PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN MELALUI PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN MELALUI PARTICIPATORY ACTION RESEARCH"

Transkripsi

1

2 PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN MELALUI PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Oleh: Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. (Kapus Penelitian LPPM IAILM) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARRAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH LPPM IAILM 9-10 & Juni 2007

3 PEMBANGUNAN IPM DAN MAQOSHID SYAR`IYAH DI INDONESIA BAGAIMANA PENDIDIKAN?

4 MAQOSHID SYAR`IYAH DAN IPM MAQASHID SYARI`AH: MENJAGA AGAMA MENJAGA JIWA MENJAGA AKAL MENJAGA HARTA MENJAGA KEHORMATAN/ KETURUNAN IPM :... (? ) KESEHATAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN... (? )

5 BAGAIMANA PRESTASI IPM INDONESIA? Pendidikan? Kesehatan? Kesejahteraan? Source: Pisa database, 2003

6 INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA IPM PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI AMH, Lama sekolah U H H DAYA BELI

7 PRESTASI PENDIDIKAN KITA Source: Pisa database, 2003

8 UKURAN PRESTASI PENDIDIKAN CERDAS TERAMPIL HIDUP BERMORAL BARAGAMA

9 Brazil Tunisia Indonesia Finland Hong Kong-China Korea Canada Netherlands Liechtenstein Japan Macao-China Switzerland Belgium Australia New Zealand Iceland Denmark Czech Republic France Sweden Austria Germany Ireland OECD average Slovak Republic Norway Luxembourg Hungary OECD total Poland Spain Latvia United States Italy Russian Federation Portugal Greece Serbia Uruguay Turkey Thailand Mexico Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6 Source: Pisa database, 2003

10 PT Makin Tinggi Pendidikan, Makin Rendah Kemandirian dan Semangat Kewirausahaannya SMA/MA SLMP/MTs SD/MI Tdk/Blm tmt SD % 20% 40% 60% 80% 100% Sendiri Dibantu buruh tidak tetap Dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan Pekerja bebas Pekerja keluarga Sumber : BPS, Susenas 2003

11 SAINTIS INDONESIA & ASIA IRAN IRAK TURKI PAK MAS INA

12 JUMLAH MATA PELAJARAN SMA INGGRIS GERMAN PAKISTAN INDONESIA

13 Hiduplah Indonesia Raya

14 PRESTASI KESEHATAN KITA Source: Pisa database, 2003

15 FAKTOR KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA IPM PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI AMH, Lama sekolah U H H DAYA BELI AKABA AKB AKI AKK BBLR ASFIKSIA INFEKSI (ISPA; Diare; Imunisasi) PENDARAHAN INFEKSI EKLAMSI PARTUS LAMA PELAYANAN KESEHATAN 20% LINGKUNGAN 45% PERILAKU 30% GENETIK 5%

16 HUBUNGAN ANTARA KEMISKINAN DAN KESAKITAN Penurunan akses Kemampuan terhadap pelayanan Kemiskinan belajar yang kesehatan, rendah Gizi buruk Produktivitas kerja Peningkatan risiko individu dan lingkungan Kesakitan Rendahnya tingkat tabungan, hutang Kualitas hidup rendah

17 ANGKA KEMATIAN BAYI di PROPINSI JAWA BARAT Tahun 2002 Keterangan: A = Kota Bandung B = Kota Bogor C = Kota Cianjur D = Kota Cirebon = < 51 = rendah = = menengah = > 57 = tinggi E C B Kab.Bogor Kab. Sukabumi Kab. Bekasi Kab. Cianjur Kab. Kara wang Kab. Purwa karta A Kab. Bandung Kab. Kab. Indramayu Subang Kab. Garut Kab. Sume dang Kab. Maja Leng ka Kab Tasikmalaya D Kab. Cirebon Kab. Kuningan

18 JUMLAH KEMATIAN IBU DAN BAYI DINKES PROPINSI JAWA BARAT Kematian ibu Kematian Bayi 2864

19 DATA HIV / AIDS

20 KASUS AIDS Di PROPINSI JAWA BARAT Tahun AIDS : '89 '90 '91 '92 '93 '94 '95 '96 '97 '98 '99 '00 '01 '02 '03 AIDS Kum

21 KASUS HIV POSITIF di PROPINSI JAWA BARAT Tahun HIV : 763 '89 '90 '91 '92 '93 '94 '95 '96 '97 '98 '99 '00 '01 '02 '03 HIV Kum

22 KASUS HIV/AIDS PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK Tahun HIV(+) KUM HIV Kumulatif Sumber: Laporan Rumah Sakit dan Sero survey

23 Wani? Udag sok

24 HDI atau IPM KITA? Source: Pisa database, 2003

25 RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI DIBANDINGKAN BEBERAPA NEGARA T AHUN NEGARA TAHUN Thailand Malaysia Philipina Indonesia Cina Vietnam Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004, 2005 dan 2006)

26 SDM INDONESIA & ASIA Hasil survai Lembaga Konsultan dari Hongkong (PERC): Pendidikan di Indonesia menempati peringkat terendah di antara 12 negara Asia Korsel dan Singapore teratas Indikator antara lain: Proporsi penduduk yg memiliki pendidikan dasar-menengah-tinggi, ketersediaan NAKER yg berkualitas tinggi

27 BAGAIMANAKAH PENDIDIKAN AGAMA DI NEGERI KITA? Bagaimana pula Pendidikan Agama di persekolahan kita?

28

29 KRISIS PARADIGMATIK MATERIALISTIK MANUSIA TANPA R U H POSITIVISTIK SEKULARISTIK EGOISTIK MEKANISTIK

30 M A S A L A H KITA mutu dikdas apa yang perlu dan bisa ditingkatkan oleh mahasiswa IAILM peserta KKN 2007 melalui Participatory Action Research (PAR)? Tentu yang paling utama adalah mutu pendidikan agama! Adapun secara khusus dan operasional masalah-masalah yang perlu dikuasai oleh mahasiswa peserta KKN adalah sbb: 1. Mutu PAI apa yang perlu dan bisa ditingkatkan dalam tempo waktu 1 bulan? 2. Apa dan bagaimana Action Research & PAR? 3. Bagaimanakah meningkatkan mutu PAI melalui PAR?

31 PAI PADA JENJANG DIKDAS 1. MAHIR BACA-TULIS AL-QURAN. (Malah Dirjen Pendidikan Islam Depag menghendaki baca-tulis Al-Quran sudah selesai di kelas 3 SD) 2. BISA SHALAT DAN IBADAH-IBADAH MAHDHAH LAINNYA 3. BERAKHLAK MULIA

32 KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN HASIL SURVEY YBHI BANDUNG 2003 > SISWA KAB. TASIKMALAYA JAWA BARAT

33 PERSENTASE SISWA SMA YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA Bisa Tdk bisa 10 0 Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total

34 PERSENTASE SISWA SMP YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total Bisa Tdk bisa

35 PERSENTASE SISWA SD YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 Total Bisa Tdk bisa

36 PERSENTASE SISWA (SD, SMP, SMA) YANG BISA & TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA SMU SLTP SD Bisa Tdk bisa

37

38 JAM AGAMA DI SEKOLAH Jenjang Indonesia Pakistan Iran SD SMP SMA Universitas 2+1 SKS 20 SKS 30 SKS

39

40 ACTION RESEARCH Bagaimanakah mengubah kondisi keberagamaan siswa dan Pendidikan Agama Islam di SD dan SMP? KITA TIDAK PUNYA TENAGA, MITRA KITA PUN PUNYA KEMAMPUAN, KITA PERLU MELAKUKAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

41 APA ITU ACTION RESEARCH? 1. Menurut Hilary Bradbury and Peter Reason (2001: 2) Action Research is a participatory, democratic process with concerned with developing practical knowing in the pursuit of worth while human purpose, grounded in a participatory worldview which human purposes, grounded in a participatory world view which we believe is emerging at this historical moment. It sees to bring together action and reflection, theory and practice, with participation with others, in the pursuit of practical solution to issues of pressing concern to people, and more generally the flourishing of individual persons and their community.

42 APA ITU ACTION RESEARCH? 2. So action research is about working towards practical outcomes, and also about creating new forms of understanding, since action without reflection and understanding is blind, just as theory without action is meaningless. 3. Action research is only possible with, for and by persons and communities, ideally involving all stakeholders both in the questioning and sense making that informs the research, and in the action which its is focus.

43 Mengapa Action Research, bukan survey? Setidaknya ada dua aspek yang menyebabkan metode survei kurang dapat dipakai: 1. Pertama, masyarakat cenderung dijadikan obyek saja dan kurang terlibat dalam merumuskan masalah dan penyusunan kebijakan (Fernandes dan tandon, 1993: 9); dan 2. kedua, dalam penerapan kebijakan, masyarakat hanya sebagai orang yang menerima bukan sebagai pelaku dan pelaksana, sehingga acapkali kebijakan kurang dipahami dan kurang dapat diterima masyarakat.

44 Diperlukan metode alternatif, ACTION RESEARCH? 1. Pertama, berusaha menutupi kelemahan itu dengan merumuskan permasalahan atas dasar masalah yang langsung dirasakan oleh masyarakat. 2. Kedua, pendekatan dirancang berdasarkan kesepakatan antara masyrakat dengan peneliti. 3. Ketiga, hasil penelitian tidak hanya bermanfaat bagi si peneliti tetapi juga bagi masyarakat. Perubahan situasi, meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memahami dan mengubah serta kemampuan memecahkan masalah mereka atau mengubah situasi kehidupan mereka merupakan hasil yang diharapkan (Effendi, 1996,10).

45 BAGAIMANA MELAKUKAN ACTION RESEARCH Menurut James, YC.Yen (1920) dan Perfrom (2003), Datanglah kepada rakyat, hidup bersama rakyat, belajar dari rakyat, rencanakan bersama rakyat, bekerja bersama rakyat, mulailah dengan apa yang diketahui rakyat, ajarilah dengan contoh, belajarlah dengan bekerja. Artinya, datanglah ke lokasi KKN, hidup bersama masyarakat dan mitra Participatory Action Research, belajar dari mitra, rencanakan bersama mitra, bekerja bersama mitra, mulailah dari apa yang diketahui oleh mitra, ajari mitra dengan contoh-contoh, dan belajarlah dengan cara bekerja, yakni melakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP di lokasi KKN.

46 PROSES ACTION RESEARCH Proses action reseaarch, menurut Kemmis & Mc Taggart, dimulai dengan: 1. perencanaan, kemudian 2. melakukan aksi, kemudian 3. mengobservasi dampak dari aksi, dan 4. melakukan perenungan tentang efektivitas dan efisiensi perencanaan dan aksi yang telah dilakukan.

47 PROSES ACTION RESEARCH (model Kemmis & McTaggart) Planning Acting Reflecting Observing

48 Pendekatan Pertama GAGAL? Jika pendekatan pertama gagal, cari akar kegagalannya dalam hal apa. Dalam pemberantasan buta huruf Al-Quran, misalnya saja, apakah gagalnya itu pada metodenya, pada manajemennya, atau pada apanya? Jika sudah ditemukan akar masalahnya, UBAH DENGAN PENDEKATAN II! Jika Pendekatan II gagal? UBAH DENGAN PENDEKATAN III!

49 PROSES ACTION RESEARCH (Putaran I, Putaran II, dst). Planning Acting Planning Acting Reflect ing Observ ing Reflect ing Observ ing

50 PROSES KKN IAILM 2007 MELALUI PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Dalam KKN 2007 ini, pada Putaran I lakukan tahaptahap kegiatan berikut bersama mitra, yakni: (1) buat perencanaan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP di desa lokasi KKN, kemudian (2) lakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran dengan menggunakan manajemen dan metode yang Anda pilih, (3) setelah satu minggu, coba observasi seberapa besar perubahan, dan (4) diskusikan dan renungkan tentang efektivitas dan efisiensi perencanaan dan aksi yang telah dilakukan, apakah perlu diubah, misalnya mengubah metode dan manajemen. Jika Ya, maka lakukanlah Putaran II dengan tahap-tahap seperti dalam Putaran I.

51 MITRA KKN Tentukan, siapa yang akan dijadikan MITRA KKN oleh Anda, misalnya: 1. Guru Pendidikan Agama Islam SD 2. Guru Pendidikan Agama Islam SMP 3. Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan 4. Kepala SD 5. Kepala SMP 6. Pembantu Kepala Sekolah SMP 7. Guru Pembina Ekskul Keagamaan SMP

52 MITRA KKN LAINNYA MITRA KKN lainnya, misalnya: 8. Kepala Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 9. Kepala Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) 10. Guru MDA 11. Guru TPA 12. Guru Ngaji 13. Ketua/Pengurus DKM 14. Remaja Masjid 15. Pihak-pihak lain yang dapat dijadikan MITRA KKN

53 LANGKAH-LANGKAH KKN DI DESA LOKASI KKN Langkah-langkah kegiatan penciptaan Sekolah Model yang bebas buta huruf Al-Quran di SD dan SMP melalui Participatory Action Research (PAR) sbb: 1. Rapat Kerja bersama Mitra PAR untuk menyamakan misi dan menyusun langkah-langkah kongkrit penciptaan Sekolah Model yang bebas buta huruf Al-Quran di desa lokasi KKN; 2. Memilih Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), dan Masjid penyelenggara baca-tulis Al-Quran yang siap atau perlu disiapkan untuk menyelenggarakan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR;

54 LANGKAH-LANGKAH KKN DI DESA LOKASI KKN Langkah-langkah kegiatan penciptaan Sekolah Model yang bebas buta huruf Al-Quran di SD dan SMP melalui Participatory Action Research (PAR) sbb: 3. Mapping test kemampuan membaca Al-Quran (terhadap seluruh siswa SD dan SMP di lokasi KKN), oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR; 4. Melakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP yang belum bisa atau belum lancar membaca Al-Quran di desa lokasi KKN, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR; 5. Melakukan evaluasi mingguan tentang kemajuan hasil belajar serta merancang langkah-langkah yang lebih efektif untuk mempercepat terciptanya Sekolah Model yang bebas buta huruf Al-Quran di desa lokasi KKN, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR.

55 Hiduplah Indonesia Raya

56 VIA MASJID PERTIMBANGKAN JUGA MELAKUKAN KKN yakni pemberantasan buta huruf Al-Quran MELALUI MASJID!!!

57 SEJARAH MASJID MASJID DI MASA NABI SAW MASJID DI MASA SAHABAT & TABI`IN MASJID DI MASA KEJAYAAN PERADABAN ISLAM MASJID DI MASA KEMUNDURAN ISLAM MASJID ZAMAN SEKARANG

58 MASJID DI MASA NABI SAW: Masa Pertumbuhan.

59 . MASJID DI MASA SAHABAT & TABI`IN: Masa Perkembangan

60 . MASJID DI MASA BANI ABBAS: Masa Kejayaan Peradaban

61 MASJID DI MASA KEMUNDURAN:. Kenegaraan & Pemerintahan Tafaqquh fid- Din Baitul Hikmah

62 TIPE MASJID ( Dilihat dari segi Aktivitas) Masjid PASIF, yakni masjid yang hanya berfungsi sbg tempat shalat & pengajian alakadarnya Masjid AKTIF, yakni masjid yang banyak mengadakan berbagai aktivitas dalam rangka meraih jamaah yang lebih banyak Masjid PRO-AKTIF, yakni masjid yang sangat aktif meraih jamaah, hingga para siswa di sekolah pun dijadikannya jamaah masjid

63 MEMBANGUN HUBUNGAN LINTAS SEKTORAL KOORDINASI MASJID DENGAN LEMBAGA KEAGAMAAN KOORDINASI MASJID DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN KOORDINASI MASJID DENGAN LEMBAGA DAN SEKTOR SOSEK

64 KOORDINASI MASJID DENGAN SEKTOR PENDIDIKAN : MASJID & PEMBERANTASAN BUTA HURUF AL-QURAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS MASJID ( KF-BM ) MASJID & PEMBINAAN BASIC LIFE SKILLS

65

66 MASJID PRO-AKTIF : ( Menjadikan Sekolah sbg Jamaah Masjid)

67 DATA BASED JAMAAH MASJID Untuk menciptakan MASJID PRO-AKTIF perlu dibuat Data Based Jamaah Masjid

68 FORMAT KARTU JAMAAH MASJID ( KJM ) No Nama Status dl klg Baca Al-Quran Status Zakat Pekerjaan 1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. dst 5. dst

69 Kepala KJM: Ali Nurhuda No Nama Status dl klg Baca Al-Quran Status Zakat Pekerjaan 1. Ali Suami Trampil Muzakki Bank 2. Siti Istri Mahir Idem Guru 3. Alia Anak 1 Trampil - MA 4. Adi Anak 2 Dasar - SMP 5. Dila Anak 3 Pra-dasar - SD kls 1

70 Kepala KJM: Adun No Nama Status dl klg Baca Al-Quran Status Zakat Pekerjaan 1. Adun Suami Pra-dasar Mustahiq Buruh 2. Isah Istri Dasar Idem IRT 3. Neti Anak 1 Pra-dasar - SD 4. Toto Anak Balita

71 FORMAT REKAF KJM No Kepala KJM Angg Klg Baca Al-Quran Status Zakat Kepala KJM Bisa Tdk bisa Muzaki Mustahiq Bukan MM 1. Ali 5 2. Adun 4 3. Aman 6 4. Bejo 3 5. Dudi 5 Dst Jmh

72 Mangga atuh!

73 S E L E S A I

74 LANGKAH KERJA DI LAPANGAN Siapa yang perlu dijadikan MITRA? Bagaimana cara menyampaikan MISI KKN IAILM 2007, yakni: meningkatkan kualitas PAI khususnya baca-tulis Al- Quran pada SD dan SMP di lokasi KKN? Siapa saja pihak yang bisa diminta bantuan untuk melibatkan MITRA?

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK No Negara Perorangan Badan 1 Algeria a. tempat tinggal; tata cara persetujuan bersama b. kebiasaan tinggal; c. hubungan pribadi dan ekonomi. 2 Australia a. tempat tinggal;

Lebih terperinci

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN No Negara Memiliki wewenang untuk menutup kontrak atas nama Menyimpan dan melakukan pengiriman barang atau barang dagangan milik

Lebih terperinci

12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI

12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI 12/14/216 Hasil TIMSS 215 Trend in International Mathematics and Science Study Diagnosa Hasil untuk Perbaikan Mutu dan Peningkatan Capaian TIMSS adalah studi internasional yang mengukur kemampuan siswa

Lebih terperinci

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) adalah perjanjian internasional di bidang perpajakan antar kedua negara guna menghindari pemajakan ganda agar tidak menghambat

Lebih terperinci

Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan

Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR 49 PRODUKSI PANGAN DUNIA Nuhfil Hanani AR Produksi Pangan dunia Berdasarkan data dari FAO, negara produsen pangan terbesar di dunia pada tahun 2004 untuk tanaman padi-padian, daging, sayuran dan buah disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mewajibkan warga negaranya untuk mendapat pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi The Global Competitiveness Index 2013-2014 rankings GCI 2013-2014

Lebih terperinci

PENTINGKAH PARA SISWA TRAMPIL MEMBACA AL-QURAN? PERLUKAH PARA SISWA PAHAM AL-QURAN?

PENTINGKAH PARA SISWA TRAMPIL MEMBACA AL-QURAN? PERLUKAH PARA SISWA PAHAM AL-QURAN? PENTINGKAH PARA SISWA TRAMPIL MEMBACA AL-QURAN? PERLUKAH PARA SISWA PAHAM AL-QURAN? PEMBERANTASAN BUTA HURUF AL-QURAN DAN TAFHIM AL-QURAN MELALUI IMPLEMENTASI PROGRAM PINTAR BACA AL-QURAN (PPBQ) DI KAB.

Lebih terperinci

VISI DEPDIKNAS: INSAN CERDAS, KOMPETITIF, DAN BERMARTABAT

VISI DEPDIKNAS: INSAN CERDAS, KOMPETITIF, DAN BERMARTABAT 1 2 VISI DEPDIKNAS: INSAN CERDAS, KOMPETITIF, DAN BERMARTABAT MISI DEPDIKNAS 3 Mewujudkan Pendidikan yang Mampu Membangun Insan Indonesia Cerdas, Bermartabat, dan Kompetitif dengan Melaksanakan visi Pendidikan

Lebih terperinci

PP 60, pasal 2 ayat 3

PP 60, pasal 2 ayat 3 1 PP 60, pasal 2 ayat 3 TUJUAN SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045

Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045 Chairul Tanjung Juni 2014 Sumber Daya Manusia: Tantangan Menuju Indonesia

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 61 122 3

Lebih terperinci

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Februari 2014 Tema Undang-undang Perindustrian Sebagai

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 63 124 3 ALJAZAIR

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENDEKATAN STUDI USHUL DAN LINTAS MAZHAB MELALUI CLASS-ROOM ACTION RESEARCH (CAR) DALAM MENINGKATKAN PERKULIAHAN SEMINAR PAI

EFEKTIVITAS PENDEKATAN STUDI USHUL DAN LINTAS MAZHAB MELALUI CLASS-ROOM ACTION RESEARCH (CAR) DALAM MENINGKATKAN PERKULIAHAN SEMINAR PAI EFEKTIVITAS PENDEKATAN STUDI USHUL DAN LINTAS MAZHAB MELALUI CLASS-ROOM ACTION RESEARCH (CAR) DALAM MENINGKATKAN PERKULIAHAN SEMINAR PAI Oleh: Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. (Sekjen DPP ADPISI) DEWAN PIMPINAN

Lebih terperinci

PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI

PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI NO NEGARA BUNGA ROYALTI Umum Khusus* Umum Khusus* 1 2 3 4 5 6 1. Algeria 15% -

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY

PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL : PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY, 27 JULI 2017 Program Studi Akuntansi STIE AMA SALATIGA Disampaikan oleh : SUGENG, M.SI., Ak.,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science

LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science No Country Reading No Country Mathematics No Country Science 1 Shanghai- Shanghai- Shanghai- 556 1 600 1 China China China

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015

Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015 Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015 Nilai tambah - konsep Nilai tambah : tambahan nilai terhadap barang antara setelah berubah menjadi barang baru (misal

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi VS Pemerataan Kesejahteraan Buruh dan Rakyat. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia 2015

Pertumbuhan Ekonomi VS Pemerataan Kesejahteraan Buruh dan Rakyat. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia 2015 Pertumbuhan Ekonomi VS Pemerataan Kesejahteraan Buruh dan Rakyat Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia 2015 PENDAHULUAN : Mengapa Indonesia Negara kaya, Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Namun Kesejahterannya

Lebih terperinci

Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi

Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Menambah jumlah kursi DPR menjadi wacana baru dalam formulasi Rancangan Undang- Undang Penyelenggaraan Pemilu (RUU Pemilu)

Lebih terperinci

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP Nizam Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kecakapan Abad 21 21 st Century

Lebih terperinci

Global Small Business Confidence Monitor

Global Small Business Confidence Monitor Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking INDONESIA SMALL BUSINESS CONFIDENCE MONITOR Survey terbesar yang memotret pandangan UKM secara global. Memberikan gambaran mengenai pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan nasional ditandai dengan penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1994

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN. Oleh: Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. Dosen UPI Agustus 2004

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN. Oleh: Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. Dosen UPI Agustus 2004 PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Oleh: Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. Dosen UPI Agustus 2004 Mari kita mulai dengan membaca SDM INDONESIA (1) Data UNDP ( United Nations Development Program) dari sebanyak 174 NEGARA

Lebih terperinci

MENJADI GURU KREATIF, INOVATIF, DAN INSPIRATIF MENYONGSONG KURIKULUM 2013 TEMATIK-INTEGRATIF

MENJADI GURU KREATIF, INOVATIF, DAN INSPIRATIF MENYONGSONG KURIKULUM 2013 TEMATIK-INTEGRATIF MENJADI GURU KREATIF, INOVATIF, DAN INSPIRATIF MENYONGSONG KURIKULUM 2013 TEMATIK-INTEGRATIF Oleh : Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. Dipresentasikan pada SEMINAR AMAL EDC FKIP UNS Minggu, 28 Juli 2013 FKIP

Lebih terperinci

2015 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

2015 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam melaksanakan fungsi kehidupan tidak terlepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menyadari pentingnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 No. 31/06/63/Th.XV, 01 Juni 2011 Nilai ekspor sementara Kalimantan Selatan bulan April 2011 sebesar 721,93 juta US$ atau naik 4,16 persen

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA SEKTORAL PROGRAM KB DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN BAPPEDA PROVINSI DIY

PEMANFAATAN DATA SEKTORAL PROGRAM KB DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN BAPPEDA PROVINSI DIY PEMANFAATAN DATA SEKTORAL PROGRAM KB DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN BAPPEDA PROVINSI DIY SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN INDONESIA ADALAH NEGARA YANG SEDANG MEMBANGUN DAN MEMPUNYAI TUJUAN YANG HENDAK

Lebih terperinci

INTEREST READING AND THE EFFECT ON LEARNING CONTINUITY AND LEARNING RESULTS IN STUDENTS STUDY PROGRAM ECONOMIC EDUCATION FKIP UNIVERSITY OF RIAU

INTEREST READING AND THE EFFECT ON LEARNING CONTINUITY AND LEARNING RESULTS IN STUDENTS STUDY PROGRAM ECONOMIC EDUCATION FKIP UNIVERSITY OF RIAU 1 INTEREST READING AND THE EFFECT ON LEARNING CONTINUITY AND LEARNING RESULTS IN STUDENTS STUDY PROGRAM ECONOMIC EDUCATION FKIP UNIVERSITY OF RIAU Syafi i 1,Gimin 2,Gani Haryana 3 Email : syafii1201@gmail.com

Lebih terperinci

Pedoman Penjaminan Mutu

Pedoman Penjaminan Mutu Diperbanyak secara terbatas oleh: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Gedung E, Lantai 2 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 2007 ii KATA PENGANTAR Atas berkat dan rachmat

Lebih terperinci

PROFIL PROVINSI JAWA BARAT

PROFIL PROVINSI JAWA BARAT IV. PROFIL PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN Dasar Hukum Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 : Setiap warga negara mempuyai hak untuk memperoleh pengajaran Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN PELUANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INDONESIA

TANTANGAN DAN PELUANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INDONESIA TANTANGAN DAN PELUANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INDONESIA Oleh : FRANS SATYAKI SUNITO Managing Director PT Pembangunan Jaya Infrastruktur Seminar : Research & Industrial Lingkage For Suistanable

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya beli masyarakat berkaitan erat dengan pendapatan perkapita, Sedangkan pendapatan perkapita dipengaruhi oleh penyediaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Juni MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. FINAL APPROVED

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Juni MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. FINAL APPROVED 2 KATA PENGANTAR Atas berkat dan rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Departemen Pendidikan Nasional telah menyusun Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar

Lebih terperinci

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS 1 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KINERJA INDUSTRI NASIONAL 2 EKONOMI

Lebih terperinci

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara Gred Elaun Makan Hotel Lodging Utama/Khas A keatas 370.00 Actual (Standard Suite) Appendix 1 Utama/Khas B dan C 340.00 Actual (Standard Room) Appendix 1 53 to 54 320.00

Lebih terperinci

STATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2009

STATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2009 STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN

Lebih terperinci

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI Jakarta, 20 Februari 2016 Strategi Mendobrak Ekspor 1. Memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9).

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa iatin: communicatio dan bersumber dari kata communis yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Penentuan negara-negara yang dijadikan sample tersebut didasarkan atas tiga kategori, yaitu:

LAMPIRAN. Penentuan negara-negara yang dijadikan sample tersebut didasarkan atas tiga kategori, yaitu: 116 LAMPIRAN Lampiran 1 Penentuan Sample Negara Anggota Uni Eropa Penulis membutuhkan sample dalam proses pengerjaan penelitian ini. Sample yang hendak digunakan berdasarkan negara-negara yang mempunyai

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL YANG BERMARTABAT

MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL YANG BERMARTABAT MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL YANG BERMARTABAT Oleh Dr. Darhim, M.Si. DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MATEMATIKA DI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, TANGGAL 18 MARET 2010

Lebih terperinci

Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011

Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011 17. PENDIDIKAN 120 Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Barat 2010/2011 2010/2011 1 Di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, pelaku usaha menerapkan berbagai macam strategi bisnis untuk berkompetisi di pasar global. Salah satu strategi bisnis adalah

Lebih terperinci

KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN. Krisis Global

KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN. Krisis Global 1 KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN Krisis Global tahun 2008 berdampak pada hampir seluruh negara di dunia, sehingga terjadi perlambatan dan ketidakpastian ekonomi dunia. Diperlukan sumber pendanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan suatu hal yang penting karena merupakan modal dasar dalam pembangunan suatu wilayah. Sukirno (2006) mengatakan penduduk dapat menjadi faktor pendorong

Lebih terperinci

TIANSHI GROUP Mr. Li Jin Yuan

TIANSHI GROUP Mr. Li Jin Yuan Bisnis utamanya yang bergerak dalam bidang bioteknologi canggih, Tianshi juga aktif dalam bidang finansial, pengembangan komplek hunian (real estate), pendidikan, pertukaran budaya dan logistik modern.

Lebih terperinci

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al #16 2012 PDB Nasional (US$ tn) 16 12 8 4 0 #3 12.0 8.0 4.0 0.0 15.1 US Indonesia

Lebih terperinci

Dokumentasi Hasil Rapat Penyusunan Proses Bisnis SIM Pemda Bidang Pendidikan. Bandung, 27 Mei Oleh Tenaga Ahli: Solikin, M.T.

Dokumentasi Hasil Rapat Penyusunan Proses Bisnis SIM Pemda Bidang Pendidikan. Bandung, 27 Mei Oleh Tenaga Ahli: Solikin, M.T. Dokumentasi Hasil Rapat Penyusunan Proses Bisnis SIM Pemda Bidang Pendidikan Bandung, 27 Mei 2008 Oleh Tenaga Ahli: Solikin, M.T. I. Pengantar Dalam kajian yang dilakukan Program S2 Politik Lokal dan Otonomi

Lebih terperinci

PEMBUATAN VISA & SYARAT-SYARAT

PEMBUATAN VISA & SYARAT-SYARAT PEMBUATAN VISA & SYARAT-SYARAT Untuk informasi atas pembuatan paspor dan visa Anda dapat menghubungi kantor kantor kami. Berikut ini adalah syarat-syarat untuk tiap negara : AUSTRALIA Surat keterangan

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w.id s. go Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110. 1331 Katalog BPS /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kelemahan strategi pembangunan ekonomi di masa lalu dan krisis ekonomi yang berkepanjangan, telah menimbulkan berbagai persoalan yang

Lebih terperinci

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN. Minggu 13

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN. Minggu 13 INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN Minggu 13 Continuum of family welfare Satiety Affluence Deprivation The common man Poverty TODAY S TOPICS Berapa ukuran pembangunan ekonomi: HDI GDI dan GEM GII HPI PMI

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Dibalik Marketing dengan Skema Piramid

Membongkar Sistem Dibalik Marketing dengan Skema Piramid Membongkar Sistem Dibalik Marketing dengan Skema Piramid Stefanus Thobi Sinaga / 13510029 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others) A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others) Kadar Elaun Makan, Bayaran Sewa Hotel Dan Elaun Lojing Semasa Berkursus Termasuk Menghadiri

Lebih terperinci

DATA PENEMPATANEMPATAN

DATA PENEMPATANEMPATAN DATA PENEMPATANEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 211 s/d 31 Oktober 214 7 6 5 586.82 494.69 512.168 4 36.63 3 2 1 211 212 213 S.D 31 OKTOBER 214 NO TAHUN JUMLAH

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,37 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,76

Lebih terperinci

w /w tp :/ ht go.i d ps..b w Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110.1518 Katalog BPS /

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 14,70 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,31

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. Gambar 1.1 Peta Dunia Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (2004). menengah. tinggi. data ( ) rendah (

Bab 1 Pendahuluan. Gambar 1.1 Peta Dunia Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (2004). menengah. tinggi. data ( ) rendah ( Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk

Lebih terperinci

ANALISIS EPIDEMIOLOGI HIV AIDS DI KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

ANALISIS EPIDEMIOLOGI HIV AIDS DI KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG ANALISIS EPIDEMIOLOGI HIV AIDS DI KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG KEBIJAKAN DALAM PERMENKES 21/2013 2030 ENDING AIDS Menurunkan hingga meniadakan infeksi baru Menurunkan hingga meniadakan kematian

Lebih terperinci

FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA

FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA Afganistan Embassy of the Islamic State of Afganistan Jl. DR. Kusuma Atmaja SH. No. 15, Menteng, Jakarta 10310 Phones : (62-21) 314 3169 Fax : (62-21) 335 390 Algeria Embassy

Lebih terperinci

Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia

Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia Latar belakang Special Safeguard Mechanism (SSM) adalah SSM adalah mekanisme yang memungkinkan negara-negara berkembang untuk memberikan perlindungan sementara

Lebih terperinci

TABLE OF CONTENT FOREWORD

TABLE OF CONTENT FOREWORD FOREWORD TABLE OF CONTENT Page i Page TABLE OF CONTENT T A B L E S : 01. Monthly Visitor Arrivals 2014 vs 2015 by Port of Entry... 02. Monthly Distribution of Visitor Arrivals to Indonesia, 2005 2015...

Lebih terperinci

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

LAPORAN UPAH GLOBAL 2016/17

LAPORAN UPAH GLOBAL 2016/17 LAPORAN UPAH GLOBAL 2016/17 KETIMPANGAN UPAH DI TEMPAT KERJA Daniel Kostzer Spesialis Regional Senior Pengupahan, ILO kostzer@ilo.org Garis Besar Bagian I: Tren Utama Upah Tren global Upah, produktivitas

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( IPM ) KALBAR DENGAN PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN IBU

UPAYA PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( IPM ) KALBAR DENGAN PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN IBU UPAYA PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( IPM ) KALBAR DENGAN PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN IBU PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DINAS KESEHATAN DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN B. FAKTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Persentase kenaikan kontribusi pajak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Persentase kenaikan kontribusi pajak terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Penerimaan pajak ini sangat berperan dalam kesejahteraan di Indonesia karena dengan anggaran yang mencukupi

Lebih terperinci

PROFIL PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN. Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

PROFIL PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN. Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya PROFIL PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya E-mail: eko_nug@yahoo.com Penduduk Indonesia Penduduk adalah mereka yg sudah menetap di suatu wilayah

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 2011 s/d Triwulan III 2014

PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 2011 s/d Triwulan III 2014 DATA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA TRIWULAN III 214 PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 211 s/d Triwulan III 214 7 6 5 586.82 494.69 512.168 4 3 2 1 95.799 98.376 123.527 211 212 213 Triwulan I

Lebih terperinci

Menuju Strategi Ketenagakerjaan untuk Indonesia

Menuju Strategi Ketenagakerjaan untuk Indonesia Menuju Strategi Ketenagakerjaan untuk Indonesia PENGENTASAN KETIMPANGAN DAN PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI MEMBUTUHKAN PENCIPTAAN LEBIH BANYAK PEKERJAAN LAYAK 20 juta pekerjaan diciptakan dalam 10 tahun

Lebih terperinci

Jeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru

Jeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru Jeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru ecommerce + Dropshipping + Networking DASH2 DASH2 Pemilik Perusahaan Wendi Lewis and Randy Ray Entrepreneur yang Peduli Perusahaan Direct Selling Pertama Dengan

Lebih terperinci

V. KERAGAAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BUAH DUNIA DAN INDONESIA

V. KERAGAAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BUAH DUNIA DAN INDONESIA V. KERAGAAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BUAH DUNIA DAN INDONESIA Seiring dengan penduduk dunia yang terus bertambah, maka kebutuhan akan konsumsi makanan dan minuman juga akan terus bertambah. Tidak bisa

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Melalui hasil pengolahan data yang telah dijabarkan di atas, penulis

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Melalui hasil pengolahan data yang telah dijabarkan di atas, penulis BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Melalui hasil pengolahan data yang telah dijabarkan di atas, penulis berkesimpulan bahwa sebenarnya tujuan dari Konvensi Perubahan Iklim dan Protokol Kyoto yangmana adalah

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,07 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,21

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di 36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Georafis Desa Kopah Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.Desa

Lebih terperinci

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 Bulan : Januari 2012 Lokasi pengambilan tiket masuk No Negara Asal 1 Afrika Selatan 3 1 4 4 3 7 - - - 11 2 Amerika Serikat 258 315

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,67 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,68

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,15 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,17

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan sebesar US$ 15,98 miliar (non migas US$ 12,62 miliar dan migas US$ 3,36

Lebih terperinci

There are no translations available. VISA ON ARRIVAL

There are no translations available. VISA ON ARRIVAL There are no translations available. VISA ON ARRIVAL In accordance with the Regulation of Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia Number: 26 on 2013, citizen from 63 countries and

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan setiap negara guna meningkatkan taraf kemakmuran dan kesejahteraan. Salah satu faktor yang menghambat pembangunan adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak pada wilayah segitiga terumbu karang (coral reef triangle) dunia. Posisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan manusia merupakan paradigma baru yang menempatkan manusia sebagai kunci pembangunan. Pergeseran paradigma tersebut terjadi pada tahun 1960-an,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan ukuran kesejahteraan masyarakat. sasaran yang membutuhkan layanan (Depkes RI, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan ukuran kesejahteraan masyarakat. sasaran yang membutuhkan layanan (Depkes RI, 2006). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan sekaligus sebagai investasi, Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan

Lebih terperinci

Posisi Human Development Indeks. (HDI) Indonesia (United Nations Development Program (UNDP) tahun 2008)

Posisi Human Development Indeks. (HDI) Indonesia (United Nations Development Program (UNDP) tahun 2008) GURU PENDIDIK PROFESIONAL Posisi Human Development Indeks High Human Development 1. Iceland 2. Norway 3. Australia 4. Canada 5. Ireland 8. Japan 9. Netherlands 25. Singapore 26. Korea, Rep. of 30. Brunei

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Lebih terperinci

Tenaga Kerja Sektor Pertanian: Hasil dari Transformasi Struktural

Tenaga Kerja Sektor Pertanian: Hasil dari Transformasi Struktural Tenaga Kerja Sektor Pertanian: Hasil dari Transformasi Struktural Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA Dewan Pendiri/Ekonom Senior INDEF, Jakarta Professorial

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI DAN KINERJA EKSPOR IMPOR INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERKEMBANGAN EKONOMI DAN KINERJA EKSPOR IMPOR INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN PERKEMBANGAN EKONOMI DAN KINERJA EKSPOR IMPOR INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN Jakarta, Maret 2017 1. PEREKONOMIAN DAN PERDAGANGAN GLOBAL 2. PEREKONOMIAN DAN PERDAGANGAN NASIONAL Trade Policy Research

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Perhitungan Komponen CDI CDI dihitung pada level kota dan menggambarkan ukuran rata-rata kesejahteraan dan akses terhadap fasilitas perkotaan oleh individu. CDI menurut

Lebih terperinci

STATISTIK DEPARTEMEN KEHUTANAN Ekspor Impo r. Veneer Sheet. Kayu Gergajian. Particle Board Perkembangan Ekspor & Impor Hasil Hutan.

STATISTIK DEPARTEMEN KEHUTANAN Ekspor Impo r. Veneer Sheet. Kayu Gergajian. Particle Board Perkembangan Ekspor & Impor Hasil Hutan. STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN

Lebih terperinci

MEMAHAMI PERAN NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATIONS. Dewi Triwahyuni

MEMAHAMI PERAN NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATIONS. Dewi Triwahyuni MEMAHAMI PERAN NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATIONS Dewi Triwahyuni SEJARAH SINGKAT bermula dari sekelompok kecil orang yang memutuskan untuk bersama-sama memprotes pengujian nuklir di Amchitka, lepas pantai

Lebih terperinci

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013 KESEMPATAN KERJA MENGHADAPI LIBERALISASI PERDAGANGAN Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 5 Juli 2013 1 MATERI PEMAPARAN Sekilas mengenai Liberalisasi Perdagangan

Lebih terperinci