PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA"

Transkripsi

1 PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATANKELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KAMPANYE PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a. bahwa ketentuan Pasal 6 huruf j Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 01 Tahun 2015 tentang P e n y e l e n g g a r a Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia menyatakan bahwa tugas Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia adalah membuat teknis tata cara pelaksanaan kampanye, pemungutan suara dan penghitungan suara; b. bahwa ketentuan Pasal 7 huruf a Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 01 Tahun 2015 tentang P e n y e l e n g g a r a Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia menyatakan bahwa wewenang Panitia Pemilihan Raya

2 Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia adalah menetapkan Peraturan Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia untuk mengatur hal-hal teknis yang belum diatur oleh undang-undang; c. bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan pasal 32 ayat (6), Pasal 33 ayat (3), Pasal 34 ayat (4), dan Pasal 39 ayat (4) Undang Undang No. 2 Tahun 2015 tentang Pemilihan Raya Pasangan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Anggota Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa, dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia, perlu menetapkan Peraturan Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa tentang Pedoman Teknis Kampanye Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia dan Tata Cara Penyelesaian Pelanggaran Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan peraturan panitia pemilihan raya ikatan keluarga mahasiswa universitas Indonesia tentang Pedoman teknis kampanye Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia dan tata cara penyelesaian pelanggaran Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; Mengingat : a. Pasal 30 Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; b. Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 01 Tahun 2015 tentang Penyelenggara Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia;

3 c. Undang Undang No. 2 Tahun 2015 tentang Pemilihan Raya Pasangan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Anggota Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa, dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG PEDOMAN TEKNIS KAMPANYE PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA; BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Raya IKM UI yang selanjutnya disebut Pemira adalah sarana suksesi lembaga kemahasiswaan untuk memilih Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI secara berpasangan, Anggota DPM UI dan MWA UI UM. 2. Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut Panitia adalah penyelenggara Pemira yang bersifat sementara dan mandiri. 3. Komite Pengawas yang selanjutnya disebut KP Pemira adalah komite yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira 4. Calon Peserta Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang untuk selanjutnya disebut Calon adalah setiap mahasiswa dengan status IKM aktif

4 yang mendaftarkan diri menjadi Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM UI secara berpasangan, anggota DPM UI atau MWA UI UM. 5. Peserta Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang untuk selanjutnya disebut Peserta Pemira adalah setiap Calon yang lolos dalam tahap pemeriksaan, penelitian dan sidang verifikasi. 6. Kampanye Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut Kampanye adalah setiap kegiatan dalam rangka meyakinkan para pemilih dengan memaparkan visi, misi, dan/atau program Peserta Pemira. 7. Tim Kampanye yang selanjutnya disebut Tim adalah tim pendukung yang diberi kewenangan oleh Calon atau Peserta Pemira dan disahkan oleh Panitia untuk melaksanakan Kampanye berdasarkan peraturan Panitia. 8. Manajer Kampanye yang selanjutnya disebut Manajer adalah anggota aktif IKM UI yang ditunjuk oleh Calon sebagai pemimpin Tim berdasarkan surat penunjukkan yang telah disediakan oleh Panitia. 9. Pelaksana Kampanye yang selanjutnya disebut Pelaksana adalah Peserta beserta Tim. 10. Petugas Kampanye yang selanjutnya disebut Petugas adalah Panitia yang menyelenggarakan urusan Pemira di bidang Kampanye. 11. Peserta Kampanye adalah anggota IKM UI yang mengikuti rangkaian Kampanye. 12. Masa Kampanye adalah waktu yang ditetapkan oleh Panitia untuk melakukan Kampanye. 13. Dana Kampanye adalah semua dana baik berupa uang, barang atau jasa yang digunakan untuk kegiatan Kampanye oleh Pelaksana Kampanye. 14. Rekening Khusus adalah rekening bank yang secara tersendiri digunakan untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan Dana Kampanye dalam bentuk uang. 15. Kampanye Khusus adalah kampanye yang dalam pelaksanaannnya diselenggarakan oleh Panitia.

5 16. Kampanye Langsung adalah kampanye yang dilakukan bertatap muka secara langsung tanpa perantara. Perantara dalam hal ini dapat berupa media cetak maupun media elektronik. 17. Eksplorasi adalah salah satu bentuk Kampanye Khusus yang ditentukan oleh Panitia dan dilaksanakan di fakultas. 18. Uji Publik adalah bentuk kampanye khusus yang disediakan oleh Panitia Pemira untuk Peserta Pemira calon anggota MWA UI UM. 19. Media Kampanye adalah alat atau sarana yang digunakan oleh Peserta Pemira dalam pelaksanaan Kampanye. 20. Media Cetak adalah media kampanye yang bersifat statis, mengutamakan pesan visual dan dipublikasikan dalam bentuk tercetak. 21. Media Elektronik adalah seluruh media kampanye yang menggunakan alat elektronik bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. 22. Wilayah Kampanye adalah seluruh wilayah yang ditentukan oleh Panitia sebagai wilayah yang diperbolehkan untuk Kampanye. 23. Wilayah Netral adalah seluruh wilayah yang ditentukan oleh Panitia sebagai wilayah yang tidak diperbolehkan untuk Kampanye. 24. Masa Tenang adalah waktu yang ditentukan oleh Panitia sebagai waktu yang dilarang untuk Kampanye. 25. Larangan Kampanye adalah setiap tindakan yang oleh Panitia dilarang dalam Kampanye. 26. Pelanggaran Kampanye Pemira IKM UI yang selanjutnya disebut Pelanggaran adalah pelanggaran terhadap tentang Kampanye yang telah diatur dan Undang Undang No. 02 Tahun 2015 tentang Pemilihan Raya Pasangan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Anggota Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa, dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia dan terhadap ketentuan lain yang diatur dalam peraturan dan/atau keputusan Panitia. 27. Sidang Pelanggaran Kampanye yang selanjutnya disebut Sidang adalah pertemuan antara Panitia dan Peserta Pemira untuk

6 memproses setiap laporan yang diterima Panitia dari KP Pemira, sebelum menetapkan sanksi terhadap Peserta Pemira dan/atau Tim yang terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan Pelanggaran. 28. Peserta Sidang Pelanggaran Kampanye yang selanjutnya disebut Peserta Sidang adalah Peserta Pemira atau Manajer yang menghadiri Sidang Pelanggaran. 29. Poin Pelanggaran Kampanye yang selanjutnya disebut poin pelanggaran merupakan bentuk sanksi dari pelanggaran yang dilakukan oleh Pelaksana Kampanye yang akan dipublikasikan oleh panitia sebagai bentuk keterbukaan proses kampanye Pemira. 30. Hari adalah waktu selama hari kerja berlangsung. BAB II PENYELENGGARAAN KAMPANYE Bagian Pertama Wilayah Penyelenggaraan Kampanye Pasal 2 (1) Penyelenggaraan Kampanye dilakukan di dalam kampus Universitas Indonesia. (2) Kampus Universitas Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kampus Universitas Indonesia yang berlokasi di Depok dan Salemba. (3) Wilayah Netral meliputi: a. Wilayah yang berada di luar dan/atau melewati pagar pembatas area Universitas Indonesia; b. Tempat Ibadah dan halamannya; c.perpustakaan beserta media informasi dari tempat tersebut; d. Ruang Kelas; e. Laboratorium;

7 f. Ruang Sekretariat lembaga formal kemahasiswaan universitas dan fakultas; g. Bis kampus atau bis kuning; h. Pagar kampus; i. Gedung Rektorat Universitas Indonesia; dan j. Pusat Kesehatan Mahasiswa dan tempat layanan kesehatan lainnya. Bagian Kedua Waktu Penyelenggaraan Kampanye Pasal 3 Masa Kampanye dimulai pada tanggal 5 November 2015 dan berakhir pada tanggal 27 November BAB III PENDANAAN KAMPANYE Pasal 4 (1) Dana Kampanye menjadi tanggung jawab para Peserta Pemira. (2) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari: a. Peserta Pemira; b. Sumbangan yang sah menurut UU dasar IKM UI; dan c. Sumbangan perseorangan. (3) Dana Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang dan/atau jasa. (4) Dana Kampanye Pemira berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditempatkan pada rekening khusus dana kampanye. (5) Rekening khusus sebagaimana dalam ayat (4) merupakan atas nama Peserta Pemira, Manajer atau anggota Tim. (6) Dana Kampanye berupa sumbangan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud ayat (3) dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.

8 (7) Dana Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dicatat dalam pembukuan dana kampanye dengan standarisasi akuntansi yang ditentukan oleh KP Pemira. (8) Dana kampanye yang bersumber dari sumbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b dan c dilarang melebihi Rp ,00 (satu juta rupiah) untuk setiap donatur. (9) Total dana kampanye berupa uang, barang, dan/atau jasa sebagaimana dalam ayat (3) sebesar-besarnya Rp ,00 (tiga puluh juta rupiah). (10) Pembukuan dana kampanye sebagaimana dalam ayat (7) dipublikasikan kepada Anggota IKM UI melalui media digital dan/atau massa oleh Tim Kampanye secara berkala setidak-tidaknya tiap 2 (dua) minggu sekali. Pasal 5 (1) Rekening khusus sebagaimana dalam pasal 4 ayat (4) dilaporkan kepada Panitia dan KP Pemira sebelum Masa Kampanye dalam surat pernyataan yang ditanda-tangani oleh Peserta Pemira. (2) Peserta Pemira atau Manajer wajib menyerahkan catatan setiap pemasukan dan/atau pengeluaran dana kampanye. Pelaporan dana dilakukan pada tanggal 14 dan 28 November 2015 paling lambat pukul WIB. (3) Catatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus disertai bukti transaksi yang sah. (4) Pembukuan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye diserahkan kepada Panitia dan KP Pemira paling lambat 5 Desember 2015 pukul WIB. Pasal 6 Para peserta Pemira dilarang menerima sumbangan yang berasal dari: a. Partai Politik dan anggotanya serta organisasi onderbouw nya; b. Penyumbang yang tidak benar atau tidak jelas identitasnya; c. Perusahan rokok, minuman keras dan alat kontrasepsi;

9 d. Pemerintah RI; e. Organ Universitas Indonesia beserta strukturnya; atau f. Lembaga kemahasiswaan tingkat universitas, fakultas, dan/atau jurusan. BAB IV KATEGORI KAMPANYE Pasal 7 Suatu kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan Kampanye, harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: a. Dilakukan oleh Peserta Pemira dan/atau Tim; b. Adanya unsur meyakinkan Peserta Kampanye dalam rangka memperoleh dukungan sebesar-besarnya dengan menawarkan visi, misi, program kerja, nomor, slogan, logo, dan/atau nama Peserta Pemira secara langsung maupun tidak langsung. BAB V BENTUK KAMPANYE Bagian Pertama Kampanye Mandiri Pasal 8 (1) Kampanye Mandiri adalah kegiatan kampanye bebas yang dilaksanakan oleh masing-masing Peserta Pemira dengan mendaftarkan kegiatan kampanyenya terlebih dahulu kepada panitia. (2) Kampanye Mandiri wajib didaftarkan kepada Panitia Pemira untuk disahkan paling lambat 12 jam sebelum dilaksanakan. (3) Waktu pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah mulai pukul W I B sampai dengan pukul WIB via ke verifikasipemiraikmui@gmail.com yang kemudian di konfirmasikan kepada Panitia melalui nomor (Asih). (4) Pendaftaran Kampanye Mandiri sekurang-kurangnya dengan mengisi

10 formulir pendaftaran kampanye mandiri dari panitia yang berisi: a. waktu dan tempat kegiatan; b. bentuk kegiatan; c. media kampanye dan/atau alat peraga kampanye yang digunakan. (5) Kampanye mandiri tetap harus mengikuti aturan yang ada dalam pemira. (6) Kampanye mandiri dapat dilaksanakan setelah mendapatkan izin dari Panitia Pemira. (7) Panitia Pemira wajib mendampingi Pelaksana Kampanye dalam melaksanakan kampanye mandiri. (8) KP Pemira hadir dalam kampanye mandiri untuk menjalankan fungsi pengawasan. Bagian Kedua Ketentuan Kampanye Khusus Pasal 9 (1) Kampanye Khusus dilaksanakan dalam bentuk : a. Eksplorasi; b. Uji Publik; dan (2) Waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan dan mata acara Kampanye Khusus ditentukan oleh Panitia. Pasal 10 (1) Selama Kampanye Khusus berlangsung, Tim dapat menyebarkan media kampanye dan/atau atribut Peserta Pemira kepada Peserta Kampanye. (2) Penyebaran media kampanye dan/atau atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tetap menjaga ketertiban dan kebersihan pelaksanaan Kampanye Khusus. (3) Adapun media kampanye dan/atau a tribut yang dimaksud pada ayat (1) sebelumnya harus diregistrasi kepada Panitia Pemira dan mendapat pengesahan dari Panita Pemira.

11 Pasal 11 (1) Peserta Pemira dapat tidak mengikuti rangkaian Kampanye Khusus apabila: a. Dalam keadaan sakit; b. Mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), ujian susulan, atau kuliah yang sama sekali tidak dapat ditinggalkan; atau c. Keadaan darurat keluarga inti. (2) Peserta memberitahukan perihal ketidakikutsertaan dalam rangkaian Kampanye kepada Panitia paling lambat 1x24 jam sebelum rangkaian kampanye dimulai. (3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai dengan: a. Surat keterangan dokter untuk kondisi sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) huruf a. b. Surat keterangan dari pengajar mata kuliah terkait yang ditandatangani oleh pengajar bersangkutan dan Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Peserta Pemira untuk kondisi sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) huruf b. (4) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikecualikan dalam kondisi luar biasa (force majeur). (5) Kondisi luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah kondisi dimana Peserta Pemira mengalami hal sebagai berikut: a. Meninggal dunia b. Kecelakaan lalu lintas c. Bencana Alam Pasal 12 Dalam hal Peserta Pemira tidak mengikuti Kampanye Khusus, maka Peserta Pemira tidak dapat diwakilkan. Bagian Ketiga Pelaksanaan Kampanye Khusus

12 Pasal 13 (1) Eksplorasi merupakan kegiatan Kampanye yang dilaksanakan pada setiap fakultas di Universitas Indonesia. (2) Peserta Pemira Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI mengikuti Eksplorasi pada setiap fakultas di Universitas Indonesia. (3) Peserta Pemira Anggota DPM UI mengikuti Eksplorasi hanya di fakultas asal peserta bersangkutan. (4) Peserta Pemira calon Anggota MWA UI UM mengikuti ekslporasi pada setiap fakultas di Universitas Indonesia hanya untuk memperkenalkan diri dan pemaparan visi, misi, dan program kerja. (4) Jadwal pelaksanaan dan rangkaian acara Eksplorasi untuk masingmasing Peserta Pemira akan disampaikan oleh Panitia kepada Peserta Pemira melalui rapat teknis dengan Peserta Pemira. Pasal 14 (1) Pelaksanaan Eksplorasi terdiri dari pemaparan visi, misi, dan program Peserta Pemira. (2) Setelah Peserta Pemira memaparkan visi, misi, dan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Panelis yang telah ditetapkan oleh Panitia mengajukan pertanyaan dan/atau tanggapan terhadap pemaparan Peserta Pemira. (3) Peserta Kampanye yang mengikuti Eksplorasi Peserta Pemira memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau tanggapan terhadap pemaparan Peserta Pemira dan/atau mengenai diri Peserta Pemira. Pasal 15 (1) Uji Publik diselenggarakan satu kali selama Masa Kampanye. (2) Uji Publik diikuti oleh Peserta Pemira calon anggota MWA UI UM. (3) Uji Publik dilaksanakan dengan menghadirkan panelis untuk mengajukan pertanyaan dan menanggapi visi, misi, dan program kerja Peserta Pemira. (4) Peserta Kampanye yang mengikuti Uji Publik Peserta Pemira memiliki

13 kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau tanggapan terhadap pemaparan Peserta Pemira dan/atau mengenai diri Peserta Pemira. Bagian Keempat Kampanye Tidak Langsung Pasal 16 (1) Kampanye Tidak Langsung menggunakan media cetak dan/atau media elektronik. (2) Media kampanye dilarang mengandung unsur penghinaan terhadap Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan, pornografi dan/atau pornoaksi. (3) media kampanye sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat berupa : a. tulisan; b. suara; c. gambar; d. tulisan dan gambar; e. suara dan gambar; atau f. video yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, dan/atau yang dapat diterima melalui perangkat pesan. (4) Peserta Pemira bertanggung jawab terhadap seluruh urusan baik perizinan, pemasangan maupun pencabutan kampanye media cetak di lingkungan fakultas dan universitas. (5) Bentuk Kampanye Media elektronik melalui: a. Website; b. Blog; c. Milis ; d. Radio; e.televisi;

14 f. Jejaring Sosial; g. Akun media sosial; dan/atau h. media elektronik lainnya yang belum diatur namun pantas digunakan untuk kampanye setelah diizinkan oleh panitia. Pasal 17 (1) Media Kampanye baik cetak maupun elektronik wajib didaftarkan kepada Panitia Pemira untuk disahkan paling lambat 12 jam sebelum dipublikasikan. (2) Pendaftaran Media Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dimulai sejak 1 hari sebelum Masa Kampanye. (3) Waktu pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah mulai pukul W I B sampai dengan pukul WIB via ke verifikasipemiraikmui@gmail.com yang kemudian di konfirmasikan kepada Panitia melalui nomor (Asih). (4) Bentuk pengesahan media kampanye oleh Panitia adalah berupa pemberian surat pengesahan yang akan dirilis pada setiap pukul WIB sampai dengan pukul WIB. (5) Bentuk pendaftaran Kampanye media elektronik berupa surat pemberitahuan resmi, yang meliputi : a. Alamat , alamat website, alamat blog, akun media sosial, dan/atau akun jejaring sosial; b. Materi yang disampaikan; c. Ditandatangani oleh Peserta dan/atau Manajer; d. Kontak penanggung jawab media kampanye elektronik dalam tim kampanye calon; e. Hari, tanggal, dan waktu pemasangan media kampanye elektronik. (6) Bentuk pendaftaran Media Cetak Kampanye adalah berupa mengisi formulir dari panitia yang berisi : a. Nama, Fakultas, Angkatan, NPM dan Nomor HP yang menyerahkan surat; b. Nama, Fakultas, Angkatan dan NPM Peserta Pemira IKM UI 2015; c. Jenis Media Cetak Kampanye; d. Jumlah Media Cetak; e. Konten yang disampaikan;

15 f. Hari, Tanggal dan Tempat pemasangan media cetak kampanye; g. Ditandatangani oleh Peserta dan/atau Manajer; h. design dari media cetak kampanye yang didaftarkan. BAB VI KEWAJIBAN, HAK, DAN LARANGAN Bagian Pertama Kewajiban, Hak, dan Larangan Petugas Kampanye Pasal 18 (1) Petugas berkewajiban: a. Menyusun dan menetapkan standar penyelenggaraan Kampanye; b. Menyelenggarakan Kampanye Khusus; c. Mensosialisasikan dan menginformasikan penyelenggaraan Kampanye Khusus kepada Pelaksana Pemira, KP Pemira, dan Peserta Kampanye; d. Mengenakan ID Card dan/atau jaket almamater selama bertugas; e. Menyediakan tanda pengenal Peserta Pemira dan Manajer Kampanye; f. Mengesahkan media Kampanye; g. Panitia menyampaikan daftar nama Tim kepada KP Pemira; h. Menerima dan memutuskan setiap Pelanggaran yang dilaporkan KP Pemira; i. Menyerahkan surat panggilan selambat-lambatnya satu Hari sebelum pelaksanaan Sidang Pelanggaran kepada Peserta dan KP Pemira; (2) Petugas berhak menetapkan waktu dan tempat Kampanye Khusus; (3) Petugas dilarang melakukan segala sesuatu yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemira. Bagian Kedua Kewajiban dan Hak Peserta Pemira

16 Pasal 19 (1) Peserta Pemira berkewajiban : a. Menaati semua peraturan dan keputusan Panitia. b. Mengikuti semua penyelenggaraan Kampanye Khusus kecuali dalam kondisi sebagimana diatur dalam Pasal 11. c. Membentuk Tim dan mendaftarkannya kepada Panitia pada waktu pendaftaran Peserta Pemira. d. Melaporkan pembukuan jumlah pemasukan dan pengeluaran dana yang digunakan selama masa Kampanye dalam bentuk tertulis selambat-lambatnya pada tanggal 5 Desember 2015 pukul WIB. e. Mengenakan tanda identitas yang ditentukan panitia saat melakukan Kampanye. f. Mengenakan pakaian formal dan Jaket Almamater Kuning saat Eksplorasi berlangsung. g. Pakaian formal sebagaimana dimaksud dalam poin f adalah dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Untuk Pria: (i) Baju kemeja, baik lengan pendek atau panjang dan tidak ketat; (ii) Celana panjang yang tidak berbahan dasar jeans; dan tidak ketat; (iii) Sepatu. 2. Untuk Wanita: (i) Baju lengan panjang dan tidak ketat; (ii) Rok di bawah lutut atau celana panjang yang tidak berbahan dasar jeans dan tidak ketat ; (iii) Sepatu. h. Hadir 30 menit sebelum Kampanye Khusus dimulai yang dibuktikan dengan mengisi daftar hadir yang disediakan oleh Panitia Pemira. (2) Peserta Pemira berhak: a. Melakukan Kampanye. b. Memperoleh informasi dari Petugas berkaitan dengan penyelengaraan

17 Kampanye. c. Mendapatkan surat panggil selambat-lambatnya satu hari sebelum Sidang Pelanggaran dilaksanakan. d. Menghadiri Sidang Pelanggaran. e. Mengajukan permohonan keberatan atas Penetapan Pelanggaran. Bagian Ketiga Kewajiban, Hak, dan Larangan Pelaksana Kampanye Pasal 20 (1) Dalam pelaksanaan Kampanye, Pelaksana Kampanye memiliki kewajiban sebagai berikut: a. Mematuhi semua peraturan dan keputusan Panitia. b. Menyusun materi Kampanye yang meliputi visi, misi, dan program kerja. c. Mendaftarkan dan menyerahkan contoh dari setiap media cetak yang digunakan dalam Kampanye kepada Panitia untuk pengesahan sebelum dipublikasikan, untuk media cetak berupa poster, spanduk, banner, dan baliho diserahkan dalam bentuk softcopy. d. Mendaftarkan dan menyerahkan softcopy contoh media kampanye elektronik yang berupa gambar digital, audio, video, dan/atau audio visual kepada Panitia untuk pengesahan sebelum dipublikasikan. e. Mendaftarkan segala bentuk akun online Kampanye kepada Panitia untuk pengesahan. (2) Dalam pelaksanaan Kampanye, Pelaksana Kampanye berhak untuk: a. Melakukan Kampanye b. Mendapatkan pengesahan media kampanye oleh Panitia sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. Membagikan Media Kampanye kepada Peserta Kampanye. (3) Dalam pelaksanaan Kampanye, Pelaksana dilarang mengikutsertakan:

18 a. Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa; b. Ketua dan Anggota Badan Audit Kemahasiswaan; c. Ketua dan Anggota Independen DPM UI; d. Ketua, Wakil Ketua, beserta Pengurus Harian BEM UI kecuali jika mengajukan cuti kampanye; e. Mahasiswa UI yang tidak memiliki hak pilih. Bagian Keempat Kewajiban, Hak, dan Larangan Tim Pasal 21 (1) Dalam pelaksanaan Kampanye, Tim berhak untuk: a. Mempersiapkan dan menyusun segala hal yang diperlukan, serta melaksanakan kegiatan Kampanye; b. Ketentuan huruf a tidak berlaku pada saat Kampanye Khusus. (2) Dalam pelaksanaan Kampanye, Tim dilarang: a. Menjawab pertanyaan yang seharusnya ditujukan kepada Peserta selama Kampanye Khusus; b. Memberi petunjuk dalam bentuk apapun kepada peserta untuk menjawab pertanyaan yang ditujukan pada Peserta Pemira selama Kampanye Khusus. Bagian Kelima Larangan Petugas, Pelaksana, dan Peserta Kampanye Pasal 22 Dalam setiap kegiatan Kampanye Petugas, Pelaksana, dan Peserta Kampanye dilarang : a. Mempersoalkan wadah bersama IKM UI, Pembukaan Undang- Undang Dasar IKM UI, dan bentuk IKM UI; b. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan IKM UI; c. Menghina agama, suku, rasa tau golongan, c a l o n d a n / a t a u

19 Peserta Pemira lainnya; d. Memfitnah Peserta Pemira dalam bentuk apapun; e. Menghasut dan mengadu domba perseorangan atau sekelompok mahasiswa; f. Mengganggu ketertiban umum; g. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok mahasiswa dan/atau peserta pemira; h. Menjanjikan atau memberikan uang kepada mahasiswa lainnya; i. Segala bentuk tindakan kriminal; j. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye peserta pemira kecuali sebagai tindakan yang dilakukan Petugas Kampanye atas pelanggaran peraturan perundang-undangan yang dilakukan Peserta Pemira; k. Berkampanye di tempat yang dilarang; dan l. Memasang bahan kampanye di luar wilayah kampanye yang ditetapkan oleh Panitia Pemira. BAB VII PELANGGARAN Bagian Pertama Pelanggaran Ringan Pasal 23 (1) Yang termasuk pelanggaran ringan adalah: a. Peserta Pemira tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 17 ayat (1). b. Peserta Pemira tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 19 ayat (1) huruf e, f, atau h; atau ketentuan dalam Pasal 19 ayat (1) huruf g tanpa alasan yang jelas. c. Pelaksana Kampanye tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 20 ayat (1) huruf c, d, atau e.

20 d. Pelaksana Kampanye melakukan kegiatan Kampanye di Wilayah Netral. e. Tim melanggar ketentuan dalam Pasal 21 ayat (2) f. Peserta atau Manajer tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 5 ayat (2) dan/atau (4). Bagian Kedua Pelanggaran Berat Pasal 24 Yang termasuk pelanggaran berat antara lain: a. Pelaksana Kampanye melakukan kampanye di luar Masa Kampanye. b. Peserta Pemira melanggar ketentuan Pasal 6 c. Pelaksana Pemira melanggar ketentuan Pasal 4, Pasal 20 ayat (1) huruf a dan/atau Pasal 22. Bagian Ketiga Pelanggaran Khusus Pasal 25 Yang termasuk pelanggaran khusus adalah: a. Peserta Pemira tidak melaksanakan Pasal 19 ayat (1) huruf b. b. Peserta Pemira dan Tim melanggar kode etik atau asas penyelenggaraan Pemira. c. Peserta Pemira dan Tim tidak melaksanakan sanksi sebagaimana dijatuhkan dalam Sidang Pelanggaran. BAB VIII LAPORAN PELANGGARAN Pasal 26

21 (1) KP Pemira menerima laporan dugaan Pelanggaran Pemira pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemira. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan oleh: a. Mahasiswa Universitas Indonesia yang mempunyai hak pilih; b. Peserta Pemira/Tim Kampanye; atau c. Panitia Pemira. (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada KP Pemira sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Peraturan KP Nomor 05 Tahun 2015 tentang tata cara pelaporan dugaan pelanggaran Pemillihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia. (4) Laporan Pelanggaran dan hasil penyidikan KP diteruskan kepada Panitia dalam bentuk rekomendasi. (5) Laporan dan/atau temuan tentang Pelanggaran yang akan diproses dalam Sidang Pelanggaran adalah laporan yang telah dicatat oleh KP Pemira, ditandatangani oleh Pelapor dan KP dan telah diterima oleh Panitia. (6) Panitia menindak laporan dan hasil temuan dari KP Pemira paling lambat 3 hari setelah laporan diterima oleh panitia. (7) Panitia dapat menyidik dan menindak Pelaksana Kampanye tanpa rekomendasi dari KP Pemira apabila mengetahui secara langsung adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Pelaksana Kampanye. BAB IX SANKSI Pasal 27 (1) Setiap jenis Pelanggaran akan dikenakan sanksi. (2) Bentuk sanksi yang diberikan kepada Pelaksana Kampanye adalah berupa poin pelanggaran yang disertai dengan denda dan/atau dalam bentuk lainnya untuk pelanggaran khusus. (3) Setiap poin pelanggaran yang diterima oleh Peserta, akan dipublikasikan oleh panitia.

22 (4) Pelaksana kampanye yang membuat kegaduhan sehingga mengganggu jalannya Kampanye Khusus akan dikenakan sanksi oleh Petugas atau Komite Pegawas berupa teguran dan poin pelanggaran sebanyak 10 poin serta denda sebesar Rp ,00 (dua ratus ribu rupiah) hingga dikeluarkan dari lokasi Kampanye. (5) Peserta Kampanye yang membuat kegaduhan sehingga mengganggu jalannya Kampanye Khusus akan dikenakan sanksi oleh Petugas atau Komite Pegawas berupa teguran hingga dikeluarkan dari lokasi Kampanye. (6) Sanksi setiap pelanggaran ringan berupa poin pelanggaran sebanyak 5 poin dan pembayaran denda sebanyak Rp ,00 (seratus ribu rupiah) yang dibayarkan kepada Panitia selambat-lambatnya 1x24 jam setelah Penetapan Pelanggaran. (7) Sanksi pelanggaran berat untuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 24 huruf a, Pelaksana dikenakan poin pelangaran sebanyak 10 poin dan harus membayar denda Rp ,00 (dua ratus ribu rupiah) per harinya dihitung sesuai dengan jumlah media kampanye yang disebar dan/atau kegiatan kampanye yang dilakukan. (8) Sanksi pelanggaran berat untuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 6, Peserta harus mengembalikan sumbangan dan/atau bantuan tersebut, d i k e n a k a n p o i n p e l a n g g a r a n s e b a n y a k 3 5 p o i n, d a n harus membayar denda s e b e s a r Rp ,00 (tujuh ratus ribu rupiah). (9) Sanksi pelanggaran berat untuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4, Peserta dikenakan poin sebanyak 40 poin dan harus membayar denda sebesar Rp ,00 (delapan ratus ribu rupiah). (10) Sanksi pelanggaran berat untuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 20 ayat (3), Peserta dikenakan poin sebanyak 30 poin dan harus membayar denda sebesar Rp ,00 (enam ratus ribu rupiah). (11) Sanksi Pelanggaran Khusus untuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 19 ayat (1) huruf b adalah dikenakan poin sebanyak 25 poin disertai denda sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah).

23 (12) Sanksi Pelanggaran Khusus untuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 25 huruf b adalah harus menyatakan permintaan maaf dan sanksi sosial yang akan diberikan oleh Panitia Pemira. (13) Jika denda yang dimaksud dalam ayat (6) tidak dibayarkan, maka Peserta Pemira akan diberikan surat peringatan secara terbuka dan denda tambahan dalam jumlah yang sama. (14) Pembayaran sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), ayat (7), ayat (8), (9), (10), dan (11) selambat-lambatnya diserahkan kepada Panitia Pemira 2x24 jam setelah Penetapan Pelanggaran. (15) Setiap akumulasi jumlah poin pelanggaran pelaksana kampanye mencapai 100 poin dan setiap kelipatannya, pelaksana kampanye tersebut dikenakan denda sebesar Rp ,00 (dua juta rupiah) yang dibayarkan selambat-lambatnya 3x24 jam setelah Penetapan Pelanggaran. (16) Apabila pelaksana kampanye tidak membayarkan denda seperti yang telah diatur pada ayat (15), maka Peserta Pemira yang bersangkutan akan diberikan surat peringatan secara terbuka dan denda tambahan dalam jumlah yang sama. (17) Sanksi Pelanggaran Khusus untuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 25 huruf c adalah dikeluarkannya keputusan berupa surat rekomendasi oleh Panitia Pemira kepada Forum Mahasiswa atau Kongres Mahasiswa -apabila telah terbentuk- untuk tidak melantik Peserta Pemira yang bersangkutan. (17) Sanksi untuk pelanggaran lain yang belum diatur oleh peraturan ini dapat diberikan oleh majelis dengan mempertimbangkan alat bukti yang ada. BAB X SIDANG PELANGGARAN Pasal 28 (1) Sidang Pelanggaran dipimpin oleh Majelis dan wajib dihadiri dan diawasi oleh KP Pemira. (2) Majelis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari minimal

24 satu orang dan maksimal tiga orang yang dipilih dari Panitia. (3) Majelis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditunjuk oleh Ketua Panitia. (4) Sidang Pelanggaran wajib dihadiri oleh Pelapor. (5) Sidang Pelanggaran tetap dilaksanakan dengan atau tanpa kehadiran Peserta Pemira atau Manajer terlapor. (6) Hasil Sidang Pelanggaran selanjutnya disebut Putusan Pelanggaran. (7) Putusan Pelanggaran yang dilakukan Peserta Pemira sebagaimana dimaksud ayat (6) berbentuk Surat Keputusan Panitia Pemira. (8) Sidang Pelanggaran bersifat tertutup untuk umum. Pasal 29 (1) Waktu dan tempat Sidang Pelanggaran diberitahukan kepada Peserta Pemira paling lambat 12 (dua belas jam) sebelum Sidang Pelanggaran dilakukan melalui surat panggilan Sidang Pelanggaran. (2) Surat panggilan Sidang Pelanggaran sebagaimana pada ayat (1) harus diketahui oleh KP Pemira. Pasal 30 (1) Peserta Pemira atau Manajer wajib hadir selambat-lambatnya 15 menit sebelum sidang pelanggaran dimulai dibuktikan dengan mengisi lembar kehadiran. (2) Peserta Pemira atau Manajer menghadiri Sidang Pelanggaran dengan pakaian formal. (3) Pakaian formal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Untuk Pria: (i) Baju kemeja, baik lengan pendek atau panjang dan tidak ketat; (ii) Celana panjang yang tidak berbahan dasar jeans; dan tidak ketat; (iii) Sepatu. 2. Untuk Wanita: (i) Baju lengan panjang dan tidak ketat;

25 (ii) Rok di bawah lutut atau celana panjang yang tidak berbahan dasar jeans dan tidak ketat ; (iii) Sepatu. Pasal 31 (1) Peserta Pemira atau Manajer yang tidak melaksanakan Pasal (30) dianggap tidak menghadiri Sidang Pelanggaran. (2) Peserta Pemira atau Manajer yang tidak menghadiri sidang tidak dapat didengar pendapatnnya, dan sidang tetap dilanjutkan dengan mempertimbangkan kasus posisi. Pasal 32 (1) Selama Sidang Pelanggaran berlangsung, Peserta Sidang memiliki hak sebagai berikut: a. Hak mendengar b. Hak mengeluarkan pendapat terhadap pernyataan Majelis mengenai diri Peserta Sidang yang bersangkutan setelah diizinkan oleh Majelis. (2) Selama sidang pelanggaran berlangsung, KP Pemira, Panitia, dan saksi memiliki hak mendengar dan hak mengeluarkan pendapat hanya jika diminta oleh majelis. Pasal 33 (1) Peserta Sidang Pelanggaran tidak diperkenankan melakukan hal sebagai berikut: a. Membuat kegaduhan selama sidang berlangsung; b. Merokok; c. Makan dan minum; d. Membawa peralatan yang tidak berhubungan dengan pelanggaran; e. Membawa senjata tajam dan/atau senjata api. (2) Apabila terdapat Peserta Sidang yang melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam ayat (1), Majelis berhak mengeluarkan

26 Peserta Sidang yang bersangkutan dari ruang Sidang Pelanggaran. (3) Peserta sidang yang dikeluarkan oleh Majelis maka dianggap tidak menghadiri Sidang Pelanggaran dan pendapatnya tidak bisa didengar. Pasal 34 (1) Apabila Peserta Sidang berkepentingan meninggalkan ruang sidang pelanggaran, Peserta Sidang harus mendapatkan izin dari Majelis. (2) Apabila Peserta Sidang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak mendapat izin dari Majelis, Peserta Sidang dilarang meninggalkan Sidang Pelanggaran. (3) Apabila Peserta Sidang meninggalkan Sidang Pelanggaran tanpa izin dari Majelis sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Peserta Sidang dianggap tidak mengikuti Sidang Pelanggaran. BAB XI PERMOHONAN KEBERATAN Pasal 35 (1) Peserta Pemira atau Tim dapat mengajukan 1 (satu) kali permohonan keberatan atas keputusan Sidang Pelanggaran diputuskan oleh Majelis. (2) Permohonan keberatan diajukan paling lambat 1 (satu) hari setelah surat keputusan Majelis diberitahukan kepada Peserta Pemira. (3) Permohonan keberatan ditulis dalam bentuk surat permohonan keberatan yang setidak-tidaknya mencakup: a. Identitas Pemohon; b. Kasus Posisi; c. Alasan-alasan permohonan; dan d. Tuntutan (Petitum) atas keberatan yang dimohonkan. (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) bersifat kumulatif. (5) Masing-masing poin pada ketentuan ayat (3) harus ditulis dan dijabarkan secara jelas dan lengkap. (6) Dalam hal yang mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud

27 pada ayat (1) adalah Manajer atau anggota Tim Peserta Pemira bersangkutan, permohonan tersebut harus disertai dengan surat kuasa khusus dari Peserta Pemira yang bersangkutan. (7) Tidak dipenuhinya ketentuan ayat (2), (3), (5) dan (6) pasal ini berakibat pada tidak diterimanya permohonan keberatan Pemohon. Pasal 36 (1) Paling lambat 3 (tiga) hari setelah Pemohon mengajukan permohonan keberatan kepada Panitia Pemira, Panitia Pemira akan membahas permohonan keberatan tersebut dalam suatu sidang yang disebut dengan Sidang Permohonan Keberatan. (2) Waktu dan tempat sidang tersebut diselenggarakan diberitahukan oleh Panitia kepada Pemohon melalui surat panggilan sidang. (3) Surat panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Pemohon paling lambat 12 (dua belas) jam sebelum sidang tersebut diselenggarakan. (4) Penyampaian surat panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dialamatkan kepada alamat Pemohon sesuai dengan identitas yang dituliskan di surat permohonan. Pasal 37 (1) Sidang permohonan keberatan dihadiri oleh Pemohon, KP Pemira, dan dapat dihadiri oleh Anggota Independen DPM UI. (2) Sidang permohonan keberatan dipimpin oleh Majelis yang ditentukan oleh Ketua Panitia Pemira melalui surat penunjukkan. (3) Majelis Sidang melalui Ketua Majelis membuka sidang dengan mengetukkan palu tiga kali. (4) Setelah sidang dibuka oleh Ketua Majelis, Ketua mempersilahkan kepada Para Pihak yang hadir untuk memperkenalkan dirinya masing-masing. (5) Setelah Para Pihak memperkenalkan dirinya, Ketua Majelis menjelaskan agenda sidang. (6) Agenda sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berupa informasi lebih lanjut tentang urutan sidang Para Pihak berdasarkan pada

28 daftar hadir yang telah dimulai. diisi oleh Para Pihak sebelum persidangan Pasal 38 (1) Ketua Majelis Sidang menyidangkan Pemohon satu persatu dan mempersilahkan maju dan duduk di tempat yang telah disediakan oleh Panitia. (2) Setelah Pemohon menempati tempat yang telah disediakan, Ketua Majelis mempersilahkan kepada Pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok permohonan dan tuntutan. (3) Setelah Pemohon menyampaikan pokok-pokok permohonan dan tuntutan, Majelis Sidang akan menyampaikan tanggapan terhadap permohonan Pemohon. (4) Setelah Majelis Sidang menyampaikan tanggapan terhadap permohonan Pemohon, Pemohon berhak untuk menanggapi kembali setelah dipersilahkan oleh Ketua Majelis Sidang. (5) DPM UI hadir dalam persidangan sebagai pihak terkait yang akan memberikan keterangan atau pendapat terhadap permohonan Pemohon yang terkait dengan penafsiran Undang-Undang tentang Pemira dan peraturan DPM lainnya yang berhubungan dengan Pemira. (6) Keterangan atau pendapat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh Majelis Sidang untuk mengambil keputusan. (7) KP Pemira selama persidangan berlangsung menjalankan tugas dan kewajibannya melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemira. Pasal 39 (1) Paling lambat 1 (satu) hari setelah sidang, Majelis sudah mengeluarkan keputusan atas hasil sidang permohonan keberatan. (2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat final dan mengikat.

29 BAB XII MASA TENANG Pasal 40 (1) Masa tenang berlangsung dari tanggal 28 November 2015 hingga hari pemungutan suara. (2) Proses kampanye dilarang dilaksanakan selama masa tenang berlangsung. (3) Peserta Kampanye atau Tim Kampanye sudah harus membersihkan atribut kampanye paling lambat 12 (dua belas) jam setelah masa kampanye berakhir. KETENTUAN PENUTUP Pasal 41 Peraturan Panitia ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Mengenai hal- hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur kemudian. Ditetapkan di Depok Pada tanggal 03 November 2015 Pukul : WIB KETUA PANITIA PEMIRA, Syaukat Rafifidhiya Zubaidi NPM

30 PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KAMPANYE PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Pasal 1 ayat (6) Visi adalah uraian yang berkenaan dengan substansi kualitas lembaga kemahasiswaan yang hendak diwujudkan; Misi adalah uraian yang berkenaan dengan kebijakan yang diajukan dalam rangka mencapai dan/atau mewujudkan visi; Program adalah

31 langkah-langkah dan/ atau strategi untuk melaksanakan kebijakan yang telah diajukan dalam misi. Pasal 6 Huruf a Partai politik adalah partai politik yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang RI tentang pemilihan umum. Organisasi onderbouw partai politik adalah organisasi yang memiliki afiliasi langsung dengan partai politik tertentu yang dibuktikan dengan AD/ART nya. Huruf d Pihak asing adalah negara asing, lembaga swasta asing termasuk perusahaan swasta yang ada di Indonesia dengan sebahagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing, lembaga swadaya masyarakat asing, dan/atau warga negara asing. Pasal 20 Ayat (1) huruf b Visi adalah uraian yang berkenaan dengan substansi kualitas lembaga kemahasiswaan yang hendak diwujudkan; Misi adalah uraian yang

32 Pasal 27 berkenaan dengan kebijakan yang diajukan dalam rangka mencapai dan/atau mewujudkan visi; Program adalah langkah- langkah dan/ atau strategi untuk melaksanakan kebijakan yang telah diajukan dalam misi Ayat (2) Poin pelanggaran adalah poin yang diberikan kepada peserta Pemira sebagai bentuk sanksi yang ditambahkan disertai denda yang dikenakan sesuai dengan peraturan Pemira. Poin peserta dimulai dari angka 0 (nol) dan akan terus ditambahkan apabila peserta dikenakan sanksi. Setiap akumulasi jumlah poin pelanggaran pelaksana kampanye mencapai 100 poin dan setiap kelipatannya, pelaksana kampanye tersebut dikenakan denda sebesar Rp ,00 (dua juta rupiah) yang dibayarkan selambat-lambatnya 3x24 jam setelah Penetapan Pelanggaran.

SURAT KEPUTUSAN No. 004/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/XI/2017. tentang

SURAT KEPUTUSAN No. 004/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/XI/2017. tentang SURAT KEPUTUSAN No. 004/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/XI/2017 tentang Tata Tertib Kampanye Peserta Pemilihan Umum Raya Lembaga Kemahasiswaan Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No. 006/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/X/2016

SURAT KEPUTUSAN No. 006/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/X/2016 SURAT KEPUTUSAN No. 006/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/X/2016 tentang Tata Tertib Kampanye Peserta Pemilihan Umum Raya Lembaga Kemahasiswaan Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENDAFTARAN CALON PESERTA

Lebih terperinci

NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015

TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015 PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN CALON PESERTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN RAYA PASANGAN KETUA UMUM DAN WAKIL KETUA UMUM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA, ANGGOTA MAJELIS WALI AMANAT UNSUR

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 21/TAP/DPM UI/IV/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 21/TAP/DPM UI/IV/2015 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 21/TAP/DPM UI/IV/2015 TENTANG MEKANISME LANJUTAN PEMILIHAN KETUA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: UNDANG-UNDANG PEMILIHAN WAKIL MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (UU PEMILWA KMFEB UB ) BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Keluarga Mahasiswa

Lebih terperinci

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,   KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Nomor: 16/TAP/BPM FF UI/X/2015 Tentang PEMILIHAN RAYA LEMBAGA KEMAHASISWAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA (KPUM) 2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA (KPUM) 2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA (KPUM) 2014 UNIVERSITAS GADJAH MADA Gelanggang Olahraga Pancasila UGM, Bulaksumur, Yogyakarta E-mail: kpumugm2014@gmail.com, Telepon: 081317761005 Peraturan Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/PANITIA PEMIRA IM FKM UI/X/2014

SURAT KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/PANITIA PEMIRA IM FKM UI/X/2014 SURAT KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/PANITIA PEMIRA IM FKM UI/X/2014 TENTANG TATA TERTIB VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IM FKM

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 12/TAP/DPM UI/III/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 12/TAP/DPM UI/III/2015 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 12/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG MEKANISME PEMILIHAN KETUA PANITIA PELAKSANA ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 16/TAP/DPM UI/IV/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 16/TAP/DPM UI/IV/2015 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 16/TAP/DPM UI/IV/2015 TENTANG MEKANISME LANJUTAN SELEKSI HAKIM KONSTITUSI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2013

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2013 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2013 TENTANG MEKANISME SELEKSI HAKIM MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013

ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013 ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 PENGERTIAN (1) Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang selanjutnya disebut KM-ITB

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH MAHASISWA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA MAHKAMAH MAHASISWA Menimbang Mengingat : a. bahwa salah satu kewenangan

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/DPM UI/I/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/DPM UI/I/2015 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/DPM UI/I/2015 TENTANG TATA TERTIB PERSIDANGAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERIODE 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PANITIA PEMILIHAN UMUM (PPU)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PANITIA PEMILIHAN UMUM (PPU) PERATURAN KAMPANYE PEMILIHAN ANGGOTA MPM, PRESIDEN MAHASISWA/WAKIL PRESIDEN MAHASISWA DAN GUBERNUR MAHASISWA KM- POLSRI 2012 KAMPANYE BAB 1 KETENTUAN UMUM PASAL 1 1. POLSRI adalah Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

-3- MEMUTUSKAN: Pasal I

-3- MEMUTUSKAN: Pasal I -2-3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252); 4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 22/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG MEKANISME UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN MAJELIS WALI AMANAT

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PENGHITUNGAN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924]

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924] UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924] BAB XIX KETENTUAN PIDANA Pasal 202 Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 22/TAP/DPM UI/X/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 22/TAP/DPM UI/X/2015 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 22/TAP/DPM UI/X/2015 TENTANG MEKANISME PEMBERIAN SANKSI PELANGGARAN PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG 1 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH [LN 2004/125, TLN 4437]

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH [LN 2004/125, TLN 4437] UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH [LN 2004/125, TLN 4437] Paragraf Ketujuh Ketentuan Pidana Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 115 (1) Setiap orang yang dengan

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015 IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA - PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH [LN 2008/51, TLN 4835] BAB XXI KETENTUAN PIDANA Pasal

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017.

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017. KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH [LN 2003/37, TLN 4277] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal

Lebih terperinci

SURAT KETETAPAN KOMISI PEMILIHAN RAYA HIMAGRON FAKULTAS PERTANIAN IPB Nomor: 001/Tap/KPR HIMAGRON/XII/2015. Tentang

SURAT KETETAPAN KOMISI PEMILIHAN RAYA HIMAGRON FAKULTAS PERTANIAN IPB Nomor: 001/Tap/KPR HIMAGRON/XII/2015. Tentang SURAT KETETAPAN KOMISI PEMILIHAN RAYA HIMAGRON FAKULTAS PERTANIAN IPB Nomor: 001/Tap/KPR HIMAGRON/XII/2015 Tentang STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PEMILIHAN RAYA KETUA DAN WAKIL KETUA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH MAHASISWA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN TATA TERTIB PERSIDANGAN MAHKAMAH MAHASISWA MAHKAMAH MAHASISWA, Menimbang : a. bahwa Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KETETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA No : 16/TAP/BPM FMIPA UI/X/2013 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM RAYA LEMBAGA KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN EKSEKUTIF

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 19/TAP/DPMUI/VI/2014 TENTANG

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 19/TAP/DPMUI/VI/2014 TENTANG KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 19/TAP/DPMUI/VI/2014 TENTANG MEKANISME LANJUTAN PEMILIHAN KETUA PELAKSANA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,   KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA No : 18/TAP/BPM FF UI/X/2013 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM RAYA LLEMBAGA KEMAHASISWAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Badan Perwakilan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/PANITIA PEMIRA IM FKM UI/XI/2014

SURAT KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/PANITIA PEMIRA IM FKM UI/XI/2014 SURAT KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/PANITIA PEMIRA IM FKM UI/XI/2014 TENTANG TATA TERTIB SEMINAR MENJADI PEMIMPIN DI NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN KAMPANYE CALON KETUA DAN CALON WAKIL KETUA BEM TPB IPB PERIODE

PERATURAN KAMPANYE CALON KETUA DAN CALON WAKIL KETUA BEM TPB IPB PERIODE PERATURAN KAMPANYE CALON KETUA DAN CALON WAKIL KETUA BEM TPB IPB PERIODE 2015-2016 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Kampanye adalah kegiatan pasangan calon dan/atau tim suksesnya untuk meyakinkan para pemilih

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2003/93, TLN 4311]

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2003/93, TLN 4311] UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2003/93, TLN 4311] BAB XII KETENTUAN PIDANA Pasal 88 (1) Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 47/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA NOMOR 4 TAHUN 2015

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA NOMOR 4 TAHUN 2015 KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/UU BPM FEUI/X/2014

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/UU BPM FEUI/X/2014 UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/UU BPM FEUI/X/2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAJELIS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Ketua Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N No.828, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Pemilihan. Gubernur dan Wagub. Bupati dan Wabup. Walikota dan Wawali. Dana Kampanye Peserta. Pencabutan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 23/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 23/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 23/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1603, 2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU. Kode Etik. Beracara. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1062, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Dana Kampanye. Pelaporan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN DANA KAMPANYE

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN UMUM

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN UMUM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 1 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013

KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013 KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA 2013 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA Menimbang:

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG -012.329537/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 11/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 11/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 11/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Lebih terperinci

PILPRES & PILKADA (Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah)

PILPRES & PILKADA (Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah) PILPRES & PILKADA (Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah) R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 21 Mei 2008 Pokok

Lebih terperinci

RANCANGAN ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

RANCANGAN ATURAN DASAR IKM FMIPA UI RANCANGAN ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2015 KPU. Peserta Pilkada. Dana Kampanye. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan. No.850, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 20142014

Lebih terperinci

KETETAPAN FORUM MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 06/TAP/FORMA/V/2015

KETETAPAN FORUM MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 06/TAP/FORMA/V/2015 KETETAPAN FORUM MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 06/TAP/FORMA/V/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETETAPAN FORUM MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/FORMA/II/2015 TENTANG TATA TERTIB FORUM MAHASISWA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 20142014 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM DI LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016

UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016 UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016 Tentang PEMILU RAYA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK NOMOR 5/PKPAP/2014 TENTANG TATA KERJA BANDING KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK NOMOR 5/PKPAP/2014 TENTANG TATA KERJA BANDING KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK NOMOR 5/PKPAP/2014 TENTANG TATA KERJA BANDING KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2015 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG PROSEDUR TETAP HUBUNGAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA DAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015 UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015 TENTANG BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 56 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 56 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 56 /Kpts/KPU-Kota-012.329537/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR

Lebih terperinci

ATURAN PEMILIHAN UMUM KETUA UMUM COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSSMoRA)

ATURAN PEMILIHAN UMUM KETUA UMUM COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSSMoRA) ATURAN PEMILIHAN UMUM KETUA UMUM COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSSMoRA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Community Of Santri Scholars Of Ministry Of Religious Affairs yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG- UNDANG KELUARGA MAHASISWA

UNDANG- UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNDANG- UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PRESIDEN MAHASISWA DAN SENAT MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF

Lebih terperinci

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187); - 2 - tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015 tentang Pengawasan Dana Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/DPM UI/IV/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/DPM UI/IV/2015 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/DPM UI/IV/2015 TENTANG MEKANISME PEMILIHAN ANGGOTA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.387, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawas. Dana Kampanye. Pemilu. Kepala Daerah. Wakil Kepala Daerah. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2012

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 006/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN BATTLE OF BRAINS COMPETITION HUKUM BISNIS ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI JEPARA TAHUN 2017

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI JEPARA TAHUN 2017 LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN JEPARA NOMOR : 110/Kpts/KPU-Kab-012.329342/ 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI JEPARA TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

PUTUSAN SELA NOMOR: 001/PUU-XI/2015/MM.UI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN SELA NOMOR: 001/PUU-XI/2015/MM.UI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN SELA NOMOR: 001/PUU-XI/2015/MM.UI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Mahasiswa yang memeriksa dan mengadili perkara Pengujian Peraturan Perundang-undangan IKM UI terhadap

Lebih terperinci

KULIAH 12 PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KULIAH 12 PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KULIAH 12 PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH 1 Pemilihan Asas Pengaju Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Persyaratan Parpol atau Gabungan

Lebih terperinci