GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG
|
|
- Sucianty Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG Almira Timanta Ginting Suka Aminudin T.H Siregar M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Kata Kunci : duka, gambar, seni instalasi, labirin, terapi Abstrak Ayah merupakan sosok yang sangat penting dalam keluarga. Figur yang selalu digambarkan sebagai figure yang kuat, tegas dan pemimpin keluarga. Penulis merupakan seseorang yang sangat dekat dengan ayahnya. Kehilangan sosok ayah menjadi sebuah pukulan yang sangat keras untuk penulis. Penulis akhirnya melewati sebuah tahap kedukaan yang sangat panjang. Penulis sadar bahwa ia harus berusaha melampaui masa lalunya tersebut. Pada akhirnya penulis berada pada sebuah titik untuk menerima kehilangan yang ia rasakan. Dalam titik ini penulis berusaha untuk menggambarkan sebuah karya terapi berbentuk drawing yang kemudian dibentuk menyerupai labirin. Drawing yang digambarkan oleh penulis terbentuk secara intuitif dan ornamentik yang menjadi sebuah metafor dari kebebasan yang ingin penulis rasakan dan penulis memilih bentuk yang ornamentik untuk melampaui kedukaan yang penulis rasakan. Karya ini diharapkan penulis dapat membawa apresiator untuk menikmati kebebasan dibanding kedukaan dan juga proses yang penulis lalui. Abstract Father figure is one of the most important figures in the family. The figure that is always pictured as a strong, firm, and the head of the family character. Author is someone whom known to be the closest to her father. Losing her father has been a hard hit for the author. She had to pass a long process of grief. At the end, she finally realized that she need to overcome the grief that she felt. At the point, the author tried to represent a therapeutic artwork in the form of labyrinth-shaped drawing installation. The drawing were drawn intuitively and ornamentic which became the metaphor of freedom that she wanted to feel and she also used ornamentic pattern as a representative of how she wanted to overcome the griefing. The author hopes that the labyrinth will take the audience for a walk through it, enjoying the freedom instead of grief and also the process that the author has passed. 1. Pendahuluan Dalam sebuah keluarga, sosok ayah dan ibu merupakan sosok pemimpin bagi anak-anaknya walaupun memiliki tugas yang berbeda. Ayah bertugas sebagai kepala rumah tangga dan mencari nafkah. Sedangkan ibu memiliki tugas untuk mengurus rumah, memasak, dan memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Namun walaupun begitu, sosok ayah juga merupakan sosok yang paling dekat dengan anak-anaknya. Sering dikatakan pula bahwa anak perempuan akan dekat dengan ayahnya seperti anak laki-laki akan dekat dengan ibu-nya. Kehilangan salah satu dari peran penting dalam keluarga ini dapat berpengaruh terhadap psikologis anak. Sebagai anak yang paling dekat dengan sosok sang ayah, penulis melihat sosok ayah tidak lagi hanya menjadi orang tua, melainkan menjadi sosok guru, teman, hingga menjadi role model bagi dirinya. Maka dari itu, kehilangan sosok ini secara tiba-titba menjadi sebuah pukulan yang cukup kuat bagi penulis. Kehilangan sosok ayah secara fisik dan secara batin menjadi proses berduka yang berat untuk dihadapi oleh penulis. Kehilangan yang penulis rasakan akhirnya mendorong penulis untuk melewati kedukaan yang panjang. Elisabeth Kübler-Ross dalam bukunya yang berjudul On Death and Dying (1969) mencetuskan 5 tahap kedukaan yaitu: Penyangkalan, Kemarahan, Menawar, Depresi dan yang terakhir, Penerimaan. Tidak bisa diingkari bahwa kehilangan ini telah mendorong penulis untuk melewati proses-proses tersebut untuk menjadi seorang individu yang baru. Proses yang membawa penulis ke tahap Penerimaan Dalam karya ini, penulis berusaha tidak akan lagi membahas mengenai kehilangan tersebut. Namun bercerita tentang proses penerimaan dengan rasa kehilangan yang selama ini mengendap dalam dirinya. Karya instalasi drawing yang akan dibentuk oleh penulis merupakan sebuah metafor kebebasan dalam ruang personal penulis dari menerima
2 kehilangan sosok ayah menjadi momen penting dalam hidupnya. Sebuah karya yang mengajak apresiator untuk berjalan menelusuri labirin kecil untuk melihat proses penerimaan yang dilewati oleh penulis dan juga agar apresiator lebih merasakan kebebasan dan unsur dekoratif dibanding melihat kedukaan yang ada di dalam karya ini. 2. Proses Studi Kreatif Penulis menggunakan tiga buah teori dalam membentuk karya tugas akhir ini, yaitu: Fungsi Personal Seni, Lima Tahap Kedukaan dan Seni sebagai Terapi. Fungsi personal seni merupakan sebuah teori yang dicetuskan oleh Edmund Burke Feldman dalam bukunya Art as Image and Ideas. Fungsi personal seni merupakan sebuah fungsi seni yang paling umum dilihat pada sebuah karya. Hal ini dikarenakan kebanyakan karya yang tercipta terbentuk dari pengalaman personal seniman. Tema-tema seperti kematian, cinta dan lainnya sudah sering menjadi tema yang digunakan untuk sebuah karya oleh seniman, namun yang membedakannya adalah sentuhan pribadi/personal dari sang seniman. Fungsi personal seni menjadi sebuah fungsi yang dimanfaatkan oleh seniman untuk menumpahkan perasaannya mengenai cinta, atau kematian yang ia alami. Teori Lima Tahap Kedukaan (Five Stages of Grief) merupakan sebuah teori yang dicetuskan oleh Elisabeth Kübler- Ross, seorang psikiatris asal Swiss yang fokus kepada tema kematian dan kehilangan. Buku Elisabeth yang berjudul On Death and Dying (1969) merupakan buku dimana ia pertama kali mencetuskan teori ini. Menurut Elisabeth, terdapat 5 tahapan yang akan dilewati oleh seseorang jika ia mendapatkan sebuah musibah kehilangan, perceraian dan kasus lainnya yang berdampak besar pada diri seorang individu. Kelima tahapan ini tidak harus dialami seluruhnya oleh individu tersebut dan juga tidak harus berurutan. Kelima tahapan tersebut terdiri dari Penyangkalan dan Isolasi diri, Kemarahan, Menawar, Depresi dan Penerimaan. Seni sebagai Terapi (art as therapy) menurut The America Art Therapy Association merupakan sisi lain seni yang bertujuan untuk terapi,untuk individu-individu yang mengalami suatu penyakit, trauma atau permasalahan lain dalam hidupnya. Melalui sebuah proses kreasi dan pembuatan karya, individu-individu ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan terhadap dirinya dalam menghadapi stress dan pengalaman traumatic, meningkatkan kemampuan kognitifnya, dan menikmati proses kreasinya. Konsep ini berdasarkan bagaimana dalam proses kreasi pembentukan karya dapat membantu konflik dan masalah, mengembangkan kemampuan diri, memperbaiki sikap dan sifat, mengurangi stress, hingga meningkatkan kepercayaan diri. Penulis juga menggunakan teori teknik seni instalasi dan drawing dalam membentuk karya ini. Seni Instalasi merupakan salah satu salah satu bentuk seni site specific yang berbentuk 3 dimensional. Biasanya istilah ini diperuntukkan untuk karya-karya site-specific yang berada di interior. Seni instalasi memang dikhususkan untuk karya yang ingin merespon atau membentuk ruang. Karya seni instalasi biasanya dapat dinikmati dari beberapa sudut dan banyak juga yang bersifat interaktif dengan apresiator. Sedangkan drawing merupakan salah satu media dalam membentuk karya seni. Menurut Wikipedia, Drawing adalah sebuah bentuk dari seni rupa dengan menggunakan beberapa instrumen menggambar untuk menandai kertas atau medium 2 dimensi lainnya. Instrumen ini juga termasuk pensil, pulpen dan tinta, pastel, kapur, penghapus, spidol, dan lain sebagainya. Gambar biasanya dilakukan diatas kertas atau medium 2 dimensi lainnya seperti kanvas, papan, hingga kardus. Dalam karya ini penulis mengacu pada 3 seniman sebagai referensi antara lain Anila Quayyum Agha, Etsuko Fukaya dan Yosuke Goda. Dalam karya ketiga seniman ini dapat terlihat dengan jelas aspek ornamen yang digunakan. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 2
3 Almira Timanta Ginting Gambar 1. Sketsa penempatan panel Sebenarnya ketiga seniman ini membahas mengenai hal-hal yang sangat berbeda. Aspek ornamen yang terdapat pada karya ketiga seniman ini membentuk persepsi bahwa ketiga karya yang diciptakan oleh seniman-seniman ini terlihat rumit. Kerumitan yang terbentuk oleh persepsi apresiator akhirnya membentuk persepsi indah dan menyenangkan untuk dilihat. Hal-hal ini yang diacu oleh penulis dalam karya tugas akhirnya. Karya tugas akhir ini akhirnya dibentuk sebagai sebuah media terapi bagi penulis untuk menerima masa lalu yang penulis rasakan. Sebagai mahasiswa Seni Rupa, penulis merasa masalah yang penulis rasakan ini dapat diselesaikan melalui karya. Pada akhirnya penulis mengangakat tema seni sebagai terapi dalam karya ini. Penulis ingin karya ini menunjukkan sebuah proses yang dibangun oleh penulis untuk akhirnya berada di keadaan dimana ia dapat menerima kehilangan tersebut. Selain kesamaan yang penulis rasakan dengan ketiga seniman yang menjadi acuannya, terdapat hal berbeda yang membedakan karya penulis dengan ketiga seniman acuannya tersebut. Dalam karya ini penulis tidak ingin menghadirkan hal-hal yang bersifat representatif (figur, benda, dsb). Penulis ingin karya ini non-representatif sehingga dapat melepaskannya dari fikiran masa lalunya. Karya ini akhirnya dibentuk dengan proses awal yaitu survey ke galeri dimana penulis akan mendisplay karya tugas akhir ini dan kemudian membentuk sketsa ruangan galeri tersebut secara 3D. Setelah proses ini penulis dapat menentukan tinggi dan bentuk panel yang akan ia gunakan untuk membentuk instalasi drawing ini. Tinggi dan bentuk panel ini menjadi acuan ukuran kertas yang akan digambarkan visual ornamen penulis. Proses penggambaran ini menggunakan tinta cina dan spidol agar detail yang diinginkan penulis dapat tercapai. Setelah penggambaran selesai, kertas kemudian ditempelkan ke panel dan yang terakhir membentuk karya di galeri. 3. Hasil Studi dan Pembahasan Karya ini merupakan sebuah karya instalasi drawing yang terdiri dari 9 buat panel putih melengkung. Kesembilan panel ini disusun berlapis. Lapisan terluar dan tengah masing-masing 4 panel dan 1 panel berbentuk silinder ditempatkan ditengah. Lapisan tengah dan panel silinder digantung sehingga bagian atas panel sejajar dengan lapisan panel terluar. Masing-masing lapisan berjarak 1.5 meter sehingga memungkinkan apresiator untuk berjalan diantara. Pada masingmasing panel ditempelkan drawing yang telah dibentuk oleh penulis di bagian dalam panel. Drawing yang dibentuk oleh penulis memang sengaja dibentuk secara non-representatif dan intuitif. Pembentukan visual ini adalah agar penulis tidak kembali lagi ke masa lalunya. Visual ornamentik ini menjadi sebuah kebebasan bagi penulis dan menjadi sebuah keindahan yang ingin dia rasakan dibanding kedukaan. Warna hitam-putih yang digunakan oleh penulis menjadi sebuah metafor. Warna putih sering diasosiasikan dengan pensucian dan warna hitam sering Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 3
4 Gambar 2. Hasil akhir karya saat didisplay di galeri diasosiasikan dengan warna yang tegas/misterius. Kedua warna ini digabungkan dalam karya seniman sehingga merepresentasikan penetralan terhadap masa lalu penulis. Penarikan garis dalam karya ini merupakan sebuah terapi bagi penulis. Ketika penulis berjarak dengan karya ini dan melihat dari jauh, kerumitan dan juga keindahan yang penulis lihat menjadi sebuah perasaan bebas dan puas bagi penulis. Komposisi drawing karya ini sama sekali tidak direncakan dan dilakukan secara intuitif. Karya ini dibentuk menyerupai labirin karena bagi penulis labirin memiliki bentuk memusat dan sering diasosiasikan dengan perjalanan spiritual. Berbeda dengan maze yang merupakan sebuah wahana permainan yang memang dibentuk untuk menyesatkan orang-orang yang masuk ke dalamnya. Labirin selalu berbentuk memusat dan hanya memiliki 1 jalur dengan pintu masuk dan keluar yang sama. Pada bagian tengah apresiator dapat masuk ke panel melingkar sehingga apresiator dikelilingi oleh gambar non-representatif yang tertutup dari gangguan visual luar. 4. Penutup / Kesimpulan Penulis akhirnya mengaplikasikan seni sebagai terapi dalam bentuk karya gambar berbentuk labirin. Penulis menganggap karya ini menggambarkan proses yang ia alami selama ini. Penggambaran visual secara intuisi dan nonrepresentatif juga akhirnya menjadi media terapi bagi penulis. Terutama bagaimana pembentukan karya ini berawal dari hanya tarikan garis dan berkembang menjadi sebuah visual yang rumit. Pembentukan visual yang terbentuk dari bentukbentuk dasar ini tanpa sadar menjadi proses terapi bagi penulis. Perjalanan yang di alami oleh pengunjung dan bagaimana pengunjung tertarik untuk melihat lebih dekat ke dalam karya dikarenakan bentuk panel yang menyerupai labirin juga merupakan sebuah tanda keberhasilan karya ini bagi penulis. Terlihat dari bagaimana terdapat proses berjalan dan melihat yang dilalui oleh para pengunjung. Penulis sadar bahwa rasa kehilangan ini tidak dapat seluruhnya menghilang, namun setidaknya melalui karya ini penulis dapat menggambarkan bahwa dirinya tidak lagi dibawah bayang-bayang kehilangan yang dahulu ia rasakan. Bahwa karya ini merupakan diri penulis yang baru. Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya dalam Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Aminudin T.H. Siregar, M.Sn. Daftar Pustaka Anilla Quayyum Agha Diakses pada Rabu, 27 Mei 2015 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 4
5 Almira Timanta Ginting Drawing, Diakses pada Senin 15 Februari 2016 Feldman, Edmund Burke (1967), Art as image and ideas, Prentice-Hall,inc. Kübler-Ross, Elizabeth (1969), On Death and Dying, Scribner Macmillan. Parker, Raetta. The Meaning of Colors ( diakses 15 Februari 2016) Perbedaan Labyrinth dan maze, Diakses pada Senin 15 februari 2016 Wall drawings by Yosuke Goda, Diakses pada Kamis,28 Mei 2015 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 5
I HOPE YOU RE DOING FINE
I HOPE YOU RE DOING FINE Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Mahasiswa: Dessy Safira Nama Pembimbing: Drs. Asmudjo Jono Irianto, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain
Lebih terperinciPEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Hilma Sophia Aminudin TH Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa
Lebih terperinciSTUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi.
STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Satrio Yudho P. Nama Pembimbing : Oco Santoso, M.Sn. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan
Lebih terperinciPeranan Art Therapy pada Psikologis Anak - Anak
Peranan Art Therapy pada Psikologis Anak - Anak Luluk Mukhita Lailatul isnaini Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Seni ISI Denpasar Liela.bluendstar@gmail.com Abstract Coloring or doodling for adults
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkarya Tuhan, iman, agama, dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali menjadi satu hal yang penting dan menarik untuk diangkat dalam dunia seni rupa, dibandingkan
Lebih terperinciSENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Nama Mahasiswa : Wingki Adhi Pratama Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil
Lebih terperinciBUMANTARA DALAM KENANGAN
BUMANTARA DALAM KENANGAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dila Alima Dikdik Sayahdikumullah, Ph.D. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: dila.alima@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH
JurnalTingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH Sigit Sembada Sutasman Dr. Martinus Pasaribu, M.Sn. ProgramStudiSarjanaDesain Produk, Fakultas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki. kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan.
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan. Hal ini terlihat dari adanya manipulasi medium yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi
Lebih terperinciBAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING
BAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING 4.1 Konfigurasi Karya 1 Konfigurasi 1 terdiri dari tujuh figur yang diletakkan melingkar mengitari ruang galeri. Masing-masing figur menghadap ke bagian tengah ruangan. Figur-figur
Lebih terperinciREPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Nama Mahasiswa : Della Aprilia Lestari Art Nama Pembimbing : Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,
Lebih terperinciBAB III GAGASAN BERKARYA
BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema
Lebih terperinciMONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog
MONOLOG WAJAH Misha Ahmad Azizia Misha Ahmad Azizia Tisna Sanjaya, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mishaahmad@yahoo.com Kata Kunci :
Lebih terperinciDESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG Aryo Pangestu Dr. Deddy Wahjudi, M.Eng Program Studi Sarjana Desain
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya Pada dasarnya manusia punya dua sifat bahkan multi complex 1 baik sifat atau pemikirannya, walaupun pada dasarnya mampu bersosialisasi tapi cenderung
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat
BAB V PENUTUP Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa karya seni lahir dari adanya proses cipta, rasa, dan karsa yang bertolak dari sebuah rangsangan
Lebih terperinciKONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa KONEKSI PUSARAN Nama Mahasiswa : Hayu Anindya Kresna Nama Pembimbing : Drs. Bambang Ernawan, M.Sn Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan
Lebih terperincibab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan
bab tema makanan dan kesehatan satuan pengukuran waktu setiap pagi bayu selalu sarapan pagi ini ia menikmati sarapan dengan lahap ia makan nasi sayur dan lauk tidak lupa ia minum segelas susu jam menunjukkan
Lebih terperinciALAT FILTRASI AIR UNTUK KEBUTUHAN SURVIVAL
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain ALAT FILTRASI AIR UNTUK KEBUTUHAN SURVIVAL Eduardus Adityo Argo Hutomo Drs. Agus Karya Suhada, M.Sn Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat
Lebih terperinciBAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA
BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.
Lebih terperincipendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan
Lebih terperinciPERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Emiria Larasati Drs. Adhi Nugraha, MA, Ph.D Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Nelson Mandela 1960 Sumber:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nelson Mandela adalah Presiden pertama Afrika Selatan dari ras kulit hitam periode 1994-1999 dan juga pemimpin pergerakan kebebasan yang telah menginspirasi jutaan manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PERANCANGAN
85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciLANSEKAP VIRTUAL BANDUNG
LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Mahasiswa Ahmad Nursalim Nama Pembimbing Agung Hujatnika, M. Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Intermedia, Fakultas Seni Rupa
Lebih terperinciPAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)
PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) Oleh : Drs. Hery Santosa, M.Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds. SK/KD EKSPRESI DIRI STANDAR KOMPETENSI Mengekspresikan diri melalui karya seni kriya KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan
Lebih terperinciSEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi
SEMESTA WARNA Nama Mahasiswa Nama Pembimbing : Condro Priyoaji : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: condropriyoaji@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Banyak cara dilakukan untuk menciptakan kesan interior yang indah pada ruangan. Terutama sudut ruangan yang sering menjadi titik fokus untuk memperindah
Lebih terperinciThe Growing Sadness. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : faktor psikologis, lanskap, lukisan, manusia, metaphor
The Growing Sadness Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Maya Juniarti Hegar Dikdik Sayahdikumullah Ph.D Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mayajuniartihegar@gmail.com
Lebih terperinciPENGUNGKAPAN : MANTRA UNTUKKU
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGUNGKAPAN : MANTRA UNTUKKU Edrike Joosencia Widjojo Dikdik Sayahadikumullah, M. Sn. Program Studi Sarjana Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Lebih terperinciPuja Anindita. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PENGHORMATAN KEPADA SANENTO YULIMAN MELALUI IMBA
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PENGHORMATAN KEPADA SANENTO YULIMAN MELALUI IMBA Puja Anindita Aminudin T.H. Siregar, M.Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Lebih terperinciKuratorial Pameran; On Material(ity) pasir dan semen yang dijual di toko material. Material disini bermaksud on material ; diatas-material.
Kuratorial Pameran; On Material(ity) pasir dan semen yang dijual di toko material. Material disini bermaksud on material ; diatas-material. Pameran yang dilangsungkan di Galeri Hidayat kali ini menitik
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Mata kuliah : Matra Visual Semester : I Kode : MKK08116 SKS : 4 Jurusan/Prodi : Desain/DKV Dosen : Anton Rosanto KOMPETENSI : Mahasiswa dapat unsur matra visual, bentuk elemental,
Lebih terperinciMENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd
MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan
Lebih terperinciDIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU
DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Thariq Danumaya Aminudin TH. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkarya. Jika diperhatikan spiritualitas,agama,dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali menjadi hal yang penting dan menarik untuk diangkat kedalam dunia seni
Lebih terperinciLABIRIN KEHIDUPAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Hidup, Instalasi, Labirin, Pilihan
LABIRIN KEHIDUPAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dea Ananda Azalia Dr. Agung Hujatnika, S. Sn, M. Sn Program Studi Sarjana..Intermedia, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: deazalia29@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,
Lebih terperinciA. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia dilahirkan dengan dibekali potensi rasa, karsa, dan cipta. Potensi ini terus dikembangkannya, sejalan dengan pertambahan pengalaman atau usia dan proses
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.
68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama SMK : SMK Kristen Salatiga Mata Pelajaran : Produktif Multimedia Standar Kompetensi : Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam Desain Komunikasi Visual untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajah atau muka adalah bagian depan dari kepala pada manusia yang meliputi wilayah dari dahi hingga dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah, penampilan
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH DRAWING 2 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013
LAPORAN PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH DRAWING 2 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Nama Dosen : Dra. Ariesa Pandanwangi, M.Sn Kode MK : AD-102 / 6 SKS Kelas : A Hari : Senin dan Rabu
Lebih terperinciJENJANG PENDIDIKAN : Kompetensi Utama. Indikator Esensial Memotivasi siswa untuk siap belajar secara fisik maupun mental
MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : : SENI LUKIS SMK Kompetensi Utama Pedagogik Standar Kompetensi Guru Standart Isi Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetnsi Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBagan 3.1 Proses Berkarya Penulis
A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH GAMBAR DESAIN PRODUK 2. Disusun oleh: Jhon Viter M. S.Des.,M.Des
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH GAMBAR DESAIN PRODUK 2 Disusun oleh: Jhon Viter M. S.Des.,M.Des UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita haturkan pada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kini telah
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. dan opini yang terkadang dapat beragam dan menimbulkan konflik.
26 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Teori 4.1.1 Teori Warna Mata dan otak manusia merasakan warna secara fisik, mental,emosional. Hasilnya warna itu sendiri memiliki pengertian. Penyimbolan warna merupakan kesepakatan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama SMK : SMK Negeri 6 Jakarta Mata Pelajaran : Produktif Multimedia Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip Seni Grafis dalam Desain Komunikasi Visual untuk
Lebih terperinciKARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL
KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Wijaya Kusuma PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn PAMERAN PAMERAN SENI RUPA Exchange Program ISI Art Exhibition (Okinawa Prefectural University
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah
14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan
Lebih terperinciMedium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi
Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Alifiannisa A.W. (03) Nurul Khairiyah (23) Ulinnuha Mastuti H. (32) Yunita Dwi A. (33) X MIA 5 SMA Negeri 1 Mejayan
Lebih terperinciRIO: DARI RUMAH, KE RUMAH, UNTUK RUMAH
RIO: DARI RUMAH, KE RUMAH, UNTUK RUMAH Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Lukman Satrio Pamungkas Aminudin T. H. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6
IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6 Oleh: ZAENUDIN RAMLI 27005018 PROGRAM MAGISTER SENI RUPA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
47 BAB V HASIL PENELITIAN A. Analisis Data 1. Uji Asumsi Uji asumsi merupakan uji data pertama yang dilakukan sebelum menggunakan teknik analisis korelasi product moment untuk menguji hipotesis. Uji asumsi
Lebih terperinciII METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal manusia hadir di muka bumi, yang menjadi perbincangan manusia adalah mengenai kehidupannya. Manusia lahir di dunia ini sebagai seorang bayi, lalu tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR
BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,
Lebih terperinciCERITA DAN CITA-CITA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Cita-cita, cerita, sepakbola, drawing, woodcut
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain CERITA DAN CITA-CITA Poetra Ari Setiawan Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: putraarisetiawan@ymail.com
Lebih terperinciREPRODUKSI MEKANIS PADA KARYA SENI DAN KAITANNYA DENGAN PERAN SENIMAN SEBAGAI PRODUSEN
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa REPRODUKSI MEKANIS PADA KARYA SENI DAN KAITANNYA DENGAN PERAN SENIMAN SEBAGAI PRODUSEN Muhammad Hasnan Habib Aminudin T. H. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 11 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id IDE Dalam dunia seni rupa umumnya dikenal ada dua struktur,
Lebih terperinciSINTESIS PARADOKS KEINDAHAN DAN MEDIUM
SINTESIS PARADOKS KEINDAHAN DAN MEDIUM Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Tara Astari Dadang Sudrajat, S.Sn, M.Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: tarakasenda@yahoo.com
Lebih terperinciGaleri Seni Lukis Yogyakarta
Galeri Seni Lukis Yogyakarta Representasi Seni Lukis Ekspresionisme BAB.I.PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Mayoritas penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH
6.1 Bahan Belajar Mandiri 6 PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH Oleh: Bandi Sobandi PENDAHULUAN K egiatan pameran seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa
Lebih terperinciSUGESTI GARIS DALAM LUKISAN
SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh: Tejo Purnomo NIM 1112192021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016 SUGESTI GARIS
Lebih terperinciSISYPHEAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Kehidupan, Manusia, Sisyphean, Spiritualitas,
SISYPHEAN Nama Mahasiswa : Kusbandono Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Pembimbing : Dr Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekuasaan kaum pria dizaman industrialisasi dewasa ini. perfilman karena target penontonnya adalah perempuan, suatu strategi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan mempunyai peran penting pada realitas sosial. Mereka, perempuan bukanlah kaum yang tidak bisa apa apa dibawah bayang bayang kekuasaan kaum pria dizaman industrialisasi
Lebih terperinciBAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa
Lebih terperinciBAB III Membuat Sketsa
BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali
Lebih terperinciDying & Bereavement. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
Dying & Bereavement Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Kematian Berakhirnya fungsi-fungsi biologis tertentu, seperti pernafasan dan tekanan darah, serta kekakuan tubuh dianggap sebagai
Lebih terperinciKARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL
KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Rwa Bhinneda PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn PAMERAN PAMERAN SENI RUPA INTERNATIONAL EXHIBITION International Studio For Art And Culture FSRD
Lebih terperinciCITRA TUBUH DAN BENTUK TUBUH PEREMPUAN IDEAL DI MASYARAKAT
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Senirupa dan Desain CITRA TUBUH DAN BENTUK TUBUH PEREMPUAN IDEAL DI MASYARAKAT Nama Mahasiswa : Cikita Tiara Nama Pembimbing : Deden Hendan Durahman, S.Sn, M.Sch Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu
Lebih terperinciDESAIN SARANA PENYIMPANAN BARANG MULTIFUNGSI PADA KENDARAAN MOTOR UNTUK KEBUTUHAN TOURING
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN SARANA PENYIMPANAN BARANG MULTIFUNGSI PADA KENDARAAN MOTOR UNTUK KEBUTUHAN TOURING Radityo Nimpuno Drs.Martinus Pasaribu, M.sn Program Studi Sarjana Desain
Lebih terperinciAminudin T.H. Siregar, M.Sn
GILANG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Geugeut Pangestu Sukandawinata Aminudin T.H. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: geugeutpangestu@rocketmail.com
Lebih terperinciDESAIN INTERIOR MUSEUM SASAK DI MATARAM LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR MUSEUM SASAK DI MATARAM LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT DENGAN KONSEP MODERN KONTEMPORER Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain
Lebih terperinciAKU DAN MASA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Art Nouveau, Cetak Saring, Lukisan Kaca Cirebon, Masa depan, Tarot
AKU DAN MASA Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Fiesta Ramadanti Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Seni Rupa Email: fiestaramadanti@yahoo.com Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi kepekaan rasa, peningkatan apresiasi, dan pengembangan kreativitas. Struktur kurikulum pada
Lebih terperinciGEDUNG PAMERAN SENI RUPA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PAMERAN SENI RUPA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses keadaan berada atau berlangsung. Manusia modern menganggap waktu adalah hal yang berharga, setiap aktifitas
Lebih terperinciHarits Rasyid Paramasatya Dr. Agung Hujatnika S.Sn, M.sn
MENGENANG KHEM Harits Rasyid Paramasatya Dr. Agung Hujatnika S.Sn, M.sn Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: hrparamasatya@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sebelumnya popular dengan sebutan Desain Grafis selalu melibatkan unsur-unsur seni rupa (visual) dan disiplin komunikasi, Semenjak
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komposisi dua dimensi merupakan inspirasi dalam pembuatan busana siap pakai berupa hasil pemikiran manusia yang banyak menggunakan gradasi warna. Warna merupakan unsur rupa yang paling mudah ditangkap
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON
DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON Jenis Karya Judul Ukuran Media/Teknik Tahuan Pembuatan Pencipta : Fotografi : Chid in Yellow with Watermelon : 40 cm x 60 cm : Fotografi : 2012
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciLAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR SENI PATUNG SEMESTER I 2007/2008
LAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR SENI PATUNG SEMESTER I 2007/2008 KESENDIRIAN Oleh : Yusuf Ismail 17001022 Dosen Pembimbing : A. Rikrik Kusmara, M. Sn Program Studi Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain
Lebih terperincipribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman
DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan
Lebih terperinci