BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah- langkah penyelesaian masalah yang tersusun secara logis, ditulis dengan notasi yang mudah dimengerti sedemikian sehingga langkah- langkah tersebut dapat dilaksanakan oleh pemroses dan merubah masukan masukan menjadi keluaran (Thomas, 2009). Algoritma adalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian suatu masalah berdasarkan urutan langkah-langkah terbatas yang disusun secara sistematis dan menggunakan bahasa yang logis dengan tujuan tertentu (Barakbah, dkk, 2013) Syarat Algoritma Menurut (Knuth, 1997) algoritma harus memenuhi persyaratan : 1. Finiteness : Algoritma harus berakhir (terminate) setelah melakukan sejumlah langkah proses. 2. Definiteness : Tidak menimbulkan makna ganda (ambgious). 3. Input : Setiap algoritma memerlukan data sebagai masukan untuk diolah. 4. Output : Setiap algoritma memberikan satu atau beberapa hasil keluaran. 5. Effectiveness : langkah-langkah algoritma dikerjakan dalam waktu yang wajar 2.2. Shortest Path Masalah jalan terpendek adalah salah satu masalah yang paling mendasar dalam kombinasi optimasi. Bahkan dalam rangka memecahkan masalah yang paling kombinatorial, baik perhitungan jalur terpendek disebut untuk, atau konsep yang dibuat menggunakan yang pertama kali dikembangkan dalam kerangka jalur terpendek. Selain itu meningkatnya peran model jaringan skala besar, seperti yang dikembangkan dalam analisis transportasi dan perencanaan telah meningkatkan

2 19 kebutuhan untuk efisien algoritma jalur terpendek dikelompokkan berdasarkan jenis pola dan metode pencocokan string yang digunakan (Giorgio, 1998) Teori Dasar Graph Teori graph adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-sifat graph. Secara informal, suatu graph adalah himpunan benda-benda yang disebut simpul (vertex atau node) yang terhubung oleh sisi (edge) atau busur (arc) (Diestel, 2006). Graph dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis bergantung pada sudut pandang pengelompokkan-nya. Pengelompokkan graph dapat dipandang berdasarkan ada tidak nya sisi ganda atau sisi kalang, berdasarkan jumlah simpul atau berdasarkan orientasi arah pada sisi (Munir, 2007). Berdasarkan ada atau tidaknya gelang atau busur ganda pada suatu graph maka secara umum graph dapat dikelompokkan menjadi dua jenis: 1. Graph sederhana (simple graph) yaitu graph yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda. Pada graph sederhana, sisi adalah pasangan tak-terurut (unordered pairs). Jadi menuliskan sisi (u, v) sama saja dengan (v, u). Kita dapat juga mendefinisikan graph sederhana G = (V, E) terdiri dari himpunan tidak kosong simpul-simpul dan E adalah himpunan pasangan tak-terurut yang berbeda disebut sisi (Munir, 2007). 2. Graph tak-sederhana (unsimple graph) yaitu graph yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graph tak-sederhana (unsimple graph). Ada dua macam graph tak-sederhana, yaitu graph ganda dan graph semu. Sisi pada graph dapat mempunyai orientasi arah. Menurut orientasi arah pada sisinya, graph dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Graph tidak berarah (undirected graph) adalah graph yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah, pada graph ini, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Sebagai contoh graph tidak berarah dapat dilihat pada gambar2.1 (Munir, 2007).

3 20 Gambar 2.1 Graph Tidak berarah 2. Graph berarah (directed graph) adalah graph yang setiap sisinya diberikan orientasi arah, graph berarah sering dipakai untuk menggambarkan aliran proses, peta lintas suatu kota, dan sebagainya (Munir, 2007). Sebagai contoh graph berarah dapat dilihat pada gambar 2.2 Gambar 2.2 Graph Berarah 2.4. Algoritma L-Queue Antrian (queue) merupakan pilihan yang sangat bijak ketika kita menerapkan SPT, biasanya disebut Algoritma L-queue, merupakan implementasi yang efisien dalam metode lintasan terpendek yang banyak diketahui dimana ditujukan kepada Bellman- Ford-Moore (Giorgio,1998) Queue beroperasi dengan cara First In First Out (FIFO) elemen pertama masuk merupakan elemen yang pertama keluar yaitu, grafik yang tingkat demi tingkat dieksplorasi.. Untuk penyisipan (insert) hanya dapat dilakukan pada satu sisi yaitu sisi belakang (rear), sedangkan untuk penghapusan (remove) pada sisi depan (front) dari list (Francois,1991).

4 21 Operasi dasar pada queue : 1. create Adalah suatu operator untuk membentuk dan menunjukkan suatu antrian hampa Q. Noel ( Create(Q)) = 0 Front (Create(Q)) = tidak terdefinisi Rear (Create(Q)) = tidak terdefinisi 2. isempty Adalah operator yang menentukan apakah antrean Q hampa atau tidak. Hasil dari operator ini merupakan tipe data berjenis Boolean. isempty (Q) = True, jika Q hampa = False, jika Q tidak hampa. 3. insert Suatu operator yang menyisipkan elemen ke dalam queue pada bagian belakang (rear) - rear (insert(a,q)) = A - isempty (insert(a,q)) = false Algoritma Qinsert 1. if front = 1 and rear = N, or If front = rear + 1, then overflow, Return 2. if front := null, then set front := 1 and rear := 1 else if rear = N, then set rear := 1 else set rear := rear set queue [rear] := item 4. Return 4. remove Operator yang menghapus elemen bagian depan (front) dari queue

5 22 Algoritma Qdelete 1. if front := null, then underflow, Return 2. set item := queue[front] 3. [find new value of front] if front = rear, then set front := null and rear := null else if front = N, then set front := 1 else set front := front Return 2.5. Algoritma Floyd Teknik untuk menghitung panjang jalan terpendek antara semua pasangan node dalam jaringan n-node yang tidak mengandung sirkuit panjang negatif merupakan teknik dari algoritma Floyd (Douglas, 1981). Algoritma floyd adalah salah satu varian dari pemrograman dinamis, yaitu suatu metode yang melakukan pemecahan masalah dengan memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling terkait. Artinya solusisolusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari tahap sebelumnya dan ada kemungkinan solusi lebih dari satu (Khan, 2014). Algoritma floyd juga dikenal sebagai metode penempatan vertex yang juga merupakan jenis pemrograman dinamis dan digunakan untuk menemukan jalur terpendek antara simpul dari graph berbobot (Wei, 2010). Algoritma Floyd sangat efisien dari sudut pandang penyimpanan data karena dapat diimplementasikan dengan hanya pengubahan sebuah matriks jarak (Rudi, 2014). Algoritma ini dapat digunakan untuk mencari jarak terpendek antara semua titik dalam graph. Bentuk algoritma untuk mencari R+ adalah sebagai berikut (Aini, 2012). Step 1 : Jika antara i-j merupakan jalan (edge), T[i,j] berisi panjang jalan. Jika tidak, T[i,j]=. Step 2 : For k=1 to n do For i=1 to n do For j=1 to n do

6 23 Step 3 } : R+=T. T[i,j]= min{ T[i,j], T[i,j] T[k,j] Gambar 2.3. Graph Berbobot untuk Algoritma Floyd Graph berbotot diatas dapat dijadikan sebagai matriks inisialiasi seperti pada Tabel 2.1. DARI/KE A B C D A 0 3 B C 2 0 D 1 0 Tabel 2.1. Inisialisasi Matriks Dari matriks inisialisasi dapat dicari R0, R1, R2, R3 dan R4. Kotak abjad berwarna hijau disamping kiri adalah titik awal dan kotak abjad berwarna merah yang ada di atas adalah titik tujuan-nya. Sedangkan kotak angka hijau dan merah berfungsi untuk menentukan sebuah index. Dalam gambar graph 2.3 diatas terdapat 4 buah titik, yaitu A, B, C, D maka akan ada 5 proses yang akan dilewati yaitu R0, R1, R2, R3, dan R4 sebagai

7 24 hasil akhir, perlu diingat bahwa hasil dari sebuah proses akan digunakan untuk proses berikutnya. Dari proses perhitungan tersebut maka akan didapatkan hasil seperti pada gambar 2.4 berikut, Gambar 2.4. Matriks Hasil Proses Algoritma Floyd

8 PSEUDOCODE Pseudocode Algoritma Floyd Function fw(int [1.. n, 1.. n] graph) { // inisialisasi Var int [1.. n, 1.. n] jarak := graph Var int [1.. n, 1.. n] sebelum For i from 1 to n For j from 1 to n If jarak[i,j] < takhingga Sebelum[i,j] := i // perulangan utama For k from 1 to n For i from 1 to n For j from 1 to n If jarak[i,j] > jarak [i,k] + jarak[k,j] Jarak[i,j]=jarak[i,k] + jarak[k,j] Sebelum[i,j] = sebelum[k,j]

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Algoritma adalah teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan sitematis

Lebih terperinci

QUEUE (ANTREAN) Operasi Antrean : FIFO (First In First Out) Elemen yang pertama masuk merupakan elemen yang pertama keluar.

QUEUE (ANTREAN) Operasi Antrean : FIFO (First In First Out) Elemen yang pertama masuk merupakan elemen yang pertama keluar. QUEUE (ANTREAN) ANTREAN (Queue) Suatu bentuk khusus dari linear list, dengan operasi penyisipan (insertion) hanya diperbolehkan pada salah satu sisi, yang disebut REAR, dan operasi penghapusan (deletion)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Menurut (Suarga, 2012 : 1) algoritma: 1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma merupakan urutan langkah langkah untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis, algoritma dibuat dengan tanpa memperhatikan bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah. Algoritma merupakan jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak

Lebih terperinci

BAB IV QUEUE ATAU ANTREAN

BAB IV QUEUE ATAU ANTREAN BAB IV QUEUE ATAU ANTREAN Queue atau antrean adalah suatu bentuk khusus dari list linier, dengan operasi penyisipan (insertion) hanya diperbolehkan pada salah satu sisi, yang disebut sisi belakang (REAR)

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6. Pertemuan 6

PERTEMUAN KE-6. Pertemuan 6 PERTEMUAN KE-6 Pertemuan 6 QUEUE (Antrian) Definisi: Queue (Antrian) adalah suatu bentuk khusus dari List Linier dengan operasi penyisipan (insertion) hanya diperbolehkan pada salah satu sisi, yang disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Masalah Analisis sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan - persoalan yang muncul dalam pembuatan sistem, selain itu hal ini juga dilakukan agar

Lebih terperinci

ALGORITMA DJIKSTRA, BELLMAN-FORD, DAN FLOYD-WARSHALL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK DARI SUATU GRAF

ALGORITMA DJIKSTRA, BELLMAN-FORD, DAN FLOYD-WARSHALL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK DARI SUATU GRAF ALGORITMA DJIKSTRA, BELLMAN-FORD, DAN FLOYD-WARSHALL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK DARI SUATU GRAF Dibi Khairurrazi Budiarsyah - 13509013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

5. QUEUE (ANTRIAN) TUJUAN PRAKTIKUM

5. QUEUE (ANTRIAN) TUJUAN PRAKTIKUM 5. QUEUE (ANTRIAN) TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengenal salah satu lagi tipe khusus dari link list yaitu queue/ antrian beserta seluruh operasi yang ada padanya. 2. Praktikan diharapkan dapat menerapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencarian lintasan terpendek dari satu titik ke titik lain adalah masalah yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai kalangan menemui permasalahan

Lebih terperinci

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Volume 2 Nomor 2, Oktober 207 e-issn : 24-20 p-issn : 24-044X Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Muhammad Khoiruddin Harahap Politeknik Ganesha Medan Jl.Veteran No. 4 Manunggal choir.harahap@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Defenisi Graf Graf G didefenisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi G = (V,E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf Nur Fajriah Rachmah - 0609 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan

Lebih terperinci

QUEUE ( ANTREAN ) 4.1. PENGERTIAN QUEUE (ANTREAN)

QUEUE ( ANTREAN ) 4.1. PENGERTIAN QUEUE (ANTREAN) QUEUE ( ANTREAN ) 4.1. PENGERTIAN QUEUE (ANTREAN) Setelah pada Bab 3 yang lalu kita bahas tentang salah satu jenis daftar (list) linear, yakni stack, kali ini kita bahas jenis lain dari daftar linear,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Graf Menurut Foulds (1992) graf G adalah pasangan terurut (VV,) dimana V adalah himpunan simpul yang berhingga dan tidak kosong. Dan E adalah himpunan sisi yang merupakan pasangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Graf Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E). Dalam hal ini, V merupakan himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.. Definisi Graf Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Rahadian Dimas Prayudha - 13509009 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )} GRAF Graf G(V,E) didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V adalah himpunan berhingga dan tidak kosong dari simpul-simpul (verteks atau node). Dan E adalah himpunan berhingga dari busur (vertices

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian yang disusun secara sistematis. Meskipun algoritma sering dikaitkan dengan ilmu komputer, namun

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graf Definisi Graf Suatu graf G terdiri atas himpunan yang tidak kosong dari elemen elemen yang disebut titik atau simpul (vertex), dan suatu daftar pasangan vertex

Lebih terperinci

QUEUE. Queue adalah suatu linear list di mana operasi DELETE terjadi pada sisi depan (FRONT) dan operasi INSERT terjadi pada sisi belakang (REAR).

QUEUE. Queue adalah suatu linear list di mana operasi DELETE terjadi pada sisi depan (FRONT) dan operasi INSERT terjadi pada sisi belakang (REAR). QUEUE n DEFINISI Queue adalah suatu linear list di mana operasi DELETE terjadi pada sisi depan (FRONT) dan operasi INSERT terjadi pada sisi belakang (REAR). Jika diberikan suatu Queue Q dengan elemen-elemenn

Lebih terperinci

Masukan Judul... Infotype àsebuah tipe terdefinisi yang menyimpan informasi sebuah elemen list

Masukan Judul... Infotype àsebuah tipe terdefinisi yang menyimpan informasi sebuah elemen list Universitas Muhammadiyah Sukabumi Artikel Struktur Data Oleh : fahmi fauzi Masukan Judul... 1. STACK DAN QUEUE DENGAN LINKED LIST Pengertian Linked list : sekumpulan elemen bertipe sama, yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Lintasan Terpendek Lintasan terpendek merupakan lintasan minumum yang diperlukan untuk mencapai suatu titik dari titik tertentu (Pawitri, ) disebutkan bahwa. Dalam permasalahan pencarian

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK DALAM PENGIRIMAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK DALAM PENGIRIMAN BARANG PENERAPAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK DALAM PENGIRIMAN BARANG Ahyar Rivai Hasibuan Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja Np. 338 Simpang

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM Pudy Prima (13508047) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

S T A C K ( T U M P U K A N )

S T A C K ( T U M P U K A N ) S T A C K T U M P U K A N ) LINIER LIST Suatu struktur data umum yang berisi suatu kumpulan terurut dari elemen; jumlah elemen di dalam list dapat berubah-ubah. Linier list A yang terdiri dari T elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II LNSN TEORI Landasan teori dalam penyusunan tugas akhir ini menggunakan beberapa teori pendukung yang akan digunakan untuk menentukan lintasan terpendek pada jarak esa di Kecamatan Rengat arat. 2.1 Graf

Lebih terperinci

BAB 3 STACK (TUMPUKAN)

BAB 3 STACK (TUMPUKAN) BAB 3 STACK (TUMPUKAN) LINIER LIST Suatu struktur data umum yang berisi suatu kumpulan terurut dari elemen; jumlah elemen di dalam list dapat berubah-ubah. Linier list A yang terdiri dari T elemen pada

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum Bramianha Adiwazsha - NIM: 13507106 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek Johannes Ridho Tumpuan Parlindungan/13510103 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkebangsaan Swiss pada Tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang

Lebih terperinci

QUEUE / ANTREAN. Pertemuan 7 Yani sugiyani, M.Kom

QUEUE / ANTREAN. Pertemuan 7 Yani sugiyani, M.Kom QUEUE / ANTREAN Pertemuan 7 Yani sugiyani, M.Kom 1 QUEQUE Queue atau antrean adalah suatu bentuk khusus dari list linier, dengan operasi penyisipan (insertion) hanya diperbolehkan pada salah satu sisi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf (Graph) Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E) yang dinotasikan dalam bentuk G = {V(G), E(G)}, dimana V(G) adalah himpunan vertex (simpul) yang tidak kosong

Lebih terperinci

BAB III QUEUE (ANTRIAN)

BAB III QUEUE (ANTRIAN) BAB III QUEUE (ANTRIAN) 3.1 Pengertian Antrian Antrian (Queue) merupakan kumpulan data yang mana penambahan elemen hanya bias dilakukan pada suatu ujung yaitu rear /tail / belakang, dan pengha[usan dilakukan

Lebih terperinci

Algoritma Dan Struktur Data II. Queue

Algoritma Dan Struktur Data II. Queue Algoritma Dan Struktur Data II Queue Apakah Queue itu? Putuu Putra Astawa Apakah Queue itu? Penambahan data dilakukan pada sebuah ujung sebuah list, sedangkan penghapusan data dilakukan pada ujung yang

Lebih terperinci

ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF

ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF Anthony Rahmat Sunaryo NIM: 3506009 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung email : if6009@students.if.itb.ac.id Abstract -- Makalah ini membahas tentang analsis

Lebih terperinci

Array. Array mempunyai dimensi : 1. Array Dimensi Satu (Vektor) 2. Array Dimensi Banyak. - Dimensi Dua (Matriks/Tabel) - Dimensi Tiga (Kubik).

Array. Array mempunyai dimensi : 1. Array Dimensi Satu (Vektor) 2. Array Dimensi Banyak. - Dimensi Dua (Matriks/Tabel) - Dimensi Tiga (Kubik). Array Array merupakan bagian dasar pembentukan suatu struktur data yang lebih kompleks. Hampir setiap jenis struktur data kompleks dapat disajikan secara logik oleh array. Array : Suatu himpunan hingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANAAN TEORI 2. Pengertian Algoritma Algoritma adalah langkah-langkah penyelesaian suatu masalah secara sistematika dan logis.ikatakan algoritma, karena suatu alur pemikiran ditbuat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 2 TINJUN PUSTK 2.1. lgoritma lgoritma merupakan suatu langkah langkah untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis, tanpa memperhatikan bentuk yang akan digunakan sebagai implementasinya,

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar Arifin Luthfi Putranto (13508050) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung E-Mail: xenoposeidon@yahoo.com

Lebih terperinci

STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA, BELLMAN-FORD DAN FLOYD-WARSHALL DALAM MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK DALAM GRAF

STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA, BELLMAN-FORD DAN FLOYD-WARSHALL DALAM MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK DALAM GRAF STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA, BELLMAN-FORD DAN FLOYD-WARSHALL DALAM MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK DALAM GRAF Apri Kamayudi NIM : 13505009 Program Studi Teknik Informatika, Institut

Lebih terperinci

Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2

Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2 Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2 ZK Abdurahman Baizal KK Algoritma dan Komputasi Graf 1 8/25/2015 Pendahuluan Dalam bab ini kita akan membahas struktur data graf Struktur data graf banyak digunakan sebagai

Lebih terperinci

Struktur Data. Tumpukan : Definisi & Operasi. Pertemuan 4 PROBLEM ALGORITHM DATA IMPLEMENTATION. Pert. 4b Struktur Data - FMIPA USD

Struktur Data. Tumpukan : Definisi & Operasi. Pertemuan 4 PROBLEM ALGORITHM DATA IMPLEMENTATION. Pert. 4b Struktur Data - FMIPA USD Pertemuan 4 : Definisi & Operasi Disusun oleh : PH. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. Sri Hartati Wijono, S.Si. 2003/2004 Pert. 4b Struktur Data - FMIPA USD - 2003 Hal. 1 Struktur Data PROBLEM ALGORITHM DATA IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path)

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path) Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path) Raden Aprian Diaz Novandi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Matematika juga merupakan media untuk melatih kemampuan berfikir kritis, kreatif dan dapat

Lebih terperinci

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook Muhammad Harits Shalahuddin Adil Haqqi Elfahmi 13511046 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

QUEUE (ANTRIAN) Struktur Data - Queue

QUEUE (ANTRIAN) Struktur Data - Queue QUEUE (ANTRIAN) Queue (antrian) adalah barisan elemen yang apabila elemen ditambah maka penambahannya berada di posisi belakang (rear) dan jika dilakukan pengambilan elemen dilakukan di elemen paling depan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graph 2.1.1 Definisi Graph Menurut Dasgupta dkk (2008), graph merupakan himpunan tak kosong titik-titik yang disebut vertex (juga disebut dengan node) dan himpunan garis-garis

Lebih terperinci

Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall

Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall Muhamad Fikri Alhawarizmi - 13513009 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup Graf dan Pengambilan Rencana Hidup M. Albadr Lutan Nasution - 13508011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung e-mail: albadr.ln@students.itb.ac.id

Lebih terperinci

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. G r a f Oleh: Panca Mudjirahardjo Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. 1 Pendahuluan Jaringan jalan raya di propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB II STACK Atau TUMPUKAN

BAB II STACK Atau TUMPUKAN BAB II STACK Atau TUMPUKAN List Linear (Daftar Linear). List linier adalah sekumpulan elemen bertipe sama, yang mempunyai keterurutan tertentu, yang setiap elemennya disebut simpul (node). Simpul terdiri

Lebih terperinci

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER TEORI GRAF ILHAM SAIFUDIN Selasa, 13 Desember 2016 Universitas Muhammadiyah Jember Pendahuluan 1 OUTLINE 2 Definisi Graf

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori graf Definisi graf

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori graf Definisi graf 2 LNDSN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Definisi graf Graf adalah kumpulan dari minimal satu atau lebih simpul (vertex) yang dihubungkan oleh sisi atau busur (edge). Dalam kehidupan sehari-hari, graf banyak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Simulasi Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan entitas baik manusia ataupun mesin yang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam prakteknya,

Lebih terperinci

Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang

Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang PENERAPAN ALGORITMA AUCTION UNTUK MENGATASI MASALAH LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH) Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang E-mail : elvira_firdausi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA Pertemuan 6

STRUKTUR DATA Pertemuan 6 STRUKTUR DATA Pertemuan 6 Struktur Data prepared by Suyanto Definisi Antrian merupakan suatu struktur data linear. Konsepnya sama dengan Tumpukan, perbedaannya adalah operasi penambahan dan penghapusan

Lebih terperinci

Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Adriansyah Ekaputra 13503021 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung Abstraksi Makalah

Lebih terperinci

Struktur Data. Queue (Antrian)

Struktur Data. Queue (Antrian) Struktur Data Queue (Antrian) Definisi Queue (Antrian) adalah list linier yang : 1. Dikenali elemen pertama (Head) dan elemen terakhirnya (Tail) 2. Aturan penyisipan dan penghapusan elemennya didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Teori Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus.

2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus. 1 ARRAY & LINKED LIST MODUL 1 Standar kompetensi: 1. Mahasiswa mengetahui perbedaan array dan linked list. 2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus. 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Terminologi graf Tereminologi termasuk istilah yang berkaitan dengan graf. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa definisi yang sering dipakai terminologi. 2.1.1 Graf Definisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Sebelum memulai pembahasan lebih lanjut, pertama-tama haruslah dijelaskan apa yang dimaksud dengan traveling salesman problem atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai persoalan

Lebih terperinci

LOGO STRUKTUR DATA QUEUE

LOGO STRUKTUR DATA QUEUE STRUKTUR DATA QUEUE Queue (antrian) adalah barisan elemen yang apabila elemen ditambah, maka penambahannya berada pada posisi belakang (rear) dan jika dilakukan pengambilan elemen dilakukan di elemen paling

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA MODUL KE-2 STACK DAN QUEUE

PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA MODUL KE-2 STACK DAN QUEUE PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA MODUL KE-2 STACK DAN QUEUE LABORATORIUM PEMROGRAMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015 I. TUJUAN II. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP Graf Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang Adam Fadhel Ramadhan/13516054 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Adapun landasan teori yang dibutuhkan dalam pembahasan tugas akhir ini di antaranya adalah definisi graf, lintasan terpendek, lintasan terpendek fuzzy, metode rangking fuzzy, algoritma

Lebih terperinci

Penerapan Graf dalam Menentukan Jalur Penerbangan Teraman dan Tercepat

Penerapan Graf dalam Menentukan Jalur Penerbangan Teraman dan Tercepat Penerapan Graf dalam Menentukan Jalur Penerbangan Teraman dan Tercepat Danang Afnan Hudaya (13512156) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Graf Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V adalah himpunan tak kosong dari simpul-simpul (vertices) pada G. Sedangkan E adalah himpunan

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Queue

Algoritma dan Struktur Data. Queue Algoritma dan Struktur Data Queue Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu : Memahami struktur data queue Memahami cara pengoperasian struktur data queue

Lebih terperinci

Penerapan Graf dalam Optimasi Jalur Penerbangan Komersial dengan Floyd-Warshall Algorithm

Penerapan Graf dalam Optimasi Jalur Penerbangan Komersial dengan Floyd-Warshall Algorithm Penerapan Graf dalam Optimasi Jalur Penerbangan Komersial dengan Floyd-Warshall Algorithm Hisham Lazuardi Yusuf 13515069 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Graph Graf adalah struktur data yang terdiri dari atas kumpulan vertex (V) dan edge (E), biasa ditulis sebagai G=(V,E), di mana vertex adalah node pada graf, dan edge adalah rusuk

Lebih terperinci

: Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Linked List. Single Linked List

: Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Linked List. Single Linked List Pertemuan 5 Waktu Tujuan Pembelajaran : 135 menit : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Linked List. Substansi Materi : Single Linked List, LIFO, FIFO Tabulasi Kegiatan Perkuliahan

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Praktikum 14 Graph (Algoritma Multipath) A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan praktikum dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami struktur data graph. 2. Mampu mengimplementasikan algoritma

Lebih terperinci

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog:    1. MODUL I PENDAHULUAN 1. Sejarah Graph Teori Graph dilaterbelakangi oleh sebuah permasalahan yang disebut dengan masalah Jembatan Koningsberg. Jembatan Koningsberg berjumlah tujuh buah yang dibangun di atas

Lebih terperinci

Algoritma Dan Struktur Data II

Algoritma Dan Struktur Data II Algoritma Dan Struktur Data II Array dan Matriks Apa itu Struktur Data? PROGRAM ALGORITMA STRUKTUR DATA Algoritma.. deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah yang tersusun secara logis 1. ditulis

Lebih terperinci

PROGRAM DINAMIS UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

PROGRAM DINAMIS UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL 17 Dinamika Teknik Januari PROGRAM DINAMI UNTUK PENENTUAN LINTAAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARHALL Enty Nur Hayati, Agus etiawan Dosen Fakultas Teknik Universitas tikubank emarang DINAMIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dibahas landasan teori mengenai teori-teori yang digunakan dan konsep yang mendukung pembahasan, serta penjelasan mengenai metode yang digunakan. 2.1. Jalur Terpendek

Lebih terperinci

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum Arieza Nadya -- 13512017 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

LOGIKA DAN ALGORITMA

LOGIKA DAN ALGORITMA LOGIKA DAN ALGORITMA DASAR DASAR TEORI GRAF Kelahiran Teori Graf Sejarah Graf : masalah jembatan Königsberg (tahun 736) C A D B Gbr. Masalah Jembatan Königsberg Graf yang merepresentasikan jembatan Königsberg

Lebih terperinci

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A* Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A* Erfandi Suryo Putra 13515145 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graph merupakan cabang ilmu yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu matematika dan aplikasi. Teori graph saat ini mendapat banyak perhatian karena

Lebih terperinci

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN Eric Cahya Lesmana - 13508097 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesa

Lebih terperinci

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari Andika Mediputra - NIM : 13509057 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin dengan berkembangnya teknologi fotografi di Indonesia, khususnya di Kota Medan, fotografi tidak hanya sebagai sarana atau alat untuk mengabadikan suatu kejadian

Lebih terperinci

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB STEVIE GIOVANNI NIM : 13506054 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln, Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis Dandun Satyanuraga 13515601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY Latar belakang Masalah Pada setiap awal semester bagian pendidikan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data STACK

Algoritma dan Struktur Data STACK Algoritma dan Struktur Data STACK Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu : Memahami tentang konsep stack Mengetahui mekanisme pengoperasian sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting. Namun pada kenyataannya, terdapat banyak hal yang dapat menghambat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL Vera Apriliani Nawagusti 1), Ali Nurdin 2), Aryanti aryanti 3) 1),2),3 ) Jurusan

Lebih terperinci

Pencarian Solusi Permainan Fig-Jig Menggunakan Algoritma Runut-Balik

Pencarian Solusi Permainan Fig-Jig Menggunakan Algoritma Runut-Balik Pencarian Solusi Permainan Fig-Jig Menggunakan Algoritma Runut-Balik Edward Hendrata (13505111) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10, Bandung E-mail: if15111@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data Winson Waisakurnia (13512071) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

STACK ATAU TUMPUKAN 3.1 DAFTAR LINEAR

STACK ATAU TUMPUKAN 3.1 DAFTAR LINEAR STACK ATAU TUMPUKAN 3.1 DAFTAR LINEAR Sebuah daftar linear atau linear list, merupakan suatu struktur data umum yang terbentuk dari barisan hingga yang terurut) dari satuan data ataupun dari record. Untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Algoritma 2.1.1 Sejarah Algoritma Para ahli berusaha menemukan asal kata algorism ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN EXHAUSTIVE SEARCH SEBAGAI SOLUSI PERMAINAN SCRAMBLE

PENGGUNAAN EXHAUSTIVE SEARCH SEBAGAI SOLUSI PERMAINAN SCRAMBLE PENGGUNAAN EXHAUSTIVE SEARCH SEBAGAI SOLUSI PERMAINAN SCRAMBLE Mohammad Dimas (13507059) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha

Lebih terperinci