METODE PERAMALAN DAN EVALUASI KEEKONOMIAN TEKNOLOGI VIBROSEISMIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PERAMALAN DAN EVALUASI KEEKONOMIAN TEKNOLOGI VIBROSEISMIK"

Transkripsi

1 IATMI PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, November METODE PERAMALAN DAN EVALUASI KEEKONOMIAN TEKNOLOGI VIBROSEISMIK T. Ariadji; Institut Teknologi Bandung J. Herry Poerwanto, dan Douglas B. Scarborough; PT. Sistem Vibro Indonesia Abstrak Analisis terhadap data produksi lapangan setelah diterapkan teknologi vibroseismik memberikan metode prediksi kinerjanya berdasarkan kaidah yang lazim digunakan di teknik perminyakan. Tingkat keberhasilan teknologi vibroseismik yang bervariasi dapat dikorelasikan dengan data sifat fisik batuan dan parameter-paramater penting dalam screening aplikasi teknologi vibroseismik. Selanjutnya, metode prediksi yang diperoleh dipergunakan untuk perhitungan keekonomian yang sampai saat ini masih belum baku. Diharapkan metode yang dihasilkan dapat mengisi the missing step yang saat ini masih menjadi kendala utama dalam penerapan teknologi vibroseismik yaitu tahapan prediksi sebelum implementasi sebagai layaknya sebagai salah stau metode peningkatan perolehan. Hasil analisis dari enam lapangan menghasilkan persamaan empirik untuk prediksi kinerja kedepan yang mempunyai derajat reliability cukup baik untuk keperluan industri. Untuk kasus tertentu yang tidak berpola sebagaimana biasanya, persamaan yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan secara langsung, namun perlu diberlakukan batasan-batasan seperti halnya lapangan yang mempunyai reservoir dengan kandungan clay yang cukup tinggi. Selanjutnya setelah diperoleh persamaan peramalan kinerja lapangan, persamaan tersebut digunakan untuk evaluasi keekonomian yang dapat berupa shareable oil dan service contract. Hasil evaluasi keekonomian mengindikasikan bahwa ukuran besar produksi minyak lapangan sangat menentukan nilai keekonomian. Latar Belakang Filosofi dari penemu ide teknologi vibroseimik untuk peningkatan perolehan minyak yang bernama M. A. Sadovsky 1, seorang Russian Academy, adalah cukup kritis yaitu bahwa cara-cara yang dilakukan sampai saat ini dalam mengeksploitasi minyak dapat dikatakan kasar, dan lebih daripada itu, walaupun pengetahuan kita tentang sisa cadangan yang tak terambil jelas, namun belum dapat juga dimanfaatkan 1. Pengiriman gelombang dari permukaan tanah ke target reservoir minyak yang berjarak ribuan meter di bawah permukaan untuk meningkatkan perolehan minyak mungkin lebih sopan terhadap alam dan lingkungannya. Pada saat ini, sebagian besar sumursumur yang berproduksi di Indonesia diproduksikan dari lapangan yang sudah depleted, dan kecepatan penurunan produksi 1

2 lebih dari 10% pertahun. Sementara itu, pemanfaatan teknologi lanjut untuk meningkatkan perolehan yaitu Enhance Oil Recovery (EOR) belum begitu meluas diterapkan ke lapangan-lapangan di Indonesia. Sangat mungkin kendala yang dihadapi adalah teknologi EOR tersebut memerlukan padat modal dan tahapan yang panjang mulai dari penyusunan konsep sampai program implementasi sebelum diperoleh hasil yang tentunya tetap masih ada faktor resiko. Metode EOR yang berhasil dengan sangat baik sampai saat ini adalah hanya Injeksi Uap (Steamflooding) di lapangan Duri. Teknologi EOR lain seperti Injeksi Polymer, Injeksi Surfactant, Injeksi Gas, Injeksi Mikroba dan Injeksi Alkalin belum diterapkan pada skala lapangan sehingga belum mempunyai tingkat keberhasilan yang diterima di industri perminyakan Indonesia. Namun demikian, teknologi EOR tersebut pada akhirnya harus bisa diterapkan sesuai dengan kesesuaian dengan kondisi reservoir dan lapangan, atau, kita tidak memanfaatkan lapangan-lapangan tua lebih lanjut yang masih meninggalkan 50% cadangan minyaknya di bawah sana. Pada tulisan ini diperkenalkan, suatu teknologi yang relatif lebih baru yaitu teknologi vibroseimik yang mentransfer gelombang seismik dari vibrator di permukaan ke dalam target-target reservoir sampai kedalaman 6000 ft. Dari sejauh referensi yang bisa dikumpulkan, asal muasal teknologi ini dimulai dari penelitian di laboratorium oleh Duhon (1964) 2 dalam desertasinya yang menggunakan frekuensi tinggi (1-5,5 MHz) dan menghasilkan kesimpulan antara lain peningkatan perolehan minyak selama injeksi air, dan pengurangan rasio permeabilitas relatif air terhadap minyak. Kemudian diikuti penelitian-penelitian yang melakukan studi laboratorium pengaruh stimulasi vibrasi terhadap sifat fisik fluida sejenis dengan minyak bumi antara lain oleh 2 Nosov (1965, frekuensi 300 khz), Komar (1967), Fairbanks & Chen (1971, frekuensi 20 khz), Johston (1971, frekuensi antara khz), dan Abad-Guera (1976). Selanjutnya Cherskry et al (1977,), Gadiev (1977), Neretin & Yudin (1981), Sokolov & Simsin (1982), Snarskiy (1982), Medlin et al (1983), Ashievkov (1989), Dyblenko et al (1989), Pogosyan et al (1989), Kuznetsov & Simkin (1990), Simkin et al (1991), dan Simkin & Surguchev (1991) melakukan studi laboratoium yang masing-msing menghasilkan kesimpulan secara berturutan sebagai berikut 1 : 1. Peningkatan tajam permeabilitas efektif air sample core (frekuensi 26.5 khz), 2. Peningkatan efisiensi pendesakan minyak oleh air, penurunan tegangan permukaan (frekuensi khz dan Hz), 3. Peningkatan laju pendesakan minyak oleh air (frekuensi khz), 4. Penuruan viskositas (frekuensi 18 Khz), 4. Penambahan laju minyak yang didesak oleh air (frekuensi 9-40 Hz), 5. Peningkatan laju alir minyak yang didesak oleh CO2 (frekuensi 100 Hz), 6. Peningkatan penyaringan minyak melalui sampel ( Hz), 7. Peningkatan laju alir kerosin yang didesak oleh air (200Hz), 8. Percepatan pemisahan gravitasi kerosin-air. 9. Peningkatan mobilitas minyak, (1,2 Hz), 10. Penigkatan laju alir kerosin yang didesak air, 11. Penggumpalan butir minyak. Akhir-akhir ini mulai juga dilakukan oleh peneliti-peneliti Indonesia dengan studi laboratorium yang memberikan hasil dari sisi 2

3 lain yaitu adanya indikasi peningkatan porositas, pengurangan irreducible water saturation, dan penurunan saturasi minyak tersisa (residual oil saturation) 3,4. Selanjutnya aplikasi di lapangan juga telah dilakukan pada beberapa lapangan minyak. Bahkan, di Russia justru aplikasi lapangan lebih diutamakan dari pada penelitian laboratorium. Di bawah Russian Academy of Sciences (RAS), Institute of the Physics of the Earth dan Institute of Oil & Gas Research, bersama dengan Russian Institute of Oil Geology dapat dipandang sebagai pioneer dalam riset teknologi vibroseismik yang dimulai pada tahun 1980 an 5,6. Dilain pihak, secara hampir bersamaan, perusahaan swasta dengan nama VNII juga melaksanakan riset dan aplikasi teknologi ini dengan lebih agresif 7. Beberapa keberhasilan yang dapat dicatat dalam aplikasi lapangan adalah sebagai berikut: 6 1. Lapangan Abuzy (West Kuban, 1987), dapat meningkatkan oil content sampai 10 % dalam waktu 40 hari, 2. Lapangan Ubejinskoe (Stavropol Arch), menambah fluktuasi oil content, 3. Lapangan Zybza (West Kuban), pengurangan keairan di sekitar lubang sumur, 4. Lapangan Barsukovskoe, (West Siberia), pengurangan water content 2-3%, 5. Lapangan Barsuki (2002), perubahan water content pada area yang telah dilakukan stimulasi seismik, 6. Lapangan Mortymia-Teterevskoe (West Siberia), penambahan presentase minyak % dan pengurangan water content 1-2%, 7. Lapangan Pravdinskoe (West Siberia), pengerangan water content 7-30 % sampai 4 bulan, 8. Lapangan Sutorminskoe (West Siberia), pengurangan water content, penambahan fluid level di lubang sumur, 9. Lapangan North-Salymskoe (West Siberia), pengurangan water content, penambahan fluid level di lubang sumur, 10. Lapangan Mordovo (Kermalskoe, Tataria), perubahan self electric potentials, penambahan laju minyak. 11. Lapangan Borislavi (Site Rahel, Carpathians), peningkatan produksi minyak dengan laju air konstan, 12. Lapangan Changytash (Fergan Basin), penambahan komponen ringan dalam fasa gas, pengayaan komponen ringan dalam minyak, dan pengurangan water content 30-35%, 13. Lapangan Jirnoskoe (Volga Basin), pengurangan water content sampai 2-4 kali, dan laju minyak sampai 3 kali, 14. Lapangan Berezoskoe (Orenburg Region), pengurangan water content 5-10 %. 15. Lapangan Samoduroskoe (Orenburg Region), pengurangan water content 5-10 %. Penerapan teknologi ini di Indonesia, masih relative baru yaitu dimulai pada tahun 1999 di Sumatra, yang belum dapat dipublikasikan hasilnya karena suatu alasan. Kemudian, dilanjutkan dengan lapanganlapangan lain masih di Sumatera sampai tahun 2005 ini dengan teknologi yang disebut sebagai Vibroseismic Impact Techology (VSIT) 7. Sampai saat ini teknologi vibroseismik telah diterapkan pada sebanyak 15 lapangan di Sumatera, dan sepertinya akan terus bertambah. Pernyataan Masalah dan Tujuan Pada saat ini teknologi vibroseismik dengan tidak disengaja berada dalam kondisi antara penjelasan mekanisme secara teoritik maupun laboratorium, aplikasi di lapangan, dan peramalan kinerja ke depan yang akan terkait dengan evaluasi keekonomian. Penjelasan 3

4 mekanisme yang terjadi di reservoir apabila diterapkan teknologi vibroseismik tidak langsung menjelaskan aplikasi di lapangan. Demikian juga, tingkat keberhasilan aplikasi di lapangan belum dapat memberikan justifikasi terhadap penjelasan mekanisme yang ada. Di lain pihak, suatu standar yang umum dilakukan di industri perminyakan adalah bahwa sebelum penerapan suatu teknologi, terlebih dahulu dilakukan kajian peramalan kinerja baik secara teknik maupun ekonomi. Dalam tahap peramalan kinerja ini diperlukan perangkat metode peramalan seperti halnya Decline Curve Analysis yang cukup sederhana, studi laboratorium ataupun dengan simulasi reservoir. Namun, sampai saat ini belum ada perangkat peramalan kinerja yang sudah diterima oleh dunia industri perminyakan. Pada tingkat kondisi pengetahuan seperti ini, memang pendekatan empirik untuk peramalan kinerja kedepan lapangan mungkin yang paling sesuai. Ada satu metode peramalan yang diketengahkan oleh peneliti Rusia (Institute of the Earth Physics dan Institute of Oil and Gas Research dibawah Russian Academy Society) 8 yang berdasarkan data sejarah produksi dan water cut. Selanjutnya metode ini dicoba untuk diterapkan, dievaluasi dan selanjutnya diusulkan persamaan yang lebih reliable. Pada makalah ini akan dibahas aplikasi teknologi vibroseimik di Indonesia pada lapangan-lapangan dengan reservoir batu-pasir dan mempunyai porositas dan permeabilitas tinggi, serta mempunyai kedalaman reservoir antara 250ft 9000 ft. Sebagian besar lapangan diproduksikan pada water cut rata-rata yang sudah diatas 90% dan dengan laju penurunan produksi yang besar. Selanjutnya, hasil dari aplikasi teknologi diulas untuk masing-masing lapangan. Tujuan dari makalah ini adalah memberikan evaluasi terhadap kinerja resevoir setelah diterapkan teknologi vibroseismik dan memberikan metode peramalan kinerja sebagai perangkat evaluasi keekonomian. Eavluasi keekonomian yang diterapkan pada lapanganlapangan yang dikaji diharapkan dapat menjadi pegangan dalam langkah sebelum penerapan teknologi ini. Kondisi dan Analisis Kinerja Lapangan Ada 10 lapangan dengan reservoir batupasir yang dikaji 9. Sebelum dilakukan analisa terhadap hasil penerapan teknologi vibroseiemik ini, terlebih dahulu dilakukan analisa Decline Curve (Decline Curve Analysis, DCA) terhadap profil produksi sebelum aplikasi teknologi teknologi ini. Tujuan dari dilakukannya DCA ini adalah untuk mendapatkan decline exponent, n, dan decline rate, D (1/hari), dan dikorelasikan dengan parameter hasil analisis setelah aplikasi vibroseismik. Lebih jauh dari itu, teknik ini juga dimaksudkan untuk memberikan gambaran sejelas-jelasnya bahwa telah terjadi perubahan decline rate setelah diaplikasikan teknologi vibroseismik. Dengan ini, akan dapat dihoptesakan bahwa telah terjadi perubahan karakter reservoir, karena tidak yang hanya mungkin merubah decline rate apabila terjadi perubahan di dalam reservoir (bukan di sumur). Hasil DCA dapat dilihat pada Gambar 1 sampai dengan 10 dan dapat diringkas sebagai berikut: Lapangan 1, 3f dan 5 mempunyai jenis 4

5 harmonik (n= 1); Lapangan 3a mempunyai jenis hiperbolik (n=0,3218); dan Lapangan 2, 3b, 3c, 3d, 3e, dan 4 mempunyai jenis exponesial. Sedangkan decline rate-nya (D, 1/ hari) berkisar antara 0, , Selanjutnya, Gambar 1 dan 2 juga menunjukkan profil kinerja reservoir setelah diterapkan teknologi vibroseismik dengan produksi awal berkisar BOPD dan produksi pada saat diaplikasikan berkisar 200 BOPD. Lapangan berbentuk antiklin-antiklin dengan fault utama memisahkan lapangan satu dengan lapangan lainnya. Semua sumur produksi mempunyai water cut yang tinggi, sedikit gas dan diproduksikan dengan pompa. Namun, belum diterapkan metode Enhance Oil Recovery. Lapangan 1 dan Lapangan 2 mempunyai masing-masing 16 dan 11 sumur, dan reservoir berkedalaman ft dan ft. Aplikasi teknologi vibroseismik jelas mengubah laju atau kemiringan penurunan produksi yang mengindikasikan terjadi perubahan potensi (atau energi) didalam reservoir. Bahkan laju produksi tidak lagi turun, tetapi hampir dikatakan mendatar lebih dari 1 tahun untuk Lapangan 1 dan hal yang hampir sama untuk Lapangan 2. Hal ini juga menunjukkan pertambahan dari base line sekitar 30% dalam waktu lebih dari 1 tahun. Gambar 3-8 menunjukkan begitu cepatnya penurunan produksi dengan kecepatan yang berbeda pada Lapangan 3 yang mempunyai produksi tinggi. Lapangan diproduksi dari reservoir pada kedalaman 2500 ft 3000 ft dan mempunyai water cut yang tinggi. Injeksi air telah diterapkan pada lapangan ini selama beberapa tahun, dan bahkan saat ini sedang dimulai evaluasi terhadap implementasi proyek tertiary recovery. Lapangan 3a menunjukkan pertambahan produksi yang signifikan dari base line, sekitar BOPD atau 55 % dalam kurun waktu 1 tahun data terakhir pada Gambar 13. Pada Lapangan 3b dapat dikatakan secara rata-rata mempunyai pertambahan produksi 5000 BOPD atau 23% selama 8 bulan. Pada Lapangan 3c dan 3d pertambahan produksi rata-rata sekitar 33 % selama masing- masing 10 bulan dan 6 bulan. Untuk Lapangan 3e perubahan derajat penurunan produksi tidak terlalu signifant dibanding dengan Lapangan f. Sekali lagi hal ini menunjukkan terjadi perubahan potensi (atau energi) didalam reservoir. Pada Gambar 9 dan 10, Lapangan 4 dan 5, tampak sekali perlunya cycling vibroseismic yang berkisar antara 1 tahun. Hal ini dicurigai karena formasi batuan mengandung clay yang cukup siginikan sesuai dengan hasil screening. Metode Peramalan Kinerja Produksi Minyak Setelah Aplikasi Teknologi Vibrasi Berdasarkan studi laboratorium dan referensi, screening aplikasi metode vibroseismik mensyaratkan parameter utama sebagai berikut: 1. Batuan reservoir lebih disukai batu pasir 2. Kedalaman reservori kurang dari 6500 feet 3. Permeabilitas lebih besar dari 50 md 4. Kandungan clay yang tidak dominant Terdapat beberapa parameterparameter lain, namun pada makalah ini tidak dibahas untuk keperluan field wise oriented dan penyederhanaan. 5

6 Data dari 10 lapangan yang dikaji semuanya adalah reservoir batu pasir dan dapat diringkas dari hasil screening sebagai berikut: No Lapangan Permeabilitas (k) 1. Lap ,300 md 2. Lap ,000 md 3. Lap. 3a 4. Lap. 3b 5. Lap 3c 6. Lap 3d 7. Lap 3e 8. Lap 3f 2,000 3,000 md 2,000 3,000 md 2,000 3,000 md 2,000 3,000 md 2,000 3,000 md 2,000 3,000 md 9. Lap ,300 md 10. Lap5 Kedalaman ft ft ft ft ft ft ft ft ft ft Clay Screening Rendah ** Rendah ** Diabaikan *** Diabaikan *** Diabaikan *** Diabaikan *** Diabaikan *** Diabaikan *** Cukup * Cukup * Catatan: * = perlu pengulangan vibrasi, ** = direkomendasikan akan terdapat kenaikan produksi atau menahan laju production decline, *** = sangat direkomendasikan akan kenaikan terjadi kenaikan produksi yang signifikan. Dengan demikian ke 10 lapangan yang dikaji memenuhi kriteria utama penerapan teknologi vibroseismik. Metode Peneliti Rusia 8 Metode peramalan kinerja yang saat ini ada adalah dari metode dari peneliti Rusia 8 yang didasarkan pada penggunaan prinsip pendesakan fluida (Procedures to Determine Initial Recoverable Oil from Water-Drive Oil Reservoirs under Late Development. RD , Moscow, 1983). Diasumsikan bahwa untuk daerah yang mempunyai water tinggi (WC>70), dan disimbolkan bahwa produksi kumulatif minyak sebagai Q o, air sebagai Q w, dan cairan sebagai Q l selama umur lapangan sehingga dapat diperoleh hubungan sebagai berikut: Ql Q o = a + bq (1) w Dimana a dan b adalah konstanta-konstanta. Perolehan minyak awal Q iro dan WC = 100 % adalah: 1 Q iro = (2) b Sedangkan pada WC* 100 % persamaaan (2) menjadi: Q iro * 1 (1 WC )( a 1) = (1 (3) * b WC Pertambahan recoverable oil reserve dikarenakan oleh teknologi vibroseismik dapat diramalkan sebagai fungsi dari variasi parameter b yang berhubungan dengan factor perolehan minyak (Recovery Factor). Persamaan (1) dapat dituliskan sebagai berikut: * Ql ( t) Ql * = b[ Q ( ) ] * w t Q (4) w Q ( t) Q o o Dimana tanda * diperuntukkan produksi kumulatif minyak, air, dan cairan sampai saat sebelum dilakukan prediksi. Dengan menggunakan hubungan Q w (t)=q (t) Q l o (t), diproleh persamaan kuadratik sebagai berikut: Q 1 Q () t Q ()[ t Q () t Q + ] + Q () t = 0 * 2 * l o o l w * l Qb o b (5) 6

7 Persamaan (5) dipergunakan untuk peramalan kinerja pertambahan minyak lapangan atau reservoir dengan mengasumsikan bahwa pertambahan cairan adalah linear terhadap waktu. Metode Studi Ini Hasil prediksi dengan metode peneliti Rusia terhadap lapangan-lapangan yang dikaji dapat dikatakan bahwa Metode tersebut pada prinsipnya dapat memenuhi kecenderungan yang diharapkan. Atau dengan kata lain, metode tersebut dapat dipakai sebagai bentuk umum persaman peramalan kinerja lapangan setelah dilakukan penerapan vibroseismik. Selanjutnya, pengembangan persamaan dimulai dengan persamaan (5) di atas dengan modifikasi sebagaimana diulas pada berikut ini. Seperti diuraikan diatas bahwa bentuk persamaan (5) dipakai sebagai acuan, dengan demikian parameter yang merupakan variable adalah koefisien b. Metode trial and error diterapkan agar diperoleh matching antara peramalan dengan data kinerja lapangan. Gambar 11 sampai dengan 18 juga menunjukkan hasil Metode Rusia dan Hasil Matching. Berikut ini adalah ringkasan hasil yang diperoleh dengan memperhatikan sifat utama batuan yaitu permeabilitas sebagai kriteria screening: No Lapangan Expont Dec., n D, dec. Koefisien Rate b, bo Keterangan (1/hari) 1. Lap Ql x 1,25 (Harmonik) 2. Lap Ql x 1,20 (Exponential) 3. Lap. 3a (Hyperbolik) Lap. 3b Lap 3c Lap 3d Lap 3e Lap 3f Lap Lap Kemudian, dicari hubungan antara Decline rate terhadap koefisien bo yang ditunjukkan oleh Gambar 19. Hubungan tersebut adalah: D = 0,0028 exp(-1,7748 bo) (6) Dengan demikian apabila diketahui D maka dapat diramalkan kinerja setelah aplikasi teknologi vibroseismik. Prosedur untuk peramalan adalah sebagai berkut: 1. Lakukan screening terhadap kedalaman, permeabilitas, dan kandungan clay. Apabila memenuhi, maka lanjutkan ke langkah kedua berikut. 2. Lakukan Decline Curve Analisis terhadap data produksi dan ambil harga decline rate D. 3. Cari koefisien bo dengan persamaan (6). 4. Lakukan peramalan dengan persamaan (5). Perlu diperhatikan apabila kandungan claynya termasuk rendah, maka perlu investigasi faktor pengali terhadap Ql. Keekonomian Teknologi Vibrasi Ada dua jenis skenario yang dikemukakan, yaitu shareable oil dan service contract. Shareable oil yang dimaksud adalah merujuk pada bagi hasil pertambahan produksi minyak setelah diterapkan vibroseismik dan dalam cost/barrel. Parameter utama adalah besar pertambahan laju produksi lapangan dan biaya operasi. Biaya operasi adalah biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan teknologi dari persiapan sampai monitoring produksi yang 7

8 dapat mencapai sekitar 1-6 bulan tergantung besar lapangan. Biaya operasi dibagi dengan minyak yang diperoleh adalah Cost per barrel. Namun seperti kita ketahui bahwa cost per barrel perlu diketahui sebelum implementasi. Dengan demikian perlu dilakukan peramalan dan sensitivitas terhadap harga cost per barrel tersebut. Perusahaan penyedia jasa biasanya akan menentukan besaran ini. Plot antara pendapatan terhadap pertambahan produksi minyak untuk dua harga cost per barrel yaitu 6 dan 12 USD/pertambahan laju produksi minyak untuk Kasus Lapangan 3a ditunjukkan oleh Gambar 20 dan Gambar 21, masing-masing untuk pertambahan laju dan produksi kumulatif. Tampak bahwa dengan asumsi harga minyak 30 USD/bbl, pada akhir kinerja setelah 86 bulan (2,8 th), Perusahaan akan mendapatkan juta USD untuk 6 cost/bbl, dan juta USD untuk 12 cost/bbl. Besar pendapatan perusahaan merupakan fungsi dari pertambahan laju produksi setelah vibroseismik yang sangat ditentukan oleh besar laju produksi. Sedangkan untuk bentuk service contract, harus disepakati terlebih dahulu berapa biaya sekali treatment cost yang biasanya dalam satuan crewmonth. Treatment cost ini bisa bervariasi, dapat dimulai dari USD/crewmonth. Dengan tersedianya perangkat peramalan diharapkan mengurangi keraguraguan dalam sisi metodologi yang lazim dipergunakan industri perminyakan yang selama ini masih menjadi penghalang dalam penerapan teknologi ini. Penutup Pertemuan penulis dengan pakar vibroseismik Rusia dari berbagai pihak yaitu Prof Nikolaev dan DR. Barabanov dari Institute Earth s Phyiscs Rusian Acedemy Society (RAS), DR. Boris F. Simopnov, DR. Belonenko (VNIIGAZ) selalu memberikan tambahan keyakinan melalui pemahaman ilmunya yang masing-masing memiliki sudut pandang tertentu. Teknologi vibroseismik akan menjawab tantangan penuruan produksi minyak nasional yang sampai saat ini belum ada solusi tepat. Teknologi Vibroseismik adalah suatu alternatif solusi yang cepat dan dengan metode lebih sederhana dalam aplikasinya serta memerlukan biaya lebih kecil dibanding metode Enhance Oil Recovery yang established saat ini. Namun demikian dalam penerapannya di lapangan perlu diperhatikan factor-faktor utama yang mempengaruhi antara lain yaitu besar harga permeabilitas, kandungan clay serta kedalaman reservoir. Parameter-parameter tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan teknologi ini untuk meningkatan perolehan minyak. Peramalan produksi setelah penerapan teknologi vibroseismik dapat memberikan gambaran awal kinerja lapangan dan cukup layak untuk perhitungan keekonomian. Walaupun demikian, untuk lapangan yang diperkirakan memerlukan cycling treatment dalam waktu sekitar 1 tahun seperti pada reservoir yang mengandung clay cukup tinggi, metode peramalan yang diusulkan tidak dapat digunakan. Hal ini memerlukan kajian lebih lanjut, karena memang teknologi yang relatif masih baru ini masih jauh dibandingkan dengan metode EOR lain dalam ilmu-ilmu terapan yang diperlukan untuk metode peramalan. 8

9 Perhitungan keekonomian pada akhirnya akan sangat menentukan diterimanya teknologi ini di industri. Walaupun biaya yang diperlukan lebih kecil dari yang lain tetapi bentuk shareable oil masih sangat diperdebatkan saat ini, atau belum ada kesepakatan bentuk baku yang disetujui bersama antara pemerintah, perusahaan minyak dan peyedia jasa teknologi. Dilain pihak metode sevice contract juga belum mempunyai standar karena tidak adanya jumlah pembanding yang memadai atau kompetisi yang cukup diantara penyedia teknologi ini sehingga dapat dapat ditarik suatu harga pasar. Dengan demikian keraguan-raguan terhadap teknologi masih berlangsung, kecuali memang ada political will dari pemerintah untuk melakukan endorsement penerapan teknologi ini secara lebih konkrit di lapangan-lapangan sebagai uji coba atau penelitian terapan. Ucapan Terimakasih. Kami sangat berterimakasih kepada mahasiswa Teknik Perminyakan ITB yang dengan rajin dan cerdas mampu membantu dalam penulisan makalah ini yakni Mursalim Mardin. Terimakasih sebesarnya kepada Consorium of Oil and Gas Recovery Research for Indonesia (OGRINDO) yang dipimpin oleh Prof. Septoratno Siregar atas dukungannya dalam pendanaan penerjemahan buku berbahasa Rusia. Daftar Simbol a = konstanta pertama pada pers. Laju alir b = konstanta kedua pada pers. Laju alir bo = koefisien b. D = decline rate, 1/day. Q = laju alir, BOPD n = decline exponensial WC = water cut, fraksi Subskrib o = minyak w = air l = cairan References 1. T. Ariadji: Terjemahan dari Buku Bahasa Rusia Seismic Vibrating Stimulation To Oil Reservoir edited by Sadovsky, M. A., Nikolaev, A.V., Russian Academy of Sciences, Order of Lenin Institute of Earth Physics, Moscow 2003, Laporan Penelitian Tim Peneliti Vibroseismik OGRINDO Departemen Teknik Perminyakan ITB, November Beresnev, I. A. and Johnson, P. A. : Elastic Wave Stimulation of Oil Production, A Review of Methods and Results, Geophysics, Vol 59, No. 56, hal , T. Ariadji: Effect Of Vibration On Rock And Fluid Properties: On Seeking The Vibroseismic Technology Mechanisms, paper no. SPE dipresentasikan pada 2005 Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition, Jakarta. 4. Onnie Ridaliani, Tutuka Ariadji, Gunawan Handayani : Prediksi Perubahan Sifat Fisik Batuan Reservoir Dengan Studi Laboratorium Stimulasi Vibrasi Terhadap Contoh Batuan Lapangan Pada Berbagai Tekanan Overburden, IATMI Symposium, Vyacheslav L. Barabanov, and A. V. Nikolaev: Seismic Action on Oil Reservoirs, 9

10 Nonlinear Acoustics at the Beginning of the 21 st Century, V.2., Moscow, hal Institute of the Earth s Physics (RAS), Institute of Oil and Gas Research (RAS, Russian Institute of Oil Geology, GEOSVIP, JSC: Seismic Action on Oil Reservoirs, Moscow V. N. Belonenko: Vibro-Seismic Technology For Increasing Hydrocarbon Bed Recovery, New Technologies for the 21 st Century, No , hal GEOSVIP, JSC: Feasibility Study Report: Vibroseismik Stimulation of Oil reservoir To Enhance Oil Recovery at Selected Oil Field in Indonesia, Moscow Purwanto, J. H, Scarborough, D. B., and Tichenko, I.: VSIT Application in Sumatran Oil reservoirs, 12 Case Histories, poster session pada 2005 Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition, Jakarta

11 Gambar 1. Decline Curve Analysis Lapangan 1. Gambar 1. Decline Curve Analysis Lapangan 2. 11

12 Gambar 3. Decline Curve Analsysi Lapangan 3a. Gambar 4. Decline Curve Analysis Lapangan 3b. 12

13 Gambar 5. Decline Curve Analysis Lapangan 3c. Gambar 6. Decline Curve Analysis Lapangan 3d. 13

14 Gambar 7. Decline Curve Analysis Lapangan 3e. Gambar 8. Decline Curve Analysis Lapangan 3f. 14

15 Gambar 9. Decline Curve Analysis Lapangan 4. Gambar 10. Decline Curve Lapangan 5. 15

16 bo = 0.8 Gambar 11. Matching Peramalan Produksi Lapangan 1. bo = 0.8 Gambar 12. Matching Peramalan Produksi Lapangan 2. 16

17 bo = 0.6 Gambar 13. Matching Peramalan Produksi Lapangan 3a. bo = 0.69 Gambar 14. Matching Peramalan Produksi Lapangan 3b. 17

18 bo = 0.8 Gambar 15. Matching Peramalan Produksi Lapangan 3c. bo = 0.75 Gambar 16. Matching Peramalan Produksi Lapangan 3d. 18

19 bo = 0.88 Gambar 17. Matching Peramalan Produksi Lapangan 3e. bo = 0.5 Gambar 18. Matching Peramalan Produksi Lapangan 3f. 19

20 Gambar 19. Hubungan Decline Rate (Di) terhadap bo untuk Lapangan 3a - 3f Analisa Keekonomian Bagi Hasil (asumsi harga minyak 30 USD/bbl) Total Pendapatan Pendapatan (M USD) Perusahaan, Cost/Bbl : 6 USD/Bbl Perusahaan, Cost/Bbl : 12 USD/Bbl Pertambahan Produksi (Bbl) Gambar 20. Profil Pendapatan terhadap Pertambahan Laju Produksi Setelah Aplikasi Vibroseismik selama 2,8 tahun untuk cost/barrel 6 dan 12 USD/bbl, Kasus Lapangan 3a. 20

21 Analisa Keekonomian 350, MM USD 300, Pendapatan Kumulatif (M USD) 250, , , , , Pendapatan Total MM USD Pendapatan Perusahaan dengan Cost/Bbl 6 USD/Bbl MM USD Pendapatan Perusahaan dengan Cost/Bbl 12 USD/Bbl 0.00 Gambar 21. Pendapatan kumulatif selama 2,8 tahun terhadap untuk harga cost/bbl 6 dan 12 USD/bbl, Kasus Lapangan 3a. 21

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI 2. 1 Gelombang Elastik Gelombang elastik adalah gelombang yang merambat pada medium elastik. Vibroseismik merupakan metoda baru dikembangkan dalam EOR maupun IOR

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : RADEN

Lebih terperinci

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor.

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor. Pengembangan Persamaan untuk Mengestimasi Recovery Factor dari Surfactant Flooding pada Pola Injeksi Seven-Spot Gerdhy Ferdian* Dr. Ir. Leksono Mucharam** Abstrak Pemilihan metode peningkatan perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah Pada tahun 1997, PT CPI mengaplikasikan teknik perolehan dengan metode peripheral waterflood di lapangan Bekasap untuk mengimbangi penurunan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM :

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM : PENGEMBANGAN KORELASI KUMULATIF PRODUKSI MINYAK SUMURAN BERDASARKAN DATA PRODUKSI DAN SIFAT FISIK BATUAN LAPANGAN DALAM KONDISI WATER CONING DENGAN BANTUAN SIMULASI RESERVOIR TUGAS AKHIR Oleh: LUSY MARYANTI

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22 Sekali lagi dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa perbandigan kurva produksi metode modifikasi Boberg-Lantz dengan data lapangan berpola mendekati. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan kenaikan produksi

Lebih terperinci

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PADA RESERVOIR MULTI LAPISAN BERTENAGA DORONG AIR TUGAS AKHIR Oleh: SANDI RIZMAN H NIM

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian. Mulai. Pembuatan model fluida reservoir. Pembuatan model reservoir

Metodologi Penelitian. Mulai. Pembuatan model fluida reservoir. Pembuatan model reservoir Bab III Metodologi Penelitian III.1 Diagram Alir Penelitian Diagram pada Gambar III.1 berikut ini merupakan diagram alir yang menunjukkan tahapan proses yang dilakukan pada penelitian studi simulasi injeksi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Teknologi Stimulasi Vibrasi, Batuan Inti, Reservoir.

Kata Kunci: Teknologi Stimulasi Vibrasi, Batuan Inti, Reservoir. Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 5 Mei 2017 PENERAPAN STIMULASI VIBRASI LABORATORIUM UNTUK MEMPREDIKSI PERUBAHAN SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR ATAS

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989). Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS SIFAT PATAHAN (SEALING-LEAKING) BERDASARKAN DATA TEKANAN, DECLINE CURVE, DAN CONNECTIVITY INJECTION PADA LAPANGAN DIMA Alfredo, Djoko Sulistyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

Lebih terperinci

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer Pada bab ini akan dijelaskan tentang model yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya kemudian dari model tersebut akan dioptimalisasi

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 29 Bandung, 2- Desember 29 Makalah Profesional IATMI 9-16 ANALISIS DATA WATER OIL RATIO UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PERMEABILITAS VERTIKAL

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS EMA FITRIANI NIM :

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS EMA FITRIANI NIM : STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Poso Nugraha Pulungan , Semester II 2010/2011 1

Poso Nugraha Pulungan , Semester II 2010/2011 1 OPTIMASI TEKNIK PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK PADA STASIUN PENGUMPUL DI LAPANGAN X Poso Nugraha Pulungan * Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc, ph.d. ** Sari Seiring penurunan produksi dari sumur minyak, diperlukan

Lebih terperinci

IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA. Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009

IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA. Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009 IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA Simposium Nasional IATMI 29 Bandung, 2 5 Desember 29 Implementasi Pilot Waterflooding Lapangan Bunyu Region KTI Bagi Aspek Lingkungan Oleh: Ahmad Syaifuddin Erwin

Lebih terperinci

KAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR

KAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 KAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR Raden Himawan

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08-036 Upaya Peningkatan Produksi Pada Struktur Rantau Zona 600 Yang Sudah Dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI Pada bab ini dibahas tentang beberapa metode metode analisis uji sumur injeksi, diantaranya adalah Hazebroek-Rainbow-Matthews 2 yang menggunakan prosedur

Lebih terperinci

STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS

STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS Ricky 1), Sugiatmo Kasmungin 2), M.Taufiq Fathaddin 3) 1) Mahasiswa Magister Perminyakan, Fakultas

Lebih terperinci

Estimasi Faktor Perolehan Minyak dengan Menggunakan Teknik Surfactant Flooding pada Pola Injeksi Five Spot

Estimasi Faktor Perolehan Minyak dengan Menggunakan Teknik Surfactant Flooding pada Pola Injeksi Five Spot Estimasi Faktor Perolehan Minyak dengan Menggunakan Teknik Surfactant Flooding pada Pola Injeksi Five Spot TUGAS AKHIR Oleh: ISMAIL IBNU HARIS ALHAJ NIM 12206081 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK

Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK PENENTUAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DENGAN METODE VOLUMETRIK DAN MATERIAL BALANCE GARIS LURUS HAVLENA-ODEH DAN PERKIRAAN PRODUKSI ZONA ENH PADA LAPANGAN X Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said 1 Program

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI Simulasi menggunakan model sistem reservoir seperti yang dijelaskan dan divalidasi dengan data lapangan pada Bab IV terdahulu, selanjutnya akan dilakukan analisa

Lebih terperinci

METODE EVALUASI DAN PERAMALAN KELAKUAN PRODUKSI UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN-LAPANGAN TUA (BROWNFIELDS) TESIS

METODE EVALUASI DAN PERAMALAN KELAKUAN PRODUKSI UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN-LAPANGAN TUA (BROWNFIELDS) TESIS METODE EVALUASI DAN PERAMALAN KELAKUAN PRODUKSI UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN-LAPANGAN TUA (BROWNFIELDS) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan minyak, maka berbagai cara dilakukan untuk dapat menaikkan produksi minyak, adapun beberapa cara yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Tomi Erfando, Novia Rita, Toety Marliaty Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y Tomi Erfando 1, Novia Rita 2, Toety Marliaty

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan Bab I Pendahuluan I.1 Maksud dan Tujuan Pemboran pertama kali di lapangan RantauBais di lakukan pada tahun 1940, akan tetapi tidak ditemukan potensi hidrokarbon pada sumur RantauBais#1 ini. Pada perkembangan

Lebih terperinci

Sertifikasi Cadangan Migas Wahyu Djatmiko PPPTMGB LEMIGAS

Sertifikasi Cadangan Migas Wahyu Djatmiko PPPTMGB LEMIGAS Sertifikasi Cadangan Migas Wahyu Djatmiko PPPTMGB LEMIGAS Pentingnya Sertifikasi Cadangan Di industri perminyakan baik di dunia maupun di Indonesia, jumlah cadangan migas merupakan salah satu parameter

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODE USULAN PERAMALAN WATER CUT SUMURAN MENGGUNAKAN DATA PERMEABILITAS RELATIF DAN METODE X-PLOT

PENGEMBANGAN METODE USULAN PERAMALAN WATER CUT SUMURAN MENGGUNAKAN DATA PERMEABILITAS RELATIF DAN METODE X-PLOT JTM Vol. XVII No. 2 /2 PENGEMBANGAN METODE USULAN PERAMALAN WATER CUT SUMURAN MENGGUNAKAN DATA PERMEABILITAS RELATIF DAN METODE X-PLOT Yenny Delvia Rosa Br Sinaga, Tutuka Ariadji Sari Lapangan minyak tua

Lebih terperinci

Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X

Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X JEEE Vol. 4 No. 2 Rita, Putra, Erfando Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X Novia Rita 1, Andre Pratama Putra

Lebih terperinci

METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER POROSITAS, PERMEABILITAS DAN SATURASI MINYAK SECARA SEMI-ANALITIK TUGAS AKHIR Oleh: YOGA PRATAMA

Lebih terperinci

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X Abstrak Margaretha Marissa Thomas, Siti Nuraeni, Rini Setiati Jurusan Teknik Perminyakan Universitas

Lebih terperinci

TESIS. satu syarat. Oleh NIM

TESIS. satu syarat. Oleh NIM METODE PEMILIHAN POLA INJEKSI-PRODUKSI UNTUK OPTIMASI INJEKSI AIR DI LAPANGAN X TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ZIAD TOURIK

Lebih terperinci

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERUNTUKAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN Untuk memperoleh keyakinan terhadap model yang akan digunakan dalam simulasi untuk menggunakan metode metode analisa uji sumur injeksi seperti

Lebih terperinci

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well NOVRIANTI Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR.

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR. PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR Oleh: ESTRI ANDROMEDA NIM : 12206038 Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB II INJEKSI UAP PADA EOR

BAB II INJEKSI UAP PADA EOR BAB II INJEKSI UAP PADA EOR Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah istilah dari kumpulan berbagai teknik yang digunakan untuk meningkatkan produksi minyak bumi dan saat ini banyak digunakan pada banyak reservoir

Lebih terperinci

Pengujian Laboratorium Pengaruh Kandungan Lempung dalam Stimulasi Vibrasi terhadap Perubahan Permeabilitas dan Faktor Perolehan Minyak

Pengujian Laboratorium Pengaruh Kandungan Lempung dalam Stimulasi Vibrasi terhadap Perubahan Permeabilitas dan Faktor Perolehan Minyak Pengujian Laboratorium Pengaruh Kandungan Lempung dalam Stimulasi Vibrasi terhadap Perubahan Permeabilitas dan Faktor Perolehan Minyak Oleh : Joko Mulyono* Sari Pada tulisan ini, pengaruh kandungan lempung

Lebih terperinci

KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA

KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kuliah Kerja Lapangan O l e h Veto Octavianus ( 03111002051

Lebih terperinci

PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK

PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 21 Yogyakarta, 3-5 Oktober 21 PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK Joko Pamungkas 1, Asep Kurnia Permadi

Lebih terperinci

PENGENALAN EOR - TUGAS 1 -

PENGENALAN EOR - TUGAS 1 - PENGENALAN EOR - TUGAS 1 - ANALISA SKOPI Nama : Julian Pangestika NIM : 1101039 Kelas : TP Non Reguler A TEKNIK PERMINYAKAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN 2014 1. A. Rangkuman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengurasan minyak tahap lanjut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengurasan minyak tahap lanjut BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengurasan minyak tahap lanjut atau EOR (Enhanced Oil Recovery) menjadi pokok bahasan yang ramai diperbincangkan. Metode EOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurunnya angka produksi minyak dan gas bumi dewasa ini memberikan konsekuensi yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Kebutuhan akan sumber daya minyak dan gas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI LAPANGAN M DENGAN PENDEKATAN SIMULASI UNTUK MENENTUKAN SKENARIO PENGEMBANGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFLOODING

PENINGKATAN PRODUKSI LAPANGAN M DENGAN PENDEKATAN SIMULASI UNTUK MENENTUKAN SKENARIO PENGEMBANGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFLOODING PENINGKATAN PRODUKSI LAPANGAN M DENGAN PENDEKATAN SIMULASI UNTUK MENENTUKAN SKENARIO PENGEMBANGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFLOODING Maria Irmina Widyastuti, 1 I Putu Suarsana, 1 Maman Djumantara 1 )Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) pertama kali muncul pada tahun 1858 ketika minyak mentah ditemukan oleh Edwin L. Drake di Titusville (IATMI SM STT MIGAS

Lebih terperinci

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana**

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana** IDENTIFIKASI PENGARUH KEDALAMAN PENGUKURAN TEKANAN, SIFAT MINYAK, DAN BATUAN RESERVOIR TERHADAP PENENTUAN JUMLAH MINYAK AWAL di RESERVOIR DENGAN METODE MATERIAL BALANCE Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iv

Lebih terperinci

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI Agustinus Denny Unggul Raharjo 1* 1 Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Perminyakan & Pertambangan, Universitas Papua Jalan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak ribuan tahun yang lalu, minyak bumi telah digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Usaha pencarian sumber minyak di dalam bumi mulai dilakukan pada tahun

Lebih terperinci

PENENTUAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR DENGAN VARIASI DRAWDOWN PRESSURE DAN KOMPLESI

PENENTUAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR DENGAN VARIASI DRAWDOWN PRESSURE DAN KOMPLESI Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 PENENTUAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR DENGAN VARIASI DRAWDOWN PRESSURE DAN KOMPLESI

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN...vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR

Lebih terperinci

I Made Rommy Permana , Semester II 2010/2011 1

I Made Rommy Permana , Semester II 2010/2011 1 Sari KLASIFIKASI TINGKAT KELAYAKAN PLAN OF DEVELOPMENT (POD) DENGAN METODE QUICK LOOK I Made Rommy Permana * Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc.,Ph.D.** Perencanaan pengembangan lapangan (Plan Of Development POD)

Lebih terperinci

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Yosua Sions Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Lebih terperinci

Perencanaan Waterflood Perencanaan waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya. Analisa ekonomis tergantung pada

Perencanaan Waterflood Perencanaan waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya. Analisa ekonomis tergantung pada 3.1.2. Perencanaan Waterflood Perencanaan waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya. Analisa ekonomis tergantung pada perkiraan hasil dari proses waterflood itu sendiri. Perkiraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Lapangan Nagabonar merupakan bagian dari grup Nagabonar (NB Group) yang terdiri dari Lapangan Nagabonar (NB), Lapangan Mama dan Lapangan Nagabonar Extension (NBE).

Lebih terperinci

PERKIRAAN CADANGAN MINYAK SISA PADA LAPANGAN X LAPISAN F-TAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS SKRIPSI

PERKIRAAN CADANGAN MINYAK SISA PADA LAPANGAN X LAPISAN F-TAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS SKRIPSI PERKIRAAN CADANGAN MINYAK SISA PADA LAPANGAN X LAPISAN F-TAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Program

Lebih terperinci

PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER. Tugas Akhir. Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM

PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER. Tugas Akhir. Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER Tugas Akhir Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM 12206070 Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar SARJANA

Lebih terperinci

ISSN JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti

ISSN JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti Analisis Peningkatan Produksi Pada Sumur Minyak Dengan Metode Partial Water Shut Off Dalam Meningkatkan Rasio Keberhasilan Partial Water Shut Off Pada Lapangan Hawa

Lebih terperinci

ISBN

ISBN ISBN 978-979-98831-1-7 Proceeding Simposium Nasional IATMI 25-28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta STUDI KEMUNGKINAN PENGGUNAAN FIBER SEBAGAI SARINGAN PASIR DI INDUSTRI MIGAS Oleh : Suwardi UPN VETERAN

Lebih terperinci

APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP

APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP Abstrak Electric Submersible Pump sebagai salah satu dari alat pengangkat buatan mempunyai beberapa keuntungan seperti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI KETIDAKPASTIAN DAN PENENTUAN PERSAMAAN UNTUK MEMPERKIRAKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK PADA RESERVOIR MINYAK LAPANGAN X

KUANTIFIKASI KETIDAKPASTIAN DAN PENENTUAN PERSAMAAN UNTUK MEMPERKIRAKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK PADA RESERVOIR MINYAK LAPANGAN X JTM Vol. XVII No. 1/2010 KUANTIFIKASI KETIDAKPASTIAN DAN PENENTUAN PERSAMAAN UNTUK MEMPERKIRAKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK PADA RESERVOIR MINYAK LAPANGAN X Zakki Sabiq Purwaka 1, Tutuka Ariadji 1 Sari Studi

Lebih terperinci

Gambar Kedudukan Air Sepanjang Jalur Arus (a) sebelum dan (b) sesudah Tembus Air Pada Sumur Produksi 3)

Gambar Kedudukan Air Sepanjang Jalur Arus (a) sebelum dan (b) sesudah Tembus Air Pada Sumur Produksi 3) 4.2. Injeksi Air (Waterflooding) Waterflooding merupakan metode perolehan tahap kedua dengan menginjeksikan air ke dalam reservoir untuk mendapatkan tambahan perolehan minyak yang bergerak dari reservoir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dalam kegiatan operasional industri minyak banyak ditemukan berbagai macam alat pengoperasian untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam wujud peralatan

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI APPLICATION OF LINIER REGRESSION IN DECLINE CURVE METHOD

Lebih terperinci

STUDI LABORATORIUM: PENGARUH JENIS GELOMBANG TERHADAP EFEK VIBRASI PADA SAMPEL CORE PERMEABILITAS RENDAH TESIS

STUDI LABORATORIUM: PENGARUH JENIS GELOMBANG TERHADAP EFEK VIBRASI PADA SAMPEL CORE PERMEABILITAS RENDAH TESIS STUDI LABORATORIUM: PENGARUH JENIS GELOMBANG TERHADAP EFEK VIBRASI PADA SAMPEL CORE PERMEABILITAS RENDAH TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Teknik dari Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu industri yang berkontribusi besar terhadap devisa negara. Hal ini menyebabkan minyak dan gas bumi menjadi salah satu

Lebih terperinci

12. Prasad M., Manghnani M.K., (1997): The Effect of Pore and Differential Pressure on Compressional Wave Velocity and Quality Factor in Berea and

12. Prasad M., Manghnani M.K., (1997): The Effect of Pore and Differential Pressure on Compressional Wave Velocity and Quality Factor in Berea and DAFTAR PUSTAKA 1. Ariadji, T. (2005) : Effect Of Vibration On Rock And Fluid Properties: On Seeking The Vibroseismic Technology Mechanisms, SPE 93112. 2. Beni, Setiawan, (2007): mathematical modelling

Lebih terperinci

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y Effect of Permeability Degradation to Polymer Injection Rate At Y Field Adi Novriansyah Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI SUMUR GAS LIFT LAPANGAN AWILIGAR DENGAN PERBANDINGAN DESAIN ULANG DAN KONVERSI ESP Armand Zachary Sukandar, Djoko Sulistiyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Injeksi Air Injeksi air merupakan salah satu metode Enhanced Oil Recovery (aterflood) untuk meningkatkan perolehan minyak yang tergolong injeksi tak tercampur. Air injeksi

Lebih terperinci

SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK

SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK IATMI 2005-36 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah penelitian, yaitu Cekungan Sunda merupakan salah satu cekungan dari rangkaian cekungan sedimen busur belakang berumur Tersier yang terletak di Sumatra dan Laut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PEMILIHAN METODE ENHANCED OIL RECOVERY

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PEMILIHAN METODE ENHANCED OIL RECOVERY IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PEMILIHAN METODE ENHANCED OIL RECOVERY Oleh : Malunlana Alamsah, Anas Puji Santoso, Boni Swadesi Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR

STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR Oleh: ZUL FADLI NIM 122553 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18). Gambar 3.17 Grafik silang antara porositas inti bor dan porositas log densitas. Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 1 ISSN (E) :

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 1 ISSN (E) : Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, JENIS SURFAKTAN DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP RECOVERY

Lebih terperinci

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT JTM Vol. XVI No.4/2009 DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT Deddy Surya Wibowo 1, Tutuka Ariadji 1 Sari Metode

Lebih terperinci

R 7.2 Oil RF VS Time. R 7.2 Oil RF VS PV Injected

R 7.2 Oil RF VS Time. R 7.2 Oil RF VS PV Injected BAB V ANALISA DATA 5.1 Stimulasi Vibrasi Mode Aksial R 7.2 Oil RF VS Time 6 2 0 50 100 150 200 F = 0 Hz (k=42.6 F = 15 Hz (Gel. P; k=34.8 R 7.2 Oil RF VS 6 2 2.00 4.00 6.00 8.00 12.00 F = 0 Hz (k=42.6

Lebih terperinci

PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE

PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE Oleh : Muhamad Aji Pembimbing : Dr. Ir. Utjok W.R Siagian Sari Pengukuran

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember Makalah Profesional IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08 037 PERENDAMAN PARAFFIN SOLVENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR MINYAK

Lebih terperinci

THERMAL FLOODING. DOSEN Ir. Putu Suarsana MT. Ph.D

THERMAL FLOODING. DOSEN Ir. Putu Suarsana MT. Ph.D THERMAL FLOODING DOSEN Ir. Putu Suarsana MT. Ph.D Outline : Pengenalan Injeksi Thermal Beberapa Cara Injeksi Thermal Penerapan Injeksi Thermal Pada Lapangan Pengenalan Injeksi Thermal Injeksi thermal adalah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2

PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2 PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2 Jannisto Harrison Mongan Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DENGAN INJEKSI GAS CO 2 DAN SURFAKTAN SECARA SEREMPAK

PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DENGAN INJEKSI GAS CO 2 DAN SURFAKTAN SECARA SEREMPAK IATMI 2005-56 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. SARI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DENGAN

Lebih terperinci

Pemanfaatan Teknologi Seismik 4D dalam Pengelolaan Lapangan Minyak Tua ( Usulan Sumur Tambahan untuk Pengurasan Bypass-Oil )

Pemanfaatan Teknologi Seismik 4D dalam Pengelolaan Lapangan Minyak Tua ( Usulan Sumur Tambahan untuk Pengurasan Bypass-Oil ) Pemanfaatan Teknologi Seismik 4D dalam Pengelolaan Lapangan Minyak Tua ( Usulan Sumur Tambahan untuk Pengurasan Bypass-Oil ) Sugiharto Danudjaja Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA EFEKTIFITAS POLA INJEKSI AIR ANTARA NORMAL DAN INVERTED FIVE SPOT SIMULASI RESERVOIR LAPANGAN DNT Dicgorry NT, M. Taufik Fathaddin, Samsol Huda Abstract Pada lapangan DNT akan dilakukan penginjeksian

Lebih terperinci

Study Peningkatan Oil Recovery Pada Injeksi Surfaktan-Polimer Pada Batuan Karbonat

Study Peningkatan Oil Recovery Pada Injeksi Surfaktan-Polimer Pada Batuan Karbonat Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Vol. 3, No. 1, Januari 2018, ISSN (p): 0853-7720, ISSN (e): 2541-4275 Study Peningkatan Oil Recovery Pada Injeksi Surfaktan-Polimer

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL Simulasi reservoir pada reservoir rekah alam dilakukan pada studi ini untuk mengetahui performance dari reservoir dan memprediksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1 I.1. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lapangan Reira telah diproduksi sejak 30 tahun yang lalu. Hingga saat ini telah lebih dari 90 sumur diproduksi di Reira. Pada awal masa eksploitasi, sumursumur

Lebih terperinci

Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus

Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus 3 25 2 15 1 5 Minyak Air Gas 15-Jun-94 28-Oct-95 11-Mar-97 24-Jul-98 6-Dec-99 19-Apr-1 1-Sep-2 14-Jan-4 28-May-5 14 12 1 8 6 4 2 Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus V.1. Metode Peramalan

Lebih terperinci

Kata kunci : Surfaktan, dipping Reservoir, Injeksi Berpola Lima Titik, oil wet, Tegangan Antar Muka

Kata kunci : Surfaktan, dipping Reservoir, Injeksi Berpola Lima Titik, oil wet, Tegangan Antar Muka Studi Analisa Perbandingan Performa Produksi dan Surfactant Flooding pada Reservoir Horizontal dan Reservoir Miring yang Berpola Lima Titik dengan Konseptual Model Oleh Reffi Erany* Sari Sebagian besar

Lebih terperinci

STUDI PENDESAKAN UAP UNTUK MINYAK BERAT DENGAN PROSES STEAM ASSISTED GRAVITY DRAINAGE

STUDI PENDESAKAN UAP UNTUK MINYAK BERAT DENGAN PROSES STEAM ASSISTED GRAVITY DRAINAGE PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2 STUDI PENDESAKAN UAP UNTUK MINYAK BERAT DENGAN PROSES STEAM ASSISTED GRAVITY DRAINAGE Suranto, Doddy Abdassah 2, Sudjati Rachmat 2 UPN Veteran

Lebih terperinci

ANALISIS STATIK DAN DINAMIK KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR SERPIHAN FORMASI BEKASAP UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN MINYAK PUNGUT

ANALISIS STATIK DAN DINAMIK KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR SERPIHAN FORMASI BEKASAP UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN MINYAK PUNGUT ANALISIS STATIK DAN DINAMIK KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR SERPIHAN FORMASI BEKASAP UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN MINYAK PUNGUT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI KETERBASAHAN BATUAN PADA RESERVOIR YANG MENGANDUNG MINYAK PARAFIN PADA PROSES IMBIBISI

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI KETERBASAHAN BATUAN PADA RESERVOIR YANG MENGANDUNG MINYAK PARAFIN PADA PROSES IMBIBISI KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI KETERBASAHAN BATUAN PADA RESERVOIR YANG MENGANDUNG MINYAK PARAFIN PADA PROSES IMBIBISI Siti Kartika, Sugiatmo Kasmungin Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

Lebih terperinci