Qory Kurnia RC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Qory Kurnia RC"

Transkripsi

1 SKRIPSI APLIKASI KAMUS INDONESIA-KOREA MENGGUNAKAN ALGORITMA BINARY SEARCH BERBASIS ANDROID Oleh: Qory Kurnia RC PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1436 H

2 APLIKASI KAMUS INDONESIA-KOREA MENGGUNAKAN ALGORITMA BINARY SEARCH BERBASIS ANDROID HALAMAN JUDUL Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh : Qory Kurnia RC PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1435 H i

3 ii

4 iii

5 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Ciputat, Mei 2015 Qory Kurnia RC NIM iv

6 Qory Kurnia RC ( ). Aplikasi Kamus Indonesia-Korea Menggunakan Algoritma Binary Search berbasis Android dibimbing oleh Siti Ummi Masruroh, M.Sc dan Nurul Faizah Rozy, MTI. ABSTRAK Bahasa Korea menempati lima besar bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari pengaruh Hallyu Wave (Gelombang Korea) di dunia termasuk di Indonesia. Drama, musik dan fashion Korea begitu populer di Indonesia, yang secara tidak langsung berpengaruh pada tingginya minat untuk mempelajari budaya dan bahasa Korea. Salah satu cara untuk belajar bahasa Korea adalah menggunakan kamus cetak. Sejauh ini terdapat kendala dalam penggunaan kamus cetak, yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian terjemahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibuat sebuah aplikasi kamus Indonesia-Korea berbasis android. Proses pencarian terjemahan kata pada aplikasi ini menggunakan algoritma Binary Search. Terdapat masing-masing 1023 daftar terjemahan kata pada aplikasi ini. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan daftar pustaka. Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan RAD. Metode pengembangan aplikasi menggunakan framework Phonegap. Kata kunci : Kamus Indonesia-Korea, Binary Search, RAD Jumlah Halaman : xxxi halaman Jumlah Daftar Pustaka : 27 sumber v

7 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu baik materil maupun immateril, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Arini, M.T. dan Feri Fahrianto, M.Sc, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Siti Ummi Masruroh, M.Sc. dan Nurul Faizah Rozy, MTI., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu disela-sela kesibukan dalam memberikan nasihat, kritik dan saran untuk membangun penulis dalam penyusunan skripsi ini. vi

8 4. Kedua orang tuaku tercinta Maiyasril dan Atmawati, yang telah memberikan segala dukungan baik materil maupun immateril serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan masa studi S1. 5. Adikku tersayang Gita Nurul Azania dan Bibi Rifda Maideli telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan studi S1. 6. Seluruh keluarga besar PSM UIN Jakarta, khususnya Otung, Apis, Cajon, Subito, Guji, Lullaby, Tira, Parda, Laja, dan lain-lain, terima kasih atas dukungan dan pengalaman yang telah diberikan selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Seluruh teman-teman seperjuangan Program Studi Teknik Informatika angkatan Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT memberikan berkah dan karunia-nya serta membalas kebaikan mereka. Amin. Demikian ini penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf yang sebesarbesarnya apabila terdapat kata-kata di dalam penulisan skripsi ini yang kurang berkenan bagi pihak-pihak tertentu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Jakarta, April 2015 Penulis Qory Kurnia RC vii

9 DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viiii DAFTAR LAMPIRAN... xiii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Mamfaat Penelitian Tujuan Penelitian Mamfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 6 BAB II LANDASAN TEORI Aplikasi... 8 viii

10 2.2 Kamus Bahasa Indonesia Bahasa Korea Algoritma Algoritma Binary Search Android Sejarah Android Versi Android Fitur-Fitur Android Sistem Arsitektur Operasi Android Phonegap Software Pendukung Android Software Development Kit Android Development Tool Eclipse Kuesioner Rapid Application Development (RAD) Unified Model Language (UML) Pengertian Unified Model Language Diagram UML ix

11 Use Case Diagram Activity Diagram Sequence Diagram Pengujian Black Box Studi Literatur Sejenis BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka Kuesioner Metode Pengembangan Sistem Alasan Menggunakan RAD Kerangkan Pemikiran Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Fase Perencanaan Syarat-Syarat Tujuan Pengembangan Aplikasi Syarat-Syarat Informasi Fase Workshop Design Perancangan Algoritma Binary Search x

12 4.2.2 Perancangan Proses Use Case Diagram Activity Diagram Sequence Diagram Perancangan User Interface Pengkodean Fase Implementasi Implementasi Interface Implementasi Perangkat Lunak Implementasi Perangkat Keras Pengujian Aplikasi Rencana Pengujian Kasus dan Hasil Pengujian BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN... XVII xi

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Arsitektur Gambar Android Gambar 2.2 Siklus RAD Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Gambar 4.1 Flowchart Algoritma Binary Search Gambar Use Case Diagram Aplikasi Kamus Indonesia-Korea Gambar Activity Diagram Terjemahan Kosakata Gambar Activity Diagram Lafal Gambar Activity Diagram Belajar Hangul Gambar 4.6- Activity Diagram Frasa Korea Gambar Activity Diagram Tentang Gambar Sequence Diagram Terjemah Gambar Sequence Diagram Lafal Gambar Sequence Diagram Hangul xii

14 Gambar Sequence Diagram Belajar Frasa Gambar Sequence Diagram Tentang Gambar Desain User Interface Splash screen Gambar Desain User Interface Home Gambar Desain User Interface Menu Bar Gambar Desain User Interface Hangul Gambar Desain User Interface Huruf Hangul Gambar Desain User Interface Frasa Gambar Desain User Interface Kategori Frasa Gambar Desain User Interface Tentang Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean xiii

15 Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Pengkodean Gambar Flowchart Prosedur Fungsi Terjemahan Gambar Hasil Output Interface Home Gambar Hasil Output Interfcace Menu Bar Gambar Hasil Output Interfae Terjemahan Indonesia-Korea Gambar Hasil Output Interface Terjemahan Korea-Indonesia Gambar Hasil Output Interface Menu Hangul Gambar Hasil Output Interface Huruf Hangul Gambar Hasil Output Interface Menu Frasa xiv

16 Gambar Hasil Output Interface Kategori Frasa Gambar Hasil Output Interface Tentang Aplikasi Gambar Hasil Output Interface Tentang Peneliti xv

17 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Huruf Vokal Tabel 2.2 Huruf Konsonan Tabel 2.3 Huruf Gabungan Vokal Tabel 2.4 Huruf Gabungan Konsonan Tabel 2.5 Perbandingan Algoritma Tabel 2.6 Versi Android Tabel 2.7 Perbandingan Metode Penelitian Tabel 2.8 Simbol Use Case Diagram Tabel 2.9 Simbol Activity Digram Tabel 2.10 Simbol Sequence Diagram Tabel 2.11 Studi Literatur Sejenis Tabel 3.1 Perbandingan Metode Penelitian Tabel 4.1 Pseudocode Algortima Binary Search xvi

18 Tabel 4.2 Identifikasi Actor Tabel 4.3 Identifikasi Use Case Tabel 4.4 Use Case Narasi Tabel 4.5 Use Case Narasi Tabel 4.6 Use Case Narasi Tabel 4.7 Use Case Narasi Tabel 4.8 Use Case Narasi Tabel 4.9 Rencana Pengujian Tabel 4.10 Hasil Pengujian Tabel 4.11 Hasil Pengujian Tabel 4.12 Hasil Pengujian Tabel 4.13 Hasil Pengujian Tabel 4.14 Hasil Pengujian xvii

19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Di era globalisasi, bahasa menjadi kebutuhan utama untuk melakukan berbagai aktivitas baik saat bekerja maupun bersosialisasi di masyarakat. Penelitian yang dilakukan Judith Kroll (2014) mengungkapkan orang yang menguasai dua bahasa (bilingual), memiliki tingkat fleksibilitas mental yang tinggi seperti fungsi eksekutif otak, kemampuan multitasking dan kemampuan untuk memecahkan masalah dibandingkan dengan orang yang hanya menguasai satu bahasa (monolingual). Banyak orang menaruh minat untuk mempelajari bahasa asing selain Bahasa Inggris, salah satunya adalah Bahasa Korea (Septiawan dan Setiadi, 2013). Penelitian oleh Foreign Service Institute of America yang dikutip dari (2014) mengungkapkan bahwa Bahasa Korea menempati urutan kelima bahasa tersulit untuk dipelajari. Sejauh ini, respon masyarakat untuk mempelajari bahasa Korea cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa universitas yang telah membuka program studi bahasa Korea yakni Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Nasional, Universitas Hassanudin, Universitas Lambung 1

20 Mangkurat, dan Universitas Diponegoro (Halaman website Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia). Sejumlah cara dapat digunakan untuk mempelajari bahasa Korea seperti mengikuti kursus, mendengarkan lagu, menonton serial dan film Korea serta melalui internet. Untuk menunjang proses pembelajaran tersebut dapat digunakan kamus cetak sebagai alat bantu, sejauh ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam penggunaan kamus cetak salah satunya membutuhkan waktu yang lama untuk mencari kata yang diinginkan. Hal ini didukung hasil kuesioner yang dilakukan peneliti terhadap 25 orang pada bulan Oktober Berdasarkan hasil kuesioner, penggunaan kamus cetak untuk mencari arti kata cenderung tidak efisien karena pengguna harus membolak-balik halaman kamus dan dalam melakukan pencarian harus teliti. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi kamus berbasis android. Pengguna dapat menginstall aplikasi kamus pada android yang dimiliki, dan dapat dengan mudah mencari kata-kata yang tidak dimengerti secara offline. Aplikasi ini akan dibuat menggunakan Algoritma Binary Search. Algoritma Binary Search adalah algoritma yang menggunakan prinsip divide and conquer, dimana sebuah masalah atau tujuan diselesaikan dengan cara mempartisi masalah menjadi bagian yang lebih kecil. Algoritma ini membagi sebuah tabel menjadi dua dan memproses satu bagian dari tabel itu saja. Algoritma ini bekerja dengan cara memilih record dengan indeks tengah dari tabel dan membandingkannya dengan record yang hendak dicari. Jika record 2

21 tersebut lebih rendah atau lebih tinggi, maka tabel tersebut dibagi dua dan bagian tabel yang bersesuaian akan diproses kembali secara rekursif (Dewi, 2010). Alasan dipilihnya algoritma ini karena kompleksitas algoritmanya yang lebih kecil daripada kompleksitas algoritma Sequential Search. Perbandingan algoritma pencarian dapat dilihat pada tabel 2.1. Peneliti menggunakan smartphone berbasis android untuk pembuatan aplikasi kamus ini. Data yang dirilis oleh IDC (International Data Corporation), (2014) menunjukkan bahwa market share sistem operasi pada smartphone didominasi oleh android., dan akan tetap menjadi sistem operasi dengan market share 80% pada tahun Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat aplikasi kamus Bahasa Indonesia-Korea pada Sistem Operasi Android sebagai solusi dari proses menerjemah kata dalam Bahasa Indonesia ke Bahasa Korea. Hal ini yang mendasari penulis untuk membuat skripsi dengan judul Implementasi Algoritma Binary Search pada Pembuatan Aplikasi Kamus Indonesia-Korea berbasis Android. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan Algoritma Binary Search dalam pembuatan aplikasi kamus android Indonesia Korea dan sebaliknya. 3

22 1.3 Batasan Masalah 1. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi pustaka dan kuesioner 2. Metode pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) 3. Aplikasi ini menggunakan Algoritma Binary Search pada proses pencarian 4. Aplikasi dirancang untuk smartphone platform android versi 5.0 (Lolipop) 5. Aplikasi dirancang dengan bahasa pemograman Java (Eclipse Java IDE), Android SDK dan Android API Level 9 6. Data-data yang ada bersifat statis 7. Aplikasi ini dirancang untuk menerjemah kata Bahasa Indonesia ke Bahasa Korea dan sebaliknya secara offline 8. Aplikasi ini disertai pembelajaran dasar Bahasa Korea seperti pengenalan huruf dan frasa dalam bahasa Korea 1.4 Tujuan dan Mamfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana menggunakan Algoritma Binary Search pada proses pencarian kamus Korea-Indonesia dan sebaliknya. 4

23 1.4.2 Mamfaat Penelitian Mamfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi penulis : 1. Dapat menerapkan Algoritma Binary Search pada proses pencarian kata bahasa Indonesia dan Korea 2. Menerapkan pengetahuan mengenai bahasa pemograman Android 3. Dapat mempelajari Bahasa Korea secara offline b. Bagi universitas : 1. Menambah referensi literatur kepustakaan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Bahan masukan bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam pengembangan penulisan atau penelitian laiinnya terkait penulisan ini. c. Bagi pengguna : 1. Pengguna bisa mendapatkan hasil terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Korea dan sebaliknya secara offline 2. Pengguna dapat mempelajari dasar Bahasa Korea diantaranya mengenal huruf, kalimat dan pelafalan 3. Pengguna dapat belajar dan berlatih Bahasa Korea secara mandiri 5

24 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada skripsi ini disusun kedalam lima bab, secara singakat akan diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan mamfaat penelitian, metode penelitian dari sistematika penelitian BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang digunakan dalam pengembangan sistem dan relevan dengan permasalahan yang ada. BAB III Metode Penelitian Bab ini akan dijabarkan metode penelitian apa yang digunakan, analisa terhadap permasalahan sistem yang berjalan, perancangan proses menggunakan algortima Binary Search, dan perancangan aplikasi menggunakan UML 6

25 BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan implementasi aplikasi, sarana yang dibutuhkan, petunjuk penggunaan aplikasi serta hasil evaluasi dari penelitian ini BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran untuk pengembangan aplikasi kedepan agar lebih baik 7

26 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi komputer menurut kamus online Cambridge Inggris, adalah sebuah program komputer yang didesain untuk mengerjakan tujuan tertentu. Menurut Dhanta (2009), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Jadi dapat disimpulkan aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data. 2.2 Kamus Secara etimologi, kata kamus berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu qamus (bentuk jamaknya qawamus). Bahasa Arab menyerap kata kamus dari kata dalam bahasa Yunani kuno, okeanos yang berarti lautan. Tentu menjadi pertanyaan, bagaimana kata kamus yang berurusan dengan kosakata berasal dari bahasa Yunani kuno okeanos yang berarti lautan? Kalau kita mencoba untuk memahami sejarah kata itu, jelaslah bahwa kata kamus memiliki makna dasarwadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa yang tidak terhingga dalam dan luasnya, seluas dan sedalam lautan (Chaer, 2009). 8

27 Masih menurut Chaer (2009), padanan kata kamus dalam bahasa Inggris adalah dictionary, mulai digunakan pada karya tulis pada tahun 1526 dan berasal dari kata dalam bahasa Latin, yaitu dictionarum. Kata ini diturunkan dari katadictio yang berarti kata atau berkata. Padanannya dalam bahasa Belanda adalah woordenboek yang dibedakan dariwoordenschat yang dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan perbendaharaan atau kosakata. Kamus berguna membantu para pemakai untuk mengenal kata-kata baru berikut maknanya. Selain menerangkan makna kata, kamus juga memuat cara-cara mengucapkan kata tersebut, menerangkan asal kata serta memberikan contoh-contoh penggunaannya dalam masyarakat. Sebagaimana dikatakan pula oleh Samuel Johnson, Bapak leksikografi Inggris, Penyusun Dictionary of the English Language, bahwa fungsi kamus adalah memelihara kemurnian bahasa. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Noah Webster, bapak leksikografi Amerika, penyusun An American Dictionary of The English Language ( 2.3 Bahasa Indonesia Kehadiran bahasa Indonesia sebelum dikukuhkan sebagai bahasa nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah melalui perjalanan sejarah yang amat panjang. Perjalanan dimulai dari sebelum penjajah menapakkan kakinya masuk ke bumi, nusantara, sampai tercetusnya inspirasi dari persatuan pemuda Indonesia (Sumpah Pemuda, 1928: Oktober 28). Pada butir ketiga sumpah pemuda terserbut, yang berbunyi Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia, telah 9

28 membuat bahasa Indonesia berbeda dari bahasa nasional bangsa lain (Muslich, 2010). 2.4 Bahasa Korea Bahasa Korea digunakan di semenanjung Korea dengan jumlah pengguna bahasa di Korea Selatan 40 juta orang dan di Korea Utara 20 juta orang. Selain itu di luar negeri Korea, China 2,1 juta orang, Amerika Serikat 2,1 juta orang, Jepang 600 ribu orang. Apabila para keturunan Korea yang jumlahnya tidak sedikit itu dianggap menggunakan bahasa Korea, maka bahasa Korea memiliki jumlah populasi pengguna bahasa peringkat 20 di dunia (Lestari, 2013). Bahasa Korea dibuat pada zaman Chosun tahun 1443 oleh Raja Sejong dan beberapa ilmuwan saat itu. Raja Sejong merupakan penguasa terbesar dalam sejarah Korea. Salah satu alasannya adalah karena dia menciptakan Hangeul, sistem penulisan bahasa Korea pada tahun 1443 M. Sebelum Hangeul ditemukan bangsa Korea menggunakan huruf-huruf Cina, Hanja, akan tetapi Hanja bukanlah struktur yang tepat dan karakteristik yang khusus dari bahasa Korea, hal itu membuat penggunaannya sedikit tidak nyaman. Untuk alasan ini, Raja Sejong, yang banyak mempelajari ilmu kebahasaan, menciptakan Hangeul, yang cocok dengan karakteristik suara orang Korea. Hangeul terdiri dari 14 konsonan dan 10 vokal, sehingga mudah untuk diingat dan mudah digunakan (Lestari, 2013). 10

29 Huruf atau abjad Korea dibagi menjadi 4 bagian, yaitu huruf vokal, huruf konsonan, huruf gabungan vokal, huruf gabungan konsonan. Pada awal penciptaan huruf ini memang hanya terdiri dari vokal dan konsonan saja. Tetapi kemudian pada perkembangannya ditambahkan lagi gabungan vokal dan gabungan konsonan (Lestari,2013). 1. Huruf vokal Tabel 2.1 Tabel Huruf Vokal Huruf Korea Latin Bunyinya ㅏ A a dalam ah ㅑ Ya ya dalam payah ㅓ Ŏ e dalam kerang ㅕ Yŏ ye dalam bayem ㅗ O o dalam oh ㅛ Yo yo dalam kero-yo-k ㅜ U u dalam cingcau ㅠ Yu yu dalm ka-yu ㅡ E e dalam beras ㅣ I i dalam itik 2. Huruf konsonan Tabel 2.2 Tabel Huruf Konsonan Huruf Korea Latin Bunyinya ㄱ k (g) k/g pada kaki atau gigi ㄴ N n pada noni ㄷ t/d t/d pada topi/dari ㄹ r/l r/l pada roti atau lari ㅁ M m pada mata ㅂ p/b p/b pada pita atau buku ㅅ S s pada sop ㅇ Ng ng pada daging ㅈ J j pada jodoh 11

30 ㅊ Ch ch pada cha ㅋ Kh kh pada kha ㅌ Th th pada tha ㅍ Ph ph pada pha ㅎ H h pada hari 3. Huruf gabungan vokal Tabel 2.3 Tabel Huruf Gabungan Vokal Huruf Korea Latin Bunyinya 애 Ae e dalam sate 얘 Yae ye dalam pe-yek 에 E e dalam cabe 예 Ye ye dalam yes 와 Wa wa dalam jawa 왜 We we dalam ga-we 외 Oe e dalam benang 워 Wo wo dalam cowok 웨 We we dalam wereng 위 Wi wi dalam ki-wi 의 Ŭi ui dalam bui 4. Huruf gabungan konsonan Tabel 2.4 Tabel Huruf Gabungan Konsonan Huruf Korea Latin Bunyinya ㄲ Kk k pada seka/rak ㄸ Tt t pada sate ㅃ Pp p pada spasi ㅆ Ss s pada esa ㅉ cc c pada cari 12

31 2.5 Algoritma Algoritma menurut Levitin (2011) adalah urutan instruksi yang jelas untuk memecahkan masalah, yaitu untuk memperoleh output yang diperlukan untuk setiap input yang sah dalam jumlah waktu yang terbatas. Berikut adalah poin penting dari algoritma: a. Setiap langkah dari algoritma tidak boleh ambigu. b. Wilayah input untuk algoritma yang bekerja harus ditentukan dengan hatihati. c. Algoritma yang sama dapat direpresentasikan dalam beberapa cara yang berbeda. d. Ada beberapa algoritma yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sama. e. Algoritma untuk masalah yang sama didasarkan pada ide-ide yang s berbeda dan dapat memecahkan masalah dengan kecepatan yang berbeda secara dramatis. Menurut Cormen, Leiserson, Rivest, Stein (2009) secara informal, algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang mengambil beberapa nilai, atau mengatur nilai-nilai, sebagai input dan menghasilkan beberapa nilai, atau mengatur nilai-nilai, sebagai output. Dengan demikian algoritma merupakan urutan langkah komputasi yang mengubah input menjadi output. Algoritma juga dapat diartikan sebagai alat untuk memecahkan masalah komputer yang tidak jelas atau bahkan masalah komputer yang didefinisikan 13

32 dengan baik. Secara umum, pernyataan masalah menentukan hubungan antara data input dan data output yang diinginkan. Algoritma itu sendiri menjelaskan prosedur komputasi spesifik untuk mencapai hubungan antara input dan output. Pengurutan (sorting) dan pencarian (searching) merupakan konsep yang penting dalam dunia pemograman komputer. Selain itu pengurutan dan pencarian merupakan dua dari sekian banyak operasi yang paling banyak dipelajari dalam ilmu komputer (Nugroho, 2009) Algoritma pengurutan dan pencarian membuat banyak sekali konsep dasar pemograman, yaitu (Nugroho, 2009) a. Runtutan (sequence) Kaidah pemograman yang menyatakan perintah-perintah dalam program komputer akan dieksekusi menurut urutan dari atas ke bawah b. Seleksi (selection) Perintah-perintah dalam program komputer yang akan dieksekusi berdasarkan nilai kebenaran boolean tertentu c. Perulangan (loop) Sejumlah perintah dalam program komputer yang akan dieksekusi beberapa kali berdasarkan nilai kebenaran boolean-nya Pencarian merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama (Munir, 2011). 14

33 2.6 Algortima Binary Search Pencarian dapat dilakukan dengan berbagai alogritma, antara lain dengan algoritma pencarian yang paling sederhana (Sequential Search) dan algoritma pencarian bagi dua (Binary Search), (Munir, 2011). 1. Pencarian Secara Linear (Sequential Search) Sequential Search (pencarin beruntun) adalah proses membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari ditemukan atau seluruh elemen sudah diperiksa. Algoritma pencarian secara linear digunakan untuk mencari sebuah nilai pada tabel sembarang. Ada dua macam cara pencarian pada tabel. Algoritma ini mempunyai dua jenis metode yaitu dengan boolean dan tanpa boolean. Algoritma pencairan secara linear melakukan pengulangan sebanyak 1 kali untuk kasus terbaik (value sama dengan elemen pertama dalam tabel) dan Nmax kali untuk kasus terburuk. Sehingga algoritma ini mempunyai kompleksitas algoritma O(n). 2. Binary Search adalah algoritma pencarian yang menggunakan prinsip divide and conquer, sebuah masalah atau tujuan diselesaikan dengan cara mempartisi masalah menjadi bagian yang lebih kecil. Algoritma ini membagi sebuah tabel menjadi dua dan memproses satu bagian dari tabel itu saja. Algoritma ini bekerja dengan cara memilih record dengan indeks tengah dari tabel dan membandingkannya dengan record yang hendak dicari. Jika record tersebut lebih rendah atau lebih tinggi, maka tabel 15

34 tersebut dibagi dua dan bagian tabel yang bersesuaian akan diproses kembali secara rekursif. Kompleksitas waktu terbaik algoritma ini adalah 1, sedangkan kompleksitas waktu terburuknya 2 log n. Kompleksitas waktu terburuk ini dicapai pada kasus dimana record tidak ditemukan dalam tabel. Pada kasus ini, algoritma melakukan pembagian tabel hingga ukuran tabel sebesar 1 elemen. Jumlah langkah tersebut adalah 2 log n. Karena pada setiap langkah dilakukan perbandingan yang merupakan basis dari penghitungan kompleksitas waktu algoritma pencarian, maka kompleksitas waktu terburuk algoritma ini adalah 2 log n. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan Algoritma Binary Search memiliki kompleksitas yang lebih kecil daripada kompleksitas Agoritma Sequential Search. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan Algoritma Binary Search dalam mencari sebuah record dalam sebuah tabel lebih kecil daripada waktu yang dibutuhkan Algoritma Sequential Search. Sedangkan Sequential Search adalah proses membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari ditemukan atau seluruh elemen sudah diperiksa, sehingga cocok untuk pencarian pada data yang tidak terurut. 16

35 Berikut kelebihan dan kekurangan Algoritma Sequntial Search dengan Algortima Binary Search ; Tabel 2.5 Perbandingan Algoritma (Munir, 2011) Algoritma Kelebihan Kekurangan Algoritma Jika elemen yang dicari Jika elemen yang dicari Sequential Search berada di depan (indeks awal berada di akhir (indeks awal array) maka elemen tersebut array), maka pencarian akan akan cepat ditemukan sangat lama, sehingga beban Data yang dicari tidak harus komputasi akan meningkat dalam keadaan terurut Tidak cocok untuk mencari Algoritma cukup sederhana sebuah elemen pada kumpulan data yang sangat banyak Algoritma Binary Cocok untuk mencari data Data yang dicari harus Search yang jumlahnya sangat dalam keadaan terurut, oleh banyak karena itu harus dilakukan Elemen dalam data dapat sorting (pengurutan) ditemukan dalam waktu yang sebelum melakukan singkat searching dalam metode ini Algoritmanya lebih kompleks dari sequential search 17

36 2.7 Android Sejarah Android Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru dalam pembuatan peranti lunak untuk smartphone. Kemudian untuk mengembangkan android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari tiga puluh empat perusahaan piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T- Mobile, dan Nvidia (Safaat, 2011). Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode android dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler. Pada masa ini kebanyakan vendor-vendor telah memproduksi smartphone dan tablet berbasis android, vendor-vendor itu antara lain HTC, Samsung, LG, Sony Ericsson, Nexian dan masih banyak lagi vendor di dunia yang memproduksi smartphone maupun perangkat tablet berbasis Android. Hal ini dikarenakan Android adalah sistem operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun (Safaat, 2011). 18

37 2.7.2 Versi Android Berikut versi android sejak diluncurkan pertama kali : Tabel 2.6 Tabel Versi Android (Suprianto, 2012) Versi Android Diluncurkan Nama Kode Beta 5 November September Februari April 2009 Cupcake September 2009 Donut 2.0/ Oktober 2009 Eclair Mei 2010 Froyo Desember 2010 Gingerbeard Februari 2011 Honeycomb Oktober 2011 Ice Cream Sandwich Sekitar Pertengahan 2012 Sekitar 2013 Jelly Bean Key Lime Pie 19

38 2.7.3 Fitur-fitur Android (Safaat,2011) : Sistem operasi android memiliki fitur-fitur sebagai berikut a. Kerangka Kerja Aplikasi (application framework) Digunakan untuk menulis aplikasi di android sehingga memungkinkan penggunaan kembali dan penggantian komponen. Kerangka kerja ini didukung oleh berbagai open source libraries seperti openssl, sqlite, dan libc serta didukung oleh libraries utama android. Kerangka kerja sistem operasi android didasarkan pada UNIX file system permission yang menjamin bahwa aplikasi-aplikasi tersebut hanya memiliki kemampuan yang diberikan oleh pemilik ponsel pada waktu penginstalan. b. Dalvik Virtual Machine (DVM) Dalvik Virtual Machine (DVM) adalah sebuah mesin virtual yang menggunakan memori yang sangat rendah dan secara khusus dirancang untuk android untuk dijalankan pada embedded system. DVM bekerja dengan baik pada situasi dengan tenaga yang rendah dan mengoptimalkan perangkat mobile. DVM juga mengatur atribut dari Central Processing Unit (CPU) serta membuat sebuah format file yang spesial (.dex) yang dibuat selama build time post processing. DVM mengambil file yang dihasilkan oleh class java dan 20

39 menggabungkannya ke dalam satu atau lebih Dalvik Executable (.dex). DVM dapat menggunakan kembali salinan informasi dari beberapa class file dan secara efektif mengurangi kebutuhan penyimpanan oleh setengah dari Java Archive (.jar) file tradisional. Konversi antara kelas java dan format (.dex) dilakukan dengan memasukan dx tool. DVM menggunakan assembly-code yang berbeda dimana DVM menggunakan register sebagai unit utama dari penyimpanan data daripada menggunakan stack. Hasil akhir dari executablecode pada android, merupakan hasil dari DVM yang didasarkan bukan pada java byte-code melainkan pada file (.dex). Hal ini berarti pada java byte-code tidak dieksekusi secara langsung melainkan dimulai dari java class file terlebih dahulu dan kemudian mengkonversikannya kedalam file (.dex) yang berhubungan. c. Browser yang terintegrasi Didasarkan pada open source WebKit engine yang memiliki dua layout dan pengelompokan frame. Layout menampilkan halaman tanpa menunggu untuk melakukan pemblokan element seperti eksternal Cascade Style Sheet (CSS) atau eksternal JavaScript. Beberapa saat kemudian dilakukan penghalusan dengan semua sumber sudah diunduh kedalam sebuah perangkat. Frame yang ada digabungkan menjadi satu frame 21

40 tunggal dan memasukannya ke dalam browser. Fitur-fitur inilah yang meningkatkan kecepatan dan penggunaan browsing internet melalui ponsel. d. Grafik yang teroptimasi Didukung oleh library grafis 2D dan grafis 3D yang berdasarkan spesifikasi OpenGI ES 1.0 (akselerasi perangkat keras bersifat opsional). e. Sqlite Sqlite merupakan relational database management system yang kecil (sekitar 500kb) yang diintegrasikan pada sistem operasi android. Sqlite didasarkan pada function calls dan single file, dimana semua defenisi, tabel, dan data disimpan. f. Dukungan media untuk suara, video dan format gambar seperti Moving Picture Experts Group 4 (MPEG4), MPEG-1 or MPEG-2 Audio Layer 3 (MP3), Advanced Audio Coding (ACC), Adaptive Multi-Rate (AMR) audio codec, Joint Photographic Expert Group (JPG), Portable Network Graphics (PNG), Graphics Interchange Format (GIF). g. GSM Telephony (bergantung dari perangkat keras yang digunakan). h. Bluetooth, Enhanced Data rates for GSM Evolution (EDGE), 3 rd Generation (3G), dan WiFi TM (bergantung dari perangkat keras yang digunakan). 22

41 i. Kamera, Global Postioning System (GPS), kompas dan accelerometer (bergantung dari perangkat keras yang digunakan). j. Lingkungan pengembangan yang lengkap, seperti emulator, peralatan untuk debugging, memori dan performance profiling, serta plug-in untuk Eclipse IDE Sistem Arsitektur Operasi Android Berikut adalah gambar arsitektur dari sistem Android : Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Android (Safaat, 2011) Menurut Safaat (2011), Setiap lapisan menggunakan layanan yang dihasilkan oleh lapisan dibawahnya. Berikut ini penjelasan dari setiap lapisan pada arsitektur Android dimulai dari lapisan paling bawah : 23

42 1. Linux Kernel Android menggunakan sistem operasi Linux kernel. Linux kernel menangani berbagai layanan yang utama pada Android (termasuk hardware drivers, manajemen proses dan memori, security, network, power management, dan berbagai layanan sistem operasi lainnnya). 2. Libraries (Native Libraries) Lapisan di atas Linux kernel adalah lapisan native libraries. Native libraries merupakan libraries yang ditulis dalam bahasa C / C++, dicompile untuk arsitektur perangkat keras tertentu yang digunakan oleh telepon, dan di-install oleh phone vendor. Beberapa contoh native libraries yang penting : Surface Manager digunakan untuk mengatur akses pada subsistem tampilan dan dengan mulus menggabungkan lapisan grafis 2D dan 3D dari beberapa aplikasi. Graphics libraries mencakup SGL dan OpenGL untuk grafik 2D dan 3D. Media library digunakan untuk pemutaran dan perekaman media audio dan video. Sqlite database engine untuk pengelolaan database. WebKit digunakan untuk web browser dan SSL untuk keamanan internet. 24

43 3. Android Runtime Android runtime adalah engine yang mendayai aplikasi dan bersama dengan libraries, membentuk dasar dari kerangka kerja aplikasi. Android runtime mencakup Dalvik virtual machine dan core libraries. Dalvik virtual machine Dalvik adalah mesin virtual berbasis register yang telah dioptimalkan sehingga perangkat dapat menjalankan beberapa aplikasi secara efisien. Core libraries Core libraries pada Android menyediakan sebagian besar fungsi yang ada pada core Java libraries dan libraries khusus Android lainnya. 4. Application Framework Application framework mencakup kelas-kelas yang digunakan untuk menciptakan aplikasi Android. Application framework ini membantu dalam pengaksesan perangkat keras dan mengelola sumber daya user interface dan aplikasi. 5. Application dan Widgets Application atau aplikasi adalah program yang bisa mengambil alih seluruh layar dan berinteraksi dengan pengguna. Sementara, widgets (kadang disebut gadgets), merupakan bagian dari aplikasi. 25

44 2.8 Phonegap Phonegap adalah sebuag kerangka kerja/framework open source untuk membuat aplikasi yang dijalankan pada banyak perangkat mobile. Phonegap menggunakan bahasa pemograman web, yaitu HTML,CSS dan JavaScript sebagai bahasa utama (Ikapi, 2014). Berikut kelebihan dan kekurangan phonegap Kelebihan 1. Mendukung banyak platform seperti iphone, Kekurangan 1. Fitur terbatas 2. Tools yang tersedia kurang Android, Blackberry, powerfull dan lengkap Symbian. WP7, dan PalmOS 2. Mendukung akses hardware pada native API di platform yang didukung Berikut komponen penyusun phonegap : 1. HTML HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu format data yang digunakan untuk membuat dokument hypertext (teks pada komputer yang meungkinkan user saling mengirimkan informasi request-respon). Dokumen HTML harus disimpan dalam ekstensi.htm atau.html. HTML 26

45 memiliki tag-tag yang telah didefiniskan dapat menggunakan huruf besar atau kecil, karena HTML tidak case sensitive. Penulisan tag-tag HTML sebagai berikut : <html> <head> <meta charset= utf-8 > <tittle> Judul Dokumen</title> </head> <body> </html> 2. CSS CSS (Cascading Style Sheets) adalah suatu fasilitas untuk mempermudah pemeliharaan sebuah halaman web, dengan menggunakan CSS sebuah halaman web dapat diubah tampilannya tanpa harus mengubah dokument HTM-nya. Penulisan CSS biasanya sebagai berikut : nama_style_atau_nama_tag_html { nama_atribut : argumen;... nama_atribut : argumen; } 27

46 Misalnya untuk mendefinisikan gaya penulisan paragraf pada dokument HTML, maka dapat ditulis sebagai berikut: P { font : Arial 12pt italic; color: green; } Maka semua paragraf pada halaman HTML akan menggunakan huruf berjenis Arial dengan ukuran 12 point bergaya italic da berwarna hijau. 3. JavaScript JavaScript adalah bahasa script yang berbasis pada bahasa pemograman Java, namun JavaScript bukanlah bagian teknologi Java dari SUN. Cara kerja JavaScript adalah dengan mengakses elemen pada HTML dan membuat aksi jika elemen-elemen HTML itu mengalami perubahan, misalnya merubah warna halaman begitu tombol diklik. JavaScript dapat ditulis secara inline atau file dengan dokumen HTML atau juga dapat ditulis secara terpisah dengan ekstensi.js. JavaScript yang ditulis satu file dengan dokumen HTML dapat ditulis sebagi berikut : <html> <head> 28

47 </head> <script type= text/javascript language= JavaScript > /* kode dengan menggunakan JavaScript disini */ </script> <body>... </body> <html> Jquery Mobile adalah sistem antarmuka HTML5 yang didesain untuk membuat web responsive dan aplikasi yang dapat diakses di semua smartphone., tablets dan desktop. Jquery Mobile dibangun dengan rock-solid Jquery dan UI 2.9 Software Pendukung Android Software Development Kit (Android SDK) Android SDK adalah adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemograman Java. Android merupakan perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang dirilis oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemograman Java (Safaat, 2012) 29

48 2.9.2 Android Development Tool (Android ADT) ADT (Android Development Tools) adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk Eclipse akan memudahkan kita dalam membuat aplikasi project android, membuat GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen lainnya, begitu juga kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK melalui eclipse. Dengan ADT juga dapat dilakukan pembuatan package android (.apk) yang digunakan untuk distribusi perancangan aplikasi android (Safaat,2012) Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform independent), (Fatimah, 2012). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse, yaitu : 1. Multi-platform Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X 2. Multi-language Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa 30

49 pemograman lain seperti C/C++, Cobol, Phyton, Perl, PHP dan lainnya. 3. Multi-role Digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak seperti dokumentasi, pengujian perangkat lunak, pengembangan web dan lain sebagainya Kuesioner Menurut Arikunto (2013) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner mempunyai kelebihan sendiri apabila dibandingkan dengan cara wawancara yang mempunyai kemampuan jelajah terbatas pada keadaan pewawancara. Menurt Subagyo (2011) kuesioner dapat dibedakan menjadi 3 dipandang dari cara menjawab, yaitu : 1. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri 2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih 3. Campuran Pengambilan sampel responden dalam penyebaran kuesioner, penulis menggunakan teknik / Sampel Terpilih. Teknik tersebut merupakan bagian dari Sampel nonprobalitas yang mencakup responden, subjek dan elemen yang 31

50 dipilih karena karakteristik atau kualitas tertentu, dan mengabaikan mereka yang tidak memenuhi kriteria yang ditentukan (Agung, 2014) Rapid Application Development (RAD) Metode perancangan yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini mengikuti model RAD. Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek (Rosa & Shalahuddin, 2011). RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi. Dari definisi-definisi konsep RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat. Pemaparan konsep yang lebih spesifik lagi dijelaskan oleh Pressman (2014) dalam bukunya, Software Engineering: A Practitioner s Approach, mengatakan bahwa RAD adalah proses model perangkat lunak inkremental yang menekankan siklus pengembangan yang singkat. Model RAD adalah sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model waterfall, di mana perkembangan pesat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika tiap-tiap kebutuhan dan batasan ruang lingkup projek telah diketahui dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembang untuk menciptakan sebuah sistem yang berfungsi penuh dalam jangka waktu yang sangat singkat. Dari penjelasan Pressman ini, satu perhatian khusus mengenai metodologi RAD dapat diketahui, yakni 32

51 implementasi metode RAD akan berjalan maksimal jika pengembang aplikasi telah merumuskan kebutuhan dan ruang lingkup pengembangan aplikasi dengan baik. Sedangkan menurut Kendall (2010), RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. RAD bertujuan mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem informasi. RAD memiliki tiga fase utama dalam pengembangan sistem, yaitu : (Kendall dan Kendall, 2010) 1. Fase Requirement Planning Dalam fase ini pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif dari kedua bela pihak. Selain itu juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dari organisasi. Orientasi pada fase ini adalah menyelesaikan masalah-masalah, meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan tetap pada upaya pencapaian tujuan. 33

52 2. Fase Workshop Design Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon working model yang ada dan menganalisa, memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pengguna. 3. Fase Implementasi Analis bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop desain untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses bisnis yang ada. Setelah aspek-aspek disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing, sub-sub sistem diujicoba dan diperkenalkan kepada stakeholder. Gambar 2.2 Siklus RAD (Kendall & Kendall, 2010) 34

53 Berikut perbandingan metodologi penelitian menurut Kendall & Kendall (2010) : Tabel 3.1 Perbandingan Metode Penelitian Metode Penelitian Kelebihan Kekurangan Waterfall 1. Cocok untuk 1. Persyaratan sistem sistem software harus berskala besar 2. Pengerjaan project digambarkan dengan jelas system terjadwal akan dengan 2. Sulit untuk mengadaptasi jika baik dan mudah terjadi perubahan dikontrol spesifikasi suatu pada tahapan pengembang Prototyping 1. Melibatkan user dalam analisa dan desain 2. Digunakan secara standalone 1. Kurang flexible dalam menghadapi perubahan 2. Prototype yang dihasilakn tidak selamanya mudah berubah 35

54 Rapid Application 1. Mengikuti tahapan 1. Tidak cocok Development pengembangan untukproyek yang sistem umumnya, mempunyai seperti tetapi besar 2. Risiko teknis yang tinggi juga kurang kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada 2. Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam cocok model ini untuk waktu dan terntentu dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efisien 36

55 Menurut Kendall & Kendall (2010), model RAD memiliki keuntungan sebagai berikut : 1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) tradisional antara perancangan dan sistem informasi 2. Pengembangan aplikasi cepat dapat digunakan sebagai perangkatyang tajam dan dimaksudkan untuk memperbahrui, meningkatkan, dan menyeleksi bagian-bagian terpilih dari suatu sistem 2.12 Unified Model Language (UML) Pengertian Unified Model Language (UML) Menurut Nugroho (2010) UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. UML memiliki sintaks dan semantik. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk : 1. Merancang perangkat lunak 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem 4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya Blok pembangunan utama UML adalah diagaram. Beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagran) dan lainnya ada yang berisfat umum (misalnya diagram kelas). 37

56 Diagram UML Menurut Nugroho (2010), UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyerdehanaan permasalahanpermasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih muda untuk dipelajari dan dipahami. UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Rosa&Shalahuddin, 2011) : Berikut penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut: a. Structure diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. b. Behaviour diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakukan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. c. Interaction diagrams, yaitu kumpulan diagaram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem yang lain maupun interaksi anta subsistem pada suatu sistem. 38

57 Dalam penerapannya penulis menggunakan empat tipe diagram Unified Modelling Language (UML), yaitu Use case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram Use case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour) sistem yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada pada suatu sistem, dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi tersebut (Rosa&Shalahuddin, 2011). Syarat penamaan pada use case, adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antarunit atau aktor 39

58 Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case : Tabel 2.8 Simbol Use Case Diagram Simbol Deskripsi Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem Nama use case sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Aktor / actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case yang memiliki interaksi dengan aktor Ektensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case yang dapat berdiri sendiri Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case sehingga fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya. Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use case sehingga use case yang ditambahkan memerlukajn use case ini untuk menjalankan 40

59 fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor. Diagram aktivitas digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut : Rancangan proses bisnis setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface sehingga setiap aktivitas dianggap meiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan Rancangan pengujian sehingga setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya. 41

60 Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas : Tabel 2.9 Simbol Activity Digram Simbol Status awal Deskripsi Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja Percabangan / decision Asosiasi percabangan jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu Penggabungan / join Asosiasi penggabungan lebih dari satu aktivitas yang digabungkan menjadi satu Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi Sequence Diagram Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek 42

61 yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansi menjadi objek tersebut. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada diagram sekuen : Tabel 2.10 Simbol Sequence Diagram Simbol Aktor Deskripsi Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat Garis hidup / lifeline Objek Nama objek : nama kelas Waktu aktif Menyatakan kehidupan sebuah objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/ metode yang ada pada objek lain Pesan tipe send Menyatakan suatu objek mengirimkan data.masukan.informasi ke objek lainnya 43

62 Pesan tipe return Menyatakan suatu objek telah menjalankan operasi atau metode yang menghasilakn suatu kembalian ke objek tertentu Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek yang mengakhiri hidup objek yang lain 2.13 Pengujian Black Box Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah yang dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pengujian. Secara umum pola pada perangkat lunak adalah sebagai berikut (Rosa dan Shalahuddin, 2011) : Pengujian dimulai dari level komponen hingga integrasi antarkomponen menjadi sebuah sistem Teknik pengujian berbeda-beda sesuai dengan berbagai sisi atau unit uji Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, dan jika untuk proyek besar, pengujian bisa dilakukan oleh tim uji yang tidak terkai dengan tim pengembang perangkat lunak 44

63 Pengujian dan penirkutuan (debugging) merupakan aktivitas yang berbeda, tapi penirkutuan harus diakomodasi pada berbagai strategi pengujian. Pengujian memiliki beberapa pendekatan sebagai berikut: Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam) Yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah : o Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar o Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya pemakai benar tapi kata sandi salah atau sebaliknya, atau keduanya salah White-Box Testing (Pengujian Kotak Putih) Yaitu menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode program apakah mampu menghasilkan fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran 45

64 yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian kota putih dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode program. Pembuatan kasus uji bisa mengikuti standar pengujian dari standar pemograman yang seharusnya Studi Literatur Sejenis Pada studi literatur sejenis, peneliti telah mengumpulkan 3 penelitian sejenis. Pada sub ini akan peneliti jelaskan kelebihan dan kekurangan masingmasing 3 penelitian tersebut yang nantinya menjadi bahan pertimbangan peneliti dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik. Beberapa penelitian sejenis dipaparkan dalam bentuk tabel di bawah ini : 46

65 Tabel 2.11 Studi Literatur Sejenis No Judul Penelitian Penulis Tahun Algoritma Bahasa Basis Kelebihan Kekurangan Pemograman Aplikasi 1. Pengembangan Kamus Istilah Asep Irna 2014 Algoritma Java Android Aplikasi ini menggunakan Tidak ada audio Psikologi Berbasis Mobile Yuliana Sequential Algoritma Sequential Search (Studi Kasus : Fakultas Search pada proses pencariannya Psikologi) 2. Aplikasi Pengenalan Dan Muhammad 2013 Tanpa Java Android 1. Aplikasi ini berisi tentang 1. Belum menyediakan Pembelajaran Bahasa Korea Asyiq Algoritma pembelajaran bahasa fasilitas kamus (Hangeul) Berbasis Android Khoiril Korea Anam 2. Desain menarik sehingga mudah untuk dipahami 3. Aplikasi bersifat offline 47

66 3. Membangun Aplikasi Kamus Sulistyo 2011 Tanpa Java Netbeans 1. Dapat menerjemahkan Tidak menggunakan Indonesia Korea Widodo Algoritma bahasa Indonesia ke algoritma Korea dan sebaliknya 48

67 Dari beberapa penelitian sejenis yang dijadikan sebagai perbandingan dengan penelitian ini, terdapat beberapa kekurangan yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan yang lebih baik pada aplikasi yang dirancang ini. Dari hasil studi penelitian sejenis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa kelebihan yang ada pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Aplikasi ini dibangun berbasiskan platform android. Platform android dipilih karena sistem operasi ini memiliki market share sebanyak 80% 2. Aplikasi pencarian kata menggunakan algortima Binary Search. Algoritma ini dipilih karena memiliki kompleksitas kecil sehingga proses pencarian singkat meskipun data kata banyak 3. Dapat menerjemahkan kata secara offline 4. Terdapat fitur audio pada terjemahan sehingga memudahkan pengguna untuk memahami bahasa Korea 49

68 BAB III METODOLOGI PENBELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan tahapan yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik seperti dalam hal pengumpulan data dan informasi serta pengembangan sistem. Untuk itulah diperlukan adanya data-data dan informasi yang lengkap guna mendukung proses pembuatan aplikasi ini 3.1 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka Studi pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Data dan informasi peneliti kumpulkan berupa 15 buku referensi, 2 ebook, 1 jurnal 14 website dan 7 studi pustaka lainnya mengenai perancangan software aplikasi yang dijadikan acuan Kuesioner Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner secara online dengan mendapatkan respon sebanyak 25 orang. Pada kuisioner ini penulis ingin melihat sejauh mana diperlukan aplikasi kamus korea-indonesia, serta sejauh mana aplikasi ini bermamfaat bagi pengguna. Hasil kuesioner dapat dilihat pada halaman lampiran. Adapun kuesioner yang disebarkan penulis adalah : 50

69 a. Kuesioner penelitian, kuesioner ini dilakukan sebelum penulis melakukan perancangan aplikasi. Pengumpulan data dengan kuesioner bertujuan untuk mengetahui minat pengguna terhadap aplikasi kamus Indonesia-Korea b. Kuesioner hasil, kuesioner ini dilakukan penulis pada tahap pengujian aplikasi. Pengumpulan data dengan kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pendapat pengguna mengenai mamfaat dan kekurangan dari aplikasi. 3.2 Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan aplikasi kamus korea-indonesia ini, metode yang digunakan adalah RAD. Metode ini memiliki tiga fase yaitu fase perencanaan dan syarat-syarat, fase workshop desain, dan fase implementasi. Pemilihan metode ini dikarenakan aplikasi yang diharapkan mempunyai suatu desain yang dapat diterima oleh user dan dapat dikembangkan dengan mudah karena perancangan aplikasi ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Alasan lain pemilihan metode ini adalah adanya batasan-batasan sistem yang dibutuhkan yang bertujuan agar sistem tidak mengalami perubahan. Selain itu RAD dipilih karena aplikasi kamus ini merupakan aplikasi sederhana. Berikut ini adalah empat fase pengembangan dalam metode RAD : 1. Fase Perencanaan dan Syarat-Syarat Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan masalah yaitu menentukan tujuan pengembangan dari aplikasi serta syarat-syarat yang diperlukan dari 51

70 tujuan tersebut. Berikut syarat-syarat yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi ini : a. Mengidentifikasi masalah pada hasil kuesioner. b. Mempelajari Algoritma Binary Search sebagai algoritma pencarian kata pada aplikasi. c. Mencari informasi kosakata bahasa Indonesia dan Korea yang akan menjadi sumber referensi. d. Mencari pembelajaran dasar bahasa Korea serta fitur tambahan 2. Fase Workshop Design Setelah fase perencanaan syarat-syarat telah dilakukan, fase selanjutnya adalah fase workshop design. Tahap ini berhubungan dengan bagaimana mendesain sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik. Berikut tahapan yang dilakukan : a. Perancangan algoritma Binary Search b. Perancangan Proses Pada tahap ini, perancangan proses mengunakan UML sebagai case toolnya. Berikut empat diagram yang digunakan peneliti dalam pengembangan aplikasi ini : 1. Use Case Diagram Pada proses peracangan ini, peneliti mendeskripsikan interaksi antara aktor dengan aplikasi yang dibuat bertujuan untuk mengetahui fungsi apa saja yang diperlukan oleh aplikasi. Use case diagram yang digunakan pada aplikasi ini adalah Use Case Diagram 52

71 Implementasi Algoritma Binary search pada Aplikasi Kamus Indonesia Korea berbasis Android. Berikut use case diagaram yang digunakan pada aplikasi ini : a. Use Case Cari Terjemahan (tabel 4.4) b. Use Case Lafal (tabel 4.5) c. Use Case Belajar Hangul (tabel 4.6) d. Use Case Frasa (tabel 4.7) e. Use Case Tentang (tabel 4.8) 2. Activity diagram Pada proses ini peneliti menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh sistem. Berikut rancangan activity diagram yang dibuat pada penelitian ini : a. Activity Diagram Terjemahan Kosakata (gamber 4.2) b. Activity Diagram Lafal (gambar 4.3) c. Activity Diagram Belajar Hangul (gambar 4.4) d. Activity Diagram Belajar Frasa (gambar 4.5) e. Activity Diagram Tentang (gambar 4.6) 3. Sequence diagram Pada proses ini, peneliti mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Berikut rancangan diagram sequence dalam penelitin ini : a. Sequence Diagram Terjemahan Kosakata (gambar 4.7) b. Sequence diagram Lafal (gambar 4.8) 53

72 c. Sequence diagram Belajar Hangul (gambar 4.9) d. Sequence DiagramBelajar Frasa (gambar 4.10) e. Sequence DiagramTentang (gambar 4.11) c. Perancangan User Interface Perancangan antar muka merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna dengan sistem. Interface dapat memberikan informasi kepada user untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. Pada perancangan interface, peneliti membuat 7 rancangan tampilan interface yaitu sebagai berikut : 1) Rancangan Tampilan Awal Aplikasi (Splash Screen) (gambar 4.11) 2) Rancangan Tampilan Home/Terjemahan (gambar 4.13) 3) Rancangan Tampilan Menu Bar (gambar 4.14) 4) Rancangan Tampilan Hangul (gambarr 4.15) 5) Rancangan Tampilan Frasa (gambar 4.17) 6) Rancangan Tampilan Tentang (gambar 4.19) d. Pengkodean Pada tahap pengkodean, semua elemen yang berada pada daftar kebutuhan yang ada dimasukkan secara kode kedalam program menggunakan Eclipse, Phonegap, Android SDK dan ADT Plugin. 3. Fase Implementasi Fase ini bertujuan untuk memastikan apakah aplikasi yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi sistem yang meliputi : 54

73 a) Implementasi Interface Fase ini menampilkan output dari rancangan interface berupa printscreen aplikasi b) Implementasi Perangkat Lunak Fase ini menjelaskan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi kamus Indonesia-Korea. c) Instalasi Perangkat Keras Fase ini menjelaskan perangkat keras apa saja yang digunakan dalam membangun aplikasi Indonesia-Korea d) Pengujian Sistem Setelah aplikasi diinstal pada smartphone android, tahapan selanjutnya pengujian aplikasi yang bertujuan melhat aplikasi berjalan dengan baik atau tidak. Tahapan pengujian aplikasi menggunakan pengujian Black box dalam 2 tahap, yaitu : 1) Pengujian Black box oleh peneliti, yaitu pengujian dilakukan untuk mengetahui error yang masih ada sebelum aplikasi digunakan oleh user 2) Pegujian Black box oleh user, yaitu melakukan pengujian kepada 10 pengguna smartphone android. Pengujian dilakukan dengan cara user menginstal aplikasi tersebut kemudian mengisi kuesioner yang berisikan pendapat mereka mengenai aplikasi yang dibuat. 55

74 e) Analisis hasil pengujian Menjelaskan proses analisis dari hasil pengujian aplikasi. Untuk mengetahui lebih detail fase-fase yang dilakukan peneliti dalam pengembangan aplikasi ini dapat dilihat pada Bab IV yang membahas pengembangan sistem 3.3 Alasan Menggunakan RAD Dari lima model perangkat lunak yang dikemukakan oleh Mishra dan Dubey (2013) dipilih model RAD sebagai metode pengembangan aplikasi dengan alasan sebagai berikut : 1. Aplikasi yang dirancang dan dikembangkan merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Hal ini sesuai dengan tujuan dari RAD yaitu RAD digunakan untuk mempersingkat waktu antara perancangan dan penerapan aplikasi 2. Aplikasi ini sederhana dan tidak memakan waktu dan biaya 3. Model RAD fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap perubahan karena menggabungkan siklus pengembangan yang singkat 56

75 3.4 Kerangka Pemikiran Penelitian Mulai Pengumpulan Data Studi Literatur Kuesioner Buku referensi, ebook, jurnal, website dan studi literatur sejenis -Kuesioner Penelitian -Kesioner Hasil Metode Pengembangan Sistem RAD Fase Perencanaan Syaratsyarat Mempelajari Algortima Binary Search Mencari Informasi Kosakata Indonesia dan Korea Mencari materi pengenalan huruf dan frasa bahasa Korea Perancangan Algortima Binary Search Use case diagram Fase Workshop Design Perancangan Proses Activity diagram Tidak Perancangan Interface Sequence diagram Pengkodean Fase Implementasi Implementasi Interface Implementasi Perangkat Lunak Implementasi Perangkat Keras Pengujian Aplikasi Apakah sesuai dengan requirement? Ya Kesimpulan Dan Saran Selesai Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 57

76 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tahapan-tahapan dalam membangun aplikasi kamus Indonesia Korea menggunakan Algoritma Binary Search. Dalam pengembangan aplikasi, peneliti menggunakan metode RAD yang terdiri atas 3 tahapan yaitu, fase perencanaan dan syarat-syarat, fase workshop design, dan fase implementasi. 4.1 Fase Perencanaan Syarat Syarat Tujuan Pengembangan Aplikasi Tujuan pengembangan dari aplikasi ini telah diurai oleh peneliti pada bab 1 adalah sebagai aplikasi yang dapat membantu pengguna untuk menertejemahkan bahasa Indonesia Korea begitupun sebaliknya dan pembelajaran mengenai bahasa Korea. Dengan adanya aplikasi ini, dapat membantu pengguna dalam memahami bahasa Korea sekaligus meningkatkan pemahaman kosakata bahasa Korea. Aplikasi ini dapat diakses dengan menggunakan smartphone berbasis android Syarat-Syarat Informasi Pengembangan aplikasi ini harus memiliki syarat-syarat pembuatan aplikasi smartphone android yaitu : 58

77 a. Memepelajari Algoritma Binary Search Algoritma Binary Search akan digunakan pada proses pencarian/ terjemahan kata. Proses terjemahan dimulai ketika pengguna akan memasukkan keyword yang akan dicari, kemudian algoritma Binary Search akan memulai proses pencarian dengan mencari data tengah dari kumpulan data selanjutnya keyword dibandingkan dengan data tengah, apabila lebih besar dilakukan kembali perulangan dengan posisi data tengah +1, apabila lebih kecil dilakukan perulangan dengan data tengah -1, apabila sama dengan data tengah maka kata ditemukan b. Mencari informasi Kosakata Indonesia dan Korea c. Mencari materi pembelajaran dasar bahasa Korea serta fitur tambahan 4.2. Fase Workshop Desain Perancangan Algoritma Binary Search Dalam perancangan Algoritma Binary Search penulis menggunakan pseudocede di bawah ini : 59

78 Tabel 4.1 Pseudocode Algortima Binary Search Prosedur Cari Keyword yang diinput oleh pengguna (input key [ ] ; ) Deklarasi BinarySearch (x [0..N-1, key, min, Daftar kata max) Algoritma if(max<min){ return console.log("tidak ditemukan"); }else{ var mid=(max+min)/2; if(array[mid]>key){ return binarysearch(array,key,min,mid-1); } else if(array[mid]<key){ return binarysearch(array,key,mid+1,max); } else{ Mencari data tengah dengan rumus (posisi awal + posiswa akhir) /2 Data yang dicari dibandingkan dengan dat tengah, apabila lebih besar proses dilakukan kembali dengan posisi tengah +1, apabila lebih kecil proses dilakukan kembali dengan posisi tengah -1 60

79 return mid; Data ditemukan Cara kerja Algoritma Binary Search pada Aplikasi kamus Indonesia-Korea sesuai dengan pseudocode diatas diatas adalah sebagai berikut : 1. Kata yang ingin dicari yaitu peta pada sekumpulan data berikut : Indonesia arloji desa jeruk makan minum peta sepuluh Korea 계시기마을오렌지먹다한잔지도열 2. Pada tabel diatas dapat diketahui : key : peta (5) min : arloji (0) max : sepuluh (6) 3. Melakukan pencarian data tengah dengan algoritma Mid = (min + max) / 2 = (0 + 6) / 2 = 3 61

80 Jadi dapat diketahui bahwa data tengah sementara terdapat di indeks ke 3 yaitu kata Daftar 4. Kemudian dibandingkan apakah key lebih besar, lebih kecil atau sama dengan nilai mid secara alfabetis. Berhubung key lebih besar dari mid maka berlaku binarysearch(array,key,mid+1,max); Kemudian dilakukan proses binary search dimana array dimulai dari indeks ke 4 sampai minum Peta sepuluh Dilakukan pencarian data tengah Mid = (min + max) / 2 = (4 + 6) / 2 = 5 Kemudian didapat peta dengan posisi ke 5 sebagai data tengah 5. Selanjutnya dibandingkan apakah key lebih besar, lebih kecil atau sama dengan nilai mid. Berhubung data tengah (peta) sama dengan key, maka ditemukan indeks peta = 5 6. Tampilkan nilai array Korea dengan indeks 5, maka didapat terjemahan dari kata peta sama dengan 지도 62

81 Berikut flowchart algoritma Binary Search : Mulai Masukkan keyword Procedure cari Awal=0 akhir=data-length- 1 Hitung nilai mid = data awal+data akhir/2 Mid= data yang dicari Ya Data yang dicari = nilai mid Tidak Ya Cari disetengah array pertama Data mid > keyoword Tidak Cari disetengah array kedua Cetak hasil Selesai Gambar 4.1. Flowchart Algoritma Binary Search Perancangan Proses Use Case Diagram Pada tahap ini, sistem akan digambarkan dalam bentuk UML. UML digunakan untuk membuat Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. 63

82 a. Identifikasi Actor Adapaun actor pada aplikasi Kamus Indonesia Korea diklasifikasikan menjadi satu yaitu pengguna (user). Pengguna mempunyai wewenang untuk melakukan penerjemahan kata, mempelajari bahasa Korea dan memberikan saran atau kritik kepada peneliti. Tabel 4.2 Identifikasi Actor No Actor Deskripsi 1. User User adalah semua pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini dan memeliki wewenang untuk melakukan penerjemahan kata, mempelajari bahasa Korea dan memerikan kritik atau saran kepada peneliti. b. Identifikasi Use Case Pada tabel di bawah ini, akan dijelaskan fungsi-fungsi Use Case yang terdapat pada aplikasi ini dan siapa saja actor yang dapat mengaksesnya. Tabel 4.3 Identifikasi Use Case No. Use Case Name Description Actor 1. Cari Terjemahan Use Case ini digunakan User untuk memasukkan kata 64

83 dalam bahasa Indonesia untuk mencari terjemahan dalam bahasa Korea dan sebaliknya 2. Dengar lafal Use Case ini User menggambarkan kegiatan untuk mendengarkan lafal kosakata terjemahan 3. Belajar Hangul Use Case ini menampilkan User huruf-huruf Korea 4. Belajar kosakata Use Case ini menampilkan User kosakata sehari-hari yang digunakan dalam bahasa Korea 5. Lihat tentang Use Case ini digunakan User untuk menampilkan informasi peneliti c. Use Case Diagram Aplikasi Berdasarkan actor dan fungsi aplikasi, berikut Use Case Diagram yang dirancang oleh peneliti : 65

84 <<include>> Pilih kategori bahasa Dengar lafal Belajar hangul Actor Belajar kosakata Tentang Gambar 4.2 Use Case Diagram Aplikasi Kamus Indonesia-Korea Pada gambar 4.2 dapat dilihat apa saja interaksi yang dapat dilakukan oleh pengguna terhadap sistem. Pengguna dapat memilih kategori bahasa yang ingin diterjemahkan, belajar hangul dan kosakata bahasa Korea serta melihat informasi mengenai aplikasi dan peneliti. d. Narasi Use Case Diagram Narasi Use Case Diagram bertujuan untuk mendeskripsikan atau memperjelas Use Case Diagram. Berikut narasi Use Case : 66

85 1. Use Case Cari Terjemahan Tabel 4.4 Use Case Narasi 1 Pelaku Deskripsi User Use Case yang mendeskripsikan proses yang terjadi ketika pengguna memilih kategori kamus Tujuan Kondisi Awal Memulai kategori kamus Halaman home / Halaman dictionary Bidang Khas Suatu Kegiatan Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna membuka aplikasi 4. Pengguna memilih kategori kamus Indonesia 2. Aplikasi menampilkan halaman splash screen 3. Aplikasi menampilkan halaman utama 5. Aplikasi menampilkan pilihan kategori kamus -Korea atau 7. Aplikasi menampilkan Korea -Indonesia hasil terjemahan 6. Pengguna memasukkan kata yang ingin diterjemahkan Kondisi Akhir Menampilkan hasil terjemahan 67

86 2. Use Case Lafal Tabel 4.5 Use Case Narasi 2 Pelaku Deskripsi Pengguna Use Case yang mendeskripsikan kegiatan menampilkan suara dari terjemahan dari kosakata Tujuan Kondisi Awal Dengar lafal Halaman home / Halaman dictionary Bidang Khas Suatu Kegiatan Pengguna Respon Sistem 1. Input kata yang 3. Menampilakn hasil ingin diterjemahkan terjemahan tombol lafal beserta 2. Mengkilik icon lafal 4. Mendengarkan lafal kata Kondisi Akhir Lafal kosakata terjemahan diperdengarkan ke pengguna 3. Use Case Belajar Hangul Tabel 4.6 Use Case Narasi 3 Pelaku Deskripsi Tujuan Kondisi Awal Pengguna Use Case yang mendeskripsikan kegiatan belajar Hangul Belajar Hangul disertai lafalnya Halaman home / Halaman dictionary 68

87 Bidang Khas Suatu Kegiatan Pengguna Respon Sistem 1. Pilih menu 2. Aplikasi menampilkan Hangul pada halaman Hangul menu bar di Home 3. Pilih salah satu 4. Menampilkan pilihan Hangul 6. Aplikasi akan kategori Hangul mengeluarkan lafal 5. Klik icon lafal hanguln yang dipilih Kondisi Akhir Hangul tampil ke pengguna 4. Use Case Frasa Tabel 4.7 Use Case Narasi 4 Pelaku Deskripsi Pengguna Use Case yang mendeskripsikan kegiatan belajar kosakata sehari-hari Korea Tujuan Kondisi Awal Belajar kosakata Korea disertai lafalnya Halaman home / Halaman dictionary Bidang Khas Suatu Kegiatan Pengguna Respon Sistem 1. Pilih menu Frase pada menu bar di 2. Aplikasi menampilkan halaman kosakata Home 69

88 3. Pilih salah satu tema kosakata 5. Klik listview pada salah satu 4. Menampilkan pilihan tema kosata yang dipilih 7. Aplikasi akan kata mengeluarkan lafal kosakata yang dipilih Kondisi Akhir Menu Frase tampil ke pengguna 5. Use Case Tentang Tabel 4.8 Use Case Narasi 5 Pelaku Deskripsi Pengguna Use Case yang mendeskripsikan kegiatan menampilkan halaman tentang Tujuan Kondisi Awal Belajar kosakata Korea disertai lafalnya Halaman home / Halaman dictionary Bidang Khas Suatu Kegiatan Pengguna Respon Sistem 1. Pilih menu 2. Aplikasi menampilkan tentang pada halaman tentang menu bar di Home 3. Pengguna bisa 5. Menampilkan pilihan tema kosata yang dipilih memilih info 70

89 tentang aplikasi 8. Aplikasi akan atau tentang menampilkan info peneliti tentang yang dipilih Kondisi Akhir Menu Tentang tampil ke pengguna Activity Diagram 1. Activity Diagram Terjemahan Kosakata Pengguna Aplikasi Membuka aplikasi Menampilkan Splash Screen Pengguna memilih salah satu menu terjemahan Menampilkan home Menampilkan menu terjemahan yang dipilih Input kata yang akan diterjemahkan Menerima permintaan cari terjemahan Menampilkan kata tidak ada Menampilkan hasil terjemahan Gambar 4.2 Activity Diagram Terjemahan Kosakata 71

90 Keterangan gambar : Proses activity diagram aplikasi kamus Indonesia - Korea mejelaskan proses yang dilakukan oleh user untuk menerjemahkan kata dalam bahasa Indonesia ke bahasa Korea maupun sebaliknya. Proses dimulai ketika pengguna membuka aplikasi, kemudian masuk ke halaman home, user bisa memilih terjemahan dari Indonesia ke Korea atau Korea ke Indonesia. Pengguna memasukan kata selanjutnya menekan tombol pencarian. Proses pencarian menggunakan Algoritma Binary Search dengan mencocokkan kata dengan terjemahan yang terdapat pada array. Terjemahan akan tampil apabila kata terdapat pada array. 2. Activity Diagram Lafal Pengguna Aplikasi Input kata yang akan diterjemahkan Menerima permintaan cari terjemahan Menampilkan kata tidak ada Klik icon lafal Menampilkan hasil terjemahan Menampilkan suara hasil terjemahan Gambar 4.4 Activity Diagram Lafal 72

91 Keterangan gambar: Alur Activity Diagram lafal menjelaskan proses lafal terjemahan. Sistem menampilkan hasil terjemahan beserta icon suara. Pengguna mengklik icon suara untuk mendengarkan lafal hasil terjemahan. 3. Activity Diagram Belajar Hangul Pengguna Aplikasi Memilih menu hangul pada menu bar home Menampilkan menu hangul Memlih salah satu kategori Hangul Menampilkan pilihan hangul Klik icon lafal untuk mendengar Hangul Menampilkan suara hangul Gambar 4.5 Activity Diagram Belajar Hangul Keterangan gambar: Alur Activity Diagram belajar Hangul adalah pengguna memilih menu Hangul pada menu bar di Home, kemudian sistem menampilkan menu Hangul dengan empat pilihan kategori yaitu vokal dasar, vokal perluasan, konsonan dasar dan kosonan ganda. Pengguna dapat memilih 73

92 salah satu dari keempat kategori tersebut, kemudian sistem akan menampilkan halaman yang dipilih. Halaman tersebut berisi huruf Hangul disertai lafal. Pengguna bisa mengklik icon suara untuk mendengarkan lafal Hangul. 4. Activity Diagram Belajar Frasa Pengguna Aplikasi Memilih menu Frase pada menu bar home Menampilkan menu frase Memlih salah satu kategori Frasel Menampilkan pilihan Frase Klik icon lafal untuk mendengar Frase Menampilkan suara Frase Gambar 4.6 Activity Diagram Frasa Korea Keterangan gambar : Alur Activity Diagram belajar Frasa adalah pengguna memilih menu Frasa pada menu bar di Home, kemudian sistem menampilkan menu Frasa dengan delapan pilihan kategori yaitu salam, keluarga, tempat, pendidikan,pakaian, pekerjaan, angka, hari dan bulan. Pengguna dapat 74

93 memilih salah satu dari kedelapan kategori tersebut, sistem kemudian akan menampilkan halaman yang dipilih. Halaman ditampilkan dalam bentuk listview disertai icon suara. Pengguna bisa mengklik icon suara untuk mendengarkan lafal frasa. 5. Activity Diagram Tentang Pengguna Aplikasi Memilih menu tentang pada menu bar home Menampilkan menu tentang Memlih info tentang aplikasi atau peneliti Menampilkan info Gambar 4.7 Activity Diagram Tentang Keterangan gambar : Alur Activity Diagram tentang adalah pengguna memilih menu tentang pada menu bar di Home, kemudian aplikasi merespon dengan menampilkan halaman tab tentang aplikasi dan tab tentang penulis. 75

94 Sequence Diagram Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari Use Case. Aplikasi kamus Indonesia Korea digambarkan pada sequence diagram berikut : 1. Sequence Diagram Terjemahan Kosakata Pengguna GUI Daftar Kata 1 : Membuka aplikasi() 2 : Menampilkan halaman home() 3 : Memilih menu kategori kamus() 4 : Menampilkan pilihan kategori kamus() 5 : Memasukkan kata yang ingin diterjemahkan() 6 : Pencarian dengan algoritma binari search() 7 : pengecekan() 9 : Menampilkan hasil terjemahan beserta icon suara() 8 : Mengirim terjemahan ke GUI() Gambar 4.8 Sequence Diagram Terjemah Keterangan gambar : Diagram diatas menjelaskan langkah yang dilakukan ketika user ingin menerjemahkan kata dalam bahasa Indonesia atau Korea. Pada saat objek menu utama menampilkan halaman home, pengguna memasukkan kosakata yang ingin diterjemahkan. Pencarian kosakata menggunakan Algoritma Binary Search, selanjutnya akan 76

95 mencari terjemahan yang sesuai. Setelah itu hasil terjemahan dikirim ke objek GUI (General User Interface) kemudian ditampilkan ke pengguna. Apabila kosakata yang dicari tidak ada, aplikasi akan menyampaikan pesan kata tidak ditemukan. 2. Sequence Diagram Lafal Pengguna Menu utama Daftar Kata dan Lafal 1 : Memasukkan kata() 2 : Pengecekan dengan algoritma binary search() 4 : menampilkan hasil terjemahan beserta icon suara() 5 : Mengirim hasil terjemahan() 3 6 : Mengklik icon suara() 7 : Pengecekan lafal() 9 : menampilkan suara terjemahan() 10 : Mengirim lafal() 8 Gambar 4.9 Sequence Diagram Lafal Keterangan gambar: Diagram diatas menjelaskan langkah yang dilakukan user untuk mendengar lafal hasil terjemahan. Setelah menampilkan hasil terjemahan, pengguna dapat mengklik icon suara untuk mendengarkan lafal hasil terjemahan 77

96 3. Sequence DiagramBelajar Hangul Pengguna GUI 1 : Memilih menu hangul() 2 : Menampilkan menu hangul() 3 : Memilih kategori hangul() 4 : menampilkan pilihan kategori hangul() 5 : Klik icon suara() 6 : menampilkan lafa hangul() Gambar 4.10 Sequence Diagram Hangul Keterangan gambar Diagram diatas menjelaskan langkah yang dilakukan user untuk belajar Hangul. Pengguna memilih menu hangul, kemudian aplikasi akan menampilkan empat kategori pembelajaran hangul yang bisa dipilih. Setiap karakter hangul memiliki lafal atau audio sehingga memudahkan pengguna untuk belajar Hangul. 78

97 4. Sequence DiagramBelajar Frasa Pengguna GUI 1 : Memilih menu Frasa() 2 : Menampilkan 8 pilihan kategori Frasa() 3 : Memilih salah satu kategori() 4 : Menampilkan kategori yang dipilih() 5 : Klik listview icon suara() 6 : Mendengarkan lafal listview() Gambar 4.11 Sequence Diagram Belajar Frasa Keterangan gambar : Diagram diatas menjelaskan langkah yang dilakukan user untuk belajar Frasa Korea. Pengguna memilih menu Frasa, kemudian aplikasi akan menampilkan delapan kategori frasa sehari-hari. Kosakata yang terdapat pada menu frasa ditampilkan dalam bentuk listview disertai dengan icon suara untuk mendengarkan lafal. 79

98 5. Sequence DiagramTentang Pengguna GUI 1 : Memilih menu tentang() 2 : Menampilkan tab tentang aplikasi dan peneliti() 3 : Memilih salah satu tab tentang() 4 : Menampilkan informasi tab yang dipilih() Keterangan gambar : Gambar 4.12 Sequence Diagram Tentang Diagram diatas menjelaskan langkah yang dilakukan user untuk mengetahui tentang aplikasi dan peneliti. Pengguna memilih menu tentang kemudian memilih salah satu tab menu untuk mengtahui informasi aplikasi dan peneliti Perancangan User Interface Berikut ini tampilan rancangan user interface aplikasi kamus Indonesia-Korea yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. 80

99 1. Splash screen Gambar 4.13 Desain User Interface Splash screen Keterangan gambar: Perancangan tampilan splash screen ketika aplikasi dimulai 2. Home / Terjemahan Kosakata Gambar 4.14 Desain User Interface Home 81

100 Keterangan gambar: Perancangan tampilan halaman home / terjemahan kosakata. 3. Menu Bar Gambar 4.15 Desain User Interface Menu Bar Keterangan gambar: Perancangan tampilan menu bar terdiri dari terjemahan, hangul, frasa dan tentang. 82

101 4. Hangul Gambar 4.16 Desain User Interface Hangul Keterangan gambar : Perancangan tampilan menu hangul, terdapat 4 kategori yaitu vokal dasar, vokal perluasan, konsonan dasar dan konsonan ganda. 83

102 Gambar 4.17 Desain User Interface Huruf Hangul Keterangan gambar : Perancangan tampilan huruf hangul. Pada halaman ini terdapat karakter huruf hangul, icon suara, icon sebelumnya dan selanjutnya. 5. Frasa Gambar 4.18 Desain User Interface Frasa 84

103 Keterangan gambar : Perancangan menu frasa ditampilkan secara grid view terdapat 8 kategori yaitu salam, keluarga, pendidikan, tempat, pakaian, pekerjaan, angka hari dan bulan Gambar 4.19 Desain User Interface Kategori Frasa Keterangan gambar : Perancangan manu kategori frasa ditampilkan secara listview. 85

104 6. Tentang Gambar 4.20 Desain User Interface Tentang Keterangan gambar : Perancangan menu tentang ditampilkan dengan tab menu pilihan yaitu aplikasi untuk mengetahui tentang aplikasi dan peneliti untuk mengetahui tnetang peneliti Pengkodean Pada tahap ini dilakukan instalasi dan konfigurasi eclipse dan tool android, file-file yang harus disiapkan adalah file Framework Phonegap, file Jquery Mobile, dan file Jquery. Berikut ini langkah-langkah instalasi dan konfigurasi Phonegap: 86

105 1. Buat sebuah project baru di eclipse, kemudian masuk ke folder assets dan buat sebuah folder didalamnya dan beri nama folder www. Gambar 4.21 Pengkodean 1 2. Copy file cordava js ke dalam file folder yang telah dibuat sebelumnya Gambar 4.22 Pengkodean 2 87

106 3. Copy file cordova jar dari directory download kita kedalam folder libs pada project. Gambar 4.23 Pengkodean 3 4. Konfigurasi cordava dengan cara klik kanan pada file project kemudian pilih build path dan pilih configure build path. Selanjutnya klik addjar pada tombol sebelah kanan dan ke folder libs lalu pilih library cordova, maka akan muncul tampilan sebagai berikut. Gambar 4.24 Pengkodean 4 88

107 5. Melakukan perubahan pada file AndroidManifest.xml, copy script berikut <supports-screens android:largescreens="true" android:normalscreens="true" android:smallscreens="true" android:resizeable="true" android:anydensity="true" /> <uses-permission android:name="android.permission.camera" /> <uses-permission android:name="android.permission.vibrate" /> <uses-permission android:name="android.permission.access_coarse_loca TION" /> <uses-permission android:name="android.permission.access_fine_locati ON" /> <uses-permission android:name="android.permission.access_location_ex TRA_COMMANDS" /> <uses-permission android:name="android.permission.read_phone_state" /> <uses-permission android:name="android.permission.internet" /> <uses-permission android:name="android.permission.receive_sms" /> <uses-permission android:name="android.permission.record_audio" /> <uses-permission android:name="android.permission.modify_audio_setti NGS" /> <uses-permission android:name="android.permission.read_contacts" /> 89

108 <uses-permission android:name="android.permission.write_contacts" /> <uses-permission android:name="android.permission.write_external_sto RAGE" /> <uses-permission android:name="android.permission.access_network_sta TE" /> <uses-permission android:name="android.permission.get_accounts" /> <uses-permission android:name="android.permission.broadcast_sticky" /> Gambar 4.25 Pengkodean 5 6. Edit file java pada project seperti dibawah ini. Gambar 4.26 Pengkodean 6 90

109 7. Untuk memulai pengkodean buat file index.html pada folder www. Gambar 4.27 Pengkodean 7 8. Import file Jquery Mobile yang sebelumnya telah di download di Gambar 4.28 Pengkodean 8 9. Lakukan pengkodean pada file index.html dengan menggunakan Jquery Mobile sehingga memudahkan dalam pengembangan interface. 91

110 Gambar 4.29 Pengkodean 9 Gambar diatas menjelaskan link javascript dan css. Pada baris ke 9 merupakan link jquery mobile pada aplikasi ini. 10. Membuat halaman terjemahan dengan HTML dan fitur pencarian menggunakan Algoritma Binary Seacrh dengan JavaScript Gambar 4.30 Pengkodean 10 Gambar diatas merupakan source code text field untuk menginput kata yang ingin dicari (baris 42) dan button cari akan memanggil fungsi CariArtinya (baris 45) 92

111 Gambar 4.31 Pengkodean 11 Gambar diatas merupakan source code proses penerjemahan kata dengan Algoritma Binary Search. Jumlah kata pada aplikasi ini berjumlah 1023 kata bahasa Indonesia disertai terjemahan pada terjemahan Indonesia- Korea dan 1023 kata bahasa Korea disertai terjemahan pada terjemahan Korea-Indonesia. Daftar kata pada aplikasi ini bersifat statis karena kata disimpan ke dalam variabel array yang ukuran arraynya tidak dapat diubah serta tidak ada fitur untuk menambahkan kata pada aplikasi ini. Misalkan mencari terjemahan kata Besok pada kamus Indonesia-Korea. Proses pencarian sebagai berikut 93

112 abadi... Besok... Lebih... Zon 시대를... 내일... 더... 존 Gambar 4.32 Pengkodean 12 Gambar diatas merupakan source code dari fungsi yang dipanggil saat tombol Cari diklik. Pada baris 86 memasukkan kata dari text field (keyword yang diinput) pada variabel kata. Baris 88 menjelaskan kata yang dicari dirubah menjadi tolowercase sehingga sesuai dengan kata yang disimpan di array. Baris 89 fungsi binarysearch(kamus, kata. tolowercase(),0,1022) dimana kata yang ingin dicari (key) adalah kata.tolowercase(), dan nilai min-nya dengan nilai indeks 0, dan nilai max-nya dengan nilai indeks Pemberian nilai indeks sesuai dengan urutan data yang kita input saat deklarasi variabel, dimana kata 94

113 yang diinput dirutkan berdasarkan alfabet. Proses selanjutnya adalah proses pencarian dengan Algoritma Binary Search. Gambar 4.33 Pengkodean 13 Pada gambar diatas merupakan source code dari Algoritma Binary Seacrh. Pada baris ke 69 jika nilai max>nilai min yaitu ketika pencarian dilakukan sampai pengulangan yang melebihi ukuran array, maka ditampilkan teks bahwa kata yang dicari Tidak Ditemukan. Paba baris 71 yaitu ketika nilai min < max, akan dilakukan perhitungan nilai mid yaitu mid = min+max/2 Jadi mid= /2 = 511 didapat array[mid]= Lebih. Pada beris 73 dibandingkan apakah array[mid]>key yaitu apakah Lebih lebih besar secara alfabetis dari Besok karena Lebih urutannya lebih besar dari Besok maka dijalankan kode baris 74, yaitu dilakukan binary search dengan nilai min=0 dan max=511-1=510. Maka kembali lagi ke baris 69 dan lanjut ke baris 72 dengan menghitung mid=0+510/2=255 didapat array[mid]= Ganda. Dilanjutkan ke baris 73 apakah arra[mid]>key yaitu Ganda lebih besar secara alfabetis dari 95

114 Besok, karena Ganda urutannya lebih besar dari kata Besok maka dijalakn kode baris ke 74, yaitu dilakukan binary search dengan nilai min=0 dan max=255-1=254. Maka kembali lagi ke baris 69 dan lanjut ke baris 72 dengan menghitung mid=0+254/2=127 didapat array[mid]= besok. Karena kata besok tidak lebih kecil dan tidak lebih besar dari kata yang dicari (besok), maka berlaku baris 80, yaitu mengembalikan nilai indeks Besok pada array yaitu 127. Jadi aa=arti[binarysearch(kamus,kata.tolowercase(),0,1022)] = arti[127], array arti dengan indeks 127 adalah naeil (Romanisasi Korea). Karena kata ditemukan maka kode pada baris 93 dijalankan. Pada baris 93 menampilkan terjemahan pada aplikasi. Gambar 4.34 Pengkodean 14 Kemudian dilakukan proses uji aplikasi menggunakan emulator android level 21 dikarenakan aplikasi berjalan sempurna di level tersebut, sedangkan implemetasi program menggunakan Google Nexus 5 dengan sistem operasi Lollipop. Ukuran dari aplikasi kamus ini KB. 96

115 Mulai Masukkan Keyowrd Memulai Procedure Fungsi Cari Kata diubah menajdi tolowercase Min=0, Max=jumlah data- 1 Hitung nilai mid = min+max/2 Mid=Data yang dicari Tidak Data Mid > Keyword Mengembalikan nilai indeks Ya Min=0 Max=Mid-1 Tidak Min=Mid+1 Max=jumlah data- 1 Mencetak hasil hasil terjemahan berdasarkan posisi nilai indeks Selesai Gambar 4.35 Flowchart Prosedur Fungsi Terjemahan Aplikasi Kamus 97

116 4.3 Fase Implementasi Setelah desain sistem selesai, tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan tersebut. Ada beberapa tahap yang terdapat pada fase kegiatan ini diantaranya adalah : Implementasi Interface 1. Home Keterangan gambar : Gambar Hasil Output Interface Home Tampilan halaman menu home setelah aplikasi dibuka. 98

117 2. Menu Bar Gambar Hasil Output Interface Menu Bar Keterangan gambar : Tampilan menu bar terdiri dari terjemahan, hangul, frasa dan tentang. 3. Terjemahan Indonesia-Korea Gambar 4.38 Hasil Output Interface Terjemahan Indonesia-Korea 99

118 Keterangan gambar : Tampilan terjemahan kosakata Indonesia-Korea dengan icon audio 4. Terjemahan Korea-Indonesia Gambar 4.39 Hasil Output Interface Terjemahan Korea-Indonesia Keterangan gambar : Tampilan terjemahan kosakata Korea-Indonesia dengan icon audio 100

119 5. Hangul Gambar 4.40 Hasil Output Interface Menu Hangul Keterangan gambar : Tampilan menu hangul, terdapat 4 kategori yaitu vokal dasar, vokal perluasan, konsonan dasar dan konsonan ganda. Gambar 4.41 Hasil Output Interface Huruf Hangul Keterangan gambar : Perancangan tampilan huruf hangul. Pada halaman ini terdapat karakter huruf hangul, icon suara, icon sebelumnya dan selanjutnya. 101

120 6. Frasa Gambar 4.42 Hasil Output Interface Menu Frasa Keterangan gambar : Tampilan menu frasa dengan grid view terdapat 8 kategori yaitu salam, keluarga, pendidikan, tempat, pakaian, pekerjaan, angka hari dan bulan. Gambar 4.43 Hasil Output Interface Kategori Frasa 102

121 Keterangan gambar : Perancangan manu kategori frasa ditampilkan secara listview disertai audio. 7. Tentang Gambar 4.44 Hasil Output Interface Tentang Aplikasi Keterangan gambar : Tampilang menu tentang dengan tab menu pilihan yaitu aplikasi untuk mengetahui tentang aplikasi dan peneliti untuk mengetahui tnetang peneliti. 103

122 Gambar 4.45 Hasil Output Interface Tentang Peneliti Keterangan gambar : Tampilan tentang peneliti Implementasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi Windows 8 64 bit 2. Eclipse adt-bundle, sebagai IDE (Integreted Development Enviroment) 3. Android SDK (Software Develoment Kit) 4. ADT (Android Developer Tools) sebagai emulator untuk melihat hasil sementara tampilan aplikasi 5. Bracket 104

123 6. Sistem Operasi Android: Lolipop (5.0) dengan Google API SDK Level Implementasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Laptop Lenovo G410 a. Intel Core-i5 b. RAM 6 GB 2. Kabel data untuk mentransfer file aplikasi dari laptop ke smartphone 3. Smartphone LG Nexus Pengujian Sistem Pada tahap terakhir fase implementasi ini peneliti melalukan pengujian aplikasi menggunakan Black Box Testing yang bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi yang dirancang dapat beroperasi sepenuhnya Rencana Pengujian Tahap ini dilakukan pendefinisian variabel yang diuji dari setiap Use Case yang terdapat pada Aplikasi Kamus Indonesia-Korea 105

124 Tabel 4.9 Rencana Pengujian Item Uji Detail Pengujian Jenis Uji Terjemahan Splash Screen, tab Black Box Kosakata menu terjemahan, pilih texfield input keyword, button cari, serta hasil terjemahan Lafal Icon suara Black Box Belajar Hangul Menu bar, menu Black Box layout, listview kategori hangul, hasil kategori yang dipilih, icon suara, icon next, icon previous Frase Menu bar, menu Black Box layout, kategori, gridview listview hasil, icon suara Tentang Menu bar, menu Black Box layout, tab menu kategori dan hasil ketegori yang dipilih 106

125 Kasus dan Hasil Pengujian Kasus dan hasil pengujian dari Aplikasi Kamus Indonesia-Korea adalah sebagai berikut : 1. Terjemahkan Kosakata Kasus dan Hasil Uji Tabel 4.10 Hasil Pengujian 1 Data Masukkan Yang Diharapkan Pengguna memasukkan kata yang diinginkan Aplikasi dapat menampilkan hasil terjemahan beserta icon suara Pengamatan Aplikasi menampilkan hasil terjemahan beserta icon suara Kesimpulan Berhasil 107

126 2. Lafal Kasus dan Hasil Uji Tabel 4.11 Hasil Pengujian 2 Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Pengguna memasukkan kata yang diinginkan Icon suara dapat mengeluarkan lafal Aplikasi mengeluarkan lafal Kesimpulan Berhasil 108

127 3. Belajar Hangul Kasus dan Hasil Uji Tabel 4.12 Hasil Pengujian 3 Data Masukkan Yang Diharapkan Pengguna mengklik menu hangul Aplikasi dapat menampilkan listview kategori hangul, huruf hangul dan mengeluarkan lafal ketika di klik icon suara serta berfungsinya icon next dan previous Pengamatan Aplikasi menampilkan listview kategori hangul, huruf hangul dan mengeluarkan lafal ketika di klik icon suara serta berfungsinya icon next dan previous Kesimpulan Berhasil 109

128 4. Frasa Kasus dan Hasil Uji Tabel 4.13 Hasil Pengujian 4 Data Masukkan Yang Diharapkan Pengguna mengklik menu Frasa Aplikasi dapat menampilkan gridview kategori frasa dan listview kata serta mengeluarkan lafal ketika di klik icon suara Pengamatan Aplikasi menampilkan gridview kategori frasa dan listview kata serta mengeluarkan lafal ketika di klik icon suara Kesimpulan Berhasil 110

129 5. Tentang Kasus dan Hasil Uji Tabel 4.14 Hasil Pengujian 5 Data Masukkan Yang Diinginkan Pengguna mengklik menu tentang Aplikasi dapat menampilkan tab menu tentang aplikasi dan peneliti serta menampilkan hasilnya Pengamatan Aplikasi menampilkan tab menu tentang aplikasi dan peneliti serta menampilkan hasilnya Kesimpulan Berhasil 111

130 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Merujuk dari pembahasan penelitian Implementasi Algoritma Binary Search pada Kamus Korea berbasis Android, dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunanaa algoritma Binary Search dalam penelitian ini yaitu mencari terjemahan kata dasar dari keyword yang dimasukkan berupa kata dalam bahasa Indonesia ke bahasa Korea dan sebaliknya. Proses terjemahan dimulai ketika pengguna telah memasukkan keyword yaitu mencari data tengah dari kumpulan data kemudian keyword dibandingkan dengan data tengah, apabila lebih besar dilakukan kembali perulangan dengan posisi data tengah +1, apabila lebih kecil dilakukan perulangan dengan data tengah -1, apabila sama maka ditemukan. 2. Aplikasi ini memiliki fitur audio terjemahan dan fitur lainnya seperti pengenalan huruf dan frasa-frasa yang sering digunakan dalam bahasa Korea sehingga memudahkan pengguna untuk melafalkan kata yang dicari. 112

131 5.2 Saran Aplikasi ini tentu masih belum sempurna. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan aplikasi ini agar menjadi lebih baik diantaranya adalah pengelolaan database yang lebih terstruktur sehingga manajemen database lebih mudah, penggunaan text to speech pada fitur audio sehingga dapat meminimalkan memori, cari terjemahan dari Korea Indonesia dengan memasukkan kata Hangul. 113

132 DAFTAR PUSTAKA Anam, Muhammad Asyiq Khoiril Aplikasi Pengenalan Dan Pembelajaran Bahasa Korea (Hangeul) Berbasis Android. Jakarta :Universitas Stikubang Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Objek. Jakarta : Rineke Cipta A,S Rosa dan M. Shalahuddin Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung : Modula. Chaer, Abdul Leksikologi & Leksikologi Indonesia. Jakarta : Rineke Cipta Chormen, Thomas dkk Introduction to Algorithm Third Edition. MIT Press Dhanta, Rizky Pengantar Ilmu Komputer. Surabaya : Indah Fatimah, Wina Novianti Pengenalan Eclipse. Jakarta IDC Worldwide Smartphone Growth Forecast to Slow from a Boil to a Simmer as Prices Drop and Markets Mature, According to IDC. Framingham Ikapi Membangun Aplikasi Mobile Cross Platform dengan Phonegap. Jakarta : Wahana Komputer Kendall, Kenneith System Analys and Design 8th Edition. Pearson Education. New Jersey 114

133 Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia. [3 November 2014] Knowlton, Emmet [3 November 2014] Kroll, Judith Two Languages in Mind: Bilingualism as a Tool to Investigate Language, Cognition, and the Brain. Association for Psychological Science Lestari, Mustiana Vocabulary for Daily Conversation Bahasa Korea. Jakarta: Kawah Media Levitin, Anany Introduction to the Design and Analysis of Algorithms (3rd Edition). USA : Addison Wesley Mishra, Aporva dan Deeepty Dubey A Comperative Study of Different Software Development Life Cycle Models in Different Scenarios. Computer Science and Management Studies Munir, Renaldi dan Leoni Lidya Algoritma dan Pemograman. Bandung : Informatika Muslich, Masnur Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi: Kedudukan Fungsi, Pembinaan dan Pengembangan. Jakarta: PT. Bumi Angkara. Nugroho, Adi Algoritma dan Struktur Data dalam Bahasa Java. Jakarta : Andi 115

134 Nugroho, Adi Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Bandung : Andi Pressman, Roger S Software Engineering: A Practioner s Approach Safaat, Nazaruddin Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC. Jakarta : Informatika Septiawan, Nur dan Tedi Setiadi Aplikasi Pengenalan Huruf Hangul Berbasis Multimedia Interaktif. Universitas Ahmad Dahlan Subagyo, Joko Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta Suprianto, Dodit, dan Rini Agustina Pemograman Aplikasi Android. Jakarta : Mediakom Widodo, Sulystio Membangun Aplikasi Kamus Indonesia Korea. Yogyakarta : AMIKOM Yuliana, Asep Irna Pengembangan Kamus Istilah Psikologi Berbasis Mobile (Studi Kasus : Fakultas Psikologi). UIN Jakarta 116

135 LAMPIRAN xvii

136 LEMBAR KUESIONER Identitas Peneliti Nama : Qory Kurnia RC Jurusan : Teknik Informatika Fakultas : Sains dan Teknologi Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Judul Penelitian : Implementasi Algoritma Binary Search pada Pembuatan Aplikasi Kamus Indonesia-Korea berbasis Android Tujuan : Meningkatkan pemahaman user terhadap bahasa Korea Mengetahui kebutuhan user Gambaran Aplikasi : Aplikasi ini nantinya akan membantu user untuk menertejemahkan kata dari bahasa Indonesia ke Korea begitupun sebaliknya disertai fitur pelafalan bahasa Korea dalam bentuk audio. Fitur lain yang terdapat pada aplikasi ini adalah fitur pengenalan huruf-huruf dan frasa dalam bahasa Korea. Data Diri Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Petunjuk : Silang salah satu jawaban yang menurut anda sesuai diantara pilihan (a,b,c atau d) Daftar Pertanyaan 1. Apakah anda mengetahui atau mengenal bahasa Korea? a) Ya b) TidaK 2. Apakah menurut anda bahasa Korea patut dipelajari? a) Ya b) Sangat c) Kurang d) Tidak 3. Minatkah anda untuk mempelajari bahasa Korea? a) Ya b) Sangat c) Kurang d) Tidak 4. Bagaimana anda mempelajari bahasa Korea? Kursus xviii

137 Internet Serial dan Film Korea Lain-lain Apakah anda mengalami kesulitan dalam melafalkan bahasa Korea? a) Ya b) Sangat c) Tidak 6. Apakah anda mengetahui kosakata dalam bahasa Korea? a) Ya b) Tidak 7. Apakah anda menggunakan kamus cetak dalam mempelajari bahasa Korea? a) Ya b) Tidak 8. Apakah anda menemui kendala dalam penggunaan kamus cetak bahasa Korea - Indonesia? a) Ya, alasannya... b) Tidak, alasannya Apakah anda pengguna Smartphone Android? a) Ya b)tidak 10. Bagaimana menurut anda jika anda dapat mengetahui kosa kata dan belajar bahasa Korea langsung dari smartphone melalui sebuah aplikasi? a) Sangat membantu c) Membantu b) Kurang membantu d) Tidak membantu 11. Apakah anda pernah menggunakan aplikasi kamus Korea sebelumnya di android? a) Ya b) Tidak 12. Apakah anda membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu anda dalam menerjemahkan kata dan mempelajari bahasa Korea (tulisan, lafal)? a) Ya b) Tidak 13. Apakah nantinya aplikasi tersebut akan membantu anda? a. Sangat membantu c. Kurang membantu b. Membantu d. Tidak membantu xix

138 Daftar Responden No Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan 1. Aziz Novtian Lubis 22 Laki-laki Mahasiswa 2. Fakhri Fauzi 25 Laki-laki Wiraswasta 3. Gita Nurul Azania 19 Perempuan Mahasiswa 4. Tri Citra 21 Perempuan Mahasiswa 5. Erni Dwimulyani 21 Perempuan Karyawan 6. Sholahuddin Ali 21 Laki-laki Mahasiswa 7. Rifda Younanda 22 Perempuan Mahasiswa 8. Anyndia Putri 23 Perempuan Mahasiswa 9. Nova Ayu 22 Perempuan Mahasiswa 10. Valeria Chyntia 22 Perempuan Mahasiswa 11. Adhya Rizkia 22 Perempuan Mahasiswa 12. Rizki Akbar 24 Laki-laki Pegawai 13. Angga Dwi 22 Laki-laki Pegawai 14. Widya Angurah 25 Perempuan Pegawai 15. Fita Nur 22 Perempuan Mahasiswa 16. Maryam Fauziyah 22 Perempuan Mahasiswa 17. Natasha Tiara 22 Perempuan Mahasiswa 18. Dandy Hernady 23 Laki-laki Mahasiswa 19. Syifa Fauziyah 22 Perempuan Mahasiswa 20. Rahma Putri 22 Perempuan Pegawai 21. Hafidhuddin 23 Laki-laki Pegawai 22. Fatimah Fajrin 22 Perempuan Mahasiswa 23. Nurul Haifa 22 Perempuan Mahasiswa 24. Juliandi 22 Laki-laki Mahasiswa 25. Celine Rachmadi 19 Perempuan Mahasiswa xx

139 Hasil Kuesioner Umur Responden 2% 0% 98% Jenis Kelamin Laki-laki 32% Perempuan 68% Laki-laki Perempuan Pekerjaan 20% 4% 76% Mahasiswa Wiraswasta Pegawai xxi

140 Apakah anda mengetahui atau mengenal bahasa Korea? 0% Ya 100% Tidak Apakah menurut anda bahasa Korea patut dipelajari? 32% 12% 0% 56% Ya Sangat Kurang Tidak Minatkah anda untuk mempelajari bahasa Korea? 0% 44% 2% 54% Ya Sangat Kurang Tidak xxii

141 Bagaimana anda mempelajari bahasa Korea? 20% 47% 13% 20% Kursus Internet Buku Serial/Film Korea Apakah anda mengalami kesulitan dalam melafalkan bahasa Korea? 26% 1% Sangat 73% Ya Tidak Apakah anda mengetahui kosakata bahasa Korea? 32% 68% Ya Tidak xxiii

142 Apakah anda menggunakan kamus cetak dalam mempelajari bahasa Korea? 44% 56% Ya Tidak Apakah anda mengalami kendala dalam penggunaan kamus cetak Indonesia-Korea? alasan 12% 8% 8% 24% 48% Ya, membutuhkan banyak waktu Ya, tidak adanya pelafalan Ya, kamus memakan banyak tempat Ya, terjemahan terasa asing Tidak Apakah anda pengguna smartphone android? 28% 72% Ya Tidak xxiv

143 Bagaimana menurut anda jika anda dapat mengetahui kosa kata dan belajar bahasa Korea langsung dari smartphone melalui sebuah aplikasi? 0% 36% 4% 60% Sangat membantu Kurang membantu Membantu Tidak membantu Apakah anda pernah menggunakan aplikasi kamus Korea sebelumnya di android? 24% Ya 76% Tidak Apakah anda membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu anda dalam menerjemahkan kata dan mempelajari bahasa Korea (tulisan, lafal)? 8% Ya 92% Tidak xxv

144 Apakah nantinya aplikasi tersebut akan membantu anda? 4%0% 40% 56% Sangat membantu Membantu Kurang membantu Tidak membantu KUESIONER HASIL Apakah tampilan aplikasi ini menarik 0% 50% 50% Sangat Menarik Menarik Kurang Menarik Tidak Menarik Apakah isi materi yang ada dalam aplikasi ini membantu anda dalam mempelajari bahasa Korea? 25% 0% 75% Sangat Membantu Membantu Kurang Membantu Tidak membantu xxvi

145 Apakah dalam aplikasi ini sudah lengkap dan sesuai dengan materi yang ingin anda pelajari? 25% 0% 75% Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap Apakah saran untuk aplikasi tersebut? Desain lebih diperbagus Ditambahkan lagi kosakata Ditambahkan fitur percakapann Fitur terjemahan online xxvii

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN Politeknik Elektronika Negeri Surabaya SEJARAH ANDROID Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA H. Aplikasi Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris application yang berarti penerapan, lamaran ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah aplikasi adalah suatu program yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

Mobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP

Mobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP Mobile Programming rendra@uigm.ac.id Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP Market Share Platform Smartphone Android Android adalah sebuah tumpukan software untuk peralatan bergerak yang terdiri dari sistim

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KARTU KONSULTASI Kartu konsultasi adalah kartu untuk melakukan proses konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan sebagai bukti mahasiswa

Lebih terperinci

Gambar 1. Perangkat mobile Android

Gambar 1. Perangkat mobile Android Modul 8 1. TUJUAN Mahasiswa dapat menegetahui beberapa tipe sistem operasi Android Mahasiswa dapat mencoba membuat beberapa aplikasi Android sederhana Mahasiswa dapat membuat aplikasi menampilkan text

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku memiliki arti lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI. metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri. kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001).

1 BAB II LANDASAN TEORI. metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri. kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001). 1 BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Parameter Penulis Frans Napitupulu (2011) Abdul Latif (2012) Iqbal Fauzi (2012) Judul Platform Deskripsi Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Android Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux. Aplikasi android yang dikembangkan menggunakan java dan menyesuaikan ke dalam bentuk platform

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ANDROID 1. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. android menyediakan

Lebih terperinci

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc.

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ANDROID a. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid menyediakan

Lebih terperinci

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME Sejarah Android Pada Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc. sebuah perusahaan baru berkembang yang bergerak di bidang aplikasi ponsel. Perusahaan ini berbasis di Palo AltoCalifornia

Lebih terperinci

cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga

cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga APLIKASI PHONEBOOK DARURAT BERBASIS ANDROID ECA (Emergency Call Aplication) 1. Latar Belakang Perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini semakin cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenegaraan semakin memudar. Dengan semakin majunya semangat untuk lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. kenegaraan semakin memudar. Dengan semakin majunya semangat untuk lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kita telah memasuki Era Globalisasi, dimana batas-batas kenegaraan semakin memudar. Dengan semakin majunya semangat untuk lebih mengenal dunia global,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Fitness Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang dilakukan secara rutin dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga fitalitas tubuh dan berlatih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Beberapa sumber referensi didapat dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul Perancangan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada bab ini membahas tentang pendahuluan. Teknologi sudah sangat berkembang di era zaman sekarang. Bahkan teknologi sudah menjadi kebutuhan primer dari manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak /

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan. seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data.

BAB II LANDASAN TEORI. komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan. seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut ALI ZAKI dan SMITDEV COMMUNITY Aplikasi adalah komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 6 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Scrabble Scrabble adalah permainan papan dan permainan menyusun kata yang dimainkan 2 atau 4 orang yang mengumpulkan poin berdasarkan nilai kata-kata yang dibentuk dari keping

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENGINGAT WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENGINGAT WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENGINGAT WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh : MUHAMMAD IRVAN NIM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian CAI (Computer Aided Instruction) tambahan didalam metode pengajaran tradisional (Cotton,2001).

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian CAI (Computer Aided Instruction) tambahan didalam metode pengajaran tradisional (Cotton,2001). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Ajar atau CAI 2.1.1 Pengertian CAI (Computer Aided Instruction) CAI adalah istilah yang mengacu pada aktifitas seperti drill and practice, tutorial, atau simulasi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 TOEFL FOR ANDROID

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 TOEFL FOR ANDROID Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 TOEFL FOR ANDROID Dini Hidayatul Qudsi, Dini Nurmalasari 1), Zainal Arifin 2) 1) Jurusan Komputer, Prodi Sistem Informasi, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan perangkat telepon telah sampai pada era smartphone. Telepon pada zaman dulu hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja.

Lebih terperinci

Pemanfaatan SQLite pada Aplikasi Konversi Mata Uang di Android SKRIPSI

Pemanfaatan SQLite pada Aplikasi Konversi Mata Uang di Android SKRIPSI Pemanfaatan SQLite pada Aplikasi Konversi Mata Uang di Android SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh : Alfyan Suhendy NIM : 672007047 Program

Lebih terperinci

CASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : NOVITA

CASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : NOVITA CASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : NOVITA 0634010112 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

SKRIPSI RANCANG BANGUN APLIKASI TANAMAN OBAT TRADISIONAL BERBASIS ANDROID. Oleh : ANDI NUR CAHYO

SKRIPSI RANCANG BANGUN APLIKASI TANAMAN OBAT TRADISIONAL BERBASIS ANDROID. Oleh : ANDI NUR CAHYO SKRIPSI RANCANG BANGUN APLIKASI TANAMAN OBAT TRADISIONAL BERBASIS ANDROID Oleh : ANDI NUR CAHYO 201151097 SKRIPSI INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA KOMPUTER (S.Kom)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Ali (2011:3) Learning Management System adalah sebuah sistem

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Ali (2011:3) Learning Management System adalah sebuah sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Jogiyanto (2003:1) sistem dapat didefinisikan dengan dua kelompok pendekatan. Pertama, lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA Eni Nurkayati eni@raharja.info Abstrak Android adalah suatu operating system yang bersifat open source. Open source maksudnya bahwa OS Android adalah gratis, dan memungkinkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KATALOG BERBASIS ANDROID DI PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH SURABAYA SKRIPSI. Oleh :

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KATALOG BERBASIS ANDROID DI PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH SURABAYA SKRIPSI. Oleh : RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KATALOG BERBASIS ANDROID DI PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH SURABAYA SKRIPSI Oleh : YUDHA WASTU VIRA ANANTYA PUTRA 0836010021 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

APLIKASI PENCARIAN DATA FILE MUSIK DENGAN ALGORITMA GENETIK PADA ANDROID SITI NURSULISTYAWATI

APLIKASI PENCARIAN DATA FILE MUSIK DENGAN ALGORITMA GENETIK PADA ANDROID SITI NURSULISTYAWATI APLIKASI PENCARIAN DATA FILE MUSIK DENGAN ALGORITMA GENETIK PADA ANDROID SITI NURSULISTYAWATI 41508110098 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 APLIKASI

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHITUNGAN PELURUHAN RADIONUKLIDA BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENGHITUNGAN PELURUHAN RADIONUKLIDA BERBASIS ANDROID APLIKASI PENGHITUNGAN PELURUHAN RADIONUKLIDA BERBASIS ANDROID Yustika Kurniati Program Studi Magister Teknik Komputer, Program Magister Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sebuah kumpulan perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sebuah kumpulan perangkat lunak untuk perangkat mobile yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Android Android adalah sebuah kumpulan perangkat lunak untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi utama mobile. Android memiliki empat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang penyelesaian masalah yang akan memberikan jalan keluarnya. Dalam hal ini akan dikemukakan beberapa teori-teori yang berkaitan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KALKULASI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI KALKULASI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS ANDROID PERANCANGAN APLIKASI KALKULASI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : RIBHI AZHARI NIM :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN KRIPTOGRAFI BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN KRIPTOGRAFI BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN KRIPTOGRAFI BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Diploma III Oleh DESY RAHAYU ARDANI 1105112005

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

APLIKASI INFORMASI TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA BERBASIS ANDROID

APLIKASI INFORMASI TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA BERBASIS ANDROID APLIKASI INFORMASI TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA BERBASIS ANDROID Yulia Chalri 1, Hasma Rasjid 2, Thariq Basyir 3 1,2) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan TI Universitas Gunadarma 3) Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS ANDROID ROJAYADI

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS ANDROID ROJAYADI APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS ANDROID ROJAYADI 41510010064 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2014 APLIKASI PEMBAGIAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Indekos = kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan

BAB II LANDASAN TEORI. Indekos = kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan 26 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Indekos Indekos = kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan), memondok. (Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2.2 Unified

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kamus Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan maknanya, pemakaiannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Dalam melakukan penelitian ini, penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi yang sedikit banyaknya berkaitan secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pemintas ( shortcut

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pemintas ( shortcut BAB II DASAR TEORI 2.1 Pemintas (shortcut) Pemintas atau istilah asing dikenal dengan kata shortcut pada smartphone merupakan sebuah tombol aplikasi yang menyerupai tombol aplikasi aslinya yang dipasang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas. tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas. tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB II DASAR TEORI II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Location Based Service. Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan dan

Lebih terperinci

BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak

BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak Mahardeka Tri Ananta deka.kelas@gmail.com Lab. Pemrograman Aplikasi Perangkat Bergerak FILKOM UB 1 Pokok Bahasan Perkembangan Teknologi Mobile Karakteristik

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KELUHAN SELAMA MASA KEHAMILAN BERDASARKAN TINGKAT CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR

APLIKASI DIAGNOSA KELUHAN SELAMA MASA KEHAMILAN BERDASARKAN TINGKAT CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR APLIKASI DIAGNOSA KELUHAN SELAMA MASA KEHAMILAN BERDASARKAN TINGKAT CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Disusun Oleh: NANANG INDRA RIWAYANTO NPM : 0734010017 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Penelitian yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah Sistem Lelang On-Line Perum Pegadaian Jatisrono.(Hidayah, 2013). Pada topik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP I Gede Suardika STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan Renon No. 86 Denpasar, (0361) 244445 e-mail: suardika@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Rahawain dalam skripsi yang berjudul Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia - Kei

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Rahawain dalam skripsi yang berjudul Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia - Kei 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi kamus digital ini pernah dibuat oleh Agustinus Rahawain dalam skripsi yang berjudul Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

APLIKASI MOBILE INFORMASI KERETA API LISTRIK (KRL) JABODETABEK BERBASIS ANDROID

APLIKASI MOBILE INFORMASI KERETA API LISTRIK (KRL) JABODETABEK BERBASIS ANDROID Makalah Nomor: KNSI-106 APLIKASI MOBILE INFORMASI KERETA API LISTRIK (KRL) JABODETABEK BERBASIS ANDROID Tavipia Rumambi 1, Rosny Gonidjaya 2, Sari Dwi Rahmani 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung yang berada di jalan

Lebih terperinci

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah APLIKASI PEMESANAN MAKANAN PADA RESTORAN BERBASIS ANDROID DAN PHP MENGGUNAKAN PROTOKOL JSON Anggia Kusumawaty Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 10 November 2012

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Makanan Sehat Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Penulis sangat membutuhkan sebuah landasan teori yang dapat mendukung segala pembuatan tugas akhir, landasan teori ini berisikan tentang teori-teori berhubungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner.

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner. ABSTRAK Teknologi sudah menjadi kebutuhan pelengkap di lingkungan masyarakat sekarang ini. Proses penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan tempat atau lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi terus berkembang dengan hadirnya perangkat-perangkat baru

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi terus berkembang dengan hadirnya perangkat-perangkat baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi terus berkembang dengan hadirnya perangkat-perangkat baru dengan hardware dan software yang semakin canggih khususnya dalam bidang komunikasi. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN PADA ORGAN TUBUH BAGIAN DALAM MANUSIA BERBASIS ANDROID. Andri Anto Tri Susilo ABSTRAK

APLIKASI PEMBELAJARAN PADA ORGAN TUBUH BAGIAN DALAM MANUSIA BERBASIS ANDROID. Andri Anto Tri Susilo ABSTRAK APLIKASI PEMBELAJARAN PADA ORGAN TUBUH BAGIAN DALAM MANUSIA BERBASIS ANDROID Program Studi Teknik Informatika, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau Jl. Jend Besar Soeharto Kel.Lubuk Kupang Kec.Lubuklinggau Selatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kamus Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian dari kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang

Lebih terperinci

ANDROID Sejarah, Arsitektur,Platform Android By Si_pit

ANDROID Sejarah, Arsitektur,Platform Android By Si_pit ANDROID Sejarah, Arsitektur,Platform Android By Si_pit Email : hafatama@gmail.com 1. Sekilas Android 2. Arsitektur Android 3. Ponsel Pertama Android 4. Platform 5. Keunggulan 6. Grafik perkembangan 7.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hitomi Takahashi dan Takayuki Kushida (2014) menjelaskan bahwa pengguna dalam menghubungkan perangkat mereka ke sebuah jaringan masih mengalami keterbatasan kemampuan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masuk ke universitas di Amerika atau negara-negara lain di dunia. Ujian ini

BAB II LANDASAN TEORI. masuk ke universitas di Amerika atau negara-negara lain di dunia. Ujian ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TOEFL Test of English as a Foreign Languange yang disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris dengan logat Amerika yang diperlukan untuk masuk ke universitas di Amerika

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi informasi bergerak dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi informasi telah memb

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi informasi bergerak dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi informasi telah memb APLIKASI PEMETAAN RUMAH BERSALIN DI KOTA DEPOK BERBASIS PLATFORM ANDROID Nopi Hidayatuloh *), Prof. Dr. Boesono Soerowirdjo **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TRY OUT (UJI COBA) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ONLINE PADA ANDROID

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TRY OUT (UJI COBA) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ONLINE PADA ANDROID PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TRY OUT (UJI COBA) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ONLINE PADA ANDROID Penulis : Kristian Ariyanto Zai Jurusan : Teknik Informatika Fakultas : Ilmu

Lebih terperinci

SISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

SISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. SISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Andi Septiawan Budiawan Saputra Dedik Afriansyah Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak PT. Telekomunikasi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang berhubungan dengan produk yang penulis buat salah satunya adalah Sistem Informasi Generate Jadwal Universitas Sebelas Maret.

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN JAWA BERBASIS MOBILE ANDROID

APLIKASI PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN JAWA BERBASIS MOBILE ANDROID APLIKASI PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN JAWA BERBASIS MOBILE ANDROID SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Smartphone Dalam pengertian singkat, smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelepon atau sms) juga di dalamnya terdapat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BINARY SEARCH (PENCARIAN BINER) PADA BUKU RESEP MASAKAN BERBASIS ANDROID MOBILE

PENERAPAN METODE BINARY SEARCH (PENCARIAN BINER) PADA BUKU RESEP MASAKAN BERBASIS ANDROID MOBILE PENERAPAN METODE BINARY SEARCH (PENCARIAN BINER) PADA BUKU RESEP MASAKAN BERBASIS ANDROID MOBILE Lintangwening Widodoputro, Prihastuti Harsani, Iyan Mulyana Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan Perusahaan akan penyajian informasi yang semakin cepat dan akurat semakin dibutuhkan. Meningkatnya kebutuhan dan adanya kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile.

PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile. A. TUJUAN PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile. B. TEORI SINGKAT Android adalah sistem operasi mobile yang open source. Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung, periode semester ganjil-genap T.A. 2011/2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung, periode semester ganjil-genap T.A. 2011/2012. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Program Studi Ilmu Komputer, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Yasa (2015), mahasiswa STMIK AKAKOM YOGYAKARTA jurusan Teknik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Yasa (2015), mahasiswa STMIK AKAKOM YOGYAKARTA jurusan Teknik BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Peneliti tentang pembelajaran pernah dibahas oleh I Nyoman Diva Purnama Yasa (2015), mahasiswa STMIK AKAKOM YOGYAKARTA jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

PENERAPAN HAVERSINE FORMULA PADA APLIKASI PENCARIAN LOKASI DAN INFORMASI RUMAH SAKIT TERDEKAT DENGAN USER DI JAKARTA BERBASIS ANDROID

PENERAPAN HAVERSINE FORMULA PADA APLIKASI PENCARIAN LOKASI DAN INFORMASI RUMAH SAKIT TERDEKAT DENGAN USER DI JAKARTA BERBASIS ANDROID PENERAPAN HAVERSINE FORMULA PADA APLIKASI PENCARIAN LOKASI DAN INFORMASI RUMAH SAKIT TERDEKAT DENGAN USER DI JAKARTA BERBASIS ANDROID ALBERT JOHAN 41512120097 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia BAB III DASAR TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Perancangan Sistem

Bab 3 Perancangan Sistem 14 Bab 3 Perancangan Sistem Proses perancangan dan pengimplementasian aplikasi Objek Wisata Kabupaten Poso Berbasis Android diperlukan perancangan sistem. Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI GALERI BINATANG UNTUK PENGENALAN DAN MEMBACA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID 2.3 SKRIPSI.

DESAIN APLIKASI GALERI BINATANG UNTUK PENGENALAN DAN MEMBACA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID 2.3 SKRIPSI. DESAIN APLIKASI GALERI BINATANG UNTUK PENGENALAN DAN MEMBACA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID 2.3 SKRIPSI Oleh : YANUAR TRI BIYANTO 0934010201 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Searching Pencarian (searching) merupakan proses yang sering digunakan dalam pengelolaan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan

Lebih terperinci

APLIKASI SMS MANAGER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PESAN SINGKAT BERBASIS ANDROID

APLIKASI SMS MANAGER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PESAN SINGKAT BERBASIS ANDROID APLIKASI SMS MANAGER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PESAN SINGKAT BERBASIS ANDROID SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Jenjang Strata I Pada Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era komputerisasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. perkembangan yang marak ditemui saat ini adalah teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada tahapan ini penulis akan menjelaskan tentang hasil dan informasi-informasi kinerja yang diperoleh dari perangcangan pengamanan SMS yang telah dibuat.

Lebih terperinci

SKRIPSI PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI SIVITAS UNIVERSITAS DARMA PERSADA

SKRIPSI PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI SIVITAS UNIVERSITAS DARMA PERSADA SKRIPSI PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI SIVITAS UNIVERSITAS DARMA PERSADA Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PHONEGAP JQUERY MOBILE DAN WEB API DALAM PEMBUATAN APLIKASI PERIKLANAN BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PHONEGAP JQUERY MOBILE DAN WEB API DALAM PEMBUATAN APLIKASI PERIKLANAN BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR i IMPLEMENTASI PHONEGAP JQUERY MOBILE DAN WEB API DALAM PEMBUATAN APLIKASI PERIKLANAN BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi,

BAB II DASAR TEORI. subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Kenneth C Laudon dan Jane P Laudon Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan,

Lebih terperinci

Praktikum 8 Dasar Pemprograman Android

Praktikum 8 Dasar Pemprograman Android Praktikum 8 Dasar Pemprograman Android (Instalasi Java JDK, Eclipse IDE & Android SDK) Pokok Bahasan Konsep Pemprograman Bahasa Java pada Android Deklarasi Pemprograman Java pada Android Penggunaan import

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi merupakan tahap pengembangan rancangan menjadi kode program. Pada awal bagian ini dijabarkan spesifikasi perangkat keras dan lunak

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sistem Informasi Akademik, Smartphone Android, SMK Negeri 1 Pangkalpinang, Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis Android

Kata Kunci : Sistem Informasi Akademik, Smartphone Android, SMK Negeri 1 Pangkalpinang, Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis Android APLIKASI MOBILE SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS ANDROID PADA SMKN 1 PANGKALPINANG PUTRI JUWITA 1111500048 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ATMA LUHUR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sebelumnya dengan penelitian sekarang. Cina dalam mengelola keuangan keluarga. Bagi keluarga Etnis Cina di Kya-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sebelumnya dengan penelitian sekarang. Cina dalam mengelola keuangan keluarga. Bagi keluarga Etnis Cina di Kya- BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Penelitian Telaah penelitian ini berfungsi untuk membandingkan penelitianpenelitian yang sebelumnya dengan penelitian sekarang. Suhartini dan Renanta (2007), meneliti

Lebih terperinci

ANDROID OPERATING SYSTEM

ANDROID OPERATING SYSTEM 1 #TrikAndroid 1 ANDROID OPERATING SYSTEM A. Sejarah Android OS Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dankomputer tablet. Android menyediakan platform

Lebih terperinci