TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN SKEMA PEMBAYARAN BPA DAN MPA
|
|
- Yohanes Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN SKEMA PEMBAYARAN BPA DAN MPA Istichanah 1), Estiningsih 2) Abstract Money as a exchange tool has been recognized thousand of years. Julius Caesar introduces standard of gold money and silver around 46 BC. In the other side, in the world of Islam, gold money and silver that recognized with Dinar and Dirham are also used since a beginning Islam good to activity muamalah or religious service like religious obligatory and diyat till the termination of Kekhalifahan Usmaniah Turki in Gold has been desisted its function as [the] money in 1914, even though gold is fixed accepted as medium of payment in international trade. Gold haves value sells, that not owned bank note. Differ from fiat money, difficult gold experienced of inflation and will never devaluation pass by a decree by certain government, because gold will follow market price that go into effect. In other word gold is asset that really self-supporting that its value not depend on political decision any government. BPA and MPA is forms scheme payment in international trade by using gold various kinds of gold coins without eliminate local currency. Scheme BPA and also this MPA is expected can decrease expense and lessen risk volatilities consequence of exchange rate fluctuation. Key words : Gold Dinar, International Payment Transaction, BPA, MPA A. PENDAHULUAN Sebelum diperkenalkan uang sebagai alat tukar, perdagangan dalam masyarakat dunia menggunakan sistem barter. Sebagaimana diketahui, barter dilakukan dengan cara menukarkan barang atau komoditas diantara pihak-pihak yang bertransaksi, namun transaksi dapat dilakukan jika si A, misalnya, memang membutuhkan barang yang ditawarkan si B, demikian pula dengan si B. Singkat kata, dalam ekonomi barter ini, transaksi hanya dapat terjadi bila kedua pihak mempunyai dua kebutuhan sekaligus, atau menurut Upsey dan Courant (1996) harus terjadi double coincidence of wants. Uang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal ribuan tahun yang lalu seperti dalam sejarah Mesir kuno sekitar 4000SM 2000SM. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12:1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia selama sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun Di belahan dunia lainnya di dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun ) 2) Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta 101
2 Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti hadist Rasulullah, Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham. Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya. Atas dasar hubungan berat antara Dinar dan Dirham, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 X 4.25 gram atau sama dengan gram. Dalam kajian di sini, dinar atau gold dinar tidak dimaksudkan persis dengan koin dinar berikut spesifikasinya, melainkan lebih sebagai satuan atau unit ukur internasional, yang bisa dipakai untuk penyelesaian pembayaran (settlement) di antara bank-bank atau institusi keuangan lainnya yang mungkin didefinisikan satu gold dinar setara dengan satu ons emas atau nilai lain yang ekual. Selama tujuh abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling luas digunakan. Penggunaan Dinar dan Dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia. Selain emas dan perak, baik di negeri Islam maupun non Islam juga dikenal uang logam yang dibuat dari tembaga atau perunggu. Dalam fiqih Islam, uang emas dan perak dikenal sebagai alat tukar yang hakiki (thaman haqiqi atau thaman khalqi) sedangkan uang dari tembaga atau perunggu dikenal sebagai fulus dan menjadi alat tukar berdasarkan kesepakatan atau thaman istilahi. Dari sisi sifatnya yang tidak memiliki nilai intrinsik sebesar nilai tukarnya, fulus ini lebih dekat kepada sifat uang kertas yang kita kenal sampai sekarang. B. LANDASAN TEORI Emas telah dihentikan fungsinya sebagai uang pada tahun 1914, walaupun demikian emas tetap diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Logam mulia memiliki nilai jual, yang tidak dimiliki uang kertas. Berbeda dengan fiat money, emas sulit mengalami inflasi karena pemerintah tak mungkin mencetak koin emas atau uang kertas yang sepenuhnya didukung emas secara tidak terbatas (unlimited), karena pencetakan itu sangat tergantung pada tersedianya logam emas itu sendiri yang sifatnya langka (scarce) dan terbatas (limited). Begitupun emas tidak bisa didevaluasi melalui sebuah dekrit oleh pemerintahan tertentu, karena emas akan mengikuti harga pasar yang berlaku. Dengan kata lain emas adalah aset yang benar-benar mandiri yang nilainya tidak tergantung pada keputusan politis pemerintahan manapun. Sebagai komoditi, emas menunjukkan kinerjanya yang andal, khususnya dari aspek stabilitas sepanjang sejarah. Dari tahun 1792 sampai tahun 1972, harga emas hanya berubah signifikan empat kali. Pada tahun 1792 harga emas mencapai dolar AS. Kemudian berturut-turut harga emas naik pada tahun 1834, 1934 dan 1972 menjadi masing-masing 20.67, 35 dan 38 dolar AS. ( Setelah sistem Bretton Woods kolaps, harga emas kemudian berfluktuasi hingga sekarang. Stabilitas emas, apakah sebagai alat tukar (uang) ataupun sebagai komoditi diyakini sebagai faktor kuat yang bisa menjaga perekonomian berada dalam jalurnya. 102
3 Peranan emas dalam ekonomi pun menjelma menjadi semacam alat pembayaran universal (universal money). Disebut uang universal karena emas bisa digunakan di mana pun, diterima sebagai alat pembayaran, dan media penyimpan kekayaan dalam waktu yang sangat panjang. Jika akhirnya emas dihentikan sebagai alat pembayaran oleh Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh hampir semua negara, tetap saja komoditi satu ini dipakai dalam penyelesaian sengketa settlement imbalance antar bank sentral dunia. Namun demikian, banyak juga yang meragukan keandalan emas, khususnya bila itu hendak digunakan sebagai media alat tukar (exchange currency). Alasan mendasar dari kelemahan ini adalah kenyataan bahwa emas pun tidak luput menjadi obyek manipulasi. Menurut mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad kemungkinan manipulasi terhadap harga emas sangat terbuka. Namun demikian Mahatir menampik kemungkinan emas akan mudah dimanipulasikan seperti halnya komoditi yang lain. Menurut Mahatir tidak seorang pun mau menjual emas di bawah harga pasar. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa gold dinar menunjukkan bukti keandalannya untuk mendukung dan menjadi sarana alat tukar perdagangan internasional karena stabilitas, nilai intrinsiknya, rendahnya risiko dan karakter yang menonjol yang sulit untuk dimanipulasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohammad adalah tokoh yang menjadi arsitek utama mengkampanyekan proposal untuk menerapkan gold dinar dalam perdagangan internasional. Ide implementasi gold dinar ini mengajukan beberapa asumsi dasar sebagai berikut: Pertama, gold dinar ini tidak menggantikan mata uang lokal. Gold dinar ini semata-mata hanya akan dipakai dalam perdagangan baik bilateral maupun multilateral. Kedua, gold dinar akan dimaknai sebagai refleksi emas yang tidak muncul dalam bentuk fisik. Ketiga, tidak perlu mentransfer secara langsung emas dari satu negara gold dinar trade block (GDTB) ke negara anggota yang lain ketika transaksi perdagangan dilakukan. Keempat, penyelesaian perdagangan akan difasilitasi dengan menggunakan sistem Bilateral Payment Agreement (BPA) atau Multilateral Payment Agreement (MPA). Kelima, berdasarkan sistem BPA, bank sentral dari anggota GDTB akan menyediakan kredit dalam bentuk gold dinar. Keenam, perlu didirikan semacam bank kustodian di salah satu anggota dengan maksud agar bisa memudahkan memonitor dan memastikan masing-masing anggota memenuhi jumlah minimal yang disyaratkan dari simpanan emasnya. Menurut Yackcop, seperti yang dikutip M. Luthfi Hamidi (Gold Dinar, 2007) memperkenalkan sistem Bilateral Payment Agreement (BPA) yang selanjutnya bisa diperluas menjadi Multilateral Payment Agreement (MPA) bila anggota perdagangan internasional yang dieksekusi dengan gold dinar tiga atau lebih. Prinsipnya, baik skema BPA maupun MPA menunjukkan bagaimana perdagangan internasional itu bisa difasilitasi dengan gold dinar. Sebagai contoh (gambar 1) Malaysia dan Indonesia sepakat untuk menyelesaikan perdagangan internasionalnya difasilitasi dengan menggunakan emas sebagai alat pembayarannya. Disepakati, misalnya 103
4 pembayaran perdagangan ini akan diselesaikan setiap periode kuartalan. Kedua negara sepakat bahwa perdagangan akan dilakukan dengan denominasi emas yang didefinisikan satu gold dinar setara dengan satu ons emas. Bank Negara Sebagai bank sentral Malaysia berdasarkan kurs ringgit terhadap gold dinar yang berlaku pada saat hari tanggal ekspor dilakukan. Gambar. 1 Skema Gold Dinar dalam Perdagangan Internasional Ekspor Bank Komersial Pengusaha Malaysia Bank Sentral Malaysia Bank Sentral Indonesia Pengusaha Indonesia Bank Kustodian akan atasi net pembayaran emas diantara anggota Impor Sumber: Diadaptasi dari Gold Dinar (Luthfi Hamidi) Dengan cara yang sama, importir Malaysia harus membayar kepada Bank Negara senilai barang atau jasa yang mereka impor. Bank Indonesia juga akan memerlakukan prosedur ini kepada eksportir maupun importir Indonesia. Pada akhir kuartal, siklus perdagangan antar dua negara ini akan dievaluasi. Misalkan dalam evaluasi tersebut diketahui bahwa jumlah ekspor dari Malaysia ke Indonesia nilainya sama dengan 5,5 juta gold dinar, sementara jumlah total ekspor dari Indonesia ke Malaysia mencapai 7 juta gold dinar. Berdasarkan evaluasi ekspor impor tersebut diketahui, Malaysia menanggung defisit perdagangan dengan Indonesia sebesar 1.5 juta gold dinar, sementara Indonesia meraih surplus perdagangan sebesar 1,5 juta gold dinar (tabel 1). 104
5 Tabel 1. Pembayaran dengan Gold Dinar Menggunakan Skema BPA Gold Dinar (juta) Ekspor ke Malaysia Indonesia Total Ekspor Net Payment Malaysia - 5,5 5,5-1,5 Indonesia 7-7 1,5 Total Impor 7 5,5 12,5 Sumber: Diadaptasi dari Gold Dinar (Luthfi Hamidi) Sebelumnya diasumsikan kedua bank sentral telah memiliki rekening kustodian untuk emas, misalkan di Bank of England. Maka pembayaran sebenarnya bisa ditransfer dengan sangat sederhana dari rekening bank Negara ke rekening bank Indonesia di Bank of England. Yang menarik dari transaksi tersebut, bahwa perdagangan yang melibatkan total volume perdagangan 12,5 juta gold dinar hanya memerlukan 1,5 juta gold dinar untuk mengeksekusinya. Jika transaksi tersebut dilakukan secara konvensional maka jumlah pembayaran akan dilakukan sesuai dengan jumlah impor yang berarti 7 juta gold dinar untuk Malaysia dan 2,5 juta gold dinar untuk Indonesia. Skema BPA akan bisa semakin efisien bila dalam prakteknya anggotanya bertambah. Bila dalam kasus di atas, masuk satu anggota baru, maka skema yang digunakan berubah menjadi MPA. Dalam hal ini, perdagangan antara Indonesia dengan Malaysia diasumsikan sama jumlahnya (tabel 1). Kemudian masuk satu anggota baru misalkan Iran, Iran mengekspor barang dan jasa ke Malaysia dan Indonesia masingmasing sejumlah 4 juta gold dinar dan 3 juta gold dinar, sementara mengimpor 6 juta gold dinar dan 5 juta gold dinar. Dalam skema ini, total volume perdagangan menjadi 30,5 juta gold dinar dan hanya melibatkan pembayaran bersih sebesar 4 juta gold dinar (tabel 2). Tabel 2 Pembayaran dengan Gold Dinar Menggunakan Skema MPA Gold Dinar (juta) Ekspor ke Malaysia Indonesia Iran Total Ekspor Net Payment Malaysia - 5,5 6 11,5 0,5 Indonesia ,5 Iran Total Impor 11 8, ,5 Sumber: Diadaptasi dari Gold Dinar (Luthfi Hamidi) Bank Sentral Iran harus mentransfer masing-masing sebesar 0,5 juta gold dinar dan 3,5 juta gold dinar ke rekening kustodian dari Bank Negara dan Bank Indonesia. Dari skema tersebut dapat dilihat adanya efisiensi yang signifikan yang besarnya akan bertambah sejalan dengan bertambahnya anggota atau ditambahnya periode evaluasi, misalnya dari periode kuartalan menjadi tahunan. Dengan cara ini, aliran gold dinar ke rekening kustodian akan bisa diminimalkan. 105
6 KEMUNGKINAN DAMPAK IMPLEMENTASI GOLD DINAR DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Apakah gold dinar dapat meningkatkan volume dalam perdagangan internasional? Menurut Prof. Dr. Mahatir Mohammad gold dinar sebagai alat pembayaran perdagangan internasional diasumsikan akan mengerek laju volume perdagangan di kalangan Negaranegara Organisasi Konperensi Islam (OKI). Ada tiga kemungkinan perdagangan berikut prakteknya yang berlaku intra perdagangan OKI: 1. Eksportir/importir akan menggunakan mata uang lokal mereka. Kemungkinan ini terbuka bagi mereka yang menikmati stabilitas mata uang lokal yang ditandai oleh rendahnya volatilitas mata uang masing-masing. Kemungkinan besar kondisi ini hanya cocok untuk sebagaian kecil Negara OKI, seperti mereka yang menikmati surplus perdagangan karena diuntungkan sebagai pengekspor minyak. Dari sebagian kecil ini mereka menikmati perdagangan ekstra (extra trade) dibanding Negara-negara anggota OKI lainnya. 2. Mata uang yang dianggap kuat seperti dolar AS akan menggantikan posisi mata uang lokal dalam pembayaran perdagangan internasional itu. Meskipun pada umumnya, mata uang kuat memiliki tingkat kurs yang stabil, namun tidak berarti bebas sama sekali dari kemungkinan risiko. Untuk menghilangkan risiko yang bisa membahayakan bisnis secara permanen, tidak ada pilihan bagi importir/eksportir selain melakukan upaya hedging. Jika ini benar-benar terjadi maka importir/eksportir harus menyediakan uang ekstra untuk membayar hedging fee. Dalam kapasitas ini, perdagangan yang berlangsung bisa dianggap sebagai perdagangan normal (normal trade) dalam arti, walaupun importir/eksportir harus membayar biaya tambahan sebagai kompensasi hedging, namun importir/eksportir tetap bisa memerkirakan berapa total biaya yang harus dikeluarkan dan berapa keuntungan yang bakal diraih. 3. Importir/eksportir tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan tindakan hedging karena memang di banyak negara fasilitas ini tidak tersedia. Karenanya, mereka tidak punya pilihan lain menggunakan dolar atau mata uang kuat lain tanpa fasilitas hedging. Hal ini bisa menggiring pada situasi buruk karena terbukanya uncertainty. Dalam kondisi ini perdagangan yang terjadi pun akan menurun (less trade) Ketika gold dinar ditetapkan sebagai mata uang bersama dalam pembayaran perdagangan internasional, diperkirakan banyak keuntungan yang bisa dinikmati para penggunanya, antara lain menghapus risiko ketidakpastian yang disebabkan oleh gerakan volatilitas mata uang yang relatif tinggi. Sehingga para pedagang tidak perlu melakukan hedging karena sudah otomatis dilakukan oleh emas sendiri karena nilai intrinsiknya. Lebih jauh biaya transaksi dapat lebih ditekan karena penggunaan gold dinar bisa dimodifikasi dengan menggunakan gold dinar digital (pembayaran digital) (gambar 2) 106
7 Gambar. 2 Mekanisme Gold Dinar Dalam Meningkatkan Perdagangan Gold Dinar Volatilitas rendah/stabil Pembayaran secara digital Risiko Kecil Keuntungan skema MPA Keuntungan Lain Sektor riil sama dengan sektor moneter Meminimalkan bea transaksi Tak perlu hedging Optimum currency area Political bargain Apresiasi/De presiasi terkontrol Efisiensi Memenangkan negosiasi internasional Mengurangi uncertainty Insentif perdagang an Mengurangi biaya Meningkatkan perdagangan Sumber: Diadaptasi dari Gold Dinar (Luthfi Hamidi) Selain dari keuntungan ekonomi, suksesnya perdagangan internasional yang difasilitasi gold dinar diharapkan akan mengantarkan sukses dari sisi politis, khususnya untuk melakukan renegosiasi terhadap praktek-praktek perdagangan yang tidak adil (unfair trade) yang selama ini dilakukan oleh negara-negara industri tanpa negara berkembang bisa melakukan adbokasi karena posisi tawar yang lemah. 107
8 D. KESIMPULAN Gold dinar dalam perdagangan internasional tidak dimaksudkan seperti dinar klasik, melainkan sebagai refleksi emas yang tidak muncul dalam bentuk fisik. Satu gold dinar setara dengan satu ons emas, atau nilai lain yang ekual. Gold dinar tidak dimaksudkan untuk menggantikan mata uang lokal. Dengan demikian transaksi gold dinar dalam pembayaran internasional dengan mempergunakan skema BPA atau MPA akan mengurangi dampak volatilitas yang disebabkan fluktuasi nilai tukar sehingga akan mengurangi biaya dalam transaksi tersebut. E. DAFTAR PUSTAKA Hamidi M. Lufhfi, Gold Dinar Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2007 Izhar Hylmun, Uang dalam Prespektif Islam, Jurnal Ekonomi Syari ah, Nomor 2, 2002 Izahar Hylmun, Relative Stability of Gold Standard: A Theoritical Studies, 2005 Karim A. Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Gema Insani Press, Jakarta, 2001 Meera, Ahmad Kameel Mydin, Hedging Foreign Risk with Forward, Futures, Options and the Gold Dinar : Comparison Note, Selangor Pelanduk Publication,
I. PENDAHULUAN. Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan Fiat Money. 1 Mata uang ini telah sangat luas digunakan oleh masyarakat dunia sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan
Lebih terperinciEkonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University)
Ekonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University) Standar Moneter Internasional Standar moneter dapat diartikan sebagai sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbandingan Kestabilan..., Rika Triana, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat akhir tahun 2008 merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Hampir semua pasar keuangan terimbas krisis finansial
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG. A. Analisis Pemikiran Muhaimin Iqbal Mengenai Konsep Mata Uang
BAB IV ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG A. Analisis Pemikiran Muhaimin Iqbal Mengenai Konsep Mata Uang Dalam Islam Tanpa mata uang sebagai standar harga dan alat
Lebih terperinciUANG dalam perekonom ian
UANG dalam perekonom ian RUANG LINGKUP Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi, serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi Tujuan Mempelajari Ekonomi
Lebih terperinciApakah Forex Trading Itu?
SEBUAH PENGANTAR Apakah Forex Trading Itu? Pada dasarnya, pasar forex adalah di mana bank, bisnis, pemerintah, investor, dan pedagang datang untuk menukar mata uang. Pasar forex juga populer disebut fx
Lebih terperinciMateri Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasulullah SAW bersabda Tis ah al-asy ari al-rizki mi al-tijjarah, bahwa perolehan rizki itu 90% berasal dari perdagangan. Perdagangan dapat diklasifikasikan kedalam
Lebih terperinciTEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si
TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL Makalah Bisnis Internasional Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si Disusun Oleh : 14.0102.0094 Febri Nurdian Cahya 14.0102.0113 Dwi Saputri 14.0102.0136 Sulistiyanti
Lebih terperinciEfti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman
Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman Manusia zaman dahulu memenuhi kebutuhan dengan memproduksi sendiri (Nomaden) Tukar menukar barang secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam bursa berjangka, sejumlah komoditas diperjualbelikan dengan harga tertentu yang penyerahannya dilakukan pada saat yang akan datang. Komoditas
Lebih terperinciekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran
KTSP Kelas X ekonomi UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar uang. 2. Memahami fungsi uang bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
Lebih terperinci1. Tahap sebelum barter. 2. Tahap Barter. Tahap Perkembangan Uang
Bagaimana Cara Orang Bertransaksi Pada Saat Ini! UANG hasanurrohimkp@yahoo.co.id Tahap Perkembangan Uang 1. Tahap sebelum barter 1.Tahap 2.Tahap 3.Tahap 4.Tahap 5.Tahap 6.Tahap Terjadi pada zaman purba,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya
Lebih terperinciEKONOMI INTERNASIONAL
URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,
Lebih terperinciUang dalam Perspektif Ekonomi Islam
RESENSI BUKU Judul buku : Money in Islam A Study in Islamic Political Economy Penulis : Masudul Alam Choudhury Penerbit : Routledge, London dan New York Tebal : xvii + 313 halaman Cetakan/tahun : Pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hitungan menit maupun detik. Berkembangnya teknologi dan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena fluktuasi kurs mata uang dunia bukan merupakan hal baru dalam dunia perekonomian dunia. Perubahan nilai mata uang tersebut terjadi bukan hanya dalam
Lebih terperinci1 Dinar = 1 Mitsqal = 22 Qirath 10 Dirham = 7 Mitsqal
DINAR DAN DIRHAM Dalam penggunaan uang, bangsa Arab telah mengenal solidus, mata uang emas yang dipakai sejak zaman Romawi, dan dirham perak yang dipakai Bangsa Persia, sebelum Islam datang. Dan dalam
Lebih terperinciEKONOMI UANG DAN BANK
EKONOMI UANG DAN BANK Pertemuan ke-1 --- UANG Ratih Kurniasih DEFINISI UANG Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utang-utang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas saat ini telah meningkatkan interaksi antara Negara berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciSISTEM MONETER INTERNASIONAL
SISTEM MONETER INTERNASIONAL Sejarah sistem Moneter Internasional 1. Zaman Emas (1876-1913): penggunaan emas sebagai standar alat tukar Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN` Universitas Indonesia. Dinamika moneter indonesia.., Ratna Sari Pakpahan, Program Pascasarjana, 2008
1 BAB 1 PENDAHULUAN` 1.1. Latar Belakang Permasalahan Sistem moneter merupakan suatu sistem yang mengatur peredaran uang bagi kelancaran transaksi perdagangan barang dan jasa. Sehingga dalam operasinya
Lebih terperinciMekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011
Mekanisme transmisi Angelina Ika Rahutami 2011 the transmission mechanism Seluruh model makroekonometrik mengandung penjelasan kuantitatif yang menunjukkan bagaimana perubahan variabel nominal membawa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan
Lebih terperinciTEORI UANG dan PERMINTAAN UANG Uang, Fungsi Uang dan Nilai Waktu dalam Islam
TEORI UANG dan PERMINTAAN UANG Uang, Fungsi Uang dan Nilai Waktu dalam Islam Pada awalnya manusia memenuhi kebutuhannya sendiri yang dikenal dengan periode prabarter. Namun dengan semakin bertambahnya
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan
Lebih terperinciKetentuan Umum. Bank ACCD
FAQ PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NO 19/12/PADG/2017 TENTANG PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA MENGGUNAKAN MATA UANG RUPIAH DAN RINGGIT MELALUI BANK Ketentuan
Lebih terperinciKetentuan Umum. Bank ACCD
FAQ PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NO 19/11/PADG/2017 TENTANG PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN THAILAND MENGGUNAKAN MATA UANG RUPIAH DAN BAHT MELALUI BANK Ketentuan Umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global yang perlahan-lahan mengalami kemajuan. Perkembangan ini didorong oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global yang perlahan-lahan mengalami kemajuan. Perkembangan ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan
Lebih terperinciUang Dalam Perekonomian
Uang Dalam Perekonomian Pengertian Uang Uang adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi Uang memiliki dua nilai, yaitu nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal adalah nilai yang
Lebih terperinciMENGENAL EMAS LOCO LONDON
MENGENAL EMAS LOCO LONDON PENDAHULUAN Emas merupakan salah satu jenis komoditi yang paling banyak diminati untuk tujuan investasi. Di samping itu, emas juga digunakan sebagai standar keuangan atau ekonomi,
Lebih terperinciUANG DAN INFLASI. Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman. By. Henny Oktavianti
UANG DAN INFLASI Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman By. Henny Oktavianti Apakah Uang itu? Persediaan aset yang dapat segera digunakan untuk melakukan transaksi Uang yang dipegang (yang ada di tangan) mayarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional berkembang semakin pesat, hal ini berdampak pada meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian ini mendorong
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciBab 11 Manajemen Keuangan Internasional
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 139 Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai teori perdagangan internasional, peranan manajemen keuangan internasional,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata
Lebih terperinciNo II. PASAL PER PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Penunjukan Bank ACCD dilakukan berdasarkan kerja sama antara Bank Indonesia dengan bank sen
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6127 PERBANKAN. BI. Mata Uang Lokal. Transaksi Perdagangan Bilateral. Penyelesaian. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 213) PENJELASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan
Lebih terperinciVI. SIMPULAN DAN SARAN
VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang memegang peranan penting dalam perekonomian setiap negara. Aktifitas ekonomi yang dapat dilakukan suatu negara dengan menggunakan uang adalah perdagangan, baik
Lebih terperinciDEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL PENGERTIAN : DEVISA Adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nilai Tukar Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia semakin terintegrasi sebagai konsekuensi dari sistem perekonomian terbuka yang berhubungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciAnalisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan
Lebih terperinciPILIHAN KEBIJAKAN MAKRO DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA. Iswanto Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK
PILIHAN KEBIJAKAN MAKRO DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA Iswanto Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK Pilihan kebijakan makro dalam perekonomian terbuka akan dapat di lakukan dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor
Lebih terperinciPELUANG DINAR DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PELUANG PENGARUHNYA TERHADAP SISTEM MONETER INDONESIA (Suatu Kajian Konseptual) Skripsi
PELUANG DINAR DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PELUANG PENGARUHNYA TERHADAP SISTEM MONETER INDONESIA (Suatu Kajian Konseptual) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian terbuka dalam arus perdagangan internasional adalah suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat diperlukan oleh sebuah
Lebih terperinciBAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan internasional mempunyai peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada sektor perdagangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas
Lebih terperinciUang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).
A. PENDAHULUAN Uang adalah suatu benda atau alat tukar yang diterima oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatan pertukaran barang dengan barang atau lainnya. Ciri-ciri uang agar penggunaannya efisien:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang
Lebih terperinciSISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE
SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG ANTI KRISIS
ANALISIS KEKUATAN DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG ANTI KRISIS SURAHMAN Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten E-mail: surahman.almanshur@gmail.com Abstract The theme of the article
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan orientasi yaitu dari orientasi peningkatan produksi ke orientasi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Lebih terperinciNabila 253, Diah Arini 254
DINAR DIRHAM VS FIAT MONEY: KAJIAN TEORITIS PENGGUNAAN DINAR DIRHAM DALAM PERDAGANGAN ANTAR NEGARA ISLAM Abstrak Nabila 253, Diah Arini 254 Kesalahan besar ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai
Lebih terperinciPERBANDINGAN KESTABILAN DAN HUBUNGAN VOLATILITAS NILAI TUKAR DINAR EMAS, DIRHAM PERAK, DAN DOLAS AS DALAM DENOMINASI RUPIAH, RINGGIT MALAYSIA,
PERBANDINGAN KESTABILAN DAN HUBUNGAN VOLATILITAS NILAI TUKAR DINAR EMAS, DIRHAM PERAK, DAN DOLAS AS DALAM DENOMINASI RUPIAH, RINGGIT MALAYSIA, DAN DOLAR SINGAPURA SKRIPSI Disusun Oleh SYAIF MUHANNAD NIM
Lebih terperinciPEMBAYARAN NON TUNAI. Reza Kurniawan. Abstrak.
PEMBAYARAN NON TUNAI Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Kehadiran alat pembayaran non tunai memberikan manfaat peningkatan efisiensi dan produktifitas keuangan yang mendorong pertumbuhan
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem penentuan nilai tukar telah berubah beberapa kali. Pada tahun 1876
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem penentuan nilai tukar telah berubah beberapa kali. Pada tahun 1876 hingga tahun 1913 nilai tukar ditentukan oleh standar emas (gold standar), yaitu tiap valuta
Lebih terperinciekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Menguasai konsep dan teori uang. 2. Menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut
Lebih terperinciAKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI INTERNASIONAL A. Definisi Akuntansi Internasional 1. Accounting for foreign subsidiary, akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan
Lebih terperinciMASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017
MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Dunia bisnis menginginkan adanya kemampuan bisnis dan keuangan dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan
Lebih terperinciPENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE
PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak
Lebih terperinciSEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?
Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah. membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan internasional. Banyak perusahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN DINAR DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR (Studi Mengenai Komunitas Jaringan Wirausahawan Dinar Dirham Nusantara)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN DINAR DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR (Studi Mengenai Komunitas Jaringan Wirausahawan Dinar Dirham Nusantara) Oleh : Santya Anggraini I Masa sebelum datangnya Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perjalanan waktu yang penuh dengan persaingan, negara tidaklah dapat memenuhi sendiri seluruh kebutuhan penduduknya tanpa melakukan kerja sama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Monetaris berpendapat bahwa inflasi merupakan fenomena moneter. Artinya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal memiliki peran utama dalam mempertahankan stabilitas makroekonomi di negara berkembang. Namun, dua kebijakan tersebut menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa pada tahun 2008 mengindikasikan akan kegagalan ekonomi kapitalisme. Sistem kapitalisme gagal menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena
Lebih terperinciTANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21
TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21 21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK 1. Q: Apa latar belakang diterbitkannya PBI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Di banyak negara, perdagangan internasional
Lebih terperinciPERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING
PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat nilai kurs mata uang yang menyatakan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penciptaan uang atau money creation dan juga bebas dari proses. penghancuran uang atau yang dikenal money destruction.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan financial merupakan suatu hal yang sangat penting, apalagi di zaman modern seperti sekarang ini. Dalam pengelolaan finansial, hal yang menjadi fokus
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia, karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis pergerakan..., Adella bachtiar, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti terjadinya perdagangan internasional.
Lebih terperinci