PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5TAHUN SISWA TK PAPAHAN 03 SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM OTAK DI KARANGANYAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5TAHUN SISWA TK PAPAHAN 03 SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM OTAK DI KARANGANYAR"

Transkripsi

1 PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5TAHUN SISWA TK PAPAHAN 03 SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM OTAK DI KARANGANYAR Gejora Inaya Muntarina*) Niken Dyahariesti**) Eko Susilo**) PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN ABSTRAK Latar Belakang :Motorik halus (fine motor skill) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak. Diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna bagi potensi perkembangan anak. Jika stimulasi perkembangan fisik/motorik tidak tepat, tidak hanya berisiko bagi perkembangan motorik, tetapi juga bagi perkembangan aspek lainnya. Senam otak dapat meningkatkan koordinasi motorik halus yang berupa gerakan ringan melalui olah tangan dan kaki yang dapat memberikan rangsangan atau stimulus pada otak. Tujuan:Mengetahui perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahunsiswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Metode :Desain penelitian one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 di Karanganyar sebanyak 47 anak.sampel sebanyak 15 anak dengan tehnik pengambilan sampel simple random sampling. Alat pengumpulan data/instrumen SOP senam otak dan Penilaian perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun menurut kurikulum TK. Uji analisis data menggunakan dependen t-test. Hasil :Motorik halus anak usia 4-5 tahunsebelum dilakukan senam otak rata-rata 15,53dengan standar deviasi 2,13 dimana nilai minimun 11 dan maksimum 18. Motorik halus anak usia 4-5 tahunsesudah dilakukan senam otak rata-rata 28,06dengan standar deviasi 4,43 dimana nilai minimun 15 dan maksimum 33. Ada perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar dengan p=0,001. Simpulan :Terdapat perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Kata kunci : Motorik halus anak usia 4-5 tahun, senam otak Kepustakaan : 34 pustaka ( )

2 The Differences in Fine Motor Development of Children Aged 4-5 Years Students of TK Papahan 03between Before and After Performed Brain Gym at Karanganyar. (Xiv + 70 pages + 6 table + 2 Chart + 8 appendies) ABSTRACT Background: Fine motor skll is very important factor in a child's development. Stimulations are needed for the potential development of the child. If given improper stimulation of physical/motor development, the risk not only for motor development, but also for the development of other aspects. Brain gym can improve fine motor coordination in the form of light movement through hands and feet exercise that can provide stimulant for the brain. Objective: This study aims to find the differences in fine motor development of children aged 4-5 years students of TK Papahan 03 between before and after performed brain gym at Karanganyar. Method: The design in this study used one group pretest-posttest design. The population in this study was all children aged 4-5 years at TK Papahan 03 Karanganyar as many as 47 children. The samplesin this study were 15 children that sampled by using simple random sampling technique. The data instrument of data collection used Brain Gym SOP and Fine Motor Development Assessment of children aged 4-5 years according to the kindergarten curriculum. The data analysis used dependent t-test. Result: The fine motor skills of children aged 4-5 years before performed brain gym have an average of with a standard deviation of 2.13 where the minimum value of 11 and maximum of 18. The fine motor skills of children aged 4-5 years after performed brain gymhave an average of with a standard deviation of 4.43 where the minimum value of 15 and a maximum of 33. There is a differencein fine motor development of children aged 4-5 years students of TK Papahan 03between before and after performed brain gym at Karanganyar with p value of Conclusion: There is a differencein fine motor development of children aged 4-5 years students of TK Papahan 03between before and after performed brain gym at Karanganyar. Keywords : Fine motor skill of children aged 4-5 years,brain gym Bibliography : 34 references ( ) PENDAHULUAN Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan berkesinambungan. Salah satu tahap tumbuh kembang yang dilalui anak adalah masa prasekolah (4-5 tahun). Pada anak usia 4-5 tahun perkembangan yang paling menonjol adalah keterampilan motorik. Masa perkembangan anak, terdapat masa dimana diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna bagi potensi

3 perkembangan anak.oleh karena itu perlu adanya perhatian yang lebih serius, agar anak dapat berkembang lebih optimal sesuai dengan usianya. Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan.pada dasarnya, perkembangan seorang anak sesuai dengan kematangan saraf dan otot anak.sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dari sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Motorik halus (fine motor skill) merupakan suatu gerakan yang melibatkan gerakan-gerakan yang lebih halus.menggenggam mainan, menggunakan sendok, mengancingkan baju, atau segala sesuatu yang menuntut keterampilan jari mendemonstrasikan keterampilan motorik halus (Santrok, 2012).Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda dalam hal kekuatan maupun ketepatannya.perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya.lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak.perkembangan kecerdasan pada usia prasekolah ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Salah satu cara mengoptimalkan penggunaan semua dimensi otak adalah senam otak (Depdiknas, 2004). Gerakan-gerakan yang ada di dalamnya dibuat untuk merangsang otak.senam otak adalah serangkaian latihan gerak sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan aktivitas sehari-hari.senam otak terkait dengan ilmu gerak tubuh, yaitu gerakan tubuh yang disatukan dan dipadukan, sehingga dapat membantu mengoptimalkan fungsi dari otak. Senam otak akan memfasilitasi agar bagian otak kanan dan otak kiri dapat bekerja secara seimbang. Dimensi lateralis, yang mendapat rangsangan adalah otak kiri dan kanan, sedangkan dalam dimensi pemfokusan, gerakan senam otak pun berupaya meringankan atau merileksasi otak belakang dan bagian otak depan. Dimensi pemusatan, gerakan senam otak juga merangsang sistem yang terkait dengan perasaan atau emosional, yakni otak tengah (sistem limbik) dan otak besar.aplikasi gerakan senam otak terdiri dari gerakan keseimbangan, koordinasi gerak otot, keterampilan motorik halus (Saichudin, 2009). Menurut Sujiono (2009) menyatakan tujuan melatih motorik halus pada anak usia prasekolah adalah untuk menggerakkan anggota tubuh, terjadinya koordinasi antar mata dengan tangan, dan membuat anak berkreasi serta berekplorasi terhadap jari-jemarinya. Masa prasekolah yang merupakan periode emas ini perlu diberikan stimulasi perkembangan.stimulasi identik dengan pemberian rangsangan yang berasal dari lingkungan di sekitar anak guna lebih mengoptimalkan aspek perkembangan anak. Pemberian stimulasi yang tepat dapat mempertinggi kemampuan aspek-aspek perkembangan, namun apabila stimulasi yang diberikan tidak tepat akan memberikan efek yang tidak baik (Riana, 2011). Jika stimulasi perkembanganfisik/motorik tidak tepat, tidak hanya berisiko bagi perkembangan motorik,tetapi juga bagi perkembangan aspek lainnya (DEPDIKNAS, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Nova Relida Samosir tahun 2010 dengan judul penambahan senam otak pada aktivitas fungsional dan rekreasi (AFR) lebih baik daripada aktivitas fungsional dan rekreasi (AFR) dalam meningkatkan

4 kemampuan motorik halus anak prasekolah dimana pada kelompok I terjadi peningkatan skor rata-rata motorik halus menjadi (p = 0.000), demikian pula kelompok II terjadi peningkatan dari dan menjadi (p = 0.000). Skor motorik halus sebelum perlakuan pada kedua kelompok tidak ada perbedaan (p = 0.549), kemudian setelah diberikannya perlakuan pada kelompok I didapatkan nilai rata-rata lebih tinggi di banding kelompok II dengan ratarata (p = 0.000) yang artinya ada perbedaan secara signifikan. Penelitian Nurmalita Fitria Dewi tahun 2010 dengan judul pengaruh senam otak (brain gym) terhadap kemampuan motorik halus anak prasekolah di TK Kartika IV-8 Kecamatan Sumbersari dengan hasil motorik halus sebelum senam otak (brain gym) 3,6% (1 orang) kurang, 75% (21 orang) cukup, dan 21,4% (6 orang) baik sedangkan setelah intervensi data menunjukkan 57,1% (16 orang) kategori motorik halus baik dan 42,9% (12 orang) memiliki motorik halus cukup. p value (0,001) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak yaitu terdapat pengaruh yang sangat bermakna antara motorik halus sebelum dan sesudah senam otak (brain gym) pada anak usia prasekolah usia 4-6 tahun di TK Kartika IV-8 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar anak TK Papahan 03 Karanganyar, diperoleh data untuk jumlah anak usia 4-5 tahun pada tahun ajaran sebanyak 47 anak. Wawancara kepada guru mengenai kemampuan motorik halusnya guru mengatakan masih banyak yang kurang.kemudian penulis mengambil sampel 3 anak (1 laki-laki, 2 perempuan) dan di ukur perkembangan motoriknya menggunakan DDST.Hasilnya 1 anak suspect (1 anak laki-laki umur 4 tahun tidak bisa menyusun kubus), 2anak perempuan anak normal.senam otak belum pernah dilakukan di TK Papahan 03 Karanganyar. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5tahun siswatk Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Tujuan penelitian :Mengetahui perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian one group pretest-posttestdesign.alat pengumpulan data/instrumen SOP senam otak danpenilaian perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun menurut kurikulum TK dengan dilakukan senam otak satu kali sehari selama 7 hari.uji analisis data menggunakan dependen t-testdengan ketentuan nilai keyakinan yang dipakai adalah 0,95 dan nilai kemaknaan α = 0,05. P value 0,001< =0,05, maka Ha diterima artinya ada perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Lokasi dan Waktu Penelitian

5 Tempat penelitian di TK Papahan 03 Karanganyar pada bulan Juni Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 di Karanganyar sebanyak 47 anak.sampel sebanyak 15 anak dengan tehnik pengambilan sampel simple random sampling. Analisis Univariat HASIL PENELITIAN Tabel 4.1. Perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswatk Papahan 03 sebelum dilakukan senam otak di Karanganyar. Motorik n Mean Median SD (Min- Halus Max) Sebelum 15 15,53 16,0 2, Tabel 4.1. menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus responden sebelum dilakukan senam otak rata-rata 15,53dengan standar deviasi 2,13 dimana nilai minimun 11 dan maksimum 18. Tabel 4.2. Perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswatk Papahan 03 sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Motorik Halus n Mean Median SD (Min- Max) Sesudah 15 28, , Tabel 4.2. menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus responden sesudah dilakukan senam otak rata-rata 28,06dengan standar deviasi 4,43 dimana nilai minimun 15 dan maksimum 33. Analisis Bivariat Sebelum perlakuan data dilakukan uji statistik normalitas dengan uji shapiro-wilk dengan taraf signifikansi 0,05 didapatkan p value 0,182>0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Hasil analisis data yang digunakan karena data nya normal menggunakan uji parametrik yaitu uji paired t test untuk variabel dependen yang hasilnya sebagai berikut : Perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar.

6 Tabel 4.3. Perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Motorik Halus n Mean Median SD (Min- Max) Sebelum 15 15,53 16,0 2, ,001 Sesudah 15 28, , Selisih 12,6 2,3 Tabel 4.5 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa motorik halus anak usia 4-5 tahun sebelum dan sesudah diberikan senam otak selisih rataratanya adalah 12,6dengan selisih standar deviasi 2,3. Berdasarkan uji dependen t test dapat dilihat bahwa p value 0,001< =0,05 yang artinya Ha diterima sehingga ada perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. p Analisis Univariat PEMBAHASAN Perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dilakukan senam otak di Karanganyar. Analisis univariat pada penelitian ini dinyatakan dalam bentuk tendensi sentral yang berupa mean, median dan standar deviasi. Data pada penelitian ini adalah data berdistribusi normal sehingga untuk analisis univariat menggunakan tendensi sentral yaitu rata-rata atau mean. Hasil penelitian didapatkanperkembangan motorik halus responden sebelum dilakukan senam otak rata-rata 15,53. Untuk standar deviasi 2,13 dimana nilai minimun 11 dan maksimum 18. Rata-rata atau mean sebelum dilakukan senam otak 15,53 secara rata-rata skor total hanya mencapai standar saja yaitu kurang dari 50% dari skor total sebanyak 36. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kemampuan keterampilan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 di Karangnyar sebelum dilakukan senam otak masih kurang. Hasil keterampilan motorik halus sebelum dilakukan senam otak didapatkan keterampilan yang belum berkembang yaitu 73,3% (11 anak) belum bisa melipat kertas sederhana dapat dilihat ketika penilaian awal anak dalam melakukan keterampilan yang diujikan masih dengan bimbingan dalam membentuk arah lipatan kertas dan dicontohkan membuat bentuk lipatan kertas oleh peneliti, 53,3% (8 anak) belum bisa membuat berbagai bentuk platisin dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak masih dicontohkan membuat beberapa bentuk plastisin terlebih dahulu dan dibimbing dalam membentuk plastisin sesuai bentuk yang dicontohkan oleh peneliti, 40,0%

7 (6 anak) belum bisa menjahit jelujur sepuluh lubang dengan tali sepatu dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak masih dicontohkan cara memasukkan tali sepatu ke dalam lubang dan dibimbing dalam memasukkan ujung tali sepatu ke lubang secara bergantian. Selanjutnya terdapat dua keterampilan yang belum berkembang dinyatakan 26,7% (4 anak) yaitu belum bisa menjiplak dan meniru garis tengah, datar, miring, lengkung, lingkaran dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak masih dicontohkan dalam menjiplak bentuk tersebut dan dibimbing mengarahkan pensil ketika menjiplak bentuk yang dicontohkan oleh peneliti dan 26,7% (4 anak) belum bisa membuat lingkaran dan segi empat dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak masih dicontohkan bentuk lingkaran dan segi empat dan dibimbing dalam menggambar bentuk lingkaran dan segi empat oleh peneliti. Terdapat 20,0% (3 anak) belum bisa menggambar bebas dengan gerakan naik turun bersambung dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak masih dicontohkan bentuk gambar garis naik turun bersambung dan masih ada anak yang dibimbing menggambar garis naik turun bersambung oleh peneliti dan 6,7% (1 anak) belum bisa menyusun menara dari kubus minimal delapan kubus dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak masih dibimbing dalam menyusun menara dari 8 kubus. Hasil ketrampilan yang paling banyak mulai berkembang adalah 100,0% (15 anak) mulai berkembang dalam mengunting bebas dan (15 anak) merobek bebas dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak sudah dapat melakukan hanya sesekali diingatkan cara mengarahkan gunting dan mengarahkan jari-jari sehingga kertas dapat disobek. Keterampilan lain yang dinyatakan mulai berkembang yaitu 93,3% (14 anak) mulai berkembang dalam menyusun menara minimal dari delapan kubus dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak sudah dapat menyusun dan sesekali diingatkan dan dibantu menempatkan kubus secara tepat agar tidak jatuh, 80,0% (12 anak) mulai berkembang dalam menggambar bebas dengan gerakan naik turun bersambung dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak sudah dapat menggambar garis naik turun bersambung dan sesekali diingatkan untuk membuat garisnya bersambung dengan tidak mengangkat pensil sebelum selesai membuat garis, 73,3% (11 anak) mulai berkembang dalam menjiplak dan meniru garis tengah, datar, miring, lengkung dan lingkaran dan (11 anak) dalam membuat lingkaran dan segi empat dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak sudah dapat mengikuti arahan dari peneliti dengan sesekali diingatkan untuk menggambar sesuai gambar yang diarahkan. Selanjutnya terdapat 60,0% (9 anak) mulai berkembang dalam menjahit jelujur sepuluh lubang dengan tali sepatu anak sudah dapat melakukan sendiri dengan sesekali diingatkan, 46,7% (7 anak) mulai berkembang dalam membuat berbagai bentuk dengan plastisin dapat dilihat ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak sudah dapat membentuk plastisin sendiri dengan sesekali dibantu dibeberapa bagian, dan yang paling sedikit mulai berkembang adalah dalam meniru lipatan yakni 26,6% (4 anak) mulai berkembang, hal ini

8 dapat dilihat bahwa ketika dalam melakukan keterampilan yang diujikan anak ada yang berhasil menyelesaikan jahit jelujur dengan tali sepatu namun dengan sesekali diingatkan. Sebelum dilakukan senam otak belum ada responden yang berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Perkembangan motorik halus anak usia 4-5tahun siswatk Papahan 03 sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Hasil penelitian didapatkanperkembangan motorik halus responden sesudah dilakukan senam otak rata-rata 28,06dengan standar deviasi 4,43 dimana nilai minimun 15 dan maksimum 33. Rata-rata atau mean setelah dilakukan senam otak mengalami peningkatan rata-rata keterampilan motorik halus sebanyak lebih dari 75% dari skor total 36. Sehingga dapat dinyatakan bahwa setelelah dilakukan senam otak pada anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 di Karanganyar, kemampuan keterampilan motorik halusnya mengalami peningkatan. Peningkatan motorik halus dapat dijabarkan meliputi aspek-aspek berikut ini. Hasil ketrampilan motorik halus yang mengalami peningkatan keterampilan paling banyak adalah dalam menggunting bebas 93,9% (14 anak) dan merobek bebas 93,9% (14 anak) berkembang sangat baik dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan menggunting dan kemandirian anak dalam mengerjakan keterampilan yang diujikan. Peningkatan keterampilan lainnya yaitu 73,3% (11 anak) mulai berkembang dalam membuat berbagai bentuk dengan plastisin dapat dilihat ketika melakukan keterampilan yang diujikan anak sudah mampu menirukan beberapa bentuk plastisin seperti (kotak, segitiga, dan bulat) dengan dibantu peneliti pada bagian tertentu ketika membentuknya, 66,7% (10 anak) berkembang sesuai harapan dalam menyusun menara dari minimal delapan kubus dapat dilihat ketika melakukan keterampilan yang diujikan anak sudah dapat menyusun kubus dan menempatkan kubus secara tepat dengan seimbang sehingga membentuk sebuah menara dari delapan kubus. Setelah dilakukan senam otak keterampilan motorik halus yang belum berkembang tinggal 3 keterampilan yang terdiri dari 6,7% (1 anak) belum berkembang dalam menjahit jelujur sepuluh lubang dengan tali sepatu dapat dilihat ketika melakukan keterampilan yang diujikan anak masih harus dibimbing peneliti untuk memasukkan ujung tali sepatu satu per satu ke dalam lubang, 6,7% (1 anak) belum berkembang dalam membuat berbagai bentuk plastisin dapat dilihat ketika melakukan keterampilan yang diujikan anak masih harus dicontohkan dan dibimbing dalam membentuk plastisin sehingga sesuai dengan yang dicontohkan oleh peneliti, 6,7% (1 anak) belum berkembang dalam meniru melipat kertas sederhana dapat dilihat ketika melakukan keterampilan yang diujikan anak harus dicontohkan bentuk lipatan dan dibimbing cara melipat kertas sesuai bentuk yang dicontohkan. AnalisisBivariat Perbedaanperkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar.

9 Hasil penelitian didapatkan ada perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar. Hal ini dilihat dari selisih rata-ratamotorik halus anak usia 4-5 tahun sebelum dan sesudah diberikan senam otak nya adalah 12,6dengan selisih standar deviasi 2,3. Menurut Dennison (2009) gerakan senam otak dapat membantu perkembangan motorik anak.seperti gerakan menyeberangi garis tengah membantu melengkapi ketrampilan selama tumbuh kembang dimana berhubungan dengan koordinasi gerakan motorik halus.gerakan tersebut juga membantu pelajar untuk meningkatkan koordinasi tubuh atas bawah, baik untuk kemampuan motorik kasar maupun motorik halus. Gerakan senam otak yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 gerakan sederhana senam otak yakni gerakan silang, gerakan 8 tidur, gerakan coretan ganda, dan gerakan gajah. Masing- masing gerakan senam otak yang dilakukan dalam penelitian ini mampu memberikan stimulasi/ rangsangan yang berbeda-beda. Dapat dilihat dengan gerakan silang aspek yang terjadi peningkatan adalah perabaan, kinestetik, dan koordinasi mata kiri dan kanan ketika anak melakukan keterampilan membuat berbagai bentuk dengan plastisin yang sebelum dilakukan senam otak terdapat 8 anak yang belum berkembang setelah dilakukan senam otak meningkat menjadi 11 anak dengan keterampilan mulai berkebang dan 3 anak berkembang sesuai harapan, peningkatan koordinasi kiri/ kanan dan gerakan mata kiri ke kanan dapat dilihat dari peningkatan keterampilan menjahit jelujur sepuluh lubang dengan tali sepatu yang sebelumnya 9 anak mulai berkembang setelah dilakukan senam otak ada 9 anak yang berkembang sangat baik. Sumber : Dennison (2009) Dengan gerakan 8 tidur aspek yang terjadi peningkatan yaitu pemusatan perhatian, keseimbangan, koordinasi otak dan tangan dan melepaskan ketegangan mata, tengkuk dan bahu dapat dilihat dari keterampilan menyusun menara dari minimal delapan balok yang sebelum dilakukan senam otak ada 14 anak dengan keterampilan mulai berkembang setelah dilakukan senam otak meningkat menjadi 10 anak dengan keterampilan berkembang sesuai harapan dan 4 anak dengan keterampilan berkembang sangat baik.

10 Sumber : Dennison (2009) Aspek keterampilan gerakan khusus tangan dan mata meningkat dengan gerakan coretan ganda karena pada pelaksanaan senam seakan- akan menulis diudara dengan jari, dapat dilihat dari keterampilan yang berkembang sesuai harapan ada 7 anak dalam membuat lingkaran dan segi empat, dan keterampilan yang berkembang sangat baik ada 7 anak dalam menggambar bebas dengan gerakan naik turun dan 7 anak dalam menjiplak dan meniru garis tengah, datar, miring, lengkung dan lingkaran. Sumber : Dennison (2009) Gerakan gajah merupakan gerakan yang menyeberangi garis tengah pendengaran maka aspek yang mengalami peningkatan adalah kemampuan memperhatikan, pengenalan, persepsi dan ingatan yang dapat dilihat dari keterampilan anak sudah dapat memperhatikan, paham dan ingat ketika diberi arahan tanpa dicontohkan terlebih dahulu dalam melakukan keterampilan yang diujikan, terjadinya integrasi penglihatan anak dapat dilihat dari kemampuan anak yang dapat meniru/ menjiplak, menggambar bentuk, menulis tanpa harus dicontohkan dan dibimbing terlebih dahulu.

11 Sumber : Dennison (2009) Selain faktor gerakan senam otak yang mempengaruhi peningkatan kemampuan keterampilan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 di Karanganyar, terdapat faktor lainnya yang mempengaruhi sehingga terjadi peningkatan yakni adanya komunikasi peneliti dan anak yang dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, lingkungan yang kondusif dan rutinitas senam otak yang menyebabkan anak terstimulasi kemampuan integrasi otak dan otot- ototnya yang berdampak pada peningkatan keterampilan gerakan baik tangan, mata dan seluruh tubuh dan adanya campur tangan atau latihan dari orang tua anak secara terus menerus. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun siswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukan senam otak di Karanganyar, dimana dalam penelitian ini mengambil 15 sampel, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Motorik halus anak usia 4-5 tahunsebelum dilakukan senam otak rata-rata 15,53dengan standar deviasi 2,13 dimana nilai minimun 11 dan maksimum Motorik halus anak usia 4-5 tahunsesudah dilakukan senam otak rata-rata 28,06dengan standar deviasi 4,43 dimana nilai minimun 15 dan maksimum Ada perbedaan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahunsiswa TK Papahan 03 sebelum dan sesudah dilakukansenam otak di Karanganyar dengan p=0,001. DAFTAR PUSTAKA Dennison, P., Gail, E. (2009). Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia

12 Depdiknas.(2004). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-kanak dan Raudhal Athfal. Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas. Depdiknas.(2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia.Indonesia ; Gramedia Pustaka. Riana. (2011). Emosi anak Usia Dini dan Strategi Pengembangan. Jakarata.Kencana. Santrock, John W. (2002). Life-span Development : Perkembangan Masa Hidup. Edisi 5 jilid 2, Jakarta : Erlangga Saichudin, dkk, (2009), Respon Fisiologi Senam Otak Terhadap Kecepatan Reaksi Motorik Bagi Calon Atlet Muda Berbakat, Jurnal IPTEK Olahraga, Vol(11): Sujiono, Yuliani Nurani dan Sujiono, Bambang.(2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.Jakarta: PT Indeks.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan berkesinambungan. Salah satu tahap tumbuh kembang yang dilalui anak adalah masa prasekolah (4-5

Lebih terperinci

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MEMBATIK JUMPUTAN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL Oleh HENI PUTRI PRATIWI Dr. RISWANTI RINI, M.Si ASIH BUDI KURNIAWATI S.Pd, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A Indah Putri Murdhani Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG MENNGKATKAN KEMAMPUAN MOTORK HALUS MELALU KEGATAN MENGGUNTNG DENGAN METODE DEMONSTRAS PADA ANAK USA 5 6 TAHUN D TK PUTRA HARAPAN JOMBANG Ayu Husniyatul Laily (diennasruddin@yahoo.com) (Progam Studi PG

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B Riskina, Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Menyimak Anak PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B Isnariskina Kamilah Hakim Siti Mahmudah PG-PAUD, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah anak usia nol sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

Lebih terperinci

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK JPAUDI : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia Vol. 2 No. 2, September 2016 PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Soeprajitno PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini Menurut Santrock (1995: 225) Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal, sehingga sejak dini, deteksi, stimulasi dan intervensi berbagai

Lebih terperinci

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI Oleh: Ni Kadek Nelly Paspiani, S.Pd TK Negeri Pembina Kotabaru, nelly_paspiani@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Fulanatin Nurhenti Dorlina Simatupang PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG Febrida S. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah FIP Universitas Negeri Padang Email:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Kemampuan Motorik Halus

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Kemampuan Motorik Halus 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kemampuan Motorik Halus 2.1.1 Pengertian Kemampuan Motorik Halus Menurut Susanto (2011) motorik halus adalah gerakan yang melibatkan gerakan-gerakan yang lebih halus dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa usia taman kanak-kanak adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan cepat, hal ini terlihat dari sifat anak yang terlihat jarang sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada usia tersebut berbagai aspek perkembangan anak mengalami

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

SKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI

SKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI SKRIPSI INTERVENSI BRAIN GYM LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH (USIA 5-6 TAHUN) DARIPADA AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI (AFR) 011 NI PUTU PURNAMAWATI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG Manuscript OLEH : Sri Utami G2A009102 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek peneliti.

Lebih terperinci

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa: BAB I PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN RABA RASA (TACTILE PLAY) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (Penelitian Pre Eksperimen di TK PGRI Parungponteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia https://tinycards.duolingo.com/decks/31kdb6vw/stage-of-human-growth-anddevelopment

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia https://tinycards.duolingo.com/decks/31kdb6vw/stage-of-human-growth-anddevelopment A. Hakikat Perkembangan Fisik dan Motorik Perkembangan fisik berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang. Perkembangan fisik mudah teramati dengan ditandai adanya

Lebih terperinci

Kata kunci: keterampilan motorik halus, stimulasi, brain gym, AFR

Kata kunci: keterampilan motorik halus, stimulasi, brain gym, AFR INTERVENSI BRAIN GYM LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH (USIA 5-6 TAHUN) DARIPADA AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI (AFR) 1) Ni Putu Purnamawati, 2) Ni Luh Nopi Andayani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini perlahan sudah mulai di perhatikan oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU Sisdiknas No 20 Tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR SKRIPSI PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR 011 Oleh : Ni Made Ameondari NIM. 1202305012 KEMENTERIAN RISET

Lebih terperinci

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK UPAYA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK PAMARDISIWI MRISEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013 Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO DESYANI GESTARI 11002145 Subject : Motorik Kasar, Anak, Brain Gym DESCRIPTION

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Farchannah 1, Sukarno 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS (Disampaikan Pada Pelatihan Kader PAUD Se-Kelurahan Sidoagung Godean Sleman) Oleh: Lismadiana lismadiana@uny.ac.id FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pre experimental design

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang

Lebih terperinci

Rewinda Avin Pangestika 1, Erni Setiyorini 1.

Rewinda Avin Pangestika 1, Erni Setiyorini 1. PENGARUH BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRA SEKOLAH (The effect of Plasticine play to fine motor development at pre school children) Rewinda Avin Pangestika 1, Erni Setiyorini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi matang. Anak mulai belajar ke tingkat yang lebih tinggi baik dari aspek-aspek

Lebih terperinci

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD 1 Eko A. Papilaya 2 Kustina Zuliari 2 Juliatri 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

Lebih terperinci

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga Metode Pengembangan Fisik Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FIK-UNY Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik

Lebih terperinci

TERAPI BERMAIN: ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH

TERAPI BERMAIN: ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH TERAPI BERMAIN: ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH (Origami Therapy on Fine Motor and Cognitive Development of Preschool Children) Yuanita Syaiful*, Dwi Wahyuni Rahmawati**

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG Lili Saputri* Abstrak: Kemampuan motorik halus anak di

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN Muhima Talfiana Ningrum 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah sebagian anak kurang mampu atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( ) HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL Oleh Anisa Ayu Lestari (1113054006) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Maya Rosanti Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No 4 Surabaya 60136.

Lebih terperinci

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK Rahayu Budi Utami STIKes Satria Bhakti Nganjuk ayu_stikes_sb@yahoo.com

Lebih terperinci

DESKRIPSI MOTORIK HALUS ANAK TK B SE-GUGUS TERATAI UMBULHARJO

DESKRIPSI MOTORIK HALUS ANAK TK B SE-GUGUS TERATAI UMBULHARJO Deskripsi Kemampuan Motorik... (Tyastika Putri Utami) 46 DESKRIPSI MOTORIK HALUS ANAK TK B SE-GUGUS TERATAI UMBULHARJO CHILDREN S FINE MOTOR DESCRIPTION IN KINDERGARTEN (B) TERATAI CLUSTER UMBULHARJO Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Abdillah 1, Anang Qosim 2, Rubiyatno

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU Evi Sumiarti 1 ABSTRACT The aim of this research is to improve the

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA Rafni Basri Abstrak Perkembangan motorik halus anak kelompok B2 di Taman kanak-kanak Harapan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH.

PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH. PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH *Tiara Dwi Yunianti, 3 Antarini Idriansari, 3 Bina Melvia Girsang,,3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I1 LANDASAN TEORI

BAB I1 LANDASAN TEORI BAB I1 LANDASAN TEORI 2.1 KETERAMPILAN MOTORIK HALUS 2.1.1 Pengertian Motorik Halus Sumantri (2005), menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN Nur Ukhti Fila Sari Sri Joeda Andajani PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN DRIBBLING TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK TEKNIK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET (Studi Pada Peserta Didik Kelas VII (Tujuh) di SMP Negeri 3 Tuban) Shelvy Nurwidyawati

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN. Di SDLB C Pertiwi Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN. Di SDLB C Pertiwi Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN Di SDLB C Pertiwi Ponorogo Oleh: ZURISKA KUMALASARI NIM 13612536 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN Susi Maulida Dr. Sri Setyowati S.Pd., M.Pd PG-PAUD, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Nova Relida Samosir*, I Wayan Weta**, Muh. Ali Imron*** Pogram Studi Magister Fisiologi Olahraga** STIKES AISYIYAH***

Disusun Oleh: Nova Relida Samosir*, I Wayan Weta**, Muh. Ali Imron*** Pogram Studi Magister Fisiologi Olahraga** STIKES AISYIYAH*** PENAMBAHAN SENAM OTAK PADA AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI (AFR) LEBIH BAIK DARIPADA AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI (AFR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH Disusun Oleh: Nova

Lebih terperinci

KEGIATAN MEMBUAT MOZAIK DENGAN MEDIA KAPAS UNTUK MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK. Sri Indrayani, Hermahayu

KEGIATAN MEMBUAT MOZAIK DENGAN MEDIA KAPAS UNTUK MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK. Sri Indrayani, Hermahayu KEGIATAN MEMBUAT MOZAIK DENGAN MEDIA KAPAS UNTUK MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK Sri Indrayani, Hermahayu Abstract This research aims to know the influence of the activities of Making Mosaics

Lebih terperinci

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT ARTIKEL untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Marliza

Lebih terperinci

EFFECT OF ACTIVITIES PAPER FOLDING (ORIGAMI) FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN AGES 4-5 YEARS IN AL-HISA TK IN DISTRICT RAYA TENAYAN PEKANBARU

EFFECT OF ACTIVITIES PAPER FOLDING (ORIGAMI) FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN AGES 4-5 YEARS IN AL-HISA TK IN DISTRICT RAYA TENAYAN PEKANBARU 1 EFFECT OF ACTIVITIES PAPER FOLDING (ORIGAMI) FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN AGES 4-5 YEARS IN AL-HISA TK IN DISTRICT RAYA TENAYAN PEKANBARU Norhayati, Daviq Chairilsyah, Hukmi S fatmaliza1970@gmail.com.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DHARMA BHAKTI KEPUHREJO KUDU JOMBANG Yuni Wulandari Jurusan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Pengaruh Alat Permainan Edukatif (APE) Maze terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK Al-Fithroh

Pengaruh Alat Permainan Edukatif (APE) Maze terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK Al-Fithroh PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) MAZE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AL-FITHROH Asni Ariny Haque Asni_ariny@yahoo.com Prodi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA E-JOURNAL

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA E-JOURNAL PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG Maria Melania Ate 1), Joko Wiyono 2), Ragil Catur

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA 807 Peningkatkan Kemampuan Motorik Halus... (Nur Halimah) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA IMPROVING FINE MOTOR SKILLS THROUGH CALLAGE ACTIVITY WITH VARIOUS

Lebih terperinci

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool Dahlia Mahasiswa Program Doktoral PAUDI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. dahlia.jepara90@gmail.com Abstract The frequent

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD MAWAR TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD MAWAR TLOGOMAS MALANG ABSTRAK PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD MAWAR TLOGOMAS MALANG Lia Purnama Sari 1), Tavip Dwi Wahyuni 2), Ronasari Mahaji Putri 3) 1) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

Mahlan Asmar dan Aulia

Mahlan Asmar dan Aulia UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK MOTORIK HALUS DALAM MENGKOORDINASIKAN MATA DAN TANGAN UNTUK MELAKUKAN GERAKAN YANG RUMIT MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Dewi Rima Arfatiningsih Soeprajitno PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai 4

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 57,23 dan kelompok

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK GUGUS III KECAMATAN PIYUNGAN BANTUL TUGAS AKHIR SKRIPSI

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK GUGUS III KECAMATAN PIYUNGAN BANTUL TUGAS AKHIR SKRIPSI IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK GUGUS III KECAMATAN PIYUNGAN BANTUL TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Senam Untuk Menstimulasi Motorik Kasar Anak

Studi Deskriptif Senam Untuk Menstimulasi Motorik Kasar Anak STUDI DESKRIPTIF SENAM UNTUK MENSTIMULASI MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK MUSLIMAT MAZRAATUL ULUM I PACIRAN LAMONGAN Jauharotur Rihlah (jauharaelrihlah@yahoo.co.id) Program Studi PG-PAUD, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain yang digunakan berbentuk one group pretest-posttest desaign. One group pretestposttest

Lebih terperinci

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI LOMPAT KANGURU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Oleh : Rosa Imani Khan, Ninik Yuliani Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nusantara

Lebih terperinci

PENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI

PENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI PENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI Dyah Ayu Wulandari 1), Indri Yuana 2) 1 DIV Bidan Pendidik, STIKes Karya Husada Semarang email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu disiplin ilmu pendidikan yang secara khusus memperhatikan, menelaah, dan mengembangkan berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B Ratih Kumala Dewi Rachma Hasibuan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andria Yuliawati 201110104178

Lebih terperinci

Lina Madyastuti R*, Fatiyah Rukmana Dewi**

Lina Madyastuti R*, Fatiyah Rukmana Dewi** Volume 07, Nomor 02, November 2016 Hal. 136-148 PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH (4-5 TAHUN) (The Effect Of Puzzle Therapy Of Fine Motor

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR 1 Ni Made Ameondari, 2 I Made Niko Winaya, 3 Luh Made Indah Sri Handari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya

Lebih terperinci