Diagram Sifat-sifat Pati
|
|
- Dewi Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Diagram Sifat-sifat Pati
2 X-ray Crystallography Mempelajari sifat kristalin pati X-ray pattern, obtained when a crystal is irradiated with X-rays. This pattern is distinctive to the crystal structure 3 Pola X-ray diffraction Tipe A (native cereal starch) : gandum, beras, jagung Tipe B (tuber starch : ubi kayu, kentang, retrogradated starch Tipe C (intermediate form), campuran antara tipe A & B: Smooth pea and bean starch Tipe V Pati ter-rekristalisasi dengan adanya asam lemak atau alkohol rantai panjang, crystalline amylose helical inclusion compound
3 Penyederhanaan struktur kristal V amilosa Sifat alami amilosa (rantai panjang linear) Mampu membentuk kompleks dengan iodin, alkohol organik, atau asam Disebut kompleks clathrates atau Helical inclusion Menyebabkan kecenderungan untuk berasosiasi dan mengendap dalam larutan, mudah terkristalisasi dari larutan Asam organik
4 Amylose in Solution Sifat Amilosa dalam Pati Sifat Baking 1. Cenderung membentuk ikatan hidrogen intramolekular kecenderungan tinggi untuk terkristalisasi (retrogradasi) Dalam larutan amilosa sangat tidak stabil 2. Kemampuan membentuk heliks dan kompleks. Jika terdapat ligand yang cocok (mis. Iodine, lipid polar dll) Pembentukan kompleks amilosa-iodine memberi warna biru dengan absorbsi maksimum pada λ 640 nm
5 Mekanisme retrogradasi fraksi linear pati Lambat Larutan Cepat Endapan Larutan encer endapan Gel Larutan kental rigid gel
6
7 Iodine Binding Capacity Prinsip Pengukuran Amilosa 18-19% <0.5%
8 Pengaruh warna kompleks Pati-Iodin Vs DP Derajat Polimerisasi Warna Kompleks Pati-Iodin <12 Kuning <20 Merah <30 Ungu Biru >40 Biru Tua
9 Gelatinization : a collective term to describe several changes that occur in the starch at different temperature intervals Proses Gelatinisasi Menyebabkan pencairan fraksi kristalin pada pati Menyebabkan struktur menjadi amorf 1. Kehilangan sifat birefringence 2. Kehilangan pola X-ray diffraction 3. Absorbsi air & swelling 4. Bentuk & ukuran granula berubah 5. Peluruhan (leaching) amilosa dari granula 6. Pembentukan Gel atau Pasta Native Starch Gelatinization Starch Paste Gelation Starch Gel
10 Pemanasan Pati dalam Air Granula pati alami secara esensi tidak larut dalam air dingin Air + panas Pati alami (Ungelatinized/uncooked) Granula birefringent Granula pati tergelatinisasi (1) Disrupsi dari struktur semi kristaline kehilangan birefringence (2) Peningkatan ukuran granula, meskipun tidak semua granula swelling dengan laju dan ukuran yang sama.
11
12 Granule Swelling Swelling power : rasio bobot granula yang membengkak per bobot pati kering
13 Swelling Power : Pengukuran pada suhu 95 o C selama 30 menit Jenis Pati Swelling Power Gandum 21 Dent Corn 24 Waxy Corn 64 Tapioka 71 Kentang 1153 Sumber : Swinkles (1988)
14
15 Granule Swelling 20 o C 60 o C 80 o C 97 o C
16 Swelling of Granule starch Gelatinized Granules (%) Potato o C Corn o C Sorghum o C Rice o C 1.Swelling terbatas terjadi pada suhu o C pemecahan ikatan yang lemah atau sisi amorf 2.Swelling cepat terjadi pada suhu o C pemecahan ikatan yang kuat atau sisi yang sulit diakses 3.Pemanasan lebih lanjut, granula yang telah bengkak
17 Grafik persentase amylose leached selama pemanasan pati (Whistler, et al., 1984)
18 Starch Solubility
19 Perubahan granula pati selama pemanasan dan pendinginan (Whistler, et al., 1984) COOL STALING CRYSTALLINE AMYLOPECTINE CRYSTALLINE AMYLOSE AMORPHOUS AMORPHOUS
20
21 Raw starch Gelatinisasi Pati 30 o C 90 o C 40 o C 70 o C 60 o C 50 o C 65 o C
22 Increasing in viscosity during the gelatinization of starch A 800 C B D A : peak viscosity B : final viscosity C : breakdown D : set back Viscosity In Brabender Amylo/viscograph - Heating rate 1.5 o C/min - Holding period at 95 o C, 20 min - Cooling at a rate 1.5 o C/min - Keep at 50 o C for 17 min Temperature ( o C) Rapid Visco Analyzer -Hold at 50 o C for 1 min - Heating to 95 oc at 12.2 o C/min - Holding time at 95 o C, 2.5 min - Cooling at 12.2 o C/min - Keep at 50 o C for 2.1 min
23 Amylogram dengan Brabender Visco-Amylograph
24 Rapid Visco Analyser
25
26
27 Gelatinization properties & pasting characteristics A common way to fingerprints starches is by their pasting properties Food industry starch as thickening agent in product such as sauces, pudding, and pie filling desired consistency Non-food industries as diluent in chemical & pharmaceutical industries as carrier in cosmetic and tablets as binder in the paper industry
28
29 Apparent Viscosity Nilai viskositas pati jagung pada beberapa shear rate menggunakan spindel 3 pada konsentrasi 3%
30 Stabilitas Pasta Stabilitas viskositas pasta pati jagung selama 30 menit spindel 3 dan kecepatan 12 rpm pada konsentrasi 3%
POLISAKARIDA. Shinta Rosalia Dewi
POLISAKARIDA Shinta Rosalia Dewi Polisakarida : polimer hasil polimerisasi dari monosakarida yang berikatan glikosidik Ikatan glikosidik rantai lurus dan rantai bercabang Polisakarida terbagi 2 : Homopolisakarida
Lebih terperinci2. Karakteristik Pasta Selama Pemanasan (Pasting Properties)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK PATI SAGU DAN AREN HMT 1. Kadar Air Salah satu parameter yang dijadikan standard syarat mutu dari suatu bahan atau produk pangan adalah kadar air. Kadar air merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Walur (Amorphophallus campanulatus var sylvestris)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Walur (Amorphophallus campanulatus var sylvestris) Walur (Amorphopallus campanulatus var sylvestris) merupakan tanaman dari famili Araceae. Tanaman walur mempunyai daun tunggal
Lebih terperinciHeat Moisture Treated (HMT) Influence on Corn Flour Gelatinization Profiles
PENGARUH HEAT MOISTURE TREATED (HMT) TERHADAP PROFIL GELATINISASI TEPUNG JAGUNG Heat Moisture Treated (HMT) Influence on Corn Flour Gelatinization Profiles Oke Anandika Lestari* 1, Feri Kusnandar 2, Nurheni
Lebih terperinciPENGARUH HEAT MOISTURE TREATED (HMT) TERHADAP PROFIL GELATINISASI TEPUNG JAGUNG
PENGARUH HEAT MOISTURE TREATED (HMT) TERHADAP PROFIL GELATINISASI TEPUNG JAGUNG HEAT MOISTURE TREATED (HMT) INFLUENCE ON CORN FLOUR GELATINIZATION PROFILES Oke Anandika Lestari 1), Feri Kusnandar 2) dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Suhu dan Waktu Proses Modifikasi HMT Terhadap Karakteristik Pati jagung Dalam proses modifikasi pati jagung HMT dilakukan pemilihan suhu dan waktu terbaik selama perlakuan
Lebih terperinci2.6.4 Analisis Uji Morfologi Menggunakan SEM BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Alat
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciPati ubi kayu (tapioka)
Pengaruh Heat Moisture Treatment (HMT) Pada Karakteristik Fisikokimia Tapioka Lima Varietas Ubi Kayu Berasal dari Daerah Lampung Elvira Syamsir, Purwiyatno Hariyadi, Dedi Fardiaz, Nuri Andarwulan, Feri
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengkondisian Grits Jagung Proses pengkondisian grits jagung dilakukan dengan penambahan air dan dengan penambahan Ca(OH) 2. Jenis jagung yang digunakan sebagai bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa anhidrat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pati merupakan polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa anhidrat. Komposisi utama pati adalah amilosa dan amilopektin yang mempunyai sifat alami berbeda-beda.
Lebih terperinciTeknologi Pati. (Pengembangan Proses & Produk berbasis Pati)
Teknologi Pati (Pengembangan Proses & Produk berbasis Pati) Isi Materi : 1. Komoditas Sumber Pati 2. Komponen Penyusun Pati 3. Sifat Fisiko-kimia 4. Gelatinisasi, Pasting & Retrogradasi 5. Modifikasi Pati
Lebih terperinciDATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6
DATA PENGAMATAN Data uji gugus karboksil ph Waktu ( menit ) Uji Gugus Karboksil Volume titran ( ml ) 1 2 3 30 0,5 0,4 0,5 6 60 0,3 0,5 0,7 90 0,5 0,6 0,6 120 0,5 0,5 0,6 30 0,5 0,5 0,6 7 60 0,6 0,5 0,7
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. diantaranya adalah umbi-umbian. Pemanfaatan umbi-umbian di Indonesia belum
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian
Lebih terperinciLOGO. Karakterisasi Beras Buatan (Artificial Rice) Dari Campuran Tepung Sagu dan Tepung Kacang Hijau. Mitha Fitriyanto
LOGO Karakterisasi Beras Buatan (Artificial Rice) Dari Campuran Tepung Sagu dan Tepung Kacang Hijau Mitha Fitriyanto 1409100010 Pembimbing : Prof.Dr.Surya Rosa Putra, MS Pendahuluan Metodologi Hasil dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT
III. METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT 3.1.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung sukun, dan air distilata. Tepung sukun yang digunakan diperoleh dari Badan Litbang Kehutanan,
Lebih terperinciPengaruh Lama Modifikasi Heat-Moisture Treatment (HMT) Terhadap Sifat Fungsional dan Sifat Amilografi Pati Talas Banten (Xanthosoma undipes K.
JP2 Jurnal Penelitian Pangan Volume 1.1, Agustus 216 P - ISSN: 2528-3537; E - ISSN: 2528-5157 DOI: 1.24198/jp2.216.vol1.1.8 Website: www.jurnal.unpad.ac.id/jp2 Pengaruh Lama Modifikasi Heat-Moisture Treatment
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sebanyak 200 kuintal per hektar luas pertanaman kuintal per hektar luas pertanaman.
26 TINJAUAN PUSTAKA Ubi Kayu (Manihot esculenta) Ubi kayu (Manihot esculenta) tumbuh dengan sangat baik di daerah-daerah dengan suhu antara 25 o C-29 o C dengan ketinggian daerah sekitar 1.500 m. dpl.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK PATI NATIVE 1. Karakteristik Fisik Sifat bahan pangan berbentuk bubuk dapat digolongkan dalam dua tingkat yaitu bubuk sebagai partikel dan sebagai kesatuan (bulk).
Lebih terperinciPENGARUH AMILOSA DAN AMILOPEKTIN TERHADAP SIFAT PASTA PATI JAGUNG. (The effect of amilose and amilopectin on the pasting properties of corn starch)
PENGARUH AMILOSA DAN AMILOPEKTIN TERHADAP SIFAT PASTA PATI JAGUNG (The effect of amilose and amilopectin on the pasting properties of corn starch) Ulyarti 1 1 Staf Pengajar Pada Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Umbi Iles-iles. Umbi Walur
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umbi Walur (Amorphophallus campanulatus var. sylvetris) Amorphopallus campanulatus merupakan tanaman yang berbatang semu, mempunyai satu daun tunggal yang terpecah-pecah dengan tangkai
Lebih terperinciPENGARUH PROSES FRAKSINASI PATI SAGU TERHADAP KARAKTERISTIK FRAKSI AMILOSANYA ABSTRACT
I. Yuliasih, T. T. Irawadi, I. Sailah, H. Pranamuda, K. Setyowati dan T. C. Sunarti PENGARUH PROSES FRAKSINASI PATI SAGU TERHADAP KARAKTERISTIK FRAKSI AMILOSANYA Indah Yuliasih 1, Tun Tedja Irawadi 2,
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN Analisa Sensori
4. PEMBAHASAN Sorbet merupakan frozen dessert yang tersusun atas sari buah segar, air,gula, bahan penstabil yang dapat ditambahkan pewarna dan asam (Marth & James, 2001). Pada umumnya, frozen dessert ini
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
PENGARUH PERBEDAAN VARIETAS BERAS ORGANIK LOKAL TERHADAP PROFIL GELATINISASI GRANULA PATI EFFECT OF VARIETY DIFFERENCES OF LOCAL ORGANIC RICE OF STARCH GRANULE GELATINIZATION PROFILE Tan Tandyo Winarsa
Lebih terperinciOptimisasi Suhu Pemanasan dan Kadar Air pada Produksi Pati Talas Kimpul Termodifikasi dengan Teknik Heat Moisture Treatment (HMT)
AGRITECH, Vol. 36, No. 3, Agustus 2016, 302-307 DOI: http://dx.doi.org/10.22146/agritech.16602, ISSN: 0216-0455 Tersedia online di https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/ Optimisasi Suhu Pemanasan dan Kadar
Lebih terperinciSIFAT FUNGSIONAL DAN SIFAT PASTA PATI SAGU BANGKA [FUNCTIONAL AND PASTA PROPERTIES OF BANGKA SAGO STARCH] MERYNDA INDRIYANI SYAFUTRI *)
SAGU, Maret 2015 Vol. 14 No. 1 : 1-5 ISSN 1412-4424 SIFAT FUNGSIONAL DAN SIFAT PASTA PATI SAGU BANGKA [FUNCTIONAL AND PASTA PROPERTIES OF BANGKA SAGO STARCH] MERYNDA INDRIYANI SYAFUTRI *) Program Studi
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 PROFIL GELATINISASI PATI BERAS ORGANIK VARIETAS LOKAL (PUTIH VARIETAS CIANJUR, MERAH VARIETAS SAODAH, HITAM VARIETAS JAWA) STARCH GELATINIZATION PROFILE
Lebih terperinciSIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG PREGELATINISASI BERAS MERAH DAN KETAN HITAM DENGAN VARIASI WAKTU PENGUKUSAN SKRIPSI
SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG PREGELATINISASI BERAS MERAH DAN KETAN HITAM DENGAN VARIASI WAKTU PENGUKUSAN SKRIPSI OLEH : YESSICA MULIA WIJAYA NRP 6103008122 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.
2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras. Jagung juga mengandung unsur gizi lain yang diperlukan manusia yaitu
Lebih terperinciPENGARUH PROSES HMT TERHADAP KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN KRISTALINITAS TAPIOKA
PENGARUH PROSES HMT TERHADAP KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN KRISTALINITAS TAPIOKA (Effect of Heat-Moisture-Treatment on Morphology and Crystallinity of Tapioca) ABSTRACT Tapioca starch was modified by heat
Lebih terperinciKata kunci : profil gelatinisasi, pasta pati, biji palado, modifikasi
188 Artikel Penelitian Pasta Pati Biji Palado (Aglaia sp) Termodifikasi Metode Pra-gelatinisasi, Ikatan Silang, dan Asetilase Pasta Starch Gelatinization Profile Palado (Aglaia sp) Modified Seeds Pra-gelatinization
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISASI TAPIOKA 1. Sifat Kimia dan Fungsional Tepung Tapioka a. Kadar Air Kadar air merupakan parameter yang sangat penting dalam penyimpanan tepung. Kadar air sampel
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. pengolahan, penanganan dan penyimpanan (Khalil, 1999 dalam Retnani dkk, 2011).
22 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Berat Jenis Berat jenis merupakan perbandingan antara massa bahan terhadap volumenya. Berat jenis memegang peranan penting dalam berbagai proses pengolahan, penanganan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak hanya menginginkan makanan yang enak dengan mouthfeel yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dewasa ini telah memandang pentingnya menjaga kesehatan sehingga tidak hanya menginginkan makanan yang enak dengan mouthfeel yang baik tetapi juga yang dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman labu kuning adalah tanaman semusim yang banyak ditanam di Indonesia dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu kuning tergolong
Lebih terperinciPATI ALAMI. Pati adalah salah suatu bahan penyusunan yang paling banyak dan luas terdapat di alam,sebagai karbohidrat cadangan pangan pada tanaman.
PATI ALAMI Pati adalah salah suatu bahan penyusunan yang paling banyak dan luas terdapat di alam,sebagai karbohidrat cadangan pangan pada tanaman. Sebagian besar pati di simpan dalam akar,umbi,akar,biji
Lebih terperinciKata kunci: patimillet, Heat Moisture Treatment (HMT), annealing, fungsional, amilografi
76 Artikel Penelitian Sifat Fungsional dan Amilografi Pati Millet Putih (Pennisetum glaucum) Termodifikasi secara Heat Moisture Treatment dan Functional and Amylographic Properties of Modified Millet Starch
Lebih terperinciPEMANFAATAN BEKATUL DAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KUE KERING (COOKIES) MAKALAH KOMPREHENSIF
PEMANFAATAN BEKATUL DAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KUE KERING (COOKIES) MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: DANIEL ANDI PURNOMO 6103009069 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciA. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG
III. KEGIATAN MAGANG A. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG Kegiatan magang dilaksanakan di sebuah perusahaan snack di wilayah Jabotabek selama empat bulan. Kegiatan magang ini dimulai pada tanggal 10 Maret sampai
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012 sampai dengan Oktober 2012. Adapun laboratorium yang digunakan selama penelitian antara lain Pilot
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fungsional Tepung Jagung Swelling Volume
40 HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fungsional Tepung Jagung Swelling Volume Swelling volume dan kelarutan memberikan petunjuk adanya ikatan nonkovalen antara molekul pati dan seberapa besar kekuatan ikatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN PUFFING Menurut Sulaeman (1995), teknik puffing merupakan teknik pengolahan bahan pangan dimana bahan pangan tersebut mengalami pengembangan sebagai akibat pengaruh
Lebih terperinciPRODUKSI CASSAVA SOUR STARCH DENGAN VARIASI MEDIA STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT DAN LAMA FERMENTASI
PRODUKSI CASSAVA SOUR STARCH DENGAN VARIASI MEDIA STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK FISIK PATI SAGU (Metroxylon sp) YANG DIMODIFIKASI DENGAN TEKNIK HEAT MOISTURE TREATMENT (HMT) DIAN WULANSARI
KARAKTERISTIK FISIK PATI SAGU (Metroxylon sp) YANG DIMODIFIKASI DENGAN TEKNIK HEAT MOISTURE TREATMENT (HMT) DIAN WULANSARI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SIFAT FUNGSIONAL KACANG MERAH REBUS DENGAN VARIASI WAKTU PEREBUSAN SKRIPSI OLEH: RICHARD WANG
KARAKTERISTIK SIFAT FUNGSIONAL KACANG MERAH REBUS DENGAN VARIASI WAKTU PEREBUSAN SKRIPSI OLEH: RICHARD WANG 6103009109 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Peneltian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciDISAIN PROSES HEAT-MOISTURE-TREATMENT
DISAIN PROSES HEAT-MOISTURE-TREATMENT (Design Process of Heat Moisture Treatment) ABSTRACT Design process of heat moisture treatment (HMT)in retort was developed to obtain a short lag time heating process
Lebih terperinciAhmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan. Silika
Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan Silika 1 Glass transition adalah transisi yang bersifat reversibel pada bahan amorphous dari keadaan keras/kaku menjadi bersifat cair/plastis. Temperature dimana terjadi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RISKA FITRIAWATI PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016
PENGOLAHAN PATI RESISTAN TIPE III UMBI GARUT (MARANTHA ARUNDINACEAE L.) MELALUI KOMBINASI METODE MODIFIKASI (FISIK-ENZIMATIS) DAN KARAKTERISASI SIFAT FUNGSIONALNYA TUGAS AKHIR RISKA FITRIAWATI 1122006013
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Rendemen
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Rendemen Rendemen tepung dan pati dihitung berdasarkan bobot umbi segar yang telah dikupas (Lampiran 1). Ubi jalar Cilembu menghasilkan tepung dengan rendemen sebesar 15.94%,
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA TAPIOKA HMT YANG DIHASILKAN
PENGARUH KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA TAPIOKA HMT YANG DIHASILKAN (Effect of Physicochemical Characteristics of Tapioca on Physicochemical Characteristics of HMT
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Hasil yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Hasil pembuatan pati dari beberapa tanaman menghasilkan massa (g) yaitu ubi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi jalar merupakan jenis umbi-umbian yang dapat digunakan sebagai pengganti
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ubi jalar merupakan jenis umbi-umbian yang dapat digunakan sebagai pengganti makanan pokok karena mengandung karbohidrat sebesar 27,9 g yang dapat menghasilkan kalori sebesar
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Karakteristik menir segar Karakteristik. pengujian 10,57 0,62 0,60 8,11 80,20 0,50 11,42 18,68.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MENIR SEGAR Pengujian karakteristik dilakukan untuk mengetahui apakah bahan baku yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pengolahan tepung menir pragelatinisasi
Lebih terperinciSIFAT FISIKOKIMIA DAN FUNGSIONAL PATI BUAH AIBON (Brugueira gymnorhiza L.)
Jurnal Natur Indonesia 12(2): 156-162. 2010. SIFAT FISIKOKIMIA DAN FUNGSIONAL PATI BUAH AIBON (Brugueira gymnorhiza L.) [Physicochemical and Functional Properties of Aibon Fruit (Brugueira gymnorhiza L.)
Lebih terperinciDepartemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
AGRITECH, Vol. 37, No. 3, Agustus 2017, Hal. 312-318 DOI: http://doi.org/10.22146/agritech.11620 ISSN 0216-0455 (Print), ISSN 2527-3825 (Online) Tersedia online di https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/ Vigna
Lebih terperinciEvaluasi Fisikokimia Mutu Beras. Physicochemical Evaluation of Rice Quality
Evaluasi Fisikokimia Mutu Beras Physicochemical Evaluation of Rice Quality Fahroji 1)* dan Hendri 2) 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Kaharuddin Nasution
Lebih terperinciOLEH: DEA SUSANTO
PROFIL GELATINISASI PATI BERAS ORGANIK PUTIH VARIETAS JASMINE, MERAH VARIETAS SAODAH, DAN HITAM VARIETAS JAWA DALAM KEMASAN PLASTIK POLIPROPILEN SELAMA PENYIMPANAN 6 (ENAM) BULAN SKRIPSI OLEH: DEA SUSANTO
Lebih terperinciPROFIL GELATINISASI FORMULA PEMPEK LENJER THE GELATINIZATION PROFILES OF THE FORMULA OF PEMPEK LENJER
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 25 No. 1 Tahun 2014 Hal. 13-22 PROFIL GELATINISASI FORMULA PEMPEK LENJER THE GELATINIZATION PROFILES OF THE FORMULA OF PEMPEK LENJER Railia Karneta, Amin Rejo,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. EKSTRAKSI PATI GARUT (Marantha arundinacea L.)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. EKSTRAKSI PATI GARUT (Marantha arundinacea L.) Umbi garut yang digunakan dalam penelitian ini berumur sekitar 10 bulan ketika dipanen. Kandungan pati maksimum adalah pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari 50% penduduk dunia tergantung pada beras sebagai sumber kalori utama. Di Indonesia, konsumsi dari kelompok padi-padian masih dominan baik di kota maupun di
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sagu
4 TINJAUAN PUSTAKA Sagu Sagu merupakan tanaman rumpun dan berkembang biak dengan membentuk anakan. Sagu termasuk tumbuhan monokotil dalam family Palmae, subfamily Lepidocaryoideae serta genus Metroxylon.
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR PENELITIAN MODIFIKASI CASSAVA STARCH DENGAN PROSES OKSIDASI SODIUM HYPOCLORITE UNTUK INDUSTRI KERTAS
MAKALAH SEMINAR PENELITIAN MODIFIKASI CASSAVA STARCH DENGAN PROSES OKSIDASI SODIUM HYPOCLORITE UNTUK INDUSTRI KERTAS Disusun Oleh : AMRIN FATCHURI FITRYA NUR WIJAYATININGRUM L2C307010 L2C307032 JURUSAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. SAGU B. AREN
II. TINJAUAN PUSTAKA A. SAGU Sagu (Metroxylon sp.) diduga berasal dari Maluku dan Papua. Hingga saat ini belum ada data yang mengungkapkan sejak kapan awal mula sagu ini dikenal. Di wilayah Indonesia bagian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar Cilembu dan ubi jalar ungu Ayamurasaki. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah akuades, K
Lebih terperinciPENGARUH KARAGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK PASTA TEPUNG GARUT DAN KECAMBAH KACANG GUDE SEBAGAI BAHAN BAKU BIHUN
Bihun Berbahan Baku Tepung Garut dan Kecambah Kacang Gude - Susanti, dkk PENGARUH KARAGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK PASTA TEPUNG GARUT DAN KECAMBAH KACANG GUDE SEBAGAI BAHAN BAKU BIHUN Carrageenan Effect
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kolagen alami hewan yang terdapat pada kulit, tulang, tulang rawan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gelatin merupakan salah satu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen alami hewan yang terdapat pada kulit, tulang, tulang rawan, dan jaringan ikat. Sumber
Lebih terperinciKAJIAN SIFAT FUNGSIONAL DAN AMILOGRAFI PATI UBI JALAR
739 KAJIAN SIFAT FUNGSIONAL DAN AMILOGRAFI PATI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DENGAN PERLAKUAN SUHU DAN LAMA WAKTU HEAT MOISTURE TREATMENT SEBAGAI BAHAN SEDIAAN PANGAN DARURAT 1 Marleen Sunyoto, 1 Robi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tahapan pertama adalah tahapan persiapan sampel formulasi berupa
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Preparasi Pembuatan Puding Jagung Tahapan pertama adalah tahapan persiapan sampel formulasi berupa jagung pipil varietas motoro kiki yang telah diolah menjadi tepung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. UBI JALAR
II. TINJAUAN PUSTAKA A. UBI JALAR Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Convolvulaceae. Ubi jalar termasuk tanaman tropis, tumbuh baik di daerah yang memenuhi persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Pati Walur Alami Sifat bahan pangan dalam bentuk bubuk dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai partikel dan sebagai kesatuan (bulk). Sifat bulk ditentukan oleh
Lebih terperinciENDRIKA WIDYASTUTI FOOD SCIENCE AND TECHNOLOGY AGRICULTURAL TECHNOLOGY BRAWIJAYA UNIVERSITY 2012
ENDRIKA WIDYASTUTI FOOD SCIENCE AND TECHNOLOGY AGRICULTURAL TECHNOLOGY BRAWIJAYA UNIVERSITY 2012 1 09/03/2012 2 Starch Ingredients Must be cooked Gel slowly Show syneresis Break down under shear Break
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH HIDROKOLOID DAN CaCl 2 TERHADAP PROFIL GELATINISASI BAHAN BAKU SERTA APLIKASINYA PADA BIHUN SUKUN SUKMIYATI AGUSTIN
KAJIAN PENGARUH HIDROKOLOID DAN CaCl 2 TERHADAP PROFIL GELATINISASI BAHAN BAKU SERTA APLIKASINYA PADA BIHUN SUKUN SUKMIYATI AGUSTIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai alternatif makanan pokok memerlukan
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai alternatif makanan pokok memerlukan pengembangan produk olahan dengan penyajian yang cepat dan mudah diperoleh, salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi jalar mengandung karbohidrat sebanyak 27,9 g yang dapat menghasilkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ubi jalar mengandung karbohidrat sebanyak 27,9 g yang dapat menghasilkan kalori sebesar 123 kalori per 100 g bahan (Rukmana, 1997). Berdasarkan kandungan tersebut, ubi
Lebih terperinciAplikasi Dekstrin Ubi Kayu Metode Pragelatinisasi Parsial Pada Produk Cassava Stick
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 501-507 Aplikasi Dekstrin Ubi Kayu Metode Pragelatinisasi Parsial Pada Produk Cassava
Lebih terperinciJurnal Natur Indonesia 12(2), April 2010: Sarungallo, et al. Sifat Fisikokimia dan Fungsional Pati Buah Aibon (Brugueira gymnorhiza L.
Jurnal Natur Indonesia 12(2), April 2010: 156-162 ISSN 156 1410-9379, Jurnal Keputusan Natur Indonesia Akreditasi 12(2): No 156-162 65a/DIKTI/Kep./2008 Sarungallo, et al. Sifat Fisikokimia dan Fungsional
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciLAMPIRAN A DATA PENELITIAN
LAMPIRAN A DATA PENELITIAN A.1 DATA HASIL ANALISIS PATI KULIT SINGKONG Tabel A.1 Data Hasil Analisis Pati Kulit Singkong Parameter Pati Kulit Singkong Kadar Air 9,45 % Kadar Abu 1,5 % Kadar Pati 75,9061
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat
18 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Mei 2010 di Laboratorium Pilot Plant Seafast Center IPB, Laboratorium Kimia dan Laboratorium Rekayasa Proses
Lebih terperinciPENYIAPAN DAN KARAKTERISASI PATI NANOKRISTALIN DARI SAGU DAN TAPIOKA KARTIKA WULANDARI
PENYIAPAN DAN KARAKTERISASI PATI NANOKRISTALIN DARI SAGU DAN TAPIOKA KARTIKA WULANDARI DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN
Lebih terperinciKARAKTERISASI PATI BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr.,) DENGAN HEAT MOISTURE TREATMENT (HMT) Sumarlin Raswen Efendi Rahmayuni
KARAKTERISASI PATI BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr.,) DENGAN HEAT MOISTURE TREATMENT (HMT) Sumarlin Raswen Efendi Rahmayuni alinpeace@gmail.com / 085365042631 Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki
TINJAUAN PUSTAKA Ubi jalar ungu Indonesia sejak tahun 1948 telah menjadi penghasil ubi jalar terbesar ke empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki kandungan nutrisi
Lebih terperinciTekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies.
Force (Gf) V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.2 Tekstur Tekstur merupakan parameter yang sangat penting pada produk cookies. Tekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies. Tekstur
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi Pati Singkong
29 HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi Pati Singkong Tahap pertama dalam penelitian ini adalah pembuatan pati singkong termodifikasi yaitu pembuatan pati singkong tergelatinisasi dan pembuatan pati singkong
Lebih terperinciFORMULASI MI KERING SAGU DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU
FORMULASI MI KERING SAGU DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU Formulation of Dry Sago Noodles with Mung Bean Flour Substitution Hilka Yuliani, Nancy Dewi Yuliana, Slamet Budijanto Departemen Ilmu dan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Kadar Air
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kadar Air Analisa kadar air dilakukan untuk mengetahui pengaruh proporsi daging dada ayam dan pisang kepok putih terhadap kadar air patties ayam pisang. Kadar air ditentukan secara
Lebih terperinciREAKSI OZONASI DALAM MODIFIKASI TEPUNG KASAVA UNTUK SUBSTITUSI GANDUM:KAJIAN PENGATURAN. ph DAN TEMPERATUR
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni
Lebih terperinciKARAKTERISASI TEPUNG KASAVA YANG DIMODIFIKASI DENGAN BAKTERI SELULOLITIK SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK MIE DAN BISKUIT
KARAKTERISASI TEPUNG KASAVA YANG DIMODIFIKASI DENGAN BAKTERI SELULOLITIK SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK MIE DAN BISKUIT SKRIPSI Oleh : SIMON PETRUS SEMBIRING 060305004/TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI
Lebih terperinciMODIFIKASI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) DENGAN METODE HEAT MOISTURE TREATMENT (HMT) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MI INSTAN
METANA, Vol. 11 No. 01, JULI 2015, Hal. 37 46 MODIFIKASI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) DENGAN METODE HEAT MOISTURE TREATMENT (HMT) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MI INSTAN Herry Santosa
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinci4. Total Soluble Carbohydrate (Metode Phenol-AsamSulfat)
LAMPIRAN Lampiran 1. Karakterisasi Komposisi Mutu Cairan Fermentasi dan Tapioka Asam 1. ph (AOAC, 1995) Sampel sebanyak 2,5 g dilarutkan dalam 25 ml aquades. Pengukuran ph menggunakan alat ph meter yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN
II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS Beras merupakan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia sejak dahulu. Sebagian besar butir beras terdiri dari karbohidrat jenis pati. Pati beras terdiri dari dua fraksi
Lebih terperinciProduksi Pati Termodifikasi dari Beberapa Jenis Pati
Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7, No. 3, hal. 130-137, 2010 ISSN 1412-5064 Produksi Pati Termodifikasi dari Beberapa Jenis Pati Cut Erika Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan tapioka di Indonesia cenderung terus meningkat. Peningkatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Permintaan tapioka di Indonesia cenderung terus meningkat. Peningkatan permintaan tersebut karena terjadi peningkatan jumlah industri makanan dan nonmakanan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR. MODIFIKASI PATI JAGUNG (Zea mays) DENGAN PROSES ASETILASI MENGGUNAKAN ASAM ASETAT GLASIAL
LAPORAN AKHIR MODIFIKASI PATI JAGUNG (Zea mays) DENGAN PROSES ASETILASI MENGGUNAKAN ASAM ASETAT GLASIAL Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Lebih terperinciIsolasi dan Karakterisasi Sifat Pati Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Beberapa Varietas Lokal Indonesia
AGRITECH, Vol. 37, No. 2, Mei 2017, Hal. 192-198 DOI: http://doi.org/10.22146/agritech.10659 ISSN 0216-0455 (Print), ISSN 2527-3825 (Online) Tersedia online di https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/ Isolasi
Lebih terperinci