ANALISIS PENGARUH ISLAMIC SOCIAL REPORTING TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH ISLAMIC SOCIAL REPORTING TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA)"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH ISLAMIC SOCIAL REPORTING TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA) Bella Chintia Listyana, Evony Silvino Violita Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Islamic Social Reporting terhadap kinerja perusahaan pada Bank Umum Syariah (BUS). Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dengan total sampel sebanyak 8 BUS selama 4 tahun berturut-turut yaitu pada tahun Dengan pengujian regresi linier, penelitian ini menunjukkan bahwa Islamic Social Reporting memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Profit Sharing Ratio dan Islamic Income vs Non-Islamic Income. Kata Kunci: Islamic Income vs Non-Islamic Income; Islamic Social Reporting; Kinerja Bank Umum Syariah; Pengungkapan Sosial; Profit Sharing; ANALYSIS INFLUENCE OF ISLAMIC SOCIAL REPORTING ON CORPORATE PERFORMANCE (EMPIRICAL STUDIES ON ISLAMIC BANKS IN INDONESIA) Abstract This research aims to analyze the influence of Islamic Social Reporting on Corporate Performance in Islamic Banks. The data used in this research come from the annual financial statements of Islamic Banks with total sample of 8 companies in 4 consecutive years of With linear regression testing, this research indicate that Islamic Social Reporting had a significant influence on Profit Sharing Ratio and Islamic Income vs Non- Islamic Income. Keywords: Islamic Banks Performance; Islamic Income vs Non-Islamic Income; Islamic Social Reporting; Profit Sharing; Social Disclosure;

2 1. Pendahuluan Setelah beberapa dekade berlalu kini bank syariah telah tumbuh dan berkembang pesat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Perkembangan pesat bank syariah dimulai sejak adanya pengesahan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional. Bank syariah menjadi berbeda dengan bank konvensional karena adanya prinsip-prinsip syariah yang harus diterapkan. Salah satu perbedaan utama pada bank syariah dan bank konvensional yaitu adanya larangan dalam agama Islam untuk memberikan pinjaman dengan mengenakan bunga. Bank syariah melarang adanya transaksi dengan bunga seperti pada bank konvensional karena mengenakan bunga termasuk riba dan tidak halal sehingga dilarang dalam agama Islam. Namun Islam tetap mendorong usaha ekonomi dan memaksimalkan laba, tetapi harus dalam batasan agama dan etika bisnis. Dalam bank syariah, setidaknya tujuan sosial harus sama pentingnya dengan kebutuhan mencari laba (Haniffa dan Hudaib, 2007). Hal ini dikarenakan bank syariah yang tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediari saja namun juga sebagai lembaga sosial. Karena tujuan dari bank syariah yaitu tujuan sosial maka pengungkapan sosial menjadi penting dalam laporan tahunan bank syariah. Hal ini ditujukan bagi para pemangku kepentingan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh bank syariah. Pengungkapan sosial berguna bagi bank untuk menciptakan citra positif kepada masyarakat dan juga untuk mempertahankan kredibilitas bank sehingga semakin banyak hal spesifik yang dapat diungkapkan oleh bank maka diharapkan akan semakin baik pula respon masyarakat terhadap bank syariah. Pada penelitian Zubairu, Sakariyau, & Dauda (2011) mengenai praktik pelaporan sosial bank syariah di Arab Saudi menemukan bahwa pengungkapan mengenai lingkungan sosial adalah yang paling sedikit ditemukan dalam laporan keuangan. Bank syariah di Arab Saudi lebih banyak memiliki kesamaan dengan bank konvensional dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan berdasarkan prinsip syariah. Penelitian ini menunjukkan bahwa ISR bukan merupakan hal yang diperhatikan oleh bank syariah dan masih banyak bank syariah yang belum mengungkapkannya dengan memadai sesuai prinsip syariah.

3 Menurut Haniffa dan Hudaib (2007), bank syariah dianggap mempunyai identitas etika karena fondasi dari filosofi bisnis mereka terkait erat dengan agama. Untuk dapat menjamin kinerja jangka panjang, beberapa penulis memperdebatkan bahwa etika yang baik adalah bisnis yang baik karena dapat menghasilkan kepercayaan dan komitmen kepada pemegang saham (Hosmer, 1994; Jones, 1995). Identitas etika ini tercermin dalam komunikasi melalui laporan tahunan bank syariah. Pada laporan tahunan bank syariah, masyarakat dapat melihat apakah terdapat banyak item yang diungkapkan terkait komitmen untuk menjalankan aktivitas sesuai syariah, melaksanakan pengembangan program sosial dan pencapaian tujuan sosial dalam laporan tahunan. Beberapa penelitian telah membandingkan kinerja keuangan bank konvensional dengan bank syariah. Dari penelitian Prasetyo (2008) dan Setyowati (2008) diperoleh hasil bahwa kinerja keuangan bank syariah lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan Subaweh (2008) dan Winarso (2008). Namun dalam mengukur kinerja bank syariah dan bank konvensional tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kinerja keduanya tidak seharusnya diukur dengan cara atau pengukuran yang sama karena tingkat tujuan mereka yang berbeda satu sama lain (Ghayad, 2008). Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kinerja bank syariah di Indonesia lebih banyak hanya berfokus pada kinerja keuangan atau bisnis saja. Hal ini tidak sepenuhnya sesuai untuk diterapkan bagi bank syariah. Pada penelitian sebelumnya telah ada beberapa penelitian mengenai pengungkapan Islamic Social Reporting di Indonesia maupun di luar Indonesia. Begitu juga dengan penelitian yang mengukur kinerja bank konvensional dan bank syariah. Selain itu beberapa penelitian juga telah ada yang membahas mengenai pengaruh pengungkapan sosial pada kinerja keuangan pada Perseroan Terbatas dan BUMN. Namun belum ditemukan penelitian yang menghubungkan antara pengungkapan ISR dengan kinerja bank syariah terutama di Indonesia dengan menggunakan alternatif pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Hameed et al., (2010) yang di anggap lebih dapat menunjukkan kinerja sosial yang sesuai dengan syariah. 2. Tinjauan Teoritis 2.1 Islamic Social Reporting Grey et al., (1947;4) mendefinisikan pelaporan sosial sebagai proses memberikan informasi yang didesain untuk melaksanakan akuntabilitas sosial. Informasi tersebut dapat mencakup laporan tahunan, publikasi khusus atau laporan atau bahkan iklan yang berorientasi

4 sosial. Dalam konteks Islam, tujuan utama dari pelaporan perusahaan sesuai dengan AAOIFI adalah untuk menunjukkan kepatuhan perusahaan terhadap prinsip syariah. Menurut Maali et al., (2006) terdapat 3 tujuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi pengungkapan sosial pada perusahaan bisnis Islam: 1. Menunjukkan kepatuhan terhadap prinsip Islam, khususnya bertindak adil dengan pihak lain. 2. Menunjukkan bagaimana operasi bisnis telah mempengaruhi kesejahteraan komunitas Islam. 3. Membantu Muslim untuk menjalankan tugas agama mereka. Penelitian yang dilakukan Othman dan Thani (2010) diperoleh kesimpulan bahwa tingkat ISR dalam laporan tahunan 56 perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia yang menjadi sampel penelitiannya dianggap minim. Namun dari hasil penelitian Sofyani, Ulun, Syam, dan Wahyuni (2011) ditemukan beberapa bukti bahwa secara umum, perbankan syariah di Malaysia memiliki tingkat pengungkapan sosial yang lebih tinggi dibandingkan perbankan syariah yang ada di Indonesia. Namun pengungkapan sosial perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sekitar 10% dari tahun sebelumnya (2009). Sedangkan tingkat pengungkapan sosial pada perbankan syariah di Malaysia bisa dikatakan stabil karena tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Semua bank syariah baik di Indonesia maupun Malaysia, masih belum ada satupun yang mencapai angka penuh, yakni implementasi dan pengungkapan indeks ISR secara 100% (seratus persen). 2.2 Kinerja Perusahaan Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kinerja bank syariah di Indonesia lebih banyak hanya berfokus pada kinerja keuangan atau bisnis saja. Hal ini tidak sepenuhnya sesuai untuk diterapkan bagi bank syariah. Hameed et al., (2010) telah mengembangkan sebuah alternatif pengukuran kinerja pada bank syariah, sehingga kinerja dari lembaga keuangan Islam dapat benar-benar diukur. Pengukuran ini terdiri dari tujuh rasio yang merupakan cerminan dari kinerja bank syariah yaitu sebagai berikut: 1. Profit Sharing Ratio (PSR) Pengukuran profit sharing ratio ini digunakan untuk mengidentifikasi bagi hasil yang menunjukkan seberapa jauh keberhasilan pencapaian tujuan dari bank syariah melalui penyaluran dana dengan akad mudharabah dan musyarakah. Semakin besar hasil

5 rasio ini maka kontribusi bank syariah untuk pengembangan sektor usaha dan pembangunan ekonomi semakin besar. 2. Zakat Performance Ratio (ZPR) Kinerja bank syariah harus didasarkan pada zakat yang dibayarkan oleh bank untuk menggantikan indikator kinerja konvensional seperti laba per saham (Earning Per Share). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lulu (2012) pada organisasi pengelola zakat, organisasi yang telah menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana zakat dengan jumlah yang cukup besar, maka dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan sudah efektif. Kinerja ini menunjukkan bahwa muzakki telah memberikan kepuasan pada mustahiq dan tujuan untuk melayani mustahiq telah tercapai. 3. Equitable Distribution Ratio (EDR) Akuntansi syariah berusaha untuk memastikan distribusi yang merata diantara semua pihak. Oleh karena itu, indikator ini pada dasarnya mencoba untuk menemukan bagaimana pendapatan yang diperoleh oleh bank syariah didistribusikan ke berbagai pihak pemangku kepentingan yang ditunjukkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk dana kebajikan, donasi, beban karyawan, dll. Semakin tinggi jumlah yang didistribusikan maka semakin baik kinerja bank syariah. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan perusahaan untuk memakmurkan dan lebih memeratakan distribusi kepada semua pihak telah tercapai. 4. Directors - Employees Welfare Ratio Rasio ini bertujuan untuk mengukur perbandingan jumlah pengeluaran untuk upah direktur dengan jumlah pengeluaran untuk kesejahteraan karyawan. Kesejahteraan karyawan disini termasuk gaji, pelatihan, dll. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan maka semakin besar perbedaan antara upah direktur dengan upah karyawan yang menunjukkan bahwa upah direktur terlampau tinggi. Hal ini berarti bahwa perusahaan kurang memperhatikan kesejahteraan karyawannya. 5. Islamic Investment vs Non-Islamic Investment Rasio ini mengukur sejauh mana bank syariah melakukan transaksi yang halal dibandingkan transaksi yang mengandung riba, gharar dan judi. Kegagalan pengungkapan informasi mengenai investasi yang halal dan haram dapat memberikan gambaran yang tidak akurat.

6 6. Islamic Income vs Non-Islamic Income Rasio ini mengukur pendapatan yang berasal dari sumber yang halal. Jika bank syariah memiliki pendapatan dari transaksi yang dilarang, informasi mengenai sumber pendapatan harus diungkapkan. Selain itu juga penting untuk mengungkapkan informasi mengenai prosedur apa yang sudah tersedia untuk mencegah terjadinya transaksi haram. Semakin tinggi pendapatan halal yang didapatkan menandakan bahwa perusahaan telah melaksanakan aktivitasnya sesuai syariah. Rumus perhitungannya yaitu: 7. AAOIFI Index Indeks ini untuk mengukur seberapa jauh lembaga-lembaga keuangan syariah telah memenuhi prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions). Perhitungannya berdasarkan pada total prinsip AAOIFI yang diterapkan dibandingkan dengan jumlah prinsip AAOIFI yang ideal diterapkan. 2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjelaskan tentang pelaporan CSR dengan indeks ISR dilakukan oleh Fitria dan Hartanti di tahun Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa dari tiga sampel bank syariah yang melakukan praktik pengungkapan CSR, pengungkapan dengan menggunakan indeks GRI lebih besar daripada pengungkapan dengan menggunakan indeks ISR. Tingkat pengungkapan CSR dengan indeks ISR hanya dapat memenuhi maksimal 50% dari skor maksimal jika semua item dilakukan secara sempurna. Penelitian terdahulu oleh Abdeldayem (2009) mengenai pengujian pengungkapan sosial syariah di Uni Arab Emirate menunjukkan bahwa bank yang wajib membayar zakat cenderung memberikan pengungkapan sosial lebih banyak dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki kewajiban untuk membayar zakat. Penelitian yang dilakukan Abdeldayem (2009) menggunakan benchmark yang dikembangkan oleh Maali, Casso, dan Napier (2009). Penelitian yang dilakukan oleh Haniffa dan Hudaib (2007) menguji komunikasi pengungkapan ethical identity di lingkungan Timur Tengah, mereka menemukan bahwa transparansi bank syariah sangat rendah terutama mengenai nilai filosofi bank syariah, pengembangan dan informasi tujuan sosial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh International Institute of Islamic Thoughts (1996) yang menemukan bahwa tujuan ekonomi masih menjadi prioritas dibandingkan dengan tujuan sosial bank syariah ketika mengevaluasi kesempatan investasi.

7 2.4 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Dari 7 alternatif pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Hameed et al., (2010), pengukuran kinerja yang akan digunakan dalam penelitian ini hanya ada 2 (dua), yaitu Profit Sharing Ratio (PSR) dan Islamic Income vs Non-Islamic Income. Hal ini dikarenakan hanya 2 (dua) pengukuran ini yang memungkinkan untuk digunakan dalam penelitian ini. Sementara pengukuran lainnya tidak digunakan mengingat ketersediaan data yang terbatas. Berdasarkan hal tersebut berikut kerangka penelitian yang digunakan: Variabel Independen: ISR Variable Dependen: Islamic Banks Performance Model 1: Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap Profit Sharing Ratio Dalam menjalankan aktivitas bank sesuai syariat Islam, perlu adanya intensi manajemen untuk melakukan aktivitas ekonomi yang dianjurkan oleh Islam. Begitu juga dengan pengungkapan kegiatan sosial yang telah dilakukan. Pengungkapan ISR ini akan membuat pemangku kepentingan memperhatikan kontribusi sosial apa yang telah diberikan oleh bank syariah dan lebih mempertimbangkan secara ketat pada bank mana sebaiknya mereka memperoleh pembiayaan. Jika tingkat pengungkapan sosial perusahaan tinggi maka akan mendorong masyarakat untuk mencari dan memperoleh dana dari perusahaan tersebut karena mereka merasa perusahaan telah bertanggungjawab kepada masyarakat dengan melakukan banyak kegiatan sosial dan telah transparan mengungkapkan kegiatan sosial tersebut. Hal ini akan meningkatkan pembiayaan bank syariah yaitu pembiayaan mudharabah dan musyarakah dimana keduanya merupakan salah satu karakteristik yang khas bagi pembiayaan perbankan syariah.

8 H 1 : Islamic Social Reporting berpengaruh secara positif terhadap Profit Sharing Ratio Model 2: Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap Islamic Income vs Non-Islamic Income Perusahaan yang mengungkapkan ISR lebih banyak menandakan bahwa perusahaan memiliki keunggulan kompetitif melalui transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan ISR. Berdasarkan hal tersebut perusahaan akan berusaha untuk terus meningkatkan keunggulan kompetitif melalui pengungkapan ISR. Dengan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan akan membuat pemangku kepentingan lebih memillih untuk bertransaksi dengan perusahaan tersebut dengan anggapan bahwa perusahaan akan melaksanakan kegiatannya dengan penuh tanggung jawab dan menjamin bahwa pelaksanaannya sesuai dengan prinsip syariah. Dengan tingginya permintaan masyarakat untuk bertransaksi dengan perusahaan maka hal ini juga akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Semakin tinggi permintaan masyarakat pada transaksi yang halal maka akan semakin membuat perusahaan termotivasi untuk melayani masyarakat dengan penuh tanggung jawab sebagai seorang Muslim yang menghindari segala aktivitas yang tidak halal. Meningkatnya pendapatan perusahaan yang didapat berdasarkan kegiatan yang berlandaskan syariat Islam menunjukkan bahwa perusahaan memiliki komitmen yang kuat untuk dapat melayani masyarakat dengan baik dan menunjukkan tingginya peran bank syariah dalam membantu masyarakat luas untuk menjadikannya sebagai masyarakat Muslim yang taat pada syariat Islam. H 2 : Islamic Social Reporting berpengaruh secara positif terhadap Islamic Income vs Non- Islamic Income 3. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan data yang bersumber dari laporan tahunan perusahaan dengan melakukan penelusuran langsung pada situs resmi masing-masing Bank Umum Syariah yang kemudian hasil dari penelusuran tersebut akan dianalisis berdasarkan indikator-indikator indeks ISR. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian antara lain: 1. Perusahaan telah berbentuk Bank Umum Syariah

9 2. Perusahaan telah menyampaikan laporan tahunan dan dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada kurun waktu Perusahaan melakukan pengungkapan ISR dalam laporan tahunan secara berturutturut selama periode Persamaan regresi yang digunakan yaitu sebagai berikut: PSR i,t = α + β 1 ISR i,t + β 2 SIZE i,t + β 3 CPSTR i,t + ε i,t...(1) ISLINCi,t = α + β 1 ISR i,t + β 2 SIZE i,t + β 3 CPSTR i,t + ε i,t...(2) Keterangan: PSR = Profit Sharing Ratio ISLINC = Islamic Income vs Non-Islamic Income ISR = Islamic Social Reporting Index SIZE = Ukuran perusahaan CPSTR = Struktur modal perusahaan α = Konstanta β = Koefisien regresi variabel independen ε = Error term Kinerja Perusahaan (Variabel Dependen) Pengukuran kinerja dalam penelitian ini menggunakan pengukuran kinerja sosial yang dikembangkan oleh Hameed et al., (2010) yang digunakan sebagai alternatif pengukuran kinerja khusus pada bank syariah. Dalam penelitian ini pengukuran kinerja yang dilakukan hanya menggunakan 2 (dua) rasio dari 7 rasio yang dikembangkan oleh Hameed et al.,. Berikut rumus dari masing-masing pengukuran kinerja bank syariah yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 1. Indikator Pengukuran Kinerja No. Item Pengukuran Indikator/Rumus 1. PSR!"#h!"!#!h +!"#$%&%'%h Total pembiayaan 2. ISLINC!"#$%&'!"#$%&!"#$%&'!"#$%& +!"#!"#$%&'!"#$%&

10 Islamic Social Reporting (Variabel Independen) Untuk mendeskripsikan pengungkapan sosial digunakan analisis konten (content analysis). Dalam analisis konten peneliti akan menjumlahkan keberadaan teks, kemudian membuat penafsiran tentang pesan didalam teks yang berupa informasi yang terdapat dalam laporan tahunan bank syariah yang dijadikan sampel penelitian. Dari laporan tahunan bank syariah kemudian akan dilakukan scoring atau coding terhadap tema-tema yang telah ditetapkan. Masing-masing item akan diberi nilai 1 jika item diungkapkan oleh perusahaan, dan diberi nilai 0 jika tidak diungkapkan. Setelah melakukan scoring pada sampel kemudian dilakukan perhitungan tingkat pengungkapan dengan menjumlahkan skor ISR pada seluruh dimensi kemudian membaginya dengan total item pada checklist ISR. Tema dan dimensi indeks yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ethical Identity Index (EII) yang dikembangkan oleh Haniffa dan Hudaib (2007) dengan beberapa penyesuaian Indeks ISR oleh Maali et al., (2006) dan Othman et al., (2009). Berikut rumus untuk menghitung indeks ISR: ISR Index =!"#$%&!"#!"!"#!"#$!"#$%&'(&'$!"#$%!"#!$!"#"$!!!"#$%&'!"# Variabel Kontrol 1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat tercermin pada total aset. Total aset yang besar menunjukkan kecilnya resiko yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Begger et. al., (1987) ada hubungan antara ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dengan kinerja bank syariah karena dengan meningkatnya ukuran perusahaan, pengeluaran untuk biaya-biaya perusahaan dapat berkurang dan kinerja dapat meningkat. Berikut rumus perhitungan ukuran perusahaan: Size = ln of total asset 2. Struktur Modal Struktur modal diketahui memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Struktur modal dapat dihitung dengan cara membagi kewajiban dengan total ekuitas. Kewajiban yang dimasukkan dalam perhitungan adalah kewajiban yang merupakan pendanaan dari pihak ketiga. Rasio ini dapat menjadi indikator tentang modal ataupun leverage, seberapa baik perusahaan dapat melunasi kewajibannya dengan modal yang dimiliki, dan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai resiko perusahaan.

11 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, Bank Umum Syariah (BUS) yang dijadikan sampel hanya berjumlah 8 BUS. Hal ini dikarenakan dari 11 BUS yang ada di Indonesia terdapat 3 BUS yang memiliki laporan tahunan yang tidak lengkap pada kurun waktu 2010 hingga 2013 sehingga totalnya menjadi 32 observasi. 4.1 Content Analysis Checklist ISR Bank Umum Syariah Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebasnya adalah nilai skor indeks atas pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Skor indeks ISR 8 BUS untuk masing-masing periode dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Skor Indeks ISR per Tahun Tahun Bank Umum Syariah PT. Bank Muamalat Indonesia 0,57 0,72 0,68 0,57 PT. Bank Syariah Mandiri 0,62 0,57 0,67 0,60 PT. Bank BNI Syariah 0,50 0,45 0,43 0,29 PT. Bank BRI Syariah 0,52 0,45 0,33 0,27 PT. Bank Mega Syariah 0,48 0,35 0,50 0,30 PT. Bank Panin Syariah 0,63 0,35 0,24 0,16 PT. Bank Syariah Bukopin 0,41 0,40 0,35 0,41 PT. Bank BCA Syariah 0,62 0,60 0,54 0,61 Keterangan: : Skor indeks tertinggi Tabel 1 merupakan hasil indexing checklist ISR yang telah dilakukan pada 8 BUS dari tahun Total item checklist sebanyak 82 item setiap tahunnya. Hasil indexing didapat dari total pengungkapan yang dilakukan oleh BUS tiap tahunnya pada laporan tahunan dibagi dengan total item checklist ISR. Pada tahun 2010, BUS yang memiliki indeks tertinggi adalah PT. Bank BCA Syariah, dimana dari total 82 item checklist ISR PT. Bank BCA Syariah mengungkapkan sebanyak 61% dari total checklist ISR tersebut. Sedangkan BUS yang memiliki skor indeks terendah adalah PT. Bank Panin Syariah, Tbk., yang hanya mengungkapkan sebanyak 16% dari total checklist ISR. Pada tahun 2011, BUS yang memiliki skor indeks tertinggi adalah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk., yang mengungkapkan

12 sebanyak 68% dari total item checklist ISR, sedangkan BUS yang memiliki indeks paling rendah adalah PT. Bank Panin Syariah, Tbk., yang hanya mengungkapkan sebanyak 24% dari total checklist ISR. Tahun 2012 yang memiliki indeks tertinggi adalah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk., sebanyak 72% pengungkapan dari total item checklist ISR atau naik sebesar 4% dari tahun 2011, dan indeks yang paling rendah ditempati oleh 2 BUS, yaitu PT. Bank Mega Syariah dan PT. Bank Panin Syariah, Tbk. dimana keduanya hanya mengungkapkan sebanyak 35% dari total item checklist ISR. Pada Tahun 2013 yang memiliki indeks paling tinggi adalah PT. Bank Panin Syariah, Tbk., yang mengungkapkan sebanyak 63% dari total item checklist ISR, PT. Bank Panin Syariah, Tbk., mengalami peningkatan yang cukup signifikan terhadap pengungkapan sosial dalam laporan tahunannya, yaitu naik sebesar 28%, sedangkan yang memiliki indeks paling rendah di tahun 2013 adalah PT. Bank Syariah Bukopin, yang hanya mengungkapkan sebesar 41% dari total item checklist ISR. Jika dilihat dari perkembangan tiap tahunnya, BUS yang secara konsisten mengalami peningkatan dalam pengungkapan sosialnya dari tahun 2010 ke tahun 2013 ada 3 (tiga) BUS, yaitu PT. Bank BNI Syariah, PT. Bank BRI Syariah dan PT. Bank Panin Syariah, Tbk., sedangkan 5 BUS lainnya menunjukkan skor indeks yang berfluktuasi dari tahun ke tahun terhadap pengungkapan sosialnya. Namun, rata-rata pengungkapan sosial seluruh BUS sudah mengalami peningkatan. 4.2 Analisis Statistik Deskriptif Pengaruh ISR terhadap Profit Sharing Ratio Hasil statistik deskriptif pengaruh ISR terhadap Profit Sharing Ratio dapat dilihat pada Tabel 2. Berikut interpretasi lebih lanjut atas statistik deskriptif masing-masing variabel: Tabel 2. Deskriptif Statistik Pengaruh ISR terhadap PSR Variabel Mean Std. Deviasi Maximum Minimum PSR (%) 26,28 17,15 82,62 0,05 ISR (%) 47,56 14,22 71,95 15,85 SIZE (Rp) 7,275,691,674,505 3,83 63,965,180,720, ,712,734,354 CPSTR 3,208 3,784 14,282 0,063

13 1. Nilai rata-rata PSR (Profit Sharing Ratio) dari 8 bank syariah periode adalah 26,28%. Rata-rata tersebut dapat diartikan bahwa bank syariah melakukan pembiayaan mudharabah dan musyarakah dari total seluruh pembiayaannya dengan rata-rata sebesar 26,28%. Sedangkan nilai standar deviasi dari PSR adalah 17,15% yang berarti terdapat penyimpangan sebesar ± 17,15% dari rata-rata nilai PSR secara keseluruhan. Perusahaan yang memiliki PSR tertinggi adalah PT. Bank Bukopin Syariah yaitu sebesar 82,62% pada tahun Sedangkan perusahaan dengan PSR terendah dimiliki oleh PT. Bank Mega Syariah pada tahun 2012 yaitu sebesar 0,05%. 2. Rata-rata nilai skor indeks ISR adalah 47,56% yang berarti hampir setengah dari total indeks ISR secara keseluruhan yaitu 82 item. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap bank syariah yang dijadikan sampel pada periode belum cukup melakukan pengungkapan ISR sesuai dengan 82 item dalam checklist yang telah dikembangkan oleh penulis. Sedangkan nilai standar deviasi dari skor indeks ISR adalah 14,22% yang berarti terdapat penyimpangan sebesar ± 14,22 dari rata-rata nilai skor indeks ISR secara keseluruhan. Perusahaan yang memiliki skor indeks ISR tertinggi adalah PT. Bank Muamalat Indonesia yaitu sebesar 71,95% pada tahun Sedangkan perusahaan yang memiliki skor indeks paling rendah yaitu PT. Bank Panin Syariah pada tahun 2010 yaitu sebesar 15,85%. 3. Nilai rata-rata SIZE (ukuran perusahaan) dari 8 bank syariah jika dilihat dari total aset yang dimiliki adalah sebesar Rp7,275,691,674,505. Sedangkan standar deviasi total aset adalah ± Rp 3,83, yang berarti terdapat penyimpangan sebesar ± Rp 3,83 dari rata-rata nilai total aset secara keseluruhan. Nilai standar deviasi yang kecil ini mempunyai arti bahwa ukuran bank syariah mempunyai variasi yang kurang beragam. Nilai maksimal dari total aset dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 63,965,180,720,727. Sedangkan nilai total aset yang paling rendah dimiliki oleh PT. Bank Panin Syariah di tahun 2010 sebesar Rp 458,712,734, Nilai rata-rata dari CPSTR (struktur modal) adalah 3,208 yang berarti proporsi hutang pada bank syariah rata-rata lebih besar dibandingkan dengan ekuitasnya ± 3 kali lipat. Sedangkan nilai standar deviasi dari nilai CPSTR adalah 3,784 yang berarti terdapat penyimpangan sebesar ± 3,784 dari rata-rata nilai struktur modal secara keseluruhan. Perusahaan yang memiliki nilai struktur modal tertinggi adalah PT. Bank Syariah Bukopin pada tahun 2013 yaitu sebesar 14,282. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai struktur modal terendah adalah PT. Bank Panin Syariah yaitu sebesar 0,063 di tahun 2011.

14 4.2.2 Pengaruh ISR terhadap Islamic Income vs Non-Islamic Income Hasil statistik deskriptif pengaruh ISR terhadap Islamic Income vs Non-Islamic Income dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Deskriptif Statistik Pengaruh ISR terhadap Islamic Income vs Non-Islamic Income Variabel Mean Std. Maximum Minimum Deviasi ISLINC (%) 0,9994 0,0008 1,000 0,9966 ISR (%) 47, , , ,8537 SIZE (Rp) 7,275,691,674, ,965,180,720, ,712,734,354 CPSTR 3,2084 3, ,2819 0,0628 Hasil interpretasi statistik deskriptif dengan variabel terikat yaitu Islamic Income vs Non-Islamic Income menunjukkan nilai rata-rata ISLINC dari 8 bank syariah periode adalah 99,94%. Angka tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan bank syariah menghasilkan pendapatan yang halal rata-rata sebesar 99,94% dari keseluruhan pendapatan yang halal mapun yang tidak halal. Sedangkan nilai standar deviasi dari ISLINC adalah 0,08% yang berarti terdapat penyimpangan sebesar ± 0,08% dari rata-rata nilai ISLINC secara keseluruhan. Variabel lainnya pada tabel diatas yaitu ISR, SIZE, dan CPSTR telah dijelaskan pada interpretasi statistik deskriptif Tabel 2 mengenai pengaruh ISR terhadap PSR. 4.3 Hasil Uji Regresi Pengaruh ISR terhadap Profit Sharing Ratio Hasil persamaan regresi linier pengaruh ISR terhadap PSR dapat dilihat pada Tabel 3 seperti berikut:

15 Table 3. Tabel Uji Regresi Pengaruh ISR terhadap PSR Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. ISR 0, , , ,0106 SIZE -0, , , ,0095 CPSTR -0, , , ,5382 _CONS 1, , , ,0062 R-square 0, Adjusted R-square 0, F-statistic 3, Prob.(F-Stat) 0, Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa probabilitas F adalah 0,02579 dimana angka ini lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% secara statistik dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel ISR, SIZE, dan CPSTR secara bersama-sama terhadap PSR. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil regresi bahwa nilai adjusted R-squared hasil regresi sebesar 0, atau 20,07%. Hal ini menunjukkan bahwa 20,07% variabel bebas yaitu ISR dapat menjelaskan variabel terikat yaitu PSR. Sementara sisanya sebesar 79,93% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. Untuk mengetahui tingkat signifikansi atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, berikut adalah penjelasan pada ketiga variabel bebas penelitian: 1. Islamic Social Reporting (ISR) Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas t-statistik ISR adalah 0,0106. Nilai ini lebih kecil dari 0,05. Artinya dengan tingkat keyakinan 95% ISR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PSR. Sedangkan untuk nilai koefisien, ISR memiliki nilai koefisien positif yaitu sebesar 0,62746 yang berarti setiap peningkatan nilai ISR sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan nilai PSR sebesar 62,746%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang pertama yaitu ISR berpengaruh secara positif terhadap PSR terbukti. Semakin tinggi ISR perusahaan maka menunjukkan bahwa perusahaan lebih peduli terhadap kinerja Islam dengan lebih mengutamakan kegiatan Islam dimana dalam Islam sendiri lebih mendorong transaksi bagi hasil yaitu mudharabah dan musyarakah. Berbeda dengan bank yang menjalankan kegiatan berdasarkan tujuan laba, mereka akan lebih banyak memberikan pembiayaan murabahah. Perusahaan dengan ISR yang tinggi juga lebih mempunyai kesempatan untuk menarik minat masyarakat bergabung menjadi nasabah perusahaan.

16 Nasabah yang menjadi nasabah perusahaan ingin memperoleh pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah yaitu dengan prinsip bagi hasil (pembiayaan mudharabah dan musyarakah). Oleh karena itu perusahaan akan terus berusaha memberikan pengungkapan yang lebih rinci mengenai tanggung jawab sosial perusahaan agar meningkatkan tingkat pembiayaan terutama mudharabah dan musyarakah dimana kedua pembiayaan ini merupakan pembiayaan yang khas pada perbankan syariah karena prinsip bagi hasil yang diterapkan. 2. Ukuran Perusahaan (SIZE) Pada Tabel 3 menunjukkan probabilitas t-statistik pada variabel ukuran perusahaan sebesar 0,0095. Nilai probabilitas t-statistik tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Profit Sharing Ratio. Namun variabel ukuran perusahaan mempunyai koefisien yang negatif, yaitu sebesar -0, Koefisien yang negatif ini mengandung arti bahwa setiap peningkatan 1% total aset akan menurunkan Profit Sharing Ratio sebesar 0,06706 atau 6,71%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi total aset perusahaan, pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang disalurkan semakin rendah. Rendahnya pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini dapat disebabkan oleh perusahaan yang tidak ingin menanggung resiko pembiayaan yang tinggi karena prinsip bagi hasil yang diterapkan pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Perusahaan cenderung menghindari kerugian atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengelola dana karena ketika pengelola dana mengalami rugi, perusahaan juga harus menanggung kerugian, tidak dapat memaksakan bagiannya dan juga tidak dapat mengenakan denda. Oleh karena itu perusahaan lebih memilih menggunakan asetnya untuk memberikan pembiayaan dengan akad murabahah, ijarah, salam, dan istishna dimana ada waktu jatuh tempo pembayaran dan juga pengenaan denda jika nasabah telat melakukan pembayaran sehingga pembiayaan dengan akad tersebut memiliki resiko gagal bayar yang kecil. Selain itu pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang rendah juga dapat terjadi karena nasabah yang lebih memilih pembiayaan dengan jual beli karena terbilang lebih sederhana. 3. Struktur Modal (CPSTR) Pada Tabel 3 menunjukkan nilai probabilitas statistik t dari variabel struktur modal yaitu 0,5382. Nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur modal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Profit Sharing Ratio. Hal ini mungkin dikarenakan besar atau kecilnya struktur modal tidak mempengaruhi nasabah

17 untuk tetap memperoleh pembiayaan dari perusahaan. Nasabah tetap percaya bahwa meskipun perusahaan memiliki hutang yang tinggi, perusahaan akan dapat melunasi kewajibannya sebagaimana umat Muslim yang diharuskan untuk selalu bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan. Selain itu juga perusahaan yang memiliki modal yang lebih sedikit dari hutang tidak berarti bahwa perusahaan memiliki kekurangan dana untuk membiayai nasabah. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan bahwa tidak banyak perusahaan yang memiliki pinjaman pembiayaan dari pihak lain untuk membiayai nasabah Pengaruh ISR terhadap Islamic Income vs Non-Islamic Income Hasil persamaan regresi linier pengaruh ISR terhadap ISLINC dapat dilihat pada Tabel 4 seperti berikut: Tabel 4. Hasil Uji Regresi Pengaruh ISR terhadap ISLINC Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. ISR -0, , , ,0056 SIZE 0, , , ,1192 CPSTR -1,80E-05 3,79E-05-0, ,6385 _CONS 0, , ,2177 0,0000 R-square 0, Adjusted R-square 0, F-statistic 3, Prob.(F-Stat) 0, Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa probabilitas F adalah 0,0468 dimana angka ini lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% secara statistik dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel ISR, SIZE, dan CPSTR secara bersama-sama terhadap ISLINC. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil regresi bahwa nilai adjusted R-square yaitu sebesar 0, atau 16,28%. Hal ini menunjukkan bahwa 16,28% variabel bebas yaitu ISR dapat menjelaskan variabel terikat yaitu ISLINC. Sementara sisanya sebesar 83,72% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Untuk mengetahui tingkat signifikansi atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, berdasarkan hasil model regresi pada Tabel 4, berikut adalah penjelasan pada ketiga variabel bebas penelitian:

18 1. Islamic Social Reporting (ISR) Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas t-statistik ISR adalah 0,0056. Nilai ini lebih kecil dari 0,05. Artinya dengan tingkat keyakinan 95% ISR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ISLINC. Sedangkan untuk nilai koefisien, ISR memiliki nilai koefisien negatif yaitu sebesar -0,00355 yang berarti setiap peningkatan nilai ISR sebesar 1% akan menyebabkan penurunan nilai ISLINC sebesar 0,355%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang kedua yaitu ISR berpengaruh positif terhadap ISLINC tidak terbukti. Pengaruh ISR yang signifikan dengan arah negatif ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan ISR yang tinggi belum tentu selalu mencari pendapatan yang halal. Terkadang perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga mendorong perusahaan untuk memperoleh pinjaman pembiayaan dari bank atau perusahaan bukan bank yang tidak menjalankan kegiatannya dengan prinsip bagi hasil dan juga terdapat unsur bunga didalamnya. Selain itu juga ketika nasabah telah memiliki kepercayaan yang tinggi kepada perusahaan karena peran sosialnya tinggi, nasabah akan lebih berani untuk meminta pembiayaan dengan jumlah yang tinggi pada perusahaan. Namun pembiayaan nasabah yang meningkat ini dapat menimbulkan potensi adanya keterlambatan pembayaran bahkan gagal bayar oleh nasabah, sehingga meningkat pula pendapatan denda (pendapatan non-halal) perusahaan dan menurunkan rasio pendapatan Islam vs pendapatan non-islam. 2. Ukuran Perusahaan (SIZE) Pada Tabel 4 menunjukkan probabilitas t-statistik pada variabel ukuran perusahaan sebesar 0,1192. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, variabel ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Islamic Income vs Non-Islamic Income. Hal ini menunjukkan bahwa belum tentu tingginya total aset yang dimiliki perusahaan menghasilkan pendapatan yang halal. Besar kecilnya ukuran perusahaan, masing-masing mempunyai batas tersendiri dalam memberikan pembiayaan sehingga setiap perusahaan mempunyai resiko yang berbeda-beda terkait pembayaraan pembiayaan oleh nasabah yang berdampak pada pendapatan masing-masing perusahaan. Hal ini tergantung kebijakan masing-masing perusahaan mengenai penyaluran pembiayan yang akan berdampak pada pendapatan halal perusahaan. 3. Struktur Modal (CPSTR) Tabel 4 menunjukkan nilai probababilitas t-statistik dari variabel struktur modal yaitu 0,6385. Nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa

19 struktur modal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Islamic Income vs Non- Islamic Income. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya hutang karena adanya pendanaan dari pihak lain tidak menyebabkan pendapatan perusahaan meningkat. 5. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Islamic Social Reporting terhadap kinerja bank syariah pada periode Dari keseluruhan pengujian empiris yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengungkapan ISR pada 8 (delapan) bank syariah yang dijadikan sampel dari tahun 2010 sampai 2013 terus mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya kesadaran manajemen mengenai pentingnya pengungkapkan kegiatan sosial dan ethical identity perusahaan kepada masyarakat luas. Selain itu juga dapat disebabkan karena adanya persaingan antar bank syariah untuk dapat menarik nasabah dan membuat nasabah mempertahankan preferensi dan loyalitas mereka terhadap bank syariah yang mereka pilih. 2. Berdasarkan hasil regresi model penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ISR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Profit Sharing Ratio. Sedangkan untuk Islamic Income vs Non Islamic Income tidak dipengaruhi secara signifikan oleh ISR. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yaitu pengaruh ISR terhadap PSR terbukti, sedangkan hipotesis kedua yaitu pengaruh ISR terhadap ISLINC tidak terbukti. 6. Saran 1. Menambah jumlah observasi dengan menambah periode waktu penelitian. 2. Menambah sumber-sumber informasi pengungkapan lainnya sehingga lebih dapat menggambarkan kondisi perusahaan. 3. Menambah pengukuran kinerja bank syariah. 4. Bagi perusahaan, diharapkan dapat terus melaksanakan tanggung jawab sosial dan meningkatkan pengungkapan sosial sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 5. Bagi masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya memperoleh pembiayaan yang sesuai dengan syariat Islam dan mencari pembiayaan pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.

20 DAFTAR PUSTAKA Abdeldayem, M. M. (2009). An Examination Social Disclosures by Islamic Banks: Evidence from UAE. The Journal of American Academy of Business, Vol.14 No. 2. Cambridge. Fitria, S., & Hartanti, D. (2010). Islam dan Tanggung Jawa Sosial: Studi Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto. Ghayad, R. (2008). Corporate Governance and The Global Performance of Islamic Banks. Department of Business and Economics, Lebanese University-CNAM, Beirut, Lebanon. Humanomics, Vol. 24 No. 3. Hameed, S., Wirman, A., Alrazi, B., Nor, M., & Pramono, Sigit. (2010). Alternative Disclosure & Performance Measures for Islamic Banks. Department of Accounting, International Islamic University Malaysia. Haniffa, R., & Hudaib, M. (2007). Exploring the Ethical Identity of Islamic Banks via Communication in Annual Reports. Journal of Business Ethics. 76: Hosmer, L. T.(1994). Strategic Planning as of Ethics Mattered. Strategic Management Journal 15(Special Issue), Jones, T. M. (1995). Instrumental Stakeholder Theory: A Synthesis of Ethics and Economics. Academy of Management Review 20 (2) Maali, B., Casson, P., & Napier, C. (2006). Social Reporting by Islamic Banks. Accounting Foundation, The University of Sydney. ABACUS, Vol. 42, No.2. Othman, R, & Md. Thani, A (2010). Islamic Social Reporting of Listed Companies in Malaysia.The International Business & Economics Research Journal. Apr 2010; 9;4; ABI/INFORM Complete pg Sofyani,H., Ulum, I., Syam, D., L., Sri Wahjuni. (2012). Islamic Social Reporting Sebagai Model PegukuraKinerja Sosial Perbankan Syariah (Studi Komparasi Indonesia dan Malaysia).Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol.4, No. 1, Maret 2012, pp Subaweh, Imam. (2008). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 13 No. 2. Zubairu, U., Sakariyau, O., & Dauda, C. (2011). Social Reporting Practices of Islamic Banks in Saudi Arabia. International Journal of Business and Social Science, Vol.2 No.23 (Special Issue - December 2011). Department of Entrepreneurship and Business Technology, School of Entrepreneurship and Management Technology Federal University of Technology, Nigeria.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis dan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Dita Andraeny Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta Jl. Pandawa, Pucangan, Kartasura, Surakarta andrayanti88@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dan Malaysia. Sampel dari penelitian ini diambil menggunakan teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dan Malaysia. Sampel dari penelitian ini diambil menggunakan teknik BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini meneliti seluruh perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia. Sampel dari penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia

Perbedaan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia 1 Perbedaan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia (The Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia)

Lebih terperinci

Comparisons and Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia

Comparisons and Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia Comparisons and Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia Abstract Siti Maria Wardayati 1) dan Sisca Ayu Wulandari 2) 1 Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistik deskriptif. Menurut Moleong penelitian kualitatif sebagai penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. statistik deskriptif. Menurut Moleong penelitian kualitatif sebagai penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan analisis statistik deskriptif. Menurut Moleong penelitian kualitatif sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan CSR di Indonesia mengalami peningkatan baik dalam kuantitas maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan tentang CSR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social Responsibility (CSR) ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang telah terdaftar pada Bank Indonesia selama periode tahun 2010 sampai

BAB V PENUTUP. yang telah terdaftar pada Bank Indonesia selama periode tahun 2010 sampai BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan dengan tujun untuk menguji apakah ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris independen, ukuran komite audit, ukuran dewan pengawas syariah dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia. Data tersebut dapat diakses melalui web masing-masing perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun yang terdiri dari 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun yang terdiri dari 11 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2011-2015 yang terdiri dari 11 bank syariah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia, maka seharusnya dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dunia, maka seharusnya dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, maka seharusnya dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan sesuai dengan aturan yang

Lebih terperinci

Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-6561 Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014 1 Dini Febriani,

Lebih terperinci

Sifa Dwiariani 1, Leny Suzan 2, Djusnimar Zultilisna 3

Sifa Dwiariani 1, Leny Suzan 2, Djusnimar Zultilisna 3 PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan bank berbasis prinsip syariah kini tengah mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi Islam di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dimana dalam penelitian kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan diharapkan peduli pada kepentingan stakeholder dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan diharapkan peduli pada kepentingan stakeholder dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perusahaan diharapkan peduli pada kepentingan stakeholder dan memiliki tanggung jawab kepada lingkungan sosial mereka. Pengungkapan tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berfokus pada tujuan komersil saja, melainkan juga harus

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berfokus pada tujuan komersil saja, melainkan juga harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank syariah dikembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang melaksanakan kegiatan usahanya sejalan dengan prinsip prinsip dasar dalam ekonomi Islam. Tujuan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)

BAB I PENDAHULUAN. Isu tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) sudah lama muncul di berbagai negara, hal ini terlihat dari praktik pengungkapan corporate social

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) mulai terasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) mulai terasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) mulai terasa pada tahun 1950-an, melalui tulisan Milton Friedman tentang bentuk tunggal tanggungjawab sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin populer dalam dunia bisnis di Indonesia, di mana fenomena ini dipicu dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi CSR pada Bank Syariah di Indonesia Bank syariah yang menjadi sampel penelitian ini menghimpun dana untuk aktivitas CSR yang bersumber dari dua dana,

Lebih terperinci

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Jurnal Akuntasi ISSN 2302-0164 6 Pages pp. 61-66 BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Rayhan 1, Muhammad Arfan 2, Mulia Saputra 1) Magister Akuntansi Program Banda Aceh 2,) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) secara sukarela.

BAB I PENDAHULUAN. interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) secara sukarela. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen bisnis suatu perusahaan yang secara terus menerus menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan,

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi dunia dewasa ini sangatlah pesat. Semua negara dan perusahaan multinasional bersiap untuk menghadapi era pasar bebas (Wulandari, 2014:1).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Lebih terperinci

sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia (Rustam, 2013: 21). periode hanya ada satu unit bank syariah, pada tahun 1999 didirikan

sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia (Rustam, 2013: 21). periode hanya ada satu unit bank syariah, pada tahun 1999 didirikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah era modern lahir sebagai lembaga keuangan yang berlandaskan etika. Pada rintisan paling awal perbankan syariah mulai mewujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. tempat berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibilty mempunyai definisi umum sebagai komitmen perusahaan untuk tidak hanya berupaya mencari keuntungan dari roda bisnisnya, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Salemba Empat, h BPS.go.id.diaksespada12/19/2016/11:39. 2 m.republika.co.id/diaksespada12/19/2016 pukul12:45

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Salemba Empat, h BPS.go.id.diaksespada12/19/2016/11:39. 2 m.republika.co.id/diaksespada12/19/2016 pukul12:45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, data Badan Pusat Statistik mencatat per tahun 2010 penduduk Indonesia yang beragama muslim sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sehingga keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sehingga keberadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini bank syariah di Indonesia sedang dalam masa perkembangan. Perkembangan Bank syariah di Indonesia berawal dari munculnya bank Muamalat pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8635 Pengaruh Tingkat Debt Financing dan Equity Financing terhadap Profit Expense Ratio Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan mayoritas penduduk yang beragama Islam, Indonesia menjadi pasar yang potensial dalam pengembangan

Lebih terperinci

Yesi Desiskawati Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang

Yesi Desiskawati Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang PENGARUH KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (STUDI KASUS PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA) Yesi Desiskawati Fakultas Ekonomi UIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indikator utama bank syariah, yakni dana pihak ketiga (DPK), total aset dan total

BAB I PENDAHULUAN. indikator utama bank syariah, yakni dana pihak ketiga (DPK), total aset dan total BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang positif selama satu dekade terakhir. Dari segi kelembagaan, pada tahun 2015 terdapat 12 bank umum syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah corporate social responsibility (CSR) sedang marak dibicarakan.

BAB I PENDAHULUAN. istilah corporate social responsibility (CSR) sedang marak dibicarakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan istilah corporate social responsibility (CSR) sedang marak dibicarakan. Perusahaan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menerangkan bahwa laporan tahunan harus memuat beberapa informasi, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis mengenai pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (2) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Amirul Khoirudin

Lebih terperinci

Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah Indonesia Berdasarkan Islamic Social Reporting Index

Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah Indonesia Berdasarkan Islamic Social Reporting Index Artikel ini tersedia di website: http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/kompartemen/ Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah Indonesia Berdasarkan Islamic Social Reporting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengaruh variabel CSR, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset, terlebih dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara garis besar lebih cenderung mengacu pada hal-hal yang bertentangan

BAB I PENDAHULUAN. secara garis besar lebih cenderung mengacu pada hal-hal yang bertentangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Seperti yang telah kita ketahui bahwasannya pada era modern saat ini sistem ekonomi yang sedang berkembang adalah sistem kapitalisasi dan solialisme yang secara garis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan (Subramanyam & John J.Wild, 2010). Pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan (Subramanyam & John J.Wild, 2010). Pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan memiliki salah satu tugas penting untuk mengungkapkan informasi mengenai asal pendanaan perusahaan, penggunaan sumber daya (investasi), dan efektifitas

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Studi Empiris Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan istilah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya bank berbasis syariah. Disusul lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terhadap obyek penelitian, yaitu lima bank syariah (BRI Syariah, Bank Syariah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terhadap obyek penelitian, yaitu lima bank syariah (BRI Syariah, Bank Syariah BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap obyek penelitian, yaitu lima bank syariah (BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2013-2015 yang berjumlah 30 perusahaan. Dipilihnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana (Ismail,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan ukuran dewan pengawas syariah pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada bank umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Di susun oleh : INTAN GESTARI R.D B 200100141 FAKULTAS

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Anita Nur Khasanah Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta anurkha@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Praktik pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki peranan penting bagi perusahaan. CSR merupakan salah satu bentuk akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder dan dilaksanakan dalam jangka waktu September 2015 hingga Maret 2016.. Tempat penelitian ini ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskiptif yaitu penelitian dilakukan untuk mengetahui dan mampu menjelaskan perbedaan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian suatu negara. Bank di dalam perekonomian sebagai lembaga perantara keuangan, yang dimana perbankan merupakan salah

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel karena jumlah data penelitian yang tersedia sangat terbatas. Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. basis sukarela (European Commisions, 2002). The ISO Strategic Advisory

BAB I PENDAHULUAN. basis sukarela (European Commisions, 2002). The ISO Strategic Advisory 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini konsep CSR (Corporate Social Responsibility) telah mendorong berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk memikirkan konsep ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk. Bank Indonesia pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk. Bank Indonesia pada periode BAB III METODE PENELITIAN Pada metode penelitian ini akan dijelaskan beberapa bagian yang mendukung metode penelitian : 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. JENIS DAN SUMBER DATA Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Alasan pemilihan. mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Alasan pemilihan. mencerminkan kondisi nyata di lapangan. 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia. Muamalat Indonesia, yang berdiri pada ttahun Berdirinya bank ini

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia. Muamalat Indonesia, yang berdiri pada ttahun Berdirinya bank ini BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia Di Indonesia, perbankan syariah diawali dari berdirinya Bank Muamalat Indonesia, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk pengujian hipotesis (hypothesis testing). Karena sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengungkapkan laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK/SUBYEK PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi dan keuangan syariah telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Hal ini terlihat dari tindakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY INDICES

ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY INDICES ANALISIS KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY INDICES Sayekti Endah Retno Meilani 1, Dita Andraeny 2 dan Anim Rahmayati 3 Prodi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012-2015 diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang dengan baik pada suatu negara menunjukan bahwa negara

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang dengan baik pada suatu negara menunjukan bahwa negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perusahan-perusahaan pada suatu negara adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Perusahaan yang berkembang dengan baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam Indeks Likuiditas Bursa Efek Indonesia (Indeks LQ45) periode 2014. Metode

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEKS

ANALISIS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEKS ANALISIS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEKS A R T I K E L I L M I A H Oleh MERRY ANGGRAHINI 2011310606 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubunganhubungan antar variabel yang terkait dalam kajian tersebut (Umar, 2008:5). Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Stakeholders Perusahaan merupakan entitas yang harus memberikan manfaat kepada stakeholders tidak hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri. Secara

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Undang undang No.10 Tahun 1998 tentang penyempurnaan Undangundang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan merupakan langkah yang baik dalam perkembangan perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun 2012-2015. Sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan Islam merupakan fenomena yang menarik dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif sistem keuangan Internasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu Berdasarkan tujuan maqashid sharia yang pertama yang dapat diukur melalui hibah pendidikan, penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap bunga (riba), baik nominal sederhana, bunga berbunga, berbunga. investasi, termasuk di pasar modal dan asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap bunga (riba), baik nominal sederhana, bunga berbunga, berbunga. investasi, termasuk di pasar modal dan asuransi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan Islam adalah bentuk layanan keuangan beretika yang prinsip dasarnya bersumber dari syariah. Elemen penting dari syariah adalah larangan terhadap bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dalam skripsi ini adalah dengan mengambil data perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility dan perusahaan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 5 (1) (2016) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK SYARIAH Amanda Kyka Marharani,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

BAB I PENDAHULUAN. dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menyelaraskan, menyerasikan, dan menyeimbangkan berbagai unsur pembangunan. Peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, perbankan syariah telah mampu memperlihatkan kemajuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isu CSR kian menjadi topik terhangat dalam beberapa dekade terakhir, fenomena ini dipicu dengan mengglobalnya tren mengenai praktik CSR di dalam dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang selanjutnya disebut CSR menjadi topik hangat yang sering dibicarakan selama beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci