ANALISIS GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG PADA TOKOH KAZUE SATO DALAM NOVEL GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO
|
|
- Verawati Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG PADA TOKOH KAZUE SATO DALAM NOVEL GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO Rien Jalan palem hijau G4/4a Harapan Indah Bekasi, , Rien, Linda Unsriana S.S., M.Si ABSTRAK Novel-novel karya Natsuo Kirino sering kali bertemakan tentang pembunuhan atau penyakit-penyakit kejiwaan yang dialami tokohnya. Pada novel Grotesque, hampir setiap tokoh memiliki gangguan pada kepribadiannya. Diantara semua tokoh, tokoh Kazue Sato yang cukup menonjol dalam hal kepribadian yang kompleks. Kazue mengalami gangguan kepribadian pada identitasnya sebagai masyarakat, siswa dan seorang anak. Teori gangguan kepribadian ambang menurut DSM IV-TR dalam Millon (2000, hal. 414) adalah suatu pola yang menetap dari ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri dan afek dan impulsivitas yang nyata dimulai pada masa dewasa awal. Dengan pendekatan deskriptif analisis, penulis mencoba menganalisis perilaku dan perkataan Kazue yang dihubungkan dengan kriteria gangguan kepribadian ambang, serta mendeskripsikan ciri dan bukti dari analisis tersebut. Dengan metode penelitian ini, penulis menemukan bahwa adanya kesamaan sikap dan perkataan yang ditunjukkan Kazue dengan lima butir kriteria gangguan kepribadian ambang. Kata Kunci: Grotesque, Kazue Sato, Gangguan kepribadian ambang ABSTRACT Novels by Natsuo Kirino often using the murder or mental illness theme on the characters. In the novel Grotesque, almost every character has an personality disorder. Among all the characters, Kazue Sato are quite prominent in the case of a complex personality. Kazue has personality disorder on her identity as a society member, students and a child. The theory of personality disorders according to DSM-IV TR in Millon (2000, p. 414) is a persistent pattern of instability of interpersonal relationships, self-image, and affects, and impulsivity real beginning in early adulthood. With the descriptive analysis approaching method, the author tries to analyze the behavior and words of Kazue, connected to personality disorders criterias, and describe characteristics and evidence from the analysis. With this research method, the author found there are the similarity in attitude and words shown by Kazue with the five-point criteria of borderline personality disorder. Keywords: Grotesque, Kazue Sato, Borderline personality disorder 1
2 PENDAHULUAN Psikologi sastra menjadi tema yang menarik untuk diulas karena perkembangan karya sastra Jepang yang cukup pesat saat ini. Banyak karya-karya novelis Jepang yang sudah diakui oleh dunia internasional. Seperti Natsume Soseki, Akutagawa Ryunosuke dan sebagainya. Saat ini salah satu novelis terkenal Jepang yang cukup terkenal adalah Natsuo Kirino. Novel-novelnya yang bertemakan pembunuhan, seksualitas, dan gangguan kepribadian pada tokoh-tokohnya membuat karyanya diminati banyak pembaca di seluruh dunia. Kerumitan karakter dalam setiap tokohnya membuat karyanya semakin menarik untuk dibaca dan diteliti. Karena inti dari sebuah novel adalah psikologi (Mandah, 1992, hal. 42), maka sudah seharusnya yang menjadi ciri khas dan daya tarik sebuah novel adalah keunikan yang terdapat pada sisi psikologis tokohnya. Inilah sebabnya penulis tertarik untuk meneliti dan memverifikasi gangguan kepribadian yang dialami oleh salah satu tokoh dalam novel karya Natsuo Kirino yang berjudul Grotesque. Pada penelitian ini, penulis akan meneliti lima kriteria gangguan kepribadian ambang yang terdapat pada tokoh Kazue Sato. Pada penelitian sebelumnya, ada beberapa karya ilmiah yang telah mengulas seputar gangguan kepribadian yang terdapat dalam diri tokoh, yang mengambil korpus data berupa komik ataupun dorama (film drama). Seperti contohnya Analisis gangguan kepribadian pada tokoh Kimura Julia dalam drama TV Seito Shokun karya Mareki Harehiro. Dalam penelitian ini, penulisnya membahas gangguan kepribadian yang dialami tokoh Kimura Julia. Dengan menggunakan beberapa teori dari gangguan kepribadian, penulisnya mengaitkan tingkah laku dan perkataan Kimura Julia dengan beberapa ciri gangguan kepribadian, diantaranya adalah schizoid, paranoid, schizotipal, antisocial, borderline, histrionic, narcistic, dependent, avoidant, dan obsesif-kompulsif. (Enri, 2009). Jika dibandingkan, penelitian ini membahas gangguan kepribadian secara bersamaan, dan tentu saja membuat ruang lingkup penelitiannya menjadi terlalu luas dan kurang fokus. Sehingga hasil penelitiannyapun menjadi kurang dalam. Teori-teori yang digunakan juga menjadi tidak mendalam. Selain penelitian gangguan kepribadian tadi, juga terdapat penelitian lain dengan tema serupa yaitu, analisis pengaruh konsep Shuudanshuugi pada gangguan kepribadian Schizoid tokoh Aoyama Keito dalam drama Cat Street. (Wicaksono, 2010). Pada penelitian ini, penulisnya mengaitkan antara gangguan kepribadian Schizoid yang terdapat pada tokoh dengan konsep shuudanshuugi Jepang. Tema seperti ini mencakup dua topik. Dengan menggunakan teori gangguan kepribadian Schizoid dengan konsep Shuudanshuugi membuat pembaca kurang memahami kesimpulan dan tujuan dari penelitian. Sedangkan penelitian analisis gangguan kepribadian ambang pada tokoh Kazue Sato dalam novel Grotesque karya Natsuo Kirino terbatas pada lima kriteria gangguan kepribadian ambang. Yang menurut APA sudah cukup membuktikan bahwa seseorang mengidap gangguan kepribadian ambang. Dengan satu tema yang fokus dan ruang lingkup yang jelas, penelitian ini membuat pembaca lebih memahami tujuan penelitian ini. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, dimana penulis menjabarkan teori yang bersangkutan dan mencari bukti dari keterkaitan masalah dengan korpus data. Dalam pencarian data, penulis menggunakan metode kepustakaan. Penulis menggunakan buku-buku teori psikologi abnormal yang terdapat di perpustakaan UNIKA ATMAJAYA serta perpustakaan Universitas Bina Nusantara. Dengan menggunakan metode analisis teks, penulis mengutip dan meneliti korpus data. Metode analisis teks dilakukan dengan cara menyesuaikan kutipan-kutipan perkataan dan sikap serta perilaku dari tokoh Kazue dengan lima kriteria gangguan kepribadian ambang, penulis memilih beberapa kutipan yang kemudian akan dianalisis bagian-bagian yang mencerminkan lima kriteria tersebut. Kemudian kutipan-kutipan tersebut dijabarkan dan di kaitkan dengan teori-teori utama dan pendukung. Hasil penelitian ini telah diuji oleh dosen-dosen penguji dari jurusan sastra Jepang Universitas Bina Nusantara. 2
3 HASIL DAN BAHASAN Penelitian ini menggunakan lima kriteria gangguan kepribadian ambang menurut DSM-IV TR yaitu, nomor 1, 3, 6, 7, 8. Kriteria Gangguan Kepribadian Ambang menurut DSM IV-TR dalam Oltmanns & Emery (1998, hal 279) No. KRITERIA GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG 1. Usaha yang dilakukan dengan ketakutan untuk mengindari penolakan yang nyata atau imajiner. 2. Gangguan identitas: ketidakstabilan citra diri atau pemahaman diri yang nyata dan terus-menerus 3. Afek yang tidak stabil yang ditandai mood yang reaktif (contoh: episode disforia yang sering, iritabel atau kecemasan yang berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari 2 hari) 4. Perasaan kosong yang kronis 5. Kemarahan yang tidak tepat, sering atau kesulitan dalam mengendalikan amarah (contoh: sering menunjukkan kemarahan, marah yang terus-menerus, sering berkelahi) Gambar 2.1 Borderline Personality Disorder DSM-IV Criteria (Sumber : APA,1994) Dengan mengaitkan lima kriteria tersebut, penulis menggunakan beberapa teori pendukung yang membuktikan hipotesis penelitian ini. Teori-teori yang digunakan bukan hanya yang berasal dari teori gangguan kepribadian ambang, melainkan juga teori remaja. Alasan pemakaian teori remaja dalam penelitian ini adalah karena gangguan kepribadian ambang dimulai pada saat masa-masa remaja. Untuk lebih memudahkan memahami hasil penelitian, di bawah ini tercantum tabel yang menjabarkan hasil penelitian. Kriteria Unsur Gangguan Kepribadian Ambang yang Muncul Pada Diri Tokoh Kazue Sato dalam Novel Grotesque Karya Natsuo Kirino 1. *Melakukan upaya penyesuaian diri agar dapat diterima lingkungan sosial ( Santrock, 1998, hal.351) *Kepanikan dan ketakutan menghadapi penolakan. Ketakutan merasakan kesendirian (Sarason, 1999, hal.285) *Upaya untuk menghindari aksi penolakan dari teman sebaya. Kebutuhan diterima teman sebaya (Santrock, 1998, hal. 351) 3
4 2. *Tidak memahami diri. Mengidap gangguan makan. (Sarason, 1999, hal 157). *Gangguan pada citra diri. Kebutuhan penegasan mengenai harga diri dari orang lain (Sarason, 1998, hal. 286) *Pengadopsian atau penyesuaian tingkah laku karena tekanan lingkungan (Santrock, 1998, hal. 354) 3. *Perubahan perasaan dari senang dalam sekejap menjadi sedih dan kecewa akibat masalah gambar diri (Santrock, 1998, hal 188) *Perubahan perasaan marah menjadi kecemasan lalu menjadi sedih (Borderline Personality Disorder) *Serangan episode disforia atau depresi (Nolen, 1998, hal 441) 4. *Perasaan kosong, kesedihan, kecemasan (Sarason, 1999, hal. 286) *Gangguan identitas tercermin dalam perasaan kosong dan kebosanan kronis (Hurt&Clarkin dalam Sarason, 1990, hal.288) *Perasaan kosong karena akibat memiliki nilai diri (Maslow dalam Minderop, 2010, hal.301) 5. *Mudah salah paham dan menyalah artikan situasi berakibat kemarahan tak terkendali (Nolen, 1998, hal. 441) *Ketidak mampuan mengendalikan amarah, diekspresikan melalui semburan kata-kata, sarkasme, kepahitan (Grohol, 2007) *Perubahan emosi berkaitan erat dengan harga diri (Santrock, 1998, hal. 188) SIMPULAN DAN SARAN Sepanjang hidupnya, Kazue menunjukkan pola sikap yang mencerminkan gangguan kepribadian ambang. 5 butir kriteria gangguan kepribadian ambang yang diteliti yaitu usaha untuk menghindari pengabaian orang lain, gangguan identitas, ketidak stabilan mood, kekosongan yang kronis, dan yang terakhir adalah ketidak mampuan mengendalikan kemarahan yang tidak tepat. (APA, 1994). Perubahan sikap Kazue yang aneh mulai diamati saat di sekolah lanjutan. Ia menjadi anak yang sangat ambisius dalam segala hal. Ia melakukan upaya apa saja untuk membuat dirinya berada di posisi teratas dalam segala bidang. Kazue memiliki ketidak mampuan dalam membangun relasi dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini pun membuat Kazue di jauhi oleh semua orang. Hingga ia beranjak dewasa dan memiliki pekerjaan. Kejanggalan dalam kepribadiannya terus berlanjut dan semakin jelas terlihat. Kazue memiliki dua pekerjaan sekaligus. Pada siang hari ia bekerja sebagai wanita karir di perusahaan arsitektur dan mesin yang terkenal dan berkelas, dan dimalam hari, ia mencari uang dengan bekerja sebagai pekerja seks komersial. Hal ini dilakukannya karena ia tidak merasa puas dengan pekerjaannya sebagai karyawan perusahaan ternama. Di perusahaan itu, Kazue sudah berupaya untuk meraih prestasi dalam pekerjaannya, tetapi tetap saja ia tidak menerima penghargaan dari rekan kerjanya. Ketidakpuasan itu membawa Kazue menggeluti dunia malam. Ia berpendapat bahwa karyawan-karyawan perusahaan level atas itu tidak akan mampu melakukan apa yang ia lakukan sebagai pekerja seks komersial. Kazue merasa pada pekerjaan malamnya ia diterima dan dihargai. Selain itu saat ia berjumpa dengan pelanggannya ia selalu menunjukkan kartu namanya sebagai karyawan perusahaan kelas atas, dengan harapan para pelanggannya menghargainya sebagai wanita yang hebat. Hingga akhir hidupnya, ia menemukan bahwa ia semakin merosot dan semakin menuju kegagalan dalam setiap hal yang ia kerjakan. Bagi Kazue, kegagalan berarti kehilangan segalanya. Karena itulah, ia membiarkan dirinya dibunuh oleh pelanggan terakhir yang ia cintai. Gangguan identitas yang dialami Kazue disebabkan oleh nilai-nilai dan tuntutan yang diberikan ayahnya kepadanya. Ayahnya ingin Kazue menjadi sukses sepertinya tanpa pernah memperhatikan perasaan Kazue. Sejak Kazue kehilangan ayahnya, ia kehilangan identitas dan harga dirinya. 4
5 Penulis menyarankan bagi para pembaca yang ingin meneliti masalah gangguan kepribadian ambang pada sebuah novel Jepang yang memiliki kerumitan karakter pada tokoh-tokohnya, akan lebih menarik jika dikaitkan dengan komplikasi gangguan kepribadian ambang dengan gangguan kepribadian lainnya seperti histrionik, antisosial, depresi atau gangguan makan. Karena gangguan kepribadian ambang memiliki banyak kemiripan ciri dengan gangguan kepribadian lain, dan juga banyak ahli-ahli yang meneliti kaitan di antaranya. 5
6 REFERENSI Allen,David M.(2003).Psychotherapy with borderline patients.usa:lawrence Erlbaum Associates Publishers America Psychiatric Assosiation.(1994).DSM-IV-TR Criteria for borderline personality disorder. Dalam Thomas F.Oltmanns, Robert E. Emery. (1998). Abnormal Psychology. (pp.279). USA: Pearson Education, Inc Barlow,David H & Burand,V Mark.(2002).Abnormal psychology third editition. USA:Wadsworth Group Baumeister, Roy F.(2004).Self-concept, self-esteem, and identity. Diunduh 7 Juli 2012 dari Endraswara,Suwardi.(2008).Metode penelitian psikologi sastra.yogyakarta:fbs Universitas Negeri Yogyakarta Enri. (2009). Analisis gangguan kepribadian pada tokoh Kimura Julia dalam drama TV seito shokun karya mareki harehiro. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Bina Nusantara Grohol, John.M.(2007).Characteristics of borderline personality disorder. Psych Central. Diunduh 13 Juni 2012, Gunarsa,Singgih D & Gunarsa, Y Singgih D. (2010). Psikologi remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia Herman,Waluyo J.(2002).Pengkajian sastra rekaan.salatiga:widya Sari Press Ishihara,Chiaki.(1991).Yomutameno riron.japan: Kabuyoori Shobou Jahn,Manfred.(2005).Narratology: A guide to the theory of narrative.english Department, University od Cologne. Kaname,Sugino.(2011).Kyookairei ni okeru (dooitsusei no fukakujitsusei). Kyooiku Gaku Kenkyuu Kahen,No. 39, diakses 31 Mei 2012 dari Kartikawangi,Dorien.(2009).Self-concept, self-awareness, self-esteem, dan pengembangannya. Jakarta: Unika Atma Jaya Kirino,Natsuo.(2003).Grotesque. Japan: Bungei Sunju LTD Kirino, Natsuo. (2010).Grotesque. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Larsen,R.J.(2005). Personality disorder.uk:world Psychology Of Science Press Mandah,Darsimah., Hutabarat, Jonnie R.,Mandah,Ermah.,Abdurachman,Adi S.,Ratnaningsih,Sri.(1992).Pengantar kesusastraan Jepang.Jakarta:PT Grasindo Millon,Theodore., Davis,Roger., Millon,Carrie., Escovar,Luis., Meagher,Sarah.(2000).Personality disorder in modern life.canada:john Wiley & Sons, Inc. Minderop,Albertine.(2010).Psikologi sastra.jakarta:yayasan Pustaka Obor Indonesia. Myers,David G.(2007).Psychology.USA:Worth Publishers 6
7 Neale,John M & Davison,Gerald C & Haaga,A.F.(1996).Exploring abnormal psychology.canada:john Wiley & Jons.Inc Nilam,Dewi Anggraeni. (2011). Hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia di panti wreda di Jakarta (studi kuantitatif pada dua panti wreda). Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Bina Nusantara Nolen,Susan & Hoeksema.(1998).Abnormal psychology.newyork:the Mc Graw-Hill Companies,Inc Nugriyantoro,Burhan.(2002).Teori pengkajian fiksi.yogyakarta:gadjah Mada University Press Oltmanns, Thomas F & Emery, Robert E. (1998). Abnormal psychology. USA: Pearson Education, Inc Purba, Antilan. (2010). Esensi Ilmu Sastra. Pengantar ilmu sastra, 9. Diunduh dari 13 April 2012 dari books.google.co.id Santrock, John W.(1998).Adolescence.New York:The McGraw Hill Companies, inc Santrock, John W.(1998).Children..New York:The McGraw Hill Companies, inc Sarason,Irwin G & Sarason, Barbara R.(1999).Abnormal Psychology. New Jersey:Pearson Education, Inc Sari,L.P. (2008). Skrips analisis konsep utopia dalam novel Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Bina Nusantara Surajaya, I Ketut, Prof. Dr. M.A. (2001). Pengantar sejarah Jepang I. Jakarta: Nihon Kyooiku Gakkai Profile. diakses 5 Mei 2012 dari Kyookaisei paasonariti shoogai-borderline personality disorder. Diunduh 8 Juni 2012 dari Wibawarta,Bambang.(2004).Akutagawa Ryunosuke, terjemahan dan pembahasan Rashomon.Jakarta:Kalang 7
8 RIWAYAT PENULIS Rien lahir di kota Jakarta pada 20 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sastra Jepang pada tahun
Bab 5. Ringkasan. Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa
Bab 5 Ringkasan Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa tokoh Kazue Sato mengalami gejala gangguan kepribadian ambang, karena ditemukan 5 kriteria gangguan kepribadian
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang seperti yang banyak kita ketahui merupakan suatu negara maju dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Jepang seperti yang banyak kita ketahui merupakan suatu negara maju dan modern hampir di segala bidang. Kemajuan di segala bidang ini tidak terkecuali media hiburan.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Salah satu hal yang paling menjadi daya tarik bagi pembaca untuk membaca
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Salah satu hal yang paling menjadi daya tarik bagi pembaca untuk membaca sebuah novel adalah tokoh atau karakter-karakter yang berperan di dalamnya. Tokoh-tokoh
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN KEPRIBADIAN PADA TOKOH KIMURA JULIA DALAM DRAMA TV SEITO SHOKUN KARYA MAREKI HAREHIRO. Skripsi. Oleh.
ANALISIS GANGGUAN KEPRIBADIAN PADA TOKOH KIMURA JULIA DALAM DRAMA TV SEITO SHOKUN KARYA MAREKI HAREHIRO Skripsi Oleh Enri (0800776596) Universitas Bina Nusantara Jakarta 2009 i ANALISIS GANGGUAN KEPRIBADIAN
Lebih terperinciOrang lain menganggap dia jauh, menyendiri, dan tidak bisa terikat dengan orang lain
Schizoid Orang dengan gangguan kepribadian Schizoid menghindari hubungan dengan orang lain dan tidak menunjukkan banyak emosi. Tidak seperti avoidants, schizoids benarbenar lebih suka menyendiri dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara maju, Jepang mengalami banyak fenomenafenomena yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena yang sedang menjamur di
Lebih terperinciP ER SO N A LITY. Kelompok 14 : Elsa Puspita Muslamiyah Hanas Muthmainnah Nia Permata Sari Putri Deas Hadilofyani Reza Lutf
P ER SO N A LITY D ISO R D ER Kelompok 14 : Elsa Puspita Muslamiyah Hanas Muthmainnah Nia Permata Sari Putri Deas Hadilofyani Reza Lutf Personality Disorder = Gangguan Kepribadian gangguan pola pikir dan
Lebih terperinciBAB 5. Ringkasan. memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual
BAB 5 Ringkasan Pada bab ini yang juga merupakan bab terakhir dalam skripsi ini, penulis akan memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah menjadi makhluk sosial karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari jalinan relasi sosial, dimana manusia selalu membuat kontak sosial atau berhubungan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai
BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karya sastra merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai hiburan
Lebih terperinciPEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES
PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK INFORMATIKA OLEH
Lebih terperinciTrauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu
Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU
1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional Asia. Kehidupan dalam karya sastra dapat diperindah, diejek, atau digambarkan bertolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas instruksi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Istilah sastra secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas instruksi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2011:54). Analisis psikologi terhadap karya sastra, terutama fiksi dan drama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Psikologi sastra adalah interdisiplin antara psikologi dan sastra (Endraswara dalam Minderop, 2011:59). Psikologi sastra adalah karya sastra yang diyakini mencerminkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya imajinatif dari seorang yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Karya sastra banyak
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih kita kenal sebagai bunuh diri atau disebut juga jisatsu. Jisatsu merupakan suatu bentuk
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara maju dari segi ekonomi juga dalam bidang teknologi, pendidikan, dan informasi. Generasi muda diharapkan untuk dapat menjadi seorang yang berkualitas.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang seperti yang banyak kita ketahui adalah negara maju dan modern hampir di segala bidang. Kemajuan di segala bidang ini tidak terkecuali media hiburan. Media hiburan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara maju yang cukup berpengaruh di dunia saat ini. Jepang banyak menghasilkan teknologi canggih yang sekarang digunakan juga oleh negara-negara
Lebih terperinciRingkasan Novel Grotesque
Ringkasan Novel Grotesque Sekolah Q merupakan sekolah elit yang diperuntukkan bagi siswa-siswi yang pandai. Ketika seorang anak berhasil menjadi murid sekolah Q, orang tua anak tersebut akan merasa sangat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang memiliki beraneka ragam seni kebudayaan seperti matsuri, odori, film,
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang memiliki beraneka ragam seni kebudayaan seperti matsuri, odori, film, ongaku, haiku dan lain-lain. Film Jepang adalah film yang diproduksi untuk diputar di Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu
Lebih terperinciGangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU
Gangguan Kepribadian Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU Gangguan Kepribadian Definisi: Suatu gangguan mental yang dikarakteristikkan dengan corak-corak maladaptif dari penyesuaian dirinya terhadap
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Keberhasilan ekonomi sebagai akibat dari kemajuan teknologi menjadikan Jepang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Keberhasilan ekonomi sebagai akibat dari kemajuan teknologi menjadikan Jepang sebagai negara Asia yang penting. Begitu juga dengan kebudayaannya. Jepang merupakan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang pelatihan berpikir optimis untuk meningkatkan harga diri pada remaja di panti asuhan.
Lebih terperinciABNORMALITAS. By : IkaSari Dewi
ABNORMALITAS By : IkaSari Dewi DEFINISI Perilaku, pikiran & perasaan yg m bahayakan idv maupun org lain. Bentuk Bahayaspt : pengalaman yg tidak menyenangkan (cemas / depresi), tdk mampu berfungsi dlm suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran dari kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Sastra merupakan salah satu seni yang
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Ruka Kishimoto Dalam Serial Drama Jepang Last Friends. Adapun tujuan dan metode penelitian juga tercantum dalam pendahuluan.
Bab 5 Ringkasan 5.1 Ringkasan Isi Skripsi Mengenai Analisis Psikologi Transgender Pada Tokoh Ruka Kishimoto Dalam Serial Drama Jepang Last Friends. Dalam bab ini, penulis akan menjabarkan ringkasan dari
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan tersebut muncul sebagai bentuk keinginannya agar diterima oleh sosial dan masyarakat.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia (2008), kesusastraan adalah sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Drama sendiri berarti perbuatan, tindakan, menurut Yapi Tambayong (2012 : Hal 189),
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di zaman sekarang ini rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita dengan kata drama. Drama sendiri berarti perbuatan, tindakan, menurut Yapi Tambayong (2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang rentang kehidupannya individu mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus dijalani untuk tiap masanya. Tugas perkembangan tersebut terbentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam pendidikan. Perguruan Tinggi diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kasih sayang dari orangtua yang disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena
BAB V PENUTUP Broken home adalah kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orangtua yang disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena perceraian, kesibukan orangtua atau tidak
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asa Nonami merupakan seorang novelis terkenal di Jepang, ia lahir pada 19 Agustus 1960 di Tokyo. Asa Nonami adalah penulis cerita fiksi kejahatan dan cerita horor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling terkait, berkesinambungan, dan berlangsung secara bertahap. Tingkat perkembangan individu memicu adanya berbagai
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang pada umumnya ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial, tetapi
Lebih terperinciOleh: ADE F SYAIRAH B Pembimbing : dr. Asmarahadi, SpKJ
GANGGUAN KPERIBADIAN (PERSONALITY DISORDER) Oleh: ADE F.1102007002 SYAIRAH B. 1102008249 Pembimbing : dr. Asmarahadi, SpKJ KEPRIBADIAN Totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ada begitu banyak kebudayaan dalam dunia tempat kita tinggal. Mulai dari budaya tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masyarakat, seorang remaja merupakan calon penerus bangsa, yang memiliki potensi besar dengan tingkat produktivitas yang tinggi dalam bidang yang mereka geluti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wellek and Warren (1963:22) mengatakan bahwa literature seems best
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di dalam kehidupan ada banyak realitas yang dialami oleh setiap manusia yang dapat mempengaruhi sifat dan sikap manusia itu sendiri. Setiap peristiwaperistiwa akan
Lebih terperinciPROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi kedisiplinan dalam tatanan hidup umat manusia sebagai makhluk sosial secara menyeluruh.
Lebih terperinciJOHN SKILLPA S DISSOCIATIVE DISORDERS IN PEACOCK THESIS BY DHIMAS IRFANTARA NIM
JOHN SKILLPA S DISSOCIATIVE DISORDERS IN PEACOCK THESIS BY DHIMAS IRFANTARA NIM 0811113087 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURE FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneliti menganggap bahwa penelitian tentang kecerdasan emosional pada mahasiswa yang bekerja sangat penting, karena siapa pun dapat mengalami emosi, tak terkecuali
Lebih terperinciPENDIDIKAN SEKSUALITAS PADA REMAJA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN SEKSUALITAS PADA REMAJA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN Diana Dewi Wahyuningsih Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dianadewi_81@yahoo.com Kata Kunci: Pendidikan Seksualitas, Aspek Psikologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON ANJANA DEMIRA Program Studi Psikologi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Image 1. Pengertian Body image adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.
7 BAB II LANDASAN TEORI E. Pengertian Psikologi Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan hidup seorang anak tidak selamanya berjalan dengan baik. Beberapa anak dihadapkan pada pilihan yang sulit bahwa anak harus berpisah dari keluarganya
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Object Relation Theories
Modul ke: Psikologi Kepribadian I Object Relation Theories Fakultas Psikologi Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Relasi Objek Teori Relasi Objek: 1. Pentingnya pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kekerasan pada anak telah menjadi perhatian dunia, begitu banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s Fund (UNICEF) (2012)
Lebih terperinciKONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney)
KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney) Disusun Oleh: NURUL INTAN MAULUDIYAH - 13010113130106 FAKULTAS ILMU BUDAYA,
Lebih terperinciOEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI
1 OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI Putu Linda Trisnayanti Putrawan Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena perilaku seks pranikah di kalangan remaja di Indonesia semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena perilaku seks pranikah di kalangan remaja di Indonesia semakin meningkat prevalensinya dari tahun ke tahun. Hasil survei yang dilakukan oleh Biro
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mental Emosional 2.1.1 Definisi Mental Emosional Mental adalah pikiran dan jiwa, sedangkan emosi adalah suatu ekspresi perasaan, atau dapat juga diartikan sebagai sebuah afek
Lebih terperinciPROFIL MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK STKIP CITRA BAKTI PERIODE 2016/2017
PROFIL MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK STKIP CITRA BAKTI PERIODE 2016/2017 Ferdinandus Bate Dopo 1 1 Pendidikan Musik, STKIP Citra Bakti ferdinbate@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harga diri adalah penilaian seseorang mengenai gambaran dirinya sendiri yang berkaitan dengan aspek fisik, psikologis, sosial dan perilakunya secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan saran. bahwa tokoh yang bernama Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu
Bab 4 Simpulan dan saran 4.1 Simpulan Melalui analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh yang bernama Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu Murakami mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang manusia dalam menjalani kehidupannya sejak kecil, remaja, dewasa hingga lanjut usia memiliki kecenderungan yang relatif serupa dalam menghadapi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA Lisa Novrianti, Aruna Laila, Ricci Gemarni Tatalia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak remaja sebenarnya tidak mempunyai masa yang jelas. Remaja. tergolong kanak-kanak, mereka masih harus menemukan tempat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak remaja sebenarnya tidak mempunyai masa yang jelas. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Remaja belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Soji Shimada adalah novelis besar Jepang yang telah banyak menghasilkan karya sastra bermutu tinggi dan dihargai oleh masyarakat penikmat sastra dunia. Soji Shimada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh Spencer (1993) bahwa self. dalam hidup manusia membutuhkan kepercayaan diri, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Banyak ahli mengakui bahwa kepercayaan diri merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya berdasarkan cara berpakaian, cara berjalan, cara duduk, cara bicara, dan tampilan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik. Pada masa ini remaja tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikis, perubahan terhadap pola perilaku dan juga
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan satu dari sekian negara yang tergolong cepat melakukan pembangunan dalam bidang ekonomi, pendidikan dan teknologi di dunia, semenjak dari masa isolasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra adalah sebuah karya imajiner yang bermedia bahasa dan memiliki nilai estetis. Karya sastra juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan
Lebih terperinciANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI
ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI I Gede Iwan Astadi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology literature
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang sastra dan budaya. Selain itu, Jepang juga melahirkan banyak penulis berbakat. Salah satunya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Novel Cinta Brontosaurus karya Raditya Dika belum pernah dijadikan objek penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, penulis memberikan
Lebih terperinciTRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: 13 Yoanita Fakultas PSIKOLOGI TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG Eliseba, M.Psi Program Studi Psikologi HANS EYSENCK Dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO masa remaja merupakan masa peralihan dari masa. anak-anak ke masa dewasa. Masa remaja adalah masa perkembangan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa remaja adalah masa perkembangan yang paling penting, karena pada masa ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya sudah ada penelitian mengenai teori motivasi tindakan Abraham Maslow, yaitu penelitian yang ditulis oleh Setyawan Budi Jatmiko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends
Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan pada bab analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hidup manusia dialami dalam berbagai tahapan, yang dimulai dari masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dalam setiap tahapan perkembangan terdapat
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Gita Handayani Ermanza, F.PSI UI, 20081
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja mengalami masa puber yang dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup masa akhir kanak-kanak dan masa awal remaja. Masa puber ditandai dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang ada akhir-akhir ini yang sangat memprihatinkan adalah bahwa aksi-aksi kekerasan baik individual maupun masal sudah merupakan berita harian di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai karena ada pembaca yang memberikan nilai. Sebuah karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sangat erat hubungannya dengan pembaca, karena karya sastra ditujukan kepada kepentingan pembaca sebagai penikmat karya. Selain itu, pembaca juga yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN PERILAKU KENAKALAN REMAJA SISWA KELAS VII SMPN 2 PAGERWOJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN PERILAKU KENAKALAN REMAJA SISWA KELAS VII SMPN 2 PAGERWOJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan luar. Perubahan-perubahan tersebut menjadi tantangan besar bagi
BAB I PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi dari masa anakanak ke masa dewasa yang disertai dengan perubahan (Gunarsa, 2003). Remaja akan mengalami berbagai perubahan dalam
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup bermasyarakat atau dikenal dengan
1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup bermasyarakat atau dikenal dengan istilah zoon politicon. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak hanya mengandalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dimana seorang remaja mengalami perubahan baik secara fisik, psikis maupun sosialnya. Perubahan fisik remaja merupakan perubahan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescence)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescence) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Dalam perkembangan kepribadian seseorang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
BAB II KAJIAN TEORI A. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempat kerjanya. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
Lebih terperinciKESIAPAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR MENGHADAPI DUNIA KERJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN KOMPETENSI YANG DIMILIKI
KESIAPAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR MENGHADAPI DUNIA KERJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN KOMPETENSI YANG DIMILIKI Rachmawati, Wulan Murni Sulianti Universitas Wisnuwardhana rachma.widyantoro@gmail.com, wulanmurni@ymail.com
Lebih terperinci