PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas X IPS SMA Negeri 1 Singaparna) Neni Suryani nenisuryani_156@yahoo.com Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang lebih baik antara yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan model pembelajaran Discovery Learning, dan mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh peserta didik kelas X IPS yang berjumlah 153 orang dan terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan subjek kelas X IPS 5 sebagai kelas eksperimen 1 sebanyak 30 peserta didik dan kelas X IPS 3 sebagai kelas eksperimen 2 sebanyak 30 peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik dan angket sikap. Teknik analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis data, dan uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, dan peserta didik bersikap positif terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning. Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Discovery Learning, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Peserta Didik, Sikap 1

2 ABSTRACT This research purposes to know the comparison mathematic creative thinking ability of student s between to learning by using problem based learning model with discovery learning model and to know the student s attitude by using problem based learning model and discovery learning model in math learning. This research uses experimental method, the study population was all student s of class X IPS it consisted 153 student s, it consisted 5 class. This research taken two classes randomly as a sample, the sample of this research was X IPS 5 as the first experiment class, it consisted 30 student s as experiment class and X IPS 3 was consisted 30 student s as the second experiment class. The instrument which is used in this research are mathematic creative thinking ability test and attitude scale model by likert. The data analysis technique was used two difference test average. The research result, data processing, data analysis, and hypothesis test show that there is in mathematic creative thinking ability of student s by using problem based learning model is better than the student s by using discovery learning model. The Students have a positif attitude during learning by using problem based learning model and discovery learning model. Keywords: Problem Based Learning Model, Discovery Learning Model, Mathematic Creative Thinking Ability of Student s, Attitude 2

3 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku peserta didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian peserta didik secara menyeluruh sehingga peserta didik menjadi lebih dewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibinsyah (Sagala, Syaiful,2014:3) Pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang perlu diajarkan disemua jenjang pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, pentingnya matematika bisa dilihat dari manfaat matematika dalam kehidupan seharihari juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu aspek yang dipandang sangat penting dalam pembelajaran matematika yaitu kemampuan berpikir kreatif, Menurut Azumardi Azra (Suryosubroto, B,2009:194) Paradigma pendidikan harus dilandasi sistem pembelajaran yang mengajarkan berpikir kritis dan kreatif. Kedua kecakapan tersebut merupakan kemampuan yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam menghadapi tantangan global dan masa depan, setiap orang memiliki potensi berpikir kreatif yang dapat dikembangkan secara optimal dalam mencapai kehidupan yang lebih baik. Pemberlakuan kurikulum 2013 menuntut sekolah melakukan perubahan pada proses pembelajaran, dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, sasaran pembelajaran dalam kurikulum 2013 yaitu mencakup pengembangan ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hal ini akan berdampak bagi guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 diarahkan pada aktivitas belajar siswa dibawah bimbingan, motivasi dan arahan guru. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran yaitu menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach). Proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik di sekolah pada saat ini hanya dapat menyelesaikan permasalahan matematika dengan menggunakan 3

4 penyelesaian soal yang ada di buku paket atau yang dicontohkan guru saja. Proses pembelajaran seperti itu kurang mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik di sekolah. Hal tersebut juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurcahya, Nina (2014) terhadap peserta didik di SMK KH. Zainal Mustafa Singaparna. Berdasarkan hasil posttest kemampuan berpikir kreatif, kelas eksperimen menunjukkan peserta didik yang mencapai kriteria sedang sebanyak 77,5%, sedangkan untuk kriteria tinggi sebanyak 12,5% dan kriteria rendah sebanyak 10%. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih ada peserta didik yang kemampuan berpikir kreatif matematiknya rendah. Guru perlu memikirkan teknik pembelajarannya terhadap peserta didik khususnya dalam menarik perhatian dan memberi motivasi belajar, tujuannya adalah untuk menciptakan kepedulian dalam diri peserta didik untuk menjalankan proses belajarnya, teknik pembelajaran guru yang kurang mendorong perhatian dan motivasi peserta didik cenderung kurang menyenangkan dan membosankan, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang kurang memuaskan. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika dapat menimbulkan kesan yang positif maupun negatif pada diri peserta didik, kesan tersebut dapat dilihat dari sikap peserta didik selama proses pembelajaran. Menurut Sudjana, Nana (2014:80) Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang. Dalam hal ini, agar proses pembelajaran lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya, maka proses pembelajaran harus diubah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning, Menurut Tan (Rusman, 2010:229) menyatakan bahwa Pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam pembelajaran berbasis masalah kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga peserta didik dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. 4

5 Proses pembelajaran lebih banyak dilakukan dengan memberikan konsep-konsep yang utuh tanpa melalui pengolahan potensi yang ada pada diri peserta didik maupun yang ada di lingkungan sekitarnya. Proses seperti itu membuat kemampuan berpikir kreatif peserta didik masih rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan berpikir kreatif adalah model pembelajaran berbasis penemuan atau Discovery Learning. Menurut Ruseffendi (2006:155) Dalam belajar matematika siswa harus menemukan sendiri. Pada pembelajaran Discovery Learning peserta didik lebih banyak dibimbing oleh guru dari pada diberi tahu, sehingga siswa dapat menemukan sendiri. Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang berbasis masalah dan model pembelajaran Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang berbasis penemuang. Model pembelajaran Problem Based Learning akan dibandingkan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Hal tersebut dipilih untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik karena kedua model tersebut merupakan memiliki karakteristik, kelebihan dan langkah pembelajaran yang berbeda. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang lebih baik antara yang menggunakan model problem based learning dengan model pembelajaran discovery learning dan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model problem based learning dan discovery learning. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar mencari solusi dari permasalahan dunia nyata serta mengembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan meningkatkan kemandirian siswa. Langkah-langkah dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ialah mengorientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing peserta didik untuk bekerja secara individual atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Model Pembelajaran Discovery Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang pada proses pembelajarannya peserta didik terlibat aktif untuk menemukan informasi atau konsep sendiri dengan tujuan untuk mendorong 5

6 kemandirian peserta didik dalam belajar dan memberikan rasa senang kepada peserta didik dalam menemukan konsep sendiri. Langkah-langkah model Discovery Learning ialah pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menarik kesimpulan. Kemampuan berpikir kreatif matematik adalah kemampuan untuk menghasilkan konsep, temuan dan seni yang baru, menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Indikator berpikir kreatif yaitu Berpikir lancar (Fluency) yang menyebabkan seseorang mampu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan serta arus pemikiran lancar. Berpikir luwes (Fleksibility) yang menyebabkan seseorang mampu menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam, mampu mengubah cara atau pendekatan, serta arah pemikiran yang berbeda-beda. Berpikir Orisinal (Originality) yang menyebabkan seseorang mampu memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang. Berpikir terperinci (Elaboration) yang menyebabkan seseorang mampu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan, memperinci detail-detail dan memperluas gagasan. Kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik diperoleh dari hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik sebanyak satu kali pada akhir perkembangan kompetensi. Sikap peserta didik adalah kecenderungan tingkah laku peserta didik dalam merespon sesuatu/objek yang ada di dunia sekitarnya atau kebiasaan dalam merespon dan bertindak yang bersifat positif maupun negative terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Sikap peserta didik diperoleh dari penyebaran angket yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai. Indikator sikap yang diteliti yaitu afektif, kognitif dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Perbandingan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik antara yang menggunakan model Problem Based Learning dengan model pembelajaran Discovery Learninga dapat ditunjukkan dengan adanya perbedaan hasil pengolahan data yang di 6

7 uji dengan uji perbedaan dua rata-rata. Kemampuan berpikir kreatif matematik dari penggunaan dua model pembelajaran tersebut yang lebih baik adalah yang parameternya lebih besar. Kelebihan model Problem Based Learnng (PBL) diantaranya melalui model ini akan terjadi pembelajran bermakna, peserta diidk dapat mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan secara simultan, model ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menmbuhkan iniisatif peserta didik dalam bekerja, motivasi interna untuk belajar.dan kelemahan dari model ini diantaranya kondisi kebanyakan sekolah yang tidak kondusif untuk pendekatan Problem Based Learning, pelaksanaan model ini memerlukan waktu yang cukup lama, model ini tidakmencakup semua informasi atau pengetahuan dasar. Kelibahan model Discovery Learning diantaranya membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses kognitif, pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer, menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil, membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerjasama dengan yang lainnya, membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru, mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, situasi proses belajar menjadi lebih terangsang, kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar, dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. Kelemahan dari model ini yaitu guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya keslahpahaman antara guru dengan sisiwa, menyita waktu bnayak, menyita pekerjaan guru, tidak semua siswa mampu melakuakan penemuan, tidak berlaku untuk semua topik. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen, karena penelitian ini melihat hubungan sebab akibat penggunaan model pembelajaran yang digunakan yaitu model problem based learning dan model pembelajaran discovery learning terhadap kemampuanberpikir kreatif matematik peserta didik serta sikap peserta didik terhadap penggunaan model problem based learning dengan model pembelajaran discovery learning. 7

8 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang lebih baik antara yang menggunkan model problem based learning model pembelajaran discovery learning dan mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model problem based learning (PBL) dan discovery learning. Populasi penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas X IPS SMA Negeri 1 Singaparna. Dua kelas diambil secara random menurut kelas sebagai sampel, kelas eksperimen 1 menggunakan model problem based learning dan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran discovery learning. Terpilih kelas X IPS 5 dengan jumlah 30 peserta didik sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X IPS 3 dengan jumlah 30 peserta didik sebagai kelas eksperimen 2. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik. Soal tes kemampuan berpikir kreatif tersebut sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi materi peluang. Selain itu, skala sikap yang digunakan yaitu skala model likert. Skala likert meminta kepada responden untuk menjawab suatu pernyataan dengan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Angket tersebut diberikan diakhir pembelajaran setelah semua materi selesai diberikan. Soal tes kemampuan berpikir kreatif digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning dengan model pembelajaran discovery learning. Angket sikap digunakan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran problem based learning dengan discovery learning. Data untuk tes kemampuan berpikir kreatif matematik yaitu data dari tes yang akan diberikan di kelas eksperimen 1 dan 2. Data diperoleh dengan berpedoman pada penskoran tes kemampuan berpikir kreatif. Kemudian dianalisis dengan tiga perlakuan dalam teknik analisis data yaitu pertama statistika deskriptif yaitu membuat daftar distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif. Menentukan ukuran statistik: Banyak data (n), Data terbesar (db), Data terkecil (dk), Rentang (r), Rata-rata ( ), dan Standar Deviasi ( ). Kedua, uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas, jika kedua data berdistribusi normal maka dilanjutkan uji homogenitas. Jika distribusinya tidak normal, maka 8

9 pengujian hipotesis menggunakan uji wilcoxon. Jika kedua data berdistribusi normal dan variansnya homogen, maka dilanjutkan uji perbedaan dua rata-rata. Jika kedua kelompok sampel berdistribusi normal tetapi variansnya tidak homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan uji t. Langkah ketiga uji hipotesis yaitu menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan uji-t. Teknik analisis untuk penilaian sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran menggunakan skala likert. Russeffendi, E.T.(2010:135) mengemukakan: Skala likert meminta kepada kita sebagai individual untuk menjawab suatu pernyataan dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), tak memutuskan (N), tidak setuju (T), dan Sangat Tidak Setuju (ST). Masing-masing jawaban dikaitkan dengan angka atau nilai, misalnya SS=5, S=4, N=3, T=2, ST=1 bagi suatu pernyataan yang mendukung sikap positif dan nilai-nilai yang sebaliknya yaitu SS=1, S=2, N=3, T=4, ST=5 bagi pernyataan yang mendukung sikap negatif. Pernyataan positif dan pernyataan negatif akan digabung dalam satu angket dengan penempatan posisi secara acak. Sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran matematika diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai setiap jawaban, kemudian membaginya dengan banyak pernyataan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1 Singaparna pada materi peluang, kelas eksperimen 1 menggunakan model problem based learning dan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran discovery learning. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang lebih baik antara yang menggunakan model problem based learning dengan model pembelajaran discovery learning dan mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran problem based learning dengan model discovery learning. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik setelah kompetensi dasar pada kelas eksperimen 1 dan 2 selesai diberikan. Kelas ekserimen 1 terdiri dari 30 peserta didik dan pada kelas eksperimen 2 terdiri dari 30 peserta didik. Hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik kelas eksperimen 1 diperoleh data terkecil yaitu 5, data terbesar yaitu 20 dan rentang yaitu 15. 9

10 Sehingga, banyak kelas interval adalah 6 dan panjang kelasnya adalah 3. Data yang paling banyak diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen I yaitu kelas ke-3 dengan kelas interval 10,5 13,5 sehingga diperoleh modus 12,83. Data paling tengah atau median terdapat pada kelas ke-3 pada interval 10,5 13,5 sehingga diperoleh skornya 15,32. Skor rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik untuk kelas eksperimen 1 adalah 13,53 dan standar deviasinya 3,5. Hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik kelas eksperimen 2 diperoleh data terkecil yaitu 5, data terbesar yaitu 20 dan rentangnya yaitu 15. Sehingga, diperoleh banyak kelas interval adalah 6 dan panjang kelas 3. Data yang paling banyak diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen 2 yaitu kelas ke-3 dengan kelas interval 10,5 13,5 sehingga diperoleh modusnya 11,74. Data paling tengah atau median juga terdapat pada kelas ke-3 sehingga diperoleh skornya 11,19. Skor rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik untuk kelas eksperimen 2 adalah 10,97 dan standar deviasinya 3,55. Berdasarkan data hasil penelitian, terlihat bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang menggunakan model problem based learning sebesar 13,53 lebih besar dari rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang menggunakan model pembelajaran discovery learning sebesar 10,97. Selain itu, dapat dikatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model pembelajaran discovery learning. Uji persyaratan analisis berkaitan dengan syarat-syarat dan pengujian hipotesis. Uji normalitas distribusi kelas eksperimen 1 menghasilkan nilai chi kuadrat yaitu 0, Dengan taraf nyata diperoleh hitung = 0,55 < daftar = 7,8 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji normalitas pada kelas eksperimen 2 menghasilkan nilai chi kuadrat 7,67. Dengan 2 2 diperoleh hitung = 7,67 < daftar = 7,8 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji homogenitas varians diperoleh F hitung =1,05. Dengan db 1 = 29, db 2 = 29, dan taraf nyata diperoleh F hitung = 1,05 < F 0,05(29/29) = 1,86 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya kedua varians homogen. 10

11 Uji hipotesis dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata yaitu diperoleh. Ternyata pada taraf nyata α = 5% diperoleh t hitung = 2,78 > t ( 0,95)(58) = 1,67 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Kelas eksperimen 1 yang menggunakan model problem based learning pada prosesnya terdapat lima tahapan model problem based learning, yaitu: mengorientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing peserta diidk untuk bekerja secara individual atau kelompok,mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Didalam pembelajarannya melibatkan juga lima langkah pendekatan scientific, seperti: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Pertama guru mengelompokkan peserta didik terlebih dahulu menjadi 6 kelompok heterogen dengan anggota kelompok sebanyak 5 orang, kemudian guru memberikan suatu permasalahan dalam bentuk bahan ajar dan peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan. Pada awal pelaksanaan pembelajaran banyak peserta didik yang merasa kebingungan dalam mengerjakan permasalahan yang diberikan, karena belum peserta didik terbiasa dengan penggunaan model problem based learning. Model problem based learning ternyata dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik. Hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan model problem based learning peserta didik lebih aktif mencari jawaban sendiri dan menekankan untuk terbiasa memecahkan permasalahan yang ada sebagai awal pembelajaran. Keaktifan peserta didik terlihat saat diskusi kelompok mengerjakan bahan ajar dan LKPD. Guru mendorong peserta didik agar dapat bekerjasama dalam kelompok sehingga setiap kelompok mampu mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok kepada kelompok lain sehingga terjadi proses diskusi aktif dalam kelas. Setelah mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlihat antar kelompok sangat bersemangat untuk mendapat kesempatan lebih dahulu mempresentasikan hasil diskusinya. 11

12 Pembelajaran Discovery Learning dilakukan di kelas eksperimen2 dengan beberapa tahap, yaitu stimulasi, menyatakan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian dan menarik kesimpulan. Pada pembelajaran Discovery Learning peserta didik dituntut untuk menemukan konsep sendiri dengan bantuan bahan ajar, peserta didik di kelas eksperimen 2 lebih aktif karena pembelajaran lebih terfokus pada kegiatan yang melibatkan peserta didik. Tidak ada kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen 2 karena mereka cenderung lebih aktif dan berani mengemukakan pendapat saat berdiskusi serta semangat untuk mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah pembelajaran seluruhnya selesai, di pertemuan selanjutnya diadakan tes kemampuan berpikir kreatif matematik baik di kelas eksperimen 1 maupun di kelas eksperimen 2 yaitu sebanyak empat soal dengan skor maksimal tiap butir soalnya 5. Setelah dilaksanakan tes kemampuan berpikir kreatif matematik, peserta didik melanjutkan mengisi angket sikap. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kelas eksperimen 1 memiliki nilai data yang lebih baik dibandingkan kelas eksperimen 2. Rata-rata data untuk kelas eksperimen 1 yaitu 13,53 sedangkan rata-rata data kelas eksperimen 2 yaitu 10,97. Dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Hal ini terjadi karena dalam proses pembelajarannya model Problem Based Learning lebih menekankan pada peserta didik untuk terbiasa memecahkan permasalahan yang ada sebagai awal pembelajaran, sesuai dengan pendapat Abidin, Yunus (2014: 159) yaitu bahwa problem based learning diakui sebagai hasil pengembangan pembelajaran aktif dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik di mana masalah-masalah yang tidak terstruktur (masalah dunia nyata) digunakan sebagai titik awal untuk proses pembelajaran. Maksudnya model problem based learning diharakan mampu membuat peserta didik berpartisipasi aktif dan terbiasa di awal pembelajaran menghadapi masalah nyata yang kompleks dan mampu memecahkannya. 12

13 Menurut Gagne (Sagala, Syaiful:22) Belajar merupakan kegiatan yang kompleks dan salah satu tipe belajar yang membentuk suatu hierarkhi dari paling sederhana sampai paling kompleks yakni belajar memecahkan masalah (Problem Solving), tipe belajar ini menurut Gagne merupakan tipe belajar yang paling kompleks, karena didalamnya terkait tipe-tipe belajar yang lain, terutama penggunaan aturanaturan yang ada disertai proses analysis dan penyimpulan. Berbeda dengan model Problem Based Learning, model pembelajaran Discovery Learning lebih menekankan peserta didik untuk menemukan sendiri konsep yang sedang diajarkan, hal tersebut memungkinkan peserta didik mudah jenuh terhadap konsep-konsep yang telah diiterima, sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis data, dan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Sikap peserta didik adalah kecenderungan tingkah laku peserta didik dalam merespon sesuatu/objek yang ada di dunia sekitarnya atau kebiasaan dalam merespon dan bertindak yang bersifat positif maupun negative terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Sikap peserta didik diperoleh dari penyebaran angket yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai. Indikator sikap yang diteliti yaitu afektif, kognitif dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang Dari hasil analisis angket sikap peserta didik, diketahui skor rata-rata angket sikap peserta didik paling tinggi pada penggunaan model Problem Based Learning adalah pernyataan nomor 14 dengan rata-rata 4,47 atau mayoritas peserta didik menjawab Sangat Tidak Setuju pada pernyataan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tidak membantu saya dalam meyelidiki suatu masalah. Skor rata-rata angket sikap peserta didik paling tinggi pada penggunaan model pembelajaran Discovery Learning adalah pernyataan nomor 1 dengan rata-rata 4,23 atau mayoritas 13

14 peserta didik menjawab Sejutu pada pernyataan Saya yakin belajar berkelompok dapat memudahkan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Pada penggunaan model Problem Based Learning, hasil perhitungan rata-rata per indikator sikap peserta didik, dapat diketahui bahwa rata-rata paling tinggi ada pada indikator pertama yaitu kognitif atau kepercayaan peserta didik terhadap model pembelajran Problem Based Learning dengan perolehan rata-rata 3,90 atau 83,3%. Kemudian, pada penggunaan model pembelajaran Discovery Learning, hasil perhitungan rata-rata per indikator sikap dapat diketahui bahwa rata-rata tertinggi ada pada indikator ke-3 yaitu konatif atau kecenderungan berprilaku peserta didik melalui model Discovery Learning, dengan perolehan rata-rata 3,59 atau 74,8%. Secara keseluruhan rata-rata sikap peserta didik terhadap penggunaan model Problem Based Learning adalah 3,6. Rata-rata skor sikap peserta didik tersebut termasuk pada klasifikasi positif. Rata-rata sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran Discovery Learning adalah 3,49. Rata-rata skor sikap peserta didik pada model ini juga termasuk pada klasifikasi positif. Maka, dapat disimpulkan peserta didik bersikap positif terhadap penggunaan model Problem Based Learning dan model pembelajaran Discovery Learning. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis data dan pengujian hipotesis, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning (PBL) lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. 2. Peserta didik bersikap positif terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning. 3. Peserta didik bersikap positif terhadap penggunaan model pembelajaran Discovery Learning. Berdasarkan simpulan hasil peneitian, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya, diharapkan untuk mengembangkan penelitiannya menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Discovery Learning terhadap 14

15 pembelajaran matematika sesuai dengan karakteristik materi pelajaran, khususnya terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013, Bandung: Refika Aditama. Nurcahya, Nina. (2013). Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif PesertaDidik (Studi eksperimen terhadap peserta didik kelas X SMK KH. Zainal Mustafa Singaparna tahun pelajaran 2013/2014). (Skripsi) Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Tidak diterbitkan. Ruseffendi, E.T. (2010). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung : Tarsito. Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Bandung: Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. ( 2014). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta. 15

Ibnu Kadaruloh, Depi Setialesmana,

Ibnu Kadaruloh,   Depi Setialesmana, PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE CABRI 3D (Penelitian di Kelas X IPS SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya) Ibnu

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciamis ) Ratna

Lebih terperinci

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika vol. 2 no. 1, pp. 29 34, Maret 2016 Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik

Lebih terperinci

Nina Anggraeni

Nina Anggraeni 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (PENELITIAN TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 8

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 3 Tasikmalaya) Mopyani Cahyaty e-mail: mopyani.cahyaty@student.unsil.ac.id

Lebih terperinci

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

Atik Susanti

Atik Susanti PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) (Penelitian

Lebih terperinci

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN TIPE PAIR CHECKS (Studi Eksperimen pada Konsep Pencernaan Makanan pada

Lebih terperinci

PRANITASARI ANDINI

PRANITASARI ANDINI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Baregbeg Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System) PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PRNAPASAN PADA MANUSIA (Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas X SMKN 1 Maja Majalengka Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Rina Nurlatifah

Rina Nurlatifah PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Pesantren

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNIG

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNIG PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNIG (PjBL) DENGGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Melalui Pendekatan Ekspositori dan Proses (Studi Eksperimen pada Konsep Sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU 1 Hidayatulloh, 2 Dian Suci Rizkinanti 1, 2 STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email: 1 dayat_feb@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN Tinsi Motri, Siska Nerita, Yosmed Hidayat Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DENGAN GROUP INVESTIGATION PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (The Differences Between Students Achievement

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN Esi Anggraini 1, Melisa 2, Lucky Heriyanti Jufri 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 3, hal. 181-188, September 2016 PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA Depi

Lebih terperinci

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SUB KONSEP SPERMATOPHYTA (Studi Eksperimen di Kelas X MIA SMA

Lebih terperinci

(Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ciawi Tahun Pelajaran 2013/2014) Sri Murni

(Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ciawi Tahun Pelajaran 2013/2014) Sri Murni PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESETA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEM (Penelitian terhadap Peserta Didik

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. Silfia Afrina Fitri 1), Wince Hendri 2), Lisa Deswati 2) 1) Biology Education Student Guidance and Counseling

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (The Differences in Students

Lebih terperinci

Harri Kurnia, Hernawan. Abstract

Harri Kurnia, Hernawan. Abstract THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MODELING THE WAY AND TYPE PRACTICE REHEARSAL PAIRSON THE SUB CONCEPT OF DIGESTIVE SYSTEM FOOD IN HUMANS Harri Kurnia, Hernawan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 Vivi Yuliandari 1, Anny Sovia 2, Rina Febriana 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

ABSTRAK. learning. Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Model Discovery Learning, dan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Peserta Didik.

ABSTRAK. learning. Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Model Discovery Learning, dan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Peserta Didik. PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL DISCOVERY LEARNING (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIIISMPN 3 Tasikmalaya

Lebih terperinci

HAYATI

HAYATI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH HAYATI e-mail: hayati@student.unsil.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BELAJAR IPS GEOGRAFI SISWA DI SMPN 7 PADANG. Febri Mayanti 1

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BELAJAR IPS GEOGRAFI SISWA DI SMPN 7 PADANG. Febri Mayanti 1 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BELAJAR IPS GEOGRAFI SISWA DI SMPN 7 PADANG Febri Mayanti 1 Program Studi Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri Padang email: febrimayanti77@gmail.com

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBING PROMPTING LEARNING (PPL) PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMPN 3 CILAWU

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Ciamis Tahun Pelajaran 2013/2014)

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Ita Dewi Puspita, Hernawan ABSTRAK Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Oleh: Ratna Meinar Rahayu

Oleh: Ratna Meinar Rahayu PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) (PENELITIAN TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS X MA NEGERI 2 CIAMIS TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 2, hal. 149-156, Maret 2016 KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL 0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015 Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015 Penerapan Pendekatan Open-Ended Berbantuan Program Microsoft Excel dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan

Lebih terperinci

PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG

PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE CERAMAH DI SMK NEGERI 5 PADANG AIDIL MEINIKA PUTRA PROGRAM

Lebih terperinci

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES) PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG DALAM PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN (THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan dijadikan dalam dua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. akan dijadikan dalam dua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Pemilihan 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada empat kelas program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

Lebih terperinci

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Monif Maulana 1),

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE OBSERVASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII

Lebih terperinci

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN Sri Ermawati 1, Yulia Haryono 2, Siskha Handayani 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type. PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DAN TIPE TALKING STICK PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di kelas VII

Lebih terperinci

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Langsung dan Observasi Tidak Langsung ( Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement PENGARUH PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Radhiah Arzul 1, Zulfitri Aima 2,

Lebih terperinci

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Learning Together (LT) (Studi Eksperimen pada Materi Ekosistem di Kelas

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 7 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 7 PADANG PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 7 PADANG Jaliyar* ), Lita Lovia ** ), Melisa** ) * ) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM Eva Sri Nur, Hernawan Abstract The purpose of this research

Lebih terperinci

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN CERAMAH PLUS (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 13 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015) (The Influence of Cooperative

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG Halimatus Sa diyah 1, Sofia Edriati 2, Lita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri

Lebih terperinci

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning A. Kusdiwelirawan 1, Tri Isti Hartini 2, Aniq Rif atun Najihah 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : LAKSMI PUSPITASARI K4308019

Lebih terperinci

matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157

matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157 ISSN 693-7945 Vol VIII No Oktober 07 PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI INSTANT ASSESSMENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Farid Gunadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra, Jln.

Lebih terperinci

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS GRUP INVESTIGATION DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS GRUP INVESTIGATION DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS GRUP INVESTIGATION DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR Ira Vahlia 1, Yeni Rahmawati ES 2, Tri Anjar 3 1, 2,3 Universitas Muhammadiyah Metro Alamat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Tasikmalaya)

Lebih terperinci

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII SMP Santo Ignasius Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Pestauli Gultom 2103111048 ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 1 No.2 November 2015

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 1 No.2 November 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING DAN LEARNING (CTL) Rika Rostikaningsih, Uba Umbara, Ir. Irmakhamisah. STKIP Muhammadiyah

Lebih terperinci

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADAA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 18 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di Kelas XI MA

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Salam Sari 1, Melisa 2, Radhya Yusri 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI DI SMPN 08 KOTA BENGKULU Diana Puspitasari,

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Wahyu Sukesi 1, Arnelis Djalil, Nurhanurawati Suche_9@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem. PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONSEP DAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri

Lebih terperinci

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Melalui Pendekatan Konstruktivisme dan Proses (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Dengan Pendekatan Questioning dan Reflection (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI CILENDEK

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI CILENDEK PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI CILENDEK NENENG YULIYANTI e-mail: neneng.yuliyanti@student.unsil.ac.id Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Sujari Rahmanto SMP Negeri 1 Banjar Agung Alamat: Jl. Kampung Tri Darma Wirajaya, Kec. Banjar Agung, Kab.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: MathLearning Outcomes, Inquiry Without LKS, LKS accompanied Inquiry

ABSTRACT. Keywords: MathLearning Outcomes, Inquiry Without LKS, LKS accompanied Inquiry PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARANI NKUIRI TANPA LKS DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI LKS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG Nadiatul Khairah *),

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014. III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Metro pada tahun 04. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) (Studi Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Tasikmalaya Tahun

Lebih terperinci

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN EXPLICIT INSTRUCTION (EI) PADA SUB KONSEP SISTEM

Lebih terperinci

SKRIPSI RANI APRIYANI

SKRIPSI RANI APRIYANI PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN TIPE TIME TOKEN PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG Yulia Hidayani*), Sofia Edriati**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* ) IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL IN HUMAN EXCRETION SYSTEM CONCEPT IN 11 th GRADE SCIENCE CLASS OF 8 th PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anggarini Puspitasari*

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393 PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TERHADAP KEMAMPUAN BERNALAR DAN BERKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI 1 PADANG Apriyoni*), Delsi K**), Melisa**) *)Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR PEKA SISWA PADA REAKSI REDOKS

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR PEKA SISWA PADA REAKSI REDOKS PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR PEKA SISWA PADA REAKSI REDOKS Aldes Penkin Putriani, Ratu Betta Rudibyani, Tasviri Efkar Chemistry Education, University of Lampung penkinaldes@gmail.com

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology) PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI EKOLOGI (Studi Eksperimen di Semester Genap Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nurhayati 1, Irwan 2 Pendidikan Matematika, Universitas Asahan, Email: nurhayati95@gmail.com Abstract The purpose of

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA 1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended,

Lebih terperinci

Tri Ariani 1, Tria Wulandari 2

Tri Ariani 1, Tria Wulandari 2 DOI: doi.org/10.21009/0305010301 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY KELAS X DI SMA NEGERI 8 LUBUKLINGGAU TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL Oleh : RIKA PUTRI RAHAYU RAFELZA 0910013221061 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI

Lebih terperinci