVIEW PENGERTIAN OPSI PENGERTIAN OPSI TERMINOLOGI OPSI TERMINOLOGI OPSI 10/16/2015 1/16/215 OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi. Penilaian opsi. PENGERTIAN OPSI 2/65 Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko dan Pengembalian (Return) dari sebuah investasi adalah 2 indikator yang paling umum digunakan dalam mengukur kinerja dari sebuah investasi. Sebuah investasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Asuransi 2.1.1 Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

Business Law. Surat berharga M-8. Tony Soebijono

Business Law. Surat berharga M-8. Tony Soebijono Business Law Surat berharga M-8 Tony Soebijono 1 SURAT BERHARGA Surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain atau suatu

Lebih terperinci

1.2 Latar Belakang Penelitian

1.2 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa peristiwa tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa peristiwa tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Manajemen risiko dalam bisnis melibatkan pengidentifikasian peristiwa peristiwa yang dapat memberikan konsekuensi keuangan yang merugikan dan kemudian mengambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Pasar Modal Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal dewasa ini telah menjadi salah satu indikator perkembangan perekonomian sebuah negara. Dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Rosita (2010) pada periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Rosita (2010) pada periode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Rosita (2010) pada periode penelitian 2007-2009 dengan objek penelitian Indeks LQ45. Kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING

BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING Dalam kegiatan operasional usaha khususnya perusahaan internasional termasuk juga Multinational Enterprise (MNE) akan menghadapi risiko baik risiko premium maupun

Lebih terperinci

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi. Mereka berharap dengan melakukan investasi dapat memperoleh keuntungan di waktu mendatang. Sesuai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dollar yang disebabkan oleh faktor eksternal yaitu kebijakan baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Mean Reversion, Musiman, Kontrak Opsi Tipe Eropa, Black-scholes

ABSTRAK. Kata kunci: Mean Reversion, Musiman, Kontrak Opsi Tipe Eropa, Black-scholes Judul : Aplikasi Model Mean Reversion dengan Musiman dalam Menentukan Nilai Kontrak Opsi Tipe Eropa Pada Harga Komoditas Kakao Nama : Ida Ayu Putu Candra Dewi Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math.,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Situmorang (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Econonic Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perusahaan selain memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan asing yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi.  SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com sutiabudi19@gmail.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Investment Product Investment Product EFEK EFEK ADALAH SETIAP SURAT PENGAKUAN UTANG,

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM

ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM SILABUS Pengertian Investasi: Definisi Investasi, Tujuan Investasi, Proses Investasi. Pengertian dan Instrumen Pasar Modal: Pasar Perdana, Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam usahanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya dalam perekonomian suatu negara. Perbankan memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu keuntungan. Perdagangan bebas dan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu keuntungan. Perdagangan bebas dan ilmu teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini investasi adalah cara untuk menjaga kekayaan dan menghasilkan suatu keuntungan. Perdagangan bebas dan ilmu teknologi yang serba canggih, membuka peluang

Lebih terperinci

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri

Lebih terperinci

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN HEDGING, SWAPS CONTRACT DENGAN FORWARD CONTRACT UNTUK MEMINIMALISASI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR

ANALISIS PERBANDINGAN HEDGING, SWAPS CONTRACT DENGAN FORWARD CONTRACT UNTUK MEMINIMALISASI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR Journal Applied Buisiness and Economics Volume 1 Nomor 4 Juni 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HEDGING, SWAPS CONTRACT DENGAN FORWARD CONTRACT UNTUK MEMINIMALISASI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar Pengelolaan Risiko Pasar Manajemen Risiko, Sesi 7 Latar Belakang Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah salah satu contoh bidang pergerakan usaha yang tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat dekat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instrumen derivatif di Indonesia saat ini sudah semakin banyak diminati serta dimanfaatkan penggunaannya oleh banyak perusahaan dan investor. Namun, krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu II. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan diperlukan sebagai bahan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, dan kondisi keuangan tersebut mengindikasikan kondisi keuangan secara umum

Lebih terperinci

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak... Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita amati, pada umumnya masyarakat menengah keatas menyimpan sebagian pendapatannya secara periodik atau bahkan telah memiliki akumulasi pendapatan, diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan sektor ekonomi global saat ini didominasi oleh peranan pasar modal. Globalisasi telah memungkinkan hubungan saling terkait dan saling mempengaruhi dari hampir

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta II. Pasar Keuangan 1. Pendahuluan Pasar keuangan bisa didefinisikan sebagai bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus dana) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit dana). Sehingga di pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perdagangan bebas dan teknologi yang serba canggih. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perdagangan bebas dan teknologi yang serba canggih. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini investasi adalah cara untuk menjaga kekayaan yang dimiliki dan menghasilkan keuntungan. Salah satu ciri dari era globalisasi saat ini yaitu dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin kompetitif, banyak perusahaan melakukan strategi dengan melakukan investasi tambahan melalui penjualan saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Secara garis besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar uang dan pasar modal bergejolak drastis pada tahun 2008-2009 pasca kasus subprime mortgage yang melanda Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh dampak krisis

Lebih terperinci

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh: PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A Disusun Oleh: 1. Ayu Mutiarani (C1C012013) 2. Septiana Rahayu (C1C012023) 3. Widiantika Ade

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harga komoditi Crude Palm Oil (CPO) ditentukan oleh kekuatan supply dan

BAB I PENDAHULUAN. Harga komoditi Crude Palm Oil (CPO) ditentukan oleh kekuatan supply dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Harga komoditi Crude Palm Oil (CPO) ditentukan oleh kekuatan supply dan demand pasar dunia, harga ini memiliki resiko berubah seiring dengan tekanan kekuatan pasar.

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/4/PBI/2005 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM AKTIVITAS SEKURITISASI ASET BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/4/PBI/2005 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM AKTIVITAS SEKURITISASI ASET BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/4/PBI/2005 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM AKTIVITAS SEKURITISASI ASET BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan usaha bank juga tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar

Lebih terperinci

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.com Mahsina_se@hotmail.com TUJUAN UTAMA MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Meminimalkan Potensi kerugian yang timbul dari perubahan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Internasional

Manajemen Keuangan Internasional Modul ke: Manajemen Keuangan Internasional Derivatif Valuta Asing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Kontrak Forward Valas

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bersambung)

BAB I PENDAHULUAN. (Bersambung) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan sebuah wadah untuk para pelaku pasar modal di Indonesia untuk dapat bertransaksi di dalam pasar modal, dimana BEI

Lebih terperinci