ACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership
|
|
- Hendri Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Risalah Kebijakan Mei 2017 PRAKTIK-PRAKTIK EFEKTIF REFORMASI KURIKULUM DI ASIA Pengantar Keadilan sosial dan Kesetaraan Pendahuluan Mekanisme Transisi untuk Reformasi Kurikulum Pendorong Perubahan Kesimpulan Kurikulum sebagai Visi Bersama 1
2 PENGANTAR Sebagai bagian dari kegiatan proyek ACDP 051: Reformasi Kurikulum, Australian Council for Educational Research (ACER) menyelenggarakan konferensi internasional interaktif satu hari tentang reformasi kurikulum di Asia. Tujuan utama konferensi ini adalah untuk menyediakan sebuah forum bagi para pendidik, pengembang kurikulum dan pembuat kebijakan Indonesia untuk belajar tentang pengalaman reformasi kurikulum di tiga negara di kawasan yang sama dengan tujuan membangun kapasitas untuk reformasi dan inovasi di Indonesia. Pakar pendidikan dari Filipina, India dan Korea Selatan diundang untuk mendiskusikan proses dan strategi reformasi kurikulum mereka belum lama ini. Dr. Dina Ocampo, Kepala Dinas Kurikulum dan Pengajaran, Departemen Pendidikan, Filipina memberikan gambaran umum tentang strategi yang digunakan selama proses reformasi terbesar dalam sejarah Filipina - transisi ke Pendidikan Dasar K-12. Dr. Ocampo menekankan tingkat perencanaan, konsultasi dan persiapan yang dilakukan Departemen Pendidikan untuk mengubah sistem pendidikan di seluruh kepulauan dengan keanekaragamannya. Dia menyoroti penggunaan bahasa ibu dalam pengajaran pada tahun-tahun pertama untuk memerangi buta huruf dan memberikan pengetahuan dasar. Dr. Anita Rampal, Guru Besar Pendidikan Universitas Delhi, memberikan gambaran umum tentang proses reformasi kurikulum di India, menempatkannya dalam konteks global pendidikan untuk semua dan kebutuhan untuk membuat kurikulum untuk abad ke-21. Prof. Rampal mengkaji tantangan-tantangan utama sistem pendidikan India selama beberapa dekade terakhir dalam usaha mereka memberikan pendidikan yang berkualitas dan merata kepada beragam populasi dan menghubungkan tantangan-tantangan tersebut dengan isu serupa yang telah muncul di Indonesia. Dr. Jung Duk Ohn, seorang Associate Professor di Gyeongin National University of Education (University Pendidikan Nasional Gyeongin), Korea Selatan, mengeksplorasi kekuatan pendorong di balik kebutuhan akan reformasi kurikulum di Korea Selatan, dan menekankan pendekatan sistematis dan kolaboratif yang dipergunakan oleh pemerintah untuk memperbarui Kurikulum guna membekali siswa memenuhi tuntutan teknologi abad ke-21 yang kompleks. 2
3 PENDAHULUAN Hal utama dalam sistem pendidikan suatu negara adalah kurikulum sebagai dokumen publik yang sangat terlihat, yang menentukan tujuan, standar, tujuan pembelajaran, dan praktik pembelajaran yang digunakan di sekolah setiap hari. Indonesia sedang dalam proses merevisi dan menerapkan kurikulum nasional untuk sekolah dasar dan menengah yang dikenal dengan Kurikulum 2013 atau, K13, dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) memimpin proses tersebut. Pada tahun 2016, sebuah Tinjauan Cepat tentang K13 menghasilkan serangkaian saran untuk merevisi materi dan kebijakan pelaksanaannya. Pada tahun 2017, sebuah proyek kolaboratif antara Puskurbuk dan Kemitraan Pengembangan Analitik dan Kapasitas atau Analytical and Capacity Development Partnership, ACDP, menghasilkan analisis K13 yang lebih dalam, penciptaan alat untuk monitoring dan evaluasi, rancangan sampel rencana pelaksanaan pembelajaran, dan pertimbangan tentang model-model kurikulum nasional lainnya. Puncak acara dalam proyek ini adalah konferensi satu hari yang dirancang sebagai forum untuk memahami bagaimana reformasi kurikulum di Indonesia sesuai dengan pola perubahan global dan regional. PENDORONG PERUBAHAN Ada banyak kekuatan pendorong untuk perubahan kurikulum dalam reformasi nasional termasuk keselarasan dengan nilai-nilai politik dan budaya, tanggapan terhadap teknologi baru, upaya membangun kapasitas ekonomi, dan peningkatan pedagogik untuk meningkatkan pembelajaran mendalam siswa dan motivasi yang berkelanjutan. Dr. Ohn mencatat bahwa kekuatan pendorong di Korea Selatan antara lain adalah: Kebutuhan peserta didik untuk berkontribusi pada masyarakat yang cepat berubah dengan teknologi terpadu, Mengubah kurikulum yang sedalam satu inci dan selebar satu mil, Penekanan pada pembelajaran yang bermakna untuk membangun kepercayaan dan kegembiraan siswa dalam belajar, dan Kebutuhan untuk mencerminkan tren global dalam desain kurikulum dan temuan-temuan dari psikologi kognitif. Dr. Ocampo mengatakan bahwa kekuatan pendorong untuk reformasi kurikulum di Filipina mencakup keadilan sosial, pendidikan berkualitas tinggi untuk semua siswa, dan memberikan pendidikan untuk memelihara berbagai jalur karir. Menurut Dr. Anita Rampal, India menyesuaikan kurikulum nasional dengan kemajuan teknologi dan tuntutan perubahan yang cepat di dunia kerja. Semua pendorong ini mencerminkan usaha untuk memberi siswa kesempatan untuk belajar sepenuh potensi mereka, agar tumbuh sebagai warga negara yang utuh, dan siap untuk bekerja dalam konteks yang berubah dengan cepat. Kekuatan yang sama telah mempengaruhi inovasi kurikulum di Indonesia. Memang, para pembicara sepakat bahwa kurikulum di setiap negara dimodifikasi dan disesuaikan dalam siklus yang teratur dengan tuntutan masyarakat lokal yang berubah-ubah, dan bahwa kurikulum tidak pernah stabil, namun selalu responsif terhadap kekuatan politik, ekonomi, dan budaya. KURIKULUM SEBAGAI VISI BERSAMA Banyak negara menganggap kurikulum sebagai ungkapan mendasar dari nilai-nilai nasional dan aspirasi pendidikan serta stimulus untuk membangun warisan budaya dan identitas nasional siswa. Dr. Dina Ocampo berbagi visi Filipina tentang pendidikan untuk menghasilkan pembelajar seumur hidup yang dipersenjatai dengan kemampuan untuk mencapai potensi maksimal dan menyadari nilai-nilai 3
4 yang akan membantu mereka untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa. Dr. Jung Duk Ohn menjelaskan bahwa Korea Selatan bertujuan untuk mengembangkan pembelajar yang kreatif dan utuh serta mendorong kegembiraan belajar. Dr. Rampal mendukung penggunaan pedagogi yang responsif secara budaya dalam menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan konteks dan kehidupan siswa yang beragam. Tujuan-tujuan ini sesuai dengan tujuan Indonesia untuk menghasilkan siswa dengan karakter moral, kepercayaan agama, dan kewarganegaraan untuk berkontribusi pada masyarakat Indonesia. Perkembangan holistik anak-anak, selain prestasi akademik dan persiapan karir, merupakan tujuan pendidikan yang serupa di banyak negara Asia. Di banyak negara Asia, kurikulum baru berfokus pada kompetensi dasar dalam semua disiplin ilmu karena mereka menekankan kemampuan dinamis untuk memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan secara adaptif. Kompetensi dianggap lebih umum, dapat ditransfer, dan dinamis dibandingkan hanya tujuan pembelajaran atau hasilnya. Kompetensi digunakan untuk menetapkan standar dalam banyak kurikulum nasional termasuk Filipina, Korea Selatan, dan Indonesia. Fitur serupa lainnya dari kurikulum baru adalah penekanan pada keterampilan abad ke- 21 seperti komunikasi, pemikiran kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Di banyak negara, keterampilan-keterampilan ini mencakup nilai dan sikap yang terkait dengan pembentukan karakter dan kewarganegaraan. Dalam 20 tahun terakhir, kebanyakan negara telah memasukkan keahlian abad ke-21 sebagai bagian dari visi mereka bagi siswa karena pergeseran pendidikan global dari (a) memperoleh pengetahuan menjadi memperoleh strategi berpikir dan kebiasaan pikiran, (b) pengetahuan statis menjadi aplikasi dinamis, dan (c) pengajaran dan penilaian yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Visi berupa pembelajar yang sangat mudah beradaptasi yang memiliki keyakinan dan motivasi membutuhkan kurikulum yang memberi kesempatan untuk mengembangkan kompetensi inti dalam semua disiplin ilmu. KEADILAN SOSIAL DAN KESETARAAN Kurikulum aspirasi di banyak negara, seperti K13 di Indonesia, menekankan tema keadilan sosial, kesetaraan, dan akses lintas negara dengan beragam warga negara. Filipina, misalnya, telah merumuskan dokumen visi-misinilai inti yang menyatakan visi Departemen Pendidikan. Salah satu fitur dari visi ini adalah tujuan ambisius untuk menyediakan kurikulum dalam bahasa ibu sehingga anakanak dapat beralih dari K-3 dalam bahasa yang mereka gunakan di rumah dengan bahasa utama yang digunakan di sekolah. Kurikulum telah diterjemahkan ke dalam 19 bahasa ibu, dan rencananya akan ada terjemahan tambahan ke hampir 100 bahasa ibu yang digunakan di seluruh Filipina. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk diajar dan dinilai dalam bahasa ibu mereka sampai kelas 3 ketika pengajaran diberikan terutama dalam bahasa Filipina dan Inggris. Bahasa yang beragam di seluruh Indonesia menyebabkan rangkaian masalah yang serupa, namun kurikulum baru K13 belum memasukkan bahasa ibu. Tantangan yang dihadapi Indonesia, Filipina dan semua negara lain dengan populasi yang beragam adalah bagaimana memberikan kesempatan pendidikan yang adil dan merata kepada semua siswa bila mereka memiliki bahasa, dukungan keluarga, kondisi ekonomi, dan kesempatan belajar yang berbeda. Ada banyak faktor yang bisa membantu, termasuk bahasa pengajaran yang dikenal. Salah satu faktor adalah akses ke sekolah yang sama di antara anak laki-laki dan anak perempuan, di kalangan siswa kaya dan miskin, dan di antara anak-anak perkotaan dan pedesaan. Dr. Rampal membahas bagaimana ini adalah elemen yang kritis dalam reformasi pendidikan di India, dan dia memperingatkan agar tidak menggunakan pengujian kompetitif yang dapat menyebabkan segregasi anak-anak lebih lanjut dan kesempatan untuk belajar. Faktor lainnya adalah guru terlatih yang bisa memberikan kontekstualisasi pengetahuan sehingga bermakna dan relevan bagi siswa. Faktor lainnya lagi adalah akses terhadap buku teks, materi dan sumber daya. Yang lain adalah meningkatkan komunikasi antara pendidik dan keluarga sehingga keluarga dapat menyediakan sumber daya dan bantuan yang sesuai untuk anak-anak mereka. MEKANISME TRANSISI UNTUK REFORMASI KURIKULUM Sepanjang konferensi, para pembicara menekankan perlunya pendekatan sistematis terhadap reformasi kurikulum, tetapi apa artinya sistematis? Kami menawarkan beberapa karakteristik utama sebagai pedoman. 4
5 Reformasi sistematik mencakup siklus review dan revisi yang teratur di bawah supervisi para ahli yang ditunjuk. Reformasi sistematis dipandu oleh sebuah visi dan kerangka kerja untuk perubahan yang dimiliki oleh semua pemangku kepentingan. Perubahan perlu dikoordinasikan dan kohesif sehingga perubahan dalam pedagogi, penilaian, dan pengembangan profesional guru saling menguatkan. Reformasi sistematis terus berjalan dan adaptif karena memantau kinerja, mengumpulkan data, mengevaluasi efektivitas, dan memodifikasi program serta kebijakan untuk mencapai tujuan kurikulum. MENGGUNAKAN DATA SECARA EFEKTIF Pengumpulan dan interpretasi data merupakan bagian dari reformasi nasional, dan ketiga pembicara membahas nilai monitoring perubahan kurikulum dan menggunakan data untuk memperbaiki praktik. Data sistematik dan longitudinal dapat membantu melacak kemajuan. Di Filipina, kompetensi kurikulum diberi kode dan digunakan untuk memandu produksi penilaian dan buku teks. Mereka membuat database materi dan database berkode yang memungkinkan staf menentukan apakah semua kompetensi terwakili secara seimbang di setiap kelas dan apakah semua materi tersedia untuk setiap kompetensi. Database memungkinkan sekolah dan distrik untuk memproduksi kembali kurikulum dan materi jika bencana alam memusnahkan sekolah dan buku. Korea Selatan menggunakan data untuk mengumpulkan dan berbagi gagasan dari literatur penelitian, pemangku kepentingan, survei, dan perbandingan kekuatan dan kelemahan internasional yang semuanya bisa menginformasi perubahan kurikulum. KERJA TIM UNTUK PERUBAHAN Presentasi dalam konferensi ini mengungkapkan bahwa ketiga negara tersebut menggunakan tim kolaboratif untuk merancang kurikulum baru. Korea Selatan menggunakan tim ahli dari Kementerian dan universitas, dan Filipina menggunakan tim dari seluruh Departemen Pendidikan. Fitur penting dari tim-tim ini meliputi karakteristik berikut: Pengembangan budaya kolaboratif (antara pemerintah dan para pendidik) dengan dialog terbuka dan jujur untuk mereformasi kurikulum. Tim ahli dari berbagai bidang untuk memberikan saran dan mengkaji proses reformasi kurikulum termasuk guru, kepala sekolah, organisasi pelatihan guru, penyusun buku teks, dan pejabat departemen pemerintah senior yang terlibat dalam penilaian dan kurikulum. Perekrutan tenaga ahli pendidikan untuk memimpin tim melalui proses reformasi. Ini bisa termasuk penempatan pemimpin pendidikan senior yang berpengalaman untuk menjadi mentor bagi orang lain dan untuk memberikan keahlian untuk departemendepartemen kurikulum dan penilaian. PENGEMBANGAN PROFESIONAL UNTUK GURU Transisi ke kurikulum baru harus melibatkan guru dan semua tingkatan pengembangan profesional guru. Dr. Ocampo menggambarkan bagaimana Learning Action Cells (Sel Aksi Belajar) di Filipina, kelompok-kelompok guru di sekolah yang memberikan kepemimpinan dan pelatihan untuk praktik-praktik kelas yang baru, merupakan sumber penting untuk melatih guru. Model-model Teacher Networks atau Jaringan Guru dan melatih para pelatih digunakan di banyak negara untuk menerapkan kurikulum baru, dan untuk itu dibutuhkan guru yang efektif dengan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip praktik yang baru. Indonesia menerapkan K13 dengan melatih guru di kelas 4 dan 7 terlebih dahulu, dan kemudian melatih guru-guru yang lain di sekolah, namun tidak semua sekolah menggunakan model pelatihan bertingkat ini secara efektif. Model dan sumber tambahan dibutuhkan untuk melatih lebih dari satu juta guru di Indonesia. Dari sekolah ke kabupaten ke daerah, organisasi guru dapat mempromosikan pengembangan profesional ketika melatih guru dalam praktik-praktik yang baru. Dan bahkan para calon pendidik yang masih belajar di universitas perlu menjadi bagian dari persiapan guru untuk kurikulum baru. Membangun kapasitas guru dapat dipromosikan dengan: Jaringan Guru yang mengembangkan budaya kolaborasi dan pembelajaran sepanjang hayat. Insentif untuk pelatihan, kenaikan gaji, peluang pengembangan profesional, dan beasiswa untuk program-program kepemimpinan. Akses ke sumber pengajaran dan sumber daya pelatihan online, fasilitas kelas yang layak, dan kelas yang ramah siswa. Kepemimpinan sekolah yang kuat untuk mendukung budaya jaringan guru dan kepala sekolah yang memberdayakan dan mendukung staf. Pelatihan para calon guru yang diselaraskan dengan perubahan kurikulum dan kebutuhan masyarakat. c c Konsultasi dan umpan balik yang menghargai profesionalisme guru. 5
6 PENYELARASAN TERKOORDINASI Perubahan kurikulum perlu dikoordinasikan antar berbagai instansi agar bisa dilaksanakan secara efektif. Misalnya, para pembicara mendiskusikan bagaimana kurikulum baru memerlukan praktik penilaian yang berpusat pada siswa dan pentingnya ujian nasional yang selaras dengan kurikulum baru tersebut. Penilaian kelas perlu menjadi lebih formatif daripada sumatif dan digunakan untuk mendukung pembelajaran dan pengajaran. Dengan cara yang sama, buku teks dan materi harus disesuaikan dengan kurikulum baru. Ini bisa menjadi tugas yang berat karena banyaknya bahan. Dr. Ocampo bertanya dengan setengah jujur dan setengah bercanda, Apakah ada yang pernah membaca keseluruhan kurikulum? Dia berpendapat bahwa orang harus membaca semuanya untuk memastikan bahwa kurikulum seimbang dan selaras dengan bahan pembelajaran dan penilaian. Akhirnya, semua pembicara menyebutkan bagaimana TIK dapat menyediakan sumber daya dan alat untuk memudahkan menyelaraskan kurikulum baru dengan buku teks, materi, dan penilaian. Alat-alat ini dapat membangun kapasitas untuk menciptakan, memantau, dan mengelola reformasi kurikulum. KESIMPULAN Negara-negara berkembang di Asia sedang mereformasi kurikulum nasional sebagai tanggapan atas tuntutan akan pendidikan yang lebih banyak dan lebih baik untuk mempersiapkan warga negara yang utuh, produktif dan sejahtera. Konferensi ini menunjukkan berharganya berbagi pengalaman antar negara saat mereka mengembangkan dan menerapkan inovasi kurikulum. Para pembicara menguraikan masalah dan solusi, tujuan dan jalan, serta alat dan sumber daya yang telah mereka gunakan di Korea Selatan, India, dan Filipina, dan pelajaran tersebut berharga bagi para pendidik dan pembuat kebijakan di Indonesia. Kerangka kurikulum yang kuat yang mendukung visi bersama untuk pendidikan memungkinkan tim ahli bekerja sama untuk menerapkan perubahan. Pemantauan, evaluasi, dan revisi perubahan merupakan langkah-langkah penting untuk perbaikan berkelanjutan. Pengembangan profesional guru sangat penting agar mereka dapat memberikan pedagogi dan penilaian baru di kelas mereka yang mendukung siswa yang otonom, kreatif, dan mandiri. Tantangan, ruang lingkup, dan skala reformasi pendidikan di Indonesia cukup besar, namun manfaat bagi jutaan siswa akan sangat besar. ACDP Pemerintah Republik Indonesia (yang diwakili oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS), Pemerintah Australia melalui Australian Aid, Uni Eropa (UE), dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) telah membentuk Kemitraan Pengembangan Kapasitas dan Analisis Sektor Pendidikan (Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership/ACDP). ACDP adalah fasilitas untuk mendorong dialog kebijakan dan memfasilitasi reformasi kelembagaan dan organisasi untuk mendukung pelaksanaan kebijakan dan untuk mengurangi kesenjangan kinerja pendidikan. Fasilitas ini merupakan bagian integral dari Program Pendukung Sektor Pendidikan (Education Sector Support Program/ESSP). Dukungan UE terhadap ESSP juga termasuk dukungan anggaran sektor dan program pengembangan kapasitas tentang Standar Pelayanan Minimum. Dukungan Pemerintah Australia adalah melalui Kemitraan Pendidikan Australia dengan Indonesia. Policy Brief ini disiapkan dengan dukungan hibah dari AusAid dan Uni Risalah Kebijakan ini disusun melalui studi yang didukung oleh ACDP. Praktik-Praktik Efektif Reformasi Kurikulum di Asia (ACDP 051), dilaksanakan pada tahun Studi ini diselenggarakan oleh Australian Council for Educational Research (ACER) bekerja sama dengan University of Indonesia (UI), Indonesia Education University (UPI), Malang State University (UM) and Yogyakarta State University (UNY). ACDP Secretariat Agency for Research and Development (BALITBANG) Ministry of Education and Culture E Building 19th Floor, Jenderal Sudirman St., Senayan Central Jakarta , Indonesia Tel. : (021) Fax: (021) secretariat@acdp-indonesia.org Website : 6
Penyiapan Kepala Sekolah yang Efektif
ACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership Risalah Kebijakan Maret 2016 Penyiapan Kepala Sekolah yang Efektif Sistem sekolah yang berkinerja tinggi dipimpin oleh kepala
Lebih terperinciACDPINDONESIA Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership
Risalah Kebijakan November 2014 Ketidakhadiran Guru di Indonesia Tingkat ketidakhadiran guru di Indonesia Alasan guru tidak hadir di sekolah Kegiatan guru di sekolah ketika sedang tidak mengajar Dampak
Lebih terperinciACDPINDONESIA Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership
Risalah Kebijakan September 2013 Kesetaraan Gender dalam Pendidikan di Indonesia Kesetaraan Gender Tidak Hanya Akses Semata Pendekatan Pembelajaran yang Responsif Gender Kesetaraan Gender dalam Kurikulum
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperincimemberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan
INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek
Lebih terperinciKODE UNIT : O JUDUL UNIT
KODE UNIT : O.842340.029.01 JUDUL UNIT : MenetapkanKonteksKriteriaEvaluasi Risiko DESKRIPSIUNIT : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam mengidentifikasi kerangka kerja pada saat
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia
Lebih terperinciProgram Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah
KEMENTERIAN Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah Mei 2012 Dari BOS ke BOSDA: Dari Peningkatan Akses ke Alokasi yang Berkeadilan Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang dikenal dan diakui
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan
Lebih terperinciPermintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal
Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Untuk Knowledge Sector Initiative Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Nomor Permintaan Aplikasi: 01/KSI/SG-S/Des/2014 Tanggal Mulai dan Penutupan
Lebih terperinci1. Mengelola penyampaian bantuan
KODE UNIT : O.842340.004.01 JUDUL UNIT : Pengaturan Bidang Kerja dalam Sektor Penanggulangan Bencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini mendeskripsikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang
Lebih terperinciBab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia
Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia Nelayan (Koleksi Bank Dunia ) Foto: Curt Carnemark 4 Berinvestasi untuk Indonesia yang Lebih Berkelanjutan 1.1 Karakteristik Utama Tantangan Lingkungan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung
Lebih terperinci2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abad 21 merupakan abad kompetitif di berbagai bidang yang menuntut kemampuan dan keterampilan baru yang berbeda. Perubahan keterampilan pada abad 21 memerlukan perhatian
Lebih terperinciINDONESIA NEW URBAN ACTION
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan
Lebih terperinci1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan
KODE UNIT : O.842340.003.01 JUDUL UNIT : Menjalin Hubungan yang Positif dengan Pemangku Kepentingan DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keterampilan, pengetahuan, dan Sikap kerja yang diperlukan untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSesi 3: Reformasi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Indonesia untuk Abad 21
Sesi 3: Reformasi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Indonesia untuk Abad 21 Reformasi dan Perubahan Kurikulum dalam Sistem Penilaian Pendidikan Para penyusun kurikulum dan penulis buku teks pelajaran
Lebih terperinciProyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia
RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat
Lebih terperinciKajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik
Kajian Tengah Waktu Strategi 2020 Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu (Mid-Term Review/MTR) atas Strategi 2020 merupakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan
Lebih terperinciMAKALAH. Pengembangan Praktek dan Pola Pengasuhan AKPOL Menuju Democratic Learning
WORKSHOP DAN SEMINAR TENAGA PENGASUH AKPOL Democratic Policing: Penerapan Nilai-Nilai Hak Asasi Manusia Dalam Pengasuhan Taruna Hotel Santika Premiere Semarang, 16-18 Oktober 2013 MAKALAH Pengembangan
Lebih terperinciManual Mutu Akademik
Manual Mutu Akademik MM 01 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Manual Mutu Akademik ini berisi tentang kebijakan,
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia. Paket Informasi Studi Singkat
Australia Awards Paket Informasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 2 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah
Lebih terperinciDana Ilmu Pengetahuan Indonesia
Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia Situasi Penelitian di Indonesia Indonesia, dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang, adalah negara terbesar keempat di dunia. Tingkat buta huruf rendah dan negara
Lebih terperinciPembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Abad ke-20 dan Abad ke-21 Karakteristik Khas Pembelajaran Abad ke-20 dan Abad ke-21 No ABAD KE-20
Lebih terperinciKemitraan Dalam. Ringkasan Laporan 2012/2013
Kemitraan Dalam Membangun Masa Depan BERSAMA di Asia Ringkasan Laporan 2012/2013 YAYASAN TEMASEK Yayasan Temasek adalah organisasi kemanusiaan Singapura yang didirikan oleh Temasek, sebuah perusahaan Asia
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards
Lebih terperinciSebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial
Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Rangkuman Makalah Diskusi Mengenai Keberlanjutan Sosial Maret 2016 Kota Sydney Rangkuman Sebuah kota untuk semua: semua orang berkembang
Lebih terperinciRumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA
Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan 2016 2019 PUSKAMUDA Isu Strategis dalam Kerangka Strategi Kebijakan 1. Penyadaran Pemuda Nasionalisme Bina Mental Spiritual Pelestarian Budaya Partisipasi
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir
Lebih terperinciPengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar
On behalf of Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar giz Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Divisi Kesehatan Pelatihan Kepemimpinan Internasional di Bidang Manajemen Rumah
Lebih terperinciLaporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND
MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Laporan Kongregasi Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND Presentasi saya pagi ini akan berfokus pada tiga bidang. Pertama,
Lebih terperinci1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak
KODE UNIT : O.842340.006.01 JUDUL UNIT : MemastikanPendanaan PenanggulanganBencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini menjelaskan keterampilan pengetahuan, dan sikap yang dipersyaratkan untukmengidentifikasi
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciA. Apa itu Portofolio Sekolah?
Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.
PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM 2013 Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. Disajikan dalam Pelatihan Guru MI Persis Gandok Tasikmalaya, 11 Juli 2017 Outline 1. Kecenderungan
Lebih terperinciKERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global
KERANGKA STRATEGIS 2012-2015 Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global Pertemuan Tahunan Para Presiden APRU ke 16 Universitas Oregon 27-29 Juni 2012 Draf per 24 Mei 2012 APRU: Sekilas Pandang 42
Lebih terperinci2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.37, 2018 KEMENPAN-RB. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasar deskripsi, pembahasan, dan model konseptual yang telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan berikut ini. Pertama,
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, PEMERINTAH DAERAH,
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciMenilai Pekerjaan Layak di Indonesia
Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia Sekilas tentang Profil Nasional untuk Pekerjaan Layak Apa itu Pekerjaan Layak? Agenda Pekerjaan Layak, yang dikembangkan Organisasi (ILO) semakin luas diakui sebagai
Lebih terperinciCentre for Disability Research and Policy
Kolaborasi Lintas Sektor Kesehatan dan Pendidikan untuk Pendidikan Inklusif bagi Siswa Berkebutuhan Khusus Membangun Visi Kebijakan dan Agenda Penelitian di Indonesia (Issue 2, 2016) Centre for Disability
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciTINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI
TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)
Lebih terperinciEvaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta
Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciO JUDUL UNIT
KODE UNIT : O.842340.007.01 JUDUL UNIT : MengelolaUang Tunai DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikapyang diperlukan untuk mengelola isu-isu penanganan uang
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN
1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan mengembangkan potensi manusia sehingga menjadi manusia yang berkualitas, dan lebih manusiawi.
Lebih terperinciATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA
RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciProyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia
RI N G K ASA N KEG IATA N TPSA JAKARTA, 23 MEI 2017/18 JULI 2017 11 12 SEPTEMBER 2017 CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali, Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Dasar Republik. Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat capaian pembangunan Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan menjadi domain utama bagi
Lebih terperinciBANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya
BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya Menyelesaikan Desentralisasi Pesan Pokok Pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia kurang memiliki pengalaman teknis untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciKebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK MEANS-END ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan yang pernah dibangun di masa lampau sudah tidak lagi relevan dengan peradaban dan perekonomian dunia saat ini. Kehidupan dunia pada saat ini secara
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS
Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.
BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis
Lebih terperinciLima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC
RI N G K ASA N KEG IATA N NEVADA, LAS VEGAS, 13 16 AGUSTUS 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran
Lebih terperinci18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan
18 Desember 2013 STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 18 Desember 2013 Peran Jakarta
Lebih terperinciBismillahi rahmani rahiim,
Pidato Utama Seminar IDB: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi Dr. Hendar (Deputi Gubernur, Bank Indonesia) Jakarta, 13 Mei 2016 Bismillahi rahmani rahiim, Yang saya hormati:
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia. Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pembiakan dan Manajemen Sapi di Indonesia.
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pembiakan dan Manajemen Sapi di Page 2 Pengantar Program kemitraan -Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector diumumkan oleh
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG
33 BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sekilas Binus International School Serpong Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2
Halaman : 1 dari 13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2 KATA PENGANTAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 BAB II ARAH KEBIJAKAN 5 Umum 5 Pendidikan 5 Penelitian
Lebih terperinciDEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)
Lebih terperinciPendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. Ki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L
No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) SMK
KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) SMK Dr. Junus Simangunsong Kasi Penilaian Dit. PSMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016 1 DAFTAR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciDeklarasi Dhaka tentang
Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum menjadi komponen acuan oleh setiap satuan pendidikan. Kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek pendidikan, selain itu juga
Lebih terperinci2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciMenghubungkan Masyarakat dan Budaya
Yayasan Temasek Laporan Singkat Tahun 2015/2016 1 Menghubungkan Masyarakat dan Budaya Membangun Masa Depan Bersama di Asia Laporan Singkat Yayasan Temasek Tahun 2015/2016 Lembaran Baru Sejak Mei 2007,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciManual Mutu Pengabdian
Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA oleh Ida Zulaeha dan Deby Luriawati Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ABSTRAK Micro teaching
Lebih terperinci