STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA DIVISI HUMAN RESOURCES SELECTION PT. CHEVRON INDONESIA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA DIVISI HUMAN RESOURCES SELECTION PT. CHEVRON INDONESIA)"

Transkripsi

1 STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA DIVISI HUMAN RESOURCES SELECTION PT. CHEVRON INDONESIA) Tika Lestari Jl. Palmerah Barat 9 No.8, Jakarta Barat tikalestari19@gmail.com Dosen Pembimbing : Yuanita Safitri, S.Sos., M.I.Kom Abstract Research Problem in this thesis emphasizes on how the Interpersonal Communication Strategy adopted by the Team Leader of Human Resources Selection Chevron Indonesia Company. Research Purpose in this thesis will describe the Interpersonal Communication Strategy that adopted by the Team Leader of Human Resources Selection Chevron Indonesia Company and also the impact that appear related to employee performance from the Human Resources Selection team of Chevron Indonesia Company. Research Method used is case studies through structured interview technique, participative observation, and documents in order to describe the interpersonal communication strategy that used by the Team Leader of Human Resources Selection Chevron Indonesia more real and concrete in touch with the facts and characters of the research object. Research Result is that the interpersonal communication strategy is more likely to be used and from that kind of interpersonal communication strategy will have an impact on the performance of employees while doing the task. Consclusion that the strategy interpersonal communication is more likely to be used and from that kind interpersonal communication strategy will have an impact on the retention and motivation of employees while doing the task. (TL) Keywords: Interpersonal Communication Strategy, Team Leader, Employee Performance, Human Resources Selection, PT. Chevron Indonesia

2 Abstrak Masalah Pokok Penelitian ini adalah bagaimana penerapan strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh Team Leader divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia. Tujuan Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh team leader divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia dan dampak yang muncul terkait dengan kinerja karyawan dari divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan adalah studi kasus melalui teknik wawancara terstruktur, observasi partisipan, serta dokumen pendukung agar dapat menggambarkan komunikasi interpersonal yang digunakan oleh team leader divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia secara faktual dan aktual tentang fakta dan sifat objek penelitian. Hasil Penelitian ini adalah strategi komunikasi interpersonal digunakan oleh team leader Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia dan dari strategi komunikasi interpersonal tersebut akan berdampak kepada kinerja karyawan saat bekerja. Simpulan yang diperoleh adalah strategi komunikasi interpesonal yang digunakan oleh team leader Human Resources Selection dan dari strategi komunikasi interpersonal tersebut akan berdampak kepada kinerja tim dari divisi Human Resources Selection saat bekerja. (TL) Kata kunci: Strategi Komunikasi Interpersonal, Team Leader, Kinerja Karyawan, Divisi Human Resources Selection, PT. Chevron Indonesia PENDAHULUAN Saat ini, komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi terlaksananya hubungan sosial yang baik khususnya di lingkungan kerja. Tanpa adanya kemampuan komunikasi yang baik, kita akan sulit berhubungan dengan orang-orang baru maupun mempertahankan hubungan kita dengan orang lama. Komunikasi internal adalah suatu proses komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi antara pihak tertinggi dengan pihak terendah dalam perusahaan yang kemudian akan menghasilkan suatu umpan balik. Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda, di dalamnya terdapat beberapa divisi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Salah satu divisi yang paling penting dalam sebuah perusahaan adalah divisi personalia. Divisi ini bertugas untuk menyeleksi dan menentukan siapa saja yang layak untuk bekerja di perusahaan tersebut berdasarkan kualifikasi tertentu. Dalam hal ini tentunya para karyawan yang bertugas pada divisi personalia sudah terbiasa untuk berkomunikasi dengan berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka dapat menentukan sifatsifat para pelamar pekerjaan dengan hanya melihat kebiasaan kecil yang tidak dapat dilihat oleh karyawan di divisi lain. Divisi personalia tidak hanya berkomunikasi dengan para pelamar kerja, melainkan dengan setiap karyawan di berbagai divisi di perusahaan

3 tersebut. Hal ini dilakukan agar terjalin komunikasi yang baik dan efektif antara para karyawan dengan divisi personalia, sehingga para karyawan dapat membuka diri untuk berbagi cerita mengenai apa yang dapat menunjang pekerjaan mereka dan dapat mengganggu kinerja mereka dalam bekerja. Saat ini Chevron telah menjadi produsen minyak mentah dan panas bumi terbesar di Indonesia. Dengan kinerja yang baik, tidak menutup kemungkinan jika terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi interpersonal di perusahaan ini. Hal ini tentunya menjadi hal yang dapat dihindari dengan adanya komunikasi yang lebih baik di antara setiap individu dengan metode-metode tertentu. Oleh karena itu perlu untuk mengetahui usaha-usaha perusahaan dalam membuat komunikasi interpersonal untuk berjalan lebih baik lagi. PT. Chevron Indonesia menjunjung tinggi asas kekeluargaan dimana semua karyawan dapat bertindak dan berperilaku nyaman satu sama lain, tidak ada batasan, dimana semua karyawan bebas mengekspresikan pendapatnya tanpa perlu khawatir akan respon yang didapat dari lawan bicaranya. Namun, terkadang tidak tersadarkan, bahwa tidak hanya saat menggunakan komunikasi verbal, saat menggunakan komunikasi nonverbal pun dapat menyampaikan pesan dan maksud tersendiri bagi orang lain. Orang lain dapat mengintrepretasikan suatu pesan yang mereka terima dengan berbagai macam arti, walau sebenarnya hanya si komunikator lah yang mengetahui arti sebenarnya dari komunikasi nonverbal yang dilakukan. Hal inilah yang kemudian menjadi suatu miss communication dalam lingkungan kerja dan dapat berdampak pada kinerja para karyawan. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif, metode kualitatif adalah sebuah instrumen kunci. Apalagi teknik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi partisipasi, melibatkan sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian. Metode kualitatif, dalam analisis datanya tidak menggunakan bantuan ilmu statistika, tetapi menggunakan rumus 5W + 1H (Who, What, When, Where, Why, dan How), Selain what (data dan fakta yang dihasilkan dari penelitian), how (bagaimana proses data itu berlangsung), who (siapa saja yang dapat menjadi informan kunci dalam penelitan), where (di mana sumber informasi penelitian itu bisa digali atau ditemukan), dan when (kapan sumber informasi itu bisa ditemukan); yang paling penting dicermati dalam analisis penelitian kualitatif adalah why (analisis lebih dalam atau penafsiran atau interpretasi lebih dalam apa dibalik fakta dan data hasil penelitian itu, mengapa bisa terjadi seperti itu.) Why (mengapa) memberikan pemahaman lebih dalam dari hasil penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif (descriptive) menggambarkan perilaku, pemikiran atau perasaan suatu kelompok atau individu. Contoh umum dari penelitian deskriptif adalah

4 jejak pendapat, yang menggambarkan sikap suatu kelompok orang. Dalam penelitian deskriptif, peneliti kecil upayanya untung menghubungkan perilaku yang diteliti dengan variabel lainnya ataupun menguji atau menjelaskan penyebab sistematisnya. Seperti namanya, penelitian deskriptif hanya mendeskripsikan. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan karakteristik atau perilaku suatu populasi dengan cara sistematis dan akurat. Biasanya penelitian deskriptif tidak didesain untuk menguji hipotesis, tetapi lebih pada upaya menyediakan informasi seputar karakter fisik, sosial, perilaku, ekonomi atau psikologi dari sekelompok orang. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode penelitian studi kasus. Menurut Stake (2009: ) studi kasus adalah pilihan terhadap objek penelitian, bukan konsekuensi metodologis. Kasus-kasus yang dipilih mungkin bersifat sederhana, mungkin juga rumit dan kompleks. Secara praktis sasaran penelitian mungkin berupa seorang anak, satu unit keluarga inti, tetapi mungkin juga satu kelas anak, kelompok tertentu. Dalam hubungan ini kasus diartikan sebagai aktivitas pemilihan yang dilakukan oleh peneliti terhadap satu objek di antara yang lain. Hakikat objek penelitian seperti di atas mensyaratkan suatu tempat tertentu, terbatas. Secara heuristic, sebagai cara-cara untuk menemukan sesuatu yang baru, Stake membagi studi kasus menjadi tiga jenis, yaitu : a) studi kasus intrinsik, pemilihan objek yang tidak disertai dengan tujuan perkembangan teori, melainkan terbatas memahami sebuah kasus tertentu sebab dianggap menarik minat, b) studi kasus instrumental, dengan mencermati secara mendalam dan menyeluruh, dengan tujuan untuk memperbaiki teori, dan c) studi kasus kolektif, sebagai pengembangan studi kasus instrumental, dengan meneliti sejumlah kasus secara bersamaan untuk mengetahui kondisi secara umum. Secara definitif studi kasus mensyaratkan suatu penelitian dengan kekhasan tertentu, unik. Dalam hubungan ini peneliti sudah memiliki suatu pandangan bahwa lokasi yang bersangkutan ada sesuatu masalah yang berbeda, bahkan mungkin menyimpang, Meskipun demikian, studi kasus tidak berarti lepas sama sekali dari konteks sosial lain. Dengan kalimat lain, studi kasus berarti terfokus pada kasus tertentu di antara kasus-kasus yang lain. Berbeda dengan teknik sampeling yang cenderung menganalisis variabel yang relatif kecil tetapi melibatkan unit sampel yang relatif besar, studi kasus cenderung mengkaji variabel yang relatif banyak pada unit sampel yang relatif kecil. Studi kasus tidak berarti bahwa penelitian akan menjadi sangat sederhana. Seorang peneliti pada umumnya sudah mengadakan penelitian pendahuluan untuk mempertimbangkan bahwa data studi kasus yang dimaksudkan cukup, bahkan melebihi persyaratan analisis. Dengan kalimat lain, kasus pada dasarnya sudah mengimplikasikan heterogenitas dan kompleksitas permasalahan di dalamnya. Kasus yang sederhana dengan

5 sendirinya tidak perlu dianalisis, kecuali hanya untuk keperluan makalah kecil atau untuk penelitian yang dikategorikan sebagai bersifat pendahuluan. Jenis studi kasus ada dua macam, yaitu : a) studi kasus tunggal dan b) studi kasus majemuk atau kolektif. Studi kasus pertama memungkinkan untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam. Studi kasus ini pada umumnya bersifat eksploratif, terfokus pada sejumlah kecil kejadian. Sebaliknya, studi kasus kedua memberikan kemungkinan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan antarkasus. Menurut Daymon dan Holloway dalam studi kasus diusahakan tidak lebih dari empat kasus sebab studi kasus yang terlalu banyak cenderung menghasilkan penelitian dangkal dan permukaan. Studi kasus harus menunjukkan batas-batas yang jelas, yaitu batas awal dan batas akhir penelitian sehingga penelitian tidak bersifat longitudinal. Perlu juga diperingatkan agar dalam memilih kasus tidak didasarkan atas pertimbangan praktis seperti dekat dengan rumah. Alasan pemilihan kasus harus ilmiah dan logis. HASIL DAN BAHASAN Strategi Komunikasi Interpersonal Interpersonal artinya ada pertukaran komunikasi antara satu orang dengan yang lainnya. Bisa verbal dan non verbal juga, verbal misalnya saya berbicara dengan kamu. Kalau non verbal misalnya saya menutup pintu karena orang di tim kita sudah mengerti artinya saya tidak ingin mendengar ribut jika sedang ada kerjaan yang butuh konsentrasi. Dengan menggunakan strategi DCOM. Memberikan direction, apakah dia memiliki competency, jika punya saya berikan opportunity, dan juga disertai motivation agar hasil kerja karyawan semakin maksimal dan lebih baik. Kita juga menggunakan color code untuk mengetahui kecenderungan dan ketertarikan seseorang terhadap jenis pekerjaan yang diberikan.hr Selection memiliki jadwal untuk weekly meeting sehingga dapat mengetahui progress setiap anggota tim. Di perusahaan ada review sekali dalam setahun, tapi biasanya saya lakukan dua atau tiga kali dalam setahun agar tahu apakah seseorang sudah mencapai target kerjanya. Kita selalu cek semua yang sedang dikerjakan agar tidak kebablasan. Menurut saya DCOM itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja karyawan, karena kita bisa tahu employee itu sudah mengerti, punya motivasi, dan punya oppotunity. Strategi ini membawa perubahan yang baik asalkan bisa saling mengerti dan bersabar jika memang membutuhkan waktu untuk mengerti dan melakukan suatu pekerjaan dengan baik.

6 Langkah yang Dilakukan Untuk Peningkatan Kualitas Komunikasi Intepersonal di Divisi Human Resources PT. Chevron Indonesia Dalam pengambilan keputusan dalam bekerja kita akan berdiskusi dulu agar keputusan yang diambil sesuai dengan harapan seluruh anggota tim, kita lebih mudah untuk mengklarifikasi. DCOM, color code, interpersonal skill sangat membantu. Kita juga sering mengadakan team building untuk saling mendekatkan diri dengan anggota tim lain, misalnya dengan kita pergi ke puncak untuk refreshing dan saling mengenal lebih dekat lagi. Yang sungkan menjadi lebih terbuka satu sama lainnya. Hal seperti ini sangat membantu interpersonal skillnya. Jadi anggota tim di bawah naungan saya tidak takut untuk berani memberikan pendapat kepada saya dan anggota tim lainnya. Jika tidak memiliki interpersonal skill yang baik maka individu tersebut akan malas untuk terbuka dengan orang lain di sekitarnya. Saya juga tidak menunjukkan respon dan ekspresi yang membuat mereka takut dan pastinya mereka akan bekerja dengan lebih baik. Tapi kalau saya sudah berikan responsibility, selama mereka mengerjakannya dengan baik mereka juga tidak merasa tertekan mengerjakannya. Jika suatu saat saya tidak berkenan dengan pekerjaan salah satu anggota tim, saya akan tegur dengan cara yang tidak membuatnya tersinggung. Disaat seseorang dinyatakan salah, maka akan ada denial dari dalam dirinya. Biasanya dia akan cerita dengan orang terdekatnya di dalam tim, dari situ saya bisa tahu respon yang sebenarnya. Asalkan orang terdekat dengan dia tidak memprovoke, maka saya akan cari cara agar dia lebih terbuka dan bisa menerima saran dan kritikan. Dan jika ada kendala, bisa dijelaskan dan jangan terlalu dipaksa karena setiap orang butuh proses. Seandainya ada anak buah saya yang mengaku pekerjaannya sudah selesai namun saat diperiksa ternyata belum rapi, saya akan coba bicara pada PICnya atau langsung ke orangnya untuk menanyakan apakah ada kendala. Jika suatu pekerjaan itu punya deadline akan fatal jika ada hambatan dan outputnya seperti ini. Saya akan dengan sengaja mendekati dia dengan joke atau sekedar teasing untuk membuat dia lebih terbuka, dengan keterbukaan maka dia akan merasa nyaman di tim ini. Saat ini hiring memang menurun, jadi kita memang agak susah mengatur waktu untuk weekly meeting. Tapi akan saya arrange ulang agar saya tahu apa saja yang sedang dikerjakan oleh anak buah saya. Menurut saya untuk strategi sudah cukup saya berlakukan dengan langkah-langkahnya.

7 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Strategi Optimalisasi Komunikasi Interpersonal yang diterapkan oleh Team Leader Divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia adalah : a. Strategi DCOM (Direction, Competency, Opportunity, Motivation) b. Color Code c. Strategi Komunikasi Interpersonal Kekeluargaan. Dengan sifat kekeluargaan di dalam lingkungan kerja karyawan cenderung lebih terbuka dan mudah untuk berkomunikasi dengan atasan maupun dengan sesama karyawan. Hal ini memudahkan mereka untuk menghadapi berbagai kondisi pada saat bekerja. Mereka dapat bekerja dengan kinerja yang baik dan sikap yang profesional, namun tidak takut untuk mengemukakan pendapat terhadap apa yang dianggap perlu didiskusikan. 2. Langkah dan upaya yang dilakukan untuk Komunikasi Interpersonal di dalam divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia menggunakan komunikasi verbal dan non verbal, sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika menghadapi suatu masalah atau hambatan dalam bekerja, leader memiliki cara sendiri dalam mengobservasi dan menemukan solusi untuk menyelesaikan hambatan tersebut. Leader juga akan berdiskusi melalui weekly meeting agar mengetahui perkembangan dan pekerjaan apa yang sedang dilakukan oleh karyawannya. Hal ini sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan kinerja yang baik dalam bekerja bagi para karyawan di divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia. Saran Saran Akademis Untuk penelitian strategi optimalisasi komunikasi interpersonal selanjutnya, terutama pada penerapan strategi komunikasi interpersonal diharapkan dapat lebih berkembang dan lebih spesifik lagi, sehingga akan memperkaya keilmuan komunikasi, terutama strategi komunikasi interpersonal di dalam suatu organisasi yang terkait dengan komunikasi organisasi pada suatu kelompok. Saran Praktis Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mendapatkan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi PT. Chevron Indonesia, yaitu para karyawan dalam divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia

8 diharapkan agar lebih meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan dan diikuti juga dengan peningkatan penerapan strategi komunikasi interpersonal dari Team Leader divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dari divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia. Hal ini dikarenakan strategi komunikasi interpersonal yang baik mempunyai andil yang besar dalam tim untuk mencapai tujuan yang sudah dirancang dan direncanakan. Saran Umum Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh Team Leader divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia, dimana strategi komunikasi interpersonal tersebut dapat memberikan dampak yang terkait untuk meningkatkan kinera karyawan pada tim dari divisi Human Resources Selection PT. Chevron Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menginformasikan kepada masyarakat bagaimana strategi komunikasi interpersonal berperan penting dalam mengoptimalisasikan kinerja dan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai tujuan yang sudah dirancang dan direncanakan. Masyarakat juga diharapkan dapat mengetahui bagaimana sistem komunikasi dari bawahan ke atasan dan juga sebaliknya, serta bagaimana strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan dapat memberi dampak pada suatu departemen atau unit kerja organisasi yang terkait dengan peningkatan kinerja karyawan.

9 REFERENSI Buku : Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aw, S. (2011) Komunikasi Interpersonal. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Effendy. (2009). Human Relation & Public Relation. Cetakan Kesembilan. Bandung : Mandar Maju Margono.(2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta. Mufid, M. (2012). Etika dan Filsafat Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta : Kencana. Mulyana, D. (2012). Ilmu Komunikasi. Cetakan Keenambelas. Bandung : Rosda. Pace, W., & Don F. (2010). Komunikasi Organisasi. Cetakan Kesepuluh. Bandung : Rosda. Rohim, S. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Cetakan Pertama. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsono., & Lukas D. (2013). Komunikasi Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta : CAPS Jurnal : Blake, A., Bonk, K., Heimpel, D., & Wright, C. S. (2013). Effective Communications Strategies: Engaging the Media, Policymakers, and the Public, Child Welfare,

10 Isyanto, P., Desriani, C., (2013). Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Excel Utama Indonesia, Karawang. Nor, F. T. (2013). Hubungan Kepuasan Komunikasi Organisasi dengan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Srikandi Plastik, Sidoarjo. Megan, N., & Mine, K. (2011). Interpersonal Communication in Global Workplace Organization Communication, Sinarta, O., & Dhyah H. (2014). Penerapan Etika Bisnis Bisnis pada PT. X. Fakultas Manajemen. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Internet : RIWAYAT PENULIS Tika Lestari, lahir di Pekanbaru pada tanggal 19 September Menamatkan jenjang pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang komunikasi pemasaran peminatan public relations pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi terlaksananya hubungan sosial yang baik khususnya di lingkungan kerja. Tanpa adanya kemampuan komunikasi

Lebih terperinci

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP Aprilianti Putri, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email : apriliantipu3@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, penelitian ini menggunakan pendekatan interpretif. Pendekatan interpretif (interpretive) melihat kebenaran

Lebih terperinci

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya 1 Isyana Ratu Azizah, 2 Dadan Mulyana 1,2 Bidang Kajian Public Relations,

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEMPERBAIKI ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL (STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI INTERNAL DI M&C! COMICS) Panita Nabilah

STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEMPERBAIKI ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL (STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI INTERNAL DI M&C! COMICS) Panita Nabilah STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEMPERBAIKI ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL (STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI INTERNAL DI M&C! COMICS) Panita Nabilah Binus University Jalan Sapta 44, Menteng Dalam, Tebet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

AUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI

AUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA AUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI HORISONTAL DEPARTEMEN FRONT OFFICE SINGGASANA HOTEL SURABAYA Stephani Firmawan Panghegar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM: LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMINIMALISIR PESERTA DIDIK YANG KURANG BERMINAT DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL PENELITIAN Oleh : SOTRIADI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode dalam penelitian. 34 Dalam penelitian, metode penelitian sangat penting. Sebab dengan menggunakan metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti akan menggunakan metode kualitatif karena metode tersebut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti akan menggunakan metode kualitatif karena metode tersebut BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Peneliti akan menggunakan metode kualitatif karena metode tersebut dianggap relevan untuk menjelaskan secara terperinci mengenai kewajiban yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Moleong (2008:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By: 1 1 KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By: * Student ** lectures Meri Handayani * Ahmad Zaini, S.Ag, M.Pd ** Citra Imelda Usman,M.Pd.,Kons ** Program Bimbingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam organisasi merupakan faktor yang sangat penting dalam berjalannya sebuah organisasi. Organisasi yang memiliki komunikasi yang baik akan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Gaya komunikasi merupakan bagaimana cara berkomunikasi, model perilaku verbal dan non verbal meliputi cara memberi dan menerima informasi pada situasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas yang manusia lakukan seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan sebagainya, pastilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik diantara sumber

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Dengan demikian maka suatu

BAB II METODE PENELITIAN. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Dengan demikian maka suatu 12 BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian. BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Bab ini adalah bagian dari sebuah tahapan penelitian kualitatif yang akan memberikan pemaparan mengenai beberapa temuan dari semua data yang ada. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bungin menyebutkan sasaran pendekatan kualitatif adalah pola-pola yang berlaku sebagai prinsipprinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang sarjana merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu universitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Salah satu stakeholder eksternal perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat / Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunaan metode Deskriptif. Menurut Robert K Yin dalam bukunya Studi Kasus Desain dan Metode mengatakan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berhubungan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu metode yang paling efektif dalam menjalin relasi dengan berbagai jenis kegiatan. Disadari atau tidak, setiap gerakan yang dihasilkan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki ciri khas masing-masing, berbeda antara satu dengan yang lain, karena cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mulyana (Ruliana, 2014:17) mengemukakan definisi fungsional komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Presentasi pada dasarnya merupakan bagian dari komunikasi interpersonal yang tidak terpisahkan dari aktivitas organisasi atau bisnis. Dengan situasi persaingan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya berasal dari kata Sanksekerta budhayah, yaitu bentuk dari akal budi atau akal. Banyak orang mengartikan kebudayaan dalam arti terbatas/sempit, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yakni membaca, menulis, menyimak, dan berbicara.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, tampaknya merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

Jurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO

Jurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO Deni Eko Setiawan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Email: Denny_r.madrid@yahoo.com Kian Amboro Pendidikan

Lebih terperinci

Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction

Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction 1 Reisha Assonia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan nasional menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan nasional menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan nasional menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Andriko Firma 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia, sebagai mahluk sosial yang selalu mencoba berinteraksi, akan selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam berinteraksi, baik antar individu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola aliran informasi yang terjadi dalam komunikasi

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

KOMPETENSI SDM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI KSP DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman 1

KOMPETENSI SDM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI KSP DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman 1 KOMPETENSI SDM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI KSP DI KABUPATEN JEPARA Fatchur Rohman 1 fatchurstienu@gmail.com Abstrak Koperasi sampai saat ini masih dihadapkan pada permasalahan

Lebih terperinci

Oleh Oky Widhi Tri Atmadja. Abstract

Oleh Oky Widhi Tri Atmadja. Abstract PERAN PEMIMPIN DALAM MELAKSANAKAN HUMAN RELATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KARYAWAN LPP RRI SURAKARTA Oleh Oky Widhi Tri Atmadja Abstract This research is descriptive-qualitative that aim to know the

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, sebab metode merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan. Dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

KESADARAN, LINGKUNGAN, DAN BUDAYA KERJA

KESADARAN, LINGKUNGAN, DAN BUDAYA KERJA 129 KESADARAN, LINGKUNGAN, DAN BUDAYA KERJA Mira Syafitri dan Meyzi Heriyanto FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Awareness, Environment, and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN Erma Ainani 1, Syukma Netti 1, Fauziah 1, 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Metode penelitian adalah strategi umum yang dipakai di dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang J.A.A Rumeser dalam jurnal Interpersonal Relation Sebagai Variabel Yang Menentukan Kinerja Unit Atau Organisasi (2010) menilai kesuksesan sebuah perusahaan merupakan

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI AL-YUSRA DI KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama:

Lebih terperinci

FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA

FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA 1 Ahmad Yani Kosali 1 Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang ABSTRACT This study was conducted

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Perspektif Pendekatan Penelitian Agar dapat mengetahui serta mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya secara rinci dan aktual dengan melihat masalah dan tujuan penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul; Peningkatan hasil Belajar Matematika Materi Bilangan Romawi Dengan Menggunakan Metode Inquiry Kelas IV MI Al- Hidayah Margorejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi sosial. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Human Resources Development

Human Resources Development Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman. 122 BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Untuk memanajemen privasi komunikasinya, kaum gay memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan mana wilayah privat dan mana wilayah publik dengan teman, pasangan

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Fitra Febri Annisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah disiapkan. Usaha manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA ANAK PENDERITA AUTIS DENGAN TERAPIS DALAM MASA TERAPI SERTA EFEKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK (Studi Pada Orang Tua Dan Terapis Siswa Autis Di SLB Dharma Bhakti Dharma

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN Ayu Dinar Karunia Suci Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG 100904084 Abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai strategi

Lebih terperinci

06/11/12. Satu bulan kemudian

06/11/12. Satu bulan kemudian Mulai mengerjakan skripsi menjadi pekerjaan yag kadang menjemukan bagi mahasiswa semester akhir. Menjemukan karena sudah terbayang segala keribetan/kerumitan. 2 M: Bapak punya topik buat penelitian saya?

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA Komunikasi Interpersonal Pelatih..(Edi Saputra) 1 KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA THE INTERPERSONAL COMMUNICATION FOOTBALL COACH IN TRAINING CENTER

Lebih terperinci

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016) PENYUSUNAN JOB ANALYSIS DAN SOSIALISASINYA PADA DD CONSULTANT Yumin Iwan Fakultas Psikologi yumin.iwan@gmail.com Nowadays, consultant organizations are more and more needed, which have impact on the development

Lebih terperinci

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan dan organisasi merupakan dua hal yang tidak mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan dan organisasi merupakan dua hal yang tidak mungkin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dan organisasi merupakan dua hal yang tidak mungkin dapat dipisahkan, karena dalam setiap perusahaan pasti memiliki sebuah organisasi. Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi sosial. Suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan pembicara dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari keseluruhan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 4 sebelum ini, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkup usaha tersebut serta bagaimanapun bentuk perusahaan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. lingkup usaha tersebut serta bagaimanapun bentuk perusahaan yang sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk mencapai laba, Karena dengan adanya laba dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Apapun ruang lingkup usaha tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) atau penelitian naturalistik. Usaha manusia untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan terjun langsung ke lapangan dan melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan keunggulan dalam bersaing. Organisasi tersebut melakukan persaingan yang berdasarkan pada ide-ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mempelajari dinamika atau permasalahan, memperoleh pemahaman menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh : SYUKRI MARZUKI NPM: 11060269 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

Lebih terperinci