BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam

Transkripsi

1 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam Indeks Likuiditas Bursa Efek Indonesia (Indeks LQ45) periode Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dimana pemilihan sampel perusahaan berdasarkan ketersediaan data. Kriteriakriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan yang terdaftar didalam indeks LQ45 BEI periode 2014 dan sahamnya aktif diperdagangkan. 2. Perusahaan yang terdaftar didalam indeks LQ45 menerbitkan laporan tahunan pada periode tahun Perusahaan yang terdaftar didalam indeks LQ45 yang mengungkapkan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan periode tahun Perusahaan yang memiliki informasi yang lengkap mengenai variabelvariabel yang digunakan. 3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan (financial report) perusahaan yang telah di publikasikan, dimana laporan tersebut dapat diperoleh dari website resmi BEJ atau sekarang dikenal BEI (

2 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Dependen Penelitian ini melibatkan 4 variabel independen dan 1 variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility. Informasi mengenai luas pengungkapan CSR didasarkan pada standar GRI (Global Reporting Initiative) dengan melihat informasi dari laporan tahunan (annual report) pada perusahaan yang terdaftar dalam indek LQ45 selama dua periode berturut-turut pada bulan Februari-Juli 2014 dan pada Agustus 2014 Januari Pada penelitian ini hanya menggunakan tiga kategori indikator untuk luas pengungkapan, yaitu indikator kategori ekonomi, lingkungan dan sosial. GRI menerapkan standar CSR yang terdiri dari 3 indikator luas pengungkapan dengan 79 item total aspek indikator luas pengungkapan, yaitu : 1. Indikator Ekonomi Kinerja ekonomi menyangkut keberlanjutan hidup suatu organisasi yang berdampak pada kondisi ekonomi dari stakeholder dan sistem ekonomi pada tingkat lokal, nasional, dan tingkat global. Indikator ekonomi terdiri dari kinerja ekonomi (Economic Performance), keberadaan dipasar (Market Presence), dan dampak ekonomi tidak langsung (Indirect Economic Impact). ( 2. Indikator Kinerja Lingkungan Keberlanjutan organisasi akan menimbulkan dampak pada kehidupan di dalam sistem alam, termasuk ekosistem, tanah, udara, dan air. Indikator

3 32 kinerja lingkungan terkait dengan input (bahan, energi, air, keanekaragaman hayati) dan output (emisi/gas, efluen dan limbah). Selain itu, kinerja mereka mencakup kinerja yang berkaitan dengan kepatuhan lingkungan, dan informasi yang berkaitan lainnya seperti limbah lingkungan, transportasi, asesmen pemasok atas lingkungan dan dampak dari produk dan jasa. ( 3. Indikator Kinerja Sosial Menyangkut keberlanjutan hidup sebuah organisasi yang berdampak di dalam sistem sosial yang beroperasi. Dalam kategori kinerja sosial mencakup empat indikator yang terdiri dari : indikator praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, kemasyarakatan, dan tanggung jawab atas produk. ( CSR sendiri diukur dengan menggunakan prosedur dikotomi yaitu dengan memberikan nilai 1 untuk setiap hal yang diungkapkan dalam laporan keuangan, dan memberikan nilai 0 untuk hal yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan model unweighted untuk memberikan nilai pada hal-hal pengungkapan. Model ini berasumsi bahwa setiap hal itu sama pentingnya. Selanjutnya skor dari setiap hal dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor pada setiap perusahaan.

4 33 Rumus perhitungan pengungkapan CSR adalah sebagai berikut CSRj / nj Keterangan : CSRj : Indeks pengungkapan CSR Nj : Jumlah item yang di ekspektasikan diungkapkan oleh perusahaan yaitu sebanyak 79 item Xij :1= jika item i diungkapkan ; 0= jika item i tidak diungkapkan Variabel Independen Untuk pengukuran variabel independen dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Pengukuran Variabel Independen Variabel Independen Pengukuran Tipe Data Ukuran Dewan Komisaris Jumlah anggota dewan Continous Tipe Industri Operasi Internasional komisaris perusahaan 1 = industri high profile 0 = industri low profile 1 = memiliki penjualan di luar negeri, anak perusahaan di luar negeri atau cabang di luar negeri Categorical Categorical

5 34 0 = tidak memiliki penjualan di luar negeri, anak perusahaan di luar negeri atau cabang di luar negeri Ukuran perusahaan Log Total Aset Continous 3.4 Hipotesis Operasional Ukuran Dewan Komisaris H1 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. H 01 ;β 1 0 : Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh positif terhadap H A1 ;β 1 > 0 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Tipe Industri H2 : Tipe Industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. H 02 ;β 2 0 : Tipe Industri tidak berpengaruh positif terhadap

6 35 H A2 ;β 2 > 0 : Tipe Industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility Operasi Internasional H3 : Operasi Internasional berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. H 03 ;β 3 0 : Operasi Internasional tidak berpengaruh positif terhadap H A3 ;β 3 > 0 :Operasi Internasional berpengaruh positif terhadap Ukuran Perusahaan H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. H 04 ;β 4 0 : Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap H A4 ;β 4 > 0 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap 3.5 Metode Analisis Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan data dari seluruh data yang digunakan dalam penelitian. Analisis

7 36 deskriptif terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi atau penyimpangan. Dengan analisis statistik deskriptif maka akan dapat diketahui tingkat pengungkapan CSR di Indonesia pada tahun Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model persamaan regresi yang digunakan dapat digunakan sebagai dasar estimasi yang tidak bias. Terutama untuk data yang banyak, maka diperlukan uji asumsi klasik untuk lebih meyakinkan kesesuain antara model persamaan regresi tersebut Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Alat uji ini digunakan untuk memberikan angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah terjadi normalitas atau tidak dari data-data yang digunakan dalam penelitian ini. Dimana normalitas terjadi apabila hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0, Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model regresi. Gejala multikolinearitas adalah gejala antar variable independen (Ghozali, 2011). Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) >10, sebaliknya jika VIF < 10 berarti tidak ada multikolinearitas.

8 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik scatterplots. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda, untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaannya adalah sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Y = Luas pengungkapan CSR α = Konstanta X1 = ukuran dewan komisaris X2 = tipe industri X3 = operasi internasional X4 = ukuran perusahaan e = error