MINERAL 1 - Klasifikasi mineral
|
|
- Susanto Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MINERAL 1 - Klasifikasi mineral Mineral merupakan elemen anorganik, jumlahnya dalam tubuh kurang lebih 4 %. Elemen an organik tersebut merupakan sisa pembakaran senyawa organik yang disebut abu. Mineral dikelompokkan menjadi: a. Mineral esensiel Termasuk dalam kelompok mineral esensiel untuk makro elemen adalah kalsium (Cu), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (P), khlorin (Cl) dan sulfur (S). untuk elemen kelumit atau mikro mineral adalah mangan (Mn), zat besi (Fe), tembaga (Cu), iodium (I), seng (Zn), flourin (F), vanadium (Va), kobalt (Co), molibdenum (Mo), selenium (Se), kromium (Cr), timah putih (Sn), nikel (ni) dan silikat (Si). b. Mineral kemungkinan esensiel Termasuk dalam kelompok ini adalah arsen, barium, bromin, kadmium, dan strontium. c. Mineral non esensiel Termasuk dalam kelompok ini adalah alumunium, antimon, bismut, boron, germanium, aurum, timah hitam, air raksa, rubidium, perak, dan titanium. d. Mineral yang berpotensi toksik a) tembaga (Cu), molibdenum (Mo), selenium (Se) b) arsen (As), cadmium c) timah hitam (Pb) dan air raksa (Hg) Kapan mineral disebut esensiel? Ada dua pengertian kapan mineral disebut esensiel, yaitu apabila: 1. Defesiensi dari mineral tersebut mengakibatkan ketidaknormalan fungsi fisiologis 2. a. Mineral terdapat dalam jaringan yang sehat pada makhluk hidup b. Kadar mineral relatif constant c. Kekurangan mineral tersebut mengakibatkan gangguan fisiologis maupun ketidaknormalan struktur
2 d. Penambahan mineral tersebut dapat mencegah terjadinya ketidaknormalan tersebut e. Ketidaknormalan karena defisiensi selalu diikuti perubahan biokimiawi f. Perubahan biokimiawi dapat dicegah apabila defisiensi dapat dicegah ataupun diobati 2 - Peranan Mineral dalam Kehidupan Peranan mineral dalam kehidupan diketahui setelah adanya fakta bahwa mineral tersebut ada di dalam jaringan. Misalnya tembaga yang terdapat dalam bulu burung, dalam darah siput, vanadium dalam darah, iodium dalam kelenjar tiroid, seng dalam abu sayuran. Selain itu juga adanya/timbulnya penyakit defisiensi yang disebabkan karena kekurangan mineral misalnya penyakit gondok karena kekurangan iodium, anemi karena kekurangan zat besi ataupun tembaga. Penemuan-penemuan mineral yang mempunyai arti penting dalam kehidupan tersebut tidak terlepas dari pengembangan teknologi pada bidang analisis kimia, sehingga mineral dalam jumlah yang sangat kecilpun dapat dideteksi. Determinasi dengan spektrofotometer serapan atom maupun aktivasi neutron sangat membantu peranan mineral dalam kehidupan. Fungsi mineral Mineral esensiel mempunyai fungsi (bisa salah satu atau seluruhnya) yaitu: 1. Sebagai penyusun kerangka tubuh 2. Mempertahankan, mengatur sifat fisik dari sistim koloid. Misalnya viskositas, difusi, tekanan osmose 3. Mengatur keseimbangan asam-basa 4. Sebagai komponen enzim ataupun aktivator enzim Mineral sebagai penyusun kerangka tubuh seperti tulang dan gigi terutama dilakukan oleh kalsium d an fosfor. M ineral tersebut d alam j umlah n ormal d apat memberikan kekuatan dan kekerasan pada kerangka tersebut. Sistem koloid merupakan sistim dua fase, fase yang satu dalam bentuk partikel terdispersi kedalam fase yanglain yang bertindak sebagai pelarut. Salah satu ciri
3 dari sistem koloid yaitu dapat membuat gel. Contoh dalam organisme yaitu protoplasma yang bersifat koloid. Protoplasma dapat membentuk gel melalui kegiatan ion-ion, misalnya ion kalsium akan meningkatkan tegangan antar muka lapisan partikel. Viskositas sistim koloid dipengaruhi oleh konsentrasi ion kalsium, natrium dan kalium. Difusi suatu nutrien dari suatu kompartemen ke dalam kompertemen yang lain tidak hanya ditentukan oleh ukuran partikel tetapi juga diatur oleh mieral seperti pompa natrium-kalium. Tekanan osmose yang diukur dari kecenderungan suatu pelarut (air) untuk bergerak melalui m embran dari Iarutan yang encer ke dalam Iarutan yang Iebih pekat. Tekanan osmose biasanya sebanding dengan berat molekul zat yang larut. Elemen an organik yang berbentuk ion dengan berat molekul rendah mempengaruhi tekanan osmose dengan mengatur pengaliran air dan zat yang larut melalui dinding sel. Dengan demikian dengan adanya pengaturan pengaliran air dan zat maka mineral sangat penting peranannya dalam proses absorbsi nutrien dalam usus, konstraksi otot, impuls saraf maupun transportasi dalam darah, cairan intra sel maupun ekstra sel. Untuk mempertahankan kesehatan, proses yang terjadi dalam tubuh diatur pada ph dengan kisaran yang sangat kecil. Pada manusia sehat, ph netral dengan harga 7,4 + 0,1 dengan kisaran ph 7,0-7,8. keseimbangan asam basa dalam cairan tubuh harus dipertahankan yang diatur oleh mineral bersama protein. Berbagai mineral berperanan sebagai komponen dari enzim maupun aktivator enzim. Dengan demikian mineral juga akan berfungsi dalam pengaturan proses yang terjadi di dalam tubuh. 3 - Makro Mineral Suatu mineral dikelompokkan sebagai makro mineral bila jumlahnya lebih dari 0,01 % berat tubuh. 1. Kalsium dan fosfor Peranan kalsium dan fosfor saling berkaitan. Jumlah kalsium dan fosfor sebanyak 70% dari total abu. 99 % kalsium dan 88 % fosfor terdapat dalam tulang dan gigi. Komposisi mineral dalam tulang yaitu: Ca 3 (PO 4 ) 2 84 %
4 CaCO 3 10% Ca 3 (sitrat) 2 % Mg 3 (P0 4 ) 2 1 % MgCO 3 1% Na 2 HPO 4 2 % Tulang merupakan jaringan pengikat yang dibentuk melalui dua proses yang terpisah yaitu pembentukan matriks dan penempatan mineral dalam matriks. Di dalam tulang terdapat sel yang mempunyai fungsi yang berbedabeda. Osteoblast mempunyai peranan dalam pembentukan tulang yaitu dengan membentuk kolagen tempat mineral-mineral tersebut melekat. Osteocyte berperanan dalam penyerapan kembali mineral dalam tulang. Tulang secara terus menerus dibentuk dan dirombak secara simultan. Dengan demikian metabolisme kalsium dalam tulang terjadi sepanjang hidup manusia. Rangsangan yang menghasilkan kontraksi otot merupakan impuls listrik yang diangkut oleh serabut urat saraf yaitu dari ujung saraf ke tenunan otot yang kemudian menyebabkan kontraksi karena lepasnya ion kalsium dari tempat penyimpanannya dalam sel. Keluarnya kalsium akan menstimulir enzim ATP ase dalam miosin sehingga terbentuk aktimiosin dan terjadi kontraksi. Setelah terjadi pengendoran otot, ion kalsium dipompa kembali ke tempat penyimpanannya dalam sel. Peranan kalsium dalam pembekuan darah yaitu kalsium menstimulir pembebasan tromboplastin dari darah. Tromboplastin mengkatalis perubahan protrombin menjadi trombin. Kalsium sebagai aktivator enzim yaitu pada aktivasi enzim lipase pankreas pada proses pencernaan lemak. Selain itu juga pada enzim fosfatase yang menghidrolisis glukosa 6-P menjadi glukosa dan fosfat. Enzim lain yang diaktifkan oleh kalsium adalah kholin esterase, miosin ATP ase, suksinat dehidrogenase. Berbeda dengan kalsium, fosfor tidak berfungsi sebagai aktivator enzim tetapi sebagai bagian dari enzim misalnya dalam enzim pepsin, xantin-oksidase. 2. Natrium, kalium, dan klorida Natrium, kalium, dan klorida terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan
5 lunak. Natrium dan klorida lebih banyak terdapat dalam cairan ekstraseluler, sedangkan kalium dalam cairan intraseluler. a. Natrium Kandungan natrium pada tubuh orang dewasa sehat lebih kurang 100 g. Sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler (plasma, ruang antar sel), yang lain terdapat dalam tulang. Ion natrium berfungsi mengatur tekanan osmose, menjaga keseimbangan asam-basa dan berperanan pada absorbs! karbohidrat terutama glukosa. b. Kalium Kandungan kalium lebih kurang sebanyak 250 g. Kalium lebih banyak terdapat dalam cairan intraseluler. Komposisi kalium pada umumnya konstan sehingga sering dipakai untuk menentukan bagian badan tanpa Iemak (lean body mass). Secara invivo menggunakan K 40. kalium bersama natrium dan klorida berperanan dalam mengatur tekanan osmose dan keseimbangan asam-basa. Walaupun mekanismenya belum diketahui dengan jelas, kalium juga diperlukan untuk sintesis protein maupun glikogen. Kalium juga diperlukan untuk aktivasi enzim kinase. c. Klorida Tubuh mengandung 100 g klorida. Nutrien ini terdapat dalam cairan ekstraseluler, darah merah dan beberapa jaringan. Berperanan dalam pengaturan tekanan osmose dan keseimbangan asam-basa. d. Magnesium dan sulfur Magnesium jumlahnya relatif kecil yaitu g. Sebagian besar terdapat dalam tulang. Yang lain terdapat dalam jaringan lunak dan cairan ekstraseluier. Magnesium berperanan sebagai aktivator enzim misalnya enzim yang tergolong dalam enzim kinase, mutase, ATP ase, kholin esterase, alkali fosfatase, enolase, isositrat dehidrogenase, deoksiribonuklease. Magnesium juga merupakan komponen enzim arginase. Magnesium dalam bentuk garam sering dipakai untuk membantu kelancaran pencernaan makanan. Garam magnesium (MgSO 4 ) mempunyai kelarutan yang rendah, Dalam jumlah besar dapat
6 meningkatkan tekanan osmose sehingga air akan ditarik ke pencernaan makanan, akibatnya mudah uang air karena sisa makanan menjadi lunak. Garam magnesium tersebut berfungsi sebagai pencahar. Sulfur pada umumnya terdapat sebagai komponen senyawa organik. Misalnya asam amino sistin dan metionin, hormon (glutation, insulin), vitamin biotin dan tiamin serta asam lipoat. Sulfur terdapat dalam jaringan pengikat, kuku, rambut maupun kulit. 4 - Mikro Mineral Mikro mineral esensiel yang dikenal pada pertengahan tahun 1950 baru ada 7 buah unsur yaitu mangan, zat besi, tembaga, iodium, seng, kobalt, dan molibdenum. Kemudian pada pertengahan tahun 1970 diketahui meningkat menjadi 14 buah unsur yaitu flourida, selenium, kromium, vanadium, silikat, nikel, dan timah putih. Mineral digolongkan sebagai mikro mineral bila jumlahnya kurang dari 0,01 % berat tubuh. 1. Mangan Mangan dalam tubuh orang dewasa sebanyak mg. Sebagian besar mangan terdapat daiam tulang dan sebagian kecil dalam hati, otot, dan kulit. Pada mamalia, mineral ini sangat esensiel untuk reproduksi yang normal. Mangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat. Mangan mempunyai peranan pula dalam mengkatalisis reaksi glukosamin dengan serin pada sintesis mukopolisakarida 2. Zat besi Zat besi dalam tubuh orang dewasa sebanyak 4-5 g. sebanyak 70 % jumlah zat besi dalam tubuh terdapat dalam hemoglobin sedangkan yang lain terdapat dalam hati, limfa, sumsum tulang belakang, dalam plasma yang umumnya sebagai protein transferin dan sebagai komponen enzim yang berperanan pada proses reaksi oksidasi reduksi di dalam sel. Zat besi dalam hemoglobin terdapat dalam heme, yang dapat diperoleh apabila hemoglobin dihidrolisis sehingga akan diperoleh protein globin sebanyak 96 % dan senyawa heme sebanyak 4 %. Dalam setiap molekul
7 hemoglobin terdapat 4 senyawa heme. Zat besi dalam otot terdapat dalam mioglobin. Mioglobin mengandung 1 pigmen heme. Zat besi dalam organ adalah feritin dan hemosiderin. Feritin merupakan kompleks protein-besi yang bersifat larut, mengandung zat besi lebih dari 20 %. Hemosiderin adalah kompleks protein-besi yang bersifat tidak larut, mengandung zat besi lebih dari 35 %. Zat besi yang merupakan bagian hemoglobin berperanan dalam proses respirasi yaitu mengikat oksigen dari paru-paru, kemudian ditranspor ke seluruh sel-sel tubuh. Sebagai komponen enzim yang berperanan pada reaksi oksidasi-redukasi dalam sel (enzim sitokrom oksidase). Zat besi juga merupakan komponen dari enzim katalase dan peroksidase, xantin dan aldehid oksidase serta suksinat dehidrogenase. 3. Tembaga Tembaga di dalam tubuh disimpan dalam hati, otak, sumsum tulang belakang, limfa, jantung dan ginjal. Tembaga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan hemoglobin. Tembaga juga berperanan pada sistim enzim oksidasi-reduksi dan ikut mempertahankan integritas mielin pada serabut saraf, pembentukan tulang dan jaringan pengikat, pembentukan pigmen melanin dalam kulit dan rambut. 4. Lodium lodium di dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam kelenjar tiroid yang jumlahnya sebanyak 70-80%. Sebagian kecil terdapat dalam otot, ovariam, mata. lodium merupakan komponen hormon tiroksin dan tri iodo tironin. Mormon tiroksin berfungsi untuk mengatur berbagai metabolisme seperti metabolisme vitamin, karbohidrat, lemak maupun protein. 5. Seng Seng sebagian besar terdapat dalam jaringan seperti hati, otot, organ kelamin laki-laki, tulang, jaringan epidermis dan darah. Di dalam darah, sebanyak 75 % seng terdapat dalam eritrosit, 22 % dalam serum dan 3 % dalam leukosit. Seng dapat dipakai untuk pertumbuhan yang normal, pembentukan bulu pada unggas. Selain itu
8 dapat dipakai untuk mencegah penyakit parakeratosis pada babi. Seng merupakan komponen enzim karbonat an hidrase yang terutama terdapat dalam sel darah merah dan sel parietal lambung. Seng juga merupakan komponen enzim yang tergolong metaloenzim yaitu karboksipeptidase, alkali fosfatase, berbagai enzim dehidrogenase (alkohol, malat, laktat, glutamat). Seng juga berperanan sebagai kofaktor enzim arginase, enolase, oksalasetat dekarboksilase. Beberapa kerja hormon juga dipengaruhi oleh seng seperti insulin, glukagon, FSH dan LH. 6. Kobalt, molibdenum dan selenium Kobalt merupakan komponen vitamin B12. Diperlukan untuk mempertahankan aktivitas mikroflora dalam usus. Molibdenum merupakan komponen enzim xantin oksidase. Enzim tersebut mengkatalisis oksidasi senyawa purin. Sebagai contoh xantin oleh aktivitas xantin oksidase dirubah menjadi asam urat. Selenium merupakan kelumit mineral yang ikut berperanan dalam pembentukan koenzim Q, bertindak sebagai anti oksidan yang tidak spesifik, berpengaruh pada absorbsi dan retensi vitamin E dan trigliserida. Enzim glutaton peroksidase mengandung 0,34 % selenium, juga terdapat dalam enzim asam format dehidrogenas serta glisin reduktase. 7. Flourida, timah putih, vanadium Flourida di dalam tubuh terdapat dalam tulang dan gigi. Ion flourida mempunyai kemampuan untuk mencegah penyakit gigi berlubang. Flourida di dalam gigi menggantikan kedudukan kalsium fosfat maupun karbonat selarna pembentukan gigi. Flourida ini di dalam gigi bersifat lebih tahan terhadap aktivitas bakteri pembentuk asam dalam mulut. Timah putih di dalam tubuh berperanan sebagai katalis untuk reaksi oksidasi-reduksi. Vanadium diketahui ikut berperanan dalam klasifikasi tulang dan gigi dan dipakai untuk mencegah penyakit gigi berlubang. Vanadium dapat menghambat sintesis kholesterol.
9 8. Kromium, silikat, nikel Kromium bervalensi tiga diketahui mempunyai peranan yang penting dalam metabolisme karbohidrat, terutama pada metabolisme glukosa dan kerja hormon insulin. Kromium tersebut merupakan komponen GIF (glucose tolerance factor). GIF terdapat dalam yeast yang dipakai untuk memproduksi bir yang mempertahankan metabolisme karbohidrat tetap dalam keadaan normal. Cr 3+ bertindak sebagai kofaktor hormon insulin melalui pembentukan kompleks dengan bagian membran, insulin dan kromium. Pada sekelompok orang di masa umur pertengahan mempunyai kesuiitan untuk melakukan metabolisme karbohidrat secara normal karena kekurangan insulin. Untuk mengatsi hal tersebut dalam diit dapat ditambahkan kromium karena diduga kromium dapat menggantikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Kromium juga diketahui berperanan dalam metabolisme lemak dan protein. Silikat yang banyak terkandung dalam abu sekam maupun bulu. Silikat merupakan komponen mukopolisakarida. Mineral ini diperlukan untuk pertumbuhan yang normal dan pembentukan kerangka. Nikel dalam tubuh terdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Percobaan secara in vitro memberikan gambaran fungsi nikel yaitu mengaktifkan beberapa enzim seperti arginase, tirosinase, asetil koenzim A sintetase, deoksiribonuklease. Nikel juga mempertahankan kestabilan DNA dan RNA dari pengaruh panas yang mengakibatkan denaturasi. 5 - Mineral dalam Bahan Pangan Mineral dalam bahan pangan dapat berada dalam bentuk: 1. Terikat dengan senyawa organic Contoh : Hemoglobin enzim fitin
10 2. Sebagai garam Contoh: NaCI CaCO 3 KIO 3 3. Ion bebas Contoh : Na + ; Ca ++ ; CP Mineral yang terdapat dalam bahan pangan dapat berasal dari: a. Alami ada di dalam bahan pangan. Untuk pangan nabati berasal dari tanah, air ataupun pupuk, sedangkan untuk pangan hewani dapat bersal dari pakan ataupun minumnya b. Mineral yang sengaja ditambahkan dalam bahan. Penambahan tersebut karena program fortifikasi maupun karena proses. Sebagai contoh fortifikasi iodium dalam garam, penambahan garam kalsium dalam pembuatan tahu. c. Kontaminan, yaitu yang berasal dari air, udara, alat-alat yang dipakai untuk pengolahan, pupuk, bahan kimia untuk memberantas hama dan penyakit, bahan pengepak maupun zat radio aktif. Bahan pangan umumnya dikelompokkan menjadi lima, yaitu: a. Susu dan hasil olahannya b. Kelompok daging c. Kelompok sayuran dan buah-buahan d. Kelompok bijian e. Makanan lain Susu merupakan makanan sumber kalsium, fosfor, protein, riboflavin, vitamin A, vitamin B12. Beberapa produk susu difortifikasi dengan vitamin D. Adanya vitamin D tersebut akan membantu absorbs! dan penggunaan kalsium.
11 Susu kandungan tembaga, zat besi dan vitamin C rendah, sehingga susu formula bayi, untuk ibu hamil dan menyusui difortifikasi dengan zat besi. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium, dianjurkan untuk mengkonsumsi susu sebanyak 240 ml setiap hari. Termasuk dalam kelompok daging adalah pangan hewani dan nabati seperti daging sapi, babi, unggas, ikan dan hasil laut, telur, organ, untuk pangan nabati adalah kelompok sumber protein yang terdiri atas kacangan. Pada kelompok daging dari pangan hewani yaitu daging sapi, ayam, babi maupun i kan m erupakan s umber z at b esi yang s angat b aik. Z at b esi d alam k elompok daging terdiri atas zat besi heme dan zat besi non heme. Zat besi heme adalah zat besi yang terikat pada forfirin senyawa heme. Absorbs! zat besi heme tidak dipengaruhi oleh senyawa lain yang terdapat dalam diit karena zat besi heme diabsorbsi sebagai senyawa heme. Mineral kalsium dan fosfor dalam kelompok daging babi cukup besar jumlahnya. Kelompok sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral yang potensial dan seringkali disebut sebagai "protective foods". Vitamin golongan B selain vitamin B12 banyak terdapat dalam kelompok ini. Beberapa sayuran hijau merupakan sumber mineral Fe, magnesium, seng. Zat besi dalam sayuran merupakan zat besi non heme yang absorbsinya dipengaruhi oleh senyawa lain dalam diit. Dengan demikian walaupun kandungan zat besinya cukup tinggi tetapi kualitasnya lebih rendah dari kelompok daging. Kelompok bijian merupakan sumber karbohidrat, vitamin terutama tiamin, ribiflavin, niasin, piridoksin dan asam folat. Mineral yang terkandung dalam kelompok ini adalah zat besi, magnesium, kalium dan seng. Makanan lain umumnya kaya energi terutama dari lemak dan pati tetapi kandungan nutrien esensiel yang lain sangat rendah.
menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk
MINERAL Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Dalam proses
Lebih terperinciCiri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup
DASAR-DASAR KEHIDUPAN Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup 1.Reproduksi/Keturunan 2.Pertumbuhan dan perkembangan 3.Pemanfaatan energi 4.Respon terhadap lingkungan 5.Beradaptasi dengan lingkungan 6.Mampu
Lebih terperinciMineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau
Mineral Mineral Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Diperoleh dari makanan (tubuh tidak dpt memproduksi) Fungsi Sebagai katalisator
Lebih terperinciMAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H
MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK Oleh : Titian Rahmad S. H0506010 JURUSAN/PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 MINERAL Mineral merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan
GIZI & PANGAN PENDAHULUAN Gizi seseorang tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan
Lebih terperinciKompartemen cairan di dalam tubuh
MINERAL definisi Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. fungsi
Lebih terperinciKOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN
1 KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN M.K. Pengantar Ilmu Nutrisi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB Zat makanan adalah unsur atau senyawa kimia dalam pangan / pakan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi bukan tanaman asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini tumbuh dan menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciGambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan yaitu pembuatan alat pemeras madu (Gambar 1 & 2) dan penyaring madu (Gambar 3). Pelaksanaan pembuatan ruang khusus pengolahan madu (Gambar
Lebih terperinciRangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.
Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan telah lama dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral. Pada zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan tubuh. Demikian pula
Lebih terperinciLOGO VITAMIN DAN MINERAL
LOGO VITAMIN DAN MINERAL Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc Vitamin - Zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil - Pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh - Zat pengatur pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran segar adalah bahan pangan yang banyak mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh (Ayu, 2002). Di samping sebagai sumber gizi, vitamin dan mineral,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineral Mikro Organik Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makluk hidup. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu sebagai senyawa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani menyebabkan semakin meningkatnya konsumsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi potong merupakan
Lebih terperinciProtein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
Lebih terperinciKONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc
KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc Tujuan Pembelajaran Mengetahui ruang lingkup gizi Mengetahui hubungan gizi dengan kesehatan Mengetahui Pengelompokan
Lebih terperinci4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman
PUPUK Out line 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman 4. Jenis pupuk 5. Proses pembuatan pupuk 6. Efek penggunaan pupuk dan lingkungan Definisi
Lebih terperinciGIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan
GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang
Lebih terperinciLampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia
Lampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia No Parameter Satuan Minimum Maksimum 1 Kadar air % - 50 2 Temperatur O C - Suhu air tanah 3 Warna - - Kehitaman 4 Bau - - Berbau tanah
Lebih terperinciENZIM. Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA
ENZIM Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA ENZIM ENZIM ADALAH PROTEIN YG SANGAT KHUSUS YG MEMILIKI AKTIVITAS KATALITIK. SPESIFITAS ENZIM SANGAT TINGGI TERHADAP SUBSTRAT
Lebih terperinciNutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati
Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciVitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin
Vitamin Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mineral merupakan unsur kimia yang diperlukan untuk tubuh kita. Mineral bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus mendapatkannya dari luar tubuh
Lebih terperinciFUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP
TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang penting dalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. 10 Selama proses pencernaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Susu Kedelai Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang
Lebih terperincidari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan didefenisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan
4 TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman (Hadisuwito, 2008). Tindakan mempertahankan dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Biji Merah Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava
Lebih terperinciTeknologi Produksi Bahan Baku Pakan. Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC
Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan: 1. Pakan Buatan dalam Industri Akuakultur: Pengenalan 2. Nutrisi
Lebih terperinciTARIF LINGKUP AKREDITASI
TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan
Lebih terperinciNo. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sedikit, biasanya dinyatakan dalam satuan nanogram/liter atau mikrogram/liter
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ion renik (trace) adalah ion yang terdapat di perairan dalam jumlah yang sangat sedikit, biasanya dinyatakan dalam satuan nanogram/liter atau mikrogram/liter (Haslam, 1995).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Pengertian lipid Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan merupakan salah satu komponen dalam budidaya ternak yang berperan penting untuk mencapai
Lebih terperinciENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu
ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu terikat pada satu atau lebih zat-zat yang bereaksi. Dengan demikian enzim menurunkan barier energi (jumlah energi aktivasi
Lebih terperinci2011, No BAB 9 FORMAT
5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11. TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475
Lebih terperinciKLASIFIKASI MINERAL. Makro : Kebutuhan minimal 100 mg/hari utk orang dewasa Ex. Na, Cl, Ca, P, Mg, S
ANALISIS KADAR ABU ABU Residu anorganik dari proses pembakaran atau oksidasi komponen organik bahan pangan. Kadar abu dari bahan menunjukkan : Kadar mineral Kemurnian Kebersihan suatu bahan yang dihasilkan
Lebih terperinciMINERAL. Rizqie Auliana, M.Kes
MINERAL Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id PENGERTIAN Merpk bagian tubuh yg memegang peranan penting dlm pemeliharaan fungsi tubuh, terdiri dari : Mineral Makro : > 100 mg/hari Mineral Mikro
Lebih terperinciPencernaan dan Penyerapan Makanan
Pencernaan dan Penyerapan Makanan Makanan (KH, Lipid, Protein, Mineral, Vitamin dan Air) energi Makanan diubah molekul2 kecil masuk ke dalam sel Rx kimia energi Proses penguraian bahan makanan menjadi
Lebih terperinciKomponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012
Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak, asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.
Lebih terperinciLOGO. Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri. VITAMIN dan MINERAL
LOGO Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN dan MINERAL OUTLINES Definisi dan batasan vitamin dan mineral Klasifikasi dan jenis senyawa Bahan sumber vitamin dan mineral VITAMIN DAN MINERAL Mineral
Lebih terperinciIII. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA
III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA Medium pertumbuhan (disingkat medium) adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun
Lebih terperinciBAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.
BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. B. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa dapat membedakan komposisi kimia anorganik dan organik
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL
1. Cu-Pb-Zn berturut-turut merupakan lambang unsur SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL Besi-emas-zink Tembaga-timah-zink Kalsium-perak-platina Tembaga-timbal-zink Cu-Pb-Zn
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di zaman modern sekarang ini banyak hal yang memang dibuat untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya, termasuk makanan instan yang siap saji. Kemudahan
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Inventarisasi data mutu produk formula bayi yang terdaftar di BPOM selama tahun 2004 2008 Inventarisasi data dilakukan melalui pengamatan terhadap berkas pendaftaran suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat yaitu selain dapat dimanfaatkan sebagai sayur, lalapan, salad
Lebih terperinciNimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BAHAN BAKU DAN PRODUK BIOINDUSTRI Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan
Lebih terperinciPROTEIN. Rizqie Auliana
PROTEIN Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Sejarah Ditemukan pertama kali tahun 1838 oleh Jons Jakob Berzelius Diberi nama RNA dan DNA Berasal dari kata protos atau proteos: pertama atau utama Komponen
Lebih terperinciSUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.
SUSU a. Definisi Susu Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, 1983). Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Itik Peking Itik Peking merupakan itik tipe pedaging yang termasuk dalam kategori unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem pemeliharaan itik Peking
Lebih terperinciKontribusi Pangan : Lauk Hewani Lauk Nabati Sayuran TINJAUAN PUSTAKA
Kontribusi Pangan : Lauk Hewani Kontribusi Tingkat Kontribusi Tingkat Protein Konsumsi Zat Pemilihan Konsumsi Protein Besi Besar Lauk Zat Lauk Daya Protein Hewani Pengetahuan Keluarga Lauk Sayuran Besi
Lebih terperinciGb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)
Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS
Lebih terperinciMedia Kultur. Pendahuluan
Media Kultur Materi Kuliah Bioindustri Minggu ke 4 Nur Hidayat Pendahuluan Medium untuk pertumbuhan skala laboratorium umumnya mahal sehingga dibutuhkan perubahan agar dapat dipakai medium yang murah sehingga
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciPakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan
Pakan ternak Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan Melalui proses pencernaan, penyerapan dan metabolisme SUMBER ENERGI (JERAMI,
Lebih terperinciMODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN
MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN Elemen esensial: Fungsi, absorbsi dari tanah oleh akar, mobilitas, dan defisiensi Oleh : Retno Mastuti 1 N u t r i s i M i n e r a l Jurusan Biologi, FMIPA Universitas
Lebih terperinciBIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)
BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata
Lebih terperinciSMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme. Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Udang Mantis ( Harpiosquilla raphidea
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Udang Mantis (Harpiosquilla raphidea) Udang mantis (Harpiosquilla raphidea) merupakan jenis udang yang bersifat sebagai predator. Pemberian nama udang
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam Laktat adalah kelompok bakteri yang mampu mengubah
5 II TINJAUAN PUSTAKA A. Bakteri Asam Laktat Bakteri Asam Laktat adalah kelompok bakteri yang mampu mengubah karbohidrat menjadi asam laktat (Amin dan Leksono, 2001). Karakter fisiologis BAL dikelompokkan
Lebih terperinciMedia Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat
Media Kultur Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat Pendahuluan Medium untuk pertumbuhan skala laboratorium umumnya mahal sehingga dibutuhkan perubahan agar dapat dipakai medium yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dinucleotide dehydrogenase (NADH), RNA dan DNA polymerase, begitu pula
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian mineral Zn pada ternak penting karena defisiensi Zn pada ternak dapat mengakibatkan gangguan fungsi tubuh pada ternak. Mineral esensial seperti Zn berperan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi
Lebih terperinciSistem Pencernaan Manusia
Sistem Pencernaan Manusia Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh harus melalui serangkaian proses pencernaan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan
Lebih terperinciApakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?
Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK N 1 Sukoharjo 1. Keadaan Demografis SMK Negeri 1 Sukoharjo terletak di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan peternakan dimasa mendatang bertujuan untuk mewujudkan peternakan yang modern, efisien, mandiri mampu bersaing dan berkelanjutan sekaligus dapat memberdayakan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena, menghasilkan produk peternakan seperti telur dan daging yang memiliki kandungan protein hewani
Lebih terperinciSNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-080-IDN Bahan atau produk yang Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang Kimia/Fisika Pangan Olahan dan Pakan Kadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha budidaya ikan pada dewasa ini nampak semakin giat dilaksanakan baik secara intensif maupun ekstensif. Usaha budidaya tersebut dilakukan di perairan tawar, payau,
Lebih terperinci1 Asimilasi nitrogen dan sulfur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
HANDOUT klik di sini LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina (4301414032) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 PENGERTIAN LARUTAN
Lebih terperinciPENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN
PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN Unsur hara yang diperuntukkan untuk tanaman terdiri atas 3 kategori. Tersedia dari udara itu sendiri, antara lain karbon, karbondioksida, oksigen. Ketersediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ternak unggas petelur yang banyak dikembangkan di Indonesia. Strain ayam petelur ras yang dikembangkan di Indonesia antara lain Isa Brown,
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4
1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gathot Gathot merupakan hasil fermentasi secara alami pada ketela pohon. Ketela pohon tersebut memerlukan suasana lembab untuk ditumbuhi jamur secara alami. Secara umum,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB PENDAHULUAN.7. Latar Belakang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudi dayakan di Indonesia. Ikan Nila menduduki urutan kedua setelah ikan
Lebih terperinciDIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010
DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010 DIKTAT 2 METABOLISME Standar Kompetensi : Memahami pentingnya metabolisme pada makhluk hidup Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran
Lebih terperinciGIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat
IX-xi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat dari bahan utama yaitu tumbuhan umbi yang digunakan oleh semut sebagai sarang sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)
I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi mikro yang cukup serius dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia. Sebagian besar anemia di Indonesia
Lebih terperinciSecara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI
Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Zat besi Besi (Fe) adalah salah satu mineral zat gizi mikro esensial dalam kehidupan manusia. Tubuh
Lebih terperincitumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Glukosa sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa yang banyak tersebar di alam terutama terdapat pada buah buahan, sayur sayuran, getah tumbuh tumbuhan, madu, sirup
Lebih terperinciTELUR ASIN PENDAHULUAN
TELUR ASIN PENDAHULUAN Telur asin,merupakan telur itik olahan yang berkalsium tinggi. Selain itu juga mengandung hampir semua unsur gizi dan mineral. Oleh karena itu, telur asin baik dikonsumsi oleh bayi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pencemaran lingkungan oleh logam berat cukup membahayakan kehidupan. Salah satu logam berbahaya yang menjadi bahan pencemar tersebut adalah Timbal (Pb). Timbal
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN
7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN
Lebih terperinciTARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA
TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. M.T. Haryono / Banggeris
Lebih terperinci