Pembuatan Modul Astronomi dengan Huruf Braille dan Gambar Tactile untuk Siswa Tunanetra
|
|
- Ratna Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Yesi Farida /Pembuatan Modul Astronomi dengan Huruf Braille dan Gambar Tactile untuk Siswa Tunanetra 173 Pembuatan Modul Astronomi dengan Huruf Braille dan Gambar Tactile untuk Siswa Tunanetra Yesi Farida*, Yudhiakto Pramudya Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka 42, Sidikan, Umbulharjo,Yogyakarta * Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul tata surya dalam bentuk huruf braille dan gambar tactile untuk siswa penyandang tunanetra. Modul ini berisi tentang tata surya dan gerhana. Metodepenelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D), Borg and Gall (1983:77). Penelitian pengembangan difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation (Tessmer, 1993) yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews danone-to-one, dan small group), sertafield test. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah wawancara, pengumpulan referensi materi, pembuatan modul dengan huruf braille, pembuatan angket, validasi produk, dan uji coba produk. Dari hasil analisis data didapatkan hasil untuk validasi oleh ahli fisika dengan persentase 80,56% dengan kategori Baik (B), validasi oleh ahli media dengan persentase 80,56% dengan kategori Baik (B) dan untuk tanggapan siswa dengan persentase 79,38% dengan kategori Baik (B) Kata kunci : pengembangan, modul, Braille, tunanetra, tata surya Abstract The purpose of this study is to develop a solar module in the form of Braille and tactile images for students with visual impairments. This module contains the solar system and eclipse. The procedure is the research conducted interviews, gathering reference material, Braille module manufacture, manufacture of questionnaires, product validation, and testing of products. From the results of data analysis to validate the results obtained by physicists with the percentage of 80.56% with good category (B), validation by media experts with a percentage of 80.56% with good category (B) and for the percentage of student responses with 79.38% with good category (B). Keywords: development, modules, Braille, visual impairments, the solar system I. PENDAHULUAN Astronomi merupakan ilmu dasar yang tertua. Astronomi merupakan ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit seperti halnya bintang, planet, komet serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer bumi. Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat fisika atau kimia, meteorologi dan gerak, dan sebagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta. Mengenali objek-objek benda langit, merupakan hal yang paling dasar pengajaran astronomi. Ada beberapa buku astronomi dengan ilustrasi tactile telah dipublikasikan dalam beberapa tahun terakhir. Bukubuku astronomi yang ada sampai saat ini juga menampilkan gambar-gambar objek benda langit yang begitu indah. Namun, untuk penyandang tunanetra belum mendapatkan kesempatan untuk menikmati indahnya objek benda-benda langit tersebut [1]. Dari hasil wawancara dengan para siswa penyandang tunanetra, peneliti memperoleh informasi bahwa ketertarikan para siswa terhadap ilmu pengetahuan alam begitu besar. Namun, fasilitas buku-buku ilmu pengetahuan alam untuk mereka masih sangat minim. Dan juga fasilitas buku-buku bacaan braille yang ada saat ini kurang mendukung hobi membaca siswa tunanetra. Hal ini menjadi inspirasi bagi peneliti untuk membuat sebuah modul astronomi dengan huruf braille dan berisi gambar tentang objek-objek benda langit untuk penyandang tunanetra. Nantinya, penyandang tunanetra pun dapat juga menikmati keindahan benda-benda langit yang ada di alam semesta ini. II. LANDASAN TEORI A. Tunanetra Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indera penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya, tunanetra dibagi menjadi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (low vision). Dalam bidang pendidikan luar biasa, anak dengan gangguan penglihatan lebih akrab disebut anak tunanetra [2]. B. Huruf Braille Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh tunanetra. Sistem ini diciptakan oleh Louis Braille yang juga seorang penyandang tunanetra. Huruf-huruf braille menggunakan kerangka penulisan
2 174 Yesi Farida /Pembuatan Modul Astronomi dengan Huruf Braille dan Gambar Tactile untuk Siswa Tunanetra seperti kartu domino. Satuan dasar dari sistem tulisan ini disebut sel braille, di mana tiap sel terdiri dari enam titik timbul (tiga baris dengan dua titik). Huruf braille dibaca dari kiri ke kanan [3]. III. METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development/R&D (penelitian dan pengembangan) yang hasilnya berupa produk media pembelajaran. Metode penelitian pengembangan tidaklah berbeda jauh dari penelitian pendekatan penelitianlainya. Namun, pada penelitian pengembangan difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation (Tessmer, 1993) yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews dan one-to-one, dan small group), sertafield test. 1. Tahap Preliminary Pada tahap ini, penelitiakan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti dengan cara menghubung ikepala sekolah dan guru matapelajaran disekolah yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan-persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerjasama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian. 2. Tahap Formative Evaluation a) Self Evaluation Analisis Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam hal ini akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan. Desain Pada tahap ini penelitiakan mendesain perangkat yang akan dikembangkan yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan dikembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat. Hasil pendesainan ini disebut sebagai prototype pertama. b) Prototyping Hasil pendesainan pada prototype pertama yang dikembangkan atas dasar self evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototype pertama dinamakan dengan prototype kedua. Expert Review Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa dari masingmasing prototipe. Saran saran para pakar digunakan untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desan ini telah valid atau tidak. One-to-one Pada tahap one-to-one, peneliti menguji cobakan desain yang telah dikembangkan kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk merevisi desain yang telah dibuat. Small group Hasi lrevisi dar iexpert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada prototype pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototip etersebut dan dinamakan prototype kedua kemudian hasilnya diuji cobakan pada small group. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum diujicobakan pada tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan saran/komentar siswa pada small group dan hasil analisis butir soal ini dinamakan prototype ketiga. c) Field Test Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototype kedua dijadikan dasar untuk merevisi desain prototype kedua.hasil revisi diujicobakan kesubjek penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test. Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan harus lah produk yang telah memenuh ikriteria kualitas.akker (1999) mengemukakan bahwa tiga kriteriakualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki efek potensial). A. Prosedur Penelitian 1. Wawancara Penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur. Oleh karena itu, dalam pengumpulan data telah disiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Wawancara ini dilakukan dengan 4 siswa penyandang tunanetra kelas XII IPS di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Ada 1 siswa yang masih agak bisa melihat (low vision) yang bertujuan untuk mengetahui informasi awal siswa tentang tata surya. Siswa juga mendapatkan kesempatan untuk meraba gambar tactile tentang matahari. 2. Pengumpulan referensi materi Pengumpulan referensi materi ini dilakukan agar mendapatkan banyak sumber yang akurat untuk membuat modul tata surya dengan huruf braille seperti buku fisika SMP atau SMA, buku tentang astronomi dan lainnya. 3. Pembuatan modul dengan huruf braille Desain awal produk adalah berupa modul tata surya yang dicetak biasa untuk siswa awas. Setelah itu, produksi modul tata surya dengan huruf braille dilakukan dengan membawa softcopy ke percetakan braille, yaitu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bantul. Modul tata surya yang dicetak biasa kemudian diubah ke dalam cetak braille. Desain modul awal berupa modul awas dapat dilihat pada Gambar 1 yaitu pada gambar yang di sebelah kiri. Sedangkan desain produk modul braille pada gambar sebelah kanan.
3 Yesi Farida /Pembuatan Modul Astronomi dengan Huruf Braille dan Gambar Tactile untuk Siswa Tunanetra Pembuatan angket Pembuatan angket ada 3 macam yaitu angket untuk validasi ahli materi, angket untuk validasi ahli media dan angket untuk tanggapan siswa. 5. Validasi produk Produk modul tata surya dengan huruf braille divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Tabel 1. Aturan pemberian skor. Kategori Skor B (Baik) 4 C (Cukup) 3 K (Kurang) 2 TB (Tidak Baik) 1 2. Menghitung skor rata-rata setiap kriteria yang diambil dengan rumus [5] : =. (1) Keterangan : = skor rata-rata tiap sub aspek kualitas = jumlah skor tiap sub aspek kualitas = jumlah penilai Gambar 1. Modul awas dan modul braille. 6. Uji coba produk Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan keefektifan produk modul tata surya dengan huruf braille yang dihasilkan. Subjek uji coba produk ini yaitu siswa penyandang tunanetra SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Pada Gambar 2 terlihat bahwa siswa penyandang tunanetra sedang membaca modul braille. Gambar 2. Siswa membaca modul braille. B. Prosedur Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pengubahan hasil ahli materi dan ahli media yang masih dalam bentuk huruf diubah menjadi skor dengan ketentuan yang dapat dilihat pada Tabel 1[4]. 3. Mengubah skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif yang sesuai dengan kriteria ideal pada Tabel 2 [4]. Tabel 2. Kriteria ideal. No Rentang skor (i) kuantitatif Kategori kualitatif 1 (M i + 0,5 SB i ) < X (M i + 1,5SB i ) Baik 2 (M i - 0,5 SB i ) < X (M i + 0,5 SB i ) Cukup Baik 3 (M i - 1,5 SB i ) < X (M i - 0,5 SB i ) KurangBaik 4 (M i - 1,5 SB i ) Tidak Baik Keterangan : Mi = Mean ideal =1/2) (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) Sbi = (1/2) (1/3) (skor tertinggi ideal skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = butir kriteria x skor tertinggi ideal Skor terendah ideal = butir kriteria x skor terendah ideal Menentukan nilai keseluruhan dari modul tata surya dengan huruf braille dengan menghitung skor ratarata seluruh kriteria, kemudian diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori ideal, skor tersebut menunjukkan kualitas dari modul tata surya dengan huruf braille. Kemudian data yang diperoleh juga dihitung dengan menggunakan persentase keidealan. Rumus untuk menghitung persentase keidealan adalah sebagai berikut : % keidealan = x 100%.(2)
4 176 Yesi Farida /Pembuatan Modul Astronomi dengan Huruf Braille dan Gambar Tactile untuk Siswa Tunanetra Jika dari analisis tersebut diperoleh hasil Baik (B) maka produk berupa modul tata surya dengan huruf braille siap untuk digunakan sebagai media pembelajaran. 4. Lembar angket siswa dianalisis untuk mengetahui respons tanggapan siswa dalam menggunakan modul tata surya dengan huruf braille. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Wawancara Hasil wawancara dengan siswa SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta dapat dilihat pada Tabel 3.Pada Tabel 3, keterangan untuk B adalah Benar dan S adalah Salah. Mengacu pada hasil pretes yang telah diberikan kepada para siswa, modul ini berisi tentang tata surya dan gerhana. Sebab, pada materi ini ada beberapa siswa yang belum paham tentang materi tersebut. Akan tetapi, untuk materi mengenai rotasi bumi dan revolusi bumi, para siswa sudah cukup paham. Tabel 3. Hasil wawancara. No Pertanyaan Siswa I II III IV 1 Apakah yang dimaksud dengan S S B B tata 2 Apakah objek-objek di dalam tata B B B B 3 Apakah pusat dari tata B B B B 4 Ada berapa planet dalam tata surya S B S S dan sebutkan? 5 Kita tinggal di planet apa? B B B B 6 Apakah satelit alami dari bumi? B B B B 7 Orang yang melakukan perjalanan B B B B ke ruang angkasa dinamakan apa? 8 Siapakah orang yang pertama kali S B S B menginjakkan kakinya di bulan? 9 Planet apa yang terbesar dari tata B B S B 10 Planet apa yang terkecil dari tata S S S S 11 Planet apa yang sudah tidak diakui B B B B dari tata 12 Planet apa yang disebut planet bercincin? S B B B 13 Apa yang mengakibatkan B B B B terjadinya siang dan malam? 14 Berapa lama rotasi bumi? B B B B 15 Apa yang dimaksud dengan B B B B revolusi bumi? 16 Berapa lama revolusi bumi? B B B B 17 Ada berapa macam gerhana? S B B B Sebutkan dan jelaskan? B. Hasil Validasi Ahli Materi Validasi ahli materi dilakukan dengan mengisi lembar angket pada masing-masing komponen. Data validasi oleh ahli materi disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Data validasi oleh ahli materi. Kriteria Penilai skor per aspek keidealan (%) kelayakan ,67% isi bahasa % gambar % Jumlah skor ,56% Penilaian modul ini dikategorikan Baik (B) jika 24,75 < X 29,25, Cukup Baik (CB) jika 26,25 < X 24,75, Kurang Baik (KB) jika 15,75 < X 20,25, Tidak Baik (TB) jika X 15,75. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 29, dengan demikian modul tata surya dengan huruf braille ini dikategorikan Baik (B). C. Hasil validasi ahli media Validasi ahli media sama halnya dengan validasi materi, yaitu dilakukan dengan mengisi lembar angket. Data validasi oleh ahli media disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Data validasi oleh ahli media kelayakan isi bahasa gambar Kriteria Penilai skor per aspek keidealan (%) ,67% % % Jumlah skor ,56% Penilaian modul ini dikategorikan Baik (B) jika 24,75 < X 29,25, Cukup Baik (CB) jika 26,25 < X 24,75, Kurang Baik (KB) jika 15,75 < X 20,25, Tidak Baik (TB) jika X 15,75. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 29 dengan demikian modul tata surya dengan huruf braille ini dikategorikan Baik (B). D. Hasil Uji Coba Produk Tanggapan siswa terhadap modul ini dengan huruf braille seperti terlihat pada Tabel 6.
5 Yesi Farida /Pembuatan Modul Astronomi dengan Huruf Braille dan Gambar Tactile untuk Siswa Tunanetra 177 Penyaji an modul Jumlah skor skor as pek Tabel 6. Data respon siswa. Kriteria Penilai Penilaian Penilaian Materi dalam modul Keterb acaan modul eidealan (% 38 9,5 79% 49 12, 25 76,56 % ,33 % 31, 79,38 75 % Dari data di atas dapat kita lihat untuk siswa no III mempunyai tertinggi, siswa tersebut merupakan siswa yang masih agak bisa melihat (low vision). Dengan adanya sedikit penglihatan, anak tersebut tidak mempunyai kendala dalam mempelajari modul braille yang diberikan. Jika dibandingkan dengan siswa yang lainnya, siswa tersebut merupakan siswa yang paling aktif. Kurangnya fasilitas buku-buku bacaan braille tidak menjadi kendala untuk belajar. Para siswa juga aktif mencari informasi-informasi dari internet untuk mendukung bahan belajarnya. Tanggapan siswa penyandang tunanetra pada modul ini dikategorikan Baik (B) jika 27,5 < X 32,5, Cukup Baik (CB) jika 22,5 < X 27,5, Kurang Baik (KB) jika 17,5 < X 22,5, Tidak Baik (TB) jika X 17,5. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 31,75 dengan demikian modul tata surya dengan huruf braille ini layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk siswa tunanetra. V. KESIMPULAN 1. Kualitas modul tata surya dengan huruf braille yang telah dikembangkan adalah Baik (B) berdasarkan ahli materi dan ahli media dengan persentase yang sama yaitu 80,56%. 2. Tanggapan siswa penyandang tunanetra pada modul tata surya ini adalah Baik (B) dengan persentase 79,38%. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD Yogyakarta karena telah memberikan dana untuk penelitian ini melalui Bapak Yudhiakto Pramudya 2. SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta karena telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian ini. PUSTAKA [1] B. Beck-Winchatz danm.a.riccobono,advancing Participation of Blind Students in Science, Technology, Engineering and Math. Advances in Space Research, 42, , [2] S. Somantri,Psikologi Anak Luar Biasa, Refika Aditama, Jakarta, [3] Sumarno, Dwijo, dan Purwanto,Pedoman Menulis Braille, UNY, Yogyakarta, [4] E. Listyowati,Pengembangan Modul Fisika dengan Huruf Braille untuk Siswa Tunanetra di MTs LB/A Yaketunis Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, [5] R. Subana dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, TANYA JAWAB? Endang P, Universitas Negeri Malang a. Bagaimana cara mengajarkan atau menunjukkan benda dengan braille? b. Tingkatan kelas untuk masalah tersebut. c. Bagaimana teknik penelitian? Yesi Farida, UAD a. Dengan gambar tactile. b. Siswa kelas 3 SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. c. Pengumpulan referensi untuk materi dalam modul, membuat modul awas, model awas dicetak ke dalam huruf braille.
Pembuatan Purwarupa Alat Peraga Astronomi Untuk Siswa Tunanetra
Fitri Nur Hikmah / Pembuatan Purwarupa Alat Peraga Astronomi Untuk Siswa Tunanetra 5 Pembuatan Purwarupa Alat Peraga Astronomi Untuk Siswa Tunanetra Fitri Nur Hikmah, Yudhiakto Pramudya Magister Pendidikan
Lebih terperinciVALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT
VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT Iing Rika Yanti (1) Lince Meriko (2) (1) Prodi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM HUKUM ARCHIMEDES UNTUK MTs LB/A YAKETUNIS KELAS VIII
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM HUKUM ARCHIMEDES UNTUK MTs LB/A YAKETUNIS KELAS VIII Rofiqoh Utami, Winarti, Joko Purwanto Prodi pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl. Marsda Adi Sucipto No
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED
PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1O PALEMBANG Devi Emilya Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Lebih terperinciPRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG
PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs
Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs Risnawati, Wahyunur Mardianita, Ruzi Rahmawati Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciB. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciT-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Allen Marga Retta 1 1 Email: Allen_marga_retta@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK
PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK A. Kriteria Kualitas Data penilaian website petunjuk praktikum kimia oleh peserta didik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
Self Eva lua tion expert BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research). Menurut Sugiyono
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI
38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PESERTA DIDIK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PESERTA DIDIK Sri Mukminati Nur STKIP-PI Makassar, Jln. A.P. Pettarani No.99 B. Telp (011) 662875 Makassar. Sulawesi Selatan (90222). Email: srimukminati89@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Dwi Armanda) 1 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE SUBJECT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA) Dimas 1, Susanto 2, Arika Indah K. 3 Abstract. One of compulsory subject taught
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
JPPM Vol. 9 No. 1 (2016) PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Ibnu Fazar 1), Zulkardi 2), Somakim 3) Pendidikan Matematika PPs
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME Ratu Ilma Indra Putri 1) 1) Program Magister Pendidikan Matematika FKIP Unsri,Jl. Padang Selasa 524, Palembang, ratu.ilma@yahoo.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP
Jurnal Elemen Vol. 2 No. 1, Januari 2016, hal. 72 82 PENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP Amrina Rizta 1, Rusdy A. Siroj 2 & Rani Novalina 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciAbstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Jodhi Pratama) 1 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK SEBAGAI BAHAN AJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIKKELAS X JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 WONOSARI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI Fitriyah Karmila 1, Khaerati 2 Universitas Cokroaminoto Palopo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan
Lebih terperinciPERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER
PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER A. Kriteria Kualitas Data penilaian website petunjuk praktikum kimia oleh reviewer diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)
46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Tunanetra) Di Kelas Inklusi SMA/MA Kelas X
Pengembangan Modul Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Tunanetra) Di Kelas Inklusi SMA/MA Kelas X Fitriany Yudistia R dan Winarti Pendidikan Fisikan, Fakultas Sains dan Teknologi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PERAGA SISTEM TATA SURYA BAGI SISWA TUNANETRA DI SLB-A YAAT KLATEN KELAS IX
Elliza Efina R. P. dan Winarti, Pengembangan Alat Peraga,... PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SISTEM TATA SURYA BAGI SISWA TUNANETRA DI SLB-A YAAT KLATEN KELAS IX Elliza Efina Rahmawati Putri 1 dan Winarti 2 1
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA
PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA Oleh: Hendra Lesmana, Ratu Ilma Indra Putri, Somakim Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : T.KHAIRULLIA A420110136 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciJURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS
JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 1, No 1 (2014) 48-53 P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan
39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA Oktarinah 1), Ketang Wiyono 2), Zulherman 2) 1 Alumni Pendidikan FisikaUniversitas Sriwijaya 2 Dosen
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. Abdurrahman 1) Gardjito 2) Retni S. Budiarti 2) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL
PENGEMBANGAN MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates Nomor 9 dan SMA Negeri 1 Teras yang beralamat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Karakter pada Ranah Keterampilan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan M. Ridha S. Damanik dan Deny Setiawan* Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN. Sugiono ( 2009 ) penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan
BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1. Jenis Pengembangan Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Menurut Sugiono ( 2009 ) penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 3 (8) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LKS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PENJASORKES BAGI
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Volume 2 Nomor 2 Oktober 2017 hal 111-116 Pengembangan Modul Pengecoran (Afiata Donny Nuryanto, Tiwan) 111 e-issn: 2548-7590 https://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/issue/view/1445
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Luhur Agus Utomo, Muslimin, Darsikin Email: luhur.utomo93@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D) yang dikembangkan oleh Borg&Gall. Menurut Borg&Gall (1983: 772) educational research and development
Lebih terperinciJURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS
JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 1, No 1 (2014) 42-47 P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SMP KELAS VII SUB-TEMA KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM
PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SMP KELAS VII SUB-TEMA KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM JURNAL Disusun oleh: Karina Rahmawati 11416241041 JURUSAN
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG
Nengsih, Septia, & Febriana p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG DEVELOPING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu
Lebih terperinciEdu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.
Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo STUDI KELAYAKAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KONDISI FISIK
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Pada Mata Kuliah Geometri Analitik Ruang
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Pada Mata Kuliah Geometri Analitik Ruang Nina Agustyaningrum 1, Yesi Gusmania 2 Program
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pengembangan Modul Elektronik... (Aditama C. Dewi) 1 PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ELECTRONIC MODULE DEVELOPMENT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN (Ratri Panggih Pangastuti )23 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DEVELOPMENT OFACID BASES CHEMISTRY ENRICHMENT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang
digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Penyusunan dan Pengembangan Modul 1. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and Development) yaitu penelitian untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting
Lebih terperinciPengertian Penelitian Pengembangan Research and Development (R&D)
Pengertian Penelitian Pengembangan Research and Development (R&D) Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) saat ini merupakan salah jenis penelitian yang banyak dikembangkan. Penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGEMBANGAN
Lebih terperinciIII.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian
50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD Mukti Sintawati PGSD FKIP, Universitas Ahmad Dahlan Email: mukti.sintawati@pgsd.uad.ac.id Abstract
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat
Lebih terperinciARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MAGELANG ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6
Pengembangan Media Pembelajaran... (Rahma Widiana Sari) 2.679 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6 THE DEVELOPMENT OF KERTU PINTER BASA JAWA LEARNING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran
Lebih terperinciANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 ISBN : 978-979-98010-3-6 ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Winny Liliawati dan Mimin Iryanti Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan
BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian ini mengacu pada model Research and Development (R & D) dari Borg
Lebih terperinciPENGEMBANGAN WEBSITE BAHAN AJAR TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
PENGEMBANGAN WEBSITE BAHAN AJAR TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK Dina Octaria, Zulkardi, dan Somakim PGRI Palembang dan FKIP Universitas Sriwijaya Palembang email: dinaoktaria@gmail.com
Lebih terperinciOleh Ahmad Ali, Ruslan, dan Oslan Jumadi Program Pascasarjana UNM, Universitas Negeri Makassar
PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR Oleh Ahmad Ali, Ruslan, dan Oslan Jumadi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN
Vol. 9 No.1 Desember 2016 Halaman 24-28 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2016.v9i1.2039 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM
Lebih terperinciTESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD. Oleh: DIANA NATALIA
TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD Oleh: DIANA NATALIA 1420104022 MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang
53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT MEDIA AUDIO PETA TIMBUL (PERADIOTIM) MATERI BENTUK MUKA BUMI BAGI SISWA TUNANETRA DI MTsLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA
PENGEMBANGAN PERANGKAT MEDIA AUDIO PETA TIMBUL (PERADIOTIM) MATERI BENTUK MUKA BUMI BAGI SISWA TUNANETRA DI MTsLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA JURNAL ARTIKEL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidian Universitas
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang telah ada di bidang
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang telah ada di bidang pendidikan. Ilmu pengetahuan dapat dianggap sebagai strategi mencari pengetahuan yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online
Lebih terperinciJURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS
JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 1, No 1 (2014) 33-41 P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina Sanjaya
Lebih terperinci