ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI MARKETING DAN KREDIT PT. WOM FINANCE CABANG DEPOK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI MARKETING DAN KREDIT PT. WOM FINANCE CABANG DEPOK"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI MARKETING DAN KREDIT PT. WOM FINANCE CABANG DEPOK Oleh ACHMAD SYUKRIANSYAH PUTRA H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI MARKETING DAN KREDIT PT. WOM FINANCE CABANG DEPOK SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh ACHMAD SYUKRIANSYAH PUTRA H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

3 Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Marketing dan Kredit PT. WOM Finance Cabang Depok Nama : Achmad Syukriansyah Putra NIM : H Menyetujui, Dosen Pembimbing (Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS.Dipl.Ing.DEA) NIP : Mengetahui, Ketua Departemen (Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : Tanggal Lulus :

4 RINGKASAN ACHMAD SYUKRIANSYAH PUTRA. H Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Marketing dan Kredit PT.WOM Finance Cabang Depok. Di bawah bimbingan H. MUSA HUBEIS. Perkembangan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, terutama perkembangan bisnis di bidang pembiayaan. Pertumbuhan bisnis pembiayaan di dalam negeri cukup pesat dalam tiga (3) tahun terakhir ini, meski di tahun 2009 sedikit melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya, akibat imbas krisis ekonomi global yang terjadi akhir Menurut Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), pertumbuhan nilai pembiayaan industri multifinance sekitar 17,4% per tahun dalam periode lima (5) tahun terakhir. PT WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang ada di Indonesia. Usaha yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan perusahaan, salah satunya mempunyai karyawan yang memiliki kapasitas bekerja, atau beban kerja yang baik. Waktu kerja dilihat dari kesesuaian dengan standar waktu kerja yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) RI yaitu waktu normal per hari adalah 8 jam (5 hari kerja), maka seorang staf bekerja di atas 80% dari waktu produktivitasnya, maka beban kerjanya dinilai tinggi. Tujuan penelitian : (1). Mengidentifikasi alokasi beban kerja karyawan pada divisi marketing dan Kredit PT. WOM Finance cabang Depok, (2) Mengkaji jumlah karyawan yang efisien pada divisi marketing dan credit PT. WOM Finance cabang Depok, serta (3) Menganalisis kinerja karyawan pada divisi marketing dan Kredit PT. WOM Finance cabang Depok. Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder, baik kualitatif, maupun kuantitatif. Teknik penarikan contoh penuh (satu rated sampling) dengan jumlah responden 31 orang dan dengan pengolahan data dengan Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows versi 15 dan SmartPLS versi2.0. Hasil penelitian menunjukan pendistribusian beban kerja tidak merata, terdapat karyawan yang memiliki beban kerja tinggi dan beban kerja rendah. Hasil perhitungan alokasi beban kerja menunjukan bahwa perhitungan jumlah total karyawan yang efisien pada pada PT. WOM Finance Depok divisi marketing dan Kredit adalah 40 orang karyawan, yaitu 28 orang untuk divisi marketing dan 12 orang untuk divisi Kredit.

5 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, berkah, dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Divisi Marketing dan Kredit PT. WOM Finance Cabang Depok sebagai salah satu persyaratan penyelesaian studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, ma k a diharapkan saran dan kritik, serta bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Bogor, April 2012 Penulis iv

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada Tanggal 5 September 1988 di kota Depok Propinsi Jawa Barat. Penulis yang bernama lengkap Achmad Syukriansyah Putra adalah anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Drs. Usman Syukma dan Sofiah A.M. Pada tahun 1994 sampai tahun 2000, penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 4 Depok, tahun melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Depok, dan setelah itu menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 49 Jakarta pada tahun Pada tahun penulis melanjutkan studi di Program Diploma (D3) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) dan tahun 2009 melanjutkan studi ke Strata Satu (S1) Program Alih Jenis Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB). iii

7 UCAPAN TERIMA KASIH Dalam proses penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS,Dipl,Ing,DEA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memotivasi dan mengarahkan selama masa bimbingan kepada penulis selama masa penelitian. 2. Dr.Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc dan Nurhadi Wijaya, STP.MM, selaku dosen penguji skripsi atas kesediaan waktunya serta masukan-masukan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. 3. Bpk Rizki selaku HRD staf yang telah memberikan izin penelitian dan perhatiannya atas segala informasi yang menunjang dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh staf dan karyawan PT. WOM Finance Depok atas keramahannya, serta kesediaannya untuk membantu dalam pengisisan kuesioner. 5. Kedua orang tua saya tercinta yang telah senantiasa memberikan dukungan, baik moril maupun materil, serta doanya. 6. Kakak Wita dan Vera yang telah memberikan motivasi dan dorongan, serta doanya. 7. Indah Dyaz Permata yang selalu memberikan semangat tanpa henti dan saran yang sangat bermanfaat. 8. Seluruh staf pengajar dan karyawan di Departemen Manajemen, FEM IPB. 9. Rekan-rekan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Angkatan 7, khususnya teman-teman (Bram, Fajar, Erwin, Hedit, Hendra, Nale, Adlan, Krisna. Ola, Dini, Nurbi dan yang lainya) atas segala nasehat, dukungan dan doanya. 10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu selama penulisan skripsi ini. v

8 Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala bantuan, bimbingan, dan nasehat selama penyusunan skripsi ini. vi

9 RINGKASAN DAFTAR ISI Halaman DAFTAR RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber daya Manusia Perencanaan SDM Analisis Pekerjaan Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Beban Kerja Kinerja Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Uji Coba Kuesioner Skala Likert Menganalisis Beban Kerja Analisis PLS IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan vii

10 4.3. Struktur Organisasi Perusahaan Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Validitas Kuesioner Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Karakteristik Responden Jenis Kelamin Responden Tingkat Pendidikan Responden Usia Responden Lama Bekerja Responden Analisis Alokasi Beban Kerja Alokasi Beban Kerja Divisi Marketing Alokasi Beban Kerja Divisi Kredit Perhitungan Jumlah Karyawan yang Efisien Divisi Marketing Divisi Kredit Menganalisis Kinerja Karyawan Persepsi Responden Terhadap Kinerja Persepsi Responden Terhadap Beban Kerja Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

11 DAFTAR TABEL No Halaman 1. Bobot nilai jawaban responden Nilai skor rataan Peubah-peubah reflektif yang mencerminkan beban kerja Peubah-peubah reflektif yang mencerminkan kinerja Jumlah responden tiap divisi Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Karakteristik responden berdasarkan usia Alokasi beban kerja divisi marketing Alokasi beban kerja divisi kredit Persepsi responden terhadap kinerja Persepsi responden terhadap beban kerja Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan Nilai AVE Nilai Composite Reliability dan Alpha Cronbach Nilai koefisien, t-value dan R square beban kerja terhadap kinerja ix

12 DAFTAR GAMBAR No Halaman 1. Kerangka pemikiran penelitian Model PLS Perhitungan Waktu Produktif Model pengaruh beban kerja terhadap kinerja Model pengaruh beban kerja terhadap kinerja (setelah estimasi ulang) Model pengaruh beban kerja terhadap kinerja (setelah estimasi ulang kedua) x

13 DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1. Struktur organisasi perusahaan Daftar absensi sementara Kuesioner penelitian Kuesioner analisis pekerjaan Kuesioner analisis beban kerja Kuesioner analisis kinerja Kuesioner beban kerja Validitas dan reliabilitas analisis pekerjaan Validitas dan reliabilitas beban kerja Validitas dan reliabilitas analisis pekerjaan Outer loadings model pengaruh beban kerja terhadap kinerja Cross loading model pengaruh beban kerja terhadap kinerja Bootstraping model pengaruh beban kerja terhadap kinerja xi

14 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis di indonesia dewasa ini mengalami peningkatan yang cukup pesat, salah satunya adalah perkembangan bisnis di bidang pembiayaan (finance). Pertumbuhan bisnis pembiayaan di dalam negeri cukup pesat dalam tiga (3) tahun terakhir ini, meski di tahun 2009 sedikit melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya, akibat imbas krisis ekonomi global yang terjadi akhir Menurut Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), pertumbuhan nilai pembiayaan industri multifinance sekitar 17,4% per tahun dalam periode lima (5) tahun terkahir. Pertumbuhan industri multifinance didukung oleh kondisi ekonomi di dalam negeri yang mulai membaik. Turunnya suku bunga BI Rate pada level 6,5% pada akhir 2009 lalu turut mendorong pertumbuhan multifinance. Pertumbuhan industri pembiayaan di Indonesia selama ini masih mengandalkan sewa guna usaha (leasing) dan pembiayaan konsumen (pembiayaan mobil dan sepeda motor) dengan kontribusi 95% dari total pembiayaan (Data Consult, 2010). Perusahaan Pembiayaan adalah suatu badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana, atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat (Keputusan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006). Persaingan jasa perusahaan pembiayaan yang semakin tinggi diharapkan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kinerja perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan. Dalam hal ini apabila karyawan memiliki beban kerja yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka dapat memunculkan tumpang tindih pekerjaan, sehingga karyawan tidak memiliki kinerja yang baik.

15 2 PT. Wahana Ottomitra Multiartha, atau (WOM) Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang ada di Indonesia, PT. WOM Finance merupakan perusahaan yang paling dominan dalam pembiayaan sepeda motor di Indonesia. Perusahaan ini memiliki sejarah yang cukup panjang, dengan nama awal perusahaan adalah PT. Jakarta Tokyo Leasing pada tahun Kemudian pada tahun 1997, menjadi PT. Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT. Fuji Semeru Leasing, pada tahun 2000, mengganti nama menjadi PT. WOM hingga sekarang. Perusahaan ini menyediakan leasing untuk produk sepeda motor merek Honda, Yamaha dan Suzuki, serta pernah mendapat penghargaan Multifinance Award (2006) oleh majalah Infobank dan Multifinance Award (2007) oleh Majalah Investor. Penelitian ini difokuskan pada PT. WOM Finance cabang Depok Divisi Marketing dan Kredit. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) pada dasarnya merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan, meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya (Hasibuan, 2004). Usaha yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan perusahaan, salah satunya dengan mempunyai karyawan yang memiliki kapasitas dalam bekerja yang baik. Beban kerja didasarkan pada pemanfaatan waktu kerja yang tersedia untuk melakukan serangkaian pekerjaan, yaitu dilihat dari aktivitas, atau kegiatan yang dilakukan staf pada waktu kerja, baik kegiatan langsung, tidak langsung, dan kegiatan lain seperti kegiatan pribadi dan kegiatan tidak produktif (Ilyas, 2000). Waktu kerja mempengaruhi beban kerja seorang karyawan. Waktu kerja ini dilihat dari kesesuaian dengan standar waktu kerja yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) RI, yaitu waktu normal per hari adalah

16 3 delapan (8) jam (5 hari kerja). Menurut Ilyas (2000), bila seorang staf bekerja di atas 80% dari waktu produktifnya, maka dikatakan beban kerjanya tinggi. Pengaruh kinerja karyawan juga sangat besar dalam berkembangnya sebuah perusahaan, suatu perusahaan dikatakan berkinerja baik, jika perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut, atau dapat dikatakan baik jika terdapat kesesuaian antara beban kerja yang diberikan kepada satu individu dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut, maka untuk mendorong karyawan bekerja dengan baik untuk meningkatkan prestasi kerja dan pencapaian tujuan organisasi. Hal ini disebabkan beban kerja merupakan hal yang paling mendasar untuk mengetahui seberapa baik suatu perusahaan, atau seseorang karyawan melakukan suatu pekerjaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja karyawan, atau perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perlu diketahui analisis beban kerja karyawan, terutama apakah analisis beban kerja karyawan memiliki pengaruh nyata terhadap kinerja karyawan, maka dilakukan penelitian berjudul Analisis beban kerja dan kinerja karyawan pada PT. WOM Finance cabang Depok Divisi Marketing dan Kredit Perumusan Masalah Perencanaan tenaga kerja yang baik adalah hal penting untuk dilakukan, yaitu analisis pekerjaan dan beban kerja perusahaan secara keseluruhan. Menurut Komaruddin (1996), analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan, atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggungjawab, atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas. Berdasarkan pada wawancara pendahuluan yang dilakukan peneliti sebelumnya pada bagian HRD PT WOM Finance cabang Depok, diketahui bahwa terjadi tumpang tindih pekerjaan, terutama pada Divisi Marketing dan

17 4 Kredit, sehingga adanya kelebihan maupun kekurangan beban kerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yang dikaji, yaitu : 1. Bagaimana alokasi beban kerja karyawan pada divisi marketing dan kredit PT. WOM Finanace cabang Depok? 2. Seberapa besar jumlah karyawan yang efisien pada divisi marketing dan kredit PT. WOM Finance cabang Depok? 3. Bagaimana kinerja karyawan pada divisi marketing dan kredit PT. WOM Finance cabang Depok? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi alokasi beban kerja yang ada pada bagian marketing dan kredit PT. WOM Finance cabang Depok. 2. Mengkaji jumlah karyawan yang efisien pada bagian marketing dan kredit PT. WOM Finance cabang Depok. 3. Menganalisis kinerja karyawan pada bagian marketing dan kredit PT. WOM Finance cabang Depok Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini terfokus pada kajian masalah beban kerja secara standar yang diberikan pada karyawan divisi marketing dan kredit PT. WOM Finance cabang Depok dan kinerja karyawannya.

18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dimana didalamnya terdapat enam (6) unsur, yaitu men, money, method, material, machines dan market (Hasibuan, 2004). Rivai dan Sagala (2009) menyatakan bahwa, MSDM merupakan salah satu bidang manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Dessler (2010), MSDM adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memerhatikan hubungan kerjanya, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan, kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia, atau SDM dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian Perencanaan SDM Perencanaan SDM adalah jumlah dari seluruh rencana yang diformulasikan untuk rekrutmen, screening, kompensasi, pelatihan, struktur pekerjaan, promosi dan aturan main dari SDM perusahaan (Mangkuprawira, 2004). Hasibuan (2004) menerjemahkan perencanaan SDM sebagai kegiatan merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, serta efektif dan efisisen dalam membantu terwujudnya tujuan, perencanaan SDM untuk menetapkan program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan secara baik dan benar. Tujuan perencanaan SDM (Hasibuan, 2004) adalah : 1. Untuk menentukan mutu dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan. 2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini, maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.

19 6 3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS), sehingga produktivitas kerja meningkat. 5. Untuk menghindari kekurangan dan kelebihan karyawan. 6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. 7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal dan horizontal) dan pensiun karyawan. 8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan adalah prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggugjawab dan persyaratan keterampilan yang dibutuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut (Dessler, 2010). Beberapa terminologi tentang analisis pekerjaan salah satunya adalah analisis pekerjaan merupakan kegiatan, atau proses menghimpun dan menyusun berbagai informasi yang berkenaan dengan setiap pekerjaan, tugastugas, jenis pekerjaan dan tanggungjawabnya secara operasional untuk mewujudkan tujuan organisasi, atau bisnis sebuah perusahaan (Rivai dan Sagala, 2009). Menurut Hasibuan (2004), analisis pekerjaan perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi dan menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan, manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia (personal requirement), perilaku manusia dan alat-alat yang digunakan.

20 7 Langkah-langkah analisis pekerjaan (Hasibuan, 2004) meliputi : a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan, artinya penganalisis harus mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisis pekerjaannya. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik pengmpulan datanya. b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang, artinya penganalisis harus mengumpulkan dan mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang seperti bagan organisasi, bagan proses dan uraian pekerjaan. c. Menyeleksi muwakal (orang yang akan diserahi) jabatan yang akan dianalisis, artinya penganalisis harus memilih beberapa muwakal jabatan untuk dianalisis. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya dan waktu, jika banyak pekerjaan yang akan dianalisis. d. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan, artinya penganalisis mengadakan analisis pekerjaan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan, perlaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syarat-syarat personil yang akan melaksanakan pekerjaan. e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, artinya analisis pekerjaan menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, artinya penganalisis pekerjaan, kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan dan evaluasi pekerjaan. g. Meramalkan atau memperhitungkan perkembanagan perusahaan, artinya penganalisis harus memperhitungkan, atau meramalkan perkembangan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, apakah dikemudian hari diperlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan dalam perusahaan.

21 8 Prinsip-prinsip dalam membuat analisis pekerjaan yang utama (Umar, 2010) adalah : 1. Analitis Hal ini menjelaskan bahwa pekerjaan diurai menjadi komponenkomponen yang tidak hanya mencantumkan aktivitas, tetapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh si pejabat, bagaimana aktivitas itu saling bekerjasama, kompleksitas, tantangan, dan manfaatnya bagi organisasi. 2. Obyeknya adalah pekerjaan Hal ini menunjukan bahwa pekerjaan yang ditawarkan hanya akan dapat dikerjakan dengan kemampuan, pengalaman, pengetahuan dan keahlian tertentu dari orang yang mengerjakannya. Dengan demikian, yang diutamakan dalam analisis ini adalah jenis pekerjaan, bukan orangorangnya. 3. Pekerjaan saat ini Para analisis hanya menganalisis isi pekerjaan saat ini dan tidak begitu mempertimbangkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di kemudian hari, juga apa yang terjadi di masa lalu. Setelah pekerjaan dianalisis, selanjutnya dituliskan deskripsi pekerjaannya. Dalam hal ini perlu kehati-hatian, bahwa kelemahan-kelemahan dalam menulis deskripsi pekerjaan sering dijumpai, misalnya isi deskripsi pekerjaan ternyata kaku, sehingga menghalangi fleksibilitas perusahaan Deskripsi Pekerjaan Deskripsi pekerjaan (Hasibuan, 2004) merupakan informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggungjawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Menurut Dessler (2010) menjabarkan deskripsi pekerjaan sebagai pernyataan tertulis tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya dan bagaimana kondisi kerjanya.

22 9 Uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya mudah dipahami, serta menguraikan hal-hal berikut (Hasibuan, 2004) : a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan, seperti Rektor, Dekan, Dosen dan Kabag Administrasi. b. Hubungan tugas dan tanggungjawab, yakni perincian tugas dan tanggungjawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan hendaknya menunjukan hubungan antara pejabat dengan orang lain di dalam maupun di luar organisasi. c. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. d. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin-mesin dan bahan baku yang akan digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. e. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya. f. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan darimana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan Spesifikasi Pekerjaan Spesifikasi pekerjaan (Hasibuan, 2004) adalah uraian persyaratan mutu minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten, spesifikasi pekerjaan disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Spesifikasi memberikan uraian informasi (Hasibuan, 2004) mengenai hal-hal berikut : a. Tingkat pendidikan pekerja. b. Jenis kelamin pekerja.

23 10 c. Keadaan fisik pekerja. d. Pengetahuan dan kecakapan pekerja. e. Batas umur pekerja. f. Nikah atau belum. g. Minat pekerja. h. Emosi dan tempramen pekerja. i. Pengalaman pekerja Beban Kerja Menurut Menpan (1997), pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya. Lebih lanjut dikemukakan pula, bahwa pengukuran beban kerja merupakan salah satu teknik manajemen untuk mendapatkan informasi jabatan, melalui proses penelitian dan pengkajian yang dilakukan secara analisis. Informasi jabatan tersebut dimaksudkan sebagai alat untuk menyempurnakan aparatur, baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan SDM. Menurut Komaruddin (1996), analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggungjawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas. Moekijat (1995) mengemukakan, bahwa analisis jabatan memberikan informasi tentang syarat-syarat tenaga kerja secara kualitatif, serta jenis-jenis jabatan dan karyawan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Di samping itu dinyatakan pula, bahwa jumlah waktu yang digunakan untuk

24 11 menyelesaikan pekerjaan adalah sama dengan jumlah keempat (4) waktu berikut : 1. Waktu yang sungguh-sungguh digunakan untuk bekerja, yakni waktu digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan produksi (waktu lingkaran, atau waktu baku atau dasar). 2. Waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan produksi (bukan lingkaran atau non-cyclical time). 3. Waktu untuk menghilangkan kelelahan (fatigue time). 4. Waktu untuk keperluan pribadi (personal time) Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja, atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung (Wibowo, 2007). Kinerja menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007) adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan, serta organisasi bersangkutan, ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu, sesuai dengan standar perusahaan atau organisasi. Menurut Sujadi dalam Umar (2010), kinerja, atau prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang, atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masingmasing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007) terdiri dari :

25 12 1. faktor intrinsik Faktor Personal atau individual, yaitu pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu karyawan. 2. Faktor ekstrinsik a. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek mutu manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada karyawan. b. Faktor tim, meliputi aspek dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim. c. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh proses organisasi dan kultur kerja dalam organisasi. d. Faktor situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal. Manfaat penilaian kinerja (Ruky dalam Umar, 2010) adalah : 1. Meningkatkan prestasi kerja karyawan, baik individu maupun sebagai kelompok, sampai setinggi-tingginya dengan memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Karyawan bersama atasan masing-masing menetapkan sasaran kerja dan standar prestasi yang harus dicapai dan meneliti, serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu yang ditetapkan. 2. Peningkatan yang terjadi pada prestasi karyawan secara perorangan pada gilirannya akan mendorong kinerja SDM secara keseluruhan, yang nantinya direfleksikan dalam kenaikan produktivitas. 3. Merangsang minat dan pengembangan pribadi, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil karya dan prestasi pribadi, serta potensi laten karyawan dengan cara memberikan umpan balik tentang prestasinya.

26 13 4. Membantu organisasi menyusun program pengembangan dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna. Pada gilirannya, usaha ini akan membantu perusahaan untuk mempunyai pasokan tenaga cakap dan terampil yang cukup untuk pengembangan perusahaan di masa depan. 5. Menyediakan alat, atau sarana untuk membandingkan prestasi kerja pegawai dengan tingkat gajinya, atau imbalannya sebagai bagian dari kebijakan dan sistem imbalan yang baik. 6. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengeluarkan perasaannya tentang pekerjaan, atau hal yang ada kaitannya. Dengan demikian, jalur komunikasi dan dialog akan terbuka, sehingga diharapkan bahwa proses penilaian prestasi kerja akan mengeratkan hubungan antara atasan dan bawahan Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan Lituhayu (2008) dalam penelitian yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindo Internasional Jakarta, menyatakan bahwa permasalahan beban kerja yang terjadi pada karyawan adalah jumlah karyawan yang masih belum cukup untuk menangani pekerjaan yang ada (khususnya divisi Operations, Sales dan Human Resource atau HR) beban gaji dan insentif yang masih kurang sesuai dengan beban kerja, kurangnya pelatihan pada karyawan, pendistribusian pekerjaan yang kurang baik dan beban kerja karyawan yang belum sesuai. Novera (2010) dalam penelitian berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor), menjelaskan jumlah kebutuhan karyawan untuk pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan menurut beban kerja adalah rataan sebanyak satu (1) orang disetiap unit tata usaha. Menurut hasil perbandingan jumlah kebutuhan karyawan terhadap jumlah jumlah riil atau aktual di unit tata

27 14 usaha, dapat diketahui bahwa terdapat sebelas unit tata usaha memiliki kelebihan jumlah karyawan. Nurutami (2009) dalam penelitiannya berjudul Gambaran Beban Kerja Staf Logistik Perbekalan Kesehatan RS Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2009, menyatakan bahwa seksi staf Logistik Perbekalan Kesehatan RS Islam Jakarta Cempaka Putih mengalami kekurangan staf yang berdampak pada beban kerja staf yang ada. Hal ini didukung oleh hasil identifikasi masalah yang menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan jumlah staf logistik perbekalan kesehatan tidak sesuai dengan beban kerja yang ada, yaitu work sampling (kegiatan langsung 72,71%, kegiatan tidak langsung 9,13%, kegiatan pribadi 14,59% dan kegiatan tidak produktif 3,57%) dan daily log (kegiatan langsung 71,88%, kegiatan tidak langsung 13,12%, kegiatan pribadi 2,62% dan kegiatan tidak produktif 12,37%). Wijaya (2009) dalam penelitian berjudul Analisis Kinerja Petugas Administrasi Berdasarkan Persepsi Petugas Puskesmas dan Masyarakat pada Puskesmas Sukmajaya Kota Depok pada Tahun 2009, menunjukkan beban permasalahan yang ada adalah tentang perlunya pelatihan karyawan, khususnya dalam bidang kearsipan dan perlunya penambahan SDM di lingkungan petugas administrasi, adanya peningkatan koordinasi antar petugas administrasi dan adanya sistem baru berbasis komputerisasi pada petugas loket administrasi pendaftaran.

28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi penjualan motor Honda, Yamaha dan Suzuki. PT. WOM Finance mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumennya. Visi, misi dan tujuan tersebut harus terjabarkan dengan baik, agar tercapai efektivitas dan efisisensi organisasi. Penjabaran tujuan tersebut berasal dari tujuan organisasi dan selanjutnya dijabarkan pada tingkat divisi, dan unit kerja, yang nantinya bermuara pada pengukuran kinerja, baik tingkat karyawan dan perusahaan. Perencanaan SDM dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis pekerjaan yang menjabarkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Untuk mendukung analisis pekerjaan digunakan analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja. Adanya kesesuaian antara analisis pekerjaan dan beban kerja, dapat dihasilkan pelaksanaan pekerjaan efektif dan efisien, serta tercapainya kinerja karyawan yang baik pula. Sejalan dengan penjabaran visi dan misi yang dimiliki sebuah organisasi, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui perencanaan SDM. Perencanaan SDM merupakan faktor terpenting yang dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi, serta menghasilkan karyawan yang cakap dan baik pula. Menurut Siagian (2008), karyawan yang baik adalah bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki menurut kebutuhan perusahaan. Alur kerangka pemikiran yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 1.

29 16 Visi dan Misi PT. WOM Finance Tujuan PT. WOM Finance Perencanaan SDM Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi pekerjaan Jumlah Beban Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja Efisiensi dan Efektivitas Tenaga Kerja Kinerja Karyawan Kinerja Perusahaan Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

30 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di PT. WOM Finance cabang Depok Jalan Kartini No. 17 Depok yang dilaksanakan pada Bulan November 2011 Januari Pengumpulan Data Data diperoleh dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (observasi), wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan perusahaan, yaitu bagian berkaitan dengan SDM, dan diperoleh melalui pengisian kuesioner (Lampiran 1) oleh responden. Data sekunder diperoleh melalui arsip-arsip perusahaan dan berbagai literatur seperti bukubuku teori, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan data yang ada di perusahaan. Populasi penelitian adalah karyawan yang bekerja di PT. WOM Finance cabang Depok khususnya pada Divisi Marketing dan Kredit. Jumlah populasi karyawan adalah 37 orang, yang mengisi dan mengembalikan sebanyak 31 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner dengan teknik satu (1) Rated contoh (sampling), yaitu semua populasi tertentu pada bagian atau divisi yang akan dijadikan contoh yaitu pada bagian marketing dan kredit Pengolahan dan Analisis Data Uji coba Kuesioner Pelaksanaan uji coba kuesioner harus melalui dua (2) tahapan yang harus dilalui secara berurutan, yaitu : a. Uji validitas Uji coba kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sudah mengukur apa yang harus diukur oleh alat tersebut, yaitu kuesioner (Nasution, 2001). Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah bahwa setiap pertanyaan berhubungan dengan obyek yang akan diteliti (Anastasi dan Urbina, 1997), dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment :

31 18 r = N ( Σ XY ) ( Σ X Σ Y)...(1) ( N Σ X - ( Σ X ) ) ( N Σ Y - (Σ Y) ) Keterangan : N = Jumlah responden X = Skor masing-masing perta yaan dari tiap-tiap responden Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden Kriteria pengujian uji validitas : Dengan tingkat kepercayaan 95%, atau α = 0,05 Bila nilai r-hitung > r-tabel berarti peubah tersebut valid Bila nilai r-hitung r-tabel berarti peubah tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk menetapkan apakah instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali atau untuk jawaban lebih dari 2 (Umar, 2010). Keterandalan ditentukan dengan menggunakan alpha cronbach berikut : Keterangan : α = [ 1- Σ σ k = Koefisien alpha cronbach = Butir pertanyaan yang valid ]... (2) Σσ = Jumlah ragam butir pertanyaan yang valid σ = Ragam skor total

32 19 Kriteria pengujian uji reliabilitas : Dengan tingkat kepercayaan 95%, atau α = 0,05 Bila nilai r-hitung > r-tabel berarti peubah tersebut reliabel Bila nilai r-hitung r-tabel berarti peubah tersebut tidak reliabel Perhitungan koefisien alpha cronbach diperoleh dari penggunaan program Statistical Package for Sosial Science (SPSS) for windows versi Skala Likert Skala ini mengukur tingkat persetujan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur sesuatu obyek (Istijanto, 2005). Skala Likert digunakan untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif (Tabel 1). Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden Jawaban Responden Bobot Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mwenjelaskan data dari hasil sebaran kuesioner secara umum dengan menggunaan presentase dan rataan skor dengan rumus : Rs =...(3), dimana m adalah jumlah alternatif jawaban tiap item, maka : Rs = ( ) Rs = 0, 8 Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang (Tabel 2).

33 20 Tabel 2. Nilai skor rataan Skor Rataan Penilaian 1,0-1,8 Sangat Tidak Setuju 1,8 2,6 Tidak Setuju 2,6 3,4 Cukup Setuju 3,4 4,2 Setuju 4,2 5,0 Sangat Setuju Intepretasi untuk skor rataan tabel di atas adalah apabila nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,0-1,8, maka permasalahan yang dihadapi karyawan dikatakan sangat tidak baik. Apabila nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,8-2,6, maka permasalahan yang dihadapi karyawan dikatakan tidak baik. Kemudian, jika nilai skor rataan berada pada rentang 2,6-3,4 maka permasalahan yang dihadapi karyawan dikatakan cukup baik. Dalam kategori cukup baik terdapat 2 pesepsi, yaitu cukup baik dengan persepsi yang mengarah pada kecenderungan penilaian tidak baik, jika terdapat pada skala penilaian 2,6 2,99 dan persepsi yang mengarah pada kecendrungan baik dengan skala penilaian dari 3,00 3,4. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada dalam rentang 3,4-4,2, maka permasalahan yang dihadapi karyawan dapat dikatakan baik. Sementara apabila nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 4,2-5,0, maka permasalahan yang ada dapat dikatakan sangat baik Menganalisis Beban Kerja Proses pengolahan data tersebut memiliki beberapa tahapan proses, yaitu : a. Menghitung waktu kerja efektif yang tersedia bagi karyawan selama satu tahun. Perhitungannya menurut Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (2004) : Hari Kerja Efektif = X1 - (X2 + X3 + X4 + X5)...(4)

34 21 Keterangan : X1 = Jumlah hari menurut kalender X2 = Jumlah hari Sabtu dan Minngu dalam satu tahun X3 = Jumlah hari Libur dalam satu tahun X4 = Jumlah Cuti dalam satu tahun Jam kerja efektif/hari = jam kerja/hari Waktu boros Waktu Boros = 30% x jam kerja/hari Waktu Produktif 1 tahun = Hari kerja efektif x jam kerja efekif/hari b. Mengolah data dan menghitung beban kerja karyawan c. Menghitung jumlah karyawan yang efektif dan efisien Analisis PLS Jumlah karyawan efektif = beban kerja dalam setahun waktu produktif dalam setahun...(5) Menurut Ghozali (2008), Partial Least Square (PLS) merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan Structur Equation Modelling (SEM) berbasis kovarian menjadi berbasis varian. Dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2008), metode ini merupakan metode yang sangat kuat, karena tidak didasarkan oleh banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi dengan normal multivariat dan untuk bahan sampel tidak harus besar. Tujuan dari PLS adalah memprediksi suatu model dan mengkonfirmasi teori yang telah ada, tetapi bisa juga digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar peubah atau variabel laten. Pengolahan analisis PLS dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SmartPLS 2.0. Model PLS pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2, diketahui peubah-peubah yang mencerminkan beban kerja, peubah-peubah ini bersifat reflektif. Peubah konstruk dan peubah indikator yang mencerminkan beban kerja dapat dilihat pada Tabel 3.

35 22 Tabel 3. Peubah-peubah reflektif yang mencerminkan beban kerja Konstruk Indikator Keterangan Beban kerja (X) B1 Jumlah pegawai sudah cukup B2 Target yang harus dicapai sudah jelas B3 Waktu penyelesaian pekerjaan sudah cukup B4 Pekerjaan yang sama setiap harinya B5 Penyelesaian pekerjaan harus cepat B6 Pada jam istirahat mengerjakan pekejaan B7 Pada saat-saat tertentu menjadi sangat sibuk B8 Dapat menikmati pekerjaan yang dilakuakan B9 Beban kerja sudah sesuai dengan standar pekerjaan B10 Dapat meninggalkan kantor ketika waktu kerja telah selesai Peubah-peubah yang mencerminkan kinerja bersifat reflektif. Artinya penilaian terhadap peubah-peubah tersebut mencerminkan kinerja karyawan. Peubah konstruk dan peubah indikator yang mencermikan kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Peubah-peubah reflektif yang mencerminkan kinerja Konstruk Indikator Keterangan Kinerja (Y) K1 Pelaksanaan tugas dan pekerjaan dengan tepat atau benar K2 Mutu dan kuntitas pekerjaan sesuai standar K3 Mutu dan kuantitas pekerjaan sesuai kompetensi pekerjaan K4 Motivasi untuk tujuan perusahaan K5 Loyal pada perusahaan K6 Mampu bekerjasama dalam tim K7 Kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan pekerjaan K8 Pelayanan kepada customer, atau masyarakat sudah baik

36 23 Lanjutan Tabel 4. Konstruk Indikator Keterangan Kinerja (Y) K9 Prosedur dan kebijakan dilaksanakan dengan baik K10 Penampilan dan cara berpakaian sudah baik Gambar 2. Model PLS

37 24 Pada metode PLS dikenal 2 (dua) evaluasi model. Pertama model pengukuran atau outer model. Outer model adalah model pengukuran hubungan antara indikator dengan konstruk. Dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dari masing-masing indikator. Pada model reflektif, kriteria validitas dan reliabilitas indikator diukur dengan convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Indikator dikatakan valid jika memiliki nilai loading diatas 0,7. Namun untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup. Convergent validity dapat pula ditunjukkan oleh nilai Average Variance Extracted (AVE). Syarat untuk menjadi model yang baik adalah nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,50. Selain convergent validity, dilakukan juga pengujian discriminant validity. Discriminant validity dinilai berdasarkan cross loading antara indikator terhadap konstruk. Nilai korelasi indikator terhadap konstruknya harus lebih besar dibandingkan nilai korelasi antara indikator dengan konstruk lainnya. Sementara reliabilitas konstruk diukur dengan composite reliability dan Cronbach Alpha. Konstruk dikatakan reliabel jika memiliki nilai composite reliability dan Cronbach Alpha di atas 0,70 (Ghozali, 2008). Sementara untuk pengujian validitas model formatif dilakukan dengan melihat koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien tersebut. Pada dasarnya konstruk formatif merupakan hubungan regresi dari indikator ke konstruk. Kedua, model struktural atau inner model. Inner model menggambarkan hubungan antara peubah atau variabel laten berdasarkan pada teori substantif. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen dan Uji-t untuk menentukan nyatanya koefisien parameter jalur struktural. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh peubah laten independen tertentu terhadap peubah laten dependen, apakah mempunyai pengaruh substantif.

38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM Finance) memiliki sejarah yang cukup panjang. Perusahaan pernah beberapa kali berganti nama. Semula adalah PT Jakarta Tokyo Leasing yang berdiri tahun Kemudian di tahun 1997, menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT Fuji Semeru Leasing. Mulai tahun 2000, Perusahaan bertransformasi menjadi WOM Finance, serta menyediakan pembiayaan untuk sepeda motor baru dan bekas khususnya merk Honda, Yamaha dan Suzuki. Tahun 2003, Perusahaan memasuki pasar modal dengan menerbitkan Obligasi I senilai Rp300 miliar. Tahun 2004, WOM Finance menjadi perusahaan publik melalui Penawaran Umum Saham Perdana dan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setahun kemudian, PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk.(BII) dan konsorsiumnya, International Finance Corporation (IFC) dan DBS nominees Pte. Ltd., menjadi mitra strategis dengan mengakuisisi 67% saham Perusahaan. Kemudian WOM Finance menerbitkan Obligasi II senilai Rp500 miliar. Tahun 2006, WOM Finance menerbitkan Obligasi III senilai Rp825 miliar. Karena kinerjanya yang cemerlang, WOM Finance memperoleh berbagai penghargaan bergengsi antara lain Multifinance Awards 2006 oleh Majalah Infobank dan Multifinance Awards 2007 oleh Majalah Investor. Obligasi IV senilai Rp 1 triliun kemudian diterbitkan kembali oleh WOM Finance pada tahun Di tahun yang sama, Perusahaan menduduki peringkat ketiga terbesar perusahaan pembiayaan sepeda motor dengan total aset Rp4,8 triliun. Sebagai perusahaan yang adaptif, fleksibel dan peka terhadap kebutuhan masyarakat, WOM Finance memperkenalkan semboyan baru, Wujudkan Impian Menyentuh Hati. Lebih dari sekedar mitra kredit yang strategik WOM Finance membantu mewujudkan impian masyarakat Indonesia untuk memiliki sepeda motor apapun pilihan merek dan jenisnya.

39 26 Selain pemekaran jaringan penjualan, pada akhir tahun 2008 WOM Finance telah melakukan konsolidasi internal dan penyempurnaan kebijakan dalam manajemen risiko. Dengan pemilihan portofolio yang tepat, WOM Finance mampu meningkatkan laba dan mengarahkan bisnisnya ke arah yang lebih baik dan sehat. WOM Finance telah membukukan lebih dari satu (1) juta pelanggan, serta senantiasa memudahkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan kepada para konsumen. Hal ini dicanangkan dengan program PeSAT (Pelayanan cepat, Syarat mudah, Aman dan Terpercaya). WOM Finance kini menuju layanan one day service dengan selalu memperbarui dan mempersiapkan infrastruktur yang tepat, khususnya di bidang teknologi informasi Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan PT. WOM Finance sebagai suatu perusahaan finance di Indonesia yang telah mengalami banyak perkembangan memiliki suatu visi dan misi yang cukup baik. Visi dan misinya sebagai berikut : Visi Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia dengan menerapkan tata usaha perusahaan. Misi 1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja lainnya 2. Membangun kepercayaan dunia perbankan 3. Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di daerah potensial 4. Mengoptimalkan kinerja Perusahaan Tujuan Tujuan PT WOM Finance Tbk adalah : 1. Meningkatkan mutu layanan melalui program menarik dan strategi pemasaran yang smart, sehingga kepercayaan pelanggan tetap terjaga di masa mendatang. 2. Membuka peluang-peluang baru, di samping tetap memelihara hubungan baik yang telah bertahun-tahun terbina dengan para pelanggan.

40 Struktur Organisasi Perusahaan Manajemen perusahaan PT. WOM Finance cabang Depok dipimpin oleh seorang kepala cabang (Branch Head) yang menetapkan kebijakankebijakan strategik perusahaan. Kepala cabang pada PT. WOM Finance cabang Depok mengepalai enam (6) Divisi yaitu Divisi Marketing, Divisi Kredit, Divisi Operations, Divisi Collection, Divisi Remedial, serta Branch HC Supervisor atau Human Resources Managemen HRD, HRD pada PT. WOM Finance cabang Depok tidak termasuk Divisi pada struktur orgnisasi perusahaan di kantor Cabang Depok, karena pada bagan struktur organisasi berupa garis putus-putus. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan dari kantor pusat yang mewajibkan setiap kantor cabang memiliki satu orang HRD yang mewakili, dan berfungsi sebagai penghubung dalam memberikan informasi atau kebijakan-kebijakan dari kantor pusat kepada kantor cabang mengenai kepegawaian. Fungsi dari struktur fungsional Divisi-divisi perusahaan adalah : 1. Divisi marketing berfungsi sebagai tonggak pemasukan perusahaan dalam hal penjualan sepeda motor, dikepalai oleh seorang marketing head (manager marketing) yang diikuti dengan marketing supervisor, surveyor, admin marketing dan help desk. 2. Divisi Kredit berfungsi sebagai penganalisa data penjualan yang telah dilakukan perusahaan, terdiri dari seorang kredit manager, kredit analis, admin kredit staf dan admin penjualan staf. 3. Divisi operation berfungsi sebagai support perusahaan seperti pegadaan gedung, pembayaran listrik, telepon, air dan lainya. Dikepalai oleh seorang operations head, front office supervisor terdiri dari customer service dan teller, back office supervisor terdiri dari Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) staf, loan and dokumen staf, back office staf dan General Affair (GA), admin collection supervisor terdiri dari Admin colleteral staf.

41 28 4. Divisi collection berfungsi melakukan penagihan atas pembelian sepeda motor seluruh konsumen. Dikepalai oleh seorang collection head, terdiri dari collection supervisor dan colection staf. 5. Divisi remedial, berfungsi melakukan penarikan atas barang (Surat tugas penarikan dan surat kuasa penarikan) 4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji kuesioner dilakukan untuk menunjukan sejauhmana kuesioner mengukur hal yang akan dikaji dalam penelitian. Berdasarkan uji validitas diketahui, apakah pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner memenuhi syarat sah untuk dijadikan dalam penelitian. Kuesioner diberikan kepada 37 responden. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua (2) bagian, bagian pertama berisikan pertanyaan tentang karakteristik responden dan bagian kedua berisikan pertanyaan mengenai aspek-aspek yang diamati yaitu analisis pekerjaan, beban kerja, dan kinerja dengan total 30 pernyataan, terdiri dari 10 pernyataan mengenai analisis pekerjaan, 10 pernyataan mengenai beban kerja dan 10 pernyataan mengenai kinerja. Berdasarkan uji validitas dengan korelasi product moment dan menggunakan program software SPSS v 15 for windows, semua pernyataan valid dan memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut karena r hitung > r tabel, dengan nilai r-tabel 0,444 dan α 0,05 (5%) Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan, pengujian reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 2. Dalam hal ini digunakan kriteria alpha cronbach > 0,60, maka kuesioner dinilai reliabel.

42 Karakteristik Responden Berikut ini dikemukakan gambaran mengenai identitas para responden (Karyawan pada PT. WOM Finance cabang Depok) yang diteliti dalam penelitian ini. Peubah-peubah tentang identitas responden tersebut mencakup jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia dan lama lama bekerja. Peubah tersebut diperlukan untuk melengkapi dan memperkuat analisis data. Tabel 6. Jumlah responden tiap Divisi Departemen Jumlah Karyawan (orang) Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Marketing ,3 Kredit ,7 Jumlah Divisi yang memiliki jumlah karyawan yang paling banyak adalah divisi marketin, dikarenakan merupakan sumber pemasukan bagi perusahaan dalam hal penjualan sepeda motor dan selalu berhubungan langsung dengan pihak ke tiga (3), yaitu dealler. Untuk divisi kredit, divisi ini juga berhubungan dengan pihak ke tiga (3) dan selalu berkordinasi dengan divisi marketing, untuk menyetujui kelayakan bakal calon konsumen dalam memberikan cicilan, atau kredit sepeda motor Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data Tabel 5, diketahui bahwa 23 karyawan (74,2%) berjenis kelamin laki-laki dan 8 pegawai (25,8%) berjenis kelamin perempuan. Karyawan laki-laki bekerja di lapang, dan karyawan perempuan dibutuhkan untuk pekerjaan administrasi di kantor, seperti kegiatan pencatatan, surat menyurat, entry data dan lain-lain. Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Responden (orang) Persentase (%) Laki-laki 23 74,2 Perempuan 8 25,8 Jumlah

43 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Menurut survei pendidikan karyawan yang diterima di lapangan terhadap 31 karyawan pada Tabel 6. Diploma dan Strata Satu (S1), dengan kontribusi masing-masing 38,7%. Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan jenis pendidikan Pendidikan Responden (orang) Persentase (%) SMA/Sederajat 7 22,6 Diploma 12 38,7 S ,7 Jumlah Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pengelompokan responden berdasarkan usia, memberikan hasil bahwa karyawan PT. WOM Finance Depok mayoritas berusia tahun. Dengan rincian yang terdapat pada Tabel 7. Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan usia Usia (tahun) Responden (orang) Persentase (%) , , ,2 Jumlah Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Dilihat dari lama bekerja karyawan pada PT WOM Finance Depok diperoleh hasil bahwa mayoritas karyawan (74,2 % atau 23 orang) telah bekerja selama 1-5 tahun, dan dengan (25,8 % atau 7 orang) dengan masa kerja 6-10 tahun. Hal ini disebabkan karena memang adanya pergantian manajemen serta sehingga banyak pembaharuan terhadap pekerjaan dan bahkan karwayan itu sendiri Alokasi Beban Kerja Karyawan Beban kerja merupakan hal yang penting dalam perhitungan formasi karyawan dan dapat dipakai untuk menghitung jumlah karyawan yang

44 31 efisien. Berikut ini perhitungan waktu kerja produktif karyawan selama satu (1) tahun yaitu tahun 2011 Perhitungannya adalah : Jumlah Hari menurut kalender dalam 1 tahun Jumlah Hari Sabtu dan Minggu Jumlah Hari libur nasional Jumlah cuti dalam satu (1) tahun Hari kerja efektif dalam 1 tahun 105 hari 16 hari 12 hari 365 hari 133 hari hari Jumlah Jam Kerja/Minggu = 37,5 Jam Hari Kerja = 5,5 hari Jumlah Jam Kerja/Hari (5,5 Hari Kerja) = 37,5 : 5,5 = 6,8 jam Jumlah Jam Kerja/Hari = 6,8 Jam Waktu Boros = 30 % x 6,8 = 2,04 Jam (-) Jumlah Jam kerja efektif/hari = 4,84 Jam (5 Jam) Waktu produktif dalam 1 tahun = 232 hari x 5 jam/hari = jam Gambar 3. Perhitungan waktu produktif Keterangan : Menurut MENPAN (2004) bahwa jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal (37,5) dikurangi waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (waktu boros), seperti buang air, melepas lelah, istirahat makan dan sebagainya yaitu 30%. Jam operasional PT. WOM Finance yaitu buka pukul tutup pukul 17.00, sedangkan hari kerja pada PT. WOM Finance adalah 5,5 hari dengan rincian hari Senin-Sabtu, untuk hari Sabtu karyawan masuk setengah hari. Hasil perhitungan menunjukan bahwa waktu produktif dalam satu (1) tahun adalah jam. Perhitungan waktu produktif ini digunakan untuk menghitung jumlah karyawan yang efisien. Selain waktu produktif, beban kerja karyawan juga dibutuhkan dalam menghitung karyawan yang efisien. Oleh karena itu, analisis beban kerja berdasarkan deskripsi pekerjaan

45 32 masing-masing karyawan sangat penting uintuk diketahui. Beban kerja masing-masing divisi, khususnya divisi marketing dan Kredit diuraikan pada Tabel Untuk persepsi karyawan yang menilai pekerjaan yang dilakukan adalah berat, jika pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian, ketepatan, kecepatan, konsentrasi tinggi, penyelesaiannya membutuhkan waktu yang cukup lama, berhubungan dengan unit, atau divisi lain, atau bahkan dengan palanggan. Sedangkan persepsi karyawan terhadap karyawan yang dilakukan bernilai sedang, jika pekerjaan tersebut telah didukung oleh fasilitas atau infrastruktur yang telah disediakan oleh perusahaan, serta telah menjadi rutinitas dan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan, serta telah tesedianya data atau dokumen yang telah sesuai dengan prosedur kerja. Persepsi karyawan untuk pekerjaan yang dikategorikan ringan adalah pekerjaan tersebut tidak membutuhkan tenaga ekstra untuk dikerjakan dan tidak dibutuhkan waktu yang banyak dalam penyelesainnya. Pekerjaan yang banyak dinilai ringan oleh karyawan adalah pekerjaan pencatatan data, karena sudah terbiasa dan telah merasa nyaman dalam melakukannya Perhitungan dan Alokasi Beban Kerja Divisi Marketing Tugas dari divisi marketing melakukan penjualan sebesar-besarnya atas sepeda motor yang diproduksi perusahaan, memantau pasar penjualan kendaraan di berbagai Dealer, menyusun strategi penjualan dengan membuat paket dan promosi dengan persetujuan Kepala Cabang dan Kantor Pusat, memberikan dan menawarkan kepada Dealer price list atau paket pembiayaan perusahaan yang telah disetujui oleh Kantor Pusat, menentukan besarnya refund dengan persetujuan Kepala Cabang.

46 33 Tabel 9. Beban kerja karyawan divisi marketing Deskripsi Pekerjaan Marketing Manager Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) Membuat strategi penjualan Mengontrol dan menganalisa performance surveyor Membina hubungan baik denga dealer Memantau pasar penjualan kendaraan di berbagai dealer Berkala Sedang Hanya dilakukan secara berkala untuk satu waktu Rutin Sedang Mengontrol terhadap hasil survei (pembayaran konsumen) Rutin Sedang Bersama-sama dengan surveyor dan kepala cabang Rutin Sedang Kewajiban dalam melihat peluang pasar , ,75 Memberikan dan menawarkan dealer price list, atau paket pembiayaan perusahaan Rutin Ringan Hanya menjelaskan sistem pembiayaannya saja, form sudah tersedia 24 1 Total beban kerja Marketing Manager Deskripsi Pekerjaan Marketing Supervisor 1 Melakukan pengembangan potensi bawahan Monitoring progress penjualan surveyor Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Pekerjaan rutin dilakukan dan sudah kewajiban Rutin Sedang Dilakukan setiap hari Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 232 0, ,333

47 34 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Marketing Supervisor 1 Membina hubungan baik dengan dealer Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Terkadang pemikiran setiap dealer tidak sama Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) Total beban kerja Marketing Supervisor Deskripsi Pekerjaan Marketing Supervisor 2 Melakukan pengembangan potensi bawahan Monitoring progress penjualan surveyor Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Pekerjaan rutin dilakukan dan sudah kewajiban Rutin Sedang Dilakukan setiap hari Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 232 0, ,25 Membina hubungan baik dengan dealler Rutin Berat Terkadang pemikiran setiap dealer tidak sama Total beban kerja Marketing Supervisor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 1 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai pesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 240 0, ,75 6 0,5

48 35 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 1 Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) ,25 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 2 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 180 0, , ,333 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 3 Mencapai target penjualan Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 192 1

49 36 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 3 Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , ,166 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 4 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , ,333 Total beban kerja surveyor

50 37 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 5 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggungjawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , , ,416 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 6 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 204 0,

51 38 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 6 Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) ,15 Deskripsi Pekerjaan Surveyor 7 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Total beban kerja surveyor Jenis Alasan Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 240 1, ,75 Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit ,416 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 8 Mencapai target penjualan Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 216 1

52 39 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 8 Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit mace,t atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 928 0, ,583 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 9 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , , ,15 Total beban kerja surveyor

53 40 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 10 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggungjawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) ,416 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 11 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet,atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , ,5

54 41 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 11 Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 12 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggung jawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 204 0, ,5 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 13 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 216 0, ,75

55 42 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Surveyor 13 Bertanggungjawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 10 0, ,5 Total beban kerja surveyor Deskripsi Pekerjaan Surveyor 14 Mencapai target penjualan Melakukan survei terhadap konsumen Bertanggungjawab untuk penjualan motor kepada konsumen 6 bulan pertama Menyiapkan kelengkapan dokumen-dokumen dan data yang digunakan untuk melakukan survei Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Sudah kewajiban dalam mencapai taget perorangan Rutin Berat Sesuai order, atau pemesanan Berkala Berat Terkadang terjadi kredit macet, atau sulit dilakukan penagihan Rutin Ringan Hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , ,416 Total beban kerja surveyor

56 43 Lanjutan Tabel 9. Deskripsi Pekerjaan Helpdesk Mengecek kelengkapan dokumen Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Untuk melengkapi dokumen pemohon Update status MAP Rutin Sedang Agar setiap MAP yang masuk jelas statusnya Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , ,083 Total beban kerja Helpdesk Deskripsi Pekerjaan Admin Marketing Filling dokumen dan arsip Membuat laporan penjualan Menyiapkan data kelengkapan berkas Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Ringan Hanya merapihkan dan tidak terlalu banyak Rutin Sedang Membutuhkan ketelitian Rutin Ringan Datanya tidak banyak Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , Total beban kerja Admin Marketing Tabel 9 menunjukan bahwa beban kerja untuk masing-masing jabatan kayawan pada divisi marketing. Pada divisi ini pekerjaan yang dilakukan adalah bersifat rutin dan berkala, namun secara rataan karyawan lebih banyak melakukan pekerjaan rutin, karena jenis pekerjaan tersebut sudah biasa dilakukan dan sudah merupakan kewajiban setiap harinya. Beban kerja Marketing Manajer dalam satu tahun adalah jam, dimana persepsi marketing manager untuk jenis pekerjaan yang dilakukan adalah beragam, yaitu ringan sampai sedang, ringan dikarenakan pekerjaan tersebut sudah menjadi rutinitas dan telah didukung program dan data yang ada untuk jenis pekerjaan yang sedang yaitu pekerjaan tersebut dibantu oleh bagian lain yang telibat, seperti supervisor marketing dan surveyor.

57 44 Beban kerja Marketing Supervisor 1 & 2 dalam satu tahun adalah dan jam, dimana persepsi keseluruhan dari marketing supervisor adalah sedang sampai berat, sedang dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah rutinitas dan kewajiban, sedangkan untuk persepsi pekerjaan yang dikatakan berat, karena membutuhkan kecakapan berkomunikasi dengan dealer dalam mencapai kesepakatan kerja. Beban kerja Surveyor 1 s/d 14 dalam satu tahun adalah beragam dari yang tertinggi adalah jam sampai yang terendah adalah jam. Persepsi tetntang pekerjaan adalah ringan sampai berat, maka pekerjaan yang ringan surveyor hanya mengecek kelengkapan persyaratan kredit yang akan diberikan kepada bakal calon konsumen, kategori sedang dikarenakan pekerjaan tersebut sudah kewajiban, seperti pencapaian target bulanan. Untuk kategori berat, karena pekerjaan itu dilakukan langsung turun ke lapang untuk mencari bakal calon customer dan membutuhkan tenaga ekstra, serta kesabaran dalam mencari rumah bakal calon konsumen, meskipun sering turun lapang jam operasional surveyor mengikuti jam kerja operasional kantor. Beban kerja Help Desk Staf dalam satu tahun adalah jam. Persepsi tentang pekerjaan adalah sedang, karena pekerjaan tersebut sudah merupakan rutinitas dan sudah terbiasa dilakukan, seperti hanya mengecek dokumen dan meng update status MAP. Beban kerja Admin Marketing Staf dalam satu tahun adalah jam. Persepsi tentang pekerjaan admin marketing staf adalah ringan sampai sedang. Ringan, dikarenakan pekerjaan tersebut sudah terbiasa dan hanya melakukan sistem pengarsipan, sedangkan untuk kategori sedang, pekerjaan tersebut dikerjakan dengan ketelitian, agar tidak terjadi kesalahan dalam penginputan data Perhitungan dan Alokasi Beban Kerja Divisi Kredit Tugas dari divisi kredit adalah Memeriksa kelayakan dokumen persyaratan kredit calon Debitor, melakukan survei penarikan contoh kepada Debitor potensial. melakukan kunjungan langsung ke lapangan atau survei ke calon Debitor terhadap aplikasi kredit baru (new order), pengulangan (repeat order) atau tambahan (additional order).

58 45 Tabel 10. Perhitungan dan alokasi beban kerja divisi kredit Deskripsi Pekerjaan Kredit Manager 1 Melakukan kordinasi penjualan dengan marketing Membuat dan review laporan kredit Approval aplikasi kredit Deskripsi Pekerjaan Kredit Manager 2 Melakukan kordinasi penjualan dengan marketing Membuat dan review laporan kredit Approval aplikasi kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Dilakukan setiap 2 minggu sekali, untuk pengambilan keputusan Rutin Sedang Format sudah tersedia di komputer dan hanya review Rutin Sedang Hanya menyetujui tetapi membutuhkan ketelitian Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 464 0, ,75 Total beban kerja Kredit manager Jenis Pekerjaan Rutin Rutin Rutin Persepsi tentang pekerjaan Sangat Berat Sangat Berat Sangat Berat Alasan Dilakukan setiap 2 minggu sekali, digunakan dalam hal pengambilan keputusan, sering berbeda pendapat dengan bagian marketing Sangat membutuhkan ketelitian dan konsentrasi Hanya menyetujui, tetapi membutuhkan ketelitian Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 464 0, ,75 Total beban kerja Kredit manager

59 46 Lanjutan Tabel 10. Deskripsi Pekerjaan Kredit Manager 3 Melakukan koordinasi penjualan dengan marketing Membuat dan review laporan kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Rutin Melakukannya, membutuhkan koordinasi dan konsolidasi Berkala Berat Membutuhkan ketelitian dan konsentrasi Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 232 0, Approval aplikasi kredit Rutin Sedang Hanya menyetujui tetapi membutuhkan ketelitian dan masuk kedalam jobdes harian ,75 Total beban kerja Kredit manager Deskripsi Pekerjaan Kredit Manager 4 Melakukan koordinasi penjualan dengan marketing Membuat dan review laporan kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Rutin Melakukannya, membutuhkan koordinasi dan konsolidasi Berkala Berat Membutuhkan ketelitian dan konsentrasi Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 232 0, Approval aplikasi kredit Rutin Sedang Hanya menyetujui tetapi membutuhkan ketelitian dan masuk kedalam jobdes harian ,75 Total beban kerja Kredit manager

60 47 Lanjutan tabel 10. Deskripsi Pekerjaan Kredit analis 1 Melakukan analisis data bakal calon konsumen Memeriksa kelayakan kredit calon konsumen dan konfirmasi data ke konsumen Melakuakan koordinasi dengan surveyor Memberikan masukkan kepada surveyor, tentang kriteria kelayakan kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Butuh ketelitian, karena untuk mengurangi risiko Rutin Sedang Untuk memperjelas keadaan bakal konsumen Rutin Sedang Untuk memperlancar suatu proses bakal calon konsumen dan bakal order Rutin Sedang Untuk memperkecil risiko yang bakal muncul Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , , , ,5 Total beban kerja Kredit analis Deskripsi Pekerjaan Kredit analis 2 Melakukan analisis data bakal calon konsumen Memeriksa kelayakan kredit calon konsumen dan konfirmasi data ke konsumen Melakuakan koordinasi dengan surveyor Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Membutuhkan ketelitian Rutin Sedang Untuk memperjelas keadaan bakal konsumen Rutin Sedang Untuk memperlancar suatu proses bakal calon konsumen dan bakal order Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rata-rata penyelesaian tugas (Jam) , , ,166

61 48 Lanjutan Tabel 10. Deskripsi Pekerjaan Kredit analis 2 Memberikan masukkan kepada surveyor, tentang kriteria kelayakan kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Memperkecil risiko yang akan muncul saat survei konsumen Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rata-rata penyelesaian tugas (Jam) 232 0,75 Total beban kerja Kredit analis Deskripsi Pekerjaan Kredit analis 3 Melakukan analisis data bakal calon konsumen Memeriksa kelayakan kredit calon konsumen dan konfirmasi data ke konsumen Melakuakan koordinasi dengan surveyor Memberikan masukkan kepada surveyor, tentang kriteria kelayakan kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Membutuhkan ketelitian Rutin Sedang Untuk memperjelas keadaan bakal konsumen Rutin Sedang Untuk memperlancar suatu proses bakal calon konsumen Rutin Sedang Menghindari resiko yang muncul saat survei konsumen Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , , , ,75 Total beban kerja Kredit analis 3 926

62 49 Lanjutan Tabel 10. Deskripsi Pekerjaan Kredit analis 4 Melakukan analisis data bakal calon konsumen Memeriksa kelayakan kredit calon konsumen dan konfirmasi data ke konsumen Melakukan koordinasi dengan surveyor Memberikan masukkan kepada surveyor, tentang kriteria kelayakan kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Butuh ketelitian untuk mengurangi risiko yang akan timbul Rutin Sedang Untuk memperjelas keadaan bakal konsumen Rutin Sedang Untuk memperlancar suatu proses bakal calon konsumen dan bakal order Rutin Sedang Memperkecil risiko yang akan muncul saat survei konsumen Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , , , ,5 Total beban kerja Kredit analis Deskripsi Pekerjaan Kredit analis 5 Melakukan analisis data bakal calon konsumen Memeriksa kelayakan kredit calon konsumen dan konfirmasi data ke konsumen Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Berat Butuh ketelitian untuk mengurangi risiko yang akan timbul Rutin Sedang Untuk memperjelas keadaan bakal konsumen Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , ,333

63 50 Lanjutan Tabel 10. Deskripsi Pekerjaan Kredit analis 5 Melakuakan koordinasi dengan surveyor Memberikan masukkan kepada surveyor, tentang kriteria kelayakan kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Untuk memperlancar suatu proses bakal calon konsumen dan bakal OD Rutin Sedang Memperkecil risiko yang akan muncul saat survei konsumen Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) , ,333 Total beban kerja Kredit analis Deskripsi Pekerjaan Admin kredit staf 1 Menginput data konsumen (form aplikasi permohonan pembiayaan) Mengarsip seluruh dokumen dalam map perjanjian kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Sedang Hanya memasukan data, format tersedia di komputer Berkala Ringan Jarang dikerjakan dan disesesuaikan dengan kondisi Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rata-rata penyelesaian tugas (Jam) , ,25 Mencatat semua peminjaman dokumen dalam buku register Berkala Ringan Jarang dikerjakan, disesesuaikan dengan kondisi ,166 Total beban kerja Admin kredit staf Deskripsi Pekerjaan Admin kredit staf 2 Memasukan data konsumen (form aplikasi permohonan pembiayaan Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Rutin Ringan Sudah terbiasa melakukan, format sudah tersedia di komputer Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) ,25

64 51 Lanjutan Tabel 10. Deskripsi Pekerjaan Admin kredit staf 2 Mengarsip seluruh dokumen dalam map perjanjian kredit Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Berkala Ringan Jarang dikerjakan, Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) 36 0,416 Mencatat semua peminjaman dokumen dalam buku register Rutin Sedang Hanya mengarsip dan mencatat saja ,166 Total beban kerja Admin kredit staf Deskripsi Pekerjaan Admin penjualan staf Jenis Pekerjaan Persepsi tentang pekerjaan Alasan Verivikasi data Rutin sedang Data tidak terlalu banyak Memasukan data Rutin Sedang Perlu ketelitian (input data) dalam memasukan nomor rangka dan mesin Pengarsipan dokumen motor Rutin Sedang Dokumen tidak terlalu banyak Frekuensi dalam 1 tahun (x) Waktu rataan penyelesaian tugas (Jam) Total beban kerja Admin penjualan staf Tabel 10 menunjukan bahwa beban kerja untuk masing-masing jabatan kayawan pada divisi kredit. Pada divisi ini, pekerjaan yang dilakukan adalah bersifat rutin dan berkala, namun secara rataan karyawan lebih banyak melakukan pekerjaan bersifat rutin, karena jenis pekerjaan tersebut sudah biasa dilakukan dan sudah merupakan kewajiban setiap harinya, yaitu menganalisis calon customer yang memiliki kelayakan untuk melakukan kredit sepeda motor. Beban kerja Kredit Manager 1 dalam satu tahun adalah jam, persepsi marketing manager untuk jenis pekerjaan yang dilakukan adalah sedang, dikarenakan

65 52 pekerjaan tersebut sudah menjadi rutinitas, serta telah didukung program dan data yang ada Beban kerja Kredit Manager 2 dalam satu tahun adalah jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan adalah sangat berat, dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah rutinitas dan sudah kewajiban, tetapi dalam mengerjakannya membutuhkan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi dalam menganalisa calon customer perusahaan yang akan melakukan kredit. Beban kerja Kredit Manager 3 dalam satu tahun adalah jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan adalah sedang sampai berat, sedang dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah rutinitas dan sudah kewajiban, sedangkan berat, pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi dalam menganalisa calon customer perusahaan yang akan melakukan kredit, serta koordinasi dan konsolidasi dengan bagian-bagian terkait. Beban kerja Kredit Manager 4 dalam satu tahun adalah jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan adalah sedang sampai berat, sedang dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah merupakan rutinitas, sedangkan berat, pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian dalam mengerjakannya. Beban kerja Kredit Analis 1 dalam satu tahun adalah 868 jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan beragam, yaitu sedang sampai berat, pekerjaan yang dikatakan sedang dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah merupakan rutinitas dan dilakukan untuk mengurangi risiko yang timbul dalam menganalisis bakal calon customer. Sedangkan berat, yaitu pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian dalam mengerjakannya. Beban kerja Kredit Analis 2 dalam satu tahun adalah 753 jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan adalah sedang, dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah merupakan rutinitas dan dilakukan untuk mengurangi risiko yang timbul dalam menganalisis bakal calon customer, serta memperlancar proses penerimaan kredit bakal calon customer. Beban kerja Kredit Analis 3 dalam satu tahun adalah 926 jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan adalah sedang, dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah merupakan rutinitas, tetapi membutuhkan ketelitian dalam pengerjaannya.

66 53 Beban kerja Kredit Analis 4 dalam satu tahun adalah 733 jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan beragam, yaitu sedang sampai berat, pekerjaan yang dikatakan sedang dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan sudah merupakan rutinitas dan dilakukan untuk mengurangi risiko yang timbul dalam menganalisis bakal calon customer. Sedangkan berat, yaitu pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian dan konsentrasi dalam mengerjakannya. Beban kerja Kredit Analis 5 dalam satu tahun adalah 829 jam, persepsi keseluruhan dari persepsi tentang pekerjaan adalah beragam yaitu sedang sampai berat. Pekerjaan yang dikatakan sedang, jenis pekerjaan yang dilakukan sudah merupakan rutinitas dan dilakukan untuk mengurangi risiko yang timbul dalam menganalisis bakal calon customer, serta memperlancar proses penerimaan kredit bakal calon customer. Pekerjaan yang dikatakan berat, karena dalam pengerjaannya membutuhkan ketelitian. Beban kerja Admin Kredit Staf 1 dalam satu tahun adalah 699 jam. Persepsi karyawan tentang pekerjaan adalah ringan dan sedang, dikarenakan deskripsi pekerjaan yang dilakukan oleh admin kredit staf hanya memasukan, sudah didukung oleh program komputer yang ada, dan pekerjaan dikerjakan disesuaikan dengan kondisi tertentu. Beban kerja Admin Kredit Staf 2 dalam satu tahun adalah jam. Persepsi karyawan tentang pekerjaan adalah ringan dan sedang, hal ini dikarenakan deskripsi pekerjaan yang dilakukan oleh admin kredit staf hanya memasukan, dan sudah didukung oleh program komputer yang ada, serta hanya mengarsip dan mencatat. Beban kerja Admin Penjualan Staf dalam satu tahun adalah jam. Persepsi tentang pekerjaan adalah sedang, karena pekerjaan tersebut sudah merupakan rutinitas dan sudah terbiasa melakukan, serta memasukan data yang dilakukan tidak terlalu banyak hanya membutuhkan ketelitian, seperti pemasukan nomor rangka kendaraan dan BPKB Menghitung Jumlah Karyawan yang Efisien dan Efektif Menghitung jumlah karyawan yang efisien dilakukan dengan membagi jumlah beban kerja dengan waktu produktif yang dikerjakan selama satu (1) tahun, dengan rumus berikut :

67 54 Jumlah pegawai = Beban kerja karyawan dalam 1 tahun (satuan dalam jam) x satu orang efektif dan efisien Waktu produktif dalam 1 tahun (satuan dalam jam) Divisi Marketing a. Marketing Manager = = 1,1 = 1 orang Berdasarkan perhitungan untuk marketing manager diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini adalah satu (1) orang. Nilai beban kerja yang masih berlebihan masih ditangani oleh karyawan itu sendiri. b. Marketing Supervisor 1 dan 2 = = 3,01 = 3 orang Berdasarkan perhitungan untuk bagian marketing supervisor diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini adalah tiga (3) orang. Nilai beban kerja yang berlebihan sebaiknya didistribusikan, atau dibagi untuk 3 orang agar pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara optimal. c. Surveyor 1 s/d 14 = = = 20,7 = 21 orang Berdasarkan perhitungan untuk bagian surveyor diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini 21 orang. Nilai beban kerja yang berlebihan sebaiknya didistribusikan, atau dibagi untuk 21 orang, agar pekerjaan tersebut dapat dikerjakan secara optimal, jumlah karyawan saat ini adalah 14 orang dan perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk menambah karyawan khusus bagian ini, agar kinerjanya lebih maksimal.

68 55 d. Help Desk = = 0,91 = 1 orang Berdasarkan perhitungan untuk bagian help desk diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini adalah satu (1) orang. Nilai beban kerja yang berlebihan masih ditangani oleh karyawan itu sendiri dan sebagai imbalan atas pekerjaan tersebut, maka diperlukan peningkatan kompensasi, atau insentif. e. Admin Marketing = = 2,38 = 2 orang Berdasarkan perhitungan untuk bagian admin marketing diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini adalah dua (2) orang. Nilai beban kerja yang berlebihan sebaiknya didistribusikan, atau dibagi untuk dua (2) orang agar pekerjaan tersebut dapat dikerjakan secara optimal Divisi Kredit a. Kredit Manager 1 s/d 4 = = = 5,71 = 6 orang Berdasarkan perhitungan untuk bagian kredit manager diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini adalah enam (6) orang. Nilai beban kerja yang berlebihan sebaiknya didistribusikan untuk enam (6) orang karyawan, atau perusahaan bisa membagi beban kerja credit manager dengan mengadakan bagian credit supervisor, sehingga diharapkan bisa meringankan para credit manager dalam melakukan pekerjaan. b. Kredit Analis 1 s/d 5 = = = 3,54 = 3 orang 1.160

69 56 Berdasarkan perhitungan untuk bagian credit analis diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini adalah tiga (3) orang atau dapat dikatakan nilai beban kerja pada bagian ini rendah, atau masih bisa ditangani oleh tiga (3) orang karyawan, dan sebagai imbalan atas pekerjaan tersebut, maka diperlukan peningkatan kompensasi atau insentif. c. Admin Kredit Staf 1 dan2 = = = 1,61 = 2 orang Berdasarkan perhitungan untuk bagian admin kredit staf diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan ideal untuk bagian ini adalah satu (1) orang. Nilai beban kerja yang berlebihan masih bisa ditangani oleh satu (1) orang karyawan, dan sebagai imbalan atas pekerjaan tersebut, diperlukan peningkatan kompensasi, atau insentif. d. Admin Penjuaalan Staf = = 2,48 = 2 orang Berdasarkan perhitungan untuk bagian admin penjualan staf diperoleh hasil bahwa jumlah karyawan yang ideal untuk bagian ini adalah dua (2) orang. Nilai beban kerja yang berlebihan sebaiknya didistribusikan, atau dibagi untuk dua (2) orang karyawan agar pekerjaan tersebut dapat dikerjakan secara optimal. Tetapi perusahaan hanya mempunyai satu (1) orang karyawan, maka perlu dipertimbangkan apabila memang pekerjaan seorang admin penjualan staf memiliki beban kerja tinggi Menganalisis Kinerja Karyawan Persepsi Responden Terhadap Kinerja Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara mutu dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Kinerja perlu dianalisis, karena keberhasilan suatu organisasi dalam

70 57 menerjemahkan tujuannya dapat dilihat dari masing-masing kinerja individu yang pada akhirnya secara keseluruhan akan memengaruhi kinerja perusahaan. Kinerja pada PT. WOM Finance Depok tidak mengalami perubahan nyata secara mutu, sehingga dalam analisis kinerja digunakan analisis persepsi dengan skor rataan (Tabel 10). Tabel 11. Persepsi responden terhadap kinerja Indikator Kinerja Skor Rataan Penilaian Pelaksanaan tugas dan pekerjaan dengan 3,90 Setuju* tepat atau benar Mutu dan kuntitas pekerjaan sesuai 3,71 Setuju standar Mutu dan kuantitas pekerjaan sesuai 3,42 Setuju kompetensi pekerjaan Motivasi untuk tujuan perusahaan 3,58 Setuju Loyal pada perusahaan 4,00 Setuju Mampu bekerjasama dalam tim 3,81 Setuju Kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan 3,74 Setuju pekerjaan Pelayanan kepada customer, atau 4,13 Setuju masyarakat sudah baik Prosedur dan kebijakan dilaksanakan 4,00 Setuju dengan baik Penampilan dan cara berpakaian sudah 4,39 Sangat Setuju** baik Total rataan 3,86 Setuju *) Skor 3,4-4,2 **) Skor >4,2 Analisis persepsi responden terhadap kinerja pada tabel di atas menunjukan bahwa karyawan menilai kinerja yang diberikan telah sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, karyawan juga termotivasi didalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Selain itu, faktor lain seperti penampilan pribadi dinilai baik oleh karyawan, karena memiliki skor rataan 4,39.

71 Persepsi Responden terhadap Beban Kerja Beban kerja merupakan sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu (Menpan, 1997). Beban kerja pada PT. WOM Finance Depok tidak terdistribusi dengan baik, sehingga perlu diketahui persepsi karyawan terhadap beban kerja yang telah diberikan kepadanya. Tabel 12. Persepsi responden terhadap beban kerja Indikator Beban kerja Skor Rataan Penilaian Jumlah pegawai sudah cukup 3,19 Cukup Setuju* Target yang harus dicapai sudah jelas 3,48 Setuju** Waktu penyelesaian pekerjaan sudah 3,81 Setuju cukup Pekerjaan yang sama setiap harinya 3,74 Setuju Penyelesaian pekerjaan harus cepat 4,06 Setuju Pada jam istirahat mengerjakan pekejaan 2,74 CukupSetuju Pada saat-saat tertentu menjadi sangat 3,61 Setuju sibuk Dapat menikmati pekerjaan yang 3,84 Setuju dilakuakan Beban kerja sudah sesuai dengan standar 3,23 Cukup Setuju pekerjaan Dapat meninggalkan kantor ketika 3,65 Setuju waktu kerja telah selesai Total rataan 3,53 Setuju *) Skor 2,6-3,4 **) Skor 3,4-4,2 Tabel 11 menunjukan persepsi responden terhadap beban kerja dinilai baik. Beban kerja, kejelasan target yang dicapai dan kelonggaran waktu yang dimiliki dalam bekerja dinilai cukup baik oleh responden. Namun perlu diperhatikan bahwa persepsi karyawan pada saat jam istirahat, dikarenakan rataan karyawan masih mengerjakan pekerjaannya, sehingga waktu yang digunakan untuk beristirahat tidak maksimal dan saat waktu produktif karyawan banyak yang belum kembali istirahat, sehingga pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien.

72 59 Persepsi karyawan mengenai beban kerja ini dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan terhadap hasil perhitungan beban kerja berdasarkan frekuensi dan waktu rataan penyelesaian pekerjaan seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan merupakan kegiatan pengumpulan data tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dan kemudian dianalisis untuk berbagai keperluan, dan menghasilkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan (Mangkuprawira, 2004). Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan diperlukan untuk mengetahui kondisi pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing karyawan, seperti deskripsi pekerjaan, penyelia, rekan kerja dan lain-lain. Hal ini dapat digunakan sebagai masukan pada perusahaan dalam memperbaiki mutu karyawannya dan dapat digunakan untuk merencanakan tentang kebutuhan perusahaan akan SDM. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 13. Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan Indikator Analisis Pekerjaan Skor Rataan Penilaian Uraian pekerjaan (job descriptions) 3,45 Setuju** sudah jelas Berinisiatif dalam penyelesaian tugas 4,23 Sangat Setuju*** Keahlian telah sesuai denga pekerjaan 3,87 Setuju sekarang Pendidikan telah sesuai dengan 3,06 Cukup Setuju* pekerjaan Pemahaman cara menjalankan pekerjaan 3,97 Setuju Tanggung jawab dan wewenang telah 3,74 Setuju sesuai Posisi di perusahaan telah sesuai 2,97 Cukup Setuju Kondisi dan fasilitas ruang kerja 2,81 Cukup Setuju sudah baik Hubungan dengan karyawan lain sudah baik 4,29 Sangat Setuju

73 60 Tabel 13. Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan Indikator Analisis Pekerjaan Skor Rataan Penilaian Tangung jawab penyeliaan jelas dan 3,39 Cukup Setuju terarah Total rataan 3,57 Setuju *) Skor 2,6-3,4 **) Skor 3,4-4,2 ***) Skor >4,2 Tabel 13 menunjukan persepsi responden terhadap analisis pekerjaan pada PT. WOM Finance telah baik, namun untuk nilai skor rataan terendah terdapat pada indikator kondisi dan fasilitas ruang kerja, serta posisi karyawan pada perusahaan telah sesuai yaitu kurang baik. Hal ini dikarenakan status kantor yang belum permanen, atau kontrak, sehingga dalam menata dan memfasilitasi prasarana dan sarana kantor kurang memadai. Dalam hal ini, mutasi pegawai diperlukan untuk menemukan posisi yang lebih cakap bagi karyawan, sehingga menimbulkan semangat kerja tinggi Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan software SmartPLS, diperoleh suatu model yang menggambarkan pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan. Sebelum hasil pengolahan dianalisis, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dulu pada model pengukuran. Pada model reflektif, pengujian tersebut dilakukan dengan cara melihat convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Convergent validity pada model reflektif dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor konstruknya. Pada penelitian ini, indikator dianggap valid, jika memiliki loading factor di atas 0,50. Hasil output grafis model pengukuran awal dapat dilihat pada Gambar 4. Pada Gambar 4 diketahui bahwa nilai loading factor untuk indikator B1, B2, B4, B8, B9, K1 dan K10 kurang dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa indikatorindikator tersebut tidak valid sehingga dikeluarkan dari model. Kemudian, model diestimasi ulang dengan hasil output grafis model pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.

74 61 Pada Gambar 4, indikator-indikator yang tidak valid telah dikeluarkan dari model pengukuran. Setelah dilakukan estimasi ulang pada model pengukuran, masih ada nilai loading factor yang berada di bawah 0,5, yaitu pada indikator B3, K5 dan K8. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka indikator-indikator tersebut dikeluarkan dari model karena tidak valid dan model kembali diestimasi ulang dengan hasil output grafis model pengukuran dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6. Pada gambar, indikatorindikator yang tidak valid telah dikeluarkan dari model pengukuran. Setelah dilakukan estimasi ulang kedua, nilai loading factor semua indikator berada di atas 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa syarat convergent validity telah terpenuhi. Hasil outer loading model pengukuran setelah estimasi ulang selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Gambar 4. Model pengaruh beban kerja terhadap kinerja

75 62 Gambar 5. Model pengaruh beban kerja terhadap kinerja (setelah estimasi ulang) Gambar 6. Model pengaruh beban kerja terhadap kinerja (seteleh estimasi ulang kedua)

76 63 Setelah syarat convergent validity terpenuhi dilakukan pengujian discriminant validity. Discriminant validity dinilai berdasarkan cross loading antara indikator terhadap konstruk. Nilai korelasi indikator terhadap konstruknya harus lebih besar dibandingkan nilai korelasi antara indikator dengan konstruk lainnya. Tabel cross loading untuk menguji discriminant validity dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel cross loading menunjukkan bahwa korelasi antara konstruk beban kerja dengan indikator-indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator tersebut dengan konstruk kompetensi. Begitu pula dengan konstruk kinerja. Berdasarkan penjelasan tersebut, diketahui bahwa korelasi masing-masing konstruk dengan indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi masing-masing indikator konstruk dengan konstruk lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi indikator pada bloknya lebih baik dengan indikator di blok lainnya dan syarat discriminant validity telah terpenuhi. Uji validitas lainnya adalah menilai validitas konstruk dengan melihat nilai Average Variance Extracted (AVE). Model dikatakan baik jika nilai AVE masing-masing konstruk nilainya lebih besar dari 0,5. Nilai AVE konstruk beban kerja dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 14. Berdasarkan tabel, diketahui nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,5 dan model dapat dikatakan baik. Tabel 14. Nilai AVE Konstruk Nilai AVE Beban Kerja 0, Kinerja 0, Disamping uji validitas, dilakukan juga uji reliabilitas konstruk dengan menggunakan composite reliability dan Cronbach Alpha. Konstruk dinyatakan memiliki reliabilitas baik atau reliabel, jika nilai composite reliability dan Cronbach Alpha di atas 0,70. Nilai composite reliability dan Cronbach Alpha masing-masing konstruk dapat dilihat pada Tabel 15. Berdasarkan tabel, diketahui konstruk memiliki reliabilitas yang baik, karena memiliki nilai composite reliability dan Cronbach Alpha diatas 0,70. Setelah model memenuhi asumsi convergent validity, discriminant validity,

77 64 validitas konstruk dan reliabilitas konstruk, maka model dapat dianalisis dan diinterpretasikan. Tabel 15. Nilai composite reliability dan Cronbach Alpha Konstruk Composite reliability Cronbach Alpha Beban Kerja 0, , Kinerja 0, , Tabel 16. Nilai koefisien, t-value dan R-Square beban kerja terhadap kinerja Konstruk Koefisien t-value R-Square Interpretasi Beban kerja kinerja -0, , , Pengaruh negatif dan nyata Model pengaruh beban kerja terhadap kinerja memberikan nilai R- Square sebesar 0, Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabilitas konstruk kinerja dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk beban kerja 52,76%, dan sisanya (47,24%) dijelaskan oleh konstruk lain diluar penelitian. Berdasarkan Tabel 16, besarnya pengaruh beban kerja terhadap kinerja diketahui -0, Hal ini menunjukkan arah hubungan yang negatif antara beban kerja dengan kinerja dan dapat diinterpretasikan bahwa semakin besar beban kerja maka akan semakin menurunkan kinerja karyawan. Sementara t-value beban kerja terhadap kinerja diketahui 15, dan menunjukkan bahwa t-value lebih besar dari t tabel (t tabel pada taraf nyata 5% = 1,96). Artinya beban kerja memiliki pengaruh nyata terhadap kinerja karyawan Implikasi Manajerial Beban kerja dan kinerja merupakan salah satu faktor penting didalam perusahaan yang harus diperhatikan secara seksama, maka kesesuaian beban kerja dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan akan mempengaruhi kinerja masing-masing karyawan dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

78 65 Pada PT. WOM Finance Depok terdapat ketidaksesuaian dalam pendistribusian beban kerja yang diberikan kepada karyawannya, hal tersebut terlihat jelas pada divisi marketing dan kredit perusahaan, dimana dua divisi tersebut saling terkait dalam penjualan sepeda motor dan menganalisis calon customer yang memang layak dalam pembelian motor secara kredit.

79 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Permasalahan beban kerja yang terjadi pada karyawan divisi marketing dan kredit adalah pada alokasi beban kerja, yaitu jumlah karyawan saat ini belum cukup untuk menangani pekerjaan yang ada, sehingga Divisi marketing memiliki alokasi beban kerja yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan divisi kredit. b. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah total karyawan yang ideal pada pada PT. WOM Finance Depok divisi Marketing dan Kredit, maka jumlah karyawan yang ideal untuk divisi marketing dan credit adalah 40 orang, yaitu 28 orang untuk divisi marketing dan 12 orang untuk divisi kredit. c. Kinerja karyawan secara rataan dinilai sudah baik, yaitu meliputi : loyalitas kepada perusahaan, prosedur dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan, serta cara berpakaian dan penampilan yang sudah sesuai dengan profesi karyawan. 2. Saran a. PT. WOM Finance Depok sebaiknya mengkaji ulang alokasi perhitungan beban kerja karyawan dengan lebih memperhatikan analisis pekerjaan, halhal yang perlu dikaji ulang, misalnya tentang pernyataan tertulis deskripsi pekerjaan divisi marketing dan kredit, agar karyawan lebih memahami pekerjaannya dan bertanggung jawab atas pekerjaannya sesuai beban kerja yang ditetapkan. b. Perhitungan jumlah total karyawan perlu dilakukan, agar dapat mengetahui jumlah karyawan yang efisien untuk divisi maketing dan credit, sehingga pendistribusian pekerjaan dapat seimbang, demi menunjang optimasi kinerja karyawan.

80 DAFTAR PUSTAKA Anastasia, A. dan S, Urbina Psychological Testing. Prentice Hall Inc, New Jersey. Dessler, G Manajemen Sumber Daya Manusia (Terjemahan, Jilid satu, Edisi kesepuluh). Indeks, Jakarta. Data Consult Indonesian Commericial Newsletter Industri Multifinance Semakin Bersinar. http// [13 Oktober 2011]. Ghozali, I Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). Badan Penerbit Universitas Universitas Diponegoro, Semarang. Hasibuan, M Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi Revisi). Bumi Aksara, Jakarta. Ilyas, Y Perencanaan SDM dan Rumah Sakit Teori, Metoda dan Formula. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI, Depok. Istijanto Riset Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Keputusan Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/?7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan(KEPMENKEU NO. 84) Komarudin Beban Kerja. Lituhayu, R Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindo Internasional Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Mangkunegara, AA Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Mangkuprawira, S Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia, Jakarta.

81 68 Hubeis, A.V Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta. Menpan Definisi Beban Kerja. [12 Oktober 2011]. Moekijat Analisis Pekerjaan. Menpan http//id.shvoong.com/social-sciences/economics/ bebankerja/#ixzz1aidgigaj Nasution, S Metode Research. Bumi Aksara, Jakarta. Novera, W Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekononi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nurutami, N Gambaran Beban Kerja Staf Logistik Perbekalan Kesehatan RS Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun Skripsi pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok. Rivai, H. V. dan E, J. Sagala Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Rajawali Pers, Jakarta. Ruky, A.S Sistem Manajemen Kinerja. Di dalam Husein, U Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Rajawali Pers, Jakarta. Siagian, S.P Manajemen Sumber Daya Manusis. Bumi Aksara, Jakarta. Sujadi, P.S Definisi Kinerja. Rajawali Pers, Jakarta. Umar, H Desain Penelitian MSDM dan perilaku karyawan. Rajawali Pers, Jakarta. Wibowo Manajemen Kinerja (Edisi 1). Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wijaya, A.S Analisis Kinerja Petugas Administrasi Berdasarkan Persepsi Petugas Puskesmas dan Masyarakat pada Puskesmas Sukmajaya Kota Depok Tahun Skripsi pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok.

82

83 Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. WOM Fnance cabang Depok Branch Head Branch HC Supervisor Marketing Head Credit Head Operation Head Collection Head Remedial Head Marketing Supervisor Credit Analis Admin Penjualan Staff Front Office Supervisor Back Office Supervisor Admin Collector Supervisor Collection Supervisor Surveyor Admin Kredit Staff Customer Service BPKB Staff Accounting Admin Coll Staff Collection Officer Help Desk Staff Teller Loan and Document Staff GA Staff Admin Marketing Staf 70

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM Finance) memiliki sejarah yang cukup

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. WOM Fnance cabang Depok

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. WOM Fnance cabang Depok Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. WOM Fnance cabang Depok Branch Head Branch HC Supervisor Marketing Head Credit Head Operation Head Collection Head Remedial Head Marketing Supervisor Credit Analis Admin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Cakrawala Maju Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan bangunan yang telah berdiri selama 16 tahun lalu tepatnya pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN (SALES) PADA PT. MANDALA MANDIRI MOTOR SURABAYA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN (SALES) PADA PT. MANDALA MANDIRI MOTOR SURABAYA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN (SALES) PADA PT. MANDALA MANDIRI MOTOR SURABAYA S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Vale Indonesia Tbk. Memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud, apabila didukung oleh SDM bermutu. PT. Vale Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DISIPLIN KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

IMPLEMENTASI DISIPLIN KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN 27 IMPLEMENTASI DISIPLIN KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Khoirotul Bariyah Universitas Wisnuwardhana Malang ABSTRAK Bahasan ini bertujuan agar para perusahaan menerapkan disiplin kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN. daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa

BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN. daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mandala finance salah satu perusahaan yang memiliki daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman

BAB III METODE PENELITIAN. referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam skripsi ini penulis,mengadakan penelitian pada pusat referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman Kavling.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan pada PT. WOM Finance cabang Mauk Tangerang. Ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Gambaran umum PT WOM Finance, Tbk. adalah sebagai berikut:

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Gambaran umum PT WOM Finance, Tbk. adalah sebagai berikut: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum PT WOM Finance, Tbk. adalah sebagai berikut: 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM Finance) sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Beban Kerja Menurut Simamora (1995) dikutip dari Kurnia (2010), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah pegawai maupun kwalifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umunya lebih mengarah pada model pembelajaran yang dilakukan secara masal dan klasikal, dengan berorientasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat pada industri percetakan dan penerbitan buku membuat PT Intan Pariwara untuk membakukan produk buku yang dihasilkan

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI PADA PT LION MENTARI AIRLINES.

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI PADA PT LION MENTARI AIRLINES. PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI PADA PT LION MENTARI AIRLINES. (Studi pada PT Lion Mentari Airlines Divisi Call Center dan Ticketing)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebuah organisasi perlu menerapkan organisasi pembelajaran agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal maupun internal disegala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: SRI ENDANG WATI NIM

TESIS. Oleh: SRI ENDANG WATI NIM PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI DENGAN VARIABEL INTERVENING KEPUASAN KERJA (Studi Kasus Pegawai Bappeda Kabupaten Jepara) TESIS Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT XYZ merupakan perusahaan asuransi multinasional yang memiliki visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan proyeksi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-TSO CABANG JEMURSARI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-TSO CABANG JEMURSARI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-TSO CABANG JEMURSARI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : ANGGUN PRAMESWARI ANASTI 0913010150 / FE / AK Kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh PENGARUH MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA DAOP VIII SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SMART TBK DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SMART TBK DI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SMART TBK DI SURABAYA SKRIPSI (Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam era teknologi seperti sekarang persaingan antar produsen penyedia jasa layanan internet seperti mobile broadband sangatlah ketat. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. GARDA WAHANA PERKASA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. GARDA WAHANA PERKASA SURABAYA SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. GARDA WAHANA PERKASA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian... BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran... 28 B. Definisi Operasional... 28 C. Hipotesis... 29 D. Metode Penelitian... 29 E. Analisa Data... 31 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh : Eko Supriyadi Sumarjo H PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti dalam penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Insentif terhadap Kinerja Multi-Dimensional

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN A. Pentingnya Pengadaan Pengadaan ( procurement ) adalah merupakan fungsi operasional yang utama dari MSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini merupakan masalah yang penting,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung)

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) Oleh YULIA KURNIATI H24104024 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci