DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI"

Transkripsi

1 DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Minggu 10 & 11 Sub pokok bahasan : A. Desain model dan kontrol terinci B. Membuat laporan hasil desain sistem akuntansi terinci A. Desain model dan kontrol terinci Model dari sistem secara fisik dan secara logika telah didesain pada tahap desain sistem secara umum. Sistem secara fisik dapat digambarkan dengan bagan alir sistem atau dan bagan alir dokumen. Sistem secara logika dapat digambarkan dengan diagram arus data (DAD). Desain model sistem ini secara umum hanya menggambarkan prosedur dan metode pengolahan data dari sistem inormasi saja. Desain model terinci mendefinisikan secara rinci urut urutan langkah dari masing masing proses yang digambarkan di DAD. Urutan urutan langkah proses ini diwakili oleh suatu program komputer. Dengan demikian desain model terinci ini juga merupakan suatu desain program komputer. 1. Desain program komputer secara moduler Penekanan utama dari desain program komputer untuk sistem yang terstruktur adalah desain dari program secara moduler (modular). Desain secara moduler dilakukan dengan cara memecah mecah suatu masalah yang rumit yang akan diprogramkan kedalam beberapa elemen elemen yang nantinya akan diintegrasikan kembali menjadi satu kesatuan untuk memenuhi kebutuhan sistem. Tiap tiap elemen elemen inilah yang disebut dengan modul. Modul dari program dapat berupa suatu subroutine atau subprogram atau dapat juga berupa suatu program utama (main program). Dilain pihak, suatu modul dapat juga berupa suatu unit yang lebih kecil dari subroutine atau lebih kecil dari subprogram atau lebih kecil dari program utama, misalnya paragraph didalam program COBOL. Whitten dan Ho mendefinisikan modul lebih lanjut sebagai suatu grup dari instruksi instruksi yang dapat dieksekusi yang mempunyai sebuah titik masuk dan titik keluar. Dengan demikian suatu modul dapat didefinisikan sebagai berikut : Jogiyanto HM,

2 Dapat berupa suatu subroutine, subprogram atau program utama. Dapat berupa suatu bagian dari subroutine, subprogram atau program utama, misalnya suatu paragraph diprogram COBOL. Mempunyai suatu titik masuk awal dari modul ini akan dieksekusi dan titik keluar setelah modul ini selesai dieksekusi. 2. Alat alat desain program komputer Beberapa alat dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mendesain program komputer. Alat alat ini ini adalah : Bagan terstruktur (structured chart) Alat yang dapat digunakan untuk menggambarkan jenjang dan hubungan dari modul modul program. Structured english dan pseudocode Alat untuk menggambarkan langkah langkah instruksi suatu modul. Tabel keputusan (decision table) Alat untuk membantu memecahkan logika program yang rumit yang terdiri dari banyak keputusan. Bagan IPO (Input Process Output chart) Alat untuk menggambarkan hubungan antara input, proses dan output dari suatu modul program. Bagan alir program (program flowchart) Beberapa alat lainnya yang dapat digunakan untuk mendesain program komputer adalah SADT, W/O chart dan Jackson s chart. 3. Metodelogi desain program komputer Beberapa metodelogi juga tersedia yang menyediakan pedoman bagaimana mendesain suatu program komputer secara moduler. Metodelogi ini adalah sebagai berikut : Structured analysis and desaign Metodelogi menggunakan alat bagan terstruktur (structured chart) dan juga menggunakan IPO chart. HIPO Metodelogi ini menggunakan alat HIPO diagram dan IPO chart. Jogiyanto HM,

3 Warnier/orr Metodelogi ini menggunakan alat W/O diagram. JSD Metodelogi ini menggunakan alat Jackson s diagram. 4. Kualitas desain program komputer Desain program komputer secara moduler harus berkualitas baik. Kualitas desain ini dapat diukur dengan coupling dan cohesion. Modul yang berkualitas baik harus berupa loosely coupled dan highly cohesive. Modul yang bersifat loosely coupled merupakan modul yang independen atau tidak tergantung dengan modul yang lainnya. Modul yang bersifat highly cohesive merupakan modul yang berisi sejumlah instruksi yang mampu bekerja secara bersama sama untuk memecahkan suatu tugas tertentu. Seringkali konsep dari coupling dan cohesion ini digambarkan dengan menggunakan bagan terstruktur. a. Coupling Merupakan suatu ukuran dari derajad independensi (ketergantungan) antara modul modul didalam sistem. Derajad coupling yang rendah (minimum) antar modul dari sistem akan dihasilkan suatu desain yang baik. Modul yang bersifat loosely coupled (modul independen, terlepas dari atau tidak tergantung dari modul lainnya) merupakan modul yang mempunyai coupling derajad rendah. Perubahan di modul yang independen tidak akan mengakibatkan perubahan dimudul yang lain. Modul yang mempunyai coupling derajad tinggi merupakan modul yang dependen terhadap yang lainnya, modul seperti ini kurang baik karena perubahan pula di modul lainnya yang terpegaruh atau yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, desain suatu program komputer harus dihasilkan modul yang loosely coupled, sehingga bila terjadi perubahan perubahan disuatu modul tidak memaksa untuk melakukan perubahan dimodul lainnya dan pengetesan dan pelacakan kesalahan suatu modul akan dapat Jogiyanto HM,

4 dilakukan dengan lebih mudah, karena tidak melibatkan modul yang lainnya. Data coupling Yang di maksud dengan data coupling disini adalah dapat berupa sebuah item data tunggal atau elemen dari suatu larik. Yang perlu di hindari dari data coupling adalah suatu data yang dikomunikasikan ke suatu modul tetapi tidak pernah digunakan dimodul penerimanya. Data ini sebut dengan tramp data. Stamp coupling Dua buah modul dari suatu sistem dikatakan stamp coupling jika kedua modul ini berkomunikasi lewat suatu group item data. Yang disebut dengan grup item data ini dapat berupa suatu record yang terdiri dari beberapa field atau larik yang terdiri dari beberapa elemen larik. Control coupling Dua buah modul dari suatu sistem dikatakan control coupling, jika modul ini berkomunikasi lewat suatu informasi yang berupa flag. Flag ini dimaksudkan untuk mengontrol logika intern dari modul yang lain. Common coupling Dua buah modul dari suatu sistem dikatakan common coupling, jika keduanya menggunakan data yang disimpan diarea memori yang sama. Contoh dari modul common coupling dalam program FORTRAN adalah modul yang menggunakan statemen COMMON. Diprogram COBOL ditunjukan oleh modul yang menggunakan anak kalimat REDEFINES dan diprogram pascal merupakan modul yang menggunakan pengiriman parameter secara acuan. Content coupling Komunikasi antar modul harus sederhana dan mudah. Cara yang paling mudah dari komunikasi antar modul adalah lewat suatu parameter yang dikirimkan sebagai data input untuk modul penerima. Modul yang berhubungan secara langsung lewat pengiriman parameter dikatakan berhubungan secara normal. Content coupling merupakan suatu modul yang menggunakan data yang ada dimodul Jogiyanto HM,

5 lainya tanpa berhubungan lewat suatu parameter. Modul yang bersifat content coupling juga dikatakan pathalogical coupling. b. Cohesion Adalah ukuran dari tipe hubungan antara elemen elemen dalam suatu modul, misalnya kaitan antara statemen statemen didalam suatu modul. Semakin kuat hubungan statemen dalam suatu modul, maka modul ini semakin dapat dipandang sebagai suatu unit yang diunggah, sebagai akibatnya hubungan antara statemen statemen ini jelas dan terstruktur. Hubungan yang kuat dari statemen statemen dalam suatu modul menunjukan gejala kohesi yang kuat. Dengan demikian kohesi yang tinggi lebih diinginkan. Functional cohesion Suatu modul mempunyai kohesi fungsional jika modul ini hanya melakukan sebuah fungsi tunggal saja. Modul yang berisi beberapa fungsi, misalnya berisi dengan fungsi mencetak judul laporan menghitung, mencetak tubuh laporan dan lain sebagainya bukan functional cohesion. Sequential cohesion Suatu modul dikatakan sequential cohesion jika terdiri dari beberapa kegiatan dan output dari suatu kegiatan ini akan menjadi input untuk kegiatan lainnya secara berurutan. Sequential cohesion bukan merupakan kohesi derajad tinggi (bukan yang terbaik), karena modul ini terdiri dari beberapa fungsi. Akan tetapi untuk modul modul lainnya yang terdiri dari beberapa fungsi, sequential cohesion merupakan modul yang lebih baik, kerena mempunyai urutan yang jelas. Communication cohesion Suatu modul dikatakan communication cohesion jika modul terdiri dari beberapa fungsi dan fungsi fungsi dalam modul ini beroperasi dengan menggunakan arus data yang sama sebagai inputnya. Jogiyanto HM,

6 Temporal cohesion Suatu modul dikatakan temporal cohesion jika modul ini terdiri dari beberapa fungsi dan suatu fungsi atau elemen elemen didalam modul hanya dieksekusi pada satu titik waktu tertentu saja. Logical cohesion Suatu modul dikatakan logical cohesion jika terdiri dari beberapa fungsi yang mempunyai tugas serupa, tetapi untuk maksud yang berbeda. Contoh dari modul seperti ini adalah modul yang digunakan untuk mengedit data semua tipe Coincidental cohesion Suatu model dikatakan coincendental cohesion jika modul berisi dengan beberapa fungsi atau elemen elemennya yang tidak mempunyai hubungan yang berarti satu dengan lainnya. 5. Langkah desain program komputer secara moduler Proses proses dari program komputer ditunjukan oleh proses proses di DAD. Umumnya analis sistem menggambarkan proses proses DAD tidak terlalu mendetail, hanya sampai pada level 2 atau level 3 saja. Jika proses di DAD telah digambarkan dengan sangat detail sekali, maka proses proses ini sudah menunjukan modul modul dari program. Adapun langkah langkah mendesain modul modul program yang didasarkan dari proses DAD adalah sebagai berikut : 1. Menentukan batas otomatis dari program DAD Batas otomatis di DAD menunjukan satu atau lebih proses yang dapat dilakukan secara otomatis, tanpa adanya campur tangan dari proses ini. Proses proses yang berada didalam suatu batas otomatis merupakan modul modul proses dalam suatu program komputer. Misalnya DAD sistem informasi pengendalian pemasaran dan penjualan di PT. Arief Kurniawan, dapat ditentukan batas batas otomatis ini sebagai berikut : Gambar (lihat pada buku Jogiyanto) Jogiyanto HM,

7 Dari DAD ini, maka dapat ditentukan sebanyak 6 batas otomatis yang terdiri dari proses proses sebagai berikut : - Proses 1.1 (mengecek pemenuhan order) - Proses 1.2 (merekamkan back order) - Proses 1.3 (membuat order penjualan) - Proses 2.1 (mengevaluasi kredit) - Proses 3 (membuat faktur) - Proses 4 (merekam pengiriman) - Proses 5.1 (merekam transaksi penjualan) - Proses 5.2 (jurnal dan posting kebuku besar) 2. Menggambar bagan terstruktur Pecahlah tiap tiap modul program dalam tiap tiap batas otomatis ke dalam program ini selanjutnya dapat digambarkan dengan menggunakan bagan terstruktur. Sebagai contohnya adalah modul program membuat faktur. Modul program ini dapat dipecah pecah kembali kedalam modul modul yang lebih kecil bila digambarkan dengan bagan terstruktur akan tampak sebagai berikut ini. 3. Mengembangkan algorithma program komputer Metodelogi pengembangan sistem yang bersifat dekomposisi secara fungsional akan menghasilkan sejumlah modul modul program. Masing masing modul program ini mewakili sekumpulan langkah langkah urutan proses dari program yang disebut dengan algorithma. Algorithma program dari tiap tiap modul dapat digambarkan dengan menggunakan alat pseudocode atau structured english. Ketiga proses ini dapat diwakili dalam sebuah program komputer, misalnya dengan nama programnya adalah Memproses order B. Membuat laporan hasil desain sistem akuntansi terinci Laporan hasil desain sistem terinci ini digunakan sebagai alat komunikasi dan dokumentasi sistem untuk keperluan keperluan mendatang. Laporan yang pertama dapat dimaksudkan untuk user yang lebih menekankan kepada bentuk input dan output yang akan digunakan atau dan dihasilkan oleh sistem. Laporan yang kedua lebih dimaksudkan kepada programmer atau teknisi teknisi lainnya. Laporan kedua ini bersifat lebih teknis, sehingga sering disebut dengan technical manual. Jogiyanto HM,

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 1 BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 12.1. Perancangan Output Secara Terinci Perancangan sistem secara umum hanya memuat tentang kebutuhan output apa saja pada sistem baru. Sedangkan perancangan output

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR I. SEJARAH PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM BANYAK BERISI INSTRUKSI GOTO - BERISI PROSES YANG MELOMPAT MUNDUR KEBARIS SEBELUMNYA Mulai : GOTO Hitung Hitung : GOTO Hitung IDE-IDE :

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Pertemuan 5 ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Spesifikasi Proses Spesifikasi Proses atau minispec, karena merupakan Sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif atas

Lebih terperinci

HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output)

HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output) HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output) - Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. - Sebenarnya merupakan alat dokumentasi program. - Sekarang banyak digunakan sebagai alat disain

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis No. ISBN

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis No. ISBN Detail Buku Judul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis No. ISBN 9797315606 Penulis Jogiyanto H.M. Penerbit Andi Publisher Tanggal terbit 2008 Jumlah

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Minggu 1 KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok bahasan : 1) Perlunya pengembangan sistem akuntansi 2) Prinsip pengembangan sistem Akuntansi 3) Siklus hidup pengembangan sistem akuntansi

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-Langkah Analisis Sistem Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM

PERTEMUAN 6 ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM PERTEMUAN 6 ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM SPESIFIKASI PROSES Spesifikasi proses atau minispec, karena merupakan sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Minggu 9 DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Sub pokok bahasan : A. Desain dialog layar terminal B. Desain database terinci C. Desain teknologi terinci A. Desain dialog layar terminal Desain dialog layar terminal

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemograman 1A. Minggu 2

Algoritma dan Pemograman 1A. Minggu 2 Algoritma dan Pemograman 1A Minggu 2 FLOW CHART Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. FLOW CHART

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN II LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM 6. DOKUMENTASI DAN PEMELIHARAAN PROGRAM

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN II LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM 6. DOKUMENTASI DAN PEMELIHARAAN PROGRAM PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN II LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM 1. DEFINISI MASALAH 2. PERANCANGAN 3. ALGORITMA 4. PEMROGRAMAN 5. TESTING / DEBUGGING 6. DOKUMENTASI DAN PEMELIHARAAN PROGRAM 1.

Lebih terperinci

Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi. Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc.

Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi. Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc. Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc. surahyo.sumarsono@ugm.ac.id Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Pengembangan sistem teknologi informasi (STI) dapat

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI II

PERANCANGAN SISTEM TERINCI II PERANCANGAN SISTEM TERINCI II 1. PERANCANGAN PROSES SISTEM 1.1. DFD ( Data Flowchart Diagram ) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Donny Yulianto, S.Kom

Pertemuan 3. Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 3 Donny Yulianto, S.Kom 1 PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Terdapat beberapa pendekatan dalam mengembangkan sistem, yaitu: 1. Pendekatan KLASIK vs Pendekatan TERSTRUKTUR, dipandang dari metodologi

Lebih terperinci

BAB 9 Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode SDLC

BAB 9 Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode SDLC Sistem Teknologi Informasi BAB 9 Copyright By Jogiyanto HM BAB 9 Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode SDLC Pengembangan sistem teknologi informasi (STI) dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA S SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Kode Mata : MI 16301 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM INFORMASI Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Setia Wirawan Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak Pengkodean Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Sumber Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Tingkatan dalam DFD Pedoman pembuatan DFD

Tingkatan dalam DFD Pedoman pembuatan DFD Tingkatan dalam DFD Pedoman pembuatan DFD Ada beberapa istilah untuk menyebut tingkatan dalam DFD : Jeffrey L. Whitten, System Analysis and Design Methods : Context DFD Decomposition Diagram Event Diagram

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal dari permasalahan yang ada dan teori yang membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. 3.1 Pemesanan

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (untuk perancangan sistem informasi) e-book ver 1.0

DATA FLOW DIAGRAM (untuk perancangan sistem informasi) e-book ver 1.0 DIAGRAM ARUS DATA (DATA FLOW DIAGRAM/DFD) MULTINET GLOBAL INFORMASI ( M U G I A ) Situs Informasi, Bisnis dan Iklan e-book free for visitor website mugianet.com DATA FLOW DIAGRAM (untuk perancangan sistem

Lebih terperinci

Prinsip dan Konsep Desain Perangkat Lunak

Prinsip dan Konsep Desain Perangkat Lunak Prinsip dan Konsep Desain Perangkat Lunak Desain adalah salah satu langkah dalam fase pengembangan bagi setiap produk atau sistem yang direkayasa. Desain dapat didefinisikan berbagai proses aplikasi berbagai

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM PENDEKATAN SISTEM Pertemuan 5 1. Ditinjau dari SASARAN yang akan dicapai a. Pendekatan Sepotong (PIECEMEAL APPROACH) Pendekaan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu

Lebih terperinci

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem Analisis Sistem 1. Analisis sistem didefinisikan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom

Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Kompetensi Detail Mampu menjelaskan Prinsip-prinsip Algoritma Mampu menjelaskan Konsep Bahasa Pemrograman Mampu membuat Flowchart dan Pseudocode Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI. Dokumentasi dalam Pengelolaan Sistem Informasi

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI. Dokumentasi dalam Pengelolaan Sistem Informasi PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI Dokumentasi dalam Pengelolaan Sistem Informasi Apa pentingnya?????? Kenangan Arsip Sesuatu yang perlu diingat Bukti Sesuatu yang perlu diabadikan DOKUMENTASI Dokumentasi

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM. Oleh : Didik Tristianto, M.Kom

DATA FLOW DIAGRAM. Oleh : Didik Tristianto, M.Kom DATA FLOW DIAGRAM Oleh : Didik Tristianto, M.Kom DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem. Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh Demacro & Yordan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Minggu 8 DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Sub pokok bahasan : 1) Desain Output terinci a. Bentuk laporan b. Pedoman desain laporan c. Alat-alat desain output terinci d. Mengatur tata letak isi output e.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada

2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada Tahapan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi A. Pendahuluan Perkembangan IPTEK cukup pesat & kelihatannya tak terlihat mana ujung & pangkalnya, di mana & kapan berakhirnya. Demikian halnya metoda

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 1/9 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang System Analyst.

DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang System Analyst. DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang System Analyst. Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh Demacro & Yordan (1979) dan Gane & Sarson (1979) dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu : 1. Pendekatan klasik (classical approach) vs pendekatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program merupakan suatu gambaran dari program aplikasi yang akan dibangun. Sekarang ini, semua perusahaan pastinya sudah harus terkomputerisasi.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MODULARISASI & KOMUNIKASI ANTAR MODUL

PERTEMUAN 6 MODULARISASI & KOMUNIKASI ANTAR MODUL PERTEMUAN 6 MODULARISASI & KOMUNIKASI ANTAR MODUL POKOK BAHASAN 1. Konsep Pemrograman Modular 2. Komunikasi antar modul 3. Kohesi 4. Kopling 2 MODULARISASI Modularisasi digunakan bila ada suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PEMODELAN SISTEM

BAB I PEMODELAN SISTEM BAB I PEMODELAN SISTEM.. Model Sistem Salah satu cara untuk menstrukturkan permasalahan-permasalahan adalah dengan menggambarkanya dalam bentuk model-model. Sebuah model merepresentasikan realitas. Sebagaimana

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR by: Budiyono, S. Kom

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR by: Budiyono, S. Kom PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR by: Budiyono, S. Kom Pendahuluan Pada era tahun 1950-1960, kecepatan komputer sangat rendah dan disertai juga dengan keterbatasan dari media penyimpan, sehingga tentunya berakibat

Lebih terperinci

PENYAJIAN ALGORITMA. a. Stuctured English b. Psedoucode

PENYAJIAN ALGORITMA. a. Stuctured English b. Psedoucode LOGIKA PROPORSIONAL ALGORITMA Pola pikir yang terstruktur yang berisi tahap-tahap atau langkah-langkah penyelesaian suatu masalah; Merupakan satu set proses yang diaktifkan menurut langkah demi langkah

Lebih terperinci

Tujuan. Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2

Tujuan. Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2 Pertemuan 7 Tujuan Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2 FASE PENGEMBANGAN DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK Fase pengembangan terdiri dari 3 langkah

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. Secara garis besar struktur penulisan program terdiri dari : 1. Struktur urut Contoh struktur urut. untuk pseudocode :

PERANCANGAN PROGRAM. Secara garis besar struktur penulisan program terdiri dari : 1. Struktur urut Contoh struktur urut. untuk pseudocode : PERANCANGAN PROGRAM Algoritma merupakan pola pikir terstruktur yang berisi tahaptahap penyelesaian masalah.dalam tahaptahap tersebut dapat digunakan dengan teknik tulisan dan gambar. Penyajian algoritma

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN KOMPUTER DASAR. Kuliah ke-1

PEMROGRAMAN KOMPUTER DASAR. Kuliah ke-1 PEMROGRAMAN KOMPUTER DASAR Kuliah ke-1 1 1. Organisasi Komputer Dasar Sebuah komputer modern/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi

Lebih terperinci

PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR Pendahuluan Pada era tahun 1950 1960, kecepatan komputer sangat rendah dan disertai juga dengan keterbatasan dari media penyimpan, sehingga tentunya berakibat juga dengan

Lebih terperinci

Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA)

Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA) Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA) Salah satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh Tom DeMacro (1978) dan Gane & Sarson (1979)

Lebih terperinci

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG ORGANISASI 2. MANFAAT PENGEMBANGAN SIM 3. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN 4. METODELOGI

Lebih terperinci

Bab 4 TOOL ANALISA SISTEM

Bab 4 TOOL ANALISA SISTEM Bab 4 TOOL ANALISA SISTEM A. Analisis Tingkatan Input Proses Output Analisis tingkatan input, proses, dan output merupakan suatu proses analisa untuk dapat mengetahui tingkatan yang ada dalam input, proses,

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 12 Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom 1 DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) 1

Data Flow Diagram (DFD) 1 Data Flow Diagram (DFD) 1 1 DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem Biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2003), Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA BY : RITA DEWI RISANTY. SKOM.MMSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA BY : RITA DEWI RISANTY. SKOM.MMSI DASAR-DASAR PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA BY : RITA DEWI RISANTY. SKOM.MMSI Dasar-dasar Perancangan Perangkat Lunak Memahami bentuk

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman I

Algoritma Pemrograman I Algoritma Pemrograman I Kegiatan Belajar 1 : Algoritma Pemrograman A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 ini mahasiswa diharapkan dapat : 1) Memahami Konsep Algoritma 2) Memahami

Lebih terperinci

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik. Merupakan

Lebih terperinci

P4 Desain Sistem. SQ

P4 Desain Sistem. SQ P4 Desain Sistem SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mengetahui & memahami pengertian,

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Pengembangan Sistem dan Tim Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Modul ke: 02 Islamiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMROSESAN TRANSAKSI Kamil, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi SIKLUS AKUNTANSI Pengertian Siklus Akuntansi Siklus akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Sebelum penulis memaparkan isi dari laporan ini, penulis harus mempunyai landasan teori yang kuat terlebih dahulu sehingga penulis dapat memperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman Silabus Pertemuan ke- Pokok Bahasan Keterangan 1 Pengenalan Dasar Pemrograman 2 Konsep Dasar Pemrograman 3 Tahapan Pembuatan Program 4 Elemen-Elemen Bahasa Pemrograman 5 Analisa Struktur Program 6 Analisa

Lebih terperinci

Selamat Ujian, Semoga sukses

Selamat Ujian, Semoga sukses Soal-soal ini hanya untuk membantu anda belajar Kerjakan soal dan kemudian kembangkanlah Soal berjumlah 62 soal ( 50 soal tipe mudah dan 12 soal tipe sedang) Kirim jawaban anda via email: To : kumpulin.tugas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Al Fatta (2007) sistem secara umum adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

Lebih terperinci

MODUL 4 PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR DAN DATA FLOW DIAGRAM

MODUL 4 PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR DAN DATA FLOW DIAGRAM Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram MODUL 4 PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR DAN DATA FLOW DIAGRAM MATERI. Konsep Perancangan Terstruktur 2. Data Flow Diagram (DFD) 2. Komponen DFD

Lebih terperinci

Pendahuluan, Definisi, dan Simbolsimbol. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI

Pendahuluan, Definisi, dan Simbolsimbol. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI Pendahuluan, Definisi, dan Simbolsimbol Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI Flowchart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.

Lebih terperinci

Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Perancangan adalah proses untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefenisian secara rinci suatu perangkat,proses atau sistem agar dapat

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL

BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL Algoritma dan Pemrograman IA (Flowchart) STRUCTUR CHART (BAGAN STRUKTUR) Fungsi dari Structure Chart digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan dari sistem secara

Lebih terperinci

1. STRUCTURED ENGLISH (SE)

1. STRUCTURED ENGLISH (SE) 1 1. STRUCTURED ENGLISH (SE) Structured English (SE) adalah peralatan pengembangan system yang menggunakan struktur bahasa inggris dan mirip bahasa pemrograman. SE merupakan alat yang efisien untuk menerangkan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang melihat dan menggambarkan lingkungan atau keadaan yang tampak nyata dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. DATA FLOW DIAGRAM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. DATA FLOW DIAGRAM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. DATA FLOW DIAGRAM Analisa & Perancangan Sistem Informasi Tambahan Materi & Tugas Pertemuan 03 1 Data Flow Diagram DFD merupakan gambar pergerakan data antara entitas-

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi. Data Flow Diagram

Analisa & Perancangan Sistem Informasi. Data Flow Diagram Analisa & Perancangan Sistem Informasi Tambahan Materi & Tugas Pertemuan 03 Data Flow Diagram DFD merupakan gambar pergerakan data antara entitas- entitas luar dan prosesproses serta data store dalam sebuah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom PEMODELAN SISTEM METODOLOGI TERSTRUKTUR 1 TAHAPAN METODOLOGI TERSTRUKTUR ENTITY RELATIONSH IP ANALYSIS

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Bisnis

Sistem Informasi Manajemen dan Bisnis Sistem Informasi Manajemen dan Bisnis Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Pengembangan SIM Pengembangan SIM secara konvensional adalah dengan menggunakan SDL (System Development Life ycle). Metode-metode lain

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Analisa & Perancangan Sistem Informasi Oleh: Achmad Zakki Falani, S.Kom Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

Lebih terperinci

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Untung Subagyo Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan/input, kemudian memprosesnya dengan penggabungan unsur data dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu (FitzGerald:1981:5). lebih berarti bagi penerimanya (Mustakini, 2001:8).

BAB III LANDASAN TEORI. atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu (FitzGerald:1981:5). lebih berarti bagi penerimanya (Mustakini, 2001:8). 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar 3.1.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI 3 METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Metodologi Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atu disiplin yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 REGRESI 2.1.1 Pengertian Regresi Regresi merupakan metode statistic yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel tergantung (dependen)

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 1 & 2. Ahmad hidayat

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 1 & 2. Ahmad hidayat ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP-011302:S1-KA) Pertemuan 1 & 2 Ahmad hidayat 2 What is? Komputer Algoritma Program Komputer 3 Komputer Alat elektronik untuk menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN Pertemuan 1 I. Pengertian Program adalah pernyataan yang disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

STRUCTURED ENGLISH DAN PSEUDOCODE

STRUCTURED ENGLISH DAN PSEUDOCODE A. MATERI PENDAHULUAN STRUCTURED ENGLISH DAN PSEUDOCODE (SE) merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. merupakan alternatif dari. Structured English mirip dengan pseudocode.

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM AKUNTANSI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI DESAIN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok Bahasan : 1. Arti dan desain sistem akuntansi 2. Tujuan desain sistem akuntansi 3. Personel yang terlibat 4. Tekanan-tekanan desain sistem akuntansi a. Integrasi b. Jalur

Lebih terperinci

Diagram Arus Data. Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat- Nya

Diagram Arus Data. Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat- Nya Diagram Arus Data Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat- Nya PENGERTIAN atau DEFINISI DATA FLOW DIAGRAM Alat (tools) untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai litertur berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai litertur berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai litertur berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama saja Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN

PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN I. Algoritma Pemrograman Yang Baik Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah: 1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah 2. Menghasilkan

Lebih terperinci

Diagram Arus Data. Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat- Nya

Diagram Arus Data. Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat- Nya Diagram Arus Data Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat- Nya DATA FLOW DIAGRAM PENGERTIAN atau DEFINISI Alat (tools) untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa Mampu memahami diagram arus data dan menganalisis DFD ke dalam subdivisi. DATA FLOW DIAGRAM. Elemen

Lebih terperinci

Apa itu pendekatan sistem?

Apa itu pendekatan sistem? PENGEMBANGAN SISTEM LATAR BELAKANG Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom PEMODELAN SISTEM METODOLOGI TERSTRUKTUR TAHAPAN METODOLOGI TERSTRUKTUR ENTITY RELATIONSH IP ANALYSIS

Lebih terperinci

Diagram Arus Data. Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat-Nya

Diagram Arus Data. Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat-Nya Diagram Arus Data Ketika kaki di langkahkan itulah nasib yang telah kita pilih untuk hari itu Berdo alah agar mendapat Rahmat-Nya PENGERTIAN atau DEFINISI DATA FLOW DIAGRAM Alat (tools) untuk menggambarkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Esa Apriyana 14.02.8904 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

Lebih terperinci