Inovasi Produk Pada Perusahaan Senapan Angin Hasta Jaya Pare Kediri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Inovasi Produk Pada Perusahaan Senapan Angin Hasta Jaya Pare Kediri"

Transkripsi

1 Inovasi Produk Pada Perusahaan Senapan Angin Hasta Jaya Pare Kediri Thomas Leonard Jenkins, Rofiaty Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah yang melatar belakangi munculnya inovasi produk pada perusahaan senapan angin CV. Hasta Jaya sehingga inovasi produk tersebut dapat menjadi keunggulan bersaing di dalam menghadapi persaingan bisnis senapan angin.metode penelitian ini adalah case study yaitu dengan mengambil beberapa elemen di perusahaan Hasta Jaya melalui dokumentasi, komunikasi wawancara mendalam atau in-dept interview, serta tinjauan pustaka yang kemudian masing-masing elemen di selidiki lebih mendalam, detail, intensif, dan menyeluruh sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui mengapa, seperti apa, dan bagaimana inovasi produk dilakukan. Alat analisis dalam Penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengetahui mengapa, seperti apa, dan bagaimana inovasi produk di lakukan.hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa inovasi produk yang di lakukan oleh perusahaan Hasta jaya menjadi kekuatan utama dalam menghadapi persaingan yang ada saat ini, dimana inovasi produk di perusahaan memiliki daya tarik yaitu nilai seni atau art dan estetika yang terdapat didalamnya.hal ini juga menjadi acuan untuk perusahaan agar konsisten dalam melakukan pengembangan produk. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inovasi produk senapan angin perusahaan Hasta Jaya akan mendorong tercapainya keunggulan bersaing di dalam persaingan yang ada saat ini. Kata Kunci:Inovasi Produk, Pengembangan Produk, Keunggulan Bersaing.

2 PENDAHULUAN Proses perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat sekarang ini menyebabkan terjadinya persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya terjadi di dalam negeri saja namun persaingan juga datang dari luar negeri. Dengan adanya persaingan ini sebuah bisnis di tuntut untuk menunjukan apa sebenarnya keunggulan yang dimiliki agar dapat memiliki daya bersaing secara global. Persaingan di perlukan di dalam dunia bisnis karena dengan adanya persaingan para pelaku bisnis akan memikirkan segala aspek baik internal maupun eskternal untuk di maksimalkan kemampuan yang dimiliki agar dapat memenangkan persaingan. Hal ini menuntut para pelaku bisnis agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan teknologi serta perindustrian yang ada pada saat ini.maka dari itu diharapkan agar setiap pelaku bisnis mempunyai keterampilan dan kemampuan aplikatif terhadap dunia bisnis, khususnya yang berkaitan dengan bidang bisnis yang mereka jalani. Dengan begitu para pelaku bisnis harus selalu menciptakan hal-hal baru akan produknya untuk dapat memenuhi keinginan konsumen bahkan melampaui apa yang di inginkan konsumen. Berdasarkan hal-hal tersebut maka inovasi sangat di butuhkan dalam dunia bisnis. Inovasi membuat bisnis itu hidup tanpa inovasi suatu bisnis akan tetap pada posisinya yaitu tidak berkembang, bahkan memungkinkan merugi atau malah gulung tikar. Secara umum inovasi dapat diartikan sebagai terobosan mengenai produk-produk baru. Menurut Keegan (1996:111) inovasi adalah sesuatu yang baru atau berbeda dalam arti absolut atau dalam arti situasional. Menurut Griffin (2004:397) inovasi adalah usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru, atau kegunaan baru dari produk atau jasa yang ada. Berdasarkan hal diatas maka dibutuhkan suatu dasar ilmu yang mampu menunjang dan mengembangkan usahanya, untuk dapat memenangkan persaingan yang semakin ketat pada saat ini. Hal ini di perlukan agar bisnis yang di jalankan tetap berjalan bahkan berkembang kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Hasta jaya adalah perusahaan senapan angin yang berdiri pada tahun 1970 di Pare, Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Yang didirikan oleh tiga bersaudara, yakni Bapak Khuzaini (alm), Bapak Kutaji (alm), dan Bapak Mat Susin yang juga warga setempat. Mereka belajar secara otodidak cara membuat senapan angin setelah ketiganya mendapat pinjaman senapan angin dari seorang tentara. Mulai 80-an usaha pembuatan senapan angin tersebut berkembang. Jumlah karyawan mencapai ratusan.sementara kapasitasnya mencapai 5 ribu unit per bulannya.perusahaan senapan angin lainnya, yakni Bima Asta, menyusul didirikan, oleh dua di antara ketiga bersaudara yaitu Bapak Mat Susin dan Bapak Kutaji (alm).bramasta Merupakan salah satu sejarah pembuatan senapan angin lokal pertama wilayah Jawa bagian timur di Indonesia. Setelah wafatnya Bpk.H. Khuzaini kemudian Bramasta diteruskan usahanya oleh salah satu anaknya yaitu Bapak Iput Sarjono.Di bawah kepemimpinanya Bapak Iput melakukan pengembangan inovasi produk jenis senapan model pompa samping yang bervariasi seni ukir natural pada popor senapan angin dan senapan angin model kecil yang larasnya berukuran 28 cm atau sering disebut mini sport. Senapan angin adalah senapan yang menggunakan prinsip pneumatik yang menembakkan proyektil dengan menggunakan tenaga udara atau sejenis gas tertentu yang dimanfaatkan. Senapan angin biasanya digunakan untuk olahraga dan berburu binatang seperti

3 burung, biawak, tupai dan rusa, ukuran peluru yang dipakai biasanya juga tidak terlalu besar yaitu ukuran kaliber 4,5 mm dan 5,5 mm, namun yang di ijinkan secara umum berukuran 4,5 mm, sedangkan 5,5 mm harus memakai ijin khusus. Peluru biasanya terbuat dari bahan timah, meskipun begitu senapan ini bisa membunuh manusia kalau prosedur pemakaiannya keliru atau disalah gunakan. Saat ini bisnis senapan angin mengalami masa yang sulit, Bapak Iput Sarjono sebagai pemilik usaha senapan angin mengutarakan saat ini adalah masa-masa ujian berat bagi usaha pembuatan senapan angin, berbagai kendala kini bermunculan. Mulai dari kendala bahan baku, regulasi pemerintah yang berdampak pada turunnya permintaan, hingga makin ketatnya persaingan. Sekarang bahan baku mahal sekali. Naik berkali-kali lipat, menurut penuturan Bapak Iput yang menjual produk usahanya seharga Rp 400 ribu hingga Rp juta rupiah itu. Yang membuat Bapak Iput bertahan adalah brand senapan Bramasta yang juga dikenal sebagai produk nasional yang masih mempertahankan ke aslian proses pembuatan secara Handmade, hal ini merupakan nilai lebih tersendiri yang dimiliki oleh perusahaan senapan angin Hasta Jaya. Berbagai instansi milier termasuk Kostrad rutin menjadi pelanggan. Sejauh ini saya pertahankan semua barangnya made in Indonesia. Kayu, besi, baut-baut tidak ada yang impor. Jadi 100 persen Indonesia, Menurut penuturan Bapak Iput. Sedangkan kendala regulasi adalah dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomer 7 tahun 2003 tentang perlindungan satwa burung di Kediri, dimana yang melarang perburuan liar. Termasuk menembak burung. Sebenarnya menembak kan tidak hanya untuk berburu. Bisa untuk lomba, olahraga, ketrampilan, menurut Bapak Iput yang memiliki sekitar 6 karyawan saat ini. Dengan adanya Peraturan Daerah tersebut, Bapak Iput menerangkan bahwa penjualannya makin turun dari hari ke hari. Dulu produksi bisa sampai ribuan unit. Sekarang sebulan paling unit. Selain adanya PERDA, makin banyaknya pabrik yang berdiri juga membuat pasar semakin sempit. Karena itu Bapak Iput berharap pemerintah bisa memberikan perhatian pada industri pembuatan senapan angin di Kabupeten Kediri. Karena, usaha ini banyak menyerap tenaga kerja. Harapan ke depan sering diadakan lomba-lomba menembak,jadi kegiatan menembak dan produksi senapan angin tetap lestari. Fenomena yang terjadi di atas menunjukan bahwa pabrik senapan angin Hasta Jaya mengalami proses perubahan yang cenderung praktis dan mengikuti perubahan yang terjadi. Hal tersebut berkaitan pertama faktor Peraturan Daerah yang melarang perburuan di wilayah kabupaten Kediri dan ke dua adalah keinginan menciptakan suatu inovasi produk baru yang berbeda dengan yang lain sehingga dapat memenangkan persaingan. Pengertian Manajemen Strategi KAJIAN PUSTAKA Manajemen strategi menurut David (2009:6), Manajemen strategis dapat didefenisikan sebagai ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategi menurut Pearce dan Robinson (2008:5), manajemen strategi adalah satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan. Manajemen strategi diartikan sebagai pembuatan rencana perusahaan yang telah disusun dan mengimplementasikan rencana

4 tersebut.sehingga manajemen strategi mencakup perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan dan tindakan terkait strategi perusahaan. Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa fokus dari manajemen strategi adalah memadukan segala aspek manajemen, mulai dari pemasaran, keuangan, produksi, penelitian, pengembangan, dan pengendalian untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi. Manajemen strategi dapat dikatakan berhasil apabila seluruh karyawan telah mengetahui tentang sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk perusahaan.komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategi. Pengertian Inovasi Roger yang dikutip oleh simamora (2003:235) mengatakan inovasi sebagai ide baru. Secara umum inovasi dapat dilihat sedikitnya dari dua sudut yang menguntungkan: 1. Kebaruan dalam arti sesuatu itu belum pernah dilakukan sebelumnya. 2. Kebaruan dalam arti sesuatu itu belum pernah dilakukan oleh instansi atau perusahaan yang kini melaksanakan. Rofiaty (2012:51). Dalam OECD,(1999) definisi Inovasi Teknologi adalah: Mengimplementasikan produk dan proses teknologi baru yang dapat meningkatkan pangsa pasar. Penciptaan proses dan produk baru melibatkan penelitian ilmiah, teknologi, organisasi, finansial dan aktifitas periklanan. Menurut Regis Cabral (1998, 2003) bahwa Inovasi adalah elemen baru yang diperkenalkan dalam jaringan yang dapat mengubah, meskipun hanya sesaat, baik harganya, pelakunya, elemen-nya atau simpul dalam jaringan. Menurut Rofiaty (2012:53) Inovasi bukanlah barang mewah milik segelintir orang, namun inovasi adalah bagian dari kehidupan itu sendiri dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang mau, prinsipnya sngat sederhana, lakukanlah segala hal sedikit lebih baik setiap hari dibanding hari kemarin. Dari pengertian pengertian inovasi di atas maka perusahaan di tuntut untuk mampu menciptakan hal-hal yang baru sesuai dengan kemampuan yang di miliki perusahaan baik berupa pemikiran, gagasan, pelayanan, kualitas, dan produk yang inovatif.inovasi bukanlah hal yang langka ataupun sulit di lakukan oleh seseorang, inovasi bisa dimiliki dan di ciptakan oleh siapa saja yang ingin melakukan inovasi. Pengertian Produk Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli. Produk yang di hasilkan oleh perusahaan senapan angin CV.Hasta Jaya ada beberapa yaitu produk yang awalnya hanya Bramasta Super dan Bramasta Antariksa, kemudian setelah itu Bramasta Nobby, kemudian setelah itu muncul senapan angin pompa samping dengan merk Bramasta Sniper dan Bramasta pistol atau mini sport.

5 Menurut Tjiptono (1997:25), dimensi kualitas produk meliputi : 1. Kinerja (performance) Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya. 2. Keistimewaan tambahan (features) Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering, dan sebagainya. 3. Keandalan (reliability) Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar dari pada mobil sedan. 5. Daya tahan (durability) Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil. 6. Estetika (asthethic) Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya. Terkait dengan estetika bahwa produk senapan angin perusahaan Hasta Jaya memiliki nilai estetika dan seni, hal ini terlihat pada popor senapan dan proses produksi senapan angin tersebut. METODE Metode penelitian memberikan panduan berfikir dalam kegiatan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan secara efektif dan sistematis. Metode akan memberikan alur-alur yang harus di lalui peneliti, sehingga konsistensi penelitian akan tetap terjaga. Metode merupakan cara yang di pakai untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian berarti penyelidikan dari suatu ilmu pengetahuan yang di lakukan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (deskriptif).penelitian ini menekankan pada penyajian data, menganalisis dan menginterpretasikan data. Menurut Marzuki (2008:8) penelitian deskriptif hanya akan melukiskan keadaan objek atau persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk mengambil atau menarik kesimpulan yang cenderung umum. Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai fakta lapangan.sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian terbuka yang dilakukan dengan kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case study (studi kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen dari

6 perusahaan senapan angin CV. Hasta Jaya yang kemudian masing masing elemen diselidiki secara mendalam. Adapun tehnik yang digunakan antara lain : 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari dan mencatat dokumendokumen yang ada pada perusahaan. 2. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pimpinan dan karyawan organisasi yang berwenang. 3. Studi Pustaka Yaitu dengan melakukan studi literatur terhadap buku-buku yang relevan, artikel maupun penelitian atau tulisan ilmiah lainnya Analisis Deskriptif kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologi Analisis Deskriptif kualitatif meliputi analisis karakteristik responden tentang model usaha yang dijalankan. Analisis ini meliputi pengetahuan responden tentang mengapa melakukan inovasi produk, seperti apa inovasi produk di lakukan, dan bagaimana inovasi produk di lakukan dalam setting tertentu yang ada salam kehidupan nyata (alamiah) di dalam perusahaan senapan angin CV. Hasta Jaya. Penggunaan pendekatan fenomenologi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati fenomena subjek yang diamati melalui tindakan dan pemikirian guna memahami makna yang muncul.sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menerapkan pendekatan kualitatif dengan prespektif fenomelogo Schultz.Pemilihan pada fenomelogi Schultz di sebabkan tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan memaknai tindakan individu dari sesuatu yang ditampakanya.menurut Schultz bawha pemahaman terhadap tindakan seseorang itu tidak hanya didasari pengaruh di dalam dirinya, tetapi juga merupakan pengaruh dari luar dirinya.jadi tindakan manusia adalah atas dasar kesadaran akal sehatnya. Tindakan seseorang merupakan aplikasi dari pengalaman manusia di dalam kehidupanya, untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan, dan disebabkan oleh hal-hal tertentu, dengan kata lain tindakanya terkait berbagai motif. Seorang Fenomenolog suka melihat gejala.dia berbeda dengan seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori.fenomenolog bergerak di bidang yang pasti.hal yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi yang langsung.fenomenologi adalah suatu metode pemikiran a way of looking at things. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Jawaban Hasil Wawancara Mengapa Melakukan Inovasi Produk Nama Responden Bapak Iput Sarjono (Pemilik Tanggal Mengapa Melakukan Inovasi Produk Wawancara Karena adanya Peraturan Daerah Nomer 7 Tahun 2003 yang melarang perburuan burung serta satwa lainya yang dilindungi di wilayah Kabupaten Kediri

7 Usaha) Semakin banyak pesainghome industry senapan angin Karena melihat adanya sisa pipa kuningan bekas potongan senapan angin yang panjang, sehingga mencoba mendesign dan memproduksi senapan mini Ingin menggabungkan antara seni dengan senapan angin, lalu mencoba mendesign dan memproduksi popor senapan angin berukir dengan semua proses pembuatanya secara hand made Sumber: hasil wawancara yang diolah (2014) yaitu: Dari hasil wawancara di atas bisa di jelaskan bahwa mengapa melakukan inovasi produk, 1) Adanya Peraturan Daerah Nomer 7 Tahun 2003 yang menerangkan a) Setiap orang di larang menembak, membunuh satwa burung yang di lindungi. b) Setiap orang di larang menembak atau menangkap burung, merusak, memusnahkan sarang atau telor burung yang di lindungi. c) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan tersebut maka dapat di tindak secara hukum pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda maksimal 5 juta rupiah. Peraturan dilarang berburu burung dan binatang di wilayah Kabupaten Kediri. Kemudian Bapak Iput berpikir, harus menciptakan sesuatu yang baru dan tidak pernah ada sebelumnya di pasaran, lalu Bapak Iput mencari informasi di internet dan melihat senapan angin dari jepang yang pompa senapanya di samping, kemudian dicoba didesign diterapkan di senapan yang diproduksinya, ternyata berhasil dan permintaan pasar akan senapan baru Bramasta pompa samping meningkat. Hal ini terjadi karena senapan angin pompa samping yang diciptakan dan di produksi oleh Bapak Iput adalah hal pertama yang ada di Indonesia. 2) Setelah berhasil memproduksi senapan angin pompa samping oleh Bapak Iput, muncul banyak pesaing senapan angin home industry yang mencontoh hasil karya senapan angin pompa samping. 3) Bapak Iput memikirkan, produk yang seperti apa lagi yang belum pernah ada dan unik, berawal dari melihat potongan pipa kuningan sisa produksi senapan angin yang pendek-pendek, Bapak iput berpikir apakah bisa dari sisa pipa tersebut di produksi senapan angin? Bapak Iput mendesign lalu menciptakan lagi senapan yang berukuran mini yang hanya 28 cm panjangnya, yang di beri merk Bramasta MiniSport, ini merupakan hal baru dan pertama di Indonesia. Dari potongan pipa sisa produksi tadi yang di mana rata-rata potongan pipa sisa produksi berukuran 28 cm ke atas, dapat di produksi senapan angin mini yang berukuran 28 cm, ini juga sesuai dengan aturan dari pemerintah bahwa panjang senapan angin minimal adalah 25 cm, dibawah itu dapat di proses secara hukum, dan permintaan akan senapan ini meningkat. Senapan angin mini ini selain untuk menembak juga dapat sebagai souvenir karena bentuknya yang kecil dan praktis di bawa kemana-mana. 4) Setelah itu Bapak Iput ingin menciptakan hal baru lagi dan lain dari pada yang lain serta unik, beliau berpikir bagaimana cara mengabungkan Antara seni dengan senapan angin, dimana Bapak Iput ingin sebuah senapan angin tidak hanya untuk berburu atau menembak sasaran saja, namun ingin sebuah senapan angin juga dapat dinikmati sebagai sebuah seni, lalu

8 munculah senapan angin dengan seni ukir arthistic yang di kerjakan secara hand made secara keselurahan dalam prosesn pembuatanya, mulai dari memahat popor kayu senapan hingga memberi warna dengan cat puas. Dengan demikian di harapkan gabungan Antara seni dengan senapan angin yang original tidak bisa di nilai harganya dengan kata lain harga jual produk tersebut sangat tinggi. Dari penjelasan di atas peneliti ingin mengemukakan tema dari hasil wawancara mengapa melakukan inovasi produk adalah: 1. Menciptakan sesuatu hal yang baru 2. Munculnya pesaing 3. Senapan angin mini atau bramasta minisport 4. Meningkatnya kreatifitas dengan design Tabel 2 Jawaban Hasil Wawancara Seperti Apa Inovasi Produk Yang Dilakukan Nama Responden Bapak Iput Sarjono (Pemilik Usaha) Tanggal Seperti Apa Inovasi Produk Yang Dilakukan Wawancara Awalnya produk hanya ada Bramasta Super dan Bramasta Antariksa, setelah itu ada produk Bramasta Nobby,kemudian setelah itu produk senapan angin pompa samping dengan merk Bramasta Sniper kemudian Bramasta pistol atau mini sport Dengan memperhalus proses pengerjaan senapan angin,menambah power senapan angin,dan menambah keakurasi dari senapan angin Memberikan variasi dari model dan warna pada popor kayu,model kawel,model lope,dan memberikan stiker pada popor Sesuai dengan saran dari pelanggan, yang salah satunya adalah memproduksi senapan rotary yang dimana memakai senapan dengan system pcp lalu tempat pelurunya bisa memutar sendiri dengan isi 6 butir peluru Saya pernah bikin popor kayu senapan yang di pahat langsung dengan tangan dan diwarnai dengan cat tangan, saya bikinya limited edision hanya ada beberapa unit saja, ini karena saya berpikir bahwa bagaimana caranya karya seni di gabung dengan senapan angin dan saya bikin popor ukiran dengan nama Artistic, dan senapan ini selain untuk menembak juga bisa menjadi souvenir atau pajangan di ruang tamu, dan dihasilkan karya seni yang tak ternilai harganya tentunya hand made Sumber: hasil wawancara yang telah diolah (2014)

9 Dari hasil wawancara di atas bisa di jelaskan bahwa Seperti apa inovasi produk yang dilakukan dalam di perusahaanya, yaitu: 1) Terjadi perkembangan produk yang awalnya hanya Bramasta Super dan Bramasta Antariksa, kemudian setelah itu Bramasta Nobby, kemudian setelah itu muncul senapan angin pompa samping dengan merk Bramasta Sniper dan Bramasta pistol atau mini sport. 2) Dengan tetap menjaga kualitas produk dari senapanya dengan cara memperhalus proses pengerjaan senapan angin, menambah power dari senapan angin, menambah keakurasian dari senapan angin dan selalu setiap senapan selesai di buat di cek kembali kualitasnya secara keseluruhan. 3) Memberikan variasi dari model, warna pada popor kayu, model kawel, model lope, dan memberikan stiker pada popor. Dimana dengan melakukan hal tersebut pelanggan tidak bosan terhadap produk Bramasta. 4) Sesuai dengan saran dari pelanggan, yang salah satunya adalah memproduksi senapan rotary yang dimana senapan ini memakai system pcp lalu tempat pelurunya bisa memutar sendiri dengan isi 6 butir peluru tanpa harus memasukan peluru satu demi satu ke dalam lubang lope. Dengan system pcp yang di pakai yaitu menggunakan gas sebagai pendorong peluru, senapan ini tanpa menggunakan pompa di tabungnya, cukup hanya di pompa menggunakan pompa khusus hingga dapat mencapai tekanan 2500 psi, kemudian dengan system rotary tempat peluru dapat memutar secara otomatis. 5) Bapak Iput pernah bikin popor kayu senapan yang di pahat langsung dengan tangan dan diwarnai dengan cat tangan, saya bikinya limited edision hanya ada beberapa unit saja, ini karena saya berpikir bahwa bagaimana caranya karya seni di gabung dengan senapan angin dan saya bikin popor ukiran dengan nama Artistic, dan senapan ini selain untuk menembak juga bisa menjadi souvenir atau pajangan di ruang tamu, dan dihasilkan karya seni yang tak ternilai harganya tentunya hand made, dengan demikian gabungan Antara seni yang original tidak bisa di nilai harganya dengan kata lain harga jual produk tersebut tinggi. Dari penjelasan di atas penulis ingin mengemukakan tema dari hasil wawancara seperti apa inovasi produk yang dilakukan adalah: 1. Berkembangnya produk senapan angin 2. Menjaga kualitas produk 3. Melakukan variasi terhadap produk 4. Mendengarkan saran pelanggan 5. Limited edision

10 Tabel 3 Jawaban Hasil Wawancara Bagaimana Melakukan Inovasi Produk Nama Tanggal Bagaimana Melakukan Inovasi Produk Responden Wawancara Bapak Iput Sarjono (Pemilik Usaha) Mencari modal untuk memperbanyak produksi, karena dengan modal yang cukup saya bisa menambah mesin dan karyawan sehingga proses produksinya cepat Menggantin bagonggan atau tempat keluar masuknya as pada tabung senapan angin, yang awalnya berbentuk setengah lingkaranmenjadi segi empat Dengan caranya mempertahankan kualitas, kehalusan dalam pengerjaan senapan angin, melakukan tanya jawab dengan pelanggan atau pengguna produk apa saja keluhanya lalu di kembangkan, di coba perbaiki agar sempurana Melihat model senapan angin di internet yang bervariasi timbulkeinginan mencoba mengaplikasikan ke senapan buatan sendiri. Awalnya Jepang yang pertama bikin, kemudian mencoba memproduksi senapan angin dengan pompa samping yang sesuai dengan karakter senapan yang saya produksi, ternyata berhasi dan banyak permintaan, karena baru pertama di Indonesia. Selain itu popor kayu senapan angin utuh tanpa terpotong jadi senapan lebih terlihat kokoh dan mudah dalam pemasangan teleskop serta saat pengisian peluru. Sumber: hasil wawancara yang telah diolah (2014) Dari hasil wawancara di atas dapat di jelaskan bahwa Bagaimana melakukan inovasi produk dalam di perusahaan CV. Hasta Jaya, yaitu: 1)Mencari modal untuk memperbanyak produksi, karena jika modal usaha mencukupi dapat menambah mesin dan karyawan, sehingga proses produksinya lebih cepat dan tidak menggangu dalam perputaran modal tentunya. 2) Mengganti bagongan atau tempat keluar masuknya as pada tabung senapan angin, yang awalnya berbentuk setengah lingkaran menjadi segi empat, hal ini di lakukan karena bentuk bagongan yang lama sering mengalami masalah yaitu per pelatuk senapan sering tersangkut sehingga menggangu dalam proses penekanan as yang ada di dalam tabung, sehingga angin di dalam tabung tidak bisa keluar. 3) Dengan caranya mempertahankan kualitas, kehalusan dalam pengerjaan senapan angin, melakukan tanya jawab dengan pelanggan atau pengguna produk apa saja keluhanya lalu di kembangkan, di coba perbaiki agar sempurana. Dengan mempertahankan kualitas, kehalusan dalam pengerjaan senapan, melakukan konsultasi atau tanya-jawab kepada para pengguna

11 senapan angin dapat diketahui apa kekurangan dari senapan angin yang telah di produksi oleh perusahaan. 4) Melihat model senapan angin di internet yang bervariasi timbul keinginan mencoba mengaplikasikan ke senapan buatan sendiri. Awalnya Jepang yang pertama bikin, kemudian mencoba memproduksi senapan angin dengan pompa samping yang sesuai dengan karakter senapan yang saya produksi, ternyata berhasil dan banyak permintaan, karena baru pertama di Indonesia. Selain itu popor kayu senapan angin utuh tanpa terpotong jadi senapan lebih terlihat kokoh dan mudah dalam pemasangan teleskop serta saat pengisian peluru selain itu juga Bapak Iput Sarjono juga memproduksi senapan angin mini yang panjangnya hanya 28 cm dengan menggunakan pompa samping, karena jika mengunakan pompa bawah tidak ada jarak untuk seker memompa karena jarak tabung yang pendek, dan senapan angin bisa di jadikan souvenir. Disisi lain karena bentuknya yang kecil serta ringan senapan ini bisa di buat berburu tikus di rumah yang gerakanya cukup cepat. Dari penjelasan di atas penulis ingin mengemukakan tema dari hasil wawancara bagaimana melakukan inovasi produk adalah: 1. Memperkuat modal untuk melakukan inovasi 2. Menganti part yang menghambat kinerja senapan 3. Quality assurance 4. Melihat peluang dan mencari inspirasi Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya, perusahaan senapan angin CV. Hasta jaya dapat dikatakan cukup sukses dalam melalukan inovasi produk, hal ini ditunjukan dalam menjawab pertanyaan mengapa, seperti apa, dan bagaimana melakukan inovasi produk. Hal khusus terlihat bahwa pemilik perusahaan memiliki motif dalam melakukan inovasi produk, ini terlihat ketika Bapak Iput menjawab beberapa pertanyaan, hasil jawaban dari pertanya yang dikemukakan adalah: 1. Bapak Iput Sarjono melakukan inovasi produk karena banyak persaingan dalam usaha senapan angin semakin ketat dengan munculnya home industry dari usaha ini yang banyak, selain itu di terbitkanya Peraturan Daerah Nomer 7 Thaun 2003 yang isinya melang perburuan, penangkapan, penembakan burung dan satwa yang dilindungi di wilayah Kabupanten Kediri. Dan Bapak Iput mencoba membuat senapan angin mini yang hanya berukuran 28 cm. 2. Bapak Iput Sarjono melakukan inovasi produk di perusahaan senapan angin Hasta Jaya seperti awalnya produk senapan anginnya adalah Bramasta Super dan Bramasta Antariksa, kemudian setelah itu Bramasta Nobby, kemudian setelah itu muncul senapan angin pompa samping dengan merk Bramasta Sniper dan Bramasta pistol atau mini sport, dimana awalnya hanya 2 produk sekarang menjadi 5 produk. Dan Bapak Iput juga

12 memperhalus proses pengerjaan senapan angin, menambah power dari senapanya, memberikan variasi pada senapanya mulai dari lope, kawel, popor, dan memberikan stiker. Bapak iput juga mendengarkan saran dari pelanggan yang menginginkan bramasta memproduksi senapan angin rotary. Dan yang terakhir Bapak Iput memproduksi popor senapan yang diukir dengan tangan, dicat dengantangan, dan segala proses pembuatanya di lakukan secara hand made. 3. Bapak Iput Sarjono mengungkapkan bahwa bagaimana beliau melakukan inovasi produk adalah dengan mencari modal untuk memperbanyak produksi, karena jika modal usaha mencukupi dapat menambah mesin dan karyawan, sehingga proses produksinya lebih cepat dan tidak menggangu dalam perputaran modal tentunya. Kemudian menggantin bagongan atau tempat keluar masuknya as pada tabung senapan angin, yang awalnya berbentuk setengah lingkaran menjadi segi empat hal ini di lakukan untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada senapan angin. Kemuadian melihat di internet untuk mencari inspirasi dan contoh-contoh senapan angin yang ada di seluruh dunia dan mencoba untuk menerapkan di senapan angin miliknya, dan disana lah senapan angin pompa samping tercipta. Dalam hasil penelitian dapat menyimpulkan bahwa keunggulan bersaing terletak pada inovasi produk dalam kualitas produknya, dimana perusahaan selalau menjaga kualitas produk dengan memperhatikan segala aspek mulai dari bahan baku yang berkualitas, nilai seni atau art, dan sampai dengan sumber daya manusia yang ahli pada bidangnya masing-masing. Sehingga dapat menjaga bahkan melampaui dari harapan konsumen mengenai kualitas akan suatu produk yang dibelinya. Disisi lain sang pemilik perusahaan juga melakukan inovasi produk yang terus menerus, mulai dari pelopor senapan angin yang mengedepankan artistic atau seni di dalamnya sehingga beda dengan yang lain, menggunakan pompa samping pada senapan angin yang baru pertama di Indonesia, sampai dengan senapan angin mini yang disebut dengan merk Bramasta pistol atau mini sport, hal ini yang membuat perusahaan dapat bertahan dan terus berkembang sampai saat ini. Selain itu merk Bramasta yang sudah dikenal sejak tahun 1980an, bisa di sebut bahwa perusahaan Hasta Jaya adalah leader market di Indonesia terutama wilayah Jawa Timur mengenai pembuatan senapan angin. Saran Saran yang di berikan oleh penulis untuk perusahaan senapan angin CV. Hasta Jaya adalah : 1. Bapak Iput Sarjono harus lebih tegas dan disiplin dalam pengelolaan produksi di perusahaan, terutama tentang keuangan perusahaan Hasta Jaya, supaya inovasi yang dilakukan lebih terarah dan terjamin ketika perusahaan memiliki dana yang cukup dalam melakukan pengembangngan inovasi produk selanjutnya. Dengan begitu perusahaan dapat menambah mesin dan tenaga kerja untuk dapat memenuhi pesanan konsumen. Disisi lain hal ini dapat menyerap tenaga kerja baru, sehingga dapat membantu masyarakat di sekitar perusahaan. 2. Harus tetap dan lebih konsisten menjaga kualitas produk yang di hasilkan, sehingga konsumen merasa puas dan tetap loyal kepada merk bramasta.

13 3. Hendaknya mengadakan lomba menembak yang dapat memberi wadah bagi para pecinta olah raga menembak ini yang terhalang oleh Perda di wilayah kediri, tentunya bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait. 4. Menjaga hubungan antara konsumen dengan perusahaan,dengan cara mengadakan forum berbagi tips dan cara perawatan senapan angin atau segala sesuatu yang berkaitan dengan senapan angin di media on line. DAFTAR PUSTAKA Cabral, R., Development, Sciense and in Heilbron, J. (ed.), The Oxford. David, Fred R Manajemen Strategis: Konsep-Konsep. Buku I. edisi keduabelas, PT. Salemba Empat, Jakarta. Griffin,Ricky. 2004, Manajemen, Alih Bahasa: Gina Gania, Jakarta: Penerbit Erlangga. Keegan, Warren J Manajemen Pemasaran Global.Diterjemahkan oleh Alexander Sindoro.Jakarta : Prenhallindo. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary., Prinsip Prinsip Pemasaran, Edisi Kesepuluh Penerbit : Erlangga, Jakarta. Marzuki Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII. OECD, 1999.Managing National Innovation Systems.Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Pearce, Jhon A & Richard, B Robinson , Manajemen Strategi. Jilid 1, Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Rofiaty, Inovasi & Kinerja: Knowledge Sharing and Behavior pada UKM, UN Pres, Malang Rogers, E. M., & Shoemaker, F. F. (1971). Communication of innovations: A cros-cultural approach ( 2nd ed. Of Diffusion of innovations). Free Press, New York. Tjiptono, Fandy. 1999, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga Penerbit : Andi, Yogyakarta.

14 INOVASI PRODUK SENAPAN ANGIN PADA PERUSAHAAN CV. HASTA JAYA PARE KEDIRI JURNAL ILMIAH Disusun oleh : THOMAS LEONARD JENKINS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi KONSENTRASI STRATEGI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

15

BAB I PENDAHULUAN. jenis produk yang di tawarkan dipasar oleh para pelaku bisnis. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. jenis produk yang di tawarkan dipasar oleh para pelaku bisnis. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada saat ini telah banyak kita jumpai berbagai jenis produk yang di tawarkan dipasar oleh para pelaku bisnis. Hal ini mempengaruhi minat

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : III (Tiga) Topik/Pokok Bahasan : Kualitas Produk Pokok-Pokok Perkuliahan : Atribut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kualitas Untuk dapat menjelaskan pengertian kualitas, perlu adanya pengertian atau penjelasan dari para ahli bahwa kualitas menurut ISO 9000 dalam buku manajemen pemasaran jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Swastha dan Irawan (2008:5) Pemasaran adalah sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepuasan Pelanggan 1.1. Defenisi Kepuasan Pelanggan Secara umum, kepuasan pelanggan (customer satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan. komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan. komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Kata pasar berasal dari kata pasar yang artinya adalah sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan tukar menukar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun 21 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan suatu fungsi yang luas dan dalam, yang mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk Menurut Philip Kotler (2002:407) definisi produk adalah: A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk adalah

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Nomer : Inisial Nama : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah semua nomor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era industri ini, masyarakat dimanjakan dengan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Di era industri ini, masyarakat dimanjakan dengan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era industri ini, masyarakat dimanjakan dengan kemudahan mendapatkan barang dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan mereka. Dengan merebaknya berbagai industri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bebas dalam era globalisasi saat ini menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian Indonesia semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perilaku berpindah merek telah dilakukan oleh Purwanto Waluyo dan Pamungkas dan Agus Pamungkas (2003) dengan judul Analisis Perilaku Brand

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI KECAMATAN PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO A. Analisis Strategi Peningkatan Mutu Produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cepat dan pesat. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen, sehingga perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen, sehingga perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kualitas Dalam membeli suatu produk konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinya dapat memuaskan segala keinginan dan kebutuhannya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kualitas Produk II.1.1 Pengertian Produk Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang masih berhubungan dengan pembahasan pada penelitian ini. 2.1.1 Definisi Komunikasi Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan komunikasi sangat penting di zaman modern saat ini. Sarana komunikasi sangat memudahkan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengeluarkan produk-produk terbaru mereka yang berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengeluarkan produk-produk terbaru mereka yang berkualitas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri terbesar yang mempunyai perkembangan sangat pesat dan memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin satis (artinya cukup baik, memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan ekonomi yang semakin pesat dewasa ini menuntut setiap badan usaha yang bergerak dalam sektor perekonomian untuk dapat mengantisipasi semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya kinerja perusahaan yang dapat diukur dari peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya kinerja perusahaan yang dapat diukur dari peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang ketat dewasa ini membawa banyak dampak positif maupun negatif bagi suatu perusahaan. Dampak positif dari persaingan tersebut adalah meningkatnya kinerja

Lebih terperinci

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION Modul ke: PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION KULIAH 2 Marketing Mix Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Marketing Mix Marketing Mix dicetuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat sekarang sudah berbeda dengan kehidupan masyarakat yang dulu. Seperti mencuci pakaian, dulu bagi beberapa orang mencuci pakaian adalah hal

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausahaan 1. Persiapan diri pengusaha muda. Fakultas Informatika. Mappesona, MSc. Program Studi Kewirausahaan.

Modul ke: Kewirausahaan 1. Persiapan diri pengusaha muda. Fakultas Informatika. Mappesona, MSc. Program Studi Kewirausahaan. Modul ke: 03 Henry Fakultas Informatika Kewirausahaan 1 Persiapan diri pengusaha muda Mappesona, MSc Program Studi Kewirausahaan http://mercubuana.ac.id Membangun Kepribadian Pengusaha Muda Dimensi Motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (performance), keistimewaan tambahan (features), keandalan (reliability),

BAB I PENDAHULUAN. (performance), keistimewaan tambahan (features), keandalan (reliability), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat, membuat dunia bisnis saat ini mengalami perubahan dinamis yang cepat yang diakibatkan oleh perubahan selera, kebutuhan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Keputusan Pembelian 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2012), perilaku pembelian konsumen mengacu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen terhadap suatu produk/jasa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan produk dan atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh mana harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat

Lebih terperinci

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Nila Wijayanti

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Nila Wijayanti Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen 1 Nila Wijayanti 1 Dosen Agribisnis Fakultas Fakultas Pertanian Dan Perikanan, Universitas Samawa ABSTRAK Kualitas dan harga produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pemasaran yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pemasaran yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang berhasil merupakan perusahaan yang melaksanakan pemasaran yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach.

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach. Perspectives, eds, S. Birley and I.C MacMillan. North Holland, Elsevier Science Publisers. Netherlands. Shaver, Kelly G. 1995. The Entrepreneurial Personality Myth, Bussiness & Economic Review Vol 41 No.3.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), definisi manajemen pemasaran adalah Manajemen Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini, suatu perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai dan memberi kepuasan kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menitik beratkan terhadap pengulasan suatu fenomena dan permasalahan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menitik beratkan terhadap pengulasan suatu fenomena dan permasalahan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif lebih menitik

Lebih terperinci

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN I. KONSEP KEPUASAN PELANGGAN Ada beberapa pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan/ketidakpuasan pelanggan. Fandy Tjiptono (2000:24) 1. Day menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Senapan angin adalah senjata yang menggunakan prinsip pneumatik yang menembakkan proyektil dengan menggunakan tenaga udara atau sejenis gas tertentu yang dimampatkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.itu terbukti dengan munculnya produk otomotif baru di setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan diharapkan mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik itu dari dalam maupun luar negeri, pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang 22 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penjualan Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha untuk dapat memberikan suatu nilai lebih pada konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha untuk dapat memberikan suatu nilai lebih pada konsumen, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang sedang berlangsung saat ini persaingan pada dunia bisnis semakin ketat. Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis menuntut suatu usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan memasarkan produknya dengan mengunakan merek sebagai pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek yang kuat akan terlindung

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya jumlah rumah sakit menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang akan mereka pilih. Masyarakat akan memilih rumah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI. memelihara produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen

BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI. memelihara produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI A. Mutu 1. Pengertian Mutu Mutu merupakan istilah yang mempunyai makna berbeda bagi setiap orang. Mutu produk suatu perusahaan melakukan langkah awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju dan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat pada masa ini juga berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri Fashion kini telah berkembang pesat di hampir seluruh Negara maju dan berkembang. Tidak hanya industry kecil menengah baju dan celana, namun sepatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia industri, yang ditandai dengan perubahan perubahan yang serba cepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Di dalam melakukan penelitian diperlukan suatu landasan teori yang akan dipergunakan untuk mendukung teori yang akan diajukan. Landasan yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) Novemy Triyandari Nugroho STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan harus menjadi perusahaan yang sustainable artinya perusahaan yang mampu bertahan dan sukses, tidak hanya pada saat ini tetapi juga dimasa mendatang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP Pada era globalisasi yang sudah modern dan sudah berkembang seperti sekarang, pesatnya perkembangan dunia bisnis pada saat ini mengharuskan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. populasi penduduk maka semakin besar pula kebutuhan masyarakat terhadap

Bab 1 PENDAHULUAN. populasi penduduk maka semakin besar pula kebutuhan masyarakat terhadap 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, pertumbuhan bisnis di sektor industri jasa sangat cepat perkembangannya. Hal ini disebabkan karena semakin besarnya populasi penduduk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahu dilakukan oleh David Cristian Marbun (2008) dengan judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. Anugrah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system globalisasi dan perdagangan bebas dimana akan menimbulkan adanya persaingan yang sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Strategi Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam dunia ekonomi membuat perusahaan semakin berlomba-lomba untuk menciptakan ide yang menarik masyarakat. Agar bisa memenangkan pesaingan

Lebih terperinci

TERBARU: Senapan Angin Gejluk Untuk Berburu Babi Hutan Dan CelengKategori: Senapan Angin Gejluk 14 Kali Dilihat

TERBARU: Senapan Angin Gejluk Untuk Berburu Babi Hutan Dan CelengKategori: Senapan Angin Gejluk 14 Kali Dilihat Tabung Besar Od 25 0 Home BUKTI PENGIRIMAN CARA ORDER HUBUNGI KAMI TENTANG KAMI Katalog Terpopuler: Jual Senapan Angin Sharp Pompa Tangan Te Tabung Besar Od 25 Jual Senapan Angin Sharp Ace Model Mini Jual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN Studi Kasus pada Robinson Departemen Store

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN Studi Kasus pada Robinson Departemen Store JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No., Oktober 005 : 119 14 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN Studi Kasus pada Robinson Departemen Store Oleh Jan Horas V. Purba Dosen Tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di Citra Sari Family Restaurant. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri sepeda motor dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda mencatatkan penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah industri fashion yang kini telah berkembang pesat dibanyak daerah di Indonesia

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat bersaing dengan usaha pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut William J. Stanton dalam Swastha (2008), menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat 1 A. Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN Seiring berkembangnya teknologi dan informasi mendorong para pelaku pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat orientasi. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung untuk berkembang seiring dengan perkembangan sektor industri yang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung untuk berkembang seiring dengan perkembangan sektor industri yang BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masa sekarang ini, kebutuhan manusia seluruh dunia cenderung untuk berkembang seiring dengan perkembangan sektor industri yang pesat.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna BAB I PENDAHULUAN Setiap bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya bisnis adalah

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK FRUTANG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TANG MAS TBK. Indra Jaya Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

PENGARUH KUALITAS PRODUK FRUTANG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TANG MAS TBK. Indra Jaya Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan PENGARUH KUALITAS PRODUK FRUTANG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TANG MAS TBK Indra Jaya Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Dudin Saepudin Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di bidang industri akhir-akhir ini menuntut perusahaan untuk berpikir bagaimana caranya agar dapat bertahan di tengah pesatnya persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan Toyota Avanza menjadi fenomena tersendiri bagi sejarah automotif nasional. Avanza tercatat sebagai paling sukses di industri otomotif Indonesia. Sejak lahir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Pengantar Produk Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci